20.11.2014 Views

BMKG - KM Ristek

BMKG - KM Ristek

BMKG - KM Ristek

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kesamaan antara gempa yang menjadi precursor untuk gempabumi utama dan<br />

gempa susulan, dicatat dalam model dengan membagi dalam tiga tahapan fenomena<br />

patahan: pembentukan retakan, patahan dan penstabilan. Secara singkat, proses ini<br />

kemudian sebagai berikut. Seismogenesis gempa utama, dimulai dengan pembentukan<br />

retakan utama dan proses ini menghasilkan serangkaian retakan kecil dengan cara<br />

yang sama dengan gempabumi utama menghasilkan gempa susulan. Gempa bumi<br />

yang menjadi precursor merupakan hasil dari retakan kecil ini dan gempabumi utama<br />

berasal dari retakan utama.<br />

Prekursor seismik paling mudah dipelajari karena kekayaan data katalog<br />

gempabumi dan efektivitas jaringan seismograf modern. Tapi model ini juga dapat<br />

mengakomodasi jenis precursor lain. Secara umum precursor gempabumi dibagi ke<br />

dalam dua klasifikasi yaitu fenomena seismik dan nonseismik. Yang termasuk klasifikasi<br />

fenomena seismik antara lain kesenyapan seismic (seismic gap), penurunan (seismic<br />

quiescene) dan peningkatan aktivitas seismisitas dan perubahan kecepatan gelombang<br />

seismic. Sedangkan fenomena nonseismik yang termasuk dalam precursor gempabumi<br />

merupakan suatu fenomena yang berhubungan langsung dengan deformasi lokal<br />

(ketinggian dan kemiringan tanah, tekanan batuan, ketinggian permukaan air tanah,<br />

dsb) termasuk juga medan listrik dan magnetic, emisi EM, resistivitas batuan, emisi<br />

akustik dan gas (radon dan helium), dsb.<br />

Dalam skala waktu model seismogenik dibagi menjadi dua yaitu masa antisipasi<br />

dan masa respon, waktu respon yaitu waktu dimana setelah gempa utama terjadi yang<br />

diikuti oleh gempa susulan dan efek-efek lain dari gempabumi seperti deformasi dasar<br />

samudra, tsunami, tanah longsor dan masalah-masalah social yang timbul akibatnya.<br />

Sedangkan masa antisipasi adalah masa dimana proses pembentukan retakan sampai<br />

gempa utama terjadi, pada masa inilah yang menjadi target penelitian dalam usaha<br />

rediktabilitas gempabumi dilakukan (Gambar 2.6). Pada masa antisipasi dibagi<br />

enjadi 3 tahapan yaitu, jangka panjang (beberapa tahun sampaipuluhan tahun),<br />

.-= gka menengah (beberapa bulan sampai beberapa tahun) dan jangka pendek<br />

eberapa hari sampai beberapa bulan). Metode-metode prediksi gempabumi<br />

- ~e g rasi Pengamatan Parameter Geofisika da/am Usaha Prediktabi/itas Gempabumi 16

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!