15.11.2014 Views

Logika - Database DPPM UII - Universitas Islam Indonesia

Logika - Database DPPM UII - Universitas Islam Indonesia

Logika - Database DPPM UII - Universitas Islam Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Daftar Isi<br />

1<br />

J U R N A L P E N E L I T I A N<br />

J U R N A L P E N E L I T I A N<br />

<strong>Logika</strong><br />

Jurnal Penelitian Sain dan Teknologi<br />

Volume 4, Nomor 2, Juli 2007<br />

Daftar Isi ...........................................................................................<br />

Editorial ............................................................................................<br />

Pengembangan Formulasi Tablet Furosemida secara Kempa<br />

Langsung dalam Upaya Peningkatan laju Disolusinya<br />

Yandi Syukri dan Neni Triana ........................................................<br />

Model Simulasi Proses Benang Tekstur dengan Sistem False Twist<br />

Ir. Asmanto Subagyo,MSc1 & Taufiq Hidayat,ST. MSc2 .............<br />

Penggunaan Infusa Daun Rambutan (Nepheleum lappaceum L.)<br />

sebagai Anti Atherosklerosis<br />

Rokhmy Istikharah .........................................................................<br />

Karateristik Fisikokimia Panel Fiber Reinforced Concrete (Frc) dari<br />

Komposit Beton-Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS)<br />

Feris Firdaus* dan Fajriyanto** .....................................................<br />

Profil Pencemaran Udara Kawasan Perkotaan Yogyakarta: Studi<br />

Kasus di Kawasan Malioboro, Kridosono, dan UGM Yogyakarta<br />

Suparwoko dan Feris Firdaus .......................................................<br />

Rancang Bangun Pengontrol Suhu dan Level Air pada Alat Perebus<br />

Kepompong Ulat Sutra<br />

Tito Yuwono*, Dalyono Mughni**, Totok Budioko* .....................<br />

1<br />

2<br />

3<br />

11<br />

28<br />

41<br />

54<br />

64<br />

ISSN: 1410-2315<br />

LOGIKA, Vol. 4, No. 2, Juli 2007


2<br />

Editorial<br />

E<br />

E ditorial<br />

Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi yang telah berkenan<br />

memberi mimpi-mimpi ilmiah sebagai sebuah cita-cita luhur untuk<br />

mewujudkan rahmatan lil ‘alamin bagi semua umatNya. Shalawat dan<br />

salam semoga senantiasa tercurah dan melimpahkan syafa’at bagi<br />

kita, teruntuk baginda Muhammad SAW.<br />

Yogyakarta, Juli 2007<br />

Redaksi,<br />

LOGIKA, Vol. 4, No. 2, Juli 2007 ISSN: 1410-2315


Thorikul Huda, Karakteristik Fisikokimiawi Film Plastik Biodegradable ...<br />

3<br />

Karakteristik Fisikokimiawi Film Plastik<br />

Biodegradable dari Komposit<br />

Pati Singkong-Ubi Jalar<br />

Thorikul Huda 1 dan Feris Firdaus 2<br />

1<br />

Program D3 Kimia Analis <strong>Universitas</strong> <strong>Islam</strong> <strong>Indonesia</strong><br />

2<br />

<strong>DPPM</strong> <strong>Universitas</strong> <strong>Islam</strong> <strong>Indonesia</strong><br />

ISSN: 1410-2315<br />

Abstract<br />

Physicochemical and mechanical characterization of plastic biodegradable<br />

films from composite cassava and corm extracts have been done.<br />

The properties of physicochemical that have been determine surface micro-structure,<br />

pH, heat resistance, hot waters resistance and cool waters<br />

resistance. The properties of mechanic that have been tensile strength<br />

and elongation. The result of surface micro structure from composite<br />

plastic biodegradable films show appearance good performance. The<br />

acidity degree range 6,0 – 6,7. Maximum heat resistance from plastic<br />

biodegradable films reach 100 0 C , hot waters resistance during 10 minutes<br />

and cool waters resistance during 7 days.<br />

Keywords : plastic biodegradable films, cassava and corm extracts, physicochemical,<br />

composite<br />

Latar Belakang Masalah<br />

Asia adalah konsumen plastik terbesar di dunia menyerap sekitar 30% konsumsi<br />

plastik dunia diikuti benuaAmerika, Eropa, serta negara-negara lain. Plastik dan polimer<br />

banyak digunakan di berbagai sektor kehidupan. Hampir setiap produk menggunakan<br />

plastik sebagai kemasan atau sebagai bahan dasar. Setiap tahun sekitar 100 juta ton<br />

plastik diproduksi dunia untuk digunakan di berbagai sektor industri. Dan kira-kira<br />

sebesar itulah sampah plastik yang dihasilkan setiap tahun. Sesuai perkiraan Industri<br />

Plastik dan Olefin <strong>Indonesia</strong> (INAPlas) disebutkan, kebutuhan plastik masyarakat <strong>Indonesia</strong><br />

di tahun 2002 sekitar 1,9 juta ton kemudian meningkat menjadi 2,1 juta ton di<br />

tahun 2003. Sementara kebutuhan plastik dalam negeri di tahun 2004 diperkirakan<br />

mencapai 2,3 juta ton. Ini berarti sudah berpuluh-puluh ton plastik yang telah diproduksi<br />

dan digunakan masyarakat. Plastik telah menjadi kebutuhan hidup yang terus meningkat<br />

jumlahnya (Martaningtyas, 2004).<br />

Plastik sintetik (non-biodegradable) sangat berpotensi menjadi material yang<br />

mengancam kelangsungan makhluk hidup di bumi ini. Untuk menyelamatkan lingkungan<br />

dari bahaya plastik, saat ini telah dikembangkan plastik biodegradable, artinya plastik ini<br />

dapat duraikan kembali mikroorganisme secara alami menjadi senyawa yang ramah<br />

lingkungan. Biasanya plastik konvensional berbahan dasarpetroleum, gas alam, atau batu<br />

bara. Sementara plastik biodegradable terbuat dari material yang dapat diperbaharui, yaitu<br />

dari senyawa-senyawa yang terdapat dalam tanaman misalnya selulosa, kolagen, kasein,<br />

protein atau lipid yang terdapat dalam hewan.<br />

LOGIKA, Vol. 4, No. 2, Juli 2007


4<br />

Thorikul Huda, Karakteristik Fisikokimiawi Film Plastik Biodegradable ...<br />

Secara umum film plastik biodegradable diartikan sebagai film yang dapat didaur<br />

ulang dan dapat dihancurkan secara alami. Griffin (1994), plastik biodegradable adalah<br />

suatu bahan dalam kondisi tertentu, waktu tertentu mengalami perubahan dalam struktur<br />

kimianya, yang mempengaruhi sifat-sifat yang dimilikinya oleh pengaruh<br />

mikroorganisme (bakteri, jamur, algae). Sedangkan Seal (1994), film plastik biodegradable<br />

adalah suatu material polimer yang berubah kedalam senyawa berat molekul<br />

rendah dimana paling sedikit satu tahap pada proses degradasinya melalui metabolisme<br />

organisme secara alami.<br />

Plastik biodegradable berbahan dasar pati/amilum dapat didegradasi bakteri<br />

pseudomonas dan bacillus memutus rantai polimer menjadi monomer-monomernya.<br />

Senyawa-senyawa hasil degradasi polimer selain menghasilkan karbon dioksida dan<br />

air, juga menghasilkan senyawa organik lain yaitu asam organik dan aldehid yang<br />

tidak berbahaya bagi lingkungan. Plastik berbahan dasar pati/amilum aman bagi<br />

lingkungan. Sebagai perbandingan, plastik tradisional membutuhkan waktu sekitar 50<br />

tahun agar dapat terdekomposisi alam, sementara plastik biodegradable dapat<br />

terdekomposisi 10 hingga 20 kali lebih cepat. Hasil degradasi plastik ini dapat digunakan<br />

sebagai makanan hewan ternak atau sebagai pupuk kompos. Plastik biodegradable<br />

yang terbakar tidak menghasilkan senyawa kimia berbahaya. Kualitas tanah akan<br />

meningkat dengan adanya plastik biodegradable, karena hasil penguraian<br />

mikroorganisme meningkatkan unsur hara dalam tanah.<br />

Proyeksi kebutuhan plastik biodegradablehingga tahun 2010 yang dikeluarkan oleh<br />

Japan Biodegradable Plastik Society. Di tahun 1999, produksi plastik biodegradabel hanya<br />

sebesar 2500 ton, yang merupakan 1/ 10.000 dari total produksi bahan plastik sintetis.<br />

Pada tahun 2010, diproyeksikan produksi plastik biodegradabel akan mencapai 1.200.000<br />

ton atau menjadi 1/ 10 dari total produksi bahan plastik. Industri plastik biodegradabel<br />

akan berkembang menjadi industri besar di masa yang akan datang karena potensi<br />

alam <strong>Indonesia</strong> yang demikian besar (Pranamuda, 2003).<br />

Jerman, India, Australia, Jepang, dan Amerika adalah negara yang paling intensif<br />

mengembangkan riset plastik biodegradable dan mempromosikan penggunaannya<br />

menggantikan plastik konvensional. Komunitas internasional sepakat, penggunaan<br />

bahan polimer sintetis yang ramah lingkungan harus terus ditingkatkan. Penggunaan<br />

skala besar plastik berbahan biodegradable ini akan membantu mengurangi<br />

penggunaan minyak bumi, gas alam dan sumber mineral lain serta turut berkontribusi<br />

menyelamatkan lingkungan. Sementara itu, penggunaan di <strong>Indonesia</strong> masih jauh<br />

panggang dari api. Padahal sudah jelas potensi bahan baku pembuatan plastik biodegradable<br />

sangat besar di <strong>Indonesia</strong>.<br />

<strong>Indonesia</strong> dengan kekayaan sumber daya alamnya sangat potensial untuk<br />

dikembangkan produksi plastik biodegradabel. Salah satu komoditi yang dapat<br />

diproduksi untuk membuat plastik biodegradabel adalah jenis tanaman umbi-umbian.<br />

Sehingga penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik<br />

fisikokimiawi dan karakteristik mekanik film plastik biodegradable yang dibuat dari<br />

komposit pati umbi-umbian (ubi jalar-singkong) lokal khas <strong>Indonesia</strong><br />

Metode Penelitian<br />

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen murni<br />

(true axperimental research) yang dilaksanakan di laboratorium. Seluruh proses<br />

penelitian merujuk pada hasil-hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti<br />

sebelumnya; Firdaus, et al. 2005, Firdaus dan Anwar, 2004, Firdaus dan Adrianti, 2004,<br />

Damat, et al. 1996, Frinault, et al.1997, Gennadios, et al.1994, Hastuti, 2000, Hastuti,<br />

et al. 2000, Isobe,1999, Latief, 2001, Madeka and Kokini,1996, Pranata, et al.<br />

LOGIKA, Vol. 4, No. 2, Juli 2007 ISSN: 1410-2315


Thorikul Huda, Karakteristik Fisikokimiawi Film Plastik Biodegradable ...<br />

5<br />

2002, Pranata, 2003, Pranamuda, 2003, Seal and Griffin,1994, Yamada,et al.1995,<br />

Djamaan, et al. 2001, Djamaan, et al. 2003, Argos, et al.1982. Bahan yang digunakan<br />

dalam penelitian ini adalah pati ubi jalar dan singkong yang diperoleh dari para petani<br />

umbi-umbian lokal Yogyakarta, Pelarut/Pereaksi Pentanol-1 96 %, Pereaksi Kalium<br />

Iodida (KI), Aquades/Destilate Water, Plasticizer (Gliserol/Gliserin), Pelarut Organik<br />

Universal Aseton 96 %. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pemarut Semi<br />

Mekanik, Soft Blender, Saringan, Termometer, Pemanas Listrik, Bejana, Oven, Gelas<br />

Beker dan Pengaduk, Cetakan Polietilen, Media Uji Ketahanan Air, Kertas pH-Indikator,<br />

EM 30 µm/nikon HFX-DX, Tenso Lab (uji mekanik).<br />

Tahapan Penelitian<br />

Pembuatan film plastik biodegradabel<br />

Bahan baku berupa ubi jalar dan singkong dikupas dan dibuang kulitnya. Daging<br />

ubi jalar dan singkong dibersihkan dengan Aquades kemudian diparut dengan Pemarut<br />

Semi Mekanik menjadi Pulp. Selanjutnya pulp disaring, diendapkan dan pati yang<br />

diperoleh dijemur sampai kering. Pati yang telah kering ditimbang sebanyak 500 gr<br />

dan ditambahkan dengan Penthanol-1 sebanyak 500 ml. Campuran antara pati dan<br />

pentanol tersebut diblender dalam Soft Blender selama 10 menit. Campuran dipanaskan<br />

dalam bejana pemanas listrik 70-80 0 C selama 10 menit sambil diaduk (sampai terbentuk<br />

biopolimer) dan ditambahkan 2,5 % gliserol. Biopolimer yang terbentuk didiamkan<br />

selama 5 menit tanpa pemanasan (menghilangkan gelembung udara untuk<br />

kesempurnaan casting). Biopolimer tersebut kemudian dicetak di atas cetakan polietilen<br />

kemudian dioven 40-50 0 C selama 24 jam selanjutnya dikondisikan dalam suhu kamar<br />

selama 24 jam kemudian film plastik biodegradable diangkat dari cetakan<br />

Uji dan analisis karakteristik fisikokimiawi<br />

Aanalisis morfologi dilakukan dengan mengamati secara fisik film kemasan plastik<br />

biodegradable yang dihasilkan menggunakan EM 30 µm/nikon HFX-DX dengan cara<br />

meletakkan sampel ujinya (2 x 2 cm) dibawah lensa microskop, gambar yang ditampilkan<br />

dalam monitornya dicetak (print). Tingkat keasaman (pH) produk dilakukan dengan cara<br />

melekatkan kertas lakmus/pH-indikator pada sampel film plastik biodegradable yang<br />

dihasilkan kemudian diamati perubahan warna kertas lakmusnya selanjutnya dicocokkan<br />

warnanya dengan indicator warna keasaman kertas lakmus yang ada (standard). Stabilitas<br />

panas dilakukan dengan mengkondisikan produk film plastik biodegradable yang<br />

dihasilkan dalam oven dengan perlakuan suhu bertingkat mulai dari 40; 50; 60; 70; 80;<br />

90; 100 o C dan seterusnya sampai film plastik biodegradable tersebut rusak, selama 2<br />

jam, sambil diamati perubahan fisiknya. Ketahanan air panas-dingin dilakukan dengan<br />

cara film plastik biodegradable yang dihasilkan direndam di dalam air suhu kamar dengan<br />

variasi; hari I, II, III dan seterusnya sampai film plastik biodegradable tersebut rusak, dan<br />

ketahanan dalam air panas (100 o C) setiap menitnya film plastik biodegradable diamati<br />

dan dianalisa kondisinya secara fisikokimiawi terkait dengan ketahanan airnya.<br />

Hasil Penelitian dan Pembahasan<br />

Karakteristik fisikokimiawi film plastik biodegradable<br />

Dalam penelitian ini telah dihasilkan film plastik biodegradable yang memimili<br />

karakteristik fisikokimiawi sebagai berikut:<br />

ISSN: 1410-2315<br />

LOGIKA, Vol. 4, No. 2, Juli 2007


6<br />

Thorikul Huda, Karakteristik Fisikokimiawi Film Plastik Biodegradable ...<br />

A B C<br />

Gambar 1.<br />

Mikrostruktur film plastik biodegradable yang dihasilkan ukuran 30µm (A: singkong,<br />

B: ubi jalar, C: Komposit singkong-ubi jalar)<br />

Tampak dalam gambar 1 tersebut bahwa film plastik biodegradable yang dihasilkan<br />

dari bahan baku pati singkong lebih jernih dibanding film yang berasal dari bahan baku<br />

pati ubi jalar dan kompositnya. Hal itu dapat dijelaskan dengan karakteristik pati singkong<br />

dan pati ubi jalar yang memang berbeda dalam kaitannya dengan interferensi senyawa<br />

lain (tanin) yang dimiliki masing-masing jenis pati tersebut memang berbeda. Efek<br />

warna yang ditimbulkan dari perbedaan jenis tanin tersebut menyebabkan teksturnya<br />

berbeda. Secara fisik tampak jelas bahwa film plastik biodegradable yang berasal dari<br />

singkong tampak lebih jernih tetapi kurang elastis dibandingkan dengan film plastik<br />

biodegradable yang dihasilkan dari bahan baku pati ubi jalar.<br />

Secara visual, performansi film plastik biodegradable yang dihasilkan tampak jernih<br />

dan mengkilat terlebih jika cetakannya licin. Dalam gambar 2 berikut tampak bahwa<br />

produk film plastik biodegradable yang dihasilkan sangat transparan dan untuk<br />

pengembangan lebih lanjut dapat dilakukan rekayasa pewarnaan sesuai aplikasinya.<br />

Gambar 2 berikut menampilkan film plastik biodegradable yang dihasilkan dari pati<br />

singkong dan pati ubi jalar serta komposit singkong-ubi jalar;<br />

A B C<br />

Gambar 2.<br />

Film plastik biodegradable yang dihasilkan (A: pati singkong, B: pati ubi jalar, C:<br />

komposit pati singkong-ubi jalar)<br />

LOGIKA, Vol. 4, No. 2, Juli 2007 ISSN: 1410-2315


Thorikul Huda, Karakteristik Fisikokimiawi Film Plastik Biodegradable ...<br />

7<br />

Dalam gambar 2 tersebut tampak produk film plastik biodegradable yang dihasilkan<br />

dimana gambar A adalah film plastik biodegradable yang berasal dari bahan baku pati<br />

singkong tampak lebih jernih/transparan dibanding gambar B dan C. Adapun gambar<br />

B merupakan produk film plastik biodegradable yang dihasilkan dari bahan baku pati<br />

ubi jalar tampah agak redup/kabur sedangkan gambar C adalah produk film plastik<br />

biodegradable yang dihasilkan dari bahan baku komposit pati singkong-ubi jalar tampak<br />

lebih jernih dari gambar B. Karakteristik fisikokimiawi yang terkait dengan tingkat<br />

keasaman (pH), ketahanan panas dan ketahanan air panas-dingin dari produk film<br />

plastik biodegradable yang dihasilkan dapat ditampilkan dalam tabel 1, 2, 3, dan 4<br />

berikut;<br />

Tabel 1.<br />

Karakteristik fisikokimiawi film plastik biodegradable yang dihasilkan<br />

Jenis Film<br />

Tingkat Keasaman (pH)<br />

Film Plastik Biodegradable dari Pati Singkong 6,5<br />

Film Plastik Biodegradable dari Pati Ubi Jalar 6<br />

Film Plastik Biodegradable dari Komposit 6,3<br />

Tampak dalam tabel 1 tersebut bahwa karakteristik keasaman produk film plastik<br />

biodegradable yang dihasilkan bervariasi; untuk film plastik biodegradable yang berasal<br />

dari pati singkong, pH: 6,5 sedangkan film plastik biodegradable yang berasal dari pati<br />

ubi jalar, pH: 6 dan film plastik biodegradable yang berasal dari komposit pati singkongubi<br />

jalar, pH: 6,3. Perbedaan nilai pH produk tersebut disebabkan oleh karakteristik<br />

material pati yang mengandung asam-asam organik lemah yang berbeda antara<br />

singkong dengan ubi jalar. Dalam hal ini film plastik biodegradable yang berasal dari<br />

ubi jalar lebih bersifat asam bila dibandingkan dengan film plastik biodegradable yang<br />

berasal dari pati singkong dan kompositnya.<br />

Tabel 2.<br />

Karakteristik fisikokimiawi film plastik biodegradable yang dihasilkan<br />

Jenis Film<br />

Film Plastik Biodegradable dari Pati Singkong<br />

Film Plastik Biodegradable dari Pati Ubi Jalar<br />

Film Plastik Biodegradable dari Komposit<br />

Ketahanan Panas<br />

100 o C<br />

100 o C<br />

100 o C<br />

Note: untuk temperatur >100 o C, ketiga jenis film plastik tersebut mulai rusak<br />

Stabilitas panas dilakukan dengan mengkondisikan produk film plastik biodegradable<br />

yang dihasilkan dalam oven dengan perlakuan suhu bertingkat mulai dari 40; 50;<br />

60; 70; 80; 90; 100 o C dan seterusnya sampai film plastik biodegradable tersebut rusak,<br />

selama 2 jam, sambil diamati perubahan fisikokimianya. Berdasarkan hasil pengamatan<br />

diperoleh data bahwa film plastik biodegradable yang dihasilkan mampu bertahan<br />

sampai temperatur maksimum 100 o C dan pada temperatur di atas 100 o C ketiga film<br />

plastik biodegradable tersebut mulai rusak.<br />

ISSN: 1410-2315<br />

LOGIKA, Vol. 4, No. 2, Juli 2007


8<br />

Thorikul Huda, Karakteristik Fisikokimiawi Film Plastik Biodegradable ...<br />

Tabel 3.<br />

Karakteristik fisikokimiawi film plastik biodegradable yang dihasilkan<br />

Jenis Film Ketahanan Air Dingin (25 o C)<br />

Film Plastik Biodegradable dari Pati Singkong<br />

Film Plastik Biodegradable dari Pati Ubi Jalar<br />

Film Plastik Biodegradable dari Komposit<br />

7 hari<br />

7 hari<br />

7 hari<br />

Note: waktu perendaman >7 hari, ketiga jenis film plastik tersebut mulai rusak<br />

Ketahanan air dingin dilakukan dengan cara film plastik biodegradable yang<br />

dihasilkan direndam di dalam air suhu kamar dengan variasi; hari I, II, III dan seterusnya<br />

sampai film plastik biodegradable tersebut rusak, film plastik biodegradable tersebut<br />

diamati perubahan fisikokimianya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada hari<br />

ke-1 sampai hari ke-7, ketiga film plastik biodegradable tersebut masih bertahan dan<br />

belum rusak, tetapi pada hari ke-8 ketiga film plastik biodegradable tersebut mulai<br />

rusak. Jadi ketahanan maksimum dalam air dingin yang dimiliki film plastik biodegradable<br />

yang dihasilkan adalah 7 hari, selebihnya mulai menunjukkan adanya kerusakan.<br />

Tabel 4.<br />

Karakteristik fisikokimiawi film plastik biodegradable yang dihasilkan<br />

Jenis Film Ketahanan Air Panas (100 o C)<br />

Film Plastik Biodegradable dari Pati Singkong<br />

Film Plastik Biodegradable dari Pati Ubi Jalar<br />

Film Plastik Biodegradable dari Komposit<br />

10 menit<br />

10 menit<br />

10 menit<br />

Note: waktu perendaman >10 menit, ketiga jenis film plastik tersebut mulai rusak<br />

Ketahanan film plastik biodegradable dalam air panas (100 o C) dilakukan dengan<br />

merendam film plastik biodegradable tersebut dalam air panas dengan temperatur<br />

konstan 100 o C sambil diamati perubahan fisikokimianya setiap menit I, II, III dan<br />

seterusnya sampai mengalami kerusakan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa<br />

ketahanan maksimum film plastik biodegradable yang dihasilkan adalah pada menit<br />

ke-10, di atas sepuluh menit film plastik biodegradable tersebut mulai mengalami<br />

kerusakan.<br />

Simpulan<br />

Mikrostruktur dan tampilan secara fisik film plastik biodegradable yang dihasilkan<br />

menunjukkan performansi yang cukup baik. Tingkat keasaman (pH) film plastik biodegradable<br />

yang dihasilkan menunjukkan angka yang relatif aman yakni dalam interval<br />

6,0-6,5. Ketahanan panas maksimum film plastik biodegradable yang dihasilkan<br />

menunjukkan hasil yang cukup baik yakni 100 o C. Ketahanan air panas (100 o C) film<br />

plastik biodegradable yang dihasilkan tampak relatif pendek yakni selama 10 menit.<br />

Sedangkan ketahan air dingin/suhu kamar film plastik biodegradable yang dihasilkan<br />

cukup baik yakni 7 hari.<br />

LOGIKA, Vol. 4, No. 2, Juli 2007 ISSN: 1410-2315


Thorikul Huda, Karakteristik Fisikokimiawi Film Plastik Biodegradable ...<br />

9<br />

Saran<br />

Penelitian lebih lanjut perlu untuk dilakukan guna mendapatkan hasil yang lebih<br />

bagus dari dengan membandingkan karakteristik fisikokimiawi antara plastik biodegrabel<br />

dengan produk plastik non biodegradabel yang telah lama digunakan oleh masyarakat.<br />

Pustaka Acuan<br />

Argos, P., Pederson, K., Marks, M.D., and Larkins, B.A.1982. A Structural Model for<br />

Maize Zein Proteins. Journal of Biol. Chem. Vol.257, No.17: 9984-9990.<br />

Djamaan, A., Majid, M.I.A., dan Noor, M.A.M. 2003. Fermentasi Fed-Batch pada Produksi<br />

Plastik Mudah Terurai Poli (3-Hidroksibutirat) dari Asam Oleat, Majalah Farmasi<br />

<strong>Indonesia</strong> ISSN 0126-1037,Vol.14,No.1 : 256-264.<br />

Djamaan,A., Majid, M.I.A., dan Noor, M.A.M. 2001. Produksi dan Karakterisasi Senyawa<br />

Polimer poli (3-Hidroksi Asam Butirat) yang Mudah Diuraikan dari Glukosa<br />

dengan Erwinia sp.USMI-20, Majalah Farmasi <strong>Indonesia</strong> ISSN 0126-1037,<br />

Vol.12, No.4 : 172-180.<br />

Damat, M., Muljohardjo, M., dan Haryadi. 1996. Pembuatan Edible Film dari Campuran<br />

Protein Biji Karet dengan Kasein, Berkala Penelitian Pasca Sarjana UGM ISSN<br />

0215-7268, Jil.9, No.3B : 415-425.<br />

Firdaus F, Mulyaningsih S., Darmawan E. 2005. Peningkatan Karakteristik Mekanik<br />

Film Plastik Biodegradable dari Pati Singkong dengan Perlakuan Penthanol-1<br />

dalam Proses Polimrisasi. Jurnal Sain dan Teknologi EKSAKTA ISSN 1411-<br />

1047, Vol. 07, No.02, Agustus 2005, Hal. 34-40.<br />

Firdaus, F., dan Anwar, C. 2004. Potensi Limbah Padat-Cair Industri Tepung Tapioka<br />

sebagai Bahan Baku Film plastik biodegradable, Jurnal Sain-Teknologi LOGIKA<br />

<strong>UII</strong> ISSN 1410-315, Vol. 01, No. 02.<br />

Firdaus, F., dan Adrianti, E. 2004. Pemanfaatan Limbah Padatan (Kulit dan Ampas<br />

Singkong) pada Industri Tepung Tapioka sebagai Bahan Baku Pembuatan<br />

Plastik Biodegradable, (Penelitian yang Disponsori oleh PT. INDOFOOD<br />

SUKSES MAKMUR Bogasari Flour Mills dalam Program Bogasari Nugraha<br />

3003). Jurnal Ilmu-Ilmu MIPA <strong>UII</strong>. ISSN 1411-1047, Vol. 02.<br />

Frinault, A., D.J. Gallant, B. Bouchet and J.P. Dumont. 1997. Preparation of Casein<br />

Film by a Modified Wet Spinning Process. Journal of Food Science. Vol. 62.<br />

No. 4 : 744-747.<br />

Gennadios, A., McHugh, T.H., Weller, C.L., and Krochta,. J.M. 1994. Edible Coating<br />

and Film Based on Protein. In Edible coating and film to Improve Food Quality;<br />

Krochta, J.M., Baldwin, E.A., Nisperros-Carriedo, N., Eds.; Technomic Pub.:<br />

Lancaster, PA; pp 201-278.<br />

Hastuti, S. 2000. Pengaruh pH dan Suhu Larutan Film terhadap Sifat Fisik Edible Film<br />

dari Kecipir, Buletin Ilmiah INSTIPER ISSN 0852-8772, Vol.7, No.1 : 67-74.<br />

ISSN: 1410-2315<br />

LOGIKA, Vol. 4, No. 2, Juli 2007


10<br />

Thorikul Huda, Karakteristik Fisikokimiawi Film Plastik Biodegradable ...<br />

Hastuti, S., Noor, Z., dan santoso, U. 2000. Hubungan Jumlah Ikatan Disulfida dan<br />

Kadar Protein dengan Sifat Mekanik Edible Film dari Tepung Biji Kecipir Rendah<br />

Lemak, Jurnal AGROSAINS ISSN 1411-6170, ol.13, No.2 : 149-161.<br />

Isobe, S. 1999. Properties of Plasticized-zein Film as Affected by Plasticier Treatments.<br />

In Formula dan Rekayasa Proses Pembuatan Film plastik biodegradable dari<br />

Zein Jagung; Paramawati, R.: PPS – IPB, Bogor.<br />

Latief, R. 2001. Teknologi Kemasan Plastik Biodegradable, Makalah Falsafah Sains<br />

(PPs 702) Program Pasca Sarjana / S3 Institut Pertanian Bogor Juni 2001,<br />

http://www.hayati-pb.com/users/rudyct/indiv2001/rindam_latief.htm<br />

Madeka, H., and Kokini, J.L. 1996. Effect of Glass Transition and Cross-lingking on<br />

Rheological Properties of Zein: Development of Preliminary State Diagram.<br />

Journal of Cereal Chem. No.73 : 433-438.<br />

Martaningtyas, D. 2004. Potensi Plastik Biodegradable. http://www.pikiran-rakyat.com/<br />

cetak/0904/02/cakrawala/lainnya06.htm<br />

Pranata, F.S. 2003. Aplikasi Coat dan Film Pati Batang Aren untuk Mencegah Susut<br />

Berat dan Pencoklatan pada Buah Apel Terolah Minimal, Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati<br />

BIOTA ISSN 0852-8670, Vol.8, No.3 : 113-118.<br />

Pranata, F.S., Marseno, D.W., dan Haryadi. 2002. Karakterisasi Sifat-sifat Fisik dan<br />

Mekanik Edible Film Pati Batang Aren (Arenga pinnata Merr.), Jurnal Ilmu-<br />

Ilmu Hayati BIOTA ISSN 0852-8670, Vol.7, No.2 : 121-130.<br />

Pranamuda, H. 2003. Pengembangan Bahan Plastik Biodegradable Berbahanbaku<br />

Pati Tropis, Hasil Penelitian dari BPPT Jakarta , http://wwwstd.ryu.titech.ac.jp/<br />

~indonesia/zoa/paper/html/paperHardaningPranamuda.html<br />

Seal, K.J. and Griffin, G.J.L. 1994. Test Methods and Standards for Biodegradable<br />

Plastic. In: Chemistry and Technology of Biodegradable Polymer, Blackie Academic<br />

and Proffesional, Chapman and Hall.<br />

Yamada, K., Takahashi, H., and Noguchi, A. 1995. Improved Water Resistance in<br />

Edible Zein Films and Composites for Biodegradable Food Packaging. Int.<br />

Journal of Food Sci. Tech. No.30 : 559-608.<br />

LOGIKA, Vol. 4, No. 2, Juli 2007 ISSN: 1410-2315

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!