Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
64 65<br />
<strong>dan</strong> kami pun bisa melihat cara pembuatan<br />
caping serta dupa. Membeli juga<br />
boleh, atau sekadar memanfaatkan toilet<br />
yang bersih. Sayang, sepertinya ada sejumlah<br />
turis asing yang tidak paham bahwa<br />
di beberapa negara seperti Vietnam<br />
<strong>dan</strong> Indonesia, toilet tidak bisa dipakai<br />
membuang tisu. Akibatnya, di dalam toilet<br />
ada saja tisu yang menyangkut.<br />
Setelah dari sentra tersebut, kami menuju<br />
tujuan utama kami di pagi itu. Di sekeliling<br />
Hue, terdapat sejumlah kompleks<br />
makam para kaisar dinasti Nguyen. Sebagian<br />
di antaranya masih direstorasi, sebagian<br />
di antaranya tidak terlalu popular<br />
di kalangan wisatawan. Tiga kompleks<br />
makam yang paling kerap dikunjungi,<br />
<strong>dan</strong> juga yang paling memukau dari segi<br />
arsitektur, adalah makam Kaisar Tu Duc,<br />
makam kakeknya, Kaisar Minh Mang,<br />
<strong>dan</strong> makam kaisar boneka Prancis, Khai<br />
Dinh. Sulit menghafal nama-nama kaisar<br />
ini? Mr Dang punya julukan bagi masingmasing<br />
raja agar mudah diingat: Smallpox<br />
King (Tu Duc), Sexy King (Minh Mang),<br />
<strong>dan</strong> Homosexual King (Khai Dinh). Alasannya?<br />
Nanti kita tengok satu-satu.<br />
gal di kompleks makam <strong>dan</strong> benteng tua<br />
sesuai tanggal genap atau ganjil. Wah,<br />
apa malah tidak merepotkan, ya, apalagi<br />
di zaman dahulu yang belum mengenal<br />
mobil?<br />
Malang, meski selirnya banyak, Tu Duc<br />
tidak punya keturunan, akibat cacar api<br />
parah yang menyerangnya <strong>dan</strong> membuat<br />
tak hanya wajahnya rusak, melainkan juga<br />
kemampuannya menghasilkan anak jadi<br />
nol. Tak heran ia selalu dirundung kesedihan,<br />
<strong>dan</strong> ia juga lemah sehingga selain<br />
bolak-balik ke makam<br />
<strong>dan</strong> benteng, biasanya<br />
ia tidak ke mana-mana<br />
lagi. Makamnya pun<br />
dibangun dengan segala<br />
sumber kesenangan<br />
tersedia baginya.<br />
Ia bisa memancing di<br />
<strong>dan</strong>au, berburu di pulau<br />
kecil yang ada di<br />
tengah <strong>dan</strong>au, menonton<br />
teater, <strong>dan</strong> lain sebagainya.<br />
Bahkan di<br />
kompleks tersebut ada<br />
istana bagi keseratus selirnya, meski kini<br />
yang bisa kita lihat tinggal reruntuhan<br />
menyedihkan. Sayang juga se<strong>dan</strong>g tidak<br />
musim bunga teratai, padahal <strong>dan</strong>au Tu<br />
Duc pasti indah sekali bila teratai se<strong>dan</strong>g<br />
bermekaran.<br />
Jumlah selir yang banyak memang<br />
tidak terhindarkan karena pernikahanpernikahan<br />
itu juga bagian dari intrik<br />
politik istana. Para mandarin (yang<br />
Meskipun<br />
judulnya<br />
makam, kompleks-kompleks<br />
ini dihiasi<br />
bangunan-bangunan<br />
megah,<br />
pelataran luas,<br />
<strong>dan</strong> taman. Begitu kami memasuki kompleks<br />
makam Tu Duc, misalnya, kami<br />
disambut rimbunan pepo<strong>ho</strong>nan <strong>dan</strong> <strong>dan</strong>au,<br />
<strong>dan</strong> harus menyusuri jalan setapak<br />
yang cukup jauh sebelum mencapai kumpulan<br />
berbagai bangunan. Kompleks<br />
makam ini sudah digunakan bahkan<br />
sebelum yang empunya wafat, yaitu sebagai<br />
tempat tinggal, meskipun sebetulnya<br />
istana kekaisaran Hue ada di benteng<br />
kota tua. Tu Duc pun silih-berganti tingartinya<br />
hulubalang, bukan orang Cina)<br />
<strong>dan</strong> para pembesar lain berlomba-lomba<br />
menawarkan putri mereka untuk dinikahi<br />
sang kaisar demi mengamankan kedudukan<br />
sang ayah. Kaisar menerima demi<br />
menjalin persatuan <strong>dan</strong> dukungan dari<br />
pejabat-pejabat tersebut.<br />
“Zaman dahulu perempuan tidak bisa<br />
memilih,” kata Mr Dang, separuh curhat,<br />
“tapi sekarang berbeda. Sekarang mereka<br />
yang berkuasa. Dan saya beberapa bulan<br />
lalu memilih untuk mengikuti salah<br />
satu di antaranya…” Ia pun memamerkan<br />
cincin pernikahan yang terselip di<br />
jari manisnya, memancing suara ‘oooh’<br />
dari sebagian anggota kelompok kami.<br />
“Kalau ditelepon <strong>dan</strong> disuruh pulang dalam<br />
15 menit, saya harus pulang dalam 15<br />
menit…” Kami pun tertawa mendengar<br />
ceritanya itu.<br />
Berhubung tidak punya anak, Tu Duc<br />
menulis sendiri teks yang tertera di prasasti<br />
riwayat hidupnya. Di setiap makam<br />
kaisar memang ditegakkan prasasti beru-