28.11.2014 Views

lompat-lompat-ho-chi-minh-city-dan-hue1

lompat-lompat-ho-chi-minh-city-dan-hue1

lompat-lompat-ho-chi-minh-city-dan-hue1

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

5<br />

I<br />

Mengapa Vietnam?<br />

Sewaktu mengetahui bahwa saya <strong>dan</strong><br />

teman-teman berencana melawat ke Vietnam,<br />

maka sejumlah reaksi yang paling<br />

sering kami peroleh adalah seperti yang<br />

berikut ini:<br />

“Kenapa ke Vietnam sih? Memang<br />

di sana ada apa?”<br />

“Di sana kan bekas perang, apa<br />

yang mau dilihat?”<br />

“Ih, Vietnam kan nggak aman<br />

ya?”<br />

Tujuan kami menuliskan buku ini adalah<br />

berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan<br />

tersebut demi menjelaskan mengapa<br />

Vietnam merupakan sebuah negara yang<br />

sangat layak kita kunjungi. Memang,<br />

pada awalnya, kepergian kami bisa dibilang<br />

nekad-neka<strong>dan</strong> saja, ingin mencoba<br />

melihat tempat yang belum pernah kami<br />

datangi. Kebetulan kami memang doyan<br />

bepergian, hanya saja belum pernah<br />

melancong bersama-sama. Saya sendiri<br />

lama tertarik pada Vietnam, sebab saya<br />

pikir, kok ya bisa-bisanya negeri kecil<br />

seperti itu mengalahkan Prancis <strong>dan</strong> juga<br />

Amerika Serikat. Namun ada hal yang<br />

perlu dibetulkan dari pemikiran saya itu.<br />

Vietnam tidak kecil.<br />

Kebetulan ada penawaran tiket murah ke<br />

Ho Chi Minh City dari AirAsia, maskapai<br />

penerbangan Asia Tenggara yang terkenal<br />

dengan harga ekonomisnya. Kesempatan<br />

itu kami sambar, <strong>dan</strong> jadilah pada<br />

bulan Maret 2010, kami berlima, perempuan<br />

semua, duduk manis di Terminal<br />

2 Bandara Sukarno–Hatta, Cengkareng,<br />

menanti pesawat yang akan membawa<br />

kami menuju bandara internasional Tan<br />

Son Nhat di Ho Chi Minh City. (Nama<br />

kota yang panjang ini bolehlah kita singkat<br />

HCMC saja, ya.) Peserta rombongan<br />

kami adalah saya, Mel, Ephi, Mbak I’i<br />

<strong>dan</strong> adiknya, Pipit.<br />

Yang lucu, bahkan sebulan sebelum keberangkatan<br />

ke HCMC, saya belum juga<br />

tahu benar posisi Vietnam di peta dunia,<br />

sehingga hanya bisa menunjukkan letak<br />

Vietnam dengan ragu-ragu kepada ibu<br />

saya. Pokoknya, saya pikir, tentunya<br />

dekat Thailand, karena waktu tempuh<br />

dari Jakarta ke Bangkok <strong>dan</strong> Jakarta ke<br />

HCMC kira-kira sama, menurut jadwal<br />

yang dikeluarkan maskapai pesawat terbang.<br />

Lah, baru saat itu saya tahu kalau<br />

negara Vietnam ternyata berbentuk cukup<br />

unik, memanjang dari utara ke selatan.<br />

Dan baru saya teringat lagi bahwa ibuko-

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!