You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
KEPING 35<br />
3.<br />
Hal sama selalu kulakukan pada apa yang tadi disebut Bong<br />
sebagai “program orientasi”.<br />
Pada sore yang mendung, tetapi tidak hujan-hujan ini,<br />
empat anak duduk di hadapanku. Kami belum pernah<br />
bertemu sebelumnya. Dua dari mereka masih tinggal de ngan<br />
orangtua, dua sudah tidak dianggap anak dan me mutuskan<br />
untuk mengabdi total pada scene. Mereka men cari uang dengan<br />
mengamen, menindik, membuat fanzine, atau ter kadang<br />
jadi bandar ganja. Apa pun yang dijalan kan, prinsip DIY<br />
selalu jadi sila pertama. Do It Yourself. Sedapat mungkin tidak<br />
bergantung kepada orang lain, juga tidak membeli barangbarang<br />
yang masih bisa diadakan sendiri. Mereka ini lebih<br />
terampil daripada anak-anak se kolah yang diajarkan PKK.<br />
Akan tetapi, tugasku di sini, selain mengajarkan mereka<br />
bernapas, adalah bercerita. Bong percaya bahwa cerita hi dupku<br />
dapat menjadi inspirasi mereka seumur hidup, se bagaimana<br />
yang ia alami. Aku tidak terlampau peduli soal itu.<br />
Lebih penting untuk memberi mereka peringatan bah wa<br />
cerita ini bakalan panjang (tapi, belum pernah ada yang<br />
sampai ketiduran, tuh).<br />
Sebelum mulai, aku harus melakukan vyapak saocha atau<br />
“mandi setengah”—semacam wudu—demi mendi nginkan<br />
ti tik-titik panas tubuh agar pikiran lebih relaks. Sekembalinya<br />
aku dari keran air, kamar indekos Bong se makin sesak oleh<br />
34