Standar Operasional Prosedur Koperasi Jasa Keuangan ... - Smecda
Standar Operasional Prosedur Koperasi Jasa Keuangan ... - Smecda Standar Operasional Prosedur Koperasi Jasa Keuangan ... - Smecda
5. Ketentuan Perencanaan Kas Keseimbangan arus kas dapat direncanakan dengan menyusun perencanaan kas, Beberapa ketentuan umum dalam menyusun perencanaan kas (anggaran kas), antara lain: a. Anggaran kas menunjukkan rencana aliran kas masuk, aliran kas keluar, dan posisi kas akhir pada setiap periode. b. KJKS dan UJKS Koperasi harus menyusun rencana aliran kas baik jangka panjang maupun jangka pendek. c. Pada dasarnya, anggaran kas terdiri dari dua bagian, yaitu rencana penerimaan kas dan rencana pengeluaran kas. d. Jika terjadi defisit kas, pengelola harus mencari alternatif pembelanjaan tambahan dan perlunya perencanaan penggunaan dana/investasi jika terjadi kelebihan kas. e. Anggaran kas memiliki hubungan erat dan langsung dengan anggaran lain misalnya rencana penyaluran pembiayaan dan penarikannya, anggaran simpanan, anggaran simpanan berjangka, anggaran piutang, anggaran biaya, dan anggaran pengeluaran modal. f. Tujuan utama anggaran kas adalah: 1) Menunjukkan kemungkinan posisi kas sebagai akibat dari operasi usaha jasa keuangan syariah. 2) Identifikasi kemungkinan kekurangan atau kelebihan kas. 3) Menentukan perlunya pembelanjaan atau terjadinya kas yang menganggur untuk investasi. 4) Mengkoordinasikan kas dengan jumlah modal kerja, penyaluran kredit, penerimaan simpanan, investasi dan hutang. 5) Menentukan dasar yang sehat untuk pengendalian posisi kas secara terus menerus. 6. Jangka Waktu Perencanaan Kas Jangka waktu penyusunan anggaran kas dapat disusun untuk jangka waktu: Anggaran kas jangka panjang, disesuaikan dengan dimensi waktu dari pengeluaran modal dan rencana laba strategis jangka panjang. Estimasi penerimaan kas (terutama dari piutang atas penyaluran pembiayaan) dan estimasi pengeluaran kas (terutama untuk biayabiaya, pengeluaran modal, dan pembayaran utang). a. Anggaran kas jangka pendek, disesuaikan dengan rencana laba taktis jangka pendek. Anggaran kas jangka pendek memerlukan rencana atau estimasi aliran kas masuk dan kas keluar yang rinci yang secara langsung berkaitan dengan rencana laba tahunan, misalnya estimasi penerimaan kas dari tagihan atas penyaluran pembiayaan dan estimasi pengeluaran kas untuk pemberian pembiayaan. 147
. Anggaran kas untuk operasional, digunakan oleh usaha jasa keuangan syariah terutama untuk perencanaan dan pengendalian aliran kas masuk dan kas keluar berdasarkan kegiatan sehari-hari (day to day operation). Tujuan utama anggaran ini adalah untuk pengendalian kas yang dinamis atas posisi kas dalam rangka opportunity cost karena kas yang menganggur. 7. Pendekatan Penyusunan Anggaran Kas a. Sumber-sumber penerimaan kas muncul dari transaksi-transaksi seperti penerimaan dari pengumpulan piutang, simpanan, simpanan berjangka, pendapatan dari jual beli (pendapatan marjin murabahah, pendapatan bersih salam paralel, dan pendapatan bersih istishna paralel), pendapatan dari sewa (pendapatan bersih ijarah), pendapatan dari bagi hasil (pendapatan bagi hasil mudharabah, pendapatan bagi hasil musyarakah), penjualan aktiva tetap, dan penghasilan lain-lain. b. Pengeluaran kas muncul dari berbagai pembayaran tunai, misalnya untuk penyaluran pembiayaan, pembayaran kembali simpanan, upah tenaga kerja, biaya-biaya tunai, pembelian aktiva tetap untuk periode yang bersangkutan, pajak, pembagian SHU, dan lain-lain. 8. Prosedur Penyusunan Anggaran Kas Prosedur penyusunan anggaran Kas dapat dilakukan secara bertahap sebagai berikut: a. Bagian keuangan bertanggung jawab atas perencanaan dan pengendalian posisi kas. b. Tentukan berbagai macam jenis elemen arus kas masuk seperti: 1) Penerimaan simpanan pokok dan simpanan wajib (untuk KJKS) atau modal tetap (untuk UJKS Koperasi). 2) Penerimaan setoran simpanan berupa tabungan atau simpanan berjangka anggota. 3) Penerimaan angsuran pembiayaan. 4) Penerimaan dana dari bank berupa pembiayaan. 5) Penerimaan pendapatan operasional berupa pendapatan dari jual beli, pendapatan dari sewa, pendapatan bagi hasil, provisi dan administrasi. 6) Penerimaan pendapatan bagi hasil atas investasi. c. Tentukan berbagai elemen pengeluaran kas yang biasanya dikeluarkan oleh KJKS dan UJKS Koperasi, seperti: 1) Pemberian pembiayaan. 2) Penarikan simpanan berupa simpanan atau simpanan berjangka anggota. 3) Pembayaran biaya-biaya usaha dan organisasi. 4) Penyetoran ke bank. 5) Pembayaran simpanan pokok dan simpanan wajib untuk anggota KJKS dan Koperasi yang memiliki UJKS yang keluar. 148
- Page 99 and 100: 4. Fee/ Infaq Marhun Bih 3. Pencair
- Page 101 and 102: 3) Likuiditas koperasi dengan mempe
- Page 103 and 104: 5. Plafon Pembiayaan a. Penetapan P
- Page 105 and 106: a) Jumlah penjualan (A) b) Harga po
- Page 107 and 108: 2. Komite Kebijakan Pembiayaan a. K
- Page 109 and 110: g) Menetapkan anggota-anggota Komit
- Page 111 and 112: 2. Inisiasi a. Pengumpulan Informas
- Page 113 and 114: cross check kepada keluarga, tetang
- Page 115 and 116: Keterangan Riwayat Tanah (SKRT) yan
- Page 117 and 118: 4) Analisis Risiko a) Analisis Risi
- Page 119 and 120: calon mitra. 5) Menguraikan jenis p
- Page 121 and 122: 1) Memenuhi keabsahan dan persyarat
- Page 123 and 124: ) Hubungi Supplier dan meminta Sura
- Page 125 and 126: (5) Persyaratan lain yang harus dip
- Page 127 and 128: akan membeli barang tersebut. h) Se
- Page 129 and 130: 1) Semua berkas, warkat, dan segala
- Page 131 and 132: 3) Tindakan preventif agar tidak te
- Page 133 and 134: (2) Novasi Perjanjian antara kopera
- Page 135 and 136: untuk membayar. c) Sumber Penghapus
- Page 137 and 138: ) Penerimaan dari penawaran dilakuk
- Page 139 and 140: d) Pada prinsipnya, dalam pembiayaa
- Page 141 and 142: serius dengan pesanannya. 2) LKS da
- Page 143 and 144: c. Ketentuan Lain: 1) Dalam hal pes
- Page 145 and 146: sanksi kepada mitra usaha. 2) Sanks
- Page 147 and 148: BAB IV STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
- Page 149: 2. Manajemen Aktiva - Pasiva Dalam
- Page 153 and 154: a) Evaluasi terus menerus (continuo
- Page 155 and 156: Laporan Posisi Kas Harian Bulan :
- Page 157 and 158: 2. Prosedur 5) Pembiayaan kepada ca
- Page 159 and 160: 4) Jangka waktu penggunaan dana. 5)
- Page 161 and 162: 2. Pembukaan kas pengambilan kas Te
- Page 163 and 164: i. Membuat tanda setoran dengan men
- Page 165 and 166: c. Limit dari jumlah uang Kas Kecil
- Page 167 and 168: m. Bukti Pengeluaran Kas Kecil Tgl
- Page 169 and 170: 2. Prosedur 4) Uang Muka Sewa Gedun
- Page 171 and 172: 2. Jenis Audit, Teknik Audit, Dan H
- Page 173 and 174: 2) Pengawasan intern mempunyai wewe
- Page 175 and 176: 3) Tentukan Sampel Yang Akan Diperi
- Page 177 and 178: a. Ketentuan Umum Pelaksanaan proof
- Page 179 and 180: (b) (c) (d) 3 Kotak Teller harus da
- Page 181 and 182: (d) Periksa pencairan simpanan berj
- Page 183 and 184: tersebut khususnya terhadap kebenar
- Page 185 and 186: (b) 1. Mutasi pada rekening simpana
- Page 187 and 188: (b) Yakinkan bahwa pembayaran angsu
- Page 189 and 190: (b) (c) 3. Legalitas pemohon: KTP/i
- Page 191 and 192: g. Untuk agunan berupa hak pakai/ha
- Page 193 and 194: (e) Kondisi Jaminan 1. TANAH / BANG
- Page 195 and 196: pemilik dengan materai cukup c. Pas
- Page 197 and 198: Cheklist mitra usaha yang dilaporka
- Page 199 and 200: (d) atau list/daftar amortisasinya,
5. Ketentuan Perencanaan Kas<br />
Keseimbangan arus kas dapat direncanakan dengan menyusun<br />
perencanaan kas, Beberapa ketentuan umum dalam menyusun<br />
perencanaan kas (anggaran kas), antara lain:<br />
a. Anggaran kas menunjukkan rencana aliran kas masuk, aliran kas<br />
keluar, dan posisi kas akhir pada setiap periode.<br />
b. KJKS dan UJKS <strong>Koperasi</strong> harus menyusun rencana aliran kas<br />
baik jangka panjang maupun jangka pendek.<br />
c. Pada dasarnya, anggaran kas terdiri dari dua bagian, yaitu<br />
rencana penerimaan kas dan rencana pengeluaran kas.<br />
d. Jika terjadi defisit kas, pengelola harus mencari alternatif<br />
pembelanjaan tambahan dan perlunya perencanaan penggunaan<br />
dana/investasi jika terjadi kelebihan kas.<br />
e. Anggaran kas memiliki hubungan erat dan langsung dengan<br />
anggaran lain misalnya rencana penyaluran pembiayaan dan<br />
penarikannya, anggaran simpanan, anggaran simpanan<br />
berjangka, anggaran piutang, anggaran biaya, dan anggaran<br />
pengeluaran modal.<br />
f. Tujuan utama anggaran kas adalah:<br />
1) Menunjukkan kemungkinan posisi kas sebagai akibat dari<br />
operasi usaha jasa keuangan syariah.<br />
2) Identifikasi kemungkinan kekurangan atau kelebihan kas.<br />
3) Menentukan perlunya pembelanjaan atau terjadinya kas<br />
yang menganggur untuk investasi.<br />
4) Mengkoordinasikan kas dengan jumlah modal kerja,<br />
penyaluran kredit, penerimaan simpanan, investasi dan<br />
hutang.<br />
5) Menentukan dasar yang sehat untuk pengendalian posisi<br />
kas secara terus menerus.<br />
6. Jangka Waktu Perencanaan Kas<br />
Jangka waktu penyusunan anggaran kas dapat disusun untuk jangka<br />
waktu:<br />
Anggaran kas jangka panjang, disesuaikan dengan dimensi waktu dari<br />
pengeluaran modal dan rencana laba strategis jangka panjang.<br />
Estimasi penerimaan kas (terutama dari piutang atas penyaluran<br />
pembiayaan) dan estimasi pengeluaran kas (terutama untuk biayabiaya,<br />
pengeluaran modal, dan pembayaran utang).<br />
a. Anggaran kas jangka pendek, disesuaikan dengan rencana laba<br />
taktis jangka pendek. Anggaran kas jangka pendek memerlukan<br />
rencana atau estimasi aliran kas masuk dan kas keluar yang rinci<br />
yang secara langsung berkaitan dengan rencana laba tahunan,<br />
misalnya estimasi penerimaan kas dari tagihan atas penyaluran<br />
pembiayaan dan estimasi pengeluaran kas untuk pemberian<br />
pembiayaan.<br />
147