02.11.2014 Views

SupernovaAkar.pdf

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

KEPING 34<br />

sedagunya, dengan badan satu setengah kali lebih lebar.<br />

Kekuatan pelukan itu tak bisa diremehkan.<br />

“Comó estás, mi hijo? Kamu sehat-sehat?”<br />

“Lebih sehat begitu sampai di sini, Mamá,” jawab Gio<br />

sambil menghabiskan sisa batuknya.<br />

“Kapan kamu menikah? Mamá-mu ini sudah kepingin<br />

jadi nenek.”<br />

Gio terbahak lepas. Tidak di Indonesia, tidak di Boli via, ia<br />

se lalu dikejar-kejar pertanyaan sama hingga lama-lama terdengar<br />

seperti lelucon di kupingnya. Hanya saja, orangtuanya di Indonesia<br />

sudah menyerah bertahun-tahun yang lalu. Lain dengan<br />

Chaska yang terlalu keras kepala untuk jadi jera. Setiap kali<br />

mereka bertemu, itu selalu menjadi pertanyaan kedua Chaska<br />

setelah “apa kabar”.<br />

“Pacar saya ogah diajak menikah cepat-cepat, Mamá. Dia<br />

pe rempuan modern,” tangkisnya santai.<br />

“Ah! Tinggalkan saja kalau begitu! Banyak señorita can tik<br />

di sini!” omel Chaska sambil menyalakan mesin mo bil. Roknya<br />

yang bertumpuk dan membuat ukuran badan nya dua kali<br />

le bih besar semakin merepotkannya untuk masuk ke belakang<br />

kemudi. “Kamu terlalu banyak me lamun di pinggir sungai,<br />

Chawpi Tuta,” lanjutnya. “Kamu jadi terlalu romantis, gampang<br />

dibohongi perempuan.”<br />

Dalam volume rendah yang diperuntukkan bag i te linganya<br />

sendiri, Gio terkekeh. Paulo yang kali pertama memberinya<br />

julukan itu. Chawpi Tuta. Midnight Mist. Ka rena tak ada<br />

4

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!