20.11.2014 Views

BMKG - KM Ristek

BMKG - KM Ristek

BMKG - KM Ristek

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

yang dapat diamati (Sneider & Eck, 1997). Fenomena ini dirumuskan berdasarkan<br />

hipotesa bahwa gempabumi terjadi ketika akumulasi energi regangan menyebabkan<br />

tingkat stres yang mendekati tingkat maksimum stres kerak bumi. Akumulasi strain di<br />

sekitar inti pusat gempa dapat menyebabkan perubahan volumetrik dan menimbulkan<br />

perubahan fisis yang teramati sebagai tanda-tanda awal (prekursor)<br />

gempabumi. Tegangan/regangan batuan di kerak bumi dapat menghasilkan prekursor<br />

yang dapat diamati sebagai representasi dari anomali kondisi normal. Fenomena ini<br />

mirip dengan retakan mikro yang diikuti oleh suara lembut kayu atau bambu yang<br />

ditekuk sebelum patah (Widodo, 2009).<br />

Parameter-parameter geofisika bisa diteliti lebih lanjut untuk mendeteksi<br />

fenomena-fenomena tersebut sebagai prekursor terjadinya gempabumi besar. Secara<br />

fisika bisa diungkapkan bahwa apabila materi mengalami stress maka beberapa sifat<br />

materi tersebut mengalami perubahan yang dapat diamati, seperti kepadatan,<br />

kandungan air, kandungan elektron, sifat kemagnetan, sifat radio aktif dan sebagainya.<br />

Daerah pertemuan lempeng tektonik merupakan daerah dengan akumulasi stress yang<br />

tinggi akibat tekanan pergerakan lempeng tektonik, maka bisa dilakukan pengamatan<br />

parameter geofisika seperti perubahan gravitasi, elektron, kemagnetan, tinggi air<br />

tanah, radon (radio aktif), seismik dan parameter geofisika lainnya sebagai upaya<br />

untuk meneliti adanya prekursor sebelum kejadian gempabumi.<br />

Walaupun penelitian-penelitian mengenai hal ini telah banyak dilakukan oleh<br />

peneliti di seluruh dunia namun hingga saat ini gempabumi belum bisa diprediksikan<br />

sebab fenomena kegempaan merupakan fenomena gerakan lempeng secara tiba-tiba<br />

yang terjadi di dalam bumi (pusat gempa) yang menimbulkan gangguan yang menjalar<br />

ke segala arah sebagai gelombang. Gangguan tersebut berupa osilasi medium yang<br />

dapat dinyatakan sebagai displacement.<br />

Besarnya gangguan dan perambatannya<br />

dipengaruhi oleh mekanisme sumber di pusat gempa (hiposenter) dan struktur bawah<br />

oermukaan. Oleh karena itu penelitian-penelitian yang ada saat ini diarahkan ke<br />

3nalisa prediktabilitas gempabumi dan tsunami. Penelitian ini akan menyelidiki dataata<br />

pengamatan seismik, geomagnetik, dan elektromagnetik dari beberapa stasiun<br />

':Jengamatan yang ada di satu wilayah secara terintegrasi sehingga masing-masing data<br />

-~egrasi Pengamatan Parameter Geofisika dalam Usaha Prediktabilitas Gempabumi 2

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!