28.10.2014 Views

20120423_MajalahDetik_21

20120423_MajalahDetik_21

20120423_MajalahDetik_21

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

VONIS RINGAN<br />

NAZARUDDIN<br />

INTERVIEW<br />

JOHNY INDO<br />

NISSAN MARCH<br />

KALAH<br />

KOMIk<br />

TANGIS UNTUK<br />

KEPALA<br />

SEKOLAH<br />

Y-GEN GENG MOTOR TERGANAS. DIDUGA<br />

TERLIBAT PEMBUNUHAN ANGGOTA TNI AL.<br />

MEMICU BALAS DENDAM OKNUM TNI.<br />

EDISI <strong>21</strong> 23 APRIL 2011


Edisi <strong>21</strong> 23-29 april 2012<br />

Hukum<br />

Kekalahan Kedua Nissan<br />

“Saya sebenarnya penggemar<br />

Nissan. Jadi saya ini dan Nissan<br />

itu ibaratnya benci tapi rindu.”<br />

Fokus<br />

Stiker Y-Gen Picu Balas Dendam<br />

Stiker Y-Gen tertempel di motor Kelasi Satu Arifin Siri saat<br />

ditemukan setelah seminggu kematiannya. Berbekal stiker<br />

inilah, geng motor paling ganas ini diburu polisi dan TNI.<br />

Nasional<br />

Tangkisan Dahlan Iskan Buat Senayan<br />

Ancaman interpelasi DPR terhadap<br />

Kepmen BUMN No. 236/MBU/2011<br />

justru menjadi bumerang. DPR justru<br />

dipaksa membuat hak interpelasi<br />

baru, setelah Dahlan Iskan mencabut<br />

Kepmen tersebut.<br />

Cover: Kiagus Aulianshah<br />

Kriminal<br />

Kematian Tragis Dosen UI<br />

album<br />

Bismar Siregar Tutup Usia<br />

Internasional<br />

Skandal Seks Pengawal Obama<br />

people<br />

Nico Rosberg, Sejarah Mercedes GP<br />

gaya hidup<br />

Susah Berteman, Awas Asperger!<br />

interview<br />

Johny Indo Soal Pachinko<br />

wkwkwk<br />

Ke Dukun Biar Lulus UN<br />

seni dan hiburan<br />

Review Film Mirror-Mirror<br />

ekonomi<br />

Bingung Membatasi BBM Bersubsidi<br />

Bisnis<br />

E-toll Card yang Mampat<br />

Lensa<br />

Pesta Usai UN<br />

komik<br />

Tangis untuk<br />

Kepala<br />

Sekolah<br />

Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi:<br />

Deden Gunawan, M Rizal, Irwan Nugroho, Ken Yunita, Mulat Esti Utami, Silvia Galikano,<br />

Bahtiar Rifai, Evi Tresnawati, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Rahmayoga Wedar, Aryo<br />

Bhawono Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product<br />

Management: Rohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer:<br />

Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum Kontak Iklan:<br />

Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 0<strong>21</strong>-79177000, Fax: 0<strong>21</strong>-79187769<br />

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------<br />

Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Andry S. Huzain, Warnedy Kritik dan<br />

Saran: appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya<br />

No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 0<strong>21</strong>-7941177 Fax: 0<strong>21</strong>-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah<br />

detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


Petunjuk Penggunaan<br />

Halaman<br />

geser halaman<br />

kebawah untuk<br />

membaca Berita<br />

selanjutnya<br />

Slide Show<br />

geser gambar<br />

untuk melihat<br />

galeri foto<br />

Teks Scroll<br />

Geser teks keatas<br />

dan kebawah untuk<br />

membaca teks<br />

Sentuh layar<br />

sentuh layar untuk<br />

melihat video,<br />

mendengarkan suara dan<br />

membaca teks


Album<br />

Bismar Siregar Tutup Usia<br />

Dunia peradilan Indonesia, Kamis 19 April 2012 kehilangan<br />

salah seorang putra terbaiknya. Mantan hakim<br />

agung Bismar Siregar meninggal dunia di usia 84 tahun,<br />

setelah dua hari dirawat di Rumah Sakit Fatmawati.<br />

Bismar Siregar lahir di Sipirok, Sumatera Utara, 15<br />

September 1928. Bismar yang lulus dari Fakultas Hukum<br />

UI pada 1956, mengabdikan dirinya sebagai jaksa<br />

dan hakim. Ia mengawali karier sebagai jaksa di Kejaksaan<br />

Negeri Palembang, Sumsel.<br />

Terakhir Bismar menjabat Hakim Agung di Mahkamah<br />

Agung (1984-1995). Sebagai hakim, Bismar dikenal<br />

dengan pandangannya yang jernih dan mengedepankan<br />

nurani dibanding hukum formal.<br />

(AMI)<br />

Guru Besar LIPI<br />

Lembaga Ilmu Pengetahuan<br />

Indonesia (LIPI), Rabu 18<br />

April 2012 mengukuhkan<br />

tiga guru besar riset. Salah<br />

seorang di antaranya adalah<br />

Dr. Baharuddin Tappa, peneliti<br />

bidang bioteknologi yang<br />

bekerja di LIPI sejak 1982.<br />

Baharuddin adalah peneliti<br />

di Puslitbang Bioteknologi<br />

LIPI.<br />

Selain Baharuddin, guru<br />

besar riset lain yang dikukuhkan<br />

adalah Dr. Sulaeman<br />

Yusuf dari UPT Balai Litbang<br />

Biomaterial LIPI serta Husein<br />

Avicenna Akil dari Puslit<br />

Kalibrasi, Instrumentasi dan<br />

Metrologi (KIM). Dalam orasi,<br />

Husein menyampaikan peluang<br />

mengusir burung dari<br />

kawasan bandara dengan<br />

teknik akustik suara.<br />

Kepala LIPI, Prof. Dr. Lukman<br />

Hakim, mengatakan<br />

saat ini Indonesia memiliki<br />

373 guru besar riset, termasuk<br />

96 orang guru besar<br />

yang dimiliki LIPI. (AMI)<br />

Menangi Olimpiade Matematika<br />

Christa Lorenzia Soesanto<br />

dan Natasha Sutedja, dua<br />

siswi Indonesia berhasil<br />

mencetak prestasi dalam<br />

European Girls Mathematical<br />

Olympiad (EGMO) 2012<br />

di Murray Edwards College,<br />

Inggris.<br />

EGMO merupakan olimpiade<br />

matematika khusus<br />

anak perempuan yang diselenggarakan<br />

oleh Cambridge<br />

University. Dalam olimpiade<br />

ini, Christa berhasil meraih<br />

Medali Perak dengan total<br />

skor 30, sedangkan Natasha<br />

memenangi Medali Perunggu<br />

dengan skor 15. Kedua<br />

belia yang masih berusia<br />

15 tahun ini bersaing ketat<br />

dengan 70 peserta lainnya<br />

yang berasal dari 19 negara.<br />

(Monique)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


seni & hiburan<br />

buku<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />

DONT MAKE US ANGRY<br />

Stiker<br />

Y-GEN<br />

Picu Balas<br />

Dendam
<br />

Stiker Y-Gen tertempel di motor Kelasi Satu<br />

Arifin Siri saat ditemukan setelah seminggu<br />

kematiannya. Berbekal stiker inilah, geng<br />

motor paling ganas ini diburu polisi dan<br />

teman-teman Arifin.
<br />

Reporter: M. Rizal, Evi Tresnawati,<br />

Isfari Hikmat & Bahtiar Rifai<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />

Salah satu tempat yang sering<br />

dijadikan balapan liar di<br />

Kemayoran, Jakbar.<br />

dok.detikfoto<br />

“<br />

Don’t Make Us Angry”. Inilah semboyan<br />

geng motor Y-Gen. Stiker berisi semboyan<br />

itu ditempel di motor semua anggota Y-Gen.<br />

Umumnya, stiker ditempel di bagian belakang<br />

sepeda motor mereka.<br />

Y-Gen adalah geng motor yang bermarkas di wilayah<br />

Tanjung Priok, Jakarta Utara. Inilah geng motor yang<br />

paling ditakuti di Jakarta saat ini.<br />

Y-Gen sudah lama menjadi perbincangan klub motor<br />

maupun pengguna jalan di Jakarta. Geng motor ini<br />

dikenal brutal dan gampang naik darah, sehingga klub<br />

motor ataupun pengendara<br />

memilih menghindar<br />

bila bertemu mereka.<br />

Terlebih konvoi Y-Gen<br />

biasanya diikuti ratusan<br />

anggota.
Belakangan<br />

Y-Gen harus berurusan<br />

dengan ‘geng motor’<br />

lainnya yang lebih ganas.<br />

Ratusan orang berambut<br />

cepak dan berbadan tegap<br />

mendadak membentuk<br />

‘geng motor’ tandingan<br />

untuk memburu Y-Gen.<br />

Geng motor rambut<br />

cepak ini marah dan menuntut<br />

balas dendam setelah staf khusus Panglima<br />

Armada Maritim Barat (Armabar) Kelasi Satu, Arifin<br />

tewas pada 31 April 2012, di Kemayoran, Jakarta. Mereka<br />

mengamuk men-sweeping anggota geng motor<br />

untuk menemukan pembunuh Arifin.<br />

Pangdam Jaya Mayjen TNI Waris mengakui adanya<br />

keterlibatan anggota TNI dalam amuk geng motor<br />

cepak pada Jumat, 13 April 2012. 4 Anggota TNI dari<br />

Artileri Pertahanan Udara 6 Tanjung Priok (Arhanud<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />

Tap untuk<br />

melihat video<br />

6 Tanjung Priok) telah ditangkap. Mereka merupakan<br />

teman-teman Arifin.<br />

Anggota Y-Gen sadar mereka jadi incaran geng<br />

motor rambut cepak. Mereka pun tidak berani lagi<br />

menunjukkan identitasnya. Stiker di motor yang menjadi<br />

identitas keanggotaan mereka pun ramai-ramai<br />

dicopot. Begitu juga dengan atribut-atribut lainnya.<br />

“Semua atribut Y-Gen sekarang dicopot dari motor,”<br />

ujar Bessy Radja Gah, salah satu tokoh Y-Gen saat<br />

ditemui majalah detik di rumahnya, kompleks TNI AL<br />

Rawabadak, Jakarta Utara.
Keterlibatan Y-Gen dalam<br />

pengeroyokan Arifin terendus ketika enam hari setelah<br />

kejadian, motor korban ditemukan di wilayah Sunter.<br />

“Kondisi motor sudah dimodifikasi. Knalpotnya<br />

diganti, dan di motor tertempel stiker Y-Gen,” ujar<br />

sumber majalah detik di Polisi Militer Angkatan Laut<br />

(Pomal) Wilayah III, Jakarta Utara.
<br />

Nah, berdasar petunjuk stiker itu, geng motor berambut<br />

cepak, yang diduga merupakan rekan-rekan<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />

Arifin mulai melakukan sweeping. Mereka mencari<br />

anggota Y-Gen yang tersebar di wilayah Tanjung Priok,<br />

Warakas, dan Sunter.<br />

Salah satu korban salah sasaran geng motor cepak,<br />

Zaenal kepada majalah detik menuturkan, ia ditanyatanya<br />

soal Y-Gen. Namun karena Zaenal ngotot mengaku<br />

bukan anggota Y-Gen, ia pun dilepas di Kemayoran.<br />


Zaenal cukup beruntung karena hanya babak belur<br />

dipukuli geng motor berambut cepak. Sementara adiknya,<br />

Soleh, terpaksa harus meregang nyawa diamuk<br />

sekelompok pria berbadan tegap itu.
Soal keterlibatan<br />

Y-Gen juga sampai ke telinga polisi. Begitu mendengar<br />

Stiker Y-Gen<br />

ada dugaan Y-Gen terlibat dalam pembunuhan Arifin,<br />

polisi pun langsung bergerak mengamankan Joshua<br />

Raynaldo Radja Gah (<strong>21</strong>), Senin 9 April 2012.<br />

Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi<br />

(STMT) Universitas Trisakti ini dicokok unit Jatanras<br />

Polres Jakarta Utara, karena dianggap menjadi salah<br />

satu pentolan Y-Gen, dan kebetulan Joshua adalah<br />

keponakan Ryu, ketua geng Y-Gen.
<br />

Namun pengacara Joshua, OC Kaligis membantah<br />

kliennya terlibat pembunuhan Arifin. Di hadapan<br />

Kaligis, Joshua bersumpah tak membunuh Arifin.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />

OC Kaligis<br />

rachman/detikfoto<br />

Rumah ketua geng motor Y-Gen<br />

isfari/detikfoto<br />

Ada lima saksi yang memperkuat alibi Joshua. Saat<br />

pengeroyokan Arifin, 31 Maret 2012 malam, pentolan<br />

Y-Gen itu sedang makan di Mal Artha Gading. Joshua<br />

nongkrong di sini hingga subuh.<br />

Kaligis melihat ada perbedaan BAP dengan pengakuan<br />

Joshua. Kalau polisi memaksakan, menurut<br />

Kaligis, akan kesulitan dalam rekonstruksinya. “Silakan<br />

nanti diambil saja CCTV-nya. Bagaimana mau<br />

rekonstruksi? Korban juga nggak kenal dan tidak pernah<br />

dia lakukan,” kata Kaligis.
Namun polisi mengaku<br />

tidak sembarangan menetapkan Joshua sebagai tersangka.<br />

Polisi mengklaim punya bukti dan saksi yang<br />

kuat yang menyebut keterlibatan Joshua. “Itu hak dia<br />

(Joshua), nggak ngaku<br />

juga nggak masalah,”<br />

kata Kabid Humas Polda<br />

Metro Jaya Kombes Pol<br />

Rikwanto.

<br />

Rikwanto menambahkan,<br />

latar belakang<br />

pengeroyokan Arifin<br />

bermula dari percekcokan<br />

kelompok bermotor<br />

yang sedang nongkrong di<br />

Kemayoran dengan sopir<br />

truk. Truk yang melintas<br />

di Jalan Benyamin Sueb<br />

itu dinilai mengganggu<br />

aksi trek-trekan yang mereka lakukan.
Ketika geng<br />

motor sedang mengeroyok sopir truk, datang Kelasi<br />

Arifin untuk melerai. Nahas, Arifin justru dikeroyok<br />

geng motor yang diduga tergabung dalam Y-Gen. Arifin<br />

meninggal pada 1 April 2012, setelah sempat menjalani<br />

perawatan intensif di Rumah Sakit AL Mintohardjo.<br />

(DEN/YOG)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />

Brutal,<br />

Arogan dan<br />

Menakutkan<br />

Ulah Y-Gen sudah kesohor di<br />

Jakarta. Mereka dikenal suka<br />

bikin onar dan menodong<br />

pemotor lain. Pernah pula<br />

membakar mobil saat tawuran.<br />

Reporter: M. Rizal, Evi Tresnawati,<br />

Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai<br />

Momok itu bernama Y-Gen. Geng motor asal<br />

Tanjung Priok, Jakarta Utara ini identik<br />

dengan kebrutalan. Geng dengan semboyan<br />

‘Don’t Make Us Angry’ ini dikenal suka<br />

bikin ulah dan gampang marah.<br />

Nama Y-Gen akhir-akhir ini menjadi buah bibir karena<br />

diduga terlibat pengeroyokan staf khusus Panglima<br />

Armabar Kelasi Satu Arifin Siri hingga tewas.<br />

Y-Gen berdiri sekitar tahun 1990-an. Nama Y-Gen<br />

merupakan singkatan dari Young Generation. Anggota<br />

Y-Gen mayoritas anak muda penghobi motor di wilayah<br />

Tanjung Priok, Jakarta Utara dan sekitarnya.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />

Tap untuk lihat video Y-Gen<br />

menerebos gerbang Tol Sunter.<br />

Courtesy youtube.com<br />

Salah satu kegiatan rutin Y-Gen adalah melakukan<br />

konvoi yang diikuti ratusan anggotanya setiap Sabtu<br />

dan Minggu dinihari antara pukul 01.00-03.00 WIB.<br />

Geng ini sering ikut trek-trekan di Jalan Benyamin<br />

Sueb, Kemayoran. Namun prestasi geng ini dalam<br />

soal trek-trekan tidak ada yang istimewa.<br />

“Mereka dikenal dan disegani karena anggotanya<br />

banyak dan suka malak,” ujar Rinto, warga Kelurahan<br />

Cempaka Baru, Kecamatan Kemayoran, yang suka<br />

lihat trek-trekan kepada majalah detik.<br />

Komentar miring soal Y-Gen juga keluar dari mulut<br />

seorang pedagang yang sering mangkal di arena<br />

Kemayoran. Irvan nama<br />

pedagang itu, mengaku,<br />

biasanya setiap akhir<br />

pekan lapaknya dijadikan<br />

tempat tongkrongan<br />

anak-anak motor. Ia juga<br />

tahu nama Y-Gen sangat<br />

disegani anak-anak<br />

motor di Kemayoran.
“Ya<br />

memang geng motor<br />

dari Tanjung Priok sama<br />

Tanah Abang yang suka<br />

bikin rusuh. Tapi Y-Gen<br />

nggak ada yang ngalahin rusuhnya,” kata Irvan.<br />

Karena dianggap suka bikin rusuh, banyak klub motor<br />

memilih menghindar bila Y-Gen datang. “Ciri geng<br />

motor anak utara pakai motor korekan, nggak pada<br />

pakai helm. Kalau datang ratusan motor. Ini yang bikin<br />

takut,” terang pedagang rokok itu.
<br />

Kisah kebrutalan Y-Gen juga menyebar di milis-milis.<br />

Dalam milis-milis disebutkan Y-Gen sangat arogan,<br />

suka malak, menjambret, dan mengambil paksa<br />

motor orang.<br />

Bahkan saking arogannya, Y-Gen tidak segan-segan<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />

Bessy Radja Gah<br />

istimewa<br />

berkonvoi dengan sepeda motor lewat jalan tol. Mereka<br />

biasanya masuk lewat pintu tol Sunter dan kebutkebutan<br />

di jalan bebas hambatan itu. Aksi masuk tol<br />

geng Y-Gen sempat diunduh di situs Youtube. Dalam<br />

tayangan berdurasi 2 menitan itu, terlihat beberapa<br />

motor masuk pintu tol Sunter tanpa rasa cemas. Bahkan<br />

ada yang tidak mengenakan helm.<br />

Meski banyak dikeluhkan, tokoh Y-Gen, Bessy Radja<br />

Gah menampik jika kelompok Y-Gen identik<br />

dengan kriminalitas. Menurut Bessy,<br />

kenakalan anggota Y-Gen sama seperti<br />

anak-anak geng yang lain.<br />

“Paling tawuran atau kebut-kebutan<br />

saja,” jelas Bessy saat ditemui majalah<br />

detik di rumahnya. Di ruang tamu rumah<br />

Bessy terpampang foto Panglima Koarmabar<br />

Laksamana Muda Didit Herdiawan.<br />

Bessy merupakan kakak Ryu yang<br />

disebut-sebut sebagai ketua Y-Gen. Joshua<br />

Raynaldo Radja Gah yang menjadi<br />

tersangka pembunuhan Arifin merupakan<br />

keponakan Bessy dan Ryu. Tiga kali<br />

majalah detik bertandang ke rumahnya,<br />

Ryu tidak kunjung menampakkan batang<br />

hidungnya. “Ia sibuk bekerja,” kata Bessy.<br />

Y-Gen dibentuk dengan niat awal sebagai wadah<br />

ngumpul dan konvoi. Bessy tidak menampik ada beberapa<br />

anak Y-Gen yang terlibat kriminalitas, seperti<br />

menjambret tas orang, tawuran, dan pembakaran<br />

mobil. Tapi ulah mereka kemudian dipertanggungjawabkan<br />

Ryu.
<br />

“Adik saya (Ryu) pernah ditahan di Polres Jakarta<br />

Utara gara-gara anak Y-Gen bakar mobil saat tawuran<br />

di La Piazza. Karena Ryu selama ini dianggap ketua<br />

Y-Gen,” ujar Bessy.
<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />

Artha Gading pada malam hari,<br />

tempat nongkrong Y-Gen<br />

evi/detikfoto<br />

Tapi, kata Bessy, bukan berarti Ryu ikut aksi kriminal<br />

yang dilakukan anak-anak Y-Gen. Ryu hanya merasa<br />

ikut bertanggung jawab setiap kegiatan yang dilakukan<br />

Y-Gen merugikan orang lain. Bahkan beberapa kali<br />

Ryu mengembalikan barang-barang hasil rampasan<br />

anggota Y-Gen kepada pemiliknya.
<br />

Ryu disebut sebagai bos Y-Gen bukan karena dipilih<br />

oleh anggota Y-Gen. Melainkan karena Ryu dianggap<br />

senior lantaran usianya lebih tua dari anggota Y-Gen<br />

yang umumnya masih<br />

ABG. Selain itu Ryu juga<br />

dikenal royal karena suka<br />

membayari bensin dan<br />

membelikan makanan<br />

untuk anak-anak Y-Gen.
<br />

“Jadi Ryu sebenarnya<br />

bukan ketua atau bos Y-<br />

Gen. Tapi karena dia baik<br />

sama anak-anak, mereka<br />

kemudian mendaulat Ryu<br />

sebagai bos. Gitu aja sebenarnya,”<br />

terang Bessy.<br />

Polisi tampaknya tidak bisa berbuat banyak menghadapi<br />

Y-Gen. Sebelum kasus Arifin, belum ada catatan<br />

anggota Y-Gen yang ditangkap.<br />

Menurut informasi yang diperoleh majalah detik, polisi<br />

sungkan terhadap Y-Gen karena anggotanya kebanyakan<br />

anak-anak kolong. Mereka berasal dari kompleks<br />

AD, AL, dan Brimob yang ada di wilayah Jakarta<br />

Utara. Bahkan ada juga polisi yang menjadi anggota<br />

Y-Gen.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto<br />

mengatakan, polisi masih mendalami aktivitas<br />

Y-Gen yang meresahkan. Sejauh ini yang ia tahu Y-Gen<br />

adalah geng motor sama seperti yang lainnya. (DEN/YOG)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />

Tokoh Y-Gen Bessy Radja Gah:<br />

Tidak Ada yang<br />

Macam-Macam di Y-Gen<br />

Y-Gen bukan organisasi yang<br />

punya struktur. Karena bentuknya<br />

hanya perkumpulan,<br />

jadi tidak ada ketuanya. Kelompok ini<br />

terbentuk di Jakarta Utara, dan selama<br />

ini adik saya yang nomor 4, yakni<br />

Ryu, disebut-sebut sebagai ketuanya.<br />

Padahal tidak begitu, mungkin<br />

saja dia yang dituakan karena usianya<br />

sudah 40. Tapi adik saya tidak merasa.<br />

Karena sudah malas, adik saya<br />

ini kan sudah kerja dan berkeluarga.
 
<br />

Ryu memang dari dulu punya hobi<br />

di motor. Dia punya motor gede yang<br />

600 cc warna hijau dan Ninja 250 cc<br />

warna oranye. Tapi sekarang motor<br />

Ninja-nya sedang rusak nggak jalan. 
<br />

Sebenarnya tidak ada yang istimewa<br />

dari Y-Gen. Tapi karena setiap<br />

konvoi sangat banyak bisa mencapai<br />

ratusan, karena mencakup Cilincing,<br />

makanya dikenal. Mereka sering<br />

ngumpul-ngumpul di Mal Artha Gading.<br />

Sudah sejak lama Ryu saya ingatkan<br />

jangan sampai nanti kalau lagi<br />

nongkrong atau konvoi ditunggangi.<br />

Mungkin kamu baik jalan di depan.<br />

Tapi namanya anak-anak, di belakang<br />

mereka main apa kita nggak<br />

tahu.<br />

Kalau konvoi yang para orang tua<br />

di depan, yang di belakang nggak ada<br />

yang berani nyalip. Kalau ada (yang<br />

berani), Ryu marah, kalau nggak bisa<br />

diatur akan ditegur nggak usah ikut<br />

kumpul. Karena sudah ramai bergerombol<br />

mungkin agak sulit untuk<br />

dipecahkan. Diklakson percuma.
 
<br />

Di kelompok Y-Gen tidak ada yang<br />

ahli utak-atik, yang ahli atau spesial<br />

tidak ada. Cuma jalan-jalan saja. Jadi<br />

tidak begitu suka dengan trek-trekan.<br />

Y-Gen juga tidak ada bendera,<br />

ataupun kostum khusus. Asal bensin<br />

penuh, ya jalan-jalan. Hanya fun.<br />

Konvoi-konvoi saja, nanti nonton trektrekan.<br />

Tapi Y-Gen tidak punya motor<br />

yang dipersiapkan untuk balapan.<br />

Paling jalan biasa, tujuannya Artha<br />

Gading, ngobrol-ngobrol nggak karuan.<br />

Kalau nggak kemana-mana lalu<br />

pulang. 

<br />

Kalau konvoi ke luar kota biasanya<br />

ada anak gadis yang ikut. Tapi yang<br />

gadis naik mobil. Tidak ada yang<br />

macam-macam. Mungkin karena<br />

jumlahnya banyak, ini dianggap suatu<br />

geng besar. Kalau zaman saya dulu<br />

ya seperti Pachinko, kenakalan remaja<br />

saat itu ya kebut-kebutan biasa.<br />

Tidak mengarah yang kriminal. (DEN/YOG)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />

Misteri Komandan<br />

Geng Motor Cepak<br />

Sebelum mengamuk, geng motor berambut cepak<br />

berkumpul di Monas. Undangan berkumpul dikirim via<br />

SMS. Muncul isu petinggi TNI terlibat.<br />

Reporter: M Rizal, Isfari Hikmat,<br />

Evi Tresnawati, Bahtiar Rifai<br />

Sebuah pesan singkat menyebar ke sejumlah<br />

anggota TNI dari kesatuan Artileri Pertahanan<br />

Udara (Arhanud) 6 Tanjung Priok, Kamis<br />

12 April 2012. Isinya para prajurit itu disuruh<br />

berkumpul di lapangan Monumen Nasional (Monas),<br />

pukul <strong>21</strong>.00 WIB, hari itu.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />

Panglima Kodam Jaya<br />

Mayjen TNI Waris<br />

antara<br />

Malam itu mereka akan melakukan aksi balas dendam<br />

atas kematian staf khusus Panglima Armabar<br />

Kelasi Satu Arifin Siri, yang tewas dikeroyok geng<br />

motor, Sabtu 31 Maret 2012. Pembunuh Arifin diduga<br />

kuat adalah anggota Geng Motor Y-Gen, geng motor<br />

asal Tanjung Priok.<br />

“Pengirim SMS ini akan terus kita kejar dan proses<br />

secara hukum, siapa dia,” ujar Panglima Kodam Jaya<br />

Mayjen TNI Waris saat ditemui majalah detik.<br />

Gara-gara SMS itu, sebanyak 160 prajurit TNI dengan<br />

menggunakan 80 sepeda motor berkumpul di Monas.<br />

Awalnya mereka tidak tahu apa maksud ajakan<br />

ngumpul itu. Namun sesampainya di Monas, mereka<br />

baru diberi tahu tentang rencana sebenarnya. Di sini<br />

mereka juga dibagikan pita kuning sebagai penanda.<br />

Setelah kumpul di Monas, mereka bubar dan kembali<br />

ke Jakarta Utara. Kemungkinan besar, mereka<br />

bubar untuk menyiapkan sejumlah senjata yang akan<br />

dipakai untuk aksi. Sebab sekitar pukul 01.58 WIB, saat<br />

mereka tiba di SPBU Pertamina di kawasan Jakarta<br />

Utara, kelompok ini sudah membawa senjata.<br />

Dari video yang diperoleh majalah detik, sangat<br />

jelas terlihat, seorang anggota dengan pita kuning di<br />

lengannya menenteng celurit. Beberapa membawa<br />

samurai, juga bambu.<br />

Ada sekitar 50 motor yang mengisi bensin di SPBU<br />

itu. Sepeda motor mereka beragam, sebagian motor<br />

sport dan sebagian besar motor bebek. Mereka<br />

umumnya berboncengan. Nah, yang dibonceng itu<br />

yang terlihat membawa senjata tajam. Tapi ada juga<br />

di antara mereka yang mengendarai motor sambil<br />

membawa senjata tajam dan bambu. Mereka meninggalkan<br />

SPBU sekitar pukul 02.07 WIB.<br />

Data Pangdam, tidak semua prajurit yang datang ke<br />

Monas mau ikut melakukan aksi balas dendam terhadap<br />

geng motor. “Sebenarnya banyak yang balik lagi<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />

Tap untuk lihat video<br />

CCTV geng motor cepak<br />

ke kesatuannya. Buktinya, dari empat anggota kita,<br />

tiga di antaranya balik lagi ke markas kesatuan, cuma<br />

Serda Yogi yang terus mengikuti semua kegiatan,”<br />

terang Waris.<br />

Serda Yogi Permana adalah satu dari empat prajurit<br />

Arhanud di bawah Kodam Jaya yang ikut dalam amuk<br />

‘geng motor’ berambut cepak pada Jumat dinihari, 13<br />

April 2012 yang diduga sebagai aksi balas dendam atas<br />

kematian Arifin. Aksi di tujuh lokasi di Jakarta Utara<br />

dan Jakarta Pusat itu menyebabkan Anggi Darmawan<br />

tewas dan belasan orang lainnya luka-luka. Para<br />

korban adalah orang-orang<br />

tak berdosa, yang tidak terlibat<br />

dengan kematian Kelasi<br />

Arifin. Para korban juga bukan<br />

anggota Y-Gen.<br />

Tiga prajurit lainnya yang<br />

juga diamankan Pomdam<br />

Jaya, adalah Serda Jaka Trima,<br />

Praka Majuri, dan Pratu<br />

M Kotibul Imam. Keempat<br />

orang itu merupakan teman<br />

dekat Arifin. “Teman kumpulkumpullah,”<br />

kata Kepala Penerangan<br />

Kodam Jaya, Kolonel Andrian Ponto<br />

Sebenarnya aksi kumpul di Monas itu sudah terendus<br />

intelijen. Bahkan semua pejabat intelijen dari Mabes<br />

TNI, TNI AL, TNI AD, dan Polri sempat dikumpulkan<br />

Asisten Intelijen Kodam Jaya. Dari informasi yang<br />

dikumpulkan intelijen diketahui mereka ngumpul di<br />

Monas. Tapi tidak diketahui agendanya apa.<br />

Mereka hanya melacak siapa pengirim SMS berantai<br />

itu. Dan setelah dicek lewat IT, SMS itu dikirim<br />

dari beberapa nomor telepon. “Pengirim SMS salah<br />

satunya dari anggota kami yang tertembak saat itu di<br />

Pramuka,” jelas Pangdam Jaya.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />

Kapolda Metro Jaya Inspektur<br />

Jenderal Untung Suharsono<br />

Rajab.<br />

antara<br />

Panglima Armabar Laksamana<br />

Pertama TNI Y. Didik Heru<br />

Punomo<br />

antara<br />

Saat amuk geng motor berambut cepak itu, dua<br />

anggota TNI, yakni Prada Akbar Fidi Aldian dari Yonif<br />

Linud 503 Kostrad dan Kelasi Sugeng Riyadi, memang<br />

sempat tertembak seseorang yang menggunakan<br />

mobil Yaris warna putih. Prada Akbar Fidi diketahui<br />

mengalami luka tembak di dada dan dirawat di RSPAD.<br />

Sedangkan Kelasi Sugeng Riyadi tertembak telinga<br />

kirinya kemudian dirawat di RSAL Mintohardjo.<br />

Begitu diketahui asal muasal SMS kumpul di Monas,<br />

Pomdam Jaya langsung memanggil komandan kesatuan<br />

masing-masing. Dari hasil pemeriksaan, diketahui<br />

4 orang prajurit di bawah Kodam Jaya terlibat aksi<br />

geng motor cepak itu. “Dari Kodam itu cuma empat.<br />

Dari Arhanud saja dan sudah saya proses. Kalau dari<br />

kesatuan lain tanya ke orang lainlah,” ujar Pangdam.<br />

Sampai saat ini memang baru Kodam Jaya yang<br />

buka mulut soal amuk geng motor berambut cepak.<br />

Sementara TNI AL belum memberikan tanggapan<br />

terkait hasil penyelidikan. Padahal, informasi yang<br />

beredar banyak prajurit TNI AL terlibat aksi itu.<br />

Kadispen TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati<br />

yang sebelumnya terbuka soal pengeroyokan<br />

Arifin menjadi susah dihubungi. Telepon dan SMS<br />

dari majalah detik tidak direspon. Panglima Armabar<br />

Laksamana Pertama TNI Y. Didik Heru Punomo juga<br />

bersikap sama.<br />

Di tengah aksi diam para petinggi TNI AL, beredar<br />

kabar ada petinggi TNI yang terlibat amuk motor geng<br />

rambut cepak. Disebut-sebut ada seorang jenderal<br />

dan seorang berpangkat kolonel.<br />

Isu berhembus setelah Pangdam Jaya mengungkap<br />

keterlibatan anggota TNI dalam amuk tersebut. Pangdam<br />

Jaya mengungkap keterlibatan TNI setelah<br />

dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke<br />

Cikeas (SBY), khusus membicarakan aksi geng motor<br />

yang meresahkan masyarakat itu. Waris dipanggil<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />

“<br />

SBY pun bertanya<br />

siapa senior yang<br />

dimaksud Waris.<br />

“Saya jawab lantang:<br />

si A, atasan yang<br />

memimpin aksi” kata<br />

Waris menirukan.<br />

bersama Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Untung<br />

Suharsono Rajab.<br />

“Saya bilang ke Presiden mohon maaf saya belum<br />

mampu memenuhi keinginan senior saya yang ekstrem,”<br />

tutur Waris, Kamis 19 April 2012.<br />

SBY pun bertanya siapa senior yang dimaksud Waris.<br />

“Saya jawab lantang: si A, atasan yang memimpin<br />

aksi,” kata Waris. Tapi saat ditanya wartawan siapa<br />

persisnya “A” itu, Waris menolak menjelaskan.<br />

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano<br />

Norman memastikan polisi militer (PM) sudah melakukan<br />

penyelidikan. “Informasi dari Pak<br />

Pangdam itu sudah didalami PM,” kata<br />

Marciano.<br />

Tapi setelah isu petinggi TNI terlibat<br />

amuk geng motor menjadi kontroversi,<br />

Andrian mengklarifikasi ada salah<br />

konteks dalam pemberitaan pernyataan<br />

Waris. Menurut Adrian, konteks pernyataan<br />

Waris terkait demo BBM, bukan<br />

geng motor. "Geng motor dan senior ekstrem<br />

itu tidak ada hubungan. Tidak ada<br />

petinggi TNI dalam kasus geng motor," tegas Andrian.<br />

Suara keras disampaikan politisi Senayan dan Koordinator<br />

KontraS Harris Azhar. Mereka menuntut<br />

amuk geng motor berambut cepak yang diduga beranggotakan<br />

para prajurit TNI itu diusut secara serius.<br />

TNI juga harus bekerja sama dengan polisi menuntaskan<br />

kasus ini. Kalau nanti ada bukti pelanggaran<br />

hukum, aparat TNI sekalipun harus dipidanakan, selain<br />

sanksi administratif .<br />

TB Hasanuddin, anggota Komisi I DPR sependapat<br />

dengan Benny. “Setiap pelanggaran sipil atau militer<br />

harus dihukum. Prajurit harus dihukum sesuai kesalahannya.<br />

Komandannya juga harus diberi teguran,”<br />

kata politisi dari PDIP itu. (DEN/YOG)<br />

“<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />

Pangdam Jaya:<br />

Yang Terlibat<br />

Saya Tekan<br />

Sampai Mencret<br />

Berikut wawancara M Rizal<br />

dari majalah detik dengan<br />

Panglima Kodam Jaya Mayjen<br />

TNI Waris:<br />

Bagaimana sebenarnya keterlibatan<br />

anggota TNI AD dalam kasus<br />

geng motor?<br />

Bukan terlibat secara langsung.<br />

Mereka itu hanya ikut-ikutan karena<br />

diajak melalui SMS. Mereka itu ada<br />

empat orang dari satuan Artileri Pertahanan<br />

Udara (Arhanud) 6 Tanjung<br />

Priok.<br />

Saat ini masih diperiksa di Polisi<br />

Militer Angkatan Darat (Pomad). Tiga<br />

orang di antaranya diproses di satuan,<br />

karena setelah diperiksa Pomad<br />

keterlibatannya ringan, maka akan<br />

menerima hukuman disiplin dari<br />

satuannya.<br />

Siapa yang mengirimkan SMS?<br />

Ya itu tidak tahu, kan itu SMS beruntun.<br />

Isi SMS seperti apa?<br />

Ya mana tahu, kan saya nggak pernah<br />

terima SMS itu. Hanya orangorang<br />

itu yang tahu lah. Yang jelas,<br />

hasil pemeriksaan itu (aksi geng motor<br />

cepak) berdasarkan dari ajakan<br />

melalui SMS itu. Pengirim SMS akan<br />

terus kita kejar dan proses secara<br />

hukum.<br />

Apakah ada anggota TNI AD, khususnya<br />

di wilayah Kodam Jaya ikut<br />

geng motor?<br />

Yang ikut-ikutan klub motor dari TNI<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />

rengga sancaya/detikfoto<br />

AD dan yang lainnya aku nggak tahu.<br />

Ini pun sebenarnya yang ikut-ikutan<br />

kan yang di Arhanud Tanjung Priok<br />

saja. Nah, keikutsertaan mereka itu<br />

hanya di tanggal 13 April 2012 saja,<br />

setelah menerima SMS.<br />

Sebab tanggal 7 dan 8 April 2012 itu<br />

sama sekali tidak ada anggota TNI<br />

AD. Begitu juga tanggal 31<br />

Maret 2012 juga tidak ada<br />

anak TNI AD, baru tanggal<br />

13 April saja. Tapi tetap<br />

empat orang anak buah<br />

saya ini akan saya tekan<br />

terus, kalau bisa sampai<br />

mencret, begitu harus<br />

ada ketegasan dong.<br />

Seperti apa awalnya<br />

mereka terlibat kerusuhan<br />

geng motor 13 April<br />

2012?<br />

Keempat anggota Kodam Jaya di<br />

satuan Arhanud ini bermula, malam<br />

itu menerima SMS berantai. Mereka<br />

diminta berkumpul di Tugu Monas<br />

malam pukul <strong>21</strong>.00 WIB. Lalu karena<br />

merasa memiliki solidaritas dan satu<br />

litingan, mereka keluar diam-diam<br />

dari markas kesatuan.<br />

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan<br />

para pejabat intelijen dan<br />

keterangan saksi di kepolisian, SMS<br />

itu didapatkan dari telepon anggota<br />

kita yang kena tembak. Handphonenya<br />

kita ambil, lalu diproses IT, dilihat<br />

nomor-nomor yang dihubungi,<br />

ya ketahuan ada nama-nama itu,<br />

termasuk empat anggota Arhanud<br />

Kodam Jaya itu. Mereka langsung<br />

kita panggil melalui para komandannya<br />

dan langsung diperiksa POM.<br />

Dari keterangan 4 prajurit Arhanud<br />

itu apa memang saat itu khusus<br />

men-sweeping geng motor Y-Gen?<br />

Kalau awakmu ngejar itu ke Kodam<br />

Jaya nggak bakal ketemu, karena<br />

dari Kodam itu cuma empat orang<br />

Arhanud saja sudah saya proses.<br />

Siapa penggeraknya dan segala<br />

macamnya itu, tentu mau tanya dan<br />

cari data sudah tahu semua. Jadi ini<br />

bukan urusan saya lagi. Yang penting<br />

saya, untuk keterlibatan anak buah<br />

saya sudah dibuka.<br />

(IYE/YOG)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />

Pachinko,<br />

Legenda Musuh<br />

Bebuyutan<br />

Pasukan China Kota (Pachinko) sudah jadi<br />

legenda geng motor. Geng ini disebut-sebut<br />

merupakan geng motor paling ganas. Inilah<br />

musuh bebuyutan geng motor Y-Gen.<br />

Reporter: Monique Shintami & Bahtiar Rifai<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />

Johny Indo (kiri) dan temanya<br />

rengga/detikfoto<br />

Ini kontrakan saya. Tapi kita nanti ngobrol di rumah<br />

teman saya saja ya,” kata Johny Indo ramah.<br />

Rumah yang ditunjuk Johny sebagai kontrakannya<br />

adalah sebuah rumah sederhana di Kawasan<br />

Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat. Di rumah ini,<br />

Johny tinggal bersama dua anaknya, Aisyah (13) dan<br />

Asyiq (11). Istrinya sudah setahun kabur meninggalkan<br />

Johny. Rumah bercat abu-abu dengan jendela bercat<br />

kuning itu luasnya sekitar 100 meteran.<br />

Hanya ada dua kamar di<br />

rumah itu. Ruang tamunya<br />

mungil saja dilengkapi<br />

TV <strong>21</strong> inch dan kursi<br />

sederhana. Di tembok di<br />

ruang tamu terpasang<br />

foto-foto Johny mengenakan<br />

baju muslim lengkap<br />

dengan pecinya.<br />

Sederhana, begitulah<br />

hidup Johny Indo sekarang.<br />

Perampok yang<br />

terkenal dengan geng motor Pasukan China Kota (Pachinko)<br />

dan juga bintang film itu kini memang tidak<br />

lagi jaya. Ia menjalani hidupnya sebagai ustad yang<br />

bersahaja, bahkan tidak jarang kekurangan. “Saya<br />

cuma pegang Rp 15 ribu doang sekarang,” kata Johny<br />

datar.<br />

***<br />

Johny Indo adalah legenda. Begitu pula Pachinko<br />

yang dipimpinnya. Anggota Y-Gen yang mencuat dalam<br />

kasus pembunuhan Kelasi Satu Arifin Siri boleh<br />

saja mengklaim dirinya sebagai raja geng motor era<br />

2000-an. Namun sejarah yang mereka toreh belumlah<br />

selegenda Pachinko.<br />

Sesuai namanya, geng motor yang pernah sangat<br />

disegani pada dekade 70-an ini, mayoritas anggotanya<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />

Geng motor Pachinko<br />

pasca-Johny Indo<br />

istimewa<br />

(70 persen) merupakan etnis keturunan Tionghoa yang<br />

tinggal di sekitar kawasan Kota Lama seperti Mangga<br />

Besar, Ampera, Pademangan, hingga Tanjung Selor<br />

(Roxy).<br />

Anggota Pachinko ini tak hanya jago ngebut, tetapi<br />

juga andal berakrobat di atas motor. Mereka bisa<br />

bertukar posisi di atas motor yang melaju dengan kecepatan<br />

80 kilometer per jam. “Dalam kecepatan 80<br />

kilometer per jam, mereka bisa ganti kemudi motor,”<br />

papar Johny saat ditemui majalah detik.<br />

Selain kebut-kebutan dan mabuk-mabukan, anggota<br />

Pachinko juga tak segan melakukan tindak kriminal.<br />

Mulai tindak kriminal ringan, seperti menjambret dari<br />

atas motor hingga merampok dengan senjata api.<br />

Johny yang sudah lama insaf punya alasan sendiri<br />

atas tindakan ini. ‘Melihat jurang antara si kaya dan si<br />

miskin, saya tergerak membuat suatu gerakan dalam<br />

kelompok, bukan geng. Tapi anak-anak kampung.<br />

Saya lihat pemerintah belum mampu menyejahterakan<br />

rakyat, ayo kita ngerampok orang kaya untuk kita<br />

bagikan ke orang miskin,” papar Johny yang kisahnya<br />

kemudian diangkat ke layar perak.<br />

Dalam aksinya Johny membuat aturan tegas. Ia tidak<br />

mengizinkan anggotanya menyakiti rakyat kecil atau-<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />

Tempat nongkrong Pachinko<br />

kini menjadi kantor Pos<br />

monique/detikfoto<br />

pun perempuan. “Kita juga hanya<br />

mengambil milik orang kaya, tidak<br />

menyakiti, hanya ditakuti. Kami<br />

tebang pilih, nggak asal, semua<br />

ada motifnya, yaitu memprotes kesenjangan.<br />

Sebagian hasilnya juga<br />

kami bagikan kepada orang tak<br />

mampu,” jelasnya.<br />

Untuk aksinya, Pachinko yang<br />

pada masa jayanya memiliki ratusan<br />

anggota ini mempersenjatai diri<br />

dengan senjata api. Otaknya tak lain adalah Johny<br />

yang merupakan anak anggota TNI. Johny juga tak<br />

mengelak pengetahuan tentang senjata diperolehnya<br />

saat menjadi anak kolong.<br />

Saat Johny dan komplotannya ditangkap pada 1979,<br />

mereka dituduh bertanggung jawab atas tujuh kasus<br />

perampokan toko emas di Jakarta. Namun di pengadilan<br />

mereka hanya mengakui 5 di antaranya. Yaitu<br />

toko emas di Gang Lontar, Tanah Abang, Sawah Besar,<br />

Jatinegara dan Pasar Jangkrik yang dilakukan sekitar<br />

awal 1978 sampai Maret 1979.<br />

Polisi mencatat, ada sekitar 16 kg emas yang digasak<br />

komplotan Johny. Namun semua hasil rampokan<br />

ini, habis tak berbekas karena gaya hidup komplotan<br />

ini terbilang boros. Johny sendiri kemudian dihukum<br />

10 tahun penjara. Dua rekan Johny, Kikim dan Kikih,<br />

masing-masing dijatuhi 7 tahun penjara.<br />

Menurut Johny, Pachinko bubar setelah penangkapan<br />

itu. Masing-masing anggota Pachinko menjalani<br />

hukumannya dan setelah bebas tidak lagi melakukan<br />

tindak kriminal.<br />

Kisah berbeda diungkapkan, Harry Yapto alias Arie<br />

Bule. Menurutnya Pachinko tetap ada meski tidak lagi<br />

dipimpin Jhony Indo. Pachinko sudah identik dengan<br />

kelompok motor di Kota yang anggotanya keturunan<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />

Markas Pachinko yang kini<br />

telah berubah jadi Mangga<br />

Dua Square<br />

monique/detikfoto<br />

China. “Pokoknya dia-dia orang menyebut kita Pachinko.<br />

Meski tak ada lagi kaitannya dengan Jhony<br />

Indo,” kata Arie.<br />

Arie yang mengaku menjadi anggota Pachinko sejak<br />

masih duduk di bangku SMP. Arie yang kini mengelola<br />

sebuah bengkel di kawasan Roxy ini, mengaku anggota<br />

Pachinko sering nongkrong di daerah Kota. Di sana<br />

ratusan anggota Pachinko tak hanya ngetrek dan bikin<br />

ribut. “Kadang ada yang ngejambret,” paparnya.<br />

Sebagai geng motor, Pachinko menurut Arie hanya<br />

beroperasi di sekitar kawasan<br />

Kota. “Lahan kita seputar Jalan<br />

Gajah Mada dan Jalan Hayam<br />

Wuruk. Itu kekuasan kita. Jadi<br />

kalau merasa elo Cina, ngumpulnya<br />

di Kota. Jadi nggak ada<br />

itu Pachinko ngacak-ngacak<br />

daerah lain,” paparnya.<br />

Namun untuk balapan, anggota<br />

geng motor ini bisa merambah<br />

ke mana-mana. Balapan<br />

biasanya dimulai dari Mangga Besar, ke arah Gajah<br />

Mada-Hayam Wuruk-Harmoni-Monas-Sudirman<br />

hingga Taman Lawang. Kadang mereka balapan hingga<br />

ke Gatot Subroto dan Cawang atau bahkan hingga<br />

ke Puncak.<br />

Sesekali mereka ikut adu keterampilan di Kemayoran.<br />

Seringnya razia yang dilakukan polisi tidak mampu<br />

membuat mereka jera. Tak terhitung anggota Pachinko<br />

yang ditangkap dan dipukuli polisi. Bahkan tidak<br />

sedikit anggota geng motor ini yang menemui ajal.<br />

Pachinko ala Arie cs ini juga pernah bersinggungan<br />

dengan Y-Gen, geng motor terganas di Jakarta saat<br />

ini. Kedua geng motor ini bertemu saat trek-trekan di<br />

Tanjung Priok dan berbuntut rusuh. “Y-Gen itu musuh<br />

bebuyutan kita waktu itu,” kata Arie. (AMI/YOG)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


interview<br />

Johny Indo:<br />

Pachinko Mau Jadi Pitung<br />

Tapi Salah Kaprah<br />

“Ayo kita rampok orang kaya untuk kita bagikan ke orang<br />

miskin. Tujuannya apa? Menegur pemerintah. Jadi ingin menjadi<br />

Si Pitung tapi salah kaprah.”<br />

Reporter: Monique Shintami<br />

rengga/detikfoto<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


interview<br />

rengga/detikfoto<br />

Pasukan China Kota atau dikenal dengan sebutan<br />

Pachinko merupakan geng motor yang<br />

melegenda. Geng motor yang dipimpin Johny<br />

Indo ini sangat disegani pada era 1970-an.<br />

Geng ini terkenal dengan aksinya merampok toko<br />

emas dan rumah-rumah pejabat. Selama puluhan kali<br />

melakukan aksi perampokan, geng ini belum satu kali<br />

pun menyebabkan korban tewas.<br />

Johny Indo menuturkan, perampokan yang dilakukan<br />

geng Pachinko memang bukan perampokan biasa.<br />

Perampokan ini punya tujuan mulia yang terinspirasi<br />

perampok budiman seperti Robin Hood dan Si Pitung.<br />

“Tujuannya ingin jadi Si Pitung tapi salah kaprah,”<br />

kata Johny Indo.<br />

Berikut penuturan pemimpin kelompok Pachinko,<br />

Johny Indo, kepada Monique Shintami dari majalah<br />

detik, di Sukabumi, Selasa, 17 April 2012.<br />

Bagaimana awal terbentuknya Pachinko?<br />

Ini bermula dari hobi naik motor, tapi sifatnya masih<br />

pribadi. Saya punya 12 anak buah, jadi 13 orang sama<br />

saya. Motornya masih acak-acakan, ada yang Honda,<br />

ada Yamaha.<br />

Kelebihannya, anak buah saya 70 persen keturunan<br />

China, makanya disebut Pachinko (Pasukan China<br />

Kota). Kalau dilihat, fisiknya kelihatan kecil-kecil, tapi<br />

punya keahlian dalam kecepatan lari (motor) 80 kilometer<br />

per jam, mereka bisa ganti motor. Misalkan gini,<br />

yang lagi nyetir pindah ke belakang, yang belakang<br />

pindah ke depan. Semacam akrobatiklah.<br />

Bagaimana kegiatan hobi motor bisa berubah jadi<br />

merampok?<br />

Saya melihat pemerintah belum mampu menyejahterakan<br />

rakyat dengan benar. Yang kaya tambah kaya,<br />

yang miskin tambah miskin. Melihat antara si kaya dan<br />

si miskin ada jurang yang sangat mencolok sesama<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


interview<br />

“<br />

Jangan<br />

berbuat halhal<br />

yang<br />

menyakiti<br />

rakyat kecil.<br />

Terutama kita<br />

nggak boleh<br />

menyakiti<br />

perempuan. Itu<br />

sudah prinsip<br />

saya.<br />

“<br />

bangsa Indonesia. Kita nggak bicara etnis, kita bicara<br />

si kaya dan si miskin terlalu mencolok.<br />

Nah dengan situasi seperti ini, saya membuat gerakan<br />

dalam kelompok, bukan geng ya, tapi anak-anak<br />

kampung yang idenya timbul dari saya. Ayo kita rampok<br />

orang kaya untuk kita bagikan ke orang miskin.<br />

Tujuannya apa? Menegur pemerintah. Ini ada semacam<br />

protes dari masyarakat. Dengan beberapa<br />

persyaratan, antara lain jangan berbuat hal-hal yang<br />

menyakiti rakyat kecil. Terutama kita nggak boleh<br />

menyakiti perempuan, kita nggak ganggu. Itu sudah<br />

prinsip saya.<br />

Kedua, kita ambil harta orang kaya, jangan disakiti,<br />

ditakut-takuti saja dengan senjata api karena kita dulu<br />

banyak senjata dari black market.<br />

Peredaran senjata api sudah marak pada waktu<br />

itu?<br />

Marak sekali. Zaman dulu malah lebih mudah. Karena<br />

bapak saya tentara dari Garut, saya anak kolong lah.<br />

Jadi kita sedikit memahami bagaimana menggunakan<br />

senjata tanpa membahayakan diri sendiri dan orang<br />

lain. Nah itu kita gunakan untuk shock therapy. Supaya<br />

korban yang mau kita ambil hartanya, takut.<br />

Kita punya aturan, tidak boleh melukai perempuan,<br />

itu satu. Yang kedua, tidak merampok seluruhnya. Di<br />

depan mata misalnya ada uang Rp 100 juta, yang kita<br />

ambil Rp 60 juta. Sisanya yang Rp 40 juta sebenarnya<br />

tinggal kita bawa tanpa halangan, tapi tidak kita bawa.<br />

Karena saya kasihan, biar dia bisa usaha lagi.<br />

Misalnya toko emas, yang dipajang ada 4 kg, yang<br />

kita ambil hanya 3 kg, yang 1 kg kita pulangi, jangan<br />

sampai habis benar. Tujuannya saya ingin menyejahterakan<br />

rakyat, dengan mengambil pajak secara tidak<br />

sah.<br />

Lalu saya dari tahun 70-an, tahun 1977, merampok<br />

bagikan ke fakir miskin. Di daerah Jakarta semua, se-<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


interview<br />

rengga/detikfoto<br />

latan, utara, timur, sikat<br />

semua.<br />

Siapa sasaran perampokan?<br />

Ada toko emas, ada<br />

rumah-rumah pejabat.<br />

Tapi kami tebang pilih,<br />

nggak asal, semua ada<br />

motivasinya yaitu menyejahterakan<br />

rakyat,<br />

tapi dengan cara protes.<br />

Ketika kami tertangkap,<br />

itu nggak tanggung-tanggung,<br />

tanpa<br />

pembunuhan itu (diganjar<br />

hukuman) 14 tahun.<br />

Jadi tujuannya ingin jadi Si Pitung tapi salah kaprah.<br />

Bagaimana dengan Pachinko sekarang?<br />

Sudah tidak ada, tinggal legenda saja. Bubarnya ketika<br />

kami ditangkap, tahun 1979. Anak-anak itu bukan<br />

satu geng yang terkoordinasi secara organisasi. Mereka<br />

itu hanya panggilan hati, loyalitas. Kita terpaksa<br />

mengundurkan diri, karena ditangkapi, disangka berbuat<br />

kriminal tadi.<br />

Sampai terakhir masih berjumlah 13 orang?<br />

Iya. Ditangkap, lalu dipenjarakan terpisah, di Surabaya,<br />

di Bandung, dipisah-pisah, tanpa adanya komunikasi.<br />

Hukuman antara 4 sampai 14 tahun. Ketika<br />

pulang, tidak ada koordinasi, cuma saya dengar kabar,<br />

setelah pulang, mereka tidak ada yang berbuat jahat.<br />

Semua baik-baik. Kembali ke jalan yang baik, menjadi<br />

warga negara yang baik.<br />

Pendidikan mereka tidak terlalu tinggi, ada yang<br />

cuma sampai SMP, ada yang kerja di pabrik, office<br />

boy, ada yang sopir taksi. Memang mereka kriminal,<br />

tapi mereka berawal dari adanya jurang yang besar<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


interview<br />

“<br />

Kalau mental<br />

kita kuat,<br />

kita berani,<br />

maka orang<br />

akan mundur<br />

karena<br />

lihat kita<br />

berkarisma.<br />

“<br />

antara si kaya dan si miskin.<br />

Pernahkah clash dengan TNI dan polisi?<br />

Pernah, sangat pernah, dan kita selalu menang. Karena<br />

kita sifatnya menakut-nakuti. Waktu saya masih<br />

muda kan tegap, rambut saya pendek, waktu itu saya<br />

belum dikenal sebagai Johny Indo. Jadi mereka kira<br />

mereka clash dengan ABRI lagi.<br />

Contoh waktu kami merampok di Tanah Abang, tibatiba<br />

datang tentara naik vespa di sebelah kita. “Ada<br />

apa Pak?” katanya. Saya bilang, “Bapak jangan ikut<br />

campur, ini urusan internal saya. Bapak silakan jalan.”<br />

Dia nggak mau jalan, saya buang tembakan.<br />

“Siap Pak,” dia langsung jalan. Mental itu di situ.<br />

Kalau mental kita kuat, kita berani, maka orang akan<br />

mundur karena lihat kita berkarisma. Makanya ketika<br />

saya ditangkap, polisi agak marah, karena mereka<br />

bilang ini yang suka bohong ngaku-ngaku polisi.<br />

Selama pelarian di Nusakambangan makan apa?<br />

Saya 12 hari tidak makan. Kalau teman-teman, tidak<br />

tahu, banyak yang mati. Nusakambangan itu panjangnya<br />

70 km lebih, daerahnya berjurang-jurang dan<br />

banyak gua bersambungan yang dihuni oleh harimau<br />

kumbang, ular-ular, dan sebagainya.<br />

Bagaimana akhirnya tertangkap dan menyerahkan<br />

diri?<br />

Yang penyergapan pertama, sembilan orang mati.<br />

Saya di tengah, nomor lima. Di depan saya empat<br />

mati, di belakang saya lima mati, sisanya di belakang<br />

lagi lari ke hutan lain. Penyergapan pertama mati<br />

sembilan, satu kaki diamputasi. Larinya sebenarnya<br />

mau 100 orang lebih, tapi yang lain plinplan, jadi cuma<br />

34. Sampai akhirnya setelah 12 hari, kita tertangkap.<br />

Dari 34 orang, yang 11 meninggal, 5 luka parah. Kami<br />

bukan menyerahkan diri, tapi saya mikir, saya yakin<br />

anak dan istri pasti gelisah, kasihan mereka.<br />

(SIL/YOG)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


lensa<br />

Tiga siswa berboncengan tanpa menggunakan helm pengaman, mengabaikan keselamatan nyawanya sendiri.<br />

DETIKFOTO/M Abdurrahman<br />

pesta usai UN<br />

Tap untuk melihat foto lebih besar<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


lensa<br />

Konvoi pelajar yang melanggar aturan lalu lintas ini luput dari pengawalan pihak kepolisian. DETIKFOTO/M<br />

Abdurrahman<br />

pesta usai UN<br />

Tap untuk melihat foto lebih besar<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


lensa<br />

Selain berkonvoi, para siswa juga melakukan aksi corat-coret seragam dengan menggunakan cat semprot.<br />

DETIKFOTO/M Abdurrahman<br />

pesta usai UN<br />

Tap untuk melihat foto lebih besar<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


lensa<br />

Sejumlah pelajar berkonvoi usai melaksanakan Ujian Nasional (UN) di Makassar, Sulsel, Kamis 19 April. Mereka<br />

mengabaikan peraturan lalu lintas serta larangan pihak sekolah untuk tidak melakukan konvoi dan aksi coratcoret<br />

seragam setelah pelaksaksanaan UN. FOTO ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang<br />

pesta usai UN<br />

Tap untuk melihat foto lebih besar<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


momen sepekan<br />

Ledakan di Sidang FPI<br />

Sebuah bom rakitan berdaya ledak rendah, Selasa 17<br />

April 2012 meledak tak lama setelah Ketua FPI Yogya,<br />

Bambang Teddy divonis tiga bulan penjara karena<br />

kasus penganiayaan. Bom diletakkan di halaman selatan<br />

Stadion Mandala Krida, sekitar 200 meter dari PN<br />

Yogyakarta, tempat sidang berlangsung.<br />

Saat menyisir lokasi, tim Gegana Brimob DIY menemukan<br />

aki motor dan kabel. Namun tidak ditemukan indikasi<br />

yang membahayakan. Ledakan juga tidak mengakibatkan<br />

jatuh korban ataupun kerusakan berarti.<br />

Ledakan terjadi pukul 12.05 WIB, suaranya terdengar<br />

hingga radius 300 meter. Polisi memintai keterangan<br />

seorang saksi bernama Sugiyanto untuk penyelidikan.<br />

(AMI)<br />

Presiden Baru Timor Leste<br />

Taur Matan Ruak, Selasa<br />

17 April 2012 memenangi<br />

putaran kedua pilpres Timor<br />

Leste. Mantan Panglima<br />

Angkatan Bersenjata Timor<br />

Leste ini unggul dengan 59,91<br />

persen atau 190.061 suara.<br />

Kandidat lainnya, Francisco<br />

“Lu-Olo” Guterres dari<br />

oposisi Fretilin meraih 40,09<br />

persen.<br />

Pilpres kali ini harus dilakukan<br />

dalam dua putaran,<br />

setelah di putaran pertama<br />

tak seorang pun calon<br />

meraih suara mayoritas.<br />

Jim Yong Kim<br />

Pimpin Bank<br />

Dunia<br />

Calon dari AS, Jim Yong<br />

Kim resmi terpilih menjadi<br />

Presiden Bank dunia menggantikan<br />

Robert Zoellick.<br />

Ahli kesehatan berdarah<br />

Korea yang memimpin Dartmouth<br />

College ini, berhasil<br />

menyisihkan calon lainnya,<br />

Menteri Keuangan Nigeria<br />

Ngozi Okonjo-Iweala.<br />

Sebelumnya, negara berkembang<br />

mendesak agar<br />

pemimpin Bank Dunia tidak<br />

lagi didominasi AS. Dan ini<br />

merupakan pertama kalinya<br />

dalam 66 tahun, calon<br />

dari AS mendapatkan pesaing.<br />

Biasanya hanya ada<br />

calon tunggal dari AS yang<br />

secara aklamasi terpilih,<br />

akan menggantikan Robert<br />

Zoellick.<br />

Dalam pernyataannya,<br />

Kim berjanji akan mencari<br />

keseimbangan baru di Bank<br />

Dunia seiring dengan cepatnya<br />

perubahan. (AMI)<br />

Proses pemungutan suara<br />

berjalan lancar, meski sempat<br />

diwarnai penyerangan<br />

terhadap salah satu calon.<br />

Ruak akan menjabat hingga<br />

lima tahun mendatang, dan<br />

akan dilantik pada 20 Mei.<br />

(AMI)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


gaya hidup<br />

Susah Berteman,<br />

Awas Asperger!<br />

Gangguan asperger tidak terlihat<br />

sejak kecil. Gejalanya baru terlihat<br />

saat anak-anak berusia di atas lima<br />

tahun. Ciri-cirinya susah berteman.<br />

Tidak bisa disembuhkan.<br />

Reporter: Ken Yunita<br />

thinkstock<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


gaya hidup<br />

Sugar Motta di serial<br />

fenomenal Glee<br />

Glee<br />

Sugar Motta, salah satu karakter baru di<br />

serial fenomenal ‘Glee’ terlihat begitu aneh.<br />

Dengan pede-nya, Sugar selalu mengatakan<br />

suaranya bagus dan dia memiliki bakat untuk<br />

menjadi bintang besar.<br />

“Suaraku bagus dan jauh lebih bagus dibanding kalian<br />

semua,” begitu kata Sugar saat hendak mengikuti<br />

audisi di Glee Club. Seluruh anggota Glee pun<br />

tak sabar mendengarkan suara gadis berambut<br />

pirang itu.<br />

Dan ow..ow..kuping mereka<br />

langsung sakit saat<br />

mendengar suara gadis itu.<br />

Sebagian langsung menutup<br />

telinga sambil memberikan<br />

mimik wajah bingung.<br />

Namun Sugar tampak<br />

tak peduli dengan ekspresi<br />

tidak suka itu. Dia terus saja<br />

menyanyi dan menari dengan<br />

percaya diri.<br />

Sugar memang diplot<br />

menjadi gadis dengan gangguan sindrom asperger.<br />

Perilakunya aneh. Berbicara sembarangan sehingga<br />

terkesan tidak peduli orang lain.<br />

Namun gadis itu sudah mengetahui soal gangguannya<br />

itu. Maka setiap kali dia mengatakan hal kurang<br />

enak, dia selalu minta maaf. “Sorry, asperger,”<br />

katanya terlihat tak bersalah.<br />

Dr. Adriana Ginanjar, psikolog yang concern dengan<br />

autisme menyebut, karena perilaku aneh itu, seorang<br />

asperger biasanya kurang atau bahkan tidak<br />

diterima sama sekali oleh lingkungannya. Dia tidak<br />

memiliki teman dekat dan terisolasi.<br />

“Makin dia dewasa, terisolasi itu makin terasa, makanya<br />

anak-anak dengan asperger ini akan semakin<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


gaya hidup<br />

Anak asperger lebih suka<br />

belajar atau membaca buku<br />

thinkstock<br />

terasa saat dia beranjak<br />

remaja,” kata Adriana<br />

saat berbincang dengan<br />

majalah detik, Selasa 17<br />

April 2012.<br />

Adriana mengatakan,<br />

para asperger tidak memiliki<br />

insting sosial. Jadi<br />

saat dia berada di lingkungan<br />

sosial, dia akan tidak<br />

tahu bagaimana cara<br />

berteman dengan orang<br />

lain. Karena gangguan ini,<br />

asperger bisa dianggap<br />

tidak sopan dan tidak berempati.<br />

“Dia kalau tidak suka, akan bilang tidak suka. Jadi<br />

kadang-kadang dia dianggap tidak sopan, padahal<br />

tidak begitu. Jadi dia membutuhkan bimbingan dan<br />

pendamping untuk terus memberitahu dia bagaimana<br />

cara bersosialisasi,” kata Adriana.<br />

Permasalahan Asperger<br />

Tidak seperti autistik, asperger tidak terlihat sejak<br />

kecil. Anak-anak dengan asperger biasanya memiliki<br />

IQ normal, bahkan di atas rata-rata. Bahkan banyak<br />

anak yang cenderung cerdas dan berprestasi.<br />

Kelihatan pintar ini terjadi karena asperger biasanya<br />

punya minat yang beda dengan anak-anak kebanyakan.<br />

Jika anak-anak senang bermain-main, anakanak<br />

ini biasanya lebih suka belajar atau membaca<br />

buku.<br />

Menurut Adriana, gangguan ini biasanya terlihat<br />

saat anak berusia di atas lima tahun atau usia sekolah<br />

dasar. Mereka terlihat menutup diri dan tidak<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


gaya hidup<br />

Masalah asperger remaja<br />

yang lebih kompleks<br />

thinkstock<br />

mau bergabung dengan teman-temannya. Mereka<br />

kerap dianggap sebagai anak yang aneh.<br />

Padahal, di dalam hati mereka, anak-anak asperger<br />

juga memiliki keinginan kuat untuk bergaul.<br />

Hanya saja, mereka tidak tahu caranya.<br />

“Tapi karena tidak tahu caranya mereka akhirnya<br />

menyendiri, memilih membaca buku atau bermain<br />

komputer,” kata Adriana.<br />

Masalah asperger remaja biasanya lebih kompleks.<br />

Termasuk saat dia mulai merasakan benihbenih<br />

cinta pada teman sekelasnya misalnya.<br />

Delon, bukan nama sebenarnya, remaja dengan<br />

gangguan asperger ini harus bertemu dengan psikolog<br />

untuk membantunya. Delon jatuh cinta dengan<br />

teman sekelasnya di salah satu SMA di Jakarta.<br />

Namun cintanya ditolak.<br />

Sebelum penolakan itu terjadi, Delon sebenarnya<br />

sudah uring-uringan. Hal itu karena gadis yang ditaksirnya<br />

terus menganggapnya sebagai orang aneh.<br />

”Sejak bertemu psikolog, dia sudah mulai baik, dan<br />

memang harus dibantu terus agar dia bisa bersosialisasi<br />

dengan baik,” kata ibunda Delon, sebut saja<br />

Merry.<br />

Ditemukan pada 1940<br />

Istilah sindrom asperger masih asing. Karena tanda<br />

fisik tidak terlihat, kelainan ini agak sulit didiagnosis.<br />

Sindrom asperger merupakan kelainan saraf<br />

(neurobiological) dan merupakan bagian dari autism<br />

spectrum disorders. Disebut begitu karena mengacu<br />

gangguan perkembangan saraf termasuk austime.<br />

Gangguan ini ditemukan Hans Asperger pada 1940.<br />

Saat itu, Hans menemukan beberapa pola perilaku<br />

sama yang terjadi pada pasiennya. Rata-rata, kelainan<br />

ini terjadi pada anak laki-laki.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


gaya hidup<br />

Tips untuk Orang Tua<br />

Menurut Adriana, asperger bukanlah suatu penyakit. Jadi tidak<br />

ada istilah sembuh untuk orang-orang dengan gangguan ini. Sampai<br />

dewasa, kesulitan bersosialisasi tetap ada. Namun sebagai orang<br />

tua, ada yang bisa dilakukan untuk membantu mereka.<br />

2.<br />

Terus memberikan pendampingan<br />

kepada si anak. Memberi evaluasi<br />

jika terjadi suatu masalah. Termasuk<br />

mengajarkan bagaimana cara<br />

mendekati dan bermain bersama<br />

teman-temannya di sekolah.<br />

1.<br />

Saat mereka masuk ke<br />

sekolah, sebaiknya orang tua<br />

menjelaskan kepada gurunya<br />

soal kondisi sang anak.<br />

Termasuk mencarikan teman<br />

sebangku yang cukup dewasa<br />

sehingga bisa membantunya<br />

bersosialisasi.<br />

3.<br />

Jika diperlukan, ajak si anak<br />

bertemu dengan psikolog. Bantuan<br />

psikolog biasanya diperlukan<br />

saat penderita asperger beranjak<br />

remaja karena persoalan<br />

lebih rumit dan kompleks.<br />

(KEN/YOG)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


nasional<br />

D<br />

T<br />

N<br />

A GKI AN<br />

H<br />

A<br />

SE<br />

S<br />

S<br />

A L N I KA<br />

BUAT<br />

AY<br />

N<br />

N<br />

A<br />

N<br />

Ancaman interpelasi DPR<br />

terhadap Kepmen BUMN No.<br />

236/MBU/2011 jadi bumerang.<br />

DPR justru dipaksa<br />

membuat interpelasi baru,<br />

setelah Dahlan Iskan<br />

mencabut Kepmen itu.<br />

Reporter: Aryo Bhawono<br />

Majalah detik 233 - 29 APRIL 2012


nasional<br />

Dahlan Iskan sedang<br />

memantau staf PLN<br />

dok. Detikfoto<br />

Edhy Prabowo, anggota Komisi VI DPR dari<br />

Fraksi Partai Gerindra sedang uring-uringan.<br />

Pasalnya Menteri BUMN Dahlan Iskan tetap<br />

bersikeras mempertahankan keputusannya<br />

untuk mendelegasikan kewenangan pemerintah kepada<br />

Pejabat Eselon I di Kementerian BUMN.<br />

Pendelegasian ini diatur dalam Keputusan Menteri<br />

(Kepmen BUMN) No. 236/MBU/2011. Dalam Kepmen<br />

itu kewenangan Menteri BUMN sebagai wakil pemerintah<br />

selaku pemegang saham BUMN didelegasikan<br />

kepada Direksi BUMN, Dewan Komisaris, dan Pejabat<br />

Eselon I.<br />

Dalam dua kali rapat<br />

kerja dan sekali rapat<br />

dengar pendapat, Komisi<br />

VI DPR mencecar Dahlan<br />

tentang pendelegasian<br />

kewenangan ini. Menurut<br />

Edhy, keputusan itu bertentangan<br />

dengan UU No.<br />

19/2003 tentang BUMN.<br />

Dalam UU itu, penunjukan<br />

Direksi BUMN harus<br />

melalui mekanisme<br />

Rapat Umum Pemegang<br />

Saham (RUPS) dan Tim Penilai Akhir (TPA). Selain itu<br />

masa jabatan direksi juga dibatasi. Namun Dahlan<br />

tetap bersikeras untuk mempertahankan keputusan<br />

tersebut.<br />

“Saya sudah terlalu tersinggung dengan Dahlan<br />

Iskan karena mau menang sendiri,” ujarnya kepada<br />

majalah detik.<br />

Edhy tak sendiri, Wakil Ketua Komisi VI DPR dari F-<br />

PDIP Aria Bima mengungkapkan hal serupa. Ia khawatir<br />

pendelegasian berlarut-larut akan mengancam<br />

kinerja BUMN dan merugikan keuangan negara. Apa-<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


nasional<br />

Dahlan Iskan disambut para<br />

pelaku Usaha Kecil Menengah<br />

(UKM) nasabah PT. Permodalan<br />

Nasional Madani (PNM) di<br />

Bandung, Jawa Barat.<br />

ANTARA/Agus Bebeng<br />

lagi SK ini juga memberi wewenang kepada direksi<br />

BUMN untuk melakukan penjualan aset bernilai kurang<br />

dari Rp 500 miliar.<br />

Padahal menurut UU No. 17/2003 tentang Keuangan<br />

Negara dan UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan<br />

Negara, penjualan aset BUMN harus mendapat persetujuan<br />

DPR, Presiden, dan Menteri Keuangan.<br />

“Kami sudah memutuskan menolak, tapi Dahlan<br />

Iskan tetap berkeras dan memberlakukan keputusannya.<br />

Kami juga minta ditunda dulu pemberlakuannya,”<br />

cetus Eddy. Anggota DPR yang tak sabar lantas<br />

mengajukan penggunaan hak interpelasi terhadap<br />

Kepmen BUMN No. 236/<br />

MBU/2011.<br />

Namun Dahlan tak<br />

mau mengalah. Ia bingung<br />

dengan sikap DPR.<br />

Menurutnya kesepakatan<br />

dalam rapat kerja dengan<br />

DPR adalah melakukan<br />

perbaikan terhadap<br />

keputusan pendelegasian<br />

kewenangan itu. Ia juga<br />

mengusulkan untuk meminta<br />

fatwa hukum dari<br />

Mahkamah Agung (MA).<br />

“Sebenarnya saya tidak paham maksud interpelasi<br />

itu. Beberapa anggota DPR memang ngotot berpendapat<br />

itu melanggar hukum. Kami ngotot sama<br />

sekali tidak melanggar hukum. Sebenarnya jalan yang<br />

paling fair adalah minta fatwa MA,” jelas Dahlan.<br />

Dahlan juga tak kehilangan akal. Pada Jumat 13<br />

April 2012, ia menandatangani tiga surat keputusan<br />

(SK) pendelegasian kewenangan pemerintah kepada<br />

Direksi BUMN, Dewan Komisaris, dan Pejabat Eselon<br />

I di Kementerian BUMN.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


nasional<br />

Dahlan Iskan (tengah),<br />

didampingi artis Artika Sari<br />

Dewi (kiri) dan Direktur Utama<br />

Bank Mandiri Zulkifli Zaini<br />

(kanan), menawarkan e-Toll<br />

Card di gerbang tol Cililitan,<br />

Jakarta.<br />

Rengga Sancaya/detikfoto<br />

Tiga surat itu adalah, SK Menteri BUMN No. 164/<br />

MBU/2012 tentang Penetapan Sebagian Kewenangan<br />

Pemerintah Selaku Pemegang Saham kepada Dewan<br />

Komisaris dan Direksi, SK Menteri BUMN No. 165/<br />

MBU/2012 tentang Penetapan Sebagian Kewenangan<br />

Pemerintah Selaku Pemilik Modal pada Perusahaan<br />

Umum kepada Dewan Pengawas dan Direksi, dan SK<br />

Menteri BUMN No. 166/MBU/2012 tentang Penetapan<br />

Sebagian Kewenangan Pemerintah Selaku Pemilik<br />

Modal BUMN kepada Pejabat Eselon I di Kementerian<br />

BUMN.<br />

Pada waktu bersamaan<br />

Dahlan mencabut Kepmen<br />

No. 236/MBU/2011. Munculnya<br />

surat keputusan baru ini<br />

secara otomatis ‘membatalkan’<br />

permohonan interpelasi<br />

yang diajukan DPR. Pasalnya,<br />

pencabutan objek interpelasi<br />

turut mencabut interpelasi.<br />

“Karena objek sudah tidak<br />

ada maka untuk apa<br />

interpelasi itu? Kami perlu<br />

pelajari lagi untuk menyikapinya,” jelas Refrizal, Anggota<br />

Komisi VI dari F-PKS.<br />

Tiga fraksi yakni F-PG, F-PKS dan F-PKB sudah<br />

memerintahkan agar anggotanya mencabut dukungan<br />

mereka atas usulan interpelasi ini. Namun DPR tidak<br />

dapat menyikapi keputusan baru ini secara cepat.<br />

Pasalnya, tiga SK baru itu ditandatangani tepat sehari<br />

sebelum DPR reses hingga tiga pekan ke depan.<br />

Tak berhenti di situ, Dahlan juga melancarkan serangan.<br />

Saat DPR reses, ia justru merombak direksi<br />

Pertamina (Persero). Melalui surat keputusan No. 186/<br />

MBU/ 2012, ia mengganti lima direksi Pertamina.<br />

(AMI/YOG)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


nasional<br />

Mendongkrak<br />

Ical,<br />

Menggoyang<br />

Golkar<br />

Popularitas Ical masih di<br />

bawah Megawati dan Prabowo.<br />

Tapi Ical dan kelompoknya<br />

dengan pede ingin jadi capres<br />

Golkar. Muncul polemik.<br />

Reporter: Aryo Bhawono<br />

foto: reuters<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


nasional<br />

Aburizal Bakrie hadir dalam<br />

acara peluncuran novel 'Anak<br />

Sejuta Bintang' di Museum<br />

Nasional, Jakarta Pusat.<br />

Rachman Haryanto/detikfoto<br />

Suhu politik di Partai Golkar memanas 2012<br />

ini. Pemicunya soal calon presiden (capres)<br />

yang akan dimajukan pada Pemilu Presiden<br />

2014 mendatang.<br />

Aburizal Bakrie, ketua umum partai berlambang<br />

beringin ini, ingin dirinya lah yang menjadi capres itu.<br />

Namun niat ini tidak bisa begitu saja dapat diwujudkan.<br />

Meski jadi ketua, tidak berarti mantan Menko Kesra itu<br />

otomatis jadi capres. Banyak sandungan mengadang.<br />

Ical, memang sudah berkali-kali tanpa ragu menyatakan<br />

siap menjadi capres Golkar. Ditemui menjelang<br />

‘Temu Nasional Kader Penggerak Pemerintahan<br />

Partai Golkar” di kantor DPP Partai Golkar, Slipi,<br />

Jakarta, Sabtu 14 April<br />

2012, Ical menyatakan<br />

pencapresan dirinya atas<br />

permintaan DPD I dan<br />

DPD II Golkar.<br />

“Sebagai orang yang<br />

selalu mempunyai niat<br />

baik kepada negara, saya<br />

siap,” kata Ical.<br />

Namun faktanya, elektabilitas<br />

masih menjadi<br />

pil pahit bagi Ical. Inilah<br />

sandungan pertama Ical. Fakta elektabilitas ini terungkap<br />

melalui survei internal. Golkar menunjuk salah<br />

satu lembaga survei untuk mengadu elektabilitas<br />

Ical dengan tokoh lain di luar partai.<br />

Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham mengungkapkan<br />

hasil survei menunjukkan elektabilitas<br />

Ical masih di bawah Megawati, Ketua Umum PDIP dan<br />

Prabowo Subianto, Capres Gerindra.<br />

Elektabilitas Mega mencapai 18%, Prabowo 17%,<br />

sedangkan Ical cuma 16%. Meski begitu, kubu Ical<br />

tidak menjadi rendah diri. “Kami masih percaya diri.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


nasional<br />

“<br />

2010, elektabilitas Ical<br />

berkisar pada 3-7%, lalu<br />

pada tahun 2011 menjadi<br />

7-10%. “Elektabilitas 16%<br />

pada 2012 menurutnya<br />

merupakan peningkatan<br />

yang berjenjang,”<br />

Toh, survei dilakukan secara terbuka,” ungkap Idrus.<br />

Idrus enggan memberikan penjelasan metode survei.<br />

Ia hanya memastikan survei ini dilakukan secara<br />

terbuka melalui lembaga survei nasional.<br />

Meski kalah dibanding Mega dan Prabowo, diyakini<br />

pada akhirnya Ical bisa mengalahkan Mega dan<br />

Prabowo. Data survei Golkar, popularitas sang ketua<br />

umum ini terus menanjak.<br />

Idrus memaparkan, survei ini tidak dapat dipandang<br />

secara terpisah. Golkar tidak hanya mengukur elektabilitas<br />

Ical sekali ini saja. Pengukuran elektabilitas<br />

tahunan dilakukan setiap tahun<br />

sejak 2010.<br />

Tahun 2010, elektabilitas Ical<br />

berkisar pada 3-7%, lalu pada<br />

tahun 2011 menjadi 7-10%. “Elektabilitas<br />

16% pada 2012 menurutnya<br />

merupakan peningkatan yang<br />

berjenjang,” tegas Idrus.<br />

Wakil Sekjen Golkar Tantowi<br />

Yahya menambahkan, Ical sudah<br />

punya modal yang cukup dari internal<br />

partai. Dibandingkan tokoh Golkar lainnya, yakni<br />

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung<br />

dan mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf<br />

Kalla, Ical masih unggul.<br />

“Untuk internal Ical masih yang paling kuat,” jelasnya.<br />

Hasil survei ini pun mendapat sambutan dari Fraksi<br />

Partai Golkar di DPR. Mereka menginstruksikan anggota<br />

DPR dari Fraksi Partai Golkar agar melakukan<br />

kampanye untuk mendongkrak elektabilitas Ical.<br />

‘Kampanye dini’ ini tertuang dalam surat fraksi<br />

bernomor INT.00.<strong>21</strong>30 tertanggal 26 Maret 2012 yang<br />

minta anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar untuk<br />

membeli 1.000 tas bergambar Ical. Tas ini nantinya<br />

“<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


nasional<br />

Aburizal Bakrie naik ojeg saat<br />

bersilaturahmi dengan warga<br />

Cigudeg, Bogor.<br />

dok. golkar<br />

akan diisi dengan sembilan bahan pokok (sembako)<br />

dan dibagikan kepada konstituen.<br />

Selain elektabilitas, pencapresan Ical juga masih terganjal<br />

jaminan politik. Untuk menyiasatinya, kemudian<br />

dilakukan pemajuan jadwal Rapat Pimpinan Nasional<br />

Khusus (Rapimnasus) pada 2012 ini. Rapimnasus yang<br />

rencananya digelar pada Oktober dimajukan jadi Juli.<br />

Ketua Litbang DPP Partai Golkar Indra J. Piliang<br />

mengaku pemajuan jadwal ini bertujuan untuk mengusung<br />

Ical sebagai capres.<br />

“Untuk berkomitmen<br />

bahwa ketua umum sangat<br />

layak menjadi calon<br />

presiden. Artinya komitmen<br />

didapatkan dulu,<br />

apakah ada dukungan<br />

untuk ketua umum atau<br />

tidak? Sehingga kita punya<br />

politik yang lebih<br />

ringan pada awal 2013,”<br />

ungkapnya.<br />

Pemajuan jadwal ini<br />

diklaim didukung oleh 27<br />

dari 33 DPD Partai Golkar di tanah air. Mereka juga<br />

turut mendukung pengusungan Ical sebagai capres<br />

Golkar.<br />

Namun langkah Ical untuk mendapat jaminan politik<br />

ini belum berjalan mulus. Ketua Dewan Pertimbangan<br />

Partai Golkar Akbar Tandjung mengkritik langkah<br />

Ical cs untuk penentuan capres mengabaikan prinsip<br />

demokrasi.<br />

Menurut Akbar, sudah terjadi penggiringan pencapresan<br />

sebelum Rapimnasus digelar. Padahal secara<br />

organisasi, pengusungan harus melalui tahap uji kelayakan.<br />

“Rapimnasus akan melihat hasil surveinya. Harus-<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


nasional<br />

nya itu kan masih belum tentu siapa calonnya,” tegasnya.<br />

Ketua DPP Golkar Hadjrianto Tohari kembali mengingatkan<br />

peningkatan elektabilitas Ical dalam hasil<br />

survei masih belum kuat. Secara organisasi, Golkar<br />

belum menentukan lembaga survei yang akan digunakan<br />

untuk menjadi referensi Rapimnasus kelak.<br />

(ARY/YOG)<br />

Rapimnas Vs Konvensi<br />

dok. golkar<br />

Golkar memang melalui jalan berliku dalam<br />

mengusung capres. Pada periode kepemimpinan<br />

Akbar Tandjung, mereka menentukan capres<br />

melalui konvensi. Pada 2004, Akbar yang saat itu<br />

menjabat sebagai ketua umum kalah dari Wiranto.<br />

Namun kader Golkar lainnya, JK tetap<br />

mengajukan diri sebagai cawapres bersama<br />

SBY. Menang di pilpres 2004, JK lantas<br />

mengambil alih tampuk kepemimpinan<br />

Golkar.<br />

Pada 2009, Golkar mengajukan JK<br />

sebagai capres melalui jalur Rapimnas.<br />

Rapimnas ini hanya diselenggarakan tiga<br />

pekan sebelum pemilu 2009 digelar, dan<br />

JK yang berpasangan dengan Wiranto<br />

mengalami kekalahan.<br />

Tampuk Ketua Umum Partai Golkar lalu<br />

digantikan oleh Ical melalui Musyawarah<br />

Nasional VIII di Pekanbaru, Riau. Golkar<br />

lantas memilih untuk bergabung dengan koalisi pemerintah<br />

yang mengalahkan JK dalam Pemilu 2009.<br />

Dari sejarah itu, capres Golkar baik diputus melalui<br />

konvensi ataupun Rapimnas, kalah dalam Pemilu.<br />

Lantas akan seperti apa nasib Ical? (ARY/YOG)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


nasional<br />

Hitam Putih<br />

Sudomo<br />

“Kita dulu memang berbeda<br />

pandangan, tapi saya tidak dendam,”<br />

kata AM Fatwa tentang sosok<br />

almarhum Sudomo.<br />

Reporter: Bahtiar Rifai<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


nasional<br />

Soeharto bersalaman dengan<br />

Sudomo di suatu acara.<br />

arsip negara<br />

Tahun 1982. AM Fatwa tengah memacu<br />

kendaraannya di Jl. Pattimura, Kebayoran,<br />

Jakarta. Di lokasi yang tak jauh dari masjid Al<br />

Azhar itu, ia didekati oleh dua orang pemuda<br />

berboncengan sepeda motor. Tanpa ba-bi-bu, mereka<br />

mengayunkan celurit ke bekas Wakil Ketua MPR itu.<br />

Senjata tajam itu mengenai kepala Fatwa. Darah<br />

mengucur dengan deras. Dalam kondisi berlumuran<br />

darah itu, Fatwa masih mampu melarikan mobilnya<br />

ke Rumah Sakit Mintohardjo di Bendungan Hilir. Di RS<br />

milik Angkatan Laut (AL) itu, Fatwa mendapatkan 12<br />

jahitan. Beruntung nyawanya<br />

selamat.<br />

Peristiwa 30 tahun lalu<br />

itu masih teringat jelas<br />

oleh Fatwa. Kejadian itu<br />

merupakan rangkaian<br />

ketegangan antara ia<br />

dengan Jenderal Sudomo.<br />

Dua tahun sebelumnya,<br />

Fatwa disiksa oleh<br />

anak buah Sudomo karena<br />

ikut menandatangani<br />

Petisi 50. Gugatannya<br />

atas penyiksaan itu berujung<br />

teror. Fatwa pernah<br />

ditangkap Sudomo dan dipenjara 18 tahun pascaperistiwa<br />

Tanjung Priok 1984.<br />

Kini Sudomo telah tiada. Fatwa mengaku tak menaruh<br />

dendam sedikit pun kepada Sudomo. Sudah<br />

sejak lama ia melupakan pengalaman kelamnya itu.<br />

Hubungannya dengan Sudomo menjelang meninggal<br />

pun baik-baik saja. Ia pernah diberi mobil saat keluar<br />

dari penjara pada tahun 1994. Ia juga pernah menggelar<br />

syukuran ketika Sudomo kembali masuk Islam<br />

pada 1997.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


nasional<br />

“Kita dulu memang berbeda pandangan, tapi saya<br />

tidak dendam,” ujarnya.<br />

Harmoko sedang memfoto<br />

Sudomo.<br />

arsip negara<br />

l l l<br />

Sudomo mengembuskan napas terakhirnya pada<br />

Rabu 18 April 2012 di Rumah Sakit Pondok Indah.<br />

Loyalis penguasa Orde Baru, Soeharto, itu menderita<br />

penyempitan di bagian pembuluh otak. Ia dimakamkan<br />

secara kenegaraan di TMP Kalibata. Wakil Presiden<br />

Boediono bertindak sebagai inspektur upacara.<br />

Sebelum ditunjuk sebagai Pangkopkamtib 1978-<br />

1983, Sudomo menduduki jabatan Kepala Staf TNI<br />

AL. Pria kelahiran Malang, Jawa Timur, 1926 itu, kemudian<br />

menjadi anggota<br />

Majelis Permusyawaratan<br />

Rakyat (MPR), Menteri<br />

Tenaga Kerja (1983-1988),<br />

Menkopolkam (1988-<br />

1993), dan Ketua Dewan<br />

Pertimbangan Agung<br />

(1993-1998).<br />

Sepanjang kariernya,<br />

kehidupan Sudomo banyak<br />

diwarnai kontroversi.<br />

Sejarawan Lembaga<br />

Ilmu Pengetahuan Indonesia<br />

(LIPI) Asvi Warman Adam menyebut begitu<br />

sulit untuk mendefinisikan warna kehidupan Sudomo.<br />

Sudomo seperti memiliki dua sisi, yaitu antagonis dan<br />

protagonis.<br />

“Akan selalu ada orang yang berterima kasih pada<br />

Sudomo. Tapi dari sisi korban pelanggaran HAM, Orde<br />

Baru, menyengsarakan mereka,” kata Asvi.<br />

Menurutnya, ada catatan sejarah yang diukir oleh<br />

Sudomo, yakni saat berupaya membebaskan Papua<br />

dari Belanda. Sudomo yang masih berpangkat kolonel<br />

AL, memimpin tiga kapal torpedo ke Papua pada 1962.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


nasional<br />

Suasana di rumah duka.<br />

dikhy s/detikfoto<br />

Ketiga kapal itu dihadang oleh kapal perusak Belanda.<br />

Satu kapal, KRI Macan Tutul tenggelam. Komodor Yos<br />

Sudarso tewas dalam kejadian itu.<br />

Peristiwa itu penuh kontroversi, karena menurut<br />

Asvi amat aneh mengapa TNI Angkatan Udara tak<br />

mem-backup operasi itu. Belakangan, kejadian itu<br />

memicu hubungan tidak harmonis antara TNI AU dan<br />

AL. KASAU saat itu Surjadi Surjadarma dicopot dan<br />

digantikan Oemar Dhani.<br />

Jabatan Sudomo saat menjadi<br />

Pangkopkamtib penuh<br />

dengan peristiwa berdarah.<br />

Dekade awal kepemimpinan<br />

Soeharto diwarnai banyaknya<br />

peristiwa penembakan<br />

misterius atau petrus. Mayat-mayat<br />

ditemukan dalam<br />

karung, kolong jembatan,<br />

atau tergenang di selokan.<br />

Dalam otobiografinya, Soeharto<br />

mengakui mendalangi<br />

operasi petrus sebagai shock<br />

therapy maraknya premanisme.<br />

Komnas HAM masih menyelidiki kasus petrus itu.<br />

Ketua Subkomisi Pemantauan Komnas HAM, Johny<br />

Nelson, menyatakan, Sudomo harus bertanggung<br />

jawab. Namun, sebelum hasil penyelidikan Komnas<br />

HAM diplenokan pada Mei mendatang, Sudomo, aktor<br />

sejarah petrus yang masih tersisa, meninggal.<br />

Sudomo juga diduga mendalangi pembantaian<br />

petani di Lampung tahun 1989. Sebanyak 88 orang<br />

hilang, 164 orang ditangkap dan ditahan, 48 diadili<br />

sewenang-wenang, dan 167 lainnya tewas. Sudomo<br />

pernah dimintai keterangan oleh Komnas HAM dalam<br />

kasus pelanggaran HAM berat ini, tetapi ia mengaku<br />

tidak tahu.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


nasional<br />

Wapres Boediono menjadi irup<br />

pemakaman Sudomo.<br />

dikhy s/detikfoto<br />

Tahun 1990-an, Sudomo yang waktu itu menjabat<br />

Menkopolkam menggagas proyek Sumbangan Dana<br />

Sosial Berhadiah (SDSB), semacam judi tebak nomor.<br />

Misinya untuk membantu dana olahraga. Akan tetapi,<br />

masyarakat makin miskin akibat membeli SDSB itu.<br />

SDSB itu didemo oleh para ulama. Tokoh reformasi<br />

Amien Rais sering menyindir istilah SDSB itu dengan<br />

kalimat “Sudomo Datang Semua Bubrah (kacau<br />

balau).”<br />

Lain orang, lain pula memandangnya. Pemerintah<br />

melalui Presiden Susilo<br />

Bambang Yudhoyono<br />

(SBY) menisbatkan Sudomo<br />

sebagai salah satu<br />

putra terbaik bangsa Indonesia.<br />

Sudomo berjasa<br />

mengembalikan Papua<br />

ke pangkuan RI. Melalui<br />

jabatannya di pemerintahan,<br />

Sudomo juga banyak<br />

memberikan sumbangsih<br />

pembangunan.<br />

“Saya kira banyak yang<br />

almarhum lakukan untuk<br />

negara kita, untuk bangsa kita di masa damai maupun<br />

di masa kita menghadapi ancaman dari negara lain,”<br />

ucap SBY.<br />

Di mata keluarga, Sudomo adalah tipe kepala keluarga<br />

yang disiplin, tapi juga lucu. Martini Yuanita<br />

Ampera Putri, anak Sudomo dari hasil pernikahannya<br />

dengan Fransisca Piay, mengatakan, suatu ketika<br />

ayahnya ingin mengajak nonton film. Uniknya, ajakan<br />

itu disampaikan melalui sepucuk surat.<br />

“Siapa yang nggak mau ikut? Kalau mau ikut check<br />

list filmnya, kalau nggak mau, nggak usah,” kata Martini.<br />

(IYE/YOG)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


hukum<br />

Kekalahan<br />

berseri Nissan<br />

“Saya sebenarnya penggemar Nissan. Jadi saya ini dan<br />

Nissan itu ibaratnya benci tapi rindu.”<br />

Reporter: Irwan Nugroho<br />

Ludmilla Arif meninggalkan gedung Pengadilan<br />

Negeri Jakarta Selatan dengan lega.<br />

Sudah enam kali, ia harus izin ke atasannya<br />

untuk mengikuti sidang banding yang dilayangkan<br />

PT Nissan Motor Indonesia (NMI). Kini, karyawati<br />

sebuah perusahaan di kawasan SCBD, Jaksel, itu, bisa<br />

kembali kerja dengan tenang.<br />

Tapi yang lebih membuat ibu dua anak ini gembira<br />

adalah putusan hakim Mohammad Razzad. Hakim<br />

menolak banding Nissan agar putusan Badan Penyelesaian<br />

Sengketa Konsumen (BPSK) dibatalkan. Pada<br />

16 Februari, BPSK memenangi gugatan yang diajukan<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


hukum<br />

Ludmilla Arif dan Aryo<br />

detikfoto<br />

Milla, panggilan akrabnya, terhadap raksasa otomotif<br />

asal Jepang itu.<br />

BPSK menyatakan iklan irit bahan bakar minyak<br />

(BBM) pada mobil keluaran Nissan, March, melanggar<br />

ketentuan. BPSK juga menghukum Nissan mengembalikan<br />

uang Rp 150 juta yang digunakan Milla untuk<br />

membeli mobil March itu. Transaksi jual-beli antara<br />

Milla dan Nissan pun dinyatakan batal hari itu juga.<br />

“Alhamdulillah, hakim PN Jaksel menguatkan keputusan<br />

BPSK,” kata Milla, saat ditemui majalah detik<br />

usai persidangan Selasa, 17 April 2012.<br />

Gugatan Milla terhadap Nissan di BPSK bermula<br />

saat ia membeli Nissan March tipe 1,2 AT (automatic)<br />

pada 2011. Milla jatuh hati pada March setelah membaca<br />

berita yang menyebut konsumsi BBM mobil itu<br />

mencapai 18 km per liter. Selain berita, Milla juga<br />

mendapat informasi langsung dari sales Nissan yang<br />

menggelar pameran di Senayan City. Di brosur iklan,<br />

tercantum Nissan March yang bertransmisi manual<br />

mengonsumsi BBM 1 liter untuk <strong>21</strong>,8 km berdasarkan<br />

artikel majalah AutoBild edisi 197.<br />

Tapi, setelah dikendarai selama 1-2 bulan, Milla<br />

mendapati konsumsi BBM mobilnya tak seperti yang<br />

dijanjikan. Untuk satu liter BBM jenis pertamax, mobil<br />

Milla yang berwarna silver metalik itu hanya bisa<br />

menempuh jarak 7,9 sampai 8,5 Km. “Dalam hati kok,<br />

duh, bentar-bentar isi bensin. Jadi sangat boros,” ucap<br />

warga Warung Buncit, Jaksel, ini.<br />

Milla yang menganggap Nissan telah berbohong<br />

berulang kali mengajukan komplain ke pihak NMI. Ia<br />

juga menanyakan langsung melalui surat elektronik<br />

perihal borosnya konsumsi BBM itu ke markas Nissan<br />

di Jepang. Namun, tak pernah ada jawaban memuaskan.<br />

Akhirnya seorang diri ia mengajukan gugatan ke<br />

BPSK pada Oktober 2011.<br />

Milla minta Nissan mengembalikan uang pembeli-<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


hukum<br />

Milla dan pengacaranya, David Tobing<br />

detikfoto<br />

an mobil March itu sebesar Rp 159 juta. Tapi, pihak<br />

Nissan hanya bersedia membeli sesuai harga second<br />

sebesar Rp 138 juta. Pembelian kembali itu pun bukan<br />

pengakuan kesalahan dari Nissan, melainkan semata-mata<br />

untuk menghormati kekecewaan konsumen.<br />

Akhirnya, BPSK mengambil jalan tengah. Nissan<br />

harus membeli kembali mobil milik Milla seharga Rp<br />

150 juta.<br />

“Saya bilang, kalau cuma Rp 138 juta saya nggak<br />

akan ke BPSK. Mending saya jual saja sendiri,” ucap<br />

Milla.<br />

Namun, rupanya putusan<br />

BPSK tak seketika<br />

membuat uang Milla<br />

kembali. Nissan yang<br />

menudingnya berbuat<br />

tipu muslihat, mengajukan<br />

banding. Di PN Jaksel,<br />

Milla tak sendiri lagi.<br />

Pengacara publik David<br />

Tobing mendampinginya<br />

untuk memberi bantuan<br />

hukum. Di samping itu, muncul dukungan dari pengguna<br />

March lainnya yang mengeluhkan hal sama.<br />

Kepada majalah detik, Aryo, yang juga pemilik<br />

March mengatakan, saat baru naik mobilnya selama<br />

empat hari, ia merasa March sangat boros. Ia pernah<br />

menguji konsumsi mobilnya itu dengan meluncur dari<br />

Depok, Monas, dan kembali ke Depok. Hasilnya, ratarata<br />

mobil itu menghabiskan BBM 1 liter per 10 km.<br />

Aryo pun sudah mengajukan komplain ke bengkel<br />

Nissan maupun ke Kantor Pusat NMI di Jl. TB Simatupang,<br />

Jaksel. Sama seperti Milla, ia juga tak mendapat<br />

jawaban yang memuaskan. Bedanya, bila Milla<br />

menempuh jalur hukum, Aryo melakukan aksi gila<br />

dengan menempelkan stiker boros BBM di mobil dan<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


hukum<br />

Ludmilla Arif dan mobilnya Nissan<br />

March<br />

detikfoto<br />

kaosnya. Ia tak takut, meski beberapa kali ‘diteror’<br />

setelah aksi itu.<br />

Aryo menyayangkan Nissan yang tak memperlakukan<br />

konsumen secara elegan. Berbekal putusan<br />

sengketa Milla dan Nissan, maka Aryo pun berencana<br />

mengikuti jejak rekan sesama penderitaan itu ke<br />

BPSK. “Saya sebenarnya penggemar Nissan. Jadi<br />

saya ini dan Nissan itu ibaratnya benci tapi rindu,” kata<br />

Aryo yang mengoleksi dua mobil Nissan klasik ini.<br />

David Tobing minta Nissan<br />

beriklan secara jujur.<br />

Mengutip amar putusan<br />

BPSK, Nissan telah memasang<br />

iklan yang tidak<br />

benar atau mengandung<br />

janji yang belum pasti.<br />

Hal itu tegas dilarang dalam<br />

UU No. 8 Tahun 1999<br />

tentang Perlindungan<br />

Konsumen.<br />

Pihak Nissan berulang<br />

kali menyangkal March<br />

boros BBM. Nissan telah<br />

melakukan empat kali tes terhadap mobil Milla. Dari<br />

pengetesan itu, total bahan BBM yang digunakan 3,19<br />

liter untuk jarak 80 km dari pom bensin Ciputat hingga<br />

Rorotan PP. Tes juga dilakukan atas mobil Aryo, dan<br />

Nissan mengklaim tak ada masalah.<br />

Kuasa Hukum Hinca Panjaitan menegaskan Nissan<br />

beriklan secara jujur terhadap produk March. Bukti<br />

yang dibawa Milla ke pengadilan adalah klaim BBM<br />

March di pemberitaan. Berita adalah produk jurnalistik<br />

yang beda dengan iklan. Sementara Manajer Pemasaran<br />

NMI Indrie Hadiwidjaja mengatakan pihaknya<br />

akan kasasi ke Mahkamah Agung. (WAN/YOG)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


hukum<br />

Iklan Irit Bikin Menjerit<br />

Reporter: Syubhan Akib<br />

Gugatan Ludmilla Arif (Milla)<br />

terhadap produsen mobil<br />

March miliknya, PT Nissan<br />

Motor Indonesia (NMI), bisa jadi yang<br />

pertama kali di Indonesia. Milla merasa<br />

konsumsi BBM mobilnya sangat<br />

boros, tak seperti yang dijanjikan dalam<br />

iklan March. Oleh Badan Penyelesaian<br />

Sengketa Konsumen (BPSK),<br />

gugatan Milla itu dimenangkan. Nissan<br />

wajib mengembalikan duit Milla<br />

sebesar Rp 150 juta, lebih rendah Rp<br />

9 juta dari uang yang dipakainya untuk<br />

membeli mobil itu.<br />

Di luar negeri, kasus yang sama<br />

pernah terjadi pada 2012 ini. Seorang<br />

wanita warga Los Angeles, Amerika<br />

Serikat (AS) bernama Heater Peters,<br />

menggugat produsen mobil Jepang,<br />

Honda. Peters adalah pemilik mobil<br />

Civic Hybrid buatan Honda tahun<br />

2006. Ia jengkel dengan klaim irit BBM<br />

Honda pada mobil itu.<br />

Menurut Peters, dalam iklannya,<br />

Honda mengklaim, efisiensi mobil<br />

kelas sedan itu adalah 50 mpg atau<br />

sekitar <strong>21</strong>,2 km per liter. Namun, ternyata<br />

mobil yang dipakainya memiliki<br />

tingkat efisiensi lebih rendah, sekitar<br />

12,7 km per liter. Karena merasa<br />

ditipu, ia pun melayangkan gugatan<br />

kepada Honda.<br />

Peters menuntut Honda membayar<br />

ganti rugi sebesar US$ 10 ribu atau<br />

sekitar Rp 90 juta, karena ia harus<br />

membeli BBM lebih banyak untuk mobilnya.<br />

Februari 2012 lalu, pengadilan<br />

Los Angeles mengabulkan gugatan<br />

Peters itu. Honda diwajibkan membayar<br />

US$ 9,867 kepada Peters, angka<br />

yang mendekati nilai gugatannya.<br />

“Ini adalah kemenangan bagi pemilik<br />

Civic Hybrid di mana pun,” ujar<br />

Peters kepada AFP saat itu.<br />

Honda sebelumnya mengumumkan<br />

bahwa baterai Civic hybrid keluaran<br />

2006-2008 lebih cepat rusak daripada<br />

yang diperkirakan. Akibat dari itu,<br />

mobil pun lebih bergantung pada mesin<br />

bensinnya, dan praktis membuat<br />

bensin lebih boros. (WAN/YOG)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


hukum<br />

Karena Nuki<br />

Terjerumuslah Siti<br />

Bekas Menteri kesehatan Siti Fadilah Supari dijerat kasus<br />

korupsi oleh Mabes Polri. Ia ditetapkan sebagai tersangka.<br />

Siti menuding ada pihak yang ingin menjerumuskannya.<br />

Reporter: Isfari Hikmat dan Irwan Nugroho<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


hukum<br />

Gedung KPK<br />

dikhy/detikfoto<br />

Siti Fadilah Supari memilih berdiam diri di<br />

rumahnya nan asri di Kompleks Billy Moon,<br />

Pondok Kelapa, Jakarta Timur (Jaktim). Sejak<br />

akhir pekan ke-2 April 2012, nama bekas<br />

Menteri Kesehatan ini menghiasi media massa. Ia ditetapkan<br />

jadi tersangka kasus korupsi di Departemen<br />

Kesehatan (kini Kementerian Kesehatan) tahun 2005.<br />

“Saya berani keluar rumah setelah ada pengacara<br />

saya, Sitorus Situmorang,” ucap anggota Dewan Pertimbangan<br />

Presiden (Wantimpres) itu.<br />

Status Siti pertama kali diungkap bekas anak buahnya,<br />

Mulya Hasjmy dan Hasnawati, di Pengadilan<br />

Tipikor, Jumat 13 April 2012. Mulya saat itu bersaksi<br />

untuk kasus pengadaan alat kesehatan (alkes) wabah<br />

flu burung tahun 2007.<br />

Terdakwanya, M. Naguib,<br />

bekas direktur pemasaran<br />

sebuah anak perusahaan<br />

Indofarma Tbk.<br />

Mulya sendiri merupakan<br />

terdakwa dalam kasus<br />

yang disidik KPK itu.<br />

Sementara Siti juga berulang<br />

kali diperiksa KPK.<br />

Menurut Mulya, bekas<br />

Kepala Pusat Penanggulangan<br />

Masalah Kesehatan<br />

di Depkes, itu, ia mendatangi Mabes Polri dua<br />

pekan sebelumnya. Di sana, ia diperiksa sebagai saksi<br />

dalam kasus pengadaan alkes untuk Kejadian Luar<br />

Biasa (KLB) Depkes tahun 2005. “Untuk tersangka Siti<br />

Fadilah Supari,” kata Mulya. Informasi yang sama juga<br />

diungkapkan Hasnawati, stafnya.<br />

Mulya melanjutkan, kasus itu bermula dari permintaan<br />

alkes oleh dua rumah sakit, yaitu RS Sulianti<br />

Saroso Jakarta dan RS Haji Sahudin, Aceh Tenggara.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


hukum<br />

“<br />

Saat itu, Budiarto yang baru<br />

divonis 5 tahun penjara dalam<br />

kasus rontgen portable milik<br />

Depkes menyebut Nuki adalah<br />

adik Soetrisno.<br />

Saat itu Mulya baru menjabat sebagai Kepala Pusat<br />

Penanggulangan Masalah Kesehatan. Sebelumnya,<br />

dia bertugas sebagai Kadinkes Provinsi Aceh.<br />

Sebagai kuasa pengguna anggaran dan pejabat<br />

pembuat komitmen (PPK), Mulya langsung membentuk<br />

panitia pengadaan alkes. Namun, tak satu pun<br />

dari mereka yang memenuhi sertifikat pengadaan barang<br />

dan jasa pemerintah. Karena situasi mendesak,<br />

ia menggunakan langkah cepat dengan penunjukan<br />

langsung sesuai ketentuan Keppres No. 80/2003.<br />

Tak berapa lama, tiba-tiba ia didatangi empat orang<br />

yang mengaku dari PT Indofarma. Mereka mengatakan<br />

Menkes Siti telah menyetujui proyek pengadaan alkes<br />

KLB untuk dua RS itu. Mulya kaget, karena proyek itu<br />

“<br />

belum pernah diumumkan<br />

ke publik. Tak langsung<br />

percaya, Mulya pun<br />

menemui Siti. Menurut<br />

Mulya, Siti membenarkan<br />

sambil tersenyum.<br />

“Iya benar itu, tolong<br />

bantu, ya,” kata Mulya<br />

menirukan Siti.<br />

Di antara empat orang itu, terdapat nama Nuki, seorang<br />

supplier alkes. Nuki disebut-sebut merupakan<br />

adik ipar bekas Ketua Umum Partai Amanat Nasional<br />

(PAN) Soetrisno Bachir. Pada 2010, namanya pernah<br />

diucapkan oleh bekas Komisaris PT Kimia Farma,<br />

Budiarto. Saat itu, Budiarto yang baru divonis 5 tahun<br />

penjara dalam kasus rontgen portable milik Depkes<br />

menyebut Nuki adalah adik Soetrisno. Nuki lah penikmat<br />

terbesar proyek itu.<br />

Status tersangka Siti awalnya masih ditutupi Mabes<br />

Polri. Namun kemudian tersingkap setelah Kejaksaan<br />

Agung mengaku menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya<br />

Penyidikan (SPDP) kasus alkes dari Mabes<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


hukum<br />

Yusril Ihza Mahendra<br />

dikhy/detikfoto<br />

Polri 28 Maret 2012. Di SPDP<br />

itu tertera nama Siti sebagai<br />

tersangka. Dijelaskan dalam<br />

SPDP itu, kasus alkes KLB<br />

Depkes sepanjang Oktober-<br />

November 2005 telah merugikan<br />

negara Rp 6.148.638.000.<br />

Selasa, 17 April 2012, Kabareskrim<br />

Komjen Pol Sutarman<br />

mengakui Siti telah berstatus<br />

tersangka. Menurut mantan<br />

Kapolda Metro Jaya itu, Siti telah<br />

datang atas inisiatif sendiri<br />

untuk diperiksa sehari sebelumnya.<br />

Siti terseret dalam kasus itu<br />

karena dianggap telah menyetujui<br />

penunjukan langsung<br />

pengadaan alkes oleh Mulya.<br />

Siti dikenai pasal 2 dan 3 UU<br />

Nomor 31/1999 tentang Pemberantasan Korupsi juncto<br />

pasal 56 KUHP.<br />

“Ada usulan pejabat pembuat komitmen yang menyebabkan<br />

Ibu harus ikut bertanggung jawab,” jelas<br />

Sutarman.<br />

Siti mengaku bingung dijadikan tersangka. Ia harus<br />

mengingat kembali apa kebijakannya yang salah. Perempuan<br />

asal Solo itu merasa tak melanggar UU. Ia<br />

curiga ada yang ingin menjebloskannya ke penjara.<br />

Untuk melawan itu, Siti telah menggandeng pengacara,<br />

salah satunya mantan Menkum HAM Yusril<br />

Ihza Mahendra.<br />

Ditanya apakah mengenal Nuki, Siti enggan menjawab.<br />

“Semua keterangan sudah saya klarifikasi ke<br />

Polri. Saya tak akan jawab hal-hal yang demikian,”<br />

ucap Siti. (WAN/YOG)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


hukum<br />

Vonis Ringan<br />

untuk Sang<br />

Pengendali<br />

Muhammad Nazaruddin divonis<br />

penjara 4 tahun 10 bulan oleh<br />

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.<br />

Hukuman itu dinilai terlalu ringan.<br />

KPK berjanji menggeber kasus<br />

Wisma Atlet.<br />

Reporter: Irwan Nugroho dan Bahtiar Rifai<br />

Muhammad Nazaruddin cengar-cengir.<br />

Tak ada rasa bersedih atau menyesal di<br />

wajah mantan Bendahara Umum Partai<br />

Demokrat itu.<br />

Jumat 20 April 2012, itu, Pengadilan Tindak Pidana<br />

Korupsi baru saja menjatuhkan vonis 4 tahun 10 bulan<br />

penjara untuk Nazar.<br />

Di salah satu episode kasus suap pembangunan<br />

Wisma Atlet SEA Games XXVI di Palembang, Sumatera<br />

Selatan, itu, Nazar juga didenda Rp 200 juta. Jika<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


hukum<br />

Nazaruddin bersama<br />

pengacaranya<br />

detikfoto<br />

tak membayar, ia harus<br />

meringkuk di tahanan<br />

selama 4 bulan.<br />

“Terdakwa terbukti<br />

secara sah dan meyakinkan<br />

bersalah melakukan<br />

tindak pidana korupsi,”<br />

kata Ketua Majelis Hakim<br />

Darmawati Ningsih.<br />

Kaburnya Nazar ke Kolombia<br />

saat kasus Wisma<br />

Atlet meledak awal 2011<br />

jadi pemberat. Gara-gara<br />

itu, negara harus mengeluarkan<br />

uang sangat<br />

besar untuk menyeretnya<br />

pulang. Ia juga tercatat<br />

sebagai anggota DPR yang telah memberikan contoh<br />

buruk bagi masyarakat dengan berbuat korup.<br />

Kepada Nazar, hakim mengatakan, hukuman penjara<br />

itu dikurangi masa tahanan. Tapi, rawat inapnya<br />

di rumah sakit tak masuk hitungan. Hakim juga<br />

menyatakan pemblokiran rekening miliknya tak bisa<br />

dibuka. “Pemblokiran itu masih diperlukan untuk<br />

perkara lain,” kata anggota majelis hakim, Masruddin<br />

Nainggolan.<br />

Nazar terbukti menerima fee dari kontraktor pembangunan<br />

Wisma Atlet, PT Duta Graha Indah (DGI). Fee<br />

itu berupa lima lembar cek bernilai Rp 4,675 miliar.<br />

Empat lembar cek Bank Central Asia (BCA) mengalir<br />

pada Februari 2011. Sedangkan, 1 cek bernilai Rp 335<br />

juta dari Bank Mega mengalir pada Maret berikutnya.<br />

Cek yang diserahkan oleh Manager Marketing DGI,<br />

Mohammad El Idris, itu diterima Wakil Direktur Keuangan<br />

Permai Group, Yulianis, dan juga Octarina<br />

Furi, pegawai holding company itu. Setelah dicairkan,<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


hukum<br />

Andi Mallarangeng<br />

ramses/detikfoto<br />

uang itu disimpan di brankas Nazar<br />

dan Neneng Sri Wahyuni, istrinya,<br />

di Kantor Permai Group, Jl. Warung<br />

Buncit, Jakarta Selatan.<br />

Bantahan Nazar bahwa ia bukan<br />

lagi pemilik Permai Group, dimentahkan<br />

hakim. Memang, sejak jadi<br />

anggota DPR pada 2009, ia telah<br />

mundur dari Permai Group. Namun<br />

faktanya, ia tetap pengendali holding<br />

itu. “Terdakwa adalah directing mind<br />

dari perusahaan itu,” ucap Masruddin.<br />

Karena posisi itulah Nazar dapat<br />

menggangsir APBN secara sistematis<br />

melalui perusahaannya. Ia<br />

menyalahgunakan wewenangnya<br />

sebagai anggota DPR agar PT DGI<br />

memperoleh tender Wisma Atlet.<br />

Ia mengatur sejumlah pertemuan<br />

pihak-pihak yang terlibat dalam proyek itu. Mereka<br />

adalah DGI, Direktur Marketing PT Anak Negeri Mindo<br />

Rosalina Manulang, Angelina Sondakh (Komisi X DPR),<br />

dan pejabat Kemenpora (Menpora Andi Mallarangeng<br />

dan Sesmen Wafid Muharam).<br />

Nazar menolak putusan itu. Usai persidangan, seperti<br />

biasa, ia kembali melempar tudingan. Bukan ke<br />

Ketua Umum PD Anas Urbaningrum, melainkan ke<br />

Menpora Andi Mallarangeng dan mantan koleganya di<br />

Komisi X DPR. Mereka, sebutnya, adalah pihak yang<br />

paling bertanggung jawab. Nazar juga menyangkal<br />

menyimpan uang hasil pencairan cek di dalam brankas.<br />

“Itu yang saya terkejut, melihat saja tidak pernah,”<br />

katanya.<br />

Beragam tanggapan muncul menyikapi vonis Nazar<br />

yang lebih rendah dari tuntutan jaksa itu. Sebelumnya,<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


hukum<br />

Angelina Sondakh<br />

rachman/detikfoto<br />

jaksa menuntutnya 7 tahun penjara.<br />

Elite PD dari kubu Anas gembira dengan putusan itu.<br />

Pasalnya, hakim menyebut uang dari Wisma Atlet itu<br />

tak terkait dengan pemenangan Anas dalam kongres<br />

PD <strong>21</strong>-23 Mei 2010 di Bandung, Jawa Barat.<br />

Sebelumnya, berulang kali Nazar menyebut uang<br />

miliaran rupiah mengalir untuk memenangkan Anas.<br />

Nazar sendiri timses<br />

Anas saat itu. “Itu bukti<br />

kami bersih. Kami sangat<br />

lega,” kata Ketua DPP PD<br />

Ramadhan Pohan.<br />

Sedangkan ICW kecewa.<br />

Seharusnya vonis Nazar<br />

sama atau bahkan lebih<br />

tinggi dibanding tuntutan<br />

jaksa. Perkara Nazar<br />

banyak. ICW berharap,<br />

pada kasus berikutnya itu,<br />

Nazar bisa mendapatkan<br />

hukuman yang lebih maksimal.<br />

“Nanti harus maksimal, karena yang terpenting kan<br />

kelanjutan pascavonis itu,” ucap Wakil Koordinator<br />

ICW Emerson Yuntho.<br />

KPK menghormati vonis itu. Putusan bersalah Nazar<br />

membuka peluang untuk melanjutkan pengusutan pihak-pihak<br />

lain yang terlibat. Setelah Nazar, KPK akan<br />

segera memeriksa Angie, yang sudah jadi tersangka<br />

kasus itu. “Juga tidak akan berhenti pada Angelina,”<br />

kata Jubir KPK Johan Budi SP.<br />

(WAN/YOG)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


kriminal<br />

Tangis untuk<br />

Kepala Sekolah<br />

Reporter: Angling Adhitya Purbaya (Semarang)<br />

Kepala Sekolah SMA Mataram, Kota Semarang,<br />

Jawa Tengah, Andrias Rukiyo (59), harus<br />

mengambil sendiri soal Ujian Nasional (UN)<br />

yang hendak dibagikan kepada murid-muridnya.<br />

Nahas, ia tewas di tengah perjalanan<br />

akibat diserempet oleh truk. Murid-muridnya<br />

pun mengerjakan UN dengan isak tangis.<br />

Selasa, 17 April 2012<br />

adalah hari kedua<br />

pelaksanaan Ujian<br />

Nasional. Dengan<br />

penuh semangat,<br />

Andrias bersiap<br />

diri menuju SMA 3<br />

Semarang untuk<br />

mengambil soal UN<br />

yang akan dibagikan<br />

di sekolahannya.<br />

wah mumpung masih<br />

pagi saya harus bergegas<br />

ke sma 3 ...<br />

nggih pak...<br />

hati2 ...<br />

sudah semua<br />

kok bu...<br />

sudah siap semua pak jangan<br />

sampe ada yg ketinggalan...<br />

berangkat<br />

dulu ya bu ...<br />

Pukul 06.10 WIB andrias<br />

berangkat dari rumah.<br />

brrooomm....<br />

melaju dengan cepatnya. Ia melewati turunan dan berbelok ke kanan dari arah Jl. Grafika<br />

Raya menuju lokasi sub-rayon pengambilan soal UN di SMA 3 melalui Jl. Setiabudi, Semarang.<br />

GRAFIKA<br />

RAYA<br />

hingga tiba-tiba....<br />

Tepat di depan Jamu Jago, Jupiter Andrias terserempet truk besar dari belakang dan seketika oleng<br />

hingga masuk ke kolong truk dari arah samping. Truk yang sedang melaju pun menggilas tubuh<br />

Andrias. Tanpa mempedulikan kejadian itu, truk itu kabur dan semakin melaju kencang.<br />

brraaakkkkk...<br />

kkrraakk...<br />

astaga!!....<br />

bertahan pak!<br />

aaaaah ...<br />

sementara itu<br />

di sma mataram ...<br />

tik tok tik......<br />

wah pak andrias<br />

kemana ya...<br />

waahh tak ada<br />

jawaban ...<br />

Petugas sub-rayon<br />

distribusi soal UN<br />

Semarang SMA 3<br />

menanti kedatangan<br />

Andrias dan akhirnya<br />

menelepon kepala<br />

sekolah Mataram<br />

tersebut. hingga<br />

tiba-tiba datanglah<br />

seorang polisi ...<br />

hmmm ...<br />

selamat pagi pak...!<br />

innalillahii ...<br />

saya inigin memberitahukan<br />

bahwa pak andrias<br />

tewas dalam kecelakaan<br />

...<br />

saya harus mengantarkan<br />

soal un ini<br />

ke sma mataram<br />

Kabar meninggalnya sang kepala sekolah membuat SMA<br />

Mataram berduka saat UN. Menjelang pergantian mata<br />

pelajaran kedua UN, Direktur SMA Mataram, Kusnanto,<br />

mengumpulkan siswa-siswinya untuk berdoa bersama.<br />

Petugas sub-rayon SMA 3 yang tak ingin UN terhambat kemudian langsung menuju<br />

SMA Mataram mengantarkan soal UN. Pukul 06.40 WIB, soal UN tiba di SMA Mataram.<br />

Sementara, Andrias sudah dibawa ke Rumah Sakit Dr. Kariadi, Jl. Dr. Sutomo, Semarang. Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


kriminal<br />

Kematian Tragis<br />

Dosen UI<br />

Seorang dosen Universitas Indonesia<br />

(UI) ditemukan tewas di rumahnya. Dosen<br />

yang berdedikasi. Dikenal suka memberi<br />

oleh-oleh kepada para tetangganya.<br />

Reporter: Bahtiar Rifai<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


kriminal<br />

Prof Dr Isbandi, sejawat<br />

almarhumah<br />

bahtiar r/detikfoto<br />

Suasana duka masih terasa di Departemen<br />

Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial<br />

dan Politik (FISIP) Universitas Indonesia<br />

(UI), Selasa 17 April 2012. Dua hari sebelumnya,<br />

salah satu dosen terbaik di departemen itu meninggal<br />

dunia. Suwantji Siswohardjo (73), nama dosen<br />

senior itu, meninggal di rumahnya, Kompleks Larangan<br />

Indah, Tangerang, Minggu, 15 April 2012.<br />

“Kami mendapat kabar kematian ibu Suwantji<br />

Minggu pukul 17.30 WIB,” ucap Arief Wibowo, sejawat<br />

almarhumah, saat ditemui majalah detik di Kampus<br />

UI, Depok, Jawa Barat.<br />

Menurut Arief, yang menambah kaget civitas akademika<br />

UI adalah almarhumah ditemukan meninggal<br />

dalam kondisi tak wajar. Suwantji diduga tewas akibat<br />

dibunuh. Terakhir kali para dosen bertemu dengan<br />

almarhumah Senin 9 April 2012 saat mengambil tiket.<br />

Saat itu, rencananya almarhumah hendak menghadiri<br />

Kongres Ikatan Pendidikan Pekerjaan Sosial Indonesia<br />

(IPPSI) di Yogyakarta.<br />

“Beliau adalah salah satu penggagas kongres itu,”<br />

kata Arief.<br />

Departemen atau jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial<br />

sendiri didirikan almarhumah pada 1962. Suwantji<br />

sebetulnya juga sudah pensiun di usianya yang ke-65.<br />

Namun, tenaganya masih dibutuhkan sebagai pengampu<br />

mata kuliah Hukum Pembangunan dan Perundang-undangan<br />

Sosial di jurusan tersebut.<br />

Meski sudah uzur, Suwantji masih semangat untuk<br />

mengajar. Kondisi fisiknya juga masih kuat. Jalannya<br />

cepat. Ia juga membimbing beberapa mahasiswa<br />

strata 1 di kampus. “Beliau adalah sosok yang memberi<br />

warna bidang keilmuan kesejahteraan sosial di<br />

Indonesia,” kata Prof. Dr. Isbandi, Kepala Departemen<br />

Ilmu Kesejahteraan Sosial kepada majalah detik.<br />

***<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


kriminal<br />

Foto Suwantji di antara<br />

dosen-dosen Departemen Ilmu<br />

Kesejahteraan Sosial FISIP UI<br />

bahtiar R/detikfoto<br />

Suwantji terbang ke Yogyakarta pada Selasa<br />

11 April 2012. Di Kota Gudeg, nenek yang memilih<br />

melajang sejak muda itu menginap dua<br />

malam. Kamis dua hari setelahnya, Suwantji<br />

pulang ke rumahnya di Jl. Kalpataru RT 05/07<br />

No. 28, Kompleks Larangan Indah.<br />

Di rumah yang menyempil di pojokan itu,<br />

Suwantji tinggal sendiri. Tetangga mengenalnya<br />

sebagai warga yang baik. Keluar-masuk<br />

kompleks, Suwantji selalu menggunakan<br />

becak dengan alasan bagi-bagi rezeki kepada<br />

masyarakat kecil. Ia juga sering memberikan<br />

oleh-oleh kepada para tetangga bila pulang<br />

dari tugas di luar negeri.<br />

Suwantji mempunyai seorang adik bernama<br />

Kurniawan, yang tinggal sekompleks, tetapi<br />

berbeda RT. Kurniawan selalu mengawasi kakak<br />

kandungnya itu. Ia biasa menelepon atau<br />

berkunjung untuk mengetahui kondisi almarhumah.<br />

Namun, Minggu 15 April itu, telepon dan SMS-nya<br />

tak berbalas. Kurniawan pun khawatir terjadi sesuatu<br />

pada Suwantji. Ia mengutus Sulamto untuk mengecek<br />

keadaan kakaknya. Setibanya di rumah, Sulamto mendapati<br />

pagar rumah bercat putih itu terbuka. Beberapa<br />

kali diketuk, tak ada jawaban dari dalam rumah.<br />

Sulamto yang curiga lalu memanggil keluarga agar<br />

datang dengan membawa kunci cadangan. Benar saja,<br />

ketika masuk ke dalam rumah, kamar korban terlihat<br />

acak-acakan. Laci dan kotak perhiasan tempat korban<br />

sudah terserak di lantai dan tempat tidur korban.<br />

Sulamto berlari ke belakang rumah. Di lokasi itu, ia<br />

melihat Suwantji tergeletak di teras belakang. Tubuhnya<br />

sudah kaku membiru sambil duduk bersandar di<br />

dipan belakang. “Leher beliau memar dan bercak darah<br />

di sekitar tubuhnya,” ucap Sulamto menceritakan.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


kriminal<br />

Rumah Suwantji di Kompleks<br />

Larangan Indah<br />

bahtiar R/detikfoto<br />

Betty, istri Kurniawan, tak<br />

sanggup melihat kondisi<br />

kakak iparnya yang mengenaskan.<br />

Ia menangis di<br />

depan rumah sambil terkulai<br />

lemas. Beberapa saat kemudian,<br />

keluarga menghubungi<br />

Polsek Ciledug.<br />

***<br />

Seminggu berselang sejak<br />

munculnya kasus yang<br />

menggemparkan itu, polisi<br />

menangkap Satrio Utomo<br />

(44). Pria itu tak lain adalah<br />

keponakan korban. Polisi<br />

menetapkannya sebagai tersangka kasus pembunuhan<br />

Suwantji. Diduga, Satrio membunuh pada Jumat 13<br />

April.<br />

Kepada polisi, Satrio mengaku perbuatannya itu<br />

nekat dilakukan karena terdesak kebutuhan. Ia bermaksud<br />

meminjam uang kepada tantenya itu untuk<br />

membayar kontrakan. Namun, Suwantji tak mau<br />

meminjaminya. “Kontrakannya menunggak sudah 3<br />

bulan,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes<br />

Pol Rikwanto.<br />

Karena kesal permintaannya tak dipenuhi, Satrio kalap.<br />

Ia langsung memukul dan mencekik leher korban.<br />

Tak hanya itu, korban juga disetrum dengan alat yang<br />

sudah disiapkan. Usai membunuh, Satrio kemudian<br />

menguras perhiasan dan harta benda lainnya milik<br />

Suwantji. Satrio, yang dibekuk di Jakarta Selatan, kini<br />

mendekam di Polres Tangerang.<br />

“Kita mengamankan satu orang. Tapi kita proses<br />

untuk mencocokkan keterangan satu dengan yang<br />

lainnya,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Kota Tangerang<br />

AKBP Rahmat.<br />

(WAN/YOG)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


Quote<br />

Kutipan Hari Kartini<br />

“<br />

Menurut aku yang ditiru dari<br />

Kartini itu semangatnya.<br />

Menikah bukan berarti diam<br />

di rumah<br />

“<br />

“<br />

Di era sekarang ini,<br />

para perempuan masih<br />

terdiskriminasi. Bahkan di perdaperda<br />

yang dikeluarkan oleh<br />

daerah-daerah tertentu. Itu harus<br />

dicabut<br />

“<br />

GKR Hemas<br />

“<br />

Nova Eliza<br />

Saya melihat masalahnya yang<br />

ditonjolkan selalu emansipasi.<br />

Kok nggak maju-maju sih.<br />

Buat saya, Hari Kartini itu juga<br />

memberikan inspirasi<br />

“<br />

Christine Hakim<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


people<br />

Reporter: Ken Yunita<br />

Rilis Single ‘Payphone’<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


people<br />

Reporter: Ken Yunita<br />

Tap pada gambar untuk<br />

melihat video clip<br />

Payphone-Maroon 5<br />

Setelah sekitar dua tahun vakum, Maroon 5<br />

kini kembali meramaikan dunia musik. Grup<br />

pengusung genre pop rock asal Amerika Serikat<br />

(AS) itu merilis single terbaru, ‘Payphone’.<br />

Single itu diluncurkan di ajang pencarian bakat ‘The<br />

Voice’, 16 April lalu, bersamaan dengan video klip berlirik.<br />

Mereka menggandeng penyanyi dan rapper AS Wiz<br />

Khalifa.<br />

Video klip lagu itu tidak biasa. Terdiri dari satu rangkaian<br />

cerita kartun. Liriknya ditulis seakan-akan merupakan<br />

kata-kata dari si tokoh kartun, yakni sang vokalis<br />

Adam Levine.<br />

Peluncuran single ini boleh dibilang menjadi pre-launch<br />

album keempat Maroon 5, Overexposed. Rencananya,<br />

album itu akan dirilis 26 Juni 2012 mendatang.<br />

Lalu mengapa grup pelantun ‘Misery’ itu memilih Wiz<br />

Khalifa untuk bersama-sama menyanyikan ‘Payphone’?<br />

Lewat kicauan di Twitter, Levine menyebut pemenang<br />

American Music Award 2011 itu memang menarik diajak<br />

berkolaborasi.<br />

“Didn’t really want to have a collaboration on the album<br />

but we heard @RealWizKhalifa was interested He’s<br />

the future #Payphone,” tulis Levine.<br />

(KEN/YOG)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


people<br />

Perjuangan<br />

Pak Raden<br />

untuk Si Unyil<br />

Reporter: Ken Yunita<br />

Mereka yang saat ini berusia antara 25 tahun<br />

hingga 30 tahun, pasti ingat dengan sosok<br />

yang satu ini. Paling diingat tentu kumisnya<br />

yang melintang tebal di antara hidung dan<br />

bibir. Serta geraman khas yang membuat Unyil dan<br />

kawan-kawan kalang kabut. Dialah Pak Raden.<br />

Tokoh itu dikenal lewat serial Si Unyil, yang kala itu<br />

tayang di TVRI. Tentu sudah banyak yang tahu, sosok<br />

ini bukanlah sosok fiktif. Di kehidupan sebenarnya, sosok<br />

dengan penampilan sangat mirip dengan boneka<br />

di Si Unyil dikenal dengan nama Drs. Suryadi.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


people<br />

Suryadi yang sehari-hari dipanggil Pak Raden ini<br />

adalah pencipta serial yang ditunggu-tunggu pada<br />

era tahun 80-an itu. Meski terlihat sangar, Pak Raden<br />

sebenarnya sangat sayang anak-anak. Begitu pula<br />

sebaliknya.<br />

Kini, pria kelahiran Jember 28 November 1932 itu<br />

sudah tidak lagi muda. Tubuhnya yang kekar telah<br />

berubah renta. Di usia senjanya kini, Pak Raden harus<br />

menderita. Kesulitan ekonomi dan ancaman penyakit<br />

telah membuat hidupnya makin memprihatinkan.<br />

Padahal semestinya, Pak Raden bisa ‘hidup’ dari<br />

ciptaannya, Si Unyil. Namun rupanya, sejak 10 tahun<br />

lalu, Pak Raden tidak lagi menerima royalti karya itu<br />

sama sekali. ‘Kehilangan’ hak royalti itu terjadi saat<br />

dia sepakat menyerahkan hak cipta Si Unyil kepada<br />

Perusahaan Umum Produksi Film Negera (PPFN).<br />

Pada Pasal 7 surat perjanjian tertulis itu, kesepakatan<br />

kedua belah pihak berlaku selama lima tahun terhitung<br />

sejak ditandatanganinya perjanjian. Akan tetapi,<br />

PPFN menganggap perjanjian penyerahan hak cipta<br />

tersebut tetap pada PPFN untuk selamanya. “Tidak<br />

menerima satu sen pun dari acara yang menampilkan<br />

tokoh-tokoh Si Unyil saat ini,” kata Pak Raden di rumahnya<br />

di Jalan Petamburan III, Slipi, Jakarta Barat,<br />

Sabtu 14 April 2012.<br />

Pak Raden kini tinggal bersama dua orang laki-laki<br />

yang menjaganya di rumah berukuran 100<br />

meter. Rumah itu tampak kusam dan<br />

tidak terawat. Cat rumahnya kusam,<br />

atapnya banyak yang bocor. Sejak<br />

berita ini muncul di media massa,<br />

banyak artis mengunjunginya. Ada<br />

juga aksi penggalangan koin untuk Pak<br />

Raden.<br />

(KEN/YOG)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


people<br />

Reporter: Ken Yunita<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


people<br />

Setelah sekian lama hidup bersama tanpa<br />

ikatan resmi, akhirnya Angelina Jolie dan<br />

Brad Pitt melangkah ke jenjang lebih<br />

serius. Pasangan selebriti papan atas itu<br />

bertunangan untuk selanjutnya berkomitmen untuk<br />

menikah.<br />

Berita itu telah dikonfirmasi oleh manajer Brad<br />

Pitt, Cynthia Pett-Dante seperti dilansir Femalefirst<br />

beberapa waktu lalu. Namun kapan keduanya akan<br />

naik ke pelaminan untuk meresmikan hubungan<br />

mereka, tetap menjadi misteri.<br />

“Ini menjadi janji untuk ke depan, anak-anak<br />

mereka sangat bahagia. Belum ada tanggal<br />

pasti mengenai pernikahan mereka,” kata<br />

Cynthia.<br />

Keduanya bertunangan pada Jumat<br />

13 April 2012. Pertunangan keduanya<br />

terlihat dari cincin berlian yang kini<br />

telah dikenakan Jolie. Cincin<br />

yang terlihat menawan itu<br />

didesain sendiri oleh Brad Pitt<br />

dibantu oleh desainer perhiasan<br />

ternama, Robert Procop. “Desain cincin<br />

itu kolaborasi antara Procop dan Brad<br />

Pitt,” kata Cynthia.<br />

Cincin dengan berlian kualitas<br />

terbaik itu menjadi simbol hubungan<br />

Brad dan Jolie yang sudah berjalan<br />

bertahun-tahun. Brad Pitt sendiri<br />

ingin cincin itu begitu sempurna<br />

sampai-sampai dia terus memeriksa<br />

setiap aspek dan desain kreatifnya.<br />

“Cincin itu kubuat dengan<br />

lekukan yang pas di jari Angelina<br />

Jolie,” kata Procop.<br />

(KEN/YOG)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


people<br />

Reporter: Ken Yunita<br />

Akhir pekan lalu menjadi hari-hari menegangkan<br />

sekaligus menyenangkan bagi<br />

Nico Rosberg. Bagaimana tidak, sejak<br />

memulai karier di Formula 1 pada 2006,<br />

pembalap Jerman itu berhasil menang di GP Cina.<br />

Jadilah itu merupakan kemenangan bersejarah untuknya.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


people<br />

Perjalanan Rosberg menuju podium hampir mulus.<br />

Sejak sesi kualifikasi, pembalap kelahiran Jerman,<br />

27 Juni 1985 itu menorehkan waktu tercepat<br />

dan menempati pole position. Anak mantan juara<br />

dunia F1 Keke Rosberg itu mengungguli pembalappembalap<br />

lain.<br />

Selain kepiawaiannya, agaknya nasib baik juga<br />

ikut mengantarkan pembalap mobil Mercedes Benz<br />

itu menjadi juara di Shanghai International Circuit.<br />

Meski sejak awal start langsung memimpin balapan,<br />

Rosberg sempat turun di posisi ketiga gara-gara<br />

disalip dua pembalap lain.<br />

Namun di lap ke-18, Rosberg kembali memimpin<br />

balapan setelah pembalap di depannya silih berganti<br />

masuk pit dan dia melewati Felipe Massa. Sejak<br />

itu, pembalap 26 tahun itu sulit dikejar. Setelah<br />

itu, Rosberg berhasil mengungguli Jenson Button<br />

hingga 4,1 detik.<br />

Nasib sial rupanya menghampiri Button di lap<br />

ke-40 setelah dia masuk pit dan mengalami<br />

masalah ketika mengganti ban. Ini tentu menjadi<br />

berkah buat Rosberg kembali mengambil alih<br />

pimpinan lomba lagi. Dia pun tak terkejar setelah<br />

unggul 25 detik dari pembalap di belakangnya.<br />

Kemenangan ini diraih pemilik nama lengkap Nicolas<br />

Erik Rosberg setelah 111 balapan yang diikutinya.<br />

Rosberg memulai karier F1 di GP Bahrain pada<br />

2006 lalu dan langsung mencatatkan fastest lap di<br />

perlombaan debutnya itu. Karier juniornya dimulai<br />

pada tahun 1996 saat dia berusia 11 tahun.<br />

Buat Mercedes GP, kemenangan Rosberg ini juga<br />

bersejarah. Dia menjadi pembalap Mercedes GP<br />

pertama sejak Juan Manuel Fangio di GP Italia 1955<br />

yang mampu memenangi balapan. Congrats Rosberg!<br />

(KEN/YOG)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


Internasional<br />

Dari Cartagena<br />

Menampar Obama<br />

Sebelas agen Secret Service (SS) dipulangkan setelah tertangkap<br />

basah melakukan kegiatan prostitusi saat bertugas mengawal<br />

kunjungan Obama ke Cartagena, Kolombia. Ini bukan skandal pertama.<br />

Reporter: Isfari Hikmat<br />

Presiden AS Barack Obama<br />

berjalan untuk menyapa<br />

simpatisan baik, dengan agen<br />

Secret Service di sisinya,<br />

setibanya di Tampa.<br />

REUTERS / Kevin Lamarque<br />

Berita tak sedap berembus dari Cartagena,<br />

Kolombia, akhir pekan lalu. Baunya pun<br />

mampu membuat gempar seantero Amerika<br />

Serikat (AS). Sebelas agen Secret Service (SS)<br />

menjalani pemeriksaan intensif karena dituduh telah<br />

melakukan pelanggaran etika saat bertugas mengamankan<br />

kunjungan Presiden Barack Obama ke kota<br />

bersejarah di Kolombia tersebut.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


Internasional<br />

Pekerja seks komersial<br />

sedang berjalan di kota tua di<br />

Cartagena, Kolombia.<br />

REUTERS/Kevin Lamarque<br />

Para agen pilihan ini dipulangkan setelah diketahui<br />

mem-booking <strong>21</strong> pekerja seks komersial ke hotel<br />

tempat mereka menginap. Enam pekerja lainnya juga<br />

dibebastugaskan karena aktivitas yang sama.<br />

Pemberitaan skandal ini pun mengalahkan pemberitaan<br />

mengenai penyelenggaraan Konferensi Negara-negara<br />

Amerika yang dihadiri 35 kepala negara.<br />

Obama pun merasa tertampar. “Saya berhak marah,<br />

jika skandal ini terbukti benar,” ujarnya.<br />

Juru bicara Secret Service, Edwin Donovan tak terlalu<br />

terbuka dengan skandal ini. Ia hanya membenarkan<br />

adanya agen Secret Service yang ditarik dari Kolombia,<br />

dan digantikan dengan tim lain, karena terlibat pelanggaran<br />

serius.<br />

“Mereka harus menjalani pemeriksaan karena telah<br />

melakukan pelanggaran serius,” ujar Donovan tanpa<br />

merinci pelanggaran berat yang dilakukan anak buahnya.<br />

Namun menurutnya, pergantian ini tidak mengubah<br />

jalannya pengamanan terhadap Obama selama<br />

berada di Kolombia.<br />

Jon Adler dari Federal Law Enforcement Officers Association-lah<br />

yang memastikan jika para agen pengamanan<br />

yang paling disegani di dunia itu dipulangkan<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


Internasional<br />

Presiden AS Barack Obama<br />

menghadiri sebuah acara di<br />

Kolombia.<br />

REUTERS/Ricardo Moraes<br />

karena terlibat kegiatan prostitusi.<br />

Skandal ini terungkap saat sejumlah agen SS membooking<br />

sejumlah pekerja seks komersial ke Hotel<br />

Caribe tempat mereka menginap. Salah seorang dari<br />

agen Secret Service itu bahkan dengan sengaja menunjukkan<br />

identitasnya agar diizinkan membawa masuk<br />

si PSK. Aktivitas mereka kian terungkap ketika salah<br />

seorang dari agen Secret Service ini berselisih paham<br />

dengan PSK yang di-booking-nya.<br />

Seperti biasanya, dalam setiap kunjungan presiden<br />

AS, puluhan agen Secret Service disertakan untuk<br />

mengawal Obama. Sebagian dari anggota pengawal<br />

presiden AS ini tiba terlebih dahulu bersama logistik<br />

yang diperlukan, dan skandal ini terjadi sehari sebelum<br />

Obama tiba di Cartagena, Jumat 13 April 2012.<br />

Bagi korps pengawal presiden negara adidaya itu,<br />

melacur saat bertugas memang tidak dibenarkan.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


Internasional<br />

Pekerja seks komersial di<br />

sebuah lapangan di Cartagena,<br />

Kolombia.<br />

REUTERS/Joaquin Sarmiento<br />

Walaupun kegiatan<br />

prostitusi merupakan<br />

aktivitas legal di Cartagena.<br />

Skandal ini juga menampar<br />

warga Cartagena.<br />

Mereka tak rela<br />

jika kota tempat tinggal<br />

mereka dicitrakan sebagai<br />

kota pelacuran.<br />

“Kolombia tak hanya<br />

pelacuran, obat, dan<br />

kekerasan. Ada banyak<br />

pilihan lain. Jika ini dikaitkan dengan Obama, siapa<br />

yang bisa melupakannya?” ujar Maria Consuelo Ortega<br />

seorang warga setempat.<br />

Ini tentu sebuah tamparan bagi Obama, karena November<br />

nanti ia akan menghadapi pemilihan presiden.<br />

Apalagi skandal ini bukan kali pertamanya menimpa<br />

para pengawal Obama. Tahun lalu setidaknya tercatat<br />

dua skandal memalukan yang melibatkan para pengawal<br />

presiden ini.<br />

November 2011, Christopher W. Deedy seorang agen<br />

federal dituduh telah melakukan pembunuhan tingkat<br />

dua setelah menembak mati seorang pria di Honolulu,<br />

Hawaii. Meski ia sedang tidak bertugas, tetapi keberadaan<br />

Deedy di Honolulu saat itu terkait dengan pengawalan<br />

kunjungan Obama dalam penyelenggaraan KTT<br />

APEC.<br />

Tiga bulan sebelumnya, tepatnya di bulan Agustus<br />

2011, Daniel L. Valencia, seorang agen Secret Service<br />

ditangkap karena mengemudi dalam keadaan mabuk<br />

saat ia diperbantukan untuk mengamankan kunjungan<br />

Obama ke tiga negara bagian di wilayah barat AS.<br />

(Washington Post/Reuters/ABC/AMI)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


ekonomi<br />

Bingung Membatasi<br />

BBM Bersubsidi<br />

Jhoni Hutapea/detikfoto<br />

Pemerintah akhirnya akan menerapkan pembatasan BBM<br />

bersubsidi mulai Mei 2012. Aturan yang belum jelas menghambat<br />

persiapan di lapangan. Masyarakat pun dibikin bingung.<br />

Reporter: Rista Rama Dhany, Monique Shintami<br />

Gagal menaikkan harga bahan bakar minyak<br />

(BBM) bersubsidi, pemerintah akhirnya<br />

kembali melirik kebijakan pembatasan BBM.<br />

Namun seperti sebelumnya, kebijakan ini<br />

juga maju-mundur dengan alasan aturannya sedang<br />

digodok.<br />

Meski demikian Dirjen Minyak dan Gas Kementerian<br />

ESDM, Evita Legowo memastikan pembatasan akan<br />

diberlakukan awal Mei 2012. Untuk tahap awal pembatasan<br />

akan diberlakukan terhadap semua kendaraan<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


ekonomi<br />

Suasana rapat konsultasi Pimpinan<br />

DPR dan pemerintah yang diwakili<br />

Menteri ESDM serta Menteri<br />

Keuangan di Kompleks Parlemen,<br />

Senayan, Jakarta.<br />

ANTARA/Andika Wahyu<br />

dinas di seluruh Indonesia.<br />

“Rencananya bulan Mei itu seluruh kendaraan dinas<br />

pemerintah, BUMN dan BUMD tidak lagi diperkenankan<br />

mengonsumsi premium. Sementara ini, untuk<br />

kita dulu sebagai contoh, tidak untuk orang lain,” ujar<br />

Evita.<br />

Namun, untuk kendaraan dinas ini pun masih menghadapi<br />

kendala di lapangan. Juru bicara Pertamina<br />

Mochamad Harun mengatakan pasokan pertamax<br />

praktis baru siap untuk kawasan Jabodetabek. Menurut<br />

Harun, butuh waktu dua hingga tiga bulan untuk<br />

sosialisasi dan persiapan penerapan di lapangan.<br />

“Kalau aturannya keluar Mei, baru bisa diimplementasikan<br />

sekitar Juli-Agustus 2012,” katanya.<br />

Pertamina sebenarnya sudah lama menunggu<br />

terbitnya aturan pelaksanaan pembatasan BBM ini.<br />

“Karena dari aturan itu, Pertamina akan siapkan apa<br />

yang perlu ditambah, apakah investasi dan lainnya,”<br />

katanya.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


ekonomi<br />

Mobil dinas jadi target awal<br />

pembatasan BBM bersubsidi.<br />

dikhy s/detikfoto<br />

Sebelum opsi menaikkan harga BBM muncul, sebenarnya<br />

Pertamina sudah menyiapkan tangki-tangki<br />

di depo BBM untuk diisi pertamax. Karena kebijakan<br />

itu batal diterapkan, maka depo-depo itu kembali diisi<br />

premium.<br />

Untuk mengatasi kondisi ini pemerintah bakal<br />

kembali ke rencana lawas, pembatasan akan dilakukan<br />

secara bertahap. “Pengaturan, sementara akan<br />

diterapkan di Jabodetabek kemudian Jawa dan Bali,<br />

terutama untuk daerah-daerah yang sudah dimungkinkan<br />

adanya pertamax,” papar Evita.<br />

Pembatasan ini diharapkan akan mengerem konsumsi<br />

BBM bersubsidi, sehingga tidak melebihi kuota<br />

yang dipatok 40 juta kiloliter. Jika tidak, konsumsi BBM<br />

bersubsidi diperkirakan bakal mencapai 46-47 juta<br />

kiloliter, sehingga dana subsidi akan membengkak.<br />

Dari kendaraan dinas saja, diharapkan akan dihemat<br />

jutaan liter BBM bersubsidi. Diperkirakan saat ini, jumlah<br />

kendaraan dinas di seluruh Indonesia mencapai<br />

10.000 unit. Jika setiap unit mobil dinas mengonsumsi<br />

10 liter BBM per hari, maka bisa dihemat 36 juta liter<br />

BBM bersubsidi.<br />

Namun sebenarnya konsumsi premium terbesar<br />

adalah kendaraan pribadi, yakni mencapai 53 persen.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


ekonomi<br />

Kendaraan pribadi sedang mengisi<br />

bahan bakar premium di Stasiun<br />

Pengisian Bahan Bakar Umum<br />

(SPBU) Cikini, Jakarta.<br />

jhonihutapea/detikfoto<br />

Sayang hingga kini belum jelas, mekanisme pembatasan<br />

yang akan diterapkan. Sampai pekan lalu,<br />

pemerintah hanya menjelaskan mobil pribadi akan<br />

diberikan waktu 60 hari untuk beradaptasi setelah<br />

Peraturan Menteri (Permen) Pembatasan BBM terbit.<br />

Belum dipastikan apakah pembatasan akan didasarkan<br />

pada silinder atau kapasitas mesin (cc). Ada tiga<br />

opsi yang sempat muncul, antara lain mobil di atas<br />

1.300 cc, 1.500cc atau 2.000 cc bakal dilarang mengonsumsi<br />

premium.<br />

Badan Pengatur Hilir<br />

Minyak dan Gas (BPH<br />

Migas) yang bakal diserahi<br />

tugas untuk mengawasi<br />

pembatasan untuk<br />

kendaraan pribadi juga<br />

sudah menyatakan siap,<br />

dan tinggal menunggu<br />

terbitnya Permen.<br />

Kepala BPH Migas Andy<br />

Noorsaman Sommeng<br />

mengatakan ada dua<br />

metode yang bisa dipakai<br />

untuk pengawasan, yakni non-Infrastruktur (non-IT)<br />

dan Infrastruktur (menggunakan IT).<br />

“Tapi tahap awalnya kita akan menggunakan noninfrastruktur,<br />

misalnya dengan pembagian stiker dan<br />

menggunakan layout distribusi BBM ke SPBU,” paparnya.<br />

Stiker akan dipasang pada kendaraan yang dilarang<br />

mengonsumsi BBM bersubsidi. Sedangkan jalur-jalur<br />

distribusi BBM subsidi dan nonsubsidi sudah siap.<br />

Namun Andy mengingatkan BPH Migas hanya mengawasi<br />

badan usaha, seperti SPBU, Depo, Pertamina<br />

dan non-Pertamina. “Jika nanti ada penyelewengan,<br />

itu wewenang polisi,” pungkasnya. (AMI)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


isnis<br />

E-toll Card yang Mampat<br />

Tiga tahun diluncurkan, ternyata jumlah pengguna e-toll card<br />

jauh dari target. Sistem yang diharapkan mampu mengurangi<br />

kemacetan di Jakarta ini perlu banyak pembenahan.<br />

Reporter: Monique Shintami, Esti Utami<br />

Jhoni Hutapea/detikfoto<br />

Gerbang tol Cililitan, Senin 16 April 2012<br />

pagi itu terlihat semarak. Tak hanya Menteri<br />

BUMN Dahlan Iskan, di pintu masuk tol dalam<br />

kota itu juga tampak Dirut Bank Mandiri<br />

Zulkifli Zaini dan Dirut PT Jasa Marga Adityawarman.<br />

Mereka berlomba menjual kartu prabayar akses masuk<br />

tol (e-toll card). Hanya dalam satu setengah jam,<br />

Dahlan mampu mengantongi Rp 2,05 juta.<br />

Promosi yang dimotori Dahlan Iskan ini diharapkan<br />

mampu mendongkrak penjualan e-toll card. Kartu<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


isnis<br />

Artis Sandra Dewi ikut berpartisipasi<br />

menjual e-toll card<br />

detikfoto<br />

prabayar yang dikelola Bank<br />

Mandiri ini memang bisa dibilang<br />

kurang laku. Hingga<br />

Maret 2012 atau hampir tiga<br />

tahun sejak diluncurkan, baru<br />

sekitar 693 ribu e-toll card yang<br />

terjual.<br />

Jumlah transaksi juga hanya<br />

tercatat 4,8 juta transaksi per<br />

bulan. Angka ini sangat kecil<br />

jika dibandingkan dengan total<br />

transaksi di semua ruas jalan<br />

tol milik Jasa Marga yang<br />

mencapai 1 miliar transaksi per tahun atau lebih dari<br />

83,3 juta transaksi per bulan.<br />

Ini berarti pengguna jalan tol yang menggunakan e-<br />

toll card kurang dari 10 persen. Padahal saat diluncurkan<br />

pada awal 2009, ditargetkan 30 persen transaksi<br />

di jalan tol menggunakan e-toll card.<br />

Rapor merah ini sempat membuat gerah Dahlan.<br />

Karena sistem e-toll card diharapkan mengurangi<br />

panjang antrean yang selama ini justru menjadi penyebab<br />

kemacetan. Penggunaan e-toll card memang<br />

bakal memangkas waktu transaksi. Jika dengan sistem<br />

konvensional butuh 7-10 detik per transaksi maka<br />

dengan e-toll card hanya butuh 3-5 detik.<br />

Namun banyaknya kendala di lapangan, membuat<br />

pengguna e-toll card lambat beranak pinak. Selain<br />

gardu tol otomatis (GTO) yang masih terbatas, sederet<br />

keluhan juga diungkapkan para penggunanya.<br />

Menanggapi keluhan ini, Humas Jasa Marga, Wasta<br />

Gunadi mengatakan pihaknya telah menambah jumlah<br />

GTO yang semula hanya 17 menjadi 46 gerbang.<br />

Sebelumnya e-toll card hanya bisa digunakan di ruas<br />

tol dalam kota, Cengkareng dan Serpong-Merak. Namun<br />

kini e-toll card juga bisa digunakan di ruas Jakarta<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


isnis<br />

Transaksi dengan e-toll card<br />

detikfoto<br />

Outer Ring Road (JORR) hingga pintu Cikarang Barat.<br />

“GTO kami pasang di gerbang tol yang jumlah loketnya<br />

lebih dari dua,” ujar Wasta kepada majalah detik.<br />

sambil menambahkan GTO ini terutama dipasang di<br />

ruas jalan tol yang menerapkan sistem terbuka atau<br />

sekali bayar.<br />

Untuk mempercepat transaksi, Jasa Marga dan Bank<br />

Mandiri juga mendatangkan 30 mesin e-toll pass, yang<br />

mampu memindai secara otomatis, sehingga waktu<br />

transaksi terpangkas menjadi 1-2 detik saja. Sayang,<br />

alat ini masih tertahan di Bea Cukai Tanjung Priok,<br />

terkait izin gelombang dari Menkominfo. Jika masalah<br />

izin teratasi, diharapkan Mei mendatang lajur khusus<br />

e-toll card sudah dipasangi e-toll pass.<br />

Terakhir, Jasa Marga juga memberikan potongan<br />

sebesar 10 persen bagi setiap transaksi di GTO selama<br />

tiga bulan ke depan. “Dengan cara ini diharapkan, pada<br />

bulan Mei atau Juni pengguna e-toll card meningkat<br />

menjadi 30 persen dari total transaksi,” papar Wasta.<br />

PT Jasa Marga menargetkan pada 2013 transaksi<br />

yang menggunakan e-toll card bisa meningkat jadi Rp<br />

3,6 miliar per hari dari Rp 720 juta per hari saat ini.<br />

Selain Jasa Marga, Mandiri juga bekerja sama de ngan<br />

Cipta Marga Nusaphala Persada, Marga Mandala<br />

Sakti, dan Jalan tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ).<br />

(AMI)<br />

Ruas tol yang melayani e-Toll Card:<br />

- Cawang - Tomang - Cengkareng, (PT Jasa Marga)<br />

- Cawang - Priok – Pluit (CMNP).<br />

- Cikupa - Anyer (MMS).<br />

- Jakarta - Cikampek, khusus gerbang Pondok Gede Barat<br />

dan Pondok Gede Timur (PT Jasa Marga).<br />

- JORR ruas Rorotan - Veteran (JLJ).<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


wkwkwk<br />

Ke Dukun<br />

Biar Lulus UN<br />

Segala upaya akan dilakukan demi lulus ujian<br />

nasional (UN).Di Jombang, para siswa ramai-ramai<br />

mendatangi paranormal agar bisa lulus. Waduh!<br />

Reporter: Ken Yunita<br />

NGGIH MBAH...<br />

INI PENSIL SAKTI<br />

NAK...PUAH...<br />

PUAH...PUAH...<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


wkwkwk<br />

Belajar keras. Begitu yang biasa dilakukan<br />

para siswa menjelang Ujian Nasional (UN).<br />

Namun tidak untuk puluhan siswa di Jombang,<br />

Jawa Timur ini. Bukannya membaca<br />

buku, mereka malah membawa pensil yang akan<br />

dipakai ujian ke paranormal.<br />

Salah satu paranormal yang ramai didatangi siswa<br />

bernama Abah Hakim. Kepadanya, bocah-bocah yang<br />

pada Senin lalu mengikuti UN itu minta didoakan agar<br />

ujiannya berjalan lancar. Pastinya, mereka berharap<br />

agar bisa lulus dengan sukses.<br />

Abah yang sudah biasa menerima tamu anak-anak<br />

yang hendak ujian ini lalu meminta pensil-pensil dikumpulkan.<br />

Konon, pensil itu akan diberi rajah agar<br />

saat mengerjakan ujian, para siswa itu bisa menemukan<br />

jawaban yang benar.<br />

Selain mendoakan pensil, Abah juga memberi para<br />

siswa itu air putih yang dimasukkan ke dalam botol air<br />

mineral. Air itu dipercaya bisa memberikan ketenangan<br />

untuk para murid yang hendak ujian. “Biar tenang<br />

hadapi ujian,” kata salah satu siswa.<br />

Selain rombongan murid itu, ada juga rombongan<br />

dari salah satu sekolah lain di Jombang. Bahkan,<br />

siswa-siswa dari sekolah<br />

yang menolak disebut namanya<br />

itu datang atas prakarsa<br />

gurunya. Semua demi lulus.<br />

“Kita nggak musyrik,<br />

kita cuma berdoa,<br />

tidak macammacam,”<br />

kilah guru<br />

yang enggan<br />

disebut namanya<br />

itu.<br />

(KEN/YOG)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


seni & hiburan<br />

buku<br />

Intrik dari<br />

Selinting<br />

Kretek<br />

Di akhir masa hidupnya,<br />

juragan kretek itu membuka<br />

tabir masa lalu keluarganya.<br />

Ada persaingan dagang<br />

dan kasih tak sampai yang<br />

berujung pada satu nama<br />

perempuan.<br />

Reporter: Silvia Galikano<br />

detikfoto<br />

Judul<br />

Genre<br />

Penulis<br />

Penerbit<br />

Tebal<br />

: Gadis Kretek<br />

: Novel<br />

: Ratih Kumala<br />

: PT Gramedia Pustaka Utama<br />

: 274 Halaman<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


seni & hiburan<br />

buku<br />

Buruh rokok<br />

antara<br />

Romo Raja tengah sekarat akibat stroke. Dalam<br />

igauan, muncul nama Jeng Yah keluar dari bibir<br />

romo. Ibu, yang 37 tahun mendampingi romo,<br />

tak urung cemburu karenanya. Mulut ibu pletatpletot<br />

menggerutu, mangkel.<br />

Siapa Jeng Yah? Selama ini tidak pernah terdengar namanya<br />

kok ujug-ujug keluar dari bibir romo? Dan bertanya<br />

siapa Jeng Yah pada ibu artinya sama saja dengan<br />

menyakiti ibu dua kali lipat. Karenanya harus dicari cara<br />

lain untuk memecahkan teka-teki ini.<br />

Tiga putra romo, Tegar, Karim,<br />

dan Lebas tergelitik untuk mencari<br />

tahu siapa Jeng Yah. Perempuan<br />

ini pasti sangat berarti bagi ayah<br />

mereka. Ketiganya menduga Jeng<br />

Yah hadir dalam kehidupan romo<br />

jauh sebelum anak-anak romo lahir,<br />

bahkan sebelum romo dan ibu<br />

menikah. Tapi menduga-duga saja<br />

tak menghasilkan apa-apa, harus<br />

ada yang berani menanyakannya<br />

pada romo atau pada siapapun yang<br />

tahu.<br />

Ternyata tak sesulit yang ditakutkan. Keesokannya,<br />

dalam suatu percakapan bisik-bisik antara Lebas dan<br />

romo, romo sampaikan ingin bertemu Jeng Yah. “… jangan<br />

bilang-bilang ibumu, ya. Ibumu pasti marah.”<br />

Berbekal restu romo dan tanpa sepengetahuan ibu;<br />

Tegar, Karim, dan Lebas bertolak dari Jakarta ke Kudus,<br />

karena di kota inilah dulu sekali romo terakhir kali<br />

bertemu Jeng Yah. Dan tak ayal, mencari siapa Jeng Yah<br />

membuat mereka menelusuri masa lalu keluarga. Ketika<br />

kretek Djagad Raja, yang berpabrik di Kudus dan sekarang<br />

dipimpin romo, belum lagi lahir. Pencarian bahkan<br />

hingga ke Kota M, kota asal kakek mereka, Mbah Djagad.<br />

Lewat Gadis Kretek, Ratih Kumala, yang notabene bu-<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


seni & hiburan<br />

buku<br />

kan perokok, mengajak pembaca mengenal rokok yang<br />

entah bagaimana caranya, jadi demikian eksotik. Sangat<br />

Indonesia. Aroma tembakau, wangi cengkih, buruh linting<br />

yang tiap akhir hari telapak tangannya tebal berlapis<br />

sari kretek, gudang tembakau milik orang Tionghoa, dan<br />

persaingan usaha antarpabrik rokok gurem, semuanya<br />

sangat Indonesia.<br />

Dari kelobot sederhana yang awalnya digembar-gemborkan<br />

dapat mengobati asma, hingga rokok kretek yang<br />

disemprot saus rahasia dan dilinting papier. Dari istilah<br />

bahwa rokok itu “diminum” hingga kemudian berganti<br />

jadi “diisap”. Masa ketika rokok tidak diidentikkan dengan<br />

apa pun, misalnya citra jantan, dan belum dibenturkan<br />

dengan isu kesehatan.<br />

Ngeses, istilah masyarakat Kudus untuk merokok. Mbako<br />

untuk menyebut tembakau. Woor untuk cengkih. Dan<br />

tingwe (linting dhewe), untuk rokok buatan sendiri, bukan<br />

rokok hasil pabrikan. Dan entah apa lagi bumbu rahasia<br />

yang diselipkan Ratih Kumala sehingga membaca Gadis<br />

Kretek terasa seperti membaca ruh negeri ini.<br />

Baiklah, kembali ke Jeng Yah. Nama sebenarnya adalah<br />

Dasiyah. Perempuan cerdas putri pemilik pabrik rokok<br />

kretek Merdeka!, Idroes Moeria. Pesaing utama Merdeka!<br />

adalah rokok kretek Proklamasi milik Soedjagad yang<br />

tak lain teman masa kecil Idroes Moeria.<br />

Persaingan Idroes Moeria dan Soedjagad<br />

sebetulnya sudah lama, sejak mereka samasama<br />

bujangan dan sama-sama memulai<br />

usaha kelobot. Apa pun terobosan yang dilakukan<br />

Idroes Moeria selalu diikuti Soedjagad.<br />

Dari rasa kelobot, kemasan, merek, hingga<br />

pemasaran. Sebetulnya lagi, dua laki-laki itu<br />

juga jatuh cinta pada satu perempuan yang<br />

sama: Roemaisa, tetapi Idroes Moeria yang<br />

beruntung bisa menyunting putri Juru<br />

Tulis ini. Keduanya beroleh dua anak<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


seni & hiburan<br />

buku<br />

Rokok kretek<br />

antara<br />

perempuan, Dasiyah dan Rukayah.<br />

Dasiyah pandai sekali membuat tingwe. Tingwe<br />

bikinannya jadi favorit Idroes Moeria dan teman wajib minum<br />

teh poci di sore hari. Tingwe itu jadi inspirasi Idroes<br />

Moeria untuk membuat satu merek rokok kretek lagi yang<br />

lebih enak. Dari sekian percobaan meramu saus, akhirnya<br />

saus buatan Dasiyah yang akan digunakan karena<br />

rasanya paling enak. Merek dagang sudah dipilih, yakni<br />

Kretek Gadis, dengan tagline “Sekali isep, gadis yang Toean<br />

impikan muncul di hadepan Toean.”<br />

Soedjagad tak pernah jauh ternyata. Dia juga mengeluarkan<br />

merek rokok baru: Kretek Garwo Koelo: “Kreteknya<br />

lelaki yang cinta istrinya.” Kretek Soedjagad ini jeblok di<br />

pasaran. Betapa tidak, jika mengisap Kretek Gadis, orangorang<br />

diajak berfantasi tentang perempuan muda nan<br />

cantik, Kretek Garwo Koelo (istri saya) mengingatkan pada<br />

istri di rumah yang mungkin jarang dandan, pakaiannya<br />

nglombrot, dan cerewet.<br />

Jebloknya Kretek Garwo Koelo bukan berarti selesainya<br />

Soedjagad menyaingi Idroes Moeria. Satu pintu tertutup<br />

berarti ada lima jendela terbuka, mungkin itu yang dia<br />

anut. Persaingan dagang jalan terus, bahkan dilanjutkan<br />

oleh generasi berikutnya, generasi Jeng Yah.<br />

Terasa sekali Ratih Kumala membuat riset yang tidak<br />

main-main untuk karyanya yang ke-5 ini. Data dia sulamkan<br />

rapi di banyak tempat, tetapi tidak membuat<br />

pembaca sesak dengan jejalan informasi.<br />

Yang mengganjal adalah cara penceritaan,<br />

yakni menjadikan Lebas sebagai<br />

“aku”. Mungkin karena Ratih perempuan,<br />

dan Lebas laki-laki, jadi ada yang<br />

tidak pas di situ. Kalimat-kalimat yang<br />

dilontarkan tiga bersaudara yang semuanya<br />

laki-laki itu terasa terlalu cerewet.<br />

(SIL/YOG)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


seni & hiburan<br />

buku rekomendasi<br />

Judul<br />

Penerbit<br />

Berat<br />

Genre<br />

: The Hunger Games<br />

: Gramedia Pustaka utama<br />

: 200 gram<br />

: Fiksi<br />

Dua puluh empat peserta. Hanya satu pemenang<br />

yang selamat.<br />

Amerika Utara musnah sudah. Kini di bekasnya<br />

berdiri negara Panem, dengan Capitol sebagai pusat<br />

kota yang dikelilingi 12 distrik. Katniss gadis 16<br />

tahun tinggal bersama adik perempuan dan ibunya<br />

di distrik termiskin, Distrik12.<br />

Karena pemberontakan di masa lalu terhadap<br />

Capitol, setiap tahun masing-masing distrik harus<br />

mengirim seorang anak perempuan dan anak lelaki<br />

untuk bertarung sampai mati dan ditayangkan secara<br />

langsung di acara televisi “The Hunger Games”.<br />

Hanya ada satu pemenang setiap tahun. Tujuannya<br />

adalah: membunuh atau dibunuh.<br />

Ketika adik perempuannya terpilih mengikuti Hunger<br />

Games, Katniss mengajukan diri untuk menggantikannya.<br />

Dimulailah pertarungan yang takkan<br />

pernah dilupakan Capitol.<br />

(SIL/YOG)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


seni & hiburan<br />

film<br />

Satu lagi kisah klasik diangkat ke layar lebar. Kali ini, legenda<br />

Snow White diceritakan kembali secara segar, sarat humor.<br />

Reporter: Silvia Galikano<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


seni & hiburan<br />

film<br />

film dibuka dengan narasi Ratu Clementianna<br />

(Julia Roberts) tentang hidupnya,<br />

bukan tentang Snow White. Ibu Snow White<br />

meninggal tak lama setelah melahirkan<br />

putrinya. Sang ayah (Sean Bean) yang tak lain raja<br />

di kerajaan itu, menikah lagi dengan Clementianna,<br />

perempuan tercantik di seantero negeri.<br />

Suatu hari, raja pergi untuk memerangi iblis yang<br />

menyerang kerajaannya. Dia meninggalkan sebilah<br />

belati untuk Snow White. Raja kemudian berkuda<br />

Judul:<br />

Mirror Mirror<br />

Genre:<br />

Adventure, komedi,<br />

drama<br />

Sutradara:<br />

Tarsem Singh<br />

Penulis Skenario:<br />

Jason Keller, Melisa<br />

Wallack<br />

Pemain:<br />

Lily Collins, Julia<br />

Roberts, dan Armie<br />

Hammer<br />

Durasi:<br />

106 menit<br />

Tap pada gambar untuk melihat<br />

video trailer Mirror Mirror<br />

masuk hutan dan tidak pernah kembali.<br />

Tak menyia-nyiakan kesempatan, Clementianna<br />

langsung menduduki singgasana yang ditinggalkan<br />

raja. Dia memerintah secara kejam dan gemar<br />

menghambur-hamburkan uang istana untuk pesta.<br />

Sepuluh tahun kemudian, Snow White (Lily Collins)<br />

sudah berusia 18 tahun, dan dikurung di istana oleh<br />

ibu tirinya. Para staf istana sangat mencintai Snow<br />

White yang kerap bermain di dapur istana.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


seni & hiburan<br />

film<br />

Snow White mengenakan<br />

baju samaran<br />

Seorang pemanggang roti istana mengatakan<br />

pada Snow White bahwa kerajaan adalah haknya sepenuhnya,<br />

bukan milik Clementianna. Snow White<br />

juga harus pergi ke luar istana untuk melihat langsung<br />

apa yang terjadi pada rakyatnya.<br />

Dengan mengenakan baju samaran, Snow White<br />

berjalan kaki meninggalkan istana. Dalam<br />

perjalanan, di tengah hutan, dia melihat dua laki-laki<br />

digantung di pohon. Keduanya baru saja dirampok<br />

tujuh bandit berbadan cebol (Tujuh Kurcaci). Snow<br />

White membebaskan mereka menggunakan belati<br />

warisan ayahnya. Belakangan, dia ketahui bahwa<br />

dua laki-laki itu adalah Pangeran Alcott (Armie<br />

Hammer) dan pelayannya.<br />

Snow White melanjutkan perjalanan. Sesampai di<br />

kota, dia menemukan rakyat dalam keadaan murung,<br />

miskin, dan kelaparan. “Mengapa jadi begini?<br />

Bukankah dulu rakyat di sini makmur?”<br />

Ternyata kegemaran Ratu Clementianna yang<br />

terus menaikkan pajak membuat rakyat miskin.<br />

Melihat kenyataan ini, Snow White bertekad<br />

menyelamatkan kerajaan dan rakyatnya<br />

sekaligus menurunkan Ratu.<br />

Mirror Mirror mengemas dongeng<br />

abadi tentang Putri<br />

Salju dan Tujuh Kurcaci<br />

(Snow White and The Seven<br />

Dwarfs) dengan sentuhan<br />

cemburu, romansa, dan<br />

pengkhianatan yang memanjakan<br />

imajinasi<br />

penonton. Bedanya,<br />

kali ini dari<br />

perspektif<br />

Ratu Clementianna.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


seni & hiburan<br />

film<br />

Snow White dan Tujuh Kurcaci<br />

Unsur “gelap” tercecer serba sedikit di sana-sini.<br />

Ada langit kerajaan yang selalu kelam, kabut yang<br />

menyelimuti kota, belum lagi isi perut yang dibawa<br />

Brighton (Nathan Lane), asisten Ratu, sebagai barang<br />

bukti sudah membunuh Snow White.<br />

Walau begitu, jangan khawatir, unsur gelap hanya<br />

sedikit. Ada humor sangat banyak di sini. Isi perut<br />

itu, misalnya, mungkin<br />

isi perut binatang yang<br />

dibeli Brighton di toko<br />

daging. Buktinya, di antara<br />

isi perut itu tanpa<br />

sengaja tersembul sosis,<br />

yang kemudian cepat-cepat<br />

dia masukan<br />

kembali.<br />

Sutradara Tarsem<br />

Singh meninggalkan jejak<br />

cerdas di banyak sudut.<br />

Special effect yang<br />

rumit digarap mulus,<br />

meski tak ada hal baru<br />

yang disodorkan. Ambil<br />

contoh, cara Ratu Clementianna<br />

masuk ke cermin untuk menemui penyihirnya,<br />

dulu sekali sudah dibikin juga oleh Jean<br />

Cocteau dalam film Orpheus (1950). Singh juga serius<br />

memperhatikan eksteriornya yang megah dan<br />

desain interior yang detail dan cantik, mirip tampilan<br />

film-film Bollywood.<br />

Para pendukung film juga bermain bagus. Tujuh<br />

Kurcaci yang menampung Snow White sekaligus<br />

mengajarkannya bela diri digambarkan dengan karakter<br />

masing-masing, antara lain mirip cowboy,<br />

bajak laut, tentara abad pertengahan, dan ada yang<br />

terobsesi dengan serigala. Berdasarkan karakter-<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


seni & hiburan<br />

film<br />

Julia Robert memerankan<br />

Ratu Clementianna<br />

karakter tersebutlah ketujuhnya dipanggil, seperti<br />

Half Pint, Grub, dan Wolf.<br />

Julia Robert tampak menikmati perannya kali ini<br />

sebagai ibu tiri yang kejam. America’s sweetheart ini<br />

tanpa ragu menerima perannya sebagai Ratu yang<br />

terobsesi dengan obat awet muda, sudah lima kali<br />

menikah, dan masih ngebet kawin lagi dengan Pangeran<br />

Alcott yang sempat dijumpai Snow White di<br />

hutan.<br />

Lily Collins yang tak lain putri pemusik Phil Collins,<br />

bermain sedang-sedang saja sebagai Snow White.<br />

Toh dari awal film sudah ditegaskan, kisah ini tentang<br />

Clementianna yang tercantik senegeri, bukan<br />

tentang Snow White.<br />

(SIL/YOG)<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


seni & hiburan<br />

film<br />

BATTLESHIP<br />

Jenis Film : Action<br />

Produser : Scott Stuber, Sarah Aubrey,<br />

Brian Goldner, Bennett Schneir<br />

Produksi : Universal Pictures<br />

Sutradara : Peter Berg<br />

Tap pada gambar untuk<br />

melihat lebih jelas<br />

Armada Angkatan Laut internasional<br />

menjadi basis pertahanan terakhir ketika<br />

spesies asing yang disebut The Regents<br />

mencoba menyerang bumi.<br />

Terperangkap di tengah serangan<br />

makhluk asing, Letnan Alex Hopper<br />

(Taylor Kitsch) harus bekerja sama<br />

dengan saudaranya, Stone (Alexander<br />

Skarsgard) dan ayah tunangannya, Laksamana<br />

Shane (Liam Neeson), untuk<br />

membantu tim mengusir para penyerbu<br />

sebelum terlambat.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


seni & hiburan<br />

film<br />

THE HOWLING REBORN<br />

Jenis Film : Horror<br />

Produser : Joel Kastleberg<br />

Produksi : Moonstone Entertainment<br />

Sutradara : Joe Nimziki<br />

Durasi: 92 menit<br />

Tap pada gambar untuk<br />

melihat lebih jelas<br />

Will Kidman (Landon Liboiron) menaruh<br />

perhatian kepada Eliana Wynter<br />

(Lindsey Shaw), tetapi tidak dapat berbuat<br />

apa-apa karena ia takut kepada pacar<br />

Eliana. Pada malam kelulusan SMA, Will<br />

akhirnya menarik perhatian Eliana, dan<br />

Eliana mengundangnya untuk datang ke<br />

pestanya. Malam berubah mencekam<br />

ketika makhluk misterius menyerang<br />

mereka, dan Willis dipaksa untuk menghadapi<br />

rahasia gelap dari masa lalunya:<br />

dia adalah pewaris manusia serigala.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


seni & hiburan<br />

film<br />

GONE<br />

Jenis Film : Thriller<br />

Produksi : Lakeshore Entertainment &<br />

Sidney Kimmel Entertainment<br />

Sutradara : Heitor Dhalia<br />

Durasi: 94 menit<br />

Tap pada gambar untuk<br />

melihat lebih jelas<br />

Jill Parrish (Amanda Seyfried) sepulangnya<br />

dari bekerja shift malam, terkejut<br />

mengetahui adiknya Molly telah<br />

diculik. Jill yang telah berhasil lolos dari<br />

usaha penculikan setahun lalu, sangat<br />

yakin pembunuh berantai yang sama<br />

telah datang mengincar adiknya. Khawatir<br />

Molly tewas sebelum malam hari,<br />

Jill berusaha menemukan sang pembunuh<br />

berantai dan membongkar seluruh<br />

rahasia untuk menyelamatkan nyawa<br />

adiknya.<br />

Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!