Standar Operasional Prosedur Koperasi Jasa Keuangan ... - Smecda
Standar Operasional Prosedur Koperasi Jasa Keuangan ... - Smecda
Standar Operasional Prosedur Koperasi Jasa Keuangan ... - Smecda
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
9. Alternatif Pelaksanaan Gadai<br />
a. Kategori Gadai<br />
Jenis barang yang dapat digadaikan hendaknya memenuhi syarat<br />
sebagai berikut<br />
1) Merupakan benda bernilai menurut hukum syara’<br />
2) Sudah ada wujudnya ketika perjanjian terjadi<br />
3) Mungkin diserahkan seketika kepata murtahin.<br />
b. Pemeliharaan Barang Gadai<br />
Para ulama berbeda pendapat tentang biaya pemeliharaan<br />
Syafiiyah dan Hanabilah berpendapat bahwa biaya pemeliharaan<br />
gadai menjagi tanggungan penggadai dengan alasan barang<br />
tersebut berasal dari penggadai dan tetap merupakan miliknya.<br />
Sedangkan Hanafiyah berpendapat biaya keselamatan barang<br />
gadai menjadi tanggungan penerima gadai dalam kedudukannya<br />
sebagai penerima amanat. Kepada penggadai hanya dibebankan<br />
pembelanjaan barang gadai agar tidak berkurang kualitasnya.<br />
Berdasarkan kedua pendapat di atas pada dasarnya biaya<br />
pemeliharaan barang gadaian adalah hak bagi rahin dalam<br />
kedudukannya sebagai pemilik yang sah. Namun apabila marhun<br />
(barang gadaian) mernjadi kekuasaan murtahin dan murtahin<br />
dijinkan untuk memeliharan marhun, maka yang menanggung<br />
biaya pemeliharaan marhun adalah murtahun. Sedangkan untuk<br />
mengganti biaya pemeliharaan tersebut, apablia murtahin<br />
dizinkan rahin, maka murtahin dapat memungut hasil marhun<br />
sesuai dengan biaya pemeliharaan yang telah dikeluarkannya.<br />
Namun apabila rahin tidak mengizinkannya, maka biaya<br />
pemeliharaan yang telah dikeluarkan oleh murtahin menjadi utang<br />
rahin kepada murtahin.<br />
c. Perlakuan bunga dalam gadai<br />
Dalam praktek sehari-hari pelaksanaan gadai karena dikuti<br />
dengan proses pinjam meminjam dan pada proses itu dikenakan<br />
bunga pinjaman yang sering disebut dengan bunga gadai. Dalam<br />
pelaksanaan proses gadai secara syariah penggunaan bunga<br />
tidak diperkenanan katena bunga merupakan riba.<br />
d. Risiko dan kerusakan barang gadai<br />
Risiko dan kehilangan atau rusak barang gadaian menurut<br />
ulama Syaifi’yah dan Hanabilah berpendapat bahwa murtahin<br />
(penerima gadai) tidak menanggung risiko apapun jika kerusakan<br />
atau hilangnya barang tersebut tanpa kesengajaan. Sedangkan<br />
ulama Hanafi berpendapat, murtahin menanggung risiko sebesar<br />
harga minimum, dihitung mulai waktu diserahkannya barang<br />
kepada murtahin sampai hari rusaknya atau hilangnya barang.<br />
92