You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
partiKel<br />
7<br />
kahku dan Zach. Dengan ringan, Paul membenamkan kepalaku<br />
di kepitan ketiaknya. Usiaku dan Paul terpaut sepuluh<br />
tahun. Badanku yang tingginya 172 sentimeter seperti<br />
bonsai jika berada di sebelahnya. Entah karena alasan yang<br />
pertama atau kedua, Paul menganggapku adik kecilnya sejak<br />
kami berteman. Dia kerap memanggilku “Missy”. Kami<br />
menjulukinya “Cro-Mag” karena, jika ada manusia modern<br />
yang wujudnya mendekati prototipe Cro-Magnon, itulah<br />
Paul.<br />
“No, no, no,” aku berontak dari dekapannya, “I’m not<br />
going.”<br />
“Kamu nggak kangen rumah, apa” balasnya polos.<br />
Mulutku sampai ternganga. Tidak terima pertanyaan seperti<br />
itu keluar dari mulut Paul. Pria ini sudah seperti<br />
abangku sendiri. Ia tahu persis aku tak punya “rumah” yang<br />
ia maksud.<br />
“Ah, come on, Missy. It’s been what—ten years Eleven”<br />
“Twelve. But that’s not the point.”<br />
“Listen,” Paul menarik tanganku, pergi menjauh dari Zach<br />
dan keramaian base camp, lalu mendudukkanku di sebelahnya.<br />
Air mukanya berubah serius. “Please, don’t be mad at us.<br />
Kami tahu kamu pasti menolak. Tapi coba pikir, Zarah. Sudah<br />
dua belas tahun kamu mencari dan tetap tidak ketemu.<br />
Mungkin dengan pulang ke rumah, kamu malah menemukan<br />
sesuatu.”<br />
“Dia tidak ada di sana. Kamu dan Zach boleh ikut mengsupernova_partikel.indd<br />
7<br />
3/28/12 5:03 PM