31.10.2014 Views

Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

KATA PENGANTAR<br />

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar<br />

rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan amanat UUD<br />

1945 pasal 28 ayat 1 dan Undang Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang <strong>Kesehatan</strong>.<br />

DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> merupakan bantuan kepada daerah tertentu untuk mendanai<br />

dukungan pelayanan kesehatan yang merupakan kewenangan dan tanggung jawab<br />

daerah ke arah peningkatan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan.<br />

DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> tahun 2009 difokuskan pada pelayanan kesehatan dasar<br />

(Puskesmas dan jaringannya) khususnya pembangunan Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa (Poskesdes)<br />

dalam rangka pencapaian 100% desa menjadi desa siaga pada tahun 2009. Disamping<br />

itu digunakan untuk pelayanan kesehatan rujukan (RS Provinsi/Kabupaten/Kota) dan<br />

kegiatan penunjang terbatas (Instalasi Farmasi, penyedian peralatan pelatihan<br />

bidan/tenaga kesehatan di Dinas <strong>Kesehatan</strong> Kabupaten/Kota).<br />

Pada tahun 2009 telah ditetapkan 431 Dinas <strong>Kesehatan</strong> Kabupaten/Kota, 35 Rumah<br />

Sakit Provinsi dan 240 Rumah Sakit Kabupaten/Kota yang mendapatkan DAK Bidang<br />

<strong>Kesehatan</strong> tahun 2009<br />

Diharapkan Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 ini, dapat<br />

dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah daerah guna terselenggaranya DAK Bidang<br />

<strong>Kesehatan</strong> dengan baik sesuai arah yang ditentukan.<br />

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan hidayah serta<br />

memberikan petunjuk dan kekuatan bagi kita dalam melaksanakan pembangunan<br />

kesehatan di <strong>Indonesia</strong> yang kita cintai.<br />

Jakarta, November 2008<br />

Menteri <strong>Kesehatan</strong> <strong>Republik</strong> <strong>Indonesia</strong>,<br />

Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP (K)<br />

i


DAFTAR ISI<br />

KATA PENGANTAR<br />

i<br />

DAFTAR ISI<br />

ii<br />

BAB I PENDAHULUAN<br />

LATAR BELAKANG 1<br />

BAB II KEBIJAKAN<br />

A. KEBIJAKAN UMUM 5<br />

B. KEBIJAKAN KHUSUS 6<br />

C. RUANG LINGKUP 7<br />

D. MEKANISME PENGALOKASIAN 10<br />

E. KRITERIA TEKNIS DAN FORMULASI ANGGARAN 11<br />

BAB III POSKESDES<br />

A. PEMBANGUNAN BARU 13<br />

B. PENINGKATAN 15<br />

BAB IV PUSKESMAS PERAWATAN<br />

A. PEMBANGUNAN BARU 17<br />

B. PENINGKATAN 19<br />

C. REHABILITASI 20<br />

BAB V PUSKESMAS<br />

A. PEMBANGUNAN BARU 22<br />

B. PENINGKATAN 23<br />

C. REHABILITASI 25<br />

D. PERLUASAN 26<br />

BAB VI PUSKESMAS PEMBANTU<br />

A. REHABILITASI 28<br />

BAB VII RUMAH DINAS DOKTER, PERAWAT DAN BIDAN PUSKESMAS<br />

A. PEMBANGUNAN BARU 29<br />

B. REHABILITASI 30<br />

BAB VIII PUSKESMAS KELILING<br />

A. PENGADAAN 32<br />

B. REHABILITASI 34<br />

ii


BAB IX KENDARAAN OPERASIONAL RODA 2 36<br />

BAB X PERALATAN KESEHATAN 37<br />

BAB XI SARANA DAN PRASARANA INSTALASI FARMASI<br />

KABUPATEN/KOTA<br />

A. PEMBANGUNAN BARU 40<br />

B. REHABILITASI 41<br />

C. SARANA PENDUKUNG 42<br />

BAB XII PENGADAAN PERALATAN KESEHATAN INSTALASI 44<br />

GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT<br />

BAB XIII PENINGKATAN SARANA PRASARANA DAN 49<br />

PENGADAAN PERALATAN KESEHATAN UNTUK<br />

RUMAH SAKIT SIAP PONEK<br />

BAB XIV UNIT TRANSFUSI DARAH RUMAH SAKIT<br />

A. PEMBANGUNAN BARU 57<br />

B. REHABILITASI UTDRS 60<br />

C. PEMENUHAN KEBUTUHAN PERALATAN UTDRS 60<br />

BAB XV BANK DARAH RUMAH SAKIT 64<br />

BAB XVI FASILITAS TEMPAT TIDUR KELAS III RUMAH SAKIT 68<br />

BAB XVII PERALATAN NON KESEHATAN TERBATAS<br />

A. SISTIM INFORMASI KESEHATAN 72<br />

B. PERALATAN PROMOSI KESEHATAN 77<br />

C. PENGADAAN PERALATAN PERAGA PELATIHAN 79<br />

TENAGA KESEHATAN<br />

BAB XVIII PERENCANAAN 81<br />

BAB XIX PELAPORAN 83<br />

BAB XX PEMANTAUAN 84<br />

BAB XXI PENUTUP 86<br />

LAMPIRAN<br />

1. DEFINISI OPERASIONAL 87<br />

2. FORM EVALUASI 1 94<br />

3. FORM EVALUASI 2 95<br />

4. FORM EVALUASI 3 97<br />

5. DAFTAR NAMA PULAU TERLUAR 98<br />

iii


6. DAFTAR 101 PUSKESMAS PRIORITAS 100<br />

7. DATA 199 KABUPATEN TERTINGGAL DAN PPK TERLUAR 104<br />

8. STANDAR PERALATAN & LOGISTIK POSKESDES 106<br />

9. RUANG KONSULTASI GIZI 110<br />

10. DAFTAR PRIORITAS PERALATAN DITJEN PP & PL 111<br />

11. STANDAR FASILITAS MEDIS INSTALASI GAWAT DARURAT 117<br />

12. PERALATAN PONEK 122<br />

13. BAGIAN YANG DAPAT DIHUBUNGI 124<br />

14. ALOKASI DAK KESEHATAN TAHUN 2009 125<br />

15. KEBUTUHAN PERALATAN PELAYANAN KESEHATAN IBU 142<br />

iv


BAB I<br />

PENDAHULUAN<br />

A. Latar Belakang<br />

Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua<br />

komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara.<br />

Pembangunan yang dilaksanakan harus dapat menjamin bahwa<br />

manfaatnya dapat diterima oleh semua pihak, berdampak adil bagi<br />

perempuan dan laki laki (responsif gender).<br />

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu<br />

hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan<br />

sesuai dengan amanat UUD 1945 pasal 28 ayat 1 dan Undang Undang<br />

Nomor 23 Tahun 1992 tentang <strong>Kesehatan</strong>.<br />

Dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM), indikator status kesehatan<br />

merupakan salah satu komponen utama selain pendidikan dan<br />

pendapatan per kapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan<br />

merupakan suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya<br />

manusia dalam mendukung percepatan pembangunan nasional.<br />

Pembangunan bidang kesehatan juga menjadi perhatian penting dalam<br />

komitmen internasional, yang dituangkan dalam Millennium Development<br />

Goals (MDGs). Dalam MDGs terdapat target target yang terkait langsung<br />

dengan bidang kesehatan yaitu target 4 (menurunkan angka kematian<br />

anak), target 5 (meningkatkan kesehatan ibu) dan target 6 (memerangi<br />

HIV dan AIDS, malaria serta penyakit lainnya), serta 2 target lainya yg<br />

tidak terkait langsung yaitu target 1 (memberantas kemiskinan dan<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 1


kelaparan ekstrem) dan target 3 (mendorong kesetaraan gender dan<br />

pemberdayaan perempuan). <strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> telah menyusun<br />

strategi untuk pencapaian target-target tersebut.<br />

Upaya penjabaran dari pelaksanaan MDGs juga dituangkan dalam<br />

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Arah<br />

kebijakan pembangunan kesehatan dalam RPJMN antara lain diarahkan<br />

pada peningkatan jumlah, jaringan dan kualitas Puskesmas serta<br />

pemerataan dan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan dasar. Salah<br />

satu strategi untuk mewujudkan visi <strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> (Depkes)<br />

adalah meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan<br />

yang berkualitas seperti yang tercantum dalam Rencana Strategis<br />

(Renstra) Depkes Tahun 2005-2009.<br />

Sesuai dengan Undang Undang No 33 Tahun 2004, dalam rangka<br />

pelaksanaan otonomi daerah/desentralisasi, terdapat pembagian peran<br />

dan wewenang antara pemerintah pusat dan daerah. Dalam<br />

pembangunan kesehatan, pemerintah pusat dan daerah menyediakan<br />

pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dan berkualitas.<br />

Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), pemerintah pusat memberikan<br />

anggaran pada daerah untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan<br />

urusan daerah dan merupakan prioritas nasional.<br />

DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 difokuskan pada pelayanan kesehatan<br />

dasar (Puskesmas dan jaringannya) khususnya pembangunan Pos<br />

<strong>Kesehatan</strong> Desa (Poskesdes) dalam rangka pencapaian 100% desa<br />

menjadi desa siaga pada tahun 2009. Disamping itu digunakan untuk<br />

pelayanan kesehatan rujukan (Rumah Sakit Provinsi/Kabupaten/Kota) dan<br />

kegiatan penunjang terbatas (Instalasi Farmasi, penyedian peralatan<br />

pelatihan bidan/tenaga kesehatan di Dinas <strong>Kesehatan</strong> Kabupaten/Kota).<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 2


DAK pelayanan kesehatan dasar dimanfaatkan untuk pembangunan,<br />

peningkatan, perbaikan dan pengadaan sarana prasarana serta peralatan<br />

kesehatan Puskesmas dan jaringannya, Poskesdes serta penyediaan<br />

sarana/prasarana penunjang pelayanan kesehatan di kabupaten/kota<br />

DAK pelayanan kesehatan rujukan dimanfaatkan untuk pembangunan,<br />

peningkatan, perbaikan dan pengadaan sarana prasarana serta peralatan<br />

kesehatan RS Provinsi/Kabupaten/Kota serta Unit Transfusi Darah.<br />

DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 juga dapat digunakan untuk<br />

merehabilitasi institusi pelayanan kesehatan dasar paska terjadinya<br />

bencana/kerusuhan atau membangun institusi pelayanan kesehatan dasar<br />

sebagai akibat dari pemekaran suatu daerah maupun untuk dapat<br />

mengatasi suatu permasalahan kesehatan sebagai dampak perubahan<br />

lingkungan/pembangunan dan pertimbangan politik untuk keutuhan dan<br />

integritas negara <strong>Indonesia</strong>.<br />

Buku Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

berisi penjelasan rinci pemanfaatan DAK, dilengkapi informasi dalam<br />

pelaksanaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> di daerah dan merupakan bagian<br />

yang tidak terpisahkan dengan buku petunjuk teknis/pelaksanaan lainnya.<br />

Apabila dalam pelaksanaannya, daerah akan merubah hal hal yang<br />

tercantum dalam buku ini maka daerah harus mengirimkan surat<br />

permohonan ke <strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> untuk mendapatkan persetujuan.<br />

Usulan perubahan pelaksanaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

dikirimkan kepada Menteri <strong>Kesehatan</strong> up. Direktur Jenderal Bina<br />

<strong>Kesehatan</strong> Masyarakat (untuk pelayanan kesehatan dasar) dan Direktur<br />

Jenderal Bina Pelayanan Medik (untuk pelayanan kesehatan rujukan).<br />

Selanjutnya buku petunjuk teknis ini menjadi pedoman pelaksanaan DAK<br />

Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 3


B. Tujuan<br />

1. Umum<br />

Membantu mendanai kegiatan fisik bidang kesehatan yang merupakan<br />

urusan daerah sesuai dengan prioritas pembangunan kesehatan<br />

nasional tahun 2009.<br />

2. Khusus<br />

Meningkatkan pemerataan, jangkauan dan mutu sarana pelayanan<br />

kesehatan dasar, kesehatan rujukan dan pendukungnya, serta Upaya<br />

<strong>Kesehatan</strong> Bersumber-daya Masyarakat (UKBM) di Kabupaten/Kota<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 4


BAB II<br />

KEBIJAKAN<br />

A. Kebijakan Umum<br />

1. DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> merupakan bantuan kepada daerah<br />

tertentu untuk mendanai dukungan pelayanan kesehatan yang<br />

merupakan kewenangan dan tanggung jawab daerah ke arah<br />

peningkatan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan dengan<br />

memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender.<br />

2. DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> untuk membantu daerah membiayai<br />

kebutuhan fisik sarana, prasarana dan peralatan kesehatan yang<br />

merupakan urusan daerah dan merupakan prioritas nasional di<br />

bidang kesehatan.<br />

3. DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 difokuskan pada pelayanan<br />

kesehatan dasar (Puskesmas dan jaringannya) khususnya<br />

pembangunan Poskesdes dalam rangka pencapaian 100% desa<br />

menjadi desa siaga pada tahun 2009. Disamping itu digunakan<br />

untuk pelayanan kesehatan rujukan (Rumah Sakit<br />

Provinsi/Kabupaten/Kota) dan kegiatan penunjang terbatas<br />

(Instalasi Farmasi, peralatan pelatihan bidan/tenaga kesehatan).<br />

4. Dalam pelaksanaan kegiatan, Pemerintah Daerah harus<br />

menyediakan pembiayaan yang bersumber dari daerah untuk<br />

biaya operasional, pemeliharaan/perawatan sarana dan peralatan<br />

kesehatan, ketersediaan tenaga pelaksana, serta aspek lainnya<br />

sebagai akibat pelaksanaan kegiatan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong>.<br />

5. Bupati/Walikota diberikan kewenangan mengusulkan kepada<br />

Menteri <strong>Kesehatan</strong> tentang perubahan pemanfaatan ruang lingkup<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 5


kegiatan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> sebagai akibat terjadinya bencana<br />

atau kerusuhan di daerah tersebut atau adanya peraturan/instruksi<br />

Presiden/Menteri <strong>Kesehatan</strong> tentang kebijakan kesehatan yang<br />

alokasi anggarannya belum tertampung di tahun 2009.<br />

Selanjutnya apabila telah disetujui oleh Menteri <strong>Kesehatan</strong> atau<br />

pejabat yang ditunjuk oleh Menteri <strong>Kesehatan</strong>. Proses selanjutnya<br />

akan dibahas dan ditetapkan pemerintah daerah bersama DPRD<br />

Kabupaten/Kota tersebut.<br />

6. Alokasi pagu anggaran DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> terdiri dari<br />

anggaran untuk sarana, prasarana dan peralatan kesehatan<br />

pelayanan kesehatan dasar termasuk penunjang serta sarana<br />

pelayanan kesehatan rujukan di provinsi/kabupaten/kota.<br />

7. Kepala Dinas <strong>Kesehatan</strong> Kabupaten/Kota bertanggung jawab<br />

untuk anggaran sarana pelayanan kesehatan dasar dan Direktur<br />

RS Provinsi/Kabupaten/Kota bertanggung jawab terhadap<br />

anggaran untuk sarana pelayanan kesehatan rujukan.<br />

B. Kebijakan Khusus<br />

Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> diprioritaskan untuk :<br />

1. Mendukung pencapaian target MDGs no 1,3,4,5, 6 (memberantas<br />

kemiskinan dan kelaparan ekstrem, mendorong kesetaraan gender<br />

dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian<br />

anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV dan AIDS,<br />

malaria serta penyakit lainnya).<br />

2. Mendukung pelaksanaan program pengembangan Desa Siaga<br />

melalui pembangunan Poskesdes atau peningkatan Polindes<br />

menjadi Poskesdes sehingga tercapai seluruh desa menjadi desa<br />

siaga pada tahun 2009.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 6


3. Mendukung peningkatan akses, pemerataan dan kualitas<br />

pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan jaringannya serta<br />

mendukung kegiatan penunjang terbatas di Dinas <strong>Kesehatan</strong><br />

Kabupaten/Kota.<br />

4. Menunjang percepatan pembangunan sarana dan prasarana<br />

kesehatan di wilayah terpencil, tertinggal, perbatasan dan<br />

kepulauan termasuk pulau-pulau kecil terluar atau daerah<br />

pemekaran.<br />

5. Mempercepat pelaksanaan rehabilitasi sarana pelayanan kesehatan<br />

dasar akibat terjadinya suatu bencana/kerusuhan/dampak<br />

kerusakan suatu lingkungan di daerah tersebut.<br />

6. Menyediakan penambahan fasilitas rawat inap kelas III RS di<br />

Provinsi/Kabupaten/Kota.<br />

7. Membangun Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS) dan Bank<br />

Darah Rumah Sakit (BDRS) Provinsi/Kabupaten/Kota serta<br />

peningkatan fasilitas sarana, prasarana dan peralatan RS<br />

Pertolongan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK).<br />

8. Mempercepat RS menjadi safe community center dengan<br />

melengkapi peralatan kesehatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD)<br />

RS.<br />

C. Ruang Lingkup<br />

DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> tahun 2009 diarahkan untuk kegiatan :<br />

1. Penyediaan Sarana Prasarana dan Peralatan <strong>Kesehatan</strong> untuk<br />

Pelayanan <strong>Kesehatan</strong> Dasar di Puskesmas dan jaringannya, Pos<br />

<strong>Kesehatan</strong> Desa dan Penunjang Pelayanan <strong>Kesehatan</strong> terbatas di<br />

Kabupaten/Kota.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 7


Menu Utama<br />

a. Pembangunan Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa (Poskesdes) termasuk alat:<br />

1) Pembangunan baru<br />

2) Peningkatan Pondok Bersalin Desa (Polindes) menjadi<br />

Poskesdes<br />

b. Pembangunan Puskesmas Perawatan di pulau pulau terluar<br />

yang berpenduduk (termasuk alat dan rumah dinas)<br />

1) Pembangunan baru<br />

2) Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan<br />

c. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar melalui :<br />

1) Peningkatan Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmas<br />

2) Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan<br />

3) Pembangunan Puskesmas baru<br />

d. Melengkapi Puskesmas Perawatan mampu Pertolongan Obstetri<br />

Neonatal Emergency Dasar (PONED) minimal 4 Puskesmas<br />

Perawatan per Kabupaten/Kota melalui pengadaan alat medis :<br />

1) Penyediaan/penggantian kerusakan PONED kit, bidan kit, KB<br />

kit<br />

2) Penyediaan alat deteksi pencegahan komplikasi kebidanan<br />

(protein dan glukosa urine/dip stick,hemoglobin/Hb Sahli,<br />

golongan darah)<br />

3) Alat deteksi khusus (malaria/rapid diagnostik test untuk<br />

daerah malaria dan malaria kit, HIV/rapid test 3 jenis untuk<br />

daerah dengan kasus HIV tinggi, alat diagnostik TB untuk<br />

pemeriksaan sputum/dahak, alat diagnosis leptotex untuk<br />

avian influenza)<br />

4) Alat cold chain untuk vaksin, dengan tenaga surya (daerah<br />

tidak punya listrik).<br />

5) Alat pengolahan limbah cair<br />

e. Pengadaan roda 2 untuk petugas Puskesmas dan Bidan di<br />

desa<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 8


f. Pengadaan Puskesmas Keliling (Pusling) dan Perairan roda 4<br />

g. Pengadaan dan atau penggantian sarana pendukung<br />

penyimpanan vaksin/obat di Instalasi Farmasi<br />

Menu Pilihan<br />

a. Rehabilitas Puskesmas Pembantu, Puskesmas, Puskesmas<br />

Perawatan yang rusak berat.<br />

b. Pembangunan dan rehabilitasi rumah dinas dokter dan<br />

paramedis yang rusak berat.<br />

c. Peningkatan Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmas yang<br />

dapat melaksanakan pertolongan persalinan di dalam gedung.<br />

d. Pengadaan alat kesehatan tertentu yang responsif gender<br />

untuk peningkatan pelayanan kesehatan dasar di Poskesdes,<br />

Puskesmas Perawatan, Puskesmas, Puskesmas Pembantu,<br />

Puskesmas Keliling.<br />

e. Pengembangan Sistem Informasi <strong>Kesehatan</strong> sesuai dengan<br />

SIKNAS on line.<br />

f. Pengadaan peralatan peraga pelatihan tenaga kesehatan di<br />

Dinas <strong>Kesehatan</strong> Kabupaten/Kota.<br />

g. Pengadaan paket peralatan penyuluhan untuk Puskesmas.<br />

h. Pembangunan baru Instalasi Farmasi khusus daerah<br />

pemekaran.<br />

i. Pengadaan dan atau penggantian sarana pendukung distribusi<br />

Instalasi Farmasi.<br />

2. Penyediaan Sarana Prasarana dan Peralatan <strong>Kesehatan</strong><br />

untuk Pelayanan <strong>Kesehatan</strong> Rujukan (RS<br />

Provinsi/Kabupaten/Kota)<br />

a. Pemenuhan peralatan IGD RS<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 9


. Pembangunan sarana prasarana dan pemenuhan peralatan<br />

PONEK RS<br />

c. Pembangunan, rehabilitasi dan pemenuhan peralatan UTD RS<br />

dan BDRS<br />

d. Peningkatan fasilitas tempat tidur kelas III RS<br />

1) Pembangunan bangsal rawat inap kelas III<br />

2) Pemenuhan set tempat tidur kelas III dan kelengkapannya<br />

D. Mekanisme Pengalokasian Tahun 2009<br />

Penghitungan alokasi DAK dilakukan melalui 2 (dua) tahapan, yaitu:<br />

1. Penentuan daerah tertentu yang menerima DAK<br />

2. Penentuan besaran alokasi DAK masing masing daerah.<br />

Penentuan daerah tertentu yang mendapatkan alokasi DAK harus<br />

memenuhi kriteria umum, kriteria khusus dan kriteria teknis. Kriteria<br />

umum dan kriteria khusus merupakan kewenangan dari <strong>Departemen</strong><br />

Keuangan, sedangkan kriteria teknis merupakan kewenangan dari<br />

<strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong>.<br />

Besaran alokasi DAK masing masing daerah ditentukan dengan<br />

penghitungan indeks berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus dan<br />

kriteria teknis.<br />

Usulan ruang lingkup kegiatan dan besaran alokasi DAK<br />

dibahas dan diputuskan oleh Panitia Kerja Belanja Daerah DPR RI.<br />

kemudian<br />

Kaidah-kaidah mengenai mekanisme pengalokasian DAK dapat dilihat<br />

pada PP No 55 tahun 2005<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 10


E. Kriteria Teknis dan Formulasi Alokasi Anggaran<br />

1. Penyediaan Sarana Prasarana dan Peralatan <strong>Kesehatan</strong> untuk<br />

Pelayanan <strong>Kesehatan</strong> Dasar, Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa dan<br />

Penunjang Pelayanan <strong>Kesehatan</strong> di Kabupaten/Kota<br />

Kriteria teknisnya mempertimbangkan :<br />

a. Indeks Kemiskinan Masyarakat dengan bobot 5%<br />

b. Index jumlah dan kondisi Puskesmas (perawatan dan non<br />

perawatan), Puskesmas Pembantu (Pustu), Pusling (perairan dan<br />

roda 4) yang rusak berat dan rusak total dengan bobot 40 %<br />

c. Index luas wilayah dengan bobot 15 %<br />

d. Index jumlah penduduk dengan bobot 15 %<br />

e. Index kinerja laporan DAK tahun tahun sebelumnya dengan bobot<br />

5 %<br />

f. Index cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga<br />

kesehatan dengan bobot 20 %<br />

2. Penyediaan Sarana Prasarana dan Peralatan <strong>Kesehatan</strong> untuk<br />

Pelayanan <strong>Kesehatan</strong> Rujukan (RS Provinsi/Kabupaten/Kota)<br />

Kriteria teknisnya mempertimbangkan :<br />

a. Bobot IGD RS 30% jika memenuhi persyaratan mendapatkan<br />

peralatan IGD RS maka mendapat bobot 1, jika tidak maka bobot<br />

0.<br />

b. Bobot PONEK 25%, jika memenuhi persyaratan sebagai RS PONEK<br />

maka mendapat bobot 1, jika tidak maka bobot 0.<br />

c. Bobot untuk UTDRS/BDRS 20%<br />

1) Pendirian UTDRS dengan bobot 0,4<br />

2) Renovasi UTDRS dengan bobot 0,4<br />

3) Pendirian BDRS dengan bobot 0,2<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 11


d. Bobot untuk TT kelas III 15%<br />

1) Indeks BOR kelas III dengan bobot 0,6<br />

2) Indeks TT kelas III dengan bobot 0,3<br />

3) Indeks rasio TT kelas III terhadap total TT RS dengan bobot 0,1<br />

e. Indeks jumlah penduduk 5%<br />

f. Indeks Kemiskinan Masyarakat 5%<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 12


BAB III<br />

POS KESEHATAN DESA<br />

A. Pembangunan Baru<br />

Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa (Poskesdes) adalah Upaya <strong>Kesehatan</strong> Bersumberdaya<br />

Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka<br />

mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat<br />

desa. Pembangunan Poskesdes adalah sebagai upaya untuk mewujudkan<br />

Desa Siaga dan dibangun dengan mempertimbangkan persyaratan<br />

sebagai berikut :<br />

1. Persyaratan Umum<br />

a. Pembangunan baru Poskesdes pada setiap desa yang belum ada<br />

Poskesdes atau Polindes.<br />

b. Di daerah yang masyarakatnya tidak mampu membangun secara<br />

swadaya.<br />

c. Bentuk lain Poskesdes<br />

Bagi desa yang sudah tersedia sarana pelayanan kesehatan maka<br />

bangunan Poskesdes dapat menumpang di fasilitas desa yang sudah<br />

ada atau dibangunkan dengan tata ruang tanpa tempat pelayanan<br />

kesehatan/hanya ruang administrasi.<br />

d. Lokasi Poskesdes :<br />

1) Mempertimbangkan ketersediaan lahan yang berada di tengah<br />

pemukiman.<br />

2) Mudah dijangkau oleh masyarakat (transportasi).<br />

3) Mempertimbangkan keamanan petugas kesehatan.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 13


4) Mempertimbangkan jarak dari fasilitas pelayanan kesehatan yang<br />

ada.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Luas bangunan<br />

1) Luas ruangan/bangunan sesuai dengan kondisi setempat dengan<br />

memperhatikan kebutuhan minimal pelayanan/kegiatan dan<br />

kesetaraan gender laki – laki dan perempuan<br />

2) Jumlah sarana dan ruangan tergantung jenis pelayanan/kegiatan<br />

yang dilaksanakan.<br />

3) Pembangunan baru Poskesdes dapat menggunakan bahan<br />

bangunan yang dihasilkan oleh wilayah setempat.<br />

b. Denah tata-ruang<br />

Rancangan tata-ruang/bangunan Poskesdes agar tetap<br />

memperhatikan fungsinya sebagai sarana pelayanan kesehatan dan<br />

juga memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender dengan<br />

mempertimbangkan kebutuhan bagi laki-laki dan perempuan<br />

dengan mengacu pada pedoman yang ada.<br />

c. Peralatan kesehatan<br />

Kebutuhan jenis dan jumlah peralatan minimal Poskesdes mengacu<br />

pada buku Petunjuk Teknis Pengembangan dan Penyelenggaraan<br />

Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa, Ditjen Bina Kesmas Tahun 2006.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 14


B. Peningkatan Polindes menjadi Poskesdes<br />

Pembangunan Poskesdes yang berasal dari peningkatan Pondok Bersalin<br />

Desa (Polindes) wajib dilakukan, sehingga tahun 2009 seluruh Polindes<br />

menjadi Poskesdes, dengan mempertimbangkan persyaratan berikut ini :<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Seluruh Polindes yang sudah ada di desa ditingkatkan menjadi<br />

Poskesdes , dengan catatan Polindes yang dimaksud adalah milik desa.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Luas lahan dan bangunan<br />

Jumlah sarana dan ruangan tergantung jenis pelayanan/kegiatan<br />

yang dilaksanakan. Guna meningkatkan fungsi pelayanannya, luas<br />

lahan yang diperlukan untuk peningkatan Polindes menjadi<br />

Poskesdes, minimal dengan rincian kebutuhan tata ruangnya adalah<br />

sebagai berikut :<br />

1) Ruang untuk fungsi pelayanan dan atau administrasi.<br />

2) Ruang untuk tempat tinggal tenaga kesehatan.<br />

b. Peningkatan Polindes menjadi Poskesdes<br />

Dapat menggunakan bahan bangunan yang dihasilkan oleh wilayah<br />

setempat.<br />

c. Denah tata-ruang<br />

Rancangan tata-ruang/bangunan Poskesdes agar tetap<br />

memperhatikan fungsinya sebagai sarana pelayanan kesehatan dan<br />

memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender. Denah dan tata<br />

ruang mengacu pada buku Petunjuk Teknis Pengembangan dan<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 15


Penyelenggaraan Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa, Ditjen Bina Kesmas Tahun<br />

2006.<br />

c. Peralatan kesehatan<br />

Kebutuhan jenis dan jumlah peralatan minimal Poskesdes mengacu<br />

pada buku Petunjuk Teknis Pengembangan dan Penyelenggaraan<br />

Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa, Ditjen Bina Kesmas Tahun 2006.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 16


BAB IV<br />

PUSKESMAS PERAWATAN<br />

A. Pembangunan Baru<br />

Pembangunan baru Puskesmas Perawatan dilaksanakan dalam rangka<br />

meningkatkan jangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang<br />

bermutu dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang perlu dirawat.<br />

Pembangunan baru Puskesmas Perawatan terutama diprioritaskan untuk<br />

wilayah tertinggal, terpencil, kepulauan dan perbatasan. Pembangunan<br />

Puskesmas Perawatan tersebut termasuk peralatan kesehatan dan rumah<br />

dinas petugas kesehatan.<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Harus memenuhi satu atau lebih persyaratan di bawah ini :<br />

a. Kebutuhan akan adanya Puskesmas Perawatan, diutamakan di<br />

wilayah terpencil, tertinggal, kepulauan dan perbatasan dengan<br />

negara lain (101 Puskesmas terlampir).<br />

b. Lokasi Puskesmas berada dalam waktu tempuh lebih dari 2 jam ke<br />

rumah sakit.<br />

c. Kabupaten pemekaran yang belum memiliki rumah sakit.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Luas lahan dan bangunan<br />

Jumlah sarana dan ruangan tergantung jenis pelayanan/kegiatan<br />

yang dilaksanakan, dengan luas sesuai ketentuan. Pembangunan<br />

Puskesmas Perawatan, rumah dokter dan rumah petugas kesehatan<br />

harus berada dalam satu lokasi.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 17


. Denah tata-ruang<br />

1) Rancangan tata-ruang/bangunan agar memperhatikan fungsi<br />

sebagai sarana pelayanan kesehatan dan memperhatikan hal-hal<br />

yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan laki-laki dan<br />

perempuan.<br />

2) Setiap Puskesmas Perawatan harus dilengkapi dapur gizi dan<br />

peralatannya yang mengacu pada Buku Pedoman Peralatan<br />

Puskesmas, <strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong>, Tahun 2007.<br />

3) Setiap Puskesmas Perawatan harus dilengkapi ruang konsultasi<br />

gizi (terlampir)<br />

4) Setiap Puskesmas Perawatan harus dilengkapi dengan UGD yang<br />

dapat memberikan pelayanan PONED. Pelayanan PONED<br />

mengacu pada buku acuan Pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal<br />

Emergensi Dasar, Ditjen Bina Kesmas Tahun 2007.<br />

5) Puskesmas Perawatan harus mempertimbangkan nilai – nilai<br />

privasi dari pasien.<br />

6) Khusus wilayah terpencil dan kepulauan, ruang rawat inap<br />

minimal 2 tempat tidur. Denah tata-ruang mengacu pada buku<br />

Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas Tahun<br />

2007 serta lampiran pedoman yang disempurnakan dan pedoman<br />

program.<br />

c. Peralatan kesehatan<br />

Kebutuhan minimal peralatan kesehatan mengacu pada buku<br />

Pedoman Peralatan, Ditjen Bina Kesmas Tahun 2007 serta lampiran<br />

pedoman yang disempurnakan.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 18


B. Peningkatan<br />

Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan dilaksanakan<br />

dalam rangka pengembangan pelayanan dan rujukan kesehatan. Setiap<br />

peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan dilengkapi dengan<br />

penyediaan alat dan rumah dinas dokter/paramedis (bila belum ada).<br />

1. Persyaratan Umum<br />

a. Kebutuhan akan adanya Puskesmas Perawatan, antara lain pada :<br />

(harus memenuhi satu atau lebih persyaratan di bawah ini)<br />

1) Puskesmas di wilayah terpencil, tertinggal, kepulauan,<br />

perbatasan dengan negara lain, tepi jalan raya atau daerah<br />

pengembangan<br />

2) Kabupaten pemekaran yang belum tersedia rumah sakit<br />

3) Peningkatan kebutuhan akan pelayanan rujukan tetapi daerah<br />

belum mampu membangun rumah sakit.<br />

b. Lokasi Puskesmas :<br />

(harus memenuhi satu atau lebih persyaratan di bawah ini)<br />

1) Wilayah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan<br />

2) Waktu tempuh lebih dari 2 jam dengan menggunakan sarana<br />

transportasi yang tersedia<br />

3) Pada jalur lalu lintas ramai dan rawan kecelakaan, prioritas pada<br />

lintas Sumatera, jalur Pantura, trans Sulawesi, trans Kalimantan<br />

4) Berdekatan dengan embarkasi haji, pelabuhan laut (transito)<br />

5) Daerah pariwisata dan kawasan industri<br />

6) Daerah dengan jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi<br />

tinggi<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 19


c. Persyaratan Puskesmas :<br />

1) Kunjungan Puskesmas tinggi.<br />

2) Tidak digunakan untuk menjadikan Puskesmas Perawatan pra<br />

rumah sakit.<br />

3) Adanya telaahan kebutuhan Puskesmas.<br />

4) Ketersediaan tenaga kesehatan oleh pemerintah daerah.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Luas lahan dan bangunan<br />

Jumlah sarana dan ruangan tergantung jenis pelayanan/kegiatan<br />

yang dilaksanakan. Peningkatan dilakukan antara lain dengan :<br />

1) Menambah ruang sesuai dengan jenis pelayanan yang<br />

dibutuhkan dan memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender.<br />

2) Membangun rumah dokter dan/atau dokter gigi bila belum ada<br />

3) Membangun rumah petugas kesehatan (perawat, bidan) bila<br />

belum ada.<br />

4) Sedapat mungkin Puskesmas, rumah dokter dan rumah petugas<br />

kesehatan dalam satu lokasi.<br />

b. Denah tata-ruang mengacu pada pembangunan baru Puskesmas<br />

Perawatan.<br />

c. Peralatan kesehatan mengacu pada pembangunan baru Puskesmas<br />

Perawatan.<br />

C. Rehabilitasi<br />

Guna menunjang serta meningkatkan pelayanan secara optimal di<br />

Puskesmas Perawatan, perlu adanya rehabilitasi fisik pada bangunan yang<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 20


mengalami kerusakan. Pelaksanaan rehabilitasi fisik Puskesmas Perawatan<br />

harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :<br />

1. Persyaratan Umum<br />

a. Puskesmas Perawatan dengan kondisi rusak berat.<br />

b. Untuk peningkatan mutu pelayanan.<br />

c. Untuk peningkatan penampilan.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Denah tata-ruang bangunan mengacu pada buku Pedoman Tata<br />

Ruang Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas Tahun 2007.<br />

b. Rehabilitasi dapat menggunakan bahan bangunan yang dihasilkan<br />

oleh wilayah setempat.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 21


BAB V<br />

PUSKESMAS<br />

A. Pembangunan Baru<br />

Pembangunan baru Puskesmas ditujukan untuk peningkatan jangkauan<br />

pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat.<br />

Pembangunan baru Puskesmas tersebut termasuk penyediaan alat<br />

kesehatan dan rumah dinas petugas kesehatan (bila belum ada)<br />

Persyaratan pembangunan baru Puskesmas adalah :<br />

1. Persyaratan Umum<br />

a. Kebutuhan akan adanya Puskesmas, antara lain pada :<br />

(harus memenuhi satu atau lebih persyaratan di bawah ini)<br />

1) Wilayah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan.<br />

2) Kecamatan pemekaran yang tidak mempunyai Puskesmas.<br />

3) Kepadatan penduduk tinggi, jumlah penduduk lebih dari 30.000<br />

penduduk.<br />

4) Wilayah kerja sangat luas.<br />

5) Relokasi Puskesmas yang disebabkan adanya bencana alam, jalur<br />

hijau, perubahan rencana tata ruang/wilayah, atau terjadinya<br />

masalah hukum pada lokasi fisik bangunan.<br />

b. Lokasi Puskesmas :<br />

1) Di area yang mudah terjangkau baik dari segi jarak maupun<br />

sarana transportasi, dari seluruh wilayah kerjanya.<br />

2) Pertimbangan lainnya yang ditetapkan oleh daerah.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 22


c. Persyaratan Puskesmas :<br />

1) Adanya telaahan kebutuhan Puskesmas.<br />

2) Ketersediaan tenaga kesehatan oleh pemerintah daerah.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Luas lahan dan bangunan<br />

Jumlah sarana dan ruangan tergantung jenis pelayanan/kegiatan<br />

yang dilaksanakan guna memberikan pelayanan yang optimal.<br />

b. Denah tata-ruang<br />

1) Rancangan tata-ruang/bangunan agar memperhatikan fungsi<br />

sebagai sarana pelayanan kesehatan dan memperhatikan<br />

keadilan dan kesetaraan gender dengan mengacu pada Buku<br />

Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Ditjen Binakesmas Tahun<br />

2007.<br />

2) Setiap Puskesmas perlu dilengkapi ruang konsultasi gizi<br />

(terlampir)<br />

3) Puskesmas harus mempertimbangkan nilai - nilai privasi dari<br />

pasien<br />

c. Peralatan kesehatan<br />

Kebutuhan minimal peralatan kesehatan mengacu pada buku<br />

Pedoman Peralatan, Ditjen Bina Kesmas Tahun 2007 serta<br />

lampiran pedoman yang disempurnakan.<br />

B. Peningkatan<br />

Peningkatan Puskesmas Pembantu (Pustu) menjadi Puskesmas termasuk<br />

penyediaan alat kesehatan dan rumah dinas petugas kesehatan.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 23


Peningkatan tersebut perlu mempertimbangkan persyaratan berikut ini :<br />

1. Persyaratan Umum<br />

a. Kebutuhan akan adanya Puskesmas, antara lain pada :<br />

(Harus memenuhi satu atau lebih persyaratan di bawah ini)<br />

1) Kecamatan pemekaran yang tidak mempunyai Puskesmas.<br />

2) Kepadatan penduduk tinggi, jumlah penduduk lebih dari 30.000<br />

penduduk.<br />

3) Wilayah kerja sangat luas.<br />

4) Relokasi Puskesmas yang disebabkan adanya bencana alam, jalur<br />

hijau, perubahan rencana tata ruang/wilayah, atau terjadinya<br />

masalah hukum pada lokasi fisik bangunan.<br />

b. Lokasi Pustu pada wilayah dengan :<br />

1) Pertumbuhan penduduk tinggi, baik dari kelahiran maupun<br />

migrasi, atau;<br />

2) Perkebunan Inti Rakyat atau pemukiman transmigrasi, atau;<br />

3) Berdekatan dengan sentra-sentra ekonomi baru, atau;<br />

4) Wilayah yang akan berkembang.<br />

5) Persyaratan :<br />

a. Adanya telaahan kebutuhan Puskesmas<br />

b. Ketersediaan tenaga kesehatan oleh pemerintah daerah<br />

2) Persyaratan Teknis<br />

Peningkatan Pustu menjadi Puskesmas, diharapkan<br />

mempertimbangkan persyaratan teknis sebagai berikut :<br />

a. Luas lahan dan bangunan<br />

Apabila ketersediaan lahan tidak memungkinkan, dapat<br />

mempertimbangkan untuk peningkatan dengan pembangunan ke<br />

atas (bertingkat). Alternatif lain adalah dengan meningkatkan ruang<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 24


untuk fungsi pelayanan (Puskesmas Induk) seluas 135m 2 , dengan<br />

catatan lokasi rumah dinas dokter dan tenaga kesehatan tetap<br />

berada di wilayah kerja Puskesmas tersebut. Peningkatan Pustu<br />

menjadi Puskesmas dapat menggunakan bahan bangunan yang<br />

dihasilkan oleh wilayah setempat.<br />

b. Denah tata-ruang<br />

Rancangan tata-ruang/bangunan agar memperhatikan fungsi<br />

sebagai sarana pelayanan kesehatan dan memperhatikan keadilan<br />

dan kesetaraan gender. Denah tata ruang mengacu pada buku<br />

Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Ditjen. Bina Kesmas Tahun 2007<br />

serta lampiran pedoman yang disempurnakan dan pedoman<br />

program.<br />

c. Peralatan kesehatan<br />

Kebutuhan minimal peralatan kesehatan mengacu pada buku<br />

Pedoman Peralatan, Ditjen Bina Kesmas Tahun 2007 serta lampiran<br />

pedoman yang disempurnakan.<br />

C. Rehabilitasi<br />

Guna menunjang serta meningkatkan pelayanan kesehatan yang<br />

berkualitas di Puskesmas, perlu adanya rehabilitasi fisik pada bangunan<br />

yang mengalami kerusakan. Pelaksanaan rehabilitasi fisik Puskesmas<br />

harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:<br />

1. Persyaratan Umum<br />

a. Puskesmas dengan kondisi rusak berat<br />

b. Untuk peningkatan mutu pelayanan.<br />

c. Untuk peningkatan penampilan.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 25


2. Persyaratan Teknis<br />

a. Denah tata-ruang bangunan mengacu pada buku Pedoman<br />

Peralatan dan Tata Ruang Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas Tahun<br />

2007.<br />

b. Rehabilitasi dapat menggunakan bahan bangunan yang dihasilkan<br />

oleh wilayah setempat.<br />

D. Perluasan<br />

Guna menunjang serta meningkatkan pelayanan kesehatan yang<br />

berkualitas di Puskesmas, perlu adanya perluasan fisik. Perluasan<br />

dilaksanakan pada bangunan/sarana yang membutuhkan perluasan.<br />

Persyaratan perluasan fisik, adalah sebagai berikut :<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Adanya kebutuhan :<br />

a. Tambahan ruangan untuk meningkatkan pelayanan agar lebih<br />

optimal.<br />

b. Peningkatan pelayanan akan tetapi tidak memungkinkan untuk<br />

peningkatan menjadi Puskesmas Perawatan.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Luas lahan dan bangunan<br />

Jumlah sarana dan ruangan tergantung jenis pelayanan/kegiatan<br />

yang dibutuhkan. Perluasan sarana fisik bangunan, antara lain<br />

berupa penambahan ruangan untuk :<br />

1) Pelayanan gawat darurat.<br />

2) Pelayanan laboratorium yang dilengkapi dengan kran air serta<br />

pembuangan air kotor.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 26


3) Pelayanan konsultasi yang dibutuhkan sebagai upaya promotif<br />

dan preventif (contoh : ruang laktasi ).<br />

4) Pelayanan penyuluhan dan ruang pertemuan sebagai upaya<br />

promotif dan penggalangan kemitraan dengan berbagai pihak<br />

terkait serta dapat digunakan untuk kegiatan Lokakarya Mini<br />

Puskesmas.<br />

Luas ruangan/bangunan disesuaikan kondisi setempat dengan tetap<br />

memperhatikan kebutuhan minimal pelayanan dan mengacu pada<br />

pedoman yang ada.<br />

b. Denah tata-ruang<br />

Rancangan tata-ruang/bangunan agar memperhatikan fungsi<br />

sebagai sarana pelayanan kesehatan dan memperhatikan keadilan<br />

dan kesetaraan gender mengacu pada buku Pedoman Tata Ruang<br />

Puskesmas, Ditjen. Bina Kesmas Tahun 2007 serta lampiran<br />

pedoman yang disempurnakan dan pedoman program.<br />

c. Peralatan kesehatan<br />

Kebutuhan minimal peralatan kesehatan mengacu pada Buku<br />

Pedoman Peralatan, Ditjen Bina Kesmas Tahun 2007 serta lampiran<br />

pedoman yang disempurnakan.<br />

d. Perluasan dapat menggunakan bahan bangunan yang dihasilkan<br />

oleh wilayah setempat.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 27


BAB VI<br />

PUSKESMAS PEMBANTU<br />

Rehabilitasi<br />

Guna menunjang serta meningkatkan pelayanan secara optimal di<br />

Puskesmas Pembantu, perlu adanya rehabilitasi fisik. Adapun<br />

persyaratannya adalah sebagai berikut :<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Rehabilitasi dilaksanakan bagi bangunan dengan kondisi rusak berat.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Rehabilitasi Pustu dapat pula untuk penyediaan air bersih,<br />

pembuatan sarana pembuangan limbah serta sarana penunjang<br />

lainnya.<br />

b. Denah tata-ruang<br />

Rancangan tata-ruang/bangunan agar memperhatikan fungsi<br />

sebagai sarana pelayanan kesehatan dan memperhatikan keadilan<br />

dan kesetaraan gender. Denah tata ruang mengacu pada buku<br />

Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Ditjen. Bina Kesmas tahun 2007<br />

serta lampiran pedoman yang disempurnakan dan pedoman<br />

program.<br />

c. Rehabilitasi dapat menggunakan bahan bangunan yang dihasilkan<br />

oleh wilayah setempat.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 28


BAB VII<br />

RUMAH DINAS DOKTER, PERAWAT<br />

DAN BIDAN PUSKESMAS<br />

A. Pembangunan Baru<br />

Dalam rangka memberikan dukungan fasilitas pada tenaga kesehatan<br />

khususnya tenaga dokter, bidan dan perawat agar dapat memberikan<br />

pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara optimal, maka perlu<br />

dukungan penyediaan fasilitas rumah dinas di areal Puskesmas atau<br />

sekitar Puskesmas. Hal tersebut agar pelayanan di luar jam kerja<br />

khususnya gawat darurat dapat tertangani secara cepat. Pembangunan<br />

rumah dinas merupakan 1 paket pembangunan dengan pembangunan<br />

Puskesmas Perawatan dan Puskesmas baru dengan memperhatikan<br />

persyaratan sebagai berikut:<br />

1. Persyaratan Umum<br />

a. Adanya kebutuhan yang bertujuan untuk :<br />

1) Melengkapi unit Puskesmas yang belum ada rumah dokter,<br />

perawat dan bidan Puskesmas.<br />

2) Melengkapi Puskesmas Pembantu yang statusnya telah<br />

ditingkatkan menjadi Puskesmas.<br />

3) Melengkapi Puskesmas yang statusnya telah ditingkatkan<br />

menjadi Puskesmas Perawatan.<br />

4) Melengkapi pembangunan Puskesmas baru dengan rumah dinas<br />

dokter, perawat dan bidan Puskesmas<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 29


. Lokasi pembangunan rumah dinas dokter, perawat dan bidan<br />

Puskesmas, diusahakan dalam satu halaman dengan Puskesmas.<br />

Jika tidak memungkinkan dapat dibangun di luar halaman<br />

Puskesmas, tetapi berdekatan dengan Puskesmas, sehingga<br />

kelancaran pelayanan dapat terjamin.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Luas bangunan<br />

Jumlah serta luas ruangan, disesuaikan dengan kebutuhan dan<br />

kemampuan.<br />

b. Rancangan tata-ruang<br />

Rancangan tata-ruang/bangunan agar memperhatikan fungsi<br />

sebagai sarana pelayanan kesehatan dan memperhatikan keadilan<br />

dan kesetaraan gender. Denah dan tata-ruang mengacu pada buku<br />

Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas Tahun 2007.<br />

c. Persyaratan teknis pembangunan sesuai peraturan yang berlaku.<br />

B. Rehabilitasi<br />

Guna menunjang pelayanan kesehatan secara optimal, telah dialokasikan<br />

kegiatan rehabilitasi rumah dokter, perawat dan bidan Puskesmas, dengan<br />

persyaratan sebagai berikut :<br />

1. Persyaratan Umum<br />

a. Prioritas rehabilitasi adalah pada wilayah pasca kerusuhan/konflik,<br />

wilayah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan.<br />

b. Rehabilitasi dilaksanakan dengan memperhatikan tingkat kerusakan<br />

bangunan, yaitu :<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 30


1) Kerusakan bertambah parah dan atau<br />

2) Tidak dapat dimanfaatkan<br />

c. Rehabilitasi rumah dinas dokter, perawat dan bidan Puskesmas,<br />

yang berada pada lokasi di luar halaman Puskesmas tetapi masih<br />

dalam wilayah kerja yang sama.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Persyaratan teknis rehabilitasi sesuai dengan peraturan yang<br />

berlaku.<br />

b. Rencana tata-ruang<br />

Rancangan tata-ruang/bangunan agar memperhatikan fungsi<br />

sebagai sarana pelayanan kesehatan. Tata-ruang dan jenis ruangan<br />

mengacu pada buku Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Ditjen Bina<br />

Kesmas Tahun 2007 serta lampiran pedoman yang disempurnakan<br />

dan pedoman program.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 31


BAB VIII<br />

PUSKESMAS KELILING<br />

A. Pengadaan<br />

Dalam rangka memperluas, memperlancar dan meningkatkan jangkauan<br />

pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas serta menunjang<br />

pelaksanaan rujukan medis dan kesehatan, maka perlu diadakan<br />

Puskesmas Keliling baik roda 4 (empat) maupun perairan.<br />

1. Puskesmas Keliling Roda Empat (Pusling R-4)<br />

a. Persyaratan Umum<br />

1) Kebutuhan akan adanya Pusling R-4 diharapkan<br />

mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :<br />

a) Untuk mendukung pelayanan dan meningkatkan jangkauan<br />

pelayanan Puskesmas.<br />

b) Tersedianya sarana jalan di wilayah kerja Puskesmas yang<br />

dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.<br />

c) Pemenuhan ratio 1 Puskesmas memiliki 1 Puskesmas Keliling.<br />

d) Agar memperhatikan spesifikasi teknis dalam pengadaannya.<br />

2) Tidak boleh mengalihfungsikan menjadi kendaraan<br />

penumpang/pribadi.<br />

b. Persyaratan Teknis<br />

1) Jenis kendaraan dapat disesuaikan dengan kebutuhan daerah<br />

dengan mempertimbangkan kondisi geografi dan topografi<br />

wilayah kerja.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 32


2) Dapat mengadakan jenis kendaraan roda empat berpenggerak 2<br />

roda (single gardan) ataupun berpenggerak 4 roda (double<br />

gardan).<br />

3) Ukuran kendaraan dapat memenuhi fungsi :<br />

a) Pelayanan kesehatan dasar.<br />

b) Rujukan.<br />

c) Transportasi petugas.<br />

d) Promosi kesehatan.<br />

e) Pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan.<br />

4) Kendaraan Pusling R-4 harus memenuhi aksesibilitas/<br />

kemudahan bagi pasien.<br />

5) Peralatan kesehatan penunjangnya mengacu pada buku Pedoman<br />

Peralatan Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas Tahun 2007.<br />

2. Puskesmas Keliling (Pusling) Perairan<br />

a. Persyaratan Umum<br />

1) Kebutuhan akan adanya Pusling Perairan diharapkan<br />

memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:<br />

a) Untuk mendukung pelayanan dan memperluas jangkauan<br />

pelayanan Puskesmas.<br />

b) Kondisi geografis wilayah kerja Puskesmas terdiri dari perairan<br />

baik kepulauan atau sungai.<br />

2) Pemerintah Daerah setempat agar menyediakan perlindungan<br />

jiwa melalui asuransi, bagi petugas pelaksana.<br />

3) Pusling Perairan yang diadakan agar direncanakan dan<br />

disesuaikan dengan fungsi serta kondisi perairan setempat.<br />

4) Proses persiapan, pengadaannya dilaksanakan dengan kerjasama<br />

lintas sektor terkait, seperti Dinas Perhubungan (ASDP),<br />

Syahbandar dan lain sebagainya.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 33


5) Pusling Perairan agar dilengkapi dengan alat keselamatan<br />

petugas dan alat komunikasi dalam pelayaran.<br />

6) Pemerintah daerah menyediakan biaya operasional dan<br />

pemeliharaan serta dermaga.<br />

b. Persyaratan Teknis :<br />

1) Spesifikasi teknis, disesuaikan dengan kebutuhan wilayah kerja<br />

setempat, setelah mengadakan konsultasi dengan pihak yang<br />

berkompeten.<br />

2) Bentuk, desain, material dan mesin perahu/kapal disesuaikan<br />

dengan peraturan pelayaran dan harus disesuaikan dengan<br />

kondisi daerah.<br />

3) Bentuk, desain perahu/kapal dapat menampung fungsi yang<br />

direncanakan.<br />

4) Kendaraan Pusling Perairan harus memenuhi<br />

aksesibilitas/kemudahan bagi pasien.<br />

5) Peralatan kesehatan sesuai dengan jenis pelayanan yang<br />

direncanakan mengacu pada buku Pedoman Peralatan<br />

Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas Tahun 2007.<br />

B. Rehabilitasi<br />

Rehabilitasi fisik Pusling R-4 dan Perairan, agar mempertimbangkan<br />

persyaratan sebagai berikut :<br />

1. Rehabilitasi fisik (perbaikan) Pusling (Roda Empat dan Perairan),<br />

dilaksanakan bagi Pusling yang kondisinya rusak sedang dan berat,<br />

sehingga dapat berfungsi kembali.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 34


2. Rehabilitasi hanya digunakan untuk kendaraan, tidak digunakan untuk<br />

mengadakan bahan habis pakai, seperti pembelian busi, ban, dan lain<br />

sebagainya.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 35


BAB IX<br />

KENDARAAN OPERASIONAL RODA DUA<br />

Tujuan pengadaan kendaraan operasional roda dua adalah untuk<br />

meningkatkan mobilitas petugas dan bidan Puskesmas dalam memberikan<br />

pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pengadaan kendaraan<br />

operasional roda dua harus memperhatikan persyaratan berikut ini :<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Alokasi pengadaan, diprioritaskan bagi Puskesmas yang mempunyai<br />

wilayah kerja dengan kondisi geografi/topografi relatif sulit dan tidak<br />

dapat ditempuh oleh sarana Puskesmas Keliling Roda Empat .<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Pengadaan sepeda motor dilaksanakan sesuai dengan peraturan<br />

yang berlaku.<br />

b. Jenis dan spesifikasi teknis serta jumlah sepeda motor, disesuaikan<br />

dengan kebutuhan spesifik wilayah kerja (termasuk dapat<br />

digunakan untuk memenuhi fungsi promosi kesehatan) dan<br />

ketersediaan dana.<br />

c. Mempertimbangkan ketersediaan layanan perawatan dan suku<br />

cadang.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 36


BAB X<br />

PERALATAN KESEHATAN<br />

Pengadaan peralatan kesehatan (medis dan non medis) adalah untuk<br />

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar dan diperuntukkan bagi<br />

Poskesdes/Puskesmas Pembantu/Puskesmas/Puskesmas Perawatan.<br />

Dukungan peralatan kesehatan diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan<br />

minimal pelayanan Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa, pelayanan kesehatan ibu dan<br />

anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), pelayanan bayi dan balita, gizi,<br />

kesehatan kerja, kesehatan lingkungan, penyakit menular, penyakit tidak<br />

menular, keperawatan dan laboratorium.<br />

Pengadaan peralatan kesehatan, harus memperhatikan persyaratan<br />

sebagai berikut :<br />

1. Persyaratan Umum<br />

a. Pengadaan peralatan kesehatan harus mempertimbangkan<br />

kebutuhan dan ketersediaan peralatan yang telah tersedia di sarana<br />

pelayanan kesehatan dasar, masalah kesehatan di wilayah kerja<br />

Puskesmas dan jaringannya serta dapat dimanfaatkan oleh petugas<br />

kesehatan.<br />

b. Diupayakan tersedia dengan mudah penggantian peralatan<br />

kesehatan tersebut.<br />

c. Mutu peralatan kesehatan menjadi pertimbangan utama untuk<br />

pemilihan peralatan tersebut.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 37


2. Persyaratan Teknis<br />

a. Spesifikasi pengadaan peralatan mengacu pada standar peralatan<br />

yang telah ditetapkan oleh <strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong>.<br />

b. Mutu peralatan kesehatan mengacu pada standar yang berlaku.<br />

c. Peralatan kesehatan dapat mengacu pada :<br />

1) Buku Pedoman Standar Peralatan <strong>Kesehatan</strong> Lingkungan di<br />

Daerah, Ditjen PP-PL, Tahun 2006.<br />

2) Buku Kebijakan Dasar Pusat <strong>Kesehatan</strong> Masyarakat<br />

(Puskesmas), SK Menkes No 128/Menkes/SK/II/2004.<br />

3) Buku Acuan Pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi<br />

Dasar, Ditjen Bina Kesmas, Tahun 2007<br />

4) Buku Pedoman Peralatan, Ditjen. Bina Kesmas, Tahun 2007<br />

5) Buku Petunjuk Teknis Pengembangan dan Penyelenggaraan Pos<br />

<strong>Kesehatan</strong> Desa, Ditjen Bina Kesmas, Tahun 2006<br />

6) Buku Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulose, Depkes RI<br />

Edisi 2 Cet. Pertama, Tahun 2006<br />

7) Buku Pedoman Pemeriksaan Mikroskopis Tuberkulosis, Ditjen PP<br />

& PL, Depkes RI tahun 2008<br />

8) Buku Pedoman Nasional Pemberantasan Penyakit Kusta Ditjen PP<br />

& PL Depkes RI Cet. XVIII, Tahun 2006<br />

9) Buku Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas Ditjen PP &<br />

PL Depkes RI. Tahun 2006, Penerbit:Unicef<br />

10) Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan<br />

Akut, Untuk Penanggulangan Pneumonia pada Balita Direktorat<br />

P2ML, Ditjen PP & PL Depkes RI Cet. XVIII, Tahun 2006<br />

11) Tatalaksana Demam Berdarah Dengue di <strong>Indonesia</strong> Ditjen PP &<br />

PL Depkes RI Cet. XVIII, Tahun 2006<br />

12) Buku Pencegahan dan Pemberantasan Deman Berdarah Dengue<br />

di <strong>Indonesia</strong> Ditjen PP & PL Depkes RI, Tahun 2005<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 38


13) Pedoman Surveilans Epidemiologi Penyakit Jantung dan<br />

Pembuluh Darah, Depkes RI, Tahun 2007<br />

14) Pedoman Teknis Penemuan & Tatalaksana Penyakit Hipertensi,<br />

Depkes RI, Tahun 2006<br />

15) Pedoman Pengendalian Diabetes Melitus & Penyakit Metabolik,<br />

Depkes RI, Tahun 2007<br />

16) Petunjuk Teknis Penemuan & Tatalaksana Akibat Kecelakaan<br />

Lalulintas, Depkes RI, Tahun 2007<br />

17) Pedoman Pengendalian Asma, Depkes RI, Tahun 2007<br />

18) Pedoman Penemuan & Tatalaksana Penyakit Paru Obstruktif<br />

Kronis (PPOK), Depkes RI, Tahun 2007<br />

19) Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi (KB), Dit. Bina<br />

<strong>Kesehatan</strong> Ibu, Ditjen. Bina Kesmas Cetakan Ke 2, Tahun 2006.<br />

20) Buku Pedoman Tata Laksana Anak Gizi Buruk, Dit. Bina Gizi<br />

Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas, tahun 2006.<br />

21) Buku Pedoman Pengarus Utamaan Gender bidang <strong>Kesehatan</strong>,<br />

Dit. Bina <strong>Kesehatan</strong> Ibu, Ditjen Bina Kesmas, cetakan ke 5,<br />

Tahun 2007.<br />

22) Pedoman Konseling Menyusui, Dit. Bina Gizi Masyarakat, Ditjen<br />

Bina Kesmas, Tahun 2007.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 39


BAB XI<br />

SARANA DAN PRASARANA<br />

INSTALASI FARMASI KABUPATEN/KOTA<br />

Sesuai dengan tujuan Kebijakan Obat Nasional (KONAS), penggunaan<br />

DAK Program Obat dan Perbekalan <strong>Kesehatan</strong> adalah untuk menjamin<br />

ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat essensial generik<br />

dan perbekalan kesehatan rumah tangga di sarana pelayanan kesehatan<br />

dasar. Oleh karena itu dibutuhkan sarana dan prasarana Instalasi Farmasi<br />

yang memadai.<br />

A. Pembangunan Baru<br />

Pembangunan baru Instalasi Farmasi dilaksanakan dalam rangka<br />

menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat<br />

essensial generik dan perbekalan kesehatan.<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Pembangunan baru Instalasi Farmasi diprioritaskan pada:<br />

(Harus memenuhi satu atau lebih persyaratan di bawah ini)<br />

a) Daerah pemekaran<br />

b) Perpindahan lokasi/kantor<br />

c) Pemerintah daerah yang belum mempunyai Instalasi Farmasi<br />

d) Relokasi Instalasi Farmasi yang disebabkan bencana alam, jalur<br />

hijau, perubahan rencana tata ruang/wilayah atau terjadinya<br />

masalah hukum pada lokasi fisik bangunan.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 40


2. Persyaratan Teknis<br />

a) Luas lahan dan bangunan yang diperlukan, disesuaikan dengan<br />

kebutuhan daerah berupa volume obat dan perbekalan kesehatan<br />

yang harus disediakan.<br />

b) Denah tata ruang<br />

Rencana tata ruang/bangunan agar memperhatikan fungsi<br />

sebagai sarana penyimpanan obat publik dan perbekalan<br />

kesehatan serta mengacu pada buku Standar Sarana<br />

Penyimpanan Obat Publik dan Perbekalan <strong>Kesehatan</strong>, yang<br />

diterbitkan oleh Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan<br />

<strong>Kesehatan</strong> Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat <strong>Kesehatan</strong><br />

<strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> tahun 2005.<br />

c) Pemerintah Daerah harus menyediakan peralatan mebeler, biaya<br />

operasional, biaya pemeliharaan pada pembangunan baru<br />

Instalasi Farmasi dari sumber anggaran lainnya.<br />

B. Rehabilitasii/Revitalisasi INSTALASI<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Rehabilitasi Instalasi Farmasi diprioritaskan pada Instalasi Farmasi<br />

yang mengalami kerusakan berat.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Luas lahan dan bangunan disesuaikan dengan kebutuhan daerah<br />

berupa volume obat dan perbekalan kesehatan yang harus<br />

disediakan.<br />

b. Denah tata ruang<br />

Rencana tata ruang/bangunan rehabilitasi agar memperhatikan<br />

fungsi sebagai sarana penyimpanan obat publik dan perbekalan<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 41


kesehatan serta mengacu pada buku Standar Sarana<br />

Penyimpanan Obat Publik dan Perbekalan <strong>Kesehatan</strong>, yang<br />

diterbitkan oleh Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan<br />

<strong>Kesehatan</strong> Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat <strong>Kesehatan</strong><br />

<strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2005<br />

C. Sarana Pendukung<br />

Pengadaan dan atau penggantian sarana pendukung Instalasi Farmasi<br />

ditujukan untuk mendukung pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas.<br />

Sarana pendukung Instalasi Farmasi dapat berupa sarana penyimpanan<br />

produk biologis sistem rantai dingin/cold chain (termasuk pemeliharaan<br />

sistem rantai dingin/cold chain dalam distribusi produk biologis) dan<br />

sarana distribusi (roda empat/roda dua/perahu bermotor)<br />

1. Persyaratan Umum<br />

a. Diprioritaskan pada daerah yang Instalasi Farmasinya belum<br />

memiliki sarana pendukung.<br />

b. Sebagai pengganti sarana pendukung yang rusak berat<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a) Penggantian sarana pendukung Instalasi Farmasi yang telah<br />

habis masa pakainya (absolete) harus dilakukan dengan<br />

spesifikasi teknis dan kapasitas yang sama<br />

b) Pengadaan atau penggantian sarana distribusi berdasarkan<br />

pertimbangan operasional serta kondisi dan letak<br />

geografis/topografi daerah.<br />

c) Pengadaan sarana pendukung Instalasi Farmasi Kab/Kota<br />

disesuaikan dengan kebutuhan, mengacu pada buku Standar<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 42


Sarana Penyimpanan Obat Publik dan Perbekalan <strong>Kesehatan</strong>,<br />

yang diterbitkan oleh Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan<br />

<strong>Kesehatan</strong> Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat <strong>Kesehatan</strong><br />

<strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2005.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 43


BAB XII<br />

PENGADAAN PERALATAN KESEHATAN<br />

INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)<br />

RUMAH SAKIT<br />

Pengadaan peralatan kesehatan Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah<br />

sakit dimaksudkan untuk mewujudkan rumah sakit sebagai Safe<br />

Community Center yang mendukung Desa Siaga.<br />

Sebagai perwujudan dari konsep Safe Community maka dikembangkan<br />

Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). Secara umum<br />

SPGDT menyangkut penanganan penderita gawat darurat pra rumah sakit<br />

(di tengah masyarakat, Poskesdes, Puskesmas, selama dalam transport) ,<br />

rumah sakit (Instalasi Gawat Darurat-High Care Unit-Intensive Care Unitkamar<br />

jenazah) dan antar rumah sakit.<br />

Pada fase rumah sakit unsur utama yang perlu dilakukan penguatan<br />

adalah Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebagai ujung tombak pelayanan<br />

pasien di rumah sakit.<br />

Secara umum keberadaan IGD rumah sakit bertujuan untuk :<br />

1. Mencegah kematian dan kecacatan<br />

2. Menerima rujukan atau merujuk pasien baik secara horizontal maupun<br />

vertikal<br />

3. Melakukan penanggulangan korban bencana massal yang terjadi di<br />

dalam dan di luar rumah sakit<br />

4. Melakukan penanganan kasus true dan false emergency selama 24<br />

jam.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 44


5. Mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan penanggulangan<br />

penderita gawat darurat melalui pendidikan serta menyelenggarakan<br />

berbagai kursus yang berhubungan dengan basic dan advanced life<br />

support.<br />

IGD tidak hanya melayani pasien yang datang ke rumah sakit, akan tetapi<br />

juga harus melakukan pembinaan pada masyarakat untuk menyiapkan<br />

kesiapsiagaan dini, hal ini tentunya sangat menunjang untuk<br />

meningkatkan mutu sumber daya manusia dan pelayanan kesehatan<br />

dalam pengembangan desa siaga.<br />

Tujuan dari penguatan IGD rumah sakit adalah menurunkan angka<br />

kematian dan kecacatan akibat kasus gawat darurat melalui :<br />

1. Penguatan kemampuan Instalasi Gawat Darurat rumah sakit sebagai<br />

Safe Community Center bagi Desa Siaga dalam penanggulangan<br />

penderita gawat darurat sehari-hari dan bencana<br />

2. Pengadaan fasilitas Instalasi Gawat Darurat rumah sakit sesuai standar<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Pengadaan alat kesehatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah<br />

sakit umum milik pemerintah daerah harus memenuhi salah satu atau<br />

lebih persyaratan di bawah ini :<br />

a. Telah dikembangkan program Desa Siaga di wilayah kerjanya<br />

b. IGD rumah sakit belum memenuhi standar pelayanan IGD level 2<br />

c. Berada di daerah rawan bencana<br />

d. Akan melakukan pengembangan pada jenis kegawat daruratan<br />

tertentu, misalnya : pusat trauma atau penanganan korban<br />

bencana kimia<br />

e. Ada komitmen pihak RSUD dan pemerintah daerah dalam<br />

peningkatan penanggulangan penderita gawat darurat di rumah<br />

sakit<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 45


2. Persyaratan Teknis<br />

1. Pengadaan alat kesehatan untuk Instalasi Gawat Darurat<br />

berdasarkan revisi Standar Pelayanan Gawat Darurat yang telah<br />

disusun oleh Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik bersama<br />

dengan profesi tahun 2007, dan disesuaikan dengan kebutuhan dan<br />

ketersediaan dana dengan prioritas sebagai berikut :<br />

a. Alat kesehatan yang dapat digunakan untuk mendiagnosis,<br />

menangani, memonitor dan mengevakuasi (proses rujukan) serta<br />

alat medis pendukung untuk penanggulangan penderita gawat<br />

darurat :<br />

i. Trauma (Bedah)<br />

ii. Non Trauma<br />

1) Kegawatdaruratan jantung<br />

2) Kegawatdaruratan penyakit dalam<br />

3) Kegawatdaruratan kebidanan<br />

4) Kegawatdaruratan anak dan neonatus<br />

5) Kegawatdaruratan neurologi, psikiatri, dll<br />

b. Penyediaan alat lebih diutamakan pada alat medis yang sifatnya<br />

mobile.<br />

2. Jenis peralatan medis yang harus disediakan adalah sebagai berikut<br />

a. Diagnosis<br />

Umum :<br />

1. Kit pemeriksaan sederhana : 1 set<br />

2. Examination lamp : 1 unit<br />

Khusus :<br />

3. EKG 12 channel : 1 unit<br />

4. Mobile X-ray : 1 unit<br />

5. Doppler : 1 unit<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 46


6. Glukometer with stick : 1 unit<br />

b. Tindakan<br />

Airway :<br />

7. Emergency resuscitation kit : 1 set<br />

8. Suction pump : 1 set<br />

9. Neck collar : 1 unit<br />

Breathing :<br />

10. Oksigen consentrator : 1 unit<br />

11. Nebulizer : 1 unit<br />

12. Ventilator transport : 1 unit<br />

Circulation :<br />

13. Minor surgery set : 2 unit<br />

14. Siringe pump : 1 unit<br />

15. Infusion pump : 1 unit<br />

c. Monitor<br />

16. Pulse oxymeter : 1 unit<br />

17. Vital sign monitor : 1 unit<br />

d. Gawat Darurat Khusus<br />

Jantung :<br />

18. Defibrilator : 1 unit<br />

Anak – Neonatus :<br />

19. Infant warmer : 1 unit<br />

20. Inkubator : 1 unit<br />

Kebidanan :<br />

21. Meja ginekologi : 1 unit<br />

22. Partus set : 1 unit<br />

23. Vacuum set : 1 set<br />

24. Kuret set : 1 set<br />

25. Sectio caesarian set : 1 set<br />

Bedah :<br />

26. Electro surgical cauter : 1 unit<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 47


27. Meja operasi : 1 unit<br />

28. Lampu operasi mobile : 1 unit<br />

29. Mesin anestesia : 1 set<br />

30. Major surgery set : 1 set<br />

Tindakan khusus lainnya :<br />

31. THT set : 1 set<br />

32. Head lamp : 1 unit<br />

e. Peralatan Medis Pendukung<br />

33. Emergency strecher : 1 unit<br />

34. Sterilisator kering : 1 unit<br />

35. Automatic film processor : 1 unit<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 48


BAB XIII<br />

PENINGKATAN SARANA PRASARANA DAN<br />

PENGADAAN PERALATAN KESEHATAN<br />

UNTUK RUMAH SAKIT SIAP PONEK<br />

Saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) di<br />

<strong>Indonesia</strong> tertinggi di antara negara-negara ASEAN dengan penurunan<br />

sangat lambat. Seperti kita ketahui AKI sebesar 307 per 100.000<br />

kelahiran hidup, sedangkan AKN 20 per 100.000 kelahiran hidup (hasil<br />

survey 2002 – 2003). Hal tersebut berarti setiap jam ada 2 ibu yang<br />

meninggal dan setiap jam ada 10 kematian neonatal. Kematian bayi 35<br />

per 1000 kelahiran hidup (SDKI tahun 2002 – 2003) yang artinya setiap<br />

jam ada 18 kematian bayi. Keadaan tersebut diakibatkan oleh penyebab<br />

utama kematian yang sebenarnya dapat dicegah melalui pendekatan<br />

deteksi dini dan penatalaksanaan yang tepat untuk ibu dan bayi.<br />

Di samping itu konferensi tingkat tinggi PBB pada tahun 2000 menetapkan<br />

bahwa 2 dari 8 tujuan pembangunan millennium (Millennium Development<br />

Goals) pada tahun 2015 sangat terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan<br />

anak yaitu:<br />

• Mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar dua per tiga dari<br />

AKB pada tahun 1990 menjadi 23 dari 32/1000 kelahiran hidup pada<br />

tahun 2015.<br />

• Mengurangi angka kematian ibu sebesar tiga per empat dari AKI pada<br />

tahun 1990 menjadi 102/100000 kelahiran hidup pada tahun 2015.<br />

Rencana Strategis <strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> tahun 2005-2009 telah<br />

menetapkan target penurunan AKI dari 307 menjadi 226/ 100.000<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 49


kelahiran hidup dan AKB dari 35 menjadi 26/ 1000 kelahiran hidup pada<br />

tahun 2009. Dalam mencapai target tersebut perlu dilakukan upaya<br />

terobosan yang efisien yaitu melalui program Pelayanan Obstetri Neonatal<br />

Emergensi Komprehensif (PONEK) di rumah sakit (RS).<br />

Di <strong>Indonesia</strong> penyebab kematian ibu adalah perdarahan, infeksi dan<br />

eklampsia, persalinan macet serta komplikasi abortus. Penyebab kematian<br />

utama adalah perdarahan yang sebagian besar disebabkan oleh retensi<br />

plasenta. Hal ini menunjukkan adanya manajemen persalinan kala III<br />

yang kurang adekuat. Sedangkan kematian ibu akibat infeksi merupakan<br />

indikator kurang baiknya upaya pencegahan dan manajemen infeksi.<br />

Program menurunkan angka kematian ibu dan bayi (maternal neonatal)<br />

dan meningkatkan pelayanan ibu dan bayi yang mempunyai masalah<br />

komplikasi persalinan dan kelahiran kurang bulan sangat diperlukan.<br />

Sehubungan dengan hal tersebut perlu diperoleh dukungan faktor<br />

ketrampilan tenaga kesehatan khusus PONEK serta pelayanan kesehatan<br />

ibu dan bayi yang berkualitas di RS.<br />

Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu<br />

penanganan ibu, maka proses persalinan dan perawatan bayi harus<br />

dilakukan dalam sistem terpadu di tingkat nasional dan regional.<br />

Pelayanan perinatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan<br />

bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk kegiatan<br />

Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergency Komprehensif/ PONEK di rumah<br />

sakit dan Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergency Dasar/PONED di<br />

tingkat Puskesmas.<br />

Program PONEK 24 jam di RS kabupaten/kota merupakan program yang<br />

sangat berperan dalam mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 50


lahir. Untuk mencapai kompetensi dalam bidang tertentu tenaga<br />

kesehatan memerlukan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan,<br />

ketrampilan dan perubahan perilaku Tim PONEK dalam pelayanan kepada<br />

pasien. Sedangkan untuk mendukung pelayanan diperlukan peningkatan<br />

sarana, prasarana dan peralatan di RS PONEK.<br />

Untuk memperoleh pelayanan kesehatan ibu dan bayi (maternal neonatal)<br />

yang berkualitas diperlukan ketersediaan tenaga terampil Tim PONEK<br />

dalam penatalaksanaan kesehatan maternal neonatal dan sarana<br />

prasarana serta peralatan PONEK sesuai standar di rumah sakit.<br />

Rumah sakit yang mendapatkan paket peningkatan sarana prasarana dan<br />

pengadaan peralatan kesehatan untuk rumah sakit siap PONEK dapat<br />

memilih paket peningkatan sarana prasarana saja atau pengadaan<br />

peralatan kesehatan saja, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing<br />

rumah sakit dan ketersediaan dana yang ada.<br />

A. Peningkatan Sarana dan Prasarana<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Rumah Sakit Siap PONEK adalah rumah sakit yang menyelenggarakan<br />

pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal secara komprehensif<br />

dan terintegrasi selama 24 jam.<br />

Kriteria umum Rumah Sakit Siap PONEK meliputi :<br />

a. Minimal rumah sakit kelas C yang menjadi pusat rujukan regional<br />

di wilayah kerjanya.<br />

b. Adanya dukungan pemerintah daerah dan direktur rumah sakit<br />

mempersiapkan Tim PONEK di rumah sakit (terdiri dari 1 dokter<br />

Sp.OG, 1 dokter Sp.A, 1 dokter, 2 bidan dan 1 perawat) dan<br />

biaya operasional untuk kesinambungan program.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 51


2. Persyaratan Teknis<br />

a. Rumah sakit telah memiliki minimal 1 dokter Sp.OG dan 1 dokter<br />

Sp.A<br />

b. Tersedia UTDRS atau BDRS atau UTD PMI<br />

c. Tersedia ruang maternal (kamar bersalin) yang mampu<br />

menyiapkan operasi dalam waktu kurang dari 30 menit<br />

d. Tersedia kamar operasi yang siap (siaga 24 jam) dalam<br />

melakukan operasi bila ada kasus emergensi obstetrik<br />

e. Tersedia ruang neonatal untuk perawatan intensif<br />

Luas lahan dan bangunan untuk peningkatan sarana dan prasarana:<br />

a. Ruangan Maternal<br />

1 Tiga Kamar Bersalin (untuk satu tempat tidur @16 m 2 ) = 48 m 2<br />

2 Dua buah kamar mandi (@ 6 m 2 ) = 12 m 2<br />

3 Kamar periksa (3 m x 4 m) = 12 m 2<br />

4 Ruang Perawatan (4 TT @ 8 m 2 ) = 32 m 2<br />

5 Ruang Isolasi untuk kasus Infeksi (2 TT @ 8 m 2 ) = 16 m 2<br />

6 Ruang Perawatan Intensif/Eklampsia/Sepsis (2 TT @ 8 m 2 ) = 16 m 2<br />

7 Ruang Tindakan operasi kecil/darurat/one day care (2 TT @<br />

12 m 2 ) = 24 m 2<br />

8 Nurse Station (4 m x 4 m) = 16 m 2<br />

9 Ruang Jaga Dokter (3 m x 5 m) = 15 m 2<br />

10 Ruang Jaga Bidan (2 TT @ 6 m 2 ) = 12 m 2<br />

11 Dua toilet/kamar mandi staf (@ 2 x 2.25 m 2 ) = 9 m 2<br />

12 Ruang Obat (Depo Farmasi Ruangan) = 6 m 2<br />

13 Gudang Peralatan (2 m x 1 m) = 2 m 2<br />

14 Ruang Kotor (tempat cuci peralatan) (4 m x 2 m) = 8 m 2<br />

15 Pantry (2 m x 2 m) = 4 m 2<br />

Total = 232 m 2<br />

b. Ruang Neonatal<br />

1 Unit Perawatan Khusus = 20 m 2<br />

2 Ruang Laktasi = 6 m 2<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 52


3 Ruang Pencucian Incubator = 6 m 2<br />

4 Nurse Station (4 m x 4 m) = 16 m 2<br />

5 Ruang Jaga Bidan (2 TT @ 6 m 2 ) = 12 m 2<br />

6 Dua toilet/kamar mandi staf (@ 2 x 2.25 m 2 ) = 9 m 2<br />

7 Ruang Obat (Depo Farmasi Ruangan) = 6 m 2<br />

8 Gudang Peralatan (2 m x1 m) = 2 m 2<br />

9 Ruang Kotor (tempat cuci peralatan) (4 m x 2 m) = 8 m 2<br />

10 Ruang Linen bersih = 9 m 2<br />

Total = 94 m 2<br />

Total (a) + (b) = 326 m 2<br />

Bila luas lahan tidak memungkinkan, maka renovasi/pembangunan<br />

disesuaikan dengan kondisi setempat dan tetap memperhatikan<br />

kebutuhan minimal pelayanan.<br />

Denah dan Tata ruang<br />

Rancangan denah dan tata ruang maternal dan neonatal harus<br />

memenuhi beberapa persyaratan teknis sesuai dengan Pedoman<br />

Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi<br />

Komprehensif (PONEK) 24 Jam di Rumah Sakit yang dikeluarkan<br />

oleh Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, <strong>Departemen</strong><br />

<strong>Kesehatan</strong> RI Tahun 2007.<br />

Bila daerah mempunyai keterbatasan untuk mengikuti pedoman<br />

tersebut di atas, maka daerah dapat mengikuti acuan di bawah ini.<br />

1) Ruang Maternal<br />

a. Kamar bersalin<br />

• Lokasi berdekatan dengan kamar operasi dan IGD<br />

• Luas minimal 6 m 2 per orang<br />

• Paling kecil, ruangan berukuran 12 m 2<br />

• Harus ada tempat untuk isolasi ibu di tempat terpisah<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 53


• Tiap ibu bersalin harus punya privasi agar keluarga dapat<br />

hadir<br />

• Ruangan bersalin tidak boleh merupakan tempat lalu lalang<br />

orang<br />

• Bila kamar operasi juga ada dalam lokasi yang sama,<br />

upayakan tidak melintas pada ruang bersalin<br />

• Minimal 2 kamar bersalin terdapat pada setiap rumah sakit<br />

umum<br />

• Kamar bersalin terletak sangat dekat dengan kamar<br />

neonatal, untuk memudahkan transportasi bayi dengan<br />

komplikasi ke ruang rawat<br />

• Idealnya sebuah ruang bersalin merupakan unit<br />

terintegrasi: kala 1, kala 2 dan kala 3 yang berarti setiap<br />

pasien diperlakukan utuh sampai kala 4 bagi ibu bersama<br />

bayinya secara privasi. Bila tidak memungkinkan, maka<br />

diperlukan dua kamar kala 1 dan sebuah kamar kala 2.<br />

• Kamar bersalin harus dekat dengan ruang jaga perawat<br />

(nurse station) agar memudahkan pengawasan ketat<br />

setelah pasien partus sebelum dibawa ke ruang rawat (post<br />

partum). Selanjutnya bila diperlukan operasi, pasien akan<br />

dibawa ke kamar operasi yang berdekatan dengan kamar<br />

bersalin.<br />

• Harus ada kamar mandi/toilet yang berhubungan dengan<br />

kamar bersalin<br />

• Ruang postpartum harus cukup luas, standar 8 m 2 per<br />

tempat tidur (bed)<br />

• Ruang tersebut terpisah dari fasilitas : toilet, kloset, lemari<br />

• Pada ruang dengan banyak tempat tidur, jarak antar<br />

tempat tidur minimal 1 meter<br />

• Jumlah tempat tidur per ruangan maksimum 4 buah<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 54


• Tiap ruangan harus mempunyai jendela sehingga cahaya<br />

dan udara cukup<br />

• Harus ada fasilitas untuk cuci tangan pada tiap ruangan<br />

• Tiap pasien harus punya akses ke kamar mandi privasi<br />

(tanpa ke koridor)<br />

• Kamar periksa/diagnostik harus mempunyai luas sekurangkurangnya<br />

11 m 2 dan berisi : tempat tidur pasien/obsgin,<br />

kursi pemeriksa, lampu sorot, troli alat, lemari obat kecil,<br />

USG mobile dan troli emergensi<br />

• Ada ruang perawat (nurse station)<br />

• Ruang isolasi bagi kasus infeksi perlu disediakan seperti<br />

pada kamar bersalin<br />

• Ruang tindakan operasi/kecil darurat/one day care : untuk<br />

kuret, penjahitan dan sebagainya<br />

• Ruang tunggu bagi keluarga pasien<br />

b. Unit Perawatan Intensif/Eklampsia/Sepsis<br />

• Unit ini harus berada di samping ruang bersalin, atau<br />

setidaknya jauh dari area yang sering dilalui<br />

• Paling kecil, ruangan berukuran 18 m 2<br />

• Di ruang dengan beberapa tempat tidur, sedikitnya ada<br />

jarak antara ranjang satu dengan ranjang lainnya<br />

• Ruangan harus dilengkapi paling sedikit enam steker listrik<br />

yang dipasang dengan tepat untuk peralatan listrik<br />

2) Ruangan Neonatal<br />

a. Unit Perawatan Intensif<br />

• Unit ini harus berada di samping ruang bersalin atau<br />

setidaknya jauh dari area yang sering dilalui<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 55


• Minimal ruangan berukuran 18 m 2<br />

• Di ruangan dengan beberapa tempat tidur sedikitnya ada<br />

jarak antar ranjang<br />

• Harus ada tempat untuk isolasi bayi di area terpisah<br />

• Ruang harus dilengkapi paling sedikit 6 steker yang<br />

dipasang dengan tepat untuk peralatan listrik<br />

b. Unit Perawatan Khusus<br />

• Unit ini harus berada di samping ruang bersalin atau<br />

setidaknya jauh dari area yang sering dilalui<br />

• Minimal ruangan berukuran 12 m 2<br />

• Harus ada tempat untuk isolasi bayi di tempat terpisah<br />

• Paling sedikit harus ada jarak antara inkubator dengan<br />

tempat tidur bayi<br />

c. Area laktasi<br />

Minimal ruangan berukuran 6 m 2<br />

d. Area pencucian inkubator<br />

Minimal ruangan berukuran 6-8 m 2<br />

Dalam rangka penyelenggaraan PONEK, perlu mempertimbangkan<br />

kebutuhan bagi laki-laki dan perempuan, antara lain :<br />

• Adanya pemisahan visual antara ruang bersalin satu dengan<br />

yang lainnya<br />

• Sarana, prasarana dan peralatan yang ada harus<br />

mempertimbangkan ergonomis dan kemudahan aksesibilitas<br />

bagi ibu hamil<br />

B. Pengadaan Peralatan (terlampir)<br />

1. Peralatan Neonatal<br />

2. Peralatan Maternal<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 56


BAB XIV<br />

UNIT TRANSFUSI DARAH RUMAH SAKIT<br />

Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS) adalah salah satu instalasi di<br />

RS yang mempunyai peran sebagai penyedia darah transfusi yang aman<br />

(lulus skreening Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah/IMLTD) dengan<br />

tugas antara lain melakukan rekruitmen donor sukarela, melakukan<br />

seleksi donor, melakukan penyadapan darah donor, melakukan screening<br />

terhadap penyakit IMLTD, melakukan penyimpanan darah sebagai stock,<br />

melakukan pemeriksaan golongan darah, crossmatch, mengirim darah<br />

transfusi yang telah aman ke bagian lain / ruangan lain yang<br />

membutuhkan, memantau reaksi transfusi yang terjadi serta melakukan<br />

pencatatan dan pelaporan.<br />

A. Pembangunan Baru<br />

Pembangunan baru UTDRS dilaksanakan dalam rangka meningkatkan<br />

mutu pelayanan darah di rumah sakit khususnya dan meningkatkan mutu<br />

pelayanan rumah sakit pada umumnya.<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Pembangunan fasilitas UTDRS mengacu pada persyaratan umum<br />

sebagai berikut :<br />

a. Tidak terdapat UTD yang dapat memasok kebutuhan darah aman di<br />

rumah sakit yang bersangkutan<br />

b. Terdapat rumah sakit pemerintah pada wilayah setempat<br />

c. Tidak boleh dijadikan sumber PAD, atau profit center di RS karena<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 57


pelayanan darah harus bersifat nirlaba<br />

d. Dinas <strong>Kesehatan</strong> setempat mempunyai sistem pengawasan dan<br />

pembinaan pelayanan transfusi darah<br />

e. Biaya operasional dan pemeliharaan UTD diusulkan oleh RS<br />

setempat melalui APBD atau sumber lainnya<br />

f. Lokasi berada di tempat yang strategis bagi ruang-ruang perawatan<br />

dan ruang emergensi serta ruang operasi<br />

g. Dalam melaksanakan perannya UTDRS harus berkoordinasi dengan<br />

Dinas <strong>Kesehatan</strong> setempat dalam jejaring pelayanan darah<br />

kabupaten/kota serta merupakan bagian dari jejaring pelayanan<br />

darah propinsinya<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Luas lahan dan bangunan<br />

Luas lahan dan bangunan dari UTDRS didasarkan pada jenis<br />

pelayanan dan kegiatan yang dilaksanakan.<br />

Adapun luasan itu adalah :<br />

1) Ruang pimpinan luas : 9 m 2<br />

2) Ruang tunggu donor sukarela luas : 7.5 m 2<br />

3) Ruang administrasi dan loket luas : 9 m 2<br />

4) Ruang pemeriksaan/seleksi donor luas : 7.5 m 2<br />

5) Ruang AFTAP luas : 10 m 2<br />

6) Ruang pemulihan luas : 6 m 2<br />

7) Ruang laboratorium & R.cuci luas : 16 m 2<br />

8) Ruang penyimpanan darah luas : 6 m 2<br />

9) Kamar mandi / WC (2 buah) luas : 6 m 2<br />

10) Ruang jaga luas : 7.5 m 2<br />

11) Ruang genset/gudang luas : 7.5 m 2<br />

12) Lorong/sirkulasi ruangan luas : 8 m 2<br />

TOTAL 100 m 2<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 58


Bila luas lahan tidak memungkinkan, maka pembangunan disesuaikan<br />

dengan kondisi setempat dengan tetap memperhatikan kebutuhan<br />

minimal pelayanan.<br />

Dalam rangka penyelenggaraan UTDRS, perlu mempertimbangkan<br />

kebutuhan bagi laki-laki dan perempuan, antara lain adanya pemisahan<br />

visual antara ruang penyadapan darah satu dengan yang lainnya.<br />

b. Denah dan tata ruang<br />

Rancangan denah dan tata ruang pada UTDRS harus<br />

mempertimbangkan aksesibilitas dan kemudahan dari kegiatan yang<br />

dilaksanakan. Adapun denah dan tata ruang UTDRS harus memenuhi<br />

beberapa persyaratan teknis dari pelayanan kesehatan yang ada, di<br />

antaranya :<br />

1) Bangunan berada dalam lingkungan/bangunan RS<br />

2) Bangunan minimal memiliki beberapa ruangan antara lain :<br />

• Ruang administrasi<br />

• Ruang penyadapan darah<br />

• Ruang laboratorium<br />

• Ruang penyimpanan darah dan reagen<br />

• ruang cuci<br />

• WC<br />

3) Bangunan memiliki sistem supply air yang cukup<br />

4) Bangunan memiliki sistem limbah sesuai standar/dapat bergabung<br />

dengan limbah RS<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 59


B. Rehabilitasi UTDRS<br />

Rehabilitasi UTDRS ditujukan pada rumah sakit yang memiliki UTD yang<br />

telah berfungsi, khususnya untuk meningkatkan kualitas pelayanan darah<br />

dan pelayanan secara keseluruhan di rumah sakit.<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Peningkatan kualitas UTDRS yang telah ada mengacu pada persyaratan<br />

umum sebagai berikut :<br />

• kondisi fisik (rusak ringan, sedang, berat)<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Luas lahan dan bangunan<br />

Luas lahan dan bangunan dari UTDRS mengacu pada<br />

pembangunan baru UTDRS.<br />

b. Denah dan tata ruang<br />

Rancangan denah dan tata ruang pada UTDRS harus<br />

mempertimbangkan aksesibilitas dan kemudahan dari kegiatan<br />

yang dilaksanakan. Denah dan tata ruang UTDRS mengacu pada<br />

pembangunan baru UTDRS.<br />

C. Pemenuhan Kebutuhan Peralatan UTDRS<br />

Agar UTDRS dapat berfungsi dengan optimal, maka perlu didukung<br />

dengan peralatan UTDRS yang berkualitas dan memenuhi standar.<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Pemenuhan kebutuhan peralatan UTDRS mengacu pada persyaratan<br />

umum sebagai berikut :<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 60


a. Pembangunan baru dan renovasi UTDRS melalui DAK 2009<br />

b. UTDRS yang didirikan melalui DAK 2008 dan belum mendapat<br />

alokasi peralatan melalui APBN 2008<br />

c. Biaya operasional dan pemeliharaan UTD diusulkan oleh RS<br />

setempat melalui APBD atau sumber lainnya<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

Peralatan dan bahan habis pakai untuk UTDRS adalah sebagai berikut :<br />

a. Peralatan seleksi donor dan IMLTD<br />

• Hemoscale : 1 unit<br />

• Hemoglobinometer : 1 unit<br />

• Hand sealer : 2 unit<br />

• Tempat tidur donor : 2 unit<br />

• Stetoskop dewasa : 2 unit<br />

• Spygmomanometer air raksa : 2 unit<br />

• Timbangan badan : 2 unit<br />

b. Peralatan penunjang laboratorium<br />

• Plasma extractor : 1 unit<br />

• Dry incubator : 1 unit<br />

• Serological centrifuge : 1 unit<br />

• Serological rotator : 1 unit<br />

• Adjustable M/C Micropipete<br />

- Ukuran 5 – 50 µl : 1 unit<br />

- Ukuran 50 – 200 µl : 1 unit<br />

• Mikroskop binokuler elektrik : 1 unit<br />

• Peralatan pemeriksaaan uji saring<br />

metode gel test / microplate<br />

: 1 unit<br />

• Peralatan laboratorium lain : 2 paket<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 61


(Paket terdiri dari : Pasteur pipet plastic, labu semprot, rak<br />

tabung, tabung ukuran 12 x 75 mm, tabung ukuran 5 mm,<br />

hematokrit tube, beker glass, sarung tangan, lab jas, blood<br />

grouping plate, baskom cuci, gunting stainless steel, klem lab,<br />

gelas melamin, object glass, micro pipet yellow type)<br />

c. Distribusi cool box<br />

• untuk mobile unit (25-50 ktg) : 2 unit<br />

• untuk ruangan (2-5 ktg) : 2 unit<br />

d. Penyimpan reagen dan darah<br />

• Blood bank refrigerator : 1 unit<br />

• Medical refrigerator : 1 unit<br />

e. Bahan Habis Pakai<br />

1. Kantong darah<br />

- Single bag 250 ml/350ml : sesuai kebutuhan<br />

- Transfer bag : sesuai kebutuhan<br />

2. Reagen<br />

• Anti-HCV : 1 paket<br />

• HbsAg : 1 paket<br />

• Golongan darah ABO, Rhesus dan<br />

uji silang metode 3 fase dengan bovine<br />

albumin 22% dan coombs serum : 1 paket<br />

• Sifilis : 1 paket<br />

• Reagen untuk pemeriksaan uji saring<br />

metode gel test/microplate<br />

: 1 paket<br />

• HIV/AIDS : 1 paket<br />

• Larutan CuSO4 dengan BJ 1,053 : 1 paket<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 62


• NaCl 0,9 % : 1 paket<br />

• Cairan desinfectant : 1 paket<br />

• Aquabidest : 1 paket<br />

f. Peralatan kantor : 1 paket<br />

(Paket terdiri dari : meja kantor, meja komputer, komputer,<br />

printer, white board, kursi kantor) mempergunakan APBD,<br />

untuk pembangunan baru UTDRS.<br />

kecuali<br />

Mengingat pelayanan darah mempunyai resiko cukup tinggi, maka<br />

peralatan UTDRS harus memiliki kualitas tinggi dengan jaminan purna<br />

jual minimal 3 tahun.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 63


BAB XV<br />

BANK DARAH RUMAH SAKIT<br />

Sejalan dengan kebijakan Depkes dalam peningkatan kualitas dan akses<br />

pelayanan darah seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri<br />

<strong>Kesehatan</strong> No. 423 Tahun 2007 yaitu seluruh rumah sakit memiliki Bank<br />

Darah Rumah Sakit (BDRS), maka perlu dibangun BDRS di setiap RS<br />

Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai pendukung pelaksanaan pelayanan<br />

transfusi darah dengan sistem distribusi tertutup.<br />

BDRS adalah unit kerja di rumah sakit yang melaksanakan manajemen<br />

pelayanan transfusi darah di rumah sakit. Fungsi BDRS adalah sebagai<br />

pelaksana dan penanggung jawab pemenuhan kebutuhan darah di rumah<br />

sakit sebagai bagian dari pelayanan rumah sakit secara keseluruhan<br />

bekerjasama dengan UTD setempat sebagai pemasok darah yang aman.<br />

Pembangunan Baru<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Pembangunan fasilitas BDRS mengacu pada persyaratan umum<br />

sebagai berikut :<br />

a. Terdapat UTD PMI yang dapat memasok kebutuhan darah aman di<br />

kabupaten/kota setempat.<br />

b. Terdapat Rumah Sakit Pemerintah di wilayah setempat<br />

c. Dinas <strong>Kesehatan</strong> setempat mempunyai sistem pengawasan dan<br />

pembinaan pelayanan transfusi darah<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 64


d. Ada komitmen daerah untuk membantu operasionalisasi dan<br />

pemeliharaan BDRS melalui APBD.<br />

2. Persyaratan teknis<br />

a. Luas ruang<br />

Luas ruang BDRS didasarkan pada jenis ruang kegiatan yang<br />

dilaksanakan. Adapun luasan itu adalah :<br />

1) Ruang administrasi dan loket penerimaan<br />

sampel darah Luas : 5 m 2<br />

2) Ruang laboratorium Luas : 9 m 2<br />

3) Ruang penyimpanan darah Luas : 6 m 2<br />

4) Ruang kepala BDRS dan ruang rapat Luas : 6 m 2<br />

5) Ruang jaga petugas Luas : 5 m 2<br />

6) Ruang gudang Luas : 3 m 2<br />

7) Ruang kamar mandi Luas : 3 m 2<br />

8) Lorong Luas : 3 m 2<br />

TOTAL 40 m 2<br />

Bila luas lahan tidak memungkinkan, maka pembangunan<br />

disesuaikan dengan kondisi setempat dengan tetap memperhatikan<br />

kebutuhan minimal pelayanan.<br />

b. Denah dan tata ruang<br />

Rancangan denah dan tata ruang pada BDRS harus<br />

mempertimbangkan aksesibilitas dan kemudahan dari kegiatan yang<br />

dilaksanakan. Adapun denah dan tata ruang BDRS harus memenuhi<br />

beberapa persyaratan teknis dan pelayanan kesehatan yang ada, di<br />

antaranya :<br />

1) Bangunan berada di dalam lingkungan/bangunan RS<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 65


2) Lokasi berada di tempat yang strategis dan mudah dijangkau dari<br />

ruang-ruang perawatan dan ruang emergensi serta ruang operasi<br />

3) Luas minimal 40 m 2 dengan cahaya dan ventilasi yang cukup<br />

serta ber-AC termasuk ruang administrasi secara terpisah<br />

4) Fasilitas air mengalir dan listrik yang memadai, genset atau UPS<br />

yang mampu mem-back up refrigerator agar stabilitas suhu tetap<br />

terjaga<br />

5) Tersedia 2 bak cuci yang terdiri dari bak cuci tangan dan bak<br />

cuci alat<br />

6) Lantai ruangan ada tanpa sambungan (vinyl), sudut lantai<br />

melengkung<br />

c. Peralatan dan Bahan Habis Pakai<br />

Peralatan minimal BDRS adalah sebagai berikut :<br />

1) Blood bank refrigerator : 1 unit<br />

2) Serological centrifuge : 2 unit<br />

3) Serological rotator : 1 unit<br />

4) Dry incubator : 1 unit<br />

5) Microskop binoculer : 1 unit<br />

6) Plasma extractor : 1 unit<br />

7) Set peralatan uji silang serasi dengan<br />

metode gel /microplate<br />

: 1 unit<br />

8) Peralatan laboratorium lainnya : 1 paket<br />

(Paket terdiri dari : pasteur pipet plastic, set alat pemeriksaan<br />

uji silang serasi dengan metode gel test, labu semprot, rak<br />

tabung, tabung ukuran 12 x 75 mm, tabung ukuran 5 ml,<br />

hematokrit tube, beker glass, blood grouping plate, baskom<br />

cuci, gelas melamin, gunting stainless steel, klem lab,<br />

korentang, sarung tangan, jas laboratorium dan kacamata<br />

pelindung, object glass, timer, micro pipete yellow type)<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 66


9) Cool box kapasitas 3 – 5 kantong darah : 3 unit<br />

10) Bahan habis pakai<br />

• Coombs control cell : 1 vial<br />

• NaCl 0,9% (@500ml) : 25 vial<br />

• Reagen golongan darah ABO, Rhesus<br />

dan uji silang metode 3 fase dengan<br />

bovine albumin 22% dan coomb serum : 10 vial (@10cc)<br />

• Reagen untuk pemeriksaan uji saring<br />

metode gel test / microplate<br />

: 1 paket<br />

• Cairan desinfectant : 1 paket<br />

11) Perlengkapan administrasi<br />

• Meja tulis dan kursi<br />

• Mesin ketik<br />

• Komputer dan printer<br />

• Lemari arsip<br />

• Telepon dan Faksimili<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 67


BAB XVI<br />

FASILITAS TEMPAT TIDUR<br />

KELAS III RUMAH SAKIT<br />

Rumah sakit yang mendapatkan paket peningkatan fasilitas tempat<br />

tidur kelas III adalah rumah sakit milik pemerintah daerah propinsi<br />

maupun milik pemerintah daerah kabupaten/kota yang melaksanakan<br />

program Jaminan <strong>Kesehatan</strong> Masyarakat (Jamkesmas) dengan BOR<br />

rata-rata kelas III rumah sakit ≥ 85 % dan kecenderungan meningkat<br />

dari tahun ke tahun. Di samping itu, rumah sakit tersebut belum<br />

mendapat alokasi untuk peningkatan fasilitas tempat tidur kelas III<br />

melalui DAK TA 2008.<br />

Peningkatan Fasilitas Tempat Tidur Kelas III RS<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Masih tersedianya lahan untuk peningkatan fasilitas ini.<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Luas Lahan dan Tata Ruang Bangunan<br />

Pembangunan ruang rawat inap kelas III RS harus<br />

memperhatikan fungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan<br />

serta alur pelayanan untuk kelancaran dalam pelayanan pasien.<br />

Oleh karena itu setiap pembangunan ruang rawat inap kelas III<br />

yang baik, berisi 8 (delapan) set tempat tidur yang dilengkapi<br />

fasilitas penunjang antara lain : selasar, 2 (dua) buah kamar<br />

mandi, 2 (dua) buah wastafel serta 2 (dua) buah ceiling fan.<br />

Bila direncanakan membangun lebih dari 4 (empat) ruang rawat<br />

inap kelas III, pada setiap pembangunan 4 (empat) ruang<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 68


awat inap ( dengan jumlah tempat tidur 32 buah ) atau<br />

kelipatannya, maka perlu dibangun 1 (satu) ruang perawat<br />

(Nurse Station) yang dilengkapi dengan ruang-ruang<br />

pendukungnya.<br />

Adapun contoh ukuran luas ruangan bangunan tersebut di<br />

atas adalah sebagai berikut :<br />

1) Ruang Rawat Inap Kelas III<br />

• Ruang rawat inap kelas III 8 x 9 m 2 = 72 m 2<br />

• 2 buah kamar mandi @ 2 x 3 m 2 = 12 m 2<br />

• Selasar 8 x 2.5 m 2 = 20 m 2<br />

Total luas bangunan yang dibutuhkan = 104 m 2<br />

2) Ruang Perawat (Nurse Station)<br />

• 1 Ruang kerja perawat 3 x 3 m 2 = 9 m 2<br />

• 1 Ruang istirahat petugas 3 x 3 m 2 = 9 m 2<br />

• 1 Kamar mandi petugas 2 x 1.5 m 2 = 3 m 2<br />

Total luas bangunan yang dibutuhkan = 21 m 2<br />

Apabila luas lahan yang dimiliki rumah sakit terbatas, maka<br />

pembangunan disesuaikan dengan kondisi setempat dan tetap<br />

memperhatikan acuan ketentuan pembangunan ruang<br />

pelayanan kesehatan.<br />

b. Spesifikasi Teknis Bangunan<br />

1) Ruang Rawat Inap Kelas III<br />

• Lantai terbuat dari keramik kualitas satu (KW–1)<br />

• Dinding tembok ½ bata berplester dan dicat<br />

• Atap dari genting dengan plafon<br />

• Ruang rawat inap dilengkapi dengan 2 buah wastafel dari<br />

keramik serta 2 buah kran dan saluran pembuangan<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 69


• Kamar mandi berlantai keramik kasar (tidak licin)<br />

dilengkapi 1 bak mandi, 1 closet duduk dan 1 gantungan<br />

infus<br />

2) Ruang Perawat (Nurse Station)<br />

• Lantai terbuat dari keramik kualitas satu (KW–1)<br />

• Dinding tembok ½ bata berplester dan dicat<br />

• Atap dari genting dengan plafon<br />

• Ruang kerja perawat dilengkapi dengan 1 buah wastafel<br />

dari keramik serta 1 buah keran dan saluran pembuangan<br />

• Kamar mandi berlantai keramik kasar (tidak licin)<br />

dilengkapi 1 bak mandi dan 1 closet duduk<br />

c. Peralatan kesehatan<br />

Peralatan kesehatan yang ada pada setiap ruang rawat inap<br />

kelas III RS berisi 8 set tempat tidur, di mana setiap set<br />

tempat tidur terdiri dari :<br />

1) 1 buah tempat tidur dengan kelengkapannya (matras, bantal<br />

dan guling)<br />

2) 1 buah nakas<br />

3) 1 buah tiang infus<br />

Adapun persyaratan teknis peralatan kesehatan tersebut harus<br />

memenuhi seluruh kriteria di bawah ini :<br />

1) Berkualitas<br />

2) Kebutuhan dan pemanfaatannya sesuai dengan situasi dan<br />

kondisi setempat<br />

3) Keamanan<br />

4) Kenyamanan<br />

5) Kemudahan dalam pengoperasionalan/pemakaian<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 70


6) Kemudahan dalam pemeliharaan<br />

7) Kemudahan dalam perbaikan<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 71


BAB XVII<br />

PERALATAN NON KESEHATAN TERBATAS<br />

Pengadaan peralatan non kesehatan terbatas adalah untuk meningkatkan<br />

mutu pelayanan kesehatan dasar dan diperuntukkan bagi<br />

Poskesdes/Pustu/Puskesmas/Puskesmas Perawatan dan Dinas <strong>Kesehatan</strong><br />

Kabupaten/Kota.<br />

Dukungan peralatan kesehatan diperuntukkan bagi<br />

A. Sistem Informasi <strong>Kesehatan</strong><br />

Dalam upaya mewujudkan Sistem Informasi <strong>Kesehatan</strong> yang evidence<br />

based di <strong>Indonesia</strong>, dikembangkan Sistem Informasi <strong>Kesehatan</strong> Daerah<br />

(SIKDA) dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.<br />

Pengadaan peralatan sistem informasi kesehatan melalui DAK bertujuan<br />

untuk memacu Sistem Informasi <strong>Kesehatan</strong> Kabupaten/Kota khususnya di<br />

Puskesmas sehingga mampu menyediakan data/informasi yang cepat,<br />

akurat, dan mutakhir.<br />

Dengan adanya peralatan sistem informasi kesehatan di Puskesmas<br />

diharapkan akan mempercepat pelayanan kesehatan atau manajemen<br />

pasien di Puskesmas, serta mendukung administrasi Puskesmas. Dengan<br />

dukungan ini diharapkan data/informasi yang disampaikan ke Dinas<br />

<strong>Kesehatan</strong> Kabupaten/Kota adalah data yang lengkap, akurat dan<br />

mutakhir.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 72


Pengadaan peralatan Sistem informasi <strong>Kesehatan</strong> di Puskesmas dapat<br />

dilakukan secara bertahap yaitu tahap I dan tahap II.<br />

Berikut ini adalah penjelasan untuk masing-masing tahap:<br />

1. Pengadaan peralatan SIK Puskesmas tahap I<br />

Tahap I ditujukan untuk mendukung administrasi pelayanan Puskesmas,<br />

khususnya dibidang pengelolaan data.<br />

Kriteria Puskesmas untuk tahap I :<br />

a. Di Puskesmas tersedia aliran listrik untuk menghidupkan personal<br />

komputer<br />

b. Di Puskesmas tersedia tenaga atau operator yang akan<br />

mengoperasikan komputer<br />

c. Di Puskesmas tersedia biaya pemeliharaan komputer serta biaya<br />

operasionalnya (kertas, tinta printer, honor petugas, listrik)<br />

d. Merencanakan pengembangan Sistem Informasi <strong>Kesehatan</strong> tahapan<br />

selanjutnya.<br />

Urutan kegiatan tahap I (satu) :<br />

a. Pengadaan komputer beserta printer<br />

b. Pengadaan software pengolah data, pengolah kata dan penyajian<br />

(misalnya microsoft excell, microsoft word dan microsoft power point)<br />

c. Kursus atau pengenalan komputer untuk tenaga pengelola komputer<br />

agar mampu menggunakan paket software tersebut diatas.<br />

d. Data entri laporan sesuai formulir yang telah ditetapkan dengan<br />

menggunakan excel.<br />

e. Mengolah data yang telah di entri dalam bentuk tabel, grafik, peta dan<br />

narasi yang disajikan secara bulanan, triwulan, tahunan.<br />

f. Mengirim laporan ke Dinas <strong>Kesehatan</strong> <strong>Kesehatan</strong> Kabupaten/Kota<br />

dengan disket, flashdisk.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 73


Pengadaan komputer, printer dan software dapat dibiayai dengan<br />

DAK Tahun 2009, sedangkan untuk kegiatan lainnya dialokasikan<br />

dari sumber anggaran lain.<br />

Spesifikasi peralatan tahap I (satu) :<br />

Komputer sebanyak 1 (satu) buah<br />

• Corporate Desktop PC<br />

• Intel Pentium Dual-Core Processor<br />

• Minimum 512 MB Memory DDR-2 SDRAM<br />

• Mimimum 80 harddrive, 7200 RPM<br />

• Integrated 10/100/1000 LAN<br />

• Windows XP Professional, Vista atau Linux<br />

• LCD Monitor 15 inch<br />

• CPU dan Monitor satu merk<br />

• Printer Deksjet/Inkjet<br />

2. Pengadaan peralatan SIK Puskesmas tahap II<br />

Tahap II ditujukan untuk mendukung pelayanan pasien secara langsung,<br />

sehingga pelayanan menjadi lebih cepat dan akurat.<br />

Kriteria Puskesmas tahap II :<br />

a. Adanya komitmen Kepala Puskesmas untuk mengembangkan jaringan<br />

komputer di Puskesmas dalam mendukung pelayanan pasien.<br />

b. Di Puskesmas tersedia aliran listrik yang hidup terus menerus pada jam<br />

kantor (tidak sering putus), untuk menghidupkan jaringan komputer<br />

c. Di Puskesmas tersedia tenaga atau operator terlatih yang akan<br />

mengoperasikan jaringan komputer<br />

d. Di Puskesmas tersedia biaya pemeliharaan jaringan komputer serta<br />

biaya operasionalnya (kertas, tinta printer, honor petugas, listrik)<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 74


Urutan kegiatan untuk tahap II :<br />

a. Pengadaan peralatan jaringan komputer yang terdiri:<br />

1) 1 (satu) buah komputer server ditempatkan di Tata Usaha<br />

2) 5 (lima) buah komputer workstation beserta printer yang dipasang<br />

untuk: loket pendaftaran, poli umum, poli gigi, poli KIA, pelayanan<br />

obat<br />

3) Perkabelan jaringan komputer yang terdiri dari switch/hub, kabel<br />

UTP cat 5 dan pemasangannya.<br />

4) Un Interuptable Power (UPS) sebanyak 1 (satu) buah<br />

b. Pengadaan software aplikasi, yaitu software untuk menjalankan sistem<br />

pelayanan kesehatan di Puskesmas. Dalam hal ini dapat mereplikasi<br />

software yang telah digunakan di Puskesmas yang lain.<br />

c. Kursus atau pelatihan tenaga pengelola komputer yang akan<br />

mengoperasikan komputer di setiap titik layanan agar mampu<br />

menggunakan paket software aplikasi tersebut diatas.<br />

d. Data entri laporan disetiap titik pelayanan sesuai dengan prosedur<br />

pelayanan pasien di Puskesmas.<br />

e. Mencetak data yang telah di entri dalam bentuk laporan yang telah<br />

dibuat oleh software aplikasi dalam tabel, atau grafik selanjutnya<br />

dibuat narasi<br />

f. Mengirim laporan ke Dinas <strong>Kesehatan</strong> <strong>Kesehatan</strong> Kabupaten/Kota<br />

dengan disket, flashdisk.<br />

Pengadaan peralatan jaringan komputer dan software aplikasi termasuk<br />

cara penggunaannya dapat dibiayai dengan DAK Tahun 2009, sedangkan<br />

untuk kegiatan lainnya dialokasikan dari sumber anggaran lain.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 75


Spesifikasi perangkat untuk tahap II adalah:<br />

1. Komputer Server sebanyak 1 (satu) buah<br />

• Intel Xeon Processor<br />

• Minimum 2 GB<br />

• Mimimum 160GB harddrive 7200 RPM<br />

• Integrated 10/100/1000 LAN<br />

• LCD Monitor 15 inch<br />

• CPU dan Monitor satu merk<br />

2. Komputer Workstation sebanyak 5 (lima) buah<br />

• Corporate Desktop PC<br />

• Intel Pentium Dual-Core Processor<br />

• Minimum 512 MB Memory DDR-2 SDRAM<br />

• Mimimum 80 harddrive, 7200 RPM<br />

• Integrated 10/100/1000 LAN<br />

• Windows XP Professional, Vista atau Linux<br />

• LCD Monitor 15 inch<br />

• CPU dan Monitor satu merk<br />

• Printer Deskjet/Inkjet<br />

3. Perangkat untuk perkabelan meliputi<br />

• Switch/hub 10/100, 8 port<br />

• Kabel UTP Category 5<br />

• Pemasangan/instalasi<br />

4. Un Interuptable Power (UPS) sebanyak 1 (satu) buah 1 KVA<br />

5. Software Aplikasi Puskesmas :<br />

• Modul Manajemen Pasien<br />

• Modul Manajemen Program<br />

• Modul Manajemen Unit<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 76


Catatan Tambahan<br />

• Pengadaan peralatan Sistem Informasi <strong>Kesehatan</strong> untuk Puskesmas<br />

ini merujuk pada Buku Pedoman Pengembangan Bank Data<br />

Kabupaten tahun 2008.<br />

B. Peralatan Promosi <strong>Kesehatan</strong><br />

Kegiatan DAK Program Promosi <strong>Kesehatan</strong> tahun 2009 dialokasikan<br />

untuk pengadaan peralatan promosi kesehatan di Puskesmas. Tujuan<br />

kegiatan dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan promosi<br />

kesehatan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dasar terutama<br />

dalam rangka pemerataan, jangkauan dan kualitas pelayanan<br />

kesehatan di daerah serta melengkapi kebutuhan sarana/peralatan<br />

para pengelola program Promosi <strong>Kesehatan</strong> di Puskesmas, untuk<br />

meningkatkan dukungan promosi program prioritas pembangunan<br />

kesehatan nasional khususnya terkait upaya menurunkan angka<br />

kematian ibu dan bayi di daerahnya masing – masing.<br />

1. Persyaratan Umum<br />

Sarana/peralatan Promosi <strong>Kesehatan</strong> tidak boleh dialihfungsikan<br />

untuk kegiatan lain.<br />

2. Persyaratan teknis<br />

a. Pengadaan peralatan harus memperhatikan mutu, kemudahan<br />

penggunaan dan pemeliharaan serta perbaikan<br />

b. Standar Peralatan yang diusulkan didalam DAK Tahun 2009<br />

untuk Pengadaan Peralatan Promosi <strong>Kesehatan</strong> di Puskesmas<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 77


Standar peralatan yang harus dimiliki oleh Puskesmas<br />

berdasarkan Keputusan Menteri <strong>Kesehatan</strong> Nomor :<br />

585/MENKES/SK/V/2007 tentang Petunjuk Teknis Promosi<br />

<strong>Kesehatan</strong> di Puskesmas. Adapun rincian sarana / peralatan<br />

yang dialokasikan melalui Dana Alokasi Khusus Tahun 2009,<br />

sebagai berikut :<br />

NO JENIS SARANA / PERALATAN STANDAR<br />

1. Presentation Kit [Laptop, LCD<br />

1 Unit<br />

Projector dan Layar]<br />

2 UHF Meeting Amplifire 1 Unit<br />

3. Public Addres System / Megaphone 1 Unit<br />

C. Pengadaan Peralatan Peraga Pelatihan Tenaga <strong>Kesehatan</strong><br />

Dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka<br />

Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten/Kota, perlu peningkatan jangkauan<br />

pelayanan, peningkatan kualitas sarana dan prasarana pelayanan, dan<br />

peningkatan kualitas SDM kesehatan. Salah satu upaya peningkatan<br />

kualitas SDM <strong>Kesehatan</strong> adalah melalui pelatihan dengan metode<br />

pembelajaran yang interaktif dan partisipatif, serta aplikasinya dari setiap<br />

proses pembelajaran dimaksud.<br />

Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan<br />

mendengar dan melihat hanya mampu menyerap sebanyak 20%,<br />

sedangkan jika peserta melakukan atau mempraktikkannya akan mampu<br />

menyerap hingga 70 % dari apa yang mereka pelajari. Agar tujuan<br />

pembelajaran tersebut tercapai secara tepat guna dan berdaya guna<br />

diperlukan alat bantu peraga pelatihan.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 78


Tujuan pengadaan peralatan ini adalah sebagai alat bantu pelaksanaan<br />

pembelajaran dalam pelatihan. Dengan demikian para peserta pelatihan<br />

dapat melakukan simulasi pelaksanaan pelayanan kesehatan, simulasi<br />

pelayanan kegawatdaruratan, simulasi pelayanan kesehatan kandungan<br />

dan kebidanan dalam rangka menurunkan AKI & AKB.<br />

Pengadaan peralatan peraga pelatihan tersebut harus memperhatikan<br />

persyaratan sebagai berikut :<br />

1. Persyaratan Umum<br />

a. Peralatan peraga pelatihan di kabupaten/kota belum tersedia.<br />

b. Tersedianya Tenaga Pelatih Program <strong>Kesehatan</strong> (TPPK) di<br />

Kabupaten/Kota.<br />

c. Terdapat unit yang bertanggung jawab dalam pengelolaan<br />

pelayanan kesehatan dan/atau kesehatan ibu anak di dinas<br />

kesehatan Kabupaten/Kota.<br />

d. Peralatan peraga pelatihan dapat digunakan oleh seluruh jajaran<br />

kesehatan di Kabupaten/Kota (Rumah Sakit, Dinas <strong>Kesehatan</strong>,<br />

Puskesmas dan jaringannya).<br />

2. Persyaratan Teknis<br />

a. Pengadaan peralatan peraga pelatihan harus memenuhi mutu,<br />

jenis dan kemudahan penggunaan serta pemeliharaannya.<br />

b. Jenis alat peraga pelatihan:<br />

1. Phantom resusitasi jantung dan paru<br />

2. Phantom alat persalinan normal<br />

3. Phantom panggul untuk pasang IUD<br />

4. Phantom lengan atas untuk pasang infus<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 79


5. Phantom lengan untuk pasang implant<br />

6. Phantom bayi untuk resusitasi/ventilasi<br />

7. Phantom bayi berat lahir rendah<br />

8. Phantom bayi untuk intubasi endotrakheal<br />

9. Phantom lengan/kaki bayi untuk pasang infus<br />

10. Peralatan evakuasi (emergency kit)<br />

c. Kelengkapan alat bantu peraga pelatihan mengacu pada buku<br />

Acuan Kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan Poskesdes dalam<br />

Pengembangan Desa Siaga, Depkes RI, Jakarta, 2008.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 80


BAB XVIII<br />

SINKRONISASI PERENCANAAN<br />

PROVINSI – KABUPATEN/KOTA<br />

A. Perencanaan Pemanfaatan tahun 2009<br />

Sesuai dengan UU No 32 tahun 2004 pasal 162, Pemerintah dan<br />

Pemerintah Daerah (provinsi/kabupaten/kota) harus saling berkoordinasi<br />

dalam penyusunan kegiatannya.<br />

Dalam penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) DAK Bidang<br />

<strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009, satuan kerja (satker) yang mendapatkan DAK,<br />

menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan Petunjuk Teknis<br />

Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 dan berkoordinasi<br />

dengan Dinas <strong>Kesehatan</strong> Provinsi. Selain itu, Dinas <strong>Kesehatan</strong> Provinsi<br />

diharapkan ikut aktif dalam evaluasi RAPBD Kabupaten/Kota (khusus<br />

mengenai DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong>).<br />

Salinan RKA yang telah disusun dikirimkan ke Dinas <strong>Kesehatan</strong> Provinsi<br />

dan <strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> pada Menteri <strong>Kesehatan</strong> up Sekretaris<br />

Jenderal sebagai bahan untuk melakukan perencanaan, monitoring dan<br />

evaluasi.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 81


B. Perencanaan tahun 2010<br />

Untuk perencanaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun Anggaran 2010,<br />

diharapkan Dinas <strong>Kesehatan</strong> Provinsi dapat mengkoordinir serta<br />

melakukan penelaahan secara menyeluruh terhadap usulan serta data<br />

terbaru (sarana prasarana kesehatan) dari RS dan Dinas <strong>Kesehatan</strong><br />

Kabupaten/Kota.<br />

Untuk selanjutnya usulan serta data tersebut dikirimkan pada :<br />

1. Direktorat <strong>Kesehatan</strong> Komunitas dan Sekretaris Ditjen Bina<br />

<strong>Kesehatan</strong> Masyarakat untuk data Sarana Pelayanan <strong>Kesehatan</strong><br />

Dasar dan UKBM.<br />

2. Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medis untuk data<br />

sarana pelayanan kesehatan rujukan.<br />

3. Pusat Data dan Informasi Sekretariat Jenderal untuk seluruh data .<br />

Substansi<br />

Mekanisme<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 82


BAB XIX<br />

PELAPORAN<br />

Kepala SKPD selaku penanggung jawab anggaran sarana pelayanan<br />

kesehatan dasar dan sarana pelayanan kesehatan rujukan pada kegiatan<br />

DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 harus menyampaikan laporan<br />

triwulanan.<br />

Laporan triwulanan yang merupakan laporan tentang status kemajuan<br />

pekerjaan (progres report) kegiatan DAK setiap akhir bulan Maret, Juni,<br />

September dan Desember tahun 2009 disampaikan dan dikoordinasikan<br />

oleh Dinas <strong>Kesehatan</strong> Provinsi untuk selanjutnya dikirimkan kepada<br />

Sekretaris Jenderal Depkes u.p. Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran.<br />

Laporan ini memuat tentang jenis kegiatan, realisasi fisik, realisasi<br />

keuangan dan permasalahan/kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan<br />

DAK tahun 2009 dan disampaikan selambat-lambatnya 2 minggu setelah<br />

waktu triwulan selesai. Selain itu kabupaten/kota juga diminta untuk<br />

mengirimkan data jumlah dan kondisi seluruh sarana kesehatan yang ada<br />

di wilayahnya, pada akhir bulan Maret (format terlampir).<br />

Laporan ini akan dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam<br />

penentuan alokasi DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> tahun berikutnya.<br />

Substansi<br />

Mekanisme<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 83


BAB XX<br />

PEMANTAUAN<br />

Pemantauan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> merupakan suatu kegiatan evaluasi<br />

program untuk mengamati, mengidentifikasi serta mengantisipasi<br />

terhadap pelaksanaan kegiatan di kabupaten/kota.<br />

Pemantauan ini dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan<br />

efektifitas pemanfaatan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 serta untuk<br />

mengetahui sejauh mana perkembangan pelaksanaan kegiatan.<br />

Keluaran yang diharapkan dari pemantauan ini adalah teridentifikasinya<br />

permasalahan yang timbul dan akan timbul sehingga dapat dilakukan<br />

tindakan sedini mungkin.<br />

Metodologi evaluasi meliputi :<br />

1. Review laporan, adalah merupakan kegiatan untuk penelaahan seluruh<br />

laporan pelaksanaan DAK yang bertujuan untuk mengkaji ulang<br />

kesesuaian antara masukkan (input), proses dan keluaran (output).<br />

2. Melakukan survei, adalah merupakan kegiatan penyebaran dan<br />

pengolahan kuesioner di beberapa daerah sampel yang bertujuan<br />

untuk mengetahui pencapaian hasil (outcome) dan manfaat (benefit)<br />

dari pelaksanaan DAK. Substansi, metodologi dan format kuesioner<br />

ditentukan lebih lanjut.<br />

3. Studi evaluasi dampak (jangka panjang), adalah merupakan kegiatan<br />

meneliti dampak yang ditimbulkan dalam pelaksanaan DAK. Substansi,<br />

metodologi dan indikator dampak ditentukan lebih lanjut.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 84


Pemantauan teknis terhadap pelaksanaan pemanfaatan DAK Bidang<br />

<strong>Kesehatan</strong> tahun 2008 meliputi aspek-aspek:<br />

1. Kesesuaian RKA-SKPD dengan petunjuk teknis DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong><br />

2. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan RKA-SKPD.<br />

3. Kesesuaian hasil pelaksanaan fisik dengan spesifikasi teknis yang<br />

ditetapkan.<br />

4. Pencapaian sasaran kegiatan yang dilaksanakan.<br />

5. Dampak dan manfaat pelaksanaan kegiatan.<br />

Pemantauan sebaiknya dilakukan oleh Tim Koordinasi Kabupaten/Kota,<br />

Tim Koordinasi Provinsi dan Tim Koordinasi Pusat (Bappenas, Depkeu,<br />

Depdagri, Dep Teknis).<br />

Substansi<br />

Mekanisme<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 85


BAB XXI<br />

PENUTUP<br />

Kebijakan teknis ini dibuat untuk dijadikan acuan penggunaan DAK Bidang<br />

<strong>Kesehatan</strong> tahun 2009 yang diarahkan untuk kegiatan yang dapat<br />

meningkatkan daya jangkau dan kualitas pelayanan kesehatan<br />

masyarakat di kabupaten/kota, terutama daerah dengan derajat<br />

kesehatan yang belum optimal, sehingga warga masyarakat dapat<br />

memperoleh pelayanan kesehatan bermutu.<br />

Substansi<br />

Mekanisme<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 86


LAMPIRAN 1<br />

DEFINISI OPERASIONAL<br />

1. Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)<br />

Unit di rumah sakit yang mempunyai peran dalam mendukung<br />

pelayanan darah yang berkualitas di rumah sakit dengan sistem<br />

satu pintu.<br />

2. BOR (Bed Occupancy Rate) kelas III RS<br />

Persentase pemanfaatan tempat tidur di kelas III untuk pelayanan<br />

rawat inap pasien miskin/tidak mampu di rumah sakit dalam kurun<br />

waktu tertentu.<br />

3. Daerah Kepulauan<br />

Suatu gugusan pulau, termasuk bagian pulau dan perairan di antara<br />

pulau pulau tersebut, dan lain lain wujud alamiah yang<br />

hubungannya satu sama lain demikian eratnya.<br />

4. Daerah Perbatasan<br />

Daerah dalam wilayah Negara Kesatuan <strong>Republik</strong> <strong>Indonesia</strong> yang<br />

berbatasan langsung dengan wilayah kedaulatan negara tetangga,<br />

baik perbatasan darat dan laut.<br />

5. Daerah Terpencil<br />

Kecamatan atau desa yang karena letak dan atau kondisi alam<br />

memiliki kesulitan, kekurangan atau keterbatasan prasarana dan<br />

sarana perhubungan, pelayanan kesehatan, persediaan kebutuhan 9<br />

bahan pokok, SLTP serta kebutuhan sekunder lain, yang<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 87


menimbulkan kesulitan bagi penduduk yang tinggal di wilayah<br />

tersebut.<br />

6. Daerah Tertinggal<br />

Suatu daerah kabupaten yang masyarakat serta wilayahnya relatif<br />

kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional.<br />

7. Gender<br />

Pandangan masyarakat tentang perbedaan peran, fungsi dan<br />

tanggungjawab antara perempuan dan laki-laki yang merupakan<br />

hasil konstruksi sosial budaya dan dapat berubah sesuai dengan<br />

perkembangan zaman dan dukungan masyarakat itu sendiri.<br />

8. Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota<br />

Suatu unit pengelola obat dan perbekalan kesehatan di<br />

kabupaten/kota untuk mendukung ketersediaan obat dalam<br />

pelayanan kesehatan dasar.<br />

9. Keadilan Gender<br />

Langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan berbagai hal<br />

yang secara sosial dan menurut sejarah telah menghambat<br />

perempuan dan laki-laki untuk bisa berperan dan menikmati hasil<br />

dari peran yang dimainkannya. Keadilan gender mengantar ke<br />

kesetaraan gender<br />

10. Kendaraan Roda Dua<br />

Sepeda motor yang digunakan petugas Puskesmas dan bidan desa<br />

untuk kegiatan operasional Puskesmas.<br />

11. Kesetaraan Gender<br />

Perempuan dan laki-laki menikmati status yang sama dan memiliki<br />

kondisi yang sama untuk menggunakan hak-haknya dan<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 88


kemampuannya secara penuh dalam memberikan kontribusinya<br />

kepada pembangunan politik, ekonomi, sosial, dan budaya.<br />

12. Menu Pilihan<br />

Menu yang dapat dipilih oleh daerah/SKPD setelah menu utama<br />

terpenuhi.<br />

13. Menu Utama<br />

Menu yang harus dipilih terlebih dahulu oleh daerah/SKPD sebelum<br />

memilih menu pilihan. Bila menu utama sudah terpenuhi baik dari<br />

anggaran DAK atau anggaran lainnya, baru diperbolehkan untuk<br />

memilih menu pilihan dengan melampirkan data – data pendukung.<br />

14. Peningkatan<br />

Peningkatan status puskesmas, sebagai contoh : pustu menjadi<br />

puskesmas atau puskesmas menjadi puskesmas perawatan.<br />

15. Peralatan kesehatan<br />

Peralatan dasar minimal (medis dan non medis) untuk Puskesmas<br />

dan jaringannya sebagaimana mengacu pada buku Pedoman<br />

Peralatan, Ditjen Bina Kesmas tahun 2007.<br />

16. Perluasan<br />

Penambahan ukuran dan/atau penambahan ruangan untuk<br />

peningkatan fungsi pelayanan, termasuk kelengkapan/sarana<br />

pendukungnya.<br />

17. Pondok Bersalin Desa (Polindes)<br />

Bentuk Upaya <strong>Kesehatan</strong> Bersumber-daya Masyarakat (UKBM) yang<br />

didirikan dengan bantuan pemerintah atau masyarakat atas dasar<br />

musyawarah untuk memberikan pelayanan <strong>Kesehatan</strong> Ibu dan<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 89


Anak/Keluarga Berencana (KIA/KB) serta pelayanan kesehatan<br />

lainnya yang sesuai dengan kemampuan bidan.<br />

18. Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa (Poskesdes)<br />

Upaya <strong>Kesehatan</strong> Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang<br />

dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan<br />

pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.<br />

19. Pulau Terluar<br />

Pulau dengan luas area kurang atau dengan 2000 Km2 (dua ribu<br />

kilometer persegi) yang memiliki titik-titik dasar koordinat geografis<br />

yang menghubungkan garis pangkal laut kepulauan sesuai dengan<br />

hukum internasional dan nasional<br />

20. Puskesmas<br />

Unit pelaksana teknis Dinas <strong>Kesehatan</strong> Kabupaten/Kota yang<br />

bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di<br />

suatu wilayah kerja.<br />

21. Puskesmas Keliling<br />

Unit pelayanan kesehatan keliling berupa kendaraan bermotor roda<br />

empat atau perahu motor, dilengkapi peralatan kesehatan,<br />

peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari<br />

Puskesmas.<br />

22. Puskesmas Keliling Perairan<br />

Puskesmas Keliling berbentuk perahu bermotor/kapal yang<br />

dilengkapi dengan peralatan kesehatan dan non kesehatan, tenaga<br />

dan pendukung lainnya, yang disesuaikan dengan fungsi<br />

Puskesmas.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 90


23. Puskesmas Pembantu<br />

Unit pelayanan kesehatan sederhana yang merupakan bagian<br />

integral dari Puskesmas yang melaksanakan sebagian tugas<br />

Puskesmas.<br />

24. Puskesmas Perawatan<br />

Puskesmas yang dilengkapi dengan fasilitas perawatan berfungsi<br />

sebagai rujukan antara dan dapat melaksanakan tindakan pra<br />

rujukan (bila diperlukan), sebelum dirujuk ke institusi rujukan.<br />

25. Puskesmas PONED<br />

Puskesmas perawatan yang memiliki kemampuan serta fasilitas<br />

PONED 24 jam untuk memberikan pelayanan terhadap ibu hamil,<br />

bersalin dan nifas dan bayi baru lahir dengan komplikasi baik yang<br />

datang sendiri atau atas rujukan kader dari masyarakat, bidan di<br />

desa, Puskesmas dan melakukan rujukan ke RS PONEK pada kasus<br />

yang tidak mampu ditangani.<br />

26. Rehabilitasi<br />

Upaya perbaikan sarana fisik Puskesmas dan jaringannya untuk<br />

mengembalikan fungsi pelayanan dan meningkatkan penampilan.<br />

27. Responsif Gender<br />

Perhatian yang konsisten dan sistematis terhadap perbedaanperbedaan<br />

perempuan dan laki-laki di dalam masyarakat yang<br />

disertai upaya menghapus hambatan-hambatan struktural dalam<br />

mencapai kesetaraan<br />

28. Rumah Dinas<br />

Rumah yang diperuntukkan untuk Dokter, Perawat dan Bidan yang<br />

bertugas di Puskesmas.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 91


29. Rumah Sakit Siap PONEK (Pelayanan Obstetri, Neonatal,<br />

Emergency dan Komprehensif )<br />

Rumah Sakit yang menyelenggarakan pelayanan kegawat daruratan<br />

maternal neonatal secara komprehensif dan terintegrasi selama 24<br />

jam.<br />

29. Safe Community<br />

Keadaan aman dan sehat dalam seluruh siklus kehidupan sejak<br />

dalam kandungan sampai dengan lanjut usia.<br />

30. Sarana pendukung<br />

Fasilitas/alat-alat untuk mendukung terselenggaranya suatu<br />

kegiatan.<br />

31. Sarana dan Prasarana yang Responsif Gender<br />

Sarana prasarana peralatan kesehatan yang mengakomodasikan<br />

permasalahan, kebutuhan dan aspirasi yang berbeda antara laki-laki<br />

dan perempuan.<br />

32. Sensitif Gender<br />

Kemampuan untuk memberikan perhatian secara konsisten dan<br />

sistematis untuk melihat perbedaan kebutuhan perempuan dan lakilaki<br />

dalam upaya mencapai keadilan gender<br />

33. SPGDT (Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu)<br />

Sistem penanganan penderita gawat darurat pra RS (ditengah<br />

masyarakat, poskesdes, puskesmas, selama dalam transport) ,RS<br />

(Instalasi Gawat Darurat-High Care Unit-Intensive Care Unit-kamar<br />

jenazah) dan antar RS.<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 92


34. Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTD RS)<br />

Salah satu instalasi di RS yang mempunyai peran sebagai penyedia<br />

darah transfusi yang aman (lulus skreening IMLTD/Infeksi Menular<br />

Lewat Transfusi Darah).<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 93


LAMPIRAN 2<br />

FORM EVALUASI 1<br />

DATA DASAR DAN KONDISI PUSKESMAS<br />

DAN JARINGANNYA<br />

Propinsi :<br />

Kabupaten/Kota :<br />

NO<br />

NAMA<br />

SARANA<br />

KESEHATAN<br />

KONDISI<br />

UNIT YANG DIBIAYAI<br />

DAK<br />

NON DAK<br />

KEC BAIK RR RS RB 2006 2007 2008 2006 2007 2008<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13<br />

1 Puskesmas<br />

A. Mawar<br />

B. Melati<br />

DST.<br />

2 Pustu, dst<br />

Petunjuk pengisian :<br />

- Kolom 2 diisi dengan nama Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas<br />

Keliling R-4 dan Perairan, Pondok Bersalin Desa, Rumah Dinas Dokter,<br />

Perawat dan Bidan Puskesmas, Kendaraan Operasional R-2 dan Instalasi<br />

Farmasi.<br />

- Kolom 3 diisi dengan nama kecamatan tempat sarana kesehatan berada<br />

- Kolom 4-6 diisi dengan checklist (v) sesuai dengan kondisi sarana<br />

puskesmas/jaringannya.<br />

- Kolom 7-9 diisi dengan checklist (v) sarana yang dibiayai DAK sesuai dengan<br />

tahunnya.<br />

- Kolom 10-12 diisi dengan checklist (v) sarana yang dibiayai APBD sesuai<br />

dengan tahunnya.<br />

- RR : rusak ringan (fisik bangunan 50% rusak).<br />

..................,..................... 2009<br />

Kepala SKPD<br />

(.............................................)<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 94


LAMPIRAN 3<br />

FORM EVALUASI 2A<br />

REALISASI PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS<br />

BIDANG KESEHATAN TAHUN 2009<br />

SARANA PELAYANAN KESEHATAN DASAR<br />

TRIWULAN I/II/III/IV *)<br />

Propinsi :<br />

Kabupaten/Kota :<br />

No Kegiatan Jmh Satuan Alokasi DAK Realisasi DAK Fisik<br />

%<br />

1 2 3 4 5 6 7<br />

1. Puskesmas Perawatan<br />

a. Pembangunan Baru<br />

b. Peningkatan<br />

c. Rehabilitasi<br />

d. Perluasan<br />

2 Puskesmas<br />

a. Pembangunan Baru<br />

b. Peningkatan<br />

c. Rehabilitasi<br />

d. Perluasan<br />

3 dst nya<br />

Total<br />

Petunjuk pengisian :<br />

Kolom 2 diisi dengan jenis kegiatan sesuai dengan juknis<br />

Kolom 3 diisi dengan jumlah kegiatan pada sarana dan prasarana<br />

kesehatan.<br />

Kolom 4 diisi dengan satuan dari kolom 3.<br />

Kolom 5 diisi dengan besarnya alokasi DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong><br />

(termasuk pendamping) untuk masing-masing kegiatan.<br />

Kolom 6 diisi dengan realisasi penggunaan DAK (termasuk<br />

pendamping) untuk masing-masing kegiatan sampai dengan triwulan<br />

I/II/III/IV *).<br />

Kolom 7 diisi dengan persentase fisik sampai dengan triwulan<br />

I/II/III/IV *).<br />

*) coret yang tidak perlu<br />

.............,...............2009<br />

Kepala SKPD ...................<br />

(......................................................)<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 95


FORM EVALUASI 2b<br />

REALISASI PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS<br />

BIDANG KESEHATAN TAHUN 2009<br />

SARANA PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN<br />

TRIWULAN I/II/III/IV *)<br />

Propinsi :<br />

Kabupaten/Kota :<br />

No Kegiatan Jmh Satuan Alokasi DAK Realisasi DAK Fisik<br />

%<br />

1 2 3 4 5 6 7<br />

1. TT Kelas III RS<br />

a. Pembangunan baru<br />

bangsal rinap<br />

b..Pengadaan Alkes<br />

c. dll<br />

2 Unit Transfusi Darah<br />

a. Pembangunan baru<br />

b. Pengadaan Alkes<br />

c. dll<br />

3 Pengadaan Peralatan<br />

Medik untuk IGD RS<br />

4 RS Siap PONEK<br />

a. dstnya.....<br />

Petunjuk pengisian :<br />

Kolom 2 diisi dengan jenis kegiatan sesuai dengan juknis<br />

Kolom 3 diisi dengan jumlah kegiatan pada sarana dan prasarana<br />

kesehatan.<br />

Kolom 4 diisi dengan satuan dari kolom 3.<br />

Kolom 5 diisi dengan besarnya alokasi DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> untuk<br />

masing-masing kegiatan.<br />

Kolom 6 diisi dengan realisasi penggunaan DAK untuk masing-masing<br />

kegiatan sampai dengan triwulan I/II/III/IV *).<br />

Kolom 7 diisi dengan persentase fisik sampai dengan triwulan<br />

I/II/III/IV *).<br />

*) coret yang tidak perlu<br />

......................,............................ 2009<br />

Kepala SKPD ...................<br />

(......................................................)<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 96


LAMPIRAN 4<br />

FORM EVALUASI 3<br />

PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT<br />

No Kegiatan Permasalahan Upaya Pemecahan Masalah<br />

1 2 3 4<br />

Petunjuk pengisian :<br />

Kolom 2 diisi dengan nama kegiatan<br />

Kolom 3 diisi dengan permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan<br />

perencanaan dan pelaksanaan kegiatan<br />

Kolom 4 diisi dengan upaya yang telah dilakukan untuk menyelesaikan<br />

masalah.<br />

......................,........................ 2009<br />

Kepala SKPD<br />

…....................................................................................<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

97


LAMPIRAN 5<br />

DAFTAR NAMA PULAU-PULAU TERLUAR<br />

BERPENDUDUK RI YANG BERBATASAN DENGAN<br />

NEGARA TETANGGA<br />

NO NAMA KAB NEGARA TITIK PDDK<br />

PULAU /PROV BATAS KOORDINAT Ada Tdk<br />

Sumut<br />

1 Simuk Nias<br />

Selatan<br />

Kep Riau<br />

LAUT LEPAS<br />

00.05.33 LS<br />

97.51.14 BT<br />

2 Karimun<br />

Anak<br />

Karimun MALAYSIA 01.09.59 LU<br />

103.23.20 BT<br />

3 Pelampong Batam SINGAPURA 01.07.41 LU<br />

103.41.58 BT<br />

4 Subi Kecil Natuna MALAYSIA 03.01.51 LU<br />

108.54.52 BT<br />

Bengkulu<br />

5 Enggano Bengkulu<br />

Utara<br />

Jateng<br />

6 Nusa<br />

kambangan<br />

LAUT LEPAS<br />

05.31.13 LS<br />

102.16.00 BT<br />

Cilacap AUSTRALIA 07.47.05 LS<br />

109.02.34 BT<br />

NTT<br />

7 Alor Alor TIMOR<br />

LESTE<br />

Kaltim<br />

08.13.50 LS<br />

125.07.55 BT<br />

8 Maratua Berau MALAYSIA 02.15.12 LU<br />

118.38.41 BT<br />

9 Sebatik Nunukan MALAYSIA 04.10.00 LS<br />

117.50.00 BT<br />

Sulut<br />

10 Mantehage Minahasa<br />

Utara<br />

MALAYSIA 01.45.47 LU<br />

124.43.51 BT<br />

11 Makalehi Sitaro PHILIPINA 02.44.15 LU<br />

125.09.28 BT<br />

12 Kawaluso Sangihe PHILIPINA 04.14.06 LU<br />

125.18.59 BT<br />

13 Kawio Sangihe PHILIPINA 04.40.16 LU<br />

125.25.41 BT<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 98


NO NAMA KAB NEGARA TITIK PDDK<br />

PULAU /PROV BATAS KOORDINAT Ada Tdk<br />

14 Marore Sangihe PHILIPINA 04.44.14 LU<br />

125.28.42 BT<br />

15 Miangas Talaud PHILIPINA 05.34.02. LU<br />

126.34.54 BT<br />

16 Marampit Talaud PHILIPINA 04.46.18 LU<br />

127.08.32 BT<br />

17 Kakarutan Talaud PHILIPINA 04.37.36 LU<br />

127.09.53 BT<br />

Sulteng<br />

18 Lingayan Toli-Toli MALAYSIA 00.59.55 LU<br />

120.12.50 BT<br />

Maluku<br />

19 Asutubun MTB AUSTRALIA 08.03.07 LS<br />

131.18.02 BT<br />

20 Selaru MTB AUSTRALIA 08.10.17 LS<br />

131.07.31 BT<br />

21 Marsela MTB AUSTRALIA 08.13.29 LS<br />

129.49.32 BT<br />

22 Metimarang MTB AUSTRALIA 08.21.09 LS<br />

128.30.52 BT<br />

23 Larat MTB AUSTRALIA 07.14.26 LS<br />

131.58.49 BT<br />

24 Leti MTB TIMOR 08.14.20 LS<br />

LESTE 127.37.50 BT<br />

25 Kisar MTB TIMOR 08.06.10 LS<br />

LESTE 127.08.36 BT<br />

26 Wetar MTB TIMOR 07.56.50 LS 126<br />

LESTE<br />

28.10 BT<br />

27 Liran MTB TIMOR 00.32.08 LU<br />

LESTE 130.43.52 BT<br />

28 Panambulai Kep. Aru AUSTRALIA 06.19.26 LS<br />

134.54.53 BT<br />

29 Kultubai Kep. Aru AUSTRALIA 06.49.54 LS<br />

selatan<br />

134.47.14 BT<br />

Irjabar<br />

30 Fani Raja<br />

Ampat<br />

Papua<br />

PALAU<br />

00.20.16 LS<br />

132.09.34.BT<br />

31 Bras (pp.<br />

Mapia)<br />

Supiori PALAU 00.23.38 LS<br />

135.16.27 BT<br />

32 Bepondi Supiori ZEE.S 01.34.26 LS<br />

.PASIPIK 138.42.57 BT<br />

33 Liki Sarmi PNG 01.34.26 LS<br />

138.42.57 BT<br />

34 Kolepon Merauke AUSTRALIA 08.12.49 LS<br />

137.41.24 BT<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

1<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 99


LAMPIRAN 6<br />

DAFTAR 101 PUSKESMAS PRIORITAS PROGRAM YANKES DTPK 2007 - 2009<br />

NO PROPINSI KABUPATEN KECAMATAN<br />

1 SUMUT Nias Selatan<br />

2 KEPRI Natuna<br />

NAMA<br />

PUSKESMAS<br />

STATUS<br />

Non<br />

TT<br />

TT<br />

Jlh<br />

KETERANGAN<br />

Pulau-Pulau<br />

Batu Pulau Tello 1 1 Pulau terluar<br />

Pulau Laut Pulau Laut 1 1 Perbatasan<br />

Subi Subi* 1 1 Pbtsn & PPKT<br />

Serasan Serasan 1 1 Perbatasan<br />

3 BENGKULU<br />

Karimun<br />

Batam<br />

Bengkulu<br />

Utara<br />

Tebing Tebing 1 1 Pulau terluar<br />

Belakang<br />

Padang Blk Padang 1 1 Pulau terluar<br />

Enggano Enggano 1 1 Pulau terluar<br />

4 KALBAR Sambas<br />

Sanggau<br />

Sintang<br />

Kapuas Hulu<br />

Bengkayang<br />

Paloh Paloh 1 1 Perbatasan<br />

Sajingan Besar Sajingan 1 1 Perbatasan<br />

Entikong Entikong 1 1<br />

Balai<br />

Sekayam Karangan 1 1<br />

Ketungan Hulu Senaning 1 1 Perbatasan<br />

Ketungan<br />

Tengah Merakai 1 1 Perbatasan<br />

Na Kantuk Empanang 1 1<br />

Puring<br />

Sei Antu Kencana 1 1 Perbatasan<br />

Badau Badau 1 1 Perbatasan<br />

Desa<br />

Sepandan Lanjak 1 1 Perbatasan<br />

Ba Martinus Embaloh Hulu 1 1 Perbatasan<br />

Seluas Seluas 1 1 Perbatasan<br />

Jagoi Babang Jagoi Babang 1 1 Perbatasan<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 100


NO PROPINSI KABUPATEN KECAMATAN<br />

5 KALTIM Kutai Barat<br />

NAMA STATUS<br />

PUSKESMAS Non TT<br />

TT<br />

Jlh<br />

KETERANGAN<br />

Long Apari Tiong Ohang 1 1 Perbatasan<br />

Long<br />

Long Pahangai Pahangai 1 1 Perbatasan<br />

Malinau<br />

Nunukan<br />

Berau (*)<br />

6 SULUT Kep. Talaud<br />

Minahasa<br />

Utara<br />

Sangihe<br />

Sitaro<br />

7 SULTENG Toli-Toli<br />

8 NTT Kupang<br />

Kayan Hulu Lg.Nawang 1 1 Perbatasan<br />

Kayan hilir Data Dian 1 1 Perbatasan<br />

Pujungan Lg.Pujungan 1 1 Perbatasan<br />

Kayan Selatan Long Ampung 1 1 Perbatasan<br />

Bahau Hulu Long Alango 1 1 Perbatasan<br />

Krayan Long Bawan 1 1 Perbatasan<br />

Krayan Selatan Long Ayu 1 1 Perbatasan<br />

Lumbis Mansalong 1 1 Perbatasan<br />

Nunukan Nunukan 1 1 Perbatasan<br />

Sebatik Setabu (*) 1 1 Pbtsn & PPKT<br />

Sebatik Aji Kuning(*) 1 1 Pbtsn & PPKT<br />

Sebatik<br />

Sei<br />

Nyamuk(*) 1 1 Pbtsn & PPKT<br />

Sebuku Pembeliangan 1 1 Perbatasan<br />

Maratua Maratua 1 1 Pulau terluar<br />

Miangas 1 1 Perbatasan<br />

Karatung(*) 1 1 Pbtsn & PPKT<br />

Dapalan (*) 1 1 Pbtsn & PPKT<br />

Gemeh Gemeh(*) 1 1 Pbtsn & PPKT<br />

Kakorutan 1 1<br />

Wori Wori 1 1 Pulau terluar<br />

Kendahe Kendahe 1 1 Pulau terluar<br />

Tabukan Utara Marore 1 1<br />

Siau Barat Ondong 1 1 Pulau terluar<br />

Dampal Utara Ogutua 1 1 Pulau terluar<br />

Amfoang Utara Naikliu 1 1 Perbatasan<br />

Amfoang Timur Noelpoi 1 1 Perbatasan<br />

Miomafo Barat Eban 1 1 Perbatasan<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 101


NO PROPINSI KABUPATEN KECAMATAN<br />

NAMA<br />

STATUS<br />

PUSKESMAS<br />

TT Non<br />

TT<br />

Jlh KETERANGAN<br />

Miomafo Barat Tasinifu 1 1 Perbatasan<br />

Miomafo Timur Nunpene 1 1 Perbatasan<br />

Miomafo Timur Bitefa 1 1 Perbatasan<br />

Miomafo Barat Oeolo 1 1 Perbatasan<br />

Insana Utara Wini 1 1 Perbatasan<br />

Belu<br />

Tasifeto Timur Wedomu 1 1 Perbatasan<br />

Lamaknen Weluli 1 1 Perbatasan<br />

Lamaknen Nualain 1 1 Perbatasan<br />

Tasifeto Barat Halilulik 1 1 Perbatasan<br />

Kobalima Nanvalus 1 1 Perbatasan<br />

Raihat Haekesak 1 1 Perbatasan<br />

Kakuluk Mesak Atapupu 1 1 Perbatasan<br />

Kakuluk Mesak Haliwen 1 1 Perbatasan<br />

Raimanuk Webora 1 1 Perbatasan<br />

Alor<br />

Alor Selatan Padang Alang 1 1 Pulau terluar<br />

Alor Timur Maritaing 1 1 Pulau terluar<br />

Alor Barat<br />

Daya Buraga 1 1 Pulau terluar<br />

Mataru Kalunan 1 1 Pulau terluar<br />

9 MALUKU MTB<br />

10 MALUT<br />

Kepulauan Aru<br />

Halmahera<br />

Utara<br />

11 PAPUA Jayapura(Kota)<br />

Sarmi<br />

Tanimbar<br />

Selatan Saumlaki 1 1 Pulau terluar<br />

Selaru Adaut 1 1 Pulau terluar<br />

Selaru Namtabung 1 1 Pulau terluar<br />

Babar Timur Marsela 1 1 Pulau terluar<br />

Mdona Hiera Lelang 1 1 Pulau terluar<br />

Tanimbar Utara Larat 1 1 Pulau terluar<br />

Lemola Serwaru 1 1 Pulau terluar<br />

Pp. Terselatan Wonreli 1 1 Pulau terluar<br />

Wetar Ilwaki 1 1 Pulau terluar<br />

Wetar Ustutun 1 1 Pulau terluar<br />

Aru Tengah Koijabi 1 1 Pulau terluar<br />

Aru Tengah Meisiang 1 1 Pulau terluar<br />

Daruba 1 1 Perbatasan<br />

Wayabula 1 1 Perbatasan<br />

Bere-bere 1 1 Perbatasan<br />

Koya 1 1 Perbatasan<br />

Sarmi 1 1 Pulau terluar<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 102


NO PROPINSI KABUPATEN KECAMATAN<br />

Merauke<br />

NAMA<br />

PUSKESMAS<br />

STATUS<br />

TT Non<br />

TT<br />

Jlh<br />

KETERANGAN<br />

Ulilin 1 1 Perbatasan<br />

Bupul 1 1 Perbatasan<br />

Sota 1 1 Perbatasan<br />

Rimba Jaya 1 1 Perbatasan<br />

Kimaam 1 1 Pulau terluar<br />

Supiori (*)<br />

Peg. Bintang<br />

Supiori Barat Sabarmiokre 1 1 Pulau terluar<br />

Supiori Timur Sorendoweri 1 1 Pulau terluar<br />

Oksibil 1 1 Perbatasan<br />

Iwur 1 1 Perbatasan<br />

Batom 1 1 Perbatasan<br />

Boven Digoel<br />

Mindiptanah 1 1 Perbatasan<br />

Waropko 1 1 Perbatasan<br />

Keerom<br />

Arso Barat 1 1 Perbatasan<br />

Waris 1 1 Perbatasan<br />

Senggi 1 1 Perbatasan<br />

Ubrub 1 1 Perbatasan<br />

12 IRJABAR Raja Ampat Samate 1 1<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 103


DATA 199 KABUPATEN TERTINGGAL<br />

DAN PULAU PULAU KECIL TERLUAR<br />

LAMPIRAN 7<br />

NO PROPINSI TOTAL TERTINGGAL PERBA PPK TERLUAR<br />

TASAN BERPENDUDUK<br />

KAB KAB KAB PULAU<br />

1 NAD 23 16 0 0 0<br />

2<br />

Sumatera<br />

Utara 26 6 0 1 1<br />

3<br />

Sumatera<br />

Barat 19 9 0 0 0<br />

4 Riau 11 2 0 0 0<br />

5 Jambi 10 2 0 0 0<br />

6<br />

Sumatera<br />

Selatan 15 6 0 0 0<br />

7 Bengkulu 9 8 0 1 1<br />

8 Lampung 10 5 0 0 0<br />

9<br />

Bangka<br />

Belitung 7 3 0 0 0<br />

10<br />

Kepulauan<br />

Riau 6 1 1 3 3<br />

11 DKI 6 0 0 0 0<br />

12 Jawa Barat 26 2 0 0 0<br />

13 Jawa Tangah 35 3 0 1 1<br />

14 Yogyakarta 5 2 0 0 0<br />

15 Jawa Timur 38 8 0 0 0<br />

16 Banten 6 2 0 0 0<br />

17 Bali 9 1 0 0 0<br />

18<br />

Nusa Tanggara<br />

Barat 9 7 0 0 0<br />

19<br />

Nusa Tenggara<br />

Timur 19 15 3 1 1<br />

20<br />

Kalimantan<br />

Barat 13 9 5 0 0<br />

21<br />

Kalimantan<br />

Tengah 14 7 0 0 0<br />

22<br />

Kalimantan<br />

Selatan 13 2 0 0 0<br />

23<br />

Kalimantan<br />

Timur 13 3 3 2 2<br />

24 Sulawesi Utara 13 2 1 4 8<br />

25<br />

Sulawesi<br />

Tengah 10 9 0 1 1<br />

26<br />

Sulawesi<br />

Selatan 23 13 0 0 0<br />

27<br />

Sulawesi<br />

Tenggara 12 8 0 0 0<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 104


NO PROPINSI TOTAL TERTINGGAL PERBA PPK TERLUAR<br />

TASAN BERPENDUDUK<br />

KAB KAB KAB PULAU<br />

28 Gorontalo 6 4 0 0 0<br />

29 Sulawesi Barat 5 5 0 0 0<br />

30 Maluku 8 7 0 2 11<br />

31 Maluku Utara 8 6 1 0 0<br />

32 Papua 21 19 5 3 4<br />

33<br />

Irian Jaya<br />

Barat 9 7 0 1 1<br />

JUMLAH 457 199 19 20 34<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 105


LAMPIRAN 8<br />

STANDAR PERALATAN DAN LOGISTIK<br />

POS KESEHATAN DESA (POSKESDES)<br />

Peralatan dan logistik Pos <strong>Kesehatan</strong> Desa meliputi peralatan medis,<br />

peralatan non medis, obat, bahan habis pakai, dan alat penyuluhan.<br />

Adapun peralatan dan logistik minimal yang harus ada di Pos <strong>Kesehatan</strong><br />

Desa adalah sebagai berikut :<br />

No<br />

Nama Alat<br />

1 Bidan kit<br />

2 Meja gynekologi<br />

3 Meteran<br />

4 Palu pengukur refleks<br />

5 Pelvimeter obstetrik pengukur panggul<br />

6 Spekulum vagina (cocor bebek ukuran besar)<br />

7 Spekulum vagina (cocor bebek ukuran sedang)<br />

8 Spekulum vagina (cocor bebek ukuran kecil)<br />

9 Stetoskop dupleks dewasa<br />

10 Foetal stetoskop pinnard monorial alumunium<br />

11 Sudip lidah panjang<br />

12 Tensimeter<br />

13 Tensimeter manset anak<br />

14 Termometer klinis<br />

15 Termometer bayi<br />

16 ARI timer<br />

17 Pipet tetes 3 ml plastik<br />

18 Alat pengisap lendir bayi baru lahir<br />

19 Alat resusitasi dan sungkup/ resusitator infant<br />

20 Nasogastric tube no. 14 F<br />

21 Alat pemasang IUD<br />

22 Alat pengait IUD<br />

23 Gunting bedah standar lurus<br />

24 Gunting bedah standar lurus ujung tajam/tajam<br />

25 Gunting bedah standar lurus ujung tajam/tumpul<br />

26 Gunting bedah standar lurus ujung tumpul/tumpul<br />

27 Kateter karet No. 10 (Nelathon) steril<br />

28 Kateter karet No. 14 (Nelathon) steril<br />

29 Kateter logam no. 12 untuk wanita<br />

30 Klem tampon uterus 25 cm (bozeman)<br />

31 Klem tampon uterus 25 cm (schroder)<br />

32 Korentang lengkung penjepit alat steril 23 cm (Cheattle)<br />

33 Korentang penjepit sponge (Forester)<br />

34 Pinset anatomis 14,5 cm<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 106


No<br />

Nama Alat<br />

35 Pinset anatomis 18 cm<br />

36 Semprit glycerin 30 cc<br />

37 Surgical hand brush terbuat dari nylon<br />

38 Sonde uterus<br />

39 Sterilisator<br />

40 Celemek plastik (short) panjang 52 inchi<br />

41 Perlak tebal lunak (200x90 cm)<br />

42 Sarung tangan ukuran 5,6,7 & 7,5<br />

43 Sarung tangan sebatas siku ukuran 5,6,7 & 7,5<br />

44 Baki logam tempat alat steril<br />

45 Mangkok untuk larutan<br />

46 Meja instrumen alat<br />

47 Hemoglobin set (Sahli)<br />

48 Silinder korentang steril 17 cm<br />

49 Standart waskom<br />

50 Torniquet karet<br />

51 Waskom bengkok (Nier-bekken) 12 cm<br />

52 Waskom cekung 36 cm<br />

53 Waskom cuci 40 cm<br />

54 Tiang infus<br />

55 Pompa Payudara untuk ASI<br />

56 Doppler<br />

57 Timbangan injak dewasa 136 kg<br />

58 Timbangan dacin 25 kg<br />

59 Timbangan bayi<br />

60 Timbangan dewasa + tinggi badan<br />

61 Alat pengukur panjang badan bayi type caliper<br />

62 Infus set pediatric pak isi 10<br />

63 Vena cateter for infant no. 26 G pak isi 10<br />

64 Spuit disposible 1 cc<br />

65 Spuit disposible 2,5 cc<br />

66 Tempat tidur periksa ditambah meja resusitasi bayi dengan<br />

penghangat<br />

67 Tempat tidur tindakan (persalinan)<br />

68 Tempat tidur pasien rawat inap<br />

69 Boks bayi<br />

70 Selimut bayi<br />

71 Lemari alat<br />

72 Lemari arsip<br />

73 Meja biro<br />

74 Kursi<br />

75 Bangku tunggu<br />

76 Tempat tidur periksa<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 107


Bidan Kit :<br />

No Nama Alat Jumlah<br />

1 Apron plastik tebal 1<br />

2 Alat pengisap lendir bayi baru lahir 2<br />

3 ARI timer untuk bayi standar Unicef 1<br />

4 Autoclik device 1<br />

5 Baby scale 7 kg + celana 1<br />

6 Bak instrumen 509 (21x11x4,5 cm) 1<br />

7 Blood lancet 28 G 1<br />

8 Bowel metal 12 cm 2<br />

9 Catgut plain 2/0, 1,5 cm (expired date 1<br />

minimum 3 tahun)<br />

10 Kateter disposible No. 12 10<br />

11 Duk kain katun 60x60 cm steril 2<br />

12 Funduscope kayu/ foetal stetoscope 1<br />

13 Gunting episiotomi 14 cm 1<br />

14 Gunting operasi lurus 14 cm, tajam/tumpul 1<br />

15 Gunting tali pusat 16 cm 1<br />

16 HB Talquis book 1<br />

17 Hechting Nald, GR 12 1<br />

18 Hechting Nald, GT 12 1<br />

19 Infusion set dewasa 5<br />

20 Infusion set paediatric 5<br />

21 IV catheter no 18 G 5<br />

22 IV catheter no. 26 untuk bayi 5<br />

23 Jarum disposible 23 G, box/ 100 1<br />

24 Kocker lurus 16 cm, stainless 2<br />

25 Meteran/ metline 1,5 m 1<br />

26 Mucous suction (pengisap lendir) 5<br />

27 Nasogastric tube no. 14 F 2<br />

28 Needle holder Mayo 14 cm 2<br />

29 Nelathon catheter no. 12 steril 5<br />

30 Nier-bekken 20 cm stainless 2<br />

31 Pinset anatomi 14 cm stainless 1<br />

32 Pinset bedah 14 cm stainless 1<br />

33 Pinset bedah 18 cm stainless 1<br />

34 Resusitator bayi standart 1<br />

35 Sarung tangan bedah no. 6,5; 7; 7,5 30 ps<br />

36 Selimut bayi 2<br />

37 Senter besar 1<br />

38 Setengah kocker ss 14 cm 1<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 108


No Nama Alat Jumlah<br />

39 Sheet plastik tebal 2<br />

40 Sikat tangan dari nylon halus 1<br />

41 Tensimeter 1<br />

42 Spiritus lamp sumbu 2 1<br />

43 Spuit disposible 1 cc 1 box<br />

44 Spuit disposible 3 cc 1 box<br />

45 Stetoskop duplex dewasa + 1 membran + 1 ps 1<br />

ear loop<br />

46 Stetoskop bayi 1<br />

47 Termometer bayi axilla 1<br />

48 Termometer digital 8 detik 1<br />

49 Timbangan bayi 20 kg 1<br />

50 Timbangan dewasa 130 kg 1<br />

51 Ukuran lengan ibu hamil 1<br />

52 Umbilical cord klem bahan nylon 10<br />

53 Tas bidan kit 1<br />

54 Tas partus kit<br />

55 Selimut bayi<br />

56 Wing Needle No. 23 & 25 G<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 109


Lampiran 9<br />

Ruang Konsultasi Gizi<br />

1. Sarana :<br />

a. Ruang Konseling yang strategis (minimal 2 X 2.5 m 2 )<br />

b. Lemari, kursi , meja<br />

c. Lemari buku<br />

2. Peralatan<br />

a. Komputer dan printer<br />

b. Software Nutriclin<br />

c. Timbangan Injak dan Timbangan Bayi<br />

d. Microtice<br />

e. Length Board<br />

f. Pita LILA<br />

g. Food Model<br />

h. Leaflet<br />

i. Form Anamnesa<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 110


DAFTAR PRIORITAS PERALATAN<br />

DITJEN PENGENDALIAN PENYAKIT &<br />

PENYEHATAN LINGKUNGAN<br />

LAMPIRAN 10<br />

Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung<br />

No NAMA ALAT DAFTAR PUSTAKA<br />

1<br />

2<br />

3<br />

Oksigen<br />

Konsentrator<br />

Sound Timer<br />

Nebulizer<br />

Pedoman Pengendalian Penyakit Infeksi<br />

Saluran Pernafasan Akut Untuk<br />

Penanggulangan Pneumonia Pada Balita,<br />

Direktorat P2ML, Ditjen PP & PL, Depkes RI, Cetakan<br />

XVIII tahun 2006 (Lampiran IV : Aspek Logistik<br />

Program P2 ISPA, hal: 53 - 56)<br />

Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang<br />

No NAMA ALAT DAFTAR PUSTAKA<br />

1 Mikroskop Tata laksana Demam berdarah Di <strong>Indonesia</strong>,<br />

Ditjen PP & PL, Depkes RI, Cetakan XVIII, tahun<br />

2006 (Bab III : Diagonis Demam Dengue / DBD, hal<br />

: 17 - 22)<br />

2 Mesin Fog<br />

3 Hematrokrit<br />

Centrifuge<br />

Pencegahan & Pemberantasan Demam<br />

Berdarah Dengue Di <strong>Indonesia</strong>, Ditjen P & PL,<br />

Depkes RI tahun 2005 (Buku 1: Bab III :<br />

Pemeriksaan Penderita DBD , hal : 10 - 11, Buku 3<br />

: Bab IV : Cara Memberantas Nyamuk Penular DBD,<br />

hal : 13 - 14)<br />

Direktorat Surveillans Epidemiologi Imunisasi <strong>Kesehatan</strong> Masyarakat<br />

No NAMA ALAT DAFTAR PUSTAKA<br />

1 Lemari Es RCW 50<br />

EK<br />

Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas,<br />

Ditjen PP & PL, Depkes RI, tahun 2006, Penerbit<br />

2 Lemari Es Tenaga<br />

Surya<br />

Unicef ( Bab IV : Penanganan Peralatan Rantai<br />

Vaksin, hal 21 - 35)<br />

3 Vaccine Carrier<br />

Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular<br />

NO NAMA ALAT DAFTAR PUSTAKA<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 111


1 Jantung sehat Kit<br />

-Tensi meter air<br />

raksa<br />

-Stetoskcop<br />

adult<br />

- Pengukur berat<br />

badan dan tinggi<br />

badan<br />

- Pengukuran<br />

Lingkar pinggang<br />

1. Pedoman Surveilans Epidemiologi<br />

Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah,<br />

Jakarta : <strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> RI, 2007, hal:<br />

37-39<br />

2. Pedoman teknis Penemuan dan Tatalaksana<br />

Penyakit Hipertensi, Jakarta: <strong>Departemen</strong><br />

<strong>Kesehatan</strong> RI, 2006, hal : 18-20<br />

2 ECG Pedoman Surveilans Epidemiologi Peny<br />

Jantung dan Pembuluh Darah, Jakarta :<br />

<strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> RI, 2007, hal : 13<br />

3 Pemeriksaan<br />

kholesterol, HDL<br />

menggunakan<br />

metode<br />

refraktofotometri<br />

4 Test inspeksi visual<br />

terdiri :<br />

a. lampu sorot<br />

b. speculum<br />

c. meja ginekologi<br />

portable<br />

d. kursi putar<br />

untuk operator<br />

e. tangga untuk<br />

meja ginekology<br />

5 Cyosurgery kit :<br />

1. Pedoman Pengendalian Peny. Jantung&<br />

Pembuluh Darah, Jakarta,Depkes RI 2007, hal<br />

: 12<br />

2. Pedoman Surveilans Epidemiologi Penyakit<br />

Jantung dan Pembuluh Darah, Jakarta :<br />

<strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> RI, 2007, hal : 9, 10<br />

Pedoman TOT Penyakit Kanker (dalam proses<br />

cetak)<br />

Pedoman TOT Penyakit Kanker (dalam proses<br />

cetak)<br />

a. Kriogun<br />

b. N2O<br />

c. Kolposcopy<br />

d. Spekulum beak<br />

(hitam)<br />

e. meja ginekologi<br />

elektrik<br />

d. kursi putar<br />

untuk operator<br />

NO NAMA ALAT DAFTAR PUSTAKA<br />

e. tangga untuk<br />

meja ginekology<br />

6 Body fat analyser Pedoman Pengendalian Diabetes Melitus &<br />

Penyakit Metabolik, Jakarta : <strong>Departemen</strong><br />

<strong>Kesehatan</strong> RI, 2007, hal : 11<br />

7 Glukosa test Pedoman Pengendalian Diabetes Melitus &<br />

Penyakit Metabolik, Jakarta : <strong>Departemen</strong><br />

<strong>Kesehatan</strong> RI, 2007, hal : 12<br />

8 Trauma kit Petunjuk Teknis Penemuan &Tatalaksana<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 112


Akibat Kecelakaan Lalulintas : Jakarta :<br />

<strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> RI, 2007, hal : 17<br />

9 Peak Flow Rate<br />

Meter<br />

Pedoman Pengendalian Asma, Jakarta : Depkes<br />

RI, 2007, hal : 18<br />

10 Nebulizer<br />

11 Spirometer 1. Pedoman Pengendalian Asma, Jakarta :<br />

Depkes RI, 2007, hal : 10<br />

2. Pedoman Penemuan dan Tatalaksana PPOK,<br />

Jakarta : Depkes RI, 2007 hal : 9, 23, 25, 26<br />

Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular<br />

NO NAMA ALAT DAFTAR PUSTAKA<br />

1 Jantung sehat Kit<br />

- Tensi meter air raksa<br />

- Stetoskop dewasa<br />

- Pengukur berat badan<br />

dan tinggi badan<br />

- Pengukuran lingkar<br />

pinggang<br />

1. Pedoman Surveilans Epidemiologi<br />

Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah,<br />

<strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> RI, 2007, hal: 37-39<br />

2. Pedoman teknis Penemuan dan<br />

Tatalaksana Penyakit Hipertensi,<br />

<strong>Departemen</strong> <strong>Kesehatan</strong> RI, 2006, hal : 18-20<br />

2 ECG Pedoman Surveilans Epidemiologi Peny<br />

Jantung dan Pembuluh Darah, Depkes RI<br />

2007, hal 13<br />

3 Pemeriksaan kholesterol,<br />

HDL menggunakan metode<br />

refraktofotometri<br />

1. Pedoman Pengendalian Peny. Jantung<br />

dan Pembuluh Darah, Depkes RI 2007 hal<br />

12<br />

2. Pedoman Surveilans Epidemiologi<br />

Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah,<br />

Depkes RI 2007 hal 9<br />

4 Test inspeksi visual terdiri : Pedoman TOT Penyakit Kanker<br />

a. lampu sorot<br />

b. speculum<br />

c. meja ginekologi portable<br />

d. kursi putar untuk<br />

operator<br />

e. tangga untuk meja<br />

ginekology<br />

5 Cyosurgery kit : Pedoman TOT Penyakit Kanker<br />

a. Kriogun<br />

b. N2O<br />

c. Kolposcopy<br />

d. Spekulum beak (hitam)<br />

e. meja ginekologi elektrik<br />

d. kursi putar untuk<br />

operator<br />

e. tangga untuk meja<br />

ginekology<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 113


NO NAMA ALAT DAFTAR PUSTAKA<br />

6 Body fat analyser<br />

7 Glukosa test<br />

8 Trauma kit<br />

9 Peak Flow Rate Meter<br />

Pedoman Pengendalian Diabetes Melitus<br />

dan Penyakit Metabolik, Depkes RI 2007, hal<br />

11<br />

Petunjuk Teknis Penemuan dan Tatalaksana<br />

Akibat Kecelakaan Lalulintas; Depkes RI<br />

2007 hal 17<br />

10 Nebulizer<br />

11 Spirometer Pedoman Penemuan dan tatalaksana PPOK,<br />

Depkes RI, 2007 hal 9,23,25,26<br />

Direktorat Penyehatan Lingkungan<br />

Pedoman Standar Peralatan <strong>Kesehatan</strong> Lingkungan di Daerah, Depkes RI,<br />

Ditjen Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Tahun<br />

2005, Lampiran 1 – 13<br />

1 Sanitarian Field Kit terdiri dari :<br />

Mosquito Traps (aspirator, paper cup, cidukan plastik, botol larva, lensa<br />

loupe pembesar)<br />

Fly Grill<br />

Thermometer<br />

Hygrometer<br />

Lux meter<br />

Peralatan Penunjang pengambilan sampel terdiri dari :<br />

Pisau stainless steel, Pinset stainless steel, kompas stainless steel, counter,<br />

petridish, media carry & blair, anal rectal swab, sarung tangan karet,<br />

masker, burner, lampur senter, alumunium foil, lampu spiritus stainless<br />

steel, thermos vol. 250 cc, meteran linen 50 mtr, tas tempat peralatan<br />

2 Soil Test Kit terdiri dari :<br />

Sendok, centrifuge, tabung centrifuge, object glass, cover glass, gelas ukur<br />

1000 ml, saringan kawat kasa, Hydrometer, mikroskop, batang pengaduk,<br />

corong, timbangan, rak tabung, pipet<br />

3 Food Contamination Test Kit terdiri dari :<br />

Paddle tester kit,swab tester kit, LT/MUG Broth (single strengt),EC/MUG<br />

(single strengt), filter holder with receiver,mesuring cylinder, erlenmeyer,<br />

chlorine tester, iodine tester, portable coliform incubater panel sawith,<br />

selected operating temperature of 25° to 110°C with pilot lamp, funnel,<br />

innoculating wire, rack coliform tube, portable food blender, pulp stainer,<br />

food basin stainless steel, sterile membran filter (47 mm, 0,45 micron M<br />

pore size), vynil glove, hard carrying box, digital thermometer, digital pH<br />

meter, flash light, syring 25 ml, aquadest bottle,test tube 16 x 60 mm,<br />

vacuum pump nalge, rubber pipet, ultra violet lamp portable, erlarglasglass<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 114


4 Cholinesterase Test Kit<br />

a Tintometer Kit terdiri dari:<br />

pipet, Kurvet, tabung, sumbat karet, tabung volumetrik, spatula, pen steril<br />

(vaccinesteel/autoclic), pipet otomatis, test tube.<br />

b Cholinesterase Kit terdiri dari :<br />

autoclic, botol tempat indikator, botol tempat substrat, botol tempat<br />

aquadest, botol penyemprot, erlenmeyer 500 cc, gelas kimia 100 cc, gelas<br />

ukur 250 cc, gelas takar, holder autoclic, kertas pembanding (kuninghijau),<br />

lampu spiritus + penyangga, pipet otomatis 0,01 ml, rak tabung<br />

reaksi, sikat tabung reaksi, kotak, syringe, botol alkohol, pH meter, botol<br />

aquadest, petridish<br />

5 Water Test Kit<br />

a Pengukuran Kimia, terdiri dari :<br />

Amonium test<br />

Total Hardness test<br />

Mangenese test<br />

Alumunium test<br />

Iron test<br />

Sulfate Test<br />

Chloride test<br />

Nitrate test<br />

Nitrite test<br />

Chlorine test<br />

pH test<br />

b Pengukuran Fisika, terdiri dari :<br />

Turbidity test<br />

Temperature test<br />

6 Alat Pengambilan Sampel Usap Alat Makan/Masak dan Rectal Swab terdiri<br />

dari :<br />

Kapas lidi steril, sarung tangan steril/bersih, gunting kecil, lampu spiritus,<br />

termos es, tas pembawa sampel, sabun desinfeksi<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 115


LAMPIRAN 11<br />

STANDAR FASILITAS MEDIS INSTALASI GAWAT DARURAT<br />

RUMAH SAKIT<br />

Fasilitas dan penunjang yang harus tersedia selain ditentukan oleh kelas<br />

IGD rumah sakit juga ditentukan oleh jumlah kasus yang di tangani.<br />

KELAS BINTANG<br />

NO<br />

/RUANG<br />

4<br />

A. RUANG TRIASE<br />

• Kit<br />

Pemeriksaan<br />

Sederhana<br />

• Brankar<br />

Penerimaan<br />

Pasien<br />

• Pembuatan<br />

rekam medik<br />

khusus<br />

• Label (pada<br />

saat korban<br />

massal)<br />

B. RUANG TINDAKAN<br />

1 Ruang Resusitasi<br />

BINTANG<br />

3<br />

BINTANG<br />

2<br />

BINTANG<br />

1<br />

+ + + +<br />

+ (1 : 3) + (1:3) + (1 : 5) + (1 : 5)<br />

+ + + +<br />

KETERANGAN<br />

Minimal 2<br />

Rasio<br />

(Cross Sectional)<br />

(perlu dibuatkan<br />

form)<br />

PERALATAN MEDIS<br />

• Nasopharingeal + + + + Minimal 1 setiap no<br />

tube<br />

• Oropharingeal + + + + Minimal 1 setiap no<br />

tube<br />

• Laringoscope + + + + Minimal 1 setiap no<br />

set Anak<br />

• Laringoscope + + + + Minimal 1 setiap no<br />

set Dewasa<br />

• Nasotrakheal + + + + Minimal 1 setiap no<br />

tube<br />

• Orotracheal + + + + Minimal 1 setiap no<br />

• Suction + + + + Sesuai jumlah TT<br />

• Tracheostomi + + + + Minimal 1 setiap no<br />

set<br />

• Bag Valve Mask + + + + Minimal 1 setiap no<br />

(Dewasa/Anak)<br />

• Kanul Oksigen + + + + Sesuai jumlah TT<br />

• Oksigen mask + + + + Minimal 1<br />

(D/A)<br />

• Chest Tube + + + + Minimal 1<br />

• Crico / + + + + Minimal 1<br />

Trakheostomi<br />

• Ventilator<br />

+ +<br />

Transport<br />

+/- - Minimal 1<br />

• Vital Sign + +<br />

Sesuai jumlah TT<br />

+/- -<br />

Monitor<br />

• Infusion pump + + +/- -<br />

• Syringe pump + + +/- -<br />

2 s/d 3 tiap TT<br />

• ECG + + + + Minimal 1<br />

• Vena Section + + + + Minimal 1<br />

• Defibririlator + + + + Minimal 1<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 116


NO<br />

KELAS BINTANG BINTANG BINTANG BINTANG<br />

/RUANG<br />

4<br />

3<br />

2<br />

1<br />

KETERANGAN<br />

• Gluko stick + + + + Minimal 1<br />

• Stetoskop + + + + Minimal 1<br />

• Termometer + + + + Minimal 1<br />

• Nebulizer + + + + Minimal 1<br />

• Oksigen Medis / + + + +<br />

Consentrator<br />

Rasio 1:1 TT di UGD<br />

• Warmer + + +/- - Minimal 1<br />

Imobilization Set + + + +<br />

• Neck Collar + + + + Minimal 1<br />

• Splint + + + + Minimal 1 set<br />

• Long Spine + + + +<br />

Board<br />

• Scoop Strecher + + + +<br />

• Kndrik<br />

+ + + +<br />

Extrication<br />

Deviice (KED)<br />

• Urine Bag + + + + Minimal 1 set / TT<br />

• NGT + + + +<br />

• Wound Toilet + + + +<br />

Set<br />

• USG + +/- - - Minimal 1<br />

• Film Viewer + + + +<br />

OBAT – OBATAN DAN ALAT HABIS PAKAI<br />

• Cairan Infus + + + +<br />

Koloid<br />

• Cairan Infus + + + +<br />

Kristaloid<br />

• Cairan Infus + + + +<br />

Dextrose<br />

• Adrenalin + + + +<br />

• Sulphas<br />

+ + + +<br />

Atropin<br />

• Kortikosteroid + + + +<br />

• Lidokain + + + +<br />

• Dextrose 50% + + + +<br />

Selalu<br />

• Aminophilin + + + + tersedia dalam<br />

• Pethidin + + + + jumlah yang cukup<br />

• Morfin + + + + di IGD tanpa harus<br />

• Anti convulsion + + + +<br />

di resepkan<br />

• Dopamin + + + +<br />

• Dobutamin + + + +<br />

• ATS + + + +<br />

• Trombolitik + + + +<br />

• Amiodaron<br />

+ + + +<br />

(inotropik)<br />

• APD : Masker + + + +<br />

• Mannitol + + + +<br />

• Furosemide<br />

• APD : Sarung<br />

Tangan<br />

+ + + +<br />

2 Ruang Tindakan Bedah<br />

• Meja Operasi /<br />

tempat tidur<br />

tindakan<br />

• Dressing set<br />

Minimal<br />

3<br />

Minimal<br />

10<br />

PERALATAN MEDIS<br />

Minimal 3 Minimal Minimal 1<br />

1<br />

Minimal<br />

10<br />

Minimal<br />

10<br />

Minimal<br />

10<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 117


NO<br />

KELAS<br />

/RUANG<br />

• Infusion Set<br />

• Vena Section<br />

set<br />

• Torakosintetis<br />

set<br />

BINTANG<br />

4<br />

Minimal<br />

10<br />

BINTANG<br />

3<br />

Minimal<br />

10<br />

BINTANG<br />

2<br />

Minimal<br />

10<br />

Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

BINTANG<br />

1<br />

Minimal<br />

10<br />

• Metal kauter Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 -<br />

• Film Viewer Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 -<br />

• Tiang infus Minimal 6 Minimal 6 Minimal 2 Minimal 2<br />

• Lampu operasi Minimal 3 Minimal 3 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Thermometer Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Stetoskop Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Suction Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Sterilisator Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Bidai Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Splint Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

OBAT-OBATAN DAN ALAT HABIS PAKAI<br />

• Analgetik + + +<br />

• Antiseptik + + +<br />

• Cairan<br />

+ + +<br />

kristaloid<br />

• Lidokain + + +<br />

• Wound<br />

+ + +<br />

dressing<br />

• BMHP<br />

• Alat-alat anti + + +<br />

septic<br />

• Benang jarum + + +<br />

-<br />

-<br />

KETERANGAN<br />

Selalu<br />

tersedia dalam<br />

jumlah yang cukup<br />

di ruang tindakan<br />

bedah tanpa harus<br />

diresepkan<br />

3 Ruang Tindakan Medical<br />

• Kumbah<br />

Lambung Set<br />

PERALATAN MEDIS<br />

Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• EKG Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Kursi Pe Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Irigatoreriksaan Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Nebulizer Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Suction Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Oksigen Medis Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• NGT Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Syrine Pump Minimal 2 Minimal 2 Minimal 2 -<br />

• Infusion Pump Minimal 2 Minimal 2 Minimal 2 -<br />

• Jarum Spinal Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Lampu Kepala Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Bronchoscopy Minimal 1 Minimal 1 - - Bisa bergabung, bisa<br />

terpisah<br />

• Opthalmoscop Minimal 1 Minimal 1 - -<br />

• Otoscope set Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Slit Lamp Minimal 1 +/- - -<br />

• Tiang Infus Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Tempat Tidur Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 118


NO<br />

KELAS BINTANG BINTANG BINTANG BINTANG<br />

/RUANG<br />

4<br />

3<br />

2<br />

1<br />

• Film Viewer Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

OBAT – OBATAN<br />

• SA + + + +<br />

• Aminophilin + + + +<br />

• Dopamin + + + +<br />

• Kristaloid<br />

• Cairan Infus + + + +<br />

Koloid<br />

• Cairan Infus + + + +<br />

Kristaloid<br />

• Cairan Infus + + + +<br />

Dextrose<br />

• Adrenalin + + + +<br />

• Sulpat Atropin + + + +<br />

• Kortikosteroid + + + +<br />

• Lidokain + + + +<br />

• Dextrose 50% + + + +<br />

• Aminophilin + + + +<br />

• Pethidin + + + +<br />

• Morfin + + + +<br />

• Anti convulsion + + + +<br />

• Dopamin + + + +<br />

• Anti convulsion + + + +<br />

• Dopamin + + + +<br />

• Dobutamin + + + +<br />

• ATS + + + +<br />

• Trombolitik + + + +<br />

• Amiodaron<br />

+ + + +<br />

(inotropik)<br />

• APD : Masker + + + +<br />

• Mannitol + + + +<br />

• Furosemide<br />

• APD : Sarung<br />

+ + + +<br />

Tangan<br />

KETERANGAN<br />

Tersedia dalm jumlah<br />

cukup<br />

Selalu<br />

Tersedia dalam<br />

jumlah yang cukup di<br />

UGD tanpa harus di<br />

resepkan<br />

4 Ruang Tindakan Bayi & Anak<br />

PERALATAN MEDIS<br />

• Inkubator Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Tiang infus Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Tempat tidur Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Film viewer Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Suction Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Oksigen Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

OBAT – OBATAN / BAHAN MEDIS HABIS PAKAI<br />

• Stesolid + + + +<br />

• Mikro drips set + + + +<br />

• Intra Osseus set + + + +<br />

5 Ruang Tindakan Kebidanan<br />

PERALATAN MEDIS<br />

• Kuret set<br />

Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

Minimal 1 /<br />

bergabung<br />

/<br />

bergabung<br />

/<br />

bergabung<br />

• Partus set Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Suction bayi Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1<br />

• Meja ginekologi<br />

Minimal 1<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Tersedia dlm jumlah<br />

yang cukup<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 119


NO<br />

KELAS<br />

/RUANG<br />

BINTANG<br />

4<br />

BINTANG<br />

3<br />

• Meja Partus Minimal 1 Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

• Vacuum set Minimal 1 Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

• Forcep set Minimal 1 Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

• CTG Minimal 1 Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

• Resusitasi set Minimal 1 Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

• Doppler Minimal 1 Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

• Suction Bayi<br />

baru lahir<br />

Minimal 1 Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

• Laennec Minimal 1 Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

• Tiang infus<br />

Minimal 1<br />

Minimal 1 /<br />

bergabung<br />

• Tempat tidur<br />

Minimal 1<br />

Minimal 1 /<br />

bergabung<br />

• Film viewer<br />

Minimal 1<br />

Minimal 1 /<br />

bergabung<br />

BINTANG<br />

2<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

OBAT-OBATAN<br />

BINTANG<br />

1<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

Minimal 1<br />

/<br />

bergabung<br />

• Uterotonika + + + +<br />

• Prostaglandin + + + +<br />

KETERANGAN<br />

Tersedia dlm jumlah<br />

yang cukup<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 120


PERALATAN PONEK<br />

LAMPIRAN 12<br />

1) Peralatan Neonatal<br />

No Jenis Peralatan Jmlh<br />

1 Inkubator 2<br />

2 Infant Warmer 2<br />

3 Pulse Oxymeter Neonatus 1<br />

4 Therapy Sinar 1<br />

5 Syringe Pump 2<br />

6 Alat-Alat Resusitasi Neonatus<br />

Laryngoskop Neonatal, Lidah kuku ukuran 0,00<br />

1<br />

7 Balon sungkup bayi (bag mask) 1<br />

8 CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) 1<br />

2) Peralatan Maternal<br />

No Jenis Peralatan Jmlh<br />

1 Kotak Resusitasi berisi : 1<br />

- Bilah Laringoskop 1<br />

- Balon 1<br />

- Bola lampu laringskop ukuran dewasa 1<br />

- Baterai cadangan untuk bilah laringoskop 1<br />

- Bola lampu laringoskop cadangan 1<br />

- Selang reservoar oksigen 1<br />

- Masker oksigen 1<br />

- Pipa endotrakeal 1<br />

- Plester 1<br />

- Gunting 1<br />

- Kateter penghisap 1<br />

- Naso gastric tube 1<br />

- Alat suntik 1, 2 1 / 2 , 3, 5, 10, 20, 50 cc 1<br />

- Ampul Epinefrin / Adrenalin 1<br />

- NaCL 0,9% / larutan Ringer Asetat / RL 1<br />

- MgSO4 1<br />

- Sodium bikarbonat 8,4% 1<br />

- Kateter Vena 1<br />

- Infus Set 1<br />

2 Ekstraktor vakum 1<br />

3 Inkubator 1<br />

4 Penghangat (Radiant Warmer) 1<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 121


No Jenis Peralatan Jmlh<br />

5 Forceps naegele 1<br />

6 AVM (Aspirasi Vakum Manual) 1<br />

7 Pompa vakum listrik 1<br />

8 Monitor denyut jantung / pernapasan 1<br />

9 Foetal Doppler 1<br />

10 Set Sectio Saesaria 1<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 122


LAMPIRAN 13<br />

BAGIAN YANG DAPAT DIHUBUNGI<br />

No Unit Telp Ext Fax<br />

1 Bagian Program & Informasi, Setditjen. Bina 5201590 3302 5227705<br />

Pelayanan Medik<br />

2 Subdit Bina Yanmedik Dasar, Dit. Bina Pelayanan<br />

Medik Dasar, Ditjen Bina Pelayanan Medik<br />

3 Subdit Gawat Darurat & Evakuasi, Dit. Bina<br />

Pelayanan Medik Dasar, Ditjen Bina Pelayanan Medik<br />

4 Subdit Yanmed RSU Pendidikan, Dit. Bina Pelayanan<br />

Medik Spesialistik, Ditjen Bina Pelayanan Medik<br />

5201590 5316 5222430<br />

5201590 5319 5222430<br />

5201590 5301 5274915<br />

5 Subdit Yanmed RSU Non Pendidikan, Dit. Bina<br />

Pelayanan Medik Spesialistik, Ditjen Bina Pelayanan<br />

Medik<br />

6 Subdit Yanmed RSU Khusus, Dit. Bina Pelayanan<br />

Medik Spesialistik, Ditjen Bina Pelayanan Medik<br />

7 Bagian Program & Informasi, Setditjen. Bina<br />

<strong>Kesehatan</strong> Masyarakat<br />

8 Subdit Bina <strong>Kesehatan</strong> Ibu Hamil, Dit. Bina<br />

<strong>Kesehatan</strong> Ibu, Ditjen Bina Kesmas<br />

9 Subdit Bina <strong>Kesehatan</strong> Maternal, Pencegahan<br />

Komplikasi, Dit. Bina <strong>Kesehatan</strong> Ibu, Ditjen Bina<br />

Kesmas<br />

10 Subdit Bina <strong>Kesehatan</strong> Reproduksi, Dit. Bina<br />

<strong>Kesehatan</strong> Ibu, Ditjen Bina Kesmas<br />

11 Subdit Bina <strong>Kesehatan</strong> Bayi, Dit. Bina <strong>Kesehatan</strong><br />

Anak, Ditjen Bina Kesmas<br />

12 Subdit Bina Upaya Kes Daerah Tertinggal Perbatasan<br />

& Kepulauan. Dit. Bina Kes Kom, Ditjen Bina Kesmas<br />

13 Subdit Bina Instansi <strong>Kesehatan</strong> Dasar & UKBM, Dit.<br />

Bina Kes Komunitas, Ditjen Bina Kesmas<br />

14<br />

Bagian Program & Informasi, Setbadan PPSDM<br />

15 Bagian Tata Usaha Pusat Promosi <strong>Kesehatan</strong>,<br />

Setjen<br />

16<br />

Bagian Tata Usaha Pusat Data dan Informasi, Setjen<br />

17 Bagian Program & Informasi, Setditjen. Bina<br />

Farmasi & Alat <strong>Kesehatan</strong><br />

18 Bagian Program & Informasi, Setditjen. PP dan PL,<br />

Ditjen PPPL<br />

19 Bidang Sarana dan Prasarana , Pusat Sarana<br />

Prasarana & Peralatan <strong>Kesehatan</strong>, Setjen<br />

20 Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Biro Perencanaaan<br />

dan Anggaran, Setjen<br />

21 Bagian Penyusunan Anggaran, Biro Perencanaan dan<br />

Anggaran, Setjen<br />

5201590 5303 52960450<br />

5201590 5306 5279487<br />

5201590 8203 5279216<br />

5201590 8209 5221227<br />

5201590 1200 5221227<br />

5201590 8211 5265002<br />

5201590 7914 5214891<br />

5201590 7203 5203116<br />

5201590 7205 5203116<br />

7224819 314 7224764<br />

5201590 6908 5203873<br />

5201590 1166 5203874<br />

5201590 8176 5214869<br />

4247537 104 42670283<br />

5201590 6304 5265041<br />

5201590 8004 5214903<br />

5201590 1171 5265402<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 123


LAMPIRAN 14<br />

ALOKASI DAK KESEHATAN TAHUN 2009<br />

NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

(Rp. 000.000)<br />

NAD<br />

1 Kab. Aceh Barat<br />

7.391 2.210<br />

RSU Cut Nyak<br />

Dien<br />

4.105<br />

RSU Dr. Zainal Abidin<br />

RSJ Banda Aceh<br />

2 Kab. Aceh Besar<br />

7.844<br />

3 Kab. Aceh Selatan<br />

7.012<br />

4 Kab. Aceh Singkil<br />

8.313<br />

5 Kab. Aceh Tengah<br />

6.429<br />

6 Kab. Aceh Tenggara<br />

6.407 1.267 RSU Kutacane<br />

7 Kab. Aceh Timur<br />

7.407 1.737 RSU ID Rayek<br />

8 Kab. Aceh Utara<br />

7.160 1.525 RSU Cut Meutia<br />

9 Kab. Bireuen<br />

7.271<br />

10 Kab. Pidie<br />

8.664 1.640 RSU Biereuneun<br />

11 Kab. Simeulue<br />

6.740<br />

12 Kota Banda Aceh<br />

6.372 1.211 RSU Meuraxa<br />

13 Kota Sabang<br />

7.571 2.053 RSU Sabang<br />

14 Kota Langsa<br />

6.350<br />

15 Kota Lhokseumawe<br />

6.384<br />

16 Kab. Nagan Raya<br />

7.030 1.435 RSU Nagan Raya<br />

17 Kab. Aceh Jaya<br />

5.699<br />

18 Kab. Aceh Barat Daya<br />

6.225<br />

19 Kab. Gayo Lues<br />

6.603<br />

20 Kab. Aceh Tamiang<br />

6.631 1.200 RSU Tamiang<br />

21 Kab. Bener Meriah<br />

5.886<br />

22 Kab. Pidie Jaya<br />

9.177<br />

23 Kota Subulussalam<br />

8.212<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 124


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

Provinsi Sumatera Utara<br />

RSU Dr. Pirngadi Medan<br />

3.664<br />

RSU Haji Medan<br />

RSU Pematang Siantar<br />

1 Kab. Asahan<br />

2 Kab. Dairi<br />

3 Kab. Deli Serdang<br />

4 Kab. Tanah Karo<br />

5 Kab. Labuhan Batu<br />

6 Kab. Langkat<br />

7 Kab. Mandailing Natal<br />

8 Kab. Nias<br />

9 Kab. Simalungun<br />

10 Kab. Tapanuli Selatan<br />

7.497 1.548 RSU Kisaran<br />

6.456 1.775 RSU Sidikalang<br />

9.059<br />

6.388 1.245 RSU Kaban Jahe<br />

RSU Rantau<br />

9.038 1.953 Parapat<br />

8.246 1.451 RSU Tanjung Pura<br />

6.779<br />

10.681 2.712 RSU Gunung Sitoli<br />

7.490 RSU Parapat<br />

2.334<br />

RSU Simalungun<br />

RSU Padang Sidempuan<br />

11 Kab. Tapanuli Tengah<br />

12 Kab. Tapanuli Utara<br />

13 Kab. Toba Samosir<br />

14 Kota Binjai<br />

15 Kota Medan<br />

16 Kota Pematang Siantar<br />

17 Kota Sibolga<br />

18 Kota Tanjung Balai<br />

19 Kota Tebing Tinggi<br />

20 Kota Padang Sidimpuan<br />

21 Kab. Pakpak Bharat<br />

22 Kab. Nias Selatan<br />

23 Kab. Humbang Hasundutan<br />

24 Kab. Serdang Bedagai<br />

25 Kab. Samosir<br />

26 Kab. Batu Bara<br />

27 Kab. Padang Lawas<br />

28 Kab. Padang Lawas Utara<br />

6.723<br />

7.102<br />

6.338<br />

5.425<br />

9.691<br />

5.906<br />

6.012 1.468 RSU FL. Tobing<br />

5.949 5.891 RSU Tanjung Balai<br />

5.691 1.389 RSU Tebing Tinggi<br />

5.854<br />

5.760<br />

8.026<br />

5.890<br />

8.297<br />

7.032<br />

8.488<br />

1.797 RSU Sibubuhan<br />

7.775 1.799 RSU Gunung Tua<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 125


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

Provinsi Sumatera Barat<br />

1 Kab. Lima Puluh Kota 7.516<br />

2 Kab. Agam<br />

3 Kab. Kepulauan Mentawai<br />

4 Kab. Padang Pariaman<br />

5 Kab. Pasaman<br />

6 Kab. Pesisir Selatan<br />

7 Kab. Sawahlunto Sijunjung<br />

8 Kab. Solok<br />

9 Kab. Tanah Datar<br />

10 Kota Bukit Tinggi<br />

11 Kota Padang Panjang<br />

12 Kota Padang<br />

13 Kota Payakumbuh<br />

14 Kota Sawahlunto<br />

15 Kota Solok<br />

16 Kota Pariaman<br />

17 Kab. Pasaman Barat<br />

18 Kab. Dharmasraya<br />

19 Kab. Solok Selatan<br />

Provinsi Riau<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

9.404<br />

7.504<br />

6.914<br />

5.337<br />

7.756 2.366 RSU Painan<br />

6.136<br />

6.493<br />

7.215 1.877<br />

6.355<br />

6.458 1.612<br />

RSU Prof.<br />

Hanafiah<br />

RSU Padang<br />

Panjang<br />

7.439 1.913 RSU Sei Sapih<br />

6.036 1.393 RSU Payakumbuh<br />

6.677 1.885 RSU Sawahlunto<br />

6.242<br />

6.306 1.921 RSU Pariaman<br />

RSU Pasaman<br />

7.218 1.292 Barat<br />

5.707<br />

6.449 1.837 RSU Muara Labuh<br />

7.382<br />

RSU Dr. A. Mochtar Bukit<br />

Tinggi<br />

RSJ Prof. HB Saanin<br />

Padang<br />

RSU Solok<br />

RSU Pariaman<br />

1 Kab. Bengkalis<br />

2 Kab. Indragiri Hilir<br />

3 Kab. Indragiri Hulu<br />

4 Kab. Kampar<br />

5 Kab. Kuantan Singingi<br />

6 Kab. Pelalawan<br />

7 Kab. Rokan Hilir<br />

8 Kab. Rokan Hulu<br />

9 Kab. Siak<br />

10 Kota Dumai<br />

11 Kota Pekanbaru<br />

7.834 2.311 RSU Bengkalis<br />

5.737<br />

4.000 RSU Purihusada<br />

RSU Indrasari<br />

2.226 Rengat<br />

6.271 RSU Bangkinang<br />

7.454 1.402 RSU pelalawan<br />

RSU Bagan Siapiapi<br />

2.276<br />

5.875<br />

6.949 2.019 RSU Dumai<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 126


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

Provinsi Kepulauan Riau<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

1 Kab. Bintan<br />

2 Kab. Natuna<br />

3 Kab. Karimun<br />

4 Kota Batam<br />

5 Kota Tanjung Pinang<br />

6 Kab. Lingga<br />

Provinsi Jambi<br />

1 Kab. Batanghari<br />

2 Kab. Bungo<br />

3 Kab. Kerinci<br />

4 Kab. Merangin<br />

5 Kab. Muaro Jambi<br />

6 Kab. Sarolangun<br />

7 Kab. Tanjung Jabung Barat<br />

8 Kab. Tanjung Jabung Timur<br />

9 Kab. Tebo<br />

10 Kota Jambi<br />

Provinsi Sumatera Selatan<br />

1 Kab. Lahat<br />

2 Kab. Musi Banyuasin<br />

3 Kab. Musi Rawas<br />

4 Kab. Muara Enim<br />

5 Kab. Ogan Komering Ilir<br />

6 Kab. Ogan Komering Ulu<br />

7 Kota Palembang<br />

8 Kota Pagar Alam<br />

9 Kota Lubuk Linggau<br />

10 Kota Prabumulih<br />

11 Kab. Banyuasin<br />

12 Kab. Ogan Ilir<br />

13 Kab. OKU Timur<br />

14 Kab. OKU Selatan<br />

15 Kab. Empat Lawang<br />

6.435<br />

7.222<br />

7.345 2.004 RSUD Kota Batam<br />

RSU Tanjung<br />

6.512 3.650 Pinang<br />

RSU Lapangan<br />

5.723 1.583 Lingga<br />

6.410<br />

5.875 5.818 RSU Muara Bungo<br />

7.005 2.191 RSU Sungai Penuh<br />

8.224 1.643 RSU Bangko<br />

7.573 1.260 RSU Muaro Jambi<br />

6.534<br />

7.008<br />

6.642<br />

6.316<br />

1.875<br />

RSU Kuala<br />

Tungkal<br />

6.273 1.281 RSU Lahat<br />

7.588<br />

2.148 RSU Sekayu<br />

7.225 2.600 RSU HM Rabain<br />

14.118 1.447 RSU Kayu Agung<br />

5.401<br />

5.770 2.131<br />

RSU Lubuk<br />

Linggau<br />

5.577 1.105 RSU Prabumulih<br />

9.002<br />

5.009<br />

6.488<br />

5.845<br />

5.749<br />

1.886 RSJ Jambi<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 127


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

Provinsi Bangka Belitung<br />

1 Kab. Bangka<br />

2 Kab. Belitung<br />

3 Kota Pangkal Pinang<br />

4 Kab. Bangka Selatan<br />

5 Kab. Bangka Tengah<br />

6 Kab. Bangka Barat<br />

7 Kab. Belitung Timur<br />

Provinsi Bengkulu<br />

1 Kab. Bengkulu Selatan<br />

2 Kab. Bengkulu Utara<br />

3 Kab. Rejang Lebong<br />

4 Kota Bengkulu<br />

5 Kab. Kaur<br />

6 Kab. Seluma<br />

7 Kab. Mukomuko<br />

8 Kab. Lebong<br />

9 Kab. Kepahiang<br />

Provinsi Lampung<br />

1 Kab. Lampung Barat<br />

2 Kab. Lampung Selatan<br />

3 Kab. Lampung Tengah<br />

4 Kab. Lampung Utara<br />

5 Kab. Lampung Timur<br />

6 Kab. Tanggamus<br />

7 Kab. Tulang Bawang<br />

8 Kab. Way Kanan<br />

9 Kota Bandar Lampung<br />

10 Kota Metro<br />

11 Kab. Pesawaran<br />

6.969 2.314 RSU Sungai Liat<br />

6.487<br />

6.491 2.398<br />

6.600<br />

6.239<br />

6.696<br />

6.004<br />

RSU Pangkal<br />

Pinang<br />

6.361 1.326 RSU Manna<br />

12.629 6.157 RSU Arga Makmur<br />

7.304 1.534 RSU Curup<br />

7.382<br />

7.695<br />

7.538<br />

7.471<br />

6.405<br />

6.434<br />

7.372 1.244 RSU Liwa<br />

6.863<br />

7.636<br />

7.083<br />

9.342<br />

6.846 1.567 RSU Pringsewu<br />

9.239 1.722 RSU Manggala<br />

5.708<br />

10.581<br />

5.525<br />

6.422<br />

2.692 RSJ Sungai Liat<br />

2.857 RSU Dr. M. Yunus<br />

1.989 RSU H. Abdul Moeloek<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 128


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

Provinsi Jawa Barat<br />

1 Kab. Bandung<br />

2 Kab. Bekasi<br />

3 Kab. Bogor<br />

4 Kab. Ciamis<br />

5 Kab. Cianjur<br />

6 Kab. Cirebon<br />

7 Kab. Garut<br />

8 Kab. Indramayu<br />

9 Kab. Karawang<br />

10 Kab. Kuningan<br />

11 Kab. Majalengka<br />

12 Kab. Purwakarta<br />

13 Kab. Subang<br />

14 Kab. Sukabumi<br />

15 Kab. Sumedang<br />

16 Kab. Tasikmalaya<br />

17 Kota Bandung<br />

18 Kota Bekasi<br />

10.488 3.617 RSU Soreang<br />

RSU Majalaya<br />

7.505 1.769 RSU Kab Bekasi<br />

9.752 2.674 RSU Ciawi<br />

9.695 1.251 RSU Ciamis<br />

8.132 1.389 RSU Cianjur<br />

RSU Cimacan<br />

11.955 4.200 RSU Arjawinangun<br />

RSU Waled<br />

9.715 1.230 RSU Dr. Slamet<br />

9.235 3.184 RSU Indramayu<br />

RSU Patrol<br />

7.720 1.847 RSU Karawang<br />

7.329 2.218 RSU Cideres<br />

5.848 1.158 RSU Bayu Asih<br />

8.106 1.643 RSU Subang<br />

9.502 RSU Sekarwangi<br />

RSU Jampang<br />

3.279 Kulon<br />

RSU Palabuhan<br />

Ratu<br />

7.740<br />

1.616 RSU Sumedang<br />

6.987 1.950 RSU Ujung Berung<br />

19 Kota Bogor<br />

20 Kota Cirebon<br />

21 Kota Depok<br />

22 Kota Sukabumi<br />

23 Kota Cimahi<br />

24 Kota Tasikmalaya<br />

25 Kota Banjar<br />

26 Kab. Bandung Barat<br />

6.859 1.297 RSU Gunung Jati<br />

5.446 1.532 RSU R. Syamsudin<br />

5.511 1.421 RSU Cimahi<br />

5.510<br />

4.934 1.451 RSU Banjar<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 129


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

Provinsi Banten<br />

1 Kab. Lebak<br />

2 Kab. Pandeglang<br />

3 Kab. Serang<br />

4 Kab. Tangerang<br />

5 Kota Cilegon<br />

6 Kota Tangerang<br />

7 Kota Serang<br />

Provinsi Jawa Tengah<br />

1 Kab. Banjarnegara<br />

2 Kab. Banyumas<br />

3 Kab. Batang<br />

4 Kab. Blora<br />

5 Kab. Boyolali<br />

6 Kab. Brebes<br />

7 Kab. Cilacap<br />

8 Kab. Demak<br />

9 Kab. Grobogan<br />

10 Kab. Jepara<br />

11 Kab. Karanganyar<br />

12 Kab. Kebumen<br />

13 Kab. Kendal<br />

14 Kab. Klaten<br />

15 Kab. Kudus<br />

16 Kab. Magelang<br />

17 Kab. Pati<br />

18 Kab. Pekalongan<br />

19 Kab. Pemalang<br />

7.600 1.385 RSU Adjidarmo<br />

8.294<br />

7.070 2.507 RSU Serang<br />

8.228 2.494 RSU Tangerang<br />

5.740<br />

8.463<br />

7.500 RSU Banyumas<br />

2.868<br />

RSU Ajibarang<br />

7.142 1.936 RSU Batang<br />

7.464<br />

7.415 1.480<br />

RSU Pandan<br />

Arang<br />

8.948 2.834 RSU Brebes<br />

8.841 RSU Cilacap<br />

2.620<br />

RSU Majenang<br />

8.111<br />

7.841 2.401<br />

8.021<br />

7.370<br />

7.994<br />

7.335<br />

9.257<br />

7.191<br />

RSU Dr. R.<br />

Soedjati<br />

8.085 2.619 RSU Muntilan<br />

7.831<br />

7.439 RSU Kajen<br />

1.499<br />

RSU Kraton<br />

7.067 3.017 RSU Dr. M. Ashari<br />

3.437<br />

RSU Margono Soekardjo<br />

Purwokerto<br />

RSJ Dr. RM Soedjarwadi<br />

Klaten<br />

RS Tugurejo Semarang<br />

RSU Dr. Moewardi<br />

Surakarta<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 130


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

20 Kab. Purbalingga<br />

21 Kab. Purworejo<br />

22 Kab. Rembang<br />

23 Kab. Semarang<br />

24 Kab. Sragen<br />

25 Kab. Sukoharjo<br />

26 Kab. Tegal<br />

27 Kab. Temanggung<br />

28 Kab. Wonogiri<br />

29 Kab. Wonosobo<br />

30 Kota Magelang<br />

31 Kota Pekalongan<br />

32 Kota Salatiga<br />

33 Kota Semarang<br />

34 Kota Surakarta<br />

35 Kota Tegal<br />

Provinsi DI Yogyakarta<br />

1 Kab. Bantul<br />

2 Kab. Gunung Kidul<br />

3 Kab. Kulon Progo<br />

4 Kab. Sleman<br />

5 Kota Yogyakarta<br />

Provinsi Jawa Timur<br />

1 Kab. Bangkalan<br />

2 Kab. Banyuwangi<br />

3 Kab. Blitar<br />

4 Kab. Bojonegoro<br />

5 Kab. Bondowoso<br />

6 Kab. Gresik<br />

7 Kab. Jember<br />

6.191 1.049 RSU Purbalingga<br />

6.802<br />

6.400 1.578 RSU Rembang<br />

7.525 RSU Ambarawa<br />

2.386<br />

RSU Ungaran<br />

7.375<br />

8.331<br />

8.474 1.656 RSU Dr. Soeselo<br />

6.179<br />

7.369<br />

7.055 1.168 RSU Wonosobo<br />

5.744<br />

6.546<br />

5.614<br />

7.018<br />

6.161<br />

6.290 1.236 RSU Kardinah<br />

8.751 2.497 RSU P. Senopati<br />

7.504<br />

6.964<br />

7.088 1.627 RSU Sleman<br />

RSU Kota<br />

6.801 1.357 Yogyakarta<br />

6.242 1.045 RSU Bangkalan<br />

7.329 RSU Blambangan<br />

8.781<br />

RSU Genteng<br />

6.906<br />

9.706<br />

9.339 0.656<br />

RSU Dr. H.<br />

Koesnadi<br />

7.113 4.000 RSU Gresik<br />

7.271 RSU Balung<br />

8.635<br />

RSU Kalisat<br />

RSU Dr. Soebandi<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 131


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

8 Kab. Jombang<br />

9 Kab. Kediri<br />

10 Kab. Lamongan<br />

11 Kab. Lumajang<br />

12 Kab. Madiun<br />

13 Kab. Magetan<br />

14 Kab. Malang<br />

15 Kab. Mojokerto<br />

16 Kab. Nganjuk<br />

17 Kab. Ngawi<br />

18 Kab. Pacitan<br />

19 Kab. Pamekasan<br />

20 Kab. Pasuruan<br />

21 Kab. Ponorogo<br />

22 Kab. Probolinggo<br />

23 Kab. Sampang<br />

24 Kab. Sidoarjo<br />

25 Kab. Situbondo<br />

26 Kab. Sumenep<br />

27 Kab. Trenggalek<br />

28 Kab. Tuban<br />

29 Kab. Tulungagung<br />

30 Kota Blitar<br />

31 Kota Kediri<br />

32 Kota Madiun<br />

33 Kota Malang<br />

34 Kota Mojokerto<br />

35 Kota Pasuruan<br />

36 Kota Probolinggo<br />

37 Kota Surabaya<br />

38 Kota Batu<br />

4.000 RS Jombang<br />

2.221 RSU Pare<br />

8.017 1.220 RSU Dr. Soegiri<br />

11.214 4.000 RSU Dr Haryoto<br />

7.525 0.978 RSU Panti Waluyo<br />

6.406 0.977 RSU Dr. Sayidiman<br />

7.810<br />

7.544 4.000<br />

RSUD Dr<br />

Soekandar<br />

6.362 1.443 RSU Kertosono<br />

6.899 10.000 RSU Soeroto<br />

7.711<br />

6.680 1.035 RSU Pamekasan<br />

8.109 1.228 RSU Bangil<br />

RSU Prof. M.<br />

7.997 1.129 Harjono<br />

7.912 RSU Waluyo Jati<br />

2.812<br />

RSU Tongas<br />

6.943<br />

17.594 7.000 RSU Sidoarjo<br />

6.940 1.839 RSU Situbondo<br />

4.000 RSU M. Anwar<br />

6.867 1.182 RSU Dr. Soedomo<br />

RSU Dr. R.<br />

8.002 1.751 Koesma<br />

12.848 5.624 RSU Dr. Iskak<br />

6.038 1.164 RSU Mardi Waluyo<br />

5.005 4.700 RSU Gambiran<br />

6.042 1.119 RSU Madiun<br />

5.760 1.038<br />

6.063 2.224<br />

5.792<br />

RSU Dr. Wahidin<br />

SH<br />

RSU Dr.<br />

Soedarsono<br />

7.804 2.077 RSU Tambakrejo<br />

5.766<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 132


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

Provinsi Kalimantan Barat<br />

1 Kab. Bengkayang<br />

2 Kab. Landak<br />

3 Kab. Kapuas Hulu<br />

4 Kab. Ketapang<br />

5 Kab. Pontianak<br />

7.552<br />

6.338 1.394 RSU Landak<br />

RSU Dr. A<br />

9.098 1.696 Diponegoro<br />

RSU Dr. Agus<br />

9.318 1.620 Djam<br />

2.379<br />

RSU Dr. Sudarso<br />

Pontianak<br />

6 Kab. Sambas<br />

7 Kab. Sanggau<br />

8 Kab. Sintang<br />

9 Kota Pontianak<br />

10 Kota Singkawang<br />

11 Kab. Sekadau<br />

12 Kab. Melawi<br />

13 Kab. Kayong Utara<br />

9.052 RSU Sambas<br />

2.319<br />

RSU Pemangkat<br />

7.920 1.800 RSU Sanggau<br />

7.857 1.491 RSU Sintang<br />

7.769<br />

7.242 1.933 RSU Dr. Abdul Azis<br />

6.195<br />

6.847<br />

8.122<br />

14 Kab. Kubu Raya<br />

8.120<br />

Provinsi Kalimantan<br />

Tengah 5.000<br />

RSUD. Dr. Dorris S.<br />

Palangkaraya<br />

1 Kab. Barito Selatan<br />

2 Kab. Barito Utara<br />

3 Kab. Kapuas<br />

4 Kab. Kotawaringin Barat<br />

5 Kab. Kotawaringin Timur<br />

6 Kota Palangkaraya<br />

7 Kab. Barito Timur<br />

8 Kab. Murung Raya<br />

9 Kab. Pulang Pisau<br />

10 Kab. Gunung Mas<br />

11 Kab. Lamandau<br />

12 Kab. Sukamara<br />

13 Kab. Katingan<br />

14 Kab. Seruyan<br />

6.586 5.211 RSU Buntok<br />

7.121 1.743 RSU Muara Teweh<br />

RSUD Dr.<br />

13.072 4.000 Soemarmo<br />

RSU Sultan<br />

8.872 6.281 Imanuddin<br />

8.282<br />

6.512<br />

6.389<br />

6.985 4.000<br />

7.966<br />

7.099<br />

6.286<br />

7.756<br />

8.481<br />

RSUD Pulang<br />

Pisau<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 133


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

Provinsi Kalimantan<br />

Selatan<br />

1 Kab. Banjar<br />

2 Kab. Barito Kuala<br />

3 Kab. Hulu Sungai Selatan<br />

4 Kab. Hulu Sungai Tengah<br />

5 Kab. Hulu Sungai Utara<br />

6 Kab. Kota Baru<br />

7 Kab. Tabalong<br />

8 Kab. Tanah Laut<br />

9 Kab. Tapin<br />

10 Kota Banjar Baru<br />

11 Kota Banjarmasin<br />

12 Kab. Balangan<br />

13 Kab. Tanah Bumbu<br />

7.818 1.642 RSU Ratu Zalekha<br />

7.293 1.547 RSU Marabahan<br />

7.812 1.261 RSU Hasan Basri<br />

6.536 1.831 RSU Damanhuri<br />

RSU Pambalah<br />

6.374 1.297 Batung<br />

7.898<br />

6.666 1.689 RSU Tanjung<br />

RSU Boejasin<br />

6.993 1.413 Pelaihari<br />

RSU Datu Sanggul<br />

6.694 1.300 R.<br />

6.324 1.479 RSU Banjar Baru<br />

6.618<br />

6.262<br />

7.662 3.000 RSU Tanah Bumbu<br />

6.639<br />

RSU Ansari Saleh<br />

Banjarmasin<br />

RSU Ulin Banjarmasin<br />

Provinsi Kalimantan<br />

Timur<br />

1 Kab. Berau<br />

2 Kab. Bulungan<br />

3 Kab. Kutai Kartanegara<br />

4 Kab. Kutai Barat<br />

5 Kab. Kutai Timur<br />

6 Kab. Malinau<br />

7 Kab. Nunukan<br />

8 Kab. Pasir<br />

9 Kota Balikpapan<br />

10 Kota Bontang<br />

11 Kota Samarinda<br />

12 Kota Tarakan<br />

13 Kab. Penajam Paser Utara<br />

14 Kab. Tana Tidung<br />

9.228 4.000 RSU Abdul Rivai<br />

10.533<br />

9.069<br />

10.355<br />

9.137<br />

8.149 1.333 RSU Nunukan<br />

7.482<br />

3.811<br />

RSJ Samarinda<br />

RSU Tarakan<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 134


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

Provinsi Sulawesi Utara<br />

1 Kab. Bolaang Mongondow<br />

2 Kab. Minahasa<br />

3 Kab. Sangihe<br />

4 Kota Bitung<br />

5 Kota Manado<br />

6 Kab. Kepulauan Talaud<br />

7 Kab. Minahasa Selatan<br />

8 Kota Tomohon<br />

9 Kab. Minahasa Utara<br />

7.296 1.439<br />

7.871 2.200<br />

RSU Datoe<br />

Binangkang<br />

RSU dr. Sam<br />

Ratulangi<br />

10.945 7.195 RSU Liun Kendage<br />

6.670 1.975 RSU Bitung<br />

6.934<br />

8.458<br />

8.022<br />

6.799<br />

7.366<br />

10 Kota Kotamobagu<br />

11.829<br />

11<br />

Kab. Bolaang Mongondow<br />

Utara 9.396<br />

12<br />

Kab. Kep. Siau<br />

Tagulandang Biaro 13.415<br />

13 Kab. Minahasa Tenggara<br />

Provinsi Gorontalo<br />

11.000<br />

5.172 RSU Noongan Langowan<br />

1 Kab. Boalemo<br />

2 Kab. Gorontalo<br />

3 Kota Gorontalo<br />

4 Kab. Pohuwato<br />

5 Kab. Bone Bolango<br />

6 Kab. Gorontalo Utara<br />

Provinsi Sulawesi Tengah<br />

1 Kab. Banggai<br />

2 Kab. Banggai Kepulauan<br />

3 Kab. Buol<br />

4 Kab. Toli-Toli<br />

5 Kab. Donggala<br />

6 Kab. Morowali<br />

7 Kab. Poso<br />

8 Kota Palu<br />

9 Kab. Parigi Moutong<br />

10 Kab. Tojo Una Una<br />

6.347 1.410 RSU Boalemo<br />

7.546<br />

7.666 1.845 RSU Aloei Saboe<br />

6.590<br />

7.071<br />

8.496<br />

7.205<br />

6.903<br />

6.981 6.217 RSU Buol<br />

6.282 1.519 RSU Mokopido<br />

7.873<br />

7.351<br />

10.544 4.000 RSU Poso<br />

7.189 1.689 RSU Anutapura<br />

6.636 1.659 RSU Anuntaloka<br />

6.076 1.147 RSU Ampana<br />

7.662 RSU Undata Palu<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 135


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

Provinsi Sulawesi Selatan<br />

1 Kab. Bantaeng<br />

2 Kab. Barru<br />

3 Kab. Bone<br />

4 Kab. Bulukumba<br />

5 Kab. Enrekang<br />

6 Kab. Gowa<br />

7 Kab. Jeneponto<br />

8 Kab. Luwu<br />

9 Kab. Luwu Utara<br />

6.537 1.779 RSU A. Makatutu<br />

6.472 1.336 RSU Barru<br />

8.499 1.234 RSU Tenriawanu<br />

7.878 1.715 RSU Bulukumba<br />

6.586 1.344 RSU Enrekang<br />

RSU<br />

7.301 2.857 Sungguminasa<br />

RSU Lanto D<br />

6.078 1.108 Pasewang<br />

7.750<br />

7.667 1.452<br />

RSU Andi Jemma<br />

M.<br />

10 Kab. Maros<br />

7.263<br />

Kab. Pangkajene<br />

11<br />

Kepulauan 6.864 1.925 RSU Pangkep<br />

12 Kab. Pinrang<br />

13 Kab. Selayar<br />

14 Kab. Sidenreng Rappang<br />

15 Kab. Sinjai<br />

16 Kab. Soppeng<br />

17 Kab. Takalar<br />

18 Kab. Tana Toraja<br />

19 Kab. Wajo<br />

20 Kota Pare-Pare<br />

21 Kota Makassar<br />

22 Kota Palopo<br />

23 Kab. Luwu Timur<br />

Provinsi Sulawesi Barat<br />

6.930 1.399 RSU Lasinrang<br />

7.660 1.651 RSU Selayar<br />

RSU Arifin<br />

6.351 1.546 Nu'mang<br />

6.759 1.356 RSU Sinjai<br />

6.882<br />

7 1.291 RSU Ajapange<br />

6.838 1.723 RSU Lakipadada<br />

7.391<br />

7.126<br />

7.414 1.218<br />

RSU Daya<br />

Makassar<br />

6.364 1.499 RSU Palopo<br />

6.891 1.163 RSU Luwu Timur<br />

3.482 RSU Haji Makassar<br />

1 Kab. Majene<br />

2 Kab. Mamuju<br />

3 Kab. Polewali Mandar<br />

4 Kab. Mamasa<br />

5 Kab. Mamuju Utara<br />

6.759<br />

8.702 1.621 RSU Mamuju<br />

7.553<br />

6.032<br />

6.788<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 136


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

Provinsi Sulawesi<br />

Tenggara<br />

1 Kab. Buton<br />

2 Kab. Konawe<br />

3 Kab. Kolaka<br />

4 Kab. Muna<br />

5 Kota Kendari<br />

6 Kota Bau-Bau<br />

7 Kab. Konawe Selatan<br />

8 Kab. Bombana<br />

9 Kab. Wakatobi<br />

10 Kab. Kolaka Utara<br />

11 Kab. Konawe Utara<br />

12 Kab. Buton Utara<br />

Provinsi Bali<br />

7.978 4.000 RSU Pasar Wajo<br />

9.073<br />

6.830 1.259 RSU Kolaka<br />

7.595 1.531 RSU Raha<br />

6.630 1.787 RSU Abunawas<br />

6.897 1.560 RSU Bau-Bau<br />

7.543<br />

6.885 1.399 RSU Bombana<br />

7.524<br />

6.535<br />

7.516<br />

8.739<br />

4.706<br />

RSU Provinsi Sultra<br />

Kendari<br />

RSJ Soeparto H. Kendari<br />

1 Kab. Badung<br />

2 Kab. Bangli<br />

3 Kab. Buleleng<br />

4 Kab. Gianyar<br />

5 Kab. Jembrana<br />

6 Kab. Karangasem<br />

7 Kab. Klungkung<br />

8 Kab. Tabanan<br />

6.792 1.149 RSU Badung<br />

6.806 1.408 RSU Bangli<br />

7.477<br />

7.359 1.606 RSU Sanjiwani<br />

7.093 5.762 RSU Negara<br />

6.859<br />

7.289 1.973 RSU Klungkung<br />

7.492 1.887 RSU Tabanan<br />

9 Kota Denpasar<br />

6.499 1.195 RSU Wangaya<br />

Provinsi Nusa Tenggara<br />

Barat 2.719 RSU Mataram<br />

1 Kab. Bima<br />

2 Kab. Dompu<br />

3 Kab. Lombok Barat<br />

4 Kab. Lombok Tengah<br />

5 Kab. Lombok Timur<br />

6 Kab. Sumbawa<br />

7 Kota Mataram<br />

8 Kota Bima<br />

9 Kab. Sumbawa Barat<br />

7.198 1.323 RSU Raba<br />

6.616 1.782 RSU Dompu<br />

RSU Patut P.P.<br />

7.117 1.740 Gerung<br />

7.851<br />

7.346 1.641<br />

7.811 1.532<br />

6.513<br />

7.459<br />

6.826 4.000<br />

RSU Dr. R.<br />

Sudjono<br />

RSU Sumbawa<br />

Besar<br />

RSU Sumbawa<br />

Barat<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 137


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

Provinsi Nusa Tenggara<br />

Timur 6.974<br />

1 Kab. Alor<br />

2 Kab. Belu<br />

3 Kab. Ende<br />

4 Kab. Flores Timur<br />

5 Kab. Kupang<br />

6 Kab. Lembata<br />

7 Kab. Manggarai<br />

8 Kab. Ngada<br />

9 Kab. Sikka<br />

10 Kab. Sumba Barat<br />

11 Kab. Sumba Timur<br />

12 Kab. Timor Tengah Selatan<br />

13 Kab. Timor Tengah Utara<br />

14 Kota Kupang<br />

15 Kab. Rote Ndao<br />

16 Kab. Manggarai Barat<br />

17 Kab. Nagekeo<br />

18 Kab. Sumba Barat Daya<br />

19 Kab. Sumba Tengah<br />

20 Kab. Manggarai Timur<br />

1<br />

Provinsi Maluku<br />

7.176<br />

8.094 1.708 RSU Atambua<br />

7.760 1.815 RSU Ende<br />

7.734 1.529 RSU Larantuka<br />

8.280<br />

7.475<br />

7.672 1.380 RSU Ruteng<br />

9.136 2.483 RSU Bajawa<br />

RSU Hillers<br />

8.043 1.748 Maumere<br />

8.837<br />

7.838 1.376<br />

RSU Umbu Rara<br />

Meha<br />

7.813 1.682 RSU Soe<br />

8.161<br />

8.128<br />

6.211<br />

7.151<br />

8.896<br />

7.125<br />

8.481<br />

7.894<br />

Kab. Maluku Tenggara<br />

Barat 10.773<br />

2 Kab. Maluku Tengah<br />

3 Kab. Maluku Tenggara<br />

4 Kab. Pulau Buru<br />

5 Kota Ambon<br />

6 Kab. Seram Bagian Barat<br />

7 Kab. Seram Bagian Timur<br />

8 Kab. Kepulauan Aru<br />

9 Kota Tual<br />

7.259<br />

6.468<br />

7.378<br />

8.323<br />

6.527<br />

7.161<br />

7.822<br />

7.234 4.000 RSU Tual<br />

4.392<br />

RSU Prof Dr. WZ.<br />

Johanes Kupang<br />

RSU Dr. M. Haulussy<br />

Ambon<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 138


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

Provinsi Maluku Utara<br />

1 Kab. Halmahera Tengah<br />

2 Kab. Halmahera Barat<br />

3 Kota Ternate<br />

4 Kab. Halmahera Timur<br />

5 Kota Tidore Kepulauan<br />

6 Kab. Kepulauan Sula<br />

7 Kab. Halmahera Selatan<br />

8 Kab. Halmahera Utara<br />

Provinsi Papua<br />

1 Kab. Biak Numfor<br />

2 Kab. Jayapura<br />

3 Kab. Jayawijaya<br />

4 Kab. Merauke<br />

5 Kab. Mimika<br />

6 Kab. Nabire<br />

7 Kab. Paniai<br />

8 Kab. Puncak Jaya<br />

9 Kab. Kepulauan Yapen<br />

10 Kota Jayapura<br />

11 Kab. Sarmi<br />

12 Kab. Keerom<br />

13 Kab. Yahukimo<br />

14 Kab. Pegunungan Bintang<br />

15 Kab. Tolikara<br />

16 Kab. Boven Digoel<br />

17 Kab. Mappi<br />

18 Kab. Asmat<br />

19 Kab. Waropen<br />

20 Kab. Supiori<br />

21 Kab. Mamberamo Raya<br />

22 Kab. Membramo Tengah<br />

23 Kab. Yalimo<br />

24 Kab. Lanny Jaya<br />

8.225<br />

7.446 4.000 RSU Jailolo<br />

7.791<br />

7.126<br />

7.140 5.692 RSU Soasio<br />

8.168<br />

7.371<br />

9.305 2.224 RSU Tobelo<br />

9.012<br />

9.334 1.397 RSU Sentani<br />

18.696 2.713 RSU Wamena<br />

17.338 3.204 RSU Merauke<br />

10.617 4.000 RSU Mimika<br />

7.521<br />

12.850 4.000 RSUD Enarotali<br />

31.519<br />

12.271<br />

9.169 2.400 RSU Abepura<br />

10.226<br />

8.261<br />

30.997<br />

29.712<br />

17.195<br />

10.218<br />

13.431<br />

15.499<br />

10.178<br />

7.204<br />

9.511<br />

12.948<br />

13.906<br />

14.193<br />

5.442 RSU Ternate<br />

6.610 RSU Prov Jayapura<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 139


NO<br />

NAMA<br />

PROVINSI/KAB/KOTA<br />

YANKESDAS RS KAB/KOTA RS PROV<br />

25 Kab. Nduga<br />

26 Kab. Puncak<br />

27 Kab. Dogiyai<br />

Provinsi Papua Barat<br />

1 Kab. Sorong<br />

2 Kab. Manokwari<br />

3 Kab. Fak Fak<br />

4 Kota Sorong<br />

5 Kab. Sorong Selatan<br />

6 Kab. Raja Ampat<br />

7 Kab. Teluk Bintuni<br />

8 Kab. Teluk Wondama<br />

9 Kab. Kaimana<br />

14.017<br />

33.726<br />

6.455<br />

8.461 5.744 RSU Kab. Sorong<br />

10.989 1.733 RSU Manokwari<br />

7.711 4.889 RSU Fak Fak<br />

8.070<br />

7.829<br />

10.152<br />

9.306<br />

7.162<br />

7.997<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009 140


LAMPIRAN 15<br />

KEBUTUHAN PERALATAN<br />

PELAYANAN KESEHATAN IBU<br />

TAHUN 2009<br />

NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DAR<br />

AH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARIA/<br />

RAPID<br />

DIAGNOSIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

NAD<br />

1 Kab. Simeulue<br />

2 Kab. Aceh Singkil<br />

4 - 66 66 66 66 2194 2194 2194 - -<br />

2 2 120 120 120 120 4369 4369 4369 - -<br />

3 Kab. Aceh Selatan<br />

3 1 27 27 27 27 4974 4974 4974 - -<br />

Kab. Aceh<br />

4<br />

Tenggara 4 - 43 43 43 43 4714 4714 4714 - -<br />

5 Kab. Aceh Timur<br />

6 Kab. Aceh Tengah<br />

7 Kab. Aceh Barat<br />

8 Kab. Aceh Besar<br />

9 Kab. Pidie<br />

1 3 196 196 196 196 9068 9068 9068 - -<br />

3 1 26 26 26 26 3924 3924 3924 - -<br />

1 3 86 86 86 86 4123 4123 4123 - -<br />

- 6 37 37 37 37 7368 7368 7368 - -<br />

1376<br />

2 2 127 127 127 127 13763 13763 3 - -<br />

10 Kab. Bireuen<br />

- 4 31 31 31 31 9138 9138 9138 - -<br />

11 Kab. Aceh Utara<br />

1259<br />

2 2 27 27 27 27 12595 12595 5 - -<br />

Kab. Aceh Barat<br />

12<br />

Daya 3 1 15 15 15 15 3318 3318 3318 - -<br />

13 Kab. Gayo Lues<br />

3 1 25 25 25 25 2168 2168 2168 - -<br />

Kab. Aceh<br />

14<br />

Tamiang 3 1 68 68 68 68 6008 6008 6008 - -<br />

15 Kab. Nagan Raya<br />

16 Kab. Aceh Jaya<br />

17 Kab. Bener Meriah<br />

18 Kota Banda Aceh<br />

19 Kota Sabang<br />

3 1 31 31 31 31 3089 3089 3089 - -<br />

3 1 21 21 21 21 1713 1713 1713 - -<br />

2 2 55 55 55 55 3554 3554 3554 - -<br />

3 1 13 13 13 13 5324 5324 5324 - -<br />

4 - 44 44 44 44 854 854 854 - -<br />

20 Kota Langsa<br />

4 - 25 25 25 25 3766 3766 3766 - -<br />

Kota<br />

21<br />

Lhokseumawe 3 1 46 46 46 46 4059 4059 4059 - -<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

141


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

SUMATERA<br />

UTARA<br />

1 Kab. Nias<br />

- 4 29 29 29 29 11,789 11,789 11,789 - 11,789<br />

2<br />

Kab. Mandailing<br />

Natal 1 3 62 62 62 62 9,804 9,804 9,804 - 9,804<br />

3<br />

Kab. Tapanuli<br />

Selatan - 9 145 145 145 145 16,686 16,686 16,686 - 16,686<br />

4<br />

Kab. Tapanuli<br />

Tengah 1 3 19 19 19 19 7,232 7,232 7,232 - 7,232<br />

5<br />

Kab. Tapanuli<br />

Utara 1 3 54 54 54 54 7,253 7,253 7,253 - 7,253<br />

6 Kab. Toba Samosir<br />

7 Kab. Labuhan Batu<br />

8 Kab. Asahan<br />

9 Kab. Simalungun<br />

10 Kab. Dairi<br />

11 Kab. Karo<br />

12 Kab. Deli Serdang<br />

13 Kab. Langkat<br />

3 1 23 23 23 23 4,875 4,875 4,875 - 4,875<br />

- 5 92 92 92 92 25,698 25,698 25,698 - 25,698<br />

- 7 62 62 62 62 28,035 28,035 28,035 - 28,035<br />

- 4 89 89 89 89 23,738 23,738 23,738 - 23,738<br />

- 4 27 27 27 27 7,923 7,923 7,923 - 7,923<br />

- 4 76 76 76 76 8,267 8,267 8,267 - 8,267<br />

- 6 46 46 46 46 38,954 38,954 38,954 - 38,954<br />

2 2 30 30 30 30 25,540 25,540 25,540 - 25,540<br />

14 Kab. Nias Selatan<br />

2 2 27 27 27 27 7,354 7,354 7,354 - 7,354<br />

15<br />

Kab. Humbang<br />

Hasundutan 2 2 25 25 25 25 4,190 4,190 4,190 - 4,190<br />

16<br />

Kab. Pakpak<br />

Bharat 1 3 42 42 42 42 985 985 985 - 985<br />

17 Kab. Samosir<br />

1 3 43 43 43 43 16,577 16,577 16,577 - 16,577<br />

Kab. Serdang<br />

18<br />

Bedagai 1 3 31 31 31 31 3,299 3,299 3,299 - 3,299<br />

19 Kota Sibolga<br />

3 1 64 64 64 64 2,208 2,208 2,208 - 2,208<br />

20 Kota Tanjung Balai<br />

4 - 64 64 64 64 4,925 4,925 4,925 - 4,925<br />

Kota Pematang<br />

21<br />

Siantar 4 - 64 64 64 64 6,126 6,126 6,126 - 6,126<br />

22 Kota Tebing Tinggi<br />

23 Kota Medan<br />

4 - 64 64 64 64 3,527 3,527 3,527 - 3,527<br />

3 1 64 64 64 64 51,659 51,659 51,659 - 51,659<br />

24 Kota Binjai<br />

1 3 64 64 64 64 6,591 6,591 6,591 - 6,591<br />

Kota Padang<br />

25<br />

Sidempuan 3 1 73 73 73 73 4,849 4,849 4,849 - 4,849<br />

1<br />

2<br />

SUMATERA<br />

BARAT<br />

Kab. Kepulauan<br />

Mentawai 2 2 7 7 7 7 2,118 2,118 2,118 - 2,118<br />

Kab. Pesisir<br />

Selatan - 8 90 90 90 90 9,664 9,664 9,664 - 9,664<br />

3 Kab. Solok<br />

- 4 44 44 44 44 9,641 9,641 9,641 - 9,641<br />

Kab. Sawahlunto/<br />

4<br />

Sijunjung - 5 55 55 55 55 5,397 5,397 5,397 - 5,397<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

142


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

5 Kab. Tanah Datar<br />

- 7 101 101 101 101 7,084 7,084 7,084 - 7,084<br />

Kab. Padang<br />

6<br />

Pariaman - 6 76 76 76 76 9,161 9,161 9,161 - 9,161<br />

7 Kab. Agam<br />

- 4 42 42 42 42 10,232 10,232 10,232 - 10,232<br />

Kab. Lima Puluh<br />

8<br />

Koto - 4 64 64 64 64 8,000 8,000 8,000 - 8,000<br />

9 Kab. Pasaman<br />

1 3 27 27 27 27 7,784 7,784 7,784 - 7,784<br />

10 Kab. Solok Selatan<br />

2 2 52 52 52 52 3,494 3,494 3,494 - 3,494<br />

11<br />

Kab. Dharmas<br />

Raya 2 2 54 54 54 54 4,311 4,311 4,311 - 4,311<br />

12<br />

Kab. Pasaman<br />

Barat - 6 69 69 69 69 8,037 8,037 8,037 - 8,037<br />

13 Kota Padang<br />

14 Kota Solok<br />

1 3 - - - - 18,772 18,772 18,772 - 18,772<br />

3 1 9 9 9 9 1,394 1,394 1,394 - 1,394<br />

15 Kota Sawah Lunto<br />

2 2 12 12 12 12 1,126 1,126 1,126 - 1,126<br />

Kota Padang<br />

16<br />

Panjang 4 - 4 4 4 4 990 990 990 - 990<br />

17 Kota Bukittinggi<br />

18 Kota Payakumbuh<br />

19 Kota Pariaman<br />

1<br />

RIAU<br />

4 - 6 6 6 6 2,493 2,493 2,493 - 2,493<br />

3 1 1 1 1 1 2,439 2,439 2,439 - 2,439<br />

3 1 31 31 31 31 1,842 1,842 1,842 - 1,842<br />

Kab. Kuantan<br />

Singingi 4 6 192 192 192 192 7,589 7,589 7,589 - 7,589<br />

2 Kab. Indragiri Hulu<br />

3 Kab. Indragiri Hilir<br />

4 Kab. Pelalawan<br />

5 Kab. Siak<br />

6 Kab. Kampar<br />

7 Kab. Rokan Hulu<br />

8 Kab. Bengkalis<br />

9 Kab. Rokan Hilir<br />

10 Kota Pekan Baru<br />

11 Kota Dumai<br />

JAMBI<br />

3 3 172 172 172 172 8,889 8,889 8,889 - 8,889<br />

4 4 118 118 118 118 18,720 18,720 18,720 - 18,720<br />

4 4 137 137 137 137 8,362 8,362 8,362 - 8,362<br />

4 4 101 101 101 101 8,926 8,926 8,926 - 8,926<br />

4 4 216 216 216 216 16,167 16,167 16,167 - 16,167<br />

4 4 152 152 152 152 10,871 10,871 10,871 - 10,871<br />

4 4 190 190 190 190 19,517 19,517 19,517 - 19,517<br />

4 4 192 192 192 192 14,122 14,122 14,122 - 14,122<br />

- 13 58 58 58 58 21,633 21,633 21,633 - 21,633<br />

4 4 60 60 60 60 6,231 6,231 6,231 - 6,231<br />

1 Kab. Kerinci<br />

2 Kab. Merangin<br />

3 Kab. Sarolangun<br />

4 Kab. Batang Hari<br />

1 3 14 14 14 14 8,851 8,851 8,851 - 8,851<br />

1 3 13 13 13 13 8,830 8,830 8,830 - 8,830<br />

1 3 34 34 34 34 6,302 6,302 6,302 - 6,302<br />

1 3 9 9 9 9 5,550 5,550 5,550 - 5,550<br />

143<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

5 Kab. Muaro Jambi<br />

1 3 8 8 8 8 7,707 7,707 7,707 - 7,707<br />

6<br />

Kab. Tanjung<br />

Jabung Timur 1 3 3 3 3 3 5,658 5,658 5,658 - 5,658<br />

7<br />

Kab. Tanjung<br />

Jabung Barat 3 1 59 59 59 59 7,036 7,036 7,036 - 7,036<br />

8 Kab. Tebo<br />

9 Kab. Bungo<br />

1 3 31 31 31 31 6,825 6,825 6,825 - 6,825<br />

1 3 60 60 60 60 7,118 7,118 7,118 - 7,118<br />

10 Kota Jambi<br />

3 1 31 31 31 31 12,638 12,638 12,638 - 12,638<br />

SUMATERA<br />

SELATAN<br />

1<br />

Kab. Ogan<br />

Komering Ulu 4 - 18 18 18 18 8,137 8,137 8,137 8,137 -<br />

2<br />

Kab. Ogan<br />

Komering Ilir - 5 15 15 15 15 17,244 17,244 17,244 17,244 -<br />

3 Kab. Muara Enim<br />

4 Kab. Lahat<br />

- 8 122 122 122 122 17,244 17,244 17,244 17,244 -<br />

2 2 20 20 20 20 14,826 14,826 14,826 14,826 -<br />

5 Kab. Musi Rawas<br />

1 3 36 36 36 36 13,223 13,223 13,223 13,223 -<br />

Kab. Musi<br />

6<br />

Banyuasin - 6 47 47 47 47 12,266 12,266 12,266 12,266 -<br />

7 Kab. Banyuasin<br />

4 - 151 151 151 151 19,692 19,692 19,692 19,692 -<br />

8<br />

Kab. Ogan<br />

Komering Ulu<br />

Selatan 4 - 26 26 26 26 8,535 8,535 8,535 8,535 -<br />

9<br />

Kab. Ogan<br />

Komering Ulu<br />

Timur 2 2 34 34 34 34 15,092 15,092 15,092 15,092 -<br />

10 Kab. Ogan Ilir<br />

11 Kota Palembang<br />

12 Kota Prabumulih<br />

4 - 60 60 60 60 9,337 9,337 9,337 9,337 -<br />

3 1 24 24 24 24 35,685 35,685 35,685 35,685 -<br />

3 1 30 30 30 30 3,944 3,944 3,944 3,944 -<br />

13 Kota Pagar Alam<br />

4 - 37 37 37 37 3,163 3,163 3,163 3,163 -<br />

Kota Lubuk<br />

14<br />

Linggau 4 - 53 53 53 53 4,402 4,402 4,402 4,402 -<br />

1<br />

2<br />

3<br />

BENGKULU<br />

Kab. Bengkulu<br />

Selatan 1 3 97 97 97 97 3,937 3,937 3,937 3,937 -<br />

Kab. Rejang<br />

Lebong - 4 46 46 46 46 7,018 7,018 7,018 7,018 -<br />

Kab. Bengkulu<br />

Utara 1 3 58 58 58 58 8,997 8,997 8,997 8,997 -<br />

4 Kab. Kaur<br />

5 Kab. Seluma<br />

6 Kab. Mukomuko<br />

7 Kab. Lebong<br />

8 Kab. Kepahiang<br />

9 Kota Bengkulu<br />

1 3 21 21 21 21 3,303 3,303 3,303 3,303 -<br />

2 2 62 62 62 62 5,004 5,004 5,004 5,004 -<br />

1 3 14 14 14 14 3,998 3,998 3,998 3,998 -<br />

2 2 12 12 12 12 2,996 2,996 2,996 2,996 -<br />

2 2 27 27 27 27 3,338 3,338 3,338 3,338 -<br />

1 3 48 48 48 48 9,230 9,230 9,230 9,230 -<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

144


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

LAMPUNG<br />

1<br />

Kab. Lampung<br />

Barat - 4 7 7 7 7 10,411 10,411 10,411 - 10,411<br />

2 Kab. Tanggamus<br />

- 4 25 25 25 25 21,680 21,680 21,680 - 21,680<br />

3<br />

Kab. Lampung<br />

Selatan 1 3 36 36 36 36 32,989 32,989 32,989 - 32,989<br />

4<br />

Kab. Lampung<br />

Timur - 4 21 21 21 21 23,660 23,660 23,660 - 23,660<br />

5<br />

Kab. Lampung<br />

Tengah - 6 2 2 2 2 28,321 28,321 28,321 - 28,321<br />

6<br />

Kab. Lampung<br />

Utara - 4 8 8 8 8 14,639 14,639 14,639 - 14,639<br />

7 Kab. Way Kanan<br />

- 4 5 5 5 5 9,324 9,324 9,324 - 9,324<br />

8<br />

Kab. Tulang<br />

Bawang - 5 52 52 52 52 19,574 19,574 19,574 - 19,574<br />

9<br />

Kota Bandar<br />

Lampung - 4 89 89 89 89 21,000 21,000 21,000 - 21,000<br />

10 Kota Metro<br />

KEP. BANGKA<br />

BELITUNG<br />

1 Kab. Bangka<br />

2 Kab. Belitung<br />

2 2 46 46 46 46 3,044 3,044 3,044 - 3,044<br />

3 1 10 10 10 10 6,276 6,276 6,276 6,276 -<br />

3 1 5 5 5 5 3,410 3,410 3,410 3,410 -<br />

3 Kab. Bangka Barat<br />

4 - 28 28 28 28 3,751 3,751 3,751 3,751 -<br />

Kab. Bangka<br />

4<br />

Tengah 4 - 17 17 17 17 3,931 3,931 3,931 3,931 -<br />

5<br />

6<br />

7<br />

Kab. Bangka<br />

Selatan<br />

3 1 5 5 5 5 3,893 3,893 3,893 3,893 -<br />

Kab. Belitung<br />

Timur 2 2 3 3 3 3 2,530 2,530 2,530 2,530 -<br />

Kota Pangkal<br />

Pinang 3 1 8 8 8 8 3,812 3,812 3,812 3,812 -<br />

KEPULAUAN<br />

RIAU<br />

1 Kab. Karimun<br />

1 3 31 31 31 31 5,953 5,953 5,953 5,953 5,953<br />

Kab. Kepulauan<br />

2<br />

Riau/Bintan - 4 50 50 50 50 3,572 3,572 3,572 3,572 3,572<br />

3 Kab. Natuna<br />

4 Kab. Lingga<br />

- 4 43 43 43 43 2,803 2,803 2,803 2,803 2,803<br />

1 3 18 18 18 18 2,376 2,376 2,376 2,376 2,376<br />

5 Kota Batam<br />

4 - 27 27 27 27 22,728 22,728 22,728 22,728 22,728<br />

Kota Tanjung<br />

6<br />

Pinang 3 1 32 32 32 32 4,932 4,932 4,932 4,932 4,932<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

145


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

JAWA BARAT<br />

1 Kab. Bogor<br />

2 Kab. Sukabumi<br />

3 Kab. Cianjur<br />

4 Kab. Bandung<br />

5 Kab. Garut<br />

6 Kab. Tasikmalaya<br />

7 Kab. Ciamis<br />

8 Kab. Kuningan<br />

9 Kab. Cirebon<br />

10 Kab. Majalengka<br />

11 Kab. Sumedang<br />

12 Kab. Indramayu<br />

13 Kab. Subang<br />

14 Kab. Purwakarta<br />

15 Kab. Karawang<br />

16 Kab. Bekasi<br />

17 Kota Bogor<br />

18 Kota Sukabumi<br />

19 Kota Bandung<br />

20 Kota Cirebon<br />

21 Kota Bekasi<br />

22 Kota Depok<br />

23 Kota Cimahi<br />

24 Kota Tasikmalaya<br />

25 Kota Banjar<br />

- 6 259 259 259 259 114,822 114,822 114,822 - 114,822<br />

- 4 223 223 223 223 62,572 62,572 62,572 - 62,572<br />

- 5 222 222 222 222 59,763 59,763 59,763 - 59,763<br />

- 4 340 340 340 340 93,708 93,708 93,708 - 93,708<br />

2 2 287 287 287 287 51,678 51,678 51,678 - 51,678<br />

- 4 204 204 204 204 51,885 51,885 51,885 - 51,885<br />

- 6 216 216 216 216 33,584 33,584 33,584 - 33,584<br />

- 5 337 337 337 337 31,680 31,680 31,680 - 31,680<br />

- 4 386 386 386 386 60,933 60,933 60,933 - 60,933<br />

- 9 315 315 315 315 23,478 23,478 23,478 - 23,478<br />

- 6 239 239 239 239 29,566 29,566 29,566 - 29,566<br />

- 4 310 310 310 310 33,219 33,219 33,219 - 33,219<br />

- 5 244 244 244 244 36,734 36,734 36,734 - 36,734<br />

- 4 127 127 127 127 22,111 22,111 22,111 - 22,111<br />

- 5 129 129 129 129 60,287 60,287 60,287 - 60,287<br />

- 4 170 170 170 170 51,895 51,895 51,895 - 51,895<br />

4 - 63 63 63 63 21,032 21,032 21,032 - 21,032<br />

1 3 45 45 45 45 8,223 8,223 8,223 - 8,223<br />

4 - - - - - 45,300 45,300 45,300 - 45,300<br />

2 2 - - - - 6,595 6,595 6,595 - 6,595<br />

2 2 - - - - 47,722 47,722 47,722 - 47,722<br />

3 1 - - - - 27,670 27,670 27,670 - 27,670<br />

3 1 - - - - 11,194 11,194 11,194 - 11,194<br />

2 2 57 57 57 57 14,179 14,179 14,179 - 14,179<br />

4 - 22 22 22 22 4,908 4,908 4,908 - 4,908<br />

JAWA TENGAH<br />

1 Kab. Cilacap<br />

2 Kab. Banyumas<br />

3 Kab. Purbalingga<br />

4 Kab. Banjarnegara<br />

- 8 320 320 320 320 31,598 31,598 31,598 - 31,598<br />

- 8 222 222 222 222 29,769 29,769 29,769 - 29,769<br />

- 10 181 181 181 181 16,902 16,902 16,902 - 16,902<br />

- 8 113 113 113 113 16,860 16,860 16,860 - 16,860<br />

146<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

5 Kab. Kebumen<br />

6 Kab. Purworejo<br />

7 Kab. Wonosobo<br />

8 Kab. Magelang<br />

9 Kab. Boyolali<br />

10 Kab. Klaten<br />

11 Kab. Sukoharjo<br />

12 Kab. Wonogiri<br />

13 Kab. Karanganyar<br />

14 Kab. Sragen<br />

15 Kab. Grobogan<br />

16 Kab. Blora<br />

17 Kab. Rembang<br />

18 Kab. Pati<br />

19 Kab. Kudus<br />

20 Kab. Jepara<br />

21 Kab. Demak<br />

22 Kab. Semarang<br />

23 Kab. Temanggung<br />

24 Kab. Kendal<br />

25 Kab. Batang<br />

26 Kab. Pekalongan<br />

27 Kab. Pemalang<br />

28 Kab. Tegal<br />

29 Kab. Brebes<br />

30 Kota Magelang<br />

31 Kota Surakarta<br />

32 Kota Salatiga<br />

33 Kota Semarang<br />

34 Kota Pekalongan<br />

35 Kota Tegal<br />

4 - 239 239 239 239 23,369 23,369 23,369 - 23,369<br />

1 3 212 212 212 212 10,941 10,941 10,941 - 10,941<br />

- 4 128 128 128 128 16,452 16,452 16,452 - 16,452<br />

- 7 291 291 291 291 23,635 23,635 23,635 - 23,635<br />

- 8 257 257 257 257 17,437 17,437 17,437 - 17,437<br />

- 10 150 150 150 150 19,771 19,771 19,771 - 19,771<br />

- 4 133 133 133 133 14,590 14,590 14,590 - 14,590<br />

- 6 301 301 301 301 15,173 15,173 15,173 - 15,173<br />

- 12 83 83 83 83 13,970 13,970 13,970 - 13,970<br />

- 6 188 188 188 188 17,686 17,686 17,686 - 17,686<br />

1 3 262 262 262 262 24,338 24,338 24,338 - 24,338<br />

- 6 95 95 95 95 15,817 15,817 15,817 - 15,817<br />

- 10 154 154 154 154 10,104 10,104 10,104 - 10,104<br />

1 3 214 214 214 214 19,983 19,983 19,983 - 19,983<br />

- 6 100 100 100 100 18,454 18,454 18,454 - 18,454<br />

- 8 183 183 183 183 23,105 23,105 23,105 - 23,105<br />

- 6 75 75 75 75 25,546 25,546 25,546 - 25,546<br />

4 - 189 189 189 189 15,672 15,672 15,672 - 15,672<br />

- 4 167 167 167 167 11,556 11,556 11,556 - 11,556<br />

- 7 234 234 234 234 19,115 19,115 19,115 - 19,115<br />

2 2 147 147 147 147 13,284 13,284 13,284 - 13,284<br />

- 5 143 143 143 143 16,812 16,812 16,812 - 16,812<br />

1 3 193 193 193 193 26,315 26,315 26,315 - 26,315<br />

- 4 200 200 200 200 30,213 30,213 30,213 - 30,213<br />

- 15 165 165 165 165 45,871 45,871 45,871 - 45,871<br />

4 - 19 19 19 19 2,589 2,589 2,589 - 2,589<br />

4 - 30 30 30 30 11,383 11,383 11,383 - 11,383<br />

3 1 10 10 10 10 2,797 2,797 2,797 - 2,797<br />

3 1 60 60 60 60 27,240 27,240 27,240 - 27,240<br />

2 2 20 20 20 20 7,302 7,302 7,302 - 7,302<br />

3 1 16 16 16 16 6,196 6,196 6,196 - 6,196<br />

147<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

D I<br />

YOGYAKARTA<br />

1 Kab. Kulon Progo<br />

2 Kab. Bantul<br />

3 Kab. Gunung Kidul<br />

4 Kab. Sleman<br />

5 Kota Yogyakarta<br />

JAWA TIMUR<br />

1 Kab. Pacitan<br />

2 Kab. Ponorogo<br />

3 Kab. Trenggalek<br />

4 Kab. Tulungagung<br />

5 Kab. Blitar<br />

6 Kab. Kediri<br />

7 Kab. Malang<br />

8 Kab. Lumajang<br />

9 Kab. Jember<br />

10 Kab. Banyuwangi<br />

11 Kab. Bondowoso<br />

12 Kab. Situbondo<br />

13 Kab. Probolinggo<br />

14 Kab. Pasuruan<br />

15 Kab. Sidoarjo<br />

16 Kab. Mojokerto<br />

17 Kab. Jombang<br />

18 Kab. Nganjuk<br />

19 Kab. Madiun<br />

20 Kab. Magetan<br />

21 Kab. Ngawi<br />

22 Kab. Bojonegoro<br />

23 Kab. Tuban<br />

24 Kab. Lamongan<br />

25 Kab. Gresik<br />

- 6 59 59 59 59 6,624 6,624 6,624 - -<br />

- 6 60 60 60 60 13,422 13,422 13,422 - -<br />

- 6 18 18 18 18 10,726 10,726 10,726 - -<br />

- 4 32 32 32 32 13,252 13,252 13,252 - -<br />

1 3 85 85 85 85 5,633 5,633 5,633 - -<br />

- 11 89 89 89 89 8,271 8,271 8,271 - 8,271<br />

- 6 187 187 187 187 13,970 13,970 13,970 - 13,970<br />

- 8 80 80 80 80 10,984 10,984 10,984 - 10,984<br />

- 8 153 153 153 153 16,344 16,344 16,344 - 16,344<br />

- 8 138 138 138 138 18,187 18,187 18,187 - 18,187<br />

- 4 223 223 223 223 29,115 29,115 29,115 - 29,115<br />

- 15 217 217 217 217 47,430 47,430 47,430 - 47,430<br />

- 5 130 130 130 130 18,710 18,710 18,710 - 18,710<br />

- 7 101 101 101 101 43,910 43,910 43,910 - 43,910<br />

- 10 153 153 153 153 27,730 27,730 27,730 - 27,730<br />

- 6 128 128 128 128 11,921 11,921 11,921 - 11,921<br />

- 5 66 66 66 66 10,924 10,924 10,924 - 10,924<br />

- 8 209 209 209 209 21,627 21,627 21,627 - 21,627<br />

- 9 237 237 237 237 29,846 29,846 29,846 - 29,846<br />

- 6 205 205 205 205 33,653 33,653 33,653 - 33,653<br />

- 8 213 213 213 213 19,455 19,455 19,455 - 19,455<br />

- 9 177 177 177 177 23,947 23,947 23,947 - 23,947<br />

- 5 117 117 117 117 18,932 18,932 18,932 - 18,932<br />

- 5 110 110 110 110 10,058 10,058 10,058 - 10,058<br />

- 9 69 69 69 69 8,898 8,898 8,898 - 8,898<br />

- 7 147 147 147 147 13,946 13,946 13,946 - 13,946<br />

- 8 254 254 254 254 21,927 21,927 21,927 - 21,927<br />

- 6 274 274 274 274 21,056 21,056 21,056 - 21,056<br />

- 8 331 331 331 331 22,273 22,273 22,273 - 22,273<br />

- 10 123 123 123 123 23,033 23,033 23,033 - 23,033<br />

148<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DAR<br />

AH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARIA/<br />

RAPID<br />

DIAGNOSIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

26 Kab. Bangkalan<br />

27 Kab. Sampang<br />

28 Kab. Pamekasan<br />

29 Kab. Sumenep<br />

30 Kota Kediri<br />

31 Kota Blitar<br />

32 Kota Malang<br />

33 Kota Probolinggo<br />

34 Kota Pasuruan<br />

35 Kota Mojokerto<br />

36 Kota Madiun<br />

37 Kota Surabaya<br />

38 Kota Batu<br />

BANTEN<br />

1 Kab. Pandeglang<br />

2 Kab. Lebak<br />

3 Kab. Tangerang<br />

4 Kab. Serang<br />

5 Kota Tangerang<br />

6 Kota Cilegon<br />

7 Kota Serang<br />

BALI<br />

1 Kab. Jembrana<br />

2 Kab. Tabanan<br />

3 Kab. Badung<br />

4 Kab. Gianyar<br />

5 Kab. Klungkung<br />

6 Kab. Bangli<br />

7 Kab. Karang Asem<br />

- 7 107 107 107 107 20,065 20,065 20,065 - 20,065<br />

- 5 200 200 200 200 19,918 19,918 19,918 - 19,918<br />

- 5 159 159 159 159 15,224 15,224 15,224 - 15,224<br />

- 8 179 179 179 179 15,594 15,594 15,594 - 15,594<br />

- 8 98 98 98 98 3,790 3,790 3,790 - 3,790<br />

3 1 32 32 32 32 2,111 2,111 2,111 - 2,111<br />

4 1 52 52 52 52 15,787 15,787 15,787 - 15,787<br />

3 0 55 55 55 55 4,255 4,255 4,255 - 4,255<br />

3 1 49 49 49 49 4,069 4,069 4,069 - 4,069<br />

2 1 32 32 32 32 2,044 2,044 2,044 - 2,044<br />

4 2 87 87 87 87 2,737 2,737 2,737 - 2,737<br />

4 0 144 144 144 144 51,011 51,011 51,011 - 51,011<br />

4 0 15 15 15 15 3,625 3,625 3,625 - 3,625<br />

- 4 170 170 170 170 25,782 25,782 25,782 - -<br />

- 5 165 165 165 165 36,190 36,190 36,190 - -<br />

- 10 165 165 165 165 99,145 99,145 99,145 - -<br />

1 3 155 155 155 155 55,995 55,995 55,995 - -<br />

4 - 55 55 55 55 42,400 42,400 42,400 - -<br />

3 1 22 22 22 22 7,717 7,717 7,717 - -<br />

3 1 35 35 35 35 - - - - -<br />

2 2 46 46 46 46 4,587 4,587 4,587 - 4,587<br />

1 3 101 101 101 101 5,861 5,861 5,861 - 5,861<br />

- 4 99 99 99 99 8,178 8,178 8,178 - 8,178<br />

- 4 49 49 49 49 7,476 7,476 7,476 - 7,476<br />

1 3 22 22 22 22 3,222 3,222 3,222 - 3,222<br />

2 2 85 85 85 85 3,952 3,952 3,952 - 3,952<br />

1 3 45 45 45 45 8,190 8,190 8,190 - 8,190<br />

8 Kab. Buleleng<br />

9 Kota Denpasar<br />

2 2 22 22 22 22 12,598 12,598<br />

3 1 34 34 34 34 12,088 12,088<br />

12,59<br />

8 - 12,598<br />

12,08<br />

8 - 12,088<br />

149<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

NUSA<br />

TENGGARA<br />

BARAT<br />

1 Kab. Lombok Barat<br />

- 6 46 46 46 46 19,635 19,635 19,635 19,635 -<br />

Kab. Lombok<br />

2<br />

Tengah - 9 101 101 101 101 21,241 21,241 21,241 21,241 -<br />

3 Kab. Lombok Timur<br />

4 Kab. Sumbawa<br />

5 Kab. Dompu<br />

- 20 99 99 99 99 26,783 26,783 26,783 26,783 -<br />

- 6 49 49 49 49 10,267 10,267 10,267 10,267 -<br />

1 3 22 22 22 22 6,523 6,523 6,523 6,523 -<br />

6 Kab. Bima<br />

- 6 85 85 85 85 11,804 11,804 11,804 11,804 -<br />

Kab. Sumbawa<br />

7<br />

Barat 1 3 45 45 45 45 2,765 2,765 2,765 2,765 -<br />

8 Kota Mataram<br />

9 Kota Bima<br />

NUSA<br />

TENGGARA<br />

TIMUR<br />

1 Kab. Sumba Barat<br />

2 Kab. Sumba Timur<br />

3 1 22 22 22 22 9,296 9,296 9,296 9,296 -<br />

3 1 34 34 34 34 3,411 3,411 3,411 3,411 -<br />

4 1 125 125 125 125 11,886 11,886 11,886 11,886 -<br />

3 1 109 109 109 109 5,554 5,554 5,554 5,554 -<br />

3 Kab. Kupang<br />

4 0 29 29 29 29 9,289 9,289 9,289 9,289 -<br />

4<br />

Kab. Timor Tengah<br />

Selatan 3 1 55 55 55 55 12,197 12,197 12,197 12,197 -<br />

5<br />

Kab. Timor Tengah<br />

Utara 2 2 104 104 104 104 6,828 6,828 6,828 6,828 -<br />

6 Kab. Belu<br />

7 Kab. Alor<br />

8 Kab. Lembata<br />

9 Kab. Flores Timur<br />

10 Kab. Sikka<br />

11 Kab. Ende<br />

12 Kab. Ngada<br />

13 Kab. Manggarai<br />

2 2 168 168 168 168 10,170 10,170 10,170 10,170 -<br />

2 2 61 61 61 61 4,739 4,739 4,739 4,739 -<br />

1 3 34 34 34 34 2,643 2,643 2,643 2,643 -<br />

0 4 69 69 69 69 5,849 5,849 5,849 5,849 -<br />

0 4 58 58 58 58 8,229 8,229 8,229 8,229 -<br />

0 5 47 47 47 47 6,746 6,746 6,746 6,746 -<br />

3 1 112 112 112 112 6,968 6,968 6,968 6,968 -<br />

0 5 161 161 161 161 13,280 13,280 13,280 13,280 -<br />

14 Kab. Rote Ndao<br />

4 0 57 57 57 57 3,349 3,349 3,349 3,349 -<br />

Kab. Manggarai<br />

15<br />

Barat 4 0 41 41 41 41 5,802 5,802 5,802 5,802 -<br />

16 Kota Kupang<br />

2 2 19 19 19 19 7,384 7,384 7,384 7,384 -<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

150


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DAR<br />

AH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARIA/<br />

RAPID<br />

DIAGNOSIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

KALIMANTAN<br />

BARAT<br />

1 Kab. Sambas<br />

2 Kab. Bengkayang<br />

3 Kab. Landak<br />

4 Kab. Pontianak<br />

5 Kab. Sanggau<br />

6 Kab. Ketapang<br />

7 Kab. Sintang<br />

8 Kab. Kapuas Hulu<br />

9 Kab. Sekadau<br />

10 Kab. Melawi<br />

- 4 122 122 122 122 12,960 12,960<br />

12,96<br />

0 12,960 12,960<br />

4 0 43 43 43 43 5,362 5,362 5,362 5,362 5,362<br />

3 1 67 67 67 67 8,796 8,796 8,796 8,796 8,796<br />

4 0 136 136 136 136 15,951 15,951<br />

15,95<br />

1 15,951 15,951<br />

4 0 59 59 59 59 9,637 9,637 9,637 9,637 9,637<br />

2 2 77 77 77 77 13,090 13,090<br />

13,09<br />

0 13,090 13,090<br />

- 6 76 76 76 76 8,889 8,889 8,889 8,889 8,889<br />

4 0 62 62 62 62 7,250 7,250 7,250 7,250 7,250<br />

3 1 37 37 37 37 4,504 4,504 4,504 4,504 4,504<br />

4 0 27 27 27 27 4,050 4,050 4,050 4,050 4,050<br />

11 Kota Pontianak<br />

- 4 49 49 49 49 11,134 11,134<br />

11,13<br />

4 11,134 11,134<br />

12 Kota Singkawang<br />

4 0 20 20 20 20 4,961 4,961 4,961 4,961 4,961<br />

KALIMANTAN<br />

TENGAH<br />

1<br />

Kab. Kotawaringin<br />

Barat 4 - 25 25 25 25 5,744 5,744 5,744 5,744 -<br />

2<br />

Kab. Kotawaringin<br />

Timur 4 - 57 57 57 57 8,842 8,842 8,842 8,842 -<br />

3 Kab. Kapuas<br />

4 Kab. Barito Selatan<br />

5 Kab. Barito Utara<br />

6 Kab. Sukamara<br />

7 Kab. Lamandau<br />

8 Kab. Seruyan<br />

9 Kab. Katingan<br />

10 Kab. Pulang Pisau<br />

11 Kab. Gunung Mas<br />

12 Kab. Barito Timur<br />

- 4 25 25 25 25 10,094 10,094<br />

10,09<br />

4 10,094 -<br />

4 - 29 29 29 29 3,041 3,041 3,041 3,041 -<br />

4 - 25 25 25 25 3,412 3,412 3,412 3,412 -<br />

4 - 14 14 14 14 1,085 1,085 1,085 1,085 -<br />

4 - 29 29 29 29 1,584 1,584 1,584 1,584 -<br />

4 - 17 17 17 17 3,584 3,584 3,584 3,584 -<br />

4 - 30 30 30 30 3,930 3,930 3,930 3,930 -<br />

4 - 3 3 3 3 3,075 3,075 3,075 3,075 -<br />

4 - 36 36 36 36 2,558 2,558 2,558 2,558 -<br />

4 - 13 13 13 13 2,558 2,558 2,558 2,558 -<br />

13 Kab. Murung Raya<br />

4 - 17 17 17 17 2,610 2,610 2,610 2,610 -<br />

Kota Palangka<br />

14<br />

Raya 2 2 1 1 1 1 5,530 5,530 5,530 5,530 -<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

151


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DAR<br />

AH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARIA/<br />

RAPID<br />

DIAGNOSIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

KALIMANTAN<br />

SELATAN<br />

1 Kab. Tanah Laut<br />

2 Kab. Kota Baru<br />

1 3 117 117 117 117 6,145 6,145 6,145 - -<br />

- 4 75 75 75 75 6,674 6,674 6,674 - -<br />

3 Kab. Banjar<br />

4 Kab. Barito Kuala<br />

- 4 135 135 135 135 10,210 10,210<br />

10,21<br />

0 - -<br />

- 4 116 116 116 116 7,072 7,072 7,072 - -<br />

5 Kab. Tapin<br />

- 4 60 60 60 60 4,053 4,053 4,053 - -<br />

6<br />

Kab. Hulu Sungai<br />

Selatan - 4 63 63 63 63 5,235 5,235 5,235 - -<br />

7<br />

Kab. Hulu Sungai<br />

Tengah 1 3 121 121 121 121 5,877 5,877 5,877 - -<br />

8<br />

Kab. Hulu Sungai<br />

Utara 1 3 74 74 74 74 5,611 5,611 5,611 - -<br />

9 Kab. Tabalong<br />

10 Kab. Tanah Bumbu<br />

11 Kab. Balangan<br />

1 3 102 102 102 102 4,563 4,563 4,563 - -<br />

1 3 25 25 25 25 5,676 5,676 5,676 - -<br />

1 3 42 42 42 42 2,714 2,714 2,714 - -<br />

12 Kota Banjarmasin<br />

13 Kota Banjar Baru<br />

KALIMANTAN<br />

TIMUR<br />

4 0 40 40 40 40 12,471 12,471<br />

12,47<br />

1 - -<br />

3 1 17 17 17 17 3,876 3,876 3,876 - -<br />

1 Kab. Pasir<br />

4 - 48 48 48 48 15,108 15,108<br />

15,10<br />

8 - -<br />

2 Kab. Kutai Barat<br />

3<br />

Kab. Kutai<br />

Kartanegara<br />

4 Kab. Kutai Timur<br />

5 Kab. Berau<br />

6 Kab. Malinau<br />

7 Kab. Bulongan<br />

4 - 35 35 35 35 15,606 15,606<br />

0 9 24 24 24 24 13,893 13,893<br />

15,60<br />

6 - -<br />

13,89<br />

3 - -<br />

3 1 19 19 19 19 4,055 4,055 4,055 - -<br />

3 1 13 13 13 13 4,956 4,956 4,956 - -<br />

4 - 20 20 20 20 3,230 3,230 3,230 - -<br />

3 1 30 30 30 30 4,663 4,663 4,663 - -<br />

8 Kab. Nunukan<br />

3 1 20 20 20 20 3,868 3,868 3,868 - -<br />

Kab. Penajam<br />

9<br />

Paser Utara 3 1 23 23 23 23 2,509 2,509 2,509 - -<br />

10 Kota Balikpapan<br />

11 Kota Samarinda<br />

12 Kota Tarakan<br />

13 Kota Bontang<br />

4 - 15 15 15 15 4,430 4,430 4,430 - -<br />

3 1 15 15 15 15 3,134 3,134 3,134 - -<br />

3 1 29 29 29 29 1,423 1,423 1,423 - -<br />

4 - 13 13 13 13 3,241 3,241 3,241 - -<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

152


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

SULAWESI<br />

UTARA<br />

1<br />

Kab. Bolaang<br />

Mengondow - 5 80 80 80 80 10,799 10,799 10,799 10,799 10,799<br />

2 Kab. Minahasa<br />

- 5 41 41 41 41 7,728 7,728 7,728 7,728 7,728<br />

3<br />

Kab. Sangihe<br />

Talaud - 8 48 48 48 48 4,244 4,244 4,244 4,244 4,244<br />

4<br />

Kab. Kepulauan<br />

Talaud - 4 19 19 19 19 2,094 2,094 2,094 2,094 2,094<br />

5<br />

Kab. Minahasa<br />

Selatan - 8 134 134 134 134 6,780 6,780 6,780 6,780 6,780<br />

6<br />

Kab. Minahasa<br />

Utara 2 2 32 32 32 32 3,898 3,898 3,898 3,898 3,898<br />

7 Kota Manado<br />

8 Kota Bitung<br />

1 3 11 11 11 11 9,670 9,670 9,670 9,670 9,670<br />

- 4 20 20 20 20 4,043 4,043 4,043 4,043 4,043<br />

9 Kota Tomohon<br />

3 1 29 29 29 29 1,975 1,975 1,975 1,975 1,975<br />

SULAWESI<br />

TENGAH<br />

1<br />

Kab. Banggai<br />

Kepulauan - 5 14 14 14 14 3,599 3,599 3,599 3,599 -<br />

2 Kab. Banggai<br />

3 Kab. Morowali<br />

4 Kab. Poso<br />

5 Kab. Donggala<br />

6 Kab. Toli-Toli<br />

- 4 139 139 139 139 6,228 6,228 6,228 6,228 -<br />

- 4 152 152 152 152 3,749 3,749 3,749 3,749 -<br />

- 7 109 109 109 109 4,063 4,063 4,063 4,063 -<br />

- 9 53 53 53 53 10,490 10,490 10,490 10,490 -<br />

- 4 68 68 68 68 5,305 5,305 5,305 5,305 -<br />

7 Kab. Buol<br />

1 3 36 36 36 36 2,834 2,834 2,834 2,834 -<br />

Kab. Parigi<br />

8<br />

Moutong - 10 121 121 121 121 8,928 8,928 8,928 8,928 -<br />

9 Kab. Tojo Una-Una<br />

10 Kota Palu<br />

SULAWESI<br />

SELATAN<br />

1 Kab. Selayar<br />

2 Kab. Bulukumba<br />

3 Kab. Bantaeng<br />

4 Kab. Jeneponto<br />

5 Kab. Takalar<br />

6 Kab. Gowa<br />

7 Kab. Sinjai<br />

- 6 79 79 79 79 3,382 3,382 3,382 3,382 -<br />

3 1 13 13 13 13 6,677 6,677 6,677 6,677 -<br />

2 2 10 10 10 10 2,654 2,654 2,654 - 2,654<br />

2 2 58 58 58 58 9,110 9,110 9,110 - 9,110<br />

2 2 42 42 42 42 4,093 4,093 4,093 - 4,093<br />

2 2 50 50 50 50 8,382 8,382 8,382 - 8,382<br />

0 4 64 64 64 64 6,619 6,619 6,619 - 6,619<br />

2 2 60 60 60 60 13,388 13,388 13,388 - 13,388<br />

2 2 26 26 26 26 5,523 5,523 5,523 - 5,523<br />

8 Kab. Maros<br />

1 3 136 136 136 136 8,006 8,006 8,006 - 8,006<br />

Kab. Pangkajene<br />

9<br />

Kep. 1 3 13 13 13 13 7,814 7,814 7,814 - 7,814<br />

10 Kab. Barru<br />

2 2 64 64 64 64 3,592 3,592 3,592 - 3,592<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

153


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

11 Kab. Bone 2 2 41 41 41 41 18,654 18,654 18,654 - 18,654<br />

12 Kab. Soppeng<br />

2 2 51 51 51 51 3,647 3,647 3,647 - 3,647<br />

13 Kab. Wajo<br />

2 2 50 50 50 50 10,056 10,056 10,056 - 10,056<br />

Kab. Sidenreng<br />

14<br />

Rappang 2 2 70 70 70 70 5,971 5,971 5,971 - 5,971<br />

15 Kab. Pinrang<br />

16 Kab. Enrekang<br />

17 Kab. Luwu<br />

18 Kab. Tana Toraja<br />

19 Kab. Luwu Utara<br />

2 2 37 37 37 37 8,070 8,070 8,070 - 8,070<br />

2 2 45 45 45 45 4,865 4,865 4,865 - 4,865<br />

2 2 68 68 68 68 8,448 8,448 8,448 - 8,448<br />

2 2 62 62 62 62 11,205 11,205 11,205 - 11,205<br />

4 0 127 127 127 127 7,675 7,675 7,675 - 7,675<br />

20 Kab. Luwu Timur<br />

2 2 10 10 10 10 6,040 6,040 6,040 - 6,040<br />

Kota Ujung<br />

21<br />

Pandang 2 2 50 50 50 50 32,967 32,967 32,967 - 32,967<br />

22 Kota Pare-Pare<br />

23 Kota Palopo<br />

SULAWESI<br />

TENGGARA<br />

1 Kab. Buton<br />

2 Kab. Muna<br />

3 Kab. Konawe<br />

2 2 99 99 99 99 3,189 3,189 3,189 - 3,189<br />

2 2 42 42 42 42 3,451 3,451 3,451 - 3,451<br />

3 1 8,068 8,068 8,068 - -<br />

3 1 6,948 6,948 6,948 - -<br />

3 1 8,066 8,066 8,066 - -<br />

4 Kab. Kolaka<br />

3 1 3,227 3,227 3,227 - -<br />

Kab. Konawe<br />

5<br />

Selatan 4 0 8,665 8,665 8,665 - -<br />

6 Kab. Bombana<br />

7 Kab. Wakatobi<br />

8 Kab. Kolaka Utara<br />

9 Kota Kendari<br />

10 Kota Baubau<br />

GORONTALO<br />

2 2 2,229 2,229 2,229 - -<br />

3 1 2,767 2,767 2,767 - -<br />

2 2 9,120 9,120 9,120 - -<br />

4 0 3,634 3,634 3,634 - -<br />

4 0 6,557 6,557 6,557 - -<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

6<br />

Kab. Boalemo 2 2 34 34 34 34 3,213 3,213 3,213 3,213 -<br />

Kab. Gorontalo 2 2 68 34 34 34 9,173 9,173 9,173 9,173 -<br />

Kab. Pohuwato 2 2 22 34 34 34 3,213 3,213 3,213 3,213 -<br />

Kab. Bone Bolango 2 2 30 34 34 34 3,564 3,564 3,564 3,564 -<br />

Gorontalo Utara 3 1 17 34 34 34 2,646 2,646 2,646 2,646 -<br />

Kota Gorontalo 3 1 10 34 34 34 4,154 4,154 4,154 4,154 -<br />

154<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

SULAWESI<br />

BARAT<br />

1 Kab. Majene<br />

4 0 41 41 41 41 7,652 7,652 7,652 7,652 -<br />

Kab. Polewali<br />

2<br />

Mamasa 4 0 68 68 68 68 3,812 3,812 3,812 3,812 -<br />

3 Kab. Mamasa<br />

4 Kab. Mamuju<br />

5 Kab. Mamuju Utara<br />

1<br />

2<br />

3<br />

MALUKU<br />

0 4 36 36 36 36 9,304 9,304 9,304 9,304 -<br />

3 1 13 13 13 13 3,710 3,710 3,710 3,710 -<br />

4 0 16 16 16 16 2,811 2,811 2,811 2,811 -<br />

Kab. Maluku<br />

Tenggara Barat 1 3 23 23 23 23 3,115 3,115 3,115 3,115 3,115<br />

Kab. Maluku<br />

Tenggara 3 1 57 57 57 57 3,641 3,641 3,641 3,641 3,641<br />

Kab. Maluku<br />

Tengah 2 2 168 168 168 168 7,766 7,766 7,766 7,766 7,766<br />

4 Kab. Buru<br />

2 2 36 36 36 36 3,355 3,355 3,355 3,355 3,355<br />

5<br />

Kab. Kepulauan<br />

Aru 1 3 20 20 20 20 1,761 1,761 1,761 1,761 1,761<br />

6<br />

Kab. Seram Bagian<br />

Barat 3 1 29 29 29 29 2,789 2,789 2,789 2,789 2,789<br />

7<br />

Kab. Seram Bagian<br />

Timur 3 1 12 12 12 12 1,801 1,801 1,801 1,801 1,801<br />

8 Kota Ambon<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

6<br />

MALUKU UTARA<br />

3 1 65 65 65 65 6,698 6,698 6,698 6,698 6,698<br />

Kab. Halmahera<br />

Barat 2 2 32 16 16 32 2,593 2,593 2,593 2,593 -<br />

Kab. Halmahera<br />

Tengah 2 2 15 7 7 15 1,106 1,106 1,106 1,106 -<br />

Kab. Kepulauan<br />

Sula 2 2 15 7 7 15 3,240 3,240 3,240 3,240 -<br />

Kab. Halmahera<br />

Selatan - 4 30 15 15 30 4,635 4,635 4,635 4,635 -<br />

Kab. Halmahera<br />

Utara - 4 54 27 27 54 5,674 5,674 5,674 5,674 -<br />

Kab. Halmahera<br />

Timur 2 2 15 7 7 15 1,469 1,469 1,469 1,469 -<br />

7 Kota Ternate<br />

- - 50 25 25 50 4,079 4,079 4,079 4,079 -<br />

Kota Tidore<br />

8<br />

Kepulauan 2 2 40 20 20 40 2,237 2,237 2,237 2,237 -<br />

IRIAN JAYA<br />

BARAT<br />

1 Kab. Fak-Fak<br />

4 - 52 52 52 52 1,811 1,811 1,811 1,811 1,811<br />

2 Kab. Kaimana<br />

4 - 17 17 17 17 1,240 1,240 1,240 1,240 1,240<br />

Kab. Teluk<br />

3<br />

Wondama 4 - 3 3 3 3 629 629 629 629 629<br />

4 Kab. Teluk Bintuni<br />

5 Kab. Manokwari<br />

4 - 10 10 10 10 1,880 1,880 1,880 1,880 1,880<br />

4 - 24 24 24 24 5,085 5,085 5,085 5,085 5,085<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

155


NO<br />

PROPINSI<br />

TARGET<br />

PUSK<br />

TT<br />

MAMPU<br />

PONED<br />

MIN 4<br />

PER<br />

KAB/<br />

KOTA<br />

PONED<br />

KIT<br />

PENGGANTIAN KERUSAKAN<br />

BIDAN<br />

KIT<br />

IMPLAN<br />

T KIT<br />

KB KIT<br />

IUD<br />

KIT<br />

ALAT PENDETEKSI PENCEGAHAN KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN<br />

HB<br />

SAHLI<br />

PROTEIN<br />

URIN/<br />

DIPSTICK<br />

GULA<br />

DARAH<br />

PUASA/<br />

DIPSTICK<br />

GOL.<br />

DARAH<br />

ALAT PENDETEKSI<br />

PENCEGAHAN<br />

KOMPLIKASI<br />

KEBIDANAN PADA<br />

DAERAH KHUSUS<br />

MALARI<br />

A/<br />

RAPID<br />

DIAGNO<br />

SIS<br />

TEST<br />

HIV/<br />

RAPID<br />

TEST 3<br />

JENIS<br />

6<br />

Kab. Sorong<br />

Selatan 4 - 49 49 49 49 3,223 3,223 3,223 3,223 3,223<br />

7 Kab. Sorong<br />

8 Kab. Raja Ampat<br />

4 - 53 53 53 53 2,463 2,463 2,463 2,463 2,463<br />

4 - 28 28 28 28 1,219 1,219 1,219 1,219 1,219<br />

9 Kota Sorong<br />

4 - 15 15 15 15 4,830 4,830 4,830 4,830 4,830<br />

Kota Ujung<br />

21<br />

Pandang 2 2 50 50 50 50 32,967 32,967 32,967 - 32,967<br />

22 Kota Pare-Pare<br />

23 Kota Palopo<br />

PAPUA<br />

1 Kab. Merauke<br />

2 Kab. Jayawijaya<br />

3 Kab. Jayapura<br />

2 2 99 99 99 99 3,189 3,189 3,189 - 3,189<br />

2 2 42 42 42 42 3,451 3,451 3,451 - 3,451<br />

4 - 89 89 89 89 4,700 4,700 4,700 4,700 4,700<br />

4 - 65 65 65 65 6,356 6,356 6,356 6,356 6,356<br />

4 - 112 112 112 112 2,776 2,776 2,776 2,776 2,776<br />

4 Kab. Nabire<br />

4 - 130 130 130 130 4,873 4,873 4,873 4,873 4,873<br />

Kab. Yapen<br />

5<br />

Waropen 4 - 154 154 154 154 2,134 2,134 2,134 2,134 2,134<br />

6 Kab. Biak Numfor<br />

7 Kab. Paniai<br />

8 Kab. Puncak Jaya<br />

9 Kab. Mimika<br />

10 Kab. Boven Digoel<br />

11<br />

12<br />

13<br />

14<br />

15<br />

16<br />

17<br />

18<br />

19<br />

20<br />

4 - 173 173 173 173 3,006 3,006 3,006 3,006 3,006<br />

4 - 94 94 94 94 3,406 3,406 3,406 3,406 3,406<br />

4 - 162 162 162 162 3,371 3,371 3,371 3,371 3,371<br />

4 - 50 50 50 50 3,815 3,815 3,815 3,815 3,815<br />

4 - 47 47 47 47 948 948 948 948 948<br />

Kab. Mappi 4 - 43 43 43 43 1,998 1,998 1,998 1,998 1,998<br />

Kab. Asmat 4 - 38 38 38 38 1,871 1,871 1,871 1,871 1,871<br />

Kab. Yahukimo 4 - 113 113 113 113 4,141 4,141 4,141 4,141 4,141<br />

Kab. Pegunungan<br />

Bintang 4 - 127 127 127 127 2,671 2,671 2,671 2,671 2,671<br />

Kab. Tolikara 4 - 71 71 71 71 1,333 1,333 1,333 1,333 1,333<br />

Kab. Sarmi 4 - 15 15 15 15 953 953 953 953 953<br />

Kab. Keerom 4 - 45 45 45 45 1,144 1,144 1,144 1,144 1,144<br />

Kab. Waropen 4 - 77 77 77 77 653 653 653 653 653<br />

Kab. Supiori 4 - 25 25 25 25 388 388 388 388 388<br />

Kota Jayapura 4 - 38 38 38 38 6,045 6,045 6,045 6,045 6,045<br />

Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang <strong>Kesehatan</strong> Tahun 2009<br />

156

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!