02.11.2014 Views

SupernovaAkar.pdf

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

aKar<br />

terpaksa potong pendek. Sampai sekarang. Dan, terus terang,<br />

mukanya jadi mendingan.<br />

Sebelum itu, tepatnya empat tahun yang lalu, rambut<br />

Bong masih ber-“tanduk” lima. Aku baru tiba di sta siun<br />

Ban dung dengan tujuan awal Wihara Vipassana Graha di<br />

Desa Sukajaya, Lembang, yang kata orang jauh se kali<br />

sampai mendekati Cimahi. Karena ingin melihat-li hat Kota<br />

Ban dung dulu, dari Kebon Kawung aku ber jalan kaki tak<br />

tentu arah.<br />

Di sebuah jalan penuh pohon besar, ada taman yang<br />

tadinya ingin kusinggahi, tetapi tak jadi karena ternyata bau<br />

got. Aku berjalan terus dan kutemukan gedung olah raga yang<br />

penuh sesak. Bukan oleh atlet, melainkan orang-orang yang<br />

berkesan tidak sehat, kurus-kurus, merokok, tetapi mereka<br />

kuat sekali melompat-lompat. Sekilas me reka kelihatan<br />

bengis, tetapi lama-lama kupikir mereka lucu. Tak lama, aku<br />

terjun bergabung. Kutabrak mereka, mereka tabrak aku, tak<br />

ada yang peduli. Kulepas topiku, melemparnya ke udara, tak<br />

satu pun melirik. Pada saat itulah kutemukan rumah yang<br />

kucari-cari.<br />

Pertunjukan musik itu berlangsung nonstop dari siang<br />

sampai sore. Belasan band naik turun panggung. Semua penyanyi<br />

tidak seperti bernyanyi, tetapi menyalak. Suara gitar<br />

listrik meraung bising seperti atap seng di amuk angin. Tak<br />

ada lagu yang kutahu. Namun, aku me lompat paling tinggi<br />

dari siapa pun. Lalu kucoba terjun bebas dari panggung de-<br />

29

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!