prevalensi infeksi saluran reproduksi pada - Komunitas AIDS ...

More documents

Recommendations

Info

II.5. Diagnosis dan Pengobatan 12,13 Tabel 1. Daftar Diagnosis dan Pengobatan yang diterapkan pada penelitian Prevalensi Infeksi Saluran Reproduksi pada Wanita Penjaja Seks di Banyuwangi, 2003 Diagnosis Dasar Diagnosis Pengobatan Servisitis Ditemukannya duh tubuh/cairan keputihan vagina atau mulut rahim, atau ditemukannya diplococci intraseluler atau ditemukannya lebih dari 5 sel darah putih pada pemeriksaan mikroskopik sediaan apus endoserviks dengan pengecatan methylene blue. Trikomoniasis Ditemukannya morfologi dan motilitas Trichomonas vaginalis pada pemeriksaan mikroskopik dengan saline normal sediaan apus cairan vagina. Bakterial vaginosis Apabila 2 dari 3 indikator berikut positif. Indikator: clue cells, whiff test, pH lebih dari 4,5 Kandidiasis Ditemukannya ragi bertunas (budding yeasts) dan pseudohyphae pada pemeriksaan mikroskopik cairan vagina dengan KOH. Sifilis dini Sifilis lanjut Apabila uji RPR positif, uji TPHA positif , dan titer RPR >1:32 Apabila uji RPR positif, uji TPHA positif, dan titer RPR
III. HASIL DAN DISKUSI III.1. Rekrutmen Di Banyuwangi terdapat beberapa lokasi WPS Jalanan, yaitu daerah LCM (Landing Craft Machine), Warung Panjang, dan Bambu Ria. Sedangkan lokalisasi berada di Pakem, Padang Pasir, Padang Bulan, Wonosobo, Klopoan, Gempol Porong, dan Ringin Telu. Oleh karena WPS di Gempol Porong dan Ringin Telu kurang dari sebulan sebelum penelitian telah menjadi sampel surveilans sifilis, maka kedua lokalisasi tersebut dikeluarkan dari kerangka sampel. Realisasi proses pemilihan dan pengikutsertaan sampel tertera dalam tabel 2 di bawah. Tabel 2. Realisasi Sampel Penelitian Prevalensi Infeksi Saluran Reproduksi pada Wanita Penjaja Seks di Banyuwangi, 2003 Tidak Kriteria Kluster Jumlah Angka Diundang Hadir Memenuhi Berpartisipasi WPS terpilih Populasi Penolakan Kriteria Lokalisasi 97 298 298 288 3% 72 216 Jalanan 4 40 40 40 0% 6 34 Terdapat 78 WPS yang tidak memenuhi kriteria, terdiri dari 76 WPS sedang menstruasi dan 2 WPS menolak diperiksa menggunakan spekulum setelah tiba di ruang pemeriksaan fisik. III.2. Karakteristik Populasi yang Diteliti III.2.1. Distribusi Umur Distribusi umur penting untuk diperhatikan, karena makin muda umur seorang wanita, makin rawan tertular IMS-HIV. Umur WPS lokalisasi berkisar antara 15 dan 40 tahun. Median umur WPS lokalisasi 25 tahun. Umur WPS jalanan berkisar antara 17 tahun dan 37 tahun dengan 25 tahun juga. Struktur umur WPS lokalisasi tidak berbeda jauh dari WPS jalanan. 7
Page 2 and 3: PREVALENSI INFEKSI SALURAN REPRODUK
Page 4 and 5: DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Is
Page 6 and 7: DAFTAR TABEL Tabel 1. Daftar Diagno
Page 8 and 9: RINGKASAN EKSEKUTIF Surveilans sent
Page 10 and 11: adalah sebagai berikut : bakterial
Page 12 and 13: Penelitian di Kabupaten dan Kota Ba
Page 14 and 15: II. METODE II. 1. Rancangan Penelit
Page 18 and 19: Gambar 1. Distribusi Umur WPS Lokal
Page 20 and 21: Gambar 3. Umur Saat WPS Pertama Kal
Page 22 and 23: tahun terakhir. Sedangkan 168 WPS l
Page 24 and 25: IMS-HIV. Sebenarnya, perilaku ini j
Page 26 and 27: III.5.2. Klamidia Prevalensi infeks
Page 28 and 29: Dapat dipastikan, apabila WPS berob
Page 30 and 31: tidak menikah tidak ada, tidak ada
Page 32 and 33: 2. Program pencegahan IMS/HIV/AIDS
Page 34: 10. Rencana Strategis Penanggulanga

prevalensi infeksi saluran reproduksi pada - Komunitas AIDS ...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?