28.11.2014 Views

Analisis Rangkaian Listrik Jilid-1 - Ee-cafe.org

Analisis Rangkaian Listrik Jilid-1 - Ee-cafe.org

Analisis Rangkaian Listrik Jilid-1 - Ee-cafe.org

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Penyediaan Daya<br />

berlawanan arah dengan fluksi bersama φ dan sebagian akan bocor<br />

(kita sebut fluksi bocor sekunder). Fluksi bocor ini, φ l2 , sefasa<br />

dengan I 2 dan menginduksikan tegangan E l2<br />

di belitan sekunder<br />

yang 90 o mendahului φ l2 . Seperti halnya untuk belitan primer,<br />

tegangan E l2<br />

ini diganti dengan suatu besaran ekivalen yaitu<br />

tegangan jatuh ekivalen pada reaktansi bocor sekunder X 2 di<br />

rangkaian sekunder. Jika resistansi belitan sekunder adalah R 2 ,<br />

maka untuk rangkaian sekunder kita peroleh hubungan<br />

E 2 = V2<br />

+ I 2 R2<br />

+ El2<br />

= V2<br />

+ I 2 R2<br />

+ jI<br />

2 X 2 (15.8)<br />

dengan V 2 adalah tegangan pada beban R B .<br />

Sesuai dengan hukum Lenz, arus sekunder membangkitkan fluksi<br />

yang melawan fluksi bersama. Oleh karena itu fluksi bersama akan<br />

cenderung mengecil. Hal ini akan menyebabkan tegangan induksi di<br />

belitan primer juga cenderung mengecil. Akan tetapi karena belitan<br />

primer terhubung ke sumber yang tegangannya tak berubah, maka<br />

arus primer akan naik. Jadi arus primer yang dalam keadaan<br />

transformator tidak berbeban hanyalah arus magnetisasi I f ,<br />

bertambah menjadi I 1 setelah transformator berbeban. Pertambahan<br />

arus ini haruslah sedemikian rupa sehingga fluksi bersama φ<br />

dipertahankan dan E 1 juga tetap seperti semula. Dengan demikian<br />

maka persamaan rangkaian primer (15.7) tetap terpenuhi.<br />

Pertambahan arus primer dari<br />

I f menjadi I 1 adalah untuk<br />

mengimbangi fluksi lawan yang dibangkitkan oleh I 2 sehingga φ<br />

dipertahankan. Jadi haruslah<br />

1 ( I1<br />

− I ) − N 2 ( I2<br />

) = 0<br />

Pertambahan arus primer ( I − I )<br />

N f (15.9)<br />

1 f disebut arus penyeimbang yang<br />

akan mempertahankan φ. Makin besar arus sekunder, makin besar<br />

pula arus penyeimbang yang diperlukan yang berarti makin besar<br />

pula arus primer. Dengan cara inilah terjadinya transfer daya dari<br />

primer ke sekunder. Dari (15.9) kita peroleh arus magnetisasi<br />

( I )<br />

N 2 I 2<br />

I f = I1<br />

− 2 = I1<br />

−<br />

(15.10)<br />

N1<br />

a<br />

293

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!