BMKG - KM Ristek
BMKG - KM Ristek
BMKG - KM Ristek
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
di sekitar retakan (Mizutani et aI., 1976; Jouniaux dan Pozzi, 1995; Fenoglio et aI.,<br />
1995). Selain radiasi langsung ULF dari daerah tempat terjadinya gempabumi yang<br />
dihubungkan dengan proses terjadinya gempabumi dan hubunganya dengan emisi<br />
electromagnetis ULF, perubahan konduktivitas geoelektrik di dalam dan dekat daerah<br />
gempabumi mengawali perubahan amplitudo dari pencerminan gelombang<br />
elektromagnetik yang dihasilkan dari sumber nonlithospheris.<br />
11.4. Prekursor Seismik<br />
Penelitian terhadap pola kegempaan telah lama diperkenalkan sebagai dasar<br />
untuk memahami fenomena sebelum terjadinya gempa. Meskipun prediksi<br />
gempabumi sampai sa at ini masih menjadi perdebatan, namun<br />
pengamatanpengamatan<br />
terhadap anomali kegempaan sebelum kejadian gempa besar masih<br />
banyak sekali dijumpai. Studi terhadap pola kegempaan ini merupakan salah satu<br />
aspek yang penting dalam penelitian prediktabilitas gempabumi. Beberapa kasus<br />
menunjukkan bahwa anomali pola kegempaan dan variasi anomali tingkat kegempaan<br />
merupakan prekursor dalam skala waktu menengah sampai pendek sebelum kejadian<br />
gempa-gempa besar (Wiemer and Wyss, 1994; Wyss and Habermann, 1988; Wyss dan<br />
Wiemer, 2000). Studi terhadap seismicity quiescence seringkali muncul sebagai<br />
prekursor untuk kejadian gempa-gempa besar (Wyss dan Habermann, 1988; Wyss dan<br />
Martirosyan, 1998; Wiemer dan Wyss, 1994). Disamping itu studi terhadap<br />
accelerating seismicity (Varnes, 1989; Bufe dan Varnes, 1990, 1993; Sornette dan<br />
Sammis, 1995; Newman dkk., 1995; Bowman dkk., 1998; Brehm dan Braile, 1999; Zo"<br />
lIer dan Hainzl, 2002) juga mendukung pengamatan anomali pola kegempaan sebelum<br />
,