Lihat Isi - Badan Pusat Statistik
Lihat Isi - Badan Pusat Statistik
Lihat Isi - Badan Pusat Statistik
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
40 K E P E N D U D U K A N ( H A S I L S P 2 0 1 0 ) M E I 2 0 1 0<br />
5. Beban Ketergantungan Penduduk Indonesia<br />
a. Beban ketergantungan (Dependency Ratio) yang merupakan perbandingan<br />
antara penduduk dalam umur tidak produktif (kurang dari 15 tahun dan lebih<br />
dari 64 tahun) terhadap umur produktif tahun 2010 sebesar 51,3. Setiap 100<br />
orang umur produktif menanggung beban sekitar 51 orang umur tidak<br />
produktif.<br />
b. Angka ketergantungan terus turun dibandingkan angka hasil sensus<br />
penduduk sebelumnya (lihat Grafik 5.3). Ketika tahun 1971 sebesar 86,8 lalu<br />
kondisi terakhir tahun 2010 sebesar 51,3.<br />
Grafik 5.3<br />
Rasio Ketergantungan Penduduk Indonesia, 1971−2010<br />
100<br />
90<br />
80<br />
86,8<br />
79,3<br />
67,8<br />
70<br />
60<br />
53,8 51,3<br />
50<br />
40<br />
30<br />
20<br />
10<br />
0<br />
1971 1980 1990 2000 2010<br />
Sumber: Sensus Penduduk 1971, 1980, 1990, 2000 dan 2010.<br />
6. Kepadatan penduduk Indonesia tahun 2010 mencapai 124 jiwa untuk setiap<br />
kilomenter persegi. Kondisi ini meningkat dibandingkan tahun 2000 yang sebesar<br />
107. Wilayah pulau yang paling padat penduduk adalah Jawa (1055 jiwa/km2),<br />
Pulau terpadat kedua adalah Bali dan Nusatenggara (179 jiwa/km2), yang ketiga<br />
adalah Sumatera (105 jiwa/km2), lalu keempat Sulawesi (92 jiwa/km2), dan<br />
berikutnya Maluku (32 jiwa/km2), Kalimantan (25 jiwa/km2), serta yang paling<br />
jarang penduduk adalah Papua (8 jiwa/km2). Kepadatan penduduk menurut<br />
provinsi dapat dilihat pada Tabel 5.2.<br />
EDISI 28 D A T A S O S I A L E K O N O M I SEPTEMBER 2012