20.11.2014 Views

BMKG - KM Ristek

BMKG - KM Ristek

BMKG - KM Ristek

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

kelembaban relatif. Proses fisis yang terjadi dari variasi yang diamati ada la h<br />

pengeluaran panas laten akibat kondensasi uap air pada ion ya ng dihasilkan<br />

dari<br />

ionisasi udara oleh partikel a ya ng dipancarkan oleh Radon (Rn). Keberhasilan dari<br />

proses ini dibuktikan dilaboratorium dan eksperimen di lapa ngan, karena it u variasi<br />

spesifik su hu dan ke le mbaban udara dapat digunakan sebaga i indikato r dari variasi<br />

radon sebelum gempa . Proses fisis yang terjadi sebaga i berikut: Ion ya ng diprod uksi<br />

oleh ionisasi radon menjadi pusat kondensasi uap air. lebih jelasnya bukan kond ensasi<br />

mum ; melainkan h idrasi dari ion yang terbentuk. Proses hidrasi tidak membutuhkan<br />

penj enuhan uap air sepe rti kondensasi murni. Tetapi pada fase pe ruba han molek u! air<br />

dari uap air yang<br />

melekat pada ion, panas laten evaporasi dikeluarkan.Kondisi ini<br />

membut uhkan ene rg i sebesat 2370 kJ/Kg dibawah suhu 300 K. Sebaga i ha sil da ri<br />

konde nsasi kele mbaba n uda ra menurun sedangkan suhu meningkat sei ring dengan<br />

pengeluaran panas laten dari konde nsasi. Setelah mencapai konsentras; Radon yang<br />

maksimum, dengan menyesuaikan waktu terjadinya gempa, aliran Rad on berkurang.<br />

Sedangkan kondisi atmosfer kembali normal dan ke lembaban men ingkat, su hu<br />

menurun se belum terjadinya gempa. Variasi dari suhu udara dan kelembaba n serta<br />

para meter atmosfer memiliki potensi berubah menjadi partikel baru yang terbentuk.<br />

Ketidakmampuan model in; daJam menjelaskan mekanisme gempa secara unik<br />

mengakibatka n model ini tidak stabil.<br />

Teori aktivasi lu bang p menje laskan tentang mekanisme emisi elektromagnetik<br />

frekuensi ren da h menggunakan bebatuan yang dikenai tekanan se perti yang terdapat<br />

pada lokasi tekt onik.<br />

Lubang positif (tempat yang kekurangan elektron) muncul di<br />

bebatuan yang mengalam; tekanan dar; pasangan lubang positif, di mana pasa ngan<br />

luba ng positif ini ada namun belum akt if, dan kombinasi batu dengan udara<br />

permukaa n mengakibatkan LST ( suhu permukaan ) meningkat. Peningkatan suhu yang<br />

biasa disebut denga n "a nomali" dan masa bebatuan yang berprilaku seperti baterai<br />

yang di charge pada lapisan bawah permukaan tanah bisa dije\aska n dengan teori<br />

pasangan luba ng positif. Ketika lubang positif dibangkitkan akan mengakibatkan<br />

bebatuan berperan pent ing terhadap emisi elektromagnetik, potensi pe rmukaa n<br />

positif, penguraian corona, emisi ion positif dan radias i infra merah. Fenomena ini<br />

Integrasi Pengamatan Parameter Geofisika da/am Usaha Prediktabi/itas Gempabumi 62

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!