21.11.2014 Views

6o6bLy

6o6bLy

6o6bLy

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

setelah dolly ditutup<br />

mengapa<br />

75<br />

TAHUN<br />

BATMAN<br />

NAZI<br />

DHANI<br />

EDISI 135 | 30 JUNI - 6 JULI 2014


DAFTAR ISI<br />

EDISI 133 16 - 22 JUNI 2014<br />

FOKUS<br />

BLUNDER NAZI<br />

AHMAD DHANI<br />

DHANI MEMAKAI KOSTUM MIRIP NAZI<br />

DI KLIP VIDEO DUKUNGAN TERHADAP<br />

PRABOWO-HATTA. PILIHAN BAJU ITU<br />

MEMBUAT DIA JADI SOROTAN DUNIA<br />

INTERNASIONAL.<br />

NASIONAL<br />

HUKUM<br />

n SAAT ELEKTABILITAS TERSENGGOL ISU HITAM<br />

n SETELAH DEKLARASI TUTUP DOLLY<br />

INTERNASIONAL<br />

n BERHARAP UANG KEMBALI DARI CIPAGANTI<br />

n GALI LUBANG, TUTUP LUBANG<br />

n DARI PENYEWAAN MOBIL KE RAJA TRAVEL<br />

KRIMINAL<br />

n MISTERI SAHUTAN DARI DALAM RUMAH<br />

EKONOMI<br />

n SADDAM BANGKIT LAGI?<br />

n DARI INGGRIS KE IRAK DEMI ISIS<br />

n SAAT VATIKAN MELAWAN MAFIA<br />

KOLOM<br />

n DRONE, PENJAGA KEDAULATAN<br />

SISI LAIN CAPRES<br />

n DICAKAR PENGGEMAR<br />

SELINGAN<br />

n GELISAH PENGEMBANG RUMAH MEWAH<br />

n SUSAHNYA MENCARI RUMAH MURAH<br />

n HALANGAN TAK HENTI RUMAH BERSUBSIDI<br />

n TAK MAMPU MENGEJAR KEBUTUHAN<br />

BISNIS<br />

n ENTAKAN AUDIO ‘MADE IN’ TIONGKOK<br />

SAINS<br />

n MENCARI KEHIDUPAN DI PLANET MERAH<br />

INTERVIEW<br />

n DATUK SERI ZAHRAIN MOHAMED HASHIM<br />

LENSA<br />

n HERO NAN MANUSIAWI<br />

SENI HIBURAN<br />

n SERUNYA SEPAK BOLA LUMPUR<br />

PEOPLE<br />

n SAAT BUDAYA KEMBALI KE GETA<br />

n KEVIN SANJAYA | PUTRI LETIZIA | ANDY MURRAY<br />

GAYA HIDUP<br />

n INI YANG PALING TRANSFORMER<br />

n FILM PEKAN INI<br />

n AGENDA<br />

Cover:<br />

Ilustrasi: Kiagus Auliansyah<br />

@majalah_detik<br />

majalah detik<br />

n LUCUNYA SI GIGI KELINCI<br />

n JIUFEN, DESA EMAS BERSELIMUT KABUT<br />

n RAMEN LEZAT TANPA WASWAS<br />

Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad. Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti. Redaksi: Dimas Adityo, Irwan<br />

Nugroho, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo<br />

Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Kustiah, M Rizal,<br />

Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai. Bahasa:<br />

Habib Rifa’i, Rahmayoga Wedar. Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo.<br />

Product Management & IT: Sena Achari, Sofyan Hakim, Andri Kurniawan. Creative Designer: Mahmud Yunus,<br />

Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Fuad Hasim,<br />

Luthfy Syahban. Illustrator: Kiagus Aulianshah, Edi Wahyono.<br />

Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769<br />

Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran:<br />

appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya<br />

No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com<br />

Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.


lensa<br />

Serunya sepak bola<br />

lumpur<br />

Tap untuk melihat foto UKURAN BESAR<br />

Foto-foto: Reuters/ Kim Kyung-Hoon<br />

Sebuah kompetisi sepak bola unik digelar di Beijing, Cina, untuk menyambut dan merayakan Piala Dunia 2014 di Brasil. Sebanyak 32 tim<br />

dari seluruh negeri berpartisipasi dalam ajang sepak bola Swamp Soccer China Tournament 2014.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


lensa<br />

Para pemain berebut bola dalam pertandingan Swamp Soccer China Tournament 2014 di Beijing.


lensa<br />

Pemain wanita dan pemain pria berebut bola dalam pertandingan Swamp Soccer China Tournament 2014 di Beijing, Cina.


Air bercampur pasir menyulitkan mereka bergerak saat menggiring dan mengejar bola.


lensa<br />

Cipratan air bercampur pasir menjadi kesulitan dan menciptakan sensasi tersendiri dalam pertandingan unik ini.


lensa<br />

Seorang pemain dibersihkan matanya menggunakan sebotol air (kiri). Seorang kiper wanita berusaha menangkap bola dalam pertandingan.


lensa<br />

Para pemain membersihkan diri seusai pertandingan Swamp Soccer China Tournament 2014.


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Blunder<br />

Nazi<br />

Ahmad<br />

Dhani<br />

Dhani memakai kostum mirip<br />

Nazi di klip video dukungan<br />

terhadap Prabowo-Hatta.<br />

Pilihan baju itu membuat<br />

dia jadi sorotan dunia<br />

internasional.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Tap untuk melihat<br />

Video<br />

Ahmad Dhani berhitung, kira-kira<br />

butuh tiga hari syuting buat memproduksi<br />

video musik untuk pasangan<br />

calon presiden dan wakil presiden<br />

Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Sebelumnya,<br />

Dhani membuat lagu pendek Ojo Kuwi, Coblos<br />

Nomer 1, dan Prabowo untuk Indonesia Bangkit.<br />

Namun kali ini dia tidak mau sendirian. Pria<br />

berusia 42 tahun ini menggandeng dua peserta<br />

kontes menyanyi Indonesian Idol, Husein Alatas<br />

dan Di Muhammad Devirzha alias Virzha.<br />

Ketiganya bergabung dalam grup vokal dadakan:<br />

Trio Coker alias Trio Cowo Keren.<br />

Dhani sudah menyiapkan dua lagu. Yang<br />

panjang berjudul NKRI Harga Mati, sedangkan<br />

yang lebih pendek Prabowo-Hatta, We Will<br />

Rock You alias Indonesia Bangkit, yang meminjam<br />

musik band rock asal Inggris, Queen.<br />

Husein mengatakan syuting yang dimulai<br />

pada 13 Juni 2014 itu diatur oleh Dhani. Belakangan,<br />

juara Indonesian Idol, Nowela Mikhelia<br />

Elizabeth Auparay, bergabung.<br />

Mereka baru tahu materi lagu ketika tiba di<br />

studio Dhani. Kostum pun diminta membawa<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Ini kelakuan aneh<br />

menggunakan<br />

sejarah kelam Nazi<br />

Jerman.<br />

sendiri.<br />

Manajer Husein, Onal, menjelaskan peserta<br />

Indonesian Idol yang ikut dalam proyek Dhani<br />

itu ditentukan oleh Media Nusantara Citra<br />

(MNC) Group. Peserta yang baru selesai mengikuti<br />

acara Indonesian Idol memang terikat kontrak<br />

tiga tahun. Seperti diketahui, MNC adalah<br />

perusahaan milik taipan Hary Tanoesoedibjo,<br />

yang merupakan pendukung Prabowo.<br />

Meski klip video itu dibuat untuk kampanye<br />

Prabowo-Hatta, Onal mengatakan, tidak ada<br />

klausul dalam kontrak yang mengharuskan<br />

Husein mendukung pasangan tersebut. Bahkan<br />

juara kedua Indonesian Idol itu pernah<br />

manggung buat kubu lawan di Kupang, Nusa<br />

Tenggara Timur.<br />

“Dia hanya menghibur, dibayar sebagai<br />

profesional,” kata Onal. “Kami karyawan, tidak<br />

mengerti politik, pure seniman, dan kami hanya<br />

menjalankan tugas. Apa pun tugasnya, kami<br />

jalan.”<br />

Proyek yang melibatkan jawara Idol ini, kata<br />

seorang sumber, termasuk proyek besar yang<br />

nilainya miliaran rupiah. Ketua Tim Sukses Prabowo-Hatta,<br />

Mahfud Md., mengatakan Dhani<br />

memang dibayar, tapi buat manggung saat<br />

kampanye. Sedangkan video itu merupakan<br />

inisiatif Dhani, tanpa bayaran.<br />

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli<br />

Zon menyatakan klip video itu bukan kampanye<br />

resmi dari tim sukses. Menurut Fadli,<br />

Dhani membuatnya secara sukarela. “Tidak ada<br />

sepeser pun dana untuk membuat klip video<br />

Ahmad Dhani,” ujarnya.<br />

Dhani menyatakan bayaran itu hanyalah gosip<br />

semata. Dia dan para jawara Idol membuat<br />

video itu sebagai relawan tanpa dibayar.<br />

Video musik Indonesia Bangkit akhirnya<br />

sampai ke tangan Prabowo. Pada 20 Juni 2014,<br />

lewat laman Facebook resminya, Prabowo<br />

mengucapkan terima kasih kepada Trio Coker<br />

dan Nowela atas video itu.<br />

Video itu pun menyebar dan semua berjalan<br />

baik-baik saja hingga Rabu, 25 Juni 2014. Hari<br />

itu majalah berita Jerman, Der Spiegel, menulis<br />

kemiripan kostum Dhani dengan seragam pasukan<br />

Schutzstaffel alias SS.<br />

Spiegel bahkan memasang foto komandan<br />

SS, Heinrich Luitpold Himmler, demi menunjukkan<br />

kemiripan baju yang dikenakan Dhani<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Ahmad Dhani (kiri), Heinrich<br />

Luitpold Himmler (kanan).<br />

youtube<br />

sampai ke emblem dan aksen merah pada saku<br />

dada kanannya.<br />

Memang tidak ada lambang swastika Nazi,<br />

yang didirikan Adolf Hitler. Namun potongan<br />

rambut Dhani nyaris sama dengan Himmler,<br />

yang jadi arsitek utama pembunuhan jutaan<br />

orang yang dianggap sebagai musuh Nazi, terutama<br />

dari etnis Yahudi. Tragedi itu dikenal<br />

dunia dengan sebutan Holocaust.<br />

Spiegel menulis bahwa Jokowi adalah kandidat<br />

karismatik yang masih unggul. Prabowo,<br />

tulis Spiegel, memakai segala cara buat menyusul<br />

rivalnya, termasuk lewat klip video Nazi<br />

Ahmad Dhani.<br />

Spiegel menilai asosiasi dengan Nazi itu dipakai<br />

karena sepertinya itu punya daya tarik<br />

tersendiri di Indonesia. Buku Mein Kampf,<br />

yang berisi ide-ide Adolf Hitler yang dilarang<br />

di Jerman, ternyata dijual bebas di toko buku.<br />

Majalah itu juga menunjuk adanya kafe<br />

yang memajang pernak-pernik Nazi di Bandung,<br />

Soldatenkaffee. Kafe di Jalan Pasirkaliki<br />

itu sempat tiarap karena dikritik keras mediamedia<br />

internasional.<br />

Spiegel mengaitkan penampilan militer Dhani<br />

itu dengan banyaknya gambar-gambar militer<br />

Prabowo di Facebook. Kepada pembacanya,<br />

majalah ini menjelaskan kalau mantan jenderal<br />

itu adalah mantan menantu Presiden Soeharto,<br />

yang dulu pernah mendapat latihan militer di<br />

GSG 9 Jerman. “Aktivis prodemokrasi dan<br />

jurnalis (Indonesia) takut jika Prabowo menang<br />

maka dia akan memerintah seperti diktator,”<br />

tulis Spiegel menutup artikelnya.<br />

Spiegel menulis tentang Dhani itu karena, “Ini<br />

kelakuan aneh menggunakan sejarah kelam<br />

Nazi Jerman,” kata Redaktur Pelaksana Spiegel,<br />

Rüdiger Ditz, kepada majalah detik.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Prabowo Subianto (kiri) dan<br />

Ahmad Dhani (kanan)<br />

Getty Images<br />

Segala sesuatu yang berhubungan dengan<br />

Nazi memang terbilang isu sensitif di Eropa,<br />

terutama Jerman. Hingga kini penjahat perang<br />

Nazi yang sudah uzur pun masih diburu.<br />

Penampilan dengan memakai simbol Nazi<br />

dan kelompok pendukungnya, Neo Nazi, juga<br />

dicerca. Bahkan di beberapa negara diterbitkan<br />

aturan keras yang melarangnya.<br />

Karena isunya yang sensitif, Ditz mengatakan,<br />

setidaknya ada tiga portal berita Jerman<br />

yang mengutip berita Spiegel. Mereka terkejut,<br />

tutur dia, lantaran ketidakpekaan itu datang<br />

dari Indonesia, negara yang nyaris tidak pernah<br />

diperhatikan oleh kebanyakan orang Jerman.<br />

Spiegel tidak berniat melanjutkan pemberitaan<br />

soal Dhani. “Saya yakin ini tidak akan<br />

sampai merusak hubungan Jerman dengan<br />

Indonesia,” kata Ditz.<br />

Tapi sorotan dunia internasional tidak berhenti<br />

di situ. Sehari setelah Spiegel, giliran situs<br />

majalah berita Amerika Serikat, Time, yang<br />

mengangkatnya. Time bahkan menyebut “video<br />

Nazi” sebagai kampanye politik terburuk.<br />

Kontroversi video itu pun sampai mengundang<br />

komentar dari personel band Queen,<br />

Brian May. Lewat akun Twitter-nya, May mengatakan<br />

tidak merestui lagunya dipakai seperti<br />

itu. “Of course this is completely unauthorized<br />

by us,” cuit May.<br />

Protes Brian May ini diteruskan oleh EMI<br />

Music Publishing, yang menyatakan Dhani melanggar<br />

hak cipta. YouTube menanggapi klaim<br />

EMI itu dengan menghapus video Indonesia<br />

Bangkit dari situsnya.<br />

Dhani mengakui memang tidak mengantongi<br />

izin dari Queen. Ia sudah mencoba meminta izin<br />

dari Aquarius Musikindo, yang jadi perwakilan<br />

Queen di Indonesia, namun belum mendapat<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Kalau orang<br />

melihatnya selalu<br />

salah, pasti jadinya<br />

salah. Kalau<br />

pakai kostum<br />

tentara Amerika,<br />

nanti dikira pro-<br />

Amerika.<br />

persetujuan.<br />

Yang jelas, Dhani meradang karena sama<br />

sekali tidak dikontak Spiegel dan Time buat<br />

membela diri. “Wartawan-wartawan asing<br />

bodrex pada enggak tahu aturan jurnalistik,”<br />

kata Dhani. “Wartawan Indonesia harus ajarin<br />

mereka yang namanya hak jawab.”<br />

Menurut Dhani, Penasihat Tim Sukses Prabowo-Hatta,<br />

Hashim Djojohadikusumo, berencana<br />

menggugat Der Spiegel dan Time. “Pak<br />

Hashim marah-marah sih sama wartawan itu,”<br />

kata Dhani kepada majalah detik.<br />

Hashim, dalam percakapan telepon dengan<br />

Dhani, itu, menilai kedua media itu melanggar<br />

etika jurnalistik karena tak mengonfirmasi<br />

Dhani. “Kami sih menduga itu wartawan bayaran<br />

dari kubu sana untuk black campaign saja.”<br />

Soal kostum itu, pria yang mengoleksi seragam<br />

tentara ini mengaku punya dua setel kostum<br />

mirip pasukan Nazi. Ia memakainya buat<br />

video lagu Immortal Love Song, yang dibawakan<br />

Mahadewa dan Judika, serta pernah dipakainya<br />

saat menjadi juri kontes menyanyi X Factor.<br />

Saat syuting klip video Indonesia Bangkit, seragam<br />

itu dipilih Dhani secara acak dari banyak<br />

baju yang disiapkan asistennya. Bagi Dhani,<br />

pilihan kostum itu hak dia sepenuhnya.<br />

“Kalau orang melihatnya selalu salah, pasti<br />

jadinya salah,” ujarnya kepada detikhot. “Kalau<br />

pakai kostum tentara Amerika, nanti dikira pro-<br />

Amerika.”<br />

Menurut Dhani, kostum yang dipakainya<br />

sebagai musikus itu tidak ada hubungannya<br />

dengan pasukan Nazi di Jerman. “Kita ini orang<br />

Indonesia tidak ikut membunuh jutaan orang<br />

Yahudi, kan?” ujar Dhani.<br />

Apakah Dhani penggemar Nazi? Pada 2012,<br />

Dhani kesal karena Wikipedia menulis ibunya,<br />

yang merupakan keturunan Jerman, Joyce<br />

Theresia Pamela Kohler, adalah keturunan Nazi<br />

yang lari ke Indonesia.<br />

“Masak kakekku dibilang pelarian Nazi, ngaco<br />

pol,” ujarnya ketika itu. “Kakek buyut saya yang<br />

dari Jerman sudah ada di Nusantara dari awal<br />

1800-an, bukan pelarian Nazi.”<br />

Setahun sebelumnya, Dhani malah dituding<br />

sebagai Yahudi oleh penulis buku Fakta & Data<br />

Yahudi Indonesia, Ridwan Saidi. Kala itu Dhani<br />

mengadu ke polisi karena keberatan disebut<br />

sebagai penganut agama Yahudi gara-gara klip<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Ahmad Dhani menyalami Ketua<br />

Umum Pengurus Besar Nahdlatul<br />

Ulama KH Said Aqil Siroj di<br />

kantor PBNU, Jakarta, Jumat<br />

(16/5).<br />

Agung Pambudhy/Detikcom.<br />

video band Dewa 19 banyak berisi lambang<br />

Yahudi.<br />

Meski begitu, pengamat mode Sonny Muchlison<br />

melihat Dhani tetap keliru dengan seragam<br />

Nazi itu. “Dia dari dulu adalah orang yang<br />

kontroversial, tetapi kali ini fatal, sangat fatal,”<br />

ujarnya.<br />

Sonny berpendapat wajar jika media Jerman<br />

bereaksi karena negara itu trauma terhadap<br />

Nazi. Dia menuturkan Dhani seharusnya meminta<br />

maaf secara terbuka. Begitu juga pihak<br />

Prabowo-Hatta yang didukung oleh video<br />

buatan Dhani itu.<br />

Direktur Komunikasi dan Media Tim Kampanye<br />

Nasional Prabowo-Hatta, Budi Purnomo<br />

Karjodihardjo, menyatakan pihaknya tidak terlibat<br />

dalam pengaturan busana yang dikenakan<br />

Dhani. Meski klip video itu berisi dukungan<br />

kepada kandidatnya, Budi mengatakan, seragam<br />

militer Dhani tidak ada kaitannya dengan<br />

Prabowo-Hatta.<br />

“Dalam pandangan kami, pakaian yang<br />

digunakan Dhani semata-mata kreativitasnya<br />

sebagai seniman,” kata Budi, yang bertanggung<br />

jawab atas rupa-rupa iklan Prabowo-Hatta. “Lagian,<br />

Dhani bukan baru (kali ini) menggunakan<br />

pakaian itu.”<br />

Budi heran karena berkali-kali Dhani mengenakan<br />

baju itu tapi tidak pernah dipermasalahkan.<br />

“Waktu itu adem ayem saja kok, tidak ada<br />

keributan-keributan.”<br />

Meski jadi kontroversi, Dhani menyatakan<br />

dia akan kembali mengeluarkan video baru<br />

dan masih memakai kostum yang sama.<br />

Yang dimaksudnya itu kemungkinan video<br />

lagu NKRI Harga Mati, yang ketika syuting<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Jenderal Pervez Musharraf<br />

reuters<br />

seragam itu bahkan dilengkapi topi dengan<br />

lencana elang khas Nazi.<br />

●●●<br />

Rotterdam pada 10 Mei<br />

1940 dibombardir oleh<br />

pasukan Nazi. Salah satu<br />

bom jatuh tepat di sebelah<br />

kamar Soemitro Djojohadikoesoemo.<br />

Serpihan bom dan material<br />

bangunan menerjang<br />

kamarnya. Ayah Prabowo<br />

tersebut, dalam buku Jejak<br />

Perlawanan Begawan Pejuang,<br />

bercerita hari itu nyawanya<br />

nyaris melayang.<br />

Soemitro, yang tengah mengambil kuliah<br />

ekonomi di Negeri Tulip, membenci Nazi, yang<br />

menjajah Belanda. Dari Desa Wijhe di Provinsi<br />

Overijssel, dia bergabung dengan gerakan bawah<br />

tanah melawan Nazi.<br />

Soemitro membagi-bagikan kupon makanan<br />

kepada pejuang Belanda yang bersembunyi,<br />

yang kesulitan mendapatkan makanan.<br />

Aktivitas ini membuat Soemitro kurang tidur<br />

dan makan tidak teratur, sehingga ia keletihan<br />

dan berat badannya merosot jauh.<br />

Ironisnya, lebih dari 70 tahun setelah itu, putranya<br />

malah terseret ke pusaran polemik soal Nazi<br />

dan fasisme gara-gara klip video Indonesia Bangkit.<br />

Tulisan majalah Time soal karya Ahmad Dhani<br />

itu juga mengutip obrolan soal fasisme antara<br />

Prabowo dan Allan Nairn, jurnalis investigasi asal<br />

Amerika Serikat.<br />

Wartawan kawakan peraih penghargaan<br />

Robert F. Kennedy Memorial First Prize untuk<br />

liputan di Timor Timur ini mengklaim pada<br />

2001 menemui Prabowo di kawasan Mega<br />

Kuningan, Jakarta Selatan. Berniat melakukan<br />

wawancara soal militer, pembicaraan itu malah<br />

mengarah pada Jenderal Pervez Musharraf dari<br />

Pakistan.<br />

Musharraf menangkap perdana menteri<br />

yang sipil, lalu mengambil alih kendali negara.<br />

Menurut Nairn, kala itu Prabowo menyatakan<br />

kekagumannya terhadap Musharraf.<br />

“Apa saya cukup punya nyali, apa saya siap<br />

jika disebut diktator fasis?” kata Nairn meniru-<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Allan Nairn<br />

Kcpw.org<br />

kan Prabowo. “Musharraf punya nyali.”<br />

Wawancara selama empat jam itu semestinya<br />

tidak dibuka ke publik. Kesepakatan off<br />

the record mengharuskan isi pembicaraan hanya<br />

menjadi rahasia mereka berdua.<br />

Namun Nairn memutuskan melanggar kesepakatan<br />

itu karena Prabowo kini berpeluang<br />

menjadi presiden. Wartawan yang menyaksikan<br />

langsung insiden Santa Cruz di Dili, yang<br />

menewaskan 271 orang pada 12 November<br />

1991, itu menantang Prabowo menyeretnya ke<br />

pengadilan bila berkeberatan dengan tindakannya.<br />

“Saya tidak ingin menyembunyikan informasi<br />

ini karena rakyat Indonesia akan menentukan<br />

pilihan. Saya memutuskan bahwa saya memiliki<br />

tanggung jawab untuk mem-publish ini,” kata<br />

Nairn lewat sambungan telepon kepada majalah<br />

detik.<br />

Budi Purnomo Karjodihardjo yakin semua kisah<br />

Nairn dipolitisasi. “Di Indonesia tak ada fasisme,”<br />

ujarnya. Prabowo juga membantah cerita itu.<br />

"Enggak. Enggak benar," kata Prabowo singkat<br />

saat dikonfirmasi majalah detik usai pemaparan<br />

budaya di Taman Ismail Marzuki (TIM), Sabtu,<br />

28 Juni. ■ MONIQUE SHINTAMI, ISFARI hikmat, BAHTIAR RIFAI, IRWAN<br />

nugroho, HAN kristi | okta wigunaHAN kristi | okta wiguna<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Pemberitaan soal seragam<br />

Nazi Ahmad Dhani menimbulkan<br />

cerita sempalan. Yenni<br />

Kwok, yang menulisnya buat situs<br />

majalah berita Amerika Serikat, TIME,<br />

dicerca di Twitter.<br />

Berita berjudul This Indonesian Nazi Video<br />

Is One of the Worst Pieces of Political<br />

Campaigning Ever itu dianggap oleh beberapa<br />

pengguna Twitter sebagai keberpihakan<br />

kepada kubu Jokowi-Jusuf Kalla.<br />

Puncaknya adalah saat seniman cum aktivis<br />

hak asasi manusia, Ratna Sarumpaet,<br />

mengkritik Yenni.<br />

“Tulisan ini hanya sukses EJEK Indonesia<br />

di mata Dunia,” tulis Ratna pada Rabu, 25<br />

Juni 2014. “Penulisnya wartawan Indonesia,<br />

tim JKW.”<br />

Ratna menyebutnya pendukung Jokowi<br />

setelah mengecek akun Twitter dan Facebook<br />

Yenni. Dari twit dan status Yenni,<br />

Ratna menyimpulkan dia adalah pengagum<br />

Jokowi.<br />

Tak berhenti di situ, Ratna, yang<br />

Menulis Ahmad Dhani,<br />

Yenni Kena Bully<br />

mengaku pernah diwawancara oleh<br />

Yenni, pun membuka identitasnya. Ratna<br />

memberi tahu rumah Yenni yang pernah<br />

dikunjunginya pada 1998, latar belakang<br />

etnisnya yang Tionghoa, dan mencantumkan<br />

foto si wartawan dengan anaknya,<br />

yang diambil dari laman Facebook.<br />

“Sekarang (dia) kerja untuk CNN/TIME,”<br />

tulis Ratna. “Di TIME ia permalukan Indonesia<br />

dan CNN malsuin survey???”<br />

Sebelumnya, sempat beredar berita<br />

jurnalisme warga CNN, iReport, soal<br />

hasil keunggulan elektabilitas Prabowo<br />

atas Jokowi dari survei Gallup. Ternyata<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

berita itu palsu karena pembuat artikel<br />

mengganti nama Barack Obama menjadi<br />

Prabowo dan rivalnya, Mitt Romney,<br />

menjadi Jokowi.<br />

Yenni keberatan dengan pengambilan<br />

foto dia dan anaknya dari Facebook,<br />

yang dinilainya melanggar privasi. Yenni<br />

meminta foto itu dicabut, dan dia melaporkan<br />

twit Ratna itu ke Twitter.<br />

“Twit Ratna yang paling abusive itu<br />

waktu dia mengambil foto saya dan anak<br />

saya,” kata Yenni kepada majalah detik.<br />

“Dan tanpa izin mem-post foto tersebut di<br />

dalam twit dia dengan referensi di mana<br />

saya dulu tinggal.”<br />

Langkah Ratna itu menuai kecaman.<br />

Ia dituding rasis dengan menyebut latar<br />

belakang etnis Yenni.<br />

Sutradara film Daniel Ziv, yang diwawancara<br />

Yenni dalam artikel soal Ahmad<br />

Dhani, menilai penyebutan etnis dan<br />

pemasangan foto putrinya itu tak pantas.<br />

“Saya sangat kaget bahwa salah satu serangan<br />

terburuk terhadap<br />

Yenni justru dari orang yang<br />

menyebut dirinya aktivis<br />

hak asasi manusia,” tulis Ziv<br />

via akun Twitter-nya.<br />

Ratna berbalik protes,<br />

“Aku mengatakan dia<br />

keturunan Tionghoa.<br />

Memang dia bukan Tionghoa?”<br />

ujarnya. “Di mana<br />

letak rasisnya?”<br />

Ia juga menolak jika<br />

dikatakan menyebut Yenni<br />

sebagai pemodifikasi berita<br />

CNN soal survei Gallup. “Lihat<br />

tiga tanda tanya yang<br />

tercantum? Saya bertanya,<br />

bukan menuduh.”<br />

Ratna juga menolak minta maaf karena<br />

tak merasa rasis ataupun kasar dalam<br />

tulisannya. “Yeni bilang saya bully dia,<br />

yang di-bully itu aku,” kata Ratna, yang<br />

kebanjiran kritik di Twitter.<br />

Ratna Sarumpaet<br />

detikcom<br />

Namun soal foto, Ratna mengaku salah<br />

dan menghapusnya. “Walau mengambil<br />

foto di Facebook itu tidak masuk dalam<br />

kategori mencuri, kalau itu mengganggu<br />

Yenni Kwok, saya minta maaf.” ■<br />

PASTI LIBERTI M., moniQUE shintami | okta wiguna<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


FOKUS<br />

KONTROVERSI DKP PRABOWO<br />

KONTROVERSI KAMPANYE DHANI<br />

KONTROVERSI<br />

AHMAD DHANI<br />

DHANI AHMAD PRASETYO, 42 tahun, atau lebih beken dengan nama<br />

Ahmad Dhani awalnya adalah juru kampanye Partai Kebangkitan Bangsa.<br />

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengumumkan musikus itu akan<br />

membela partainya pada 19 Maret 2014.<br />

Namun, saat PKB ikut mengusung pasangan calon<br />

presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla,<br />

Dhani memilih menyeberang. Mulai 21 Mei 2014, Dhani<br />

menyatakan mendukung pasangan Prabowo Subianto-<br />

Hatta Rajasa.<br />

Sejak itu Dhani membuatkan lagu, berkampanye, dan<br />

menciptakan rupa-rupa kontroversi. Berikut ini perjalanan<br />

Dhani setelah bergabung dengan kubu Prabowo-Hatta.<br />

21 MEI 2014<br />

Ahmad Dhani mengikuti deklarasi dukungan Gerakan Pemuda<br />

Indonesia untuk Prabowo-Hatta.<br />

"Saya ikut Pak Said Aqil Siradj. Pak Aqil kan ketua umum<br />

PBNU, saya juga NU. Kan Pak Aqil dukung Prabowo, ya sudah."<br />

“Saya merasa hampir seluruh lelaki Indonesia jantan itu milih<br />

Prabowo. Jadi, kalau tidak memilih Prabowo, patut dipertanyakan<br />

kejantanannya."<br />

26 MEI 2014<br />

Dhani mendapat ucapan selamat ulang tahun dari Prabowo.<br />

@Prabowo08: Selamat ulang tahun bung @AhmadDhaniPrast. Terima<br />

kasih untuk dukungannya selama ini. Mari kita sama-sama bangun<br />

bangsa.<br />

4 JUNI 2014<br />

Dhani batal menyampaikan keterangan dalam sidang<br />

putranya, AQJ, karena dijemput Prabowo ke Bandung.<br />

13 JUNI 2014<br />

Trio Coker alias Trio Cowo Keren beranggotakan Dhani, Husein<br />

“Idol”, dan Virzha “Idol” mulai membuat syuting klip video<br />

“NKRI Harga Mati” dan “Prabowo-Hatta We Will Rock You”.<br />

19 JUNI 2014<br />

Dhani membagikan link yel-yel buatannya, “OJO KUWI! COBLOS NOMER<br />

1!”, yang diunggah di SoundCloud. Yel-yel ini dikritik karena iramanya<br />

mirip lagu Genjer-Genjer.<br />

21 JUNI 2014<br />

Dhani di hadapan buruh pendukung Prabowo-Hatta di Surabaya berujar:<br />

"Tahu enggak Gunung Semeru? Pernah naik ke sana? Kalau Pak<br />

Prabowo naik gunung ke sana, pasti sanggup. Karena beliau satusatunya<br />

presiden di dunia yang pernah naik Gunung Everest. Presiden<br />

lain enggak ada. Kalau presiden kuwi, naik Semeru ya pasti enggak<br />

sanggup.”<br />

Ternyata Jokowi adalah anggota Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas<br />

Kehutanan Universitas Gadjah Mada (Silvagama), Yogyakarta, dan<br />

pernah mendaki Gunung Kerinci. Prabowo hanya mengantar tim<br />

pendaki Kopassus sampai base camp Everest.<br />

24 JUNI 2014<br />

TIDAK ADA YG LEBIH "MERAKYAT" drpd PRAJURIT TNI !!!...TDK ADA YG<br />

LEBIH "JUJUR" drpd LetJend PRABOWO! silakan tanya prajurit KOPASSUS.<br />

@AHMADDHANIPRAST<br />

Majalah Jerman, Der Spiegel, mengkritik klip video “Prabowo-Hatta We<br />

Will Rock You” karena Dhani berpenampilan mirip komandan tentara SS<br />

Nazi, Heinrich Himmler.<br />

26 JUNI 2014<br />

Republik Cinta Management menghapus klip video dengan Dhani<br />

berkostum Nazi di akun YouTube resminya.<br />

27 JUNI 2014<br />

Wartawan asing bodrex mesti di ajarin tentang kebebasan berkesenian..<br />

gw mau pake baju pocong, baju kuntilanak.. itu hak seniman<br />

@AHMADDHANIPRAST<br />

22 MEI 2014<br />

Ketua DPP Partai<br />

Amanat Nasional Tjatur<br />

Sapto Edi menyatakan<br />

Ahmad Dhani adalah<br />

juru kampanye nasional<br />

Prabowo-Hatta.<br />

27 MEI 2014<br />

Dhani mendampingi Hatta<br />

Rajasa menerima deklarasi<br />

dukungan dari Asosiasi Pedagang<br />

Kaki Lima Indonesia di<br />

Rumah Polonia.<br />

12 JUNI 2014<br />

Dhani meluncurkan klip video<br />

lagu “Prabowo untuk Indonesia<br />

Bangkit”, yang berisi kompilasi<br />

gambar karier militer Prabowo.<br />

"Saya sudah terima kiriman<br />

videonya. Terima kasih bung<br />

Ahmad Dhani," kata Prabowo via<br />

Twitter.<br />

20 JUNI 2014<br />

Prabowo menulis di laman<br />

Facebook resminya:<br />

“Terima kasih saudari Nowela,<br />

saudara Husein, Virzha, dan<br />

Ahmad Dhani untuk sumbangan<br />

lagu dan video klip dukungan<br />

kepada saya dan mitra saya<br />

saudara Muhammad Hatta<br />

Rajasa. — with Muhammad<br />

Hatta Rajasa”<br />

23 JUNI 2014<br />

Jokuwi masih ingusan...,<br />

Tentara @Prabowo08 sdh ada<br />

di ABRI/TNI masuk Desa...<br />

Puluhan tahun ME RAKYAT !!!<br />

@AHMADDHANIPRAST<br />

25 JUNI 2014<br />

Situs majalah Time menulis klip<br />

video “NKRI Harga Mati” dan<br />

“Prabowo-Hatta We Will Rock You”<br />

sebagai kampanye politik terburuk.<br />

Kalo sy pake kalung bintang daud,<br />

awam anggap sy Yahudi... klo sy<br />

pake seragam Nazi, awam anggap<br />

sy Fasis...dasar awam tetep aja<br />

awam.<br />

@AHMADDHANIPRAST<br />

OKTA WIGUNA<br />

MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

ditahan,<br />

Dhani tetap<br />

menyeberang<br />

Isunya Dhani memilih mendukung<br />

Prabowo-Hatta karena bayaran Rp 10 miliar.<br />

“Mungkin. Dikira gratis?” kata Mahfud md.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI KAMPANYE DHANIGedung Pengurus Besar Nahdlatul<br />

Ulama, Jalan Kramat Raya, Jakarta<br />

Pusat, ramai. Syukuran hari lahir Nahdlatul<br />

Ulama ke-91 tengah digelar di<br />

lantai tiga gedung itu. Ahmad Dhani tampak<br />

bungah menghadiri acara tersebut.<br />

Rupanya pada Jumat, 16 Mei 2014, itu, kehadiran<br />

Dhani bukan cuma untuk ikut syukuran<br />

Muhaimin Iskandar dan<br />

Rhoma Irama.<br />

Hasan Alhabshy/detikcom<br />

milad NU. Dalam rangkaian acara itu, Ketua<br />

PBNU Said Aqil Siroj juga melansir pengangkatan<br />

Dhani sebagai salah satu Ketua Pimpinan<br />

Pusat Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia<br />

(Lesbumi) NU.<br />

Lesbumi adalah organisasi sayap PBNU yang<br />

bergerak di bidang seni dan kebudayaan. Lembaga<br />

ini didirikan pada 1962 oleh tiga tokoh<br />

perfilman yang “berdarah” NU, yakni Asrul<br />

Sani, Djamaluddin Malik, dan Usmar Ismail.<br />

Dalam pidato pelantikan Dhani, Said berharap<br />

musikus kondang itu bisa mengembalikan<br />

kejayaan NU di bidang seni. “Mas Dhani seniman<br />

hebat,” ujar Said sembari menyebut Dhani<br />

dengan gelar “ustad”.<br />

Seperti dikutip situs nu.or.id, Dhani berjanji<br />

melaksanakan amanah itu sebaik-baiknya. Ia<br />

juga gembira bisa secara resmi menjadi bagian<br />

dari keluarga besar NU. Dhani bercerita, kakeknya<br />

adalah anak buah pemimpin gerakan DI/<br />

TII Kartosuwiryo. Aliran Islam garis keras. Sekarang,<br />

di NU, ia menemukan Islam yang santun.<br />

“Alhamdulillah, di sini tempat yang tepat,”<br />

ujar Dhani lalu mencium bendera PBNU.<br />

Dhani bukan wajah baru di kalangan nahdliyin.<br />

Ia mulai dekat dengan NU saat dibela<br />

mantan Ketua PBNU Abdurrahman Wahid<br />

atau Gus Dur dalam konfliknya dengan Front<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Ahmad Dhani berkampanye<br />

untuk PKB di lapangan<br />

Tegalrejo, Magelang, Jawa<br />

Tengah, (21/3).<br />

dok. dpp pkb<br />

Pembela Islam (FPI). FPI memprotes penggunaan<br />

kaligrafi berlafal “Allah” dalam logo album<br />

Dewa 19, Laskar Cinta, yang dia luncurkan pada<br />

akhir 2004.<br />

Mulai saat itu, Dhani menjadi pengagum berat<br />

pemikiran-pemikiran Gus Dur, presiden keempat<br />

RI. Ia mengatakan penganut Islam 100<br />

persen, tapi Islam-nya Gus Dur. Bahkan Dhani<br />

sering menyatakan diri sebagai penyambung<br />

lidah Gus Dur.<br />

Bambang Susanto, mantan asisten Gus Dur,<br />

mengatakan Dhani sering bertemu dengan Gus<br />

Dur. Namun pertemuan itu hanya berlangsung<br />

dalam acara-acara yang formal. Tidak pernah<br />

ada pertemuan khusus. “Jadi tidak ada belajar<br />

atau ‘ngaji’ kepada Gus Dur,” tutur Bambang<br />

kepada majalah detik.<br />

Selain sepaham dalam hal Islam, kedekatan<br />

Gus Dur dengan Dhani disebabkan oleh kesamaan<br />

hobi. “Gus Dur itu kan sukanya musik.<br />

Musik Timur Tengah dan Barat,” ujar Rais Syuriah<br />

PBNU Masdar F. Mas’udi kepada majalah<br />

detik.<br />

Dekat dengan Gus Dur, Dhani, yang awalnya<br />

emoh merambah politik, mulai aktif mendukung<br />

Partai Kebangkitan Bangsa. Ia bersahabat<br />

dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.<br />

Meski PKB didera konflik kepengurusan antara<br />

kubu Gus Dur dan Cak Imin pada 2008, Dhani<br />

tetap membantu partai berlambang bola dunia<br />

itu.<br />

Dhani menyokong penuh kampanye PKB<br />

Cak Imin dalam dua kali pemilu, yakni pada<br />

2009 dan 2014. Dalam pemilu legislatif 2014,<br />

yang baru saja berlalu, Dhani lebih dari 10 kali<br />

tampil di panggung kampanye PKB. Ia juga me-<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI KAMPANYE DHANI<br />

Alex Komang (kiri).<br />

Rengga Sancaya/DETIKCOM<br />

ngerahkan sejumlah grup band yang tergabung<br />

dalam Republik Cinta Management untuk memeriahkan<br />

kampanye PKB.<br />

Bukan hanya itu, Dhani juga mengajak anaknya,<br />

Ahmad Al Ghazali, tampil di sebuah kampanye<br />

video PKB pada 2014. Namun video itu<br />

disemprit oleh Badan Pengawas Pemilu karena<br />

Al dinilai belum mempunyai hak pilih.<br />

Sementara di PKB Dhani hanya menjadi<br />

kader, melalui Lesbumi ia berhasil masuk ke<br />

struktur kepeng urusan organisasi sayap PBNU<br />

itu. Namun, belakangan terungkap posisi istimewanya<br />

sebagai salah satu ketua itu menjadi<br />

bahan pergunjingan para pengurus Lesbumi.<br />

Maklum saja, sebab struktur organisasi Lesbumi<br />

tidak mengatur jabatan ketua yang terdiri<br />

atas dua orang. Rapat Lesbumi tahun 2010<br />

memutuskan struktur organisasi terdiri atas<br />

ketua yang didampingi oleh beberapa wakil ketua.<br />

Budayawan Zastrouw al-Ngatawi didaulat<br />

sebagai Ketua PP Lesbumi untuk periode 2010-<br />

2015, menyesuaikan periodisasi PBNU.<br />

Menurut Zastrouw, ia dan pengurus Lesbumi<br />

kaget tiba-tiba mengetahui Dhani telah dilantik<br />

menjadi salah satu ketua. Sebab, untuk mengubah<br />

struktur organisasi atau memasukkan<br />

orang, harus melalui tata tertib yang berlaku<br />

di Lesbumi. "Waktu Pak Alex tanya ke saya,<br />

waduh, bagaimana ini? Kita kok dikudeta?" ujar<br />

Zastrouw kepada majalah detik.<br />

Said Aqil baru memberitahu Zastrouw keesokan<br />

harinya. Menurut Said Aqil, pimpinan<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Ahmad Dhani mencium<br />

bendera PBNU setelah<br />

dilantik sebagai salah satu<br />

Ketua Lesbumi NU, Jumat<br />

(16/5).<br />

agung pambudhy/DETIKCOM<br />

puncak Lesbumi perlu ditambah satu orang lagi<br />

untuk penguatan. Ia menyerahkan kepada Said<br />

Aqil sebagai pemegang otoritas PBNU, asal<br />

sesuai dengan prosedur. "Tapi sampai sekarang<br />

SK pengangkatan Dhani juga belum ada," katanya<br />

lagi.<br />

Aktor Alex Komang, salah satu wakil ketua<br />

Lesbumi menambahkan, Said Aqil selama ini<br />

tidak pernah menghadiri kegiatan Lesbumi.<br />

Termasuk ketika Lesbumi menyelenggarakan<br />

perayaan ulang tahun tanggal 28 Maret 2014 di<br />

gedung PBNU. Ia menilai pengangkatan Dhani<br />

tak sesuai prinsip keadaban. "Ini kok Ketua<br />

PBNU kayak juragan," ujarnya kepada majalah<br />

detik.<br />

Menurut Alex, tidak menutup kemungkinan<br />

ada kepentingan politik di balik pengangkatan<br />

Dhani sebagai ketua Lesbumi. Sebab, pada<br />

akhirnya, Said Aqil dan Dhani berada di satu<br />

kubu mendukung pasangan capres-cawapres<br />

Prabowo-Hatta dalam pilpres 2014.<br />

Said Aqil tak merespons majalah detik ketika<br />

dikonfirmasi mengenai tudingan itu. Adapun<br />

Dhani, dalam acara deklarasi dukungan terhadap<br />

Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, jujur<br />

mengakui keputusannya itu memang mengikuti<br />

langkah Said Aqil. “Kan Pak Aqil dukung<br />

Prabowo, ya sudah,” katanya.<br />

Sumber majalah detik menuturkan, sebelum<br />

resmi menyalurkan dukungan kepada<br />

Prabowo-Hatta, Dhani berkomunikasi de ngan<br />

jajaran Dewan Pimpinan Pusat PKB. Dhani<br />

mengatakan kecewa terhadap capres yang<br />

diusung PKB-PDI Perjuangan-NasDem, Joko<br />

Widodo.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

PKB sebetulnya<br />

sempat berusaha<br />

‘menahan’<br />

Dhani agar tidak<br />

menyeberang ke<br />

kubu Prabowo-<br />

Hatta.<br />

Menurut Dhani, ia mendukung Jokowi tanpa<br />

pamrih ketika maju dalam pemilihan Gubernur<br />

DKI Jakarta. Namun, setelah terpilih, Jokowi<br />

tidak sekali pun mengucapkan terima kasih<br />

kepadanya. “Bahkan mau bertemu saja susah,”<br />

ujar juri kontes Indonesian Idol itu mengeluh.<br />

Khusus kepada Cak Imin, Dhani mengatakan,<br />

secara partai dia tidak akan meninggalkan PKB.<br />

Namun, dalam pilpres ini, dukung-mendukung<br />

lebih bersifat personal. Dukungan kepada Prabowo-Hatta<br />

juga bersifat profesional.<br />

“Dia minta izin kepada Cak Imin,” ujar sumber<br />

majalah detik.<br />

PKB sebetulnya berusaha menahan Dhani<br />

agar tidak menyeberang. PKB pun sempat<br />

mengusulkan kepada tim sukses Jokowi-Jusuf<br />

Kalla agar menggandeng Dhani dalam kampanye<br />

pilpres. Namun usul itu tidak pernah<br />

mendapat tanggapan. “Sudahlah, jangan membahas<br />

itu,” ucap Ketua DPP PKB Marwan Jafar<br />

ketika dimintai konfirmasi majalah detik.<br />

Di pihak lain, Prabowo dan Hatta semakin<br />

gencar membujuk Dhani. Prabowo sendiri sudah<br />

berkunjung ke rumah Dhani di Pondok Indah,<br />

Juni 2013, yang menurut Dhani membuatnya<br />

terenyuh. “Seorang jenderal melepas sepatunya<br />

ketika hendak masuk rumah saya,” katanya.<br />

Adapun Hatta memang dekat dengan Dhani.<br />

Saat Dhani merayakan ulang tahun ke-41 pada<br />

28 Mei 2013, Hatta datang dan bahkan memimpin<br />

doa ulang tahun itu. Mantan Menteri<br />

Koordinator Perekonomian Indonesia itu juga<br />

bercanda dengan Safeea, putri Dhani dengan<br />

Mulan Jameela.<br />

Sumber yang dekat dengan Dhani mengungkapkan,<br />

pendekatan terhadap Dhani di-<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Disebut-sebut,<br />

Dhani dijanjikan<br />

uang Rp 10<br />

miliar agar mau<br />

mendukung<br />

kampanye Prabowo-<br />

Hatta.<br />

Safeea digoda Hatta Rajasa.<br />

Noel/detikhot<br />

lakukan melalui<br />

putra Hatta.<br />

Sedangkan<br />

Anang Hermansyah,<br />

rekan artis<br />

Dhani, yang sudah<br />

bergabung<br />

dengan Partai<br />

Amanat Nasional,<br />

menjadi<br />

perantaranya.<br />

“Dhani mau<br />

karena untuk menghidupkan keluarga dan<br />

memberi makan orang di sekitarnya. Profesional<br />

saja, “ ujar sumber tersebut.<br />

Disebut-sebut, Dhani dijanjikan uang Rp 10<br />

miliar agar mau mendukung kampanye Prabowo-Hatta.<br />

Hingga dua pekan yang lalu, dana<br />

yang turun sudah Rp 2 miliar. Ketua Tim Sukses<br />

Prabowo-Hatta, Mahfud Md., membenarkan<br />

Dhani dikontrak. Kata dia, mungkin saja nilai<br />

kontraknya seperti kabar yang beredar itu. “Seperti<br />

Rhoma Irama dikontrak juga untuk nyanyi.<br />

Dikira gratis? Dulu ikut PKB dia dibayar berapa<br />

miliar gitu. Itu profesional, dong,” kata mantan<br />

Ketua Mahkamah Konstitusi itu.<br />

Namun Dhani membantah keras ia dikontrak<br />

oleh Prabowo-Hatta dengan nilai miliaran<br />

rupiah. Ia mengaku memberikan bantuan laiknya<br />

para relawan lainnya. "Tim relawannya itu<br />

ada yang sebagian keluarganya Pak Hashim<br />

(Hashim Djojohadikusumo, kakak Prabowo)<br />

juga," ujar Dhani kepada majalah detik.<br />

Sejak bergabung dengan Prabowo-Hatta,<br />

Dhani mulai berkampanye ke berbagai daerah.<br />

Ia juga menggubah sejumlah lagu untuk kampanye<br />

pasangan itu. Ia membuat lagu berjudul<br />

Ojo Kuwi, Coblos Nomer 1 yang musiknya mirip<br />

lagu Genjer-genjer, lalu Indonesia Bangkit.<br />

Dua lagu persembahan untuk Prabowo-Hatta<br />

itu mulus saja ketika dilempar untuk kampanye.<br />

Namun, saat melempar lagu Indonesia<br />

Bangkit alias Prabowo-Hatta, We Will Rock You,<br />

Dhani membuat geger. Dalam klip video lagu<br />

itu, ia tampil memakai kostum mirip komandan<br />

Nazi Jerman, Heinrich Luitpold Himmler. Dunia<br />

internasional pun mengecamnya. ■ Isfari Hikmat,<br />

Bahtiar Rifai, Monique Shintami, Pasti Liberti | Irwan Nugroho<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Werner Christukat, kini 89<br />

tahun, masih ingat betul<br />

kejadian 70 tahun silam. Werner,<br />

kala itu baru berumur 19<br />

tahun, adalah prajurit muda Schutzstaffel (SS).<br />

Ke mana-mana, senapan mesin terpanggul di<br />

pundaknya. Suatu hari pada Juni 1944, Werner<br />

bersama Kompi Ketiga Batalion Pertama Divisi<br />

Infanteri SS berpatroli di Desa Oradour-sur-<br />

Glane di Prancis.<br />

“Ada seorang bocah hendak melintasi bukit<br />

itu sembari menuntun sepeda menuju desa<br />

itu. Dia melewati aku. Aku masih ingat betul<br />

kejadian itu. Aku menghentikannya dan menyuruh<br />

dia pergi ke tempat lain, tapi komandanku<br />

menghardikku,” Werner mengenang,<br />

tiga bulan lalu. Setelah itu, desa kecil yang<br />

damai Oradour-sur-Glane berubah jadi neraka<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

bagi warganya.<br />

“Aku masih bisa melihat gereja itu di antara<br />

pucuk pohon.... Aku masih bisa mendengar<br />

jeritan perempuan dan anak-anak dari dalam<br />

gereja. Aku menyesal buat mereka. Tapi, yang<br />

paling aku sesalkan, aku tak bisa menyelamatkan<br />

anak itu,” kata Werner. Dia mengklaim<br />

tak menembakkan satu butir peluru pun, tak<br />

membunuh seorang pun warga Oradour.<br />

Dengan keji, prajurit-prajurit SS menghamburkan<br />

peluru ke seluruh warga desa itu. Para<br />

laki-laki dikumpulkan di gudang gandum dan<br />

ditembak mati tanpa pilih-pilih, sementara<br />

anak-anak dan perempuan dikumpulkan di satu<br />

gereja. Kemudian, prajurit SS membakar dan<br />

meledakkan gereja itu. Hari itu, 642 orang mati<br />

dibantai pasukan SS, 461 orang di antaranya<br />

perempuan dan anak-anak. Hanya enam orang<br />

warga Oradour yang berhasil melarikan diri.<br />

Semula Schutzstaffel merupakan unit dalam<br />

Sturmabteilung (SA) dan dibentuk hanya untuk<br />

melindungi serta mengawal pertemuan dan<br />

rapat-rapat Partai Pekerja Nasional Sosialis Jerman<br />

alias Partai Nazi. Heinrich Luitpold Himmler-lah<br />

yang menggelembungkan ukuran SS<br />

dan membuat pasukan paramiliter itu sangat<br />

berkuasa.<br />

Dari semula hanya terdiri atas 290 orang,<br />

Himmler mengusulkan kepada Adolf Hitler,<br />

Sang Fuhrer, supaya menjadikan SS sebagai<br />

organisasi tersendiri dengan ratusan ribu prajurit.<br />

Hitler menunjuk Himmler sebagai Reich-<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

sführer SS, Komandan Tertinggi SS, pada 1929,<br />

saat Himmler baru berumur 29 tahun.<br />

Dia memastikan semua prajurit SS mempunyai<br />

tinggi minimum 170 sentimeter, berkulit<br />

putih, dan berasal dari ras Arya. Bahkan, demi<br />

menjaga kemurnian ras Arya pasukan SS, setiap<br />

prajurit wajib memiliki Sippenbuch, catatan<br />

silsilah keluarga hingga tahun 1750. Prajurit SS<br />

juga hanya diperkenankan menikah dengan<br />

perempuan sesama ras Arya.<br />

Kekuasaan Himmler semakin menggurita<br />

setelah dia ditunjuk sebagai Komandan SS, merangkap<br />

Kepala Kepolisian Jerman juga Komandan<br />

Polisi Rahasia (Gestapo), dan belakangan<br />

Menteri Dalam Negeri. Himmler sangat memuja<br />

Hitler dan terobsesi pada pemurnian ras<br />

Arya. Bersama Reinhard Heydrich, Himmler<br />

merupakan arsitek pembantaian jutaan orang<br />

Yahudi, keturunan gipsi, dan ras lain yang dianggap<br />

inferior.<br />

Dalam pertemuan Wannsee di Vila Wannsee,<br />

Berlin, pada Januari 1942, die Endlösung der<br />

Judenfrage atau Solusi Terakhir untuk Yahudi<br />

dirancang. Seluruh Yahudi yang ada di wilayah<br />

pendudukan Nazi Jerman akan dikumpulkan di<br />

kamp-kamp konsentrasi dan dipaksa bekerja<br />

sampai mati. Mereka yang tak sanggup lagi bekerja<br />

bakal diterminasi. Seluruh operasi kamp<br />

konsentrasi maut itu berada di bawah kendali<br />

Himmler.<br />

Komandan pasukan maut SS dan arsitek Holocaust<br />

itu mati bunuh diri pada 23 Mei 1945<br />

dalam tahanan pasukan Sekutu. ■ Sapto Pradityo |<br />

DER SPIEGEL | BBC | WIKIPEDIA<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Sebuah Lagu<br />

Dibayar dengan<br />

Matamu<br />

Pilpres bukan hanya menjadi<br />

kompetisi pasangan capres-cawapres,<br />

tapi juga menjadi perang kreativitas<br />

antarseniman. Bayarannya?<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Marzuki Muhammad alias Kill<br />

the DJ tidak butuh waktu lama<br />

untuk menuliskan lagu dukungan<br />

kepada capres Joko Widodo dan<br />

Muhammad Jusuf Kalla. Setelah menonton<br />

pengambilan nomor urut capres dan cawapres<br />

di televisi pada 1 Juni 2014, ia bikin corat-coret<br />

di atas kertas. Beberapa jam kemudian, lagu<br />

Bersatu Padu Coblos Nomor 2 berjenis musik<br />

hip-hop selesai dibuat.<br />

Esoknya, Juki—panggilan akrab Marzuki Muhammad—sudah<br />

sibuk membuat klip video.<br />

Kerja kilat membuat lagu kampanye dukungan<br />

terhadap Jokowi-JK hanya butuh dua hari. “Itu<br />

cepat kok, enggak perlu waktu lama. Pokoknya<br />

sehari-sehari,” ujarnya.<br />

Juki tidak kesulitan menemukan inspirasi<br />

membuat syair. Ia sudah menjatuhkan pilihan<br />

untuk mendukung Jokowi-JK pada pemilihan<br />

presiden 2014 kali ini. Alasannya cukup ideologis:<br />

menyelamatkan demokrasi dari kebangkitan<br />

Orde Baru.<br />

Pemilu presiden 2014 hanya diikuti oleh dua<br />

calon, yakni Jokowi-JK dan Prabowo Subianto-<br />

Hatta Rajasa. Kampanye Prabowo-Hatta selalu<br />

membawa kenangan kehebatan Orde Baru.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Penyanyi rap asal Yogyakarta,<br />

Kill The DJ, tampil dalam<br />

deklarasi Revolusi Harmoni<br />

untuk Revolusi Mental di Parkir<br />

Timur Senayan, Jakarta.<br />

Teresia May/ANTARA FOTO<br />

Juki tak suka Orde Baru kembali berkuasa. Ia<br />

sudah lama malang melintang sebagai aktivis<br />

seni. Orde Baru membungkam kebebasan seni<br />

dan demokrasi.<br />

“Calon satunya ingin mengembalikan negara<br />

ke zaman dulu. Ini membahayakan demokrasi.<br />

Aku percaya Jokowi lebih bagus ketimbang<br />

yang satunya,” ujarnya.<br />

Maka tidak aneh bila, dalam liriknya, Juki jelas<br />

berpihak pada Jokowi. Lagu diawali dengan<br />

kalimat Apa yang dibutuhkan Indonesia//Jujur,<br />

Sederhana, dan Bekerja//Ayo kawan dukung<br />

Jokowi-Kalla//Bersatu padu coblos nomor dua.<br />

Namun ia juga menyelipkan peringatan kepada<br />

capresnya: Setelah pilihan dan kemenangan//<br />

Kami akan mundur menarik dukungan//Membentuk<br />

barisan parlemen jalanan//Mengawasi<br />

amanah kekuasaan.<br />

Rabu, 4 Juni 2014, Juki mengunggah lagu<br />

dukungan melalui SoundCloud di blognya,<br />

www.killtheblog.com. Dua hari setelahnya, ia<br />

mengunggah sendiri video lagu dukungan melalui<br />

situs YouTube. Juki mempersilakan seluruh<br />

pendukung Jokowi-JK memperbanyak dan<br />

mengkreasi ulang karyanya. Juki menyatakan<br />

membuat lagu dukungan itu tanpa bayaran.<br />

“Dibayar matamu,” jawab Juki ketika ditanya<br />

pembawa acara dalam diskusi “Jogja Istimewa<br />

untuk Jokowi-JK” di Alun-alun Utara Yogyakarta<br />

pada 24 Juni lalu.<br />

Juki bukan satu-satunya musikus sekaligus<br />

seniman yang memberikan dukungan kepada<br />

Jokowi melalui karyanya. Selasa, 10 Juni 2014,<br />

sekumpulan artis Ibu Kota yang menamai dirinya<br />

Revolusi Harmoni turut mendukung Jokowi<br />

dengan cara yang sama. Mereka menciptakan<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Konser Revolusi Harmoni<br />

untuk Revolusi Mental di<br />

Parkir Timur Senayan, Jakarta.<br />

lamhot aritonang/detikfoto<br />

lagu berjudul Salam Dua Jari untuk Jokowi-JK.<br />

Revolusi Harmoni antara lain berisi Slank, Ian<br />

Antono, Oppie Andaresta, Kla Project, Otong<br />

“Koil”, Yuni Shara, Krisdayanti, Trio Lestari<br />

(Glenn Fredly, Tompi, Sandhy Sondoro), JFlow,<br />

Yukie “Pas Band”, Kikan (eks Cokelat), Andre<br />

Hehanusa, Once, Ello, dan Wanda Hamidah.<br />

Penggebuk drum Slank, Bim Bim, mengaku<br />

lagu itu merupakan karya kilat yang dibikin ramai-ramai.<br />

Mereka menyelesaikan pembuatan<br />

lagu pada 5 Juni lalu. Lantas, pada 8 Juni, proses<br />

perekaman lagu selesai dan lagu siap diedarkan.<br />

“Lagu ini berawal dari inisiatif Oppie Andaresta.<br />

Tadinya Oppie menyarankan judul lagu<br />

Salam Tiga Jari karena Jokowi suka musik metal,”<br />

tuturnya.<br />

Sebelum mengunggah klip video lagu ini,<br />

Revolusi Harmoni menggelar konser bersama<br />

di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, pada<br />

11 Juni lalu. Lagu ini diunggah pada hari yang<br />

sama.<br />

Saking banyaknya musikus yang bergabung<br />

dalam Revolusi Harmoni, mereka juga merekam<br />

Salam Dua Jari dalam jenis musik rap. Kamis, 19<br />

Juni 2014, JFlow, Joe Tirta, Oppie, Billy Beatbox,<br />

Ivanka “Slank”, dan Abdee “Slank” sudah bergaya<br />

rap menyanyikan Salam Dua Jari.<br />

Karya musikus ini mendapat sambutan hebat<br />

dari relawan Jokowi-JK. Mereka dengan sukarela<br />

mengkreasi ulang lagu-lagu ini dengan gaya<br />

mereka. Relawan Jokowi-JK, Edward Suhardi,<br />

mengunggah kreasi ulang video Bersatu Padu<br />

Coblos Nomor Dua dengan gayanya.<br />

Ia mengajak dua grup dance, Stomp dan<br />

Kokoba, untuk mengiringi lagu bernada hiphop<br />

milik Juki. Klip video ini juga mengajak juru<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Ahmad Dhani dan Gerakan<br />

Muda (Gema) mendukung<br />

Prabowo-Hatta.<br />

rachman/Detikcom<br />

bicara tim pemenangan Jokowi-JK, Anies Baswedan,<br />

berjoget ala hip-hop. Budayawan Butet<br />

Kartaredjasa pun turut dalam video tersebut.<br />

Lalu vokalis Efek Rumah Kaca, Cholil Muhammad,<br />

yang sedang kuliah di Brooklyn College,<br />

New York, tak ketinggalan memparodikan lagu<br />

tersebut.<br />

Salam Dua Jari juga mendapat respons yang<br />

sama. Relawan Jokowi-JK asal Sragen, Mas Gik,<br />

dengan antusias menggubah lagu ini menjadi<br />

versi dangdut dan mengunggahnya di YouTube<br />

pada 19 Juni 2014.<br />

Kubu Prabowo-Hatta tidak mau kalah kreatif<br />

berkampanye di dunia maya. Mereka mengandalkan<br />

artis-artis dan relawan untuk membuat<br />

kampanye kreatif di YouTube.<br />

Kampanye kreatif Prabowo-Hatta di YouTube<br />

dimulai oleh penyanyi campur sari asal Solo,<br />

Cak Dikin. Ia membuat lagu campur sari berbahasa<br />

Jawa dengan judul Presidene Prabowo,<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Artis dangdut yang tergabung<br />

dalam Persatuan Artis Musik<br />

Melayu Dangdut Indonesia<br />

(PAMMI) mendukung<br />

Prabowo-Hatta.<br />

rachman/Detikcom<br />

Aku Rapopo (Presidennya Prabowo, Aku Tidak<br />

Apa-apa). Lagu ini diunggah pada 4 Juni 2014.<br />

Artis nasional yang menyumbang kampanye<br />

kreatif Prabowo adalah Ahmad Dhani. Dhani<br />

menganggap Prabowo memiliki figur kuat untuk<br />

menjadi presiden. Makanya ia memberikan<br />

dukungan kepada Prabowo.<br />

“Dibutuhkan ketegasan untuk mengambil<br />

kebijakan tanpa keraguan,” kata Dhani.<br />

Ia menjadi artis pertama yang menciptakan<br />

lagu untuk Prabowo berjudul Prabowo<br />

Ri (1) pada 11 Juni 2014. Liriknya antara lain<br />

berbunyi Sudah saatnya untuk kita bangkit//<br />

Terpuruk tak boleh terlalu lama//Jangan ulang<br />

kesalahan//Belajar dari pengalaman//Oh ya<br />

Prabowo oh ya//Kita butuh pemimpin yang<br />

kuat, Prabowo.<br />

Video itu sederhana, berisi slide foto Prabowo<br />

dan diakhiri dengan pidato ajakan Prabowo<br />

untuk menjadikan Indonesia lebih baik.<br />

Karya kreatif Dhani disambut oleh Saykoji,<br />

yang turut menjadi jajaran artis pendukung<br />

Prabowo-Hatta. Ia membuat klip video dengan<br />

musik rap berjudul Presiden Impian. Video ini<br />

diunggah ke YouTube pada 16 Juni 2014.<br />

Ian Kasela, vokalis grup band Radja, juga<br />

memberikan lagu untuk kampanye Prabowo-<br />

Hatta dengan judul Prabowo Jadi Presiden.<br />

Lirik lagu itu berbunyi Ayo semua, pilih semua<br />

pemimpin kita Prabowo-dan Hatta//Garuda<br />

lambang negaraku//Merah putih benderaku//<br />

Prabowo presidenku//Hatta Rajasa wakil presidenku.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Ini parah karena terjadi<br />

dalam event nasional,<br />

pilpres. Yang tercoreng<br />

adalah muka bangsa.<br />

Bens Leo<br />

antara foto<br />

Relawan Prabowo tak mau ketinggalan menyuguhkan<br />

kampanye kreatif. Mereka menciptakan<br />

sendiri lagu dan video untuk diunggah<br />

melalui YouTube. Relawan Prabowo-Hatta,<br />

Gabriel Hartanto, membuat lagu rock dengan<br />

judul Bersama Prabowo-Hatta, Indonesia Satu!.<br />

Bahkan beberapa relawan merekam konser<br />

Rhoma Irama ketika di atas panggung menyanyikan<br />

lagu Satu Prabowo-Hatta dalam kampanye.<br />

Lagu ini merupakan gubahan lagu Rhoma<br />

Irama berjudul Kita Adalah Satu.<br />

Adapun Prabowo aktif memuat kampanye<br />

kreatif melalui akun Facebook-nya.<br />

Akun ini juga mengunggah<br />

video tarian Prabowo-Hatta<br />

pada 19 Juni 2014.<br />

Video ini berisi tarian berirama<br />

tepukan tangan, entakan kaki,<br />

dan lagu kampanye Garuda di<br />

Dadaku.<br />

Jelasnya, kampanye kreatif meramaikan<br />

situs YouTube di Nusantara. Namun ramainya<br />

tarung kreativitas ini terenyak ketika Ahmad<br />

Dhani membuat klip video untuk lagu berjudul<br />

Prabowo-Hatta, We Will Rock You. Dhani mengenakan<br />

kostum menyerupai petinggi Nazi,<br />

Heinrich Himmler. Musiknya juga mengambil<br />

lagu We Will Rock You tanpa seizin pemiliknya,<br />

Queen.<br />

Pengamat musik Bens Leo menganggap<br />

langkah Dhani sebagai plagiat. Pasalnya, video<br />

itu sudah tersebar di YouTube. Parahnya, Dhani<br />

menggubah lagu tidak sesuai dengan isinya.<br />

“Ini parah karena terjadi dalam event nasional,<br />

pilpres. Yang tercoreng adalah muka bangsa,”<br />

ujarnya.<br />

“Apa pun alasannya, penggunaan lagu-lagu<br />

untuk performing art, baik untuk kepentingan<br />

kampanye politik maupun pertunjukan biasa, harus<br />

mendapatkan izin dari pemilik lagu yang bersangkutan,”<br />

ujar pengamat musik Denny Sakrie.<br />

Komisioner Komisi Pemilihan Umum, Hadar<br />

Nafis Gumay, mengaku kesulitan mengontrol<br />

kampanye berlebihan. Kampanye melalui dunia<br />

maya terlalu luas untuk diawasi. Namun ia<br />

mempersilakan penegak hukum atau Kementerian<br />

Komunikasi dan Informasi mengambil<br />

tindakan jika memang ada tim sukses yang<br />

kelewat batas. ■<br />

Arif Arianto, Pasti Liberti Mappapa | Aryo Bhawono<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Madu &<br />

Racun<br />

Lagu<br />

Kampanye<br />

Penggunaan musik atau lagu dalam<br />

sebuah kampanye politik telah menjadi<br />

sesuatu yang lazim di negara mana pun.<br />

Tokoh oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim,<br />

dalam kampanye pemilihan perdana menteri<br />

pada 2012, menggunakan lagu komersial<br />

Madu dan Racun ciptaan musikus<br />

Indonesia, Ari Wibowo.<br />

Penggunaan lagu komersial dalam kampanye<br />

juga terjadi di Amerika Serikat. Pada<br />

pemilu 1992, misalnya, calon presiden dari<br />

Partai Demokrat, Bill Clinton, memakai<br />

lagu Don’t Stop milik Fleetwood Mac untuk<br />

kampanyenya.<br />

Lagu itu sebenarnya berkisah tentang<br />

perceraian. Namun lirik tertentu dianggap<br />

cocok digunakan untuk menyuarakan<br />

sebuah persatuan bagi bangsa Amerika.<br />

Walhasil, tim sukses Bill Clinton pun mencomotnya<br />

untuk digunakan dalam setiap<br />

kampanye jagoannya.<br />

Penggunaan lagu-lagu komersial terus<br />

Anwar Ibrahim<br />

detikcom<br />

berlanjut di Negeri Abang Sam. Tim-tim<br />

sukses calon presiden semakin kreatif.<br />

Setidaknya itu terlihat saat Barack Husein<br />

Obama mencalonkan diri sebagai presiden<br />

negeri itu pada 2008. Sepanjang<br />

2007-2008, Obama menggunakan lagulagu<br />

dalam kampanyenya.<br />

Lebih dari itu, saat kampanye untuk pemilihan<br />

presiden berikutnya, atau periode<br />

kedua bagi Obama, yakni pada 2012, tim<br />

suksesnya lebih kreatif lagi. Mereka membuat<br />

playlist atau daftar lagu, yang terdiri<br />

atas 28 lagu dan dipublikasikan melalui<br />

media sosial Spotify.<br />

Hasilnya cespleng. Publik Amerika<br />

Serikat kesengsem. Selain karena media<br />

yang dipilih untuk menyebarkan lagu-lagu<br />

itu tepat, tema dan lirik lagu milik Obama<br />

mengena di hati masyarakat Amerika dari<br />

berbagai latar belakang ras dan sosialekonomi,<br />

bahkan aliran politik.<br />

Lagu itu di antaranya Keep Me in Mind,<br />

yang ditujukan untuk kaum tradisionalis<br />

negeri itu. Lagu ini diciptakan dan dimain-<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Barack Obama<br />

One Direction<br />

kan oleh Zac Brown Band. Begitupun<br />

dengan We Take Care of Our Own yang<br />

diciptakan oleh Bruce Springsteen.<br />

Kemudian lagu yang ditujukan kepada<br />

calon pemilih dari warga keturunan kulit<br />

hitam, yakni The Weight, yang dicipta dan<br />

dibawakan oleh Aretha Franklin. Lagu The<br />

Best Thing about Me is You besutan Ricky<br />

Martin ditujukan bagi calon pemilih keturunan<br />

Amerika Latin. Lagu yang ditujukan<br />

untuk calon pemilih dari kalangan usia muda<br />

digarap oleh Arcade Fire serta Even Better<br />

than the Real Thing yang dibuat oleh U2.<br />

Semua lagu itu begitu mengena di hati<br />

masyarakat calon pemilih. Walhasil, Obama<br />

menjadi presiden kulit hitam Amerika<br />

Serikat. Bahkan untuk dua periode.<br />

Lantas bagaimana dengan Indonesia?<br />

Menurut pengamat musik Denny Sakrie,<br />

sejatinya penggunaan lagu dalam kampanye<br />

dilakukan oleh Golkar pada Pemilu 1971.<br />

Lagu Mana Di mana dan beberapa lagu<br />

yang bersifat himne juga digunakan. Tetapi,<br />

setelah itu, penggunaan lagu-lagu, apalagi<br />

lagu komersial, tidak terdengar lagi.<br />

Calon presiden Joko Widodo juga<br />

menggunakan lagu milik One Direction<br />

saat berlaga pada pemilihan Gubernur<br />

DKI Jakarta. “Entah berizin dari perusahaan<br />

label band itu atau dari band itu sendiri<br />

atau tidak, yang pasti hingga kini tidak<br />

terdengar ada keberatan,” kata Denny.<br />

Penggunaan lagu atau musik dalam<br />

menggugah semangat atau bahkan simpati<br />

masyarakat merupakan hal wajar.<br />

Sebab, melalui entakan beat nada, emosi<br />

seseorang bisa dibangkitkan. Ketika alam<br />

bawah sadar seseorang sudah mulai tergiring,<br />

peran lirik atau syair kuat. Maka di<br />

situlah pilihan atas jenis atau genre musik<br />

sesuai dengan tema dan kondisi kampanye<br />

sangat menentukan. “Hanya, jika penggunaan<br />

itu tidak tepat, seperti melanggar<br />

etika, justru bisa sebaliknya, berpotensi<br />

menggerus kepercayaan publik,” ingat<br />

Denny. ■ ARIF arianto<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Ahmad Dhani:<br />

10 Rp<br />

Bayaran<br />

Miliar<br />

Itu Gosip<br />

Der Spiegel dan TIME, yang<br />

memberitakan DHANI memakai<br />

seragam Nazi untuk klip video<br />

kampanye Prabowo, akan<br />

digugat. Wartawan dua media itu<br />

dituding wartawan bayaran.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI KAMPANYE DHANIKlip video Ahmad Dhani untuk<br />

kampanye pasangan calon presidenwakil<br />

presiden Prabowo Subianto-<br />

Hatta Rajasa menuai kontroversi.<br />

Video itu mendapat sorotan dunia internasional<br />

lewat Der Spiegel dan majalah TIME karena<br />

Dhani memakai seragam komandan pasukan<br />

Schutzstaffel alias SS Heinrich Luitpold Himmler,<br />

tokoh Nazi paling kejam.<br />

Pak Hashim marah-marah,<br />

sih. Marah sama wartawan<br />

tersebut.<br />

Adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo,<br />

akan menggugat<br />

Der Spiegel dan TIME. Dhani menyatakan<br />

dua media itu memberitakan<br />

klip video tersebut tanpa<br />

konfirmasi terlebih dulu pada dirinya.<br />

Dhani menuding wartawan kedua media<br />

terkemuka itu sebagai wartawan bayaran.<br />

“Wartawan-wartawan asing itu wartawan<br />

bodrex semua rupanya. Dia benar-benar melanggar<br />

asas jurnalistik,” kata Dhani.<br />

Dhani pun membantah ia mendukung Prabowo-Hatta<br />

karena dibayar Rp 10 miliar. “Gosip,”<br />

ujarnya.<br />

Berikut ini wawancara Bahtiar Rifai dari majalah<br />

detik dengan Ahmad Dhani.<br />

Apakah adik capres Prabowo, Hashim<br />

Djojohadikusumo, memanggil Anda terkait<br />

kontroversi seragam Nazi Anda yang<br />

ditulis media Jerman, Der Spiegel?<br />

Iya. Terakhir Pak Hashim akan mengajukan<br />

legal actions kepada majalah tersebut.<br />

Pertemuannya kapan?<br />

By phone saja, dua hari yang lalu.<br />

Saat ditelepon, Anda sedang di mana?<br />

Pak Hashim marah-marah, sih. Marah sama<br />

wartawan tersebut.<br />

Anda juga dimarahi?<br />

Samalah.<br />

Marah begitu?<br />

Ya, intinya wartawan tersebut kan bisa dibilang<br />

wartawan bodrex. Dia enggak konfirmasi,<br />

enggak apa. Sampai sekarang pun dia enggak<br />

menghubungi saya.<br />

Maksudnya wartawan Der Spiegel yang<br />

dimarahi itu?<br />

Iya. Sampai sekarang enggak ada yang<br />

menghubungi saya. Wartawan-wartawan<br />

asing itu wartawan bodrex semua rupanya. Dia<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Ahmad Dhani<br />

MUNADY WIDJAJA/detikfoto<br />

benar-benar melanggar asas jurnalistik, kan.<br />

Enggak ada konfirmasi, cuma bicara saja. Kita<br />

sih menduga itu wartawan bayaran dari kubu<br />

sana. Hanya untuk black campaign saja.<br />

Prabowo menegur Anda enggak?<br />

Enggak.<br />

Pak Hashim malah melihat itu sebagai ekspresi<br />

seniman kok. Orang bule pura-pura enggak<br />

tahu saja kalau seniman punya kebebasan<br />

berekspresi.<br />

Apakah Anda dikontrak oleh Prabowo-<br />

Hatta?<br />

Enggak. Kita sih bantu saja. Kan mereka<br />

bilang itu bukan kampanye, eh bukan video<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Sudah minta izin.<br />

Sudah minta izin,<br />

tapi tidak dikasih.<br />

kampanye resmi.<br />

Tidak dikontrak sebagai profesional untuk<br />

tampil di kampanye Prabowo-Hatta?<br />

Enggak, itu dari relawan... relawan.<br />

Informasi yang kami terima, Anda dikontrak<br />

Tim Sukses sebanyak Rp 10 miliar, termasuk<br />

untuk pembuatan klip dan konser<br />

saat kampanye?<br />

Oh, enggak ada… enggak ada.... Yang ada tim<br />

relawan. Tim relawannya itu ada yang sebagian<br />

keluarga Pak Hashim.<br />

Maksudnya yang dibayar Hashim?<br />

Tim relawan ya sumbangan-sumbangan tim<br />

relawanlah. Relawannya kan banyak.<br />

Kabarnya, dari kontrak Rp 10 miliar itu,<br />

dua minggu lalu sudah dibayar Rp 2 miliar?<br />

Enggak. Itu gosip.<br />

Apakah Anda akan menggugat Der Spiegel<br />

dan Time?<br />

Rencananya sih seperti itu. Karena memang<br />

mereka jelas black campaign kok. Bahwa mereka<br />

enggak menghubungi saya, enggak konfirmasi<br />

saya. Itu kan cuma opini mereka saja.<br />

Apakah akan tetap membuat video kampanye<br />

Prabowo-Hatta lagi?<br />

Saya lagi buat lagi dengan seragam yang<br />

sama.<br />

Seragam Nazi kemarin akan dipakai lagi?<br />

Iya.<br />

Akan melibatkan juara Indonesian Idol<br />

lagi?<br />

Eee... iya, sama Nowela saja.<br />

Eee… enggak sendirian... sendirian.<br />

Kalau soal lagu Queen memang betul<br />

tidak melakukan izin?<br />

Sudah minta izin. Sudah minta izin, tapi tidak<br />

dikasih.<br />

Minta izin ke siapa? Kok gitaris Queen,<br />

Brian May, menyatakan Anda tidak izin?<br />

Enggak. Ke perwakilan di Indonesia. Kan punya<br />

perwakilan di Indonesia.<br />

Ke pihak mana?<br />

Ke Aquarius.<br />

Permohonannya kapan?<br />

Eee… seminggu sebelumnya, enggak tahu<br />

berapa hari sebelumnya. Jadi sambil meminta<br />

izin sambil melakukan produksi gitu.<br />

Anda sudah komunikasi dengan Prabo-<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


KONTROVERSI<br />

KAMPANYE DHANI<br />

Ahmad Dhani<br />

MUNADY WIDJAJA/detikfoto<br />

wo?<br />

Oh, belum... belum....<br />

Sudah diminta?<br />

Belum... belum. Kayaknya enggak menjadi<br />

isu yang penting ya buat kita.<br />

Sejak kapan suka memakai seragam<br />

militer?<br />

Seragam tentara itu dari ‘90-an juga sudah<br />

pakai.<br />

Berapa kali memakai pakaian SS itu di<br />

event atau saat penampilan musik?<br />

Sering... sering.... Di Indonesian Idol juga<br />

sudah pernah. Eh... X Factor... X Factor.<br />

Itu dipakai ketika nyanyi?<br />

Jadi juri. n BAHTIAR RIFAI<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


nasional<br />

Saat Elektabilitas<br />

Tersenggol Isu Hitam<br />

Elektabilitas calon presiden Joko Widodo tak<br />

lagi merajai survei sejumlah lembaga. Relawan<br />

mati-matian menangkal isu dan kampanye hitam.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


nasional<br />

Wajah Priyo Budi Santoso<br />

semringah saat mendengar<br />

paparan peneliti senior Political<br />

Communication Institute<br />

(Polcomm), Abdal Maturaga, di Hotel Grand<br />

Alia, Jakarta, Selasa, 24 Juni lalu. Anggota tim<br />

penasihat pasangan calon presiden-calon wakil<br />

presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa<br />

itu tampak puas dengan hasil penelitian lembaga<br />

survei tersebut. Tingkat elektabilitas jagonya<br />

terus menempel ketat pasangan pesaingnya,<br />

Joko Widodo-Jusuf Kalla.<br />

Dalam survei itu disebutkan tingkat elektabilitas<br />

Prabowo-Hatta mencapai 43,3 persen,<br />

sedikit lagi mendekati Joko Widodo-Jusuf Kalla<br />

(Jokowi-JK), yang sebesar 46,4 persen. Elektabilitas<br />

dua pasangan ini hanya terpaut 3,1 persen<br />

saja. “Tren elektabilitas capres kami naik terus.<br />

Dalam dua minggu, tenang, pasti tersalip,” kata<br />

Priyo sesumbar saat ditemui majalah detik di<br />

Menangkal kampanye hitam,<br />

Anies Baswedan, anggota<br />

tim pemenangan Jokowi-JK,<br />

mengikuti acara diskusi<br />

tentang capres.<br />

dok. detik foto<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


nasional<br />

Tren elektabilitas<br />

capres kami naik<br />

terus. Dalam dua<br />

minggu, tenang,<br />

pasti tersalip.<br />

Priyo Budi Santoso<br />

Hotel Grand Alia.<br />

Harapan Priyo bukan tanpa alasan. Sebab,<br />

dari sejumlah survei yang digelar belakangan,<br />

tingkat elektabilitas Prabowo-Hatta terus<br />

mengejar Jokowi-JK. Bahkan, dari hasil survei<br />

yang digelar sejumlah lembaga, semisal<br />

Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan<br />

Strategis (Puskaptis), Prabowo-Hatta mampu<br />

mengungguli Jokowi-JK dengan selisih<br />

2,39 persen.<br />

Dalam survei yang digelar Puskaptis<br />

di 33 provinsi di seluruh Indonesia ini,<br />

elektabilitas Prabowo-Hatta disebut<br />

sebesar 45,60 persen. Sedangkan<br />

Jokowi-JK 43,21 persen. “Survei kami<br />

menunjukkan pasangan Prabowo-<br />

Hatta memasuki fase tren positif naik,<br />

sementara Jokowi-JK mulai stagnan dan<br />

cenderung masuk fase tren negatif,” ujar<br />

Husin Yazid, Direktur Puskaptis.<br />

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada<br />

16 hingga 21 Juni 2014 itu, Prabowo-Hatta unggul<br />

di wilayah barat dan tengah Indonesia (Pulau<br />

Jawa, Sumatera, Kalimantan), yang menjadi<br />

basis wilayah pemenangan pasangan tersebut.<br />

Adapun Jokowi-JK unggul di tiga wilayah timur<br />

Indonesia, yakni Bali, Sulawesi, serta Papua dan<br />

Maluku.<br />

Survei Puskaptis menggunakan teknik multistage<br />

random sampling dengan responden<br />

sebanyak 2.400 orang dan margin error 1,8<br />

persen. Survei dilakukan melalui wawancara<br />

tatap muka dan kuesioner.<br />

Bukan hanya faktor wilayah yang menjadi<br />

basis pemenangan, menurut Husin, peningkatan<br />

elektabilitas Prabowo-Hatta didorong<br />

oleh penampilan mantan Komandan Jenderal<br />

Komando Pasukan Khusus itu saat mengikuti<br />

debat capres. Masyarakat, Husin mengklaim,<br />

lebih jelas melihat visi-misi Prabowo-Hatta<br />

ketimbang Jokowi-JK. “Tidak bisa dimungkiri,<br />

hal itu sangat berpengaruh pada elektabilitas<br />

Prabowo,” tuturnya.<br />

Institut Survei Indonesia (ISI) juga menempatkan<br />

elektabilitas Prabowo-Hatta di atas Jokowi-<br />

JK. Senada dengan penuturan pihak Puskaptis,<br />

Direktur ISI Haris Baginda menyebut kenaikan<br />

elektabilitas Prabowo dipengaruhi oleh sikap<br />

bekas Panglima Kostrad itu saat debat capres,<br />

yang dianggap menarik simpati masyarakat.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


nasional<br />

Hasil survei Cyrus Network<br />

tentang elektabilitas Jokowi<br />

dan Jusuf Kalla.<br />

Syaiful Arif/antara foto<br />

Salah satunya adalah ketika dia, secara terus<br />

terang, mendukung pendapat Jokowi jika ia<br />

menganggapnya benar. “Sebaliknya, Jokowi-JK<br />

tidak pernah mau. Ini mempengaruhi psikologi<br />

masyarakat, yang akhirnya bersimpati dan<br />

mendukung Prabowo,” ucap Haris.<br />

Prabowo-Hatta tak hanya memuncaki hasil<br />

survei Puskaptis dan ISI, tapi juga di dua lembaga<br />

lain, yakni Vox Populi dan Lembaga Survei<br />

Nasional. Populi mengadakan survei pada 3-15<br />

Juni 2014 dengan melibatkan 4.898 responden<br />

di 402 kabupaten/kota. Sementara ISI menggunakan<br />

metode pengambilan sampel acak,<br />

teknik Populi adalah memberikan pertanyaan<br />

tertutup. Hasilnya, responden yang memilih<br />

Prabowo-Hatta sebanyak 52,8 persen, sedangkan<br />

Jokowi-Kalla 37,7 persen.<br />

Sebaliknya, survei sejumlah lembaga tetap<br />

mendudukkan Jokowi-JK dengan elektabilitas<br />

lebih tinggi ketimbang Prabowo-Hatta.<br />

Seperti yang dilakukan bagian Penelitian<br />

dan Pengembangan (Litbang) Kompas. Peneliti<br />

Litbang Kompas, Toto Suryaningtyas,<br />

mengatakan masih lebih banyak masyarakat<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


nasional<br />

Peneliti Lingkaran Survei<br />

Indonesia menjelaskan hasil<br />

survei bertajuk "Berebut<br />

Dukungan di 5 Kantong<br />

Besar Suara: Jokowi-JK Vs<br />

Prabowo-Hatta".<br />

lamhot aritonang/detik foto<br />

yang memilih Jokowi-JK, yakni 42,3 persen,<br />

dibanding Prabowo-Hatta, yang cuma 35,3<br />

persen. Survei dilakukan di 34 provinsi dengan<br />

teknik multistage random sampling dan<br />

wawancara tatap muka.<br />

“Basis populasi yang kami gunakan menggunakan<br />

data BPS (Badan Pusat Statistik) yang<br />

dikombinasikan dengan sebaran data pemilih<br />

tetap dari KPU,” kata Toto.<br />

Hasil survei Litbang Kompas, menurut Toto,<br />

bisa dipertanggungjawabkan. Sebab, selain<br />

independen (dibiayai PT Kompas Gramedia),<br />

survei dilakukan dengan cara turun langsung ke<br />

lapangan. Sebenarnya, menurut Toto, hampir<br />

sebagian besar lembaga survei menggunakan<br />

metode serupa. Jadi, hasilnya semestinya tidak<br />

jauh berbeda.<br />

“Kalau beda, apalagi berlawanan, itu pasti<br />

tidak mungkin. Dan jika terjadi, pasti ada faktor<br />

‘X’-nya, dan metodenya saya sangsikan,” ujar<br />

Toto.<br />

Abdal Maturaga dari Polcomm mengamini<br />

Toto. Menurut dia, survei lembaganya de ngan<br />

Litbang Kompas tak jauh berbeda. Hal itu karena<br />

Polcomm menggunakan metode dan teknik<br />

yang benar. Dan yang paling penting, kata dia,<br />

independensi serta kejujuran. “Hasil survei<br />

kami bisa dipastikan bukan pesanan dan bisa<br />

dipertanggungjawabkan,” tutur Abdal.<br />

Anggota tim sukses Jokowi-JK, Arif Budimanta,<br />

mengatakan pihaknya tetap menghargai<br />

perbedaan hasil survei yang dirilis sejumlah<br />

lembaga. “Hasilnya baik atau buruk, kami tetap<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


nasional<br />

Hasil penelitian LSI,<br />

pasangan Prabowo-Hatta<br />

diuntungkan oleh<br />

keunggulan di mesin politik.<br />

Rudi Mulya/antara foto<br />

gunakan hasil survei sebagai bahan rujukan dan<br />

evaluasi,” ucap Arif.<br />

Namun seorang sumber majalah detik di<br />

kalangan relawan Jokowi mengakui adanya<br />

penurunan elektabilitas Jokowi yang memang<br />

dirasakan. Menurut dia, faktor yang menyebabkannya<br />

adalah munculnya sejumlah kampanye<br />

hitam yang menjelek-jelekkan gubernur<br />

nonaktif DKI Jakarta itu.<br />

Misalnya penyebaran isu partai terlarang,<br />

Jokowi capres boneka, dan Syiah. Masyarakat<br />

di kalangan bawah alias grass root banyak yang<br />

“termakan” isu kampanye hitam tersebut.<br />

Apalagi di sejumlah daerah muncul intimidasiintimidasi.<br />

“Kampanye hitam dan intimidasi<br />

sangat mempengaruhi penurunan elektabilitas<br />

Jokowi,” kata salah satu konsultan politik Jokowi<br />

yang enggan disebut namanya ini.<br />

Ucapan sang konsultan bukan tanpa alasan.<br />

Dari survei yang dilakukan baru-baru ini, elektabilitas<br />

Prabowo-Hatta sudah menyalip dengan<br />

raihan sekitar 48 persen, dan 45 persen untuk<br />

Jokowi-JK. “Tapi angka itu masih bisa berubah<br />

karena ada margin error,” ujarnya.<br />

Untuk mengatasi serangan kampanye hitam<br />

dan intimidasi yang mengikis elektabilitas<br />

Jokowi, pihaknya berupaya mati-matian menangkis<br />

dan memberi penjelasan terkait isu<br />

yang berkembang itu, setidaknya dalam waktu<br />

yang tersisa sebelum 9 Juli 2014. Harapannya,<br />

elektabilitas Jokowi mumbul lagi, sekalipun hanya<br />

menang tipis dari Prabowo. ■<br />

DEDEN GUNAWAN, FAJAR pratama, dhani IRAWAN | dimas<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


sisi lain capres<br />

Dicakar<br />

Penggemar<br />

Tangan Jokowi terluka saat berbaur dan<br />

menyalami pendukungnya. Sejak menjadi<br />

calon presiden, luka-luka akibat cakaran itu<br />

semakin banyak.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


sisi lain capres<br />

Masa kampanye tentu menjadi<br />

saat-saat yang sangat<br />

melelahkan bagi calon presiden<br />

dan calon wakil presiden.<br />

Tak jarang, mereka harus menggelar<br />

rapat dengan tim sukses hingga dini hari<br />

untuk mematangkan strategi. Hampir<br />

saban hari mereka juga mesti berkeliling<br />

dari satu daerah ke daerah lain untuk<br />

bertemu muka dengan para pendukung<br />

dan simpatisan di seantero negeri.<br />

Hal lain yang menjadi kewajiban capres<br />

dan cawapres pada masa kampanye pemilihan<br />

presiden 2014 ini adalah menemui<br />

para pendukung, dengan cara berbaur di<br />

tengah-tengah rakyat, tanpa jarak dan<br />

sekat dengan mereka. Tak terkecuali Joko<br />

Widodo atau yang akrab disapa dengan<br />

sebutan Jokowi.<br />

Kandidat presiden yang diusung Partai<br />

Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai<br />

Nasional Demokrat, Partai Kebangkitan<br />

Bangsa, dan Partai Hanura itu juga selalu<br />

menyempatkan diri melayani permintaan<br />

para “penggemar”-nya tersebut saat<br />

berada di tengah-tengah mereka. Dari<br />

sekadar permintaan untuk bersalaman,<br />

memberikan tanda tangan, hingga foto<br />

bersama.<br />

Tapi, meski kelihatan sepele, berbaur<br />

dengan massa pendukung bukan berarti<br />

tanpa risiko. Gubernur nonaktif DKI<br />

Jakarta itu sering kali terluka pada bagian<br />

telapak tangan dan lengan akibat terkena<br />

cakaran saat melayani salaman warga.<br />

Maklum saja, saat melakukan tatap<br />

muka dengan para simpatisannya, Jokowi<br />

dan timnya sering kali harus berjalan<br />

kaki menembus lautan manusia. Saat<br />

itulah, ada saja yang berebut untuk bisa<br />

bersalaman dengan pria yang pada 21<br />

Juni lalu berulang tahun ke-53 tersebut.<br />

Luka-luka tersebut “dipamerkan” oleh<br />

Jokowi kepada wartawan yang mengikuti<br />

kegiatan kampanyenya di Jambi, Selasa,<br />

24 Juni lalu.<br />

“Ini lo... satu, dua, tiga, empat, lima,<br />

enam, tujuh, delapan, sembilan...,” kata<br />

Jokowi di tengah perjalanan udara dari<br />

Jambi ke Palembang, Sumatera Selatan.<br />

Tidak hanya menunjukkan 9 luka cakaran<br />

di tangannya, mantan Wali Kota Solo<br />

itu juga memperagakan saat tangannya<br />

ditarik-tarik oleh masyarakat yang ingin<br />

bersalaman dengannya. “Salaman, tapi<br />

hiii..., ini langsung berdarah tadi, gitu lo.<br />

Ini tadi lo, baru,” ujar Jokowi sembari<br />

memperlihatkan jari tangan kanannya<br />

yang dibalut plester.<br />

Jokowi mengaku luka-luka yang didapatnya<br />

ini semakin banyak sejak resmi<br />

maju sebagai calon presiden. “La, gimana?<br />

Semua orang saya salami. Ya, kalau<br />

sejak nyapres tambah banyak (luka), itu<br />

bener,” tuturnya.<br />

Namun, tentu saja, Jokowi sama sekali<br />

tidak mempermasalahkan hal tersebut.<br />

Namanya pemimpin, harus melayani<br />

rakyatnya, iya kan, Pak? n Dhani Irawan | Dimas<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


nasional<br />

Setelah Deklarasi<br />

Tutup Dolly<br />

Masih banyak pekerja seks<br />

dan muncikari yang menolak<br />

menerima dana kompensasi<br />

penutupan lokalisasi Dolly dan<br />

Jarak. Pemerintah Kota Surabaya<br />

mengancam akan melakukan<br />

tindakan tegas.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


nasional<br />

Deklarasi tolak penutupan<br />

lokalisasi Dolly.<br />

rois jajeli/detikcom<br />

Lokalisasi Dolly dan Jarak di Kelurahan<br />

Putat Jaya, Kecamatan Sawahan,<br />

Surabaya, kini tak lagi seramai harihari<br />

sebelumnya. Setelah lokalisasi itu<br />

resmi ditutup oleh Pemerintah Kota Surabaya,<br />

ribuan pekerja seks, muncikari, dan tamu kawasan<br />

hiburan tersebut seperti tiarap untuk<br />

sementara waktu.<br />

Deklarasi penutupan Dolly dan Jarak digelar<br />

di Islamic Center, Jalan Raya Dukuh Kupang,<br />

Surabaya, Rabu malam, 18 Juni lalu. Acara itu<br />

dihadiri Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Menteri<br />

Sosial Salim Segaf al-Jufri, dan tuan rumah<br />

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.<br />

Setelah penutupan tersebut, setidaknya 1.449<br />

pekerja seks dan 311 muncikari di dua lokalisasi<br />

itu terancam kehilangan mata pencarian. Tak<br />

ayal, penutupan itu menuai kontroversi, baik di<br />

kalangan wanita penghibur, germo, pengelola<br />

wisma, maupun warga.<br />

Banyak di antara mereka yang menolak<br />

mengambil uang kompensasi Rp 5.050.000<br />

per orang bagi pekerja seks dan Rp 5.000.000<br />

untuk tiap muncikari, yang disiapkan Pemerintah<br />

Kota Surabaya dan Kementerian Sosial<br />

dalam bentuk tabungan di Bank Jatim. Isu yang<br />

berkembang, mereka dihalang-halangi kelompok<br />

yang menolak penutupan.<br />

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota<br />

Surabaya Irvan Widyanto membenarkan kabar<br />

adanya ancaman kepada para penerima dana<br />

kompensasi di Dolly dan Jarak jika mengambil<br />

dana itu. Namun, ia menegaskan, pihaknya<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


nasional<br />

Muncikari menerima dana<br />

kompensasi.<br />

rois jajeli/detikcom<br />

akan mengambil tindakan hukum terhadap siapa<br />

pun yang menghalangi upaya itu. “Apalagi<br />

kalau tetap beroperasi,” kata Irvan.<br />

Risma juga berjanji akan melakukan tindakan<br />

tegas apabila lokalisasi Dolly dan Jarak<br />

tetap buka setelah Lebaran nanti. Alasannya,<br />

sudah cukup banyak korban yang ditimbulkan<br />

akibat bisnis esek-esek di lokalisasi yang<br />

konon terbesar di Asia Tenggara tersebut.<br />

“Insya Allah tidak (beroperasi kembali). Setelah<br />

Lebaran tidak bisa,” ujar wali kota bertitel<br />

insinyur bidang arsitektur itu.<br />

Menurut wanita kelahiran Kediri, Jawa Timur,<br />

itu, penutupan Dolly dan Jarak memang<br />

dilakukan secara bertahap. Namun mata rantai<br />

bisnisnya harus segera diputus. Karena itu,<br />

penutupan akan diikuti dengan pemulangan<br />

para pekerja seks dan pemberian rehabilitasi<br />

serta konseling kepada anak-anak yang tinggal<br />

di lingkungan lokalisasi.<br />

“Apa iya kita biarkan anak-anak kita seperti<br />

itu terus. Apa iya. Monggo, kalau mau, silakan.<br />

Tetapi, secara moral, saya bertanggung jawab<br />

kepada Tuhan, bertanggung jawab kepada masyarakat,<br />

sudah selesai,” ujarnya dengan nada<br />

tinggi.<br />

Pemerintah Kota Surabaya melalui Satpol<br />

PP akan mengantisipasi kemungkinan adanya<br />

pihak-pihak yang nekat “berjualan” di<br />

Dolly dan Jarak. Kepolisian juga bakal menjerat<br />

pekerja seks beserta muncikari yang<br />

tetap menggelar kegiatan prostitusi di sana<br />

dengan pasal berlapis, yakni pasal perbuatan<br />

cabul dan pelacuran.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


nasional<br />

Pekerja seks dan<br />

muncikari Dolly-Jarak<br />

enggan mengambil dana<br />

kompensasi. Deretan<br />

kursi di Koramil Sawahan,<br />

Surabaya, kosong.<br />

Rois jajeli/detikcom<br />

“Ketika masih ditemukan kegiatan prostitusi,<br />

kami akan menerapkan Pasal 296 dan 506<br />

KUHP,” tutur Kepala Subbagian Humas Kepolisian<br />

Resor Kota Besar Surabaya Komisaris<br />

Suparti.<br />

Sejumlah pekerja seks dan muncikari yang<br />

ditemui majalah detik di kawasan Dolly dan<br />

Jarak sejatinya ingin berhenti melakukan kegiatan<br />

prostitusi di sana. Sebut saja kakak-adik<br />

Sinta, 29 tahun, dan Santi, 22 tahun, asal Indramayu,<br />

Jawa Barat.<br />

Dua perempuan yang sudah lima tahun<br />

beroperasi di lokalisasi itu telah mendaftar<br />

untuk mengambil uang kompensasi ke Markas<br />

Komando Rayon Militer Sawahan, Surabaya.<br />

Rencananya, mereka akan membuka usaha<br />

di kampung halaman. “Mau buat usaha panti<br />

pijat,” ucap Sinta dengan gaya genit. Adapun<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


nasional<br />

Sejumlah pekerja seks duduk<br />

di "akuarium" sebuah wisma<br />

di Gang Dolly, Surabaya,<br />

Jawa Timur.<br />

rois jajeli/detikcom<br />

Tap/klik untuk berkomentar<br />

Yuli, 37 tahun, asal Trenggalek, Jawa Timur,<br />

mengaku akan memanfaatkan dana itu untuk<br />

membuka toko kelontong. “Saya juga mau<br />

pulang kampung,” katanya.<br />

Namun ada pula yang menolak menerima<br />

dana kompensasi. Sejumlah pekerja seks berkeras<br />

bertahan di lokalisasi Dolly dan Jarak. Alasannya,<br />

jumlah dana yang diberikan Pemerintah<br />

Kota Surabaya dan Kementerian Sosial itu tidak<br />

cukup untuk membiayai anak dan keluarga<br />

mereka di kampung.<br />

“Saya tahu apa yang saya lakukan ini tidak<br />

pantas. Tapi, mau bagaimana lagi, saya ingin<br />

anak saya menempuh pendidikan tinggi. Jangan<br />

sampai nasib susah juga menimpa anak saya,”<br />

ujar Yuni, salah satu penghuni wisma di Dolly.<br />

Dari tempat itu, Yuni memperoleh penghasilan<br />

hingga Rp 10 juta setiap bulan.<br />

Ko Juan, pemilik wisma Harmonis di Dolly,<br />

juga menolak penutupan tersebut. Dia beralasan<br />

pemerintah tidak menaksir ganti rugi<br />

bangunan. Menurut dia, jika Dolly ditutup, bangunan<br />

wisma harus dirombak agar bisa dijadikan<br />

tempat usaha lain. Dan itu membutuhkan<br />

biaya tersendiri.<br />

Dari bisnis tersebut, Juan mengaku mendapat<br />

omzet Rp 60 juta per bulan. Sebelum ada<br />

kabar penutupan lokalisasi Dolly, pekerja seks<br />

yang bekerja di wismanya mencapai 21 orang,<br />

dengan 3 pekerja pria serta 3 pembantu rumah<br />

tangga. Namun kabar penutupan membuat<br />

pekerja seks di wismanya berkurang menjadi<br />

10 orang.<br />

“Wali Kota harus mikirno. Buktek’no disek,<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


nasional<br />

Kawasan Dolly, Surabaya,<br />

pascadeklarasi penutupan<br />

lokalisasi.<br />

rois jajeli/detikcom<br />

nembe iso dipercoyo. Iyo nek<br />

dijalakno janji-janjine. Nek<br />

enggak, ngaplo la’an. (Wali<br />

Kota harus memikirkannya.<br />

Buktikan dulu baru bisa dipercaya.<br />

Iya kalau janji-janjinya<br />

bisa dijalankan. Kalau<br />

tidak, kita tidak dapat apaapa),”<br />

tutur Ko Juan.<br />

Sejumlah warga di kawasan<br />

Dolly juga menolak<br />

penutupan lantaran selama<br />

ini menggantungkan<br />

nasib dengan berdagang<br />

makanan dan minuman<br />

serta bahan kebutuhan pokok<br />

di lokalisasi tersebut.<br />

Praktis, dengan penutupan<br />

lokalisasi, usaha mereka<br />

terancam mati. Sebut<br />

saja Jarwo, 33 tahun, yang<br />

sudah 15 tahun berdagang<br />

kopi, sementara istrinya berjualan jus buah di<br />

lokalisasi Jarak.<br />

“Masih banyak biaya hidup yang harus saya<br />

cari, termasuk bayar utang,” ujar warga Kupang<br />

Gunung Tembusan, Putat Jaya, ini. “Karena itu,<br />

saya tetap menolak.”<br />

Sosiolog dari Universitas Airlangga, Surabaya,<br />

Bagong Suyanto, menilai penutupan lokalisasi<br />

Dolly dan Jarak tak otomatis memberantas<br />

praktek prostitusi di kawasan itu. Apalagi<br />

kebijakan tersebut terkesan dilakukan sepihak.<br />

Menurut dia, Pemerintah Kota Surabaya semestinya<br />

menggandeng seluruh stakeholder di<br />

kawasan itu untuk duduk bersama dan membahas<br />

solusi terbaik.<br />

Namun Pemerintah Kota Surabaya, menurut<br />

Bagong, mengabaikan hal itu dan tetap<br />

menutup Dolly serta Jarak. Penutupan tentu<br />

saja membuat warga dan pekerja di kawasan<br />

itu tidak terima. Bahkan Dolly tetap beroperasi<br />

meski deklarasi penutupan digelar. “Kalau<br />

ditutup secara simbolis, untuk apa. Menutup<br />

itu mudah, tapi memberantas prostitusi itu<br />

yang susah, tidak cukup dengan niat baik<br />

saja,” tuturnya. n M. Rizal, Zaenal Effendi, Rois Jajeli, iMam<br />

Wahyudiyanta (Surabaya) | Dimas<br />

Majalah detik detik 30 juni 7 - 13 - 6 april juli 2014


kriminal<br />

Misteri<br />

Sahutan dari<br />

Dalam Rumah<br />

ilustrasi: edi wahyono<br />

Dua anak perwira TNI AD dan seorang pembantu<br />

rumah tangga ditemukan tewas di rumah dinas.<br />

Salah satu korban sempat membalas panggilan<br />

tetangga.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


kriminal<br />

Rumah dinas Letkol Rudi<br />

Martiandi, Jalan Gudang<br />

Utara Nomor 18, Kelurahan<br />

Merdeka, Kecamatan Sumur<br />

Bandung, Kota Bandung.<br />

Tya Eka Yulianti/detikbandung<br />

Karangan bunga ucapan duka<br />

cita, salah satunya dari Wali Kota<br />

Bandung Muhammad Ridwan Kamil,<br />

masih berderet di muka kediaman<br />

Letnan Kolonel Infanteri Raden Rudi Martiandi<br />

di Jalan Gudang Utara Nomor 18, Kelurahan<br />

Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Kota<br />

Bandung, Rabu, 25 Juni lalu. Suasana duka masih<br />

menyelimuti rumah dinas di kompleks TNI<br />

Angkatan Darat tersebut.<br />

Rudi dan keluarganya juga masih enggan<br />

memberi keterangan terkait peristiwa sadis<br />

yang menimpa kedua anaknya. Putra pertama<br />

dan kedua Rudi, yakni Raden Mahesa Praja<br />

Pratama, 17 tahun—siswa kelas XI SMA Badan<br />

Perguruan Indonesia, Bandung―dan Raden<br />

Aura Rivi Ilaiyah, 13 tahun—siswi SMP Negeri<br />

44 Bandung―ditemukan tewas pada Minggu<br />

pagi, 22 Juni lalu.<br />

Rudi beserta istri dan anak bungsunya tidak<br />

berada di rumah tersebut. Mereka tinggal di<br />

Solo, Jawa Tengah, karena Rudi kini menjabat<br />

Kepala Seksi Operasi Komando Resor Militer<br />

074/Warastratama Surakarta. Selain kedua<br />

anak Rudi, seorang pembantu rumah tangga di<br />

rumah itu, Acim, ditemukan tewas. Pria berusia<br />

30-an tahun itu ditemukan tak bernyawa dengan<br />

posisi tergantung di tangga.<br />

Adapun Praja ditemukan tewas bersimbah<br />

darah di atas kasur di ruang tengah. Ada luka<br />

bekas cekikan dan tusukan benda tajam di leher<br />

serta pelipisnya. Sedangkan Aura tertelungkup<br />

di dapur dengan leher terjerat tali. “Ada tandatanda<br />

kekerasan pada Praja dan Aura. Untuk<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


kriminal<br />

Raden Mahesa Praja<br />

Pratama berfoto ria sehari<br />

sebelum ditemukan tewas di<br />

rumahnya.<br />

Istimewa<br />

sementara, tidak ditemukan tanda kekerasan<br />

pada Acim,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota<br />

Besar Bandung Komisaris Besar Mashudi, Senin,<br />

23 Juni lalu.<br />

Polisi menemukan sejumlah kejanggalan<br />

Polisi menemukan sejumlah kejanggalan terkait<br />

pembunuhan itu, antara lain tidak ada barang<br />

berharga yang hilang. Pintu dan jendela juga<br />

terkunci dari dalam rumah.<br />

terkait pembunuhan itu, antara lain tidak ada<br />

barang berharga yang hilang. Pintu dan jendela<br />

juga terkunci dari dalam rumah. Mengenai<br />

dugaan kedua remaja itu dibunuh Acim, mengingat<br />

tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan<br />

di tubuhnya, Mashudi mengatakan pihaknya<br />

tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah.<br />

“Kami tidak menuduh. Biar nanti ahlinya<br />

yang menyimpulkan,” ujarnya.<br />

Jenazah Acim diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara<br />

Sartika Asih, Bandung. Sedangkan<br />

sampel darah Praja, Aura, dan Acim, serta<br />

bercak darah di tempat cucian dikirim ke Pusat<br />

Laboratorium dan Forensik Markas Besar Polri<br />

untuk diteliti. Begitu juga linggis berlumuran<br />

darah yang ditemukan di balik lemari di ruang<br />

tengah. “Ini untuk memastikan itu darah Acim<br />

atau bukan. Pemeriksaan sampel darah ketiga<br />

jenazah juga untuk mengetahui pola waktu<br />

kematian masing-masing,” tutur Mashudi.<br />

Keluarga tak mengizinkan jenazah Praja dan<br />

Aura diautopsi, dan meminta langsung dimakamkan<br />

di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama,<br />

Jakarta Selatan, pada Senin, 23 Juni 2014. “Keluarga<br />

korban mengajukan keberatan kepada<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


kriminal<br />

Polisi membawa jenazah<br />

korban dari tempat kejadian<br />

perkara.<br />

Erna mardiana/detikbandung<br />

penyidik,” ucap Kepala RS Bhayangkara Sartika<br />

Asih Bandung, Komisaris Besar Hisbulloh Huda.<br />

Komandan Komando Distrik Militer 0618/BS<br />

Bandung, Letnan Kolonel Rudy Ramdhan, mengatakan<br />

pihaknya juga mengantongi sejumlah<br />

kejanggalan. Hanya, ia enggan menyampaikannya<br />

karena kasus ini tengah dalam penyelidikan<br />

polisi. “Kejanggalan yang kami temukan disampaikan<br />

ke polisi,” tuturnya.<br />

TNI AD pun menurunkan tim gabungan guna<br />

membantu polisi mengusut kasus kematian<br />

tersebut. Mereka antara lain dari Kodim 0618/<br />

BS Bandung, Komando Daerah Militer III/Siliwangi,<br />

dan Detasemen Polisi Militer Bandung.<br />

“Tim masing-masing terdiri atas tiga orang. Ini<br />

kan korban keluarga besar TNI, secara moril,<br />

kami ikut membantu menyelidiki,” kata Rudy.<br />

Kasus ini menyedot perhatian warga Bandung.<br />

Sejumlah tetangga dan teman korban<br />

juga kaget dan sedih setelah mengetahui pembunuhan<br />

sadis itu. Tetangga rumah korban,<br />

Fitri, 34 tahun, mengatakan pada Minggu itu,<br />

Praja dan Aura semestinya berangkat ke Solo<br />

menggunakan pesawat terbang via Jakarta<br />

untuk berlibur.<br />

“Jam 07.30 WIB mereka harus ke Jakarta pakai<br />

travel. Tapi, karena enggak bisa menghubungi,<br />

ibunya minta saya mengetuk pintu rumah,”<br />

ujarnya.<br />

Saat itu, Aura sempat menyahut dari dalam<br />

rumah. “Iya, Teh,” kata Fitri, menirukan sahutan<br />

itu. Karena menganggap anak-anak itu baru<br />

bangun tidur, Fitri pun meninggalkan rumah<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


kriminal<br />

Isi pesan pendek<br />

ponsel terakhir korban.<br />

erna mardiana/detikbandung<br />

tersebut. Ia ditemani Slamet, anggota TNI yang<br />

juga diminta oleh Letkol Rudi untuk mengecek<br />

kondisi rumahnya. Namun ia tak menyangka<br />

sahutan itu kini menjadi misteri. Sebab, setelah<br />

itu, ketiga penghuni rumah tersebut ditemukan<br />

tak bernyawa.<br />

Menurut Fitri, yang kerap mengirim makanan<br />

ke rumah Rudi, selama ini ia tak melihat ada<br />

kejanggalan di antara penghuni rumah dinas<br />

tersebut. Termasuk pembantu mereka yang<br />

disapa Om Acim. Fitri juga mengenal Praja dan<br />

Aura sebagai anak baik dan ceria. “Teman Praja<br />

atau Aura suka datang juga,” ujarnya.<br />

Menurut Delfieri, 17 tahun, teman Praja, korban<br />

sehari sebelumnya ikut kumpul bareng teman-temannya<br />

di daerah Cicaheum dan makan bersama<br />

di Cihapit. Mereka juga berkeliling di kawasan<br />

Dago, lalu minum susu murni di Antapani. “Sekitar<br />

pukul 21.30 WIB Praja diantar pulang,” tutur<br />

Delfieri, yang ditemui di rumah duka.<br />

Hampir semua teman Praja mengenal Acim,<br />

yang tinggal di rumah keluarga Rudi sejak<br />

temannya itu masih duduk di bangku sekolah<br />

dasar. Namun Delfieri tidak tahu apa hubungan<br />

Acim dengan keluarga korban, dan dari mana<br />

asalnya. Yang ia tahu, Aura, adik Praja, kurang<br />

dekat dengan Acim. Delfieri sendiri mengenal<br />

Praja dan Aura sebagai anak yang supel dalam<br />

pergaulan. “Pas kemarin ketemu, dia (Praja)<br />

enggak cerita ada masalah apa,” ucapnya.<br />

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat<br />

Brigadir Jenderal Rycko Amelza Dahniel mengatakan<br />

pihaknya tengah melakukan penyelidikan<br />

secara intensif dan paralel. Pertama,<br />

secara konvensional, dengan mengumpulkan<br />

keterangan sejumlah saksi, antara lain tetangga<br />

korban dan orang yang pertama kali<br />

masuk ke dalam rumah. Sudah 13 orang saksi<br />

diperiksa.<br />

Kedua, penyelidikan secara ilmiah, dimulai<br />

dari pengambilan sidik jari, pemeriksaan<br />

puntung rokok, linggis yang tepercik darah,<br />

serta kondisi jenazah korban. “Ini kejahatan<br />

biadab, harus segera diungkap,” kata Rycko.<br />

Kedua metode itu kemudian akan digabungkan<br />

untuk mendapat kesimpulan. ■<br />

ERNA MARDIANA, TYA EKA YulianTI, baban GANDA P. (BANDUNG) |<br />

M. RIZAL<br />

Majalah detik 20 30 - juni 26 januari - 6 juli 2014


hukum<br />

Berharap<br />

Uang Kembali<br />

dari Cipaganti<br />

Tiga bos perusahaan Cipaganti ditahan polisi karena<br />

diduga menggelapkan dana ribuan mitra koperasi.<br />

Modal yang terkumpul mencapai Rp 3,2 triliun.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


hukum<br />

Pegawai jasa travel Cipaganti<br />

sedang menjelaskan jadwal<br />

keberangkatan.<br />

HAsan Alhabsy/detikcom<br />

Cipaganti Group selama ini sangat<br />

dikenal oleh warga Bandung.<br />

Perusahaan transportasi itu adalah<br />

pelopor usaha angkutan shuttle<br />

travel (pergi-pulang) dari Bandung ke berbagai<br />

kota tujuan, seperti Jakarta, Tasikmalaya,<br />

dan Cirebon, hingga bisnis serupa kini<br />

menjamur di kota tersebut.<br />

Pengguna angkutan travel Cipaganti terutama<br />

adalah pelaju yang bolak-balik Bandung-<br />

Jakarta dan sekitarnya. Seperti warga Bandung<br />

yang bekerja di Jakarta atau mahasiswa<br />

asal Jakarta yang berkuliah di Kota Kembang.<br />

Transportasi ini begitu diandalkan karena jamjam<br />

keberangkatannya sudah pasti. Dalam<br />

sehari, ada beberapa jadwal keberangkatan,<br />

sehingga pengguna diberi pilihan. Armadanya<br />

pun banyak.<br />

Nama Cipaganti baru-baru ini kembali<br />

mengemuka setelah tiga bosnya berurusan<br />

dengan polisi lantaran terjerat kasus dugaan<br />

penipuan dan penggelapan melalui koperasi<br />

yang mereka kelola. Ketiganya adalah pengurus<br />

Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada,<br />

yang juga pemimpin PT Cipaganti Citra<br />

Graha Tbk. Mereka adalah Direktur Utama<br />

Andianto Setiabudi, Komisaris Utama Djulia<br />

Sri Redjeki, dan Komisaris Yulinda Tjendrawati<br />

Setia wan.<br />

Ketiga orang itu masih satu keluarga. Djulia<br />

adalah kakak Andianto, sedangkan Yulinda<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


hukum<br />

Cipaganti Group memberikan<br />

penjelasan soal kasus penggelapan<br />

dan penipuan yang menimpa tiga<br />

petinggi, termasuk Direktur Utama<br />

PT Cipaganti Citra Graha Tbk.<br />

Tya Eka Yulianti/detikbandung<br />

adalah istri Andianto. Mereka ditahan polisi<br />

pada Minggu malam, 22 Juni lalu. “Andianto itu<br />

sebagai ketua, Djulia wakil ketua, dan Yulinda<br />

adalah bendahara di koperasi itu,” kata Kepala<br />

Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Barat<br />

Komisaris Besar Martinus Sitompul.<br />

Menurut Martinus, Andianto mendirikan<br />

koperasi tersebut pada 2002. Mereka pun<br />

menghimpun penyertaan modal dari para<br />

mitra. Nama besar Cipaganti sepertinya<br />

cukup menarik minat masyarakat untuk ikut<br />

menanamkan modal. Setidaknya, 8.700 orang<br />

bergabung. Dana yang terkumpul pun cukup<br />

fantastis, yakni mencapai Rp 3,2 triliun.<br />

Selain karena nama besar Cipaganti, para<br />

mitra tergiur oleh sistem bagi hasil sebesar<br />

1,6-1,95 persen per bulan, tergantung tenor.<br />

Besaran bunga itu didasari pengelolaan dana<br />

tersebut oleh koperasi: untuk investasi di<br />

bidang perumahan, stasiun pengisian bahan<br />

bakar umum, transportasi, perhotelan, alat<br />

berat, hingga tambang.<br />

Hal ini dibenarkan Asep—bukan nama sebenarnya—salah<br />

satu anggota Koperasi Cipaganti.<br />

Menurut warga Cibubur, Jakarta Timur,<br />

itu, bisnis yang dijalankan Cipaganti nyata dan<br />

dapat dipantau. Saat bergabung di koperasi<br />

itu pada 2008, ia meneken kontrak hingga<br />

2011 dengan nilai investasi Rp 100 juta.<br />

Pada kontrak berikutnya, yakni 2011-2014,<br />

Asep menambah investasinya menjadi Rp<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


hukum<br />

Kepala Bidang Humas Polda<br />

Jawa Barat Komisaris Besar<br />

Martinus Sitompul saat<br />

memberikan konferensi pers.<br />

baban/detikbandung<br />

200 juta. Asep pun mendapat bagi hasil 1,6<br />

persen per bulan untuk kontrak pertama, dan<br />

2 persen untuk kontrak kedua. Selain mendapat<br />

bagi hasil, ia memperoleh diskon khusus<br />

menggunakan jasa usaha Cipaganti, seperti<br />

travel dan rental.<br />

Namun, pada awal 2014, Asep dan beberapa<br />

anggota Koperasi Cipaganti mulai waswas ketika<br />

pembayaran keuntungan macet. Belakangan,<br />

bos-bos koperasi mulai tidak kelihatan batang<br />

hidungnya. Alhasil, beberapa anggota melaporkan<br />

pengelola koperasi tersebut ke polisi.<br />

Berdasarkan laporan itu pula tim penyidik<br />

yang dipimpin Kepala Subdirektorat III Keja-<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


hukum<br />

Kami juga akan<br />

menjerat para<br />

tersangka dengan<br />

dugaan tindak pidana<br />

pencucian uang.<br />

hatan dengan Kekerasan Direktorat Reserse<br />

Kriminal Umum Polda Jawa Barat Ajun Komisaris<br />

Besar Murjoko Budoyono langsung<br />

melakukan penangkapan.<br />

Andianto dan istrinya ditangkap di rumahnya,<br />

Jalan Cipaganti Nomor 84, Kelurahan Cipaganti,<br />

Kecamatan Coblong, Kota Bandung.<br />

Sedangkan Djulia Sri Redjeki dicokok dari<br />

rumahnya, Jalan Gatot Subroto Nomor<br />

94, Kelurahan Lingkar Selatan,<br />

Coblong, Kota Bandung.<br />

Menurut Murjoko, penangkapan<br />

dilakukan berdasarkan<br />

enam laporan yang disampaikan<br />

mitra Koperasi Cipaganti.<br />

Awalnya, menurut<br />

Murjoko, bisnis koperasi<br />

berjalan lancar. Namun belakangan,<br />

dana mitra dialirkan<br />

ke sejumlah perusahaan milik<br />

pelaku, yakni PT CCG sebesar Rp<br />

200 miliar, PT CGT sebesar Rp 500<br />

miliar, dan PT CGP sebesar Rp 885 juta.<br />

Memasuki Maret 2014, Koperasi Cipaganti<br />

mengalami gagal bayar. Sedangkan uang mitra<br />

tidak jelas penggunaannya. Untuk mengantisipasi<br />

kekacauan, koperasi berupaya membayar<br />

keuntungan kepada anggota yang lebih dulu<br />

bergabung. Tapi dana tersebut berasal dari<br />

anggota yang baru menginvestasikan uangnya.<br />

Seperti gali lubang tutup lubang.<br />

Saat ini Polda Jawa Barat telah menyita<br />

sejumlah dokumen perkoperasian dan dokumen<br />

kerja sama koperasi dengan beberapa<br />

perusahaan yang tergabung dalam Cipaganti<br />

Group. Para tersangka akan dijerat Pasal<br />

378 dan 372 Kitab Undang-Undang Hukum<br />

Pidana tentang penipuan dan penggelapan<br />

juncto Pasal 55 dan 56. “Kami juga akan menjerat<br />

para tersangka dengan dugaan tindak<br />

pidana pencucian uang,” tutur Murjoko.<br />

Penangkapan bos Koperasi Cipaganti membuat<br />

dana mitra kerja menjadi tak tentu nasibnya.<br />

Asep dan ribuan anggota koperasi lainnya tak<br />

yakin uang mereka akan kembali utuh. Sebab,<br />

total dana penyertaan modal yang terkumpul<br />

sebesar Rp 3,2 triliun. Sedangkan total aset<br />

Cipaganti dan relasinya, berdasarkan data yang<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


hukum<br />

Kantor pusat Cipaganti di<br />

Bandung.<br />

Tya Eka Yulianti/detikbandung<br />

dilacak setelah Koperasi Cipaganti dinyatakan<br />

dalam status penundaan kewajiban pembayaran<br />

utang (PKPU) oleh majelis hakim Pengadilan<br />

Niaga Jakarta Pusat, hanya sekitar Rp 2 triliun.<br />

“Kami saat ini menolak voting pailit. Kami<br />

berharap modal pokok saja yang kembali,”<br />

ucap Asep.<br />

Menanggapi nasib dana anggota koperasi<br />

tersebut, Toto Moeljono, Sekretaris Perusahaan<br />

PT Cipaganti Citra Graha Tbk, enggan memberi<br />

penjelasan. Dia mengaku hanya bertugas mewakili<br />

PT CCG, bukan Koperasi Cipaganti.<br />

“Kalau ingin mengetahui detailnya, saya rasa<br />

bisa ditanya ke pengurus koperasi atau, sekarang<br />

ini, karena sudah masuk ke PKPU, silakan<br />

ke PKPU,” kata Toto di kantor Cipaganti, Jalan<br />

Gatot Subroto, Bandung, Selasa, 24 Juni lalu.<br />

Toto menjelaskan, koperasi dan CCG adalah<br />

dua institusi berbeda, kendati sama-sama di bawah<br />

Cipaganti Group. Koperasi memiliki saham<br />

di CCG sebesar 4,4 persen atau 160 juta lembar<br />

saham. “Karena ada yang mengira Koperasi Cipaganti<br />

itu merupakan bagian dari Tbk, itu tidak<br />

benar. Atau kebalikannya, CCG di bawah kendali<br />

koperasi, itu tidak benar,” ujar dia.<br />

Menurut Toto, pemberitaan soal Koperasi<br />

Cipaganti, yang sudah muncul sejak Mei lalu,<br />

telah berimbas ke saham CCG. Hingga kini,<br />

nilai saham perusahaan tersebut terus merosot.<br />

■ DEDEN GUNAWAN, BABAN gandapurnama, TYA EKA yulianTI<br />

(bandung) | dimas<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


Hukum<br />

Gali Lubang,<br />

Tutup Lubang<br />

OJK menduga Koperasi Cipaganti<br />

memakai model “gali lubang,<br />

tutup lubang” sehingga<br />

ambruk. Modal awal digunakan<br />

untuk membayari bunga.<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014


Hukum<br />

Kantor pusat Cipaganti di<br />

Bandung.<br />

Tia/detikcom<br />

SEJUMLAH pengurus Koperasi Cipaganti<br />

Karya Guna Persada datang ke<br />

salah satu ruangan di kantor Badan<br />

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga<br />

Keuangan atau Bapepam-LK (sekarang organ<br />

Otoritas Jasa Keuangan) untuk menyiapkan<br />

bahan presentasi.<br />

Saat itu, Agustus 2012, Bapepam-LK meminta<br />

pengurus menjelaskan kegiatan mereka menghimpun<br />

dana masyarakat sebagai modal usaha<br />

pada beberapa lini bisnis. Dalam presentasi itu,<br />

para pejabat Bapepam-LK mendapat kesan<br />

negatif. Para pengurus koperasi yang berdiri<br />

2002 itu tampak tidak siap dalam presentasinya.<br />

Beberapa kali mereka keluar dari ruangan<br />

mengambil bahan.<br />

“Dari cara mereka berpresentasi yang tidak<br />

siap dan dari hasil tanya-jawab dan sebagainya<br />

tidak memuaskan, saya bisa merasakan bahwa<br />

bisnis ini tidak dikelola dengan baik dan punya<br />

potensi runtuh,” ujar Ketua Satgas Investasi<br />

OJK Sardjito mengingat kejadian saat itu.<br />

Dugaan Sardjito, yang menjabat Ketua Satgas<br />

Investasi sejak OJK masih bernama Bapepam-<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014


Hukum<br />

Salah satu pegawai agen<br />

Cipaganti di Jakarta sedang<br />

melayani pelanggan.<br />

Hasan alhabsy/detikcom<br />

LK, terbukti benar dua tahun kemudian. Koperasi<br />

itu gagal membayar imbal hasil kepada<br />

investor mulai Maret 2014.<br />

Dalam surat pemberitahuan yang dirilis<br />

pengurus koperasi pada 1 April disebutkan alasan<br />

macetnya pembayaran imbal hasil adalah<br />

bisnis alat berat yang dioperasikan pada sektor<br />

tambang mineral sedang merosot. Bisnis ini<br />

lesu akibat kebijakan pemerintah yang menerapkan<br />

kewajiban penghiliran produk mineral<br />

mulai tahun ini.<br />

Pengurus berencana mengalihkan alat berat<br />

tersebut pada sektor baru, yaitu perkebunan,<br />

konstruksi, dan infrastruktur, sehingga denyut<br />

bisnis tetap berjalan. Dalam surat itu, pengurus<br />

juga menyampaikan alokasi dana investor ke<br />

bisnis properti, yaitu pembangunan jaringan<br />

kondotel Cipaganti di Cipaku, Bandung, serta<br />

pembangunan hotel Cipaganti di Legian, Bali.<br />

Namun OJK mempunyai pandangan berbeda<br />

atas penyebab gagal bayarnya Koperasi Cipaganti.<br />

Menurut Sardjito, Koperasi Cipaganti kerap<br />

melakukan roll over atawa menahan modal<br />

investor selama mungkin dengan memberikan<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014


Hukum<br />

Sebenarnya proses gali lubang<br />

tutup lubang di Koperasi<br />

Cipaganti itu sangat intensif<br />

dan ini salah satu ciri yang<br />

membuat bisnis itu kolaps.<br />

Sardjito<br />

iming-iming bunga besar untuk tenor panjang.<br />

Modal ini digunakan untuk membayar bunga<br />

kepada para investor.<br />

Dengan cara ini, awalnya investor memang<br />

tidak khawatir karena koperasi tetap rutin membayar<br />

bunga dengan nilai yang relatif besar,<br />

bahkan bisa lebih dari 20 persen setahun. Tapi<br />

model bisnis seperti ini tidak akan bertahan.<br />

“Sebenarnya proses gali lubang tutup lubang<br />

di Koperasi Cipaganti itu sangat intensif dan ini<br />

salah satu ciri yang membuat bisnis itu kolaps,”<br />

tutur Sardjito.<br />

Seorang investor,<br />

Untung Setiadi, mengatakan,<br />

untuk menjadi<br />

mitra di koperasi<br />

itu, seseorang mesti<br />

menyetor setidaknya<br />

Rp 100 juta. Koperasi<br />

menjanjikan bunga 1,6<br />

persen per bulan jika<br />

tenor investasi setahun dan 1,9 persen jika tenor<br />

sampai 5 tahun. Dalam hitungan bunga per tahun,<br />

investor bakal mendapat 22,8 persen per tahun.<br />

“Saya setor Rp 550 juta dengan masa kontrak<br />

selama 5 tahun dan bunga sebesar 1,9 persen<br />

setahun,” ujar Unang, yang tinggal di Bandung<br />

dan baru setahun menjadi investor.<br />

Unang kepincut tawaran investasi di Koperasi<br />

Cipaganti karena mendengar kisah temantemannya<br />

sesama pensiunan yang sukses<br />

mendulang keuntungan, bahkan ada yang sudah<br />

menjadi investor sekitar 10 tahun. Unang<br />

adalah pensiunan dosen sebuah perguruan<br />

tinggi swasta di Bandung.<br />

Bandingkan dengan hasil investasi pendapatan<br />

tetap seperti lewat Obligasi Ritel Indonesia<br />

(ORI) seri 010. Untuk tenor tiga tahun saja,<br />

pemerintah hanya berani memberi bunga 8,5<br />

persen. Lazimnya, imbal hasil investasi yang<br />

pendapatannya di atas 10 persen bukan tetap.<br />

Artinya, ada kemungkinan naik atau turun. Ini<br />

seperti reksa dana saham dan semacamnya.<br />

Selain Unang, seorang investor bernama<br />

Asep tidak mau ketinggalan meraih imbal hasil<br />

yang dari Koperasi Cipaganti. Awalnya Asep<br />

yakin berinvestasi di Koperasi Cipaganti karena<br />

dijanjikan dana investasi akan dialokasikan<br />

sebagai modal kerja rental. Ia melihat bisnis<br />

transportasi Cipaganti sangat moncer setelah<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014


Hukum<br />

Seorang mekanik Cipaganti<br />

sedang membereskan<br />

mesin penyejuk udara bus<br />

wisata perusahaan itu.<br />

Hasan alhabsy/detikcom<br />

jalan tol Cipularang dibuka.<br />

Asep menyetor dana investasi Rp 100 juta<br />

dengan jangka waktu investasi dari 2007<br />

hingga 2011. Kemudian, Asep kembali menyetor<br />

dana investasi sebesar Rp 200 juta untuk<br />

jangka waktu investasi 2011 hingga 2014. “Saya<br />

besar di Bandung dan mengikuti perkembangan<br />

bisnis Cipaganti,” katanya. “Saya merasa<br />

yakin bisnis Cipaganti dapat dipercaya dan bisa<br />

berkembang.”<br />

Kini Unang dan Asep harus kecewa karena<br />

koperasi bunga yang biasa mereka nikmati<br />

setiap bulan tidak lagi cair akibat Koperasi Cipaganti<br />

gagal bayar. Namun mereka bersama<br />

investor lainnya sedang mengajukan permohonan<br />

penangguhan kewajiban pembayaran<br />

utang ke Pengadilan Niaga di Jakarta.<br />

Upaya ini ditempuh agar tidak ada kreditor<br />

yang meminta kepada pengadilan untuk memailitkan<br />

Koperasi Cipaganti, sehingga bisa<br />

ditempuh jalan damai dan modal investasi<br />

kembali. “Kalau pailit, apakah aset-aset koperasi<br />

itu ada dan nilainya sebanding dengan modal<br />

investasi kami. Kalau asetnya ternyata kurang,<br />

bisa gigit jari kan,” ujar Unang. ■<br />

Hans Henricus B.S. Aron<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014


hukum<br />

Dari<br />

Penyewaan<br />

Mobil<br />

ke Raja<br />

Travel<br />

Cipaganti dimulai dari<br />

penyewaan mobil. Model<br />

bisnis melayani warga<br />

Bandung-Jakarta banyak<br />

ditiru. Hubungan dengan<br />

Koperasi Cipaganti<br />

terbatas.<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014


hukum<br />

Direktur Utama Cipaganti<br />

Citra Graha, Andianto<br />

Setiabudi, diapit Direktur<br />

Keuangan Robertus Setiawan<br />

Leonardi dan Sekretaris<br />

Perusahaan Toto Moeljono<br />

pada awal Juni lalu.<br />

Agung Pambudhy/Detikcom<br />

TURUN dari minibus berkapasitas delapan<br />

orang Hyundai Starex, Rahmad<br />

Hidayat langsung menuju musala<br />

yang terletak di pompa bensin di<br />

kawasan Dr Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan.<br />

Minibus dengan warna dan tulisan “Cipaganti”<br />

mencolok itu baru saja membawa penumpang<br />

dari Bandung, dan Rahmad mesti membawanya<br />

kembali ke Bandung.<br />

Sudah tujuh tahun ia menjalani pekerjaan<br />

ini dan kehidupannya tidak banyak berubah,<br />

bahkan ketika tahun lalu perusahaannya, PT Cipaganti<br />

Citra Graha, melepas saham ke bursa.<br />

Sekali jalan Bandung-Jakarta-Bandung, Rahmad<br />

mendapat bayaran Rp 160 ribu. Sebulan sekali,<br />

pendapatan itu ditambah bonus Rp 300-400<br />

ribu. “Janji manajemen, gaji dan fasilitas lainnya<br />

akan ditambah setiap bulan secara tetap,<br />

belum terealisasi hingga kini,” katanya.<br />

Langkah perusahaan melepas saham itu<br />

mungkin tidak banyak dampaknya bagi Rahmad.<br />

Tapi, bagi Cipaganti, kehadiran mereka<br />

di lantai bursa menjadi salah satu tonggak terpenting<br />

bisnis mereka. Bisnis tersebut sekarang<br />

dipayungi awan gelap karena pemiliknya juga<br />

mengelola perusahaan investasi bermasalah<br />

dengan nama sama, Cipaganti Karya Guna<br />

Persada.<br />

Pemberitaan tentang koperasi yang pemimpinnya<br />

sama dengan pemilik Grup Cipaganti<br />

ini langsung menjatuhkan harga saham. “Impact-nya<br />

pada CCG (Cipaganti Group) yang<br />

langsung kelihatan adalah harga saham kami<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014


hukum<br />

turun, bisa dilihat record-nya,” ujar Sekretaris<br />

Perusahaan Cipaganti, Toto Moeljono.<br />

Awalnya, harga saham Cipaganti terus menguat.<br />

Dari harga di bawah Rp 200 per lembar<br />

pada awal peluncuran, harga bisa berlipat dua<br />

melewati Rp 400 pada Oktober tahun lalu.<br />

Meski harga saham kemudian turun, selama<br />

sekitar setengah tahun stabil pada kisaran Rp<br />

200 per lembar. Baru Mei lalu, saat masalah<br />

Koperasi Cipaganti muncul, harga saham jatuh<br />

hingga di bawah Rp 100 dan pekan lalu bertengger<br />

pada angka Rp 54 per lembar.<br />

Untuk menjaga agar perusahaan ini tidak semakin<br />

jatuh di mata investor bursa, Cipaganti<br />

menyatakan mereka terpisah dari Koperasi Cipaganti.<br />

Toto mengatakan Koperasi Cipaganti<br />

Direktur Utama Cipaganti<br />

Citra Graha, Andianto<br />

Setiabudi, bersama Direktur<br />

Utama Bursa Efek Indonesia<br />

Ito Warsito saat penjualan<br />

saham perdana perusahaan<br />

travel itu.<br />

Agung Pambudhy/Detikcom<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014


hukum<br />

Ya, saya lihat perusahaan ini<br />

baik, record kejahatan tidak<br />

saya lihat.<br />

Marzuki Usman<br />

bukan anak usaha PT Cipaganti Citra Graha.<br />

“Ataupun kebalikannya, Cipaganti Citra Graha<br />

ada di bawah kendali Koperasi, itu tidak benar<br />

adanya,” katanya.<br />

Hubungan resmi sejauh ini adalah kepemilikan<br />

saham. Koperasi Cipaganti memegang 4,9<br />

persen saham Grup Cipaganti. Saham ini didapatkan<br />

pada 2012 saat Koperasi menanam Rp<br />

16 miliar di perusahaan.<br />

Hubungan lainnya, menurut laporan keuangan<br />

tahunan 2012, Koperasi Cipaganti memberikan<br />

pinjaman kepada Cipaganti Group sebesar<br />

Rp 200 miliar dengan<br />

bunga 1,5 persen per bulan<br />

pada 2007. Tapi, pada<br />

2012, seluruh kewajiban<br />

ini sudah selesai. Dalam<br />

laporan keuangan juga<br />

disebutkan, per Juni 2013<br />

utang kepada mitra Koperasi mencapai Rp 98<br />

miliar.<br />

Utang itu perjalanannya agak ruwet. Mitra<br />

Koperasi mengambil utang ke Bank Bukopin<br />

untuk membeli mobil. Cipaganti Group menggunakan<br />

mobil itu dan kemudian membayar<br />

cicilan utang ke Bukopin.<br />

Yang jelas, secara hukum, posisi Koperasi<br />

Cipaganti dan Grup Cipaganti terpisah. Karena<br />

posisinya terpisah, operasi perusahaan travel<br />

itu tidak terganggu. “Tapi kita tidak tahu, kita<br />

lihat seiring dengan berjalan waktu,” kata Toto.<br />

Langkah besar Cipaganti hingga sampai<br />

lantai bursa itu diawali dari sebuah perusahaan<br />

penyewaan mobil di Jalan Cipaganti (jalan yang<br />

berdampingan dengan pusat wisata belanja<br />

terkenal Bandung, Cihampelas) pada 1985.<br />

Penyewaan itu mereka kembangkan menjadi<br />

perusahaan travel pada 2002. Model bisnisnya<br />

seperti travel yang dikenal di Jawa Tengah dan<br />

Jawa Timur, yakni antar-jemput penumpang<br />

sampai pintu rumah. Pada tahun itu pula, mereka<br />

mulai membuat Koperasi Cipaganti Karya<br />

Guna Persada, yang memungkinkan investor<br />

menanam modal di bisnis mereka dengan sistem<br />

bagi hasil.<br />

Bisnis mereka melejit dan menjadi sangat<br />

terkenal setelah jalan tol Cipularang beroperasi<br />

pada 2005. Jalan tol ini memungkinkan Bandung-Jakarta<br />

bisa ditempuh dalam waktu dua<br />

jam saja, tidak seperti sebelumnya, yang bia-<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014


hukum<br />

Harga saham Cipaganti<br />

Citra Graha terpampang di<br />

layar di gedung Bursa Efek<br />

Indonesia. Kasus Koperasi<br />

Cipaganti membuat harga<br />

saham ini anjlok.<br />

Agung Pambudhy/Detikcom<br />

sanya butuh sampai 5 jam untuk menempuh<br />

perjalanan yang kurang dari 200 kilometer itu.<br />

Jalan tol penghubung Bandung-Jakarta itu segera<br />

dimanfaatkan Cipaganti dengan membuat<br />

layanan travel point-to-point, bukan door-to-door,<br />

yang kemudian menjadi tren bisnis transportasi.<br />

Kehadiran moda transportasi umum ini bahkan<br />

membuat kereta api Parahyangan kesayangan<br />

orang Bandung terpaksa berhenti beroperasi.<br />

Puncaknya adalah tahun lalu, saat perusahaan<br />

ini berhasil masuk bursa. Tak kurang Marzuki<br />

Usman, yang pernah memimpin Badan Pengawas<br />

Pasar Modal, bersedia menjadi komisaris<br />

independen. “Ya, saya lihat perusahaan ini baik,<br />

record kejahatan tidak saya lihat,” katanya saat<br />

menjelaskan awal ia masuk perusahaan ini.<br />

Saat ini bisnis penyewaan Cipaganti masih<br />

berjalan dengan mobil lebih dari 1.400 unit<br />

pada akhir tahun lalu. Sedangkan bisnis travel<br />

point-to-point dilayani hampir 1.200 mobil<br />

dengan 216 titik keberangkatan di Jawa, Bali,<br />

dan Kalimantan Timur. Pada tahun lalu, pendapatan<br />

mereka Rp 646 miliar, tidak berbeda<br />

banyak dengan tahun sebelumnya sebesar Rp<br />

639 miliar. ■ Budi Alimuddin, Hans Henricus B.S. Aron, Tya Eka<br />

Yulianti (Bandung) | NUR KHOIRI<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014


Kolom<br />

Drone,<br />

Penjaga<br />

Kedaulatan<br />

Rawan penyadapan oleh negara lain bila tidak<br />

menggunakan satelit sendiri.<br />

Oleh: DrS Mohamad Dahsyat, mm<br />

Biodata<br />

Nama:<br />

Drs Mohamad Dahsyat, MM<br />

Tempat/Tanggal Lahir:<br />

Bekasi, Jawa Barat, 5 Agustus 1964<br />

Istri:<br />

Dr Henny Komalia, SpA<br />

Luasnya wilayah Nusantara, yang 70 persen di antaranya berupa<br />

perairan dengan lebih dari 17 ribu pulau, tentunya membawa<br />

konsekuensi sendiri. Banyak pihak asing, baik dengan menyelusup<br />

maupun terang-terangan, melakukan pencurian di hutan, juga di<br />

lautan kita. Belum lagi klaim terhadap wilayah di perbatasan yang terus<br />

terjadi, meski Indonesia menggunakan acuan Deklarasi Juanda 1957 tentang<br />

Zona Ekonomi Eksklusif dan United Nations Convention on the Law of the<br />

Sea 1982.<br />

Di sisi lain, keuangan negara belum memadai untuk bisa membiayai kegiatan<br />

pengawasan hingga pencegahan berbagai pelanggaran oleh pihak asing.<br />

Berpijak pada kenyataan itulah, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi<br />

(BPPT) sejak sekitar 10 tahun lalu berupaya menciptakan kendaraan tanpa<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


Kolom<br />

Anak:<br />

1 Raita Faza Amalia<br />

2 Mohamad Fachri Auzan<br />

3 Mohamad Fahmi Hadiyan<br />

Pendidikan:<br />

n SDN I Tambun, Bekasi, 1970-1975<br />

n SMPN I Tambun, Bekasi, 1976-1979<br />

n SMAN I Bekasi, 1979-1982<br />

n Jurusan Matematika dan Ilmu<br />

Pengetahuan Alam Universitas<br />

Padjadjaran, Bandung, 1982-1987<br />

n Magister Management, 1996-1998<br />

Pekerjaan:<br />

n Perekayasa uji terowongan angin<br />

Unit Pelaksana Teknis Laboratorium<br />

Aero Gasdinamika dan<br />

Getaran, Badan Pengkajian dan<br />

Penerapan Teknologi (BPPT), Puspiptek,<br />

Serpong<br />

n Ketua kelompok penelitian bidang<br />

aeroakustik dan aeroelastik Laboratorium<br />

Aero Gasdinamika dan<br />

Getaran, BPPT, 1991-2006<br />

n Ketua kelompok peneliti bidang<br />

gas dinamik Laboratorium Aero<br />

awak alias pesawat nir-awak atau drone. Pesawat jenis ini lazim digunakan<br />

untuk melakukan berbagai kegiatan dengan tingkat kesulitan tinggi, misalnya<br />

melakukan pemotretan udara, melakukan pengintaian, mengukur karakteristik<br />

atmosfer, dan menjelajahi wilayah yang sulit dijangkau oleh manusia.<br />

Dengan kemampuan mengawasi obyek yang dibidik, baik siang maupun<br />

malam, serta pengiriman data secara cepat, peranti ini menjadi lebih mudah<br />

digunakan untuk pengamanan sebuah kegiatan. Paralel dengan keunggulan<br />

tersebut, penggunaan drone diyakini dapat menekan biaya operasional.<br />

Efisiensi anggaran tercipta karena pengadaan pesawat jauh lebih murah,<br />

juga tak perlu pilot, yang butuh pendidikan dan pelatihan lama serta makan<br />

biaya.<br />

Bila peruntukan drone bukan bagi keperluan penyerangan atau menunjang<br />

perang, tapi sekadar sarana pengawasan/pemantauan wilayah, termasuk<br />

mengawasi dan mengusir pencurian ikan di samudra kita, pesawat yang<br />

diperlukan ukurannya relatif kecil. Artinya, ini akan jauh lebih murah dari<br />

sisi biaya operasional. Bahkan potensi risiko bahaya yang dihadapi juga lebih<br />

kecil.<br />

Soal daya jelajah juga bisa dipilih sesuai dengan peruntukan pesawat tersebut.<br />

Selama ini drone yang dibuat dibagi dalam beberapa jenis: sort range,<br />

medium range, hingga long range. Untuk kelas sort range, daya jelajahnya<br />

hanya beberapa kilometer, medium range puluhan hingga ratusan kilometer,<br />

dan kelas yang paling atas atau long range mampu terbang antarbenua secara<br />

terus-menerus dalam waktu 40 jam tanpa henti.<br />

Namun, yang patut diingat, daya jelajah ini bergantung pada dukungan<br />

infrastruktur dan suprastrukturnya. Faktor pendukung itu antara lain sistem<br />

telekomunikasi yang canggih, baik dengan sistem line of sight maupun beyond<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


Kolom<br />

Gasdinamika dan Getaran, BPPT,<br />

2006-2009<br />

n Kepala Bidang Matra Udara Pusat<br />

Teknologi Industri Pertahanan dan<br />

Keamanan, 2009-2014<br />

n Chief Engineer Program Rancang<br />

Bangun Pesawat Udara Nir-Awak<br />

BPPT, 2009-2013<br />

n Ketua Program Rancang Bangun<br />

Pesawat Udara Nir-Awak BPPT,<br />

2014<br />

line of sight yang memerlukan satelit. Untuk Indonesia, sebetulnya banyak<br />

pilihan pesawat yang bisa digunakan karena kita dapat membangun infrastruktur<br />

sistem telekomunikasi yang diinginkan.<br />

Kalaupun selama ini penggunaan drone di Tanah Air masih jarang, hal<br />

itu disebabkan oleh beberapa faktor. Masalah anggaran, teknologi yang<br />

diinginkan, infrastruktur dan suprastruktur yang dimiliki, pengetahuan dan<br />

pengalaman, serta sistem keselamatan terbang adalah beberapa di antara<br />

alasan tidak menggunakan drone.<br />

Namun saat ini beberapa faktor tersebut mulai berkurang dan akan berkurang.<br />

Masalah anggaran, misalnya, saat ini dapat ditekan melalui peningkatan<br />

kemampuan penguasaan teknologi dalam negeri.<br />

Hanya, ini membutuhkan kesabaran dan perhatian khusus. Sejumlah institusi<br />

lokal telah mampu memproduksi pesawat nir-awak tersebut. Misalnya<br />

saja BPPT, PT Dirgantara Indonesia, PT UAV Indo, PT Globalindo Teknologi<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


Kolom<br />

Service Indonesia, PT Robo Aero Indonesia, PT Aviator, dan PT Carita.<br />

Soal ongkos pembuatan sangat bervariasi. Tentu bergantung pada desain,<br />

peruntukan, serta fitur teknologi yang ada pada pesawat tersebut. Bahkan<br />

juga tergantung prestasi terbangnya. Pengalaman selama ini menunjukkan,<br />

biaya yang dibutuhkan mulai ratusan juta rupiah hingga ratusan miliar rupiah<br />

untuk pembuatan sebuah drone.<br />

Memang, tak bisa dimungkiri, ada beberapa hal pada drone buatan dalam<br />

negeri yang masih perlu disempurnakan. Misalnya suara yang masih berisik<br />

dan teknologi software yang masih terbatas. Tetapi bukan berarti hal itu<br />

tidak bisa diatasi.<br />

Ini hanya persoalan waktu dan tentu saja pertimbangan terhadap potensi<br />

risiko yang dihadapi. Sebagai contoh, drone buatan dalam negeri yang kini<br />

digunakan oleh TNI Angkatan Udara, Wulung. Penggunaan muffler guna<br />

meredam kebisingan pada pesawat tanpa awak itu perlu riset lebih mendalam.<br />

Pasalnya, jika tidak berhati-hati dalam penerapannya, akan terjadi risiko<br />

kegagalan mesin saat berada di daerah yang sangat tinggi, yaitu daerah yang<br />

kandungan oksigennya sangat tipis. Sehingga benda seberat sekitar 120 kilogram<br />

itu bisa meluncur ke bawah dan berisiko terjadi kecelakaan.<br />

Begitupun soal pengendalian, apakah melalui pemrograman lewat komputer<br />

atau menggunakan satelit. Bagi negara-negara maju, seperti Amerika,<br />

Cina, dan Rusia, soal kesiapan satelit penunjang misi pengoperasian drone<br />

tidak akan menjadi masalah serius. Ini sangat berbeda dengan kita, yang tidak<br />

memiliki satelit buatan atau yang dikendalikan sendiri. Saat ini Indonesia<br />

hanya berstatus konsumen, yakni penyewa satelit.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


Kolom<br />

Dalam kondisi seperti ini, komunikasi data sebagai basis penghubung<br />

antara ruang komando pengendali drone dan drone akan menghadapi masalah,<br />

yakni rawan penyadapan oleh negara lain. Namun, ini juga tergantung<br />

karakter komunikasi tersebut, sebab bisa saja komunikasi data itu diproteksi.,<br />

melalui enskripsi. Memang, biaya untuk pengoperasian dengan satelit seperti<br />

itu tidak murah,<br />

Yang pasti, persoalan ini bukan berarti harga mati. Justru di sinilah tantangannya.<br />

Banyak hal yang telah dilakukan para ilmuwan di Tanah Air untuk<br />

menyiasati kendala itu. Pesawat tanpa awak milik TNI AU, Wulung, misalnya,<br />

telah dirancang untuk return to base secara otomatis bila komunikasi dengan<br />

ruang komando terputus.<br />

Cara lain adalah memanfaatkan atau memberdayakan aset perangkat lain<br />

yang tak jauh berbeda dengan base transceiver station (BTS) milik operator<br />

seluler. Namun BTS yang digunakan adalah BTS khusus dan hanya untuk<br />

pengendalian pesawat nir-awak tersebut. Bisa juga dengan repeater.<br />

Dengan serangkaian keunggulan dan kekurangan pada drone yang ada di<br />

Tanah Air, benang merah yang ada adalah bahwa pemanfaatan perangkat<br />

tersebut sangat dibutuhkan melihat fakta empiris yang ada. Dengan 17.200<br />

pulau yang tersebar di Tanah Air memerlukan pengawasan 24 jam penuh.<br />

Disinilah efektivitas dan efisiensi pengawasan serta penjagaan setiap jengkal<br />

kedaulatan wilayah Tanah Air Insya Allah bisa terjawab.<br />

Majalah Majalah detik 30 detik juni 30 - 6 juni juli - 2014 6 juli 2014


gaya hidup<br />

Lucunya<br />

Si Gigi Kelinci<br />

Orang bergigi kelinci dulu sering diejek. Tapi kini<br />

model gigi panjang di depan itu malah jadi tren.<br />

Bikin lebih cute, katanya.<br />

thinkstock<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


gaya hidup<br />

detikhot<br />

Dulu, sewaktu kecil, anak perempuan<br />

mungkin sering diledek garagara<br />

punya bentuk gigi depan yang<br />

menyerupai gigi kelinci. Namun kini<br />

bentuk gigi itu justru dianggap cute.<br />

Gigi kelinci bahkan berkembang menjadi<br />

tren baru yang semakin digilai,<br />

khususnya oleh perempuan.<br />

Mereka mendatangi ahli<br />

gigi untuk bisa memiliki<br />

gigi kelinci.<br />

Sejumlah selebritas, seperti<br />

Olla Ramlan, ternyata juga jatuh<br />

cinta pada gigi kelinci. Sudah dua<br />

tahun ini perempuan yang berprofesi<br />

sebagai presenter itu “memakai” gigi kelinci.<br />

Istri pengusaha M. Aufar Hutapea itu mencoba<br />

tren gigi kelinci dengan dibantu drg. Devya<br />

Linda, Sp.BM., FISID. di Beyoutiful Aesthetic<br />

Clinic di bilangan Jakarta Selatan.<br />

Kira-kira, apa yang dilakukan sang dokter<br />

terhadap gigi Olla? Apakah dia melakukan semacam<br />

pengikiran gigi di kanan-kiri supaya gigi<br />

depan tampak lebih panjang?<br />

Ternyata, sang ahli menggunakan teknik<br />

veneer untuk mengubah bentuk gigi Olla.<br />

Hmm, bukankah veneer adalah teknik yang biasa<br />

digunakan untuk membuat gigi lebih putih?<br />

Benar sekali. Veneer yang ini sama dengan<br />

veneer untuk memutihkan gigi. Teknik ini ternyata<br />

juga bisa membuat orang menjadi lebih<br />

cantik.<br />

Veneer merupakan bahan yang digunakan<br />

untuk melapisi permukaan gigi. Dulu teknik ini<br />

digunakan untuk para pasien dengan masalah<br />

karies supaya giginya tidak mudah pecah.<br />

Nah, belakangan, veneer berkembang untuk<br />

tujuan estetika. Dengan memakai veneer, wajah<br />

bisa terlihat lebih sempurna, lebih tirus, dan<br />

otomatis lebih cantik.<br />

“Gigi orang dengan bentuk yang kasar, besar,<br />

dan warnanya kuning, wajahnya akan terlihat<br />

berbeda setelah giginya lebih putih dengan<br />

veneer. Ia akan terlihat lebih muda,” ujar drg.<br />

Devya.<br />

Lalu, bagaimana veneer bisa membuat wajah<br />

lebih tirus? Apakah ada tindakan pada rahang?<br />

Menurut drg. Devya, operasi rahang memang<br />

mungkin dilakukan untuk kasus-kasus tertentu.<br />

Namun, biasanya cukup dengan penyusunan<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


gaya hidup<br />

Vega, sebelum memasang veneer<br />

(kiri) dan sesudah (kanan)<br />

detikhot<br />

veneer yang disesuaikan, wajah akan terlihat<br />

lebih tirus dari sebelumnya. Jadi, otomatis lebih<br />

cantik.<br />

“Jadi, tergantung susunan veneer-nya selesai<br />

dibuat, bentuk wajah pasien akan langsung<br />

terlihat lebih tirus,” ujar dokter muda ini.<br />

Rogoh Ratusan Juta rupiah<br />

Olla, yang terlihat lebih cantik sejak memakai<br />

veneer, rupanya membuat Vega Darwanti tertarik.<br />

Perempuan yang juga berprofesi sebagai<br />

presenter itu ikut menjalani teknik veneer.<br />

Bahkan Vega melakukan pemasangan veneer<br />

oleh dokter yang sama dengan Olla. Ikut-ikutan?<br />

Tidak juga. Vega mengaku melakukan veneer<br />

bukan untuk membuat gigi kelinci.<br />

Awalnya, Vega ingin memperbaiki bentuk<br />

giginya setelah melepas kawat gigi yang sudah<br />

dipakainya selama tujuh tahun. “Banyak gigi<br />

yang kasar karena pakai kawat gigi itu,” ujarnya.<br />

Menurutnya, ada setidaknya 10 gigi yang diperbaiki,<br />

termasuk dua gigi depan yang dibuat<br />

mirip gigi kelinci. Saat ini Vega sudah bergigi<br />

kelinci selama enam bulan.<br />

Lalu, berapa ongkos yang harus dibayar untuk<br />

memiliki gigi kelinci seperti Olla dan Vega?<br />

Hmm, ternyata tidak murah. Menurut Vega,<br />

veneer yang bagus berharga sekitar Rp 6 juta<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


gaya hidup<br />

wikipedia.org<br />

hingga Rp 10 juta per gigi.<br />

“Jadi, tergantung giginya. Kalau cuma gigi<br />

depan saja ya murah. Tapi kan kadang gigi-gigi<br />

yang lain juga perlu diperbaiki. Itu yang bikin<br />

mahal,” ujar ibu satu anak itu.<br />

Vega mengatakan, memasang veneer di gigi<br />

sebenarnya bukan cuma soal penampilan saja.<br />

Menurutnya, pengubahan bentuk gigi ini juga<br />

demi kesehatan.<br />

“Jadi, selama ini, kalau makan aku kunyah<br />

pakai gigi kanan saja, nah sekarang sih sudah<br />

balance, ya,” kata Vega.<br />

Tentang Veneer<br />

Secara umum, terdapat dua jenis veneer,<br />

yaitu berbahan dasar porselen dan komposit.<br />

Keduanya punya kelebihan dan kekurangan<br />

masing-masing.<br />

Veneer porselen disebut-sebut lebih kuat dan<br />

punya daya tahan warna lebih baik. Hasilnya<br />

juga lebih maksimal. Selain memutihkan gigi,<br />

teknik ini juga bisa mengatasi gigi patah.<br />

Namun perlu konsultasi ke dokter untuk mengetahui<br />

kondisi gigi jika ingin memasang veneer.<br />

Dokter juga akan melakukan perencanaan<br />

tentang apa yang akan dilakukan terhadap gigi<br />

pasien.<br />

Banyak orang mungkin merasa takut dengan<br />

teknik ini. Namun, dengan bantuan para ahli,<br />

cara ini relatif lebih aman. Apalagi dokter masih<br />

bisa merevisi apabila bentuk yang telah dibuat<br />

kurang cocok.<br />

Jadi, apakah Anda tertarik mengikuti Olla dan<br />

Vega untuk terlihat lebih menawan? Bersiaplah<br />

merogoh kocek dalam-dalam. n KEN YUNITA<br />

Majalah detik 2 30 - 8 juni Desember - 6 juli 2013<br />

2014


wisata<br />

foto-foto: OKTA WIGUNA/majalahdetik<br />

Jiufen,<br />

Jiufen,<br />

Desa Emas Berselimut Kabut<br />

Pasar dan tambang tua di Taiwan disulap<br />

menjadi tujuan wisata nan ramai. Menawarkan<br />

pemandangan pegunungan mendesak ke lautan<br />

dan diselimuti kabut tipis.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


wisata<br />

Ratusan orang berduyun-duyun<br />

melewati jalan selebar sekitar 3<br />

meter, yang diapit kios-kios penjaja<br />

kuliner dan oleh-oleh khas Taiwan.<br />

Tetesan gerimis bercampur kabut menerobos<br />

di antara celah-celah atap.<br />

Pasar di Jalan Jishan di Desa Jiufen itu memang<br />

menjadi atraksi utama turis di kawasan<br />

pegunungan Distrik Ruifang. Letaknya di atas<br />

gunung. Pengunjung wajib melewati puluhan<br />

anak tangga naik-turun untuk mencapainya.<br />

Nyaris semua toko ramai pengunjung. Namun<br />

yang paling terkenal adalah kios taro Nenek<br />

Lai. Taro adalah semacam bakso dari ubi,<br />

yang mirip wedang ronde di Jawa Tengah.<br />

Namun, berbeda dengan wedang ronde yang<br />

berisi air jahe hangat, taro disajikan dengan<br />

teh hijau dan dibubuhi kacang merah. Konon,<br />

Nenek Lai punya resep yang tak memasukkan<br />

bahan kimia pada “bakso ubi” buatannya.<br />

Agar pelanggan percaya, taro sengaja diuleni<br />

di depan para pelanggan berbalut jaket tebal,<br />

yang menyeruput hangatnya hidangan pencuci<br />

mulut khas Desa Jiufen itu.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


wisata<br />

Teriakan-teriakan para penjual berkelindan<br />

dengan tajamnya bau bumbu masakan di udara.<br />

Jamur, bakpao, dan kue ditawarkan tanpa<br />

akan pernah tahu pasti apa nama dan isinya<br />

jika tak piawai berbahasa lokal.<br />

Hampir tak ada penjual yang bisa berbahasa<br />

Inggris. Beruntung, setiap barang dagangan<br />

sudah dibanderol dengan harga yang bisa dipahami<br />

oleh mereka yang tak bisa berbahasa<br />

Cina.<br />

Dolar Taiwan memang tak terlalu jauh nilainya<br />

dari rupiah. Barang-barang di Jiufen juga<br />

jauh lebih murah daripada harga-harga di<br />

tengah kota, apalagi di bandara. Tapi jangan<br />

terburu-buru menghabiskan uang sampai ke<br />

ujung jalan ini.<br />

Di sana berjajar rumah-rumah minum teh<br />

hijau modern dan tradisional di tepi tebing.<br />

Semua menawarkan pemandangan yang<br />

sama: perbukitan, laut lepas, dan pulau yang<br />

diselimuti kabut tipis di kejauhan.<br />

Dinginnya udara membuat cuaca di tempat<br />

ini selalu seperti di pagi hari. Cuaca ini jugalah<br />

yang membuat tempat wisata di Taiwan sesak<br />

oleh turis dari Cina Daratan, yang sengaja datang<br />

pada musim semi pada April 2014 itu.<br />

Waktu melancong terbaik ke Negeri Formosa<br />

adalah dari Maret hingga ujung musim panas<br />

pada September. “Mereka (turis Cina Daratan)<br />

tidak suka udara panas,” kata Julia, seorang<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


wisata<br />

pemandu wisata asal Taiwan.<br />

Padahal, pada musim panas, langit lebih<br />

cerah dan pemandangan ke laut lebih ciamik<br />

buat berfoto. Wisatawan dari negara subtropis<br />

mungkin tak tahan dengan suhu terpanas, yang<br />

bisa mencapai 36-38 derajat Celsius di tengah<br />

hari.<br />

Negara-negara yang dilewati garis lintang<br />

utara Tropic of Cancer biasanya penuh gurun<br />

pasir. Tapi istimewanya Taiwan, kata Julia, negeri<br />

ini malah punya lebih dari 250 puncak gunung<br />

dan yang tertinggi mencapai 3.000 meter di<br />

atas permukaan laut.<br />

Tapi bukan alam itu yang dipamerkan oleh<br />

restoran dan toko di kawasan ini. Mereka justru<br />

berlomba-lomba memajang foto-foto adegan<br />

film yang memakai tempat mereka sebagai<br />

lokasi syuting. Jiufen memang besar karena<br />

dua hal: film dan emas.<br />

Sutradara kenamaan Taiwan, Hou Hsiao-hsien,<br />

pada 1989 memproduksi film Kota Kesedihan,<br />

yang mengangkat Insiden 228, yang selama<br />

bertahun-tahun dianggap tabu. Sekitar 30 ribu<br />

orang tewas dieksekusi pada 28 Februari 1947<br />

dalam pemberontakan antipemerintahan, yang<br />

kala itu dikuasai Kuomintang.<br />

Hou memakai Jalan Jishan sebagai tempat<br />

syuting filmnya. Sejak itu, turis pun mulai<br />

berdatangan ke desa yang dulu hanya dikenal<br />

sebagai desa pertambangan emas tersebut.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


wisata<br />

Julia bercerita, sebagian orang Taiwan percaya<br />

emas membawa keberuntungan. “Sekadar<br />

menyentuhnya saja bisa membawa hoki,” ujarnya<br />

kepada majalah detik. Tapi, bagi Jiufen,<br />

emas tak selalu membawa kebahagiaan.<br />

Sejarah Desa Emas<br />

Ketika waktunya rombongan dari kota melintas<br />

ke pegunungan, utusan dari desa akan<br />

turun. Kepada iringan pembawa ransum itu<br />

mereka berteriak, “Jiufen! Jiufen!”, yang berarti<br />

“sembilan porsi”.<br />

Desa terpencil itu pada zaman Dinasti Qing<br />

memang hanya dihuni sembilan keluarga. Namun<br />

semua berubah ketika ditemukan emas di<br />

sana.<br />

Awalnya pekerja pembangunan rel kereta<br />

menemukan pasir emas di muara sungai dekat<br />

laut. Para pemburu mencari asalnya hingga ke<br />

hulu sungai di Jiufen.<br />

Maka, sekitar 1893, untuk pertama kalinya<br />

dalam sejarah, Desa Jiufen kebanjiran penda-<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


wisata<br />

tang. Dusun itu pun berubah dari desa terpencil<br />

menjadi seperti kota kecil penuh pemburu<br />

emas.<br />

Namun pemburu emas yang datang kemudian<br />

tak seramah para tamu-tamu pertama itu.<br />

Tentara Jepang, yang mulai menjajah Taiwan<br />

pada 1895, juga ikut mengeruk emas dari perut<br />

bumi di bawah Jiufen.<br />

Mereka menggali hingga ada sembilan terowongan<br />

utama dengan total panjang hingga<br />

600 meter. Terowongan terdalam di gunung<br />

itu ada di titik 132 meter di bawah permukaan<br />

laut.<br />

Keberadaan tentara Jepang ini<br />

membuat Jiufen, yang jadi pusat<br />

penambangan, berubah. Rumah-rumah tradisional<br />

Jepang bermunculan yang hingga kini<br />

masih dengan bentuk aslinya dan disewakan<br />

jadi penginapan.<br />

Pada Perang Dunia II, tentara Nippon membawa<br />

pendatang lainnya: tentara pasukan Sekutu<br />

yang menjadi tawanan perang, terutama tentara<br />

Inggris yang ditangkap di Singapura.<br />

Para tawanan ini dibuatkan kamp tahanan<br />

Kinkaseki, yang berada di daerah Jinguashi.<br />

Sekitar 15 menit perjalanan dari Jiufen.<br />

Seiring dengan berakhirnya perang, penambangan<br />

emas pun menyurut. Setelah tambang<br />

ditutup pada 1971, Jiufen pun seolah kembali ke<br />

Dinasti Qing, terpencil dan sepi.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


wisata<br />

Setelah film karya Hou, emas<br />

kembali menyelamatkan desa ini<br />

dari keterpurukan ekonomi. Rombongan<br />

pendatang, terutama dari Cina<br />

Daratan dan Jepang, kembali datang ke sana<br />

demi melihat Gold Ecological Park.<br />

Pada Oktober 2004, pemerintah setempat<br />

berhasil menyulap tambang emas tua<br />

menjadi tujuan wisata. Mereka menawarkan<br />

wisata pengalaman menjelajahi te rowongan<br />

dan mencoba mendulang emas dari aliran<br />

sungai di tempat ini.<br />

Atraksi utamanya, yang diantre puluhan<br />

orang, adalah batangan emas murni seberat<br />

220 kilogram. Lebih dari empat kali berat emas<br />

di pucuk Monumen Nasional Jakarta.<br />

Ada papan dengan tulisan bahasa Inggris<br />

di dekatnya: “Silakan bawa saya pulang kalau<br />

kuat mengangkat saya!” Tentu saja ini bukan<br />

pesan serius.<br />

Selain berat, emas batangan itu dilindungi<br />

kaca. Jadi agaknya sulit buat menggotongnya<br />

pulang. Tapi setidaknya, seperti kata Julia,<br />

pendatang bisa berharap ketularan hoki yang<br />

dirasakan Jiufen setelah perang berakhir. n<br />

OKTA WIGUNA<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


wisata<br />

Tip Wisata Taiwan<br />

01<br />

02 03 04 05 06 07<br />

Penduduk<br />

Taiwan, termasuk<br />

sopir kendaraan<br />

umum, mayoritas<br />

tak mengerti<br />

bahasa Inggris.<br />

Jika ingin<br />

bepergian,<br />

mintalah orang<br />

lokal untuk<br />

menuliskan<br />

tempat tujuan<br />

dan tunjukkan<br />

pada sopir<br />

taksi yang akan<br />

mengantar Anda.<br />

Mintalah<br />

kartu berisi<br />

nama dan<br />

alamat dari<br />

hotel tempat<br />

menginap.<br />

Cukup menunjukkan<br />

ini agar bisa<br />

dengan mudah<br />

pulang<br />

ke hotel.<br />

Jika datang<br />

pada musim<br />

semi, udara<br />

terdingin di<br />

tengah kota<br />

sekitar 19-21<br />

derajat Celsius.<br />

Pastikan<br />

membawa<br />

baju hangat.<br />

Akan ada banyak<br />

hujan,<br />

jadi bawalah<br />

jas hujan<br />

atau payung.<br />

Kecuali<br />

ingin melihat<br />

festival<br />

setempat,<br />

hindari<br />

hari-hari<br />

besar karena<br />

kotakota<br />

Taiwan<br />

cenderung<br />

macet pada<br />

perayaan<br />

keagamaan.<br />

Rombongan<br />

besar turis<br />

biasanya<br />

mengincar<br />

wisata alam<br />

dan museum<br />

besar.<br />

Mereka<br />

bisa dihindari<br />

dengan<br />

datang satu<br />

jam sebelum<br />

lokasi<br />

wisata<br />

tutup.<br />

Meski ada<br />

banyak tenaga<br />

kerja Indonesia<br />

di Taiwan,<br />

mencari penukaran<br />

uang dari<br />

rupiah ke dolar<br />

Taiwan tidaklah<br />

mudah. Jika ingin<br />

menukar balik,<br />

money changer<br />

di Indonesia<br />

hanya menerima<br />

uang pecahan<br />

NTD 500 dan<br />

NTD 1.000.<br />

Berangkat<br />

lebih awal<br />

ke bandara<br />

di Taipei.<br />

Antrean<br />

pengecekan<br />

imigrasi pada<br />

musim wisata<br />

cukup lama<br />

dan bisa<br />

mengular<br />

sampai lobi<br />

tanpa ada<br />

jalur antrean<br />

khusus.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


kuliner<br />

Ramen Lezat<br />

Tanpa Waswas<br />

foto-foto : dok.marutama ramen<br />

Ingin makan ramen<br />

tanpa khawatir<br />

Berkuah babi?<br />

Cobalah makan mi<br />

Jepang di restoran<br />

yang satu ini.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


kuliner<br />

ika Anda sedang jalan-jalan di<br />

Plaza Indonesia dan berencana<br />

menyantap kudapan mi bersama<br />

keluarga, naiklah ke lantai 3 dari<br />

gate Thamrin.<br />

Begitu sudah di lantai 3 menggunakan<br />

eskalator, berputarlah sedikit lalu beloklah ke<br />

kanan. Di hadapan Anda akan ada gambar bola<br />

bulat menyerupai bola basket berwarna merah.<br />

Di bawahnya tertulis “Marutama Ra-Men”.<br />

Sesuai logo bola basket, nama “marutama”<br />

sendiri berarti “bola bulat”. Posisi restoran ini<br />

menyudut, namun Anda akan dengan mudah<br />

menemukannya.<br />

Restoran masakan khas Jepang ini baru dibuka<br />

6 Juni 2014. Merupakan relokasi dari outlet<br />

di eX Plaza Indonesia, yang eksis sejak 2012.<br />

Jangan membayangkan Anda akan memasuki<br />

restoran yang berdesain serupa dengan<br />

restoran cepat saji yang bergaya modern dan<br />

minimalis.<br />

Masuk Marutama, Anda hanya akan<br />

menemukan meja dan kursi dari kayu, dinding<br />

berdesain origami, dan beberapa lampu yang<br />

tergantung terbungkus kertas origami.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


kuliner<br />

Ada minibar berkonsep khas Jepang.<br />

Sedangkan bagi yang ingin menikmati suasana<br />

yang nyaman seperti di rumah, pelanggan bisa<br />

memilih tempat yang berada di pinggir dengan<br />

kursi sofa.<br />

Pemilik Marutama Ra-Men, Henky Rusli,<br />

mengaku se ngaja mendesain restoran mininya<br />

supaya pengunjung merasa nyaman saat<br />

makan.<br />

“Kami ingin memunculkan suasana hangat<br />

ketika pe langgan menikmati makan, sehingga<br />

mereka bisa enjoy, tak sekadar menghilangkan<br />

lapar,” kata pengusaha 38 tahun ini.<br />

Untuk menu, tak perlu khawatir. Restoran<br />

ramen ini tak melulu menyajikan makanan<br />

berbahan mi. Anda bisa memilih aneka<br />

kudapan, bisa langsung makanan berat atau<br />

makanan ringan.<br />

Jika Anda seorang yang mampu makan<br />

dengan porsi besar, tak salah jika mencoba<br />

mencicipi Duo Crispy Bun sambil menunggu<br />

menu utama, Marutama Ra-Men atau Karashi<br />

Ra-Men, datang.<br />

Crispy Bun ini menyerupai burger, tapi berisi<br />

udang besar ditumpuk salad dan campuran<br />

saus di tengah roti crispy yang gurih dengan<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


kuliner<br />

Bahan baku ramen di<br />

restoran ini berasal<br />

dari produk olahan<br />

rumah.<br />

daging roti yang bertekstur lembut. Kress.<br />

Saraudon Marutama Ra-Men atau Karashi<br />

Ra-Men berkaldu ayam dibanderol dengan<br />

harga Rp 62 ribu. Buat Anda yang ingin kuah<br />

kaldu babi, harganya lebih mahal, Rp 73 ribu.<br />

Buat Anda yang porsi makannya sedikit,<br />

sebaiknya tak memesan snack. Bisa-bisa perut<br />

Anda sudah penuh saat semangkuk besar<br />

ramen menyambangi meja Anda.<br />

Seruputlah ocha (teh hijau) sebagai pembuka<br />

sebelum menyendok kuah Marutama Ra-Men<br />

yang gurih. Kuah Marutama Ra-Men ini dibuat<br />

seratus persen dari kaldu tulang ayam.<br />

Chef Tetsuya Kudo, 50 tahun, pemilik restoran<br />

Marutama Ra-Men di Jepang, me racik kaldu<br />

dari 30 kilo tulang ayam untuk 100 mangkuk.<br />

Terbayang kan betapa gurih dan lezatnya kuah<br />

ramen ini.<br />

Tak hanya mengandalkan kaldu ayam atau<br />

biasa disebut toripaitan, ramen berkuah ini<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


kuliner<br />

dicampur sayuran sejenis rumput laut atau<br />

disebut aosa, dan juga irisan daun bawang.<br />

Jika masih kurang gurih, Anda bisa<br />

menambahkan taburan wijen dan bawang<br />

putih goreng di atasnya. Ramen ini semakin<br />

kaya rasa dengan tambahan telur rebus.<br />

Sebelum dibelah, telur itu tampak matang,<br />

namun ter nyata di bagian dalamnya lumer.<br />

Tapi tenang, tak ada bau amis sedikit pun<br />

meski telur itu hanya setengah matang. Justru<br />

rasanya unik, manis-asam.<br />

Menurut chef restoran Marutama di Plaza<br />

Indonesia, Lucky Agustino, telur dimasak<br />

dengan proses marinasi, yaitu proses<br />

pemberian bumbu, mengendapkan telur<br />

dengan saus spesial selama satu malam.<br />

Lalu, untuk minumannya? Apa lagi kalau<br />

bukan ocha alias teh hijau. Orang Jepang<br />

terbiasa meminum ocha seusai menyantap<br />

makanan.<br />

Mengapa ocha cocok menjadi teman<br />

makan ramen kuah? Ternyata tak hanya<br />

menghilangkan dahaga, ocha juga akan<br />

membantu menghilangkan rasa enek setelah<br />

menyantap makanan gurih.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


kuliner<br />

Sajian menu ramen lain yang patut dicoba<br />

adalah Saraudon, yakni ramen crispy dengan<br />

perpaduan kari yang dicampur dengan kaldu<br />

ayam dan bumbu saus apel. Rasanya manis<br />

dan lezat.<br />

Bahan baku ramen di restoran ini berasal<br />

dari produk olahan rumah (home made).<br />

Ramen Marutama dan kaldunya tidak<br />

berpengawet dan tak menggunakan penguat<br />

rasa (monosodium glutamate).<br />

Sayang, acara makan siang itu kurang<br />

sempurna karena dessert yang agak<br />

mengecewakan. Sajian penutup mulut itu<br />

justru membuat perut terasa penuh dan enek.<br />

Mungkin saya salah memilih menu<br />

dessert. Jadi, jika Anda datang ke sini, pilihlah<br />

makanan penu tup yang sesuai dengan<br />

menu utama yang Anda makan. Agar,<br />

setelah makan, Anda bisa tersenyum lebar.<br />

n KUSTIAH | KEN YUNITA<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


RIBET RUMAH MURAH<br />

GELISAH<br />

PENGEMBANG<br />

RUMAH MEWAH<br />

SEBANYAK 57 PENGEMBANG RUMAH MEWAH DILAPORKAN<br />

KE POLISI OLEH DJAN FARIDZ, DITUDUH TIDAK MEMATUHI<br />

KEWAJIBAN MEMBANGUN RUMAH SEDERHANA.<br />

MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014


RIBET RUMAH MURAH<br />

Pameran REI Expo 2014.<br />

Sebanyak 57 anggota REI<br />

dituduh tidak melakukan<br />

kewajiban membangun<br />

rumah murah.<br />

RENGGA SANCAYA/DETIKFOTO<br />

DARI sisi mana pun, ini memang rumah<br />

sangat sederhana. Ukurannya<br />

hanya 21 meter persegi. Dinding kamar<br />

mandi bukan porselen, tapi tembok<br />

semen yang dicat minyak. Kloset di dalamnya<br />

bertipe jongkok. Pintu depan dibuat dari<br />

tripleks rangkap, bukan pintu dari kayu padat.<br />

Tidak ada akses kereta api, dan jarak ke pintu<br />

tol terdekat, Cibubur, mencapai 20 kilometer.<br />

Rumah itu terletak hanya selemparan batu<br />

dari Jonggol, kota kecamatan kecil yang pernah<br />

diributkan bakal menjadi ibu kota baru Indonesia.<br />

Perumahannya, Citra Indah, yang dimiliki<br />

oleh Ciputra Group, memang tidak lagi memasarkan<br />

rumah imut dengan harga seratusan<br />

juta rupiah. Sekarang tipe termurah berukuran<br />

MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014


RIBET RUMAH MURAH<br />

Pemerintah<br />

mewajibkan<br />

pengembang<br />

membangun rumah<br />

murah setiap kali<br />

mereka mendirikan<br />

rumah mewah.<br />

36 meter persegi, dan Juni ini dilepas dengan<br />

harga setidaknya Rp 149 juta.<br />

Tapi, tak urung, Ciputra Group takjub saat<br />

nama mereka masuk daftar pengembang yang<br />

dipandang tidak memenuhi kewajiban membangun<br />

rumah sederhana, di samping mendirikan<br />

rumah menengah dan mewah. Rumah berukuran<br />

21 meter persegi di kawasan Jonggol<br />

itu rupanya tidak direken. “Kenapa sekarang<br />

kami ada dalam daftar pengembang yang tidak<br />

membuat hunian berimbang?” ujar Tulus Santoso<br />

Brotosiswojo, Direktur Ciputra Group.<br />

Masuk dalam daftar pengembang yang<br />

dipandang tidak taat membangun rumah sederhana<br />

itu seperti menjadi sasaran tembak.<br />

Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengadukan<br />

Ciputra dan 56 pengembang lain ke<br />

polisi karena dianggap nakal, tidak memenuhi<br />

kewajiban membuat permukiman berimbang.<br />

Pemerintah memang mewajibkan pengembang<br />

membangun rumah murah setiap kali<br />

mereka mendirikan rumah mewah. Konsepnya,<br />

setiap mendirikan satu rumah mewah, pengembang<br />

wajib mendirikan dua rumah menengah<br />

dan tiga rumah murah dalam satu kawasan.<br />

Harga maksimal rumah murah itu sudah<br />

ditentukan. Untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya,<br />

termasuk Jonggol, maksimal Rp 120 juta.<br />

Sebagai gantinya, pemerintah menghapus<br />

pajak pertambahan nilai, dan bunga pinjaman<br />

disubsidi lewat program Fasilitas Likuiditas<br />

Pembiayaan Perumahan (FLPP).<br />

Menteri Djan Faridz merasa para pengembang<br />

rumah menengah dan mewah enggan<br />

membangun rumah murah. Ia pun memberi<br />

cap para pengembang itu sebagai pengembang<br />

nakal. Langkah yang dilakukan, ia meminta Sucofindo<br />

mendata pengembang yang dipandang<br />

nakal. Dan daftar itu ia laporkan ke polisi.<br />

“Karena mereka selalu mengelak, nyerah<br />

saya,” katanya. “Makanya, dengan sangat menyesal,<br />

saya laporkan ke polisi.”<br />

Djan Faridz mengatakan, jika para pengembang<br />

itu menyatakan siap membangun rumah<br />

murah, mereka tinggal menghubunginya. “Bikin<br />

surat ke saya, nanti saya bikin surat (ke kepolisian<br />

untuk membatalkan gugatan),” katanya.<br />

Real Estate Indonesia (REI) pun panik, dan<br />

MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014


RIBET RUMAH MURAH<br />

Pameran REI di Jakarta.<br />

Berbeda dengan anggota<br />

Apersi, anggota REI berisi<br />

pengembang rumah<br />

menengah ke atas.<br />

RENGGA SANCAYA/DETIKFOTO<br />

pada Selasa, 24 Juni, mereka berkumpul di salah<br />

satu ruang di Hotel Indonesia untuk membahas<br />

soal gugatan itu. Pertemuan itu dihadiri para<br />

eksekutif dari 57 pengembang yang dituding<br />

nakal dan pengurus REI.<br />

Rapat itu berlangsung 2,5 jam sejak pukul<br />

14.00 WIB. Mereka memutuskan mengadakan<br />

koordinasi antarpengembang sebelum meminta<br />

klarifikasi kepada Kementerian Perumahan<br />

Rakyat. “Kami serahkan ke REI, karena REI yang<br />

mengkoordinasi,” ujar Tulus.<br />

Di Indonesia, asosiasi pengembang ada dua.<br />

Yang berkonsentrasi pada rumah menengah<br />

ke atas bergabung dengan REI. Sedangkan<br />

yang banyak mengerjakan rumah menengah<br />

ke bawah bersatu di bawah bendera Asosiasi<br />

MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014


RIBET RUMAH MURAH<br />

Soal harga ini<br />

pulalah yang<br />

menjadi keluhan<br />

REI mengapa<br />

mereka sulit<br />

membangun rumah<br />

sederhana.<br />

Pengembang Perumahan dan Permukiman<br />

Indonesia (Apersi).<br />

Untuk urusan kewajiban hunian berimbang,<br />

anggota Apersi memang tidak terkena tudingan<br />

sebagai pengembang nakal. Tapi bukan<br />

berarti tidak pernah ada masalah soal rumah<br />

sederhana antara Apersi dan Djan Faridz. Dua<br />

tahun silam, Apersi dan Djan Faridz ribut soal<br />

rumah murah yang mendapat subsidi FLPP.<br />

Saat itu, Djan Faridz mengharuskan rumah<br />

yang mendapat FLPP mesti berukuran setidaknya<br />

36 meter persegi, padahal sebelumnya<br />

ukuran tidak ditentukan, yang ditentukan hanya<br />

harga maksimal. Saat dimulai akhir 2010<br />

pada era Menteri Perumahan Rakyat Suharso<br />

Monoarfa sampai akhir 2011, 120 ribu rumah<br />

berhasil dibangun dengan FLPP. Tapi, sepanjang<br />

2012, anjlok menjadi hanya 62 ribu rumah sederhana<br />

yang mendapat subsidi. Setelah Apersi<br />

menggugat soal ukuran rumah ke Mahkamah<br />

Konstitusi—dan berhasil—tahun berikutnya<br />

jumlahnya naik lumayan. Penyaluran FLPP<br />

menjadi 104 ribu.<br />

Menurut Apersi, untuk ukuran rumah minimal<br />

36 meter persegi, harganya terlalu tinggi<br />

dan tidak terjangkau oleh mereka yang berpenghasilan<br />

pas-pasan. Itu sebabnya mereka<br />

ribut.<br />

Soal harga ini pulalah yang menjadi keluhan<br />

REI mengapa mereka kesulitan membangun<br />

rumah sederhana. “Kami bukan tidak mau<br />

membangun, tapi kebijakan ini tidak bisa dilaksanakan,’’<br />

ujar Ketua Umum REI, Eddy Hussy.<br />

Tanah di kawasan Jabodetabek, katanya,<br />

harganya Rp 3-5 juta per meter persegi. Biaya<br />

membangun sekitar Rp 3 juta per meter persegi.<br />

Karena itu, membuat rumah dengan harga<br />

di bawah Rp 120 juta sangat sulit.<br />

Selain itu, pemerintah daerah kerap menetapkan<br />

ukuran tanah untuk rumah murah lebih<br />

luas dari aturan pemerintah, bahkan sampai<br />

200 meter persegi. Belum lagi pengembang<br />

juga harus menyediakan fasilitas jalan, listrik,<br />

air, dan sarana telekomunikasi. “Kami selama ini<br />

merasa kurang adil tapi tetap dijalankan. Kalau<br />

kita sampai rugi besar, bagaimana?” keluh Eddy.<br />

Sialnya, pengembang yang sudah membuat<br />

rumah sederhana pun masih dimasukkan daf-<br />

MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JULI 2014


RIBET RUMAH MURAH<br />

Seorang pramuniaga<br />

menawarkan apartemen.<br />

Salah satu pengembang<br />

apartemen bingung, masuk<br />

dalam daftar bermasalah<br />

meski sudah membangun<br />

rumah susun.<br />

HASAN ALHABSHY/DETIKFOTO<br />

tar. Tidak hanya Ciputra, yang memiliki permukiman<br />

sederhana di Jonggol. Agung Podomoro<br />

Group, misalnya, juga heran.<br />

Pengembang ini berkonsentrasi pada pembangunan<br />

apartemen, bukan rumah tapak. Untuk<br />

memenuhi kewajiban permukiman berimbang,<br />

mereka sudah membuat 13 ribu unit rumah<br />

susun sederhana milik. Tapi, toh, mereka tetap<br />

saja masuk daftar. “Kita tidak tahu apa yang<br />

diinginkan lagi dari Kemenpera,” tutur Direktur<br />

Pemasaran Agung Podomoro Group, Indra<br />

Wijaya Antono. n HANS HENRICUS B.S. ARON, ZULFI SUHENDRA<br />

MAJALAH DETIK 30 JUNI - 6 JUNI JULI 2014


ibet rumah murah<br />

Susahnya<br />

Mencari<br />

Rumah Murah<br />

Harga tanah di sekitar Jakarta umumnya di atas Rp 3 juta per meter<br />

persegi. Pengembang kesulitan membuat harga rumah menjadi<br />

murah.<br />

foto: R. Rekotomo/antara<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


ibet rumah murah<br />

Pembangunan rumah<br />

sederhana tapi tapi tidak<br />

masuk kategori yang layak<br />

mendapat subsidi FLPP.<br />

foto dok. detikcom<br />

TIGA pekerja bangunan menyusun<br />

batu bata, menjadikannya<br />

tembok sebuah rumah di kompleks<br />

perumahan Taman Cikas.<br />

Rumah yang mereka dirikan itu<br />

berukuran 63 meter persegi, ukuran terkecil di<br />

kompleks itu, dengan harga termurah Rp 700<br />

juta.<br />

Perumahan yang dibangun PT Ciskada Perkasa<br />

itu terletak di Jakarta “coret”, pinggiran<br />

Jakarta, yakni Bekasi Selatan. Tapi, toh, ukuran<br />

terkecil dan harga termurah perumahan ini<br />

sudah jauh di awang-awang bagi mata calon<br />

pembeli rumah sederhana.<br />

Dulu mereka sempat memasarkan rumah<br />

berukuran lebih kecil, 45 meter persegi, tapi sekarang<br />

tidak lagi. Seorang staf pemasaran, yang<br />

menyebut namanya hanya Eko, mengatakan,<br />

jika mereka memaksa tetap membuat ukuran<br />

45 meter persegi, harganya akan terlalu tinggi<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


ibet rumah murah<br />

karena harga tanah sudah setidaknya Rp 5 juta<br />

per meter persegi di kawasan itu. “Konsumen<br />

bakal menilainya kemahalan,” katanya.<br />

Di pinggiran Jakarta memang sudah sangat<br />

sulit mencari rumah sederhana dengan harga<br />

yang ditetapkan Kementerian Perumahan<br />

Rakyat, yakni maksimal Rp 120 juta. Bahkan,<br />

pengembang yang dulu sempat membuat rumah<br />

sangat sederhana, yang dulu berukuran 21<br />

meter persegi, kini tak lagi memasarkannya.<br />

Pengembang yang dulu<br />

sempat membuat rumah<br />

sangat sederhana, yang<br />

dulu berukuran 21 meter<br />

persegi, kini tak lagi<br />

memasarkannya.<br />

Citra Indah di Jonggol misalnya. Sampai 2012,<br />

mereka masih menjual rumah bertipe 21 atau<br />

30. Harganya di bawah Rp 120 juta. Tapi, setelah<br />

harga tanah dan ongkos pembangunan rumah<br />

per meter persegi di kawasan Jonggol naik,<br />

maka Citra Indah tidak lagi menjual rumah di<br />

bawah banderol Rp 120 juta per unit.<br />

Di kawasan itu, harga tanah setidaknya Rp 1,5<br />

juta per meter persegi. Beberapa pengembang<br />

kecil di sekitar Citra Indah sudah memasang<br />

harga Rp 130 juta untuk rumah berukuran 36<br />

meter persegi dengan lahan 72 meter persegi<br />

(tipe 36/72).<br />

Citra Indah, yang menyediakan fasilitas lebih<br />

lengkap dari pengembang kecil dan penataan<br />

lingkungan yang hampir tidak berbeda dengan<br />

permukiman menengah ke atas, tentu kemudian<br />

memasang harga lebih tinggi. “Sekarang, di<br />

Citra Indah, untuk tipe 36/72 dijual mulai harga<br />

Rp 149 juta per unit,’’ ujar staf marketing Citra<br />

Indah, Stevano.<br />

Lonjakan harga tanah dan ongkos pembangunan<br />

rumah merupakan alasan utama<br />

pengembang tidak lagi membangun rumah<br />

murah. Sedangkan faktor lainnya yang kerap<br />

menyulitkan pengembang adalah lonjakan<br />

harga material bangunan akibat inflasi maupun<br />

kebijakan lainnya, seperti harga bahan bakar.<br />

Pemerintah memang telah tiga kali menaikkan<br />

banderol harga kisaran minimal rumah mu-<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


ibet rumah murah<br />

Pembangunan rumah murah<br />

di kawasan Periuk, Tangerang,<br />

Banten. Pengembang sudah<br />

sulit mendapatkan lahan untuk<br />

rumah yang harganya murah di<br />

pinggiran Jakarta.<br />

foto dok. detikcom<br />

rah, mulai dari Rp 95 juta per unit menjadi Rp<br />

105 juta per unit, dan sekarang menjadi Rp 120<br />

juta per unit. Namun tetap saja patokan harga<br />

pemerintah itu tidak berbanding lurus dengan<br />

kenyataan di lapangan.<br />

Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch,<br />

Ali Tranghanda, mengatakan banderol harga<br />

rumah murah versi pemerintah itu hanya bisa<br />

diwujudkan jika harga tanah berada di kisaran<br />

Rp 150-200 ribu per meter persegi. “Cari di<br />

mana tanah harga segitu? Kalaupun ada, pasti<br />

lokasinya terpencil dan belum tentu laku jika<br />

dipasarkan nanti,” ujar Ali.<br />

Menurut Ali, memang sulit bagi pengembang<br />

untuk mendirikan rumah murah versi pemerintah<br />

karena harga yang ditetapkan hanya<br />

berorientasi pada fisik bangunan semata, tidak<br />

memperhatikan kondisi lain, seperti sarana<br />

jalan memadai, koneksi dengan jalan raya dan<br />

angkutan umum, maupun prospek pengembang<br />

kawasan yang bisa mendongkrak harga<br />

jual kembali rumah tersebut.<br />

Di sisi lain, harga-harga tanah di sejumlah<br />

kawasan terus meningkat, seperti di Kabupaten<br />

Bekasi, yang berada di kisaran Rp 3-5 juta<br />

sampai Rp 5 juta per meter persegi. Di kawasan<br />

Sentul mencapai Rp 8 juta per meter persegi,<br />

dan di Cikarang sudah mencapai Rp 7 juta<br />

per meter persegi. Bahkan, katanya, di sekitar<br />

kawasan Summarecon Bekasi sudah mencapai<br />

harga Rp 15 juta per meter persegi.<br />

Akibatnya, pengembang pun tidak lagi membangun<br />

sesuai kebijakan hunian berimbang,<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


ibet rumah murah<br />

Rumah sederhana dalam<br />

salah satu pameran<br />

perumahan.<br />

Rachman Haryanto/detikfoto<br />

yaitu tiga rumah sederhana, dua rumah menengah,<br />

dan satu rumah mewah. “Saya lihat sekarang<br />

ini pengembang yang menerapkan hunian<br />

berimbang hampir tidak ada,” kata Ali.<br />

Oleh sebab itu, Ali menyarankan pemerintah<br />

segera membuat sebuah lembaga khusus yang<br />

tugasnya memang mencari, membeli tanah, sekaligus<br />

mendirikan rumah murah sehingga program<br />

rumah murah tetap berjalan. Sedangkan<br />

pengembang berada pada posisi membantu<br />

jika pemerintah kesulitan untuk mencapai target<br />

pembangunan rumah murah.<br />

Namun, bagi pemerintah, pengembang harus<br />

menyediakan rumah murah, dan melaporkan<br />

pengembang yang tidak membuat rumah<br />

murah ke polisi merupakan bentuk dorongan<br />

agar pengembang segera mengikuti kewajiban<br />

mendirikan rumah murah. “Karena ini perintah<br />

undang-undang, maka kami justru mendorong<br />

pengembang mulai membangun,” tutur Direktur<br />

Utama BLU Pembiayaan Perumahan Kementerian<br />

Perumahan Rakyat, Budi Hartono.<br />

n HANS HENRICUS B.S. ARON<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


ibet rumah murah<br />

Halangan<br />

Tak Henti<br />

Rumah<br />

Bersubsidi<br />

Program subsidi rumah sederhana,<br />

FLPP, terus mendapat ganjalan. Warga<br />

yang membutuhkan akhirnya memilih<br />

membeli rumah tanpa subsidi.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


ibet rumah murah<br />

Bank BTN mempromosikan<br />

rumah kecil. Bank ini menjadi<br />

penyalur kredit rumah<br />

bersubsidi terbesar.<br />

rachman/detik FOTO<br />

RUMAH berukuran 24 meter persegi<br />

itu masih kosong. Belum ada perabotan<br />

satu pun di dalamnya. Hanya<br />

satu sepeda motor bebek bertengger<br />

di depannya. Suwarno, tukang las bengkel kontainer<br />

di kawasan Cakung-Cilincing, membeli<br />

tempat yang bakal ia diami di Kompleks Vila<br />

Indah Pulo Timaha itu sebulan silam.<br />

Ia sudah berencana mengganti lantai rumah,<br />

yang sekarang hanya disemen begitu saja,<br />

dengan keramik. “Kalau tidak diganti lantainya<br />

dengan keramik, kurang nyaman, terlalu<br />

lembap,” ucapnya. Suwarno agaknya tidak tega<br />

membayangkan dua anak kesayangannya, yang<br />

bersama istrinya bakal mendiami rumah mungil<br />

sederhana itu, bakal sering tiduran di lantai<br />

yang lembap.<br />

Biarpun rumah keluarganya bisa dibilang<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


ibet rumah murah<br />

Tukang sedang menyelesaikan<br />

pembangunan rumah<br />

murah. Untuk menekan<br />

harga, sebagian tembok<br />

menggunakan batako, yang<br />

lebih murah.<br />

dikhy/detik foto<br />

sangat sederhana, Suwarno tidak mendapat<br />

program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan<br />

(FLPP). Ini karena harga rumah itu Rp<br />

141 juta, sedangkan plafon FLPP adalah Rp 120<br />

juta. Tukang las itu pun mesti bersusah payah<br />

mengumpulkan Rp 19 juta untuk uang muka<br />

dan mencicil Rp 900 ribu selama 20 tahun<br />

untuk rumah mungil bagi istri dan dua anaknya.<br />

FLPP adalah program kedua pemerintah<br />

untuk menggenjot perumahan murah, di luar<br />

kewajiban pengembang rumah mewah mesti<br />

membangun rumah sederhana. Pemerintah<br />

menggelar FLPP sejak akhir 2010, saat Suharso<br />

Monoarfa masih menjadi Menteri Perumahan<br />

Rakyat. Konsep Monoarfa sederhana, pemerintah<br />

membiayai sebagian rumah dan sebagian<br />

lagi dari kredit bank. Dengan model ini, bunga<br />

bank bisa ditekan.<br />

Sementara program kewajiban membangun<br />

rumah sederhana banyak ditujukan kepada<br />

anggota Real Estate Indonesia (REI), FLPP banyak<br />

melibatkan kelompok pengembang lain,<br />

Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman<br />

Indonesia (Apersi). Tapi anggota Apersi<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


ibet rumah murah<br />

Selain lewat bank<br />

konvensional, FLPP disalurkan<br />

lewat pembiayaan syariah.<br />

rachman/detik FOTO<br />

pun kesulitan membuat rumah sederhana<br />

dengan harga di bawah Rp 120 juta di Jakarta<br />

dan sekitarnya.<br />

Meski begitu, Kementerian Perumahan Rakyat<br />

tetap mendorong agar FLPP terus berjalan.<br />

Tahun ini mereka memasang target FLPP bisa<br />

membiayai 120 ribu rumah. Menurut Bank<br />

BTN—bank yang terbanyak mengucurkan kredit<br />

bersubsidi ini—sepanjang tahun ini sudah<br />

mengucurkan dana FLPP senilai Rp 3 triliun.<br />

“Jumlah unitnya mencapai 30 ribu rumah,” kata<br />

Dodi Agoeng dari bagian humas BTN.<br />

Direktur Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan<br />

Perumahan Kementerian, Budi Hartono,<br />

mengatakan, untuk mendorong pengucuran<br />

FLPP, mereka akan menggelar pameran properti<br />

di 11 kota besar Indonesia. Senjata lainnya,<br />

mereka akan terus mengkampanyekan bahwa<br />

sekarang pembelian rumah sederhana tidak<br />

lagi terkena pajak pertambahan nilai sebesar 10<br />

persen.<br />

Kementerian Perumahan juga sudah menambah<br />

porsi pembiayaan pemerintah dari 70 menjadi<br />

75 persen untuk tenor 20 tahun agar bank<br />

lebih berminat. Pada saat awal, pemerintah sebenarnya<br />

hanya menyediakan 60 persen dana<br />

dan bank 40 persen. Tapi kemudian Djan Faridz<br />

meminta bank menyediakan sampai 50 persen<br />

porsi pembiayaan. Tujuannya agar pengucuran<br />

FLPP semakin banyak.<br />

Tapi, bukannya semakin banyak, bank malah<br />

menjadi enggan mengucurkan. Hasilnya, pemerintah<br />

kemudian menurunkan porsi pembiayaan<br />

bank untuk kredit rumah yang panjangnya<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


ibet rumah murah<br />

Citra Indah adalah kompleks<br />

rumah milik Ciputra Group.<br />

Permukiman ini dulu<br />

sempat menyediakan rumah<br />

berukuran 21 meter persegi.<br />

Hasan Alhabshy/detikcom<br />

20 tahun menjadi hanya 30 persen. Mei silam,<br />

pemerintah menurunkan lagi sehingga bank<br />

tinggal menyediakan 25 persen. “Ini salah satu<br />

daya tarik bagi perbankan berpartisipasi dan<br />

agresif dalam menyalurkan FLPP,” ucapnya.<br />

Saat ini pengembang susah kembali bersemangat<br />

membuat rumah untuk FLPP. Apersi<br />

mengungkapkan, pada dasarnya pengembang<br />

sudah siap menyediakan rumah dan lahan<br />

setelah harga rumah FLPP dinaikkan. “Apersi<br />

sudah siap, hambatannya kemarin kan harga<br />

belum dinaikkan,” kata Ketua Umum Apersi,<br />

Eddy Ganefo.<br />

Masalah lain FLPP adalah besar anggaran.<br />

Tahun ini anggaran FLPP dari Anggaran Pendapatan<br />

dan Belanja Negara hanya Rp 4,5 triliun,<br />

yang kira-kira hanya bisa untuk 57 ribu unit<br />

rumah. Sedangkan sekitar 120 ribu rumah yang<br />

menjadi target membutuhkan Rp 9,7 triliun.<br />

“Jadi masih kurang sekitar Rp 5,7 triliun lagi,”<br />

kata Deputi Pembiayaan Perumahan Kementerian<br />

Perumahan, Sri Hartoyo.<br />

Kekurangan dana ini masih terus dikoordinasikan<br />

dengan Kementerian Keuangan, untuk<br />

penambahan anggaran. “Tapi, kalau tidak ada<br />

penambahan anggaran, ya di 57 ribu itu saja,”<br />

ucapnya.<br />

Sejumlah persoalan ini akhirnya membuat<br />

Suwarno memilih membeli rumah sangat sederhana<br />

tanpa mendapat bantuan dari pemerintah.<br />

■ Budi Alimuddin<br />

Majalah detik 30 30 juni -- 6 juli 2014


ibet rumah murah<br />

Tak Mampu<br />

Mengejar<br />

Kebutuhan<br />

INDONESIA bisa<br />

dibilang krisis rumah.<br />

Pasokan rumah keteter,<br />

tertinggal semakin jauh<br />

dari kebutuhan. BPS menyatakan,<br />

pada 2010 jumlah keluarga<br />

yang belum tinggal di rumah<br />

sendiri, masih menyewa dan<br />

sebagainya, mencapai 13,6 juta<br />

rumah tangga. Tahun ini diperkirakan<br />

angka ini mencapai<br />

14 juta. Angkanya bertambah<br />

besar karena pasokan tidak seimbang<br />

dengan kebutuhan per<br />

tahun.<br />

250 ribu dibangun<br />

pengembang<br />

Kebutuhan per tahun<br />

800 ribu rumah<br />

400 ribu kekurangan<br />

per tahun<br />

150 ribu dibangun<br />

perorangan<br />

Naik-Turun FLPP<br />

Program subsidi bunga rumah<br />

murah Fasilitas Likuiditas<br />

Pembiayaan Perumahan (FLPP),<br />

yang dimulai hampir empat tahun silam,<br />

tidak berjalan mulus. Guncangan terbesar<br />

muncul pada 2012, saat Menteri<br />

Perumahan Rakyat Djan Faridz berusaha<br />

mengubah polanya.<br />

Dengan niat bagus agar rumah makin<br />

baik, harga makin murah, dan penerima<br />

makin banyak, ia berusaha menurunkan<br />

bunga, menekan harga, menaikkan ukuran<br />

minimal rumah, dan mengurangi porsi<br />

pembiayaan perumahan. Tapi dampak<br />

sebaliknya terjadi, FLPP turun drastis<br />

pada tahun itu. Saat ini pemerintah berusaha<br />

menaikkan kembali FLPP dengan<br />

mengurangi porsi pemerintah dan<br />

menghapus pajak pertambahan nilai<br />

bagi pembelian rumah sederhana ini.<br />

1<br />

Desember 2010<br />

Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan<br />

Perumahan (FLPP) mulai<br />

dikucurkan. Suharso Monoarfa<br />

menjadi Menteri Perumahan Rakyat.<br />

2<br />

Oktober 2011<br />

Monoarfa mundur karena<br />

alasan pribadi. Djan Faridz<br />

maju menggantikan.<br />

3<br />

Desember 2011<br />

FLPP membiayai total 109 ribu<br />

rumah sederhana.<br />

4<br />

Februari 2012<br />

Djan Faridz menambah porsi pembiayaan bank dari 40<br />

persen menjadi 50 persen dan meminta bunga di kisaran 5-6<br />

persen, bukan di atas 7 persen. Bank penyalur utama FLPP,<br />

BTN, keberatan. Djan Faridz juga mensyaratkan rumah yang<br />

disubsidi minimal berukuran 36 meter persegi dengan harga<br />

maksimal Rp 70 juta, yang tidak bisa dipenuhi pengembang<br />

di Jakarta dan sekitarnya.<br />

40000<br />

35000<br />

30000<br />

30000<br />

20000<br />

15000<br />

10000<br />

5000<br />

0<br />

des<br />

jan<br />

feb apr jun agt okt des feb apr jun agt okt des feb apr jun agt okt des<br />

mar<br />

mei<br />

jul<br />

sep<br />

nov<br />

jan<br />

mar<br />

mei<br />

2011 2012 2013<br />

jul<br />

sep<br />

nov<br />

jan<br />

mar<br />

mei<br />

jul<br />

sep nov<br />

5<br />

Agustus<br />

2012<br />

Menteri Perumahan<br />

Rakyat menambah porsi<br />

pembiayaan pemerintah,<br />

dari 50 persen menjadi<br />

70 persen, untuk FLPP<br />

dengan tenor 20 tahun.<br />

Ini agar bank lebih<br />

berminat.<br />

6<br />

Oktober<br />

2012<br />

Mahkamah Konstitusi<br />

membatalkan peraturan<br />

yang mengharuskan<br />

rumah harus berukuran<br />

setidaknya 36 meter<br />

persegi. FLPP bisa berjalan<br />

kembali untuk rumah<br />

21 meter persegi seperti<br />

sebelumnya.<br />

7<br />

Desember<br />

2012<br />

Total hanya 64 ribu rumah<br />

yang dibiayai dengan FLPP.<br />

8<br />

Desember 2013<br />

Sepanjang 2013, FLPP mulai bergerak kembali.<br />

Total pengucuran mencapai 102 ribu unit.<br />

Sumber: Riset | Data Kemenpera (Diolah) | Naskah: Nur Khoiri<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


Bisnis<br />

Peranti audio mobil buatan<br />

Tiongkok menjarah pasar kelas<br />

bawah. Merek lama terpaksa<br />

menggeser fokus ke kelas atas.<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014


Bisnis<br />

Salah satu produk audio<br />

mobil dipamerkan.<br />

Grandyos Zafna/detikcom<br />

TOYOTA Innova biru-hitam-putih bertulisan<br />

“Magic Voice” itu berdentam<br />

keras. Ritme lagu hip-hop yang diputar<br />

mengentak dada siapa pun yang<br />

lewat di dekatnya. Rasanya tidak ada beda dengan<br />

menonton pertunjukan musik dan kita<br />

berada tepat di depan speaker raksasanya.<br />

Di dalam mobil itu, Santo Wijaya mengutakatik<br />

kontrol peralatan audio yang menciptakan<br />

dentuman hip-hop. Grafik di layar head unit—<br />

sebutan baru tape mobil setelah kaset musik<br />

punah—bergerak meloncat-loncat, mengikuti<br />

degup musik.<br />

“Ini sound system contoh yang kami tawarkan,”<br />

ucap Santo, pria yang menjaga stan PT Simple<br />

Audio, importir peranti audio buatan Tiongkok<br />

bermerek Magic Voice dan Accelera, dalam sebuah<br />

pameran di Jakarta beberapa pekan silam.<br />

Di masa lalu, peranti audio memang identik<br />

dengan buatan Jepang atau Amerika Serikat<br />

dengan merek populer, seperti Pioneer, Kenwood,<br />

Sony, dan Alpine dari Jepang atau JBL<br />

dan Rockford Fosgate dari Amerika Serikat.<br />

Tapi sekarang peranti audio tak cuma dari dua<br />

negeri itu. Merek-merek Tiongkok dan Korea<br />

Selatan mulai berdatangan.<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014


Bisnis<br />

Rentang produk audio<br />

mobil, mulai dari speaker,<br />

amplifier, sampai monitor<br />

video yang dipamerkan di<br />

arena Pekan Raya Jakarta.<br />

Grandyos Zafna/detikcom<br />

Peranti dari Korea dan Tiongkok ini banyak<br />

menyasar kelas pemula, yang harganya miring.<br />

Pasarnya pun menjadi begitu besar. Venom<br />

Audio misalnya. Merek ini mengklaim menguasai<br />

15-20 persen pasar audio di Indonesia.<br />

“Terutama untuk pasar entry level, lagi ngetren,”<br />

ucap Ronny Alexander, manajer pemasaran<br />

importir tunggal Venom, yakni PT Sumber<br />

Sejahtera Audiotama. Pada pasar yang disebut<br />

“entry level” ini, menurut Ronny, harga satu set<br />

audio berkisar Rp 3-5 juta.<br />

Ronny mengklaim Venom yang dia pasarkan<br />

buatan Korea Selatan. Di websitenya,<br />

venom-audio.com, tidak ada penjelasan<br />

negara asal peranti audio mobil ini. Hanya<br />

ditulis mereka mulai masuk industri audio<br />

mobil pada 1998. Rubrik Event di website itu,<br />

misalnya, berisi artikel tentang audio mobil<br />

Indonesia semua.<br />

Ronny mengatakan, dalam enam bulan terakhir<br />

mereka berhasil melepas lebih dari 1.000<br />

unit Venom kepada para pelanggan. Untuk<br />

penjualannya, mereka mengandalkan pada<br />

300 dealer yang tersebar di seluruh Indonesia.<br />

Pesaing Venom adalah merek-merek audio<br />

dari Cina, seperti Accelera. Cipto Jusmin, atasan<br />

Santo Wijaya di Simple Audio, mengungkapkan,<br />

perusahaannya telah menjual ribuan unit<br />

audio merek Accelera dalam setengah tahun<br />

terakhir lewat 35 distributornya. Sedangkan<br />

untuk merek Magic Voice, yang baru mereka<br />

perkenalkan dua bulan lalu, Simple Audio hanya<br />

mampu terlego 50 unit saja.<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014


Bisnis<br />

Salah satu toko memajang<br />

set audio untuk mobil.<br />

Grandyos Zafna/detikcom<br />

Harga Accelera terbilang lebih murah ketimbang<br />

Venom. Satu set audio standar lengkap<br />

dengan amplifier, loudspeaker, dan head unit<br />

hanya Rp 1,8 juta. “Tapi, kalau ditambah dengan<br />

subwoofer, besar harga menjadi sekitar Rp 3<br />

juta,” ucapnya.<br />

Saat ini mereka sedang mendekati para<br />

pemegang merek mobil di Indonesia agar<br />

produk audio mereka bisa dipasang di mobil<br />

baru, terutama kategori mobil murah, yang<br />

setahun ini mulai membanjiri pasar. “Kami sedang<br />

menjajaki (kerja sama) dengan sejumlah<br />

ATPM,” ucapnya.<br />

Kehadiran merek-merek baru ini membuat<br />

pemain lama, seperti Pioneer, mulai mengubah<br />

taktik dan strategi. PT Adab Alam Elektronik,<br />

pengimpor Pioneer, mengatakan peranti<br />

audio Tiongkok itu cukup mengganggu<br />

penjualan mereka, terutama kelas entry level.<br />

Rako Wildan, Sales and Spe cialist Industrial<br />

Business Division Adab Alam, mengatakan<br />

mereka harus menggeser pasarnya. “Kalau<br />

bermain di level bawah, kami kalah dengan<br />

merek Cina,” ucapnya.<br />

Penyebab pergeseran fokus sederhana: au-<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014


Bisnis<br />

Beberapa jenis speaker<br />

untuk mobil.<br />

Grandyos Zafna/detikcom<br />

dio merek-merek Cina berani menjual produknya<br />

dengan harga sangat murah. “Keunggulan<br />

mereka terletak di fitur mereka, yang memiliki<br />

berbagai fasilitas dalam satu head unit audio,”<br />

ucapnya.<br />

Misalnya, kata dia, satu merek Cina mampu<br />

mengolah data audio dari berbagai masukan<br />

dan koneksi elektronik. “Seperti USB, CD/<br />

VCD/DVD, Bluetooth, dan akses data wireless<br />

sebuah ponsel,” ucapnya.<br />

Di salah satu situs belanja elektronik,<br />

misalnya, disebut harga termurah Pioneer<br />

adalah Rp 3,7 juta untuk satu head unit. Harga<br />

yang sama ini, untuk merek Tiongkok tak<br />

hanya mendapat head unit, tapi sudah bisa<br />

mendapatkan satu set peranti audio lengkap<br />

dengan amplifier dan subwoofer-nya.<br />

Gairah pasar Indonesia menerima peranti<br />

audio Tiongkok membuat pameran tersebut<br />

banyak didatangi pengusaha dari Negeri Tirai<br />

Bambu. Sebagai perbandingan, dalam pameran<br />

audio itu, ada 15 perusahaan lokal yang tampil,<br />

tapi ada 51 perusahaan Tiongkok, Hong Kong,<br />

dan Taiwan yang datang.<br />

Sebagian dari mereka mencoba mencari<br />

tahu selera pasar lokal. “Kami ingin tahu dulu<br />

kemauan pasar di sini,” kata Lou Wen Hui,<br />

yang mengatakan dari bagian pemasaran perusahaan<br />

Hong Kong, Galance Technology<br />

International Co. ■ BUDI ALIMUDDIN<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014


selingan<br />

Hero<br />

nan<br />

Manusiawi<br />

Atrium Senayan City, Jakarta, menjadi ajang nostalgia<br />

lintas generasi para penggemar superhero Batman<br />

pada Jumat, 27 Juni lalu. Di sana hadir sosok Batman<br />

dan Catwoman langsung dari Amerika. Juga ditampilkan<br />

Batmobile secara hologram. Acara itu digelar dalam rangka<br />

perayaan 75 tahun keberadaan tokoh superhero rekaan Bob<br />

Kane dan Bill Finger tersebut.<br />

“Kami suka Batman karena dia manusia biasa tanpa kekuatan<br />

super,” kata Galih Arsito dari komunitas Gotham Citizen Club.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


selingan<br />

Dari Gotham City<br />

ke Senayan City<br />

Gambar Batman goresan komikus<br />

Ardian Syaf asal Tulungagung dihargai<br />

Rp 6,5 juta per lembar.<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014


selingan<br />

Mengenakan baju koko dan<br />

kopiah putih, Abdullah Fatah Rabbany<br />

dan Abdurrahman Fayyadh<br />

Khairy tampak terkagum-kagum<br />

melihat aneka koleksi seputar superhero Batman,<br />

yang tengah dipamerkan di atrium Senayan<br />

City, Jakarta. Sesekali, kakak-adik berusia 10<br />

dan 9 tahun itu terdengar berdebat tentang<br />

kebenaran nama-nama musuh Batman. “Kalau<br />

Joker, Catwoman, sama Penguin sih gampang<br />

dikenali. Lainnya enggak terkenal,” ujar Fayyadh.<br />

Begitu mendekati lemari-lemari kaca yang<br />

memajang aneka replika kendaraan yang biasa<br />

dipakai Batman, Fatah dan Fayyadh kian takjub.<br />

Di sana terpajang Tumbler, BatHammer, Batpod<br />

(The Dark Knight Trilogy), Batcycle (milik Robin<br />

di Batman & Robin), hingga Batmobile di film<br />

Batman dan Batman Returns, serta Batsignal<br />

yang ikonik. Kostum dan benda ikonik milik<br />

musuh-musuh Batman, seperti Joker dengan<br />

“Joker” Card, Two-Face dengan koinnya, dan<br />

Mr. Freeze dengan senapan esnya, juga ditampilkan.<br />

Di sana juga dipajang dua Mini Cooper yang<br />

dihias ala Batman dan Joker. Tak cuma berpose,<br />

keduanya meminta sang ayah, Nurohman Abu<br />

Hana, membuka pintu mobil untuk melihatlihat<br />

interiornya.<br />

Nurohman, yang berprofesi sebagai penceramah,<br />

sengaja membawa kedua anaknya<br />

singgah ke Senayan City, selain untuk makan<br />

siang, ya karena ingin memperkenalkan aneka<br />

pernak-pernik seputar superhero asal Gotham<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014


selingan<br />

Suasana pameran 75 tahun<br />

Batman di atrium Senayan City,<br />

Jakarta. Pameran berlangsung<br />

25 Juni hingga 6 Juli 2014.<br />

Rachman/detik foto<br />

City itu. “Tadi saya jadi khatib Jumat di Senayan<br />

City, terus mampir ke sini,” ujarnya.<br />

Berbeda dengan Fatah dan Fayyadh, yang<br />

mengenal sosok Batman dari buku cerita dan film<br />

yang ditayangkan di televisi swasta, ia mengaku<br />

mengenal sosok manusia kelelawar itu sejak 1970-<br />

an. “Dulu TVRI biasa muter film kartunnya,” ujar<br />

Nurohman, yang tinggal di Mampang Prapatan,<br />

Jakarta Selatan.<br />

Selain mereka, ada seratusan pengunjung<br />

mal yang sengaja datang untuk menyaksikan<br />

pameran Batman dalam rangka 75 tahun eksistensinya.<br />

Acara itu digelar sejak 25 Juni hingga<br />

6 Juli. Atas prakarsa Warner Bros dan Pacific<br />

Licensing Studio, suasana atrium Senayan City<br />

disulap seolah menjadi Gotham City, lengkap<br />

dengan penjaranya. Khusus Jumat, 27 Juni, juga<br />

dihadirkan sosok Batman dan Catwoman, yang<br />

diperankan dua bule kiriman DC-Warner Bros,<br />

Amerika Serikat.<br />

Sebelum keduanya benar-benar muncul di<br />

atas panggung, hadirin diarahkan untuk menyaksikan<br />

game yang ditayangkan lewat layar<br />

datar berukuran besar. Semua diminta menyi-<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014


selingan<br />

Aksi Catwoman dan Batman<br />

di atrium Senayan City, Jumat<br />

(27/6).<br />

Sudrajat/majalah detik<br />

mak upaya Batman melepaskan diri dari penjara.<br />

Begitu suara menggelegar tanda sel berhasil<br />

dipatahkan, dari baris belakang muncul sosok<br />

Batman dan Catwoman menuju panggung.<br />

Pengunjung pun riuh bertepuk tangan. Mereka<br />

berebut untuk bisa mendekat dan mengabadikannya<br />

dengan kamera telepon.<br />

“Kok Batmannya enggak terbang-terbang,<br />

Ma?” celetuk Niko, 7 tahun. Sang bunda, Cecilia,<br />

29 tahun, tersenyum sambil membelai kepala<br />

putranya itu. “Ini kan di mal, Sayang, bukan di<br />

Gotham City betulan.”<br />

Di atas panggung, ekspresi Batman memang<br />

terlihat dingin. Jangankan terbang, tersenyum<br />

pun tidak. Dia lebih sering bersedekap memperlihatkan<br />

otot-ototnya yang besar. Catwoman<br />

terlihat seksi karena ritsleting tak tertutup<br />

penuh hingga ke leher. Otomatis bongkahan di<br />

dadanya pun seolah mencuat dari balik pakaiannya<br />

yang ketat, berwarna hitam mengkilat.<br />

lll<br />

Batman adalah tokoh hero rekaan karya Bob<br />

Kane dan Bill Finger, yang diterbitkan dalam<br />

bentuk komik oleh DC pada 1939. Sosok lelaki<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014


selingan<br />

Seorang ibu tengah<br />

menjelaskan nama-nama action<br />

figure di dunia Batman kepada<br />

putranya.<br />

Rachman/detik foto<br />

yang suka berjubah seperti kelelawar saat memerangi<br />

kejahatan itu bernama Bruce Wayne.<br />

Ia digambarkan sebagai anak keluarga miliuner<br />

Thomas Wayne dan Martha. Kedua orang tuanya<br />

tewas ditembak perampok. Dari situ, Bruce<br />

menyimpan dendam untuk senantiasa memerangi<br />

kejahatan, ketidakadilan, dan korupsi di<br />

Gotham City.<br />

Di negeri asal sang superhero, mulai Jumat<br />

kemarin juga digelar pameran berbagai pernak-pernik<br />

seputar Batman. Acara yang dikemas<br />

dalam tajuk “Warner Bros VIP Studio<br />

Tour” itu berlokasi di Burbank, California. Di<br />

situ ditampilkan semua properti dari keenam<br />

film Batman (di antaranya Batman, Batman<br />

Returns, Batman Forever, Batman & Robin,<br />

The Dark Knight Trilogy). Salah satu di antaranya<br />

adalah kostum Batman yang digunakan<br />

Michael Keaton, Val Kilmer, George Clooney,<br />

hingga Christian Bale.<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014


selingan<br />

Komikus Ardian Syaf dan<br />

kolektor komik Batman,<br />

Albertus Susanto.<br />

Dok. Pribadi<br />

Di Senayan City, komunitas penggemar<br />

Batman, Gotham Citizen Club (GCC), turut<br />

mengambil bagian. Mereka memajang aneka<br />

koleksinya ke dalam lemari-lemari kaca. Juga<br />

membuat miniatur penjara Gotham City yang<br />

biasa dipakai untuk memenjarakan musuh-musuh<br />

Batman.<br />

“Dia itu bukan alien dari planet di luar bumi<br />

seperti Superman. Dia manusia biasa, sehingga<br />

perlu mempelajari ilmu bela diri untuk melawan<br />

penjahat. Tapi juga tak mau menggunakan senjata<br />

karena orang tuanya tewas oleh senjata,”<br />

kata Galih Aristo, 32 tahun, Ketua GCC, tentang<br />

alasannya menyukai superhero Batman.<br />

Dibanding komunitas superhero lainnya,<br />

seperti Superman atau Spider-Man, komunitas<br />

ini tergolong paling buncit tampil ke publik.<br />

Mereka baru resmi mengikuti festival action figure<br />

mulai Desember tahun lalu. “Sebelumnya,<br />

kami cuma aktif di media sosial,” kata Galih.<br />

Ia bersama teman-temannya sengaja tak<br />

menonjolkan nama sang hero karena sadar<br />

tak mungkin menjadi si hero. Alasan lain, kata<br />

Galih, agar nama komunitasnya relatif berbeda<br />

dengan komunitas lain. “Gotham City itu<br />

merupakan kota yang identik dengan Batman,”<br />

ujarnya.<br />

Karena mengambil nama dari kota, otomatis<br />

para anggotanya tak cuma berfokus pada Batman,<br />

tapi juga mencakup para musuh Batman<br />

yang berkarakter unik. Sebut saja Joker, Penguin,<br />

The Riddler, Bane, Catwoman, dan Mr. Freeze.<br />

Selain itu, juga ada gadget, senjata, kendaraan,<br />

dan semua hal yang menarik yang berhubung-<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014


selingan<br />

Poster komik Batman dari edisi<br />

pertama, 1939, hingga 2004<br />

turut dipamerkan dalam rangka<br />

75 tahun Batman.<br />

sudrajat/majalah detik<br />

an dengan Batman. “Saya termasuk yang lebih<br />

suka mengoleksi segala hal yang berkaitan dengan<br />

musuh-musuh Batman,” kata Galih.<br />

Alasannya, tak seperti musuh para superhero<br />

lainnya, musuh-musuh Batman memiliki<br />

motivasi yang tak semata-mata ingin menguasai<br />

dunia. Tapi masing-masing punya alasan<br />

psikologis sendiri untuk mengganggu Batman<br />

dan Kota Gotham. “Mereka itu psycho, bukan<br />

sekadar jahat.”<br />

Bujang yang sehari-hari berprofesi sebagai<br />

freelance designer website itu mengaku tergilagila<br />

pada Batman setelah memainkan game<br />

Batman: Arkham Asylum (2009-2010). Game<br />

tersebut dinilai merepresentasikan Batman<br />

Universe dengan sangat sempurna karena<br />

teknik/gameplay yang menantang dan sangat<br />

seru. “Sejak itu, saya mulai berburu dan mengoleksi<br />

action figure Batman, hingga akhirnya<br />

membuat komunitas Gotham Citizen Club,”<br />

ujarnya.<br />

Sedangkan Albert Susanto, 27 tahun, selain<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014


selingan<br />

Galih Aristo (ketiga dari kiri)<br />

bersama anggota komunitas<br />

Gotham Citizen Club.<br />

sudrajat/majalah detik<br />

mengoleksi action figure Batman, sejak 2009<br />

memburu komik Batman. Ia mengaku sudah<br />

memiliki dua kardus komik yang dibeli dari banyak<br />

tempat, termasuk yang dibeli langsung<br />

dari Amerika. Bahkan, untuk edisi 75 tahun<br />

Batman ini, ia membeli komik Batman edisi 27,<br />

yang aslinya terbit pada 1939. Edisi itu dicetak<br />

ulang secara terbatas oleh para komikus DC<br />

dengan harga puluhan hingga ratusan dolar<br />

AS. “Saya beli US$ 100 yang hasil goresan Jim<br />

Lee,” kata Albert.<br />

Selain itu, ia sengaja memesan gambar Batman<br />

kepada komikus Ardian Syaf, yang tinggal<br />

di Tulungagung, Jawa Timur. Komikus lulusan<br />

Desain Komunikasi Visual Universitas Negeri<br />

Malang pada 2004 itu antara lain pernah<br />

dipercaya oleh DC Comics membuat Batman<br />

edisi The Blackest Night sebanyak 3 seri. Komik<br />

itu terbit di Amerika pada Agustus, September,<br />

dan Oktober 2012. “Untuk selembar ukuran<br />

A4 karya Ardian, saya bayar Rp 6,5 juta,” ujar<br />

Albert.<br />

Tapi tak semua penggemar Batman setajir<br />

dia. Anggota komunitas GCC, M. Syarif, pernah<br />

selama satu bulan terpaksa makan cuma<br />

sekali setiap harinya. Mahasiswa di sebuah<br />

universitas di Singapura itu melakukannya<br />

karena terpaksa. Sebab, uang sakunya habis<br />

untuk membeli paket komik seharga US$ 90.<br />

“Dia itu koleksi komiknya sudah satu lemari<br />

dan rata-rata ditandatangani komikusnya.<br />

Kami menyebutnya ‘Signature Hunter’, haha-ha...,”<br />

kata Albert. ■ ARIF ARIANTO | SUDRAJAT<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014<br />

Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014


selingan<br />

Geoff Harris merogoh kocek Rp 7,3 triliun untuk membangun<br />

gedung setinggi 170 meter di Leadenhall Street.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


selingan<br />

dbox for henderson global investors and make<br />

Geoff Harris beberapa kali membolakbalik<br />

segepok kertas kalkir yang memuat<br />

gambar sketsa sebuah bangunan.<br />

Direktur Henderson Global Investors—<br />

perusahaan pengembang properti papan atas di<br />

London, Inggris—itu memeriksa detail bangunan<br />

demi bangunan yang bakal didirikannya.<br />

Sementara itu, pada bagian lain di meja sang<br />

direktur, tumpukan komik dan cakram padat film<br />

superhero Batman terserak. Dia sangat serius.<br />

Maklum, perusahaan pengembang itu tengah<br />

menggarap sebuah kota di dalam sebuah gedung<br />

yang terinspirasi Gotham City, sebuah kota tempat<br />

tinggal Batman.<br />

Gedung setinggi 170 meter itu dibangun persis<br />

di jantung Leadenhall Street, wilayah London yang<br />

menjadi pusat industri asuransi. Selain perkantoran,<br />

pertokoan, dan permukiman, di dalam gedung<br />

itu juga terdapat kantor polisi tak ubahnya Gotham<br />

City di film atau komik Batman.<br />

“Konstruksi direncanakan mulai 2015, dan targetnya<br />

bisa selesai pada 2019,” tuturnya seperti<br />

dilansir Daily Mail.<br />

Bagi Harris, pembangunan gedung itu bukan<br />

hanya untuk memenuhi hasrat pribadinya sebagai<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


selingan<br />

walpaper.com<br />

seorang penggemar Batman, tetapi juga pertimbangan<br />

bisnis. Sebab, pembangunan kota<br />

diyakininya bakal mendorong arus investasi ke<br />

Kota London. Walhasil, ekonomi pun tumbuh<br />

subur dan, ujung-ujungnya, lapangan kerja<br />

tercipta.<br />

Dia juga optimistis, propertinya bakal laris<br />

manis diminati pembeli. Pasalnya, bagi orang<br />

yang paham dan menyukai sosok Batman,<br />

hidup di kota yang ditinggali sang pahlawan<br />

adalah sebuah impian. “Batman adalah sosok<br />

masyhur di pelbagai belahan dunia,” paparnya.<br />

Untuk membangun gedung tersebut, Harris<br />

rela merogoh kocek 400 juta pound sterling atau<br />

sekitar Rp 7,3 triliun. Total luas ruang di dalam<br />

gedung itu mencapai sekitar 11.100 meter persegi,<br />

dan 890 meter persegi di antaranya digunakan<br />

sebagai area perkantoran, 2.000 meter persegi<br />

untuk pertokoan, dan sisanya untuk fasilitas publik,<br />

termasuk sarana hiburan lainnya.<br />

Perusahaan pengembang itu membeli lahan<br />

pada 2011 senilai 175 juta pound sterling.<br />

Bangunan itu, klaim Harris, bakal dibangun<br />

dengan konsep cascading. Walhasil, tak akan<br />

mengganggu pemandangan Katedral St. Paulus<br />

di Fleet Street, yang saat ini menjadi ikon<br />

wilayah itu.<br />

Jika Harris berkeinginan menjadikan Gotham<br />

City berada di dalam gedung yang dibangunnya,<br />

itu sah-sah saja. Sebab, seperti yang dikatakan<br />

penulis DC Comics, atau komik Batman,<br />

co-creator Bill Finger, bahwa Gotham City<br />

bukanlah sebuah penggambaran khusus suatu<br />

kota tertentu.<br />

Meski tak sedikit orang yang beranggapan<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


selingan<br />

dbox for henderson global investors and make<br />

bahwa kota itu adalah Kota Manhattan atau<br />

New York di Amerika Serikat, tapi sebetulnya<br />

persis seperti itu. “Kami tidak menyebutnya<br />

New York, karena kami ingin orang di setiap<br />

kota untuk mengidentifikasi (kota mereka)<br />

dengan (Kota Gotham) itu,” ucapnya seperti<br />

dikutip laman smithsonianmag.<br />

Sikap Finger seperti itu bukan tanpa maksud.<br />

Dia ingin setiap pembaca komik atau pemirsa<br />

film Batman memiliki ikatan emosional dengan<br />

jalinan cerita yang tengah dinikmatinya. Mereka<br />

seolah-olah terlibat dalam cerita itu karena<br />

merasa di dalam kota yang tengah dilanda masalah,<br />

dan Batman bakal menjadi penyelamat<br />

mereka. Itulah bagian dari upaya menghidupkan<br />

sebuah cerita.<br />

Namun, bila Gotham City disebut memiliki<br />

kemiripan situasi dan karakter fisik dengan<br />

Manhattan atau New York City di Amerika<br />

Serikat, itu bisa dimaklumi. Pasalnya, sejak<br />

awal, Finger dibantu oleh seorang ilustrator<br />

dan kartografis Eliot R. Brown, yang masa<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


selingan<br />

Eliot R. Brown<br />

eliotrbrown.com<br />

kecil hingga dewasa tinggal di Manhattan<br />

dan New York.<br />

Brown, yang sebelumnya bekerja sebagai art<br />

director Marvel Comics, adalah seorang dengan<br />

latar belakang pendidikan arsitektur. Dia sama<br />

sekali tidak memiliki latar belakang pendidikan<br />

sebagai seorang kartografis. Jadi, sangat wajar<br />

bila dalam penggambaran Kota Gotham sangat<br />

dipengaruhi oleh persepsi Brown terhadap kota<br />

tempat tinggalnya. Dia memainkan teknis arsitektur,<br />

estetika dari sebuah komik, plus kondisi<br />

dan situasi yang ada di komik. Maka, jadilah<br />

tipikal Kota Gotham sebagai kota yang penuh<br />

dengan lorong gelap, sederet rumah, tempat<br />

hiburan, pertokoan, serta kantor, dan satu hal<br />

yang khas: cahaya temaram.<br />

Penggambaran seperti itu terus terjadi,<br />

sehingga Kota Go tham seperti kota dengan<br />

situasi dan kondisi yang monoton, tak berubah,<br />

sejak cerita Batman ditulis pertama kali pada<br />

1940. Hingga pada 1998, Denny O’Neil, penulis<br />

komik legendaris yang juga editor komik Batman,<br />

memintanya melakukan perubahan.<br />

O’Neil meminta Brown memperjelas<br />

konsep dan jati diri Gotham City. Dia menginginkan<br />

agar kota itu menjadi sebuah kota<br />

ikonik dalam sejarah komik. O’Neil memiliki<br />

obsesi agar peta Gotham menjadi bagian<br />

dari "kitab suci", sehingga menjadi kiblat bagi<br />

berbagai komik.<br />

Sebagai langkah awal, Brown bertemu<br />

dengan para penulis dan seniman untuk<br />

berbagi pendapat tentang gambaran sebuah<br />

Gotham City lokal. Namun yang dia ingat<br />

adalah apa yang diucapkan editor DC Comics,<br />

bahwa Gotham City adalah versi ideal<br />

dari Manhattan.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


selingan<br />

Peta Gotham City<br />

batmangothamcity.net<br />

Seperti penggambar ilustrasi<br />

komik atau kartografer, Brown<br />

harus melakukan penggambaran<br />

secara canggih tentang<br />

situasi kota, baik dari sisi baik<br />

maupun buruknya. Dia harus<br />

menggambarkan kawasan bisnis<br />

dan tempat tinggal penduduk,<br />

kawasan hiburan, hingga<br />

segala pernak-pernik kota. Tapi,<br />

toh, dia tetap tak bisa melepaskan<br />

diri dari Kota Manhattan<br />

dan Brooklyn. Setelah dua bulan<br />

dia menyelesaikan tugas itu,<br />

hasilnya seperti Gotham City<br />

yang ada di komik maupun<br />

film Batman saat ini.<br />

Gotham City masih samar<br />

kota mana sebenarnya dia.<br />

Walhasil, meski sang Pangeran<br />

di Kegelapan—julukan<br />

Batman—telah merayakan hari<br />

jadinya yang ke-75, namun peta<br />

di mana Gotham City berada<br />

masih belum bisa dipastikan. Di sinilah orang<br />

bebas menafsirkan di mana kota itu berada,<br />

sesuai dengan referensi yang ada di kepalanya.<br />

Dengan alasan itu pula, menjadi sah saja jika<br />

perusahaan properti di Inggris, Henderson<br />

Global Investors, terinspirasi membangun kota<br />

yang mirip Gotham City.<br />

Meski kota itu hanya sebuah miniatur dalam<br />

gedung bertingkat, Gotham City bukan hanya<br />

menginspirasi pengembang atau pengusaha<br />

besar. Tak sedikit pengusaha berkategori kecil<br />

dan menengah yang memproduksi berbagai<br />

replika bagian dari Gotham City dan menjadikannya<br />

ladang bisnis.<br />

“Banyak sekali macam barang bertema<br />

Batman, mulai action figure berukuran besar<br />

sampai gantungan kunci,” ujar Ketua Gotham<br />

Citizen Club (GCC) Galih Aristo kepada majalah<br />

detik, Selasa, 24 Juni lalu, di Senayan City.<br />

Ia pun sengaja menamakan komunitas penggemar<br />

Batman di Tanah Air dengan GCC, bukan<br />

spesifik Batman seperti halnya Superman Fans<br />

of Indonesia. n ARIF ARIANTO<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


selingan<br />

Jutaan Dolar<br />

demi Mobil Kelelawar<br />

Banyak yang memburu mobil bekas Batman di arena lelang.<br />

Ada yang membuat tiruan.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


selingan<br />

Rick Champagne saat<br />

memenangi lelang.<br />

Daily Mail<br />

Terbayar sudah kesabaran Rick<br />

Champagne, yang dengan tekun<br />

mengikuti lelang untuk mendapatkan<br />

mobil bekas tunggangan pahlawan<br />

dari Gotham City, Batman. Selama 15 tahun,<br />

pebisnis dan kolektor mobil antik asal Phoenix,<br />

Arizona, Amerika Serikat, itu tak pernah absen<br />

dalam setiap acara lelang.<br />

Meski kerap harus kecewa karena tak ada<br />

mobil Batman yang dilelang, dia tak putus asa.<br />

Maklum, baginya, mobil superhero bertopeng<br />

dengan jubah warna hitam itu merupakan mobil<br />

idamannya sejak usia 10 tahun.<br />

Meski pria 57 tahun itu tercatat sebagai<br />

pebisnis, memburu mobil Batman bukanlah<br />

tujuan bisnis demi keuntungan. “Batman adalah<br />

idolaku. Setiap waktu aku selalu bermimpi<br />

memiliki mobilnya,” ujarnya seperti dilansir The<br />

Hollywood Reporter.<br />

Perjuangan Champagne tak sia-sia. Awal tahun<br />

lalu, dia berhasil mendapatkan Batmobile<br />

versi pertama yang muncul dalam serial televisi<br />

Batman pada 1966. Dia mendapatkannya dalam<br />

acara lelang yang digelar balai lelang Barrett-<br />

Jackson Auction House Scottsdale, Arizona,<br />

Amerika Serikat. “Ini adalah mimpiku yang<br />

menjadi kenyataan,” ucapnya seperti dikutip<br />

laman Daily Mail.<br />

Meski dia harus merogoh kocek US$ 4,6 juta<br />

atau sekitar Rp 50 miliar (kurs US$ 1 = Rp 11 ribu),<br />

itu bukan masalah. Bahkan dia rela membongkar<br />

ruang tamu rumahnya agar mobil Batman<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


selingan<br />

Daily Mail<br />

yang berbadan lebar itu bisa masuk garasi.<br />

Versi pertama mobil ini muncul dalam serial<br />

televisi Batman pada 1960-an. Mobil ini dibuat<br />

oleh perancang otomotif George Barris pada<br />

1966. Barris hanya memerlukan waktu 15 hari<br />

untuk merancang body kit, warna, serta modifikasi<br />

komponen-komponen tertentu. Total dana<br />

yang dihabiskan untuk membuat Batmobile<br />

versi pertama sebesar US$ 15 ribu (Rp 144 juta).<br />

Batmobile tunggangan Adam West itu<br />

menggunakan basis sedan Lincoln Futura 1955<br />

buatan Ford Motor Company. Sedan convertible<br />

dengan dua tempat duduk itu dibekali mesin<br />

V8 berkapasitas 5.700 cc, yang menghasilkan<br />

tenaga hingga 500 daya kuda. Mobil itu mampu<br />

berakselerasi dari posisi diam ke kecepatan<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


selingan<br />

Replika sepeda motor Batman,<br />

The Badpot.<br />

reuters<br />

100 kilometer per jam dalam tempo 5,6 detik.<br />

Mobil ini juga mampu melesat hingga 320<br />

kilometer per jam. Beberapa fitur canggih yang<br />

melengkapi di antaranya pemadam kebakaran<br />

yang bekerja secara otomatis, alarm antimaling,<br />

parasut, serta body kit khas Batman.<br />

Berbeda dengan Rick Champagne, Li Weilei,<br />

pengusaha asal Cina, membuat sendiri replika<br />

Batmobile dalam film The Dark Knight. Pria 26<br />

tahun itu menghabiskan duit US$ 12 ribu atau<br />

sekitar Rp 132 juta. Sekitar 10 ton besi bekas<br />

dihabiskan dan butuh waktu sebulan untuk<br />

merampungkan mobil tersebut.<br />

Meski tak melengkapi mobil itu dengan mesin,<br />

Li merasa puas. “Karena aku telah mendapatkan<br />

apa yang selama ini aku impikan,” kata<br />

dia seperti dilansir Reuters dan laman Daily Mail.<br />

Selain mobil, sepeda motor Batman dalam<br />

The Dark Knight, yang dirilis pada 2008, menarik<br />

perhatian banyak orang. Seperti dilansir laman<br />

Motorcycle, sepeda motor yang menggunakan<br />

basis MV Agusta F4CC itu dilengkapi sederet<br />

fitur canggih, termasuk senjata otomatis, yang<br />

siap memuntahkan peluru setiap saat.<br />

Dave Welch, pemilik rumah modifikasi Chopper<br />

City, menggunakan sepeda motor Aprilia Mana<br />

850 cc untuk membuat tiruan sepeda motor<br />

Batman. Bertenaga 76 daya kuda, dengan torsi<br />

73 Newton meter, dan dilengkapi Drive by Wire<br />

dengan transmisi otomatis, sepeda motor yang<br />

dinamai The Badpot itu dilelang di gelaran Charity<br />

Auction Fall 2010. n ARIF arianto<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


selingan<br />

Batmobile Legendaris<br />

Batmobile adalah sebutan untuk mobil yang membantu Batman memberantas kejahatan.<br />

Lazimnya, mobil ini berwarna hitam dengan aksesori berupa sayap kelelawar.<br />

Kecanggihan teknologi pada Batmobile mengundang decak kagum para penggemarnya.<br />

Berikut ini beberapa mobil Batman dari masa ke masa.<br />

Serial televisi<br />

Mobil ini dirancang oleh Anton Furst menggunakan sedan Corvette Chevy<br />

sebagai basisnya. Mobil yang ditumpangi Batman dalam film Batman Returns<br />

itu menggunakan mesin yang telah dilengkapi turbin jet. Walhasil, mobil itu<br />

mampu melesat hingga 230 kilometer per jam, dan berakselerasi dari posisi<br />

diam ke kecepatan 100 kilometer per jam dalam waktu 3,7 detik.<br />

Batman and Robin<br />

Batmobile di film ini menggunakan basis Chevrolet 350 ZZ3. Namun telah<br />

dilengkapi off-road racing motor, dengan single jet exhaust.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


selingan<br />

Batman Forever<br />

Mobil dalam film ini menggunakan basis Chevrolet 350 ZZ3 dengan mesin<br />

dilengkapi engine booster, sehingga mampu memuntahkan tenaga besar dan<br />

mampu melesat hingga 230 kilometer per jam. Bagian bodinya menggunakan<br />

serat fiber yang dilapisi epoxy untuk melindungi mobil dari jilatan api.<br />

Batman Begins, The Dark Knight<br />

Batmobile dalam film ini menggunakan mobil buatan General Motors.<br />

Namun mesin yang disandangnya berkapasitas besar, yakni 5.800 cc, dengan<br />

konfigurasi V8. Tenaga yang dihasilkan mencapai 500 daya kuda.<br />

Dilengkapi juga dengan sebuah mesin cadangan bila mobil dalam keadaan<br />

darurat. Fitur canggih lainnya adalah persenjataan yang digunakan sang superhero<br />

untuk membasmi kejahatan.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


selingan<br />

Popularitas<br />

Anjlok<br />

Karena Kostum<br />

Berputing<br />

Superhero Batman muncul pertama kali<br />

pada 1939 dalam komik Detective Comics<br />

(DC). Komik tersebut mulai difilmkan<br />

dalam versi kartun pada 1943, lalu lewat<br />

serial Batman and Robin pada 1949. Pada 1966-1968,<br />

sosok hero bersimbol kelelawar itu hadir menjadi seri<br />

televisi. Dalam kurun waktu yang sama juga dibuat<br />

film layar lebarnya. Tahun ini, sosok superhero itu<br />

genap berusia 75 tahun dikenal masyarakat dunia.<br />

Berikut ini jejak seputar Batman.<br />

1<br />

Karakter Batman pertama kali<br />

muncul dalam komik Detective<br />

Comics #27, yang dijual bebas<br />

pada Mei 1939. Komik tersebut<br />

merupakan karya Bob Kane dan<br />

ceritanya ditulis oleh Bill Finger.<br />

26 Juni adalah “hari<br />

lahir” Batman (Batman<br />

Confidential #14).<br />

Saat itu, kedua orang<br />

tua Batman, Thomas<br />

Wayne dan Martha,<br />

tewas dibunuh<br />

perampok.<br />

2<br />

3<br />

Karena trauma oleh pembunuhan<br />

terhadap kedua<br />

orang tuanya, Bruce Wayne<br />

bersumpah akan menumpas<br />

segala bentuk kejahatan di<br />

Kota Gotham.<br />

4<br />

Batman adalah superhero yang<br />

tidak punya kekuatan super.<br />

Tapi dia punya kecerdasan di<br />

atas rata-rata, menguasai banyak<br />

ilmu bela diri, serta gemar<br />

menciptakan dan menggunakan<br />

gadget canggih.<br />

5<br />

Karena sudah menguasai<br />

ilmu bela diri, Batman<br />

cenderung menghindari<br />

penggunaan senjata api.<br />

6<br />

Dalam memerangi<br />

kejahatan, Batman<br />

dibantu oleh Komisaris<br />

James “Jim” Gordon dari<br />

Kepolisian Gotham City.<br />

Juga ada sosok Alfred, pembantu<br />

setia keluarga Thomas Wayne, dan<br />

Lucius Fox, manajer perusahaan milik<br />

Bruce Wayne alias Batman, sekaligus<br />

pembuat berbagai senjata yang<br />

dibutuhkan Batman.<br />

7<br />

Joker adalah musuh Batman<br />

paling keras kepala. Musuh lainnya<br />

bernama Catwoman, The<br />

vsPenguin, Two-Face, The Riddler,<br />

Scarecrow, Mr Freeze, Poison Ivy, Ra's Al Ghul,<br />

Bane, dan lain-lain.<br />

DC Entertainment menetapkan 23 Juli 2014<br />

sebagai Bat Day. Bekerja sama dengan<br />

ribuan toko komik di Amerika, pada tanggal<br />

itu setiap toko komik akan membuat event<br />

“Batman 75 th Anniversary” dan membagibagikan<br />

komik Batman edisi khusus.<br />

Warner Bros sudah memulai syuting film Batman<br />

Vs Superman dengan aktor Henry Cavill sebagai<br />

Superman/Clark Kent dan Ben Affleck memerankan<br />

Batman/Bruce Wayne. Rencananya film ini akan<br />

dirilis pada pertengahan 2016.<br />

8<br />

9<br />

10<br />

11<br />

12<br />

13<br />

Komik Batman dijual seharga US$ 10 sen<br />

saat terbit pertama pada 1939. Tapi rumah<br />

lelang Heritage New York pertengahan Februari<br />

2012 sukses menjual komik tersebut<br />

bersama 300-an seri lainnya dengan harga<br />

total US$ 3,5 juta atau sekitar Rp 31,6 miliar.<br />

Koleksi langka itu milik Billy Wright (almarhum)<br />

asal Virginia, yang dibelinya saat masih<br />

anak-anak.<br />

Untuk pertama<br />

kalinya dalam sejarah<br />

perfilman, dua superhero<br />

legendaris, Batman<br />

dan Superman,<br />

akan muncul dalam<br />

satu layar!<br />

Sutradara Tim Burton, yang menyutradarai<br />

Batman—The Dark Knight Returns,<br />

mengaku tak pernah membaca komik<br />

Batman. Dia menyutradarai film itu murni<br />

berdasarkan cerita yang dibuat Frank<br />

Miller. Tak aneh bila film ini tidak banyak<br />

berhubungan dengan versi komiknya.<br />

Aktor kulit hitam Eddie Murphy pernah digadang-gadang<br />

untuk memerankan karakter<br />

Robin. Pembawaan Eddie yang kocak dianggap<br />

pas untuk mendampingi Batman, yang dalam versi<br />

Adam West (1966) digambarkan penuh warna dan<br />

ramah. Tapi, ketika karakter Batman berubah menjadi<br />

dark, Eddy pun batal dipilih sebagai Robin.<br />

Sosok Robin dan Joker dalam serial komik Batman<br />

diciptakan oleh komikus kawakan Jerry Robinson.<br />

Dia meninggal di usia 89 tahun pada 7 Desember<br />

2010 di sebuah rumah sakit di New York.<br />

Seperti Keaton, kini giliran<br />

aktor Ben Affleck yang ditolak<br />

karena dianggap tak bakal mampu berakting sebagai<br />

Bruce Wayne. Sebanyak 80 ribu petisi dilayangkan<br />

kepada Warner Bros menuntut agar Ben dibatalkan<br />

untuk memerankan sosok Batman.<br />

14<br />

20<br />

15<br />

16<br />

17<br />

18<br />

19<br />

21<br />

Pertengahan April lalu, Cartoon Network<br />

menayangkan film animasi pendek untuk<br />

merayakan “Batman 75 th Anniversary” berjudul<br />

Batman—Strange Days. Film ini bercerita<br />

tentang kisah yang hilang dari masa lalu<br />

Batman.<br />

Karakter Joker, sebelum diperankan<br />

oleh aktor watak Jack Nicholson,<br />

sempat ditawarkan kepada penyanyi<br />

rock David Bowie, aktor yang biasa memainkan<br />

peran antagonis Willem Dafoe,<br />

James Woods, John Lithgow, dan Tim Curry.<br />

Aktor Kiefer Sutherland<br />

pernah ditawari memerankan<br />

Robin. Tapi, setelah scene Robin<br />

dipangkas, otomatis Kiefer<br />

pun batal memerankannya.<br />

Michael Keaton, yang semula dikenal<br />

sebagai aktor komedi, sempat<br />

dicerca saat ditunjuk untuk<br />

memerankan Batman. Sebanyak<br />

50 ribu surat keberatan diterima<br />

Warner Bros. Tapi, setelah film diputar<br />

di bioskop-bioskop, terbukti para pemrotes<br />

keliru. Akting Keaton ternyata memuaskan dan film<br />

Batman (1989) pun meraup keuntungan besar.<br />

Pada 1943, Lewis Wilson memerankan<br />

Bruce Wayne mengenakan kostum Batman<br />

amat sederhana dalam film produksi<br />

Colombia Pictures.<br />

22<br />

Enam tahun kemudian, giliran Robert Lowery yang dipercaya<br />

Colombia Pictures memerankan hero berjubah<br />

yang dikenal sebagai Batman alias Bruce Wayne. Serial<br />

yang terdiri atas 15 bagian ini diberi tokoh tambahan,<br />

Robin.<br />

23<br />

Pada 1995, giliran Val Kilmer<br />

yang dipercaya bermain<br />

dalam Batman Forever. Dari<br />

24<br />

sisi komersial, film yang<br />

disutradarai oleh Joel Schumacher ini tergolong<br />

sukses dengan meraih keuntungan US$ 336<br />

juta. Tapi para pengamat banyak mengkritik<br />

25<br />

film ini, antara lain penggunaan kostum yang<br />

menampilkan puting pada bagian dada.<br />

Di bawah<br />

arahan Christopher<br />

Nolan,<br />

aktor Christian<br />

Bale<br />

bermain dalam The Dark Knight Trilogy. Film ini<br />

disebut-sebut para kritikus sebagai yang terbaik,<br />

dan membuat Bale lekat dengan citra diri Bruce<br />

Wayne alias Batman.<br />

26<br />

Pada 1966, Batman mulai muncul dalam seri TV<br />

lewat stasiun ABC TV Network. Di sini, Adam<br />

West memulai perannya sebagai Bruce Wayne.<br />

Sukses di layar kaca membuat 20 th Century Fox<br />

mengadaptasinya ke layar lebar pada 1966. Adam<br />

West tetap dipercaya sebagai pemeran Batman.<br />

Dua tahun setelah Batman<br />

Forever, sekuelnya, Batman and<br />

Robin, dirilis. Aktor George<br />

Clooney memerankan Batman.<br />

Sayang, George Clooney gagal<br />

menuai pujian. Parahnya, film<br />

ini mendapat banyak kritik negatif,<br />

juga mendapat nominasi Razzie<br />

Awards—penghargaan untuk film terburuk.<br />

Meski begitu, dari segi pendapatan, film ini terbilang<br />

sukses dengan meraih sekitar US$ 238 juta, turun dibanding<br />

pendapatan total film Batman Forever.<br />

27<br />

Trilogi ini dimulai dengan Batman Begins<br />

pada 2005, yang menuai pendapatan<br />

US$ 372 juta, lalu The Dark Knight (2008)<br />

menghasilkan lebih dari US$ 1 miliar dan<br />

mendapat delapan nominasi Oscar, serta<br />

The Dark Knight Rises (2012) yang meraup<br />

lebih dari US$ 1,08 miliar.<br />

Sumber: batman-news.com | BBC.com | Foxnews.com | USA Today<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


sains<br />

Mencari<br />

Kehidupan<br />

di Planet<br />

Merah<br />

Wahana Mars Science<br />

Laboratory atau Curiosity<br />

sudah lebih dari 687 hari<br />

atau satu tahun Marsian<br />

berada di Planet Mars.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 JULI 2014


sains<br />

Kami telah<br />

membuktikan<br />

kondisi di sana<br />

memungkinkan ada<br />

kehidupan tiga atau<br />

empat miliar tahun<br />

lalu.<br />

Lebih dari separuh abad silam, pada<br />

12 September 1962, Presiden Amerika<br />

Serikat John F. Kennedy berpidato di<br />

Rice Stadium, di muka ratusan peneliti<br />

dan anggota Kongres Amerika. Presiden Kennedy<br />

menekankan betapa cepatnya perubahan di dunia<br />

ilmu dan teknologi, termasuk eksplorasi antariksa,<br />

dalam seabad terakhir.<br />

“Eksplorasi antariksa akan jalan terus, tak peduli<br />

kita ikut di dalamnya atau tidak, dan akan<br />

menjadi petualangan terbesar sepanjang masa.<br />

Dan setiap bangsa yang ingin menjadi pemimpin<br />

atas bangsa lain tak boleh tertinggal dalam<br />

perlombaan ke antariksa,” Presiden Kennedy<br />

berpidato dengan berapi-api kala itu.<br />

Target utama perlombaan di antariksa saat itu<br />

adalah bu lan. “Kita memilih pergi ke bulan dan<br />

lainnya bukan karena mereka mudah dicapai,<br />

tapi justru karena sangat sulit,” kata Presiden<br />

Kennedy. Tujuh tahun setelah pidato itu, Neil<br />

Armstrong dan Edwin Aldrin berhasil menginjakkan<br />

kaki di bulan. Setelah bulan terlampaui,<br />

semua penjelajah antariksa mengincar sasaran<br />

lebih jauh: Planet Merah, Mars.<br />

Kurang dari satu dekade setelah pidato Presiden<br />

Kennedy, pada 30 Mei 1971, Mariner 9 terbang dari<br />

Bumi dan menjadi wahana pertama yang berhasil<br />

menembus orbit Planet Mars. Mariner 9 bukan<br />

hanya menjadi yang pertama mendekati Planet<br />

Merah, tapi juga wahana pertama dari Bumi yang<br />

berhasil mengorbit planet lain.<br />

Empat puluh tahun lalu, untuk pertama kalinya<br />

manusia di Bumi bisa mengamati Planet<br />

Merah dari jarak yang relatif dekat. Seperti<br />

cerita di novel sains-fiksi, sebagian misteri Mars<br />

tersingkap. Lewat “mata” Mariner 9, para peneliti<br />

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA)<br />

bisa menyaksikan permukaan Kawah Marineris<br />

dan jejak sungai di Planet Merah.<br />

Empat puluh tahun kemudian, wahana Curiosity<br />

bukan hanya mengamati dari orbit Mars,<br />

tapi malah mendarat di Planet Merah. Setelah<br />

melewati menit-menit pendaratan yang sangat<br />

menegangkan, wahana Curiosity, yang<br />

diluncurkan dari Kennedy Space Center, Cape<br />

Canaveral, Florida, pada akhir November 2011,<br />

berhasil mendarat di titik Bradbury, Kawah<br />

Gale, Planet Mars, pada 6 Agustus 2012.<br />

“Kita berada di Mars kembali,” Charles Bolden,<br />

Kepala NASA, bersorak. Sudah belasan kali<br />

Majalah detik 30 juni - 6 JULI 2014


satu tahun Marsian. Ya, satu tahun di planet itu<br />

sama dengan 687 hari di Bumi. Selama setahun di<br />

Planet Merah, Curiosity belum jauh beringsut dari<br />

titik pendaratan. Hingga pekan lalu, jarak yang ditempuh<br />

wahana penjelajah itu selama satu tahun<br />

Marsian baru sekitar 7,9 kilometer.<br />

Namun banyak hal sudah “dilihat” dan dianalisis<br />

oleh mata-mata canggih di Curiosity. Hasains<br />

NASA dan pesaingnya, Badan Antariksa Rusia<br />

(Roscosmos), mengirimkan wahana peneliti ke<br />

Mars. Tapi, di antara semuanya, tak ada yang<br />

secanggih Mars Science Laboratory alias Curiosity,<br />

yang bobotnya hampir satu ton itu.<br />

Setahun terasa sangat lama di Bumi, apalagi di<br />

Mars. Pada Selasa pekan lalu, tepat 687 hari wahana<br />

canggih itu berada di Planet Merah atau tepat<br />

Majalah detik 30 juni - 6 JULI 2014


sains<br />

Sangat sulit untuk<br />

membuktikan<br />

pernah ada<br />

kehidupan di sana.<br />

nya dua bulan setelah mendarat, Curiosity menemukan<br />

jejak aliran sungai purba. Yang lebih<br />

menarik lagi, pada bulan keenam, wahana itu<br />

mengebor batuan tak jauh dari titik Yellowknife<br />

Bay dan menganalisis kandungan materialnya.<br />

Hasilnya mengejutkan: bermiliar-miliar tahun<br />

lalu, kemungkinan besar daerah itu pernah<br />

menjadi habitat makhluk hidup.<br />

“Kami memang belum membuktikan bahwa<br />

dulu pernah ada kehidupan di sana.... Tapi<br />

kami telah membuktikan kondisi di sana memungkinkan<br />

ada kehidupan tiga atau empat<br />

miliar tahun lalu,” kata Ashwin Vasavada, Wakil<br />

Kepala Peneliti Curiosity NASA, pekan lalu.<br />

“Sangat sulit untuk membuktikan pernah ada<br />

kehidupan di sana karena, tak seperti makhluk<br />

hidup kompleks seperti dinosaurus yang meninggalkan<br />

fosil, mikrofosil tak meninggalkan<br />

tulang-belulang.”<br />

John Grotzinger, Kepala Peneliti Proyek Curiosity<br />

di Laboratorium Propulsi Jet NASA, mengatakan<br />

mereka juga telah menemukan bukti bahwa<br />

Majalah detik 30 juni - 6 JULI 2014


sains<br />

PERJALANAN<br />

CURIOSITY<br />

SELAMA<br />

1 TAHUN MARS<br />

Selama 687 hari atau<br />

satu tahun Marsian,<br />

Curiosity baru<br />

menempuh jarak 7,9<br />

kilometer.<br />

● 6 Agustus 2012 Mendarat di titik<br />

Bradbury.<br />

● Februari 2013 Yellowknife Bay.<br />

● Mei 2014 Titik Windjana di Kimberly.<br />

● Tepat setahun Marsian, pada 24 Juni<br />

2014, Curiosity tiba di Sol 669.<br />

● Kini Curiosity dalam perjalanan<br />

menuju titik awal pendakian Murray<br />

Buttes di kaki Gunung Sharp.<br />

atmosfer Mars tersapu dari permukaan<br />

planet itu sekitar 3 miliar tahun silam. Bulan<br />

lalu, Curiosity kembali mengebor di titik<br />

Windjana.<br />

Menurut David Blake, peneliti proyek<br />

Curiosity, kandungan mineral pada<br />

sampel kali ini sedikit berbeda dengan<br />

sampel dari Yellowknife Bay. “Kandungan<br />

magnetitnya lebih tinggi,” kata Blake.<br />

Belum jelas benar dari mana dan bagaimana<br />

kandungan magnetit di tempat itu<br />

lebih tinggi. Dia menduga, batuan di tempat itu<br />

pernah mengalami proses geologi kompleks,<br />

meleleh berulang kali. “Masih terlalu dini untuk<br />

menyimpulkan,” kata Grotzinger.<br />

Setelah melewati Windjana, Curiosity akan<br />

melanjutkan perjalanan yang lebih berat, yakni<br />

memulai pendakian Gunung Sharp alias Aeolis<br />

Mons, titik tertinggi di Kawah Gale. Gunung ini<br />

tingginya sekitar 5,5 kilometer dari dasar Kawah<br />

Gale. Mengingat medan yang sangat berat, Curiosity<br />

akan memilih jalan melingkar melewati sisi<br />

utara punggung Gunung Sharp.<br />

Tak ada persoalan bagi Curiosity, sebab<br />

“napasnya” masih lumayan panjang. Jika tak<br />

mengalami kecelakaan, menurut Grotzinger,<br />

bahan bakar nuklir Curiosity masih cukup untuk<br />

menggerakkannya hingga sepuluh tahun<br />

lagi. Beberapa bulan lalu, mereka mendeteksi<br />

beberapa lubang di roda Curiosity. Sekarang<br />

mereka lebih berhati-hati “menyetir” Curiosity<br />

yang ada di Planet Merah, berjuta-juta kilometer<br />

dari Bumi. “Kami tak ingin mengalami hal<br />

seperti itu lagi,” kata Grotzinger. ■<br />

SAPTO PRADITYO | NASA | SPACE | BUSINESSINSIDER | CNN<br />

Majalah detik 30 juni - 6 JULI 2014


sains<br />

TEMUAN<br />

6CURIOSITY<br />

1<br />

MUNGKIN PERNAH ADA KEHIDUPAN DI MARS<br />

Sudah lama diduga pernah ada kehidupan<br />

di Mars. Data-data dari Curiosity<br />

menguatkannya. Wahana itu menemukan<br />

karbon, hidrogen, fosfor, oksigen, dan<br />

sulfur di batuan Mars. “Kami sekarang tahu,<br />

lingkungan Mars memungkinkan kehidupan<br />

mikroba bermiliar tahun lampau,” kata John<br />

Grotzinger, peneliti di misi Curiosity.<br />

2<br />

MERAH DI PERMUKAAN, ABU-ABU DI<br />

DALAM<br />

Hasil pengeboran Curiosity membuktikan,<br />

hanya permukaan Mars yang berwarna<br />

kemerah-merahan. Di dalam tanah berwarna<br />

abu-abu. “Warna di permukaannya<br />

mungkin akibat karat yang terjadi karena<br />

oksidasi besi dalam batuan,” Joel Hurowitz,<br />

peneliti Curiosity, menduga.<br />

3<br />

ATMOSFER MARS RUSAK<br />

BERMILIAR TAHUN SILAM<br />

Data dari instrumen Curiosity<br />

membuktikan atmosfer Mars<br />

tak banyak berubah sejak 3<br />

miliar lampau. Tapi, saat terbentuk<br />

pada 4,5 miliar tahun lalu,<br />

atmosfernya 100 kali lebih rapat<br />

ketimbang Bumi.<br />

4<br />

RADIASI YANG MEMBAHAYAKAN<br />

PERJALANAN KE MARS<br />

Tingkat radiasi di antariksa selama<br />

perjalanan Curiosity ke Mars<br />

ratusan kali lipat radiasi kosmis<br />

di Bumi. Tameng Curiosity pun<br />

tak mampu menepisnya. Jika<br />

astronaut NASA terpapar radiasi<br />

setara yang mengenai Curiosity,<br />

dia harus pensiun.<br />

5<br />

ALIRAN SUNGAI PURBA<br />

Curiosity menemukan jejak aliran<br />

air di batuan Mars yang berumur<br />

miliaran tahun.<br />

6<br />

TAK ADA GAS METANA DI ATMOSFER<br />

MARS<br />

Gas metana merupakan tanda pernah<br />

ada kehidupan. Curiosity masih terus<br />

mencari jejak gas metana ini.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 JULI 2014


interview<br />

Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim:<br />

Kami Tidak<br />

Memprovokasi<br />

Indonesia<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


interview<br />

H<br />

Konflik perbatasan dialami hampir semua negara di dunia. Malaysia dan<br />

Indonesia bernasib baik karena aspek persaudaraan masih diutamakan<br />

dalam penyelesaiannya.<br />

ubungan Indonesia-Malaysia kerap<br />

naik-turun. Selain karena masalah tenaga kerja<br />

dan budaya, soal perbatasan menjadi isu paling<br />

sensitif. Setelah insiden Ambalat, Kalimantan<br />

Timur, pada 2005, yang nyaris memantik<br />

terlontarnya peluru dari kapal kedua negara,<br />

pertengahan Mei lalu TNI menghentikan<br />

aktivitas pembangunan mercusuar di Tanjung<br />

Datu, Kalimantan Barat, oleh Malaysia.<br />

Pihak Malaysia berdalih pembangunan mercusuar<br />

itu bukan sengaja melanggar wilayah<br />

teritorial Indoesia. Namun keberadaan mercusuar<br />

diperlukan untuk keselamatan, mengingat<br />

air laut yang mudah pasang-surut. Padahal lalu<br />

lintas kapal di kawasan itu cukup ramai. “Tidak<br />

ada niatan dari kami untuk memprovokasi<br />

Indonesia,” kata Duta Besar Malaysia untuk<br />

Indonesia, Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim,<br />

saat berbincang dengan majalah detik<br />

di ruang kerjanya, 19 Juni lalu.<br />

Ia memastikan, persoalan perbatasan akan<br />

diselesaikan lewat perundingan diplomatik,<br />

bukan dengan cara politik, apalagi dengan adu<br />

kekuatan senjata. Khusus terkait tenaga kerja<br />

Indonesia, Hashim mengakui kedua negara<br />

dalam posisi saling membutuhkan. Masyarakat<br />

Malaysia perlu tenaga kerja, warga Indonesia<br />

butuh pekerjaan. “Kalaupun ada masalah yang<br />

terjadi, ya harus diselesaikan dengan baik.”<br />

Bagaimana Anda menilai hubungan<br />

bilateral Malaysia-Indonesia sejak awal<br />

Reformasi 1998 hingga sekarang?<br />

Kalau kita lihat saat ini, hubungan bilateral<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


interview<br />

Video<br />

Malaysia-Indonesia berada dalam kondisi yang<br />

cukup baik dibanding waktu-waktu sebelumnya.<br />

Sebab, tidak bisa dimungkiri, hubungan<br />

kedua negara juga mengalami pasang-surut.<br />

Kadang hangat, panas, sejuk, atau dingin.<br />

Namun, dalam beberapa waktu terakhir,<br />

khususnya sejak selesainya Orde Baru, bagusnya<br />

hubungan tersebut bisa dilihat dari beberapa<br />

hal. Misalnya, yang menonjol, adalah hubungan<br />

di antara pribadi-pribadi pimpinan dua<br />

negara, antara Bapak Presiden SBY dan Datuk<br />

Sri Najib Razak yang sangat dekat. Kemudian,<br />

dalam hubungan antarpemerintahan, kedua<br />

negara pun cukup baik. Begitupun dengan<br />

militer. Dan yang lebih bagus lagi adalah hubungan<br />

antara people to people, masyarakat<br />

dan dunia bisnis. Dengan melihat lima bidang<br />

itu, saya berani mengatakan hubungan kedua<br />

negara saat ini cukup baik.<br />

Bagaimana dengan masalah perbatasan<br />

yang sering menjadikan hubungan memanas?<br />

Soal perbatasan, kita tidak boleh lari dari<br />

persoalan itu. Sebab, banyak pihak yang<br />

terlibat dalam masalah itu, dan banyak sekali<br />

persoalan teknis yang terlibat, termasuk pemetaan,<br />

keselamatan, keamanan, dan sebagainya.<br />

Pokoknya, kita telah sepakat untuk berbincang<br />

dalam kerangka diplomatik ketimbang keke-<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


interview<br />

rasan atau perang. Sejak saya menjabat duta<br />

besar di Indonesia, alhamdulillah, persoalanpersoalan<br />

yang ada itu bisa kami rundingkan<br />

melalui jalur diplomatik.<br />

Namun, kenyataannya, saat satu isu<br />

dirundingkan, isu perbatasan lainnya<br />

muncul, seperti pembangunan mercusuar<br />

di Tanjung Datu, Kalimantan Barat....<br />

Kami tidak melihat bahwa itu (Tanjung<br />

Datu) sebagai kawasan (juga bagian Malaysia).<br />

Tetapi isu ini berkaitan dengan masalah jalur<br />

pelayaran. Banyak kapal yang keluar-masuk.<br />

Sedangkan air pasang-surut, sehingga menyangkut<br />

keselamatan. Itu yang kami lakukan.<br />

Kami tidak bermaksud melanggar kawasan teritorial<br />

Indonesia. Itu juga bukan sesuatu yang<br />

disengaja. Tetapi itu masih disengketakan,<br />

apakah wilayah itu bagian dari Indonesia atau<br />

Malaysia. Oleh karena itu, kami melakukan<br />

perundingan dengan Indonesia, dan sudah dilakukan<br />

beberapa kali, dan ini mungkin round<br />

(putaran) yang ketiga. Kami melibatkan Majlis<br />

Keselamatan dari pemerintah Malaysia dan<br />

Kementerian Luar Negeri.<br />

Rachman Haryanto/detikFOTO<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


interview<br />

Apa sebenarnya yang dilakukan di sana?<br />

Kami hanya membuat pemandu pelayaran<br />

atau menara suar kecil. Bukan besar. Tetapi,<br />

yang kami tegaskan, bahwa apa yang kami lakukan<br />

bukan untuk memprovokasi Indonesia.<br />

Tidak ada niat untuk itu. Jadi ini bukan menara<br />

besar, (melainkan) hanya untuk memberi panduan<br />

di jalur pelayaran karena menyangkut keselamatan<br />

kapal-kapal yang berlayar. Tapi kami<br />

belum tahu karena komite-komite ini masih<br />

be runding, dan saya berharap akan tercapai<br />

solusi terbaik.<br />

Sebab, Tanjung Datu bukanlah satu-satunya<br />

permasalahan yang ada. Sehingga, perundingan-perundingan<br />

ini tidak hanya di perbatasan<br />

di lautan, tetapi juga di darat. Dengan kata<br />

lain, ini merupakan on going process. Jadi ini<br />

bukanlah masalah yang mengkhawatirkan<br />

karena semangat persaudaraan itu masih ada.<br />

Bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan politikus PDI Perjuangan<br />

Puan Maharani saat mendampingi mantan Perdana Menteri Malaysia<br />

Mahathir Mohamad bertemu dengan Megawati Soekarnoputri di kediaman<br />

Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, April lalu.<br />

Namun, dalam pemberitaan, disebut<br />

ada beberapa kapal militer yang mengawal<br />

kapal sipil…<br />

Ya, saya paham. Kadang-kadang media<br />

memuat berita yang sensasional. Tapi, bagi<br />

Rachman Haryanto/detikcom<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


interview<br />

saya, berita itu juga harus bertanggung jawab<br />

karena kami tidak ingin keadaan yang tidak<br />

ada apa-apa menjadi buruk situasinya. Kami<br />

berharap media juga berperan untuk mencari<br />

jalan penyelesaian masalah ini.<br />

Benarkah ada kapal militer yang mengawal<br />

kapal sipil?<br />

Laporan yang saya terima tidak ada. Yang<br />

ada adalah kapal-kapal kecil milik sipil dan kontraktor<br />

yang akan memasang (membangun)<br />

menara suar.<br />

Rachman Haryanto/detikFOTO<br />

Apa sebenarnya dasar klaim wilayahwilayah<br />

yang disengketakan?<br />

Jadi, sebenarnya kita ini hanya mewarisi apa<br />

yang ditinggalkan oleh para penjajah, salah satunya<br />

berupa peta wilayah. Dan itu bukanlah<br />

yang sempurna. Sehingga, saat kita masingmasing<br />

menjadi negara yang berdaulat, masalah-masalah<br />

(perbatasan) itu muncul. Namun<br />

kita bernasib baik karena di negara-negara<br />

atau kawasan lain lebih bermasalah. Sebab,<br />

semangat dan hubungan persaudaraan masih<br />

dipegang sebagai pokok, sehingga hubungan<br />

masih terjaga. Itu yang membuat kita lebih<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


interview<br />

dibanding negara-negara lain.<br />

Anda melihat isu perbatasan terkait<br />

dengan kepentingan politik lokal di Indonesia?<br />

Memang, dalam politik, kita bisa menginterpretasikan<br />

bermacam-macam dari suatu hal. Ada<br />

politik yang nakal, tidak baik. Tetapi, dalam hal<br />

perbatasan, saya sangat berharap soal itu tidak<br />

dipolitisasi karena, bagaimanapun, persoalan<br />

perbatasan tidak bisa diselesaikan secara politik.<br />

Kita telah bekerja sama menjaga perbatasan di<br />

darat sekitar 2.000 kilometer. Kalau ada yang<br />

kurang baik, ya mari kita perbaiki. Saya percaya,<br />

politik tidak bisa untuk menyelesaikannya, yang<br />

kita butuhkan adalah komite-komite khusus untuk<br />

merundingkan persoalan itu.<br />

Tiang pancang mercusuar di Tanjung Datu yang dihentikan pembangunannya atas<br />

permintaan pemerintah Indonesia.<br />

saud rosadi/detikcom<br />

Bukankah setiap tahun ada pertemuan<br />

rutin Joint Border Committee?<br />

Banyak sekali masalah (di perbatasan). Bukan<br />

hanya komite tingkat tinggi. Komite tinggi I<br />

mungkin melibatkan pihak militer, tetapi juga<br />

komite-komite lain. Kita memiliki perbatasan<br />

sepanjang sekitar 2.000 kilometer lebih di darat,<br />

belum di wilayah laut yang lebih panjang lagi.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


interview<br />

Terkait soal tenaga kerja, adakah perbedaan<br />

hukum bagi pekerja imigran dan<br />

penduduk asli?<br />

Sama sekali tidak ada perbedaan, tidak ada<br />

diskriminasi. Semua orang yang tinggal dan<br />

bekerja di Malaysia harus mematuhi hukum<br />

maupun aturan yang ada di negeri ini, tidak<br />

ada pengecualian. Tentu saja, siapa yang<br />

melanggar, hukum harus ditegakkan tanpa<br />

pandang bulu. Kalau ada masalah, sebenarnya<br />

masalah-masalah antarperson, bukan masalah<br />

dengan negara atau pemerintahan. Semua<br />

permasalahan diselesaikan secara hukum<br />

dengan seadil-adilnya. Ini yang perlu dipahami.<br />

Nah, di situ sangat kompleks sekali. Kita telah<br />

melalui sejarah, banyak sekali kawa san-kawasan<br />

yang masih menyisakan permasalahan. Ini bukan<br />

perkara sederhana, tetapi, yang lebih penting,<br />

bagaimana kita mencari jalan untuk memecahkan<br />

persoalan ini dengan baik.<br />

Seberapa penting kehadiran TKI bagi<br />

Malaysia?<br />

Kita tidak memungkiri dan harus diakui<br />

bahwa Malaysia memerlukan tenaga kerja dari<br />

Indonesia. Juga banyak orang Indonesia yang<br />

ingin bekerja di Malaysia. Kalaupun ada masalah<br />

yang terjadi, ya harus diselesaikan dengan<br />

baik. Dalam perundingan dengan pemerintah<br />

Indonesia, persoalan yang menyangkut tenaga<br />

kerja itu tidak boleh hanya diselesaikan oleh<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


interview<br />

Anggota TNI bersiaga di<br />

perbatasan Tanjung Datu,<br />

Kalimantan Barat.<br />

saud rosadi/detikcom<br />

pemerintah saja, tetapi juga melibatkan penyalur<br />

atau agen tenaga kerja. Sebab, (persoalan<br />

yang terjadi) itu juga menyangkut masalah<br />

yang lebih rinci, seperti biaya penyaluran, gaji,<br />

dan sebagainya. Ini melibatkan business to<br />

business.<br />

Jadi, dalam permasalahan tenaga kerja,<br />

apa yang diinginkan Malaysia?<br />

Adanya beberapa kemudahan, misalnya soal<br />

pengurusan visa dan imigrasi. Tetapi itu saja belumlah<br />

cukup. Sebab, jika tidak ada kesepakatan<br />

soal cost antara pelaku penyalur tenaga kerja atau<br />

agen di Indonesia dan Malaysia maupun agen<br />

dan majikan, tentu akan menimbulkan masalah<br />

lagi. Oleh karena itu, dalam hal fasilitas telah banyak<br />

yang didiskusikan. ■ ARIF ARIANTO<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


interview<br />

BIODATA<br />

Nama: Datuk Seri Zahrain Mohamed<br />

Hashim bin Datuk Zainuddin Mohd<br />

Hashim<br />

Tanggal Lahir: 12 November 1955<br />

Istri: Datin Seri Che Mahani Bt. Ismail<br />

Anak: 4<br />

• Anggota Kamar Dagang dan Industri<br />

Malaysia<br />

• Wakil Ketua Kamar Dagang dan<br />

Industri Penang<br />

• Anggota Dewan Pengairan Penang<br />

Pendidikan:<br />

• SD : Wellesley Primary School<br />

• SMP : Georgetown Secondary School<br />

• SMA : Penang Free School, 1972<br />

• Diploma bahasa Inggris dari Ariels,<br />

Inggris, 1974<br />

• Sarjana Matematika dan Statistik, De<br />

Monfort University, 1995-1998<br />

Pengalaman Organisasi:<br />

• Ketua Persatuan Mahasiswa Malaysia<br />

di Leicester, Inggris<br />

• Presiden Asosiasi Sepak Bola<br />

Penang<br />

• Anggota Komite Sepak Bola Malaysia<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


internasional<br />

Saddam<br />

Bangkit<br />

Lagi<br />

?<br />

“Suatu saat aku akan pulang dan<br />

berziarah ke makam ayahku. Mungkin<br />

itu tak akan terjadi dalam waktu<br />

dekat, tapi pasti akan tiba saatnya.”<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


internasional<br />

Pada awal Desember 2006 itu, Raghad<br />

Saddam Hussein tengah bersantai<br />

menikmati hot stone scrub di salon<br />

mewah, Dazzle, di Kota Amman, Yordania,<br />

yang menjadi langganannya. Pada saatsaat<br />

seperti itu, biasanya tak ada yang berani<br />

mengganggunya.<br />

“Saddam Kecil”, demikian julukan bagi putri<br />

sulung Saddam Hussein, penguasa Irak, karena<br />

temperamennya sangat menyerupai sang ayah.<br />

Ibu lima anak itu seperti gunung berapi yang<br />

setiap saat siap menyemprotkan magmanya.<br />

Tapi, hari itu, sang asisten nekat menyorongkan<br />

telepon seluler menyela keasyikan bosnya.<br />

Kabar yang disampaikan pengacara ayahnya<br />

dari Bagdad itu memang gawat. Permohonan<br />

banding Saddam Hussein di pengadilan ditolak.<br />

Saddam, yang selama puluhan tahun berkuasa<br />

Saddam Hussein<br />

JapanTime<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


internasional<br />

Kami siap mengorbankan<br />

darah dan jiwa kami<br />

untukmu, Saddam.”<br />

tanpa lawan di Bagdad, akan segera dieksekusi<br />

di tiang gantungan. Raghad menjerit histeris.<br />

Caci maki berhamburan dari mulutnya.<br />

Kendati jadi pelarian dan hidup di bawah perlindungan<br />

Raja Yordania Abdullah II, gaya hidup<br />

gemerlap Raghad tak banyak berubah. Jika tak<br />

sedang bersantai di Dazzle, dia bisa dijumpai di<br />

gym Body Design atau di butik-butik mewah di<br />

Amman.<br />

“Dia biasa memborong<br />

sepatu hingga berkantong-kantong,”<br />

kata seorang<br />

temannya. Walaupun<br />

royal berbelanja, di<br />

kalangan karyawan butik,<br />

Raghad juga ditakuti.<br />

“Pemilik toko agak segan kepadanya karena<br />

dia konsumen yang sulit. Tak ada barang yang<br />

cukup bagus di mata Raghad.”<br />

Raghad diduga masih menyembunyikan<br />

harta berkarung-karung peninggalan ayahnya.<br />

Selain itu, Raja Abdullah II memang mencukupi<br />

semua kebutuhan Raghad, adiknya, Rana, beserta<br />

anak-anak mereka. Dengan syarat keduanya<br />

menjauhi politik. Sejak tinggal di Yordania,<br />

Raghad dan Rana memang jarang memberikan<br />

pernyataan politik.<br />

Hanya sekali Raghad turut dalam protes<br />

menentang hukuman mati terhadap ayahnya.<br />

“Tuhan memberkati kalian semua. Terima kasih<br />

telah memberikan penghormatan kepada Saddam,<br />

sang martir,” kata Raghad dalam orasinya<br />

di Amman pada Januari 2007.<br />

Kepada Raghad, para pendukung Saddam<br />

bersumpah akan membalas atas hukuman mati<br />

itu. “Kami tak akan pernah meninggalkan dua<br />

hal, Irak dan Saddam.... Kami siap mengorbankan<br />

darah dan jiwa kami untukmu, Saddam,”<br />

teriak seorang pendukung Saddam. Yordania<br />

memang basis kuat pendukung Saddam. Ada<br />

ratusan ribu pelarian dari Irak yang tinggal di<br />

Yordania.<br />

Hanya beberapa bulan setelah demonstrasi<br />

itu, keluar perintah penangkapan dari pemerintah<br />

Irak terhadap Raghad; juga ibunya, Sajida<br />

Khairallah Talfah; tangan kanan Saddam, Izzat<br />

Ibrahim al-Douri; dan puluhan pengikut setia<br />

Saddam. Pemerintah di Bagdad menuding<br />

Raghad mendanai milisi antipemerintah di Irak.<br />

Dalam satu surat kepada Izzat Ibrahim, Rag-<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


internasional<br />

Ratusan relawan<br />

Syiah berparade<br />

sembari<br />

mengangkat<br />

senapan di kota<br />

Kanaan, Provinsi<br />

Diyala, Kamis pekan<br />

lalu.<br />

REUTERS<br />

had meminta mantan tangan kanan ayahnya<br />

itu menggenjot perlawanan terhadap pemerintahan<br />

Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki.<br />

Raghad membantah tuduhan yang dialamatkan<br />

kepadanya. “Sebagian media menulis aku<br />

menjalin komunikasi dengan komandan militer<br />

senior di Irak dan mendanai gerakan untuk<br />

menumbangkan pemerintah di Bagdad....<br />

Kabar itu tidak benar,” kata Raghad kepada Al-<br />

Arabiya, dua tahun lalu. “Bagaimana mungkin<br />

aku bisa berpikir untuk melawan pemerintah<br />

yang disokong militer dan disokong intelijen<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


internasional<br />

Tak ada<br />

barang yang<br />

cukup bagus di<br />

mata Raghad.”<br />

serta teknologi pengawasan paling canggih di<br />

dunia?”<br />

Menurut Raghad, dia dan keluarganya menikmati<br />

hidup di bawah perlindungan Raja Abdullah<br />

II di Yordania. “Waktu untuk kudeta itu sudah<br />

lama lewat dan tak ada lagi yang melakukannya<br />

hari ini,” kata Raghad kala itu. Nasser Judeh,<br />

juru bicara pemerintah Yordania kala itu, juga<br />

mengatakan Raja Abdullah tak pernah berniat<br />

menyerahkan keluarga Saddam Hussein<br />

ke pemerintah di Bagdad. “Mereka ada<br />

di sini atas pertimbangan kemanusiaan,”<br />

kata Judeh.<br />

l l l<br />

Pada awal Januari lalu, milisi Ad-Dawla<br />

al-Islāmiyya fi al-’Irāq wa-sh-Shām alias Negara<br />

Islam Irak dan al-Sham (ISIS) menguasai<br />

Kota Fallujah dan Ramadi di Provinsi Al-Anbar,<br />

sekitar 60 kilometer arah barat Kota Bagdad.<br />

Bendera ISIS berkibar di seluruh penjuru kota<br />

itu. Bagdad kehilangan kuasa atas Anbar.<br />

Raghad Saddam Hussein pun tak perlu<br />

lagi menutup mulut, menyembunyikan sikap<br />

politiknya. Dia mengatakan siap berangkat<br />

ke Anbar untuk menjadi mujahid perempuan<br />

pertama. “Dokter memberi peringatan supaya<br />

memperhatikan dampaknya bagi kesehatanku,<br />

tapi aku siap memberikan apa pun yang aku<br />

punya untuk merebut kembali kekuasaan yang<br />

pernah kami miliki,” kata Raghad beberapa<br />

bulan lalu. “Perjalananku ke Arab Saudi benarbenar<br />

sukses. Kami sepakat untuk mendukung<br />

ISIS dan pemuda Partai Baath untuk melawan<br />

pemerintah Irak.”<br />

Pada awal bulan lalu, Tikrit, kampung halaman<br />

Saddam Hussein, jatuh ke tangan milisi<br />

gabungan ISIS-Sunni. “Aku senang dengan<br />

kemenangan itu. Ini merupakan kemenangan<br />

para pejuang dan pamanku, Izzat al-Douri,”<br />

kata Raghad pertengahan Juni lalu. Raghad<br />

yakin, milisi gabungan Sunni-ISIS bakal melibas<br />

pasukan Perdana Menteri Nuri al-Maliki. “Aku<br />

lega. Suatu saat aku akan pulang dan berziarah<br />

ke makam ayahku. Mungkin itu tak akan terjadi<br />

dalam waktu dekat, tapi pasti akan tiba saatnya.”<br />

Si Jenderal Berambut Merah, Izzat Ibrahim<br />

al-Douri, kini 72 tahun, sudah lama jadi “kerikil<br />

dalam sepatu” bagi penguasa Bagdad. Pada<br />

masa kekuasaan Saddam, Izzat merupakan<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


internasional<br />

Izzat Ibrahim al-Douri<br />

IBTimes<br />

orang kedua di Bagdad setelah Saddam. Dia<br />

merupakan Wakil Presiden Irak sekaligus Wakil<br />

Kepala Dewan Komando Revolusioner Irak. Setelah<br />

Saddam dihukum mati, dialah pemimpin<br />

Partai Baath yang telah dibubarkan pemerintah<br />

Irak.<br />

Jejak Izzat langsung menguap setelah Bagdad<br />

jatuh ke tangan pasukan koalisi internasional<br />

pada awal 2003. Sekian tahun terus diburu,<br />

tapi buntut jenderal tua itu tak juga tertangkap.<br />

Setahun lalu, ratusan prajurit komando Irak,<br />

lengkap dengan helikopter, diterjunkan untuk<br />

mengepung Desa Douri di Tikrit. Kabarnya,<br />

Izzat tengah singgah di kampung kelahirannya.<br />

Tapi jenderal tua yang didera penyakit leukemia<br />

dan diabetes itu tetap tak ditemukan.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


internasional<br />

Irak sudah jatuh<br />

berkeping-keping.... Sudah<br />

jelas bahwa pemerintah<br />

sudah kehilangan kendali<br />

atas semuanya.”<br />

Beberapa bulan sebelumnya, Izzat Ibrahim<br />

mengunggah video ke YouTube. Dikelilingi<br />

para pembantunya, Izzat menyerukan supaya<br />

milisi Sunni jangan pernah menyerah menyerang<br />

pemerintahan Al-Maliki. “Semua orang<br />

bisa mendengar tanda bahaya itu setiap hari....<br />

Partai Al-Maliki sudah mengumumkan Irak<br />

sebagai ibu kota Syiah,”<br />

kata Izzat.<br />

Sekarang, bahu-membahu<br />

dengan milisi ISIS,<br />

milisi Jaysh Rijāl at-Tarīqa<br />

an-Naqshabandiya<br />

(JRTN) alias Tentara<br />

Naqshabandiyah, yang<br />

dipimpin Jenderal Izzat,<br />

satu demi satu merebut kota demi kota di Irak.<br />

Sebenarnya, ada sejumlah faksi milisi dalam<br />

koalisi Sunni. Selain ISIS dan Tentara Naqshabandiyah,<br />

ada Tentara Islam Irak, Tentara<br />

Rashadin, Ansar al-Islam, dan Dewan Umum<br />

Militer untuk Revolusioner Irak.<br />

“Kami bergabung dengan satu tujuan, yakni<br />

menyingkirkan pemerintahan sektarian, mengakhiri<br />

militer yang korup, dan membentuk wilayah<br />

khusus Sunni,” kata Abu Karam, salah satu<br />

komandan Tentara Naqshabandiyah dan mantan<br />

perwira militer senior pada masa Saddam.<br />

Sejumlah pengamat khawatir, aliansi taktis<br />

ISIS-Sunni ini tak berumur panjang dan bakal<br />

melahirkan konflik baru. Mereka bakal segera<br />

berkelahi satu dengan lainnya. “Sampai kapan<br />

bulan madu ini bertahan? ISIS sulit diterima di<br />

mana-mana, baik secara politik maupun sosial,”<br />

ujar Mustafa Alani, peneliti soal Irak. Jika itu<br />

terjadi, Irak, yang sudah terbelah oleh pelbagai<br />

kekuatan, bakal berkeping-keping.<br />

“Irak sudah jatuh berkeping-keping.... Sudah<br />

jelas bahwa pemerintah sudah kehilangan kendali<br />

atas semuanya. Semuanya kolaps... tentara<br />

dan polisi,” kata Massoud Barzani, Presiden<br />

Wilayah Otonom Kurdistan. Dia tak percaya,<br />

kedatangan 300 penasihat militer dari Amerika<br />

Serikat bakal mengubah keseimbangan kekuatan<br />

di lapangan. n<br />

SAPTO PRADITYO | GUARDIAN | CNN | WSJ | AAWSAT | REUTERS | TELEGRAPH<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


internasional<br />

Dari Inggris ke Irak<br />

demi ISIS<br />

“Apakah kalian siap mengorbankan pekerjaan dengan gaji<br />

tinggi, mobil besar, dan meninggalkan keluarga kalian?”<br />

Majalah detik 30 juni - 6 JULI 2014


internasional<br />

Riyaad Khan & Nasser<br />

Muthana<br />

Mirror<br />

Empat tahun lalu, di laman Facebook<br />

miliknya, Riyaad Khan, kini 20 tahun,<br />

menuliskan cita-cita menembus langit.<br />

Pemuda keturunan Pakistan itu<br />

berangan-angan, suatu ketika akan menjadi<br />

Perdana Menteri Inggris pertama dari keturunan<br />

Asia.<br />

Riyaad tergolong anak pintar, punya banyak<br />

minat, dan tergila-gila pada sepak bola. Klub<br />

sepak bola kesayangannya adalah klub dari<br />

Kota London, Chelsea. Seperti remaja sebayanya,<br />

Riyaad sering bikin ibunya jengkel bukan<br />

kepalang karena kecanduan bermain game di<br />

komputer. Satu game yang paling sering dia<br />

mainkan adalah Call of Duty.<br />

Kendati kadang bikin jengkel, Riyaad tetap<br />

menjadi kesayangan sang ibu. “Dia anak yang<br />

baik... anak paling menyenangkan yang seorang<br />

ibu bisa miliki. Dia selalu ada untuk keluarganya,”<br />

kata sang ibu pekan lalu. Sejak beberapa<br />

bulan lalu, Riyaad menghilang dari rumahnya di<br />

Butetown, salah satu distrik di pinggiran Kota<br />

Cardiff, Wales, Inggris Raya.<br />

Satu video bertajuk “There’s No Life witho-<br />

Majalah detik 30 juni - 6 JULI 2014


internasional<br />

Aku seorang muslim<br />

moderat. Aku tak pernah<br />

percaya pada bunuhmembunuh.”<br />

ut Jihad”, yang diunggah di YouTube, Jumat<br />

dua pekan lalu, mengungkap ke mana Riyaad<br />

menghilang. Rupanya dia pergi jauh hingga ke<br />

Suriah. Bersama sahabatnya di sekolah, Nasser<br />

Muthana, Riyaad bergabung dengan milisi Ad-<br />

Dawla al-Islāmiyya fi al-'Irāq wa-sh-Shām alias<br />

Negara Islam Irak dan al-Sham (ISIS).<br />

Lewat video itu, Riyaad, Nasser, dan Abdul<br />

Raqib Amin, pemuda<br />

dari Aberdeen, Skotlandia,<br />

membujuk pemudapemuda<br />

muslim lain<br />

bergabung dalam “jihad”<br />

bersama mereka dan milisi<br />

ISIS lainnya di Suriah<br />

dan Irak.<br />

“Apakah kalian siap mengorbankan pekerjaan<br />

dengan gaji tinggi, mobil besar, dan meninggalkan<br />

keluarga kalian? Apakah kalian siap<br />

mengorbankan semua itu untuk Allah? Tentu<br />

saja... jika kalian mengorbankan sesuatu untuk<br />

Allah, Dia akan membalasnya 700 kali lebih banyak,”<br />

kata Abdul Raqib alias Abu Bara al-Hindi<br />

di video sepanjang 13 menit itu. “Saudara-saudaraku<br />

di Barat, aku tahu perasaan kalian. Saat<br />

aku tinggal di sana, aku merasa depresi. Dan<br />

obat untuk depresi itu adalah jihad.”<br />

Nasser alias Abu Muthana al-Yamani menuturkan,<br />

mereka telah terlibat dalam perang di<br />

Suriah melawan pasukan Presiden Bashar al-<br />

Assad. “Dalam beberapa hari ini kami akan menyeberang<br />

ke Irak... bahkan kami mungkin akan<br />

pergi ke Libanon dan Yordania atau ke mana<br />

pun Syekh (Abu Bakar al-Baghdadi) mengirim<br />

kami,” kata Nasser, dengan senapan tersandar<br />

di bahunya.<br />

Di Cardiff, ribuan kilometer dari Irak, ibu Riyaad<br />

hanya sanggup meratap. “Riyaad, pulanglah.<br />

Kamu putraku satu-satunya... kamu akan<br />

menyesali apa yang kamu lakukan seumur<br />

hidupmu.”<br />

●●●<br />

Tidak orang tua mereka, tidak juga temanteman<br />

dan kenalan mereka yang paham bagaimana<br />

pemuda-pemuda Inggris itu bisa bergabung<br />

dengan ISIS dan terlibat dalam perang di<br />

Majalah detik 30 juni - 6 JULI 2014


internasional<br />

REUTERS<br />

Suriah dan Irak.<br />

Ahmed Muthana, 57 tahun, merasa seolaholah<br />

bom baru saja menghajar rumahnya di<br />

Cardiff saat menyaksikan video “There’s No<br />

Life without Jihad”. “Aku sedih. Aku menangis,<br />

aku merasa lantai di bawah kakiku mendadak<br />

raib.... Istriku langsung kolaps,” kata Muthana,<br />

ayah Nasser, pekan lalu.<br />

Pada November tahun lalu, menurut Ahmed,<br />

Nasser berpamitan hendak mengikuti seminar<br />

soal Islam di Kota Shrewsbury. Pembicaranya<br />

beberapa ulama dari Arab Saudi dan Uni Emirat<br />

Majalah detik 30 juni - 6 JULI 2014


jid tak akan mengatakannya. Apakah berarti<br />

pengaruh itu datang dari jalan? Tidak, tentu dari<br />

masjid. Tapi masjid yang mana, aku tak tahu.”<br />

Ahmed juga mengenal baik Riyaad Khan.<br />

“Dia biasa ikut dalam mobil kami. Aku sering<br />

mengantar mereka ke masjid. Dia tampak<br />

baik-baik saja seperti mereka semua,” kata<br />

Ahmed. Satu tempat yang dicurigai adalah<br />

Al-Manar, tempat Nasser dan Riyaad biasa<br />

beribadah. Pada 2012, ulama dari Arab Saudi,<br />

Mohammed al-Arifi, dilarang masuk ke Inggris<br />

setelah menyerukan “jihad” untuk menumbangkan<br />

Presiden Suriah Bashar al-Assad<br />

ketika berkhotbah di Al-Manar.<br />

Namun Barak Albayaty, pengurus Al-Manar,<br />

pusat dakwah Islam di Cardiff, menepis kemungkinan<br />

itu. Dia menduga pengaruh Internetlah<br />

yang membuat sikap kedua remaja itu semakin<br />

keras. “Nasser tampak seperti pemuda lainnya.<br />

Aku terkejut melihatnya dalam video itu. Tapi<br />

aku yakin, bukan tempat ini yang menjadi sumber<br />

radikalisme mereka. Kami menentang jihad<br />

bersenjata di Suriah,” kata Barak.<br />

Salim Kidwai, anggota Dewan Muslim Wainternasional<br />

Anak-anak itu sangat<br />

naif. Mereka berpikir<br />

sedang bertualang di<br />

sana.”<br />

Arab. Tak ada yang aneh. “Semuanya tampak<br />

normal,” kata Ahmed. Nasser sudah biasa bepergian<br />

untuk mengikuti acara sejenis.<br />

Tak ada dari para pembicara itu yang radikal<br />

atau menyerukan jihad di Irak atau Suriah. “Jika<br />

ada yang seperti itu, pasti aku tak akan mengizinkan....<br />

Aku seorang muslim moderat. Aku<br />

tak pernah percaya pada bunuh-membunuh.<br />

Aku berharap anakku juga demikian.” Beberapa<br />

pekan setelah Nasser menghilang,<br />

Aseel, 17 tahun, sang adik,<br />

menyusul abangnya ke Suriah.<br />

Ahmed mengatakan dia biasa<br />

mengajak kedua anaknya,<br />

Nasser dan Aseel, ke satu masjid<br />

di lingkungan komunitas Yaman di Cardiff.<br />

Ahmed lahir di Aden, Yaman, dan bermigrasi ke<br />

Inggris saat usia 13 tahun. Tapi dia juga membiarkan<br />

kedua anaknya beribadah di masjid lain.<br />

“Aku tak tahu dari mana ide jihad itu muncul.<br />

Aku tak setuju dengan pendapat dia, tapi aku<br />

tak tahu apa yang telah ditanamkan ke pikirannya,”<br />

Ahmed tak habis pikir. “Tentu saja dia<br />

dipengaruhi di negeri ini. Orang-orang di mas-<br />

Majalah detik 30 juni - 6 JULI 2014


internasional<br />

Al-Manar-Centre di<br />

kota Cardiff, Wales<br />

GUARDIAN<br />

les, yakin pemuda-pemuda yang berangkat ke<br />

Suriah dan Irak itu tak paham betul apa yang<br />

mereka hadapi di sana. “Anak-anak itu sangat<br />

naif. Mereka berpikir sedang bertualang di<br />

sana, padahal tidak sama sekali.”<br />

Sir Peter Fahy, Kepala Strategi Anti-Terorisme<br />

di Asosiasi Kepala Kepolisian, menaksir ada sekitar<br />

500 pemuda Inggris yang turut “berjihad”<br />

di Suriah dan Irak. “Ini bukan semata masalah<br />

polisi, tapi juga sekolah dan organisasi pemuda,”<br />

kata Sir Peter. ■<br />

SAPTO PRADITYO | guarDIAN | BBC | INDEPENDENT | mirror<br />

Majalah detik 30 juni - 6 JULI 2014


internasional<br />

reuters<br />

Saat Vatikan<br />

melawan Mafia<br />

“Mereka lebih bisa diandalkan.... Mereka<br />

tak banyak cakap dan mereka selalu<br />

bayar tepat waktu.”<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


internasional<br />

Ndrangheta<br />

Drugwar<br />

“I<br />

am an illuminato,” kata Carlo,<br />

entah nama sebenarnya atau<br />

sekadar samaran. Illuminato,<br />

orang yang tercerahkan. Tak<br />

mudah menemui Carlo. Jalan untuk menemui<br />

Carlo sungguh berliku. Lewat beberapa perantara,<br />

setelah menunggu beberapa pekan, Carlo,<br />

sang illuminato, akhirnya bersedia bertemu<br />

dengan wartawan Der Spiegel, dua tahun lalu.<br />

Pada pertemuan pertama, Carlo tak datang<br />

sendiri. Dia mengutus seorang anak buahnya.<br />

Dia juga hendak memastikan bahwa pertemuan<br />

itu sudah mendapat izin dari “kantor pusat”<br />

di Calabria, Italia. Setelah izin itu turun, barulah<br />

Carlo unjuk diri.<br />

Mengenakan baju serbahitam, Carlo tampak<br />

masih sangat bugar pada usia 50-an tahun. Di<br />

jarinya melingkar cincin de ngan berlian besar,<br />

menandakan posisinya yang tinggi dalam organisasi.<br />

“Pada musim panas atau menjelang<br />

tahun baru, ketika permintaan sedang tinggi,<br />

aku bisa mengapalkan satu ton kokain setiap<br />

beberapa hari,” kata sang illuminato, orang<br />

yang tercerahkan itu, tanpa nada jemawa.<br />

Walaupun Carlo telah mengapalkan berton-<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


internasional<br />

Tak ada orang yang<br />

percaya pemerintah<br />

pusat di Roma<br />

punya kontrol atas<br />

Calabria.”<br />

ton kokain dari Amerika Selatan ke Jerman,<br />

Kepolisian Federal Jerman (BKA) tak pernah<br />

berhasil menyentuhnya. Selama bertahun-tahun<br />

berkarier di dunia kriminal, tak sehari pun<br />

dia pernah mendekam di balik jeruji.<br />

Carlo sangat berhati-hati dan pintar menebar<br />

duit ke “orang-orang yang tepat”. Menurut<br />

Carlo, mereka sudah merajut jaring sangat<br />

ketat di pelbagai kota di Jerman, mulai jaringan<br />

di administrasi pelabuhan hingga ke para<br />

pengedar. “Kami beroperasi<br />

seperti perusahaan<br />

dagang.... Kami<br />

membeli sejumlah<br />

barang, mengemasnya,<br />

menyewa jasa perusahaan<br />

perkapalan, dan<br />

membayar cukai,” kata<br />

Carlo.<br />

Sebagai illuminato,<br />

bukan sekadar manovali<br />

alias pengikut,<br />

Carlo menjaga betul<br />

supaya “tangan"-nya tetap bersih. Dia tak pernah<br />

menyentuh kokain yang dia jual. “Kami juga<br />

tak menjualnya di jalan.... Kami menjual dalam<br />

paket-paket 50 hingga 70 kilogram. Biasanya<br />

ke lokasi pelacuran. Sebagian besar pelanggan<br />

kami adalah germo dan geng motor besar,”<br />

kata Carlo.<br />

Carlo “dibaptis” sebagai Ndranghetisti, anggota<br />

mafia Ndrangheta, saat umurnya baru 18<br />

tahun. Dia memulai kariernya di dunia hitam<br />

ini dengan bekerja di satu pabrik di Jerman<br />

yang dikendalikan Ndrangheta. Setiap kali<br />

ada petinggi Ndrangheta dari Italia datang ke<br />

Jerman, Carlo menyediakan diri menjadi sopir,<br />

penunjuk jalan, dan sekaligus pembantu. Perlahan<br />

kariernya naik hingga menjadi salah satu<br />

bos Ndrangheta di Jerman.<br />

Tak seperti Cosa Nostra dari Sisilia yang<br />

kondang di seluruh dunia, Ndrangheta, yang<br />

berasal dari wilayah Calabria, namanya hanya<br />

sayup-sayup terdengar. Para pemimpin<br />

Ndrangheta sangat tertutup dan tak suka<br />

pamer—tak seperti keluarga-keluarga mafia<br />

Amerika Serikat dari Sisilia yang hidup glamor.<br />

“Bahkan ada bos Ndrangheta yang tinggal di<br />

rumah polos tanpa cat,” kata Nicola Gratteri,<br />

jaksa di Calabria.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


Kartel narkotik dari Kolombia dan Meksiko<br />

lebih suka berurusan dengan Ndrangheta ketimbang<br />

Cosa Nostra. “Mereka lebih bisa diandalkan....<br />

Mereka tak banyak cakap dan mereka<br />

selalu bayar tepat waktu,” kata Enzo Macri dari<br />

Direktorat Nasional Anti-mafia Italia beberapa<br />

tahun lalu.<br />

Ndrangheta-lah yang sekarang mengendaliinternasional<br />

Giornalettismo<br />

Dibanding klan lain, sangat<br />

sedikit tukang pukul dan bos<br />

Ndrangheta yang bersedia<br />

buka mulut. Menurut catatan<br />

kantor Kejaksaan Italia, hingga tahun 2008, ada<br />

sekitar 1.000 pentiti alias informan dari klan<br />

Cosa Nostra, namun hanya ada 42 pentiti yang<br />

berasal dari klan Ndrangheta di Calabria.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


internasional<br />

Setan ini harus dilawan,<br />

harus disingkirkan<br />

jauh-jauh.”<br />

kan lebih dari 80 persen perdagangan kokain<br />

di Eropa. Mereka memutar uang ratusan triliun<br />

rupiah per tahun. Demoskopika, lembaga<br />

riset di Calabria, menaksir, uang yang diputar<br />

Ndrangheta di seluruh dunia sekitar US$ 75<br />

miliar atau sekitar Rp 850 triliun, setara dengan<br />

3,5 persen produk domestik bruto Italia.<br />

Tak mengherankan jika gurita Ndrangheta<br />

menyusup ke mana-mana. Jaringan mereka lebih<br />

dahsyat ketimbang kekuatan Cosa Nostra.<br />

Dalam kawat rahasianya ke<br />

Washington, DC, seorang<br />

diplomat Amerika di Kota<br />

Naples menulis, “Tak ada<br />

orang yang percaya pemerintah<br />

pusat di Roma punya<br />

kontrol atas Calabria.”<br />

●●●<br />

Tak peduli dengan kondisi kesehatannya<br />

yang sedang kurang prima dan kekhawatiran<br />

atas keselamatannya, Paus Fransiskus terbang<br />

dengan helikopter ke Kota Cassano all'lonio,<br />

sekitar 400 kilometer arah tenggara Ibu Kota<br />

Roma, dua pekan lalu. Kota kecil di Calabria<br />

tersebut merupakan salah satu basis Ndrangheta.<br />

Paus Fransiskus datang untuk menjenguk<br />

keluarga korban Ndrangheta.<br />

Pada Januari lalu, seorang bocah berusia 3<br />

tahun, Nicola “Coco” Campolongo, dan kakeknya<br />

tewas dihantam peluru-peluru nyasar dalam<br />

baku tembak antaranggota mafia di kota<br />

itu. Selain menjenguk keluarga Nicola, di Kota<br />

Cassano, Paus Fransiskus mengunjungi penjara<br />

Castrovillari.<br />

Juru bicara Vatikan, Pastor Ciro Benedettini,<br />

mengatakan Paus Fransiskus menaruh perhatian<br />

serius atas dahsyatnya pengaruh organisasi<br />

mafia seperti Ndrangheta dan tingginya angka<br />

pengangguran di kalangan pemuda Italia. “Mereka<br />

yang mengikuti jalan setan, seperti yang<br />

ditempuh para mafiosi, akan dikeluarkan dari<br />

persekutuan Tuhan. Mereka akan dikucilkan,”<br />

Paus Fransiskus memberi peringatan setelah<br />

bertemu dengan keluarga almarhum Nicola.<br />

Kata-kata Paus Fransiskus merupakan kalimat<br />

paling keras kepada mafia Italia dari Vatikan<br />

selama beberapa puluh tahun terakhir. “Setan<br />

ini harus dilawan, harus disingkirkan jauh-jauh.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


internasional<br />

Paus Fransiskus<br />

Reuters<br />

Kita harus mengatakan tidak kepada mereka,”<br />

kata Paus Fransiskus. Dia berjanji Vatikan<br />

akan mengerahkan segala daya untuk melawan<br />

organisasi kejahatan itu. “Anak-anak kita<br />

meminta. Pemuda-pemuda meminta. Mereka<br />

membutuhkan harapan dan keyakinan.”<br />

Selama ini, para bos dunia hitam itu, kendati<br />

tangannya berlumuran darah, selalu berperilaku<br />

seolah-olah orang yang saleh. Setiap<br />

minggu, mereka rajin beribadat di gereja dan<br />

royal menyumbang kepada gereja. “Selama<br />

bertahun-tahun, mafia mencuci uang dan berinvestasi<br />

dengan melibatkan gereja,” kata Nicola<br />

Gratteri, jaksa anti-mafia di Calabria.<br />

Pastor Benedettini mengatakan, peringatan<br />

Paus Fransiskus akan membuat mafia Ndranghe-<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


internasional<br />

Reuters<br />

ta, Camorra, Sacra Corona Unita, dan<br />

Cosa Nostra terisolasi. Mereka, para<br />

capo di tutti capi, tak akan lagi dianggap<br />

sebagai orang-orang terhormat—<br />

illuminato, orang tercerahkan, seperti<br />

kata Carlo.<br />

Beberapa bulan lalu, Gratteri<br />

memberi peringatan kepada Vatikan<br />

soal ancaman Ndrangheta. Menurut<br />

Gratteri, para bos klan-klan Ndrangheta<br />

sedikit cemas menyimak pernyataan-pernyataan<br />

Paus Fransiskus<br />

yang berniat memerangi mafia. “Mereka<br />

berbahaya, Vatikan mesti memperhatikan<br />

hal ini,” kata Gratteri.<br />

Pada Mei 1993, Paus Yohanes Paulus<br />

II meminta warga Sisilia melawan mafia<br />

di daerahnya. “Kalian jangan pernah menyerah<br />

kepada rayuan setan, jangan pernah terjebak<br />

dalam spiral jebakan setan.... Suatu hari, hukuman<br />

Tuhan akan datang,” Paus Yohanes memperingatkan<br />

mafia Sisilia. Dua bulan kemudian, mafia<br />

meledakkan dua gereja di Sisilia.<br />

Namun Vatikan sepertinya tak terlalu<br />

ambil pusing soal ancaman dari Ndrangheta.<br />

Menurut Pastor Federico Lombardi, kepala<br />

urusan media Vatikan, tak ada alasan bagi<br />

mereka untuk takut. “Aku pikir kita juga<br />

sudah tahu bahwa Paus adalah orang yang<br />

ketika sudah memutuskan akan melakukan<br />

sesuatu, maka dia akan mengerjakannya, apa<br />

pun kondisinya,” kata sejarawan gereja Alistair<br />

Sear. ■<br />

SAPTO PRADITYO | NPR | CNN | irrawady | AL-JAZEERA | reuterS<br />

Majalah detik 30 juni - - 6 juli 2014


Kevin Sanjaya<br />

Putri Letizia<br />

Paling<br />

Mempesona<br />

Harapan<br />

Baru<br />

Andy Murray<br />

Penyelamat<br />

Anjing<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


people<br />

Kevin Sanjaya<br />

Harapan<br />

Baru<br />

Rengga Sancaya/detikfoto<br />

Postur tubuhnya cuma 153 sentimeter, terbilang kurang meyakinkan,<br />

apalagi dibanding atlet-atlet bulu tangkis lainnya. Tetapi, siapa sangka,<br />

Kevin Sanjaya Sukmalujo mampu menaklukkan lapangan hijau di Istora<br />

Senayan.<br />

Bersama pasangannya, Greysia Polii, atlet kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur,<br />

2 Agustus 1995, ini mampu mengalahkan unggulan pertama dari Cina, Zhang<br />

Nan/Zhao Yunlei.<br />

Setelah melewati rubber game, pasangan ganda campuran Kevin/Greysia<br />

melaju ke babak kedua dan akhirnya menang dengan skor 15-21, 21-18, 23-21 pada<br />

Rabu pekan lalu.<br />

Tepuk tangan penonton sontak membahana, mereka mengelu-elukan Kevin.<br />

Hasil ini mengejutkan, mengingat keduanya baru saja dipasangkan di BCA Indonesia<br />

Open Super Series Premier 2014.<br />

“Mungkin saya terlihat kecil, tetapi kemampuan saya besar,” ujar pencinta<br />

pecel lele dan bebek goreng ini seperti ditulis di halaman profilnya di pbdjarum.<br />

org.<br />

Kemenangan Kevin dan pasangannya seolah menjadi harapan baru bagi Indonesia<br />

untuk menjadi penyambung tongkat estafet bulu tangkis Indonesia. Kita<br />

tunggu gebrakan the rising star ini selanjutnya! n MELISA MAILOA | KEN YUNITA<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


people<br />

Putri Letizia<br />

Paling<br />

Mempesona<br />

Kate Middleton punya pesaing. Dia adalah Putri Letizia Ortiz<br />

Rocasolano, istri Pangeran Felipe, ahli waris takhta Kerajaan<br />

Spanyol, yang baru saja resmi dinobatkan sebagai ratu.<br />

Tentu bukan pesaing dalam arti negatif. Letizia hanya dianggap<br />

bisa menyaingi Kate dalam hal fashion. Bahkan mantan wartawati<br />

ini disebut-sebut media Inggris sebagai putri paling mempesona<br />

di Eropa.<br />

Letizia sebelumnya adalah seorang reporter terkenal, pernah berpartisipasi<br />

dalam penyiaran langsung serangan 11 September di World<br />

Trade Center dan Perang Irak.<br />

Selama kariernya, ia lebih memilih celana panjang, rok, dan jenis<br />

pakaian wanita karier. Dalam kehidupan sehari-hari, ia juga memakai<br />

merek asli Spanyol dengan harga terjangkau, seperti Zara dan Mango.<br />

Meski kerap disandingkan dengan Kate soal gaya berbusana, pengaruh<br />

ibu dua anak ini belum sebesar Kate. Hmm, bagaimana menurut<br />

Anda? n MELISA MAIOLA<br />

reuters<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


people<br />

Andy Murray<br />

Penyelamat<br />

Anjing<br />

Andy Murray tak cuma dikenal sebagai petenis profesional,<br />

tapi juga seorang pencinta anjing. Saking cintanya,<br />

pria asal Skotlandia ini rela turun dari mobil untuk menyelamatkan<br />

seekor anjing.<br />

Padahal, saat itu, Murray tengah dalam perjalanan menuju tempat<br />

berlatih menjelang turnamen Grand Slam Wimbledon. “Saya<br />

melihat seekor anjing terlepas di jalan dan saya berhenti untuk<br />

mencoba dan membantu,” kata Murray.<br />

Murray kemudian mendudukkan anjing itu di kursi belakang<br />

mobilnya. Lalu pemilik dua ekor anjing bernama Maggie May dan<br />

Rusty ini menghubungi nomor telepon pemilik yang ada di kalung<br />

anjing.<br />

Dan ternyata pemilik anjing yang baru diselamatkannya mengenal<br />

sosok Murray dan anjing-anjingnya. “Ternyata anjing yang<br />

saya selamatkan ini sering bertemu dengan anjing-anjing saya,”<br />

kata petenis berumur 27 tahun ini. n MELISA MEIOLA | KEN YUNITA<br />

REUTERS/Stephane Mahe<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


seni hiburan<br />

pameran<br />

Saat<br />

Budaya<br />

Kembali<br />

ke Geta<br />

Lansia jadi perhatian seniman kali ini.<br />

Mengingatkan betapa makna budaya yang<br />

sudah demikian disempitkan.<br />

foto: Silvia Galikano<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


seni hiburan<br />

pameran<br />

Pameran seni rupa kali<br />

ini beda. Bukan sematamata<br />

seni untuk seni, tapi<br />

lebih dari itu, seni untuk<br />

kemanusiaan. Sebab, bagi<br />

seniman, seni dikembangkan<br />

dan difungsikan untuk<br />

menaburkan keindahan dalam masyarakatnya.<br />

Ada beragam tema dari karya 18 seniman<br />

berikut kekhasan masing-masing. Ambil contoh<br />

Afriani dengan goresan cat minyaknya<br />

menampilkan Panjat Pinang, tradisi Indonesia<br />

menjelang perayaan kemerdekaan 17 Agustus;<br />

Di Ambang Senja oleh Agus Suhendar, dengan<br />

media cat minyak melukis empat ekor kuda<br />

(satu bertali kekang, tiga bebas) di sabana,<br />

sementara awan sudah bergulung-gulung di<br />

langit.<br />

Sedangkan pematung Amalia Sigit melibatkan<br />

diri lewat karya berbentuk badut trubadur<br />

Life Goes On dengan media papier mache, dan<br />

seniman patung A. Firmansyah mengukir kayu<br />

mahoni mewujudkan patung langsing setinggi<br />

120 sentimeter berjudul Terikat.<br />

Karya 18 seniman lukis dan patung ini dipamerkan<br />

di Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki,<br />

20 Juni hingga 1 Juli 2014, dalam acara<br />

bertajuk “Bhakti Seni untuk Kemanusiaan”.<br />

Hasil pameran yang merupakan kerja sama<br />

TIM, seniman, dan pengurus provinsi Palang<br />

Merah Indonesia DKI Jakarta itu akan disumbangkan<br />

bagi kegiatan kemanusiaan PMI DKI<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


seni hiburan<br />

pameran<br />

Jakarta, di antaranya untuk lansia (kaum lanjut<br />

usia).<br />

Mengapa lansia? Pemerhati seni rupa Vukar<br />

Lodak dalam katalog pameran mengutip data<br />

Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa dari 91 negara<br />

yang dipantau soal sikap negara terhadap<br />

warga negaranya, terutama sikap kemanusiaannya<br />

terhadap lansia yang telantar, Indonesia<br />

berada di urutan ke-71. Yang pertama adalah<br />

Swedia dan yang terakhir Afganistan.<br />

Di Tanah Air, paling tidak ada 3 juta lansia<br />

telantar, dan baru 26.500 lansia yang tertangani<br />

negara. Artinya, baru hanya sekitar<br />

0,008 persen lansia telantar yang dapat diurus<br />

negara. “Sebuah angka yang membuat mata<br />

hati kita getir dan berlinang-linang,” demikian<br />

ditulis Vukar.<br />

Di tengah deru pertumbuhan ekonomi, ada<br />

orang-orang lansia yang telantar, yang keberadaannya<br />

seperti sama-samar, antara ada dan<br />

tiada. Yang diperlakukan seperti bebek afkir:<br />

dicampakkan setelah tak lagi menghasilkan<br />

telur. Jangankan tempat tinggal, taman bagi<br />

para lansia untuk menghabiskan masa tuanya<br />

pun tak pernah terpikirkan oleh penguasa.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


seni hiburan<br />

pameran<br />

Maka upaya para seniman ini jadi semangat<br />

untuk menghidupkan kembali istilah<br />

buddhaya di tengah makna kebudayaan yang<br />

belakangan tiba-tiba berpilin-pilin dan membentur<br />

keanehan yang tak terpecahkan. Kontestasi<br />

budaya yang membodohkan, kemalasan,<br />

kemiskinan, fanatisme kepercayaan yang<br />

picik, kekerasan, budaya yang tidak menaruh<br />

penghormatan terhadap ilmu pengetahuan,<br />

budaya instan, budaya artifisial, ingin cepat<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


seni hiburan<br />

pameran<br />

kaya, dan menghalalkan segala cara<br />

seolah-olah menjadi bintang pujaan.<br />

Kebudayaan yang beranak-pinak<br />

dari kata budi dan daya (Sanskerta:<br />

buddhaya) terlalu sederhana bila<br />

maknanya hanya dipadankan atas<br />

dasar kata colere (Latin, asal-usul kata<br />

culture), tentang bagaimana manusia<br />

mengolah dan menyuburkan tanah.<br />

Begitupun dengan kata culture (bahasa<br />

Inggris) yang bermakna daya<br />

penguasaan manusia terhadap alam.<br />

Atau dalam konteks kebudayaan kita<br />

kini yang sering disandarkan pada<br />

kesenian, pakaian, adat-istiadat, dan<br />

hiburan belaka.<br />

Istilah itu merajah alam pikir berkebudayaan<br />

kita sejak lama. Di samping<br />

bermakna sebagai kemampuan batin<br />

menimbang hal-hal baik dan buruk,<br />

kata budaya tentu saja dipersiapkan<br />

para leluhur dengan makna-makna<br />

tersirat dan maksud yang lebih jauh<br />

ke depan serta menuju ke dalam.<br />

Kebudayaan kita hari ini tak lagi<br />

mencerahkan akal sehat. Mengkerut<br />

dan melompat keluar dari dirinya<br />

sendiri dan tidak memiliki masa depan.<br />

Segala sesuatunya jadi alat tukar<br />

nominal dan diukur dari “wani piro?”.<br />

Yang tidak memiliki daya tukar ke laut<br />

aja. Dan kini, lewat “Bhakti Seni untuk<br />

Kemanusiaan”, kita diingatkan lagi<br />

tentang sejatinya budaya.<br />

Kehalusan mata hati kita dipaksa<br />

membuka bahwa masih ada segelintir<br />

manusia, khususnya seniman<br />

seni rupa, yang mau memikirkan kehidupan<br />

orang lain. Para perupa ini<br />

masih sempat melihat narasi-narasi<br />

kecil yang selama ini sepertinya terabaikan,<br />

lantas membuktikan bahwa<br />

seni dapat dikembangkan sebagai<br />

jalan pemuliaan terhadap sesama<br />

manusia. ■<br />

Silvia Galikano<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

Ini yang Paling<br />

Setelah bertahun-tahun tak berfungsi, Optimus Prime dihidupkan kembali di lumbung<br />

seorang penggemar barang rongsok. Transformer utama itu memegang kunci<br />

penciptaan Transformer lain.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juni 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

Tap untuk melihat Video<br />

Judul: Transformers: Age of<br />

Genre:<br />

Extinction<br />

Action | Adventure | Sci-Fi<br />

Sutradara: Michael Bay<br />

Skenario: Ehren Kruger<br />

Produksi: Paramount Pictures<br />

Pemain: Mark Wahlberg,<br />

Nicola Peltz, Jack Reynor<br />

Durasi: 2 jam 37 menit<br />

Beberapa tahun setelah peristiwa<br />

di Transformers: Dark of the Moon<br />

(2011), pemerintah Amerika Serikat<br />

memburu semua Transformer yang<br />

tersisa: Autobot, Decepticon, siapa pun, semua<br />

harus lenyap dari planet ini.<br />

Adegan brutal tak terhindarkan. Kaki kanan<br />

Ratchet ditebas putus. Si raksasa oleng, ambruk<br />

oleh tentara hitam pimpinan Savoy (Titus<br />

Welliver), yang dibantu si misterius Lockdown<br />

(Mark Ryan). Dalam keadaan tak berdaya, dada<br />

Ratchet ditusuk pedang, lalu pedang ditarik ke<br />

atas, merobek dadanya; ditarik lagi ke bawah,<br />

merobek perutnya. Ratchet tewas mengenaskan<br />

dalam keadaan tercabik-cabik.<br />

Bersamaan tersiarnya kabar Transformer baik<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juni juli 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

diperlakukan demikian kejam, Transformer lain<br />

yang tersisa di planet bumi segera bersembunyi,<br />

menyamar jadi batu, pohon,<br />

dan mobil. Tak terkecuali Optimus<br />

Prime (Peter Cullen) setelah lolos<br />

dari serbuan yang membuatnya nyaris<br />

tewas. Optimus Prime terperangkap<br />

dalam bentuk truk bobrok, nyangsang di<br />

tengah bioskop tua yang bertahun-tahun tidak<br />

terpakai.<br />

Cade Yeager (Mark Wahlberg) menemukan<br />

truk bobrok ini saat tengah memilih-milih benda<br />

apa saja yang bakal dia beli dari pemilik bioskop<br />

sebelum gedung bioskop dijual. Dia punya<br />

usaha memperbaiki barang rusak dan merakit<br />

barang-barang rongsok jadi barang baru dengan<br />

kegunaan berbeda.<br />

Usahanya kini sedang seret. Karyawannya<br />

yang konyol, Lucas (T.J. Miller), sudah terlambat<br />

menerima gaji. Yeager tinggal hanya berdua<br />

dengan putri remajanya yang baru saja tamat<br />

SMA, Tessa (Nicola Peltz), sejak istrinya meninggal.<br />

Akibat masalah keuangan, Tessa terancam<br />

tidak bisa melanjutkan kuliah.<br />

Yeager ngotot membeli truk itu karena dia<br />

menemukan banyak selongsong meriam di<br />

dalamnya. Dia yakin truk ini istimewa. Benar<br />

saja, begitu dia selesai memperbaiki dan truk<br />

berhasil dihidupkan, truk itu mengeluarkan suara<br />

membahana, “Seluruh Autobot berkumpul!<br />

Seluruh Autobot berkumpul!”<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juni juli 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

Transformers: Age of<br />

Extinction menyajikan<br />

sederet Autobot dengan<br />

kekhasan masingmasing<br />

serta tampilan<br />

yang makin mulus dan<br />

realistis.<br />

Ketika itu pula sebuah<br />

rudal tiba-tiba melesat keluar<br />

dari tubuh robot, menembus<br />

dinding lumbung<br />

yang jadi bengkel Yeager,<br />

memecahkan jendela rumah<br />

di seberang lumbung hingga<br />

mengagetkan Tessa yang<br />

sedang duduk di teras, kembali<br />

membidik lumbung, dan<br />

terakhir menghantam tubuh<br />

truk.<br />

Truk berguncang hebat.<br />

Seluruh bagiannya membuka<br />

dan membuka lagi ke atas. Truk bobrok itu berubah<br />

bentuk jadi robot raksasa Transformer.<br />

Dialah Optimus Prime sang Autobot terkuat,<br />

yang dulu berhasil menyelamatkan diri dari<br />

serbuan tentara hitam.<br />

Sementara itu, keberadaan Optimus Prime<br />

di lumbung Yeager terlacak oleh Harold Attinger<br />

(Kelsey Grammer), orang di belakang tim<br />

operasi hitam. Optimus Prime diyakini menyimpan<br />

“benih”, bahan penentu penciptaan<br />

Transformer baru. Harold dan timnya menyerbu<br />

lahan Yeager, membuat keberadaan Yeager,<br />

Lucas, Tessa, dan kekasih rahasia Tessa, Shane<br />

(Jack Reynor), dalam bahaya.<br />

Plot Transformers: Age of Extinction yang<br />

ditulis Ehren Kruger (penulis dua film Transformers<br />

terakhir) sedikit-banyak punya kesamaan<br />

dengan X-Men: Days of Future Past (2014).<br />

Sementara X-Men dikejar Sentinel yang diciptakan<br />

pemerintahan paranoid menggunakan<br />

DNA mutan, Autobots, yang berpihak pada<br />

manusia dalam pertempuran melawan si jahat<br />

Decepticon, jadi sasaran pemusnahan generasi<br />

kedua Transformer ciptaan manusia. Proyek<br />

ini dikepalai agen FBI, Harold Attinger, yang<br />

menyusup ke perusahaan teknologi KSI milik<br />

Joshua Joyce (Stanley Tucci).<br />

Penonton harus menunggu film berjalan 40<br />

menit dulu untuk menyaksikan pertempuran<br />

seru Optimus Prime dengan Transformer buatan<br />

manusia. Itu pun diawali dengan skenario<br />

yang kurang konfrontatif, yakni ketika Yeager<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juni juli 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

bertemu dengan pacar Tessa yang seorang<br />

pembalap, Shane (Jack Reynor).<br />

Pertikaian antara ayah yang overprotektif,<br />

putrinya yang keras kepala serta merasa sudah<br />

bisa mandiri, dan pacarnya terasa seperti pemanasan<br />

sebelum para rock star ini naik panggung.<br />

Ditambah lagi Optimus Prime dengan<br />

gaya Western klasik memanggil Autobot yang<br />

masih tersisa, yakni Bumblebee, Ratchet (Robert<br />

Foxworth), Hound (John Goodman), Drift<br />

(Ken Watanabe), Crosshairs (John DiMaggio),<br />

dan Brains (Reno Wilson).<br />

Transformers: Age of Extinction menyajikan<br />

sederet Autobot dengan kekhasan masingmasing<br />

serta tampilan yang makin mulus dan<br />

realistis. Selain itu, melalui Optimus Prime, kita<br />

berkali-kali diingatkan bahwa robot-robot ini<br />

punya jiwa. Jadi bisa dimaafkan jika karakter<br />

manusianya seperti kurang berguna dan plotnya<br />

lebih berantakan dari tiga Transformers<br />

sebelumnya (2007, 2010, 2011).<br />

Yang jelas terlihat, begitu ngotot-nya Para-<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juni juli 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

mount Pictures mendefinisi ulang “blockbuster”<br />

melalui megaproduksi yang memakan biaya<br />

US$ 165 juta ini. Action skala besarnya ditampilkan<br />

secara luar biasa. Perubahan besar-besaran<br />

dilakukan, di antaranya dalam pemilihan aktor<br />

(Mark Wahlberg menggantikan Shia LaBeouf)<br />

dan memperkenalkan spesies baru, Dinobot,<br />

yang mengingatkan kita pada penggemar Jurassic<br />

Park yang reboot-nya akan dibuat.<br />

Namun ada yang luput diperhatikan, yakni<br />

upaya sutradara Michael Bay mewujudkan ide<br />

besarnya menjadikan film ini terasa “sibuk” dan<br />

melelahkan. ■ Silvia Galikano<br />

Majalah<br />

Majalah<br />

detik<br />

detik<br />

30<br />

30<br />

juni<br />

juni<br />

-<br />

- 6<br />

juni<br />

juli 2014<br />

2014


seni hiburan<br />

Film Pekan Ini<br />

B<br />

eth<br />

(Rebecca Hall) adalah mantan penari<br />

yang bercita-cita menuju Las Vegas untuk<br />

menjadi seorang waitress. Namun rencananya<br />

berubah saat ia bertemu dengan Dink Heimowitz (Bruce<br />

Willis), seorang penjudi, yang memiliki rencana lain.<br />

LAY THE<br />

FAVOURITE<br />

Jenis Film: Komedi | Produser: Anthony Bregman,<br />

Randall Emmett, George Furla, Paul Trijbits, D.V.<br />

DeVincentis | Produksi: Alliance Films | Sutradara:<br />

Stephen Frears | Durasi: 94 menit<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


seni hiburan<br />

Film Pekan Ini<br />

D orothy Gale (Lea Michele)<br />

kembali ke negeri Oz untuk petualangan<br />

yang melampaui imajinasi. Dorothy kini<br />

memiliki misi menyelamatkan teman-temannya,<br />

Scarecrow (Dan Aykroyd), Tin Man (Kelsey<br />

Grammer), Si Singa Pengecut (James Belushi), dan<br />

seluruh makhluk di Oz yang sedang dalam ancaman<br />

bahaya.<br />

Bersama kelompok pahlawan baru, Marshal<br />

Mallow (Hugh Dancy), boneka putri Cina (Megan<br />

Hilty), dan Tugg (Patrick Stewart), Dorothy bersatu<br />

melawan Jester (Martin Short), si jahat yang ingin<br />

menguasai Oz.<br />

LEGENDS OF<br />

OZ DOROTHY’S<br />

RETURN<br />

Jenis Film: Animation | Produser: Roland Carroll,<br />

Ryan Carroll, Bonne Radford | Produksi:<br />

Summertime Entertainment, Prana Animation<br />

Studios | Sutradara: Will Finn, Dan St. Pierre |<br />

Durasi: 92 menit<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


seni hiburan<br />

Film Pekan Ini<br />

CAHAYA DARI TIMUR:<br />

BETA MALUKU<br />

S<br />

ani<br />

Tawainella (Chicco<br />

Jerikho) ingin menyelamatkan<br />

anak-anak di kampungnya<br />

dari konflik agama yang terjadi di<br />

Ambon melalui sepak bola. Di tengah<br />

kesulitan hidup serta pilihan antara<br />

keluarga dan tim sepak bolanya, Sani<br />

ditugaskan membawa timnya mewakili<br />

Maluku di kejuaraan nasional. Namun<br />

keputusannya membaurkan anakanak<br />

yang berbeda agama dalam satu<br />

tim justru menyebabkan perpecahan.<br />

Sanggupkah Sani melalui semua ini dan<br />

membawa cerita baik bagi Maluku<br />

Jenis Film: Drama | Produser:<br />

Glenn Fredly, Angga Dwimas<br />

Sasongko | Produksi: Visinema<br />

Pictures | Sutradara: Angga<br />

Dwimas Sasongko | Durasi: 120<br />

menit<br />

Majalah Majalah detik detik 4 - 30 10 juni november - 6 juli 2013 2014


seni hiburan<br />

agenda<br />

Kids Activities<br />

- Kids Fashion Show<br />

- International Show (The World of Magnificent Magical Show)<br />

A Magnificent performance from Las Vegas Very own Gypsy<br />

Spirit Show<br />

1st Performance in Indonesia<br />

* Human Slinky | LA Statue | LED Dervish Danc<br />

Melankolia<br />

Proyek seni rupa rsks #1<br />

19 Juni-2 Juli 2014,<br />

Seniman: Antoe Budiono, Gatot Pujiarto, Iwan Yusuf,<br />

Joni Ramlan, “Keo” Budi Harijanto<br />

Sangkring Art Project<br />

Jl. Nitiprayan No. 88 RT 01 RW 20 Ngestiharjo, Kasihan,<br />

Yogyakarta , Kurator: Hendro Wiyanto<br />

Balada-Balada<br />

Minggu, 29 Juni 2014, pukul 19.30 WIB<br />

Jl. Slamet Riyadi 284 Solo, (Komp. TB Gramedia)<br />

The Magical Wonders<br />

Periode: 20 Juni-3 Agustus 2014 pukul 10.00-22.00 WIB,<br />

Main Atrium, Fountain Atrium, West Mall level 2 & Skybridge<br />

level 1, Grand Indonesia, Jakarta<br />

Creative Thinking and Writing Class<br />

Mentor: Ayu Utami<br />

Sabtu, 5, 12, 19 Juli 2014, pukul 14.00 WIB<br />

Sabtu, 9, 16, 23, 30 Agustus 2014, pukul 14.00 WIB<br />

Serambi Salihara/Anjung Salihara<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014


Alamat Redaksi : Aldevco Octagon Building Lt. 4<br />

Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta 12740 , Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472<br />

Email: redaksi@majalahdetik.com<br />

Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.<br />

@majalah_detik<br />

majalah detik<br />

Tap untuk<br />

kembali ke cover

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!