You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
PEtir<br />
sihan, ya. Kecil-kecil sudah China.” Ketika kami lulus dan<br />
corat-coret seragam, mataku terpentok pada sebaris tulisan,<br />
“Bandung Anti-China”. Dan, di dunia tempatku meleburkan<br />
diri, semua itu terdengar normal. Padahal tidak. Tidak ketika<br />
kulitmu berwarna kuning dan susah gosong sekalipun<br />
dijemur se harian di lapangan dan matamu tetap sipit padahal<br />
engkau sedang melotot lebar-lebar. Semua usahaku tak pernah<br />
ber hasil. Hatiku tetap tertusuk-tusuk.<br />
Sebaliknya, ketika kami pindah dunia, fisik kami yang<br />
China justru tidak membantu. Akibat sama-sama berkulit<br />
ku ning dan bermata sipit, kami lantas dicap ketinggalan zaman<br />
gara-gara tidak nge-fans sama Aaron Kwok. Dan, aku<br />
pun berbisik kepada Watti, “Siapa, sih, Aaron Kwok?” Hatiku<br />
mi ris dan bertanya-tanya ketika sepupu-sepupu bergosip<br />
da lam bahasa Mandarin, lalu cekikikan melihat kami berdua.<br />
Hatiku berontak saat para orang tua mengkritik pedas<br />
Watti yang ke tahuan pacaran dengan cowok pribumi. Jangan<br />
salah kan ka kakku. Apa yang ia lihat setiap hari, apa yang ia<br />
gun jingkan dengan teman-teman ceweknya di sekolah adalah<br />
cowok-co wok berkulit cokelat, bermata besar, dan tak punya<br />
dua nama. Dan, ketahuilah, hanya saat acara arisan keluarga,<br />
aku dan Watti bisa menjadi tim kompak yang melindungi<br />
satu sama lain.<br />
Untuk semua sikap Dedi dan konsekuensinya atas kami,<br />
jarang sekali aku mensyukuri. Namun, ketika melihat Dedi<br />
membela pendirian yang menjadi alas bagi kami tumbuh<br />
27