20.11.2014 Views

BMKG - KM Ristek

BMKG - KM Ristek

BMKG - KM Ristek

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bath's (Richter, 1958, hal 69) membedakan gempa utama dari gempa susulan oleh<br />

pengamatan empiris bahwa gempa utama adalah rata-rata sekitar 1,2 unit lebih besar<br />

dari gempa susulan yang terbesar sehingga gempa utama menimbulkan gempa minor<br />

di skala yang lebih kecil. Utsu (1970) menemukan bahwa seluruh peristiwa gempa<br />

utama/gempa susulan dapat dikumpulkan dalam rangkaian gempa susulan yang lebih<br />

besar. Dengan demikian, sebuah gempa susulan pada satu skala waktu dapat menjadi<br />

gempa utama dalam skala waktu yang lebih rendah. Hal ini secara fisika masuk akal,<br />

karena mekanisme gempa utama yang menghasilkan gempa susulan tidak memiliki<br />

karakteristik skala waktu, satu dapat mengatakan bahwa gempa dangkal ukuran<br />

berapapun dapat menghasilkan gempa susulan. Selanjutnya, sebuah gempa secara<br />

bersamaan bisa sebagai foreshock, gempa utama, gempa susulan atau yang lainnya.<br />

Masing-masing mengklasifikasikan sesuai dengan konteknya.<br />

11.3.2. Proses Seismogenik<br />

Dengan mempelajari siklus seismik dan didukung oleh data pengamatan, kita<br />

dapat membuat suatu model seismogenesis yang memperhitungkan catatan sejarah<br />

kejadian gempabumi, lempeng tektonik dan ketidakpastian deterministik. Model siklus<br />

seismik lama seperti disebutkan sebelumnya yang diperlihatkan pada Gambar. 2.5A,<br />

dimu!ai dengan gempa susulan dar; gempa utama dan diakhiri dengan aktivitas<br />

prekursor seperti gempa berikutnya, karena pada saat itu diasumsikan bahwa dua<br />

gempa utama terjadi pada segmen patahan yang sama dan memiliki (karakteristik)<br />

magnitudo yang sama.<br />

Aktivitas prekursor seismik pada gempa bumi besar mempunyai lokasi,<br />

magnitudo dan fraktal yang hampir sama dengan gempa susuJan. OJeh karena itu<br />

model proses seismogenik yang sekarang dikembangkan menjelaskan bahwa<br />

serangkaian gempabumi yang terjadi menjadi prediktor tentang lokasi, waktu dan<br />

-nagnitude dari gempabumi utama (Evison dan Rhoades, 1998). Gempabumi utama<br />

_ ga dapat dianggap sebagai prediktor serangkaian gempa susulan (Evison, 1999) .<br />

• odel ini berkaitan dengan proses yang berujung pada sebuah gempabumi utama dan<br />

:e masuk baik sebagai aktivitas prekursor ataupun gempa susulan. Urutan ini secara<br />

.5 ematis diperlihatkan pada Gambar. 2.5B.<br />

- :egrasi Pengamatan Parameter Geofisika da/am Usaha Prediktabi/itas Gempabumi 15

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!