28.11.2014 Views

lompat-lompat-ho-chi-minh-city-dan-hue1

lompat-lompat-ho-chi-minh-city-dan-hue1

lompat-lompat-ho-chi-minh-city-dan-hue1

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

28 29<br />

si Wayang Orang Bharata di Senen, juga<br />

teater Sunda Miss Tjitjih yang sejak awal<br />

Januari 2010 berhenti pentas sama sekali.<br />

Kurang dukungan, kurang promosi—apa<br />

iya kita biarkan mereka menghilang begitu<br />

saja? Sungguh sayang. Beberapa<br />

bentuk kesenian tradisional kita memang<br />

mengalami ’kebangkitan kembali’ karena<br />

popular di kalangan pelajar, tari saman<br />

misalnya, namun banyak juga yang mulai<br />

atau telah tergilas ketidakpedulian.<br />

Pengalaman rada buruk kami peroleh<br />

malam itu. Oleh karena sudah lelah,<br />

kami kurang memperhatikan, <strong>dan</strong> naik<br />

begitu saja ke taksi putih yang mangkal<br />

di depan gedung teater. Wah, mobilnya<br />

tidak bagus, nama perusahaannya juga<br />

tidak jelas. Supir menenangkan, pakai<br />

argo kok. Iya sih pakai argo, tapi ternyata<br />

si supir membawa kami berputar-putar<br />

dulu sebelum ke Bui Vien! Mungkin dia<br />

kira, mentang-mentang turis, kami tidak<br />

tahu jalan. Padahal, hasil dari berjalan<br />

kaki tadi siang, samar-samar kami bisa<br />

mengenali jalan-jalan yang kami lewati.<br />

Mana AC-nya tidak dinyalakan, jadilah<br />

kami mesem-mesem disapu angin malam<br />

Ho Chi Minh City. Walhasil, argo menunjukkan<br />

50.000 dong ketika kami akhirnya<br />

tiba di Bui Vien, padahal sewaktu<br />

berangkat, kami hanya dibebani biaya<br />

kurang dari 30.000 dong. Huh, jadi dua<br />

kali lipat. Ya sudahlah, nggak lagi-lagi<br />

deh sembarangan pilih taksi. Dan selama<br />

seminggu itu, kami pun hanya menggunakan<br />

jasa Vinasun atau Mailinh.<br />

Malam itu, kami bersantap di restoran India.<br />

Lumayan, <strong>dan</strong> porsinya besar, namun<br />

tak semua orang kecantol rasanya yang<br />

kaya rempah yang tidak begitu lazim digunakan<br />

dalam masakan Indonesia.<br />

Taman! Hijau! Segar!<br />

Sebelum ke Vietnam saya se<strong>dan</strong>g berusaha menerapkan gaya hidup sehat dengan berolahraga,<br />

sampai meminta jenis gerakan-gerakan olahraga sederhana untuk diterapkan di<br />

kamar.<br />

Sayangnya, liburan dimulai keinginan berolahraga pun buyar! Janjian mau lari pagi<br />

ditunda terus, hingga suatu pagi.<br />

Selama tiba di Saigon kami sudah melihat banyak sekali taman. Sepertinya tiap 2-3 blok<br />

ada taman. Saya <strong>dan</strong> dua bersaudara dalam rombongan kami pun ikut berolahraga. Saya<br />

lari, mereka senam.<br />

Tamannya asyik, tua-muda, kurus-gendut, cewek-cowok, lokal-asing, sipil-militer,<br />

semuanya berolahraga. Tiap pagi <strong>dan</strong> sore, taman ini selalu dipenuhi macam-macam<br />

jenis orang <strong>dan</strong> kegiatan. Senam, bulu tangkis, lari, bahkan ada yang dengan penuh niat<br />

membawa peralatan olah raga yang agak berat dari rumah. Peralatan gym sederhana pun<br />

disediakan.<br />

Betapa irinya saya dengan mereka.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!