Standar Operasional Prosedur Koperasi Jasa Keuangan ... - Smecda

Standar Operasional Prosedur Koperasi Jasa Keuangan ... - Smecda Standar Operasional Prosedur Koperasi Jasa Keuangan ... - Smecda

28.11.2014 Views

2) Piutang: Murabahah, Istishna, Salam, Qardh a) Penilaian kualitas aktiva didasarkan pada angsuran dari harga jual untuk Murabahah, Istishna, Salam atau nominal pokok untuk qardh b) Angsuran pokok piutang Murabahah, Istishna, Salam dan Qardh dinilai berdasarkan ketepatan pembayaran angsuran piutang tersebut, dengan membedakan: c) Angsuran kurang dari 1 bulan dan angsuran lebih dari 1 bulan. Penggolongan Kualitas Piutang (Murabahah, Istishna, Salam dan Qardh) Kualitas Angsuran < 1 bulan Angsuran > 1 bulan L 0 > s/d ≤ 2 angsuran ≤ 1 angsuran KL 2 > s/d ≤ 4 angsuran >1 ≤ 3 angsuran D 4 > s/d ≤ 8 angsuran > 3 ≤ 6 angsuran M > 8 angsuran > 6 angsuran 3) Penilaian Piutang Ijarah didasarkan pada angsuran dari sewa Kualitas L KL D M Pembayaran Angsuran Sewa Tidak ada tunggakan sewa, atau ada tunggakan tetapi tidak melampaui 2 periode pembayaran 2 periode > tunggakan sewa > 4 periode 4 periode >tunggakan sewa > 7 periode Tunggakan Sewa > 8 periode 4) Penilaian Aktiva Penempatan pada Bank a) Penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk SWBI, digolongkan lancar karena BI merupakan lembaga otoritas moneter dan perbankan. b) Penempatan pada Bank penggolongannya menjadi 2 (L dan M) dimaksudkan dalam rangka program penjaminan, simpanan BPRS dan BUS mendapat perlindungan penuh. 243

Kualitas SWBI TABUNGAN DEPOSITO Penempatan pada Lancar BI – lancar Penempatan pada Bank/Koperasi Lain Lancar Macet Apabila dana pokok dapat ditarik sesuai akad. Apabila dana pokok tidak dapat ditarik sesuai akad Apabila dana pokok dapat ditarik sesuai akad Apabila dana pokok tidak dapat ditarik sesuai akad b. Judgment Kolektibilitas Dilakukan secara lebih transparan yaitu kolektibilitas pembayaran angsuran pembiayaan, piutang dan atau qardh yang tergolong lancar, kurang lancar dan diragukan dapat diturunkan bila : 1) Mitra usaha tidak diketahui keberadaannya 2) Agunan hilang/rusak 3) Usaha mitra usaha bangkrut 4) Perkiraan kemampuan mitra usaha mengangsur berdasarkan penilaian keadaan usaha. c. Ketentuan Pembentukan PPAP 1) Besarnya Pencadangan a) Pembentukan PPAP untuk pembiayaan (Mudharabah dan Musyarakah), piutang (Murabahah, Istishna, Salam) dan Qardh: (1) 2,5 % x AP yang tergolong Lancar tidak diklasifikasikan. (2) 25 % x (AP yang tergolong Kurang Lancar dikurangi nilai agunan) (3) 50 % x (AP yang tegolong Diragukan dikurangi nilai agunan) (4) 100 % x (AP yang tegolong Macet dikurangi nilai agunan) b) Untuk piutang Ijarah dan Ijarah Muntahiyya Bitamlik, PPAP ditetapkan 50% dari ketentuan PPAP Nilai agunan yang dapat diperhitungkan adalah nilai agunan yang likuid. Agunan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang : (1) 100% untuk agunan yang bersifat likuid yaitu uang kas, deposito dan tabungan pada Bank yang disertai dengan surat kuasa pencairan dan pemblokiran (2) 100% untuk agunan berupa SWBI 244

2) Piutang: Murabahah, Istishna, Salam, Qardh<br />

a) Penilaian kualitas aktiva didasarkan pada angsuran dari<br />

harga jual untuk Murabahah, Istishna, Salam atau<br />

nominal pokok untuk qardh<br />

b) Angsuran pokok piutang Murabahah, Istishna, Salam<br />

dan Qardh dinilai berdasarkan ketepatan pembayaran<br />

angsuran piutang tersebut, dengan membedakan:<br />

c) Angsuran kurang dari 1 bulan dan angsuran lebih dari 1<br />

bulan.<br />

Penggolongan Kualitas Piutang (Murabahah, Istishna, Salam<br />

dan Qardh)<br />

Kualitas Angsuran < 1 bulan Angsuran > 1 bulan<br />

L 0 > s/d ≤ 2 angsuran ≤ 1 angsuran<br />

KL 2 > s/d ≤ 4 angsuran >1 ≤ 3 angsuran<br />

D 4 > s/d ≤ 8 angsuran > 3 ≤ 6 angsuran<br />

M > 8 angsuran > 6 angsuran<br />

3) Penilaian Piutang Ijarah didasarkan pada angsuran dari<br />

sewa<br />

Kualitas<br />

L<br />

KL<br />

D<br />

M<br />

Pembayaran Angsuran Sewa<br />

Tidak ada tunggakan sewa, atau ada tunggakan tetapi tidak<br />

melampaui 2 periode pembayaran<br />

2 periode > tunggakan sewa > 4 periode<br />

4 periode >tunggakan sewa > 7 periode<br />

Tunggakan Sewa > 8 periode<br />

4) Penilaian Aktiva Penempatan pada Bank<br />

a) Penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk SWBI,<br />

digolongkan lancar karena BI merupakan lembaga<br />

otoritas moneter dan perbankan.<br />

b) Penempatan pada Bank penggolongannya menjadi 2 (L<br />

dan M) dimaksudkan dalam rangka program<br />

penjaminan, simpanan BPRS dan BUS mendapat<br />

perlindungan penuh.<br />

243

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!