prevalensi infeksi saluran reproduksi pada - Komunitas AIDS ...

More documents

Recommendations

Info

tahun terakhir. Sedangkan 168 WPS lokalisasi dan 25 WPS jalanan yang lainnya selama 2 tahun terakhir ini tidak berpindah-pindah. WPS yang sering berpindah-pindah menyatakan pernah bekerja di berbagai provinsi sebelumnya, tetapi sebagian besar, 33% WPS lokalisasi (23 orang) dan 86% WPS jalanan (6 orang), hanya berpindah-pindah dalam Provinsi Jawa Timur saja. Provinsi lain yang pernah menjadi lokasi kerja WPS lokalisasi adalah Bali (25%), Kalimantan Timur (8%), Kalimantan Barat (7%), dan Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan serta Maluku masing-masing 2%. Daerah yang pernah menjadi lokasi kerja WPS jalanan adalah Bali, Kalimantan Selatan dan Jawa Tengah masing-masing 11%. III.2.6. Pelanggan Salah satu faktor risiko penularan IMS-HIV adalah jumlah pelanggan yang dilayani seorang WPS. Makin banyak jumlah pelanggan, makin besar kemungkinan salah satu di antaranya menularkan HIV ke<strong>pada</strong> WPS. Sebaliknya jika WPS telah ter<strong>infeksi</strong> IMS-HIV, makin banyak pelanggan yang mungkin telah tertular darinya. Namun makin sedikit jumlah pelanggan dapat memperlemah kekuatan negosiasi WPS untuk pemakaian kondom, karena mereka takut kehilangan pelanggan. 15 Median jumlah pelanggan WPS lokalisasi dalam satu minggu terakhir 5 orang. Median jumlah pelanggan WPS jalanan selama satu minggu terakhir 3 orang. Gambar 6. Jumlah Pelanggan Dalam Satu Minggu Terakhir, WPS Banyuwangi, 2003 12
Pelanggan WPS jalanan maupun lokalisasi sangat bervariasi. Petani adalah pelanggan terbanyak WPS lokalisasi (23%). ABK dan nelayan adalah pelanggan terbanyak WPS jalanan (44%). Tetapi selain kelompok ABK yang selama ini memang dianggap berperilaku risiko tinggi, cukup banyak pula WPS yang menyatakan bahwa pelanggan terbanyak mereka adalah laki-laki dari kelompok karyawan perusahaan swasta dan BUMN (karyawan berdasi maupun pekerja kasar), PNS (pegawai negeri sipil), TNI Polri, pedagang, bahkan petani yang merupakan pelanggan terbanyak WPS lokalisasi (gambar 7). Gambar 7. Pelanggan Tersering WPS di Banyuwangi, 2003 Variasi latar belakang pekerjaan pelanggan ini menunjukkan bahwa berbagai kelompok laki-laki berisiko tertular IMS-HIV melalui seks komersial dan perlu dijangkau dengan program pencegahan IMS/HIV. III.3. III.3.1. Faktor Risiko Cuci Vagina Cuci vagina dilakukan oleh 96% WPS lokalisasi dan 94% WPS jalanan. Cuci vagina dilakukan menggunakan bermacam bahan seperti odol / pasta gigi, sabun biasa, air sirih, dan produk kimia cairan cuci vagina yang diiklankan. Perilaku cuci vagina ini disalah-mengertikan oleh para WPS sebagai tindakan untuk mencegah penularan 13
Page 2 and 3: PREVALENSI INFEKSI SALURAN REPRODUK
Page 4 and 5: DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Is
Page 6 and 7: DAFTAR TABEL Tabel 1. Daftar Diagno
Page 8 and 9: RINGKASAN EKSEKUTIF Surveilans sent
Page 10 and 11: adalah sebagai berikut : bakterial
Page 12 and 13: Penelitian di Kabupaten dan Kota Ba
Page 14 and 15: II. METODE II. 1. Rancangan Penelit
Page 16 and 17: II.5. Diagnosis dan Pengobatan 12,1
Page 18 and 19: Gambar 1. Distribusi Umur WPS Lokal
Page 20 and 21: Gambar 3. Umur Saat WPS Pertama Kal
Page 24 and 25: IMS-HIV. Sebenarnya, perilaku ini j
Page 26 and 27: III.5.2. Klamidia Prevalensi infeks
Page 28 and 29: Dapat dipastikan, apabila WPS berob
Page 30 and 31: tidak menikah tidak ada, tidak ada
Page 32 and 33: 2. Program pencegahan IMS/HIV/AIDS
Page 34: 10. Rencana Strategis Penanggulanga

prevalensi infeksi saluran reproduksi pada - Komunitas AIDS ...

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?