You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
VONIS RINGAN<br />
NAZARUDDIN<br />
INTERVIEW<br />
JOHNY INDO<br />
NISSAN MARCH<br />
KALAH<br />
KOMIk<br />
TANGIS UNTUK<br />
KEPALA<br />
SEKOLAH<br />
Y-GEN GENG MOTOR TERGANAS. DIDUGA<br />
TERLIBAT PEMBUNUHAN ANGGOTA TNI AL.<br />
MEMICU BALAS DENDAM OKNUM TNI.<br />
EDISI <strong>21</strong> 23 APRIL 2011
Edisi <strong>21</strong> 23-29 april 2012<br />
Hukum<br />
Kekalahan Kedua Nissan<br />
“Saya sebenarnya penggemar<br />
Nissan. Jadi saya ini dan Nissan<br />
itu ibaratnya benci tapi rindu.”<br />
Fokus<br />
Stiker Y-Gen Picu Balas Dendam<br />
Stiker Y-Gen tertempel di motor Kelasi Satu Arifin Siri saat<br />
ditemukan setelah seminggu kematiannya. Berbekal stiker<br />
inilah, geng motor paling ganas ini diburu polisi dan TNI.<br />
Nasional<br />
Tangkisan Dahlan Iskan Buat Senayan<br />
Ancaman interpelasi DPR terhadap<br />
Kepmen BUMN No. 236/MBU/2011<br />
justru menjadi bumerang. DPR justru<br />
dipaksa membuat hak interpelasi<br />
baru, setelah Dahlan Iskan mencabut<br />
Kepmen tersebut.<br />
Cover: Kiagus Aulianshah<br />
Kriminal<br />
Kematian Tragis Dosen UI<br />
album<br />
Bismar Siregar Tutup Usia<br />
Internasional<br />
Skandal Seks Pengawal Obama<br />
people<br />
Nico Rosberg, Sejarah Mercedes GP<br />
gaya hidup<br />
Susah Berteman, Awas Asperger!<br />
interview<br />
Johny Indo Soal Pachinko<br />
wkwkwk<br />
Ke Dukun Biar Lulus UN<br />
seni dan hiburan<br />
Review Film Mirror-Mirror<br />
ekonomi<br />
Bingung Membatasi BBM Bersubsidi<br />
Bisnis<br />
E-toll Card yang Mampat<br />
Lensa<br />
Pesta Usai UN<br />
komik<br />
Tangis untuk<br />
Kepala<br />
Sekolah<br />
Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi:<br />
Deden Gunawan, M Rizal, Irwan Nugroho, Ken Yunita, Mulat Esti Utami, Silvia Galikano,<br />
Bahtiar Rifai, Evi Tresnawati, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Rahmayoga Wedar, Aryo<br />
Bhawono Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product<br />
Management: Rohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer:<br />
Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum Kontak Iklan:<br />
Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 0<strong>21</strong>-79177000, Fax: 0<strong>21</strong>-79187769<br />
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------<br />
Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Andry S. Huzain, Warnedy Kritik dan<br />
Saran: appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya<br />
No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 0<strong>21</strong>-7941177 Fax: 0<strong>21</strong>-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah<br />
detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
Petunjuk Penggunaan<br />
Halaman<br />
geser halaman<br />
kebawah untuk<br />
membaca Berita<br />
selanjutnya<br />
Slide Show<br />
geser gambar<br />
untuk melihat<br />
galeri foto<br />
Teks Scroll<br />
Geser teks keatas<br />
dan kebawah untuk<br />
membaca teks<br />
Sentuh layar<br />
sentuh layar untuk<br />
melihat video,<br />
mendengarkan suara dan<br />
membaca teks
Album<br />
Bismar Siregar Tutup Usia<br />
Dunia peradilan Indonesia, Kamis 19 April 2012 kehilangan<br />
salah seorang putra terbaiknya. Mantan hakim<br />
agung Bismar Siregar meninggal dunia di usia 84 tahun,<br />
setelah dua hari dirawat di Rumah Sakit Fatmawati.<br />
Bismar Siregar lahir di Sipirok, Sumatera Utara, 15<br />
September 1928. Bismar yang lulus dari Fakultas Hukum<br />
UI pada 1956, mengabdikan dirinya sebagai jaksa<br />
dan hakim. Ia mengawali karier sebagai jaksa di Kejaksaan<br />
Negeri Palembang, Sumsel.<br />
Terakhir Bismar menjabat Hakim Agung di Mahkamah<br />
Agung (1984-1995). Sebagai hakim, Bismar dikenal<br />
dengan pandangannya yang jernih dan mengedepankan<br />
nurani dibanding hukum formal.<br />
(AMI)<br />
Guru Besar LIPI<br />
Lembaga Ilmu Pengetahuan<br />
Indonesia (LIPI), Rabu 18<br />
April 2012 mengukuhkan<br />
tiga guru besar riset. Salah<br />
seorang di antaranya adalah<br />
Dr. Baharuddin Tappa, peneliti<br />
bidang bioteknologi yang<br />
bekerja di LIPI sejak 1982.<br />
Baharuddin adalah peneliti<br />
di Puslitbang Bioteknologi<br />
LIPI.<br />
Selain Baharuddin, guru<br />
besar riset lain yang dikukuhkan<br />
adalah Dr. Sulaeman<br />
Yusuf dari UPT Balai Litbang<br />
Biomaterial LIPI serta Husein<br />
Avicenna Akil dari Puslit<br />
Kalibrasi, Instrumentasi dan<br />
Metrologi (KIM). Dalam orasi,<br />
Husein menyampaikan peluang<br />
mengusir burung dari<br />
kawasan bandara dengan<br />
teknik akustik suara.<br />
Kepala LIPI, Prof. Dr. Lukman<br />
Hakim, mengatakan<br />
saat ini Indonesia memiliki<br />
373 guru besar riset, termasuk<br />
96 orang guru besar<br />
yang dimiliki LIPI. (AMI)<br />
Menangi Olimpiade Matematika<br />
Christa Lorenzia Soesanto<br />
dan Natasha Sutedja, dua<br />
siswi Indonesia berhasil<br />
mencetak prestasi dalam<br />
European Girls Mathematical<br />
Olympiad (EGMO) 2012<br />
di Murray Edwards College,<br />
Inggris.<br />
EGMO merupakan olimpiade<br />
matematika khusus<br />
anak perempuan yang diselenggarakan<br />
oleh Cambridge<br />
University. Dalam olimpiade<br />
ini, Christa berhasil meraih<br />
Medali Perak dengan total<br />
skor 30, sedangkan Natasha<br />
memenangi Medali Perunggu<br />
dengan skor 15. Kedua<br />
belia yang masih berusia<br />
15 tahun ini bersaing ketat<br />
dengan 70 peserta lainnya<br />
yang berasal dari 19 negara.<br />
(Monique)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
seni & hiburan<br />
buku<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />
DONT MAKE US ANGRY<br />
Stiker<br />
Y-GEN<br />
Picu Balas<br />
Dendam <br />
Stiker Y-Gen tertempel di motor Kelasi Satu<br />
Arifin Siri saat ditemukan setelah seminggu<br />
kematiannya. Berbekal stiker inilah, geng<br />
motor paling ganas ini diburu polisi dan<br />
teman-teman Arifin. <br />
Reporter: M. Rizal, Evi Tresnawati,<br />
Isfari Hikmat & Bahtiar Rifai<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />
Salah satu tempat yang sering<br />
dijadikan balapan liar di<br />
Kemayoran, Jakbar.<br />
dok.detikfoto<br />
“<br />
Don’t Make Us Angry”. Inilah semboyan<br />
geng motor Y-Gen. Stiker berisi semboyan<br />
itu ditempel di motor semua anggota Y-Gen.<br />
Umumnya, stiker ditempel di bagian belakang<br />
sepeda motor mereka.<br />
Y-Gen adalah geng motor yang bermarkas di wilayah<br />
Tanjung Priok, Jakarta Utara. Inilah geng motor yang<br />
paling ditakuti di Jakarta saat ini.<br />
Y-Gen sudah lama menjadi perbincangan klub motor<br />
maupun pengguna jalan di Jakarta. Geng motor ini<br />
dikenal brutal dan gampang naik darah, sehingga klub<br />
motor ataupun pengendara<br />
memilih menghindar<br />
bila bertemu mereka.<br />
Terlebih konvoi Y-Gen<br />
biasanya diikuti ratusan<br />
anggota. Belakangan<br />
Y-Gen harus berurusan<br />
dengan ‘geng motor’<br />
lainnya yang lebih ganas.<br />
Ratusan orang berambut<br />
cepak dan berbadan tegap<br />
mendadak membentuk<br />
‘geng motor’ tandingan<br />
untuk memburu Y-Gen.<br />
Geng motor rambut<br />
cepak ini marah dan menuntut<br />
balas dendam setelah staf khusus Panglima<br />
Armada Maritim Barat (Armabar) Kelasi Satu, Arifin<br />
tewas pada 31 April 2012, di Kemayoran, Jakarta. Mereka<br />
mengamuk men-sweeping anggota geng motor<br />
untuk menemukan pembunuh Arifin.<br />
Pangdam Jaya Mayjen TNI Waris mengakui adanya<br />
keterlibatan anggota TNI dalam amuk geng motor<br />
cepak pada Jumat, 13 April 2012. 4 Anggota TNI dari<br />
Artileri Pertahanan Udara 6 Tanjung Priok (Arhanud<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />
Tap untuk<br />
melihat video<br />
6 Tanjung Priok) telah ditangkap. Mereka merupakan<br />
teman-teman Arifin.<br />
Anggota Y-Gen sadar mereka jadi incaran geng<br />
motor rambut cepak. Mereka pun tidak berani lagi<br />
menunjukkan identitasnya. Stiker di motor yang menjadi<br />
identitas keanggotaan mereka pun ramai-ramai<br />
dicopot. Begitu juga dengan atribut-atribut lainnya.<br />
“Semua atribut Y-Gen sekarang dicopot dari motor,”<br />
ujar Bessy Radja Gah, salah satu tokoh Y-Gen saat<br />
ditemui majalah detik di rumahnya, kompleks TNI AL<br />
Rawabadak, Jakarta Utara. Keterlibatan Y-Gen dalam<br />
pengeroyokan Arifin terendus ketika enam hari setelah<br />
kejadian, motor korban ditemukan di wilayah Sunter.<br />
“Kondisi motor sudah dimodifikasi. Knalpotnya<br />
diganti, dan di motor tertempel stiker Y-Gen,” ujar<br />
sumber majalah detik di Polisi Militer Angkatan Laut<br />
(Pomal) Wilayah III, Jakarta Utara. <br />
Nah, berdasar petunjuk stiker itu, geng motor berambut<br />
cepak, yang diduga merupakan rekan-rekan<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />
Arifin mulai melakukan sweeping. Mereka mencari<br />
anggota Y-Gen yang tersebar di wilayah Tanjung Priok,<br />
Warakas, dan Sunter.<br />
Salah satu korban salah sasaran geng motor cepak,<br />
Zaenal kepada majalah detik menuturkan, ia ditanyatanya<br />
soal Y-Gen. Namun karena Zaenal ngotot mengaku<br />
bukan anggota Y-Gen, ia pun dilepas di Kemayoran.<br />
Zaenal cukup beruntung karena hanya babak belur<br />
dipukuli geng motor berambut cepak. Sementara adiknya,<br />
Soleh, terpaksa harus meregang nyawa diamuk<br />
sekelompok pria berbadan tegap itu. Soal keterlibatan<br />
Y-Gen juga sampai ke telinga polisi. Begitu mendengar<br />
Stiker Y-Gen<br />
ada dugaan Y-Gen terlibat dalam pembunuhan Arifin,<br />
polisi pun langsung bergerak mengamankan Joshua<br />
Raynaldo Radja Gah (<strong>21</strong>), Senin 9 April 2012.<br />
Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi<br />
(STMT) Universitas Trisakti ini dicokok unit Jatanras<br />
Polres Jakarta Utara, karena dianggap menjadi salah<br />
satu pentolan Y-Gen, dan kebetulan Joshua adalah<br />
keponakan Ryu, ketua geng Y-Gen. <br />
Namun pengacara Joshua, OC Kaligis membantah<br />
kliennya terlibat pembunuhan Arifin. Di hadapan<br />
Kaligis, Joshua bersumpah tak membunuh Arifin.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />
OC Kaligis<br />
rachman/detikfoto<br />
Rumah ketua geng motor Y-Gen<br />
isfari/detikfoto<br />
Ada lima saksi yang memperkuat alibi Joshua. Saat<br />
pengeroyokan Arifin, 31 Maret 2012 malam, pentolan<br />
Y-Gen itu sedang makan di Mal Artha Gading. Joshua<br />
nongkrong di sini hingga subuh.<br />
Kaligis melihat ada perbedaan BAP dengan pengakuan<br />
Joshua. Kalau polisi memaksakan, menurut<br />
Kaligis, akan kesulitan dalam rekonstruksinya. “Silakan<br />
nanti diambil saja CCTV-nya. Bagaimana mau<br />
rekonstruksi? Korban juga nggak kenal dan tidak pernah<br />
dia lakukan,” kata Kaligis. Namun polisi mengaku<br />
tidak sembarangan menetapkan Joshua sebagai tersangka.<br />
Polisi mengklaim punya bukti dan saksi yang<br />
kuat yang menyebut keterlibatan Joshua. “Itu hak dia<br />
(Joshua), nggak ngaku<br />
juga nggak masalah,”<br />
kata Kabid Humas Polda<br />
Metro Jaya Kombes Pol<br />
Rikwanto. <br />
Rikwanto menambahkan,<br />
latar belakang<br />
pengeroyokan Arifin<br />
bermula dari percekcokan<br />
kelompok bermotor<br />
yang sedang nongkrong di<br />
Kemayoran dengan sopir<br />
truk. Truk yang melintas<br />
di Jalan Benyamin Sueb<br />
itu dinilai mengganggu<br />
aksi trek-trekan yang mereka lakukan. Ketika geng<br />
motor sedang mengeroyok sopir truk, datang Kelasi<br />
Arifin untuk melerai. Nahas, Arifin justru dikeroyok<br />
geng motor yang diduga tergabung dalam Y-Gen. Arifin<br />
meninggal pada 1 April 2012, setelah sempat menjalani<br />
perawatan intensif di Rumah Sakit AL Mintohardjo.<br />
(DEN/YOG)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />
Brutal,<br />
Arogan dan<br />
Menakutkan<br />
Ulah Y-Gen sudah kesohor di<br />
Jakarta. Mereka dikenal suka<br />
bikin onar dan menodong<br />
pemotor lain. Pernah pula<br />
membakar mobil saat tawuran.<br />
Reporter: M. Rizal, Evi Tresnawati,<br />
Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai<br />
Momok itu bernama Y-Gen. Geng motor asal<br />
Tanjung Priok, Jakarta Utara ini identik<br />
dengan kebrutalan. Geng dengan semboyan<br />
‘Don’t Make Us Angry’ ini dikenal suka<br />
bikin ulah dan gampang marah.<br />
Nama Y-Gen akhir-akhir ini menjadi buah bibir karena<br />
diduga terlibat pengeroyokan staf khusus Panglima<br />
Armabar Kelasi Satu Arifin Siri hingga tewas.<br />
Y-Gen berdiri sekitar tahun 1990-an. Nama Y-Gen<br />
merupakan singkatan dari Young Generation. Anggota<br />
Y-Gen mayoritas anak muda penghobi motor di wilayah<br />
Tanjung Priok, Jakarta Utara dan sekitarnya.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />
Tap untuk lihat video Y-Gen<br />
menerebos gerbang Tol Sunter.<br />
Courtesy youtube.com<br />
Salah satu kegiatan rutin Y-Gen adalah melakukan<br />
konvoi yang diikuti ratusan anggotanya setiap Sabtu<br />
dan Minggu dinihari antara pukul 01.00-03.00 WIB.<br />
Geng ini sering ikut trek-trekan di Jalan Benyamin<br />
Sueb, Kemayoran. Namun prestasi geng ini dalam<br />
soal trek-trekan tidak ada yang istimewa.<br />
“Mereka dikenal dan disegani karena anggotanya<br />
banyak dan suka malak,” ujar Rinto, warga Kelurahan<br />
Cempaka Baru, Kecamatan Kemayoran, yang suka<br />
lihat trek-trekan kepada majalah detik.<br />
Komentar miring soal Y-Gen juga keluar dari mulut<br />
seorang pedagang yang sering mangkal di arena<br />
Kemayoran. Irvan nama<br />
pedagang itu, mengaku,<br />
biasanya setiap akhir<br />
pekan lapaknya dijadikan<br />
tempat tongkrongan<br />
anak-anak motor. Ia juga<br />
tahu nama Y-Gen sangat<br />
disegani anak-anak<br />
motor di Kemayoran. “Ya<br />
memang geng motor<br />
dari Tanjung Priok sama<br />
Tanah Abang yang suka<br />
bikin rusuh. Tapi Y-Gen<br />
nggak ada yang ngalahin rusuhnya,” kata Irvan.<br />
Karena dianggap suka bikin rusuh, banyak klub motor<br />
memilih menghindar bila Y-Gen datang. “Ciri geng<br />
motor anak utara pakai motor korekan, nggak pada<br />
pakai helm. Kalau datang ratusan motor. Ini yang bikin<br />
takut,” terang pedagang rokok itu. <br />
Kisah kebrutalan Y-Gen juga menyebar di milis-milis.<br />
Dalam milis-milis disebutkan Y-Gen sangat arogan,<br />
suka malak, menjambret, dan mengambil paksa<br />
motor orang.<br />
Bahkan saking arogannya, Y-Gen tidak segan-segan<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />
Bessy Radja Gah<br />
istimewa<br />
berkonvoi dengan sepeda motor lewat jalan tol. Mereka<br />
biasanya masuk lewat pintu tol Sunter dan kebutkebutan<br />
di jalan bebas hambatan itu. Aksi masuk tol<br />
geng Y-Gen sempat diunduh di situs Youtube. Dalam<br />
tayangan berdurasi 2 menitan itu, terlihat beberapa<br />
motor masuk pintu tol Sunter tanpa rasa cemas. Bahkan<br />
ada yang tidak mengenakan helm.<br />
Meski banyak dikeluhkan, tokoh Y-Gen, Bessy Radja<br />
Gah menampik jika kelompok Y-Gen identik<br />
dengan kriminalitas. Menurut Bessy,<br />
kenakalan anggota Y-Gen sama seperti<br />
anak-anak geng yang lain.<br />
“Paling tawuran atau kebut-kebutan<br />
saja,” jelas Bessy saat ditemui majalah<br />
detik di rumahnya. Di ruang tamu rumah<br />
Bessy terpampang foto Panglima Koarmabar<br />
Laksamana Muda Didit Herdiawan.<br />
Bessy merupakan kakak Ryu yang<br />
disebut-sebut sebagai ketua Y-Gen. Joshua<br />
Raynaldo Radja Gah yang menjadi<br />
tersangka pembunuhan Arifin merupakan<br />
keponakan Bessy dan Ryu. Tiga kali<br />
majalah detik bertandang ke rumahnya,<br />
Ryu tidak kunjung menampakkan batang<br />
hidungnya. “Ia sibuk bekerja,” kata Bessy.<br />
Y-Gen dibentuk dengan niat awal sebagai wadah<br />
ngumpul dan konvoi. Bessy tidak menampik ada beberapa<br />
anak Y-Gen yang terlibat kriminalitas, seperti<br />
menjambret tas orang, tawuran, dan pembakaran<br />
mobil. Tapi ulah mereka kemudian dipertanggungjawabkan<br />
Ryu. <br />
“Adik saya (Ryu) pernah ditahan di Polres Jakarta<br />
Utara gara-gara anak Y-Gen bakar mobil saat tawuran<br />
di La Piazza. Karena Ryu selama ini dianggap ketua<br />
Y-Gen,” ujar Bessy. <br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />
Artha Gading pada malam hari,<br />
tempat nongkrong Y-Gen<br />
evi/detikfoto<br />
Tapi, kata Bessy, bukan berarti Ryu ikut aksi kriminal<br />
yang dilakukan anak-anak Y-Gen. Ryu hanya merasa<br />
ikut bertanggung jawab setiap kegiatan yang dilakukan<br />
Y-Gen merugikan orang lain. Bahkan beberapa kali<br />
Ryu mengembalikan barang-barang hasil rampasan<br />
anggota Y-Gen kepada pemiliknya. <br />
Ryu disebut sebagai bos Y-Gen bukan karena dipilih<br />
oleh anggota Y-Gen. Melainkan karena Ryu dianggap<br />
senior lantaran usianya lebih tua dari anggota Y-Gen<br />
yang umumnya masih<br />
ABG. Selain itu Ryu juga<br />
dikenal royal karena suka<br />
membayari bensin dan<br />
membelikan makanan<br />
untuk anak-anak Y-Gen. <br />
“Jadi Ryu sebenarnya<br />
bukan ketua atau bos Y-<br />
Gen. Tapi karena dia baik<br />
sama anak-anak, mereka<br />
kemudian mendaulat Ryu<br />
sebagai bos. Gitu aja sebenarnya,”<br />
terang Bessy.<br />
Polisi tampaknya tidak bisa berbuat banyak menghadapi<br />
Y-Gen. Sebelum kasus Arifin, belum ada catatan<br />
anggota Y-Gen yang ditangkap.<br />
Menurut informasi yang diperoleh majalah detik, polisi<br />
sungkan terhadap Y-Gen karena anggotanya kebanyakan<br />
anak-anak kolong. Mereka berasal dari kompleks<br />
AD, AL, dan Brimob yang ada di wilayah Jakarta<br />
Utara. Bahkan ada juga polisi yang menjadi anggota<br />
Y-Gen. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto<br />
mengatakan, polisi masih mendalami aktivitas<br />
Y-Gen yang meresahkan. Sejauh ini yang ia tahu Y-Gen<br />
adalah geng motor sama seperti yang lainnya. (DEN/YOG)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />
Tokoh Y-Gen Bessy Radja Gah:<br />
Tidak Ada yang<br />
Macam-Macam di Y-Gen<br />
Y-Gen bukan organisasi yang<br />
punya struktur. Karena bentuknya<br />
hanya perkumpulan,<br />
jadi tidak ada ketuanya. Kelompok ini<br />
terbentuk di Jakarta Utara, dan selama<br />
ini adik saya yang nomor 4, yakni<br />
Ryu, disebut-sebut sebagai ketuanya.<br />
Padahal tidak begitu, mungkin<br />
saja dia yang dituakan karena usianya<br />
sudah 40. Tapi adik saya tidak merasa.<br />
Karena sudah malas, adik saya<br />
ini kan sudah kerja dan berkeluarga. <br />
Ryu memang dari dulu punya hobi<br />
di motor. Dia punya motor gede yang<br />
600 cc warna hijau dan Ninja 250 cc<br />
warna oranye. Tapi sekarang motor<br />
Ninja-nya sedang rusak nggak jalan. <br />
Sebenarnya tidak ada yang istimewa<br />
dari Y-Gen. Tapi karena setiap<br />
konvoi sangat banyak bisa mencapai<br />
ratusan, karena mencakup Cilincing,<br />
makanya dikenal. Mereka sering<br />
ngumpul-ngumpul di Mal Artha Gading.<br />
Sudah sejak lama Ryu saya ingatkan<br />
jangan sampai nanti kalau lagi<br />
nongkrong atau konvoi ditunggangi.<br />
Mungkin kamu baik jalan di depan.<br />
Tapi namanya anak-anak, di belakang<br />
mereka main apa kita nggak<br />
tahu.<br />
Kalau konvoi yang para orang tua<br />
di depan, yang di belakang nggak ada<br />
yang berani nyalip. Kalau ada (yang<br />
berani), Ryu marah, kalau nggak bisa<br />
diatur akan ditegur nggak usah ikut<br />
kumpul. Karena sudah ramai bergerombol<br />
mungkin agak sulit untuk<br />
dipecahkan. Diklakson percuma. <br />
Di kelompok Y-Gen tidak ada yang<br />
ahli utak-atik, yang ahli atau spesial<br />
tidak ada. Cuma jalan-jalan saja. Jadi<br />
tidak begitu suka dengan trek-trekan.<br />
Y-Gen juga tidak ada bendera,<br />
ataupun kostum khusus. Asal bensin<br />
penuh, ya jalan-jalan. Hanya fun.<br />
Konvoi-konvoi saja, nanti nonton trektrekan.<br />
Tapi Y-Gen tidak punya motor<br />
yang dipersiapkan untuk balapan.<br />
Paling jalan biasa, tujuannya Artha<br />
Gading, ngobrol-ngobrol nggak karuan.<br />
Kalau nggak kemana-mana lalu<br />
pulang. <br />
Kalau konvoi ke luar kota biasanya<br />
ada anak gadis yang ikut. Tapi yang<br />
gadis naik mobil. Tidak ada yang<br />
macam-macam. Mungkin karena<br />
jumlahnya banyak, ini dianggap suatu<br />
geng besar. Kalau zaman saya dulu<br />
ya seperti Pachinko, kenakalan remaja<br />
saat itu ya kebut-kebutan biasa.<br />
Tidak mengarah yang kriminal. (DEN/YOG)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />
Misteri Komandan<br />
Geng Motor Cepak<br />
Sebelum mengamuk, geng motor berambut cepak<br />
berkumpul di Monas. Undangan berkumpul dikirim via<br />
SMS. Muncul isu petinggi TNI terlibat.<br />
Reporter: M Rizal, Isfari Hikmat,<br />
Evi Tresnawati, Bahtiar Rifai<br />
Sebuah pesan singkat menyebar ke sejumlah<br />
anggota TNI dari kesatuan Artileri Pertahanan<br />
Udara (Arhanud) 6 Tanjung Priok, Kamis<br />
12 April 2012. Isinya para prajurit itu disuruh<br />
berkumpul di lapangan Monumen Nasional (Monas),<br />
pukul <strong>21</strong>.00 WIB, hari itu.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />
Panglima Kodam Jaya<br />
Mayjen TNI Waris<br />
antara<br />
Malam itu mereka akan melakukan aksi balas dendam<br />
atas kematian staf khusus Panglima Armabar<br />
Kelasi Satu Arifin Siri, yang tewas dikeroyok geng<br />
motor, Sabtu 31 Maret 2012. Pembunuh Arifin diduga<br />
kuat adalah anggota Geng Motor Y-Gen, geng motor<br />
asal Tanjung Priok.<br />
“Pengirim SMS ini akan terus kita kejar dan proses<br />
secara hukum, siapa dia,” ujar Panglima Kodam Jaya<br />
Mayjen TNI Waris saat ditemui majalah detik.<br />
Gara-gara SMS itu, sebanyak 160 prajurit TNI dengan<br />
menggunakan 80 sepeda motor berkumpul di Monas.<br />
Awalnya mereka tidak tahu apa maksud ajakan<br />
ngumpul itu. Namun sesampainya di Monas, mereka<br />
baru diberi tahu tentang rencana sebenarnya. Di sini<br />
mereka juga dibagikan pita kuning sebagai penanda.<br />
Setelah kumpul di Monas, mereka bubar dan kembali<br />
ke Jakarta Utara. Kemungkinan besar, mereka<br />
bubar untuk menyiapkan sejumlah senjata yang akan<br />
dipakai untuk aksi. Sebab sekitar pukul 01.58 WIB, saat<br />
mereka tiba di SPBU Pertamina di kawasan Jakarta<br />
Utara, kelompok ini sudah membawa senjata.<br />
Dari video yang diperoleh majalah detik, sangat<br />
jelas terlihat, seorang anggota dengan pita kuning di<br />
lengannya menenteng celurit. Beberapa membawa<br />
samurai, juga bambu.<br />
Ada sekitar 50 motor yang mengisi bensin di SPBU<br />
itu. Sepeda motor mereka beragam, sebagian motor<br />
sport dan sebagian besar motor bebek. Mereka<br />
umumnya berboncengan. Nah, yang dibonceng itu<br />
yang terlihat membawa senjata tajam. Tapi ada juga<br />
di antara mereka yang mengendarai motor sambil<br />
membawa senjata tajam dan bambu. Mereka meninggalkan<br />
SPBU sekitar pukul 02.07 WIB.<br />
Data Pangdam, tidak semua prajurit yang datang ke<br />
Monas mau ikut melakukan aksi balas dendam terhadap<br />
geng motor. “Sebenarnya banyak yang balik lagi<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />
Tap untuk lihat video<br />
CCTV geng motor cepak<br />
ke kesatuannya. Buktinya, dari empat anggota kita,<br />
tiga di antaranya balik lagi ke markas kesatuan, cuma<br />
Serda Yogi yang terus mengikuti semua kegiatan,”<br />
terang Waris.<br />
Serda Yogi Permana adalah satu dari empat prajurit<br />
Arhanud di bawah Kodam Jaya yang ikut dalam amuk<br />
‘geng motor’ berambut cepak pada Jumat dinihari, 13<br />
April 2012 yang diduga sebagai aksi balas dendam atas<br />
kematian Arifin. Aksi di tujuh lokasi di Jakarta Utara<br />
dan Jakarta Pusat itu menyebabkan Anggi Darmawan<br />
tewas dan belasan orang lainnya luka-luka. Para<br />
korban adalah orang-orang<br />
tak berdosa, yang tidak terlibat<br />
dengan kematian Kelasi<br />
Arifin. Para korban juga bukan<br />
anggota Y-Gen.<br />
Tiga prajurit lainnya yang<br />
juga diamankan Pomdam<br />
Jaya, adalah Serda Jaka Trima,<br />
Praka Majuri, dan Pratu<br />
M Kotibul Imam. Keempat<br />
orang itu merupakan teman<br />
dekat Arifin. “Teman kumpulkumpullah,”<br />
kata Kepala Penerangan<br />
Kodam Jaya, Kolonel Andrian Ponto<br />
Sebenarnya aksi kumpul di Monas itu sudah terendus<br />
intelijen. Bahkan semua pejabat intelijen dari Mabes<br />
TNI, TNI AL, TNI AD, dan Polri sempat dikumpulkan<br />
Asisten Intelijen Kodam Jaya. Dari informasi yang<br />
dikumpulkan intelijen diketahui mereka ngumpul di<br />
Monas. Tapi tidak diketahui agendanya apa.<br />
Mereka hanya melacak siapa pengirim SMS berantai<br />
itu. Dan setelah dicek lewat IT, SMS itu dikirim<br />
dari beberapa nomor telepon. “Pengirim SMS salah<br />
satunya dari anggota kami yang tertembak saat itu di<br />
Pramuka,” jelas Pangdam Jaya.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />
Kapolda Metro Jaya Inspektur<br />
Jenderal Untung Suharsono<br />
Rajab.<br />
antara<br />
Panglima Armabar Laksamana<br />
Pertama TNI Y. Didik Heru<br />
Punomo<br />
antara<br />
Saat amuk geng motor berambut cepak itu, dua<br />
anggota TNI, yakni Prada Akbar Fidi Aldian dari Yonif<br />
Linud 503 Kostrad dan Kelasi Sugeng Riyadi, memang<br />
sempat tertembak seseorang yang menggunakan<br />
mobil Yaris warna putih. Prada Akbar Fidi diketahui<br />
mengalami luka tembak di dada dan dirawat di RSPAD.<br />
Sedangkan Kelasi Sugeng Riyadi tertembak telinga<br />
kirinya kemudian dirawat di RSAL Mintohardjo.<br />
Begitu diketahui asal muasal SMS kumpul di Monas,<br />
Pomdam Jaya langsung memanggil komandan kesatuan<br />
masing-masing. Dari hasil pemeriksaan, diketahui<br />
4 orang prajurit di bawah Kodam Jaya terlibat aksi<br />
geng motor cepak itu. “Dari Kodam itu cuma empat.<br />
Dari Arhanud saja dan sudah saya proses. Kalau dari<br />
kesatuan lain tanya ke orang lainlah,” ujar Pangdam.<br />
Sampai saat ini memang baru Kodam Jaya yang<br />
buka mulut soal amuk geng motor berambut cepak.<br />
Sementara TNI AL belum memberikan tanggapan<br />
terkait hasil penyelidikan. Padahal, informasi yang<br />
beredar banyak prajurit TNI AL terlibat aksi itu.<br />
Kadispen TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati<br />
yang sebelumnya terbuka soal pengeroyokan<br />
Arifin menjadi susah dihubungi. Telepon dan SMS<br />
dari majalah detik tidak direspon. Panglima Armabar<br />
Laksamana Pertama TNI Y. Didik Heru Punomo juga<br />
bersikap sama.<br />
Di tengah aksi diam para petinggi TNI AL, beredar<br />
kabar ada petinggi TNI yang terlibat amuk motor geng<br />
rambut cepak. Disebut-sebut ada seorang jenderal<br />
dan seorang berpangkat kolonel.<br />
Isu berhembus setelah Pangdam Jaya mengungkap<br />
keterlibatan anggota TNI dalam amuk tersebut. Pangdam<br />
Jaya mengungkap keterlibatan TNI setelah<br />
dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke<br />
Cikeas (SBY), khusus membicarakan aksi geng motor<br />
yang meresahkan masyarakat itu. Waris dipanggil<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />
“<br />
SBY pun bertanya<br />
siapa senior yang<br />
dimaksud Waris.<br />
“Saya jawab lantang:<br />
si A, atasan yang<br />
memimpin aksi” kata<br />
Waris menirukan.<br />
bersama Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Untung<br />
Suharsono Rajab.<br />
“Saya bilang ke Presiden mohon maaf saya belum<br />
mampu memenuhi keinginan senior saya yang ekstrem,”<br />
tutur Waris, Kamis 19 April 2012.<br />
SBY pun bertanya siapa senior yang dimaksud Waris.<br />
“Saya jawab lantang: si A, atasan yang memimpin<br />
aksi,” kata Waris. Tapi saat ditanya wartawan siapa<br />
persisnya “A” itu, Waris menolak menjelaskan.<br />
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano<br />
Norman memastikan polisi militer (PM) sudah melakukan<br />
penyelidikan. “Informasi dari Pak<br />
Pangdam itu sudah didalami PM,” kata<br />
Marciano.<br />
Tapi setelah isu petinggi TNI terlibat<br />
amuk geng motor menjadi kontroversi,<br />
Andrian mengklarifikasi ada salah<br />
konteks dalam pemberitaan pernyataan<br />
Waris. Menurut Adrian, konteks pernyataan<br />
Waris terkait demo BBM, bukan<br />
geng motor. "Geng motor dan senior ekstrem<br />
itu tidak ada hubungan. Tidak ada<br />
petinggi TNI dalam kasus geng motor," tegas Andrian.<br />
Suara keras disampaikan politisi Senayan dan Koordinator<br />
KontraS Harris Azhar. Mereka menuntut<br />
amuk geng motor berambut cepak yang diduga beranggotakan<br />
para prajurit TNI itu diusut secara serius.<br />
TNI juga harus bekerja sama dengan polisi menuntaskan<br />
kasus ini. Kalau nanti ada bukti pelanggaran<br />
hukum, aparat TNI sekalipun harus dipidanakan, selain<br />
sanksi administratif .<br />
TB Hasanuddin, anggota Komisi I DPR sependapat<br />
dengan Benny. “Setiap pelanggaran sipil atau militer<br />
harus dihukum. Prajurit harus dihukum sesuai kesalahannya.<br />
Komandannya juga harus diberi teguran,”<br />
kata politisi dari PDIP itu. (DEN/YOG)<br />
“<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />
Pangdam Jaya:<br />
Yang Terlibat<br />
Saya Tekan<br />
Sampai Mencret<br />
Berikut wawancara M Rizal<br />
dari majalah detik dengan<br />
Panglima Kodam Jaya Mayjen<br />
TNI Waris:<br />
Bagaimana sebenarnya keterlibatan<br />
anggota TNI AD dalam kasus<br />
geng motor?<br />
Bukan terlibat secara langsung.<br />
Mereka itu hanya ikut-ikutan karena<br />
diajak melalui SMS. Mereka itu ada<br />
empat orang dari satuan Artileri Pertahanan<br />
Udara (Arhanud) 6 Tanjung<br />
Priok.<br />
Saat ini masih diperiksa di Polisi<br />
Militer Angkatan Darat (Pomad). Tiga<br />
orang di antaranya diproses di satuan,<br />
karena setelah diperiksa Pomad<br />
keterlibatannya ringan, maka akan<br />
menerima hukuman disiplin dari<br />
satuannya.<br />
Siapa yang mengirimkan SMS?<br />
Ya itu tidak tahu, kan itu SMS beruntun.<br />
Isi SMS seperti apa?<br />
Ya mana tahu, kan saya nggak pernah<br />
terima SMS itu. Hanya orangorang<br />
itu yang tahu lah. Yang jelas,<br />
hasil pemeriksaan itu (aksi geng motor<br />
cepak) berdasarkan dari ajakan<br />
melalui SMS itu. Pengirim SMS akan<br />
terus kita kejar dan proses secara<br />
hukum.<br />
Apakah ada anggota TNI AD, khususnya<br />
di wilayah Kodam Jaya ikut<br />
geng motor?<br />
Yang ikut-ikutan klub motor dari TNI<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />
rengga sancaya/detikfoto<br />
AD dan yang lainnya aku nggak tahu.<br />
Ini pun sebenarnya yang ikut-ikutan<br />
kan yang di Arhanud Tanjung Priok<br />
saja. Nah, keikutsertaan mereka itu<br />
hanya di tanggal 13 April 2012 saja,<br />
setelah menerima SMS.<br />
Sebab tanggal 7 dan 8 April 2012 itu<br />
sama sekali tidak ada anggota TNI<br />
AD. Begitu juga tanggal 31<br />
Maret 2012 juga tidak ada<br />
anak TNI AD, baru tanggal<br />
13 April saja. Tapi tetap<br />
empat orang anak buah<br />
saya ini akan saya tekan<br />
terus, kalau bisa sampai<br />
mencret, begitu harus<br />
ada ketegasan dong.<br />
Seperti apa awalnya<br />
mereka terlibat kerusuhan<br />
geng motor 13 April<br />
2012?<br />
Keempat anggota Kodam Jaya di<br />
satuan Arhanud ini bermula, malam<br />
itu menerima SMS berantai. Mereka<br />
diminta berkumpul di Tugu Monas<br />
malam pukul <strong>21</strong>.00 WIB. Lalu karena<br />
merasa memiliki solidaritas dan satu<br />
litingan, mereka keluar diam-diam<br />
dari markas kesatuan.<br />
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan<br />
para pejabat intelijen dan<br />
keterangan saksi di kepolisian, SMS<br />
itu didapatkan dari telepon anggota<br />
kita yang kena tembak. Handphonenya<br />
kita ambil, lalu diproses IT, dilihat<br />
nomor-nomor yang dihubungi,<br />
ya ketahuan ada nama-nama itu,<br />
termasuk empat anggota Arhanud<br />
Kodam Jaya itu. Mereka langsung<br />
kita panggil melalui para komandannya<br />
dan langsung diperiksa POM.<br />
Dari keterangan 4 prajurit Arhanud<br />
itu apa memang saat itu khusus<br />
men-sweeping geng motor Y-Gen?<br />
Kalau awakmu ngejar itu ke Kodam<br />
Jaya nggak bakal ketemu, karena<br />
dari Kodam itu cuma empat orang<br />
Arhanud saja sudah saya proses.<br />
Siapa penggeraknya dan segala<br />
macamnya itu, tentu mau tanya dan<br />
cari data sudah tahu semua. Jadi ini<br />
bukan urusan saya lagi. Yang penting<br />
saya, untuk keterlibatan anak buah<br />
saya sudah dibuka.<br />
(IYE/YOG)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />
Pachinko,<br />
Legenda Musuh<br />
Bebuyutan<br />
Pasukan China Kota (Pachinko) sudah jadi<br />
legenda geng motor. Geng ini disebut-sebut<br />
merupakan geng motor paling ganas. Inilah<br />
musuh bebuyutan geng motor Y-Gen.<br />
Reporter: Monique Shintami & Bahtiar Rifai<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />
Johny Indo (kiri) dan temanya<br />
rengga/detikfoto<br />
Ini kontrakan saya. Tapi kita nanti ngobrol di rumah<br />
teman saya saja ya,” kata Johny Indo ramah.<br />
Rumah yang ditunjuk Johny sebagai kontrakannya<br />
adalah sebuah rumah sederhana di Kawasan<br />
Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat. Di rumah ini,<br />
Johny tinggal bersama dua anaknya, Aisyah (13) dan<br />
Asyiq (11). Istrinya sudah setahun kabur meninggalkan<br />
Johny. Rumah bercat abu-abu dengan jendela bercat<br />
kuning itu luasnya sekitar 100 meteran.<br />
Hanya ada dua kamar di<br />
rumah itu. Ruang tamunya<br />
mungil saja dilengkapi<br />
TV <strong>21</strong> inch dan kursi<br />
sederhana. Di tembok di<br />
ruang tamu terpasang<br />
foto-foto Johny mengenakan<br />
baju muslim lengkap<br />
dengan pecinya.<br />
Sederhana, begitulah<br />
hidup Johny Indo sekarang.<br />
Perampok yang<br />
terkenal dengan geng motor Pasukan China Kota (Pachinko)<br />
dan juga bintang film itu kini memang tidak<br />
lagi jaya. Ia menjalani hidupnya sebagai ustad yang<br />
bersahaja, bahkan tidak jarang kekurangan. “Saya<br />
cuma pegang Rp 15 ribu doang sekarang,” kata Johny<br />
datar.<br />
***<br />
Johny Indo adalah legenda. Begitu pula Pachinko<br />
yang dipimpinnya. Anggota Y-Gen yang mencuat dalam<br />
kasus pembunuhan Kelasi Satu Arifin Siri boleh<br />
saja mengklaim dirinya sebagai raja geng motor era<br />
2000-an. Namun sejarah yang mereka toreh belumlah<br />
selegenda Pachinko.<br />
Sesuai namanya, geng motor yang pernah sangat<br />
disegani pada dekade 70-an ini, mayoritas anggotanya<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />
Geng motor Pachinko<br />
pasca-Johny Indo<br />
istimewa<br />
(70 persen) merupakan etnis keturunan Tionghoa yang<br />
tinggal di sekitar kawasan Kota Lama seperti Mangga<br />
Besar, Ampera, Pademangan, hingga Tanjung Selor<br />
(Roxy).<br />
Anggota Pachinko ini tak hanya jago ngebut, tetapi<br />
juga andal berakrobat di atas motor. Mereka bisa<br />
bertukar posisi di atas motor yang melaju dengan kecepatan<br />
80 kilometer per jam. “Dalam kecepatan 80<br />
kilometer per jam, mereka bisa ganti kemudi motor,”<br />
papar Johny saat ditemui majalah detik.<br />
Selain kebut-kebutan dan mabuk-mabukan, anggota<br />
Pachinko juga tak segan melakukan tindak kriminal.<br />
Mulai tindak kriminal ringan, seperti menjambret dari<br />
atas motor hingga merampok dengan senjata api.<br />
Johny yang sudah lama insaf punya alasan sendiri<br />
atas tindakan ini. ‘Melihat jurang antara si kaya dan si<br />
miskin, saya tergerak membuat suatu gerakan dalam<br />
kelompok, bukan geng. Tapi anak-anak kampung.<br />
Saya lihat pemerintah belum mampu menyejahterakan<br />
rakyat, ayo kita ngerampok orang kaya untuk kita<br />
bagikan ke orang miskin,” papar Johny yang kisahnya<br />
kemudian diangkat ke layar perak.<br />
Dalam aksinya Johny membuat aturan tegas. Ia tidak<br />
mengizinkan anggotanya menyakiti rakyat kecil atau-<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />
Tempat nongkrong Pachinko<br />
kini menjadi kantor Pos<br />
monique/detikfoto<br />
pun perempuan. “Kita juga hanya<br />
mengambil milik orang kaya, tidak<br />
menyakiti, hanya ditakuti. Kami<br />
tebang pilih, nggak asal, semua<br />
ada motifnya, yaitu memprotes kesenjangan.<br />
Sebagian hasilnya juga<br />
kami bagikan kepada orang tak<br />
mampu,” jelasnya.<br />
Untuk aksinya, Pachinko yang<br />
pada masa jayanya memiliki ratusan<br />
anggota ini mempersenjatai diri<br />
dengan senjata api. Otaknya tak lain adalah Johny<br />
yang merupakan anak anggota TNI. Johny juga tak<br />
mengelak pengetahuan tentang senjata diperolehnya<br />
saat menjadi anak kolong.<br />
Saat Johny dan komplotannya ditangkap pada 1979,<br />
mereka dituduh bertanggung jawab atas tujuh kasus<br />
perampokan toko emas di Jakarta. Namun di pengadilan<br />
mereka hanya mengakui 5 di antaranya. Yaitu<br />
toko emas di Gang Lontar, Tanah Abang, Sawah Besar,<br />
Jatinegara dan Pasar Jangkrik yang dilakukan sekitar<br />
awal 1978 sampai Maret 1979.<br />
Polisi mencatat, ada sekitar 16 kg emas yang digasak<br />
komplotan Johny. Namun semua hasil rampokan<br />
ini, habis tak berbekas karena gaya hidup komplotan<br />
ini terbilang boros. Johny sendiri kemudian dihukum<br />
10 tahun penjara. Dua rekan Johny, Kikim dan Kikih,<br />
masing-masing dijatuhi 7 tahun penjara.<br />
Menurut Johny, Pachinko bubar setelah penangkapan<br />
itu. Masing-masing anggota Pachinko menjalani<br />
hukumannya dan setelah bebas tidak lagi melakukan<br />
tindak kriminal.<br />
Kisah berbeda diungkapkan, Harry Yapto alias Arie<br />
Bule. Menurutnya Pachinko tetap ada meski tidak lagi<br />
dipimpin Jhony Indo. Pachinko sudah identik dengan<br />
kelompok motor di Kota yang anggotanya keturunan<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
FOKUS | jejak berdarah y-gen<br />
Markas Pachinko yang kini<br />
telah berubah jadi Mangga<br />
Dua Square<br />
monique/detikfoto<br />
China. “Pokoknya dia-dia orang menyebut kita Pachinko.<br />
Meski tak ada lagi kaitannya dengan Jhony<br />
Indo,” kata Arie.<br />
Arie yang mengaku menjadi anggota Pachinko sejak<br />
masih duduk di bangku SMP. Arie yang kini mengelola<br />
sebuah bengkel di kawasan Roxy ini, mengaku anggota<br />
Pachinko sering nongkrong di daerah Kota. Di sana<br />
ratusan anggota Pachinko tak hanya ngetrek dan bikin<br />
ribut. “Kadang ada yang ngejambret,” paparnya.<br />
Sebagai geng motor, Pachinko menurut Arie hanya<br />
beroperasi di sekitar kawasan<br />
Kota. “Lahan kita seputar Jalan<br />
Gajah Mada dan Jalan Hayam<br />
Wuruk. Itu kekuasan kita. Jadi<br />
kalau merasa elo Cina, ngumpulnya<br />
di Kota. Jadi nggak ada<br />
itu Pachinko ngacak-ngacak<br />
daerah lain,” paparnya.<br />
Namun untuk balapan, anggota<br />
geng motor ini bisa merambah<br />
ke mana-mana. Balapan<br />
biasanya dimulai dari Mangga Besar, ke arah Gajah<br />
Mada-Hayam Wuruk-Harmoni-Monas-Sudirman<br />
hingga Taman Lawang. Kadang mereka balapan hingga<br />
ke Gatot Subroto dan Cawang atau bahkan hingga<br />
ke Puncak.<br />
Sesekali mereka ikut adu keterampilan di Kemayoran.<br />
Seringnya razia yang dilakukan polisi tidak mampu<br />
membuat mereka jera. Tak terhitung anggota Pachinko<br />
yang ditangkap dan dipukuli polisi. Bahkan tidak<br />
sedikit anggota geng motor ini yang menemui ajal.<br />
Pachinko ala Arie cs ini juga pernah bersinggungan<br />
dengan Y-Gen, geng motor terganas di Jakarta saat<br />
ini. Kedua geng motor ini bertemu saat trek-trekan di<br />
Tanjung Priok dan berbuntut rusuh. “Y-Gen itu musuh<br />
bebuyutan kita waktu itu,” kata Arie. (AMI/YOG)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
interview<br />
Johny Indo:<br />
Pachinko Mau Jadi Pitung<br />
Tapi Salah Kaprah<br />
“Ayo kita rampok orang kaya untuk kita bagikan ke orang<br />
miskin. Tujuannya apa? Menegur pemerintah. Jadi ingin menjadi<br />
Si Pitung tapi salah kaprah.”<br />
Reporter: Monique Shintami<br />
rengga/detikfoto<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
interview<br />
rengga/detikfoto<br />
Pasukan China Kota atau dikenal dengan sebutan<br />
Pachinko merupakan geng motor yang<br />
melegenda. Geng motor yang dipimpin Johny<br />
Indo ini sangat disegani pada era 1970-an.<br />
Geng ini terkenal dengan aksinya merampok toko<br />
emas dan rumah-rumah pejabat. Selama puluhan kali<br />
melakukan aksi perampokan, geng ini belum satu kali<br />
pun menyebabkan korban tewas.<br />
Johny Indo menuturkan, perampokan yang dilakukan<br />
geng Pachinko memang bukan perampokan biasa.<br />
Perampokan ini punya tujuan mulia yang terinspirasi<br />
perampok budiman seperti Robin Hood dan Si Pitung.<br />
“Tujuannya ingin jadi Si Pitung tapi salah kaprah,”<br />
kata Johny Indo.<br />
Berikut penuturan pemimpin kelompok Pachinko,<br />
Johny Indo, kepada Monique Shintami dari majalah<br />
detik, di Sukabumi, Selasa, 17 April 2012.<br />
Bagaimana awal terbentuknya Pachinko?<br />
Ini bermula dari hobi naik motor, tapi sifatnya masih<br />
pribadi. Saya punya 12 anak buah, jadi 13 orang sama<br />
saya. Motornya masih acak-acakan, ada yang Honda,<br />
ada Yamaha.<br />
Kelebihannya, anak buah saya 70 persen keturunan<br />
China, makanya disebut Pachinko (Pasukan China<br />
Kota). Kalau dilihat, fisiknya kelihatan kecil-kecil, tapi<br />
punya keahlian dalam kecepatan lari (motor) 80 kilometer<br />
per jam, mereka bisa ganti motor. Misalkan gini,<br />
yang lagi nyetir pindah ke belakang, yang belakang<br />
pindah ke depan. Semacam akrobatiklah.<br />
Bagaimana kegiatan hobi motor bisa berubah jadi<br />
merampok?<br />
Saya melihat pemerintah belum mampu menyejahterakan<br />
rakyat dengan benar. Yang kaya tambah kaya,<br />
yang miskin tambah miskin. Melihat antara si kaya dan<br />
si miskin ada jurang yang sangat mencolok sesama<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
interview<br />
“<br />
Jangan<br />
berbuat halhal<br />
yang<br />
menyakiti<br />
rakyat kecil.<br />
Terutama kita<br />
nggak boleh<br />
menyakiti<br />
perempuan. Itu<br />
sudah prinsip<br />
saya.<br />
“<br />
bangsa Indonesia. Kita nggak bicara etnis, kita bicara<br />
si kaya dan si miskin terlalu mencolok.<br />
Nah dengan situasi seperti ini, saya membuat gerakan<br />
dalam kelompok, bukan geng ya, tapi anak-anak<br />
kampung yang idenya timbul dari saya. Ayo kita rampok<br />
orang kaya untuk kita bagikan ke orang miskin.<br />
Tujuannya apa? Menegur pemerintah. Ini ada semacam<br />
protes dari masyarakat. Dengan beberapa<br />
persyaratan, antara lain jangan berbuat hal-hal yang<br />
menyakiti rakyat kecil. Terutama kita nggak boleh<br />
menyakiti perempuan, kita nggak ganggu. Itu sudah<br />
prinsip saya.<br />
Kedua, kita ambil harta orang kaya, jangan disakiti,<br />
ditakut-takuti saja dengan senjata api karena kita dulu<br />
banyak senjata dari black market.<br />
Peredaran senjata api sudah marak pada waktu<br />
itu?<br />
Marak sekali. Zaman dulu malah lebih mudah. Karena<br />
bapak saya tentara dari Garut, saya anak kolong lah.<br />
Jadi kita sedikit memahami bagaimana menggunakan<br />
senjata tanpa membahayakan diri sendiri dan orang<br />
lain. Nah itu kita gunakan untuk shock therapy. Supaya<br />
korban yang mau kita ambil hartanya, takut.<br />
Kita punya aturan, tidak boleh melukai perempuan,<br />
itu satu. Yang kedua, tidak merampok seluruhnya. Di<br />
depan mata misalnya ada uang Rp 100 juta, yang kita<br />
ambil Rp 60 juta. Sisanya yang Rp 40 juta sebenarnya<br />
tinggal kita bawa tanpa halangan, tapi tidak kita bawa.<br />
Karena saya kasihan, biar dia bisa usaha lagi.<br />
Misalnya toko emas, yang dipajang ada 4 kg, yang<br />
kita ambil hanya 3 kg, yang 1 kg kita pulangi, jangan<br />
sampai habis benar. Tujuannya saya ingin menyejahterakan<br />
rakyat, dengan mengambil pajak secara tidak<br />
sah.<br />
Lalu saya dari tahun 70-an, tahun 1977, merampok<br />
bagikan ke fakir miskin. Di daerah Jakarta semua, se-<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
interview<br />
rengga/detikfoto<br />
latan, utara, timur, sikat<br />
semua.<br />
Siapa sasaran perampokan?<br />
Ada toko emas, ada<br />
rumah-rumah pejabat.<br />
Tapi kami tebang pilih,<br />
nggak asal, semua ada<br />
motivasinya yaitu menyejahterakan<br />
rakyat,<br />
tapi dengan cara protes.<br />
Ketika kami tertangkap,<br />
itu nggak tanggung-tanggung,<br />
tanpa<br />
pembunuhan itu (diganjar<br />
hukuman) 14 tahun.<br />
Jadi tujuannya ingin jadi Si Pitung tapi salah kaprah.<br />
Bagaimana dengan Pachinko sekarang?<br />
Sudah tidak ada, tinggal legenda saja. Bubarnya ketika<br />
kami ditangkap, tahun 1979. Anak-anak itu bukan<br />
satu geng yang terkoordinasi secara organisasi. Mereka<br />
itu hanya panggilan hati, loyalitas. Kita terpaksa<br />
mengundurkan diri, karena ditangkapi, disangka berbuat<br />
kriminal tadi.<br />
Sampai terakhir masih berjumlah 13 orang?<br />
Iya. Ditangkap, lalu dipenjarakan terpisah, di Surabaya,<br />
di Bandung, dipisah-pisah, tanpa adanya komunikasi.<br />
Hukuman antara 4 sampai 14 tahun. Ketika<br />
pulang, tidak ada koordinasi, cuma saya dengar kabar,<br />
setelah pulang, mereka tidak ada yang berbuat jahat.<br />
Semua baik-baik. Kembali ke jalan yang baik, menjadi<br />
warga negara yang baik.<br />
Pendidikan mereka tidak terlalu tinggi, ada yang<br />
cuma sampai SMP, ada yang kerja di pabrik, office<br />
boy, ada yang sopir taksi. Memang mereka kriminal,<br />
tapi mereka berawal dari adanya jurang yang besar<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
interview<br />
“<br />
Kalau mental<br />
kita kuat,<br />
kita berani,<br />
maka orang<br />
akan mundur<br />
karena<br />
lihat kita<br />
berkarisma.<br />
“<br />
antara si kaya dan si miskin.<br />
Pernahkah clash dengan TNI dan polisi?<br />
Pernah, sangat pernah, dan kita selalu menang. Karena<br />
kita sifatnya menakut-nakuti. Waktu saya masih<br />
muda kan tegap, rambut saya pendek, waktu itu saya<br />
belum dikenal sebagai Johny Indo. Jadi mereka kira<br />
mereka clash dengan ABRI lagi.<br />
Contoh waktu kami merampok di Tanah Abang, tibatiba<br />
datang tentara naik vespa di sebelah kita. “Ada<br />
apa Pak?” katanya. Saya bilang, “Bapak jangan ikut<br />
campur, ini urusan internal saya. Bapak silakan jalan.”<br />
Dia nggak mau jalan, saya buang tembakan.<br />
“Siap Pak,” dia langsung jalan. Mental itu di situ.<br />
Kalau mental kita kuat, kita berani, maka orang akan<br />
mundur karena lihat kita berkarisma. Makanya ketika<br />
saya ditangkap, polisi agak marah, karena mereka<br />
bilang ini yang suka bohong ngaku-ngaku polisi.<br />
Selama pelarian di Nusakambangan makan apa?<br />
Saya 12 hari tidak makan. Kalau teman-teman, tidak<br />
tahu, banyak yang mati. Nusakambangan itu panjangnya<br />
70 km lebih, daerahnya berjurang-jurang dan<br />
banyak gua bersambungan yang dihuni oleh harimau<br />
kumbang, ular-ular, dan sebagainya.<br />
Bagaimana akhirnya tertangkap dan menyerahkan<br />
diri?<br />
Yang penyergapan pertama, sembilan orang mati.<br />
Saya di tengah, nomor lima. Di depan saya empat<br />
mati, di belakang saya lima mati, sisanya di belakang<br />
lagi lari ke hutan lain. Penyergapan pertama mati<br />
sembilan, satu kaki diamputasi. Larinya sebenarnya<br />
mau 100 orang lebih, tapi yang lain plinplan, jadi cuma<br />
34. Sampai akhirnya setelah 12 hari, kita tertangkap.<br />
Dari 34 orang, yang 11 meninggal, 5 luka parah. Kami<br />
bukan menyerahkan diri, tapi saya mikir, saya yakin<br />
anak dan istri pasti gelisah, kasihan mereka.<br />
(SIL/YOG)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
lensa<br />
Tiga siswa berboncengan tanpa menggunakan helm pengaman, mengabaikan keselamatan nyawanya sendiri.<br />
DETIKFOTO/M Abdurrahman<br />
pesta usai UN<br />
Tap untuk melihat foto lebih besar<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
lensa<br />
Konvoi pelajar yang melanggar aturan lalu lintas ini luput dari pengawalan pihak kepolisian. DETIKFOTO/M<br />
Abdurrahman<br />
pesta usai UN<br />
Tap untuk melihat foto lebih besar<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
lensa<br />
Selain berkonvoi, para siswa juga melakukan aksi corat-coret seragam dengan menggunakan cat semprot.<br />
DETIKFOTO/M Abdurrahman<br />
pesta usai UN<br />
Tap untuk melihat foto lebih besar<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
lensa<br />
Sejumlah pelajar berkonvoi usai melaksanakan Ujian Nasional (UN) di Makassar, Sulsel, Kamis 19 April. Mereka<br />
mengabaikan peraturan lalu lintas serta larangan pihak sekolah untuk tidak melakukan konvoi dan aksi coratcoret<br />
seragam setelah pelaksaksanaan UN. FOTO ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang<br />
pesta usai UN<br />
Tap untuk melihat foto lebih besar<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
momen sepekan<br />
Ledakan di Sidang FPI<br />
Sebuah bom rakitan berdaya ledak rendah, Selasa 17<br />
April 2012 meledak tak lama setelah Ketua FPI Yogya,<br />
Bambang Teddy divonis tiga bulan penjara karena<br />
kasus penganiayaan. Bom diletakkan di halaman selatan<br />
Stadion Mandala Krida, sekitar 200 meter dari PN<br />
Yogyakarta, tempat sidang berlangsung.<br />
Saat menyisir lokasi, tim Gegana Brimob DIY menemukan<br />
aki motor dan kabel. Namun tidak ditemukan indikasi<br />
yang membahayakan. Ledakan juga tidak mengakibatkan<br />
jatuh korban ataupun kerusakan berarti.<br />
Ledakan terjadi pukul 12.05 WIB, suaranya terdengar<br />
hingga radius 300 meter. Polisi memintai keterangan<br />
seorang saksi bernama Sugiyanto untuk penyelidikan.<br />
(AMI)<br />
Presiden Baru Timor Leste<br />
Taur Matan Ruak, Selasa<br />
17 April 2012 memenangi<br />
putaran kedua pilpres Timor<br />
Leste. Mantan Panglima<br />
Angkatan Bersenjata Timor<br />
Leste ini unggul dengan 59,91<br />
persen atau 190.061 suara.<br />
Kandidat lainnya, Francisco<br />
“Lu-Olo” Guterres dari<br />
oposisi Fretilin meraih 40,09<br />
persen.<br />
Pilpres kali ini harus dilakukan<br />
dalam dua putaran,<br />
setelah di putaran pertama<br />
tak seorang pun calon<br />
meraih suara mayoritas.<br />
Jim Yong Kim<br />
Pimpin Bank<br />
Dunia<br />
Calon dari AS, Jim Yong<br />
Kim resmi terpilih menjadi<br />
Presiden Bank dunia menggantikan<br />
Robert Zoellick.<br />
Ahli kesehatan berdarah<br />
Korea yang memimpin Dartmouth<br />
College ini, berhasil<br />
menyisihkan calon lainnya,<br />
Menteri Keuangan Nigeria<br />
Ngozi Okonjo-Iweala.<br />
Sebelumnya, negara berkembang<br />
mendesak agar<br />
pemimpin Bank Dunia tidak<br />
lagi didominasi AS. Dan ini<br />
merupakan pertama kalinya<br />
dalam 66 tahun, calon<br />
dari AS mendapatkan pesaing.<br />
Biasanya hanya ada<br />
calon tunggal dari AS yang<br />
secara aklamasi terpilih,<br />
akan menggantikan Robert<br />
Zoellick.<br />
Dalam pernyataannya,<br />
Kim berjanji akan mencari<br />
keseimbangan baru di Bank<br />
Dunia seiring dengan cepatnya<br />
perubahan. (AMI)<br />
Proses pemungutan suara<br />
berjalan lancar, meski sempat<br />
diwarnai penyerangan<br />
terhadap salah satu calon.<br />
Ruak akan menjabat hingga<br />
lima tahun mendatang, dan<br />
akan dilantik pada 20 Mei.<br />
(AMI)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
gaya hidup<br />
Susah Berteman,<br />
Awas Asperger!<br />
Gangguan asperger tidak terlihat<br />
sejak kecil. Gejalanya baru terlihat<br />
saat anak-anak berusia di atas lima<br />
tahun. Ciri-cirinya susah berteman.<br />
Tidak bisa disembuhkan.<br />
Reporter: Ken Yunita<br />
thinkstock<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
gaya hidup<br />
Sugar Motta di serial<br />
fenomenal Glee<br />
Glee<br />
Sugar Motta, salah satu karakter baru di<br />
serial fenomenal ‘Glee’ terlihat begitu aneh.<br />
Dengan pede-nya, Sugar selalu mengatakan<br />
suaranya bagus dan dia memiliki bakat untuk<br />
menjadi bintang besar.<br />
“Suaraku bagus dan jauh lebih bagus dibanding kalian<br />
semua,” begitu kata Sugar saat hendak mengikuti<br />
audisi di Glee Club. Seluruh anggota Glee pun<br />
tak sabar mendengarkan suara gadis berambut<br />
pirang itu.<br />
Dan ow..ow..kuping mereka<br />
langsung sakit saat<br />
mendengar suara gadis itu.<br />
Sebagian langsung menutup<br />
telinga sambil memberikan<br />
mimik wajah bingung.<br />
Namun Sugar tampak<br />
tak peduli dengan ekspresi<br />
tidak suka itu. Dia terus saja<br />
menyanyi dan menari dengan<br />
percaya diri.<br />
Sugar memang diplot<br />
menjadi gadis dengan gangguan sindrom asperger.<br />
Perilakunya aneh. Berbicara sembarangan sehingga<br />
terkesan tidak peduli orang lain.<br />
Namun gadis itu sudah mengetahui soal gangguannya<br />
itu. Maka setiap kali dia mengatakan hal kurang<br />
enak, dia selalu minta maaf. “Sorry, asperger,”<br />
katanya terlihat tak bersalah.<br />
Dr. Adriana Ginanjar, psikolog yang concern dengan<br />
autisme menyebut, karena perilaku aneh itu, seorang<br />
asperger biasanya kurang atau bahkan tidak<br />
diterima sama sekali oleh lingkungannya. Dia tidak<br />
memiliki teman dekat dan terisolasi.<br />
“Makin dia dewasa, terisolasi itu makin terasa, makanya<br />
anak-anak dengan asperger ini akan semakin<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
gaya hidup<br />
Anak asperger lebih suka<br />
belajar atau membaca buku<br />
thinkstock<br />
terasa saat dia beranjak<br />
remaja,” kata Adriana<br />
saat berbincang dengan<br />
majalah detik, Selasa 17<br />
April 2012.<br />
Adriana mengatakan,<br />
para asperger tidak memiliki<br />
insting sosial. Jadi<br />
saat dia berada di lingkungan<br />
sosial, dia akan tidak<br />
tahu bagaimana cara<br />
berteman dengan orang<br />
lain. Karena gangguan ini,<br />
asperger bisa dianggap<br />
tidak sopan dan tidak berempati.<br />
“Dia kalau tidak suka, akan bilang tidak suka. Jadi<br />
kadang-kadang dia dianggap tidak sopan, padahal<br />
tidak begitu. Jadi dia membutuhkan bimbingan dan<br />
pendamping untuk terus memberitahu dia bagaimana<br />
cara bersosialisasi,” kata Adriana.<br />
Permasalahan Asperger<br />
Tidak seperti autistik, asperger tidak terlihat sejak<br />
kecil. Anak-anak dengan asperger biasanya memiliki<br />
IQ normal, bahkan di atas rata-rata. Bahkan banyak<br />
anak yang cenderung cerdas dan berprestasi.<br />
Kelihatan pintar ini terjadi karena asperger biasanya<br />
punya minat yang beda dengan anak-anak kebanyakan.<br />
Jika anak-anak senang bermain-main, anakanak<br />
ini biasanya lebih suka belajar atau membaca<br />
buku.<br />
Menurut Adriana, gangguan ini biasanya terlihat<br />
saat anak berusia di atas lima tahun atau usia sekolah<br />
dasar. Mereka terlihat menutup diri dan tidak<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
gaya hidup<br />
Masalah asperger remaja<br />
yang lebih kompleks<br />
thinkstock<br />
mau bergabung dengan teman-temannya. Mereka<br />
kerap dianggap sebagai anak yang aneh.<br />
Padahal, di dalam hati mereka, anak-anak asperger<br />
juga memiliki keinginan kuat untuk bergaul.<br />
Hanya saja, mereka tidak tahu caranya.<br />
“Tapi karena tidak tahu caranya mereka akhirnya<br />
menyendiri, memilih membaca buku atau bermain<br />
komputer,” kata Adriana.<br />
Masalah asperger remaja biasanya lebih kompleks.<br />
Termasuk saat dia mulai merasakan benihbenih<br />
cinta pada teman sekelasnya misalnya.<br />
Delon, bukan nama sebenarnya, remaja dengan<br />
gangguan asperger ini harus bertemu dengan psikolog<br />
untuk membantunya. Delon jatuh cinta dengan<br />
teman sekelasnya di salah satu SMA di Jakarta.<br />
Namun cintanya ditolak.<br />
Sebelum penolakan itu terjadi, Delon sebenarnya<br />
sudah uring-uringan. Hal itu karena gadis yang ditaksirnya<br />
terus menganggapnya sebagai orang aneh.<br />
”Sejak bertemu psikolog, dia sudah mulai baik, dan<br />
memang harus dibantu terus agar dia bisa bersosialisasi<br />
dengan baik,” kata ibunda Delon, sebut saja<br />
Merry.<br />
Ditemukan pada 1940<br />
Istilah sindrom asperger masih asing. Karena tanda<br />
fisik tidak terlihat, kelainan ini agak sulit didiagnosis.<br />
Sindrom asperger merupakan kelainan saraf<br />
(neurobiological) dan merupakan bagian dari autism<br />
spectrum disorders. Disebut begitu karena mengacu<br />
gangguan perkembangan saraf termasuk austime.<br />
Gangguan ini ditemukan Hans Asperger pada 1940.<br />
Saat itu, Hans menemukan beberapa pola perilaku<br />
sama yang terjadi pada pasiennya. Rata-rata, kelainan<br />
ini terjadi pada anak laki-laki.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
gaya hidup<br />
Tips untuk Orang Tua<br />
Menurut Adriana, asperger bukanlah suatu penyakit. Jadi tidak<br />
ada istilah sembuh untuk orang-orang dengan gangguan ini. Sampai<br />
dewasa, kesulitan bersosialisasi tetap ada. Namun sebagai orang<br />
tua, ada yang bisa dilakukan untuk membantu mereka.<br />
2.<br />
Terus memberikan pendampingan<br />
kepada si anak. Memberi evaluasi<br />
jika terjadi suatu masalah. Termasuk<br />
mengajarkan bagaimana cara<br />
mendekati dan bermain bersama<br />
teman-temannya di sekolah.<br />
1.<br />
Saat mereka masuk ke<br />
sekolah, sebaiknya orang tua<br />
menjelaskan kepada gurunya<br />
soal kondisi sang anak.<br />
Termasuk mencarikan teman<br />
sebangku yang cukup dewasa<br />
sehingga bisa membantunya<br />
bersosialisasi.<br />
3.<br />
Jika diperlukan, ajak si anak<br />
bertemu dengan psikolog. Bantuan<br />
psikolog biasanya diperlukan<br />
saat penderita asperger beranjak<br />
remaja karena persoalan<br />
lebih rumit dan kompleks.<br />
(KEN/YOG)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
nasional<br />
D<br />
T<br />
N<br />
A GKI AN<br />
H<br />
A<br />
SE<br />
S<br />
S<br />
A L N I KA<br />
BUAT<br />
AY<br />
N<br />
N<br />
A<br />
N<br />
Ancaman interpelasi DPR<br />
terhadap Kepmen BUMN No.<br />
236/MBU/2011 jadi bumerang.<br />
DPR justru dipaksa<br />
membuat interpelasi baru,<br />
setelah Dahlan Iskan<br />
mencabut Kepmen itu.<br />
Reporter: Aryo Bhawono<br />
Majalah detik 233 - 29 APRIL 2012
nasional<br />
Dahlan Iskan sedang<br />
memantau staf PLN<br />
dok. Detikfoto<br />
Edhy Prabowo, anggota Komisi VI DPR dari<br />
Fraksi Partai Gerindra sedang uring-uringan.<br />
Pasalnya Menteri BUMN Dahlan Iskan tetap<br />
bersikeras mempertahankan keputusannya<br />
untuk mendelegasikan kewenangan pemerintah kepada<br />
Pejabat Eselon I di Kementerian BUMN.<br />
Pendelegasian ini diatur dalam Keputusan Menteri<br />
(Kepmen BUMN) No. 236/MBU/2011. Dalam Kepmen<br />
itu kewenangan Menteri BUMN sebagai wakil pemerintah<br />
selaku pemegang saham BUMN didelegasikan<br />
kepada Direksi BUMN, Dewan Komisaris, dan Pejabat<br />
Eselon I.<br />
Dalam dua kali rapat<br />
kerja dan sekali rapat<br />
dengar pendapat, Komisi<br />
VI DPR mencecar Dahlan<br />
tentang pendelegasian<br />
kewenangan ini. Menurut<br />
Edhy, keputusan itu bertentangan<br />
dengan UU No.<br />
19/2003 tentang BUMN.<br />
Dalam UU itu, penunjukan<br />
Direksi BUMN harus<br />
melalui mekanisme<br />
Rapat Umum Pemegang<br />
Saham (RUPS) dan Tim Penilai Akhir (TPA). Selain itu<br />
masa jabatan direksi juga dibatasi. Namun Dahlan<br />
tetap bersikeras untuk mempertahankan keputusan<br />
tersebut.<br />
“Saya sudah terlalu tersinggung dengan Dahlan<br />
Iskan karena mau menang sendiri,” ujarnya kepada<br />
majalah detik.<br />
Edhy tak sendiri, Wakil Ketua Komisi VI DPR dari F-<br />
PDIP Aria Bima mengungkapkan hal serupa. Ia khawatir<br />
pendelegasian berlarut-larut akan mengancam<br />
kinerja BUMN dan merugikan keuangan negara. Apa-<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
nasional<br />
Dahlan Iskan disambut para<br />
pelaku Usaha Kecil Menengah<br />
(UKM) nasabah PT. Permodalan<br />
Nasional Madani (PNM) di<br />
Bandung, Jawa Barat.<br />
ANTARA/Agus Bebeng<br />
lagi SK ini juga memberi wewenang kepada direksi<br />
BUMN untuk melakukan penjualan aset bernilai kurang<br />
dari Rp 500 miliar.<br />
Padahal menurut UU No. 17/2003 tentang Keuangan<br />
Negara dan UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan<br />
Negara, penjualan aset BUMN harus mendapat persetujuan<br />
DPR, Presiden, dan Menteri Keuangan.<br />
“Kami sudah memutuskan menolak, tapi Dahlan<br />
Iskan tetap berkeras dan memberlakukan keputusannya.<br />
Kami juga minta ditunda dulu pemberlakuannya,”<br />
cetus Eddy. Anggota DPR yang tak sabar lantas<br />
mengajukan penggunaan hak interpelasi terhadap<br />
Kepmen BUMN No. 236/<br />
MBU/2011.<br />
Namun Dahlan tak<br />
mau mengalah. Ia bingung<br />
dengan sikap DPR.<br />
Menurutnya kesepakatan<br />
dalam rapat kerja dengan<br />
DPR adalah melakukan<br />
perbaikan terhadap<br />
keputusan pendelegasian<br />
kewenangan itu. Ia juga<br />
mengusulkan untuk meminta<br />
fatwa hukum dari<br />
Mahkamah Agung (MA).<br />
“Sebenarnya saya tidak paham maksud interpelasi<br />
itu. Beberapa anggota DPR memang ngotot berpendapat<br />
itu melanggar hukum. Kami ngotot sama<br />
sekali tidak melanggar hukum. Sebenarnya jalan yang<br />
paling fair adalah minta fatwa MA,” jelas Dahlan.<br />
Dahlan juga tak kehilangan akal. Pada Jumat 13<br />
April 2012, ia menandatangani tiga surat keputusan<br />
(SK) pendelegasian kewenangan pemerintah kepada<br />
Direksi BUMN, Dewan Komisaris, dan Pejabat Eselon<br />
I di Kementerian BUMN.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
nasional<br />
Dahlan Iskan (tengah),<br />
didampingi artis Artika Sari<br />
Dewi (kiri) dan Direktur Utama<br />
Bank Mandiri Zulkifli Zaini<br />
(kanan), menawarkan e-Toll<br />
Card di gerbang tol Cililitan,<br />
Jakarta.<br />
Rengga Sancaya/detikfoto<br />
Tiga surat itu adalah, SK Menteri BUMN No. 164/<br />
MBU/2012 tentang Penetapan Sebagian Kewenangan<br />
Pemerintah Selaku Pemegang Saham kepada Dewan<br />
Komisaris dan Direksi, SK Menteri BUMN No. 165/<br />
MBU/2012 tentang Penetapan Sebagian Kewenangan<br />
Pemerintah Selaku Pemilik Modal pada Perusahaan<br />
Umum kepada Dewan Pengawas dan Direksi, dan SK<br />
Menteri BUMN No. 166/MBU/2012 tentang Penetapan<br />
Sebagian Kewenangan Pemerintah Selaku Pemilik<br />
Modal BUMN kepada Pejabat Eselon I di Kementerian<br />
BUMN.<br />
Pada waktu bersamaan<br />
Dahlan mencabut Kepmen<br />
No. 236/MBU/2011. Munculnya<br />
surat keputusan baru ini<br />
secara otomatis ‘membatalkan’<br />
permohonan interpelasi<br />
yang diajukan DPR. Pasalnya,<br />
pencabutan objek interpelasi<br />
turut mencabut interpelasi.<br />
“Karena objek sudah tidak<br />
ada maka untuk apa<br />
interpelasi itu? Kami perlu<br />
pelajari lagi untuk menyikapinya,” jelas Refrizal, Anggota<br />
Komisi VI dari F-PKS.<br />
Tiga fraksi yakni F-PG, F-PKS dan F-PKB sudah<br />
memerintahkan agar anggotanya mencabut dukungan<br />
mereka atas usulan interpelasi ini. Namun DPR tidak<br />
dapat menyikapi keputusan baru ini secara cepat.<br />
Pasalnya, tiga SK baru itu ditandatangani tepat sehari<br />
sebelum DPR reses hingga tiga pekan ke depan.<br />
Tak berhenti di situ, Dahlan juga melancarkan serangan.<br />
Saat DPR reses, ia justru merombak direksi<br />
Pertamina (Persero). Melalui surat keputusan No. 186/<br />
MBU/ 2012, ia mengganti lima direksi Pertamina.<br />
(AMI/YOG)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
nasional<br />
Mendongkrak<br />
Ical,<br />
Menggoyang<br />
Golkar<br />
Popularitas Ical masih di<br />
bawah Megawati dan Prabowo.<br />
Tapi Ical dan kelompoknya<br />
dengan pede ingin jadi capres<br />
Golkar. Muncul polemik.<br />
Reporter: Aryo Bhawono<br />
foto: reuters<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
nasional<br />
Aburizal Bakrie hadir dalam<br />
acara peluncuran novel 'Anak<br />
Sejuta Bintang' di Museum<br />
Nasional, Jakarta Pusat.<br />
Rachman Haryanto/detikfoto<br />
Suhu politik di Partai Golkar memanas 2012<br />
ini. Pemicunya soal calon presiden (capres)<br />
yang akan dimajukan pada Pemilu Presiden<br />
2014 mendatang.<br />
Aburizal Bakrie, ketua umum partai berlambang<br />
beringin ini, ingin dirinya lah yang menjadi capres itu.<br />
Namun niat ini tidak bisa begitu saja dapat diwujudkan.<br />
Meski jadi ketua, tidak berarti mantan Menko Kesra itu<br />
otomatis jadi capres. Banyak sandungan mengadang.<br />
Ical, memang sudah berkali-kali tanpa ragu menyatakan<br />
siap menjadi capres Golkar. Ditemui menjelang<br />
‘Temu Nasional Kader Penggerak Pemerintahan<br />
Partai Golkar” di kantor DPP Partai Golkar, Slipi,<br />
Jakarta, Sabtu 14 April<br />
2012, Ical menyatakan<br />
pencapresan dirinya atas<br />
permintaan DPD I dan<br />
DPD II Golkar.<br />
“Sebagai orang yang<br />
selalu mempunyai niat<br />
baik kepada negara, saya<br />
siap,” kata Ical.<br />
Namun faktanya, elektabilitas<br />
masih menjadi<br />
pil pahit bagi Ical. Inilah<br />
sandungan pertama Ical. Fakta elektabilitas ini terungkap<br />
melalui survei internal. Golkar menunjuk salah<br />
satu lembaga survei untuk mengadu elektabilitas<br />
Ical dengan tokoh lain di luar partai.<br />
Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham mengungkapkan<br />
hasil survei menunjukkan elektabilitas<br />
Ical masih di bawah Megawati, Ketua Umum PDIP dan<br />
Prabowo Subianto, Capres Gerindra.<br />
Elektabilitas Mega mencapai 18%, Prabowo 17%,<br />
sedangkan Ical cuma 16%. Meski begitu, kubu Ical<br />
tidak menjadi rendah diri. “Kami masih percaya diri.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
nasional<br />
“<br />
2010, elektabilitas Ical<br />
berkisar pada 3-7%, lalu<br />
pada tahun 2011 menjadi<br />
7-10%. “Elektabilitas 16%<br />
pada 2012 menurutnya<br />
merupakan peningkatan<br />
yang berjenjang,”<br />
Toh, survei dilakukan secara terbuka,” ungkap Idrus.<br />
Idrus enggan memberikan penjelasan metode survei.<br />
Ia hanya memastikan survei ini dilakukan secara<br />
terbuka melalui lembaga survei nasional.<br />
Meski kalah dibanding Mega dan Prabowo, diyakini<br />
pada akhirnya Ical bisa mengalahkan Mega dan<br />
Prabowo. Data survei Golkar, popularitas sang ketua<br />
umum ini terus menanjak.<br />
Idrus memaparkan, survei ini tidak dapat dipandang<br />
secara terpisah. Golkar tidak hanya mengukur elektabilitas<br />
Ical sekali ini saja. Pengukuran elektabilitas<br />
tahunan dilakukan setiap tahun<br />
sejak 2010.<br />
Tahun 2010, elektabilitas Ical<br />
berkisar pada 3-7%, lalu pada<br />
tahun 2011 menjadi 7-10%. “Elektabilitas<br />
16% pada 2012 menurutnya<br />
merupakan peningkatan yang<br />
berjenjang,” tegas Idrus.<br />
Wakil Sekjen Golkar Tantowi<br />
Yahya menambahkan, Ical sudah<br />
punya modal yang cukup dari internal<br />
partai. Dibandingkan tokoh Golkar lainnya, yakni<br />
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung<br />
dan mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf<br />
Kalla, Ical masih unggul.<br />
“Untuk internal Ical masih yang paling kuat,” jelasnya.<br />
Hasil survei ini pun mendapat sambutan dari Fraksi<br />
Partai Golkar di DPR. Mereka menginstruksikan anggota<br />
DPR dari Fraksi Partai Golkar agar melakukan<br />
kampanye untuk mendongkrak elektabilitas Ical.<br />
‘Kampanye dini’ ini tertuang dalam surat fraksi<br />
bernomor INT.00.<strong>21</strong>30 tertanggal 26 Maret 2012 yang<br />
minta anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar untuk<br />
membeli 1.000 tas bergambar Ical. Tas ini nantinya<br />
“<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
nasional<br />
Aburizal Bakrie naik ojeg saat<br />
bersilaturahmi dengan warga<br />
Cigudeg, Bogor.<br />
dok. golkar<br />
akan diisi dengan sembilan bahan pokok (sembako)<br />
dan dibagikan kepada konstituen.<br />
Selain elektabilitas, pencapresan Ical juga masih terganjal<br />
jaminan politik. Untuk menyiasatinya, kemudian<br />
dilakukan pemajuan jadwal Rapat Pimpinan Nasional<br />
Khusus (Rapimnasus) pada 2012 ini. Rapimnasus yang<br />
rencananya digelar pada Oktober dimajukan jadi Juli.<br />
Ketua Litbang DPP Partai Golkar Indra J. Piliang<br />
mengaku pemajuan jadwal ini bertujuan untuk mengusung<br />
Ical sebagai capres.<br />
“Untuk berkomitmen<br />
bahwa ketua umum sangat<br />
layak menjadi calon<br />
presiden. Artinya komitmen<br />
didapatkan dulu,<br />
apakah ada dukungan<br />
untuk ketua umum atau<br />
tidak? Sehingga kita punya<br />
politik yang lebih<br />
ringan pada awal 2013,”<br />
ungkapnya.<br />
Pemajuan jadwal ini<br />
diklaim didukung oleh 27<br />
dari 33 DPD Partai Golkar di tanah air. Mereka juga<br />
turut mendukung pengusungan Ical sebagai capres<br />
Golkar.<br />
Namun langkah Ical untuk mendapat jaminan politik<br />
ini belum berjalan mulus. Ketua Dewan Pertimbangan<br />
Partai Golkar Akbar Tandjung mengkritik langkah<br />
Ical cs untuk penentuan capres mengabaikan prinsip<br />
demokrasi.<br />
Menurut Akbar, sudah terjadi penggiringan pencapresan<br />
sebelum Rapimnasus digelar. Padahal secara<br />
organisasi, pengusungan harus melalui tahap uji kelayakan.<br />
“Rapimnasus akan melihat hasil surveinya. Harus-<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
nasional<br />
nya itu kan masih belum tentu siapa calonnya,” tegasnya.<br />
Ketua DPP Golkar Hadjrianto Tohari kembali mengingatkan<br />
peningkatan elektabilitas Ical dalam hasil<br />
survei masih belum kuat. Secara organisasi, Golkar<br />
belum menentukan lembaga survei yang akan digunakan<br />
untuk menjadi referensi Rapimnasus kelak.<br />
(ARY/YOG)<br />
Rapimnas Vs Konvensi<br />
dok. golkar<br />
Golkar memang melalui jalan berliku dalam<br />
mengusung capres. Pada periode kepemimpinan<br />
Akbar Tandjung, mereka menentukan capres<br />
melalui konvensi. Pada 2004, Akbar yang saat itu<br />
menjabat sebagai ketua umum kalah dari Wiranto.<br />
Namun kader Golkar lainnya, JK tetap<br />
mengajukan diri sebagai cawapres bersama<br />
SBY. Menang di pilpres 2004, JK lantas<br />
mengambil alih tampuk kepemimpinan<br />
Golkar.<br />
Pada 2009, Golkar mengajukan JK<br />
sebagai capres melalui jalur Rapimnas.<br />
Rapimnas ini hanya diselenggarakan tiga<br />
pekan sebelum pemilu 2009 digelar, dan<br />
JK yang berpasangan dengan Wiranto<br />
mengalami kekalahan.<br />
Tampuk Ketua Umum Partai Golkar lalu<br />
digantikan oleh Ical melalui Musyawarah<br />
Nasional VIII di Pekanbaru, Riau. Golkar<br />
lantas memilih untuk bergabung dengan koalisi pemerintah<br />
yang mengalahkan JK dalam Pemilu 2009.<br />
Dari sejarah itu, capres Golkar baik diputus melalui<br />
konvensi ataupun Rapimnas, kalah dalam Pemilu.<br />
Lantas akan seperti apa nasib Ical? (ARY/YOG)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
nasional<br />
Hitam Putih<br />
Sudomo<br />
“Kita dulu memang berbeda<br />
pandangan, tapi saya tidak dendam,”<br />
kata AM Fatwa tentang sosok<br />
almarhum Sudomo.<br />
Reporter: Bahtiar Rifai<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
nasional<br />
Soeharto bersalaman dengan<br />
Sudomo di suatu acara.<br />
arsip negara<br />
Tahun 1982. AM Fatwa tengah memacu<br />
kendaraannya di Jl. Pattimura, Kebayoran,<br />
Jakarta. Di lokasi yang tak jauh dari masjid Al<br />
Azhar itu, ia didekati oleh dua orang pemuda<br />
berboncengan sepeda motor. Tanpa ba-bi-bu, mereka<br />
mengayunkan celurit ke bekas Wakil Ketua MPR itu.<br />
Senjata tajam itu mengenai kepala Fatwa. Darah<br />
mengucur dengan deras. Dalam kondisi berlumuran<br />
darah itu, Fatwa masih mampu melarikan mobilnya<br />
ke Rumah Sakit Mintohardjo di Bendungan Hilir. Di RS<br />
milik Angkatan Laut (AL) itu, Fatwa mendapatkan 12<br />
jahitan. Beruntung nyawanya<br />
selamat.<br />
Peristiwa 30 tahun lalu<br />
itu masih teringat jelas<br />
oleh Fatwa. Kejadian itu<br />
merupakan rangkaian<br />
ketegangan antara ia<br />
dengan Jenderal Sudomo.<br />
Dua tahun sebelumnya,<br />
Fatwa disiksa oleh<br />
anak buah Sudomo karena<br />
ikut menandatangani<br />
Petisi 50. Gugatannya<br />
atas penyiksaan itu berujung<br />
teror. Fatwa pernah<br />
ditangkap Sudomo dan dipenjara 18 tahun pascaperistiwa<br />
Tanjung Priok 1984.<br />
Kini Sudomo telah tiada. Fatwa mengaku tak menaruh<br />
dendam sedikit pun kepada Sudomo. Sudah<br />
sejak lama ia melupakan pengalaman kelamnya itu.<br />
Hubungannya dengan Sudomo menjelang meninggal<br />
pun baik-baik saja. Ia pernah diberi mobil saat keluar<br />
dari penjara pada tahun 1994. Ia juga pernah menggelar<br />
syukuran ketika Sudomo kembali masuk Islam<br />
pada 1997.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
nasional<br />
“Kita dulu memang berbeda pandangan, tapi saya<br />
tidak dendam,” ujarnya.<br />
Harmoko sedang memfoto<br />
Sudomo.<br />
arsip negara<br />
l l l<br />
Sudomo mengembuskan napas terakhirnya pada<br />
Rabu 18 April 2012 di Rumah Sakit Pondok Indah.<br />
Loyalis penguasa Orde Baru, Soeharto, itu menderita<br />
penyempitan di bagian pembuluh otak. Ia dimakamkan<br />
secara kenegaraan di TMP Kalibata. Wakil Presiden<br />
Boediono bertindak sebagai inspektur upacara.<br />
Sebelum ditunjuk sebagai Pangkopkamtib 1978-<br />
1983, Sudomo menduduki jabatan Kepala Staf TNI<br />
AL. Pria kelahiran Malang, Jawa Timur, 1926 itu, kemudian<br />
menjadi anggota<br />
Majelis Permusyawaratan<br />
Rakyat (MPR), Menteri<br />
Tenaga Kerja (1983-1988),<br />
Menkopolkam (1988-<br />
1993), dan Ketua Dewan<br />
Pertimbangan Agung<br />
(1993-1998).<br />
Sepanjang kariernya,<br />
kehidupan Sudomo banyak<br />
diwarnai kontroversi.<br />
Sejarawan Lembaga<br />
Ilmu Pengetahuan Indonesia<br />
(LIPI) Asvi Warman Adam menyebut begitu<br />
sulit untuk mendefinisikan warna kehidupan Sudomo.<br />
Sudomo seperti memiliki dua sisi, yaitu antagonis dan<br />
protagonis.<br />
“Akan selalu ada orang yang berterima kasih pada<br />
Sudomo. Tapi dari sisi korban pelanggaran HAM, Orde<br />
Baru, menyengsarakan mereka,” kata Asvi.<br />
Menurutnya, ada catatan sejarah yang diukir oleh<br />
Sudomo, yakni saat berupaya membebaskan Papua<br />
dari Belanda. Sudomo yang masih berpangkat kolonel<br />
AL, memimpin tiga kapal torpedo ke Papua pada 1962.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
nasional<br />
Suasana di rumah duka.<br />
dikhy s/detikfoto<br />
Ketiga kapal itu dihadang oleh kapal perusak Belanda.<br />
Satu kapal, KRI Macan Tutul tenggelam. Komodor Yos<br />
Sudarso tewas dalam kejadian itu.<br />
Peristiwa itu penuh kontroversi, karena menurut<br />
Asvi amat aneh mengapa TNI Angkatan Udara tak<br />
mem-backup operasi itu. Belakangan, kejadian itu<br />
memicu hubungan tidak harmonis antara TNI AU dan<br />
AL. KASAU saat itu Surjadi Surjadarma dicopot dan<br />
digantikan Oemar Dhani.<br />
Jabatan Sudomo saat menjadi<br />
Pangkopkamtib penuh<br />
dengan peristiwa berdarah.<br />
Dekade awal kepemimpinan<br />
Soeharto diwarnai banyaknya<br />
peristiwa penembakan<br />
misterius atau petrus. Mayat-mayat<br />
ditemukan dalam<br />
karung, kolong jembatan,<br />
atau tergenang di selokan.<br />
Dalam otobiografinya, Soeharto<br />
mengakui mendalangi<br />
operasi petrus sebagai shock<br />
therapy maraknya premanisme.<br />
Komnas HAM masih menyelidiki kasus petrus itu.<br />
Ketua Subkomisi Pemantauan Komnas HAM, Johny<br />
Nelson, menyatakan, Sudomo harus bertanggung<br />
jawab. Namun, sebelum hasil penyelidikan Komnas<br />
HAM diplenokan pada Mei mendatang, Sudomo, aktor<br />
sejarah petrus yang masih tersisa, meninggal.<br />
Sudomo juga diduga mendalangi pembantaian<br />
petani di Lampung tahun 1989. Sebanyak 88 orang<br />
hilang, 164 orang ditangkap dan ditahan, 48 diadili<br />
sewenang-wenang, dan 167 lainnya tewas. Sudomo<br />
pernah dimintai keterangan oleh Komnas HAM dalam<br />
kasus pelanggaran HAM berat ini, tetapi ia mengaku<br />
tidak tahu.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
nasional<br />
Wapres Boediono menjadi irup<br />
pemakaman Sudomo.<br />
dikhy s/detikfoto<br />
Tahun 1990-an, Sudomo yang waktu itu menjabat<br />
Menkopolkam menggagas proyek Sumbangan Dana<br />
Sosial Berhadiah (SDSB), semacam judi tebak nomor.<br />
Misinya untuk membantu dana olahraga. Akan tetapi,<br />
masyarakat makin miskin akibat membeli SDSB itu.<br />
SDSB itu didemo oleh para ulama. Tokoh reformasi<br />
Amien Rais sering menyindir istilah SDSB itu dengan<br />
kalimat “Sudomo Datang Semua Bubrah (kacau<br />
balau).”<br />
Lain orang, lain pula memandangnya. Pemerintah<br />
melalui Presiden Susilo<br />
Bambang Yudhoyono<br />
(SBY) menisbatkan Sudomo<br />
sebagai salah satu<br />
putra terbaik bangsa Indonesia.<br />
Sudomo berjasa<br />
mengembalikan Papua<br />
ke pangkuan RI. Melalui<br />
jabatannya di pemerintahan,<br />
Sudomo juga banyak<br />
memberikan sumbangsih<br />
pembangunan.<br />
“Saya kira banyak yang<br />
almarhum lakukan untuk<br />
negara kita, untuk bangsa kita di masa damai maupun<br />
di masa kita menghadapi ancaman dari negara lain,”<br />
ucap SBY.<br />
Di mata keluarga, Sudomo adalah tipe kepala keluarga<br />
yang disiplin, tapi juga lucu. Martini Yuanita<br />
Ampera Putri, anak Sudomo dari hasil pernikahannya<br />
dengan Fransisca Piay, mengatakan, suatu ketika<br />
ayahnya ingin mengajak nonton film. Uniknya, ajakan<br />
itu disampaikan melalui sepucuk surat.<br />
“Siapa yang nggak mau ikut? Kalau mau ikut check<br />
list filmnya, kalau nggak mau, nggak usah,” kata Martini.<br />
(IYE/YOG)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
hukum<br />
Kekalahan<br />
berseri Nissan<br />
“Saya sebenarnya penggemar Nissan. Jadi saya ini dan<br />
Nissan itu ibaratnya benci tapi rindu.”<br />
Reporter: Irwan Nugroho<br />
Ludmilla Arif meninggalkan gedung Pengadilan<br />
Negeri Jakarta Selatan dengan lega.<br />
Sudah enam kali, ia harus izin ke atasannya<br />
untuk mengikuti sidang banding yang dilayangkan<br />
PT Nissan Motor Indonesia (NMI). Kini, karyawati<br />
sebuah perusahaan di kawasan SCBD, Jaksel, itu, bisa<br />
kembali kerja dengan tenang.<br />
Tapi yang lebih membuat ibu dua anak ini gembira<br />
adalah putusan hakim Mohammad Razzad. Hakim<br />
menolak banding Nissan agar putusan Badan Penyelesaian<br />
Sengketa Konsumen (BPSK) dibatalkan. Pada<br />
16 Februari, BPSK memenangi gugatan yang diajukan<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
hukum<br />
Ludmilla Arif dan Aryo<br />
detikfoto<br />
Milla, panggilan akrabnya, terhadap raksasa otomotif<br />
asal Jepang itu.<br />
BPSK menyatakan iklan irit bahan bakar minyak<br />
(BBM) pada mobil keluaran Nissan, March, melanggar<br />
ketentuan. BPSK juga menghukum Nissan mengembalikan<br />
uang Rp 150 juta yang digunakan Milla untuk<br />
membeli mobil March itu. Transaksi jual-beli antara<br />
Milla dan Nissan pun dinyatakan batal hari itu juga.<br />
“Alhamdulillah, hakim PN Jaksel menguatkan keputusan<br />
BPSK,” kata Milla, saat ditemui majalah detik<br />
usai persidangan Selasa, 17 April 2012.<br />
Gugatan Milla terhadap Nissan di BPSK bermula<br />
saat ia membeli Nissan March tipe 1,2 AT (automatic)<br />
pada 2011. Milla jatuh hati pada March setelah membaca<br />
berita yang menyebut konsumsi BBM mobil itu<br />
mencapai 18 km per liter. Selain berita, Milla juga<br />
mendapat informasi langsung dari sales Nissan yang<br />
menggelar pameran di Senayan City. Di brosur iklan,<br />
tercantum Nissan March yang bertransmisi manual<br />
mengonsumsi BBM 1 liter untuk <strong>21</strong>,8 km berdasarkan<br />
artikel majalah AutoBild edisi 197.<br />
Tapi, setelah dikendarai selama 1-2 bulan, Milla<br />
mendapati konsumsi BBM mobilnya tak seperti yang<br />
dijanjikan. Untuk satu liter BBM jenis pertamax, mobil<br />
Milla yang berwarna silver metalik itu hanya bisa<br />
menempuh jarak 7,9 sampai 8,5 Km. “Dalam hati kok,<br />
duh, bentar-bentar isi bensin. Jadi sangat boros,” ucap<br />
warga Warung Buncit, Jaksel, ini.<br />
Milla yang menganggap Nissan telah berbohong<br />
berulang kali mengajukan komplain ke pihak NMI. Ia<br />
juga menanyakan langsung melalui surat elektronik<br />
perihal borosnya konsumsi BBM itu ke markas Nissan<br />
di Jepang. Namun, tak pernah ada jawaban memuaskan.<br />
Akhirnya seorang diri ia mengajukan gugatan ke<br />
BPSK pada Oktober 2011.<br />
Milla minta Nissan mengembalikan uang pembeli-<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
hukum<br />
Milla dan pengacaranya, David Tobing<br />
detikfoto<br />
an mobil March itu sebesar Rp 159 juta. Tapi, pihak<br />
Nissan hanya bersedia membeli sesuai harga second<br />
sebesar Rp 138 juta. Pembelian kembali itu pun bukan<br />
pengakuan kesalahan dari Nissan, melainkan semata-mata<br />
untuk menghormati kekecewaan konsumen.<br />
Akhirnya, BPSK mengambil jalan tengah. Nissan<br />
harus membeli kembali mobil milik Milla seharga Rp<br />
150 juta.<br />
“Saya bilang, kalau cuma Rp 138 juta saya nggak<br />
akan ke BPSK. Mending saya jual saja sendiri,” ucap<br />
Milla.<br />
Namun, rupanya putusan<br />
BPSK tak seketika<br />
membuat uang Milla<br />
kembali. Nissan yang<br />
menudingnya berbuat<br />
tipu muslihat, mengajukan<br />
banding. Di PN Jaksel,<br />
Milla tak sendiri lagi.<br />
Pengacara publik David<br />
Tobing mendampinginya<br />
untuk memberi bantuan<br />
hukum. Di samping itu, muncul dukungan dari pengguna<br />
March lainnya yang mengeluhkan hal sama.<br />
Kepada majalah detik, Aryo, yang juga pemilik<br />
March mengatakan, saat baru naik mobilnya selama<br />
empat hari, ia merasa March sangat boros. Ia pernah<br />
menguji konsumsi mobilnya itu dengan meluncur dari<br />
Depok, Monas, dan kembali ke Depok. Hasilnya, ratarata<br />
mobil itu menghabiskan BBM 1 liter per 10 km.<br />
Aryo pun sudah mengajukan komplain ke bengkel<br />
Nissan maupun ke Kantor Pusat NMI di Jl. TB Simatupang,<br />
Jaksel. Sama seperti Milla, ia juga tak mendapat<br />
jawaban yang memuaskan. Bedanya, bila Milla<br />
menempuh jalur hukum, Aryo melakukan aksi gila<br />
dengan menempelkan stiker boros BBM di mobil dan<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
hukum<br />
Ludmilla Arif dan mobilnya Nissan<br />
March<br />
detikfoto<br />
kaosnya. Ia tak takut, meski beberapa kali ‘diteror’<br />
setelah aksi itu.<br />
Aryo menyayangkan Nissan yang tak memperlakukan<br />
konsumen secara elegan. Berbekal putusan<br />
sengketa Milla dan Nissan, maka Aryo pun berencana<br />
mengikuti jejak rekan sesama penderitaan itu ke<br />
BPSK. “Saya sebenarnya penggemar Nissan. Jadi<br />
saya ini dan Nissan itu ibaratnya benci tapi rindu,” kata<br />
Aryo yang mengoleksi dua mobil Nissan klasik ini.<br />
David Tobing minta Nissan<br />
beriklan secara jujur.<br />
Mengutip amar putusan<br />
BPSK, Nissan telah memasang<br />
iklan yang tidak<br />
benar atau mengandung<br />
janji yang belum pasti.<br />
Hal itu tegas dilarang dalam<br />
UU No. 8 Tahun 1999<br />
tentang Perlindungan<br />
Konsumen.<br />
Pihak Nissan berulang<br />
kali menyangkal March<br />
boros BBM. Nissan telah<br />
melakukan empat kali tes terhadap mobil Milla. Dari<br />
pengetesan itu, total bahan BBM yang digunakan 3,19<br />
liter untuk jarak 80 km dari pom bensin Ciputat hingga<br />
Rorotan PP. Tes juga dilakukan atas mobil Aryo, dan<br />
Nissan mengklaim tak ada masalah.<br />
Kuasa Hukum Hinca Panjaitan menegaskan Nissan<br />
beriklan secara jujur terhadap produk March. Bukti<br />
yang dibawa Milla ke pengadilan adalah klaim BBM<br />
March di pemberitaan. Berita adalah produk jurnalistik<br />
yang beda dengan iklan. Sementara Manajer Pemasaran<br />
NMI Indrie Hadiwidjaja mengatakan pihaknya<br />
akan kasasi ke Mahkamah Agung. (WAN/YOG)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
hukum<br />
Iklan Irit Bikin Menjerit<br />
Reporter: Syubhan Akib<br />
Gugatan Ludmilla Arif (Milla)<br />
terhadap produsen mobil<br />
March miliknya, PT Nissan<br />
Motor Indonesia (NMI), bisa jadi yang<br />
pertama kali di Indonesia. Milla merasa<br />
konsumsi BBM mobilnya sangat<br />
boros, tak seperti yang dijanjikan dalam<br />
iklan March. Oleh Badan Penyelesaian<br />
Sengketa Konsumen (BPSK),<br />
gugatan Milla itu dimenangkan. Nissan<br />
wajib mengembalikan duit Milla<br />
sebesar Rp 150 juta, lebih rendah Rp<br />
9 juta dari uang yang dipakainya untuk<br />
membeli mobil itu.<br />
Di luar negeri, kasus yang sama<br />
pernah terjadi pada 2012 ini. Seorang<br />
wanita warga Los Angeles, Amerika<br />
Serikat (AS) bernama Heater Peters,<br />
menggugat produsen mobil Jepang,<br />
Honda. Peters adalah pemilik mobil<br />
Civic Hybrid buatan Honda tahun<br />
2006. Ia jengkel dengan klaim irit BBM<br />
Honda pada mobil itu.<br />
Menurut Peters, dalam iklannya,<br />
Honda mengklaim, efisiensi mobil<br />
kelas sedan itu adalah 50 mpg atau<br />
sekitar <strong>21</strong>,2 km per liter. Namun, ternyata<br />
mobil yang dipakainya memiliki<br />
tingkat efisiensi lebih rendah, sekitar<br />
12,7 km per liter. Karena merasa<br />
ditipu, ia pun melayangkan gugatan<br />
kepada Honda.<br />
Peters menuntut Honda membayar<br />
ganti rugi sebesar US$ 10 ribu atau<br />
sekitar Rp 90 juta, karena ia harus<br />
membeli BBM lebih banyak untuk mobilnya.<br />
Februari 2012 lalu, pengadilan<br />
Los Angeles mengabulkan gugatan<br />
Peters itu. Honda diwajibkan membayar<br />
US$ 9,867 kepada Peters, angka<br />
yang mendekati nilai gugatannya.<br />
“Ini adalah kemenangan bagi pemilik<br />
Civic Hybrid di mana pun,” ujar<br />
Peters kepada AFP saat itu.<br />
Honda sebelumnya mengumumkan<br />
bahwa baterai Civic hybrid keluaran<br />
2006-2008 lebih cepat rusak daripada<br />
yang diperkirakan. Akibat dari itu,<br />
mobil pun lebih bergantung pada mesin<br />
bensinnya, dan praktis membuat<br />
bensin lebih boros. (WAN/YOG)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
hukum<br />
Karena Nuki<br />
Terjerumuslah Siti<br />
Bekas Menteri kesehatan Siti Fadilah Supari dijerat kasus<br />
korupsi oleh Mabes Polri. Ia ditetapkan sebagai tersangka.<br />
Siti menuding ada pihak yang ingin menjerumuskannya.<br />
Reporter: Isfari Hikmat dan Irwan Nugroho<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
hukum<br />
Gedung KPK<br />
dikhy/detikfoto<br />
Siti Fadilah Supari memilih berdiam diri di<br />
rumahnya nan asri di Kompleks Billy Moon,<br />
Pondok Kelapa, Jakarta Timur (Jaktim). Sejak<br />
akhir pekan ke-2 April 2012, nama bekas<br />
Menteri Kesehatan ini menghiasi media massa. Ia ditetapkan<br />
jadi tersangka kasus korupsi di Departemen<br />
Kesehatan (kini Kementerian Kesehatan) tahun 2005.<br />
“Saya berani keluar rumah setelah ada pengacara<br />
saya, Sitorus Situmorang,” ucap anggota Dewan Pertimbangan<br />
Presiden (Wantimpres) itu.<br />
Status Siti pertama kali diungkap bekas anak buahnya,<br />
Mulya Hasjmy dan Hasnawati, di Pengadilan<br />
Tipikor, Jumat 13 April 2012. Mulya saat itu bersaksi<br />
untuk kasus pengadaan alat kesehatan (alkes) wabah<br />
flu burung tahun 2007.<br />
Terdakwanya, M. Naguib,<br />
bekas direktur pemasaran<br />
sebuah anak perusahaan<br />
Indofarma Tbk.<br />
Mulya sendiri merupakan<br />
terdakwa dalam kasus<br />
yang disidik KPK itu.<br />
Sementara Siti juga berulang<br />
kali diperiksa KPK.<br />
Menurut Mulya, bekas<br />
Kepala Pusat Penanggulangan<br />
Masalah Kesehatan<br />
di Depkes, itu, ia mendatangi Mabes Polri dua<br />
pekan sebelumnya. Di sana, ia diperiksa sebagai saksi<br />
dalam kasus pengadaan alkes untuk Kejadian Luar<br />
Biasa (KLB) Depkes tahun 2005. “Untuk tersangka Siti<br />
Fadilah Supari,” kata Mulya. Informasi yang sama juga<br />
diungkapkan Hasnawati, stafnya.<br />
Mulya melanjutkan, kasus itu bermula dari permintaan<br />
alkes oleh dua rumah sakit, yaitu RS Sulianti<br />
Saroso Jakarta dan RS Haji Sahudin, Aceh Tenggara.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
hukum<br />
“<br />
Saat itu, Budiarto yang baru<br />
divonis 5 tahun penjara dalam<br />
kasus rontgen portable milik<br />
Depkes menyebut Nuki adalah<br />
adik Soetrisno.<br />
Saat itu Mulya baru menjabat sebagai Kepala Pusat<br />
Penanggulangan Masalah Kesehatan. Sebelumnya,<br />
dia bertugas sebagai Kadinkes Provinsi Aceh.<br />
Sebagai kuasa pengguna anggaran dan pejabat<br />
pembuat komitmen (PPK), Mulya langsung membentuk<br />
panitia pengadaan alkes. Namun, tak satu pun<br />
dari mereka yang memenuhi sertifikat pengadaan barang<br />
dan jasa pemerintah. Karena situasi mendesak,<br />
ia menggunakan langkah cepat dengan penunjukan<br />
langsung sesuai ketentuan Keppres No. 80/2003.<br />
Tak berapa lama, tiba-tiba ia didatangi empat orang<br />
yang mengaku dari PT Indofarma. Mereka mengatakan<br />
Menkes Siti telah menyetujui proyek pengadaan alkes<br />
KLB untuk dua RS itu. Mulya kaget, karena proyek itu<br />
“<br />
belum pernah diumumkan<br />
ke publik. Tak langsung<br />
percaya, Mulya pun<br />
menemui Siti. Menurut<br />
Mulya, Siti membenarkan<br />
sambil tersenyum.<br />
“Iya benar itu, tolong<br />
bantu, ya,” kata Mulya<br />
menirukan Siti.<br />
Di antara empat orang itu, terdapat nama Nuki, seorang<br />
supplier alkes. Nuki disebut-sebut merupakan<br />
adik ipar bekas Ketua Umum Partai Amanat Nasional<br />
(PAN) Soetrisno Bachir. Pada 2010, namanya pernah<br />
diucapkan oleh bekas Komisaris PT Kimia Farma,<br />
Budiarto. Saat itu, Budiarto yang baru divonis 5 tahun<br />
penjara dalam kasus rontgen portable milik Depkes<br />
menyebut Nuki adalah adik Soetrisno. Nuki lah penikmat<br />
terbesar proyek itu.<br />
Status tersangka Siti awalnya masih ditutupi Mabes<br />
Polri. Namun kemudian tersingkap setelah Kejaksaan<br />
Agung mengaku menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya<br />
Penyidikan (SPDP) kasus alkes dari Mabes<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
hukum<br />
Yusril Ihza Mahendra<br />
dikhy/detikfoto<br />
Polri 28 Maret 2012. Di SPDP<br />
itu tertera nama Siti sebagai<br />
tersangka. Dijelaskan dalam<br />
SPDP itu, kasus alkes KLB<br />
Depkes sepanjang Oktober-<br />
November 2005 telah merugikan<br />
negara Rp 6.148.638.000.<br />
Selasa, 17 April 2012, Kabareskrim<br />
Komjen Pol Sutarman<br />
mengakui Siti telah berstatus<br />
tersangka. Menurut mantan<br />
Kapolda Metro Jaya itu, Siti telah<br />
datang atas inisiatif sendiri<br />
untuk diperiksa sehari sebelumnya.<br />
Siti terseret dalam kasus itu<br />
karena dianggap telah menyetujui<br />
penunjukan langsung<br />
pengadaan alkes oleh Mulya.<br />
Siti dikenai pasal 2 dan 3 UU<br />
Nomor 31/1999 tentang Pemberantasan Korupsi juncto<br />
pasal 56 KUHP.<br />
“Ada usulan pejabat pembuat komitmen yang menyebabkan<br />
Ibu harus ikut bertanggung jawab,” jelas<br />
Sutarman.<br />
Siti mengaku bingung dijadikan tersangka. Ia harus<br />
mengingat kembali apa kebijakannya yang salah. Perempuan<br />
asal Solo itu merasa tak melanggar UU. Ia<br />
curiga ada yang ingin menjebloskannya ke penjara.<br />
Untuk melawan itu, Siti telah menggandeng pengacara,<br />
salah satunya mantan Menkum HAM Yusril<br />
Ihza Mahendra.<br />
Ditanya apakah mengenal Nuki, Siti enggan menjawab.<br />
“Semua keterangan sudah saya klarifikasi ke<br />
Polri. Saya tak akan jawab hal-hal yang demikian,”<br />
ucap Siti. (WAN/YOG)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
hukum<br />
Vonis Ringan<br />
untuk Sang<br />
Pengendali<br />
Muhammad Nazaruddin divonis<br />
penjara 4 tahun 10 bulan oleh<br />
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.<br />
Hukuman itu dinilai terlalu ringan.<br />
KPK berjanji menggeber kasus<br />
Wisma Atlet.<br />
Reporter: Irwan Nugroho dan Bahtiar Rifai<br />
Muhammad Nazaruddin cengar-cengir.<br />
Tak ada rasa bersedih atau menyesal di<br />
wajah mantan Bendahara Umum Partai<br />
Demokrat itu.<br />
Jumat 20 April 2012, itu, Pengadilan Tindak Pidana<br />
Korupsi baru saja menjatuhkan vonis 4 tahun 10 bulan<br />
penjara untuk Nazar.<br />
Di salah satu episode kasus suap pembangunan<br />
Wisma Atlet SEA Games XXVI di Palembang, Sumatera<br />
Selatan, itu, Nazar juga didenda Rp 200 juta. Jika<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
hukum<br />
Nazaruddin bersama<br />
pengacaranya<br />
detikfoto<br />
tak membayar, ia harus<br />
meringkuk di tahanan<br />
selama 4 bulan.<br />
“Terdakwa terbukti<br />
secara sah dan meyakinkan<br />
bersalah melakukan<br />
tindak pidana korupsi,”<br />
kata Ketua Majelis Hakim<br />
Darmawati Ningsih.<br />
Kaburnya Nazar ke Kolombia<br />
saat kasus Wisma<br />
Atlet meledak awal 2011<br />
jadi pemberat. Gara-gara<br />
itu, negara harus mengeluarkan<br />
uang sangat<br />
besar untuk menyeretnya<br />
pulang. Ia juga tercatat<br />
sebagai anggota DPR yang telah memberikan contoh<br />
buruk bagi masyarakat dengan berbuat korup.<br />
Kepada Nazar, hakim mengatakan, hukuman penjara<br />
itu dikurangi masa tahanan. Tapi, rawat inapnya<br />
di rumah sakit tak masuk hitungan. Hakim juga<br />
menyatakan pemblokiran rekening miliknya tak bisa<br />
dibuka. “Pemblokiran itu masih diperlukan untuk<br />
perkara lain,” kata anggota majelis hakim, Masruddin<br />
Nainggolan.<br />
Nazar terbukti menerima fee dari kontraktor pembangunan<br />
Wisma Atlet, PT Duta Graha Indah (DGI). Fee<br />
itu berupa lima lembar cek bernilai Rp 4,675 miliar.<br />
Empat lembar cek Bank Central Asia (BCA) mengalir<br />
pada Februari 2011. Sedangkan, 1 cek bernilai Rp 335<br />
juta dari Bank Mega mengalir pada Maret berikutnya.<br />
Cek yang diserahkan oleh Manager Marketing DGI,<br />
Mohammad El Idris, itu diterima Wakil Direktur Keuangan<br />
Permai Group, Yulianis, dan juga Octarina<br />
Furi, pegawai holding company itu. Setelah dicairkan,<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
hukum<br />
Andi Mallarangeng<br />
ramses/detikfoto<br />
uang itu disimpan di brankas Nazar<br />
dan Neneng Sri Wahyuni, istrinya,<br />
di Kantor Permai Group, Jl. Warung<br />
Buncit, Jakarta Selatan.<br />
Bantahan Nazar bahwa ia bukan<br />
lagi pemilik Permai Group, dimentahkan<br />
hakim. Memang, sejak jadi<br />
anggota DPR pada 2009, ia telah<br />
mundur dari Permai Group. Namun<br />
faktanya, ia tetap pengendali holding<br />
itu. “Terdakwa adalah directing mind<br />
dari perusahaan itu,” ucap Masruddin.<br />
Karena posisi itulah Nazar dapat<br />
menggangsir APBN secara sistematis<br />
melalui perusahaannya. Ia<br />
menyalahgunakan wewenangnya<br />
sebagai anggota DPR agar PT DGI<br />
memperoleh tender Wisma Atlet.<br />
Ia mengatur sejumlah pertemuan<br />
pihak-pihak yang terlibat dalam proyek itu. Mereka<br />
adalah DGI, Direktur Marketing PT Anak Negeri Mindo<br />
Rosalina Manulang, Angelina Sondakh (Komisi X DPR),<br />
dan pejabat Kemenpora (Menpora Andi Mallarangeng<br />
dan Sesmen Wafid Muharam).<br />
Nazar menolak putusan itu. Usai persidangan, seperti<br />
biasa, ia kembali melempar tudingan. Bukan ke<br />
Ketua Umum PD Anas Urbaningrum, melainkan ke<br />
Menpora Andi Mallarangeng dan mantan koleganya di<br />
Komisi X DPR. Mereka, sebutnya, adalah pihak yang<br />
paling bertanggung jawab. Nazar juga menyangkal<br />
menyimpan uang hasil pencairan cek di dalam brankas.<br />
“Itu yang saya terkejut, melihat saja tidak pernah,”<br />
katanya.<br />
Beragam tanggapan muncul menyikapi vonis Nazar<br />
yang lebih rendah dari tuntutan jaksa itu. Sebelumnya,<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
hukum<br />
Angelina Sondakh<br />
rachman/detikfoto<br />
jaksa menuntutnya 7 tahun penjara.<br />
Elite PD dari kubu Anas gembira dengan putusan itu.<br />
Pasalnya, hakim menyebut uang dari Wisma Atlet itu<br />
tak terkait dengan pemenangan Anas dalam kongres<br />
PD <strong>21</strong>-23 Mei 2010 di Bandung, Jawa Barat.<br />
Sebelumnya, berulang kali Nazar menyebut uang<br />
miliaran rupiah mengalir untuk memenangkan Anas.<br />
Nazar sendiri timses<br />
Anas saat itu. “Itu bukti<br />
kami bersih. Kami sangat<br />
lega,” kata Ketua DPP PD<br />
Ramadhan Pohan.<br />
Sedangkan ICW kecewa.<br />
Seharusnya vonis Nazar<br />
sama atau bahkan lebih<br />
tinggi dibanding tuntutan<br />
jaksa. Perkara Nazar<br />
banyak. ICW berharap,<br />
pada kasus berikutnya itu,<br />
Nazar bisa mendapatkan<br />
hukuman yang lebih maksimal.<br />
“Nanti harus maksimal, karena yang terpenting kan<br />
kelanjutan pascavonis itu,” ucap Wakil Koordinator<br />
ICW Emerson Yuntho.<br />
KPK menghormati vonis itu. Putusan bersalah Nazar<br />
membuka peluang untuk melanjutkan pengusutan pihak-pihak<br />
lain yang terlibat. Setelah Nazar, KPK akan<br />
segera memeriksa Angie, yang sudah jadi tersangka<br />
kasus itu. “Juga tidak akan berhenti pada Angelina,”<br />
kata Jubir KPK Johan Budi SP.<br />
(WAN/YOG)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
kriminal<br />
Tangis untuk<br />
Kepala Sekolah<br />
Reporter: Angling Adhitya Purbaya (Semarang)<br />
Kepala Sekolah SMA Mataram, Kota Semarang,<br />
Jawa Tengah, Andrias Rukiyo (59), harus<br />
mengambil sendiri soal Ujian Nasional (UN)<br />
yang hendak dibagikan kepada murid-muridnya.<br />
Nahas, ia tewas di tengah perjalanan<br />
akibat diserempet oleh truk. Murid-muridnya<br />
pun mengerjakan UN dengan isak tangis.<br />
Selasa, 17 April 2012<br />
adalah hari kedua<br />
pelaksanaan Ujian<br />
Nasional. Dengan<br />
penuh semangat,<br />
Andrias bersiap<br />
diri menuju SMA 3<br />
Semarang untuk<br />
mengambil soal UN<br />
yang akan dibagikan<br />
di sekolahannya.<br />
wah mumpung masih<br />
pagi saya harus bergegas<br />
ke sma 3 ...<br />
nggih pak...<br />
hati2 ...<br />
sudah semua<br />
kok bu...<br />
sudah siap semua pak jangan<br />
sampe ada yg ketinggalan...<br />
berangkat<br />
dulu ya bu ...<br />
Pukul 06.10 WIB andrias<br />
berangkat dari rumah.<br />
brrooomm....<br />
melaju dengan cepatnya. Ia melewati turunan dan berbelok ke kanan dari arah Jl. Grafika<br />
Raya menuju lokasi sub-rayon pengambilan soal UN di SMA 3 melalui Jl. Setiabudi, Semarang.<br />
GRAFIKA<br />
RAYA<br />
hingga tiba-tiba....<br />
Tepat di depan Jamu Jago, Jupiter Andrias terserempet truk besar dari belakang dan seketika oleng<br />
hingga masuk ke kolong truk dari arah samping. Truk yang sedang melaju pun menggilas tubuh<br />
Andrias. Tanpa mempedulikan kejadian itu, truk itu kabur dan semakin melaju kencang.<br />
brraaakkkkk...<br />
kkrraakk...<br />
astaga!!....<br />
bertahan pak!<br />
aaaaah ...<br />
sementara itu<br />
di sma mataram ...<br />
tik tok tik......<br />
wah pak andrias<br />
kemana ya...<br />
waahh tak ada<br />
jawaban ...<br />
Petugas sub-rayon<br />
distribusi soal UN<br />
Semarang SMA 3<br />
menanti kedatangan<br />
Andrias dan akhirnya<br />
menelepon kepala<br />
sekolah Mataram<br />
tersebut. hingga<br />
tiba-tiba datanglah<br />
seorang polisi ...<br />
hmmm ...<br />
selamat pagi pak...!<br />
innalillahii ...<br />
saya inigin memberitahukan<br />
bahwa pak andrias<br />
tewas dalam kecelakaan<br />
...<br />
saya harus mengantarkan<br />
soal un ini<br />
ke sma mataram<br />
Kabar meninggalnya sang kepala sekolah membuat SMA<br />
Mataram berduka saat UN. Menjelang pergantian mata<br />
pelajaran kedua UN, Direktur SMA Mataram, Kusnanto,<br />
mengumpulkan siswa-siswinya untuk berdoa bersama.<br />
Petugas sub-rayon SMA 3 yang tak ingin UN terhambat kemudian langsung menuju<br />
SMA Mataram mengantarkan soal UN. Pukul 06.40 WIB, soal UN tiba di SMA Mataram.<br />
Sementara, Andrias sudah dibawa ke Rumah Sakit Dr. Kariadi, Jl. Dr. Sutomo, Semarang. Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
kriminal<br />
Kematian Tragis<br />
Dosen UI<br />
Seorang dosen Universitas Indonesia<br />
(UI) ditemukan tewas di rumahnya. Dosen<br />
yang berdedikasi. Dikenal suka memberi<br />
oleh-oleh kepada para tetangganya.<br />
Reporter: Bahtiar Rifai<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
kriminal<br />
Prof Dr Isbandi, sejawat<br />
almarhumah<br />
bahtiar r/detikfoto<br />
Suasana duka masih terasa di Departemen<br />
Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial<br />
dan Politik (FISIP) Universitas Indonesia<br />
(UI), Selasa 17 April 2012. Dua hari sebelumnya,<br />
salah satu dosen terbaik di departemen itu meninggal<br />
dunia. Suwantji Siswohardjo (73), nama dosen<br />
senior itu, meninggal di rumahnya, Kompleks Larangan<br />
Indah, Tangerang, Minggu, 15 April 2012.<br />
“Kami mendapat kabar kematian ibu Suwantji<br />
Minggu pukul 17.30 WIB,” ucap Arief Wibowo, sejawat<br />
almarhumah, saat ditemui majalah detik di Kampus<br />
UI, Depok, Jawa Barat.<br />
Menurut Arief, yang menambah kaget civitas akademika<br />
UI adalah almarhumah ditemukan meninggal<br />
dalam kondisi tak wajar. Suwantji diduga tewas akibat<br />
dibunuh. Terakhir kali para dosen bertemu dengan<br />
almarhumah Senin 9 April 2012 saat mengambil tiket.<br />
Saat itu, rencananya almarhumah hendak menghadiri<br />
Kongres Ikatan Pendidikan Pekerjaan Sosial Indonesia<br />
(IPPSI) di Yogyakarta.<br />
“Beliau adalah salah satu penggagas kongres itu,”<br />
kata Arief.<br />
Departemen atau jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial<br />
sendiri didirikan almarhumah pada 1962. Suwantji<br />
sebetulnya juga sudah pensiun di usianya yang ke-65.<br />
Namun, tenaganya masih dibutuhkan sebagai pengampu<br />
mata kuliah Hukum Pembangunan dan Perundang-undangan<br />
Sosial di jurusan tersebut.<br />
Meski sudah uzur, Suwantji masih semangat untuk<br />
mengajar. Kondisi fisiknya juga masih kuat. Jalannya<br />
cepat. Ia juga membimbing beberapa mahasiswa<br />
strata 1 di kampus. “Beliau adalah sosok yang memberi<br />
warna bidang keilmuan kesejahteraan sosial di<br />
Indonesia,” kata Prof. Dr. Isbandi, Kepala Departemen<br />
Ilmu Kesejahteraan Sosial kepada majalah detik.<br />
***<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
kriminal<br />
Foto Suwantji di antara<br />
dosen-dosen Departemen Ilmu<br />
Kesejahteraan Sosial FISIP UI<br />
bahtiar R/detikfoto<br />
Suwantji terbang ke Yogyakarta pada Selasa<br />
11 April 2012. Di Kota Gudeg, nenek yang memilih<br />
melajang sejak muda itu menginap dua<br />
malam. Kamis dua hari setelahnya, Suwantji<br />
pulang ke rumahnya di Jl. Kalpataru RT 05/07<br />
No. 28, Kompleks Larangan Indah.<br />
Di rumah yang menyempil di pojokan itu,<br />
Suwantji tinggal sendiri. Tetangga mengenalnya<br />
sebagai warga yang baik. Keluar-masuk<br />
kompleks, Suwantji selalu menggunakan<br />
becak dengan alasan bagi-bagi rezeki kepada<br />
masyarakat kecil. Ia juga sering memberikan<br />
oleh-oleh kepada para tetangga bila pulang<br />
dari tugas di luar negeri.<br />
Suwantji mempunyai seorang adik bernama<br />
Kurniawan, yang tinggal sekompleks, tetapi<br />
berbeda RT. Kurniawan selalu mengawasi kakak<br />
kandungnya itu. Ia biasa menelepon atau<br />
berkunjung untuk mengetahui kondisi almarhumah.<br />
Namun, Minggu 15 April itu, telepon dan SMS-nya<br />
tak berbalas. Kurniawan pun khawatir terjadi sesuatu<br />
pada Suwantji. Ia mengutus Sulamto untuk mengecek<br />
keadaan kakaknya. Setibanya di rumah, Sulamto mendapati<br />
pagar rumah bercat putih itu terbuka. Beberapa<br />
kali diketuk, tak ada jawaban dari dalam rumah.<br />
Sulamto yang curiga lalu memanggil keluarga agar<br />
datang dengan membawa kunci cadangan. Benar saja,<br />
ketika masuk ke dalam rumah, kamar korban terlihat<br />
acak-acakan. Laci dan kotak perhiasan tempat korban<br />
sudah terserak di lantai dan tempat tidur korban.<br />
Sulamto berlari ke belakang rumah. Di lokasi itu, ia<br />
melihat Suwantji tergeletak di teras belakang. Tubuhnya<br />
sudah kaku membiru sambil duduk bersandar di<br />
dipan belakang. “Leher beliau memar dan bercak darah<br />
di sekitar tubuhnya,” ucap Sulamto menceritakan.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
kriminal<br />
Rumah Suwantji di Kompleks<br />
Larangan Indah<br />
bahtiar R/detikfoto<br />
Betty, istri Kurniawan, tak<br />
sanggup melihat kondisi<br />
kakak iparnya yang mengenaskan.<br />
Ia menangis di<br />
depan rumah sambil terkulai<br />
lemas. Beberapa saat kemudian,<br />
keluarga menghubungi<br />
Polsek Ciledug.<br />
***<br />
Seminggu berselang sejak<br />
munculnya kasus yang<br />
menggemparkan itu, polisi<br />
menangkap Satrio Utomo<br />
(44). Pria itu tak lain adalah<br />
keponakan korban. Polisi<br />
menetapkannya sebagai tersangka kasus pembunuhan<br />
Suwantji. Diduga, Satrio membunuh pada Jumat 13<br />
April.<br />
Kepada polisi, Satrio mengaku perbuatannya itu<br />
nekat dilakukan karena terdesak kebutuhan. Ia bermaksud<br />
meminjam uang kepada tantenya itu untuk<br />
membayar kontrakan. Namun, Suwantji tak mau<br />
meminjaminya. “Kontrakannya menunggak sudah 3<br />
bulan,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes<br />
Pol Rikwanto.<br />
Karena kesal permintaannya tak dipenuhi, Satrio kalap.<br />
Ia langsung memukul dan mencekik leher korban.<br />
Tak hanya itu, korban juga disetrum dengan alat yang<br />
sudah disiapkan. Usai membunuh, Satrio kemudian<br />
menguras perhiasan dan harta benda lainnya milik<br />
Suwantji. Satrio, yang dibekuk di Jakarta Selatan, kini<br />
mendekam di Polres Tangerang.<br />
“Kita mengamankan satu orang. Tapi kita proses<br />
untuk mencocokkan keterangan satu dengan yang<br />
lainnya,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Kota Tangerang<br />
AKBP Rahmat.<br />
(WAN/YOG)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
Quote<br />
Kutipan Hari Kartini<br />
“<br />
Menurut aku yang ditiru dari<br />
Kartini itu semangatnya.<br />
Menikah bukan berarti diam<br />
di rumah<br />
“<br />
“<br />
Di era sekarang ini,<br />
para perempuan masih<br />
terdiskriminasi. Bahkan di perdaperda<br />
yang dikeluarkan oleh<br />
daerah-daerah tertentu. Itu harus<br />
dicabut<br />
“<br />
GKR Hemas<br />
“<br />
Nova Eliza<br />
Saya melihat masalahnya yang<br />
ditonjolkan selalu emansipasi.<br />
Kok nggak maju-maju sih.<br />
Buat saya, Hari Kartini itu juga<br />
memberikan inspirasi<br />
“<br />
Christine Hakim<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
people<br />
Reporter: Ken Yunita<br />
Rilis Single ‘Payphone’<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
people<br />
Reporter: Ken Yunita<br />
Tap pada gambar untuk<br />
melihat video clip<br />
Payphone-Maroon 5<br />
Setelah sekitar dua tahun vakum, Maroon 5<br />
kini kembali meramaikan dunia musik. Grup<br />
pengusung genre pop rock asal Amerika Serikat<br />
(AS) itu merilis single terbaru, ‘Payphone’.<br />
Single itu diluncurkan di ajang pencarian bakat ‘The<br />
Voice’, 16 April lalu, bersamaan dengan video klip berlirik.<br />
Mereka menggandeng penyanyi dan rapper AS Wiz<br />
Khalifa.<br />
Video klip lagu itu tidak biasa. Terdiri dari satu rangkaian<br />
cerita kartun. Liriknya ditulis seakan-akan merupakan<br />
kata-kata dari si tokoh kartun, yakni sang vokalis<br />
Adam Levine.<br />
Peluncuran single ini boleh dibilang menjadi pre-launch<br />
album keempat Maroon 5, Overexposed. Rencananya,<br />
album itu akan dirilis 26 Juni 2012 mendatang.<br />
Lalu mengapa grup pelantun ‘Misery’ itu memilih Wiz<br />
Khalifa untuk bersama-sama menyanyikan ‘Payphone’?<br />
Lewat kicauan di Twitter, Levine menyebut pemenang<br />
American Music Award 2011 itu memang menarik diajak<br />
berkolaborasi.<br />
“Didn’t really want to have a collaboration on the album<br />
but we heard @RealWizKhalifa was interested He’s<br />
the future #Payphone,” tulis Levine.<br />
(KEN/YOG)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
people<br />
Perjuangan<br />
Pak Raden<br />
untuk Si Unyil<br />
Reporter: Ken Yunita<br />
Mereka yang saat ini berusia antara 25 tahun<br />
hingga 30 tahun, pasti ingat dengan sosok<br />
yang satu ini. Paling diingat tentu kumisnya<br />
yang melintang tebal di antara hidung dan<br />
bibir. Serta geraman khas yang membuat Unyil dan<br />
kawan-kawan kalang kabut. Dialah Pak Raden.<br />
Tokoh itu dikenal lewat serial Si Unyil, yang kala itu<br />
tayang di TVRI. Tentu sudah banyak yang tahu, sosok<br />
ini bukanlah sosok fiktif. Di kehidupan sebenarnya, sosok<br />
dengan penampilan sangat mirip dengan boneka<br />
di Si Unyil dikenal dengan nama Drs. Suryadi.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
people<br />
Suryadi yang sehari-hari dipanggil Pak Raden ini<br />
adalah pencipta serial yang ditunggu-tunggu pada<br />
era tahun 80-an itu. Meski terlihat sangar, Pak Raden<br />
sebenarnya sangat sayang anak-anak. Begitu pula<br />
sebaliknya.<br />
Kini, pria kelahiran Jember 28 November 1932 itu<br />
sudah tidak lagi muda. Tubuhnya yang kekar telah<br />
berubah renta. Di usia senjanya kini, Pak Raden harus<br />
menderita. Kesulitan ekonomi dan ancaman penyakit<br />
telah membuat hidupnya makin memprihatinkan.<br />
Padahal semestinya, Pak Raden bisa ‘hidup’ dari<br />
ciptaannya, Si Unyil. Namun rupanya, sejak 10 tahun<br />
lalu, Pak Raden tidak lagi menerima royalti karya itu<br />
sama sekali. ‘Kehilangan’ hak royalti itu terjadi saat<br />
dia sepakat menyerahkan hak cipta Si Unyil kepada<br />
Perusahaan Umum Produksi Film Negera (PPFN).<br />
Pada Pasal 7 surat perjanjian tertulis itu, kesepakatan<br />
kedua belah pihak berlaku selama lima tahun terhitung<br />
sejak ditandatanganinya perjanjian. Akan tetapi,<br />
PPFN menganggap perjanjian penyerahan hak cipta<br />
tersebut tetap pada PPFN untuk selamanya. “Tidak<br />
menerima satu sen pun dari acara yang menampilkan<br />
tokoh-tokoh Si Unyil saat ini,” kata Pak Raden di rumahnya<br />
di Jalan Petamburan III, Slipi, Jakarta Barat,<br />
Sabtu 14 April 2012.<br />
Pak Raden kini tinggal bersama dua orang laki-laki<br />
yang menjaganya di rumah berukuran 100<br />
meter. Rumah itu tampak kusam dan<br />
tidak terawat. Cat rumahnya kusam,<br />
atapnya banyak yang bocor. Sejak<br />
berita ini muncul di media massa,<br />
banyak artis mengunjunginya. Ada<br />
juga aksi penggalangan koin untuk Pak<br />
Raden.<br />
(KEN/YOG)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
people<br />
Reporter: Ken Yunita<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
people<br />
Setelah sekian lama hidup bersama tanpa<br />
ikatan resmi, akhirnya Angelina Jolie dan<br />
Brad Pitt melangkah ke jenjang lebih<br />
serius. Pasangan selebriti papan atas itu<br />
bertunangan untuk selanjutnya berkomitmen untuk<br />
menikah.<br />
Berita itu telah dikonfirmasi oleh manajer Brad<br />
Pitt, Cynthia Pett-Dante seperti dilansir Femalefirst<br />
beberapa waktu lalu. Namun kapan keduanya akan<br />
naik ke pelaminan untuk meresmikan hubungan<br />
mereka, tetap menjadi misteri.<br />
“Ini menjadi janji untuk ke depan, anak-anak<br />
mereka sangat bahagia. Belum ada tanggal<br />
pasti mengenai pernikahan mereka,” kata<br />
Cynthia.<br />
Keduanya bertunangan pada Jumat<br />
13 April 2012. Pertunangan keduanya<br />
terlihat dari cincin berlian yang kini<br />
telah dikenakan Jolie. Cincin<br />
yang terlihat menawan itu<br />
didesain sendiri oleh Brad Pitt<br />
dibantu oleh desainer perhiasan<br />
ternama, Robert Procop. “Desain cincin<br />
itu kolaborasi antara Procop dan Brad<br />
Pitt,” kata Cynthia.<br />
Cincin dengan berlian kualitas<br />
terbaik itu menjadi simbol hubungan<br />
Brad dan Jolie yang sudah berjalan<br />
bertahun-tahun. Brad Pitt sendiri<br />
ingin cincin itu begitu sempurna<br />
sampai-sampai dia terus memeriksa<br />
setiap aspek dan desain kreatifnya.<br />
“Cincin itu kubuat dengan<br />
lekukan yang pas di jari Angelina<br />
Jolie,” kata Procop.<br />
(KEN/YOG)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
people<br />
Reporter: Ken Yunita<br />
Akhir pekan lalu menjadi hari-hari menegangkan<br />
sekaligus menyenangkan bagi<br />
Nico Rosberg. Bagaimana tidak, sejak<br />
memulai karier di Formula 1 pada 2006,<br />
pembalap Jerman itu berhasil menang di GP Cina.<br />
Jadilah itu merupakan kemenangan bersejarah untuknya.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
people<br />
Perjalanan Rosberg menuju podium hampir mulus.<br />
Sejak sesi kualifikasi, pembalap kelahiran Jerman,<br />
27 Juni 1985 itu menorehkan waktu tercepat<br />
dan menempati pole position. Anak mantan juara<br />
dunia F1 Keke Rosberg itu mengungguli pembalappembalap<br />
lain.<br />
Selain kepiawaiannya, agaknya nasib baik juga<br />
ikut mengantarkan pembalap mobil Mercedes Benz<br />
itu menjadi juara di Shanghai International Circuit.<br />
Meski sejak awal start langsung memimpin balapan,<br />
Rosberg sempat turun di posisi ketiga gara-gara<br />
disalip dua pembalap lain.<br />
Namun di lap ke-18, Rosberg kembali memimpin<br />
balapan setelah pembalap di depannya silih berganti<br />
masuk pit dan dia melewati Felipe Massa. Sejak<br />
itu, pembalap 26 tahun itu sulit dikejar. Setelah<br />
itu, Rosberg berhasil mengungguli Jenson Button<br />
hingga 4,1 detik.<br />
Nasib sial rupanya menghampiri Button di lap<br />
ke-40 setelah dia masuk pit dan mengalami<br />
masalah ketika mengganti ban. Ini tentu menjadi<br />
berkah buat Rosberg kembali mengambil alih<br />
pimpinan lomba lagi. Dia pun tak terkejar setelah<br />
unggul 25 detik dari pembalap di belakangnya.<br />
Kemenangan ini diraih pemilik nama lengkap Nicolas<br />
Erik Rosberg setelah 111 balapan yang diikutinya.<br />
Rosberg memulai karier F1 di GP Bahrain pada<br />
2006 lalu dan langsung mencatatkan fastest lap di<br />
perlombaan debutnya itu. Karier juniornya dimulai<br />
pada tahun 1996 saat dia berusia 11 tahun.<br />
Buat Mercedes GP, kemenangan Rosberg ini juga<br />
bersejarah. Dia menjadi pembalap Mercedes GP<br />
pertama sejak Juan Manuel Fangio di GP Italia 1955<br />
yang mampu memenangi balapan. Congrats Rosberg!<br />
(KEN/YOG)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
Internasional<br />
Dari Cartagena<br />
Menampar Obama<br />
Sebelas agen Secret Service (SS) dipulangkan setelah tertangkap<br />
basah melakukan kegiatan prostitusi saat bertugas mengawal<br />
kunjungan Obama ke Cartagena, Kolombia. Ini bukan skandal pertama.<br />
Reporter: Isfari Hikmat<br />
Presiden AS Barack Obama<br />
berjalan untuk menyapa<br />
simpatisan baik, dengan agen<br />
Secret Service di sisinya,<br />
setibanya di Tampa.<br />
REUTERS / Kevin Lamarque<br />
Berita tak sedap berembus dari Cartagena,<br />
Kolombia, akhir pekan lalu. Baunya pun<br />
mampu membuat gempar seantero Amerika<br />
Serikat (AS). Sebelas agen Secret Service (SS)<br />
menjalani pemeriksaan intensif karena dituduh telah<br />
melakukan pelanggaran etika saat bertugas mengamankan<br />
kunjungan Presiden Barack Obama ke kota<br />
bersejarah di Kolombia tersebut.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
Internasional<br />
Pekerja seks komersial<br />
sedang berjalan di kota tua di<br />
Cartagena, Kolombia.<br />
REUTERS/Kevin Lamarque<br />
Para agen pilihan ini dipulangkan setelah diketahui<br />
mem-booking <strong>21</strong> pekerja seks komersial ke hotel<br />
tempat mereka menginap. Enam pekerja lainnya juga<br />
dibebastugaskan karena aktivitas yang sama.<br />
Pemberitaan skandal ini pun mengalahkan pemberitaan<br />
mengenai penyelenggaraan Konferensi Negara-negara<br />
Amerika yang dihadiri 35 kepala negara.<br />
Obama pun merasa tertampar. “Saya berhak marah,<br />
jika skandal ini terbukti benar,” ujarnya.<br />
Juru bicara Secret Service, Edwin Donovan tak terlalu<br />
terbuka dengan skandal ini. Ia hanya membenarkan<br />
adanya agen Secret Service yang ditarik dari Kolombia,<br />
dan digantikan dengan tim lain, karena terlibat pelanggaran<br />
serius.<br />
“Mereka harus menjalani pemeriksaan karena telah<br />
melakukan pelanggaran serius,” ujar Donovan tanpa<br />
merinci pelanggaran berat yang dilakukan anak buahnya.<br />
Namun menurutnya, pergantian ini tidak mengubah<br />
jalannya pengamanan terhadap Obama selama<br />
berada di Kolombia.<br />
Jon Adler dari Federal Law Enforcement Officers Association-lah<br />
yang memastikan jika para agen pengamanan<br />
yang paling disegani di dunia itu dipulangkan<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
Internasional<br />
Presiden AS Barack Obama<br />
menghadiri sebuah acara di<br />
Kolombia.<br />
REUTERS/Ricardo Moraes<br />
karena terlibat kegiatan prostitusi.<br />
Skandal ini terungkap saat sejumlah agen SS membooking<br />
sejumlah pekerja seks komersial ke Hotel<br />
Caribe tempat mereka menginap. Salah seorang dari<br />
agen Secret Service itu bahkan dengan sengaja menunjukkan<br />
identitasnya agar diizinkan membawa masuk<br />
si PSK. Aktivitas mereka kian terungkap ketika salah<br />
seorang dari agen Secret Service ini berselisih paham<br />
dengan PSK yang di-booking-nya.<br />
Seperti biasanya, dalam setiap kunjungan presiden<br />
AS, puluhan agen Secret Service disertakan untuk<br />
mengawal Obama. Sebagian dari anggota pengawal<br />
presiden AS ini tiba terlebih dahulu bersama logistik<br />
yang diperlukan, dan skandal ini terjadi sehari sebelum<br />
Obama tiba di Cartagena, Jumat 13 April 2012.<br />
Bagi korps pengawal presiden negara adidaya itu,<br />
melacur saat bertugas memang tidak dibenarkan.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
Internasional<br />
Pekerja seks komersial di<br />
sebuah lapangan di Cartagena,<br />
Kolombia.<br />
REUTERS/Joaquin Sarmiento<br />
Walaupun kegiatan<br />
prostitusi merupakan<br />
aktivitas legal di Cartagena.<br />
Skandal ini juga menampar<br />
warga Cartagena.<br />
Mereka tak rela<br />
jika kota tempat tinggal<br />
mereka dicitrakan sebagai<br />
kota pelacuran.<br />
“Kolombia tak hanya<br />
pelacuran, obat, dan<br />
kekerasan. Ada banyak<br />
pilihan lain. Jika ini dikaitkan dengan Obama, siapa<br />
yang bisa melupakannya?” ujar Maria Consuelo Ortega<br />
seorang warga setempat.<br />
Ini tentu sebuah tamparan bagi Obama, karena November<br />
nanti ia akan menghadapi pemilihan presiden.<br />
Apalagi skandal ini bukan kali pertamanya menimpa<br />
para pengawal Obama. Tahun lalu setidaknya tercatat<br />
dua skandal memalukan yang melibatkan para pengawal<br />
presiden ini.<br />
November 2011, Christopher W. Deedy seorang agen<br />
federal dituduh telah melakukan pembunuhan tingkat<br />
dua setelah menembak mati seorang pria di Honolulu,<br />
Hawaii. Meski ia sedang tidak bertugas, tetapi keberadaan<br />
Deedy di Honolulu saat itu terkait dengan pengawalan<br />
kunjungan Obama dalam penyelenggaraan KTT<br />
APEC.<br />
Tiga bulan sebelumnya, tepatnya di bulan Agustus<br />
2011, Daniel L. Valencia, seorang agen Secret Service<br />
ditangkap karena mengemudi dalam keadaan mabuk<br />
saat ia diperbantukan untuk mengamankan kunjungan<br />
Obama ke tiga negara bagian di wilayah barat AS.<br />
(Washington Post/Reuters/ABC/AMI)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
ekonomi<br />
Bingung Membatasi<br />
BBM Bersubsidi<br />
Jhoni Hutapea/detikfoto<br />
Pemerintah akhirnya akan menerapkan pembatasan BBM<br />
bersubsidi mulai Mei 2012. Aturan yang belum jelas menghambat<br />
persiapan di lapangan. Masyarakat pun dibikin bingung.<br />
Reporter: Rista Rama Dhany, Monique Shintami<br />
Gagal menaikkan harga bahan bakar minyak<br />
(BBM) bersubsidi, pemerintah akhirnya<br />
kembali melirik kebijakan pembatasan BBM.<br />
Namun seperti sebelumnya, kebijakan ini<br />
juga maju-mundur dengan alasan aturannya sedang<br />
digodok.<br />
Meski demikian Dirjen Minyak dan Gas Kementerian<br />
ESDM, Evita Legowo memastikan pembatasan akan<br />
diberlakukan awal Mei 2012. Untuk tahap awal pembatasan<br />
akan diberlakukan terhadap semua kendaraan<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
ekonomi<br />
Suasana rapat konsultasi Pimpinan<br />
DPR dan pemerintah yang diwakili<br />
Menteri ESDM serta Menteri<br />
Keuangan di Kompleks Parlemen,<br />
Senayan, Jakarta.<br />
ANTARA/Andika Wahyu<br />
dinas di seluruh Indonesia.<br />
“Rencananya bulan Mei itu seluruh kendaraan dinas<br />
pemerintah, BUMN dan BUMD tidak lagi diperkenankan<br />
mengonsumsi premium. Sementara ini, untuk<br />
kita dulu sebagai contoh, tidak untuk orang lain,” ujar<br />
Evita.<br />
Namun, untuk kendaraan dinas ini pun masih menghadapi<br />
kendala di lapangan. Juru bicara Pertamina<br />
Mochamad Harun mengatakan pasokan pertamax<br />
praktis baru siap untuk kawasan Jabodetabek. Menurut<br />
Harun, butuh waktu dua hingga tiga bulan untuk<br />
sosialisasi dan persiapan penerapan di lapangan.<br />
“Kalau aturannya keluar Mei, baru bisa diimplementasikan<br />
sekitar Juli-Agustus 2012,” katanya.<br />
Pertamina sebenarnya sudah lama menunggu<br />
terbitnya aturan pelaksanaan pembatasan BBM ini.<br />
“Karena dari aturan itu, Pertamina akan siapkan apa<br />
yang perlu ditambah, apakah investasi dan lainnya,”<br />
katanya.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
ekonomi<br />
Mobil dinas jadi target awal<br />
pembatasan BBM bersubsidi.<br />
dikhy s/detikfoto<br />
Sebelum opsi menaikkan harga BBM muncul, sebenarnya<br />
Pertamina sudah menyiapkan tangki-tangki<br />
di depo BBM untuk diisi pertamax. Karena kebijakan<br />
itu batal diterapkan, maka depo-depo itu kembali diisi<br />
premium.<br />
Untuk mengatasi kondisi ini pemerintah bakal<br />
kembali ke rencana lawas, pembatasan akan dilakukan<br />
secara bertahap. “Pengaturan, sementara akan<br />
diterapkan di Jabodetabek kemudian Jawa dan Bali,<br />
terutama untuk daerah-daerah yang sudah dimungkinkan<br />
adanya pertamax,” papar Evita.<br />
Pembatasan ini diharapkan akan mengerem konsumsi<br />
BBM bersubsidi, sehingga tidak melebihi kuota<br />
yang dipatok 40 juta kiloliter. Jika tidak, konsumsi BBM<br />
bersubsidi diperkirakan bakal mencapai 46-47 juta<br />
kiloliter, sehingga dana subsidi akan membengkak.<br />
Dari kendaraan dinas saja, diharapkan akan dihemat<br />
jutaan liter BBM bersubsidi. Diperkirakan saat ini, jumlah<br />
kendaraan dinas di seluruh Indonesia mencapai<br />
10.000 unit. Jika setiap unit mobil dinas mengonsumsi<br />
10 liter BBM per hari, maka bisa dihemat 36 juta liter<br />
BBM bersubsidi.<br />
Namun sebenarnya konsumsi premium terbesar<br />
adalah kendaraan pribadi, yakni mencapai 53 persen.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
ekonomi<br />
Kendaraan pribadi sedang mengisi<br />
bahan bakar premium di Stasiun<br />
Pengisian Bahan Bakar Umum<br />
(SPBU) Cikini, Jakarta.<br />
jhonihutapea/detikfoto<br />
Sayang hingga kini belum jelas, mekanisme pembatasan<br />
yang akan diterapkan. Sampai pekan lalu,<br />
pemerintah hanya menjelaskan mobil pribadi akan<br />
diberikan waktu 60 hari untuk beradaptasi setelah<br />
Peraturan Menteri (Permen) Pembatasan BBM terbit.<br />
Belum dipastikan apakah pembatasan akan didasarkan<br />
pada silinder atau kapasitas mesin (cc). Ada tiga<br />
opsi yang sempat muncul, antara lain mobil di atas<br />
1.300 cc, 1.500cc atau 2.000 cc bakal dilarang mengonsumsi<br />
premium.<br />
Badan Pengatur Hilir<br />
Minyak dan Gas (BPH<br />
Migas) yang bakal diserahi<br />
tugas untuk mengawasi<br />
pembatasan untuk<br />
kendaraan pribadi juga<br />
sudah menyatakan siap,<br />
dan tinggal menunggu<br />
terbitnya Permen.<br />
Kepala BPH Migas Andy<br />
Noorsaman Sommeng<br />
mengatakan ada dua<br />
metode yang bisa dipakai<br />
untuk pengawasan, yakni non-Infrastruktur (non-IT)<br />
dan Infrastruktur (menggunakan IT).<br />
“Tapi tahap awalnya kita akan menggunakan noninfrastruktur,<br />
misalnya dengan pembagian stiker dan<br />
menggunakan layout distribusi BBM ke SPBU,” paparnya.<br />
Stiker akan dipasang pada kendaraan yang dilarang<br />
mengonsumsi BBM bersubsidi. Sedangkan jalur-jalur<br />
distribusi BBM subsidi dan nonsubsidi sudah siap.<br />
Namun Andy mengingatkan BPH Migas hanya mengawasi<br />
badan usaha, seperti SPBU, Depo, Pertamina<br />
dan non-Pertamina. “Jika nanti ada penyelewengan,<br />
itu wewenang polisi,” pungkasnya. (AMI)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
isnis<br />
E-toll Card yang Mampat<br />
Tiga tahun diluncurkan, ternyata jumlah pengguna e-toll card<br />
jauh dari target. Sistem yang diharapkan mampu mengurangi<br />
kemacetan di Jakarta ini perlu banyak pembenahan.<br />
Reporter: Monique Shintami, Esti Utami<br />
Jhoni Hutapea/detikfoto<br />
Gerbang tol Cililitan, Senin 16 April 2012<br />
pagi itu terlihat semarak. Tak hanya Menteri<br />
BUMN Dahlan Iskan, di pintu masuk tol dalam<br />
kota itu juga tampak Dirut Bank Mandiri<br />
Zulkifli Zaini dan Dirut PT Jasa Marga Adityawarman.<br />
Mereka berlomba menjual kartu prabayar akses masuk<br />
tol (e-toll card). Hanya dalam satu setengah jam,<br />
Dahlan mampu mengantongi Rp 2,05 juta.<br />
Promosi yang dimotori Dahlan Iskan ini diharapkan<br />
mampu mendongkrak penjualan e-toll card. Kartu<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
isnis<br />
Artis Sandra Dewi ikut berpartisipasi<br />
menjual e-toll card<br />
detikfoto<br />
prabayar yang dikelola Bank<br />
Mandiri ini memang bisa dibilang<br />
kurang laku. Hingga<br />
Maret 2012 atau hampir tiga<br />
tahun sejak diluncurkan, baru<br />
sekitar 693 ribu e-toll card yang<br />
terjual.<br />
Jumlah transaksi juga hanya<br />
tercatat 4,8 juta transaksi per<br />
bulan. Angka ini sangat kecil<br />
jika dibandingkan dengan total<br />
transaksi di semua ruas jalan<br />
tol milik Jasa Marga yang<br />
mencapai 1 miliar transaksi per tahun atau lebih dari<br />
83,3 juta transaksi per bulan.<br />
Ini berarti pengguna jalan tol yang menggunakan e-<br />
toll card kurang dari 10 persen. Padahal saat diluncurkan<br />
pada awal 2009, ditargetkan 30 persen transaksi<br />
di jalan tol menggunakan e-toll card.<br />
Rapor merah ini sempat membuat gerah Dahlan.<br />
Karena sistem e-toll card diharapkan mengurangi<br />
panjang antrean yang selama ini justru menjadi penyebab<br />
kemacetan. Penggunaan e-toll card memang<br />
bakal memangkas waktu transaksi. Jika dengan sistem<br />
konvensional butuh 7-10 detik per transaksi maka<br />
dengan e-toll card hanya butuh 3-5 detik.<br />
Namun banyaknya kendala di lapangan, membuat<br />
pengguna e-toll card lambat beranak pinak. Selain<br />
gardu tol otomatis (GTO) yang masih terbatas, sederet<br />
keluhan juga diungkapkan para penggunanya.<br />
Menanggapi keluhan ini, Humas Jasa Marga, Wasta<br />
Gunadi mengatakan pihaknya telah menambah jumlah<br />
GTO yang semula hanya 17 menjadi 46 gerbang.<br />
Sebelumnya e-toll card hanya bisa digunakan di ruas<br />
tol dalam kota, Cengkareng dan Serpong-Merak. Namun<br />
kini e-toll card juga bisa digunakan di ruas Jakarta<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
isnis<br />
Transaksi dengan e-toll card<br />
detikfoto<br />
Outer Ring Road (JORR) hingga pintu Cikarang Barat.<br />
“GTO kami pasang di gerbang tol yang jumlah loketnya<br />
lebih dari dua,” ujar Wasta kepada majalah detik.<br />
sambil menambahkan GTO ini terutama dipasang di<br />
ruas jalan tol yang menerapkan sistem terbuka atau<br />
sekali bayar.<br />
Untuk mempercepat transaksi, Jasa Marga dan Bank<br />
Mandiri juga mendatangkan 30 mesin e-toll pass, yang<br />
mampu memindai secara otomatis, sehingga waktu<br />
transaksi terpangkas menjadi 1-2 detik saja. Sayang,<br />
alat ini masih tertahan di Bea Cukai Tanjung Priok,<br />
terkait izin gelombang dari Menkominfo. Jika masalah<br />
izin teratasi, diharapkan Mei mendatang lajur khusus<br />
e-toll card sudah dipasangi e-toll pass.<br />
Terakhir, Jasa Marga juga memberikan potongan<br />
sebesar 10 persen bagi setiap transaksi di GTO selama<br />
tiga bulan ke depan. “Dengan cara ini diharapkan, pada<br />
bulan Mei atau Juni pengguna e-toll card meningkat<br />
menjadi 30 persen dari total transaksi,” papar Wasta.<br />
PT Jasa Marga menargetkan pada 2013 transaksi<br />
yang menggunakan e-toll card bisa meningkat jadi Rp<br />
3,6 miliar per hari dari Rp 720 juta per hari saat ini.<br />
Selain Jasa Marga, Mandiri juga bekerja sama de ngan<br />
Cipta Marga Nusaphala Persada, Marga Mandala<br />
Sakti, dan Jalan tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ).<br />
(AMI)<br />
Ruas tol yang melayani e-Toll Card:<br />
- Cawang - Tomang - Cengkareng, (PT Jasa Marga)<br />
- Cawang - Priok – Pluit (CMNP).<br />
- Cikupa - Anyer (MMS).<br />
- Jakarta - Cikampek, khusus gerbang Pondok Gede Barat<br />
dan Pondok Gede Timur (PT Jasa Marga).<br />
- JORR ruas Rorotan - Veteran (JLJ).<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
wkwkwk<br />
Ke Dukun<br />
Biar Lulus UN<br />
Segala upaya akan dilakukan demi lulus ujian<br />
nasional (UN).Di Jombang, para siswa ramai-ramai<br />
mendatangi paranormal agar bisa lulus. Waduh!<br />
Reporter: Ken Yunita<br />
NGGIH MBAH...<br />
INI PENSIL SAKTI<br />
NAK...PUAH...<br />
PUAH...PUAH...<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
wkwkwk<br />
Belajar keras. Begitu yang biasa dilakukan<br />
para siswa menjelang Ujian Nasional (UN).<br />
Namun tidak untuk puluhan siswa di Jombang,<br />
Jawa Timur ini. Bukannya membaca<br />
buku, mereka malah membawa pensil yang akan<br />
dipakai ujian ke paranormal.<br />
Salah satu paranormal yang ramai didatangi siswa<br />
bernama Abah Hakim. Kepadanya, bocah-bocah yang<br />
pada Senin lalu mengikuti UN itu minta didoakan agar<br />
ujiannya berjalan lancar. Pastinya, mereka berharap<br />
agar bisa lulus dengan sukses.<br />
Abah yang sudah biasa menerima tamu anak-anak<br />
yang hendak ujian ini lalu meminta pensil-pensil dikumpulkan.<br />
Konon, pensil itu akan diberi rajah agar<br />
saat mengerjakan ujian, para siswa itu bisa menemukan<br />
jawaban yang benar.<br />
Selain mendoakan pensil, Abah juga memberi para<br />
siswa itu air putih yang dimasukkan ke dalam botol air<br />
mineral. Air itu dipercaya bisa memberikan ketenangan<br />
untuk para murid yang hendak ujian. “Biar tenang<br />
hadapi ujian,” kata salah satu siswa.<br />
Selain rombongan murid itu, ada juga rombongan<br />
dari salah satu sekolah lain di Jombang. Bahkan,<br />
siswa-siswa dari sekolah<br />
yang menolak disebut namanya<br />
itu datang atas prakarsa<br />
gurunya. Semua demi lulus.<br />
“Kita nggak musyrik,<br />
kita cuma berdoa,<br />
tidak macammacam,”<br />
kilah guru<br />
yang enggan<br />
disebut namanya<br />
itu.<br />
(KEN/YOG)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
seni & hiburan<br />
buku<br />
Intrik dari<br />
Selinting<br />
Kretek<br />
Di akhir masa hidupnya,<br />
juragan kretek itu membuka<br />
tabir masa lalu keluarganya.<br />
Ada persaingan dagang<br />
dan kasih tak sampai yang<br />
berujung pada satu nama<br />
perempuan.<br />
Reporter: Silvia Galikano<br />
detikfoto<br />
Judul<br />
Genre<br />
Penulis<br />
Penerbit<br />
Tebal<br />
: Gadis Kretek<br />
: Novel<br />
: Ratih Kumala<br />
: PT Gramedia Pustaka Utama<br />
: 274 Halaman<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
seni & hiburan<br />
buku<br />
Buruh rokok<br />
antara<br />
Romo Raja tengah sekarat akibat stroke. Dalam<br />
igauan, muncul nama Jeng Yah keluar dari bibir<br />
romo. Ibu, yang 37 tahun mendampingi romo,<br />
tak urung cemburu karenanya. Mulut ibu pletatpletot<br />
menggerutu, mangkel.<br />
Siapa Jeng Yah? Selama ini tidak pernah terdengar namanya<br />
kok ujug-ujug keluar dari bibir romo? Dan bertanya<br />
siapa Jeng Yah pada ibu artinya sama saja dengan<br />
menyakiti ibu dua kali lipat. Karenanya harus dicari cara<br />
lain untuk memecahkan teka-teki ini.<br />
Tiga putra romo, Tegar, Karim,<br />
dan Lebas tergelitik untuk mencari<br />
tahu siapa Jeng Yah. Perempuan<br />
ini pasti sangat berarti bagi ayah<br />
mereka. Ketiganya menduga Jeng<br />
Yah hadir dalam kehidupan romo<br />
jauh sebelum anak-anak romo lahir,<br />
bahkan sebelum romo dan ibu<br />
menikah. Tapi menduga-duga saja<br />
tak menghasilkan apa-apa, harus<br />
ada yang berani menanyakannya<br />
pada romo atau pada siapapun yang<br />
tahu.<br />
Ternyata tak sesulit yang ditakutkan. Keesokannya,<br />
dalam suatu percakapan bisik-bisik antara Lebas dan<br />
romo, romo sampaikan ingin bertemu Jeng Yah. “… jangan<br />
bilang-bilang ibumu, ya. Ibumu pasti marah.”<br />
Berbekal restu romo dan tanpa sepengetahuan ibu;<br />
Tegar, Karim, dan Lebas bertolak dari Jakarta ke Kudus,<br />
karena di kota inilah dulu sekali romo terakhir kali<br />
bertemu Jeng Yah. Dan tak ayal, mencari siapa Jeng Yah<br />
membuat mereka menelusuri masa lalu keluarga. Ketika<br />
kretek Djagad Raja, yang berpabrik di Kudus dan sekarang<br />
dipimpin romo, belum lagi lahir. Pencarian bahkan<br />
hingga ke Kota M, kota asal kakek mereka, Mbah Djagad.<br />
Lewat Gadis Kretek, Ratih Kumala, yang notabene bu-<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
seni & hiburan<br />
buku<br />
kan perokok, mengajak pembaca mengenal rokok yang<br />
entah bagaimana caranya, jadi demikian eksotik. Sangat<br />
Indonesia. Aroma tembakau, wangi cengkih, buruh linting<br />
yang tiap akhir hari telapak tangannya tebal berlapis<br />
sari kretek, gudang tembakau milik orang Tionghoa, dan<br />
persaingan usaha antarpabrik rokok gurem, semuanya<br />
sangat Indonesia.<br />
Dari kelobot sederhana yang awalnya digembar-gemborkan<br />
dapat mengobati asma, hingga rokok kretek yang<br />
disemprot saus rahasia dan dilinting papier. Dari istilah<br />
bahwa rokok itu “diminum” hingga kemudian berganti<br />
jadi “diisap”. Masa ketika rokok tidak diidentikkan dengan<br />
apa pun, misalnya citra jantan, dan belum dibenturkan<br />
dengan isu kesehatan.<br />
Ngeses, istilah masyarakat Kudus untuk merokok. Mbako<br />
untuk menyebut tembakau. Woor untuk cengkih. Dan<br />
tingwe (linting dhewe), untuk rokok buatan sendiri, bukan<br />
rokok hasil pabrikan. Dan entah apa lagi bumbu rahasia<br />
yang diselipkan Ratih Kumala sehingga membaca Gadis<br />
Kretek terasa seperti membaca ruh negeri ini.<br />
Baiklah, kembali ke Jeng Yah. Nama sebenarnya adalah<br />
Dasiyah. Perempuan cerdas putri pemilik pabrik rokok<br />
kretek Merdeka!, Idroes Moeria. Pesaing utama Merdeka!<br />
adalah rokok kretek Proklamasi milik Soedjagad yang<br />
tak lain teman masa kecil Idroes Moeria.<br />
Persaingan Idroes Moeria dan Soedjagad<br />
sebetulnya sudah lama, sejak mereka samasama<br />
bujangan dan sama-sama memulai<br />
usaha kelobot. Apa pun terobosan yang dilakukan<br />
Idroes Moeria selalu diikuti Soedjagad.<br />
Dari rasa kelobot, kemasan, merek, hingga<br />
pemasaran. Sebetulnya lagi, dua laki-laki itu<br />
juga jatuh cinta pada satu perempuan yang<br />
sama: Roemaisa, tetapi Idroes Moeria yang<br />
beruntung bisa menyunting putri Juru<br />
Tulis ini. Keduanya beroleh dua anak<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
seni & hiburan<br />
buku<br />
Rokok kretek<br />
antara<br />
perempuan, Dasiyah dan Rukayah.<br />
Dasiyah pandai sekali membuat tingwe. Tingwe<br />
bikinannya jadi favorit Idroes Moeria dan teman wajib minum<br />
teh poci di sore hari. Tingwe itu jadi inspirasi Idroes<br />
Moeria untuk membuat satu merek rokok kretek lagi yang<br />
lebih enak. Dari sekian percobaan meramu saus, akhirnya<br />
saus buatan Dasiyah yang akan digunakan karena<br />
rasanya paling enak. Merek dagang sudah dipilih, yakni<br />
Kretek Gadis, dengan tagline “Sekali isep, gadis yang Toean<br />
impikan muncul di hadepan Toean.”<br />
Soedjagad tak pernah jauh ternyata. Dia juga mengeluarkan<br />
merek rokok baru: Kretek Garwo Koelo: “Kreteknya<br />
lelaki yang cinta istrinya.” Kretek Soedjagad ini jeblok di<br />
pasaran. Betapa tidak, jika mengisap Kretek Gadis, orangorang<br />
diajak berfantasi tentang perempuan muda nan<br />
cantik, Kretek Garwo Koelo (istri saya) mengingatkan pada<br />
istri di rumah yang mungkin jarang dandan, pakaiannya<br />
nglombrot, dan cerewet.<br />
Jebloknya Kretek Garwo Koelo bukan berarti selesainya<br />
Soedjagad menyaingi Idroes Moeria. Satu pintu tertutup<br />
berarti ada lima jendela terbuka, mungkin itu yang dia<br />
anut. Persaingan dagang jalan terus, bahkan dilanjutkan<br />
oleh generasi berikutnya, generasi Jeng Yah.<br />
Terasa sekali Ratih Kumala membuat riset yang tidak<br />
main-main untuk karyanya yang ke-5 ini. Data dia sulamkan<br />
rapi di banyak tempat, tetapi tidak membuat<br />
pembaca sesak dengan jejalan informasi.<br />
Yang mengganjal adalah cara penceritaan,<br />
yakni menjadikan Lebas sebagai<br />
“aku”. Mungkin karena Ratih perempuan,<br />
dan Lebas laki-laki, jadi ada yang<br />
tidak pas di situ. Kalimat-kalimat yang<br />
dilontarkan tiga bersaudara yang semuanya<br />
laki-laki itu terasa terlalu cerewet.<br />
(SIL/YOG)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
seni & hiburan<br />
buku rekomendasi<br />
Judul<br />
Penerbit<br />
Berat<br />
Genre<br />
: The Hunger Games<br />
: Gramedia Pustaka utama<br />
: 200 gram<br />
: Fiksi<br />
Dua puluh empat peserta. Hanya satu pemenang<br />
yang selamat.<br />
Amerika Utara musnah sudah. Kini di bekasnya<br />
berdiri negara Panem, dengan Capitol sebagai pusat<br />
kota yang dikelilingi 12 distrik. Katniss gadis 16<br />
tahun tinggal bersama adik perempuan dan ibunya<br />
di distrik termiskin, Distrik12.<br />
Karena pemberontakan di masa lalu terhadap<br />
Capitol, setiap tahun masing-masing distrik harus<br />
mengirim seorang anak perempuan dan anak lelaki<br />
untuk bertarung sampai mati dan ditayangkan secara<br />
langsung di acara televisi “The Hunger Games”.<br />
Hanya ada satu pemenang setiap tahun. Tujuannya<br />
adalah: membunuh atau dibunuh.<br />
Ketika adik perempuannya terpilih mengikuti Hunger<br />
Games, Katniss mengajukan diri untuk menggantikannya.<br />
Dimulailah pertarungan yang takkan<br />
pernah dilupakan Capitol.<br />
(SIL/YOG)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
seni & hiburan<br />
film<br />
Satu lagi kisah klasik diangkat ke layar lebar. Kali ini, legenda<br />
Snow White diceritakan kembali secara segar, sarat humor.<br />
Reporter: Silvia Galikano<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
seni & hiburan<br />
film<br />
film dibuka dengan narasi Ratu Clementianna<br />
(Julia Roberts) tentang hidupnya,<br />
bukan tentang Snow White. Ibu Snow White<br />
meninggal tak lama setelah melahirkan<br />
putrinya. Sang ayah (Sean Bean) yang tak lain raja<br />
di kerajaan itu, menikah lagi dengan Clementianna,<br />
perempuan tercantik di seantero negeri.<br />
Suatu hari, raja pergi untuk memerangi iblis yang<br />
menyerang kerajaannya. Dia meninggalkan sebilah<br />
belati untuk Snow White. Raja kemudian berkuda<br />
Judul:<br />
Mirror Mirror<br />
Genre:<br />
Adventure, komedi,<br />
drama<br />
Sutradara:<br />
Tarsem Singh<br />
Penulis Skenario:<br />
Jason Keller, Melisa<br />
Wallack<br />
Pemain:<br />
Lily Collins, Julia<br />
Roberts, dan Armie<br />
Hammer<br />
Durasi:<br />
106 menit<br />
Tap pada gambar untuk melihat<br />
video trailer Mirror Mirror<br />
masuk hutan dan tidak pernah kembali.<br />
Tak menyia-nyiakan kesempatan, Clementianna<br />
langsung menduduki singgasana yang ditinggalkan<br />
raja. Dia memerintah secara kejam dan gemar<br />
menghambur-hamburkan uang istana untuk pesta.<br />
Sepuluh tahun kemudian, Snow White (Lily Collins)<br />
sudah berusia 18 tahun, dan dikurung di istana oleh<br />
ibu tirinya. Para staf istana sangat mencintai Snow<br />
White yang kerap bermain di dapur istana.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
seni & hiburan<br />
film<br />
Snow White mengenakan<br />
baju samaran<br />
Seorang pemanggang roti istana mengatakan<br />
pada Snow White bahwa kerajaan adalah haknya sepenuhnya,<br />
bukan milik Clementianna. Snow White<br />
juga harus pergi ke luar istana untuk melihat langsung<br />
apa yang terjadi pada rakyatnya.<br />
Dengan mengenakan baju samaran, Snow White<br />
berjalan kaki meninggalkan istana. Dalam<br />
perjalanan, di tengah hutan, dia melihat dua laki-laki<br />
digantung di pohon. Keduanya baru saja dirampok<br />
tujuh bandit berbadan cebol (Tujuh Kurcaci). Snow<br />
White membebaskan mereka menggunakan belati<br />
warisan ayahnya. Belakangan, dia ketahui bahwa<br />
dua laki-laki itu adalah Pangeran Alcott (Armie<br />
Hammer) dan pelayannya.<br />
Snow White melanjutkan perjalanan. Sesampai di<br />
kota, dia menemukan rakyat dalam keadaan murung,<br />
miskin, dan kelaparan. “Mengapa jadi begini?<br />
Bukankah dulu rakyat di sini makmur?”<br />
Ternyata kegemaran Ratu Clementianna yang<br />
terus menaikkan pajak membuat rakyat miskin.<br />
Melihat kenyataan ini, Snow White bertekad<br />
menyelamatkan kerajaan dan rakyatnya<br />
sekaligus menurunkan Ratu.<br />
Mirror Mirror mengemas dongeng<br />
abadi tentang Putri<br />
Salju dan Tujuh Kurcaci<br />
(Snow White and The Seven<br />
Dwarfs) dengan sentuhan<br />
cemburu, romansa, dan<br />
pengkhianatan yang memanjakan<br />
imajinasi<br />
penonton. Bedanya,<br />
kali ini dari<br />
perspektif<br />
Ratu Clementianna.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
seni & hiburan<br />
film<br />
Snow White dan Tujuh Kurcaci<br />
Unsur “gelap” tercecer serba sedikit di sana-sini.<br />
Ada langit kerajaan yang selalu kelam, kabut yang<br />
menyelimuti kota, belum lagi isi perut yang dibawa<br />
Brighton (Nathan Lane), asisten Ratu, sebagai barang<br />
bukti sudah membunuh Snow White.<br />
Walau begitu, jangan khawatir, unsur gelap hanya<br />
sedikit. Ada humor sangat banyak di sini. Isi perut<br />
itu, misalnya, mungkin<br />
isi perut binatang yang<br />
dibeli Brighton di toko<br />
daging. Buktinya, di antara<br />
isi perut itu tanpa<br />
sengaja tersembul sosis,<br />
yang kemudian cepat-cepat<br />
dia masukan<br />
kembali.<br />
Sutradara Tarsem<br />
Singh meninggalkan jejak<br />
cerdas di banyak sudut.<br />
Special effect yang<br />
rumit digarap mulus,<br />
meski tak ada hal baru<br />
yang disodorkan. Ambil<br />
contoh, cara Ratu Clementianna<br />
masuk ke cermin untuk menemui penyihirnya,<br />
dulu sekali sudah dibikin juga oleh Jean<br />
Cocteau dalam film Orpheus (1950). Singh juga serius<br />
memperhatikan eksteriornya yang megah dan<br />
desain interior yang detail dan cantik, mirip tampilan<br />
film-film Bollywood.<br />
Para pendukung film juga bermain bagus. Tujuh<br />
Kurcaci yang menampung Snow White sekaligus<br />
mengajarkannya bela diri digambarkan dengan karakter<br />
masing-masing, antara lain mirip cowboy,<br />
bajak laut, tentara abad pertengahan, dan ada yang<br />
terobsesi dengan serigala. Berdasarkan karakter-<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
seni & hiburan<br />
film<br />
Julia Robert memerankan<br />
Ratu Clementianna<br />
karakter tersebutlah ketujuhnya dipanggil, seperti<br />
Half Pint, Grub, dan Wolf.<br />
Julia Robert tampak menikmati perannya kali ini<br />
sebagai ibu tiri yang kejam. America’s sweetheart ini<br />
tanpa ragu menerima perannya sebagai Ratu yang<br />
terobsesi dengan obat awet muda, sudah lima kali<br />
menikah, dan masih ngebet kawin lagi dengan Pangeran<br />
Alcott yang sempat dijumpai Snow White di<br />
hutan.<br />
Lily Collins yang tak lain putri pemusik Phil Collins,<br />
bermain sedang-sedang saja sebagai Snow White.<br />
Toh dari awal film sudah ditegaskan, kisah ini tentang<br />
Clementianna yang tercantik senegeri, bukan<br />
tentang Snow White.<br />
(SIL/YOG)<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
seni & hiburan<br />
film<br />
BATTLESHIP<br />
Jenis Film : Action<br />
Produser : Scott Stuber, Sarah Aubrey,<br />
Brian Goldner, Bennett Schneir<br />
Produksi : Universal Pictures<br />
Sutradara : Peter Berg<br />
Tap pada gambar untuk<br />
melihat lebih jelas<br />
Armada Angkatan Laut internasional<br />
menjadi basis pertahanan terakhir ketika<br />
spesies asing yang disebut The Regents<br />
mencoba menyerang bumi.<br />
Terperangkap di tengah serangan<br />
makhluk asing, Letnan Alex Hopper<br />
(Taylor Kitsch) harus bekerja sama<br />
dengan saudaranya, Stone (Alexander<br />
Skarsgard) dan ayah tunangannya, Laksamana<br />
Shane (Liam Neeson), untuk<br />
membantu tim mengusir para penyerbu<br />
sebelum terlambat.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
seni & hiburan<br />
film<br />
THE HOWLING REBORN<br />
Jenis Film : Horror<br />
Produser : Joel Kastleberg<br />
Produksi : Moonstone Entertainment<br />
Sutradara : Joe Nimziki<br />
Durasi: 92 menit<br />
Tap pada gambar untuk<br />
melihat lebih jelas<br />
Will Kidman (Landon Liboiron) menaruh<br />
perhatian kepada Eliana Wynter<br />
(Lindsey Shaw), tetapi tidak dapat berbuat<br />
apa-apa karena ia takut kepada pacar<br />
Eliana. Pada malam kelulusan SMA, Will<br />
akhirnya menarik perhatian Eliana, dan<br />
Eliana mengundangnya untuk datang ke<br />
pestanya. Malam berubah mencekam<br />
ketika makhluk misterius menyerang<br />
mereka, dan Willis dipaksa untuk menghadapi<br />
rahasia gelap dari masa lalunya:<br />
dia adalah pewaris manusia serigala.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
seni & hiburan<br />
film<br />
GONE<br />
Jenis Film : Thriller<br />
Produksi : Lakeshore Entertainment &<br />
Sidney Kimmel Entertainment<br />
Sutradara : Heitor Dhalia<br />
Durasi: 94 menit<br />
Tap pada gambar untuk<br />
melihat lebih jelas<br />
Jill Parrish (Amanda Seyfried) sepulangnya<br />
dari bekerja shift malam, terkejut<br />
mengetahui adiknya Molly telah<br />
diculik. Jill yang telah berhasil lolos dari<br />
usaha penculikan setahun lalu, sangat<br />
yakin pembunuh berantai yang sama<br />
telah datang mengincar adiknya. Khawatir<br />
Molly tewas sebelum malam hari,<br />
Jill berusaha menemukan sang pembunuh<br />
berantai dan membongkar seluruh<br />
rahasia untuk menyelamatkan nyawa<br />
adiknya.<br />
Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012