dee12b10ad_fdefc47428

dee12b10ad_fdefc47428 dee12b10ad_fdefc47428

08.11.2014 Views

PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are in millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategorikategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan. Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi ( options pricing models), dan model penilaian lainnya. Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment. The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, the Group classifies its financial instruments in following categories: financial assets at FVPL, loans and receivables, held-tomaturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL, and other financial liabilities; and, where allowed and appropriate, re-evaluates such classification at every reporting date. Determination of Fair Value The fair value of financial instruments traded in active markets at the consolidated statements of financial position date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models. - 21 -

PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Angka-angka dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Figures are in millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Grup mengklasifikasi pengukuran nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Hirarki nilai wajar memiliki tingkat sebagai berikut: 1. Harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); 2. Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau secara tidak langsung (Tingkat 2); 3. Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data yang dapat diobservasi (Tingkat 3). Tingkat pada hirarki nilai wajar dimana pengukuran nilai wajar dikategorikan secara keseluruhan ditentukan berdasarkan input tingkat terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan. Penilaian signifikansi suatu input tertentu dalam pengukuran nilai wajar secara keseluruhan memerlukan pertimbangan dengan memperhatikan faktor-faktor spesifik atas aset atau liabilitas tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grup memiliki instrumen keuangan dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, aset keuangan tersedia untuk dijual, pinjaman yang diberikan dan piutang, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan lain-lain. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi terkait dengan instrumen keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo tidak diungkapkan. The Group classifies the measurement of fair value by using fair value hierarchy which reflects significance of inputs used to measure the fair value. The fair value hierarchy is as follows: 1. Quoted prices in active market for identical assets or liabilities (Level 1); 2. Inputs other than quoted prices which include in Level 1, and are either directly or indirectly observable for assets or liabilities (Level 2); 3. Inputs for assets and liabilities which are not derived from observable data (Level 3). The level in fair value hierarchy to determine the measurement of fair value as a whole is determined based on the lowest level of input which is significant to the measurement of fair value. Assessment of significance of an input to the measurement of fair value as a whole needs necessary judgments by considering specific factors of the assets or liabilities. As of December 31, 2013 and 2012, the Group has financial instruments under financial assets at FVPL, AFS financial assets, loans and receivables categories, financial liabilities at FVPL and other financial liabilities. Thus, accounting policies related to HTM investments were not disclosed. - 22 -

PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN<br />

ENTITAS ANAK<br />

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian<br />

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir<br />

31 Desember 2013 dan 2012<br />

(Angka-angka dalam Jutaan Rupiah,<br />

kecuali Dinyatakan Lain)<br />

PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND<br />

ITS SUBSIDIARIES<br />

Notes to Consolidated Financial Statements<br />

For the Years Ended<br />

December 31, 2013 and 2012<br />

(Figures are in millions of Rupiah,<br />

unless Otherwise Stated)<br />

Grup mengklasifikasi pengukuran nilai wajar<br />

dengan menggunakan hirarki nilai wajar<br />

yang mencerminkan signifikansi input yang<br />

digunakan untuk melakukan pengukuran.<br />

Hirarki nilai wajar memiliki tingkat sebagai<br />

berikut:<br />

1. Harga kuotasian dalam pasar aktif untuk<br />

aset atau liabilitas yang identik<br />

(Tingkat 1);<br />

2. Input selain harga kuotasian yang<br />

termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat<br />

diobservasi untuk aset atau liabilitas,<br />

baik secara langsung atau secara tidak<br />

langsung (Tingkat 2);<br />

3. Input untuk aset atau liabilitas yang<br />

bukan berdasarkan data yang dapat<br />

diobservasi (Tingkat 3).<br />

Tingkat pada hirarki nilai wajar dimana<br />

pengukuran nilai wajar dikategorikan secara<br />

keseluruhan ditentukan berdasarkan input<br />

tingkat terendah yang signifikan terhadap<br />

pengukuran nilai wajar secara keseluruhan.<br />

Penilaian signifikansi suatu input tertentu<br />

dalam pengukuran nilai wajar secara<br />

keseluruhan memerlukan pertimbangan<br />

dengan memperhatikan faktor-faktor<br />

spesifik atas aset atau liabilitas tersebut.<br />

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,<br />

Grup memiliki instrumen keuangan dalam<br />

kategori aset keuangan yang diukur pada<br />

nilai wajar melalui laporan laba rugi, aset<br />

keuangan tersedia untuk dijual, pinjaman<br />

yang diberikan dan piutang, liabilitas<br />

keuangan yang diukur pada nilai wajar<br />

melalui laporan laba rugi dan liabilitas<br />

keuangan lain-lain. Oleh karena itu,<br />

kebijakan akuntansi terkait dengan<br />

instrumen keuangan dalam kategori dimiliki<br />

hingga jatuh tempo tidak diungkapkan.<br />

The Group classifies the measurement of<br />

fair value by using fair value hierarchy<br />

which reflects significance of inputs used to<br />

measure the fair value. The fair value<br />

hierarchy is as follows:<br />

1. Quoted prices in active market for<br />

identical assets or liabilities (Level 1);<br />

2. Inputs other than quoted prices which<br />

include in Level 1, and are either<br />

directly or indirectly observable for<br />

assets or liabilities (Level 2);<br />

3. Inputs for assets and liabilities which<br />

are not derived from observable data<br />

(Level 3).<br />

The level in fair value hierarchy to<br />

determine the measurement of fair value as<br />

a whole is determined based on the lowest<br />

level of input which is significant to the<br />

measurement of fair value. Assessment of<br />

significance of an input to the measurement<br />

of fair value as a whole needs necessary<br />

judgments by considering specific factors of<br />

the assets or liabilities.<br />

As of December 31, 2013 and 2012, the<br />

Group has financial instruments under<br />

financial assets at FVPL, AFS financial<br />

assets, loans and receivables categories,<br />

financial liabilities at FVPL and other<br />

financial liabilities. Thus, accounting<br />

policies related to HTM investments were<br />

not disclosed.<br />

- 22 -

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!