Gol Ronaldo Terlambat 35 Detik - Jumat, 5 Juli 2002 - AI3 - ITB
Gol Ronaldo Terlambat 35 Detik - Jumat, 5 Juli 2002 - AI3 - ITB
Gol Ronaldo Terlambat 35 Detik - Jumat, 5 Juli 2002 - AI3 - ITB
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>Gol</strong> <strong>Ronaldo</strong> <strong>Terlambat</strong> <strong>35</strong> <strong>Detik</strong> - <strong>Jumat</strong>, 5 <strong>Juli</strong> <strong>2002</strong><br />
Iptek<br />
Rubrik<br />
Berita Utama<br />
Metropolitan<br />
Naper<br />
Nusantara<br />
Dikbud<br />
Ekonomi<br />
Iptek<br />
Nasional<br />
Internasional<br />
Olahraga<br />
Kurs Mata Uang<br />
Opini<br />
Jawa Timur<br />
Jawa Tengah<br />
Berita Yang lalu<br />
English<br />
Nederlands<br />
Info Otonomi<br />
Tentang Kompas<br />
Kontak Redaksi<br />
Piala Dunia <strong>2002</strong> Jaringan <strong>ITB</strong><br />
<strong>Gol</strong> <strong>Ronaldo</strong> <strong>Terlambat</strong> <strong>35</strong> <strong>Detik</strong><br />
* Affan Basalamah<br />
<strong>Jumat</strong>, 5 <strong>Juli</strong> <strong>2002</strong><br />
PERHELATAN empat tahunan<br />
Piala Dunia <strong>2002</strong> mengalihkan<br />
sementara perhatian kita dari<br />
rutinitas dan permasalahan<br />
hidup sehari-hari. Hampir semua<br />
orang, dari pedagang pasar,<br />
penarik ojek, sampai kalangan<br />
eksekutif dan pejabat tinggi<br />
pemerintahan, semuanya<br />
membicarakan Piala Dunia <strong>2002</strong><br />
ini. Tidak terkecuali dengan<br />
kalangan akademisi di kampus<br />
<strong>ITB</strong> Bandung.<br />
Search :<br />
Untuk menyemarakkan peristiwa<br />
kompas/rene l pattiradjawane<br />
empat tahunan ini beberapa staf<br />
peneliti CNRG (Computer<br />
Network Research Group)-<strong>ITB</strong> memutuskan untuk menayangkan siaran langsung<br />
pertandingan Piala Dunia <strong>2002</strong> secara live dengan memanfaatkan jaringan backbone<br />
Kampus <strong>ITB</strong>, sehingga seluruh pertandingan yang ditayangkan di RCTI dapat ditonton<br />
oleh seluruh pengguna komputer kampus yang tersambung ke jaringan.<br />
Teknologi yang dipakai adalah membagi sinyal televisi RCTI menjadi sebuah format<br />
digital, yaitu streaming video yang dibagi-bagi menuju komputer melalui jaringan<br />
komputer. Streaming video adalah format file digital yang populer di Internet tiga tahun<br />
belakangan ini untuk mendistribusikan content multimedia, seperti musik dan klip film. Di<br />
Internet tersedia beberapa format streaming video, dan format streaming video yang<br />
dipakai adalah format RealMedia dari RealNetworks (http://www.realnetworks.com).<br />
Sebenarnya teknologi streaming video ini tidaklah terlalu baru. Pada tahun 1997 di<br />
Kampus <strong>ITB</strong> dilaksanakan Kongres Ikatan Alumni (IA) <strong>ITB</strong>. Pelaksanaan kongres itu<br />
sendiri ditayangkan secara live dengan teknologi yang sama, sehingga kongres ini dapat<br />
disaksikan oleh alumni <strong>ITB</strong> yang memiliki akses Internet. Di Indonesia penggunaan<br />
teknologi ini dipakai oleh situs Indonesia Interactive (http://www.i2.co. id/broadcast/)<br />
untuk menyediakan siaran radio yang dapat didengar melalui Internet, serta SCTV yang<br />
menyediakan cuplikan tayangan Liputan 6 (http://www.liputan6. com).<br />
Untuk menonton tayangan Piala Dunia <strong>2002</strong> melalui komputer ini, seorang pengguna<br />
cukup menyediakan sebuah komputer multimedia dengan kartu suara (soundcard) dan<br />
kartu jaringan (NIC, Network Interface Card) yang terhubung dengan jaringan. Kemudian<br />
pengguna membuka situs http://FIFAworldcup.itb.ac.id, sebuah situs Internet yang<br />
memberikan informasi mengenai cara mengakses tayangan ini. Apabila pengguna belum<br />
Berita Lainnya :<br />
•<br />
Bioluminesensi<br />
• Burung Dilindungi<br />
Diperdagangkan<br />
•<br />
Daniel Chee Tsui<br />
• <strong>Gol</strong> <strong>Ronaldo</strong> <strong>Terlambat</strong><br />
<strong>35</strong> <strong>Detik</strong><br />
• Kolektor Harus<br />
Rasional<br />
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0207/05/iptek/golr37.htm (1 of 4) [7/4/<strong>2002</strong> 11:44:12 PM]
<strong>Gol</strong> <strong>Ronaldo</strong> <strong>Terlambat</strong> <strong>35</strong> <strong>Detik</strong> - <strong>Jumat</strong>, 5 <strong>Juli</strong> <strong>2002</strong><br />
memiliki aplikasi player, maka pengguna harus men-download dan meng-install sebuah<br />
aplikasi player video bernama RealOne Player. Setelah selesai, pengguna hanya perlu<br />
mengklik link pada situs http://FIFAworldcup. itb.ac.id, dan langsung dapat menonton<br />
siaran live begitu pertandingan di RCTI telah dimulai.<br />
Belakang layar<br />
Format streaming video memiliki keistimewaan, yaitu bisa dikirim dalam bentuk potongan<br />
klip video secara kontinu. Proses ini dapat dianalogikan seperti seseorang mengirim<br />
buku kepada rekannya dengan cara mengirimkan halaman buku tersebut satu per satu.<br />
Untuk membaca buku tersebut, penerima buku tidak perlu meminta seluruh buku<br />
dikirimkan secara keseluruhan. Namun, cukup menerima halaman demi halaman, dan<br />
membacanya satu per satu.<br />
• Peluang Hujan Buatan<br />
Kecil<br />
•<br />
"Pengen" Punya Pacar<br />
• Pria Indonesia Cepat<br />
Tua<br />
•<br />
Remaja dan Stres<br />
• Terus Berkembang<br />
Selama Tidak Bayar<br />
Proses ini memiliki keunggulan dibandingkan pengiriman file biasa yang mengharuskan<br />
sebuah file dikirimkan secara lengkap menuju penerima untuk dapat dimainkan pada<br />
komputer. Selain itu, format streaming video memungkinkan pengiriman gambar video<br />
secara langsung atau live, memungkinkan dilaksanakannya penayangan pertandingan<br />
melalui jaringan.<br />
Untuk menampilkan tayangan streaming video secara mulus, aplikasi player memiliki<br />
mekanisme buffering, sebuah mekanisme penyimpanan sementara bagi potongan klip<br />
video yang diterima sebelum ditampilkan kepada pengguna. Dengan melakukan<br />
buffering, aplikasi player akan menjaga tayangan yang diterima terlihat mulus dan tidak<br />
terputus-putus apabila terjadi penurunan kualitas sambungan pada jaringan. Mekanisme<br />
ini dapat dilihat sewaktu klip video mulai dimainkan, dan berjalan terus selama klip video<br />
masih dimainkan oleh pengguna.<br />
Penyediaan layanan ini dimungkinkan dengan tersedianya infrastruktur jaringan<br />
komputer di dalam kampus <strong>ITB</strong>, yaitu backbone kampus <strong>ITB</strong>. Backbone Kampus <strong>ITB</strong> ini<br />
menyambungkan hampir seluruh bangunan di Kampus <strong>ITB</strong> melalui kabel serat optik<br />
berkapasitas 2 Gbps dengan teknologi Gigabit Ethernet. Backbone Kampus <strong>ITB</strong> buatan<br />
tahun 2000 ini menjadi jembatan komunikasi seluruh workstation dan server yang ada di<br />
dalam kampus, termasuk sambungan menuju jaringan Internet melalui jalur AIII (Asian<br />
Internet Interconnection Initiative) <strong>ITB</strong>. Kondisi ini memungkinkan pengguna jaringan<br />
mendapatkan pipa sambungan yang cukup untuk menyaksikan tayangan ini.<br />
Komponen<br />
Layanan ini dibuat dengan melakukan set-up pada empat komponen utama, yaitu TV<br />
Tuner, Producer, RealServer, Webserver, dan Player. Komponen TV Tuner bertugas<br />
mengubah sinyal analog televisi menjadi format digital yang dapat diolah oleh komputer.<br />
TV Tuner ini terpasang pada sebuah komputer Windows XP, dan merek TV Tuner yang<br />
dipergunakan adalah WinTV Theater dari Hauppauge.<br />
Komponen Producer, yaitu sebuah aplikasi yang berada di komputer yang sama dengan<br />
TV Tuner. Aplikasi ini bertugas mengubah format digital dari TV Tuner menjadi file<br />
streaming video. Proses pengubahan format ini dinamakan encoding. Aplikasi yang<br />
dipakai bernama RealProducer 9 Preview (http://www.realnetworks.<br />
com/products/producer/).<br />
Komponen RealServer bertugas menerima file streaming video hasil encoding dari<br />
Producer, kemudian membagi-bagi file streaming video sehingga dapat diakses oleh<br />
komputer client penonton tayangan. RealServer ini terletak pada satu LAN yang sama<br />
dengan Producer. Aplikasi yang dipakai adalah RealServer G2 yang berjalan pada<br />
sistem operasi FreeBSD (http:// www.freebsd.org).<br />
Sedangkam proses berikutnya adalah menyiapkan Webserver dengan nama http://<br />
FIFAworldcup.itb.ac.id, yang bertugas menjadi tempat informasi tayangan Piala Dunia<br />
bagi pengguna. Pengguna harus mengklik URL pada situs web ini untuk mulai menonton<br />
tayangan. Webserver ini menggunakan aplikasi Apache Web Server (http://<br />
httpd.apache.org) pada sistem operasi FreeBSD.<br />
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0207/05/iptek/golr37.htm (2 of 4) [7/4/<strong>2002</strong> 11:44:12 PM]
<strong>Gol</strong> <strong>Ronaldo</strong> <strong>Terlambat</strong> <strong>35</strong> <strong>Detik</strong> - <strong>Jumat</strong>, 5 <strong>Juli</strong> <strong>2002</strong><br />
Komponen terakhir adalah Player yang harus dipasang pada komputer client yang akan<br />
menonton tayangan ini. Dialah yang bertugas menerima tayangan yang dapat ditonton<br />
pengguna dari server. Aplikasi yang dipakai adalah RealOne Player (http://<br />
www.real.com/realone/) yang berjalan pada sistem operasi Windows dan Linux.<br />
Klip hasil encoding yang dihasilkan memiliki resolusi 256 x 188 dengan kecepatan 25 fps<br />
(frame per second). Kecepatan 25 fps merupakan kecepatan tayangan video yang<br />
sangat mulus untuk diikuti. RealOne Player dapat menyajikan tayangan video ini dalam<br />
satu layar penuh, dan kemulusan tayangannya bergantung pada kartu layar VGA yang<br />
dipakai, makin besar memori kartu layar VGA, makin mulus gambar yang didapat.<br />
Cara kerja sistem ditunjukkan dalam langkah-langkah pada gambar 1. TV Tuner (1) ditune<br />
terlebih dahulu untuk menerima saluran Piala Dunia <strong>2002</strong> dari RCTI. Setelah<br />
selesai di-tune, maka gambar digital yang diterima TV Tuner dikirimkan (2) menuju<br />
aplikasi Producer untuk diubah menjadi file streaming video. Producer akan mengirimkan<br />
file streaming video yang telah dihasilkan (3) menuju Server dalam bentuk potongan<br />
paket-paket data. Server menerima paket-paket data dari Producer dan menyajikan file<br />
tersebut (4) dengan bantuan sebuah URL yang dapat diakses oleh Player.<br />
Apabila pertandingan akan dimulai, pengguna membuka situs web http://<br />
FIFAworldcup.itb.ac.id (5), dan mengklik link yang disediakan untuk menonton. Situs<br />
web menerima permintaan pengguna, dan mengirimkan URL (6) kepada RealOne<br />
Player yang terpasang pada komputer pengguna yang berisi petunjuk menuju file<br />
streaming video yang tersimpan di RealServer.<br />
RealOne Player akan meminta file streaming video kepada RealServer (7) berdasarkan<br />
URL yang diberikan server web, dan RealServer menjawab permintaan RealOne Player<br />
dan mengirimkan file streaming media (8) kepada Player. Pengguna akan langsung<br />
menyaksikan tayangan.<br />
<strong>Terlambat</strong> <strong>35</strong> detik<br />
Layanan ini mulai dijalankan pada waktu dimulainya putaran kedua Piala Dunia <strong>2002</strong>,<br />
yaitu pada tanggal 15 Juni <strong>2002</strong> pukul 13.00, dengan menyiarkan pertandingan antara<br />
Jerman-Paraguay. Layanan ini terus dilaksanakan sampai berakhirnya Piala Dunia <strong>2002</strong><br />
di partai terakhir pada tanggal 30 Juni <strong>2002</strong> pukul 18.00. Untuk memberitahukan sivitas<br />
akademika <strong>ITB</strong> mengenai layanan ini, digunakan media mailing list sivitas akademika<br />
<strong>ITB</strong> di itb@itb.ac.id yang mendapatkan respon positif dari sivitas akademika <strong>ITB</strong>.<br />
Sebagai bukti, menurut aplikasi monitoring RealServer yang dipakai, layanan ini diakses<br />
oleh 60 pengguna pada pertandingan Babak Kedua dan Perdelapan Final di siang hari,<br />
serta 30 pengguna pada pertandingan yang dilaksanakan di malam hari. Sivitas<br />
akademika <strong>ITB</strong> lebih banyak mengakses layanan ini di siang hari disebabkan banyak<br />
diantara mereka yang masih harus bekerja di siang hari.<br />
Meninggalkan tempat kerja hanya untuk menonton pertandingan Piala Dunia <strong>2002</strong> tentu<br />
bukanlah pilihan yang bijaksana. Dengan menggunakan layanan ini, maka mereka dapat<br />
terus mengikuti pertandingan tanpa perlu meninggalkan tempat kerja, bahkan mereka<br />
dapat menonton pertandingan sambil tetap mengetik dokumen, memeriksa e-mail dan<br />
melakukan browsing situs web. Mahasiswa yang sedang melakukan penelitian beserta<br />
staf laboratorium yang tidak memiliki televisi dapat menggunakan komputernya untuk<br />
menonton pertandingan ini langsung di komputer masing-masing (gambar 2).<br />
Setelah diamati penulis, tayangan Piala Dunia <strong>2002</strong> melalui jaringan komputer ini<br />
memiliki delay atau waktu tunda rata-rata <strong>35</strong> detik dari tayangan di televisi.<br />
Keterlambatan ini disebabkan oleh proses encoding, proses pengiriman file streaming<br />
video dari Producer ke RealServer pada LAN, proses pengiriman file streaming video<br />
dari RealServer menuju RealOne Player milik pengguna, dan proses buffering pada<br />
RealOne Player.<br />
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0207/05/iptek/golr37.htm (3 of 4) [7/4/<strong>2002</strong> 11:44:12 PM]
<strong>Gol</strong> <strong>Ronaldo</strong> <strong>Terlambat</strong> <strong>35</strong> <strong>Detik</strong> - <strong>Jumat</strong>, 5 <strong>Juli</strong> <strong>2002</strong><br />
Waktu tunda juga terjadi di antara masing-masing komputer yang menyaksikan tayangan<br />
ini, walaupun bedanya hanya beberapa detik. Ini membuat sedikit keterlambatan yang<br />
kurang menyenangkan, sehingga apabila terjadi gol, maka penonton tayangan ini akan<br />
terlambat melihat gol itu <strong>35</strong> detik dibandingkan temannya yang menonton gol tersebut di<br />
televisi. Di sini termasuk dua gol <strong>Ronaldo</strong> yang memenangkan Brasil atas Jerman di<br />
partai final.<br />
Pada akhirnya, layanan menonton langsung pertandingan Piala Dunia <strong>2002</strong> melalui<br />
jaringan komputer ini hanyalah satu dari sekian banyak kemungkinan aplikasi yang<br />
dapat dijalankan dengan memanfaatkan infrastruktur jaringan komputer yang sangat<br />
bagus. Masih banyak kemungkinan lain, seperti penyajian tayangan langsung kuliah<br />
umum, live concert atau wisuda sarjana dari Sasana Budaya Ganesha <strong>ITB</strong>, penayangan<br />
siaran televisi dari TV kabel, dan sebagainya. Kesemuanya kembali kepada kreativitas<br />
administrator jaringan komputer untuk memanfaatkan potensi besar yang dimiliki<br />
jaringannya untuk memberikan layanan dan solusi bagi penggunanya.<br />
* Affan Basalamah, Staf Peneliti di CNRG (Computer Network Research Group)-IT<br />
Design By KCM<br />
Copyright © <strong>2002</strong> Harian KOMPAS<br />
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0207/05/iptek/golr37.htm (4 of 4) [7/4/<strong>2002</strong> 11:44:12 PM]