lompat-lompat-ho-chi-minh-city-dan-hue1

77
VIII
Turis Mabok, Salon,
dan HIGHLANDS COFFEE
Kereta kali ini berangkat tepat waktu.
Sedih rasanya meninggalkan Hue. Ingin
menghabiskan lebih banyak waktu
di situ, seandainya saja waktu kami lebih
banyak. Kaki terasa agak berat sewaktu
melangkah menuju peron stasiun kereta
yang tidak memerlukan pendingin udara
karena hawa yang sejuk.
Hari sudah gelap, sehingga tak banyak
yang bisa dilihat di luar jendela. Jalanjalan
sepi, hanya terkadang ada satu-dua
mobil terlihat melintas. Lang Co menjulang
bercahayakan lampu listrik, bagaikan
mengambang di atas laut. Namun
terkadang seolah tidak ada apa-apa di
sekeliling kereta selain kegelapan pekat.
Sekali-kali, sewaktu ada sedikit cahaya,
saya bisa melihat laut yang sedang
pasang bergolak menggetarkan nun di
bawah sana.
Tidak seperti perjalanan pertama, kali ini
saya merasakan perlu ke kamar mandi.
Awalnya saya ragu-ragu, namun ternyata
kamar mandi kereta cukup bersih, dengan
WC jongkok dan jet spray yang menyala
baik. Kondisi di gerbong-gerbong
mahal untuk perjalanan panjang katanya
bahkan lebih bagus lagi.
Tiba di Da Nang, hari sudah biasa malam
dan keletihan luar biasa menyergap kami.
Kami mencoba peruntungan kami dengan
Faifo Hotel (200 Haiphong Street) yang
berdiri tepat di samping stasiun kereta.
Tadinya kami sudah siap-siap disambut
harga sewa kamar yang mahal, maklum
hotel itu tampak besar, di samping simpul