seminar sehari bali tattoo artists club - Magic Wave

2 3

Sisa Tinta
CREWCIL
Event.
Seberapa penting sih event? event tato tentunya. Baik itu yang
bentuknya serius ataupun sekedar party?
Menurut kita acara seminar yang dibikin sama temen2 BTAC
yang didukung juga sama ISC chapter Bali sangat luar biasa.
Bahkan kita gak pernah bayangin bakal ada acara seminar
macam gitu. Buat kita sih itu satu langkah maju. Ya sebenarnya
kan sterilisasi itu fungsinya melindungi si tattooist yang otomatis
secara logika akan melindungi si klien juga. 2 jempol buat teman2
di Bali !
Sekarang ke teman2 ISC di Jakarta. Event Ultimate Tattooing
Championship yang mereka bikin itu terobosan bagus buat para
tattooist. Walaupun mereka buat itu untuk khusus member mereka
yang jumlahnya juga buannyakkk buaanngeet dari seluruh
penjuru negri. Tapi kita pikir event yang diadakan setiap bulan itu
betul2 memfasilitasi para anggotanya. Kita yakin banget event itu
bukan buat hebat2an..berani deh taruhan cukur bulu kaki. Gak
penting lah menang kalah, tapi kumpul2nya itu loh.
Ya kita pernah bilang di status facebook , lupa tepatnya.. Acara
tato itu penting banget. Apapun bentuknya. Bisa ketemu teman
lama, teman baru, klien lama, klien baru, foto2 bareng, minum
bareng..bercanda bareng.. Banyak lah..Kalau bentuk acaranya
kan sebenarnya itu nomor 2, penghibur lah itu. Kontes tato sekalipun
yang kesannya serius juga gak seserius itu. Coba bayangin
acara kontes yang 2 hari..paling natonya buat kontes mah cuma
5 jam per hari. total 10 jam. Lha sisa 38, itung aja tidur 8 jam
perhari, total 16 jam 2 hari. Berarti masih sisa 22 jam..buat apa
coba kalo bukan buat cekakak cekikik. hahahahaha.
Dan kayaknya kita juga akan buat event dekat2 ini. Seperti
biasa. Party ! :D. Banyak yang nanya kok party terus? lha
sebenarnya gak terus2an. orang palingan juga kita bikin event
1 tahun 2x. Dalam setahun cuma 2x party kan wajar. Mungkin
yang ngomong ‘kok party terus’ ke kita itu yang tiap hari party..
jadinya pas kita bikin party dia merasa ‘party lagi..party lagi’ :D
Coba bayangin setahun ada 365 hari. Berarti total ada 8760
jam dalam setahun. dan party acara kita itu paling lama 6 jam
(dari jam 7malem sampe jam 1 pagi). Berarti dari 8760 jam
kita cuma potong 12 jam buat acara party magic ink. Gitu kok
dibilang Magic Ink bikin acara terus2an party. hehehehe.
Udah ah, mau siapin proposal buat party dulu !
Congratulation
for the winner of RVCA X Magic Ink
Sketch Drawing Competition
Bagian Jumpalitan
Pasukan Berani Hidup.!
Contributor
Lois, Ariep Realino, Athonk,
Reza, Ariep Blingsatan, Sandi Tatto,
Yohan Ardika, Eska, Syech Chandra, Dewa Keta
Henggar Larasati, Wisnu Juana, Genk Magic Wave
You Can Find Us at :
MALANG
Fullmoon Tattoo
JAKARTA
Skin Media, Raja Skin Art
SURABAYA
Crazy Tattoo Supply, Ink Ink Tattoo Studio
BANDUNG
Ebie Tattoo, Yonk Tattoo, Boo Tattoo
YOGYAKRTA
Killcat, Carpediem Tattoo, Doggy House, Slackers Distro,
Nimco Distro, Semesta Coffe Shop
MANADO
Triple A Tattoo Studio, Celebes Ink
BALI
Brewers Teuku Umar, Dynamite, Rumble Garage,
Mayhem, Iflava, Hiztory, Warung Tresni, Brewers Legian,
Balcony,Tj’s Restaurant, Sendok Cafe, Hard Rock Cafe Bali,
Twice Bar,House Of Rumble, Atticus, Bodhi Tattoo Supplies,
Bintang Supermarket, Revolt Apparel Singaraja.
Address
Jl. Swakarya Baru no.2x, Denpasar Bali.
tlp : 0361-263-569
0856-41-4444-37
Email
magicink.bali@ymail.com
magicinkmagz@gmail.com
Facebook
Redaksi Magicink
Magic Ink
Magic Ink Tattoo Magazine
Twitter
@MagicInkMagz
Idr : 125K
available at
Rumble garage (Denpasar)
Revolt Apparel Wearhouse (Singaraja)
Scum Art Merchandise ‘n Tattoo FuckinWear (Blitar)
Online Order (085738090068)
1st Winner
Lois
2nd Winner
Arnaz
Blog
magicinkmagz.blogspot.com
Website
www.magic-ink.org
Cover Shoot by :
Jana Laurens Nainggolan
4 5

Wirama
Ibud Tattoo Studio
Wirama atau biasa dipanggil Wi, merupakan salah satu artist
asal Bali. Sempat menjadi the best realis color di magic ink tattoo
contest februari tahun lalu, dan juga berhasil menjadi juara
1 di Bandung Body Art.
Halo wi apa kabar?
im fine bro.. thank u:)
Certain awal mula kamu mengenal tato?
Saya mengenal tato pada saat saya masih smp, ketika kakak
saya belajar tato dan membuat mesin tato, saat itu kakak sering
nattoo temen2 di kampong
Dari siapa kamu belajar tato ?
Pengetahuan tato saya dapatkan di ibud tattoo studio. Awalnya
saya cuma maen kesana dan sering melihat bli nyoman
ibud nato dan saya langsung diajari bli ibud dan asisten nya
tutskie. Ya intinya berkat bimbingan semua yang ada di Ibud
Tattoo studio.
Trus gimana ceritanya sampai kamu memutuskan untuk menjadi
tattoo artist?
Awalnya saya seorang pelukis, antara tato dan lukisan tidaklah
beda jauh.tujuan saya memang ingin menekuni dunia seni tato
karena saya lihat dunia seni tato semakin maju dan berkembang
Tato dibadanmu kebanyakan kamu buat sendiri..kenapa?
kurang kerjaan?
Saya cuma ingin merasakan bagaimana sakitnya nato kulit
sendiri. Jadi gak cuma nyakitin orang aja haha dan merupakan
kebanggan tersendiri...
Diantara semua tato dibadanmu..yg mana yg kamu suka..
yang mana?
Dibagian lengan bawah saya buat Dewi Kali/Durga, lumayan
susah nato nya...sosok dewi kali memiliki arti yg sangat besar
bagi saya,tujuannya agar leak2 gak ganggu saya terus hahahaha
Diantara tato yg pernah kamu buat untuk klien..mana yg menjadi
favoritmu?
Dimana suasana hati lagi galau.tato itu dibuat di alat kelamin
tamu dari autralia. Pagi itu sampai di studio ada tamu datang
membuat tato pinokio dan alat kelaminnya sendiri dippakai
sebagai hidungnya pinokio..... bagi saya itu pengalaman yg
mnarik,slain lucu juga jijik.... haaahaha
Pernah punya pengalaman buruk dengan klien ?
Pernah! pada saat itu tamu protes ketika saya salah buat
tulisan,dimana huruf e saya buat a dan tamunya marah sampai
tatonya jadi gratis....maklum lagi galau hahahaha
Sebenarnya mana lebih kamu senangin..color atau black n
grey?
Color! karna saya suka memperpadukan warna2 jadi suatu yg
indah.
Siapa artist tattoo yang banyak memberi kamu inspirasi?
Saya kagum dengan artwork dari nyoman ibud
Menurutmu seberapa penting sih event2 tato itu ?
Sangat penting...untuk menunjang perkembangan dunia tattoo
juga menjadi ajang para artis untuk silaturahmi dan menunjukkan
ekspresi karya seni tato
Kalau gak salah kamu baru 2x ikut tattoo contest..dan selalu
aja dapet juara..gimana rasanya?
Rasanya ya senanglah dan bangga...kerja keras saya gak siasia.
Support dari om dan tante juga teman2 di studio luar biasa.
Itu membuat saya semakin semangat.
Siapa menurutmu tattoo artist yg paling dhasyat di Indonesia ?
Saya rasa semuanya sama masing2 punya kelebihan sendiri2
jadi ga ada yang dahsyat semuanya bagusssss
Wirama, who usually called Wi, is a tattoo artists raised in Bali. He
reached Best Realist Colour Award of Magic Ink Tattoo Contest
on february last year, and reached the first place in Bandung
Body Art
Hallo wi... how are you??
I’m fine bro, thankyou...
Tell me when you first introduced tattoo? When was it??
I was interested of tattoo when I was in junior hi-school, my
brother learn about tattoo and made a tattoo machine, my
brother often made tattoo in my village at that moment
Who taught you making tats?
Knowledge of tattoo I got from Ibud’s tattoo studio. Firstly I was
just hanging out there, and I noticed bli Ibud making tats, and
I was taught by him and his assistant, tutskie. Yeah, they were
supporting me, that’s the point.
And how come you decided to be a tattoo artist??
Firstly I wanted to be a painter, because tattoo and painting
aren’t that much different. My passion is concern about tattoo
world, because today I see that the world of tats is moving forward
and becoming so on top.
Tats on your body are mostly made by yourself... Why??
Because I wanted to feel how painful making tats by myself on
my own body is, so I don’t have to make tats only on anyone
else’s body. It’s my own glory...
Your tats... which one do you love most?? Which part??
I got Dewi Kali/Durga on my lower arm, it was pretty difficult
in making it... It means so much for me, I made it so I can’t be
haunted by Leak *Balinese Ghosts* hahaha
Tattoos of clients you made... which one do you like most??
When heart was so weary... that tattoo was made on a dick of
my Australian client... I came to studio in the morning, and there
was an Australian client wanted to ink a pinocchio and used his
dick as its nose... for me, it was an interesting experience, else
funny and disguisting, hahaha
Got a bad experience with clients??
I got one!!! A client protested me when I made ‘e’ into ‘a’...
the client was so angry to me, and I made that tattoo for free...
feeling sorry, because I was feeling so depressed in dumps hahaha
Actually which one do you prefer, colour or black and grey???
Colour!! Because I love to mix and match them into something
beautiful...
Who are tattoo artists which inspired you??
I’m impressed of Nyoman Ibud’s artwork
According to you, how important tattoo events are??
They’re so important... they’re useful in improving tattoo world,
and they can be such places for tattoo artists to keep in touch
with one another and also places to show their artworks...
If I’m correct, you just joined tattoo competition second times...
and you were always be the winner... how does it feel like???
It’s great and I’m so proud of it... My hard work isn’t useless...
support from the studio owner’s and my friends in studio are impressive,
it makes my spirit filled-up...
In your opinion, who’s the most awesome tattoo artist here in
Indonesia???
I think every tattoo artist have their own ideals, so there’s not the
most awesome one... every tattoo artists is great
6 7

Ceritain sedikit tentang konsep dari flash2mu
Vintage style, style yg muncul sekitar abad 20an di amerika..ah panjang ceritanya..sini
maen kstudio aku ceritain semua..
Kenapa akhir2 ini jadi rajin bikin flash ?
Lumayan buat ngisi waktu luang daripada ngerjain hal yg gak jelas tujuannya..
Apa yg menarik dari old school ?
Menurutku tattoo Oldskool style dpt memberikan kesan elegan pada si pemiliknya,
selain itu pemaknaan pada setiap designnya dpt mudah disesuaikan
keinginan pemiliknya..
Inspirasi gambar2 itu..datang dari mana?
inspirasi dari barang barang yang ada sekitar kita sehari hari,Orang orang
terkenal jaman dulu,gambar gambar real vintage jaman dulu yg aku ambil
dari google hihihi , selain itu karya-karya Norman Kieth”Sailor Jerry”
Collins,Angelique Houtkamp,Chish Conn,Spider Murphy mereka jadi sumber
inspirasi ku juga..
Siapa yg mengenalkan style old school ke kamu?
Kenal akrab dgn traditional style tentu saja saat masih gabung dgn Mad ink
tattoo Parlor
Btw..progressmu pesat banget ya..makannya apa sih?
Soto sapi plus telor merica setengah mateng pasar Kreneng dong..
Banyak tattoist yg gak punya waktu untuk bikin2 flash ..atau juga mereka
males..punya tips dan trick?
Tipsnya cuma satu : Malu ama artist luar meski hebat mereka tetep rajin
bikin flash..selain porfolio tattoo numpuk, artwork juga banyak jd lebih keliatan
greeng gitu deh..
Enaknya kalo lagi gambar itu suasana yg seperti apa? maksudku..harus
sepiii bangettt...atau ada sambil nyetel musik?
Tergantung mood juga sih..kbanyakan sih harus dengerin musik
Nah kalau pake musik..musik seperti apa yg nemenin kamu bikin flash?
Klo gambar yg vintage vintage lebih nyambung klo dengernya lagu yg vintage
juga..kalo pas hati lagi ceria dengerin Los Rhythm Rockets,Toot and
maytals,Jerry Reed. klo hati lagi slow ya dengerin Edith Piaf [:D] xx
8 9

Eric Alejandro Sitohang
Berhubung para gadis dan janda sibuk merequest cowok sexy untuk nongol
di magic ink. Membuat kita dengan terpaksa hunting didunia maya..dan
pilihan kita jatuh ke lelaki tulen asal medan. Dia nyaris jadi personil sm*sh,
tapi ditolak sama personil sm*sh yang lain..terlalu macho katanya..kwkwkwkkwkw..Dan
ini obrolan singkat kita dengan Eric Alejandro Sitohang, vokalis
dari Trying To Find, juga Freelance video dan photographer.
Udah lama ga ada cowok nongol di majalah kita..tapi ini request dari cewek2
minta cowok sexy..kwkwkwkw..berasa sexy gak? [:D]
Makjang! Ngeri kali kurasa pertanyaannya, lae.. emang menurut kalian aku
sexy ya? Klo sexy, ya AMIN-lah, lae! Huahahahahahaha!!!
Sebenarnya cowok sexy itu kayak apa sih menurutmu?
Hmm.. baca pertanyaan ini, langsung ingat sama si Om Mataram Pasimpangan!
Rajin olahraga, badan berotot, tatoan! dekat sama keluarga, terus
gak lupa sama budaya sendiri, n masih banyak lagi plus2nya dia yang laen2
kayak: hobby motor, punya banyak hewan peliharaan, dll.. So, si Om ini pria
ter-sexy yang pernah kutau sejauh ini (walopun gak kenal :P). Haha!
Kalau cewek sexy seperti apa?
Cewek sexy juga hampir2 miriplah, yang pasti harus smart, jujur dan baik hati,
rajin olahraga juga, badannya yang proporsional gitu tinggi sama berat badannya
+ toket sama bokongnya , kulitnya bersih gak harus putih, gaya/dandanannya
gak terpengaruh sama jaman, yang penting sesuai sama dia/
nyaman aja buat dia, gak manja, n lebih ok lagi klo bisa nyanyi, maen piano
atau maen biola, dan pinter masak
Pertama kali tato kapan?terakhir kali bikin tato kapan?
Awal mula aku ditato itu belum lama kok, tahun 2003, sekitar bulan Januari
akhir atau Februari awal klo gk salah. Waktu itu tato tribal di betis kananbelakang.
Kenapa pilih tribal? Selain karena desain ini populer pada masa2
itu, dan satu2nya artis tato (yang paling bagus menurutku di Medan pada
waktu itu) jagonya buat tato tribal pulak, jadilah terus di “hajar” di betis biar
gak penasaran lagi sama yang rasanya ditato itu, haha. Kebetulan sejak
SD udah mimpi punya banyak tato klo udah besar nanti . Sekitar tahun itu
juga aku udah koleksi banyak gambar/desain tato hasil browsing, hanya aja
menurutku di Medan belum ada artis tato yang bisa buatin tato kayak gitu
(new school style yang jadi favoritku waktu itu). Hmm, dulu pun ditatonya
masih pake dinamo, tinta staedler buat pulpen n jarum akupunktur atau
jarum mesin jahit (lupa), haha! Yah, memang gak kayak di Bandung, Jakarta
atau Bali yang waktu itu udah standar studio. Koil (bukan nama band ya!)
gak gitu familiar walaupun waktu itu ada beberapa kawan yang udah punya
koil hasil dari card**ng-an . (off the record, dibaca “carding” lae, beli barang
on line pake kartu kredit bule penipuanlah intinya haha). Terakhir ditato
bulan November kemarin, tapi masih out-line aja, penuhin kaki yang sebelah
kanan. Yang nato masih kawan deket, kebetulan dia tinggal dirumah orangtuaku
juga, ceritanya traditional style gitu deh tatonya, hehe..
Siapa aja tattoist yg bikinin tato dibadanmu?
Klo gak salah, sesuai urutannya: Bang Reno (Medan), Mas Untung (Bandung),
Mas Munir (Jogja), Rudy adeknya Mas Untung (Jogja), Babal (Jakarta,
sekarang di Bali), Pak Peng (Jogja), Denny (Bandung, sekarang di Bali), Kampret
(Jogja), Khobes (Jakarta) n Angga “Wakgenk” (Medan).
Yang Tato paling favorit ? (jgn kau jawab semua favorit ya.) sama alasannya
kenapa itu jd favorit
Paling favorit gambar Jesus Face di dada, yang bikin Pak Peng (Jogja), alasannya
sangat religius, lae walopun aku gak religius2 amat sih orangnya,
haha..
Gimana kabar boybandmu lae? [:p]
Boyband-ku (bukan boyband yang seperti kalian bayangkan ya, tapi boyband
karena memang personilnya cowok, tulen, dan macho semua! :P) seharusnya
bulan Februari kemarin udah bisa di donlot full albumnya, cuma
karena kover album belum siap, jadinya mundur lagi, mungkin Maret ini udah
bisa “disedot”lah yang full-set-nya! Boleh cek diwww.reverbnation.com/tryingtofind
klo pengen tau lagu2nya
Sebagai seorang penggemar tato..gimana potensi para tattoo artist medan..
dari sudut seorang penikmat tato?
Hmm, agak sulit untuk dijelaskan.. jujur setelah aku tinggal di Medan sejak
bulan April 2009 kemaren (dulu di Jogja / kuliah), aku gak gitu banyak nongkrong
ke studio2 tato di Medan, jadi hanya liat progress mereka via FB dari
hasil2 (foto) terbaru yang mereka upload. Semuanya sih udah profesional
alat dan cara kerjanya, cuma style tatonya belum gitu berkembang, masih
standar oriental naga2-an, koi2-an, standar2 new skool jg.. hmm, ada sih 1
artis tato yang potensinya cukup berbahaya, namanya Pablo, cuma anak
ini masih agak labil hidupnya, haha..
Kamu ada pesan2 apa buat kita dan buat para gadis yg sudah sekarat menanti
kehadiran lelaki di majalah ini?
Pesan buat Magic Ink, kirim ke Medan majalahnya, gak usah banyak2, ntar
biar aku yang bantu distribusi ke orang2 yang kompeten, mudah2an yang
pasang iklan bertambah membantu scene tato di Medan juga, karena
kayaknya gak gitu banyak juga artis tato / masberto di Medan yang tau
majalah Magic Ink ini, hufff banget deh! Buat para gadis2 jangan sampe
sekarat dong, kertas pasir-in (amplas) aja, trs di langsol (semir) biar berkilat
terus ..hahaha
Photo By : Oeil Photography
(CHEERS FROM MEDAN! LT’S GET DRUNK !)
HORAS DARI MEDAN! HETA MANORGUK TUAK MA HITA!
10 11
Photo by :Jana Laurens Nainggolan

JEJAK “PANTANG” IBAN
“Tinta yang mengalir dalam darah, menyatu dengan jiwa dan raga, mengantar
pada penggalian keagungan budaya agar mampu berdiri kokoh diatas tiang tradisi”
“Tato ini juga adalah ibadah/puji dan syukur kami kapada Sang-
Pencipta dan alam semesta”, (Apai Janggut). Kegiatan yang
kami beri nama Jejak Pantang Iban ini mendapat respon positif
serta dukungan penuh dari seluruh masyarakat Iban Sungai Utik,
sebuah kegiatan yang mengutamakan pada pelestarian tradisi
tato Iban hingga dapat kita lihat, nikmati dan pelajari dari generasi
ke generasi dalam hal ini bukan hanya para orang tua melainkan
juga para anak mudanya. Satu hal sederhana yang dapat
kita pelajari dari masyarakat disana adalah bagaimana mereka
sangat menghormati dan menjaga adat istiadat serta tradisi mereka,
jika ada sseorang yang benari melanggarnya maka bersiaplah
mendapat hukuman secara adat dan pastinya mendapat
malu dilingkungan kampung.
Hal menarik lainnya adalah di rumah betang tersebut masih hidup
seorang tetua yang kira-kira berumur 119tahun tentunya dengan
tato disekujur tubuhnya, saking semangatnya ia berkata “andai
saja umurku lebih muda 30tahun dari sekarang, aku akan menambah
lagi tato ditubuhku”. Tidak hanya Apai Bayou yang berkeinginan
untuk menambah tatonya tetapi beberapa dari orang tua
disana yang umurnya sedikit lebih muda dari Apai Bayou justru
menambah tato dibagian tubuh yang belum lengkap dan belum
sempat ditato ketika muda dulu. Dari semangat para Apai
itu pula kita sangat yakin bahwa tato Iban tak akan pernah hilang,
tenggelam dan punah jika dilestarikan seperti ini, tetapi hal
yang sangat disayangkan adalah tidak ada lagi para pemuda
yang mau tekun mempelajari dan mentato disana. Dari kegiatan
ini juga kami berupaya agar para pemuda disana mau dan terus
melestarikan tradisi warisan leluhur mereka.
6 Desember 2011, perjalanan dari DI. Yogyakarta menuju Sungai
Utik, desa batu lintang, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat dimulai.
Perjalanan ternyata tak semulus yang dikira, penerbangan lanjutan
dari SH Jakarta menuju Supadio Pontianak harus delay kuranglebih
2jam. Jam menunjukan pukul 15:00 WIB akhirnya kita tiba
juga di Pontianak, sanang akhirnya kita menginjak bumi Borneo
tetapi bercampur latih karena lusa kita akan melanjutkan perjalanan
panjang menuju kabupaten Kapuas Hulu, 8 Desember
2011 jam 6 sore off the road menggunakan mobil menuju bumi
Uncak Kapuas-pun dimulai, sepanjang perjalanan rintangan serasa
tak hantinya menghampiri, mulai dari ban hingga tanki yang
bocor karena jalanan yang tak ada bedannya dengan sungai tak
berair.
Tidak terasa 10hari sudah kami tinggal bersama, bercerita, diskusi
dan men-tato di rumah betang Iban Sungai Utik, kami harus kembali
ke kehidupn modern, menggumpulkan rupiah demi rupiah
agar dapat kembali lagi pada harinya nanti, terima kasih kepada
seluruh masyarakat Iban Sungai Utik, terima kasih atas segala hal
yang telah kalian bagi kepada kami semoga segalanya lancer
dan kami akan secepatnya kembali lagi meneruskan yang sempat
tertunda.
Jejak Pantang Iban team:
1.Hendra (folktattoospace)
2.Erzane (folktattoospace)
3.Agung (eternitytattoo)
4.Aloysius
5.Nabila
Lokasi: Desa Batu Lintang, Sungai Utik, kab.Kapuas Hulu, Kalimantan Barat
Perjalanan panjang berakhir juga, tepat pada tanggal 9 des 2011
jam 10pagi kita tiba di Putussibau kota kabupaten Kapuas Hulu,
kondisi tubuh memaksa kami untuk beristrahat dan melanjutkan
perjalanan lagi esok harinya.
Jam 3 sore esok harinya kami akhirnya tiba juga di Sungai Utik,
tujuan akhir dari seluruh perjalanan panjang ini. Rasa letih terobati
dengan sambutan hangat, ramah dan sangat bersahabat dari
masyarakan Iban Sungai Utik, kopi dan manisnya buah durian menambah
akrabnya suasana.
Pagi hari di tanggal 11 des, eksekusi perajahan dimulai, sambutan
serta antusias dari masyarakat Iban Sungai Utik terutama para tetua
dan pemudannya memberikan semangat dan energy 1000%
kepada team JPI, men-tato sambil mendengarkan cerita dari Apai
Janggut (Tuai Umah Betang Sungai Utik) tentang bagaimana mereka
sangat menjaga hutan, tanah adat serta alam mereka agar
tetap aman dari segala kerusakan. Diskusi ringgan disela-sela istirahat
menambah wawasan serta pencerahan tehadap budaya
tato di masyarakat Iban.
12 13

David Mad Ink
Unyil Tattoo Gallery
Primitive Tattoo
Dolphin Borneo Tattoo
Bleeding Skins Tattoo
Yohan Purnomo
Pertichor Tattoo
Lucky Tattoo
Boo Tattoo
Jim Tatz Triple A
No Big Deal Tattoo
Oktar Abrianto
Dimas Praja
Kadek Arty
Marmar Hellmonk Irezumi Shadow
14 15

Skin Ink
Shua Tattoo
Rio Celebes Ink
Zelandia Baadilla
ivan nugraha
Johannes Sigit
Nyoch Tattoo
Kink Tattoo
Rollover Tattoo
Ketut Rudi
Bro Tattoo
Dewa Adnyana
ChuteTattoo
David Tattoo Tegal Agung Eternity
Ketut Pait
16 17

SEMINAR SEHARI BALI TATTOO ARTISTS CLUB
Senin tanggal 27 Februari, gedung CNI dipenuhi orang-orang bertato.
Bali Tattoo Artist Club bekerja sama dengan KPA dan Dinas
Kesehatan Kabupaten Badung menyelenggarakan seminar sehari
dengan tajuk “Pentingnya Kesehatan Dan Kebersihan Dalam
Bekerja” pada hari senin (27/2) kemarin. Seminar yang dibuka oleh
Ketua Harian KPA, Ketut Sudikerta, ini membeberkan pentingnya
standarisasi untuk peralatan tato yang steril. Dengan peralatan
tato yang steril, seniman tato bisa bekerja dengan nyaman, dan
kesehatan klien juga bisa terjamin, demikian ujar Sudikerta.
Gede Shotonk mengatakan kalau seminar ini dimaksudkan agar
nantinya studio-studio tato di Bali bisa menerapkan standar sterilisasi
internasional. Pemilik Shotonk Tattoo studio ini juga berharap
agar di masa depan usaha studio tato di Bali bisa berada di
bawah payung hukum yang jelas, “Kami tidak mau kalau Bali disebut
sebagai tempat penyebaran penyakit, dan hal yang bisa
kami lakukan sebagai seniman tattoo adalah mengupayakan
adanya regulasi yang jelas tentang usaha tato.” Ia lalu mengimbuhkan
bahwa, tato sendiri sangat riskan penyebaran penyakit,
karena itulah BTAC bekerja sama dengan Dinas Kesehatan mengenai
standar sterilitas peralatan tattoo.
Seminar yang didatangi oleh puluhan seniman tato ini juga menyarankan
adanya legalitas dari instansi terkait serta adanya
produk hukum yang jelas sehubungan dengan usaha tattoo ini.
Narasumber yang diundang dalam seminar ini adalah orangorang
yang sudah berpengalaman di bidang medis, seperti Dr.
Gunarta dan Dr. Ida Bagus Usada SP.PD. Hal yang masih mengganjal
dalam seminar sehari ini adalah mengenai penanganan
limbah tattoo, dalam pengamatan Dr. Gunarta, pembuangan
limbah tattoo yang tidak pada tempatnya ini bisa menjadi salah
satu penyebab penularan penyakit. Pada akhir seminar, ia menyarankan
agar BATC membuat kesepakatan dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten Badung mengenai penanganan limbah tato.
photo courtesy of : Gesang, Agusto, Eka
18 19

Tattoo (Roots Rock Reggae)
@Wonosobo
Pertengah Februari bulan 2012 ini kita berlibur ke kota Asri tempat dimana
peradaban mahakarya semacam kalua, carica, purwaceng
dan sego megono yaitu Wonosobo. Sekitar pukul 11 pagi, di alunalun
pusat kota yang sejuk dan asri tiba-tiba dipadati oleh banyak
pemuda dari penjuru arah dengan kostum yang beraneka ragam
mendekati gedung adipura. Sejenak takjub melihat panggung besar
dan ruang pertunjukan yang penuh aktifitas persiapan. Gedung
yang semula sederhana disulap menjadi ruang mewah. Dihiasi
lukisan, foto, dan ditengah, meja-meja tertata rapi dilengkapi peralatan
tattoo.
Ya! ini adalah Roots Rock Reggae, sebuah muara pencapaian dari
kerja keras pemuda wonosobo, acara ini berisi musik live, pameran
fotografi, seni lukis, film, dan tato. Diantara pengisi acara, tato menjadi
pusat perhatian utama pengunjung. Beberapa manusia nyentrik
datang satu per satu, rombongan demi rombongan. Mereka adalah
peserta acara tato, kebanyakan diisi oleh artis tato muda yang
datang dari berbagai daerah sekitar seperti jogja, wonosari, klaten,
semarang dan purwokerto. Rangkaian acara yaitu mentato bersama
. Seiring musik semakin hentak menuju satu siang , para peserta
tato saling semangati diri dan konsentrasi mentato modelnya. Musik
semakin keras, pengunjung berhambur, menjadi euporia yang sangat
menawan baik indoor maupun outdoor. Ini adalah kali pertama
acara tattoo di Wonosobo. Acara berjalan meriah dan lancar, diluar
dugaan masyarakat merespon baik acara ini. Terima kasih, sesuatu
yang sangat berharga berupa perkenalan, kebersamaan, persaudaran,
dan sosialisasi di kota kecil….“Support tattooist muda, dan
kota kecil, karna kebersamaan ini akan terulang kembali”. Sampai
jumpa. (huhum hambilly)
Ultimated Tattooing Champhionship
@ Hammer And Marce Gallery
Minggu, 26feb12
Indonesian Subcultures
Tattoo & Piercing
Ultimate Tattooing Champioship 1.1
kontestan serie 1 adalah:
Sudut Biru:
Hendrik sinigami (oriental)
Alink kotaishi (realist)
Nazar ( fantasi)
Akis (old/new)
Sudut Merah:
Erick ( oriental )
Maze ( Realist )
Agus PODZ( fantasi )
Yoga feliciano ( old/new)
Tempat:
Hammer and Mace Gallerry
Jl. BDN 1 #47 cilandak tengah raya
T: 081280360908 - 0817116760
Participant
Kuntet – orc tattoo- wonosari , Aan – workink –Yogyakarta, Catursix
tatt00- purwokerto, Alma- almatattooz-purwokerto, Iwan-gaok
tattoo-wonosobo, Ayek-wonosobo, Koko-wonosobo, Joko –yogyakarta,
Evan-purwokerto, Fauzi-saloon tattoo syndicate-semarang
DINDA PHOBIA PERFORM
@ COLORS PUB N RESTO FEAT BLIND TATTOO STUDIO
13 Februari menjadi hari yang seru untuk pemanasan event
tattoo di Surabaya, diselenggarakan di Colors Pub N Resto.
Dinda Phobia yang juga sedang melakukan promo menggandeng
Blind Tattoo untuk meramaikan event yang dimulai
jam 9 malam ini.
Suara musik dari Dinda Phobia sama sekali tidak mengganggu
konsentrasi dua tattooist dari Blind Tattoo, yaitu Ricky Blind
dan Zanda Blind yang tetap konsentrasi pada masing2 model.
Musik yang dibawakan DJ membuat suasana semakin panas.
! see u on the next event. (reza)
20 21

stroberiHITAM Dark Craft
stroberiHITAM membuat pernak-pernik sesuai dengan keinginan
Anda. Kebanyakan bentuknya berupa tengkorak, mawar dan apa
pun yang biasa orang kaitkan dengan ‘bad omens’ atau pertanda
buruk. Selain tas stroberiHITAM juga membuat stuffed things yang
fungsinya bisa dari gantungan kunci, pin, boneka sampai bantal.
Untuk jewelry lebih bervariasi jenisnya, tapi sesuai tema stroberiHI-
TAM, warnanya gak jauh dari perak, hitam, dan merah, walaupun
tidak menutup kemungkinan juga untuk kuningan dan tembaga
karna dirinya suka juga perhiasan dengan vintage-look dan steampunk.
Semua produknya buatan tangan (alias hand made), baik ia sendiri
yang membuatnya atau juga dengan bantuan segenap kawan
pengrajin (terutama logam) yang terpercaya ;). Baginya menggunakan
produk dan material lokal akan lebih membanggakan dan
banyak membantu kawan-kawan crafter lokal? Yang pasti ia belum
pernah buat 2 item produk yang sama ;)
just check it out :
http://stroberihitam.blogspot.com/
www.facebook.com/stroberihitam
Threat Syndicated
Sebuah clothing lokal dari ujung barat Indonesia, Tepatnya kota
Medan. Threat Syndicated namanya. Lahir dari Juni 2011, clothing
ini sudah berkeliaran di distro – distro di Sumatera serta lewat
penjualan online’nya di www.threatsyndicate.tmblr.com.
Konsep dari clothing ini terinspirasi dari tato, hardcore dan punk
dan menjadikan threat syndicated hingga kini konsisten berada
di jalur street wear. Konsep ini tidak jauh dari kedua owner threat
syndicated yang juga merupakan dua orang vokalis dari band
HC/punk dan deathmetal yang bernama Deny dan Dedi.
Mereka juga sudah mempunyai plan untuk berkolaborasi dengan
artist tattoo untuk design. Serta untuk hubungan mereka dengan
dunia music, dalam waktu dekat threat syndicated akan merilis
merchandise band lokal dari Medan juga, yaitu Standart Punk
Rock dan Trying to Find. Satu lagi yang bisa dibanggakan dari
clothing ini adalah mereka juga sempat bekerja sama dengan
salah satu webzine dari Italy yang bernama Fire Alive.
heyuno
Heyuno adalah brand pakaian untuk bayi dan anak-anak,
produk mereka bisa dilihat di album foto di account facebook
mereka. Produk mereka memang cukup punya gaya yang
dewasa. walaupun tidak mendominasi..style rock dan tattoo
cukup menggambarkan produk mereka diperuntukan orang
tua muda yang ingin anaknya tampil beda, tanpa meninggalkan
kesan lucu si anak.
Design favorit kita adalah gambar ‘pray hand’ dengan lettering
‘Only Mom Can Judge Me’ . Desain ini sangat tato !! Selain
heytees (sebutan mereka untuk tees), koleksi mereka seperti
kemeja, jaket, topi, celana, sepatu cukup banyak kok.
Range Harga mereka mulai dari 98.000 - 285.000 , dan itu semua
belum termasuk ongkos kirim ke rumah kalian.
Seperti slogan mereka “No matter how you see it,Heyuno is
absolutely for babies and kids with attitude!”
Twitter: @ heyuno_about
Fb : Heyuno Junno
22 23

Eduard
Bodhi Tattoo Supplies
Hallo Ed, according to you, how was the last seminary which
held by BTAC?
Seminar was a good and necessary thing to do. It was a little bit
confusing I think and some things that are useful in regular clinic
or hospital not necessary have to be followed in tattooing. However
it was a great first for Indonesian tattoo artists on the way to
full professional world standards. Health part is 50% of tattoo artist
job ,it has to be treated just as serious as artistic part.
How was the beginning when you started to involved in tattoo
world?
20years ago, in 1992 I got my first tattoo, and at the same time
I did the first tattoo. Back in those days we had to make everything
: machines, needles, inks, improvise with everything that
could be used. I think even now I can make a tattoo machine
from anything that has an electric or spring power in it
How’s the tattoo world in Russia? What’s the difference between
it and Bali?
I don’t live in Russia since 1998, just visiting it time to time so I
don’t really know what exactly is going on there. As far as I can
see from internet there’s many great tattoo artists in Russia these
days, I’m happy about this and amazed how far tattooing progressed
since the days when me and a couple of my friends
were just starting all tattoo industry in Russia. These new guys are
bad ass! There are many differences between Russia and Bali
period, everything is different basically, but I think, just as Indonesian,
Russian tattoo culture still few steps behind US and Europe.
And how came you built a tattoo supply industry here in Bali?
You were a tattoo artist, weren’t you?
Back in 90’s I had a tattoo supplies manufacturing and selling
business but since I moved away from Russia all production was
abandoned and I was tattooing like crazy, minimum 9 hours a
day, 6 days a week. I had enough of tattooing actually, it lost
the point for me as for an artist. Since I came to Bali I took a year
break from tattooing, was studying Sumi-e and Tangka painting,
but after talking to numerous artists on Bali I realized that tattoo
supplies are very difficult to get here so that’s when I decided to
give my old business second life here.
As a ‘foreigner’, what was the difficulty in making that industry in
Indonesia, especially in Bali?
Being a foreigner is difficult everywhere. I travelled a lot and
worked in few countries before Indonesia ,its not easy anywhere.
Bali has some interesting spiritual power , you have to go through
tough and rough changes before it gives you what you deserve,
karma here works very quick .
What made you decided to live in Indonesia?
I had enough of “civilized” organized western life , America was
too much for me and I heard a lot about Bali, so I came to visit
and never left.. And never will .
Are you still exist in making tattoo today?
I’m still tattooing , but I do only tattoos that interest or challenge
me as an artist. Please don’t ask me to do a barbed wire or an
armband .
Actually your realist artworks are awesome, but why do you prefer
oriental style?
I used to be a huge fan of Paul Booth’s works actually and biomechanical
by Guy Aitchison was my big inspiration too, not
mentioning art of H.R. Giger. Realistic stuff limits an artistic aspect
for me, you just turn into a copy machine trying to create an exact
copy of a photo on the skin, kinda gets boring after a while..
Japanese tattoos were always amazing for me and I had a huge
influence from Mike The Athens when he was a guest artists in our
shop in Cyprus, since then I really started studying it , it the kind of
tattooing that not just art but carries a lot of meaning and actually
it stays in good condition on your body longer than any other
kind due to some technical aspects of designs. I’m a huge fan of
Sumi-e painting and I’m happy to incorporate this style of painting
into tattooing as well.
You also made a tattoo machine, didn’t you? How difficult was
it?
I build tattoo machines from toy trains, stereos , door bells and
everything I could try to make a machine from, it was fun ! I make
machines all the time still, every single BTS Irons machine goes
through my hands, plus I make custom machines each one of
which takes up to a month to build.
What’s on your mind about Indonesia tattoo artist, especially Balinese
tattoo artists?
Indonesia and Bali have great artists and even more potential I
think. Indonesia has deep roots in tattooing and art , I hope somebody
here someday will invent new style of tattooing ,Indonesian
artists have all the base that they need, just need to push the
limits. Push your limits guys, paint more, explore your artistic roots,
believe in yourselves and work hard !
Who is your favorite Indonesian (or Balinese) tattoo artist? And
what’s the reason?
I like quite a few Indonesian artists but I will never say that’s somebody
is “THE BEST”. I saw quite a few good tattoos done here and
I believe I’ll be seeing more and more.
Who is your favorite international tattoo artist?
Just like I like different styles of music I like artists working in different
styles. But few people are genius on my opinion such as Paul
Booth, Jondix, R.Hernandez, Filip Leu, Guy Aitchison, Boris, Horiyoshi
the Third.. There’s many others, actually almost every day I
find somebody in Internet or magazine who blows my mind away
with their art . Tattooing made huge step since in last few years ,it
changed a lot, artists have high quality equipment available now
and I believe we’ll see lots of mindblowing tattoos in future.
24 25

We know wha t you did on
acebook
Created by : @Lightning_venus
26 27

“Salah satu kelemahan orang Indonesia adalah dalam pendokumentasian.”
Demikian kalimat pertama dalam buku “Blantika Linimasa”,
sebuah buku yang berambisi untuk mencatat-rekam-mendokumentasikan
perjalanan musik Bali. Sebuah buku yang tadinya
saya pikir akan memberikan sebuah gambaran yang (relatif) komprehensif
mengenai jejak perjalanan musik(sisi) Bali. Sebuah buku
yang tadinya saya pikir akan mendokumentasikan dengan baikbenar-berbinar
sebuah perjalanan tak sepi anak-anak muda yang
penuh semangat.
Sebelum saya sempat memegang secara fisik buku tersebut, saya
mendengar banyak cerita tak puas. Saya pikir, cerita tak puas itu
hanya semacam ungkapan kekecewaan karena kisah dimana mereka
berada tak terdokumentasikan dalam buku tersebut. Masih biasa
saja menurut saya. Sampai beberapa saat kemudian saya masih
saja mendengar cerita tidak puas (dari orang yang berbeda) dan
sama seperti si manis jembatan ancol, saya penasaran. Saya mulai
mencari tahu, siapa teman yang punya buku itu, saya mendapatkannya
dengan sedikit pesan dari si empunya buku, “Kamu akan
muntah.” Hmm saya tambah penasaran…
Setelah berulang kali bolak-balik membaca dokumentasi tersebut,
saya paham kenapa sekian orang yang saya temui kecewa dengan
buku tersebut. Ya, terlalu banyak kejadian dan pelaku yang tidak
tercatat (dihilangkan?) dari usaha pendokumentasian itu, terutama
dari era 90an ketika (what so called) underground movement berjaya.
Beberapa teman meminta saya menuliskan beberapa hal yang
terlupakan (dilupakan?) dalam usaha pendokumentasian tersebut.
Tapi saya terlalu malas untuk bergegas salto/koprol/kayang yang
nantinya hanya akan membuat saya terlihat seperti atlet PON yang
tidak dapat medali. Saya juga terlalu malas untuk silang argumentasi,
adu mulut, baku bentak hanya untuk hal semacam ini, capai
saya. Saya lebih suka bersantai dan bersenang-senang, berbicara
pelan tanpa harus saling bentak dalam suasana yang akrab dan
hangat (meskipun tak sehangat pantat panci diatas kompor, tidak
apa-apa).
Akhirnya, saya sms-tilpun kesana kemari, memungut yang bisa dipungut,
membaca yang bisa dibaca, mendengar yang bisa didengar,
memerhatikan yang bisa diperhatikan, dan seterusnya. Belum sempat,
saya menulis apa yang saya pungut-dengar-perhatikan saya
mendapat panggilan kerja di sebuah kantor. Sebulan saya bekerja,
akhirnya saya putuskan untuk berhenti kerja dan melanjutkan kembali
apa sudah saya pungut-dengar-perhatikan. Bukan, apa yang
saya lakukan samasekali bukan tindakan heroik, saya berhenti bekerja
bukan hanya karena ingin menuliskan hal ini. Ada banyak alasan
yang sangat tidak heroik.
Sebagaimana pengantar Blantika Linimasa, saya juga tidak akan
merunduk-runduk minta maaf (karena saya tidak merasa melakukan
kesalahan apapun), saya juga tidak merasa telah bekerja keras hanya
karena menuliskan hal ini (ini cuma hal biasa, yang bisa dilakukan
disela kesibukan menghidupi hidup), jika hal ini memang pantas dihargai,
saya ucapkan terimakasih, jika memang tidak pantas dihargai,
saya ucapkan terimakasih juga, santai bung, santai…
Itu dokumentasimu
Ini dokumentasi kami...
FOR I AM NOT A MUSICIAN, I HAVE NOTHING AGAINST YOU #2
OUTLINE KISAH TAK SENYAP
Tahun 90an, seingat saya waktu itu saya masih di SMA, kakak saya
yang konstan mendengarkan thrash metal semenjak saya SD mulai
beralih mendengarkan varian musik yang makin lama makin kencang.
Napalm Death adalah soundtrack saya berangkat sekolah
Kisah-kisah Tak Tercatat, Terekam, dan Terdokumentasikan
waktu itu dan setiap malam kuping saya hampir selalu diganggu
As Sahar, Metallica, atau Sil Khanaz. Ya, saya besar mendengarkan
musik-musik semacam itu, entahlah apa saya harus berterima kasih
atau apa. Sampai pada suatu pagi, saya melihat sebuah kaset dengan
sampul berwarna kuning dengan gambar dinosaurus memakai
sombrero. Nama band itu Ramones. Band apa ini? Saya mengingatingat,
dan saya samasekali tidak menemukan ingatan tentang Ramones.
Saya coba putar kaset itu, saya langsung jatuh cinta. Ini band
keren! Pikir saya. Semenjak itu, soundtrack saya adalah Ramones. Album
Adios Amigos satu-satunya rekaman Ramones yang saya dengar
waktu itu, diluar itu saya “terpaksa” mendengarkan band-band
keluaran Valentine Sound Production dan/atau Nebiula Production.
Beberapa saat kemudian, entah bagaimana ceritanya, sepulang
sekolah saya menemukan Green Day album Dookie di rak kaset.
Saya coba putar, tapi tidak sebagus Ramones, saya pikir. Beberapa
saat kemudian kaset itu terlupakan, teman kakak saya datang membawa
album Ramones Brain Drain. Saya ikut mencuri dengar.
Di sekolah, teman-teman saya lebih banyak mendengarkan Green
Day. Band tersebut sangat terkenal waktu itu. Semua band anak
SMA meng-cover band tersebut, ada yang bagus ada yang sekedar
cover. Waktu itu, acara musik yang paling besar dan terkenal
adalah Sunday Hot Music, yang setiap minggu menampilkan bandband
lokal Denpasar. Yang merajai panggung SHM waktu itu adalah
Silhouette, band cover version Metallica; Kawitana (kalau tidak
salah ini adalah band speed metal); Maiden Lais, band cover version
Iron Maiden. Sewaktu reggae naik daun, yang merajai SHM adalah
Double T. Band punk hanya sedikit terdengar waktu itu, dari sedikit itu
ada Superman Is Dead dan Rest In Punk. Band metal yang banyak
terdengar waktu itu Phobia dan Eternal Madness.
Setelah beberapa lama, SMH tak terdengar lagi kabarnya. Panggung
bergeser ke Gor Lila Bhuana. Total Uyut pertama kali diadakan di Gor
ini dan melahirkan band-band bagus seperti Criminal Asshole (band
yang sangat sadar fashion dan dalam perkembangannya menjadi
band political-street-punk pertama yang berbahasa Bali dan tetap
dengan fashion yang all out), Total Idiot, Pokoke. Bersamaan dengan
itu, Fakultas Sastra Udayana menjadi fakultas pertama dari semua
universitas di Bali yang menjadi fakultas paling hidup. Ritme kehidupan
mahasiswa sastra waktu itu, pagi kuliah, sore nongkrong membicarakan
banyak hal dari gosip sampai ngobrol tentang lirik Rage
Against The Machine. Dari tempat inilah fanzine musik pertama, Tikus
Got, lahir dan hadir konstan beberapa edisi sebelum akhirnya
menghilang. Fakultas sastra juga sering mengadakan acara musik
yang mengundang band-band terebut diatas. Sampai kemudian
ada saat dimana kampus tidak boleh digunakan untuk menggelar
acara musik karena band-band yang diundang tidak jarang terlibat
perkelahian dan dengan alasan polusi suara. Mahasiswa-mahasiswa
itu tidak kehilangan akal dan menyiasatinya dengan Sastra Music
Unplugged, acara unplugged pertama untuk band-band bawah
tanah Denpasar.
Gor Lila Buana masih hidup sampai beberapa tahun, dan sempat
melahirkan lebih banyak lagi band-band keren seperti Struggle Unity,
Outside Fire, Ripper Clown, Orgasmatron, Reject, Rude Devil, dan
banyak lagi. Bukan hanya band, literatur-literatur juga mulai tumbuh.
Setelah Tikus Got menghilang, muncul Satu Zine yang terbit hanya
sampai 3 edisi. Pasca Satu Zine, Straighthate Newsletter yang terbit
hanya 2 edisi sempat membuat “keributan” dengan tulisan Punk is
Dead yang banyak menjadi pembicaraan di scene punk Denpasar-
Tabanan. Selain zine dan/atau newsletter phamplet-phamplet politis
a la punk juga banyak menyebar pada masa itu. Di luar Denpasar;
Tabanan, Sading, dan Tanjung Benoa adalah lokasi-lokasi mayoritas
dimana scene musik tumbuh-berkembang-dan tak pernah mati.
Komunitas musik, juga sangat bergairah saat itu, diawali oleh 19-21,
kemudian berturut-turut muncul Underdog State, Mendung, HW, GS,
Kesiman, dan Padang Sambian Rebellion Squadra dengan Biang
Keroknya yang masih tetap bertahan sampai sekarang dan masih
kerap menggelar acara musik.
Hari ini, pasca terkenalnya Superman is Dead, selain 19-21 dan Underdog
State, Padang Sambian Rebellion Squadra masih bergerak
dengan kekuatan penuh. Tidak ada kata pingsan apalagi mati; lahirtumbuh-berkembang-liar-tanpa
tuan-tak akan pernah mati. Setelah
SiD merilis case 15, masih ada Kompilasi Underdog State (Various
band dari Denpasar-Tabanan), Triple Six (Insistent Buchery of Massacre),
Rude Devils (Self Title), Kompilasi For The Truth (Malang-Denpasar
Hardcore), Criminal Asshole (lupa judul albumnya), Pokoke (Revolution),
Reject (Denpasar Drunk Punx), dan masih banyak lagi bandband
yang tidak layak dilupakan hanya karena mereka bergerak
dibawah tanah. Mereka membuat setapak yang membuat wajah
Youth Culture Denpasar (dan Tabanan) menjadi seperti sekarang.
Yang menarik dari scene Denpasar dan Tabanan adalah pengaruh
yang melekat pada tubuhnya. Jika scene musik “atas” mendapat
banyak pengaruh dari Bandung dan/atau Jakarta, maka scene
musik “bawah” mendapatkan banyak pengaruhnya dari Malang
dan Surabaya yang menurut saya lebih menonjolkan kultur jalanan
dan egalitarian. Diluar Nuclear Blast dan Earache, tidak bisa dilupakan
juga peranan label rekaman Malaysia dan/atau Singapura (VSP
dan Nebiula) yang banyak memberikan sumbangan pada awalawal
tumbuh-kembang scene Denpasar. Peredaran kaset bajakan
dari Lost and Found, Epitaph, dan entah apa lagi yang terkadang
sudah tak terbaca lagi karena saking seringnya berpindah tangan
juga memiliki banyak peran. Jejak yang paling jelas terlihat dari scene
punk Denpasar-Tabanan adalah pengaruh scene Inggris yang lebih
kasar daripada Amerika yang lebih sopan. Lihat (atau dengarkan),
misalnya rekaman Criminal Asshole (Pejah Ing Ranang Gana/2005),
rekaman ini berisi demo antara tahun 97-98, berbahasa Bali, dengan
nuansa anarkistik secara sound dan lirik. Demikian penggalan
lirik “Amah Tai”: “Ci pejabat ulian nyangut, bungut gebuh liun peta,
demokrasi mati ngasen, sing ada apa cicing naskleng, amah tai…
amah tai”
Kekuatan band-band jenis ini jelas bukan pada penjualan album
yang aduhai banyaknya. Band-band ini (Criminal Asshole, misalnya),
tidak terikat pada pasar melainkan membentuk sendiri pasarnya
meski terbatas. Album terbaru mereka, Rain Chaos misalnya hanya
dicetak terbatas 30 cd, tanpa dukungan media atau publikasi yang
cukup. Tanpa itupun mereka tetap bertahan “menghajar jalanan”.
Keberadaan mereka selama belasan tahun yang terekam di sekian
banyak kepala bukan hanya karena album-album yang terjual
dalam jumlah yang fantastis, melainkan karena konsistensi mereka
dalam scene ini. Acara-acara musik yang digelar pun masih tetap
berlanjut sampai sekarang meski tidak dalam skala yang besar dengan
sistem patungan, dimana tiap band dikenai biaya sekian rupiah
untuk sewa tempat, sound, minus sponsor; hal semacam ini yang
tidak banyak mendapat perhatian. . .
28 29

The Dissland
The dissland berdiri tahun 2000 dengan formasi
awal : dewin: bass gus Eka: guitar wahnya
:drum Ardha: vocal guitar. Pada Saat
formasi awal The dissland telah memiliki 3 album
#1 Viva la rock n roll #2 berandal terkenal
yg pernah di produseri oleh ari astina. #3
bebaskan saja.
Pada thn 2009 the dissland sempat vakum
karena kesibukan masing2 personil. Setelah
lama vakum the dissland mencoba
utk bangkit dengan formasi dan karakter
musikyg sedikit berbeda dari sebelumnya.
Dan line up terbaru the dissland : sumabrandal
(bass), tophanter (guitar), Ardha (guitar
vocal), Risky (drum).
Saat ini the dissland telah memeliki beberapa
karya yg rencananyA Akan di rilis di album berikutnya,
dengan reff2 yg Hingar bingar,Tanpa
meninggalkan sisi rock n roll punk yg selama ini
the dissland jalani.
Berikut tittle karya terbaru the dissland: #1
rimba menghitam #2 Mulut busuk #3 Kita semua
pelakunya #4 masalah. Dan Saat ini the
dissland juga telah merampungkan klip ke 3
setelah klip 1 indah tubuhmu album (#berandalterkenal).
2sibuk perang album ( bebaskan
Saja) Dan video klip yg ke 3 dengan single
yg bertittlekan Masalah yg rencananyA Alan
launching pada bulan maret 2012. contact
081805410913
Behind The Wall
Behind The Wall band beraliran post hardcore ini terbentuk
bulan februari 2006 lalu...lagu”mereka bertemakan
sosial lingkungan, yang menceritakan alam yang
sudah mulai rusak akibat dari perbuatan para cucu
adam dan mengajak untuk saling perduli terhadap
lingkungan sekitar untuk menciptakan suasana yang
damai.> Dan di tahun 2012 ini semoga penggarapan
full album mereka berjalan lancar..Band ini berline up
Agus Purnawan (vocal), Teguh Adi Putra (gitar and
back voc), Karuniawan Pande (drum), Sang Putu Artha
Sanjaya (lead gitar), Rizqi Abimanyu (bass).
Band page:
behindthewallbali.blogspot.com
www.facebook.com/BehindTheWallBali
www.myspace.com/xbehindthewallx
www.reverbnation.com/xbehindthewallx
http://twitter.com/_behindthewall_
Dan di akhir tahun 2010 kemarin mereka menggarap
video clip pertama mereka yang bekerja sama den-
gan Homeless films spanyol...pengambilan gambar dilakukan
dibali,mixing and editing dilakukan di spanyol
: http://www.youtube.com/watch?v=--lGNC8B6lw>
Behind The Wall - Kota Mati> Homeless Films ( Tenerife
- Spain )> Directed by Diego Bee in Indonesia, Bali.>
homelessfilms@hotmail.com> > >
Discography :
Green Monster Compilation 2009>
Behind The Wall - Kota Mati EP 2010
http://www.4shared.com/rar/qaUPWa0g/Behind_The_
Wall_-_Kota_Mati_EP.html
Rock After School #3 Compilation 2011
Live Performance :> ~ Soundrenaline 2007 “Sounds of
Change”> ~ Kuta Karnival 2007> ~ Kamasutra Bali as
opening act “Rufio”> ~ Bali Mall Galeria as opening act
“Saint Loco”> ~ Hard Rock Cafe Bali as opening act
“Coklat”> ~ TheWafe as opening act “SiksaKubur”> ~
Blue Eyes as opening act “Seringai”> ~ Peanut Club as
opening act “Death Vomit”> ~ BOSHE VVIP Club Bali>
~ Juara 3Speedytrek regional bali> ~ And many more>
> > > > > > >
30 31