iradiasi pangan dan pemanasan dengan âmicrowaveâ - Blogs Unpad
iradiasi pangan dan pemanasan dengan âmicrowaveâ - Blogs Unpad
iradiasi pangan dan pemanasan dengan âmicrowaveâ - Blogs Unpad
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
IRADIASI PANGAN DAN<br />
PEMANASAN DENGAN<br />
“MICROWAVE”
9.1 Pendahuluan<br />
• Iradiasi <strong>dan</strong> <strong>pemanasan</strong> <strong>dengan</strong><br />
microwave berbeda dalam mekanisme<br />
kerja <strong>dan</strong> tujuan penggunaan<br />
• Persamaannya : memanfaatkan energi<br />
radiasi menghasilkan efek tertentu ketika<br />
diabsorbsi oleh makanan
Irradiasi
Microwave
9.2 Iradiasi Pangan<br />
9.2.1 Sejarah <strong>dan</strong> Jenis-Jenis Energi Radiasi
• Penelitan <strong>iradiasi</strong> <strong>pangan</strong> ditujukan untuk<br />
keamanan <strong>dan</strong> kesehatan dari produk <strong>pangan</strong><br />
yang diiradisiasi<br />
• Iradiasi <strong>pangan</strong> dapat digunakan sebagai<br />
pengganti bahan-bahan kimia <strong>dan</strong> pestisida<br />
berbahaya yang digunakan dalam pengawetan<br />
<strong>pangan</strong>
9.1.2 Jenis-Jenis<br />
Energi Jenis energi radiasi berbeda dalam hal panjang gelombang, frekuensi,<br />
daya tembus <strong>dan</strong> dampaknya pada sistem biologis<br />
Tabel 9.1 Efek Bakterisidal Energi Radiasi dari Berbagai Panjang Gelombang<br />
Klasifikasi Radiasi<br />
Elektro-Magnetik<br />
• Tidak Tampak (Gelombang Panjang)<br />
- Radio<br />
- Infra-merah (panas)<br />
• Tampak<br />
Merah, jingga, kuning, hijau, biru, violet<br />
• Tidak Tampak (Gelombang Pendek)<br />
Ultraviolet<br />
Panjang<br />
Gelombang (nm)<br />
Sangat panjang ≥<br />
800<br />
400 – 800<br />
•13.6 – 400<br />
•320 – 400<br />
•280 – 320<br />
•200 – 280<br />
•150 – 200<br />
•100<br />
Efek Bakterisidal<br />
- Negatif<br />
- Menaikkan suhu<br />
Sedikit atau Negatif<br />
• Fotografi <strong>dan</strong> Flouresensi<br />
• Pencoklatan kulit manusia,<br />
anti-rachitis (vitamin D)<br />
• Daya antibakteri maksimal<br />
• Zona Shuman<br />
• Pembentukan ozon,<br />
Antibakteri pada<br />
konsentrasi tepat
Gambar 9.1<br />
Spektrum Gelombang Elektromagnetik<br />
(Fennema Vol 2, tahun 1996)
Jenis-jenis radiasi:<br />
• Bohlam : menghasilkan sinar tampak<br />
• Lampu infra-merah : menghasilkan energi inframerah,<br />
bersifat memanaskan bahan yang disinari<br />
• Sumber-sumber lain, menghasilkan:<br />
• 1. Gelombang radio - Tidak tampak<br />
• 2. Sinar UV - Tidak panas<br />
• 3. Sinar kosmik
9.2.3 Radiasi Ion <strong>dan</strong> Sumber-<br />
Sumbernya<br />
• Bahan radioaktif dijumpai di alam maupun yang diproduksi<br />
dalam reaktor nuklir (=isotop radioaktif) : mengeluarkan<br />
berbagai jenis radiasi <strong>dan</strong> partikel energi<br />
• Radiasi yang dihasilkan :<br />
- Partikel α (alfa)<br />
- Partikel/radiasi β (beta)<br />
- Sinar γ (gamma) atau foton (packets of energy)<br />
- Neutron<br />
• Jenis-jenis emisi untuk pengolahan <strong>pangan</strong> : radiasi γ <strong>dan</strong> β,<br />
karena daya tembus untuk merusak mikroorganisme <strong>dan</strong><br />
enzim, tanpa membuat makanan itu radioaktif
9.3 Unit Radiasi<br />
Intensitas <strong>dan</strong> dosis radiasi dapat diukur <strong>dengan</strong><br />
:<br />
• Satuan roentgen<br />
• 1 Elektron-Volt<br />
• Satuan rad<br />
• Kelipatan-kelipatan dari rad antara lain:<br />
- Krad, Mrad, yaitu unit-unit untuk mengukur<br />
dosis radiasi yang terserap<br />
- Gray (Gy) = 10 2 rad
9.4 Efek Radiasi<br />
Ionizing Radiation<br />
Radiasi Ion Berbeda dalam Hal :<br />
-Tingkat energi ion<br />
-Daya tembus berbeda-beda<br />
-Kemampuan ionisasi<br />
Bahan Pangan : Reaksi-reaksi <strong>dengan</strong> Bahan Pangan :<br />
- padatan, cairan <strong>dan</strong> gas<br />
- air<br />
Pembentukan :<br />
- pasangan ion<br />
- radikal bebas<br />
- produk reaksi radikal bebas <strong>dan</strong> molekul lain<br />
- perubahan fisik<br />
- perubahan kimia
• Efek Radiasi dalam Pangan : Perubahan pada<br />
mikroorganisme, enzim, komponen <strong>pangan</strong><br />
• Efek Radiasi ion dipengaruhi oleh:<br />
a) Daya tembus radiasi ion: radiasi γ > radiasi partikel β<br />
b) Kemampuan radiasi untuk mengubah molekul bahan<br />
<strong>pangan</strong><br />
c) Kemampuan untuk mengionisasi atom-atom bahan <strong>pangan</strong><br />
yaitu melepaskan elektron-elektron dari atom-atom bahan<br />
<strong>pangan</strong>. Kemampuan radiasi β > radiasi γ<br />
d) Tingkat energi radiasi
Radikal bebas:<br />
• Bagian dari molekul, grup atom atau atom-atom<br />
tunggal yang memiliki elektron yang tidak<br />
berpasangan<br />
• Bersifat sangat labil, mudah bereaksi <strong>dengan</strong><br />
molekul-molekul lain agar memperoleh<br />
pasangan elektron sehingga berubah jadi stabil<br />
lagi (= tidak reaktif)
9.4.1 Efek Langsung Radiasi<br />
Merusak <strong>dan</strong> mutasi pada sel <strong>dan</strong> jaringan hidup<br />
karena kontak langsung radiasi berenergi tinggi<br />
atau radiasi partikel <strong>dengan</strong> inti sel<br />
9.4.2 Efek Tidak Langsung Radiasi<br />
Benturan antara radiasi <strong>dengan</strong> sel hidup atau<br />
molekul bahan (mati) akan menghasilkan pasangan<br />
ion <strong>dan</strong> radikal bebas
• Reaksi antara 2 radikal hidroksil:<br />
•<br />
• .OH + .OH H 2 O 2<br />
• radikal Hidroksil Hidrogen Peroksida<br />
•<br />
• Reaksi antara 2 radikal hidrogen<br />
•<br />
• .H + .H H 2<br />
• Radikal hidrogen<br />
•<br />
• Reaksi antara radikal hidrogen <strong>dan</strong> O 2 terlarut<br />
• .H + O 2 .HO 2<br />
• Radikal O 2 radikal peroksida<br />
• Hidrogen Terlarut<br />
•<br />
• Reaksi antara 2 radikal hidrogen peroksida<br />
• . H + O 2 H 2 O 2 + O 2<br />
• Radikal Peroksida Hidrogen Peroksida<br />
•<br />
• Gambar 9.2 Reaksi antar Radikal Hidrogen, Hidroksil <strong>dan</strong> Peroksida serta Oksigen Terlarut
• Mekanisme kerja produk-produk radiasi itu<br />
adalah sebagai berikut :<br />
- Hidrogen Peroksida : Bahan oksidator<br />
kuat <strong>dan</strong> racun<br />
- Radikal Hidroksil : Oksidator kuat<br />
- Radikal Hidrogen : Reduktor kuat<br />
• Pada pengawetan <strong>pangan</strong> <strong>dengan</strong> cara radiasi<br />
tujuan utamanya adalah menonaktifkan<br />
mikroorganisme <strong>dan</strong> enzim, <strong>dengan</strong><br />
meminimalkan perubahan-perubahan pada<br />
komponen-komponen bahan <strong>pangan</strong>
Cara- cara untuk menekan efek tidak langsung<br />
dari radiasi yaitu <strong>dengan</strong> metode:<br />
a. Radiasi pada keadaan beku<br />
b. Radiasi dalam vakum atau dalam atmosfir<br />
inert<br />
c. Penggunaan “Free Radical Scavengers”
9.5 Kepekaan Berbagai Makhluk<br />
Hidup terhadap Radiasi Ion<br />
• Radiasi ion yang terlalu tinggi menyebabkan :<br />
a) Perubahan struktur senyawa-senyawa organik<br />
<strong>dan</strong> biokimia<br />
b) Rusaknya komponen protein, karbohidrat, lemak,<br />
vitamin, pigmen, enzim <strong>dan</strong> zat-zat cita-rasa<br />
c) Rusaknya bahan kemasan dari plastik <strong>dan</strong> lapisan<br />
enamel pada permukaan bagian dalam kaleng<br />
• Dosis radiasi menunjukkan efek yang berbeda<br />
bergantung pada bahan <strong>pangan</strong>nya<br />
• Dosis radiasi <strong>dan</strong> dampaknya pada berbagai<br />
makhluk hidup dapat dilihat pada Gambar 9.3 <strong>dan</strong><br />
Gambar 9.4
• Gambar 9.3 Dosis Radiasi <strong>dan</strong> Dampaknya<br />
(Fennema, 1976)<br />
• Gambar 9.4 Dosis Radiasi <strong>dan</strong> Dampaknya<br />
(Potter, 1986)
9.6 Faktor-Faktor yang Perlu<br />
Diperhatikan dalam Penetapan Dosis<br />
Radiasi<br />
• Tujuan radiasi/<strong>iradiasi</strong> <strong>pangan</strong> : pengawetan<br />
• Faktor penting dalam menetapkan dosis<br />
tersebut ada berbagai yaitu :<br />
1. Keamanan <strong>dan</strong> kesehatan <strong>pangan</strong> yang telah<br />
d<strong>iradiasi</strong><br />
2. Kerusakan kualitas inderawi <strong>pangan</strong> akibat<br />
perlakuan radiasi<br />
3. Resistensi mikroorganise terhadap <strong>iradiasi</strong><br />
4. Resistensi enzim <strong>pangan</strong> terhadap <strong>iradiasi</strong><br />
5. Biaya pengawetan
9.7 Keamanan <strong>dan</strong> Kesehatan<br />
Pangan Iradiasi<br />
Penilaian keamanan <strong>dan</strong> kesehatan <strong>pangan</strong><br />
<strong>iradiasi</strong> didasarkan atas :<br />
1. Kemampuan untuk membebaskan makanan<br />
dari mikroorganisme<br />
2. Nilai gizi makanan radiasi<br />
3. Terbentuknya zat-zat racun akibat radiasi<br />
4. Terbentuk/tidaknya zat karsinogenik<br />
5. Radio-aktivitas <strong>pangan</strong> <strong>iradiasi</strong>
9.8 Pemanfaatan Radiasi dalam<br />
Penanganan Pangan<br />
Saat ini aplikasi radiasi pada <strong>pangan</strong> adalah untuk :<br />
1. Sterilisasi makanan dalam kemasan tertutup hermitis tanpa<br />
memakai proses termal <strong>dengan</strong> perkataan lain sterilisasi<br />
dingin<br />
2. Mengurangi populasi mikroorganisme pada makanan<br />
perishable<br />
3. Eliminasi mikroorganisme patogen<br />
4. Pengendalian hama gu<strong>dan</strong>g pada serealia<br />
5. Mencegah pertunasan pada kentang, bawang, wortel, dsb<br />
6. Menghambat senesensi pada sayur <strong>dan</strong> buah antara lain<br />
terbukanya kuncup jamur<br />
7. Mencegahnya flavor menyimpang pada makanan beku <strong>dan</strong><br />
makanan yang disimpan dingin (Cold Storage)
PENGOLAHAN PANGAN DENGAN MICROWAVE<br />
Microwave : gelombang elektromagnetik dari radiasi energi,<br />
<strong>dengan</strong> panjang gelombang <strong>dan</strong> frekuensi<br />
antara gelombang radio <strong>dan</strong> inframerah.<br />
• λ<br />
• Frekuensi<br />
: 0,025 – 0,75 nm<br />
: 20.000 – 400 mega hertz<br />
( 1 Hz = 1 cycle/sec)<br />
• Dapat mengganggu gelombang radio <strong>dan</strong> radar sehingga<br />
mengganggu komunikasi udara<br />
• Microwave untuk <strong>pangan</strong> memakai frekuensi 2450 MHz <strong>dan</strong><br />
915 MHz<br />
• Pemanfaatan : sifat <strong>pemanasan</strong> microwave
9. 9. Sifat-sifat Microwave<br />
• Dipantulkan oleh logam, bergerak menurut garis lurus<br />
• Dapat melalui udara <strong>dan</strong> beberapa jenis kertas, kaca/gelas <strong>dan</strong> bahan plastik<br />
• Dapat diserap oleh komponen bahan <strong>pangan</strong> termasuk air<br />
• Bila dipantulkan dari permukaan bahan maka bahan tersebut tidak menjadi<br />
panas<br />
• Bila diserap oleh bahan maka bahan itu menjadi panas tergantung dari tingkat<br />
absorpsi.<br />
Tabel 9.2 Loss Tangents untuk Berbagai Bahan<br />
Bahan 900 MHz 2450 MHz<br />
Air, 15 o C 700 1700<br />
Air, 55 o C 300 700<br />
Air, 95 o C 200 450<br />
0,1 Molal larutan NaCl 6700 3400<br />
Steak 7000 4000<br />
Suet (Lemak) 1100 700<br />
Polietilen 2 2<br />
Teflon 2 2<br />
Kertas 660 660<br />
Malam parafin 2 2
9.10. Mekanisme Pemanasan oleh Microwave<br />
• Microwave mengalirkan arus listrik bolak balik arah 60 kali tiap detik<br />
<strong>dengan</strong> frekuensi 915 MHz atau 2450 MHz.<br />
• Pada saat microwave menembus bahan <strong>pangan</strong>, molekul polar itu<br />
menimbulkan friksi intermolekuler <strong>dengan</strong> hasil terjadi <strong>pemanasan</strong><br />
bahan.<br />
• Laju <strong>pemanasan</strong> berbagai komponen dalam bahan <strong>pangan</strong> tidak sama<br />
karena masing-masing memiliki “loss factor” yang berbeda sehingga<br />
<strong>pemanasan</strong> dalam bahan <strong>pangan</strong> tersebut tidak merata.<br />
• Ekuilibrasi panas dalam bahan <strong>pangan</strong> itu terjadi <strong>dengan</strong> cara konduksi<br />
untuk bagian-bagian yang padat <strong>dan</strong> konveksi untuk bagian-bagian yang<br />
cair.
Pemanasan Konvensional<br />
‣ Digunakan api, udara panas, stim, elemen inframerah,<br />
kontak <strong>dengan</strong> lempeng yang panas, <strong>dan</strong><br />
sebagainya sebagai sumber panas.<br />
‣ Panas/kalor bergerak dari permukaan luar ke<br />
lapisan dalam makanan, sehingga ada suatu<br />
gradien suhu dalam makanan tersebut.<br />
Contoh : steak bisa “garing” pada permukaan<br />
<strong>dan</strong> basah pada bagian dalam.
Pemanasan Microwave<br />
• Digunakan arus listrik <strong>dengan</strong> frekuensi 915 MHz atau<br />
2450 MHz<br />
‣ Pemanasan berlangsung serentak pada lapisan makanan<br />
sedalam microwave menembus ke dalam makanan<br />
tersebut, <strong>dengan</strong> cara friksi intermolekuler.<br />
‣ Pemanasan microwave tidak mengakibatkan<br />
pencokelatan Non-Enzimatis ataupun pembentukan<br />
kerak.<br />
• Apabila microwave dimaksudkan untuk menghasilkan<br />
makanan <strong>dengan</strong> ciri-ciri <strong>pemanasan</strong> konvensional, maka<br />
harus dikombinasikan <strong>dengan</strong> cara <strong>pemanasan</strong><br />
konvensional yaitu Air Convection Microwave Oven
9.12 Mesin-mesin Generator Microwave<br />
• Generator yang paling banyak dipakai dikenal sebagai<br />
Magnetron<br />
• Magnetron menghasilkan energi radiasi frekuensi tinggi,<br />
<strong>dengan</strong> output energinya diukur dalam kilowatt<br />
• Panas yang dihasilkan tergantung dari ukuran magnetron,<br />
jumlah bahan <strong>pangan</strong> yang dipanaskan <strong>dan</strong> lama<br />
<strong>pemanasan</strong>.<br />
• Keamanan oven microwave umumnya sangat baik, begitu<br />
pintu oven dibuka, suplai arus terhenti.<br />
• Microwave dapat merusak mata <strong>dan</strong> jaringan lain bila<br />
terkena<br />
• Microwave umum dipakai untuk “baking” blansing,<br />
memasak, pasteurisasi, sterilisasi <strong>dan</strong> peleburan makanan<br />
beku