Lihat Isi - Badan Pusat Statistik
Lihat Isi - Badan Pusat Statistik
Lihat Isi - Badan Pusat Statistik
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
110 K E M I S K I N A N M A R E T 2 0 1 2<br />
listrik (2,32 persen di perkotaan dan 2,06 persen di perdesaan), biaya pendidikan<br />
(2,88 persen di perkotaan dan 1,64 persen di perdesaan), dan pengeluaran untuk<br />
bensin (1,93 persen di perkotaan dan 1,71 persen di perdesaan). Untuk daerah<br />
perkotaan, biaya angkutan termasuk komoditi bukan makanan yang sangat<br />
mempengaruhi GK, yaitu mencapai 2,33 persen, sedangkan di perdesaan,<br />
komoditi lainnya adalah kayu bakar (1,80 persen).<br />
C. Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan<br />
1. Persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase<br />
penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman<br />
dan keparahan kemiskinan. Selain upaya memperkecil jumlah penduduk miskin,<br />
kebijakan penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan bagaimana<br />
mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan.<br />
2. Pada periode Maret 2011–Maret 2012, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan<br />
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kecenderungan menurun. Indeks<br />
Kedalaman Kemiskinan turun dari 2,08 pada bulan Maret 2011 menjadi 1,88 pada<br />
Maret 2012. Demikian pula Indeks Keparahan Kemiskinan turun dari 0,55 menjadi<br />
0,47 pada periode yang sama (Tabel 16.2). Penurunan nilai kedua indeks ini<br />
mengindikasikan bahwa ada peningkatan pengeluaran penduduk miskin yang<br />
semakin mendekati garis kemiskinan. Selain itu ketimpangan pengeluaran<br />
penduduk miskin juga menjadi semakin kecil.<br />
Tabel 17.2<br />
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)<br />
di Indonesia Menurut Daerah, Maret 2011–Maret 2012<br />
Tahun Kota Desa Kota+Desa<br />
(1) (2) (3) (4)<br />
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1)<br />
Maret 2011 1,52 2,63 2,08<br />
Maret 2012 1,40 2,36 1,88<br />
Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2)<br />
Maret 2011 0,39 0,70 0,55<br />
Maret 2012 0,36 0,59 0,47<br />
Sumber: Diolah dari data Susenas Maret 2011 dan Maret 2012<br />
3. Nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di<br />
daerah perdesaan relatif lebih tinggi dibandingkan nilai indeks di daerah<br />
EDISI 28 D A T A S O S I A L E K O N O M I SEPTEMBER 2012