Supernova PARTIKEL

24.12.2014 Views

Keping 40 mengidolakan Ayah habis-habisan. Gagah, cerdas, berdedikasi, Ayah adalah sosok sempurna dengan masa depan cerah. Dan, ternyata cintanya bersambut. Kecantikan dan kesantunan gadis bernama Aisyah mampu menggeser persepsi adik angkat di mata Ayah. Jadilah mereka sepasang kekasih. Itulah pemberontakan pertama Ayah kepada Abah dan Umi. Secinta-cintanya mereka kepada Ayah, Abah dan Umi tetap melihat pemuda bernama Firas dan gadis bernama Aisyah sebagai dua saudara kandung. Bagi mereka, itu adalah hubungan inses yang tak pantas. Aib. Ayah tak peduli. Ia malah menghabiskan semua tabungannya demi menghadiahkan rumah kecil sebagai tanda keseriusan cintanya kepada Ibu. Penduduk Batu Luhur pun melihat hubungan Ayah dan Ibu sebagai kolaborasi ideal. Dua manusia unggul, Firas sang Kebanggaan Kampung dan Aisyah si Kembang Desa, mengapa dilarang bersatu Keteguhan Ayah memilih Ibu, dan dukungan warga Batu Luhur, akhirnya memaksa Abah dan Umi menyerah. Namun, mereka tidak pernah sepenuhnya menerima. Perlahan, Abah mulai menarik diri dari Batu Luhur. Ia merasa dikhianati. Darah dagingnya, anak emasnya, dan ratusan warga yang ia besarkan berpuluh tahun, membuat persekongkolan besar. Aib kolektif. 14 supernova_partikel.indd 14 3/28/12 5:03 PM

partiKel 2. 15 Kelahiranku dan adik perempuan kecilku, Hara, tidak terlalu banyak membantu. Sering kudapati Abah dan Umi memandang kami lama dengan tatapan yang bertanya-tanya. Barangkali mereka kebingungan harus bersikap apa dan merasa bagaimana kepada dua bocah hasil hubungan “inses” anakanak mereka. Gigih, Ibu terus mencoba mendobrak tembok itu. Dialah manusia paling persisten dan konsisten yang pernah kukenal di dunia ini. Ia sanggup melaksanakan hidupnya laksana baris berbaris. Teratur, tertata, rutin. Hidup Ibu sepenuhnya untuk keluarga. Kami tidak pernah punya pembantu. Ibu mengurus segalanya dengan baik. Rumah mungil kami selalu resik, lantai selalu licin mengilap, semua permukaan furnitur bebas debu. Baju-baju kami tersetrika rapi dan wangi. Dapur kami mengebul setiap pagi, merupakan aroma aneka masakan. Tak jarang, Ibu memasak sambil menggendong Hara dalam balutan kain di tubuhnya. Makanan hangat selalu tersedia tiga kali sehari di meja. Tanpa alpa, kecuali jika sedang datang bulan, Ibu salat lima waktu, menjalankan puasa setiap Senin dan Kamis. Setiap Rabu malam, Ibu pergi pengajian ke masjid atau ke rumah Bu Hasanah, seorang ustazah yang sangat dihormati di daerah kami. Setiap akhir pekan, Ibu mengajakku dan Hara mengunjungi Abah dan Umi. Ia percaya, dengan kesupernova_partikel.indd 15 3/28/12 5:03 PM

Keping 40<br />

mengidolakan Ayah habis-habisan. Gagah, cerdas, berdedikasi,<br />

Ayah adalah sosok sempurna dengan masa depan cerah.<br />

Dan, ternyata cintanya bersambut. Kecantikan dan kesantunan<br />

gadis bernama Aisyah mampu menggeser persepsi<br />

adik angkat di mata Ayah. Jadilah mereka sepasang kekasih.<br />

Itulah pemberontakan pertama Ayah kepada Abah dan<br />

Umi. Secinta-cintanya mereka kepada Ayah, Abah dan Umi<br />

tetap melihat pemuda bernama Firas dan gadis bernama<br />

Aisyah sebagai dua saudara kandung. Bagi mereka, itu adalah<br />

hubungan inses yang tak pantas. Aib.<br />

Ayah tak peduli. Ia malah menghabiskan semua tabungannya<br />

demi menghadiahkan rumah kecil sebagai tanda<br />

keseriusan cintanya kepada Ibu. Penduduk Batu Luhur pun<br />

melihat hubungan Ayah dan Ibu sebagai kolaborasi ideal.<br />

Dua manusia unggul, Firas sang Kebanggaan Kampung dan<br />

Aisyah si Kembang Desa, mengapa dilarang bersatu<br />

Keteguhan Ayah memilih Ibu, dan dukungan warga Batu<br />

Luhur, akhirnya memaksa Abah dan Umi menyerah. Namun,<br />

mereka tidak pernah sepenuhnya menerima.<br />

Perlahan, Abah mulai menarik diri dari Batu Luhur. Ia<br />

merasa dikhianati. Darah dagingnya, anak emasnya, dan ratusan<br />

warga yang ia besarkan berpuluh tahun, membuat<br />

persekongkolan besar. Aib kolektif.<br />

14<br />

supernova_partikel.indd 14<br />

3/28/12 5:03 PM

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!