Standar Operasional Prosedur Koperasi Jasa Keuangan ... - Smecda
Standar Operasional Prosedur Koperasi Jasa Keuangan ... - Smecda Standar Operasional Prosedur Koperasi Jasa Keuangan ... - Smecda
L. PEMBIAYAAN BERMASALAH 1. Pengertian Pembiayaan Bermasalah Pembiayaan bermasalah adalah suatu kondisi pembiayaan di mana terdapat suatu penyimpangan utama dalam pembayaran kembali pembiayaan yang berakibat terjadi kelambatan dalam pengembalian, atau diperlukan tindakan yuridis dalam pengembalian atau kemungkinan terjadinya kerugian bagi koperasi. 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pembiayaan Faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh Account Officer yang dapat mempengaruhi kualitas pembiayaan adalah: a. Karakter mitra b. Analisis keuangan mitra c. Struktur modal d. Kemampuan produksi e. Siklus usaha f. Jaminan g. Pemantauan-pembinaan 3. Penanganan Pembiayaan Bermasalah Penanganan terhadap pembiayaan bermasalah perlu dilakukan dengan cara: a. Preventif (Pencegahan) 1) Pemahaman dan pelaksanaan proses pembiayaan yang benar, menyangkut internal (koperasi) dan eksternal (mitra dan lingkupnya) 2) Pemantauan dan pembinaan pembiayaan (on site dan on desk monitoring) 3) Memahami faktor yang menjadi penyebab dan gejala dini pembiayaan bermasalah b. Kuratif (Penyelesaian) Account Officer melakukan analisis-evaluasi ulang mengenai aspek (manajemen, pemasaran, produksi, keuangan, yuridis, agunan) 4. Cara Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah a. Cara penanganan/penyelesaian pembiayaan bermasalah dapat dilakukan dalam bentuk: 1) Revitalisasi Dilakukan dengan cara: a) Penataan kembali (Restructuring) Ada tiga bentuk penataan kembali yaitu : (1) Ditambah dana (Suplesi) Mitra boleh mengambil kembali sisa baki debet selama masih dalam jangka waktu pembiayaan yang disetujui dalam akad. 129
(2) Novasi Perjanjian antara koperasi dengan mitra yang menyebabkan pembiayaan lama menjadi hangus. Novasi Subyektif Pasif terjadi apabila mitra baru ditunjuk untuk menggantikan mitra lama yang oleh koperasi dibebaskan dari perikatannya. Kewajiban mitra lama otomatis berpindah kepada mitra baru. Mitra lama tidak dapat dituntut kecuali telah diperjanjikan secara tegas di awal. Atau pada saat penggantian mitra tersebut sudah dalam keadaan bangkrut. (3) Pembaruan pembiayaan Hal ini bukan merupakan pembaruan perjanjian yang menyebabkan perjanjian lama menjadi hangus dengan adanya perjanjian baru. Namun merupakan tindakan terhadap suatu fasilitas pembiayaan yang diberikan dengan ketentuan : (a) Mitra masih belum sanggup melunasi pembiayaan yang telah diterima sehingga yang bersangkutan diberi kesempatan untuk memperoleh pembiayaan dengan maksimal plafon sama seperti pembiayaan semula. (c) Mitra tidak diperbolehkan mengambil kembali sisa baki debet dari pembiayaan terdahulu. Atas kedua hal di atas, koperasi perlu menilai ulang terhadap kemampuan mitra terutama dalam penyesuaian dengan saldo pembiayaan yang ada. b) Penjadualan kembali (Rescheduling) Penjadualan ulang dapat dilakukan dengan mengubah jangka waktu pembiayaan, jadual pembayaran (penanggalan, tenggang waktu), dan jumlah angsuran. Hal ini dilakukan apabila terjadi ketidakcocokan jadwal angsuran yang dibuat Account Officer dengan kemampuan dan kondisi mitra. Pemecahannya adalah dengan mengevaluasi dan menganalisis kembali seluruh kemampuan usaha mitra sehingga cocok dan tepat dengan jadwal yang baru. Koperasi tidak perlu meneliti ulang tentang jaminan dan segala bentuk perijinan yang ada. c) Persyaratan kembali (Reconditioning) Koperasi melakukan tidakan ini terhadap mitra apabila terdapat : (1) Perubahan kepemilikan usaha (2) Perubahan jaminan, apakah dalam hal bentuk, harga, maupun status. Hal ini akan mempengaruhi Collateral Coverage pembiayaan. (3) Perubahan pengurus (4) Perubahan nama dan status perusahaan 130
- Page 81 and 82: 4) Hasil jumal ad. 4.c. tersebut pa
- Page 83 and 84: 4) Petugas Teller menerima Slip Deb
- Page 85 and 86: 9. Prosedur Bagi Hasil Yang Akan Di
- Page 87 and 88: c) Risiko usaha yang timbul dari pr
- Page 89 and 90: 3. Piutang Murabahah Murabahah adal
- Page 91 and 92: (4) Harus berupa barang berwujud ag
- Page 93 and 94: . Syarat Ijarah: 1) Para pihak yang
- Page 95 and 96: 9. Alternatif Pelaksanaan Gadai a.
- Page 97 and 98: Besarnya pembiyaan ditentukan di ba
- Page 99 and 100: 4. Fee/ Infaq Marhun Bih 3. Pencair
- Page 101 and 102: 3) Likuiditas koperasi dengan mempe
- Page 103 and 104: 5. Plafon Pembiayaan a. Penetapan P
- Page 105 and 106: a) Jumlah penjualan (A) b) Harga po
- Page 107 and 108: 2. Komite Kebijakan Pembiayaan a. K
- Page 109 and 110: g) Menetapkan anggota-anggota Komit
- Page 111 and 112: 2. Inisiasi a. Pengumpulan Informas
- Page 113 and 114: cross check kepada keluarga, tetang
- Page 115 and 116: Keterangan Riwayat Tanah (SKRT) yan
- Page 117 and 118: 4) Analisis Risiko a) Analisis Risi
- Page 119 and 120: calon mitra. 5) Menguraikan jenis p
- Page 121 and 122: 1) Memenuhi keabsahan dan persyarat
- Page 123 and 124: ) Hubungi Supplier dan meminta Sura
- Page 125 and 126: (5) Persyaratan lain yang harus dip
- Page 127 and 128: akan membeli barang tersebut. h) Se
- Page 129 and 130: 1) Semua berkas, warkat, dan segala
- Page 131: 3) Tindakan preventif agar tidak te
- Page 135 and 136: untuk membayar. c) Sumber Penghapus
- Page 137 and 138: ) Penerimaan dari penawaran dilakuk
- Page 139 and 140: d) Pada prinsipnya, dalam pembiayaa
- Page 141 and 142: serius dengan pesanannya. 2) LKS da
- Page 143 and 144: c. Ketentuan Lain: 1) Dalam hal pes
- Page 145 and 146: sanksi kepada mitra usaha. 2) Sanks
- Page 147 and 148: BAB IV STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
- Page 149 and 150: 2. Manajemen Aktiva - Pasiva Dalam
- Page 151 and 152: . Anggaran kas untuk operasional, d
- Page 153 and 154: a) Evaluasi terus menerus (continuo
- Page 155 and 156: Laporan Posisi Kas Harian Bulan :
- Page 157 and 158: 2. Prosedur 5) Pembiayaan kepada ca
- Page 159 and 160: 4) Jangka waktu penggunaan dana. 5)
- Page 161 and 162: 2. Pembukaan kas pengambilan kas Te
- Page 163 and 164: i. Membuat tanda setoran dengan men
- Page 165 and 166: c. Limit dari jumlah uang Kas Kecil
- Page 167 and 168: m. Bukti Pengeluaran Kas Kecil Tgl
- Page 169 and 170: 2. Prosedur 4) Uang Muka Sewa Gedun
- Page 171 and 172: 2. Jenis Audit, Teknik Audit, Dan H
- Page 173 and 174: 2) Pengawasan intern mempunyai wewe
- Page 175 and 176: 3) Tentukan Sampel Yang Akan Diperi
- Page 177 and 178: a. Ketentuan Umum Pelaksanaan proof
- Page 179 and 180: (b) (c) (d) 3 Kotak Teller harus da
- Page 181 and 182: (d) Periksa pencairan simpanan berj
L. PEMBIAYAAN BERMASALAH<br />
1. Pengertian Pembiayaan Bermasalah<br />
Pembiayaan bermasalah adalah suatu kondisi pembiayaan di mana<br />
terdapat suatu penyimpangan utama dalam pembayaran kembali<br />
pembiayaan yang berakibat terjadi kelambatan dalam pengembalian,<br />
atau diperlukan tindakan yuridis dalam pengembalian atau<br />
kemungkinan terjadinya kerugian bagi koperasi.<br />
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pembiayaan<br />
Faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh Account Officer yang dapat<br />
mempengaruhi kualitas pembiayaan adalah:<br />
a. Karakter mitra<br />
b. Analisis keuangan mitra<br />
c. Struktur modal<br />
d. Kemampuan produksi<br />
e. Siklus usaha<br />
f. Jaminan<br />
g. Pemantauan-pembinaan<br />
3. Penanganan Pembiayaan Bermasalah<br />
Penanganan terhadap pembiayaan bermasalah perlu dilakukan<br />
dengan cara:<br />
a. Preventif (Pencegahan)<br />
1) Pemahaman dan pelaksanaan proses pembiayaan yang<br />
benar, menyangkut internal (koperasi) dan eksternal (mitra<br />
dan lingkupnya)<br />
2) Pemantauan dan pembinaan pembiayaan (on site dan on<br />
desk monitoring)<br />
3) Memahami faktor yang menjadi penyebab dan gejala dini<br />
pembiayaan bermasalah<br />
b. Kuratif (Penyelesaian)<br />
Account Officer melakukan analisis-evaluasi ulang mengenai<br />
aspek (manajemen, pemasaran, produksi, keuangan, yuridis,<br />
agunan)<br />
4. Cara Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah<br />
a. Cara penanganan/penyelesaian pembiayaan bermasalah dapat<br />
dilakukan dalam bentuk:<br />
1) Revitalisasi<br />
Dilakukan dengan cara:<br />
a) Penataan kembali (Restructuring)<br />
Ada tiga bentuk penataan kembali yaitu :<br />
(1) Ditambah dana (Suplesi)<br />
Mitra boleh mengambil kembali sisa baki debet<br />
selama masih dalam jangka waktu pembiayaan<br />
yang disetujui dalam akad.<br />
129