29.11.2014 Views

VpXP5t

VpXP5t

VpXP5t

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

TRAGEDI #MH-17<br />

WAGUB MAIN SINETRON<br />

APA KATA DUNIA<br />

EDISI 138 | 21 - 27 JULI 2014


DAFTAR ISI<br />

EDISI 138 21 - 27 JUNI 2014<br />

FOKUS<br />

SETELAH BANG JACK<br />

BATAL MENINGGAL<br />

WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT<br />

DEDDY MIZWAR KEMBALI DISOROT<br />

SETELAH KERAP NONGOL DI<br />

SINETRON PADA RAMADAN INI.<br />

“TANYA KE MENDAGRI, TANYA KE<br />

KPK, ADA YANG SAYA LANGGAR<br />

ENGGAK?”<br />

NASIONAL<br />

KRIMINAL<br />

n ANCAMAN ‘TSUNAMI’ DI PARTAI BERINGIN<br />

n HATI-HATI HITUNG CEPAT<br />

INTERNASIONAL<br />

n JANGAN BERI CELAH PENCURI<br />

HUKUM<br />

n DARI QUICK COUNT KE POLISI<br />

EKONOMI<br />

n SIAPA SEBENARNYA PENEMBAK MH-17?<br />

n 44 JAM MENUJU KEAJAIBAN DI KABUL<br />

n HANYA 6 JAM<br />

INTERVIEW<br />

n FARIZ MEHDAWI<br />

KOLOM<br />

n MENEBAK LANGKAH AKHIR GOLKAR<br />

SPORT<br />

n BATU BARA TAK LAGI MEMBARA<br />

n ISTIRAHAT MENAMBANG JADI PILIHAN<br />

n BATU BARA JADI KAMBING HITAM<br />

n MELAMBAT<br />

BISNIS<br />

n DI IKLAN, PRABOWO UNGGUL<br />

n TOKO KELILING BUKAN CUMA TUKANG SAYUR<br />

BUKU<br />

n BULE MUALAF & ORANG-ORANG MUNAFIK<br />

LENSA<br />

n MIMPI CINA JUARA DUNIA<br />

SENI HIBURAN<br />

n HUJAN ROKET & AIR MATA DI GAZA<br />

n NARASI BARU UNTUK KOTATUA<br />

n VIDI ALDIANO | SHIREEN SUNGKAR | IRFAN BACHDIM<br />

RAMADAN<br />

n MERANGKAI CERITA RIAN & MELATI<br />

n FILM PEKAN INI<br />

n AGENDA<br />

Cover:<br />

Ilustrasi: Kiagus Auliansyah<br />

@majalah_detik<br />

majalah detik<br />

n SIMPEL PLUS NO BLING-BLING<br />

n MELONGOK MEGAHNYA SI KUBAH EMAS<br />

n UNIKNYA PASTA RASA INDONESIA<br />

Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad. Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti. Redaksi: Dimas Adityo, Irwan<br />

Nugroho, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo<br />

Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Kustiah, M Rizal,<br />

Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai. Bahasa:<br />

Habib Rifa’i, Rahmayoga Wedar. Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo.<br />

Product Management & IT: Sena Achari, Sofyan Hakim, Andri Kurniawan. Creative Designer: Mahmud Yunus,<br />

Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Fuad Hasim,<br />

Luthfy Syahban. Illustrator: Kiagus Aulianshah, Edi Wahyono.<br />

Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769<br />

Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran:<br />

appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya<br />

No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com<br />

Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.


lensa<br />

Hujan Roket &<br />

Air Mata di Gaza<br />

Tap untuk melihat foto UKURAN BESAR<br />

Serbuan tentara Israel ke wilayah sipil di Jalur Gaza sejak beberapa pekan lalu menewaskan ratusan warga Palestina. Agresi lewat<br />

udara dan darat ini membuat masyarakat internasional berang.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


lensa<br />

Warga Palestina membawa dua anak korban tewas akibat bom yang dilontarkan tentara Israel (16/7). Petugas kesehatan Gaza menyatakan 207 warga<br />

Palestina tewas hingga Rabu (16/7) sejak agresi militer Israel dilancarkan. (REUTERS/Mohammed Salem)


lensa<br />

Asap akibat serangan udara Israel terlihat di langit Gaza (16/7). (REUTERS/Ahmed Zakot) | Api dari roket militer Israel meluncur ke Jalur Gaza<br />

seperti terlihat dari Bukit Sderot (14/7) (Reuters/Ahmad Zakot) | Warga Palestina di atas puing-puing rumah yang hancur akibat bom Israel (16/7).<br />

(REUTERS/Mohammed Salem)


Sebuah keluarga menangisi kepergian saudaranya yang tewas dihantam rudal Israel di Jalur Gaza (16/7). (REUTERS/Finbarr O’Reilly)


lensa<br />

Tentara Israel terlihat lewat jendela kaca yang retak di perlintasan Erez, Israel (16/7). Kekerasan Israel terhadap Palestina selalu mendapat<br />

kecaman dunia internasional. (REUTERS/Finbarr O’Reilly)


lensa<br />

Kelompok Yahudi menari bersama tentara Israel untuk mendukung serangan ke Jalur Gaza (13/7). (REUTERS/Amir Cohen) | Penduduk Israel menyaksikan<br />

agresi militer tentaranya ke Gaza dari Bukit Sderot. (REUTERS/Baz Ratner)


lensa<br />

Perempuan Palestina menggendong anaknya meratapi rumahnya yang hancur dihantam rudal Israel (8/7). (REUTERS/Mohammed Salem)


nasional<br />

ancaman ‘tsunami’<br />

di partai beringin<br />

Desakan melengserkan Aburizal Bakrie diprediksi menguat<br />

setelah 22 Juli. Golkar membuka peluang keluar dari<br />

koalisi pendukung Prabowo.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


nasional<br />

Sepucuk surat diserahkan seorang<br />

utusan pendiri Partai Golkar, Suhardiman,<br />

kepada calon wakil presiden<br />

Jusuf Kalla, Rabu malam, 9 Juli lalu.<br />

Surat yang terdiri atas dua lembar kertas itu diterima<br />

langsung oleh Kalla, yang saat itu—malam<br />

hari setelah pencoblosan—mengunjungi<br />

Jenggala Center, posko relawan Joko Widodo-<br />

Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di Jalan Jenggala, Kebayoran<br />

Baru, Jakarta Selatan.<br />

Dalam surat itu, Suhardiman menyinggung<br />

soal desakan dari kader partai yang tergabung<br />

dalam Eksponen Tri Karya Golkar agar musyawarah<br />

nasional (munas) partai digelar selambatnya<br />

Oktober 2014. Percepatan agenda Munas<br />

Golkar itu tak lain bertujuan untuk menggusur<br />

Aburizal Bakrie dari kursi ketua umum partai<br />

berlambang pohon beringin tersebut. Sesuai<br />

dengan anggaran dasar dan anggaran rumah<br />

tangga partai, masa bakti Aburizal atau Ical<br />

Fahmi Idris (kedua dari<br />

kanan) dan sejumlah tokoh<br />

Partai Golkar, di antaranya<br />

Ginandjar Kartasasmita dan<br />

Zainal Bintang, di gedung<br />

Perintis Kemerdekaan,<br />

Jakarta, Selasa (15/7).<br />

Agung Pambudhy/Detikcom<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


nasional<br />

Zainal Bintang<br />

Agung Pambudhy/detikcom<br />

akan berakhir Oktober tahun ini.<br />

Ihwal surat yang diterima Kalla itu diakui<br />

oleh politikus Golkar, Zainal Bintang. Seperti<br />

isi surat tersebut, Zainal membenarkan bahwa<br />

agenda percepatan munas memang tengah<br />

digelorakan para kader dari lintas generasi. Bukan<br />

hanya Suhardiman, yang sudah menginjak<br />

usia 90 tahun, tapi ada juga dari kader muda,<br />

seperti Ketua Angkatan Muda Pembaharuan<br />

Indonesia—organisasi sayap Golkar―Dev<br />

Agung Laksono, yang berumur 32 tahun.<br />

“Saya kira wajar Pak Suhardiman meminta<br />

Ical diganti. Apalagi beliau kan salah satu pendiri<br />

(Golkar) yang masih hidup. Beliau tentu miris<br />

melihat kondisi partai saat ini,” kata Zainal di<br />

rumahnya, kawasan Slipi, Jakarta Barat, Rabu,<br />

16 Juli lalu.<br />

Suhardiman bahkan menyorongkan tiga<br />

nama calon pengganti Aburizal Bakrie untuk<br />

menjabat Ketua Umum Golkar periode 2014-<br />

2019. Tiga nama yang disodorkan itu adalah<br />

Agung Laksono, Zainal Bintang, dan Agus Gumiwang<br />

Kartasasmita.<br />

Perolehan suara Golkar di pemilu legislatif<br />

lalu, yang tak beranjak dari kisaran 14 persen,<br />

diakui Zainal menjadi salah satu alasan pelengseran<br />

Aburizal. Sebab, angka itu jauh dari target<br />

yang dipasang Ical dan pendukungnya, yakni 35<br />

persen suara, sehingga Golkar bisa mengusung<br />

calon presiden dan calon wakil presiden dari<br />

kalangan internal. Tapi, alih-alih mendapat tiket<br />

capres maupun cawapres, Ical malah mendukung<br />

pasangan Prabowo Subianto dan Hatta<br />

Rajasa—yang berasal dari partai lain—lantaran<br />

tidak ada partai yang mendukung pencalonannya.<br />

Soal kegagalan Aburizal dalam memimpin<br />

Golkar juga dilontarkan politikus senior partai<br />

itu, Fahmi Idris. Ditemui di kantornya, Kuningan,<br />

Jakarta Selatan, Fahmi tak cuma menyoroti<br />

kegagalan Golkar mengusung capres atau cawapres.<br />

Mantan Menteri Perindustrian itu juga<br />

menyinggung janji-janji Ical setelah ditetapkan<br />

sebagai ketua umum pada 9 Oktober 2009.<br />

Salah satunya adalah janji menyiapkan dana<br />

abadi untuk partai sebesar Rp 1 triliun, yang<br />

akan ditambah secara bertahap. Ical juga sesumbar<br />

akan membangun kantor Golkar di kawasan<br />

Slipi hingga setinggi 25 sampai 30 lantai.<br />

“Kedua janji itu tidak ada realisasinya sampai<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


nasional<br />

Ical memberi sambutan<br />

saat mendeklarasikan<br />

koalisi permanen Merah<br />

Putih di Tugu Proklamasi,<br />

Jakarta, Senin (14/7).<br />

Hasan/detikcom<br />

sekarang,” ujarnya. “Ini mengecewakan semua<br />

pihak di Golkar.”<br />

Bahkan, untuk mengongkosi kegiatan Dewan<br />

Pimpinan Pusat maupun Dewan Pimpinan<br />

Daerah Golkar, Ical selalu membawa kadernya<br />

di Fraksi Golkar Dewan Perwakilan Rakyat.<br />

Fahmi menuturkan, kader di DPR tersebut yang<br />

diminta menangani pendanaan kegiatan partai<br />

di daerah.<br />

“Padahal, sebagai ketua umum, harusnya dia<br />

punya dana sendiri untuk hal tersebut, bukan<br />

melimpahkan ke anggota DPR. Itu pola yang<br />

salah dari manajemen Pak Ical,” tutur Fahmi.<br />

Ingkar janji Ical itulah yang kemudian<br />

membuat banyak kader Golkar menyuarakan<br />

pelengserannya. Fahmi memprediksi, setelah<br />

Komisi Pemilihan Umum mengumumkan hasil<br />

penghitungan suara (real count) pemilihan presiden<br />

pada 22 Juli, gelombang desakan percepatan<br />

munas bakal semakin kuat. “Ical enggak<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


Jawa Timur, Kamis, 17 Juli lalu.<br />

Bukan hanya kader Golkar yang mempertanyakan<br />

soal koalisi permanen. Hal yang sama<br />

terjadi di PPP, partai lain anggota koalisi tersebut.<br />

Menurut Agung, yang menjabat Menteri<br />

Koordinator Kesejahteraan Rakyat, dalam<br />

politik tidak ada koalisi permanen. Agung<br />

malah membuka peluang Golkar hengkang<br />

dari koalisi tersebut dan membentuk koalisi<br />

baru yang mendukung pemerintahan terpilih<br />

nantinya.<br />

“Kalau bisa dilakukan, keluar dari Koalisi<br />

(Merah Putih) dan membentuk koalisi lain,”<br />

ujarnya. “Saya punya keyakinan bahwa koalisi<br />

permanen itu tidak akan permanen.”<br />

Dinamika di kalangan internal Golkar itu<br />

dinilai pengamat politik Universitas Airlangga,<br />

Surabaya, Haryadi, akan berujung pada<br />

suksesi kepemimpinan untuk mengubah<br />

peta politik pascapenetapan hasil pemilihan<br />

presiden oleh KPU pada 22 Juli. Menilik<br />

sejarah Golkar yang tak pernah menjadi<br />

oposisi, suksesi kepemimpinan di partai itu<br />

akan diarahkan untuk mendukung pasangan<br />

Jokowi-JK, yang unggul atas Prabowo Subinasional<br />

Kalau bisa<br />

dilakukan,<br />

keluar dari Koalisi<br />

(Merah Putih) dan<br />

membentuk<br />

koalisi lain.<br />

Agung Laksono<br />

tahu kalau nanti akan ada tsunami yang akan<br />

menggulung dia dan orang-orangnya di Golkar,”<br />

ucapnya.<br />

Kisruh di Partai Beringin sepertinya bakal<br />

berimbas ke Koalisi Merah Putih yang didirikan<br />

partai-partai pendukung Prabowo-Hatta,<br />

termasuk Golkar. Apalagi setelah koalisi itu<br />

mendeklarasikan diri yang bersifat permanen<br />

di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat,<br />

Senin, 14 Juli lalu. Selain Prabowo dan Hatta,<br />

deklarasi dihadiri enam ketua umum<br />

partai anggota koalisi, yakni Gerindra,<br />

Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan<br />

Pembangunan, Partai Keadilan<br />

Sejahtera, Golkar, dan Partai Bulan<br />

Bintang.<br />

Keputusan ikut dalam koalisi<br />

permanen itu memancing reaksi di<br />

lingkup internal partai. Apalagi, menurut<br />

Wakil Ketua Umum Golkar Agung<br />

Laksono, keputusan itu bukan sikap resmi<br />

partainya. “Setahu saya tidak ada (sikap resmi).<br />

Hanya, Pak Ical telepon saya, memberi<br />

tahu kalau mau teken permanen untuk dukung<br />

Prabowo-Hatta,” kata Agung di Situbondo,<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


nasional<br />

Sejumlah simpatisan partai<br />

Golkar berjoget di atas<br />

kendaraan dalam kampanye<br />

terbuka partai tersebut<br />

di Palu, Sulawesi Tengah,<br />

Sabtu (5/4).<br />

Basri mArzuki/Antara<br />

anto-Hatta Rajasa berdasarkan hasil penghitungan<br />

sementara.<br />

Bakal ada desakan pencopotan Ical dari jabatannya<br />

melalui mekanisme musyawarah nasional<br />

luar biasa karena dinilai tidak tepat mengambil<br />

langkah-langkah politik saat memimpin.<br />

“Mekanismenya, munaslub dipercepat karena<br />

kaitannya untuk menempel pada kekuasaan<br />

baru,” tutur Haryadi.<br />

Namun penilaian itu ditepis oleh Wakil<br />

Sekretaris Jenderal Golkar Lalu Mara Satria<br />

Wangsa. Juru bicara keluarga Aburizal<br />

ini meyakini Koalisi Merah Putih permanen<br />

pendukung Prabowo-Hatta akan tetap solid.<br />

Ia juga menyebut Golkar di bawah kepemimpinan<br />

Ical akan konsisten menjalin kerja sama<br />

di parlemen. “Kami ingin menjalankan fungsi<br />

pemerintahan di DPR. Baru kawin masak<br />

langsung mikir cerai,” ucapnya. ■<br />

DEDEN gunawan, rannY Virginia utami | Dimas<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


nasional<br />

Hati<br />

Hati<br />

Hitung<br />

Cepat<br />

menengok "dapur" lembaga survei saat<br />

menggelar quick count. Prinsipnya, metode<br />

dilakukan dengan benar dan jujur.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


nasional<br />

Para relawan yang bekerja<br />

dalam proses hitung cepat<br />

CSIS-Cyrus pada pemilu<br />

legislatif 9 April lalu.<br />

Grandyos Zafna/detikcom<br />

Kesibukan terasa di kantor Penelitian<br />

dan Pengembangan (Litbang)<br />

Kompas, lantai 4 gedung Kompas<br />

Gramedia, Palmerah, Jakarta Barat,<br />

Rabu, 9 Juli lalu. Di sebuah ruangan seluas kira-kira<br />

150 meter persegi, 40 tenaga verifikasi<br />

(verifikator) berkomunikasi lewat perangkat<br />

telepon di meja masing-masing. Sembari menelepon<br />

mereka mencatat, kemudian berdiri<br />

memasukkan lembaran kertas yang sudah<br />

ditulisi ke sebuah kotak di tengah ruangan. Hal<br />

itu dilakukan berulang kali dan dalam waktu<br />

cepat, sekitar 3 menit.<br />

Hari itu Litbang Kompas menggelar hitung<br />

cepat (quick count) sekaligus exit poll pemilihan<br />

presiden 2014. Dari ruangan tersebut, setiap<br />

verifikator pria dan perempuan―semua berstatus<br />

mahasiswa―harus menghubungi setidaknya<br />

60 orang pewawancara (interviewer)<br />

yang bertugas di tempat-tempat pemungutan<br />

suara (TPS).<br />

Mereka seperti berkejaran dengan waktu.<br />

Apalagi mengumpulkan data dari tenaga lapangan<br />

yang tersebar di ribuan TPS di sejumlah<br />

provinsi bukan perkara mudah. Agar data yang<br />

mereka peroleh akurat, proses hitung cepat<br />

dilakukan secara berjenjang. Laporan dari pewawancara<br />

dimintakan konfirmasi lagi melalui<br />

telepon kepada ketua panitia pemungutan suara<br />

di setiap TPS oleh para konfirmator.<br />

Ada 40-an konfirmator yang dilibatkan. Mereka<br />

bekerja di lantai 7, gedung yang berbeda di<br />

kompleks Kompas Gramedia. Data yang sudah<br />

dimintakan konfirmasi itu pun masih divalidasi<br />

lagi oleh puluhan peneliti senior di lapangan.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


nasional<br />

“Semua harus dikerjakan dengan cepat tapi<br />

hati-hati,” kata Noni Yuswarman, 24 tahun,<br />

yang mengkoordinasi verifikator, saat ditemui<br />

majalah detik.<br />

Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta itu<br />

dibantu koordinator lainnya, Dian Wahyuningtyas,<br />

23 tahun. Sebelum menjadi koordinator,<br />

Noni dan Dian—masih kuliah di Universitas<br />

Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta—pernah<br />

menjadi pewawancara, konfirmator, lalu<br />

verifikator. Keduanya kerap dimintai bantuan<br />

jika Litbang Kompas menggelar survei dan hitung<br />

cepat, termasuk pada pemilu legislatif dan<br />

pemilihan presiden kali ini.<br />

Periset senior Litbang Kompas, Toto Suryaningtyas,<br />

mengatakan, dalam pemilu legislatif<br />

dan pemilihan presiden 2014 ini, pihaknya melibatkan<br />

2.500 orang untuk exit poll maupun hitung<br />

cepat. Jumlah itu terdiri atas 2.000 relawan<br />

di 33 provinsi dan 500 koordinator lapangan<br />

dan daerah serta peneliti regional dan pusat.<br />

Sebanyak 50 peneliti senior juga diterjunkan ke<br />

Jajaran tim verifikator<br />

Litbang Kompas berfoto<br />

bersama setelah menggelar<br />

hitung cepat.<br />

Dok. Litbang kompas<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


nasional<br />

Hasil hitung cepat Kompas<br />

pada pilpres lalu.<br />

ari saputra/detikcom<br />

seluruh provinsi.<br />

Relawan diberi honor Rp 100-150 ribu per<br />

hari, plus dana pulsa telepon dan uang makan.<br />

Toto mengistilahkan honor sebagai biaya transportasi,<br />

yang besarannya berbeda-beda untuk<br />

tiap daerah, bergantung pada tingkat kesulitan<br />

mencapai TPS. Uang transpor untuk pewawancara<br />

di Papua, katanya, tentu berbeda dengan<br />

di Jakarta.<br />

Maka, jangan heran jika miliaran rupiah tersedot<br />

untuk penyelenggaraan hitung cepat ini.<br />

Selain biaya operasional, dana besar dikeluarkan<br />

Litbang Kompas untuk membayar ribuan<br />

tenaga honorer. “Kami menempatkan interviewer<br />

sesuai sampel kami, yakni 2.000 dari 5.000<br />

TPS se-Indonesia,” ujar Toto.<br />

Dengan ribuan relawan itu, Manajer Riset<br />

Litbang Kompas Ignatius Kristanto hakulyakin<br />

soal akurasi hitung cepat lembaganya. Apalagi<br />

prosesnya berjenjang, dan mekanismenya<br />

ketat. Dari pengalamannya, hasil hitung cepat<br />

Litbang Kompas rata-rata hanya berselisih 0,14<br />

persen dengan versi Komisi Pemilihan Umum.<br />

“Karena kami sangat ketat memastikan kebenarannya<br />

di lapangan,” tuturnya.<br />

Pengawasan berjenjang dan ketatnya proses<br />

validasi data dilakukan pula oleh Saiful Mujani<br />

Research & Consulting (SMRC) saat menggelar<br />

hitung cepat pemilihan presiden dan pemilu<br />

legislatif. Lembaga survei ini menyebar 4.000<br />

tenaga lapangan (enumerer), seusai dengan<br />

jumlah TPS sampel. Ribuan enumerer itu diawasi<br />

oleh 400 konfirmator di lapangan.<br />

“Artinya, akurasi dan validitas kerja kami tak<br />

perlu diragukan,” ucap verifikator SMRC, Puji<br />

Astuti, 27 tahun, di gedung Balai Kartini, Jakarta,<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


nasional<br />

Anggota Dewan Etik<br />

Persepi, Hamdi Muluk<br />

Juli), Persepi menggelar audit terhadap lembaga-lembaga<br />

penyelenggara hitung cepat. Audit<br />

dilakukan setelah sejumlah lembaga merilis<br />

hasil hitung cepat perolehan suara pasangan<br />

calon presiden dan calon wakil presiden yang<br />

berlawanan, yang lalu menimbulkan polemik.<br />

Hasil hitung cepat delapan lembaga survei<br />

mendudukkan pasangan Joko Widodo dan<br />

Jusuf Kalla sebagai pemenang. Sebaliknya, empat<br />

lembaga survei mengunggulkan Prabowo<br />

Subianto dan Hatta Rajasa.<br />

Ada lima lembaga anggota Persepi yang diaudit,<br />

yakni CSIS-Cyrus Network, SMRC, Indikator<br />

Politik Indonesia, Populi Center, dan Poltracking<br />

Indonesia. Elemen hitung cepat yang<br />

diaudit oleh tim independen bentukan Persepi<br />

antara lain data TPS yang dijadikan sampel,<br />

susunan organisasi, dan manajemen lembaga<br />

survei.<br />

Hasilnya, lima lembaga itu dinyatakan telah<br />

menggelar quick count dengan baik. Sampel<br />

bisa dibuktikan secara ilmiah, serta data pemilih<br />

sampel dan dokumentasinya lengkap. “Semua<br />

peserta yang diaudit telah menjelaskan proses<br />

seusai dengan tata cara yang benar dan meari<br />

saputra//detikcom<br />

9 Juli lalu. Di gedung itu, SMRC membuka call<br />

center dan SMS center dengan 50 orang tenaga.<br />

Periset senior SMRC, Sirojudin Abbas, menuturkan<br />

lembaga riset yang didirikan Saiful Mujani—salah<br />

satu tokoh survei di Indonesia—ini<br />

tak semata mengandalkan TPS yang dijadikan<br />

sampel. Yang lebih penting adalah kejujuran<br />

para pekerja di lapangan yang bertugas mengumpulkan<br />

dan memverifikasi data. “Karena<br />

kejujuran menjadi nadi hidupnya lembaga<br />

survei,” katanya.<br />

Kejujuran, menurut anggota Dewan Etik Perhimpunan<br />

Survei Opini Publik Indonesia (Persepi),<br />

Hamdi Muluk, memang mesti dijunjung<br />

tinggi oleh sebuah lembaga survei, sehingga<br />

hasilnya bisa dipertanggungjawabkan kepada<br />

publik. “Prinsip survei itu sederhana.<br />

Jika metode pengumpulan data<br />

dilakukan dengan kaidah yang<br />

benar dan jujur, hasilnya tak<br />

akan jauh (berbeda) dengan<br />

lembaga survei lainnya,” ujar<br />

Hamdi di Hotel Sari Pan Pacific,<br />

Jakarta, Selasa, 15 Juli lalu.<br />

Selama dua hari (15 dan 16<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


nasional<br />

Ketua Dewan Etik Persepi<br />

Hari Wijayanto (kanan)<br />

bersama anggotanya,<br />

Hamdi Muluk (tengah)<br />

dan tim independen yang<br />

juga pakar psikometri,<br />

Jahja Umar memberikan<br />

keterangan pers setelah<br />

melakukan audit lembaga<br />

survei pada Rabu (16/7).<br />

Ismar Patrizki/Antara foto<br />

nunjukkan bukti pengorganisasian quick count<br />

yang baik,” kata Ketua Dewan Etik Persepi, Hari<br />

Wijayanto, dalam jumpa pers Rabu, 16 Juli lalu.<br />

Sebenarnya ada dua lembaga lain di bawah<br />

naungan Persepi, yakni Jaringan Suara Indonesia<br />

(JSI) dan Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan<br />

Strategis (Puskaptis). Namun keduanya<br />

tak memenuhi panggilan audit. Karena tak<br />

hadir dan dianggap tidak beriktikad baik untuk<br />

mempertanggungjawabkan hasil quick countnya,<br />

JSI dan Puskaptis dikeluarkan dari keanggotaan<br />

Persepi.<br />

Dua lembaga yang menolak diaudit itu termasuk<br />

yang mengunggulkan Prabowo-Hatta.<br />

Adapun lima lembaga survei yang dinyatakan<br />

baik dalam audit Persepi menempatkan Jokowi-JK<br />

unggul atas Prabowo-Hatta. Tiga lembaga<br />

lain yang membukukan kemenangan bagi<br />

Jokowi-JK, yakni Litbang Kompas, Lingkaran<br />

Survei Indonesia (LSI) dan RRI, bukan anggota<br />

Persepi, sehingga tidak diaudit. n Kustiah, Donatus<br />

Fernanda Putra | Dimas<br />

Majalah detik 7 21 - 13 - 27 april juli 2014


hukum<br />

dari<br />

Quick<br />

Count<br />

ke Polisi<br />

Kubu Prabowo-Hatta melaporkan<br />

tokoh lembaga survei<br />

yang hasil hitung cepatnya<br />

mengunggulkan Jokowi ke polisi.<br />

Sebaliknya, empat lembaga yang<br />

menempatkan Prabowo unggul<br />

atas Jokowi dalam hitung cepat<br />

dilaporkan ke polisi. KPU diminta<br />

mengambil peran.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


hukum<br />

Fadli Zon dalam sebuah kunjungan<br />

ke Pasar Leuwiliang, Bogor, Jawa<br />

Barat, pertengahan Juni lalu.<br />

Prasetyo Utomo/Antara<br />

Nada suara Akbar Faisal terdengar<br />

santai saat dihubungi via telepon.<br />

Padahal politikus Partai Nasional<br />

Demokrat itu sehari sebelumnya<br />

dilaporkan oleh kubu pasangan calon presiden<br />

Prabowo Subianto dan wakilnya, Hatta Rajasa,<br />

ke polisi. Ia dilaporkan oleh Wakil Ketua Umum<br />

Partai Gerindra Fadli Zon. Alih-alih khawatir,<br />

Akbar malah membuat sebuah ungkapan yang<br />

menyindir kubu lawannya itu.<br />

“Psikologinya orang kalah itu seperti akan<br />

jatuh ke jurang. Jadi upaya apa pun dilakukan<br />

untuk menyelamatkan diri. Sekalipun rumput,<br />

ia akan menggunakannya untuk pegangan,”<br />

kata anggota tim sukses Joko Widodo-Jusuf<br />

Kalla itu Selasa, 15 Juli lalu.<br />

Selain Akbar, pada Senin, 14 Juli lalu, sekretaris<br />

tim pemenangan Prabowo-Hatta, Fadli Zon,<br />

melaporkan Direktur Eksekutif Indikator Politik<br />

Indonesia Burhanuddin Muhtadi dan Direktur<br />

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny J.A. ke<br />

Badan Reserse Kriminal Polri. Akbar dilaporkan<br />

gara-gara mengklaim kemenangan Jokowi-JK<br />

dalam pemilihan presiden 2014 berdasarkan<br />

hitung cepat (quick count) lembaga survei.<br />

“Di Tugu Proklamasi ketika itu, Akbar mengatakan<br />

Jokowi Presiden Republik Indonesia, tanpa<br />

ada kata versi quick count,” ujar Fadli setelah<br />

melapor.<br />

Menurut orang dekat Prabowo ini, pernyataan<br />

Akbar berpotensi melanggar ketertiban<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


hukum<br />

Burhanuddin Muhtadi saat merilis<br />

hasil survei di kantornya, Jakarta,<br />

beberapa waktu lalu.<br />

Ari Saputra/detikcom<br />

umum dan memicu kisruh di masyarakat. Garagara<br />

urusan hitung cepat pula, Burhanuddin dan<br />

Denny dilaporkan ke polisi. Keduanya dituding<br />

sebagai pangkal masalah karena menyebarkan<br />

hasil hitung cepat pascapencoblosan 9 Juli lalu.<br />

Indikator Politik pimpinan Burhanuddin dan<br />

LSI pimpinan Denny merupakan dua dari delapan<br />

lembaga survei yang mendudukkan Jokowi-JK<br />

sebagai pemenang pemilihan presiden.<br />

“Dalam sebuah konferensi pers Burhanuddin<br />

mengatakan, bila hasil hitungan resmi Komisi<br />

Pemilihan Umum nanti berbeda dengan hasil<br />

hitung cepat lembaga survei, peneliti tersebut<br />

meyakini hasil hitungan KPU salah,” tutur Fadli.<br />

Pernyataan Burhanuddin dianggap Fadli berpotensi<br />

menimbulkan masalah. Sebab, lembaga<br />

survei cuma melakukan hitung cepat atas hasil<br />

pemilihan presiden dengan mengambil suara<br />

dari sejumlah tempat pemungutan suara sebagai<br />

sampel. Sedangkan KPU menghitung suara dari<br />

seluruh TPS di Indonesia. “Pernyataan Burhanuddin<br />

cenderung mendelegitimasi keputusan KPU<br />

tanpa melalui proses hukum terlebih dulu,” ucapnya.<br />

Akbar menganggap laporan Fadli Zon bagai<br />

angin lalu. Menurut mantan politikus Partai<br />

Hanura ini, laporan tersebut hanya bentuk<br />

kepanikan kubu Prabowo-Hatta. Adapun Burhanuddin<br />

menganggap ada upaya sistematis<br />

untuk mendelegitimasi lembaga survei. Sebelum<br />

ke Mabes Polri, ia juga dilaporkan ke Badan<br />

Pengawas Pemilu dengan alasan yang sama.<br />

“Saya hanya menyampaikan bahwa quick count<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


hukum<br />

Ada desain besar<br />

yang dilakukan untuk<br />

mendelegitimasi<br />

hasil survei dan<br />

quick count.<br />

sebagai alat kontrol. Untuk mencegah dan<br />

mendeteksi supaya kecurangan tidak terjadi,”<br />

katanya.<br />

Burhanuddin menganggap upaya delegitimasi<br />

dan intimidasi tak hanya dialami lembaga<br />

surveinya, tapi juga pada lembaga lain yang<br />

hasil hitung cepatnya mengunggulkan Jokowi-<br />

Kalla. Lembaga survei tersebut adalah Saiful<br />

Mujani Research & Consulting (SMRC),<br />

yang dipersoalkan metode logaritmanya;<br />

Poltracking Indonesia,<br />

yang dimata-matai; dan RRI,<br />

yang dibawa ke Komisi I Dewan<br />

Perwakilan Rakyat.<br />

“Ada desain besar yang<br />

dilakukan untuk mendelegitimasi<br />

hasil survei dan quick<br />

count,” ujar Burhanuddin.<br />

Perbedaan hasil quick count<br />

yang dirilis sejumlah lembaga<br />

survei beberapa saat setelah pencoblosan<br />

memang membuat publik<br />

bingung. Selain delapan lembaga hitung<br />

cepat yang mengunggulkan Jokowi, ada empat<br />

lembaga yang mendudukkan Prabowo sebagai<br />

pemenang. Keempat lembaga itu adalah Pusat<br />

Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis<br />

(Puskaptis), Lembaga Survei Nasional (LSN),<br />

Indonesia Research Center (IRC), dan Jaringan<br />

Suara Indonesia (JSI).<br />

Berpangkal dari hitung cepat mereka, keempat<br />

lembaga tersebut dilaporkan ke kepolisian<br />

oleh Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak<br />

Asasi Manusia (PBHI) Jakarta pada Sabtu, 12<br />

Juli lalu. Menurut Direktur PBHI Jakarta Poltak<br />

Agustinus Sinaga, hasil hitung cepat keempat<br />

lembaga ini bisa mengancam keamanan dan<br />

memicu konflik. Apalagi tidak ada iktikad baik<br />

dari penyelenggaranya untuk mengklarifikasi<br />

asal data mereka kepada publik.<br />

“Reaksi Persepi (Perhimpunan Survei Opini<br />

Publik Indonesia) menunjukkan bahwa ada<br />

yang salah dengan keempat lembaga survei<br />

ini,” tutur Poltak.<br />

Keempat lembaga survei tersebut diduga<br />

melakukan tindak pidana penyebaran informasi<br />

sesat sebagaimana tertuang dalam Pasal 55 Undang-Undang<br />

Nomor 14 Tahun 2008 tentang<br />

Keterbukaan Informasi Publik dan Pasal 28<br />

Ayat 1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


hukum<br />

Direktur Puskaptis Husin Yazid<br />

(tengah) dikawal petugas saat<br />

pemilihan Gubernur Sumatera<br />

Selatan di Palembang, 4<br />

September 2013.<br />

Feny Selly/Antara<br />

tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.<br />

“Semuanya kami laporkan karena telah melakukan<br />

kebohongan publik atas publikasi data<br />

quick count yang manipulatif pada pemilihan<br />

presiden 9 Juli 2014,” ucap Poltak, yang sekaligus<br />

membantah bahwa laporannya berkaitan<br />

dengan dukungan terhadap salah satu capres.<br />

Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid menolak<br />

mengomentari laporan ke polisi ini. “Saya<br />

baru mau komentar setelah pengumuman KPU<br />

(22 Juli). Kalau sekarang lagi ruwet,” katanya<br />

lewat pesan pendek telepon seluler Rabu, 16<br />

Juli lalu. Adapun Kepala Riset IRC Yunita Mandolang<br />

mengaku belum ada panggilan terkait<br />

laporan PBHI. Ia sendiri meyakini hasil hitung<br />

cepat lembaganya.<br />

“Dari quick count kami, semuanya hampir<br />

benar dengan margin of error kurang dari 1<br />

persen,” ujar Yunita. Ia balik menuding laporan<br />

PBHI meresahkan. Sementara itu, Direktur LSN<br />

Umar S. Bakry tak bisa dihubungi. Demikian<br />

halnya dengan JSI.<br />

Saling lapor ke polisi ini dianggap anggota<br />

Dewan Etik Persepi, Hamdi Muluk, sebagai<br />

upaya mencari keadilan dan membuktikan<br />

kebenaran. Apalagi kasus yang bermuara dari<br />

hasil quick count ini terus berkembang dan memancing<br />

polemik di masyarakat.<br />

Persepi memiliki anggota delapan lembaga<br />

survei, yakni SMRC, Lingkaran Survei Indonesia<br />

(LSI), Indikator Politik Indonesia, Populi Center,<br />

Poltracking Indonesia, JSI, dan Puskaptis. Na-<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


hukum<br />

Direktur PBHI Jakarta Poltak<br />

Agustinus Sinaga (kiri)<br />

didampingi stafnya, Angiat<br />

Gabe, menunjukkan bukti<br />

pelaporan ke polisi, Sabtu<br />

(12/7).<br />

Muhammad Adimaja/Antarafoto<br />

mun JSI dan Puskaptis—dua dari empat lembaga<br />

yang mengunggulkan Prabowo—akhirnya<br />

didepak dari keanggotaan lantaran menolak<br />

diaudit.<br />

Permasalahan hasil hitung cepat yang berlawanan<br />

ini, menurut Hamdi, tak akan terus<br />

bergulir jika KPU mengambil peran sedari awal.<br />

“KPU harus konsisten. Di awal-awal menyebutkan<br />

hanya lembaga survei yang tercatat di<br />

KPU yang bisa menyampaikan hasil surveinya.<br />

Lalu kenapa ketika terjadi keributan begini KPU<br />

diam?” ujarnya.<br />

Menurut Hamdi, KPU-lah yang berhak menegur<br />

dan mendudukkan persoalan terkait lembaga<br />

survei beserta hasil hitung cepatnya. ■<br />

Kustiah | Deden G.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kriminal<br />

Jangan<br />

Beri Celah<br />

Pencuri<br />

ilustrasi: edi wahyono<br />

Rumah kosong yang ditinggal mudik<br />

oleh pemiliknya jadi sasaran empuk<br />

komplotan pencuri. Banyak warga<br />

yang menitipkan barang berharga di<br />

Pegadaian atau bank.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kriminal<br />

Pencurian rumah kosong<br />

sering terjadi saat masa<br />

liburan.<br />

thinkstock<br />

Doni tak berkutik ketika pemilik rumah<br />

di kawasan Jalan Pertengahan,<br />

Cijantung, Jakarta Timur, itu tibatiba<br />

pulang Minggu sore, 13 Juli lalu.<br />

Remaja tanggung yang mengaku baru berusia<br />

12 tahun tersebut kepergok saat sedang mencongkel<br />

pintu samping rumah itu. Ia terjebak<br />

dan tak bisa mengambil langkah seribu lantaran<br />

si penghuni keburu mengetahui aksinya.<br />

Remaja yang hanya memiliki orang tua<br />

angkat itu akhirnya ditangkap beramai-ramai<br />

oleh warga. Ia mengaku menjalankan aksinya<br />

bersama dua kawannya yang lebih dewasa,<br />

namun keduanya kabur menggunakan sepeda<br />

motor saat aksi mereka diketahui. Komplotan<br />

pencuri tersebut diduga kuat berencana menjarah<br />

isi rumah yang saat itu kosong ditinggal<br />

sang pemilik. Sebelumnya, warga curiga, karena<br />

mereka terlihat bolak-balik di sekitar rumah<br />

itu untuk memantau situasi.<br />

Pencurian terhadap rumah-rumah kosong seakan<br />

menjadi “tren” menjelang dan semasa libur<br />

Lebaran. Ini karena banyak rumah, khususnya di<br />

perkotaan seperti Jakarta, yang ditinggal mudik<br />

oleh penghuninya ke kampung halaman. Pihak<br />

kepolisian pun jauh-jauh hari memberikan peringatan<br />

kepada warga yang mudik untuk menitipkan<br />

rumahnya kepada tetangga, petugas<br />

keamanan, ataupun kerabat yang dikenal.<br />

Kriminolog Universitas Indonesia, Arthur<br />

Josias Simon Runturambi, mengatakan modus<br />

pencurian di rumah-rumah kosong cukup<br />

beragam. Mulai menyamar sebagai pedagang<br />

keliling, tukang asongan, atau pemulung.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kriminal<br />

Mengantisipasi pencurian<br />

dengan memasang kamera<br />

pengawas di salah satu<br />

sudut rumah.<br />

thinkstock<br />

Karena itu, warga dituntut waspada. Anggota<br />

keamanan di lingkungan perumahan, seperti<br />

satpam atau hansip, hendaknya juga meningkatkan<br />

kesiagaan.<br />

Rumah kosong menjadi sasaran empuk<br />

komplotan pencuri dan perampok setiap tahunnya.<br />

Banyak warga melakukan antisipasi<br />

de ngan memasang alarm atau kamera pengawas<br />

CCTV. Namun perangkat elektronik<br />

tersebut tetap saja memiliki kelemahan, yakni<br />

apabila aliran listrik di kawasan itu mati.<br />

“Yang tepat adalah teknologi keamanan<br />

tersebut dipadukan dengan kontrol keamanan<br />

sekitar yang selalu berjaga 24 jam di lingkungan<br />

rumah,” kata Josias kepada majalah detik.<br />

Hal lain yang bisa dilakukan agar pikiran<br />

tenteram saat meninggalkan rumah dalam keadaan<br />

kosong adalah menitipkan barang-barang<br />

berharga di tempat yang aman. Banyak<br />

warga Jakarta sadar akan hal ini, dan memilih<br />

menggadaikan barang berharganya ke Pegadaian<br />

saat akan pulang kampung. Selain barang<br />

aman, warga bisa mendapat tambahan<br />

dana segar untuk pulang kampung.<br />

Seperti yang dilakukan Nini, warga Cempaka<br />

Putih, Jakarta Pusat. Wanita berusia 38 tahun<br />

ini jauh hari sebelum Lebaran sudah “menitipkan”<br />

barang berharga miliknya di kantor Pegadaian<br />

Cempaka Putih. Ia berencana mudik ke<br />

Makassar, Sulawesi Selatan, 10 hari lamanya.<br />

Barang yang ia gadaikan berupa perhiasan.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kriminal<br />

"Menitipkan" barang di<br />

Pegadaian bisa menjadi<br />

solusi keamanan saat<br />

akan pulang mudik.<br />

Grandyos Zafna/detikcom<br />

“Kalau di rumah rawan perampokan, tetangga<br />

saya tahun lalu ada yang kehilangan perhiasan<br />

waktu mudik Lebaran,” ujar Nini saat ditemui<br />

secara terpisah Rabu, 16 Juli lalu. “Saya tidak mau<br />

itu menimpa saya, ini untuk antisipasi.”<br />

Lain Nini, lain pula Totok, 45 tahun, yang<br />

menggadaikan sepeda motornya. Tempat<br />

yang ia tuju adalah kantor Pegadaian Senen,<br />

Jakarta Pusat. Tak semata-mata untuk keamanan,<br />

ia menggadaikan kendaraannya itu<br />

agar memperoleh tambahan sangu pulang<br />

kampung. “Saya mudik nanti naik kereta<br />

api. Jadi, untuk tambah biaya, saya titip dulu<br />

motor di sini selama Lebaran nanti,” tuturnya<br />

di kantor Pegadaian Senen.<br />

Deputi Bidang Bisnis Area Pegadaian Senen,<br />

Arief Rinardi Sunardi, mengungkapkan<br />

biasanya peningkatan jumlah warga yang<br />

menggadaikan barang meningkat mulai pekan<br />

keempat Ramadan. Banyak warga yang<br />

datang dengan tujuan menggadaikan barang<br />

berharganya agar aman. “Jadi lebih untuk menitipkan<br />

(barang) saja. Di sisi lain, bisa bawa<br />

uang untuk jaga-jaga saat mudik,” ucap Arief.<br />

Menitipkan barang di Pegadaian atau menyimpan<br />

di safe deposit box di bank selama<br />

mudik, diakui Josias, merupakan langkah tepat.<br />

Hal itu menjadi salah satu upaya pencegahan<br />

terhadap tindak kejahatan di rumah, di samping<br />

dengan cara meningkatkan fasilitas pengamanan<br />

tempat tinggal. “Intinya, jangan sampai kita<br />

memberi celah kepada maling untuk menggasak<br />

rumah kita saat ditinggal kosong,” kata Josias.<br />

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Kepolisian<br />

Daerah Metro Jaya Komisaris Besar<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kriminal<br />

Rikwanto mengimbau warga yang akan mudik<br />

untuk melapor kepada ketua RT dan RW. Selama<br />

rumah ditinggal, kunci bisa dititipkan kepada<br />

ketua RT, tetangga, hansip, atau satpam<br />

perumahan. “Karena mereka ini yang paling<br />

dekat dengan kita, dan dikenal,” ujarnya.<br />

Kepolisian akan menggelar Operasi Ketupat<br />

dan Operasi Mantap Brata mulai 22 Juli hingga<br />

6 Agustus 2014. Polda Metro akan mengerahkan<br />

7.726 personel, bekerja sama de ngan tiap<br />

kepolisian resor. Pengamanan juga melibatkan<br />

aparat TNI, Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah<br />

Provinsi DKI, serta Jasa Marga. ■<br />

M. RIZAL, RIYAN samutRA | dimas<br />

Tip Meninggalkan Rumah Saat Mudik<br />

● Jangan biarkan lampu taman hidup<br />

terus-menerus, karena bisa mengindikasikan<br />

bahwa penghuninya tidak<br />

ada di tempat.<br />

● Selama mudik, pastikan tidak meninggalkan<br />

barang berharga, seperti<br />

uang dan perhiasan, di rumah. Lebih<br />

aman simpan perhiasan dan uang di<br />

bank.<br />

● Pastikan semua pintu dan jendela<br />

rumah terkunci rapat sebelum meninggalkan<br />

rumah. Jangan meninggalkan<br />

kunci rumah di bawah pot,<br />

keset, atau tempat-tempat tertentu<br />

di seputar rumah.<br />

● Matikan semua aliran listrik yang<br />

tak digunakan untuk menghindari<br />

hubungan pendek arus listrik, yang<br />

bisa menimbulkan kebakaran.<br />

● Bila diperlukan, pasang alarm sekuriti<br />

di rumah atau kamera CCTV di beberapa<br />

titik.<br />

● Titipkan rumah kepada orang yang dipercaya,<br />

misalnya tetangga atau satpam.<br />

Mintalah mereka mengecek keadaan<br />

rumah sesekali. ■ RIYAN samutRA | M. RIZAL<br />

Majalah Majalah detik detik 20 - 21 26 - januari 27 juli 2014


Kolom<br />

Menebak<br />

Langkah<br />

Akhir Golkar<br />

Sesepuh Partai Golkar mendukung musyawarah nasional<br />

atau munas luar biasa sebelum presiden baru dilantik<br />

Oktober nanti.<br />

Oleh: Arie Sujito<br />

Biodata<br />

Nama: Arie Sujito<br />

Tempat/Tanggal Lahir:<br />

Madiun, 12 September 1972<br />

Pendidikan:<br />

● Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu<br />

Sosial dan Ilmu Politik Universitas<br />

Deklarasi “koalisi permanen” oleh kubu Prabowo-Hatta Rajasa<br />

beberapa hari lalu setidaknya punya dua arti, yakni untuk mengikat<br />

anggota dan menjadi salah satu bagian dari perang psikologi<br />

politik.<br />

Kenapa perlu diikat, tentu saja karena gejala melemahnya ikatan koalisi,<br />

meski bisa ditafsirkan juga hal itu sebagai bagian dari unjuk kekuatan untuk<br />

menghibur diri. Sebab, koalisi ini dibayangi kekalahan berdasarkan hasil perkembangan<br />

real count yang terus dikawal publik.<br />

Bila data hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei ditengarai akan sama<br />

hasilnya dengan hasil penghitungan oleh Komisi Pemilihan Umum, sudah<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


Kolom<br />

Gajah Mada, Yogyakarta, 1997<br />

● Pascasarjana Sosiologi UGM,<br />

Yogyakarta, 2004<br />

● Saat ini tengah menempuh program<br />

doktor sosiologi di UGM,<br />

Yogyakarta<br />

Karier:<br />

● Dosen Jurusan Sosiologi Fakultas<br />

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UGM,<br />

Yogyakarta, sejak 1999<br />

● Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas<br />

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UGM,<br />

Yogyakarta, sejak 2013<br />

Pengalaman Lain:<br />

● Direktur Eksekutif Institute for<br />

Research and Empowerment Yogyakarta<br />

2007-2009 dan 2009-2011<br />

Karya:<br />

● Pemuda Pasca-Orde Baru (buku,<br />

2012)<br />

● Pendangkalan Politik (buku, 2012)<br />

● Negara Sibuk Rakyat Terpuruk<br />

(buku, 2012)<br />

bisa dipastikan koalisi tersebut kehilangan prospeknya. Ikatan koalisi yang<br />

didasari sikap pragmatis itu akan kendur dan kemudian pudar. Bunga koalisi<br />

yang ditanam akan melayu.<br />

Ini bisa dipahami corak atau warna koalisi Prabowo-Hatta sesungguhnya<br />

tidak memiliki chemistry yang alami. Secara ideologi pun bertubrukan. Rekam<br />

jejak di antara anggota koalisi itu berseteru dalam memperebutkan pemilih<br />

dan pengaruh sepanjang koalisi dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.<br />

Misalnya persaingan Partai Amanat nasional dengan Partai Keadilan<br />

Sejahtera, Partai Gerindra dengan Demokrat dan Golkar.<br />

Fakta lain yang tak bisa dilupakan adalah perselisihan keras PKS dengan<br />

Demokrat semasa mendukung pemerintahan SBY selama dua periode.<br />

Mengapa itu terjadi? Karena kepentingan politik mereka digerakkan oleh<br />

kepentingan pragmatis, bersatu memperjuangkan kekuasaan dengan target<br />

bagi-bagi kue kekuasaan.<br />

Melihat kecenderungan seperti itu, Partai Golkar sebagai salah satu penopang<br />

Koalisi Merah-Putih sepertinya yang paling rentan untuk melayu<br />

lebih cepat. Partai dengan perolehan suara kedua terbanyak setelah Partai<br />

Demokrasi Indonesia Perjuangan itu tak punya tradisi menjadi oposisi.<br />

Sejak masa sebelum pencalonan pasangan calon presiden dan wakil presiden,<br />

riak-riak di tubuh partai ini sudah mulai terlihat terkait pencalonan<br />

ketua umumnya, Aburizal Bakrie, sebagai presiden.<br />

Ada faksi-faksi yang menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Ical untuk<br />

maju sebagai capres karena fakta tingkat elektabilitasnya rendah. Hal itu<br />

terbukti dengan gagalnya Ical menggaet pasangan dan memenuhi syarat<br />

maju untuk berkompetisi dalam pemilihan presiden.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


Kolom<br />

● Mutiara Perubahan dari Indonesia<br />

Timur (buku, 2013)<br />

● “Konteks dan Arah Pembaruan<br />

Desa dalam Advokasi RUU<br />

Desa” (Jurnal Mandatory, 2013)<br />

Keputusan berpaling ke Prabowo dengan iming-iming jabatan menteri<br />

utama dari Prabowo terus dipersoalkan. Sebab, langkah itu dilakukan tanpa<br />

dilakukan musyawarah nasional, rapat pimpinan, atau pertemuan formal<br />

sejenis untuk mengambil keputusan. Sekalipun Ical sebagai ketua umum<br />

pemegang otoritas formal, manuvernya dianggap tidak legitimated.<br />

Situasi semakin panas setelah Ical memecat tiga kader muda potensial:<br />

Poempida Hidayatullah, Nusron Wahid, dan Agus Gumiwang Kartasasmita.<br />

Kecuali Nusron, dua politikus muda yang dipecat adalah menantu dan putra<br />

politikus senior Fahmi Idris dan Ginandjar, yang menyokong Jusuf Kalla<br />

untuk mendampingi Joko Widodo.<br />

Kedua tokoh itu termasuk yang berpendapat seharusnya Golkar mendukung<br />

kadernya yang pernah memimpin partai tersebut, Jusuf Kalla,<br />

bukan malah menyokong Prabowo.<br />

Juga ada kelompok kanan-kiri oke, yang tidak menolak,<br />

juga tidak setuju, atas keputusan Golkar memilih berkoalisi<br />

dengan Prabowo. Kelompok ini belakangan<br />

memperlihatkan wataknya, yakni menyokong<br />

ke mana arah angin kekuasaan bertiup.<br />

Kenyataan itu dibumbui lewat argumen bahwa Golkar<br />

menganut prinsip kekaryaan. Artinya, kader-kader yang<br />

dididik dan dihasilkannya disiapkan untuk berkarya dalam tubuh<br />

pemerintahan.<br />

Selain itu, fakta dan pengalaman yang ada membuktikan sikap oposan<br />

bukanlah perkara mudah. Untuk menjadi sebuah partai oposisi, diperlukan<br />

kader yang militan plus identifikasi partai yang kuat, berupa simbol dan<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


Kolom<br />

ideologi yang dipegang teguh kadernya. Padahal dua hal itu tidak terlihat<br />

kuat di Golkar.<br />

Dengan melihat fakta-fakta maupun indikasi itu, hijrah ke kubu Jokowi-<br />

Jusuf Kalla adalah sebuah pilihan rasional bagi Golkar. Hanya, persoalannya,<br />

akankah semudah itu? Meski Jusuf Kalla adalah mantan ketua umum Partai<br />

Golkar?<br />

Sudikah Golkar merapat ke PDI Perjuangan tanpa syarat seperti selalu<br />

ditegaskan Jokowi? Di pihak lain, partai-partai pendukung Jokowi pun tentu<br />

tak begitu saja mau menerima Golkar.<br />

Bila Golkar benar-benar ingin punya posisi tawar kuat untuk bisa diterima<br />

kubu Jokowi, tentu saja kendali partai harus diambil alih dari Aburizal. Upaya<br />

itulah yang kini mulai nyaring dilontarkan, bukan cuma oleh para kader muda<br />

progresif, tapi juga beberapa pinisepuh Golkar, seperti Suhardiman.<br />

Dia telah merestui untuk menggelar musyawarah nasional, bahkan musyawarah<br />

nasional luar biasa, guna menghasilkan kepengurusan baru. Target<br />

sudah dipatok, yakni pekan pertama Oktober atau sebelum pelantikan presiden<br />

terpilih.<br />

Akankah Aburizal dan para loyalis tunduk begitu saja dan kemudian tersingkir?<br />

Akan sangat menarik menyimak pertarungan faksi-faksi di tubuh<br />

Partai Golkar setelah pengumuman KPU, 22 Juli nanti. n<br />

Majalah Majalah detik detik 21 - 2721 juli - 27 2014 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Setelah<br />

Bang Jack<br />

Batal<br />

Meninggal<br />

Wakil Gubernur Jawa Barat<br />

Deddy Mizwar kembali disorot<br />

setelah kerap nongol di<br />

sinetron pada Ramadan ini.<br />

“Tanya ke Mendagri, tanya ke KPK,<br />

ada yang saya langgar enggak?”<br />

Majalah detik 21 - 27 JULI 2014


ila wagub main sinetron<br />

Tap untuk melihat<br />

Video<br />

Iring-iringan mobil Wakil Gubernur<br />

Jawa Barat Deddy Mizwar tiba di sebuah<br />

rumah joglo di Jalan Koja I, Jatiasih, Bekasi,<br />

Jawa Barat, sekitar pukul 21.30 WIB. Deddy,<br />

yang merupakan empunya rumah, cuma<br />

sebentar beristirahat setelah menempuh perjalanan<br />

dari Bandung. Ia segera melangkah ke<br />

Musala At-Taufiq, yang berada tidak jauh dari<br />

rumahnya.<br />

Di situ sutradara, pemain, dan kru sinetron<br />

Para Pencari Tuhan jilid kedelapan sudah menunggu.<br />

Ditemani dua artis Para Pencari Tuhan<br />

lainnya, Muhammad Akrie Falaq dan Udin<br />

Nganga, Deddy sibuk membaca skrip. Sesekali<br />

asap rokok mengepul dari bibir aktor berusia<br />

59 tahun ini.<br />

Kamis, 17 Juli 2014, malam itu, Deddy melakoni<br />

syuting adegan menghadapi warga yang<br />

hendak mengambil air di musala. Ceritanya,<br />

RW 01 Desa Kincir tengah mengalami kesulitan<br />

karena air tanah bau. Ajaibnya, air di musala<br />

tidak tercemar.<br />

Namun Bang Jack, pengurus musala yang diperankan<br />

oleh Deddy, ingin warga yang kurang<br />

taat menjalankan syariat agama itu tidak hanya<br />

mengambil air bersih, tapi juga belajar salat di<br />

musala dengan bimbingannya.<br />

Syuting malam itu berjalan lancar. Pagi harinya,<br />

Deddy meluncur ke Bogor untuk menutup<br />

workshop tentang film etnografi. Sore hari,<br />

ia sudah berada di Bandung untuk mengikuti<br />

acara forum komunikasi Kementerian Perindustrian.<br />

Menurut Deddy, syuting sinetron hanya<br />

dilakoni saat tidak ada jadwal kegiatan sebagai<br />

wagub. Ia menegaskan tidak ada jam kerja yang<br />

disalahgunakan untuk bermain sinetron.<br />

Bintang film Nagabonar Jadi 2 ini melanjutkan,<br />

Majalah detik 21 - 27 JULI 2014


ila wagub main sinetron<br />

Deddy dan Alfie saat rehat<br />

syuting.<br />

istimewa<br />

Aher memberikan<br />

keleluasaan Deddy<br />

Mizwar untuk<br />

mendapatkan<br />

sebanyak mungkin<br />

job sinetron dan<br />

iklan di bulan<br />

Ramadan.<br />

lebih baik produktif dalam karya seni dibanding<br />

bermain golf seperti hobi pejabat pada umumnya.<br />

Lagi pula, Para Pencari Tuhan merupakan<br />

sinetron religi yang manfaatnya melintas batas,<br />

tidak hanya di wilayah Jawa Barat. “Masak wagub<br />

ibadah enggak boleh? Menginspirasi ma s-<br />

yarakat, khususnya umat Islam, itu kan bagus.”<br />

Deddy juga mengaku sudah mengantongi<br />

izin dari Gubernur Ahmad Heryawan. Bahkan<br />

Aher—sapaan Gubernur Heryawan—memberi<br />

dia keleluasaan untuk menerima sebanyak<br />

mungkin job sinetron dan iklan selama Ramadan.<br />

Deddy enteng saja menjawab kritik yang dilontarkan<br />

sejumlah pihak di Jawa Barat atas keterlibatannya<br />

dalam sinetron. Anggota Komisi<br />

A Dewan Perwakilan Rakyat daerah Jawa Barat,<br />

Deden Darmansyah, misalnya, menilai tidak<br />

etis Deddy masih mencari pekerjaan sambilan.<br />

Sebab, gaji sebagai wagub sudah jumbo.<br />

Di samping itu, ketika menyandang status<br />

pejabat publik, Deddy dituntut penuh waktunya<br />

untuk melayani masyarakat. Waktu luang<br />

pun sebaiknya dimanfaatkan untuk turun ke<br />

masyarakat. Blusukan berguna untuk memastikan<br />

program-program Pemerintah Provinsi<br />

Jawa Barat berjalan optimal.<br />

Menurut Deden, setahun lalu, kemunculan<br />

Deddy dalam tayangan hiburan di televisi sudah<br />

dipersoalkan. Namun sindiran itu ternyata<br />

tidak ditanggapi serius oleh Deddy.<br />

Pengajar politik Universitas Padjadjaran,<br />

Bandung, Muradi, menambahkan, dalam Undang-Undang<br />

Nomor 32 Tahun 2004 tentang<br />

Pemerintahan Daerah disebutkan pejabat pemerintah<br />

dilarang berkegiatan di luar bidangnya.<br />

Deddy seharusnya berfokus pada tugastugas<br />

pemerintahan, meski sebelumnya ia<br />

bergumul di bidang seni dan hiburan.<br />

Muradi menilai, selama dua tahun menjabat<br />

wagub, Deddy hanya melakukan tugas-tugas<br />

yang bersifat seremonial. Wagub, menurut dia,<br />

belum paham betul tentang tata pemerintahan.<br />

Ia juga curiga Aher sengaja memberikan izin<br />

kepada Deddy karena tidak mau popularitasnya<br />

disaingi. “Aher tidak nyaman dan itu kemudian<br />

ada deal di belakang semua ini,” katanya.<br />

●●●<br />

Majalah detik 21 - 27 JULI 2014


ila wagub main sinetron<br />

Pemain sinetron Para Pencari<br />

Tuhan, Akrie dan Udin, sedang<br />

membaca naskah di lokasi<br />

syuting, Bekasi, Jumat (18/7).<br />

Rengga sancaya/detikcom<br />

Bang Jack ingin meninggal dalam kondisi sujud.<br />

Suatu malam, saat salat tahajud di musala,<br />

ia tidak kunjung bangkit dari sujudnya. Warga<br />

RW 01 menduga Bang Jack sudah pergi ke alam<br />

baka.<br />

Liang kubur sudah digali. Namun belum ada<br />

yang berani mengutak-atik tubuh Bang Jack karena<br />

menunggu polisi, yang tidak juga datang,<br />

bahkan sampai siang menjelang.<br />

Itulah adegan pembuka Para Pencari Tuhan<br />

jilid kedelapan episode pertama, yang tayang<br />

awal bulan Ramadan ini. Sinetron religi itu dibumbui<br />

dialog-dialog segar nan kocak. Sinetron<br />

yang tayang saat sahur itu juga memasukkan<br />

isu-isu aktual, tidak terkecuali politik. Maklum,<br />

Ramadan kali ini berbarengan dengan pemilihan<br />

presiden 2014.<br />

Tonton saja ketika Udin (petugas Hansip<br />

RW 01) menelepon polisi agar segera datang<br />

ke musala. Sambil terisak, Udin memberi tahu<br />

polisi yang dipanggilnya dengan sebutan “komandan”<br />

itu bahwa kedatangan aparat sudah<br />

ditunggu-tunggu.<br />

Panggilan telepon tersebut rupanya salah<br />

sambung ke seorang veteran perang yang<br />

sedang sakit keras. Tubuhnya berselimut kertas<br />

koran yang menampilkan headline potensi<br />

kebocoran kekayaan negara Rp 1.000 triliun,<br />

tema kampanye capres Prabowo Subianto.<br />

Veteran itu mengira ditelepon bekas anak<br />

buahnya yang sudah menunggu di alam gaib.<br />

Maka, ia pun berpamitan kepada istrinya ketika<br />

sakaratul maut makin dekat.<br />

Majalah detik 21 - 27 JULI 2014


ila wagub main sinetron<br />

Tidak etis Deddy<br />

masih mencari<br />

pekerjaan<br />

sambilan, sebab<br />

gaji sebagai wagub<br />

sudah jumbo.<br />

Sebaliknya, polisi yang baru tiba di Musala<br />

At-Taufiq langsung tunggang langgang ketika<br />

mendengar Bang Jack bersin. Bang Jack rupanya<br />

masih sehat walafiat. Ia hanya tertidur<br />

ketika bersujud.<br />

Namun pemilihan skenario itulah yang<br />

kemudian menimbulkan masalah bagi Deddy<br />

selama dua pekan ini. Semula rumah produksi<br />

Citra Sinema ingin menghilangkan tokoh Bang<br />

Jack dalam sinetron jilid kedelapan itu. Sebab,<br />

Deddy dikhawatirkan tak bisa mengikuti syuting<br />

karena terlalu sibuk menjadi wagub.<br />

“Saya tadinya mikir (Bang Jack) dibuat meninggal<br />

saja. Bisa dibuat begitu,” ucap Direktur<br />

Utama PT Demi Gisela Citra Sinema, Senandung<br />

Nacita.<br />

Namun Bang Jack kadung menjadi tokoh utama<br />

dalam sinetron yang muncul di layar kaca<br />

sejak 2007 itu. Dan Deddy sepertinya tidak tergantikan<br />

sebagai aktor yang pas memerankan<br />

Bang Jack, mantan jagal kerbau.<br />

Kuatnya karakter Bang Jack diakui juga oleh<br />

SCTV selaku stasiun televisi yang memutar<br />

Para Pencari Tuhan dari jilid pertama sampai kedelapan.<br />

Karena itu, amat rugi kalau Bang Jack<br />

tidak muncul. Namun bagaimana skenarionya,<br />

SCTV tidak ikut campur karena itu merupakan<br />

urusan rumah produksi. “Kami posisinya adalah<br />

pembeli,” ujar Manajer Akuisisi Program SCTV<br />

Banardi Rachmad.<br />

Nacita menambahkan, sinetron tersebut<br />

seharusnya diproduksi selama setahun. Hal itu<br />

pulalah yang membuat Deddy dianggap masih<br />

bisa memerankan Bang Jack secara penuh di<br />

tengah-tengah tugasnya di Bandung. “Bisalah<br />

luangin waktu di hari liburnya, 2-3 jam enggak<br />

masalah,” tutur putri pertama Deddy itu.<br />

Namun rupanya penggarapan naskah untuk<br />

serial bulan Ramadan ini molor. Dampaknya,<br />

proses pengambilan gambar baru bisa dimulai<br />

pada Maret 2014. Kini hampir setiap episodenya<br />

berupa syuting kejar tayang. “Syuting hari<br />

ini untuk (ditayangkan) sahur nanti,” ujar sutradara<br />

Kiki Zakaria.<br />

Imbas lainnya, jadwal syuting Deddy makin<br />

sulit dikompromikan. Kiki mengatakan biasanya,<br />

dalam sekali datang, syuting Deddy diambil<br />

untuk dua hingga tiga episode sekaligus. Karena<br />

syuting Deddy selalu berlangsung malam,<br />

kru memainkan efek cahaya untuk keperluan<br />

Majalah detik 21 - 27 JULI 2014


ila wagub main sinetron<br />

Kiki Zakaria (berkaus putih),<br />

sutradara sinetron Para Pencari<br />

Tuhan.<br />

Rengga sancaya/detikcom<br />

adegan pada siang hari.<br />

Menurut Nacita, pada akhirnya, mau tidakmau<br />

adegan Deddy harus dikurangi. Sebelumnya,<br />

ia juga sudah meminta penulis naskah<br />

Wahyu H.S. untuk menciptakan tokoh atau plot<br />

lain dengan masalah yang bisa berkembang<br />

sendiri tanpa bergantung pada Bang Jack.<br />

Kiki mencontohkan, keponakan Bang Jack,<br />

Domino (Alfie Alfandy), kini lebih banyak diberi<br />

peran menjaga musala. Domino sering disyuting<br />

menggantikan Bang Jack, dari azan sampai<br />

mengajari orang salat.<br />

Menurut Wahyu, Bang Jack memang masih<br />

menjadi tokoh sentral dalam naskahnya. Namun<br />

adegan Bang Jack kini paling tiga halaman<br />

saja. Bahkan di dua episode sudah tidak ada<br />

wajah Deddy. “Paling saya butuh 1 scene dari<br />

Pak Deddy sebagai pemeran, sebagai konklusi<br />

saja,” ujar Wahyu.<br />

Ia membandingkan dengan Para Pencari<br />

Tuhan jilid 1 dan 2. Di situ, adegan Deddy bisa<br />

mencapai 60 persen alias muncul dalam setiap<br />

segmen. Menjelang pencalonan wagub tahun<br />

2013 lalu, Deddy sebetulnya sudah mewantiwanti<br />

kemungkinan sulit bermain sinetron lagi.<br />

"Kalau memasukkan saya sebagai tokoh di<br />

Majalah detik 21 - 27 JULI 2014


ila wagub main sinetron<br />

Ahmad Heryawan (kanan) dan<br />

Deddy Mizwar (kiri) dalam sebuah<br />

acara Ramadan di Bandung,<br />

Kamis (17/7).<br />

Rengga sancaya/detikcom<br />

situ harus lihat-lihat," kata Wahyu menirukan<br />

Deddy.<br />

Sementara itu, Muradi menuturkan sebaiknya<br />

Deddy segera melepas pekerjaan di<br />

sinetron tersebut. Seharusnya ia mencontoh<br />

Dede Yusuf, Wagub Jawa Barat periode<br />

sebelumnya. Begitu dilantik, Dede langsung<br />

mundur dari dunia entertainment. Ia juga<br />

mengakhiri kontrak iklan dengan perusahaan<br />

obat sakit kepala.<br />

Permintaan agar Deddy fokus juga disampaikan<br />

Komisi Pemberantasan Korupsi. Sebab,<br />

secara moral, penyelenggara negara seharusnya<br />

menggunakan waktunya untuk melayani<br />

masyarakat.<br />

Namun Deddy keukeuh ingin tetap main sinetron.<br />

Menurut dia, tidak ada satu aturan pun<br />

yang dia langgar. Kalau ada, pasti dia sudah<br />

ditegur oleh Kementerian Dalam Negeri dan<br />

KPK. “Tanya ke Mendagri, tanya ke KPK, ada<br />

yang saya langgar enggak?” katanya.<br />

Gubernur Aher membela Deddy. Ia menilai<br />

syuting sinetron Deddy tidak perlu dibesar-besarkan.<br />

Ia justru melihat ada politisasi terhadap<br />

pasangannya tersebut. “Sekarang begini, ada<br />

larangan enggak untuk main sinetron? Ada<br />

larangan enggak? Enggak, kan?” tuturnya.<br />

Deddy menduga syuting sinetronnya dipersoalkan<br />

terkait dengan kemenangan pasangan<br />

calon presiden nomor 1, Prabowo Subianto-<br />

Hatta Rajasa, di Jawa Barat. “Yang heboh ya<br />

ini. Karena Jabar menang telak. Saya kan tim<br />

kampanye (capres) nomor 1,” ujarnya. ■<br />

Isfari Hikmat, Monique Shintami, Bahtiar Rifai | Irwan Nugroho<br />

Majalah detik 21 - 27 JULI 2014


BILA WAGUB MAIN SINETRON<br />

BUKAN<br />

BAN SEREP GUBERNUR<br />

ARTIS kerap dimajukan sebagai pasangan<br />

calon kepala daerah dengan harapan<br />

popularitas mereka bisa menggaet banyak<br />

suara pemilih. Maraknya selebritas<br />

menjadi pemimpin provinsi, kabupaten,<br />

dan kota membuat Menteri Dalam Negeri<br />

Gamawan Fauzi mendukung klausul<br />

perlunya pengalaman di bidang pemerintah<br />

buat calon kepala dan wakil kepala<br />

daerah dalam undang-undang tentang<br />

pemerintahan daerah.<br />

Wakil gubernur memang bukan “ban<br />

serep” gubernur, karena tugasnya mencakup<br />

pengawasan kinerja dan anggaran<br />

aparat pemerintah daerah. Berikut ini<br />

hal-hal yang wajib dilakoni wakil gubernur<br />

dan yang tak boleh dilakukan oleh<br />

“orang kedua” di provinsi itu.<br />

TUGAS WAKIL GUBERNUR<br />

Orang<br />

Nomor Dua<br />

• Memberikan laporan monitoring kepada gubernur.<br />

• Menjalankan tugas dari gubernur.<br />

• Menggantikan jika gubernur berhalangan.<br />

• Menggantikan gubernur jika meninggal, berhenti, atau<br />

diberhentikan.<br />

Pengawasan<br />

Daerah<br />

• Menindaklanjuti temuan BPK, BPKP, dan Badan Pengawas<br />

Daerah.<br />

• Memantau kinerja wakil bupati dan wakil wali kota.<br />

• Memantau pemerintahan tingkat kecamatan dan<br />

kelurahan.<br />

Pengawasan<br />

Dinas<br />

• Mengawasi penggunaan APBD oleh dinas.<br />

• Mengkoordinasi kegiatan lintas dinas.<br />

Kesejahteraan<br />

Rakyat dan Sosial<br />

• Mengurusi pemberdayaan perempuan, pemuda, sosialbudaya,<br />

dan lingkungan hidup.<br />

LARANGAN BAGI WAKIL GUBERNUR<br />

• Merangkap jabatan negara lainnya.<br />

• Membuat keputusan yang menguntungkan bagi diri, keluarga, kroni, golongan, atau<br />

kelompok politik.<br />

• Terlibat di perusahaan pemerintah dan swasta.<br />

• Terlibat di yayasan.<br />

• Menjadi advokat atau kuasa hukum dalam suatu perkara.<br />

• Korupsi, kolusi, dan nepotisme.<br />

• Melakukan pekerjaan lain yang memberi keuntungan bagi dirinya, baik langsung maupun<br />

tak langsung, yang berhubungan dengan daerahnya.<br />

ISFARI HIKMAT | INFOGRAFIS: MINDRA PURNOMO<br />

SUMBER: UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH<br />

MAJALAH DETIK 21 - 27 JULI 2014


ila wagub main sinetron<br />

Rezeki Dobel<br />

Bang Jack<br />

Para Pencari Tuhan tergolong<br />

sinetron Ramadan dengan harga<br />

di atas rata-rata. Deddy Mizwar<br />

belum melaporkan pendapatan<br />

dari sinetron ini kepada KPK.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Deddy Mizwar memberikan<br />

keterangan pers setelah<br />

melaporkan kekayaannya<br />

sebagai calon Wakil Gubernur<br />

Jawa Barat ke KPK, 21<br />

November 2012.<br />

Lamhot/detikcom<br />

Senandung Nacita tidak banyak<br />

turut campur dalam urusan perusahaan<br />

orang tuanya, PT Citra Sinema.<br />

Tahu-tahu, ia ditunjuk menjadi direktur<br />

utama. Deddy Mizwar melimpahkan rumah<br />

produksi yang dia bangun sejak 1997 tersebut<br />

kepada anak perempuannya itu.<br />

Nacita adalah anak kedua Deddy. Sebenarnya<br />

ia tidak pernah berurusan dengan bisnis<br />

hiburan. Namun bapaknya tidak punya pilihan.<br />

Kakak Nacita, Zulfikar Rakita Dewa, adalah tentara,<br />

yang tidak boleh berurusan dengan dunia<br />

bisnis.<br />

“Karena anaknya yang satu lagi di Angkatan<br />

Darat, lebih enggak mungkin lagi, kan? Jadi memang<br />

saya yang ngelanjutin usahanya,” tutur<br />

Nacita.<br />

Pelimpahan bisnis itu dilakukan kala Deddy<br />

tinggal selangkah lagi menuju kursi Wakil<br />

Gubernur Jawa Barat. Deddy berpasangan<br />

dengan calon gubernur petahana, Ahmad Heryawan,<br />

memenangi pemilihan Gubernur Jawa<br />

Barat pada 2013. Keduanya unggul atas empat<br />

pasangan calon lainnya dengan 6,5 juta suara.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Senandung Nacita, putri Deddy<br />

Mizwar<br />

Dok. Pribadi<br />

Menjelang<br />

pemilihan<br />

Gubernur Jawa<br />

Barat pada 2013,<br />

kekayaan Deddy<br />

Rp 27,09 miliar.<br />

Empat pasangan lainnya adalah Rieke Diah<br />

Pitaloka-Teten Masduki, Dede Yusuf-Lex Laksamana,<br />

Irianto M.S. Syafiuddin-Tatang Farhanul<br />

Hakim, dan Dikdik Mulyana-Cecep N.S. Toyib.<br />

Konon, pengalihan perusahaan sudah dipersiapkan<br />

jauh hari. Nacita menyebutkan Deddy<br />

dan istrinya, Gisela Wira Negara, berniat meletakkan<br />

jabatan bisnis sejak menjadi pasangan<br />

Aher—sapaan Ahmad Heryawan—pada<br />

November 2012.<br />

“Saya enggak ingat tanggalnya. Kan waktu<br />

dia belum jadi wagub. Waktu masih kampanye,<br />

semua sudah diurus. Jadi semua sudah jadi<br />

tanggung jawab saya,” ujarnya.<br />

Warisan itu bukan barang kecil. PT Citra Sinema<br />

memiliki nama besar dalam dunia hiburan<br />

Indonesia. Puncak keberhasilannya adalah<br />

setelah Deddy menuntaskan film Nagabonar<br />

Jadi 2 pada 2007.<br />

Lelaki kelahiran Jakarta, 5 Maret 1955, ini<br />

punya bekal besar setelah menjadi pemeran<br />

utama film Nagabonar pada 1984. Tak ayal,<br />

ketika rumah produksinya membuat film Nagabonar<br />

Jadi 2, ia benar-benar memaksimalkan<br />

performanya sebagai aktor. Ia bahkan meraih<br />

penghargaan sebagai Best Actor dalam Bali<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Deddy Mizwar tengah berakting<br />

sebagai Bang Jack saat syuting<br />

sinetron Para Pencari Tuhan<br />

musim kedelapan di Bekasi,<br />

Jumat (18/7).<br />

Rengga/detikcom<br />

International Film Festival 2007 dan Pemeran<br />

Utama Pria Terbaik Indonesia Movie Award<br />

2008 melalui film itu.<br />

Namun film ini bukan satu-satunya kreasi<br />

yang menghidupkan PT Citra Sinema. Deddy<br />

menorehkan karya-karyanya sejak perusahaan<br />

ini berdiri pada 1997. Situs resmi PT Citra Sinema<br />

menyebutkan Deddy menjadi produser,<br />

sutradara, sekaligus aktor dalam lima serial<br />

televisi dan tiga film yang diproduksi.<br />

Serial televisi tersebut adalah Mat Angin, Lorong<br />

Waktu, Demi Masa, Kiamat Sudah Dekat,<br />

dan Para Pencari Tuhan. Sedangkan tiga film<br />

yang dia produksi adalah Kiamat Sudah Dekat,<br />

Ketika, dan Nagabonar Jadi 2. Deddy benarbenar<br />

memaksimalkan kemampuan dalam<br />

mengelola rumah produksinya.<br />

Produktivitas ini menggenjot kehidupan rumah<br />

produksi yang kini diwarisi Nacita itu. Tugas Nacita<br />

mengelola warisan bapaknya bisa dibilang<br />

enteng. Ia mengaku, sejak duduk sebagai Direktur<br />

Utama PT Citra Sinema, roda perusahaan sudah<br />

berjalan.<br />

Rumah produksi itu didirikan berdasarkan<br />

idealisme yang sangat kuat. Creative Director<br />

PT Citra Sinema, Wahyu H.S., mengakui ide segar<br />

Deddy sangat dominan dalam membentuk<br />

karya. Tangan dingin Deddy membuat rumah<br />

produksi itu menjadi spesialis sinema religi dan<br />

komedi.<br />

Tak ayal, serial televisi pertama mereka, Mat<br />

Angin, meraih penghargaan 15 nominasi di Festival<br />

Film Indonesia.<br />

“Setelah itu saling kenal visi masing-masing,<br />

kita arahkan PH (rumah produksi) ini menjadi<br />

produsen program-program yang menghibur,<br />

bukan hanya secara industrial, tapi juga baik<br />

secara content,” tuturnya.<br />

Namun peran Deddy tetap tak bisa hapus<br />

dari produksi PT Citra Sinema. Serial religi Para<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Ketika menggarap<br />

Para Pencari<br />

Tuhan antara<br />

musim ketiga dan<br />

keempat, Deddy<br />

Mizwar membeli<br />

dua petak tanah<br />

tidak jauh dari<br />

musala lokasi<br />

syuting.<br />

Pencari Tuhan tetap membutuhkan kehadiran<br />

Deddy. Sampai-sampai, setelah menjabat Wakil<br />

Gubernur Jawa Barat pun, Deddy harus datang<br />

untuk ikut mengambil peran.<br />

Serial ini bercerita tentang kehidupan Bang<br />

Jack (Deddy Mizwar) sebagai penjaga musala<br />

dan tiga murid mantan narapidana, yakni<br />

Chelsea (Melki “Bajaj”), Barong (Aden “Bajaj”),<br />

dan Juki (Isa “Bajaj”). Bang Jack menjadi tokoh<br />

sentral karena semua masalah yang diangkat di<br />

sinetron tersebut diselesaikan oleh pengurus<br />

musala itu.<br />

Wahyu duduk sebagai penulis naskah dalam<br />

penggarapan Para Pencari Tuhan. Ia mengakui<br />

idealisme religi sangat kental dalam sinetron ini.<br />

Gagasan sinetron ini melalui diskusi panjang<br />

dengan akademisi UIN Syarif Hidayatullah, dosen<br />

Universitas Nasional, dan pakar Al Quran.<br />

Deddy sendiri juga tampil dengan ide religinya.<br />

Deddy telah menggarap Para Pencari Tuhan<br />

selama tujuh musim dan sekarang merupakan<br />

musim kedelapan. Selama tujuh musim ia<br />

duduk sebagai produser sekaligus pemeran<br />

utama. Serial ini mengisi pundi-pundi uangnya.<br />

Pemeran Haji Husin dalam sinetron Lorong<br />

Waktu ini memulai musim pertama Para Pencari<br />

Tuhan pada 2007. Lokasi syuting serial<br />

ini di sekitar Musala At-Taufiq, Jatiasih, Bekasi,<br />

Jawa Barat.<br />

Rezeki Deddy mengalir dari produksi sinetron<br />

Para Pencari Tuhan. Bahkan, ketika menggarap<br />

sinetron ini antara musim ketiga dan keempat,<br />

dia membeli dua petak tanah tidak jauh dari<br />

Musala At-Taufiq.<br />

Salah seorang kru film yang tidak mau disebutkan<br />

namanya menuturkan, Deddy membangun<br />

rumah model joglo di sepetak tanah.<br />

Rumah tersebut kosong, hanya dihuni oleh<br />

penjaga. Tanah sepetak lainnya juga dibangun<br />

rumah.<br />

“Begitu juga dengan tanah di depan musala,<br />

yang digunakan untuk setting tempat berjualan<br />

tanaman. Tanah itu dibeli Deddy pada produksi<br />

PPT ketiga, dan kemudian diwakafkan ke musala<br />

pada 2010,” tuturnya.<br />

Jejak kepemilikan tanah itu mungkin tercantum<br />

dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara<br />

Negara di Komisi Pemberantasan<br />

Korupsi saat Deddy melaporkan harta kekayaannya<br />

menjelang pemilihan Gubernur Jawa<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Musala At-Taufiq tempat<br />

syuting sinetron Para<br />

Pencari Tuhan.<br />

Monique cintami/detikcom<br />

Barat pada 2013. Keseluruhan harta Deddy Rp<br />

27,09 miliar.<br />

Deddy memiliki aset tanah dan bangunan<br />

senilai Rp 6,1 miliar. Aset ini tersebar di 15 titik<br />

di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Nah, salah satu<br />

pembelian aset dilakukan di Bekasi pada 2010.<br />

Sinetron Para Pencari Tuhan boleh jadi merupakan<br />

andalan Deddy meraup rezeki. Sumber<br />

majalah detik di SCTV, stasiun televisi yang<br />

menayangkan Para Pencari Tuhan, menyebutkan<br />

perjalanan sinetron ini gemilang sejak<br />

tayang di stasiun televisinya.<br />

Deddy awalnya menawarkan sinetron ini ke<br />

RCTI dan Trans 7. Namun kedua stasiun televisi<br />

tersebut menolaknya. Begitu sampai di meja<br />

SCTV, Deddy disambut baik.<br />

“Rating-nya sejak pertama kali muncul cenderung<br />

stabil. Kalaupun terjadi penurunan,<br />

masih dalam kondisi normal,” ujar sumber itu.<br />

Konon, setelah Para Pencari Tuhan tayang<br />

satu musim, pihak RCTI meminta Deddy membuatkan<br />

sinetron serupa. Namun tawaran tersebut<br />

ditolak. Deddy malah memproduksi Para<br />

Pencari Tuhan musim kedua pada 2008 untuk<br />

SCTV dengan harga yang tidak terpaut jauh.<br />

Sayang, sumber tersebut tidak mau mengungkapkan<br />

harga yang dimaksud.<br />

Manajer Akuisisi Program SCTV Banardi<br />

Rachmad menyebutkan Para Pencari Tuhan<br />

tergolong sinetron Ramadan dengan harga di<br />

atas rata-rata. Perusahaannya mengapresiasi<br />

sinetron ini dengan harga tinggi. Bahkan stasiun<br />

televisi ini terus melanjutkan penayangan<br />

hingga musim kedelapan.<br />

“Ini kan secara rating bagus, resume bagus,<br />

dan dapat award dari KPI sampai MUI. Ini sinetron<br />

program Ramadan yang bagus,” katanya<br />

Masalahnya kini, Deddy masih saja terlibat<br />

dalam produksi Para Pencari Tuhan, padahal<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Pasangan calon Gubernur<br />

dan Wakil Gubernur Jawa<br />

Barat, Ahmad Heryawan<br />

dan Deddy Mizwar, saat<br />

kampanye 2013.<br />

Dok. Jabarprov<br />

ia aktif sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat.<br />

Rezekinya pun dobel.<br />

Direktur Gratifikasi KPK Giri Suprapdiono<br />

mengingatkan, kepala daerah yang nyambi<br />

kerja sampingan harus melaporkan pendapatan<br />

kepada KPK. Sebab, lembaganyalah yang<br />

menentukan pendapatan kerja sampingan itu<br />

sebagai gratifikasi atau bukan.<br />

Giri menyatakan sudah menyampaikan surat<br />

edaran kepada seluruh pasangan kepala daerah<br />

perihal pendapatan di luar jabatan ini. Mereka<br />

harus menyampaikannya kepada KPK. Sayang,<br />

Deddy belum juga memberi klarifikasi kepada<br />

Giri.<br />

“Deddy Mizwar belum lapor,” ujar Giri melalui<br />

pesan pendek telepon seluler.<br />

Peringatan Giri bukan tanpa dasar. KPK mengaturnya<br />

dalam surat edaran berjudul “Himbauan<br />

Terkait Gratifikasi”. Surat itu merupakan pelaksanaan<br />

Pasal 12-B Undang-Undang Nomor<br />

20 Tahun 2001 mengenai definisi gratifikasi.<br />

Giri perlu memeriksa ketaatan kode etik atas<br />

kerja sambilan artis kedua yang mendampingi<br />

Gubernur Aher ini. Kalaupun tidak ada honor, kehadiran<br />

Deddy dapat menguntungkan pihak lain,<br />

yakni PT Citra Sinema. KPK hendak memastikan<br />

kerja sambilan itu tidak mengganggu jam kerja,<br />

tak menggunakan fasilitas negara, dan mendapat<br />

izin tertulis dari Gubernur Jawa Barat.<br />

Adapun Deddy mengaku baru mengantongi izin<br />

secara lisan dari Gubernur Aher. Soal laporan ke<br />

KPK, ia menyebutkan selalu melaporkan kekayaannya<br />

tiap tahun. Toh, untuk sinetron kali ini, ia tidak<br />

terlibat sebagai produser, hanya pemeran utama.<br />

“Nanti April tahun depan saya lapor. KPK<br />

pasti akan tahu,” tuturnya. ■ Monique Shintami, Isfari<br />

Hikmat, Bahtiar Rifai | Aryo Bhawono<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Makan Hati<br />

Pejabat Selebriti<br />

“Kecenderungannya, ketika sudah<br />

mendapatkan kekuasaan, politikus<br />

akan mengadali, memanipulasi, dan<br />

menguasai artis-artis itu.”<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Kecenderungannya, ketika<br />

sudah mendapatkan<br />

kekuasaan, politikus akan<br />

mengadali, memanipulasi, dan<br />

menguasai artis-artis itu.<br />

Dalam setiap kesuksesan, selalu ada<br />

harga yang harus dibayar. Demikian<br />

pula yang dialami Dede Yusuf, Rano<br />

Karno, dan Diky Chandra. Ketiga selebriti<br />

ini sukses menapaki karier politik dengan<br />

menjadi pejabat daerah. Tapi, di balik itu, ada<br />

pil pahit yang harus mereka telan.<br />

Sudah bukan rahasia lagi, selebriti diincar<br />

untuk digandeng politikus demi kepentingan<br />

pragmatis, yakni dimanfaatkan popularitasnya.<br />

Dengan popularitas si selebriti, politikus<br />

berharap bisa meraih suara<br />

sebanyak-banyaknya, sehingga<br />

bisa melenggang menjadi<br />

pejabat daerah.<br />

Tidak mengherankan bila<br />

si politikus melakukan beragam<br />

upaya agar selebriti itu<br />

bersedia menjadi pasangannya.<br />

Mereka tidak akan menyerah meskipun<br />

si seleb menolak berkali-kali. Bujuk rayu terus<br />

dilakukan agar si artis bersedia. Hal inilah yang<br />

dialami Diky Chandra saat diajak Aceng Fikri<br />

untuk maju sebagai pasangan calon Bupati dan<br />

Wakil Bupati Garut.<br />

“Pertama saya tolak, kedua kali saya tolak,<br />

ketiga kali saya tolak,” cerita Diky kepada majalah<br />

detik.<br />

Yang keempat kali, Aceng mendatangi<br />

Diky dan tidak mau pulang tanpa mendapat<br />

jawaban. Pemain sinetron itu pun mengajak<br />

Aceng dan timnya makan di sebuah restoran.<br />

Makan-makan selesai, Aceng tidak mau juga<br />

meninggalkan Diky. Singkat kata, Diky akhirnya<br />

bersedia. Namun, dalam perjalanan mereka di<br />

pemerintahan, Diky merasa tidak cocok dengan<br />

Aceng karena banyak mengingkari komitmen<br />

mereka. Diky akhirnya memilih mundur.<br />

Sedangkan Aceng dilengserkan setelah heboh<br />

nikah kilat.<br />

“Ibaratnya perkawinan, pasangan politikus<br />

dan selebriti itu karena kepentingan artis<br />

sebagai vote getter. Mereka tidak memiliki<br />

chemistry,” ujar pengamat politik Universitas<br />

Gadjah Mada, Yogyakarta, Arie Sujito.<br />

Jika pasangan ini terpilih, fase “bulan madu”<br />

akan berlangsung singkat. Fase selanjutnya,<br />

kewenangan para artis, yang biasanya menjadi<br />

nomor dua, dipereteli, dipinggirkan, dan hanya<br />

dianggap sebagai pelengkap untuk menyambut<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Diky Chandra (kanan) memberi<br />

dukungan kepada Deddy<br />

Mizwar dalam Pilgub Jara Barat,<br />

(15/1/2013).<br />

Rachman/detikcom<br />

tamu pada saat acara-acara seremonial. Mereka<br />

hanya akan diberi peran ecek-ecek. “Kecenderungannya,<br />

ketika sudah mendapatkan kekuasaan,<br />

politikus akan mengadali, memanipulasi,<br />

dan menguasai artis-artis itu,” kata Arie.<br />

Soal hanya diberi peran ecek-ecek ini pernah<br />

dikeluhkan Rano Karno dan Dede Yusuf. Orang<br />

dekat Dede menuturkan, hubungan Dede<br />

Yusuf dengan Gubernur Ahmad Heryawan<br />

hanya harmonis pada satu tahun awal masa<br />

pemerintahan. Tahun kedua, masa bulan madu<br />

dengan Aher—sapaan Gubernur Heryawan—<br />

selesai sudah. “Pelan-pelan kewenangannya<br />

dikebiri. Kalaupun ada, ya peran ecek-ecek,”<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Dede Yusuf<br />

Lamhot/detikcom<br />

ujar sumber yang mengenal Dede sejak Dede<br />

kecil itu kepada majalah detik.<br />

Dede harus menelan kekecewaan demi kekecewaan.<br />

Sebagai wakil gubernur, kata sumber<br />

itu, Dede tidak diberi peran dalam penyusunan<br />

rancangan anggaran pendapatan dan belanja<br />

daerah. Usulan Dede memindahkan rumah<br />

dinas wakil gubernur pun dimentahkan.<br />

Bekas aktor yang bersinar dalam film Catatan<br />

si Boy itu meminta rumah dinas wakil gubernur<br />

dipindahkan ke rumah aset Pemerintah<br />

Provinsi Jawa Barat di kawasan Rancabentang.<br />

Dede beralasan rumah dinas di Jalan Juanda,<br />

Dago, kurang representatif untuk mendukung<br />

tugasnya. “Namun Aher khawatir rumah yang<br />

cukup luas itu dipakai Dede untuk berkumpul<br />

menggalang kekuatan,” ujar sumber tersebut.<br />

Terkait kabar tidak sedap ini, Dede menyanggahnya.<br />

Dia mengaku tidak merasa sebagai<br />

“ban serep” Gubernur Aher. “Saya merasa<br />

sebagai ban belakang yang ikut berputar, ikut<br />

kena lubang, becek-becekan untuk mendorong<br />

jalannya pemerintahan,” ujarnya.<br />

Meski membantah anggapan hanya jadi “ban<br />

serep” Gubernur Aher, Dede kemudian memilih<br />

berpisah dengan Aher dalam pemilihan gubernur<br />

2013. Dia akhirnya berpasangan dengan<br />

Sekretaris Daerah Jawa Barat Lex Laksamana<br />

Zainal Lan.<br />

Belajar dari posisinya sebagai orang nomor<br />

dua, Dede ingin jabatan wakil gubernur ke<br />

depan disertai kerangka kerja yang jelas. Saat<br />

itu dia berjanji, jika terpilih, akan memberi<br />

wakilnya peran dengan mengeluarkan peraturan<br />

gubernur tentang kerangka kerja masingmasing.<br />

Peraturan pembagian peran itu, kata<br />

Dede, menghapus kontrak politik yang kerap<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Plt. Gubernur Banten Rano Karno<br />

(tengah) ikut serta dalam pawai<br />

perayaan Peh Cun dan berkeliling<br />

di Kota Tangerang, Banten.<br />

Lucky R./Ant<br />

terjadi. Menurut dia, kontrak politik tidak menjamin<br />

keutuhan hubungan gubernur dengan<br />

wakilnya.<br />

Kisah tidak mengenakkan selebriti yang duduk<br />

di posisi nomor dua juga dirasakan Rano<br />

Karno. Kisah ini diungkap Tubagus Dedi Suwendi<br />

Gumelar pada Juli 2013. Kepada Miing—<br />

sapaan akrab Dedi Suwendi—yang berkunjung<br />

ke kantornya, Rano menumpahkan kekesalan.<br />

Rano mengatakan sempat berniat mundur dari<br />

jabatan Wakil Gubernur Banten. Dia gerah lantaran<br />

tidak dilibatkan dalam berbagai pekerjaan<br />

strategis oleh Gubernur Ratu Atut Chosiyah.<br />

Gubernur Atut membatasi ruang geraknya<br />

sejak resmi dilantik menjadi Wakil Gubernur<br />

Banten pada 11 Januari 2012. Akses Rano ke<br />

media massa juga dibatasi. “Saya tanya, ‘Ji, bagaimana<br />

Banten, kok ente jarang ada beritanya.’<br />

Dia malah cerita seperti itu. La, saya kan mau<br />

ngobrol dan ajak dia kampanye soal Wali Kota<br />

Tangerang,” ujar Miing beberapa waktu lalu.<br />

Saking kesalnya, bintang sinetron Si Doel<br />

Anak Sekolahan itu bahkan sudah membicarakan<br />

niatnya kepada Ketua Umum Partai<br />

Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati<br />

Soekarnoputri. Namun Megawati mencegah<br />

dan memintanya bersabar. Miing menilai tidak<br />

adanya pembagian proporsional antara tugas<br />

gubernur dan wakilnya menyebabkan hubungan<br />

Atut dengan Rano retak.<br />

Pasangan Atut dan Rano bertarung dalam<br />

pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Banten<br />

pada Oktober 2011. Pasangan ini didukung<br />

Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Popularitas<br />

Rano sebagai artis membuat pasangan ini<br />

memperoleh kemenangan mutlak, 61 persen.<br />

Popularitas si Doel yang mentereng itu pulalah<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Ratu Atut ditahan KPK.<br />

lamhot aritonang/detikcom<br />

yang membuat Rano pernah<br />

digadang-gadang menjadi<br />

calon wakil bagi Fauzi Bowo<br />

dalam pemilihan Gubernur<br />

DKI Jakarta pada 2007.<br />

Sebelum menjadi Wakil<br />

Gubernur Banten, Rano<br />

menjabat Wakil Bupati Tangerang<br />

selama tiga tahun.<br />

Dia menang dalam pemilihan<br />

kepala daerah bersama<br />

Ismet Iskandar dengan<br />

meraup suara pemilih sebanyak 56,28 persen<br />

pada 2008.<br />

Sementara itu, Atut tak terima disebut hanya<br />

menjadikan Rano sebagai “ban serep”. Salah<br />

satu buktinya adalah menugasi Rano mendampingi<br />

kelompok marching band Gita Surosowan<br />

berlaga dalam World Music Contest 2013<br />

di Kerkrade, Belanda. “Bagaimana kaitannya<br />

dengan pecah kongsi?” kata Atut.<br />

Kini Rano menjadi gubernur setelah Atut<br />

ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi terkait<br />

kasus suap terhadap mantan Ketua Mahkamah<br />

Konstitusi Akil Mochtar.<br />

Apa pun risikonya, rupanya dunia politik<br />

tetap bikin para pesohor terpesona. Selain<br />

Dede, Rano, dan Diky, banyak seleb lainnya<br />

yang mencoba peruntungan dalam pemilihan<br />

kepala daerah. Misalnya Miing, yang mengajukan<br />

diri sebagai pemimpin Kota Tangerang<br />

pada 2013 dengan PDI Perjuangan dan Partai<br />

Amanat Nasional sebagai "kendaraan"-nya.<br />

Berpasangan dengan Suratno Abubakar, Miing<br />

hanya menempati posisi ketiga, di bawah Arief<br />

Wismansyah dan Abdul Syukur.<br />

Nasib yang sama dialami artis sinetron dan<br />

vokalis grup band Stinky, Andre Taulani. Andre<br />

maju sebagai calon Wakil Wali Kota Tangerang<br />

Selatan, mendampingi calon wali kota Arsyid,<br />

yang kini menjabat Sekretaris Badan Pelayanan<br />

Perizinan Terpadu Kabupaten Tangerang, dalam<br />

pemilihan pada 2010. Meski populer, pasangan<br />

ini dikalahkan pasangan Airin Rachmi Diany-<br />

Benyamin Davnie.<br />

Tapi kegagalan tampaknya tidak akan pernah<br />

membuat para seleb kapok. n Isfari Hikmat, Monique<br />

Shintami | Pasti Liberti<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Deddy Mizwar:<br />

Apakah Ada yang<br />

Saya Langgar<br />

"Yang heboh ini karena saya kan<br />

tim kampanye capres nomor satu,<br />

dan menang telak di Jabar, jadi<br />

sedikit ramai."<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Deddy Mizwar (kanan), Rano<br />

Karno (tengah), dan Basuki<br />

Tjahaja Purnama di gedung DPR,<br />

18 Februari 2013.<br />

Rengga/detikcom<br />

Wakil Gubernur Jawa Barat<br />

Deddy Mizwar merasa aneh<br />

saat kegiatannya melakoni<br />

syuting sinetron Para Pencari<br />

Tuhan mendapat sorotan. Ia merasa tidak ada<br />

aturan undang-undang yang dilanggarnya.<br />

“Tanya ke Mendagri, tanya ke KPK, ada yang<br />

saya langgar enggak?” kata Deddy saat ditemui<br />

seusai salat tarawih keliling bersama Muspida<br />

di aula Pengadilan Tinggi Jawa Barat, Jalan Suropati,<br />

Bandung.<br />

Pemeran Bang Jack itu menegaskan syuting<br />

sinetron Para Pencari Tuhan tidak pernah<br />

mengganggu tugasnya sebagai wakil gubernur.<br />

Ia pun menduga ada politisasi terkait posisinya<br />

sebagai juru kampanye Prabowo Subianto-<br />

Hatta Rajasa dalam pemilu presiden 2014.<br />

Bagi Deddy, dengan bermain sinetron, ia justru<br />

banyak memberi manfaat kepada rakyat.<br />

“Masak wakil gubernur ibadah enggak boleh?<br />

Menginspirasi masyarakat, khususnya umat Islam,<br />

itu kan bagus,” ujarnya.<br />

Berikut ini wawancara Isfari Hikmat dari<br />

majalah detik dengan Deddy Mizwar.<br />

KPK meminta Anda melaporkan pendapatan<br />

dari hasil sinetron. Apakah Anda<br />

sudah menerima permintaan KPK?<br />

Enggak, KPK tak minta, coba konfirmasi lagi.<br />

KPK tidak pernah minta. Kalau saya dibutuhkan<br />

untuk klarifikasi, silakan, enggak minta. Kalau<br />

KPK kan pakai surat. Jadi ini sebetulnya tidak<br />

ada apa-apa. Yang heboh ya ini, karena Jawa<br />

Barat menang telak, saya kan tim kampanye ca-<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Tanya ke<br />

Mendagri, tanya<br />

ke KPK, ada yang<br />

saya langgar<br />

enggak?<br />

ari saputra/detikcom<br />

pres nomor satu (Prabowo), jadi sedikit ramai.<br />

Apakah ada teguran dari Mendagri?<br />

Tanya ke Mendagri, tanya ke KPK, ada yang<br />

saya langgar enggak? Kalau saya yang ngomong<br />

kan jadi subyektif, ya. Tanya saja ke KPK, tanya<br />

ke Pak Mendagri, apakah ada yang saya langgar?<br />

Kalau ada yang saya langgar, mungkin Pak<br />

Mendagri akan kontak saya, saya akan diberi<br />

teguran atau arahan. Begitu juga dengan KPK.<br />

Jadi, sampai sekarang, Pak Mendagri biasabiasa<br />

saja, teman-teman di KPK juga santaisantai<br />

saja. Yang heboh kan teman-teman<br />

(wartawan). Tapi enggak apa-apa, biar sedikit<br />

semangat. (Tertawa) daripada lemes di bulan<br />

Ramadan.<br />

Anda biasanya syuting untuk sinetron<br />

Para Pencari Tuhan hari apa?<br />

Tidak tentu. Pada saat kosong, tak ada jadwal.<br />

Makanya, Pak Rudi (Humas Pemprov) tidak<br />

tahu kapan saya syuting, semua rapat, semua<br />

acara, saya jalani. Sama saja seperti pejabat<br />

lain, kalau ada waktu, main golf, kan? Mungkin<br />

seharian. Kalau saya, barangkali, kalau ada waktu<br />

tiga jam saya syuting.<br />

Artinya syutingnya di luar jam kerja sebagai<br />

wagub?<br />

Tidak ada, saya kan tidak ada jam kantor.<br />

Saya kan jam berapa saja kerja. Di sela-sela<br />

yang tidak ada kegiatan. Kapan saja. Misalnya<br />

kalau saya ada tugas ke Jakarta. Habis itu pulang<br />

ke Bandung, tak ada acara lagi kan, pulang<br />

ke Bandung, ya sudah, ada jadwal tidak? Ada<br />

tidak scene saya? Ya sudah mampir dulu, habis<br />

itu pulang ke Bandung. Tidak mengganggu.<br />

Makanya, kalau ingin (tahu), ikuti saja kalau<br />

saya syuting ke tempat syuting.<br />

Hari apa?<br />

Enggak tahu. (Tertawa) itu dia. Enggak tahu,<br />

saya cuma tahu nanti kalau ada hari kosong<br />

jadwalnya kapan nih, oh, saya hari ini jadwal ini,<br />

hari ini ada kosong.<br />

Jadi yang menentukan waktu syuting itu<br />

Anda sendiri?<br />

La, iya dong, mesti ikuti saya. Masak seenaknya?<br />

Saya kan ada jadwal tugas sebagai wakil<br />

gubernur. Jadi, kalau dia mau, silakan ikuti jadwal<br />

saya. Kalau enggak, ya enggak usah.<br />

Berarti kedudukan Anda di atas produser?<br />

Kalau mau kan. Kalau mau pakai saya, kalau<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Jadi, kalau dia<br />

mau, silakan ikuti<br />

jadwal saya. Kalau<br />

tidak, ya tidak<br />

usah.<br />

enggak, ya jangan. Enggak bisa (dipaksa). Sebab,<br />

kan saya ada tugas yang lebih besar, ini<br />

pun tugas besar.<br />

Sekarang, kan aneh nih ya, substansinya<br />

coba tanya seluruh rakyat Indonesia, sinetron<br />

ini bagus atau tidak? Paling bagus di Indonesia,<br />

makanya dapat penghargaan KPI setiap tahun,<br />

MUI setiap tahun.<br />

Masak wakil gubernur ibadah enggak boleh?<br />

Menginspirasi masyarakat, khususnya umat Islam.<br />

Dan juga umat lain jadi bisa belajar tentang<br />

Islam, itu kan bagus.<br />

Jadi ini wakil gubernur yang paling produktif<br />

menurut saya. (Deddy lalu tertawa)<br />

karena bisa menyapa, bukan hanya yang di<br />

Jawa Barat, tapi juga di seluruh Indonesia<br />

dengan tayangan yang menginspirasi dan<br />

khusus di bulan Ramadan. Malah ini lebih<br />

bagus daripada sebuah kunjungan atau acara<br />

yang (sifatnya) protokoler, misalnya meresmikan<br />

gedung. Bagus main sinetron karena<br />

manfaatnya lebih besar.<br />

Kalau ini (acara protokoler) kan bisa diwakili<br />

siapa saja, oleh Sekda bisa diwakili. Kalau Bang<br />

Jack kan enggak bisa diwakili oleh siapa saja.<br />

(Tertawa) tapi manfaatnya, alhamdulillah, bisa<br />

menginspirasi puluhan juta orang.<br />

Apakah Anda tetap syuting karena sudah<br />

ada ikatan kontrak sejak sebelum Anda<br />

jadi wagub?<br />

Makanya tidak sebanyak episode-episode<br />

yang lalu.<br />

Artinya, jumlah scene Anda dikurangi?<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Deddy Mizwar meninggalkan<br />

gedung KPK, Jakarta, setelah<br />

melaporkan hartanya<br />

menjelang pemilihan gubernur<br />

Jawa Barat, November 2012.<br />

Lamhot/detikcom<br />

Ya, enggak bisa lagi dong, (karena) sekarang<br />

ada tugas utama. Ini simpel saja, enggak ada<br />

masalah, KPK tak ada masalah, Mendagri enggak<br />

ada masalah. Kalau melanggar mah sudah<br />

pasti langsung dipanggil.<br />

Yang bermasalah tadi, kenapa di bulan Ramadan<br />

ada pilpres dan kenapa saya menjadi<br />

timses nomor satu itu masalah. (Tertawa) sehingga,<br />

begitu menang, jadi ramai.<br />

Apakah Anda akan melaporkan pendapatan<br />

dari sinetron ke KPK seperti yang<br />

diminta KPK?<br />

Saya kan setiap tahun melaporkan. Baru kemarin<br />

bulan April saya mau melaporkan ke KPK.<br />

Nanti di April tahun depan lapor. Ada pajaknya.<br />

Jadi KPK malah tahu, enggak mungkinlah KPK<br />

enggak tahu. Tanya deh.<br />

Anggota Dewan mendesak agar Anda<br />

lebih berfokus dengan tugas sebagai wakil<br />

gubernur….<br />

Tolong kasih tahu, tidak fokusnya di mana?<br />

Selama ini, apakah tugas Anda tidak<br />

terganggu oleh syuting sinetron?<br />

Kan tadi sudah dijelasin, nanti mengganggu<br />

nih, barangkali kalau tarawih (dianggap) mengganggu<br />

tugas utama saya, wawancara ini akan<br />

mengganggu tugas saya juga. Nanti jadi begitu.<br />

Nanti kalau saya tidur juga mengganggu tugas.<br />

Makanya, kalau ada yang tidak fokus, tolong<br />

beri tahu saya itu di mana.<br />

Jadi, menurut Anda, bermain sinetron<br />

tidak mengganggu tugas sebagai wagub?<br />

Tanya saja protokol. Beliau ini tahu setiap jam<br />

(kegiatan) saya. Setiap hari tahu di mana saya.<br />

Ada kritik kinerja Anda menurun karena<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Kenapa di bulan<br />

Ramadan ada<br />

pilpres dan kenapa<br />

saya menjadi<br />

timses nomor<br />

satu itu masalah.<br />

Sehingga, begitu<br />

menang, jadi<br />

ramai.<br />

bermain sinetron?<br />

Coba kasih tahu menurunnya di mana? Itu<br />

saja, gampang. Sudah… sudah… nanti wawancara<br />

kelamaan dikira kinerja menurun lagi.<br />

Wawancaranya kelamaan.<br />

Untuk main sinetron, Anda sudah mendapat<br />

izin dari Gubernur?<br />

Pak Gubernur ngasih izin, yang ngasih izin<br />

kan Gubernur.<br />

Izin secara lisan atau tertulis?<br />

Lisan, karena tidak ada undang-undang<br />

yang dilanggar. Coba tanya ke Mendagri.<br />

Pak Mendagri yang lebih tahu. Tidak ada<br />

undang-undang yang dilanggar. Pak Dahlan<br />

Iskan coba tanyain dong, kenapa main<br />

sinetron sama main iklan? Coba majalah<br />

detik tanya ke Pak Dahlan, berani enggak?<br />

Syutingnya malah di luar negeri Pak Dahlan<br />

itu. Kacau. ■<br />

ISFARI hikmat, bahtiar riFAI<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

Simpel plus<br />

No Bling-bling<br />

Gaya busana Syahrini yang heboh sempat<br />

menjadi tren untuk berlebaran. Namun kali<br />

ini model simpel dan anggun seperti gaya<br />

Dewi Sandra lebih dilirik.<br />

Elzatta<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

Elzatta<br />

Kaftan dan abaya masih akan<br />

menjadi model busana muslim paling<br />

diminati untuk Lebaran tahun<br />

ini. Tapi kali ini orang-orang lebih<br />

memilih yang minim aksesori maupun blingbling.<br />

Mungkin karena itu gaya hijab Syahrini,<br />

yang dikenal ramai dengan beragam aksesori<br />

serba-mengkilap, kini tak lagi dicari. Orang<br />

mulai melirik hijab-hijab yang simpel<br />

seperti yang dipakai Dewi Sandra.<br />

“Orang sekarang enggak suka<br />

sama hijab Syahrini. Mereka lebih<br />

suka hijab Arzeti atau Dewi Sandra,<br />

yang lebih simpel,” ujar seorang<br />

penjual di Pasar Tanah Abang Blok<br />

A, Jakarta Pusat.<br />

Gaya busana artis kelahiran<br />

Brasil, 3 April 1980, itu memang<br />

terkenal simpel. Namun, meski tak<br />

terlalu banyak layer, model hijab<br />

mantan istri Glenn Fredly itu<br />

tetap terlihat anggun.<br />

Simpel dan ringan sepertinya<br />

bakal menjadi tema Lebaran kali ini. Pengamat<br />

fashion muslim Temi Sumarlin mengatakan<br />

bahan-bahan ringan, seperti satin, silk, dan<br />

sifon, memang bakal menjadi incaran.<br />

“Tahun lalu banyak material kausnya, sedangkan<br />

tahun ini beda. Akan ada banyak modifikasi,<br />

seperti sifon dengan katun,” ujar Temi saat<br />

berbincang dengan majalah detik.<br />

Karena didominasi bahan tersebut, tren busana<br />

muslim kali ini akan lebih banyak dipenuhi<br />

warna pastel yang lembut dan terkesan simpel.<br />

Elzatta, salah satu merek fashion muslimah,<br />

sepakat dengan pendapat Temi. Untuk Lebaran,<br />

orang-orang masih akan memilih bahan<br />

dari sifon atau satin agar terlihat mewah.<br />

Selain bahan-bahan yang sudah umum, seperti<br />

sifon, silk, dan satin, orang-orang diperkirakan<br />

bakal melirik brokat, yang akhir-akhir ini<br />

semakin digemari.<br />

Untuk itu, Elzatta mempersiapkan brokat sebagai<br />

salah satu dari koleksi Lebaran. “Desainnya<br />

akan disusun ber-layer (berlapis) dengan<br />

warna-warna pastel,” ujar Corporate Communication<br />

Elzatta, Ina Binandari.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

zoya.co.id<br />

Selain warna,<br />

motif bunga-bunga<br />

berantai atau motif<br />

abstrak bakal<br />

dicari.<br />

Menurut Ina, banyak<br />

orang memang<br />

mencari warna-warna<br />

lembut. Mereka yang<br />

berani tampil beda<br />

juga masih akan mencari<br />

warna-warna bright.<br />

Selain warna, motif<br />

bunga-bunga berantai atau<br />

motif abstrak bakal dicari. Namun,<br />

diperkirakan, peminatnya memang lebih sedikit<br />

daripada penyuka busana-busana berbahan polos.<br />

Zoya, brand busana muslimah yang lain, menyebut<br />

motif bunga tak akan pernah mati. Mereka<br />

pun menjadikan motif ini sebagai salah satu<br />

alternatif untuk cantik pada Lebaran.<br />

Modelnya masih simpel dengan sedikit detail.<br />

Untuk menambah kesan mewah tapi tidak terkesan<br />

berat, bisa ditambahkan inner atau sedikit hiasan<br />

pada kerudung.<br />

Peminat hijab bermotif juga akan semakin banyak.<br />

Brand hijab Zoya banyak menawarkan hijab<br />

dengan beragam corak dan motif. n Melisa Mailoa | Ken<br />

Yunita<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

Tip Pilih Baju Muslim Sesuai Bentuk Tubuh<br />

Mode busana muslim memang terlihat cantik saat dipakai para model, baik di catwalk<br />

maupun saat difoto. Namun tidak semuanya cocok diaplikasikan pada setiap pembeli.<br />

Temi punya sedikit tip untuk memilih baju muslim yang sesuai dengan bentuk tubuh. Nah,<br />

siap untuk tampil cantik di hari nan fitri tahun ini?<br />

01<br />

Bahan Jersey<br />

Bahan jersey sebaiknya dihindari oleh pemilik<br />

tubuh gempal karena akan membuat lekuk<br />

tubuh semakin nyata. Sebaiknya mereka<br />

memilih material berupa bahan satin atau silk.<br />

03<br />

Padu-Padan<br />

Tren mix and match memang sedang<br />

booming. Namun jangan sampai salah<br />

memilih padu-padan. Bisa-bisa penampilan<br />

Anda terlihat tidak proporsional.<br />

02<br />

Warna Cerah<br />

Warna-warna cerah tak hanya diperuntukkan<br />

bagi mereka yang kurus. Pemilik tubuh<br />

besar juga dapat mengenakan warna-warna<br />

terang dengan kombinasi warna gelap,<br />

seperti cokelat atau hitam.<br />

04<br />

Abaya<br />

Model baju yang satu ini cocok untuk<br />

mereka yang bertubuh mungil. Model baju<br />

abaya bisa membuat si pemakai terlihat<br />

lebih tinggi karena modelnya lurus-panjang<br />

dan sederhana.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

Melongok Megahnya<br />

Bagi orang Jakarta dan sekitarnya, Masjid Kubah Emas di Cinere, Depok,<br />

memang sudah biasa. Namun ternyata masjid ini masih menjadi primadona.<br />

Foto-foto: ari saputra/detikcom<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

Jl. Jakarta-<br />

Bogor<br />

Jl. Raya<br />

Meruyung<br />

Jl. Cinere<br />

Raya<br />

Masjid<br />

Kubah<br />

Emas<br />

Jl. Tol Lingkar<br />

Luar Jakarta<br />

Letaknya tak jauh dari Jakarta Selatan.<br />

Aslinya bernama Masjid Dian<br />

al-Mahri. Namun orang-orang lebih<br />

mengenalnya dengan sebutan Masjid<br />

Kubah Emas. Ya, masjid ini memang punya lima<br />

kubah berlapis emas murni 24 karat bertebal 3<br />

milimeter.<br />

Masjid ini merupakan salah satu dari tujuh<br />

masjid berkubah emas di dunia. Enam sisanya<br />

berada di Palestina, Irak, Singapura, dan Brunei<br />

Darussalam.<br />

UI<br />

Jl.<br />

Margonda<br />

Raya<br />

Jl. Raya<br />

Bogor<br />

Tol TB<br />

Simatupang<br />

Jl. Tol<br />

Jagorawi<br />

Pada akhir pekan, kawasan masjid di Jalan<br />

Raya Maruyung, Cinere, Depok, Jawa Barat, ini<br />

selalu ramai pengunjung. Orang yang datang<br />

berasal dari berbagai penjuru kota, bahkan dari<br />

luar negeri.<br />

Dari Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan,<br />

kalau lalu lintas tak macet, masjid ini bisa<br />

dijangkau dalam waktu kurang-lebih 30 menit.<br />

Tapi bisa lebih jika lalu lintas macet.<br />

Paling enak memang menumpang mobil<br />

atau kendaraan pribadi. Anda hanya perlu<br />

membayar tiket parkir yang tak terlalu mahal,<br />

Rp 10 ribu untuk mobil dan Rp 5.000 untuk<br />

sepeda motor.<br />

Namun, jika Anda memilih angkutan umum,<br />

silakan menuju Terminal Lebak Bulus. Dari situ,<br />

Anda bisa menumpang angkutan bernomor<br />

102 menuju pertigaan Parung Bingung.<br />

Dari pertigaan itu, lokasi masjid kubah emas<br />

tak terlalu jauh. Banyak pengunjung memilih<br />

naik angkot, tapi tak sedikit yang berjalan kaki<br />

sekalian berolahraga.<br />

Selain sebagai lokasi wisata religi, kubah<br />

emas menjadi pilihan favorit untuk akad nikah.<br />

Sejumlah pesohor, seperti Olla Ramlan, Andi<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

Soraya, hingga politikus Idrus Marham, memilih<br />

masjid ini untuk mengikat janji suci itu.<br />

Turis luar negeri yang menyambangi masjid<br />

ini kebanyakan dari Malaysia, Brunei Darussalam,<br />

dan Timur Tengah. Jumlah wisatawan<br />

meningkat saat bulan Ramadan.<br />

Terutama pada sore hari menjelang berbuka<br />

puasa, pengunjung masjid yang didirikan pada<br />

31 Desember 2006 ini akan semakin padat.<br />

Jadi, kalau tak ingin bersesak-sesakan, pilihlah<br />

waktu pagi hari.<br />

Jika diperhatikan, bentuk kubah utama di<br />

masjid ini dibuat menyerupai Taj Mahal di India.<br />

Untuk menuju masjid, ada hamparan taman<br />

luas dengan berbagai tanaman dan bunga.<br />

Ada beberapa peraturan yang wajib diikuti<br />

pengunjung yang hendak memasuki kawasan<br />

ini. Salah satunya mengenakan pakaian sopan.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

Khusus perempuan diharuskan berhijab.<br />

Kalau Anda tidak berhijab dan kebetulan<br />

tidak membawa, jangan khawatir. Pengurus<br />

masjid kubah emas menyediakan hijab untuk<br />

dipinjam.<br />

Ada tempat penitipan tas, sepatu, atau sandal<br />

gratis dan aman. Kalau ingin menunaikan<br />

salat di sini, jangan lupa mengambil air wudu<br />

sebelum masuk.<br />

Jangan datang pada hari Kamis. Khusus hari<br />

itu, masjid kubah emas ditutup untuk umum<br />

untuk alasan pemeliharaan. Namun, pada hari<br />

lain, siapa saja boleh berkunjung.<br />

Bangunan masjid berada agak menjorok ke<br />

dalam. Pengunjung harus berjalan kaki agak<br />

jauh untuk mencapai masjid ini. Tak apa-apa,<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

sekalian melihat-lihat taman penuh bunga<br />

nan asri, kan?<br />

Masjid ini berdiri di atas tanah seluas<br />

8.000 meter persegi. Selain kubah, miniare,<br />

dan gapura, masjid ini dilengkapi<br />

dengan dekorasi berelemen geometris<br />

dan obelisk.<br />

Material dari emas ternyata tak hanya<br />

digunakan pada kubahnya, tapi<br />

juga pada mahkota pilar interior, berupa serbuk<br />

emas serta gold plating pada tangga mezanin,<br />

capital, dan lampu gantung.<br />

Sejumlah ornamen kaligrafi di langit-langit<br />

kubah dan ornamen dekoratif di atas mimbar<br />

mihrab juga dihiasi emas. Lampu gantung<br />

seberat 8 ton dari Italia menjadi salah satu<br />

“tontonan” menarik.<br />

Konon, lampu itu serupa dengan lampu di<br />

Masjid Sultan Oman. Di atas lampu indah itu,<br />

langit-langit kubah berganti warna setiap waktu<br />

salat.<br />

Sebelum Anda memutuskan pulang, silakan<br />

mampir ke toko suvenir. Terdapat aneka cendera<br />

mata, seperti cangkir, pin, kaus, mukena, sajadah,<br />

songkok, dompet, jam, dan piring. n<br />

Melisa Mailoa | Ken Yunita<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

Uniknya Pasta<br />

Rasa Indonesia<br />

Grandyos Zafna Manase Mesah<br />

Restoran<br />

ini tergolong<br />

“fresh from the<br />

oven” alias baru<br />

banget. Dibuka 15<br />

Juni lalu. “Masih<br />

soft opening, banyak<br />

promo.”<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

aya menemukan Ellexito<br />

Eatery and Pastry sewaktu<br />

berselancar di Internet. Dari<br />

sejumlah review, tempat<br />

makan di bilangan Kemang,<br />

Jakarta Selatan, ini punya<br />

menu-menu unik.<br />

Dan sore itu saya memutuskan berbuka<br />

puasa di Ellexito. Maksud saya jelas, ingin tahu<br />

menu-menu yang katanya unik-unik dan beda<br />

tadi.<br />

Ellexito tak susah ditemukan. Dari gerai<br />

McDonald’s Kemang, kita tinggal lurus<br />

mengikuti jalan satu arah. Ellexito menempati<br />

ruko berlantai dua, bersebelahan dengan Baby<br />

Bar, tepat di depan Kemang Food Garden.<br />

Dari luar, para tamu bisa melihat open<br />

kitchen Ellexito. Kalau pastry chef-nya sedang<br />

membuat kue, pengunjung bisa melihat lewat<br />

kaca bening yang menjadi “tembok” dapur.<br />

Dekorasi ruang makan di lantai satu<br />

didominasi warna putih. Kesan clean langsung<br />

terasa saat saya memasuki ruangan berbentuk<br />

memanjang itu.<br />

Ada lima meja dengan masing-masing empat<br />

kursi. Semua meja dan kursi berbentuk dan<br />

berwarna seragam. Putih. Sangat menarik.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

Saya sempat ditawari<br />

duduk di lantai dua. Yang ini<br />

ruangan untuk mereka yang<br />

ingin lebih santai ataupun<br />

bekerja dengan laptop. Ada<br />

banyak soket listrik di sini dan<br />

pastinya free Wi-Fi.<br />

Dekorasi ruangan di lantai<br />

dua boleh dibilang berbeda<br />

180 derajat dengan dekorasi di lantai satu. Di<br />

sini suasananya terasa lebih maskulin dengan<br />

dominasi warna hitam dan lampu remangremang.<br />

Hmm, tapi sepertinya saya lebih suka<br />

menikmati makanan dan minuman di lantai<br />

satu. Lebih terang dan cozy. Akhirnya saya<br />

kembali lagi ke lantai satu.<br />

Seorang pelayan langsung menyodori saya<br />

satu buku menu. Tapi saya tak mau mencaricari.<br />

Langsung saja saya bertanya apa makanan<br />

dan minuman yang paling direkomendasikan.<br />

Setelah bertanya ini-itu, akhirnya saya<br />

memesan beberapa menu: Asian Spicy Fried<br />

Calamari (Rp 47 ribu), Salted Egg Spaghetti<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

Gurih bawang putih dan<br />

pedasnya rawit berpadu<br />

nikmat dengan daging<br />

cumi yang empuk.<br />

(Rp 65 ribu), dan Spicy Anchovies Penne (Rp 45<br />

ribu).<br />

Sedangkan untuk menyegarkan tenggorokan,<br />

saya direkomendasikan memesan The Mood<br />

Booster (Rp 28 ribu) dan Ellexito’s Special<br />

Green Tea (Rp 38 ribu).<br />

Karena berpuasa, saya berpesan kepada<br />

si pelayan agar makanan dan minuman<br />

dikeluarkan pada jam buka puasa. Selama<br />

Ramadan, ada takjil gratis, lo.<br />

Tak lama, azan magrib tanda berbuka puasa<br />

pun berkumandang. Dua gelas kecil kacang<br />

hijau tersaji di meja makan. “Ini takjilnya,<br />

ya, Mbak,” ujar seorang pelayan perempuan<br />

ramah.<br />

Dua minuman pesanan saya, The Mood<br />

Booster dan Ellexito’s Special Green Tea,<br />

juga sudah siap. Green tea blended di tempat<br />

ini berbeda, karena ada campuran gerusan<br />

cornflake.<br />

Tak lama, Asian Spicy Fried Calamari siap<br />

disantap. Daging cumi goreng tepung terlihat<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

begitu menggoda. Apalagi ditambah taburan<br />

sambal rawit dan bawang putihnya. Sedap.<br />

Rasa gurih bawang putih dan pedasnya<br />

rawit terasa nikmat dipadu dengan tepung<br />

renyah dan daging cumi yang empuk. Saya<br />

sampai ingin memesan satu porsi lagi saking<br />

enaknya.<br />

Tapi saya telanjur memesan Spicy Anchovies<br />

Penne, yang kini sudah nangkring di meja.<br />

Tampilan penne-nya sebenarnya biasa-biasa<br />

saja.<br />

Yang bikin penasaran, pasta ini memakai<br />

saus balado khas Manado plus ikan teri.<br />

Hmm, kira-kira seperti apa rasanya. Saya tak<br />

sabar mencobanya.<br />

Biasanya balado adalah makanan yang<br />

pedas. Tapi yang ini baladonya tak terlalu<br />

pedas. Orang yang tidak terlalu doyan<br />

makanan “hot” masih bisa menikmatinya.<br />

Penne-nya direbus sempurna, tidak<br />

overcooked atau undercooked. Yang agak<br />

mengecewakan, masakan ini terlalu asin.<br />

Saya menduga bukan dari ikan teri, melainkan<br />

sambal baladonya.<br />

Menu pesanan teman saya, Salted Egg<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

Spaghetti, juga sudah siap disantap. “Baru<br />

pertama kali makan spageti rasa begini, enak,”<br />

kata teman saya sambil menyuap spageti.<br />

Terang saja beda. Alih-alih menggunakan<br />

lelehan keju mozarela, pasta yang satu ini<br />

malah memakai kuning telur asin matang<br />

untuk sausnya. Dan hasilnya memang enak!<br />

Untuk menutup acara buka puasa sore<br />

itu, saya memesan dua cake untuk dessert:<br />

Unordinary Strawberry Cheese (Rp 42 ribu)<br />

dan De’Caramelo (Rp 40 ribu).<br />

Potongan cake di Ellexito terbilang<br />

tak terlalu besar, tapi Anda akan puas<br />

menyantapnya. Rasa Unordinary Strawberry<br />

Cheese-nya benar-benar nagih.<br />

Paduan sponge, strawberry panna cotta, dan<br />

cheese-nya benar-benar mantap. De’Caramelo<br />

dengan dominasi rasa vanila juga tak kalah<br />

enak. Benar-benar hidangan penutup yang<br />

sempurna! n KEN YUNITA<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Siapa Sebenarnya<br />

Penembak MH-17?<br />

“Ini bukanlah jenis senjata yang bisa<br />

diambil dari garasi dan langsung<br />

ditembakkan begitu saja.”<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Orang-orang meletakkan bunga tanda simpati<br />

kepada korban jatuhnya pesawat MH-17 di depan<br />

kantor Kedutaan Malaysia di Kiev, Ukraina, pekan<br />

lalu.<br />

Valentyn Ogirenko<br />

Nasib sungguh sulit ditebak, seperti<br />

dadu yang dilempar. Empat setengah<br />

bulan lalu, istri Sanjid Singh, yang<br />

bekerja sebagai pramugari maskapai<br />

Malaysia Airlines, berhasil lolos dari maut<br />

pada detik-detik akhir. Pada 7 Maret malam, dia<br />

seharusnya bertugas di atas pesawat Malaysia<br />

Airlines MH-370 yang akan terbang dari Kuala<br />

Lumpur menuju Beijing.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Seluruh Belanda<br />

berduka.<br />

“Tapi dia bertukar posisi<br />

dengan temannya<br />

beberapa menit sebelum<br />

terbang,” kata Jijar<br />

Singh, sang ayah mertua,<br />

Jumat pekan lalu.<br />

Menantu perempuan<br />

Jijar itu berhasil berkelit<br />

dari maut. Setelah<br />

beberapa jam lepas<br />

landas dari Bandara<br />

Internasional Kuala Lumpur, pesawat MH-370<br />

menghilang dari radar. Hingga kini jejaknya<br />

masih misterius.<br />

Sang istri bisa berkelit dari petaka, tapi tidak<br />

sang suami. Seperti istrinya, Sanjid, 41 tahun,<br />

bekerja di atas pesawat Malaysia Airlines. Kepada<br />

ayahnya pekan lalu, Sanjid menuturkan<br />

bahwa dia bertukar tempat dengan pramugara<br />

lain dan akan terbang pulang dari Amsterdam<br />

ke Kuala Lumpur dengan pesawat Malaysia<br />

Airlines MH-17.<br />

“Dia selalu menelepon kami setiap kali akan<br />

pergi bertugas,” kata Jijar. Mendengar anaknya<br />

akan pulang dari Eropa, Jijar dan istrinya telah<br />

menyiapkan menu masakan istimewa. “Ibunya<br />

telah menyiapkan semua makanan favoritnya.”<br />

Hati Jijar dan istrinya berkeping-keping. “Dia<br />

putra kami satu-satunya. Apa yang terjadi... apa<br />

yang terjadi,” Jijar meratap, berurai air mata.<br />

Sanjid tak bisa menikmati menu favorit buatan<br />

ibunya.<br />

●●●<br />

Entah seperti apa perasaan keluarga Burrows<br />

di Brisbane, Australia. Setelah menabung<br />

sekian lama hingga menjelang pensiun, pada<br />

7 Maret lalu pasangan Rod Burrows dan istrinya,<br />

Mary Burrows, berniat berlibur ke Beijing.<br />

Pasangan Burrows dan 237 penumpang serta<br />

awak pesawat Malaysia Airlines MH-370 tak<br />

pernah sampai ke Beijing.<br />

Mereka hilang entah ke mana. “Kami akan selalu<br />

merindukan mereka,” kata Jayden Burrows,<br />

sang anak, didampingi bibinya, Kaylene Mann,<br />

kala itu. Kaylene adalah saudara perempuan<br />

Rod Burrows.<br />

Pekan lalu, Kaylene menerima kabar yang tak<br />

akan pernah dia sangka. Anak tirinya, Maree<br />

Rizk, ternyata merupakan salah satu penum-<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Keluarga salah satu<br />

penumpang dirubung<br />

wartawan di Bandara<br />

Internasional Kuala Lumpur,<br />

Jumat (18/7).<br />

Edgar Su/Reuters<br />

pang pesawat Malaysia Airlines<br />

MH-17. Maree Rizk dan<br />

suami Kaylene, Albert Rizk,<br />

sedang dalam perjalanan pulang<br />

setelah berlibur selama<br />

sebulan di Eropa. Keduanya tewas bersama<br />

296 penumpang dan awak pesawat MH-17.<br />

“Kabar itu membawa semua orang, semua<br />

hal tampak kembali lagi,” kata Greg Burrows,<br />

saudara laki-laki Rod. “Itu semua merobek-robek<br />

isi perut kami kembali.” Greg masih sulit<br />

memahami, bagaimana keluarga mereka bisa<br />

mengalami dua kejadian ganjil, tapi mengerikan<br />

bersama satu maskapai penerbangan.<br />

Maree, menurut sejumlah temannya, orang<br />

yang murah hati. Dia memanfaatkan waktu luangnya<br />

sebagai relawan di klub sepak bola lokal.<br />

“Kalian tak akan pernah mendengar omongan<br />

buruk soal mereka,” kata Phil Lithgow, presiden<br />

klub.<br />

●●●<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Kami memastikan militer<br />

Ukraina tak pernah<br />

menembak target di<br />

langit.”<br />

Pada pukul 12.30 waktu setempat, Kamis,<br />

17 Juli, pesawat Malaysia Airlines MH-17 lepas<br />

landas dari Bandara Internasional Amsterdam<br />

Schiphol. Pesawat yang mengangkut 298 penumpang<br />

beserta awak itu mestinya mendarat<br />

di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada<br />

Jumat pukul 6.10 pagi.<br />

Delapan jam sebelum tiba di Kuala Lumpur,<br />

petugas Malaysia Airlines mendapat kabar dari<br />

petugas menara kontrol lalu lintas penerbangan<br />

Ukraina bahwa mereka<br />

kehilangan kontak dengan<br />

MH-17, sekitar 50 kilometer<br />

sebelum melewati perbatasan<br />

Ukraina dengan Rusia.<br />

Satu jam setelah menerima<br />

kabar itu, Malaysia Airlines<br />

merilis kabar lewat Twitter,<br />

“Malaysia Airlines has lost<br />

contact of MH-17 from Amsterdam.<br />

The last known position was over Ukrainian<br />

airspace. More details to follow.”<br />

Selang setengah jam kemudian, giliran Perdana<br />

Menteri Malaysia Najib Tun Razak yang bercuit,<br />

“I am shocked by reports that an MH plane<br />

crashed. We are launching an immediate investigation.”<br />

Kabar soal jatuhnya pesawat Boeing<br />

777-200ER MH-17 dipastikan oleh pemerintah<br />

Ukraina hanya beberapa menit setelah Perdana<br />

Menteri Najib menulis di Twitter. MH-17 jatuh<br />

tak jauh dari Desa Grabovo di wilayah Donetsk,<br />

Ukraina.<br />

“Seluruh Belanda berduka. Musim panas<br />

yang cantik berakhir dengan cara paling hitam,”<br />

kata Mark Rutte, Perdana Menteri Belanda.<br />

Ada 154 warga Belanda dalam pesawat MH-17.<br />

Sebelum jatuh, tak ada sinyal atau komunikasi<br />

darurat yang dikirim dari kokpit MH-17.<br />

“Kami menduga pesawat ditembak jatuh.<br />

Dan kami memastikan militer Ukraina tak pernah<br />

menembak target di langit,” kata Presiden<br />

Ukraina Petro Poroshenko. Pada saat jatuh,<br />

MH-17 terbang pada ketinggian 33 ribu kaki<br />

atau sekitar 10 ribu meter, 1.000 kaki di atas<br />

batas ketinggian yang diperkenankan otoritas<br />

penerbangan Ukraina.<br />

Rick Francona, analis militer, menduga MH-<br />

17 ditembak jatuh dengan misil sekelas SA-17<br />

Grizzly alias Buk buatan Rusia atau S-300, yang<br />

lebih jauh jangkauannya. Baik militer Ukraina<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

maupun Rusia memiliki misil Buk. Menurut<br />

Francona, pesawat MH-17 tak mungkin ditembak<br />

dengan senjata sekelas roket panggul<br />

karena jangkauan ketinggian roket jenis ini<br />

jauh di bawah 30 ribu kaki. Sedangkan Buk bisa<br />

menembak hingga ketinggian 75 ribu kaki.<br />

Kevin Ryan, pensiunan jenderal militer<br />

Amerika Serikat, ragu jika milisi pro-Rusia<br />

yang menembakkan misil Buk. “Perlu banyak<br />

sekali latihan dan koordinasi untuk menembakkan<br />

Buk hingga mengenai sesuatu.... Ini<br />

bukanlah jenis senjata yang bisa diambil dari<br />

garasi dan langsung ditembakkan begitu<br />

saja,” kata Ryan.<br />

Pemerintah di Kremlin dan Kiev saling tuding,<br />

dan sama-sama menyatakan bukan senjata<br />

mereka yang menjatuhkan pesawat itu. Menurut<br />

Presiden Amerika Serikat Barack Obama,<br />

MH-17 jatuh ditembak misil yang diluncurkan<br />

dari daerah yang dikuasai milisi pro-Rusia.<br />

Kepala Dinas Keamanan Ukraina Valentyn<br />

Nalyvaichenko menyodorkan bukti rekaman<br />

percakapan telepon pemimpin milisi pro-<br />

Rusia. Di rekaman itu, Igor Bezler, salah satu<br />

komandan milisi pro-Rusia, melaporkan soal<br />

tertembaknya pesawat MH-17 kepada Kolonel<br />

Vasily Geranin, perwira intelijen militer Rusia.<br />

“Kami baru saja menembak jatuh pesawat. Dia<br />

jatuh di daerah Yanakievo,” kata Bezler kepada<br />

Kolonel Geranin.<br />

“Sekarang kalian tahu siapa pelaku kejahatan<br />

itu,” Valentyn menyimpulkan.<br />

Igor Bezler juga dikenal dengan nama Igor<br />

Strelkov dan Igor Girkin. Lewat media sosial di<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Serpihan pesawat MH-17<br />

yang jatuh di luar Desa<br />

Grabovo, Donetsk, Ukraina,<br />

pekan lalu.<br />

MaximZmeyev/Reuters<br />

Eropa, Vkontakte (mirip Facebook), ia mengklaim<br />

dirinya bertanggung jawab atas penembakan<br />

sebuah pesawat pada Kamis, 17 Juli, itu.<br />

“Kami baru saja menembak sebuah pesawat<br />

AN-26 di dekat Torez. Pesawat itu jatuh di<br />

sekitar area tambang,” tulis sebuah akun yang<br />

diasosiasikan dengan Igor. “Kami sudah peringatkan<br />

kalian, jangan terbang di udara kami,”<br />

cuit mantan agen Rusia ini.<br />

Namun Aleksandr Borodai, pemimpin milisi<br />

pro-Rusia di Donetsk, memberi bantahan. Mereka,<br />

kata Borodai, tak memiliki kemampuan<br />

menembak MH-17. Dia balik menuding militer<br />

Ukraina sebagai pelakunya.<br />

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-<br />

Bangsa dan Kanselir Jerman Angela Merkel<br />

mendesak supaya dibentuk tim investigasi<br />

internasional independen untuk menyelidiki<br />

jatuhnya MH-17. Jumat lalu, 30 investigator<br />

kecelakaan penerbangan dari Organisasi untuk<br />

Kerja Sama dan Keamanan Eropa (OSCE) sudah<br />

tiba di lokasi jatuhnya MH-17. Apakah penyebab<br />

jatuhnya pesawat Malaysia Airlines dan<br />

siapa sebenarnya “bandit” yang menembakkan<br />

misil bisa terungkap? ■<br />

SAPTO PRADITYO | CNN | malaysIA INSIDER | RIA NOVOSTI | reuters |<br />

guardIAN | the star<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

44 Jam<br />

Menuju<br />

Keajaiban<br />

di Kabul<br />

“Para komandan kami<br />

mengatakan kami tak butuh<br />

Komisi Pemilihan untuk<br />

memperoleh kunci Istana. Kami<br />

bisa merebutnya sendiri.”<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Petugas Komisi<br />

Pemilihan<br />

mempersiapkan<br />

kotak-kotak suara di<br />

Herat, dua bulan lalu.<br />

DailyNewsEgypt<br />

Sehari-hari, Jamil Ahmad menggantungkan<br />

hidupnya pada toko<br />

manisan di wilayah selatan Provinsi<br />

Kandahar, Afganistan—dulu provinsi<br />

ini merupakan basis Taliban. Tokonya dipenuhi<br />

rupa-rupa manisan tradisional<br />

beraneka warna.<br />

Biasanya Ramadan<br />

merupakan saatnya<br />

berpesta, saatnya bagi<br />

orang-orang Afganistan<br />

memborong manisan.<br />

Namun, pada bulan puasa tahun ini, toko<br />

manisan milik Jamil ikut “berpuasa”. “Aku hanya<br />

bisa menjual manisan separuh dari biasanya,”<br />

Jamil mengeluh. Bukan cuma warung manisan<br />

Jamil yang tengah seret penjualannya. Gulam<br />

Sakhi, pemilik toko tekstil di Provinsi Herat,<br />

juga berkeluh kesah tentang hal serupa.<br />

“Pasar benar-benar sepi. Biasanya banyak pelanggan<br />

dari kampung datang berbelanja, tapi<br />

kini tak ada lagi,” kata Ghulam. Dia menggam-<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Kami percaya,<br />

formula winner<br />

takes all tidak cocok<br />

bagi persatuan<br />

nasional.”<br />

barkan perasaannya dengan tiga kata: frustrasi,<br />

marah, dan tanpa daya. Dia merasa frustrasi dan<br />

marah terhadap ketidakpastian politik di Kabul<br />

gara-gara sengkarut hasil pemilihan presiden.<br />

Sudah 13 tahun Presiden Hamid Karzai<br />

berkuasa di Kabul. Dia<br />

tak diperkenankan lagi<br />

turut berlaga dalam<br />

pemilihan Presiden<br />

Afganistan. Pada putaran<br />

pertama pemilihan<br />

Presiden Afganistan<br />

pada April lalu, tak ada<br />

kandidat dari delapan<br />

calon presiden yang<br />

merebut suara lebih<br />

dari 50 persen. Walhasil,<br />

dua peraih suara<br />

terbanyak, yakni Abdullah Abdullah dan Ashraf<br />

Ghani Ahmadzai, harus melanjutkan ke putaran<br />

kedua.<br />

Pada putaran pertama ini, Abdullah meraih<br />

45 persen suara, sementara Ashraf Ghani<br />

meraup 31,5 persen suara. Pemilihan presiden<br />

putaran kedua tuntas pada 14 Juni lalu. Tapi, hanya<br />

beberapa hari setelah pemungutan suara,<br />

tim kampanye Abdullah sudah mengeluhkan<br />

besarnya tingkat kecurangan.<br />

“Proses perhitungan suara harus dihentikan<br />

secepatnya. Jika dilanjutkan, tak ada legitimasinya<br />

lagi,” kata Abdullah pertengahan Juni lalu.<br />

“Hari ini, mulai dari sekarang, kami tak lagi percaya<br />

kepada Komisi Pemilihan.... Apa pun hasil<br />

yang diumumkan, kami tak bisa menerima.”<br />

Menurut penghitungan sementara Komisi<br />

Pemilihan Umum, mantan Menteri Keuangan<br />

Afganistan Ashraf Ghani, yang disokong suku<br />

mayoritas Pashtun, meraup 4,5 juta suara atau<br />

56,4 persen pemilih. Sedangkan Abdullah,<br />

mantan Menteri Luar Negeri, yang berasal dari<br />

suku Tajik, hanya didukung 3,46 juta pemilih<br />

atau 43,6 persen suara.<br />

Namun kubu Abdullah tak sudi mengakui kekalahan<br />

mereka. Mereka meminta Perserikatan<br />

Bangsa-Bangsa turun tangan menginvestigasi<br />

kecurangan pemilihan Presiden Afganistan.<br />

“Ke mana pun kita pergi, semua orang membicarakan<br />

pemilihan presiden. Semua orang<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Menteri Luar Negeri Amerika<br />

Serikat John Kerry dan dua<br />

kandidat presiden, Abdullah<br />

Abdullah serta Ashraf Ghani,<br />

mengangkat tangan setelah<br />

tercapai kesepakatan pada 12<br />

Juli lalu.<br />

Jim Bourg/Reuters<br />

bertanya-tanya, apa yang sebenarnya<br />

terjadi dan apa yang<br />

bakal terjadi,” kata Ahmad<br />

Shah, pemilik gerai telepon<br />

seluler di Kabul. Semua orang risau melihat<br />

masa depan Afganistan.<br />

●●●<br />

Dua pekan lalu adalah saat-saat gawat bagi<br />

Afganistan. Setelah Komisi Pemilihan mengumumkan<br />

hasil penghitungan sementara<br />

pemilihan Presiden Afganistan, Kabul seketika<br />

mendidih.<br />

Kubu Abdullah mengancam akan membentuk<br />

pemerintahan sendiri di wilayah utara,<br />

basis pendukung mereka. Beberapa gubernur,<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


Abdullah pada Selasa pagi, sehari setelah pengumuman<br />

Komisi Pemilihan, yang mendinginkan<br />

kepala-kepala di kubu Abdullah. Presiden<br />

Obama meminta Abdullah mengurungkan<br />

niatnya mendirikan pemerintah tandingan dan<br />

merebut Kabul. Dia juga meminta Abdullah<br />

tetap tenang hingga John Kerry, Menteri Luar<br />

Negeri Amerika, tiba di Kabul.<br />

Melihat situasi di Afganistan semakin gawat,<br />

Kerry, yang tengah melawat ke Beijing, buruburu<br />

terbang ke Kabul. Lewat tengah malam<br />

Kamis dua pekan lalu, pesawat Kerry mendarat<br />

di Bandara Kabul. Tanpa buang waktu, Kerry<br />

berdiskusi dengan James Cunningham, Duta<br />

Besar Amerika di Afganistan, untuk merancang<br />

strategi mendamaikan kubu Abdullah dengan<br />

Ashraf Ghani hingga pukul 3.30 pagi.<br />

Setelah tidur sejenak, pagi itu juga Kerry<br />

melanjutkan diskusi dengan Jan Kubis, Utusan<br />

Khusus PBB untuk Afganistan. Di depan<br />

mata tugas berat menanti, yakni merumuskan<br />

jalan tengah yang bisa diterima kubu Abdullah<br />

maupun Ashraf Ghani. Presiden Hamid Karzai<br />

sudah gagal mempertemukan kedua pihak.<br />

“Tidak ada yang mendeklarasikan diri sebainternasional<br />

Apa yang kita<br />

saksikan hari ini<br />

bukan sekadar<br />

pencapaian diplomasi<br />

kelas tinggi, tapi juga<br />

sebuah keajaiban.”<br />

seperti Atta Muhammad Nur, Gubernur Provinsi<br />

Balkh, menyatakan hanya tunduk kepada<br />

pemerintah Afganistan yang dipimpin Abdullah.<br />

Sejumlah mantan komandan mujahidin juga<br />

siap mengangkat senjata dan menyerbu Istana<br />

Kepresidenan di Kabul. Mereka yakin tentara<br />

Afganistan tak akan menembakkan senapan ke<br />

arah mereka, karena tentara<br />

pemerintah bersimpati kepada<br />

Abdullah.<br />

“Para komandan kami mengatakan<br />

kami tak butuh Komisi<br />

Pemilihan untuk memperoleh<br />

kunci Istana. Kami<br />

bisa merebutnya sendiri,”<br />

kata Fazal Ahmad Manawi,<br />

penasihat Abdullah. “Jika<br />

Abdullah mengatakan ya,<br />

beberapa provinsi, termasuk<br />

Istana, akan jatuh ke tangan kami.” Seandainya<br />

Abdullah mewujudkan niatnya, Afganistan bisa<br />

jadi akan mengikuti jalan Irak.<br />

Adalah telepon dari Gedung Putih, dari Presiden<br />

Amerika Serikat Barack Obama, kepada<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Pendukung kandidat<br />

presiden Abdullah<br />

Abdullah merantai<br />

tangan mereka sebagai<br />

protes atas kecurangan<br />

pemilu dua pekan lalu.<br />

Omar Shobani/Reuters<br />

gai pemenang saat ini,” Kerry memperingatkan<br />

kedua kubu sebelum bertemu empat mata<br />

dengan Abdullah dan Ashraf Ghani. Menurut<br />

seorang diplomat Amerika, ada dua proposal<br />

yang disodorkan Kerry. Pertama, bagaimana<br />

memulihkan kredibilitas hasil pemilihan presiden.<br />

Kedua, bagaimana menyusun pemerintahan<br />

bersama di antara dua kubu.<br />

Setelah lewat pembicaraan maraton di dua<br />

ruang terpisah, muncul titik terang. Baik Abdullah<br />

maupun Ashraf Ghani sepakat perlu dilakukan<br />

audit menyeluruh terhadap hasil pemilihan<br />

presiden. Soal bagaimana teknis audit, menurut<br />

sang diplomat, akan dipercayakan kepada ahliahli<br />

dari PBB.<br />

Seorang sumber Reuters di Kabul mengatakan<br />

Ashraf bersedia menerima audit karena dia yakin<br />

tetap memenangi pemilihan. Bagi Abdullah,<br />

audit itu merupakan jalan paling aman untuk<br />

“menyelamatkan muka”. Dia bersedia mengakui<br />

kekalahan sepanjang angka dari Komisi<br />

Pemilihan benar-benar bersih dari kecurangan.<br />

Tuntas satu persoalan, masalah kedua<br />

relatif lebih gampang diselesaikan. Setelah<br />

berbuka puasa di dua tempat terpisah pada<br />

Sabtu petang, 12 Juli lalu, Abdullah dan Ashraf<br />

Ghani akhirnya bertemu untuk pertama kali<br />

sejak berseteru. Keduanya sepakat menerima<br />

proposal Kerry. Mereka berjabat tangan, saling<br />

menempelkan pipi dan berpelukan. “Kami percaya,<br />

formula winner takes all tidak cocok bagi<br />

persatuan nasional,” kata Ashraf Ghani.<br />

Menurut Fazal Ahmad Manawi, siapa pun<br />

pemenangnya, dia akan menjadi Presiden<br />

Afganistan, sementara sang runner-up bakal<br />

menjadi kepala eksekutif atau Perdana Menteri<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Petugas pemilihan<br />

mengangkut kotak suara di<br />

Kandahar beberapa pekan<br />

lalu.<br />

VEOOZ<br />

Afganistan. Untuk mengakomodasi perubahan<br />

struktur pemerintahan, undang-undang Afganistan<br />

bakal diamendemen.<br />

Masa-masa berbahaya bagi Afganistan<br />

untuk sementara berlalu. Diplomasi 44 jam<br />

Kerry di Kabul sukses besar. “Setiap saat<br />

dibutuhkan, Anda ada, dan memberikan keajaiban.<br />

Apa yang kita saksikan hari ini bukan<br />

sekadar pencapaian diplomasi kelas tinggi,<br />

tapi juga sebuah keajaiban,” Jan Kubis memuji<br />

Kerry dan timnya.<br />

Kesepakatan sudah dicapai, tapi masalah pemilihan<br />

Presiden Afganistan belum sepenuhnya<br />

kelar. Proses audit hasil pemilihan bakal<br />

menjadi penentu. Afganistan masih berada di<br />

tepi jurang. “Jika kami masih tetap menemukan<br />

kecurangan, kami tak akan menerima hasilnya,”<br />

kata Muhammad Khan, Wakil Presiden<br />

Pertama Abdullah. ■ SAPTO PRADITYO | reuters | nytiMES |<br />

Washington Post | cnn | guardian<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Hanya<br />

“Hamas telah memutuskan<br />

melanjutkan pertempuran,<br />

dan mereka akan membayar<br />

atas keputusannya.”<br />

Jam<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Netream Netzleam<br />

memeluk jenazah<br />

anaknya yang menjadi<br />

korban kebrutalan<br />

serangan udara pesawat<br />

Israel di Kota Rafah, Jalur<br />

Gaza, pekan lalu.<br />

Finbarr O’reilly/Reuters<br />

Begitu sulitnya memperoleh ketenangan<br />

di wilayah yang setengah<br />

dijajah seperti Gaza. Setelah berharihari<br />

sulit tidur nyenyak, pada Selasa<br />

pagi pekan lalu, Abdullah Sawafri, 62 tahun,<br />

akhirnya bisa duduk tenang di depan toko miliknya<br />

di Kota Gaza, sambil membaca Al-Quran<br />

dengan kaca pembesar.<br />

Pagi itu, pemerintah Israel mengumumkan<br />

akan menghentikan serangannya atas Gaza<br />

untuk sementara. “Tak ada serangan udara Israel<br />

sejak pukul sembilan tadi,” kata Sawafri.<br />

“Makanya aku merasa optimistis. Pagi ini memang<br />

belum ada pelanggan datang, tapi aku<br />

yakin bakal ada yang segera menelepon untuk<br />

memintaku memperbaiki jendela.”<br />

Da’a Musleh, 25 tahun, sudah delapan hari<br />

tak keluar rumah. Bersama bayi dan keluarganya,<br />

mereka berjejal berlindung di apartemen<br />

sempit ketika Gaza dibombardir Israel. Tala, putrinya,<br />

baru berumur 20 bulan. Dia lahir hanya<br />

beberapa hari sebelum serangan Israel ke Gaza<br />

pada 2012.<br />

“Dulu, suara dentuman bom selalu membuat<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Aku ingin<br />

perdamaian....<br />

Aku lelah<br />

dengan perang.”<br />

dia menangis. Tapi sekarang, jika mendengar<br />

suara bom, dia akan lari kepadaku,” kata Da’a.<br />

Jeda serangan Israel selama beberapa jam dia<br />

manfaatkan untuk mengajak anaknya keluar<br />

dari rumah, mengunjungi toko roti milik keluarga<br />

di Jalan Nasser. “Ini pertama kalinya<br />

kami keluar dari rumah selama<br />

delapan hari terakhir. Tala menangis<br />

terus sepanjang hari, ingin ke luar<br />

rumah.”<br />

Tapi ketenangan yang dinikmati<br />

Sawafri dan Da’a cepat sekali pergi.<br />

Langit di depan Sawafri kembali menyala,<br />

dan suara roket mendesis dari<br />

arah Gaza ke wilayah Israel. Hanya<br />

enam jam setelah mengumumkan<br />

penghentian serangan, Perdana<br />

Menteri Benjamin Netanyahu kembali<br />

memerintahkan pesawat-pesawat tempur<br />

menghujani Gaza dengan misil, sebagai balasan<br />

atas tembakan roket itu.<br />

“Aku ingin perdamaian.... Aku lelah dengan<br />

perang. Aku berharap tak akan menyaksikan<br />

roket ditembakkan dari Gaza maupun menuju<br />

ke Gaza. Kami hanya ingin hidup. Yang kami<br />

butuhkan hanyalah perdamaian supaya kami<br />

bisa hidup normal seperti orang lain,” kata<br />

Sawafri. Perdamaian seperti yang diimpikan<br />

Sawafri sepertinya masih jauh terwujud.<br />

l l l<br />

Dua tahun lalu, Mesir menjadi penengah<br />

gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Kala<br />

itu, Presiden Mesir Muhammad Mursi sukses<br />

mengakhiri baku serang antara Israel dan<br />

Hamas. Kini, penguasa Mesir kembali menjadi<br />

penengah. “Aku tak melihat ada pihak lain yang<br />

bisa memegang peran itu,” kata Nabil al-Arabi,<br />

Sekretaris Jenderal Liga Arab.<br />

Pada Senin malam pekan lalu, Mesir menyodorkan<br />

proposal gencatan senjata ke Tel<br />

Aviv dan Hamas. Gencatan senjata tanpa<br />

syarat akan berlaku mulai Selasa pukul 09.00<br />

pagi selama 48 jam. Selama gencatan senjata,<br />

delegasi Israel, pemerintah Palestina, dan Hamas<br />

akan berunding di Kairo, Mesir. Lalu lintas<br />

barang maupun manusia di perbatasan Gaza<br />

akan dibuka setelah situasi keamanan stabil.<br />

Penguasa di Tel Aviv memutuskan menerima<br />

proposal dari Mesir. Mereka juga telah me-<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Protes menentang<br />

serangan Israel terhadap<br />

Gaza di Kota Malaga,<br />

Spanyol, pekan lalu.<br />

on Nazca/Reuters<br />

ngirim delegasi ke Kairo, dipimpin oleh Yoram<br />

Cohen, Kepala Shin Bet, Dinas Keamanan Dalam<br />

Negeri Israel. Presiden Palestina Mahmud<br />

Abbas bersama juru runding, Saeb Erakat, pun<br />

telah terbang ke Kairo.<br />

“Kesuksesan inisiatif Mesir merupakan keharusan<br />

bagi kita semua. Jika situasi memburuk,<br />

akan jadi bencana untuk semua pihak,” kata<br />

Erakat. Namun Hamas menolak proposal Kairo.<br />

“Proposal ini tak bisa diterima,” kata Sami Abu<br />

Zuhri, juru bicara Hamas. Mereka, kata Zuhri,<br />

juga belum menerima proposal resmi dari perwakilan<br />

pemerintah Mesir.<br />

Osama Hamdan, tokoh senior Hamas, menilai<br />

proposal Mesir sebagai “dagelan”. Mereka merasa<br />

disepelekan Kairo. “Kami tak menerima kertas<br />

proposal dari Mesir... artinya, inisiatif itu ditujukan<br />

kepada media, bukan inisiatif politik,” kata Hamdan.<br />

“Apa yang mereka lakukan hanyalah untuk<br />

memojokkan Palestina dan membantu Israel.”<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Kami dan<br />

rakyat<br />

Palestina<br />

tidak takut.”<br />

Hanya beberapa jam setelah Israel menghentikan<br />

serangan, roket-roket yang ditembakkan<br />

milisi Hamas dari Gaza kembali berhamburan<br />

ke arah wilayah Israel dan membunuh seorang<br />

warganya. Kontan pesawat-pesawat Israel<br />

membalas. Korban kembali berguguran.<br />

Hingga Jumat lalu, 251 warga<br />

Gaza, sebagian besar warga sipil,<br />

tewas akibat serangan Israel.<br />

“Hamas telah memutuskan melanjutkan<br />

pertempuran, dan mereka<br />

akan membayar atas keputusannya,”<br />

kata Perdana Menteri Netanyahu.<br />

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat<br />

John Kerry juga mengecam sikap Hamas.<br />

“Aku tak bisa mengecam lebih<br />

keras lagi ulah Hamas.”<br />

Wajar jika Hamas sulit percaya<br />

kepada sang mediator, Mesir. Dua tahun lalu,<br />

penguasa di Kairo, Presiden Mursi, punya<br />

hubungan akrab dengan tokoh-tokoh Hamas.<br />

Menteri Pertahanan Jenderal Abdul Fattah<br />

al-Sisi, kini Presiden Mesir, menggusur Mursi<br />

dari kursinya, bahkan mengirimnya ke penjara.<br />

Jenderal Al-Sisi juga memberikan cap kurang<br />

sedap kepada Hamas: organisasi teroris.<br />

Bagi Hamas, menurut Khaled Meshaal, pemimpin<br />

politik Hamas, pembukaan perbatasan<br />

Gaza tak memadai sebagai “hadiah” atas gencatan<br />

senjata. Hamas menghendaki pembukaan<br />

blokade Gaza sepenuhnya. Hamas juga<br />

menuntut Israel menghentikan serangan udara<br />

terhadap Gaza, membebaskan semua tahanan<br />

Palestina yang ditangkap Israel setelah tiga<br />

pemuda Israel hilang diculik.<br />

Menurut dokumen yang diperoleh Ma’ariv,<br />

Hamas juga menyerahkan sejumlah syarat lain<br />

kepada tim penengah. Syarat itu antara lain<br />

pelebaran zona menangkap ikan hingga 10<br />

kilometer dari pantai, pembukaan perbatasan<br />

Rafah, dan melarang Israel campur tangan<br />

dalam politik internal Palestina maupun proses<br />

rekonsiliasi politik di negeri itu. “Itulah permintaan<br />

kami. Kami tak akan menerima kesepakatan<br />

yang hanya akan memperpanjang penderitaan<br />

rakyat Palestina,” kata Meshaal.<br />

Setelah jeda baku tembak selama lima jam<br />

atas permintaan PBB untuk memberi kesempatan<br />

bantuan kemanusiaan ke Gaza, perundingan<br />

gencatan senjata yang disponsori Mesir tak<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Misil yang ditembakkan<br />

mesin-mesin tempur<br />

Israel menghantam<br />

wilayah Jalur Gaza,<br />

Palestina, Kamis malam<br />

pekan lalu.<br />

Amir Cohen/Reuters<br />

terselamatkan. Sameh Shoukry, Menteri Luar<br />

Negeri Mesir, menyalahkan sikap keras kepala<br />

Hamas atas kegagalan perundingan gencatan<br />

senjata. “Jika Hamas menerima proposal Mesir,<br />

paling tidak mereka telah menyelamatkan nyawa<br />

puluhan rakyat Palestina,” kata Shoukry.<br />

Ribuan prajurit Israel dan pasukan cadangan<br />

disokong tembakan meriam, kapal-kapal perang<br />

dan “burung-burung besi” mulai menebar<br />

maut di Gaza, Kamis malam pekan lalu. Langit<br />

Gaza terang-benderang oleh kilatan misil yang<br />

menghantam target-target sipil di Gaza.<br />

Menurut Peter Lerner, juru bicara militer Israel,<br />

target operasi militer besar-besaran itu<br />

adalah memberangus Hamas beserta infrastruktur<br />

dan peralatan yang mereka pakai untuk<br />

menyerang Israel. “Kami dan rakyat Palestina<br />

tidak takut. Kami peringatkan Netanyahu,<br />

bakal ada konsekuensi mengerikan dari tindakan<br />

bodohnya,” kata Sami Abu Zuhri. n<br />

SAPTO pradITYO | CNN | GuardIAN | reuters | me MONITOR | jerusalem<br />

POST<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


interview<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


interview<br />

R“Konflik Palestina dan Israel bukan karena agama. Di Israel pun ada<br />

yang beragama Islam dan Kristen.”<br />

atusan orang tewas dan ribuan lainnya terluka<br />

setelah militer Israel membombardir Kota<br />

Gaza, Palestina. Serangan udara yang disebut<br />

tindakan balas dendam itu segera menuai kecaman<br />

masyarakat internasional. Namun Israel<br />

bergeming dan menolak melakukan gencatan<br />

senjata.<br />

Pemerintah Palestina pun terus meminta<br />

negara-negara di dunia menekan Israel duduk<br />

ke meja perundingan. “Indonesia hingga saat<br />

ini merupakan negara yang teguh dan konsisten<br />

mendukung perjuangan Palestina,” kata<br />

Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz<br />

Mehdawi saat ditemui majalah detik, 14 Juli<br />

lalu. Diplomasi serta bantuan makanan dan<br />

obat-obatan, ia melanjutkan, lebih dibutuhkan<br />

Palestina saat ini ketimbang bantuan milisi<br />

atau kekuatan militer lainnya.<br />

Tapi apa sebetulnya arti strategis Gaza bagi<br />

Palestina? Benarkah konflik yang terjadi di sana<br />

juga dilatari masalah agama? Berikut ini petikan<br />

penjelasan master di bidang ilmu kimia dari<br />

Pakistan yang hampir delapan tahun bertugas<br />

di Indonesia ini.<br />

Bagaimana situasi dan kondisi Gaza terakhir?<br />

Seperti yang Anda ketahui, Israel terus menyerang<br />

warga Palestina di Gaza secara brutal.<br />

Mereka terus menggempur meskipun itu<br />

permukiman warga sipil. Kami mencatat, tidak<br />

kurang dari 168 orang meninggal. Mereka termasuk<br />

perempuan dan anak-anak. Sementara<br />

itu, lebih dari 1.000 orang terluka dan 500<br />

orang lebih kehilangan tempat tinggal karena<br />

rumah mereka hancur oleh bom Israel.<br />

Kondisi itu pun kemungkinan besar akan<br />

terus memburuk?<br />

Iya. Hingga saat ini Israel memang belum<br />

melakukan serangan darat seperti yang diisukan<br />

sebelumnya. Karena itu, untuk menghindari<br />

kemungkinan terburuk terjadi, kami<br />

bergerak cepat. Pemerintah Palestina dibantu<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


interview<br />

Video<br />

negara-negara sahabat dari Arab secara resmi<br />

mengajukan permohonan kepada Perserikatan<br />

Bangsa-Bangsa untuk melindungi rakyat kami.<br />

Dan hal yang harus segera diupayakan untuk<br />

dilakukan adalah gencatan senjata.<br />

Israel menyebut aksi mereka sebagai balasan<br />

atas provokasi kelompok-kelompok<br />

di Palestina. Apa sejatinya pemicu konflik<br />

kali ini?<br />

Ha-ha-ha… kita jangan melihat hanya sepotong-sepotong<br />

dalam persoalan konflik Palestina-Israel.<br />

Kita harus melihat secara menyeluruh<br />

dengan pendekatan sejarah, sehingga<br />

kita akan tahu mengapa perlawanan rakyat<br />

Palestina itu muncul. Israel adalah pihak yang<br />

tidak pernah menepati janji. Mereka juga tidak<br />

mengindahkan aturan atau hukum internasional.<br />

Palestina saat ini sedang dalam kondisi<br />

terjajah oleh Israel. Artinya, pemerintah Israel<br />

dengan semena-mena melakukan apa pun<br />

terhadap rakyat dan wilayah Palestina. Mereka<br />

dengan seenaknya membangun permukiman<br />

bagi orang Israel di wilayah Palestina. Mereka<br />

juga secara sepihak menerapkan aturan-aturan<br />

yang dibuatnya bagi orang Palestina. Akibatnya,<br />

hak-hak orang Palestina terampas dan<br />

terabaikan. Jadi apakah salah jika kemudian<br />

mereka melawan?<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


interview<br />

Bukankah dulu PBB menawarkan solusi<br />

dua negara di wilayah Palestina….<br />

Itulah persoalannya. Solusi yang diupayakan<br />

PBB, termasuk oleh Amerika Serikat, itu tidak<br />

berarti apa-apa, diabaikan, sehingga menemui<br />

kegagalan. Israel memang tidak mematuhi semua<br />

perjanjian. Mereka sebisa mungkin dengan<br />

segala cara mencari alasan agar bisa lepas<br />

dari semua perjanjian yang dibuat.<br />

Israel, misalnya, terus membangun permukiman<br />

penduduk di wilayah Palestina. Itu<br />

bertujuan untuk terus menggerogoti wilayah<br />

Palestina hingga pada akhirnya mereka menguasai<br />

Palestina.<br />

Israel adalah pihak yang tidak pernah<br />

menepati janji dan tidak mengindahkan<br />

hukum internasional.<br />

Jadi upaya-upaya perundingan selalu<br />

tertutup?<br />

Bukan tertutup, tetapi akan menemui kesulitan.<br />

Israel yang selalu ingkar dan tidak menepati<br />

perjanjian menjadi alasan kegagalan dari<br />

proses negosiasi damai. Bagaimana kami bisa<br />

mengajak berunding, sementara pihak Israel<br />

selalu tidak mematuhi kesepakatan yang ada.<br />

Itulah letak persoalannya.<br />

Rengga Sancaya/detikFOTO<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


interview<br />

Sebagian warga Manhattan, New<br />

York, berunjuk rasa menentang<br />

aksi militer Israel ke Gaza,<br />

Palestina, 9 Juli lalu.<br />

REUTERS/Darren Ornitz<br />

Israel sendiri selalu berdalih melakukan<br />

serangan sebagai tindakan balasan, ya?<br />

Memang, Israel selalu mengklaim seperti<br />

itu. Artinya, karena Palestina menyerang lebih<br />

dulu, khususnya Hamas. Organisasi perlawanan<br />

rakyat Hamas selalu digunakan sebagai dalih<br />

oleh Israel untuk membenarkan serangan<br />

militer mereka. Padahal, dalam kenyataannya,<br />

Hamas adalah organisasi politik, sehingga tidaklah<br />

masuk akal jika mereka melakukan pengeboman<br />

Gaza untuk memusnahkan Hamas.<br />

Memang, Hamas memiliki anggota militan,<br />

tetapi bila dibanding dengan kekuatan militer<br />

Israel, tentu sangat kalah telak.<br />

Maksud istilah tidak masuk akal?<br />

Ya, karena tidak keseimbangan itu. Hamas<br />

tidak memiliki kekuatan tempur, sementara<br />

kekuatan militer Israel merupakan yang terbesar<br />

keempat di dunia. Mengapa harus digempur<br />

dengan kekuatan militer penuh, sehingga<br />

membawa korban masyarakat yang tidak bersalah?<br />

Bahkan secara keseluruhan pemerintah<br />

dan negara Palestina tidak memiliki militer.<br />

Tidak ada angkatan udara, laut, dan darat. Negara<br />

kami hanya memiliki polisi sebagai aparat<br />

penegak hukum.<br />

Apa arti penting Gaza bagi Palestina?<br />

Panjang kota ini hanya 10 kilometer dengan<br />

luas sekitar 35 kilometer. Itu tak lebih dari<br />

Jalan Jenderal Sudirman di Jakarta. Tetapi kota<br />

ini merupakan kota yang padat, dengan penduduk<br />

sekitar 400 ribu jiwa. Kota ini menjadi<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


interview<br />

Hamas tak punya kekuatan tempur, sementara<br />

kekuatan militer Israel terbesar keempat<br />

di dunia.<br />

Grandyos Zafna/detikFOTO<br />

amat penting bagi kami karena, pada September<br />

1993, pemimpin-pemimpin Palestina, yakni<br />

Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), menandatangani<br />

Perjanjian Oslo (Oslo Accords)<br />

dengan pemimpin Israel. Perjanjian itulah yang<br />

kemudian menghasilkan pemerintah Palestina.<br />

Jadi kota ini amat bersejarah, sehingga sangat<br />

penting bagi kami.<br />

Sampai saat ini, dari mana saja bantuan<br />

yang telah diberikan kepada Palestina?<br />

Banyak sekali bantuan yang diberikan kepada<br />

kami, termasuk dari Indonesia. Kami sangat<br />

berharap kepada dunia internasional menekan<br />

Israel agar menghentikan serangan brutal<br />

terhadap rakyat Palestina di Gaza. Israel juga<br />

harus dipaksa mematuhi hukum-hukum internasional.<br />

Lebih dari itu, gencatan senjata dan<br />

perundingan damai harus segera dilakukan.<br />

Bagaimana dengan sikap dan bantuan<br />

negara-negara Arab?<br />

Oh, pasti sangat besar. Negara-negara Arab<br />

dengan sangat murah hati telah banyak memberikan<br />

bantuan kepada kami, baik berupa makanan,<br />

obat-obatan, dan bantuan medis maupun<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


interview<br />

bantuan kemanusiaan lainnya. Bahkan beberapa<br />

negara, seperti Suriah, Libanon, dan Yordania,<br />

telah menampung pengungsi dari Palestina.<br />

Mereka melakukannya dengan senang hati.<br />

Tapi mereka tak seperti dulu yang ikut<br />

berperang membela Palestina?<br />

Tidak seperti itu. Seperti yang saya katakan<br />

tadi, negara-negara Arab telah banyak membantu<br />

kami, baik berupa makanan maupun bantuan<br />

medis dan finansial. Mereka juga bersuara keras<br />

di forum internasional. Tetapi, karena di dalam<br />

negeri mereka saat ini juga menghadapi masalah<br />

serius, kondisi mereka belum stabil. Anda<br />

tahu bagaimana kondisi di Suriah, Libanon, dan<br />

Mesir yang ada saat ini? Mereka juga tidak bisa<br />

ikut campur dalam urusan kami. Tetapi kami sangat<br />

memakluminya.<br />

Indonesia bagi kami bukan sekadar sahabat,<br />

tetapi telah menjadi saudara.<br />

REUTERS/Mohammed Salem<br />

Seberapa substansial faktor agama dalam<br />

konflik Palestina-Israel?<br />

Anggapan seperti itu sama sekali tidak benar.<br />

Perlu diketahui, rakyat Palestina memiliki<br />

keberagaman. Mereka memang dari ras Arab,<br />

tetapi dari sisi keyakinan mereka menganut<br />

agama Islam dan Kristen. Mereka tersebar di<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


interview<br />

Lembaga Kemanusiaan Global<br />

Aksi Cepat Tanggap (ACT)<br />

melakukan acara pelepasan<br />

Tim Symphaty Of Solidarity<br />

(SOS) Palestina di Masjid<br />

Istiqlal, Jakarta Pusat , Jumat<br />

(11/7). Keempat relawan SOS<br />

akan masuk ke Gaza dengan<br />

membawa bantuan pangan,<br />

peralatan medis, obat-obatan,<br />

dan lainnya.<br />

Pradita Utama/ANTARA FOTO<br />

Gaza, Yerusalem, Tepi Barat, dan kota lainnya.<br />

Bahkan tidak kurang dari 2 juta warga negara<br />

Israel itu keturunan Arab. Mereka juga beragama<br />

Islam dan Kristen. Sebab, sebelum 1948,<br />

wilayah yang saat ini diklaim sebagai negara<br />

Palestina itu adalah wilayah Palestina.<br />

Khusus untuk Indonesia, apa yang bisa<br />

dilakukan untuk membantu Palestina?<br />

Indonesia selama ini telah menjadi negara<br />

yang dengan teguh membela Palestina di<br />

kancah internasional. Bantuan berupa penggalangan<br />

dukungan dan diplomasi di forum<br />

internasional terus dilakukan Indonesia. Negara<br />

ini juga memiliki pengaruh yang besar<br />

di internasional, terutama di Organisasi Konferensi<br />

Islam, di regional, dan internasional<br />

lainnya. Indonesia juga menggalang kekuatan<br />

penyeimbang dunia saat terjadi polarisasi<br />

kekuatan dunia dengan menggalang kekuatan<br />

di Asia-Afrika. Indonesia membentuk kekuatan<br />

Nonblok dari negara-negara Asia dan Afrika.<br />

Dan kekuatan tersebut cukup diperhitungkan<br />

dalam diplomasi internasional. Karena itu, kami<br />

berharap dukungan Indonesia kepada Palestina<br />

juga terus mengalir.<br />

Apakah Palestina membutuhkan bantuan<br />

militer?<br />

Saya kira bantuan militer saat ini belum perlu.<br />

Makanan, obat-obatan, ekonomi dan bantuan<br />

kemanusiaan lainnya lebih dibutuhkan.<br />

Saya kira pendekatan militer tidak akan menyelesaikan<br />

konflik ini. Bantuan lainnya adalah<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


interview<br />

Wakil Menteri Luar Negeri Dino<br />

Patti Djalal (tengah) didampingi<br />

istri menerima ucapan selamat<br />

dari Duta Besar Palestina untuk<br />

Indonesia Fariz Mehdawi seusai<br />

acara pelantikan di Istana<br />

Negara, Jakarta, Senin (14/7).<br />

ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf<br />

bantuan secara politik di forum internasional<br />

untuk mendesak Israel berunding.<br />

Indonesia baru menggelar pemilihan<br />

presiden. Apa harapan Anda terhadap<br />

pemimpin dan pemerintah yang baru?<br />

Ya, yang pertama kali ingin saya sampaikan<br />

adalah rasa kekaguman dan penghormatan<br />

yang besar kami kepada seluruh masyarakat<br />

dan pemerintah Indonesia. Sebab, bangsa ini<br />

telah berhasil menyelenggarakan pemilihan<br />

umum anggota parlemen dan presiden tanpa<br />

gejolak apa pun.<br />

Pemilihan umum di Indonesia digelar dengan<br />

lancar, aman, dan melibatkan seluruh masyarakat.<br />

Padahal masyarakat Indonesia jumlahnya<br />

sangat banyak, dan berdiam di ribuan pulau.<br />

Mereka memiliki aliran politik yang berbeda.<br />

Tetapi, dengan kesadaran dan kedewasaan<br />

berpolitik, Indonesia mampu menggelar hajatan<br />

pemilihan umum.<br />

Anda punya preferensi siapa yang bakal<br />

memimpin pemerintah baru nanti?<br />

Siapa pun yang akan memimpin pemerintah,<br />

kami sangat berharap Indonesia terus<br />

mendukung perjuangan rakyat Palestina<br />

secara konsisten dan teguh. Sebab, sejak<br />

presiden pertama hingga presiden yang sekarang,<br />

Indonesia sangat teguh mendukung<br />

dan membantu rakyat Palestina. Indonesia<br />

bagi kami bukan sekadar sahabat, tetapi<br />

telah menjadi saudara. ■ ARIF arianto<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


interview<br />

Rengga Sancaya/detikFOTO<br />

BIODATA<br />

Nama: Fariz Mehdawi<br />

Istri: Sabah Marouf<br />

Anak: Rashad dan Murad<br />

Pendidikan:<br />

• Irbid Secondary School, 1970<br />

• Universitas UAB, Beirut, Libanon<br />

• Jurusan Kimia, Universitas Sind,<br />

Hyderabad, Pakistan, 1979<br />

• Magister Bidang Kimia, Universitas<br />

Hyderabad, Pakistan, 1982<br />

Karier:<br />

• Duta Besar Palestina untuk<br />

Republik Tanzania<br />

• Duta Besar Palestina untuk<br />

Republik Seychelles<br />

• Duta Besar Palestina untuk<br />

Republik Mauritius<br />

• Koordinator hubungan bilateral<br />

dan kerja sama Palestina-Singapura,<br />

2006<br />

• Duta Besar Palestina untuk<br />

Republik Indonesia, 2006 hingga<br />

sekarang<br />

• Pendiri Dewan Bisnis Palestina-<br />

Indonesia, 2014<br />

• Dosen mata kuliah tentang Timur<br />

Tengah di 10 Universitas dan Lembaga<br />

Riset di Indonesia, termasuk<br />

korps diplomatik<br />

Karya:<br />

• Aktif menulis artikel dan penelitian<br />

dalam bahasa Arab maupun<br />

Inggris, yang diterbitkan di beberapa<br />

media di Indonesia<br />

Tap/klik untuk berkomentar<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


sport<br />

Mimpi Cina<br />

Juara Dunia<br />

“Kami merupakan bagian dari mimpi Xi Jinping.”<br />

xinhua<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


sport<br />

Ketua Mao pasti<br />

sangat senang jika<br />

bisa menyaksikan<br />

kompleks<br />

Evergrande.<br />

Ada satu lelucon soal sepak bola di<br />

Tiongkok. Suatu hari, Buddha berkata<br />

kepada sekelompok orang bahwa<br />

Dia hanya akan mengabulkan satu<br />

permintaan mereka. Seseorang berkata, “Apakah<br />

Buddha bisa menurunkan harga properti<br />

di Tiongkok sehingga semua orang mampu<br />

membelinya?”<br />

Melihat Sang Buddha terdiam sejenak, salah<br />

satu orang kembali bertanya, “Apakah Buddha<br />

bisa membuat tim nasional Tiongkok lolos ke<br />

Piala Dunia?” Setelah menghela napas panjang,<br />

Sang Buddha berkata, “Lebih baik kita bicara<br />

soal harga properti saja.”<br />

Walaupun punya 1,4 miliar penduduk, menjadi<br />

negara ketiga setelah Amerika Serikat dan<br />

Rusia yang berhasil mendaratkan wahana di<br />

bulan, pernah menjuarai Olimpiade dan punya<br />

ekonomi terbesar kedua di dunia, prestasi Tiongkok<br />

di lapangan sepak bola, mengutip iklan<br />

salah satu merek mobil, nyaris tak terdengar.<br />

Di daftar peringkat Federasi Sepak Bola Internasional<br />

(FIFA) per Juni 2014, Tiongkok berada<br />

di urutan ke-103, persis di bawah Equatorial<br />

Guinea dan Moldova, dan beberapa tingkat di<br />

bawah Palestina dan Botswana. Hanya sekali<br />

tim nasional Tiongkok lolos ke Piala Dunia, yakni<br />

pada Piala Dunia 2002. Itu pun tak berhasil<br />

mencetak satu gol pun dan langsung pulang<br />

setelah babak pertama.<br />

Pada Olimpiade 2008 di Beijing, tim bola sepak<br />

Tiongkok disingkirkan Belgia 2-0. Dengan<br />

nada sarkastis, salah seorang penyiar stasiun<br />

televisi CCTV berkomentar, “Tim Tiongkok<br />

memutuskan untuk kalah lebih awal supaya tak<br />

mengganggu selera penonton Olimpiade.”<br />

Entah apa yang salah dengan sepak bola di<br />

Negeri Panda. Selera rakyat Tiongkok terhadap<br />

olahraga paling populer sejagat itu juga terus<br />

merosot. Tiongkok pernah memiliki 4.000 sekolah<br />

sepak bola, namun kini jumlahnya tinggal<br />

20 sekolah di seluruh Tiongkok.<br />

Padahal, dua bapak Tiongkok, Mao Zedong<br />

dan Deng Xiaoping, penggemar fanatik sepak<br />

bola. Pada 1952, setelah menyaksikan tim muda<br />

Tiongkok ditekuk tim muda Yugoslavia, Ketua<br />

Mao berkata, “Kami kalah hari ini dan mungkin<br />

juga untuk 12 tahun mendatang. Tapi, pada<br />

tahun ke-13, kami akan menang.” Sesumbar<br />

Ketua Mao tak pernah kesampaian.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


sport<br />

nydaily<br />

●●●<br />

Dari kejauhan, kompleks Sekolah Sepak Bola<br />

Evergrande di Qingyuan, sekitar 75 kilometer<br />

dari Guangzhou, Provinsi Guangdong, sama<br />

sekali tak mirip kompleks olahraga. “Sekilas<br />

sekolah kami mirip Hogwarts.... Bangunan utamanya<br />

tampak serupa dengan menara Harry<br />

Potter,” kata Zhang Linyan, 12 tahun, murid<br />

Evergrande dari Sichuan.<br />

Inilah produk mimpi besar Tiongkok. Total<br />

luas kompleks Evergrande sekitar 121 hektare.<br />

Evergrande memiliki 50 lapangan sepak bola<br />

dan berencana menambah 30 lapangan lagi.<br />

Evergrande juga memiliki sekolah, kolam<br />

renang kelas Olimpiade, enam kantin, pusat<br />

belanja, dan bioskop sendiri.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


sport<br />

Aku ingin merebut<br />

kejayaan untuk<br />

tanah airku, juga<br />

untuk orang-orang<br />

Uighur.<br />

Ratusan pelatih dan ribuan muridnya tinggal<br />

di asrama dalam kompleks. “Ketua Mao pasti<br />

sangat senang jika bisa menyaksikan kompleks<br />

Evergrande,” kata Chen Wudi, penggemar sepak<br />

bola dari Provinsi Hubei. Cucu Wudi, Chen<br />

Mengze, menjadi murid Evergrande.<br />

Sekolah yang didanai oleh Xu Jiayin,<br />

konglomerat properti dan salah satu<br />

orang paling tajir di Tiongkok, itu<br />

memiliki 2.300 murid. Akademi sepak<br />

bola milik FC Barcelona, La Masia,<br />

maupun milik Real Madrid, La Fabrica,<br />

pun tak sebesar Evergrande. Tak<br />

mengherankan jika Liu Jangnan, Kepala<br />

Sekolah Evergrande, berani memproklamasikan<br />

diri, “Kami nomor satu di dunia.”<br />

“Kami merupakan bagian dari mimpi Xi Jinping,”<br />

Deng Sheng, salah satu pelatih di Evergrande,<br />

setengah bercanda. Beberapa waktu<br />

lalu, Xi Jinping, Presiden Tiongkok, menyampaikan<br />

tiga mimpinya: tim nasional lolos ke Piala<br />

Dunia, menjadi tuan rumah Piala Dunia, dan<br />

menjadi juara dunia.<br />

Dengan kucuran duit 115 juta pound sterling<br />

atau Rp 2,3 triliun dari Mister Xu, target<br />

Evergrande tentu bukan sekadar melahirkan<br />

jagoan-jagoan tarkam, tarung kampung. Xu<br />

Jiayin dan pengelola Evergrande tak malu-malu<br />

memamerkan cita-cita mereka. Pengelola Evergrande<br />

sengaja memajang replika Piala Dunia<br />

setinggi 5 meter di pintu masuk sekolah.<br />

“Itulah mimpi kami. Itulah tujuan yang kami<br />

kejar,” kata Fernando Sanchez Cipitria, Direktur<br />

Teknik Evergrande. Fernando pernah bermain<br />

di La Liga dan mewakili tim Matador Spanyol.<br />

Ada puluhan pelatih dari Spanyol juga beberapa<br />

negara lain di Evergrande.<br />

Demi mengejar gelar juara dunia, Evergrande<br />

tak mungkin hanya mengandalkan pelatih-pelatih<br />

lokal minim pengalaman. Mereka harus mencangkok<br />

teknik yang telah terbukti menghasilkan<br />

gelar juara dunia: Spanyol dan Argentina. Semua<br />

pelatih di Evergrande sudah lolos sertifikasi dari<br />

Real Madrid.<br />

Menurut Fernando, pelatih-pelatih sepak<br />

bola di daratan Cina harus merombak metode<br />

pelatihannya. “Saat kami datang, pelatih-pelatih<br />

Tiongkok mengajar anak-anak itu dengan<br />

cara militer,” kata Fernando. Gaya berlatih<br />

ala militer itu mungkin berhasil untuk bidang<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


sport<br />

xinhua<br />

olahraga lain, tapi tidak untuk permainan tim<br />

seperti sepak bola. “Berlatih sepak bola itu harus<br />

menyenangkan. Sepak bola memang satu<br />

olahraga, tapi cara belajarnya harus dengan<br />

penuh kegembiraan.”<br />

Sekarang, bibit-bibit muda yang disemai<br />

Evergrande mungkin belum tampak hasilnya.<br />

Tapi Shen Xianzhang yakin Evergrande bakal<br />

menyuntikkan darah segar bagi kompetisi<br />

sepak bola Tiongkok beberapa tahun lagi.<br />

Bukan tak mungkin mimpi Xi Jinping jadi kenyataan.<br />

“Aku ingin merebut kejayaan untuk tanah airku,<br />

juga untuk orang-orang Uighur,” kata Kaisar<br />

“Little Messi” Turun, 12 tahun. Bocah keturunan<br />

Uighur itu datang dari tempat yang jauh, yakni<br />

Provinsi Xinjiang di bagian barat Cina. ■<br />

SAPTO pradiTYO | bbC | FT | CNC | peOPLE’S daiLY | CHina.ORG<br />

Majalah detik 21 21 - - 27 27 juli juli 2014


kelam batu bara<br />

Batu Bara<br />

Tak Lagi<br />

Membara<br />

Tata Power melepas dan<br />

mengurangi kepemilikan<br />

tambang batu bara di<br />

Indonesia. Karena India<br />

membatasi impor batu<br />

bara?<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Amit Dave /REUTERS<br />

PEMBANGKIT listrik di Mundra,<br />

Negara Bagian Gujarat, India, ukurannya<br />

sangat spektakuler. Kapasitasnya<br />

mencapai 4.000 megawatt. Sebagai<br />

perbandingan, pembangkit di Indramayu,<br />

yang berkapasitas 990 megawatt dan baru<br />

diresmikan, sudah termasuk besar di Indonesia.<br />

Dengan kapasitas sebanyak itu, pembangkit<br />

di Mundra tidak hanya memasok listrik untuk<br />

wilayah Gujarat, tapi juga empat negara bagian<br />

lain.<br />

Untuk menghidupkan listrik di banyak wilayah<br />

itu, pemilik pembangkit, Tata Power, mengimpor<br />

batu bara dari Indonesia. Tata Power<br />

memiliki tambang batu bara di Indonesia untuk<br />

menjamin pembangkit raksasanya tidak kehabisan<br />

bahan bakar.<br />

Tapi, secara bertahap, kepemilikan Arutmin<br />

dilepas dan dua pekan lalu kepemilikan KPC<br />

dikurangi 5 persen menjadi tinggal 25 persen.<br />

Tata berusaha meyakinkan bahwa pasokan<br />

bahan bakar aman karena masih memiliki sisa<br />

saham KPC itu. “Pasokan batu bara tetap berjalan<br />

sesuai dengan perjanjian yang ada selama<br />

ini,” ujar Managing Director Tata Power, Anil<br />

Sardana, saat melaporkan transaksi ke Bursa<br />

Saham Bombai.<br />

Penjualan itu sebesar US$ 250 juta (Rp 2,9<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Pasokan batu<br />

bara tetap<br />

berjalan<br />

sesuai dengan<br />

perjanjian yang<br />

ada selama ini<br />

triliun), dan disebut untuk menutup utang. Tapi,<br />

tidak bisa dimungkiri, saat Tata melepas dan<br />

Anil Sardana<br />

mengurangi kepemilikan tambang di Indonesia,<br />

pemerintah India sedang mengajukan RAPBN<br />

ke parlemen, yang bakal memukul impor batu<br />

bara dari Indonesia. Dalam RAPBN itu, bea<br />

masuk batu bara naik dari 2 persen menjadi 2,5<br />

persen, dan pajak energi bersih naik dua kali<br />

lipat menjadi 100 rupee per ton.<br />

Harga batu bara impor menjadi mahal dan,<br />

menurut harian lokal Business Standard, akan<br />

mengubah strategi para pemilik pembangkit<br />

listrik. Mereka mungkin akan seperti Tata,<br />

yang melepas atau mengurangi kepemilikan<br />

tambang di luar negeri. Di luar Tata, perusahaan<br />

lain, seperti Adani dan GVK, juga memiliki<br />

tambang batu bara di luar negeri, yakni<br />

di Australia.<br />

Bagi Indonesia, kebijakan India ini datang<br />

pada saat yang “salah” karena industri batu<br />

bara sedang lesu. Dari harga di atas US$ 127<br />

per ton pada 2011, sekarang harganya tinggal<br />

di level US$ 70-an per ton. Kebijakan baru<br />

India ini akan sangat berpengaruh pada Indonesia,<br />

apalagi sekarang harga yang rendah<br />

sudah membuat perusahaan tambang batu<br />

bara Indonesia—terutama yang kecil—menjadi<br />

terengah-engah.<br />

Meski begitu, pemerintah Indonesia tetap<br />

optimistis kebijakan baru India itu tidak akan<br />

berakibat terlalu buruk. R. Sukhyar, Direktur<br />

Jenderal Mineral dan Batu Bara, malah mem-<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Eric Ireng/Ant<br />

perkirakan India bakal kesulitan sendiri karena<br />

batu bara di dalam negeri mereka bakal naik<br />

harganya.<br />

Menurut Sukhyar, India membutuhkan sekitar<br />

170 juta ton batu bara pada tahun ini untuk<br />

konsumsi industri, seperti pabrik baja dan pembangkit<br />

listrik. Pengaruhnya tidak akan banyak.<br />

“Apa pun juga, mereka tetap butuh batu bara<br />

dari Indonesia,’’ ujarnya.<br />

Itu sebabnya, produksi Indonesia sampai<br />

saat ini masih berjalan sesuai target pemerintah.<br />

Pemerintah menargetkan memproduksi<br />

400 juta ton batu bara, atau turun tipis 5<br />

persen dari realisasi 2013 sebesar 421 juta<br />

ton. Dari jumlah itu, sebagian besar dikirim ke<br />

Tiongkok, India, Korea Selatan, dan sejumlah<br />

negara lain. Hanya 24 persen yang digunakan<br />

di dalam negeri.<br />

Asosiasi Pengusaha Batu Bara Indonesia<br />

juga optimistis peraturan di India tak akan<br />

mempengaruhi Indonesia. Ketua Asosiasi, Bob<br />

Kamandanu, mengatakan India membutuhkan<br />

batu bara dari Indonesia karena kandungan<br />

abu masih berada dalam batas normal, yaitu<br />

maksimal 5 persen. Sedangkan batu bara asal<br />

India justru mengandung abu jauh di atas batas<br />

maksimal, yaitu 30-40 persen. “India mau tidak<br />

mau akan impor untuk kebutuhan power plant,”<br />

kata Bob.<br />

Harga batu bara saat ini lesu karena permin-<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Yusuf Ahmad / Reuters<br />

taan Tiongkok—negara dengan konsumsi batu<br />

bara terbesar—melemah sejak dua tahun silam.<br />

Tiongkok adalah importir batu bara terbesar<br />

Indonesia, yakni rata-rata 150 juta ton per tahun.<br />

India berada di posisi kedua dengan angka<br />

sekitar 100 juta ton.<br />

Melemahnya permintaan pasar akibat pasokan<br />

yang berlebihan. Bob memaparkan total pasokan<br />

batu bara dari seluruh dunia mencapai 1.274 juta<br />

ton sampai 2020. Sedangkan permintaannya hanya<br />

1.061 juta ton. “Jadi harga anjlok karena pasokan<br />

terus berlebih,” ucapnya.<br />

Berlebihnya pasokan ini karena semua perusahaan<br />

tambang batu bara lokal Tiongkok<br />

didukung oleh negaranya. “Mereka punya bujet<br />

yang dapat menyokong perusahaan tambang<br />

batu bara mereka. Jadi, jika harga turun, mereka<br />

mendapat insentif berupa pengurangan pajak<br />

dan fasilitas lain,” katanya.<br />

Begitu juga dengan Australia. Ia menerangkan,<br />

sewaktu harga naik, Australia membangun pelabuhan<br />

baru. Semua perusahaan tambang harus<br />

membayar biaya pelabuhan baru ini walau tidak<br />

memakainya. Karena itu, mereka terus berproduksi.<br />

“Maka banjirlah pasar,” ucapnya. ■<br />

HANS HENRICUS B.S. aron | budi alimuddin<br />

Majalah detik 21 21 - - 27 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Istirahat<br />

Menambang<br />

jadi Pilihan<br />

Anjloknya harga batu bara membuat para<br />

penambang kecil kepayahan. Ini terutama<br />

tambang yang memulai bisnis saat harga sedang<br />

bagus-bagusnya.<br />

foto: Getty Images<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Getty Images<br />

JABATAN Bob Kamandanu<br />

memang cukup mentereng di<br />

industri tambang batu bara Indonesia.<br />

Ia memimpin Asosiasi<br />

Pengusaha Batu Bara Indonesia.<br />

Lazimnya, pemimpin asosiasi industri itu dipimpin<br />

oleh orang yang bisnisnya sedang berkibar.<br />

Tapi Bob sedikit berbeda.<br />

Ia memimpin perusahaan tambang batu bara<br />

PT Delma Mining Corporation, yang memegang<br />

kontrak karya di la han 20 ribu hektare dengan<br />

deposit 4 miliar ton di kawasan Bulungan, Kalimantan<br />

Timur. Tapi bisnis ini sekarang sedang<br />

lesu. Ia memilih menganggurkan tambangnya<br />

sekarang.<br />

Untuk menambang batu bara di wilayahnya,<br />

ia mengeluarkan US$ 19 per ton. Sekarang harga<br />

harga batu bara anjlok, bahkan pernah ditawar<br />

importir India hanya US$ 16 per ton. Jadi Bob<br />

memilih beristirahat dulu. “Jadi saya menunggu<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

sampai harga naik saja.” ucapnya.<br />

Bagi perusahaan tambang batu bara kecil,<br />

anjloknya harga memang mencemaskan. Pada<br />

2011, saat tambang batu bara sedang berjaya,<br />

harganya sempat di atas US$ 120 per ton.<br />

Sekarang, harga acuan sekitar US$ 70 per ton.<br />

Harga acuan ini untuk kualitas bagus dengan<br />

energi tinggi. Tapi, untuk yang rendah kalori,<br />

Perusahaan kecil yang<br />

muncul saat harga sedang<br />

sangat tinggi pada 2010-2011<br />

pasti akan kerepotan dengan<br />

situasi saat ini.<br />

harga acuannya bisa cuma US$ 18 per ton.<br />

Padahal perusahaan yang dipimpin Bob ini<br />

sebenarnya cukup besar, dalam arti memegang<br />

kontrak karya. Untuk penambang kecil, yang<br />

hanya memegang izin usaha pertambangan,<br />

nasibnya lebih buruk lagi.<br />

Penambang besar itu diuntungkan karena<br />

biaya produksi bisa lebih rendah. “Penambang<br />

dengan modal besar bisa membeli peralatan<br />

pertambangan dalam jumlah besar dan diskon<br />

yang lumayan, begitu juga dengan pembelian<br />

bahan bakarnya, mendapat diskon yang besar,”<br />

kata Bob. Diskon membeli 100 truk dengan hanya<br />

5 truk tentu saja berbeda.<br />

Faktor lain yang mempengaruhi kemampuan<br />

bisnis adalah awal memulai bisnis. Direktur<br />

Pembinaan Pengusahaan Batu Bara pada Direktorat<br />

Jenderal Mineral dan Batu Bara, Edi<br />

Prasodjo, mengatakan perusahaan kecil yang<br />

muncul saat harga sedang sangat tinggi pada<br />

2010-2011 pasti akan kerepotan dengan situasi<br />

saat ini. Namun bagi perusahaan besar pemegang<br />

kontrak karya masih besar bertahan. “Jadi<br />

tak terlalu terempas kuat,” ucapnya.<br />

Penyebabnya, perusahaan tambang itu<br />

mungkin membuat “setting” biaya per ton<br />

sampai US$ 60 karena harga jualnya pada 2010<br />

di atas US$ 80 per ton. Jika sekarang harganya<br />

hanya US$ 50, perusahaan itu tidak akan bertahan.<br />

Setting biaya ini tidak bisa serta-merta<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Kawasan tambang batu bara<br />

di Site Bantuas, Kalimantan<br />

Timur.<br />

Muhammad Adimaja/Antara<br />

diturunkan karena, misalnya, telanjur membeli<br />

100 truk.<br />

Sedangkan perusahaan tambang kecil baru<br />

sudah menyesuaikan diri dengan pasar. Mereka<br />

akan membuat setting biaya rendah. Hanya,<br />

biaya produksi rendah ini terkait dengan perolehan<br />

nantinya. Penambang batu bara bisa<br />

saja membuat biaya produksi tidak terlalu tinggi,<br />

tapi mereka tidak akan bisa mendapatkan<br />

cadangan batu bara besar yang memiliki lapisan<br />

tanah yang lebih dalam.<br />

Asosiasi mencatat saat ini jumlah penambang<br />

batu bara hampir 4.000 buah. Hampir<br />

semuanya memegang izin usaha pertambangan.<br />

Data pemerintah mencatat pemegang izin<br />

usaha pertambangan batu bara ini sekitar 3.500<br />

orang, dan yang kecil mungkin sekitar separuhnya.<br />

Yang kecil ini, mungkin, pekerjanya sekitar<br />

100 orang. n BUDI ALIMUDDIN<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Batu<br />

Bara jadi<br />

Kambing<br />

Hitam<br />

Harga batu bara jatuh karena<br />

Cina mengurangi konsumsi dan<br />

munculnya shale gas. Polusi<br />

udara di Beijing juga menjadi<br />

penyebab harga turun.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Pemandangan Kota Quzhou,<br />

Provinsi Zhejiang, Tiongkok,<br />

April 2014. Pemerintah<br />

Tingkok mengerem<br />

konsumsi batu bara karena<br />

menyebabkan polusi.<br />

Stringer/REUTERS<br />

PERUSAHAAN asuransi top Tiongkok,<br />

Ping An, memiliki program<br />

khusus yang mungkin satu-satunya<br />

di dunia: mereka menjual premi sakit<br />

karena polusi udara di Beijing. Siapa pun yang<br />

pergi ke ibu kota Tiongkok tersebut lewat situs<br />

travel lokal Ctrip.com bisa membeli premi polusi<br />

udara itu.<br />

Ping An berjanji memberi ganti rugi sampai<br />

50 yuan (sekitar Rp 95 ribu) per hari bagi siapa<br />

pun yang merasa sakit akibat polusi udara<br />

Beijing. Harga preminya yang dipaketkan dalam<br />

tiket pesawat, begitu laporan situs berita<br />

pemerintah Xinhua menyatakan, hanya 1,6-2,4<br />

yuan (Rp 3.000-6.000).<br />

Program asuransi Ping An, yang diluncurkan<br />

Maret lalu, menggambarkan betapa buruk polusi<br />

udara, terutama di kota-kota utara, seperti Beijing<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Polisi lalu lintas berjaga di<br />

Harbin, Tiongkok bagian<br />

utara, akhir tahun lalu. Polusi<br />

udara di Beijing juga menjadi<br />

penyebab turunnya harga batu<br />

bara.<br />

REUTERS/China Daily<br />

dan Shanghai. Celakanya, buruknya polusi udara<br />

di Tiongkok ini berdampak langsung ke Indonesia:<br />

industri batu bara Indonesia terpukul.<br />

Ceritanya memang panjang. Harga batu<br />

bara, komoditas andalan Indonesia, harganya<br />

jatuh karena Tiongkok mengurangi pembelian.<br />

Padahal Tiongkok merupakan pasar terbesar<br />

batu bara Indonesia. Setahun mereka mendatangkan<br />

sampai 130 juta ton batu bara, belasan<br />

ribu ton lebih banyak daripada importir kedua,<br />

yaitu India.<br />

“(Pembelian berkurang) akibat terjadi pelambatan<br />

ekonomi dan ada kebijakan mengurangi<br />

pemakaian batu bara untuk menjaga kebersihan<br />

lingkungan,” kata Direktur Jenderal Mineral<br />

dan Batu Bara, R. Sukhyar.<br />

Faktor lain yang membuat harga batu bara murah<br />

adalah Amerika Serikat mulai memproduksi<br />

gas murah, shale gas. Gas ini mulai menggantikan<br />

batu bara di Amerika Serikat. “Harga batu bara<br />

kualitas baik biasanya US$ 150 per ton, sekarang<br />

hanya US$ 65-70 per ton,” kata Sukhyar.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Pekerja tambang<br />

mendorong gerobak rel di<br />

tambang batu bara Dingxing,<br />

Sichuan, Tiongkok. Meski<br />

menjadi produser terbesar,<br />

Tiongkok masih mengimpor<br />

batu bara.<br />

China Photos/Getty Images<br />

Pasar batu bara Indonesia ke Tiongkok juga berkurang<br />

karena semua perusahaan tambang batu<br />

bara Tiongkok didukung oleh negaranya. “Mereka<br />

punya bujet yang dapat menyokong perusahaan<br />

tambang batu bara mereka,” kata Bob Kamandanu,<br />

Ketua Asosiasi Pengusaha Batu Bara Indonesia.<br />

“Jadi, jika harga turun, mereka mendapat insentif<br />

berupa pengurangan pajak dan fasilitas lain yang<br />

menyebabkan tambang batu bara Tiongkok tetap<br />

berproduksi normal.”<br />

Akibat berkurangnya pembelian Tiongkok<br />

dan banjirnya shale gas di Amerika Serikat,<br />

pasokan di pasar dunia pun berlebih. Bob memaparkan<br />

total pasokan batu bara dari seluruh<br />

dunia mencapai 1,274 juta ton sampai 2020.<br />

Sedangkan permintaannya hanya 1,061 juta<br />

ton. “Jadi harga anjlok karena pasokan terus<br />

berlebih,” ucapnya.<br />

Kondisi di Tiongkok bukan hanya mengguncang<br />

industri batu bara Indonesia, tapi juga<br />

negara lain. Ini karena konsumsi negara itu<br />

terbesar dunia. Sekitar separuh konsumsi batu<br />

bara dunia ada di Tiongkok.<br />

Dari sisi produksi, Tiongkok sebenarnya juga<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Pekerja mengakut briket<br />

batu bara di Beijing beberapa<br />

waktu lalu. Di pedesaan,<br />

warga juga menggunakan<br />

briket batu bara sebagai<br />

bahan bakar untuk memasak,<br />

meski di perkotaan dilarang.<br />

Guang Niu/Getty Images<br />

sangat besar. Malah, negara ini produsen batu<br />

bara terbesar dunia. Hampir separuh produksi<br />

dunia ada di sana. Tapi, karena kebutuhan lebih<br />

tinggi lagi, mereka menjadi salah satu pengimpor<br />

terbesar dunia. Mereka hanya kalah dari<br />

Jepang, negara tanpa tambang batu bara, dalam<br />

urusan impor bahan bakar ini.<br />

Indonesia, misalnya, setiap tahun mengirim<br />

sekitar 130 juta ton ke Tiongkok. Angka ini cukup<br />

besar karena per tahun ekspor Indonesia<br />

berkisar di kisaran 300 juta ton. Indonesia adalah<br />

eksportir batu bara terbesar kedua dunia<br />

setelah Australia.<br />

Di Tiongkok, batu bara tidak hanya digunakan<br />

untuk pembangkit atau industri. Kereta api<br />

uap, misalnya, masih banyak beroperasi di sana<br />

meski di negara lain sudah punah. Di pedesaan,<br />

warga juga menggunakan briket batu bara<br />

sebagai bahan bakar untuk memasak, meski di<br />

perkotaan dilarang.<br />

Tidak aneh jika pemakaian batu bara begitu<br />

meluas, sehingga udara di sana sangat kotor,<br />

terutama di daerah utara, seperti Beijing. Polusi<br />

inilah yang mengakibatkan Ping An melansir<br />

program asuransi polusi udara. ■<br />

NUR KHOIRI | budi alimuddin<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

19,2%<br />

17,5%<br />

Melambat<br />

Meski sudah terbesar di dunia, konsumsi batu<br />

bara Tiongkok terus bertambah. Meski demikian,<br />

pertumbuhan konsumsinya mulai melemah. Satu<br />

dekade silam pertumbuhan per tahun nyaris 20<br />

persen. Tapi sekarang tinggal 3 persen saja.<br />

10,6%<br />

10,8%<br />

5,6%<br />

3,7%<br />

7,4%<br />

9,5%<br />

9,4%<br />

2,8%<br />

sumber: NUR KHOIRI | greenpeace<br />

2,6%<br />

3,0%<br />

2003<br />

2004<br />

2005<br />

2006<br />

2007<br />

2008<br />

2009<br />

2010<br />

2011<br />

2012<br />

2013<br />

2014<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


isnis<br />

Di Iklan,<br />

Prabowo<br />

Unggul<br />

Iklan politik Prabowo lebih<br />

banyak daripada Jokowi, tapi<br />

selisihnya sangat tipis.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


pasar seperti iklan di televisi. Nah, mereka<br />

menghitung jumlah iklan dan nilai yang dipasang<br />

tim Prabowo-Hatta maupun Jokowi-<br />

Kalla. Hasilnya, ternyata pasangan Joko Widodo-Jusuf<br />

Kalla kalah tipis dalam hitungan<br />

jumlah iklannya dibanding pasangan Prabowo<br />

Subianto-Hatta Rajasa.<br />

“Pasangan Prabowo-Hatta unggul dalam<br />

jumlah tayang iklan di televisi, yaitu sebanyak<br />

2.900 spot atau 50,2 persen,” kata Sapto Angbisnis<br />

Debat calon Presiden<br />

Indonesia pada 15 Juni. Debat<br />

ini cukup memberi rezeki<br />

kepada stasiun televisi yang<br />

menayangkannya.<br />

Beawiharta/REUTERS<br />

BIARPUN bukan masuk tim sukses<br />

calon presiden, bukan pula perusahaan<br />

jajak pendapat politik yang<br />

memproduksi hitung cepat, Sigi<br />

Kaca Pariwara ikut sibuk selama masa kampanye.<br />

Mereka tidak mau kalah dengan lembagalembaga<br />

riset yang melansir hitung cepat atau<br />

exit poll selama suasana politik yang panas ini.<br />

Sigi Kaca Pariwara mirip Nielsen Company<br />

Indonesia, perusahaan yang melakukan survei<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


isnis<br />

Para pengunjung mal<br />

berkerumun menyaksikan<br />

debat kandidat presiden.<br />

Debat tersebut cukup<br />

menyedot pengiklan.<br />

Grandyos Zafna/detikcom<br />

goro. Ia adalah Direktur Sigi Kaca Pariwara,<br />

perusahaan yang memantau iklan politik selama<br />

kampanye.<br />

Sedangkan Nielsen sampai pekan lalu menyatakan<br />

data iklan kampanye belum bisa<br />

mereka lansir. “Paling cepat mungkin baru<br />

akhir minggu depan,” kata Miladinne Inesza<br />

Lubis, Associate Director Nielsen Company<br />

Indonesia, pekan lalu.<br />

Selama sebulan penuh, dari 4 Juni dini hari<br />

hingga 5 Juli tengah malam, Sigi mencatat iklan<br />

yang ada di televisi-televisi nasional. Sepanjang<br />

masa kampanye itu, Sigi mencatat 5.775 iklan<br />

kampanye dipasang di televisi. Separuh lebih<br />

sedikit, 50,2 persen, merupakan iklan dari tim<br />

sukses Prabowo.<br />

Saat dibandingkan de ngan tarif iklan masing-masing<br />

stasiun, tim Prabowo mencapai<br />

Rp 93,72 miliar dan Joko Widodo hanya sedikit<br />

tipis berbeda, Rp 92,9 miliar. Tapi ini angka<br />

resmi tarif iklan. Pengiklan biasa mendapat<br />

diskon, apalagi jika belanja mereka besar.<br />

“Iklan Prabowo-Hatta yang mengusung tema<br />

‘Garuda Merah’ menjadi iklan yang paling banyak<br />

ditayangkan dengan frekuensi 725 kali tayang,”<br />

katanya. “Sedangkan dari pasangan Joko Widodo-Jusuf<br />

Kalla, tema yang paling banyak muncul<br />

adalah ‘Siapakah Kita?’, sebanyak 335 kali tayang.”<br />

Televisi tidak bebas semaunya menyiarkan<br />

iklan kampanye. Ada pembatasan jumlah iklan<br />

kampanye yang boleh disiarkan. “Jumlah<br />

iklan politik mesti sesuai dengan aturan yang<br />

ditetapkan, yaitu 10 spot per hari,” kata Tito<br />

Sumarwoto, Head of Sales Metro TV.<br />

Di luar iklan kampanye, televisi menikmati<br />

banjirnya iklan nonpolitik saat acara kampanye<br />

yang kencang. Misalnya saja saat debat<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


isnis<br />

Acara yang berkaitan dengan<br />

pasangan capres dan cawapres<br />

selama masa kampanye<br />

mendapat rating tinggi.<br />

Ade Armando<br />

Utomo/Ant<br />

calon presiden. “Acara yang berkaitan<br />

de ngan pasangan capres dan cawapres<br />

selama masa kampanye mendapat rating<br />

tinggi, seperti acara debat, dan menarik<br />

orang untuk memasang iklan,” kata Ade<br />

Armando, ahli komunikasi dari Universitas<br />

Indonesia.<br />

Hal ini dibenarkan oleh Metro TV.<br />

“Saat debat dua pasang kandidat, jumlah<br />

iklan yang tayang cukup baik dan hal ini<br />

menunjukkan antusiasme para pemasang<br />

iklan pada acara debat tersebut,” kata<br />

Tito. Sayang, ia tidak bersedia menyebut<br />

jumlah iklan atau nilai iklan yang dipasang<br />

saat debat calon presiden<br />

digelar.<br />

TV One—yang posisi<br />

pemberitaan politiknya<br />

berseberangan dengan Metro<br />

TV—juga enggan membuka<br />

dapur perolehan iklan<br />

saat debat calon presiden.<br />

Manajer Humas TV One,<br />

Raldy Doy, mengatakan debat itu diproduksi dan<br />

disiarkan dengan model pool. Ada stasiun yang<br />

memproduksi, ada pula yang hanya menyiarkan.<br />

Ia mengatakan TV One belum memilahmilah<br />

mana iklan layanan masyarakat yang<br />

diwajibkan Komisi Pemilihan, dan mana yang<br />

benar-benar iklan komersial. “Soalnya ini kan<br />

TV pool,” katanya.<br />

Tapi, menurut Ketua Umum Perhimpunan<br />

Perusahaan Periklanan Indonesia Harris<br />

Thajeb, ada 12 stasiun televisi yang mendapat<br />

limpahan berkah iklan dari proses pemilihan<br />

presiden kemarin, terutama saat debat berlangsung.<br />

“Termasuk TVRI dan Net TV,” Harris<br />

menyebut stasiun televisi pemerintah dan<br />

stasiun televisi lokal Jakarta.<br />

Dia mengatakan, dari catatan Nielsen, sedikitnya<br />

16 juta orang menonton setiap kali<br />

debat berlangsung. Rating acara debat itu,<br />

ujarnya, hanya sekitar 0,7 persen. “Dengan<br />

data itu, program debat ini masih tergolong<br />

memiliki rating sangat rendah,” katanya.<br />

Meski demikian, dari lima kali acara debat<br />

calon presiden, televisi-televisi itu mendapat<br />

6.385 spot. “Nilai rupiahnya sekitar Rp 100<br />

miliar,” katanya. ■<br />

Hans Henricus B.S. Aron | Budi Alimuddin<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


isnis<br />

Ikuti<br />

Pandangan<br />

Politik<br />

Pemilik Stasiun<br />

KITA merasakan bahwa mayoritas<br />

iklan calon presiden sesuai dengan<br />

pandangan politik pemilik stasiun<br />

televisinya. Iklan Prabowo-Hatta banyak<br />

masuk ke televisi yang dimiliki<br />

sekutu politiknya, Aburizal Bakrie,<br />

sedangkan Joko Widodo-Jusuf Kalla<br />

banyak masuk ke televisi yang dimiliki<br />

rekan koalisinya, Surya Paloh.<br />

Namun Sigi Kaca Pariwara bisa<br />

menunjukkan bahwa itu bukan cuma<br />

dugaan, tapi memang secara statistik<br />

benar. Misalnya saja, TV One menyiarkan<br />

254 iklan Prabowo tapi hanya<br />

162 iklan Jokowi. Sebaliknya, di Metro<br />

TV, iklan Jokowi mencapai 419 iklan,<br />

sedangkan Prabowo hanya 91 iklan.<br />

Pola yang sama terjadi di ANTV—<br />

stasiun televisi ini dan TV One kepunyaan<br />

Bakrie—yakni 204 untuk<br />

Prabowo dan 109 untuk Jokowi. Di<br />

dua televisi yang dimiliki Hary Tanoesoedibjo,<br />

Global TV dan MNC TV,<br />

polanya mirip dengan televisi milik<br />

Bakrie. Total di dua televisi itu Jokowi<br />

memasang 344 kali, sedangkan Prabowo<br />

526 kali.<br />

Sigi Kaca Pariwara tidak bisa<br />

menentukan penyebab langsung kecenderungan<br />

ini. “Apakah ini terkait<br />

dengan kebijakan masing-masing pengelola<br />

televisi atau murni kompetisi<br />

bisnis periklanan televisi tentunya<br />

membutuhkan upaya lebih lanjut,”<br />

tutur Sapto Anggoro, Direktur Sigi<br />

Kaca Pariwara. ■ Hans Henricus B.S. Aron<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


isnis<br />

Toko Keliling<br />

Bukan Cuma<br />

Tukang Sayur<br />

Beberapa perusahaan besar<br />

mengoperasikan toko keliling.<br />

Pemasukan nomor dua, yang utama<br />

adalah memperkuat merek.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


isnis<br />

Toko Indomaret keliling saat<br />

membuka lapak di gedung<br />

olahraga Ciracas, Jakarta<br />

Timur.<br />

budi alimuddin/detikcom<br />

HAMPIR setiap pekan ada pertandingan<br />

di gedung olahraga Ciracas,<br />

Jakarta Timur. Dari pertandingan<br />

pencak silat tingkat provinsi, final<br />

sepak bola Divisi III PSSI, sampai pertandingan<br />

antarjurusan dari sebuah universitas digelar di<br />

gedung olahraga modern itu. Yang tidak biasa,<br />

di sebuah acara, di depan gedung olahraga itu<br />

nongkrong sebuah truk yang disulap menjadi<br />

toko berjalan dengan cap Indomaret.<br />

Toko berjalan itu ditata apik, dengan dominasi<br />

warga biru. Pengunjung naik ke dek belakang<br />

untuk bertransaksi. Barangnya sebagian besar<br />

makanan dan minuman yang siap dikonsumsi.<br />

Tidak ada beras, yang biasanya tersedia di<br />

jaringan toko modern itu. Jualannya kira-kira<br />

mirip dengan rombong rokok pinggir jalan. Itu<br />

adalah toko Indomaret keliling.<br />

Pemilik merek Indomaret, Indomarco Prismatama,<br />

menyebut toko kelilingnya ini sebagai<br />

I-Mobil alias Indomaret Mobil. “Ini dioperasikan<br />

sejak Mei tahun lalu,” kata Direktur Pemasaran<br />

Indomarco Prismatama, Wiwiek Yusuf.<br />

Tapi bukan hanya Indomaret yang memiliki<br />

unit pemasaran keliling. PT Astra Honda Motor<br />

juga memiliki bengkel keliling. Sedangkan maskapai<br />

penerbangan Citilink mengoperasikan<br />

mobil sejenis, yang diberi misi menjual tiket<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


isnis<br />

Bengkel keliling milik PT<br />

Astra Honda Motor saat<br />

diperkenalkan bulan lalu.<br />

dok. astramotor<br />

penerbangan murah mereka.<br />

Perusahaan-perusahaan besar ini agak<br />

berbeda dengan pengusaha kecil yang menggunakan<br />

mobil untuk menjajakan barang atau<br />

jasanya, seperti tukang sayur, penjual perabot,<br />

atau kafe berjalan. Perusahaan itu tidak sematamata<br />

mencari pendapatan dari jualan keliling<br />

ini.<br />

Pemasukan dari jualan keliling mereka tidak<br />

bisa menutup biaya operasi dan investasi per<br />

mobil, yang mencapai Rp 600 juta. Tugas toko<br />

keliling ini memang tidak sama dengan tokotoko<br />

Indomaret yang menetap. Mobil toko ini,<br />

kata Wiwiek, “Khusus untuk meningkatkan<br />

brand Indomaret,” ucapnya.<br />

Citilink juga menyatakan tujuan membuat<br />

loket tiket keliling adalah meningkatkan nilai<br />

merek maskapai anak PT Garuda Indonesia ini.<br />

“Itu konsepnya brand activation (menghidupkan<br />

merek), bertujuan mendekatkan Citilink sebagai<br />

perusahaan penerbangan murah kepada masyarakat<br />

luas di Indonesia,” kata Muhammad<br />

Arif Wibowo, Presiden Direktur Citilink.<br />

Arif enggan menjelaskan biaya operasional<br />

atau investasi mobil tiket keliling itu. Status<br />

mobilnya sendiri sewaan. “Kami hanya berinvestasi<br />

di setting Internet link dan komputernya,”<br />

ucapnya.<br />

Citilink saat ini mengoperasikan dua mobil<br />

loket tiket keliling, satu di Jakarta dan satu di<br />

Surabaya. Kadang, seperti menjelang Lebaran,<br />

mereka bekerja sama dengan Bank BNI 46,<br />

yang sedang berpromosi. “Jadi bisa juga kami<br />

bundling (disatukan) dengan korporasi besar<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


isnis<br />

Layanan loket tiket keliling<br />

Citilink.<br />

dok. citilink<br />

lainnya,” ucapnya.<br />

Yang agak ribet menentukan lokasi toko keliling<br />

adalah Indomaret. Mereka mesti memastikan<br />

kehadirannya tidak mengganggu toko Indomaret<br />

yang sudah menyebar rata di Jakarta<br />

dan sekitarnya itu. Biasanya toko Indomaret<br />

keliling hadir di sebuah acara seperti di Ciracas<br />

atau saat Jakarta Fair. “Sehingga, begitu acara<br />

selesai, I-Mobil tidak beroperasi,” ucap Wiwiek.<br />

Kadang mobil itu diundang pihak penyelenggara.<br />

Tapi, jika acaranya sangat ramai, seperti<br />

Jakarta Fair, mereka yang mengajukan diri<br />

untuk hadir. Itu pulalah yang jadi penyebab<br />

harga sewa lokasi toko keliling berbeda-beda.<br />

Ada yang menggratiskan karena Indomaret dipandang<br />

mendukung acara tersebut, tapi ada<br />

pula yang mesti membayar. Indomaret sudah<br />

memiliki cukup banyak toko keliling ini, yakni<br />

21 buah.<br />

Sementara Indomaret dan Citilink membuka<br />

toko penjualan barang, Astra Honda Motor<br />

membuka bengkel sepeda motor keliling.<br />

Bengkel keliling ini tidak dibuat anak usaha PT<br />

Astra International Tbk itu untuk menyaingi<br />

bengkel resmi sepeda motor Honda. “Ini lebih<br />

pada upaya Astra memberikan kemudahan<br />

kepada sejumlah grup konsumen,” kata Chief<br />

Executive Honda Sales Operation Astra International<br />

Tbk Sigit Kumala.<br />

Ia mengatakan banyak pemilik kendaraan<br />

Honda yang tidak sempat pergi ke bengkel<br />

untuk melakukan servis ringan. Apalagi pada<br />

siang hari mereka menghabiskan waktu di<br />

kantor. Kadang pemilik Honda yang bekerja<br />

sebagai karyawan meminta izin kantor untuk<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


isnis<br />

Pelanggan bengkel<br />

keliling Honda sedang<br />

mendaftarkan diri.<br />

dok. astramotor<br />

mengurus sepeda motor ke bengkel. Karena<br />

itu, Astra Honda Motor kemudian membuat<br />

bengkel keliling yang siap dipanggil. “Agar para<br />

karyawan dapat dengan leluasa memeriksakan<br />

kondisi sepeda motor Hondanya tanpa harus<br />

izin tidak bekerja,” ucap Sigit.<br />

Bengkel keliling Honda beroperasi sejak bulan<br />

ini. Tiga mobil yang dimodifikasi menjadi<br />

bengkel keliling cantik sudah beroperasi. Satu<br />

dipakai di Jakarta dan dua di Bali. “Dalam tiga<br />

bulan ini kami akan melakukan evaluasi,” katanya.<br />

“Jika mendapat sambutan yang bagus,<br />

rencananya kami akan menambah lagi di Kota<br />

Yogyakarta dan sejumlah kota di Jawa Tengah.”<br />

Honda menginvestasikan Rp 300 juta untuk<br />

satu bengkel keliling. Satu mobil itu diawaki tiga<br />

mekanik merangkap sopir. “Jadi satu mekanik<br />

ditargetkan 15 sepeda motor sehari,” ucapnya.<br />

Sigit belum dapat membeberkan berapa pemasukan<br />

mereka dari mobil servis keliling ini.<br />

Namun, dalam hitungannya, mestinya biaya<br />

operasional mobil-mobil servis keliling ini dapat<br />

dipenuhi dari pemasukan jasa servis tersebut.<br />

■ Budi Alimuddin<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


uku<br />

bule Mualaf<br />

Orang-orang Munafik<br />

Judul:<br />

Mualaf<br />

Penulis:<br />

John Michaelson<br />

Penerbit:<br />

Gramedia<br />

Terbitan:<br />

2014<br />

Tebal:<br />

351<br />

mengisahkan bule yang masuk Islam<br />

karena menilai Al-Quran masuk akal dan<br />

logis serta sesuai dengan pandangannya<br />

Kebanyakan dari kita yang memeluk Islam karena keturunan biasanya<br />

cenderung bersikap taklid dalam menunaikan syariat. Berbeda<br />

dengan orang-orang yang baru hijrah dari agama lain ke Islam. Apalagi<br />

jika mereka berasal dari negara Barat, yang terbiasa berpikir rasional.<br />

Novel yang diangkat dari kisah nyata ini mengisahkan sosok “Aku”, guru yang<br />

mengajar di sebuah lembaga kursus bahasa Inggris di Jakarta. Ia terlahir pada awal<br />

1970-an dan besar di Inggris dari keluarga broken home. Tak mengherankan jika ia<br />

kemudian terjerumus dalam kehidupan yang dipenuhi alkohol dan narkotik.<br />

Semua kebiasaan buruknya berangsur ditinggalkan ketika dia mengajar di Indo-


nesia, khususnya di Jakarta. Di negeri yang mayoritas penduduknya muslim ini ia<br />

menjumpai orang-orang yang ramah dan peduli sesama. Bukan orang-orang yang<br />

gemar menebar teror, seperti yang dipahami sebelumnya dari pemberitaan media<br />

massa di Barat.<br />

Kebiasaannya menenggak alkohol lebih dulu kerap dikritik Karim, teman kerja<br />

Aku di London. Tentu si Aku tak peduli dengan peringatan temannya bahwa meminum<br />

alkohol adalah perbuatan sia-sia. Sebaliknya, Karim tak bosan mengingatkan,<br />

karena itu merupakan bagian dari kewajibannya seperti diajarkan Al-Quran, kitab<br />

yang semula dipandang sebelah mata dan penuh sinisme oleh si Aku.<br />

“Menurutku, kitab itu menganjurkan banyak hal. Seperti terorisme, penindasan<br />

terhadap perempuan, dan menghujat keyakinan orang lain,” ujarnya di halaman<br />

237.<br />

Tapi, di kemudian hari, kepada sahabatnya sesama bule yang mempertanyakan<br />

alasannya masuk Islam, Aku de ngan tegas menyatakan, “Orang-orang membicarakan<br />

Islam sebagai sesuatu yang kuno dan jahat, tapi kau bakal terkejut melihat<br />

betapa egaliternya Islam.” (halaman 306)<br />

Meski novel ini bertajuk Mualaf, isinya tak serta-merta mengumbar cerita si<br />

tokoh dalam mengenal, mempelajari, dan memeluk Islam. Pembaca butuh 236<br />

halaman untuk dapat menghubungkan cerita novel ini dengan judulnya. Di bab<br />

“Terbang Jauh”, pada halaman itulah terjalin dialog antara Aku dan Karim, seorang<br />

pemuda muslim keturunan imigran Timur Tengah, mengenai Al-Quran.<br />

John Michaelson, yang oleh penerbit Gramedia digambarkan sebagai pria yang<br />

lahir dan tumbuh dewasa di Inggris, menebar kisah pencarian tokoh “Aku” terhadap<br />

Islam lewat dialog-dialog serbasekelebat di bab-bab tertentu. Bagi yang ingin<br />

segera mencari tahu motif kenapa si Aku memeluk Islam, pasti akan kecele dan<br />

keburu lelah membacanya.<br />

Michaelson, yang disebut gemar minum kopi dan makan makanan pinggir jalan<br />

serta tinggal di pinggiran timur Jakarta, menggambarkan betapa ustad yang akan<br />

membimbing Aku masuk Islam sempat berprasangka buruk tentang motifnya<br />

masuk Islam. Maklum, dari beberapa kasus sebelumnya, ada orang-orang bule<br />

yang mengucap syahadatain hanya agar bisa menikahi perempuan lokal.<br />

Aku sendiri menguraikan salah satu alasannya masuk Islam adalah apa yang


dipaparkan dalam Al-Quran serta yang dibaca lewat terjemahan masuk akal,<br />

logis, dan sesuai de ngan pandangannya mengenai moralitas. Sebagian besar<br />

kaum muslim yang tinggal di sekitarnya pun tampak menjalani kehidupan dengan<br />

bersih dan damai, “Sehingga kerap kali aku merasa tak berharga di hadapan<br />

mereka.” (halaman 278)<br />

Toh, lewat sosok Aku, Michaelson menyentil sana-sini tentang sikap dan perilaku<br />

sebagian masyarakat yang tak sesuai dengan nilai-nilai Islam yang mereka<br />

anut. Memang benar, masyarakat kita sangat ramah dan murah senyum serta<br />

sangat menghormati tamu melebihi masyarakat mana pun. Namun, pada saat<br />

yang sama, sangat gemar menggunjing dan mau tahu urusan pribadi orang lain.<br />

Ugal-ugalan pula dalam berkendaraan.<br />

Dalam hal bergunjing digambarkan betapa ada seorang perempuan bersuami<br />

yang seharian berjalan dengan bujangan, tapi keduanya merasa paling benar<br />

saat melihat seorang janda dan duda makan bersama di pinggir jalan. Keduanya<br />

menebar gosip bahwa si janda tak pantas jalan dengan lelaki lain karena masa<br />

idahnya belum habis. Ironisnya, dia sendiri tak tahu persis kapan si perempuan<br />

itu mulai menjanda. Michaelson memberi judul cerita pada bab ini “Orangorang<br />

Munafik”.<br />

“Aku” akhirnya memeluk agama Islam. Dia mulai belajar membaca Al-Quran<br />

dan doa-doa salat di masjid dekat tempat tinggalnya. Dia juga menikahi rekan<br />

sekerjanya, Nurul Dwi Halimah. Novel ini ditutup dengan kelahiran anak yang<br />

berlangsung dalam proses dramatis, setelah sebelumnya sempat keguguran.<br />

n SUDRAJAT<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


Vidi Aldiano<br />

Sungkem Via<br />

Internet<br />

Shireen<br />

Sungkar<br />

Belajar<br />

Berhijab<br />

Irfan Bachdim<br />

CLBK!<br />

Tap judul<br />

untuk baca<br />

artikel<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


people<br />

Shireen Sungkar<br />

Belajar<br />

Berhijab<br />

dok. detikhot<br />

Ada yang beda pada penampilan Shireen Sungkar.<br />

Dalam sejumlah kesempatan, istri pemain sinetron<br />

Teuku Wisnu ini terlihat mengenakan hijab.<br />

Apa karena sedang Ramadan? Oh, tidak juga.<br />

Shireen ternyata memang tengah belajar menutup aurat<br />

sesuai dengan ajaran Islam.<br />

Perempuan yang kini tengah hamil tujuh bulan ini berharap<br />

bisa terus mengenakan hijab. “Ini kan kewajiban seorang<br />

muslimah,” ujar perempuan keturunan Arab ini.<br />

Shireen mengaku keinginan berhijab datang dari dirinya<br />

sendiri. Suami dan keluarganya, termasuk kakaknya, Zaskia,<br />

yang lebih dulu berhijab, tak pernah memintanya berhijab.<br />

“Ini masih canggung. Kadang juga masih lupa. Di dalam<br />

rumah buka (hijab), masuk mobil, eh, belum pakai,” kata<br />

pemeran sinetron Cinta Fitri ini.<br />

Shireen menyadari keputusannya ini mau tak mau berdampak<br />

pada kariernya sebagai aktris. Namun dia rela kehilangan<br />

beberapa pekerjaan yang menuntutnya tak memakai<br />

hijab.<br />

“Yang penting niatnya untuk lebih baik, rezeki sudah ada<br />

yang mengatur,” ujar pemilik lesung pipit ini. n Melisa mailoa<br />

| Ken Yunita<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


people<br />

munadi/detikfoto<br />

Vidi Aldiano<br />

Sungkem Via<br />

Internet<br />

Dua tahun lalu, Vidi Aldiano tidak bisa berlebaran<br />

bersama keluarga tercinta lantaran sedang menuntut<br />

ilmu di Amerika Serikat. Dan tahun ini, dia kembali<br />

merasakannya.<br />

Kali ini pelantun lagu Status Palsu ini akan berlebaran di Inggris.<br />

Vidi tengah berjuang menyelesaikan tesis untuk memperoleh<br />

gelar master dari Universitas Manchester.<br />

“Sekarang lagi di Indonesia. Tapi nanti pas Lebaran malah<br />

sudah balik ke Manchester. Sedih banget Lebaran sendirian,”<br />

tuturnya.<br />

Meski tak bisa berkumpul dengan keluarga, Vidi tak kehilangan<br />

akal. Saat Lebaran nanti, penyanyi kelahiran 29 Maret 1990<br />

ini akan sungkem kepada orang tuanya lewat Internet.<br />

“Mau video call dengan keluarga, sungkeman lewat Internet,”<br />

ujar pria yang pernah diisukan berpacaran dengan Maudy<br />

Ayunda ini.<br />

Vidi berharap Lebaran di Manchester nanti tetap akan menyenangkan.<br />

“Nanti Lebaran sama teman-teman di sini, sudah<br />

janjian pakai baju koko dari Indonesia,” ujarnya. Sabar, ya, Vid….<br />

n Melisa Mailoa | Ken Yunita<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


people<br />

Irfan Bachdim<br />

CLBK!<br />

Setelah absen lebih dari satu tahun, Irfan Bachdim<br />

kembali mengenakan jersey merah-putih. Pemain<br />

naturalisasi ini mengaku sangat senang.Cinta lama<br />

bersemi kembali (CLBK) nih?<br />

Bachdim kembali ke timnas Indonesia setelah pelatih Alfred<br />

Riedl memanggilnya. Pemain 23 tahun ini masuk dalam<br />

skuad yang diproyeksikan berlaga di Piala AFF 2014.<br />

“Perasaan yang sangat luar biasa bisa kembali dan mempunyai<br />

kesempatan bermain untuk garuda di dada,” ujar pemilik<br />

nomor punggung 15 ini.<br />

Beberapa waktu lalu, Bachdim tampil saat timnas menghadapi<br />

Qatar di Stadion Al-Wakrah, Doha. Dalam pertandingan<br />

itu, Bachdim boleh dibilang sebagai penyelamat tim.<br />

Pemain kelahiran Amsterdam, Belanda, ini menyumbangkan<br />

satu gol pada menit-menit akhir pertandingan. Dengan<br />

gol itu, kedudukan imbang 2-2.<br />

Bachdim gembira bisa kembali memperkuat tim nasional<br />

Indonesia semenjak absen pada Maret 2013.<br />

“Penampilan tim sangat baik saat melawan Qatar,” tutur<br />

pemain yang kini berkarier di klub J-League, Ventforet Kofu,<br />

ini. n Melisa Mailoa | Ken Yunita<br />

munadi/detikfoto<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

pameran<br />

Narasi Baru<br />

untuk<br />

Kotatua<br />

Bayangkan DI sepanjang Kali Besar yang<br />

airnya bersih berjajar kafe. Bayangkan<br />

juga ruang-ruang kuliah atau studio tari<br />

atau salon kecantikan ada di bangunan tua<br />

yang cantik. Semua itu mungkin di Kotatua.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

pameran<br />

Rumah Akar di sebuah sudut<br />

di Kotatua Jakarta, 200 meter<br />

dari Taman Fatahillah, entah<br />

berapa usianya. Pun akarnya,<br />

tidak ada yang tahu sejak kapan<br />

menjalar-jalar mencakar<br />

hingga kini menguasai seluruh<br />

rumah.<br />

Dinding bangunan berlantai dua itu bercat<br />

terakota. Balkonnya yang tertutup terbuat dari<br />

kayu dengan jendela-jendela lebar. Bukan balkon<br />

cantiknya yang jadi perhatian, melainkan<br />

pohon besar yang tumbuh di belakang bangunan<br />

ini, akarnya sudah menjalar ke seantero<br />

dinding. Struktur bangunannya masih bagus,<br />

masih kokoh, bisa jadi justru karena ditopang<br />

akar sehingga, kalau akar-akar itu dibersihkan<br />

dari dinding, bangunannya akan roboh seketika.<br />

Gedung ini dibangun pada pemerintahan<br />

Hindia Belanda sebagai kantor perniagaan milik<br />

VOC. Sempat beralih fungsi menjadi gereja.<br />

Setelah kebakaran yang merobohkan sebagian<br />

besar atapnya, bangunan ini kemudian dibiarkan<br />

begitu saja, tidak terawat, ditumbuhi pohon<br />

dan akar seluruh bangunannya sehingga<br />

masyarakat menjuluki bangunan ini “Rumah<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

pameran<br />

Akar”.<br />

Ada ide menarik untuk memanfaatkan Rumah<br />

Akar, yakni dengan mempertahankan akar dan<br />

menjadikannya ornamen mempercantik ruang.<br />

Selain itu, menambahkan struktur baja baru di<br />

dalam bangunan untuk menopang lantai 1 dan<br />

2 dan memasang dinding kaca sebagai secondary<br />

skin. Struktur baja juga akan menopang<br />

tambahan lantai 3-6 yang baru di belakang.<br />

Bangunan baru ini dapat dimanfaatkan sebagai<br />

hostel menggunakan secondary skin dengan<br />

material kayu yang sama seperti balkon.<br />

Ide tersebut disodorkan para arsitek Gregorius<br />

(Yori) Antar Awal, Eliza Constan tine<br />

Utama, Rendy Hendrawan, Inggita Saraswati,<br />

dan James Nurtanio dari Han Awal & Partners<br />

Architects dalam “Jakarta Old Town Reborn<br />

(JOTR): 7 Projects for the City Exhibition” di<br />

Galeri Erasmus Huis, Jakarta, 13 Juli hingga 15<br />

Agustus 2014.<br />

JOTR, yang dimotori Erasmus Huis dan Rumah<br />

Asuh, berkolaborasi dengan tujuh firma<br />

arsitektur dari Indonesia dan Belanda, yakni<br />

Andramatin Architects, Djuhara+ Djuhara, Han<br />

Awal & Partners, KCAP, MVRDV, Niek Roozen<br />

bersama Wageningen University, dan OMA.<br />

Mereka menyodorkan ide-ide untuk restorasi<br />

dan penggunaan kembali bangunan-bangunan<br />

tua di Kotatua Jakarta dalam bentuk<br />

gambar 2 dimensi, maket, dan video. Selain<br />

Rumah Akar, pengunjung dapat melihat<br />

bentuk reborn gedung Tjipta Niaga, gedung<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

pameran<br />

Kerta Niaga, gedung Sadeli, dan Kali Besar<br />

dengan suasana berbeda.<br />

“Kota Bawah” adalah gagasan untuk<br />

menciptakan beberapa fasilitas pendukung<br />

kegiatan pariwisata di Kotatua Jakarta. Nama<br />

Kota Bawah diambil dari istilah yang digunakan<br />

pemerintah Belanda untuk kawasan<br />

sekitar Taman Fatahillah sebagai pusat perniagaan.<br />

Fasilitas tersebut antara lain art-space,<br />

yang dikhususkan untuk menampung segala<br />

kegiatan yang berhubungan dengan Kotatua<br />

dan sejarah Jakarta, hostel untuk wisatawan<br />

dan para peneliti sejarah, serta kafe dan gift<br />

shop sebagai penunjang.<br />

Konsep desain Kota Bawah adalah “Past and<br />

Present Architecture” dengan menangkap rekam<br />

jejak waktu dan memberikan napas baru<br />

pada bangunan. Gagasan ini diharapkan dapat<br />

jadi contoh dalam mendesain proyek-proyek<br />

konservasi bangunan kolonial lainnya di Jakarta<br />

dan di seluruh Indonesia.<br />

“Orang-orang terkenal pernah tinggal di<br />

Kotatua ini, dulu. Sayang sekali kalau kawasan<br />

ini sekarang mati,” ujar Yori Antar, yang juga<br />

kurator acara.<br />

Jakarta Kota pernah berfungsi sebagai “kota”<br />

dalam arti kata sebenarnya, yaitu yang intensitas<br />

kehidupannya sangat vital bagi dirinya<br />

sendiri sebagai kota dan bagi sekitarnya, juga<br />

sebagai jalur distribusi barang dan jasa. Setelah<br />

sekian lama mengalami degradasi fisik, kualitas<br />

hidup, dan fungsi, Jakarta Kota sangat pantas<br />

untuk dihidupkan kembali. Sebuah kota yang<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

pameran<br />

hidup adalah sebuah kota yang berfungsi—<br />

melalui kembalinya aktivitas sosial, budaya, dan<br />

ekonominya; dengan penduduk yang menghidupinya.<br />

Sebanyak 182 artefak peninggalan zaman kolonial<br />

terbengkalai, dikelilingi lingkungan yang<br />

buruk dan berpolusi, dihindari sebagai tempat<br />

hidup dan/atau bekerja. Walau berbagai inisiatif<br />

telah dilakukan pemerintah maupun swasta,<br />

tidak banyak membangkitkan vitalitasnya. Satu<br />

per satu gedung tua punah akibat kurangnya<br />

pemeliharaan, roboh, bahkan sengaja dirobohkan.<br />

Salah satu proyek perintis adalah Kantor Pos<br />

Kotatua yang dikonversi jadi Museum Seni<br />

Kontemporer serta Pusat Informasi Wisata<br />

Kotatua yang dibuka pada Maret 2014. Pameran<br />

ini memaparkan kelanjutan dari rangkaian<br />

proyek tersebut.<br />

Beberapa gedung telah direnovasi dan diberi<br />

fungsi baru, semoga memberi dampak signifikan<br />

sebagai generator untuk menghidupkan<br />

kembali kawasan Kotatua yang semakin ditinggalkan<br />

dan dilupakan. Wajahnya telah dibekukan,<br />

semoga narasinya akan semakin kaya<br />

setelah selama ini diteruskan pedagang kaki<br />

lima dan penghuni liar yang membuat cerita<br />

baru sama sekali. ■<br />

SILVIA galIKANO<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

Merangkai Cerita<br />

Rian<br />

&<br />

Melati<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

Tap untuk melihat Video<br />

Judul: Seputih Cinta Melati:<br />

Allah Maha Penerima<br />

Taubat<br />

Sutradara: Ari Sihasale<br />

Skenario: Armantono<br />

Director of Photography:<br />

Sony Setiawan<br />

Produksi: Alenia Pictures<br />

Pemain: Fatih Unru, Naomi<br />

Ivo, Chicco Jerikho, Asrul<br />

Dahlan<br />

Durasi: 107 menit<br />

Dua napi kabur dari penjara. Di<br />

tempat persembunyiannya, mereka<br />

bersahabat dengan dua bocah<br />

kakak-adik.<br />

Kaki kanan Melati (Naomi Ivo) terjepit,<br />

masuk di antara dahan-dahan<br />

pohon yang dipasang membujur<br />

agak ke tengah danau layaknya dermaga.<br />

Melati menjerit-jerit kesakitan sekaligus<br />

panik karena tak juga berhasil menarik kakinya.<br />

Abangnya, Rian (Fatih Unru), yang ikut membantu<br />

menarik kaki Melati, sama gagalnya.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

Danau itu berada jauh dari kampung. Tak ada<br />

orang berseliweran. Hanya sepi dan pepohonan<br />

di sekitarnya. Berteriak minta tolong pun tak<br />

ada orang kampung yang datang menolong.<br />

Tanpa mereka duga, dua laki-laki berpakaian<br />

gamis muncul dari sela-sela pepohonan, berjalan<br />

cepat menuju dermaga, dan segera berhasil<br />

membebaskan kaki Melati. “Terima kasih, Pak<br />

Haji. Terima kasih, Pak Haji,” ujar Rian dan Melati<br />

kepada dua laki-laki yang mereka panggil<br />

“Pak Haji” itu.<br />

Danau itu adalah tempat Rian dan Melati<br />

memancing hampir tiap sore menunggu waktu<br />

berbuka puasa. Rian memancing, Melati menemani<br />

sambil mengerjakan PR. Menjelang<br />

magrib mereka pulang.<br />

Di dekat danau ada pondok yang tak berpenghuni.<br />

Di sinilah dua Pak Haji itu untuk<br />

sementara bermalam, sebelum melanjutkan<br />

perjalanan. “Ke Mekah,” menjawab pertanyaan<br />

Melati tentang tujuan perjalanan mereka.<br />

Esoknya, Rian dan Melati pergi memancing<br />

lagi di danau. Keduanya bertemu lagi dengan<br />

dua Pak Haji bergamis. Yang satu sedang memancing,<br />

satu lagi terbaring di dalam pondok<br />

akibat sakit maag kronis.<br />

“Jangan panggil kami Pak Haji. Saya Ivan,<br />

yang di luar itu Erik. Kami bukan haji,” ujar Ivan<br />

(Chicco Jerikho) sambil memegangi perutnya.<br />

Melati duduk di samping Ivan melanjutkan<br />

hafalan surat An-Nasr.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

Film ini merupakan<br />

produk kedelapan Alenia<br />

Pictures, produk pertama<br />

yang bertema religi, dan<br />

film keenam Ari Sihasale<br />

sebagai sutradara.<br />

Erik (Asrul Dahlan)<br />

di tepi danau terheran-heran<br />

melihat Rian<br />

yang dengan gampang<br />

saja mendapat ikan,<br />

sedangkan mata pancingnya<br />

belum sekali<br />

pun ditarik ikan. Rian<br />

membagi tip, yakni<br />

setelah mata pancing<br />

dilempar ke danau,<br />

ditinggal tidur saja. Tip<br />

itu berhasil ketika dipraktekkan<br />

Erik.<br />

Rian dan Melati tidak tahu bahwa Ivan dan<br />

Erik adalah buron. Mereka baru kabur dari penjara.<br />

Polisi sudah mengunci semua jalan keluar<br />

dari kampung mereka, tapi belum mendapat<br />

petunjuk keberadaan keduanya di pondok tepi<br />

danau.<br />

Khas Alenia Pictures muncul lagi lewat Seputih<br />

Cinta Melati: Allah Maha Penerima Taubat,<br />

yakni menyuguhkan pemandangan alam<br />

Indonesia yang cantik. Setelah tahun lalu menyajikan<br />

keindahan Rinjani lewat Leher Angsa<br />

(2013) atau sebelumnya, memotret bentang<br />

alam Papua dalam Di Timur Matahari (2012),<br />

kali ini Bumi Parahyangan jadi latar belakang<br />

Seputih Cinta Melati. Sebuah kampung di Ciwidey<br />

dengan hamparan kebun teh dan satu-dua<br />

petak kebun stroberi.<br />

Film ini merupakan produk kedelapan Alenia<br />

Pictures, produk pertama yang bertema religi,<br />

dan film keenam Ari Sihasale sebagai sutradara.<br />

Walau menyebut sebagai film bertema religi<br />

dan dikeluarkan bersamaan libur Lebaran, Seputih<br />

Cinta Melati tidaklah semelankolis film-film<br />

atau sinetron yang mengklaim sebagai film/<br />

sinetron religi. Ceritanya lebih kaya, plot dan<br />

subplotnya tak kedodoran, dan tidak mengkhotbahi<br />

penonton.<br />

Ide bahwa karakter utamanya yang napi dan<br />

buron itu mudah ditebak kelanjutan ceritanya,<br />

tapi penulis naskah Armantono dan sutradara<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

Ari Sihasale pandai menyelipkan unsur-unsur<br />

segar yang menghangatkan hati. Sebagai contoh<br />

karakter Asep (Argo “Aa’ Jimmy”) si juru<br />

kampanye partai yang kerap ngelantur berpidato<br />

layaknya caleg; Pak Haji (Yayu Unru) yang<br />

bolak-balik direpotkan urusan tali jemuran; dan<br />

Gery Puraatmadja sebagai bintara polisi yang<br />

baru menjual sepeda motor bututnya yang<br />

doyan mogok demi Denok, mobil bekas yang<br />

ternyata… doyan mogok juga.<br />

Naomi Ivo menggemaskan sebagai Melati<br />

dan Sabai Morscheck yang berdarah Minang-<br />

Jerman itu luwes berlogat Sunda. Yang paling<br />

menonjol adalah Fatih Unru, yang namanya<br />

lebih dulu dikenal di ajang stand-up comedy. Dia<br />

sangat alami, segar, dialognya cair, dan sama<br />

sekali tidak tertangkap kesan sedang menghafal<br />

naskah.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

Usia Fatih boleh baru 8 tahun, tapi penguasaannya<br />

atas narasi dari awal sampai akhir<br />

layaknya aktor kawakan sehingga, ketika dia<br />

membuat improvisasi, hasilnya bukan sekadar<br />

nyambung dengan cerita, tapi membuat adegan<br />

itu jadi kaya. Adu aktingnya dengan Asrul<br />

Dahlan begitu hidup dan menciptakan punchline<br />

keren penutup film. Buktikan sendiri di bioskop.<br />

■<br />

Silvia Galikano<br />

Majalah<br />

Majalah<br />

detik<br />

detik<br />

21<br />

21 -<br />

27<br />

27<br />

juli<br />

juli<br />

2014<br />

2014


seni hiburan<br />

Film Pekan Ini<br />

DAWN OF THE PLANET<br />

OF THE APES<br />

Sebuah populasi kera yang telah berevolusi<br />

semakin berkembang dipimpin<br />

Caesar (Andy Serkis). Keberadaan<br />

mereka terancam oleh sekumpulan manusia<br />

yang selamat dari bencana virus mematikan<br />

satu dekade sebelumnya.<br />

Kera dan manusia sempat sepakat untuk<br />

berdamai, namun perdamaian itu tidak bertahan<br />

lama. Kini kedua kubu berada di ambang<br />

peperangan untuk memutuskan siapakah<br />

spesies paling dominan di atas bumi.<br />

Jenis Film: Action, Drama,<br />

Sci-fi
| Produser: Peter<br />

Chernin, Dylan Clark,<br />

AmanDA Silver, Rick<br />

Jaffa
| Produksi: 20th<br />

Century Fox
 | Sutradara:<br />

Matt Reeves | Durasi: 130<br />

menit<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

Film Pekan Ini<br />

V<br />

akansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya bercerita<br />

tentang Ning (Christy Mahanani), seorang<br />

istri yang bekerja untuk menghidupi keluarganya.<br />

Di lain sisi, ada Jarot (Joned Suryatmoko), seorang penganggur<br />

yang kalut dalam identitas dia sebagai suami. Posisi<br />

lelaki sebagai tulang punggung keluarga tidak mampu diampu<br />

oleh Jarot.<br />

Masalah terjadi ketika Ning bekerja di tempat baru, sebuah<br />

toko mebel. Ning ditugasi mengantarkan sebuah sofa<br />

ke pelanggan di kota seberang bersama seorang sopir, Mur<br />

(Muhammad Abe Baasyin).<br />

VAKANSI<br />

YANG JANGGAL<br />

DAN PENYAKIT<br />

LAINNYA<br />

Jenis Film: Drama | Produser: Arya Sweta, fAuzan<br />

Zidni, E. Ernawan, N. Nuranto
| Produksi: LIMAENAM<br />

FILMS
| Sutradara: Yosep Anggi Noen | Durasi: 90 menit<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

Film Pekan Ini<br />

HIT AND RUN<br />

Annie (Kristen Bell) dan pacarnya,<br />

Charlie (Dax Shepard), pergi<br />

meninggalkan kota kecil mereka<br />

untuk menuju Los Angeles, tempat Annie<br />

berharap dapat meraih pekerjaan impiannya.<br />

Namun rencana mereka tiba-tiba kacau<br />

ketika masa lalu Charlie datang lewat wujud<br />

Alex Dmitri (Bradley Cooper). Alex adalah<br />

mantan rekan Charlie saat keduanya bersama<br />

rekan-rekan lainnya merampok sebuah<br />

bank.<br />

Charlie, yang bersaksi melawan re kanrekannya<br />

saat itu, kini menjadi incaran Alex<br />

demi hasil rampokan yang hilang. Tidak hanya<br />

itu, seorang marsekal AS, Randy (Tom<br />

Arnold), juga turut meramaikan perselisihan<br />

Charlie dan Alex.<br />

Jenis Film: Action, Comedy,<br />

Romance | Produser: Andrew<br />

Panay, Nate Tuck, Kim<br />

WaltriP | Produksi: Alliance<br />

FilmS | Sutradara: David<br />

Palmer, Dax ShePArd | Durasi:<br />

100 menit<br />

Majalah Majalah detik detik 4 - 1021 november - 27 juli 2013 2014


seni hiburan<br />

agenda<br />

Tolerance Film Festival<br />

22-26 Juli 2014 pukul 15.00-21.00 WIB
@america, Pacific<br />

Place, Jakarta
<br />

Remember the Titans 22 Juli pukul 15.00 WIB,
Brooklyn Castle<br />

22 Juli pukul 19.00 WIB,
Dark Girls 23 Juli pukul 19.00<br />

WIB,
Freedom Writers 24 Juli pukul 14.00 WIB,
Off the Rez 24<br />

Juli pukul 19.00 WIB,
Inocente 25 Juli pukul 14.00 WIB,
They<br />

Came to Play 25 Juli pukul 19.00 WIB,
Philadelphia 26 Juli<br />

pukul 14.00 WIB,
Blackboard Jungle 26 Juli pukul 19.00 WIB<br />

Kisah Gunung Fuji<br />

dalam uKiyo-e<br />

Pameran lukisan cetak cukil kayu karya 1800-an, 10-25 Juli<br />

2014 pukul 10.00-18.00 WIB, Hall Japan Foundation, Jakarta<br />

Sabtu-Minggu TUTUP.
Gratis<br />

Disertai dengan pameran hasil workshop cukil kayu cetak<br />

reduksi karya Chaerul Anwar, Chuwalid Awaludin, Fadhil<br />

Syachbana, Faldy Irsyanda, Hendra Bhakti, Rr. Arianne<br />

Kresandini<br />

Jakarta Old Town Reborn:<br />

7 Projects for The City Exhibition<br />

13 Juli s.d. 15 Agustus 2014, Erasmus Huis, Jakarta<br />

Diskusi: Investing in Youth<br />

Rabu, 23 Juli 2014, pukul 15.00-18.00 WIB
@america, Pacific<br />

Place, Jakarta<br />

Retrospeksi Wayang Buddha<br />

19-24 Juli 2014 pukul 09.00-21.00 WIB
<br />

Balai Soedjatmoko, Solo<br />

Jazz in Lebaran: Jazz Lahir Batin<br />

31 Juli 2014 pukul 09.00-23.00 WIB, Plaza Sriwedari, Solo<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


Alamat Redaksi : Aldevco Octagon Building Lt. 4<br />

Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta 12740 , Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472<br />

Email: redaksi@majalahdetik.com<br />

Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.<br />

@majalah_detik<br />

majalah detik

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!