28.10.2014 Views

Vb9mKU

Vb9mKU

Vb9mKU

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

RAME-RAME BOIKOT ISRAEL<br />

resah<br />

pembatasan<br />

bbm<br />

TRANSISI JOKOWI<br />

EDISI 141 | 11 - 17 agustus 2014


DAFTAR ISI<br />

Edisi 141 11 - 17 agustus 2014<br />

Fokus<br />

niat Gigi 5<br />

Mr President<br />

Pernah bingung ketika<br />

pertama kali jadi Wali Kota<br />

Solo, Jokowi buru-buru<br />

membentuk tim transisi agar<br />

siap masuk Istana Presiden.<br />

Didukung SBY, tapi terganjal<br />

gugatan Prabowo-Hatta ke<br />

MK.<br />

Nasional<br />

kriminal<br />

n adu bukti di gedung 9 pilar<br />

n pilpres dahulu, alkomsus kemudian<br />

internasional<br />

n curhat berujung maut<br />

hukum<br />

n BINDUK MEMBIDIK PEnDATANG BARU<br />

ekonomi<br />

n gaza diserang, yahudi dilawan<br />

n burger pun jadi musuh<br />

n rahimmu bukan milikmu<br />

interview<br />

n ansyaad mbai<br />

kolom<br />

n tim transisi & kabinet jokowi<br />

SELINGAN<br />

n mengulur premium sampai akhir tahun<br />

n PUASA SOLAR DI MALAM HARI<br />

n SELALU JEBOL<br />

n cara selamat lewati masa gawat<br />

bisnis<br />

n gambar seram bukan basa-basi<br />

SAINS<br />

n mesin impossible<br />

lensa<br />

n boikot israel<br />

Seni hiburan<br />

n asa terakhir di Mk<br />

n tornado dahsyat dari empat penjuru<br />

n chelsea islan | ignasius | dimas ekky<br />

gaya hidup<br />

n sebuah nostalgia pahit<br />

n film pekan ini<br />

n agenda<br />

Cover:<br />

Ilustrasi: Kiagus Auliansyah<br />

@majalah_detik<br />

majalah detik<br />

n waswas ebola<br />

n menyelami dunia harry potter<br />

n SLURP! LEZATNYA SUP SEHAT<br />

Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad. Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti. Redaksi: Dimas Adityo, Irwan<br />

Nugroho, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo Bhawono,<br />

Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Kustiah, M Rizal, Budi Alimuddin,<br />

Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai, Jaffry Prabu Prakoso. Bahasa:<br />

Habib Rifa’i, Rahmayoga Wedar. Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo.<br />

Product Management & IT: Sena Achari, Sofyan Hakim, Andri Kurniawan. Creative Designer: Mahmud Yunus,<br />

Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Fuad Hasim,<br />

Luthfy Syahban. Illustrator: Kiagus Aulianshah, Edi Wahyono.<br />

Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769<br />

Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran:<br />

appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya<br />

No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com<br />

Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.


lensa<br />

Asa Terakhir di MK<br />

Tap untuk melihat foto UKURAN BESAR<br />

Capres/cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memulai sidang sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (6/8). Upaya<br />

tersebut menjadi harapan terakhir bagi keduanya untuk melawan keputusan KPU yang menetapkan Jokowi sebagai pemenang pilpres.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


lensa<br />

Ribuan pendukung pasangan capres Pabowo-Hatta berdemonstrasi di depan gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta. (Ari Saputra/detikcom)


lensa<br />

Suasana sidang perdana sengketa pilpres yang dihadiri Prabowo-Hatta Rajasa. Sedangkan Jokowi-Kalla diwakili para penasehat hukumnya. (Darren<br />

Whiteside/REUTERS)


Pendukung Prabowo dibubarkan paksa oleh polisi karena hendak menduduki gedung KPU Jawa Timur bersamaan dengan sidang perdana<br />

sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi, Jakarta. (Sigit Pamungkas/ Reuters)


lensa<br />

Pendukung Joko Widodo juga berdemonstrasi di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, sehari sebelum sidang perdana sengketa pilpres, Selasa<br />

(5/8). Relawan Jokowi tersebut memberi dukungan moral supaya hakim konstitusi bertindak jujur dan adil. (Ari Saputra/detikcom)


lensa<br />

Pendukung Prabowo di depan gedung Mahkamah Konstitusi, Rabu (6/8). Prabowo menggugat keputusan KPU yang menetapkan Jokowi-Kalla sebagai<br />

pemenang pilpres. (Darren Whiteside/REUTERS)


lensa<br />

Pengamanan gedung Mahkamah Konstitusi melibatkan sedikitnya 1.500 personel kepolisian. Pengamanan maksimal dilakukan hingga putusan sidang<br />

pada 21 Agustus mendatang. (Agung Pambudhy/detikcom)


nasional<br />

adu bukti<br />

di gedung<br />

Adanya materi baru dalam gugatan yang diajukan<br />

kubu Prabowo-Hatta diprotes Tim Kuasa Hukum<br />

KPU. Diminta menunjukkan bukti-bukti kecurangan,<br />

bukan sekadar pernyataan bombastis.<br />

9 pilar<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


nasional<br />

Dua belas kontainer plastik berisi tumpukan<br />

berkas digotong satu per satu<br />

oleh sejumlah pria masuk ke gedung<br />

Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis<br />

siang, 7 Agustus lalu. Tim kuasa hukum Prabowo<br />

Subianto-Hatta Rajasa tampak mengawasi.<br />

Mereka antara lain Habiburokhman, Elza Syarief,<br />

Syahroni, Alamsyah Hanafiah, dan sejumlah<br />

advokat dari kubu pasangan calon presiden<br />

dan wakil presiden nomor urut satu itu.<br />

Mereka hadir ke gedung MK untuk menyerahkan<br />

dokumen permohonan sengketa<br />

pemilihan presiden 2014 yang sudah diperbaiki.<br />

Proses penyerahan berkas hanya berlangsung<br />

satu jam. Para pengacara tersebut kemudian<br />

bergegas meninggalkan gedung berpilar sembilan<br />

itu.<br />

Perbaikan berkas merupakan perintah hakim<br />

MK saat sidang perdana perselisihan hasil<br />

pemilihan umum presiden dan wakil presiden<br />

2014 digelar pada Rabu, 6 Agustus lalu. Kubu<br />

Prabowo-Hatta sebagai pemohon diminta<br />

Prabowo Subianto<br />

didampingi Hatta Rajasa<br />

dan anggota tim kuasa<br />

hukumnya, Maqdir Ismail,<br />

saat menyampaikan<br />

argumentasi dalam sidang<br />

perdana sengketa pilpres<br />

2014 di gedung Mahkamah<br />

Konstitusi, Jakarta, Rabu<br />

(6/8).<br />

Darren Whiteside/reuters<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


nasional<br />

Ketua KPU Husni Kamil<br />

Manik (kedua dari kiri)<br />

bersama tim kuasa hukum<br />

KPU yang diketuai Adnan<br />

Buyung Nasution (kanan)<br />

di gedung Mahkamah<br />

Konstitusi, Jakarta, Jumat<br />

(8/8).<br />

Hatta.<br />

Belasan kontainer dokumen yang telah diserahkan<br />

itu menurutnya baru sebagian kecil.<br />

Sebab, masih banyak bukti baru yang akan<br />

diserahkan di lain hari. Bukti-bukti tersebut,<br />

dia mengklaim, antara lain formulir C1 (hasil<br />

rekapitulasi suara pilpres) yang lebih lengkap<br />

dibanding formulir C1 milik Komisi Pemilihan<br />

Umum sebagai pihak termohon.<br />

Menurut Habiburokhman, pihaknya melihat<br />

ada perbedaan angka yang signifikan dari<br />

hasil penghitungan suara pilpres 2014 yang<br />

dilakukan pihaknya dengan yang dilakukan<br />

KPU. Tim Prabowo-Hatta juga menemukan<br />

penggelembungan perolehan suara untuk pasangan<br />

nomor urut 2, Joko Widodo dan Jusuf<br />

Kalla (Jokowi-JK), sebanyak 1,5 juta suara, dan<br />

pengurangan suara untuk pasangan nomor<br />

urut 1 sebanyak 1,2 juta suara.<br />

Mereka lalu menyimpulkan kecurangan yang<br />

dilakukan KPU itu terstruktur, sistematis, dan<br />

masif. Dengan demikian, kubu Prabowo-Hatta<br />

menilai keputusan KPU, yang menetapkan hasil<br />

rekapitulasi penghitungan suara pilpres 2014<br />

dengan kemenangan untuk pasangan Jokowiagung<br />

pambudhy/detikcom<br />

memperbaiki berkas, baik berupa kesalahan<br />

pengetikan maupun isi materi gugatan.<br />

“Kami optimistis, setelah perbaikan berkas<br />

diserahkan, majelis hakim MK akan memenangkan<br />

gugatan (kubu Prabowo-Hatta),” kata<br />

Habiburokhman. Ia mengklaim, dengan buktibukti<br />

yang diserahkan itu, bakal ada jutaan<br />

suara tambahan untuk kemenangan Prabowo-<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


nasional<br />

Suasana sidang lanjutan<br />

gugatan sengketa pilpres<br />

2014 di gedung MK, Jumat<br />

(8/8).<br />

agung pambudhy/detikcom<br />

JK pada 22 Juli lalu, cacat hukum.<br />

Berdasarkan hasil penghitungan suara versi<br />

mereka, seharusnya Prabowo-Hatta menang<br />

dalam pilpres 2014 dengan suara lebih banyak,<br />

yakni 67.139.153 suara (50,25 persen). Sedangkan<br />

Jokowi-Jusuf Kalla mendapat 66.435.124 suara<br />

atau 49,75 persen.<br />

Angka itu dihitung dari formulir C1 yang mereka<br />

miliki dari 52 ribu tempat pemungutan suara dari<br />

seluruh Indonesia, yang melibatkan 21 juta suara.<br />

Selain barang bukti, kuasa hukum Prabowo-Hatta<br />

menyerahkan 1.200 nama saksi ke MK.<br />

Saat menjabarkan dalil-dalilnya dalam persidangan<br />

kedua di gedung MK, Jumat, 8 Agustus<br />

lalu, tim kuasa hukum Prabowo-Hatta juga menyebut<br />

alasan lain mengapa pilpres 2014 cacat<br />

hukum. Alasan itu antara lain perbedaan jumlah<br />

Daftar Pemilih Tetap faktual sebagaimana hasil<br />

rekapitulasi KPU pada 22 Juli 2014 dengan SK<br />

KPU No. 477/Kpts/KPU/13 Juni 2014.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


nasional<br />

Bagaimana<br />

mungkin kami<br />

melakukan<br />

kecurangan<br />

dengan tuduhan<br />

seperti itu?<br />

Ida Budhiati<br />

Mereka juga menuding KPU beserta jajarannya<br />

melanggar peraturan perundang-undangan<br />

terkait pilpres, yakni UU Nomor 42/2008 tentang<br />

Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, UU<br />

Nomor 15/2011 tentang Penyelenggara Pemilu,<br />

Peraturan KPU Nomor 5, Nomor 18, Nomor 19,<br />

dan Nomor 20, serta Peraturan KPU Nomor<br />

21/2014 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan<br />

Suara dan Penetapan Hasil Serta Penetapan<br />

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden.<br />

Sebaliknya, dalam sidang kedua itu ketua<br />

tim kuasa hukum KPU, Adnan Buyung<br />

Nasution, memprotes kubu Prabowo-<br />

Hatta, yang menambah materi gugatan<br />

perselisihan hasil pemilu presiden<br />

dan wakil presiden 2014 yang dimasukkan<br />

dalam berkas perbaikan. Ia<br />

menganggap revisi tersebut telah<br />

keluar dari substansi materi gugatan<br />

sebelumnya.<br />

“Kami keberatan tambahan perbaikan<br />

pemohon yang ternyata berisi materi-materi<br />

baru, bukan sekadar (memperbaiki) redaksional<br />

dan (revisi) di luar permohonan,” tutur pengacara<br />

senior itu. Menurut Buyung, perubahan<br />

materi itu membuat pihaknya kesulitan menjawab<br />

gugatan. Untuk itu, ia meminta majelis<br />

hakim MK menambah waktu.<br />

Anggota tim kuasa hukum Jokowi-JK sebagai<br />

pihak terkait, Taufik Basari, juga menuding kubu<br />

Prabowo-Hatta sengaja melakukan perubahan<br />

substansi. Ia menganggap cara tersebut tidak<br />

fair dalam menjalani proses hukum di MK.<br />

“Semestinya (permohonan dengan substansi<br />

baru) itu dikesampingkan. Apalagi jika dalil dan<br />

tuntutan muncul tiba-tiba tanpa dasar uraian<br />

yang jelas,” ucapnya secara terpisah.<br />

Komplain Tobas—sapaan Taufik Basari―<br />

bukan hanya terkait munculnya materi baru<br />

dalam gugatan perbaikan, tapi juga adanya<br />

klausul pemohon yang meminta Mahkamah<br />

mendiskualifikasi Jokowi-JK karena suaranya<br />

dianggap diperoleh melalui cara-cara yang<br />

melawan hukum, atau setidak-tidaknya disertai<br />

dengan tindakan penyalahgunaan kewenangan<br />

oleh KPU.<br />

Ia menilai klausul itu tidak berdasar. Begitu<br />

juga ketika kubu Prabowo-Hatta mengklaim<br />

akan membawa 10 truk bukti, 2.000 pengacara,<br />

2 juta lembar bukti, dan mempersiapkan ratusan<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


nasional<br />

Tim pengacara Prabowo-<br />

Hatta menunjukkan berkas<br />

permohonan gugatan yang<br />

telah diperbaiki.<br />

agung pambudhy/detikcom<br />

saksi di TPS yang bisa mempengaruhi sekitar 21<br />

juta suara. “Kita bicara bukti. Jika ada kecurangan,<br />

silakan tunjukkan bukti. Bukan dengan klaim dan<br />

pernyataan bombastis,” kata Tobas.<br />

Adapun Ketua KPU Husni Kamil Manik mempersilakan<br />

tim Prabowo-Hatta membuktikan<br />

semua tuduhannya. Pihaknya siap menghadapinya<br />

dengan bukti yang dimiliki berdasarkan<br />

fakta di lapangan. “Tidak ada buktinya kami<br />

melakukan pelanggaran terstruktur, sistematis,<br />

dan masif,” ujarnya seusai persidangan tersebut.<br />

Senada, anggota KPU, Ida Budhiati, meminta<br />

kubu Prabowo-Hatta membuktikan tuduhannya.<br />

“Terstruktur itu berarti menggunakan<br />

perangkat kekuasaan. Sistematis itu mendesain<br />

dan mengkonstruksi. Masif itu cakupan wilayahnya<br />

ada. Bagaimana mungkin kami melakukan<br />

kecurangan dengan tuduhan seperti itu?” tutur<br />

Ida.<br />

Sidang kedua yang dipimpin Ketua MK Hamdan<br />

Zoelva dan dihadiri delapan hakim MK lainnya<br />

itu mulai mendengarkan keterangan saksi<br />

yang diajukan kubu Prabowo-Hatta. Secara<br />

terpisah, peneliti Perkumpulan untuk Pemilu<br />

dan Demokrasi, Veri Junaidi, mengatakan, untuk<br />

menghadapi gugatan Prabowo-Hatta, KPU<br />

harus menyiapkan bukti-bukti, misalnya yang<br />

terkait kasus administrasi pemungutan suara,<br />

pelaksanaan rekomendasi Bawaslu, serta daftar<br />

pemilih tambahan.<br />

“KPU harus bisa mengklarifikasi setiap argumentasi<br />

yang digunakan kubu Prabowo-Hatta,”<br />

ucap Veri. ■ KUSTIAH | DEDEN G.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


nasional<br />

Pilpres Dahulu,<br />

Alkomsus Kemudian<br />

Pengadaan alat komunikasi polisi untuk pengamanan<br />

pasangan capres dan cawapres dinilai janggal. Presiden<br />

SBY didesak membatalkan proyek tersebut.<br />

Diolah dari foto agung pambudhi &<br />

ari saputra/detikcom<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


nasional<br />

Ketua Presidium<br />

Indonesia Police Watch,<br />

Neta S. Pane<br />

Tedy Kroen/Rakyat Merdeka<br />

Proyek aneh bin ajaib. Sebutan itu<br />

disematkan Ketua Presidium Indonesia<br />

Police Watch Neta S. Pane untuk<br />

proyek pengadaan alat komunikasi<br />

khusus pengamanan calon presiden dan calon<br />

wakil presiden (alkomsus pam capres-cawapres)<br />

yang saat ini tengah bergulir di Kepolisian<br />

RI. Proyek senilai Rp 57,4 miliar itu dipertanyakan<br />

oleh lembaga nirlaba pengamat<br />

polisi tersebut lantaran dianggap janggal.<br />

Sebabnya, pengadaannya diproses<br />

setelah serangkaian pemilihan presiden<br />

berlalu. Keanehan proyek ini terlihat dari<br />

penetapan pemenang lelang yang terjadi<br />

pada 18 Juli 2014. Disusul surat penunjukan<br />

penyedia barang atau jasa pada 24 Juli<br />

dan penandatanganan kontraknya sehari<br />

kemudian atau 25 Juli 2014.<br />

“Padahal pelaksanaan pilpres berlangsung<br />

pada 9 Juli 2014. Ini kan<br />

aneh. Buat apa? Seharusnya<br />

peralatan itu sudah<br />

ada sejak pasangan<br />

capres-cawapres mendaftar ke KPU,”<br />

kata Neta saat ditemui di Bekasi, Jawa Barat,<br />

Rabu, 6 Agustus lalu.<br />

Proyek itu dinilai tak bermanfaat karena<br />

serangkaian pemilihan presiden sejak masa<br />

kampanye dimulai pada 5 Juni 2014 itu berjalan<br />

tertib dan aman meski tanpa alat komunikasi<br />

khusus tersebut. IPW menduga ada kongkalikong<br />

untuk mengegolkan proyek yang “terlambat”<br />

itu.<br />

Pengadaan alkomsus pam capres-cawapres<br />

untuk Polda Metro Jaya, pada program<br />

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara<br />

Tahun Anggaran 2014, tercantum di portal<br />

Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)<br />

Polri. Di situs resmi pengadaan barang dan jasa<br />

di lingkungan kepolisian itu juga diumumkan<br />

pemenang lelang proyek tersebut, yakni PT TS.<br />

Perusahaan itu tertulis beralamat di perkantoran<br />

Gandaria, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.<br />

Perusahaan ini memberikan harga penawaran<br />

sebesar Rp 57.207.029.550 (57,2 miliar).<br />

Saat majalah detik menyambangi alamat<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


nasional<br />

Foto kiri: Polisi mengawal<br />

capres Jokowi dalam<br />

kampanye di Senayan,<br />

Jakarta, Juni lalu.<br />

Rengga Sencaya/detikcom<br />

Kanan: Kampanye<br />

Prabowo-Hatta di Gelora Bung<br />

Karno, Jakarta, Juni lalu.<br />

Rengga Sencaya/detikcom<br />

kantor perusahaan itu pada Rabu, 6 Agustus<br />

lalu, sang pemilik perusahaan, TS, tidak berada<br />

di tempat, sehingga belum bisa dimintai konfirmasi.<br />

Seorang pegawai wanita yang mengaku<br />

sebagai sekretaris TS mengaku tidak tahu ke<br />

mana bosnya pergi. Ia juga menolak menjelaskan<br />

bergerak di bidang apa perusahaan tersebut.<br />

“Silakan tanya ke Bapak (TS) saja. Saya<br />

tidak bisa jawab,” ujarnya. Saat didatangi lagi<br />

dua hari kemudian, petugas penerima tamu di<br />

kantor itu mengatakan TS menolak diwawancarai.<br />

Dari penelusuran IPW, menurut Neta,<br />

setidaknya ada lima masalah terkait proyek<br />

alkomsus ini. Pertama, waktu pengadaan yang<br />

tidak tepat. Kedua, prosesnya janggal karena<br />

PT TS, yang penawaran harganya lebih tinggi<br />

dibanding dua perusahaan lain, justru menjadi<br />

pemenang tender. Ketiga, pengusaha PT TS<br />

diduga mengikutsertakan sejumlah perusahaannya<br />

untuk “mengepung” lelang proyek<br />

tersebut.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


nasional<br />

Kepala Polri Jenderal<br />

Sutarman<br />

Grandyos Zafna/detikcom<br />

Keempat, diduga ada tiga orang anggota<br />

Dewan Perwakilan Rakyat yang mengintervensi<br />

proyek ini agar dimenangi pengusaha<br />

tertentu. Kelima, akibat intervensi itu, pejabat<br />

Polri diduga mengintervensi Polda Metro Jaya<br />

sebagai pengguna alkomsus pam capres-cawapres.<br />

“Padahal Polda sudah bilang proyek itu<br />

tidak layak,” tuturnya.<br />

Neta juga menuding teknologi alat komunikasi<br />

yang ditawarkan sudah “jadul” alias<br />

ketinggalan zaman. Handy talky dan peralatan<br />

lain yang ditawarkan itu tidak diproduksi lagi,<br />

sehingga kepolisian akan kesulitan mencari<br />

suku cadangnya apabila alat itu rusak. “Lagi<br />

pula, Polri sudah punya. Dan tidak sebanding<br />

dengan harganya,” ucapnya.<br />

Ihwal dugaan intervensi dari tiga orang anggota<br />

DPR itu, diakui Neta, informasinya berasal<br />

dari “orang dalam” di Polri. Dua dari tiga<br />

orang tersebut adalah anggota Komisi<br />

Hukum DPR. Ia juga beroleh informasi<br />

bahwa proyek alkomsus itu pada Juli<br />

lalu sempat dibatalkan karena adanya<br />

pemotongan anggaran. “Tapi, khusus<br />

(proyek) ini, ada intervensi,” kata Neta. “Saya<br />

dapat info A1 (tepercaya) dari sejumlah jenderal<br />

Polri.”<br />

Majalah detik belum berhasil menemui<br />

pimpinan Komisi Hukum DPR karena Dewan<br />

sedang reses. Ketua Komisi Hukum Pieter Zulkifli<br />

belum berhasil dihubungi. Demikian pula<br />

pimpinan lainnya, yakni Wakil Ketua Tjatur Sapto<br />

Edy dan Aziz Syamsuddin, yang juga tidak<br />

merespons panggilan ke telepon selulernya.<br />

Pesan singkat yang dikirim juga tidak dibalas.<br />

Sementara itu, ditemui seusai acara halalbihalal<br />

di Mabes Polri, Jumat, 8 Agustus lalu, Kepala<br />

Polri Jenderal Sutarman mengatakan tidak ada<br />

masalah dengan proyek alkomsus pam caprescawapres.<br />

Alat itu tak terbatas pemakaiannya<br />

untuk pengamanan pilpres 2014, tetapi juga<br />

untuk kegiatan pengamanan rutin. “Bisa juga<br />

digunakan saat (pengamanan) capres mendatang<br />

(2019),” ujarnya.<br />

Sutarman membantah adanya intervensi dari<br />

DPR untuk mengegolkan anggaran tersebut.<br />

Apalagi proyek itu merupakan inisiatif Polri.<br />

“DPR hanya menyetujui. Tidak ada itu (inter-<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


nasional<br />

Sejumlah anggota<br />

polisi dengan alat radio<br />

komunikasi di dada<br />

kiri, mengikuti simulasi<br />

penyelamatan sandera di<br />

di Jakarta, Mei lalu.<br />

Agung Pambudhy/Detikcom<br />

vensi).”<br />

Sementara itu, ditemui secara terpisah, Kepala<br />

Divisi Teknologi Informasi Polri Brigadir<br />

Jenderal Ahmad Hidayat mengatakan alat yang<br />

akan dibeli melalui proyek alkomsus pam capres-cawapres<br />

memiliki kelebihan dalam jangkauan<br />

dan daya tahan yang lebih baik. Peralatan<br />

yang dipesan antara lain handy talky, repeater,<br />

dan suku cadangnya. “Untuk penambahan, jadi<br />

bukan untuk pilpres saja,” tuturnya.<br />

Ahmad menolak jika peralatan yang akan dibeli<br />

itu disebut “jadul” dan sudah tak lagi diproduksi.<br />

“Kan sudah dispesifikasi oleh divisi saya.”<br />

Seorang perwira menengah di lingkungan<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


nasional<br />

Kepala Bidang Humas<br />

Polda Metro Jaya Komisaris<br />

Besar Rikwanto<br />

ari saputra/detikcom<br />

Mabes Polri mengakui institusinya kekurangan<br />

alat komunikasi, seperti handy talky untuk<br />

petugas di lapangan, sehingga perlu ditambah.<br />

“Alat ini bisa digunakan terus. Tidak cuma di<br />

pilpres ini,” ucap perwira itu. Namun ia mengakui<br />

alat yang akan dibeli tersebut belum ada<br />

barangnya, karena tahapan pengadaan belum<br />

selesai.<br />

Adapun Kepala Bidang Humas Polda Metro<br />

Jaya Komisaris Besar Rikwanto secara terpisah<br />

mengatakan pihaknya hanya sebagai pemakai,<br />

sementara pengadaannya menjadi kewenangan<br />

Mabes Polri. Namun ia tak mau pengadaan<br />

alat komunikasi itu disebut mubazir, karena<br />

sudah lama Polda Metro Jaya membutuhkan<br />

peralatan tersebut.<br />

Kendati begitu, IPW tetap meminta Komisi<br />

Pemberantasan Korupsi mengusut dugaan<br />

kejanggalan pengadaan alkomsus ini. Laporan<br />

resmi soal proyek ini, menurut Neta, akan dilayangkan<br />

ke komisi antikorupsi tersebut pada<br />

pekan ini.<br />

Neta juga mendesak Presiden Susilo Bambang<br />

Yudhoyono meminta Kapolri segera<br />

membatalkan proyek tersebut. Ia menilai<br />

masalah ini mencoreng penyelenggaraan pilpres<br />

2014. “Kami sudah membicarakan soal<br />

ini kepada Menkopolhukam (Djoko Suyanto),”<br />

ucapnya. n JAFFRY PRABU Prakoso | M. RIZAL<br />

Majalah Majalah detik detik 11 - 17 7 - agustus 13 april 2014


hukum<br />

Binduk Membidik<br />

Pendatang Baru<br />

Tahun ini pendatang baru ke Jakarta mencapai<br />

68 ribu orang atau naik 25 persen dari tahun<br />

lalu. Pemprov DKI akan menggelar pendataan<br />

dan penertiban.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


hukum<br />

Berdasarkan data Dinas<br />

Kependudukan dan Catatan Sipil<br />

DKI Jakarta, setelah Lebaran 2014<br />

tercatat hampir 70 ribu pendatang<br />

baru masuk Jakarta bersamaan<br />

dengan arus balik Lebaran.<br />

Beawiharta/reuters<br />

Jumiah celangak-celinguk saat turun<br />

dari bus antarkota di Terminal Kampung<br />

Rambutan, Jakarta Timur, Sabtu,<br />

2 Agustus lalu. Ia sibuk menelepon<br />

seseorang menggunakan telepon selulernya.<br />

“Ini lagi nunggu saudara, katanya mau jemput,<br />

tapi ditelepon enggak diangkat-angkat,” kata<br />

gadis berusia 19 tahun itu dengan wajah cemas.<br />

Warga Tegal, Jawa Tengah, itu baru pertama<br />

kali menginjakkan kaki di Ibu Kota. Dengan<br />

dalih ingin mencari kehidupan yang lebih<br />

layak, Jumiah pun berangkat ke Jakarta. Ia<br />

tak khawatir menjadi penganggur meski hanya<br />

berbekal ijazah sekolah dasar. Jumiah<br />

mengaku sang ibu punya usaha warung nasi<br />

di Jakarta. “Pingin ikut mbokku kerja di kota,”<br />

ujarnya. “Daripada di kampung enggak ada<br />

peluang kerja.”<br />

Jakarta memang selalu menjadi magnet bagi<br />

warga dari berbagai daerah untuk mencari<br />

penghidupan. Dan arus balik Lebaran biasanya<br />

menjadi momentum warga untuk hijrah ke<br />

kota metropolitan ini. Berdasarkan data Dinas<br />

Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah<br />

Provinsi DKI Jakarta, pasca-Lebaran 2014 ini<br />

tercatat ada sekitar 70 ribu pendatang baru<br />

yang masuk Jakarta bersamaan dengan arus<br />

balik Lebaran.<br />

“Dengan dihapuskannya Operasi Yustisi<br />

Kependudukan sejak 2013, kesempatan bagi<br />

warga dari luar daerah untuk datang ke Jakar-<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


hukum<br />

Tumpukan KTP elektronik di<br />

sebuah kelurahan di Jakarta.<br />

rengga sancaya/detikcom<br />

ta semakin terbuka,” tutur Kepala Dinas Kependudukan<br />

DKI Purba Hutapea saat ditemui<br />

majalah detik di kantornya, Rabu, 6 Agustus<br />

lalu.<br />

Purba mengutip data Lembaga Demografi<br />

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, yang<br />

menyebutkan sebanyak 3.616.774 atau 36,21<br />

persen dari total penduduk Jakarta yang berjumlah<br />

9.988.329 orang melakukan mudik Lebaran.<br />

Sedangkan arus baliknya diperkirakan<br />

mencapai 3.685.274. Dengan demikian, ada<br />

“kelebihan” pendatang baru sebanyak 68.500<br />

orang atau 1,89 persen dari jumlah arus mudik.<br />

Angka tersebut, menurut Purba, naik sekitar<br />

25,5 persen atau 17.500 orang jika dibandingkan<br />

pendatang pada tahun lalu, yang berjumlah<br />

51 ribu orang. Masih berpegang pada hasil<br />

penelitian itu, sebagian besar pendatang baru<br />

ini―sekitar 60 persen―menyatakan akan<br />

menetap di Jakarta.<br />

Sedangkan 20-25 persen akan pindah ke<br />

kota di sekitar Jakarta. Hanya sekitar 9 persen<br />

yang merasa ragu dan akan kembali ke kampung<br />

halaman jika gagal mengadu nasib di<br />

Ibu Kota. “Karena mereka kan tinggal dengan<br />

saudara atau kerabat. (Sebanyak) 99 persen<br />

orang yang (merantau) ke Jakarta itu karena<br />

ada kenalan,” ucap Purba.<br />

Nah, yang menjadi masalah adalah para pendatang<br />

yang nekat mengadu nasib ke Jakarta<br />

tapi tidak memiliki pekerjaan dan tempat tinggal<br />

yang jelas. Para pendatang semacam ini,<br />

menurut Purba, bisa menimbulkan masalah<br />

sosial. Mereka ada yang menjadi pengemis,<br />

“Pak Ogah”, pekerja seks, atau juru parkir liar.<br />

“Mereka tinggal di pinggiran kali atau tanah<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


hukum<br />

Mereka tinggal di<br />

pinggiran kali atau tanah<br />

kosong entah milik<br />

siapa. Ini yang menjadi<br />

masalah, ketika diusir<br />

mereka minta uang ganti<br />

rugi, uang kerahiman.<br />

kosong entah milik siapa. Ini yang menjadi<br />

masalah, ketika diusir mereka minta uang<br />

ganti rugi, uang kerahiman,” kata Purba.<br />

Karena harus mencari uang untuk makan,<br />

para pendatang ini juga ada yang mencoba<br />

menjadi pedagang informal. Mereka mendatangi<br />

tempat-tempat keramaian, yang akhirnya<br />

menciptakan masalah lain di Ibu Kota.<br />

“Menutup jalan umum, perempatan,<br />

dan menciptakan kekumuhan, kotor,<br />

dan sebagainya,” ujarnya.<br />

Menurut Purba, sebagai<br />

Ibu Kota, Jakarta merupakan<br />

kota terbuka dan milik<br />

seluruh warga Indonesia.<br />

Warga tak bisa dilarang<br />

mengadu nasib ke Jakarta,<br />

karena hal itu merupakan<br />

hak asasi manusia yang<br />

dilindungi konstitusi Pasal<br />

28. Tapi tidak ada kebebasan<br />

tanpa batas. Purba menuturkan,<br />

ada rambu-rambu, baik dari pemerintah<br />

pusat maupun pemerintah<br />

provinsi, yang harus ditaati.<br />

Karena itu, pemerintah DKI Jakarta ke depan<br />

akan terus melakukan operasi ketertiban<br />

umum. Misalnya terhadap para pedagang kaki<br />

lima yang berdagang bukan pada tempatnya.<br />

Mereka akan dirazia, bahkan bisa dipidana<br />

ringan. Sedangkan pengemis atau gelandangan<br />

akan dititipkan di panti sosial. “Lapak-lapak<br />

hunian liar juga digusur,” tutur Purba.<br />

Pemerintah Jakarta juga akan mendata<br />

pendatang baru melalui Operasi Bina Kependudukan<br />

(Binduk). Operasi ini akan dimulai<br />

pada H+14 Lebaran atau pekan ini dengan<br />

menggandeng pengurus RT dan RW. Purba<br />

mengingatkan, ada aturan kependudukan<br />

yang harus dipenuhi para pendatang baru tersebut.<br />

Bila tak dipenuhi dalam 14 hari, mereka<br />

bisa dikenai denda maksimal Rp 20 juta atau<br />

kurungan paling lama 60 hari, sesuai Peraturan<br />

Daerah DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007<br />

tentang Ketertiban Umum.<br />

Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur<br />

Jenderal Dwi Priyatno mendukung<br />

operasi yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta<br />

itu. Alasannya, masalah sosial sering<br />

kali timbul dari pendatang baru yang tidak<br />

memiliki bekal keterampilan yang cukup.<br />

Mereka akan menjadi penganggur, yang<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


hukum<br />

Petugas Suku Dinas Sosial<br />

Jakarta Pusat merazia<br />

penyandang masalah<br />

kesejahteraan sosial di kawasan<br />

Menteng, Jakarta, Rabu (6/8).<br />

Reno Esnir/ ANTARA FOTO<br />

bisa berdampak pada peningkatan angka<br />

kriminalitas di Jakarta.<br />

“Prinsipnya, orang tidak dilarang (ke Jakarta)<br />

selama punya KTP Indonesia. Tapi, kalau dia<br />

misalnya menjadi tukang parkir liar, malak,<br />

menjadi preman atau munculnya prostitusi,<br />

itu jadi sumber masalah,” ucap jenderal polisi<br />

berbintang dua ini.<br />

Adapun pengamat perkotaan Yayat Supriatna<br />

pesimistis Operasi Binduk Pemprov DKI<br />

Jakarta bakal efektif. Alasannya, yang mengganggu<br />

ketertiban bukan hanya pendatang<br />

baru. “Warga DKI yang memiliki KTP juga<br />

banyak yang bersikap tidak tertib, melanggar<br />

aturan,” katanya secara terpisah.<br />

Yayat menilai persoalan ketertiban Jakarta sebaiknya<br />

tidak hanya diserahkan kepada Satuan<br />

Polisi Pamong Praja dan Dinas Kependudukan.<br />

Tapi juga menjadi kepedulian seluruh warga.<br />

Persoalan lain, Pemprov DKI Jakarta dianggap<br />

Yayat masih “hangat-hangat tahi ayam” dalam<br />

menegakkan aturan yang dibuatnya.<br />

Misalnya larangan merokok di tempat umum<br />

serta larangan bagi pengemis yang tidak jalan.<br />

Alhasil, kata Yayat, Jakarta tetap semrawut<br />

dan sulit ditertibkan sekalipun banyak aturan<br />

yang dibuat.<br />

Yayat memberi contoh negeri tetangga Singapura,<br />

yang tegas dalam menerapkan aturan<br />

dan sanksinya. “Semua warganya takut melanggar<br />

aturan, bahkan para wisatawan yang<br />

datang mematuhi aturan di sana,” ujarnya. ■<br />

JAFFRY PRABU prakoso, EDWARD FEBRIYATRI kusuma | deden<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


kriminal<br />

Curhat<br />

Berujung Maut<br />

Kasus pembunuhan sadis di kamar<br />

indekos di Bandung terungkap.<br />

Pelakunya baru dikenal korban melalui<br />

jejaring sosial.<br />

ilustrasi: edi wahyono<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


kriminal<br />

RBP, tersangka pembunuhan<br />

dan pembakaran korban<br />

Rudyanto, dikawal petugas di<br />

Markas Polrestabes Bandung,<br />

Rabu (6/8).<br />

Agus Bebeng/ ANTARA FOTO<br />

RBP hanya diam terpaku sembari<br />

mengamati polisi mengumpulkan<br />

barang bukti dari sebuah kamar<br />

indekos di Jalan Rancabentang 2<br />

Nomor 1, Kelurahan Ciumbuleuit, Kecamatan<br />

Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, 4<br />

Agustus lalu. Pria berusia 23 tahun itu duduk<br />

di kursi plastik warna hijau, mengenakan kaus<br />

lengan pendek merah dan celana pendek<br />

motif kotak-kotak. Ia buru-buru menutupi<br />

wajah dengan topi begitu wartawan mencoba<br />

mengambil gambarnya.<br />

Di kamar indekos itulah RBP diduga membunuh<br />

dan membakar tubuh Rudyanto, 23 tahun,<br />

alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik<br />

Universitas Parahyangan, Bandung. Setelah<br />

melakukan aksi kejinya, RBP kabur. Namun polisi<br />

berhasil menangkapnya setelah menyelidiki<br />

tempat indekos korban tersebut serta meminta<br />

keterangan sejumlah saksi.<br />

RBP dibekuk oleh tim gabungan Unit Reserse<br />

Kriminal Kepolisian Sektor Cidadap dan Satreskrim<br />

Kepolisian Resor Kota Besar Bandung<br />

saat hendak mencari makan malam. “Kami<br />

menangkap pelaku Minggu malam lalu di daerah<br />

Logam, Kota Bandung,” kata Kepala Satuan<br />

Reskrim Polrestabes Bandung Ajun Komisaris<br />

Besar Nugroho Arianto.<br />

Awalnya, pelaku berbelit-belit saat menjalani<br />

pemeriksaan. Ia juga menyangkal telah membunuh.<br />

Namun, setelah dimintai keterangan<br />

secara intensif, termasuk oleh Kepala Polrestabes<br />

Bandung Komisaris Besar Mashudi, RBP<br />

akhirnya mengaku membunuh Rudyanto dan<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


kriminal<br />

Kamar indekos korban<br />

yang gosong setelah<br />

pembunuhan dan<br />

pembakaran.<br />

Baban Gandapurnama/detikcom<br />

membakar tubuh korban. Ia melakukannya seorang<br />

diri.<br />

Berdasarkan penuturan pelaku kepada polisi,<br />

ia dan korban sama-sama memiliki perilaku<br />

menyukai sesama jenis. Dugaan sementara,<br />

pembunuhan dan pembakaran tubuh Rudyanto<br />

terjadi karena pelaku menolak diajak berhubungan<br />

badan oleh korban. Saat ditemukan<br />

di kamar indekosnya, Sabtu, 2 Agustus lalu,<br />

kondisi jasad Rudyanto mengenaskan. Hampir<br />

seluruh tubuhnya hangus, dan wajahnya tak<br />

lagi bisa dikenali.<br />

“Nyawa korban dihabisi pelaku di kamar<br />

indekos. Lalu pelaku membakar korban,” ujar<br />

Mashudi, Rabu, 6 Agustus lalu.<br />

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh<br />

Hari, 40 tahun, setelah tetangga korban itu<br />

mendengar teriakan Iqbal, teman indekos<br />

Rudyanto yang baru pulang dari Garut. “Pas didobrak,<br />

kondisi (jenazah) hangus terbakar. Kasurnya<br />

juga, di atas (korban) ada bantal,” tutur<br />

Hari saat ditemui di tempat kejadian perkara.<br />

Pembunuhan terjadi hanya beberapa jam<br />

setelah keduanya berkenalan melalui jejaring<br />

sosial WhatsApp. Perkenalan singkat itu berujung<br />

“kopi darat” antara Rudyanto dan pelaku.<br />

Menurut Mashudi, mereka janjian bertemu di<br />

kawasan Ciumbuleuit, yang tak jauh dari tempat<br />

indekos korban. “Keduanya bertemu pada<br />

Sabtu jam tiga dini hari,” ucapnya.<br />

Menurut pelaku kepada polisi, ia diajak kor-<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


kriminal<br />

Kombes Mashudi (kiri) dalam<br />

pemaparan barang bukti<br />

pembunuhan Rudyanto di<br />

Markas Polrestabes Bandung,<br />

Rabu (6/8).<br />

Baban Gandapurnama/detikcom<br />

ban ke tempat indekosnya. Dalam obrolan itu<br />

keduanya saling mencurahkan isi hati (curhat)<br />

soal perilaku menyukai sesama jenis. Pembicaraan<br />

lalu berlanjut pada ajakan korban berhubungan<br />

intim. Tapi RBP menolak, sehingga<br />

terjadi cekcok.<br />

RBP mengaku saat itu korban memegang<br />

pisau sambil mengancamnya. Pelaku lalu keluar<br />

dari kamar dan mengambil batu kemudian<br />

melemparkannya ke arah korban. “Setelah itu,<br />

pelaku memukuli wajah korban menggunakan<br />

batu,” kata Mashudi. “Leher korban juga dijerat<br />

pakai kabel laptop.”<br />

Aksi pelaku tak berhenti di situ. Setelah memastikan<br />

korbannya tewas, RBP menyemprotkan<br />

cairan dari botol parfum ke tubuh korban,<br />

lalu membakarnya. Mashudi menambahkan,<br />

hal itu dilakukan pelaku untuk menutupi perbuatannya.<br />

Ia juga berupaya menghilangkan<br />

barang bukti dan identitas korban.<br />

Dompet berisi kartu identitas dan telepon<br />

seluler milik Rudyanto, serta batu dengan bercak<br />

darah, dibuang ke parit di kawasan Babakan<br />

Siliwangi. “Barang bukti sudah kami temukan.<br />

Pelaku menunjukkan tempat barang-barang itu<br />

dibuang,” ujar Mashudi.<br />

Saat dipertemukan dengan wartawan, seusai<br />

ekspose perkara di Markas Polrestabes<br />

Bandung, Rabu, 6 Agustus lalu, RBP mengaku<br />

membunuh karena panik. “Saya dorong dia,<br />

ada batu, saya lempar,” katanya. Lemparan batu<br />

itu mengenai mata korban dan membuatnya<br />

berteriak keras. Karena takut diketahui orang<br />

lain, RBP lalu memukul dan mencekik korban<br />

menggunakan kabel laptop hingga tewas. “Lalu<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


kriminal<br />

KTP korban pembunuhan<br />

dan pembakaran di<br />

Bandung.<br />

Baban Gandapurnama/detikcom<br />

saya bakar,” tuturnya.<br />

Polisi memang tak begitu saja percaya. Keterangan<br />

pelaku terus didalami untuk mengetahui<br />

motif sebenarnya pembunuhan keji itu. Selain<br />

menahan RBP, yang masih berstatus mahasiswa<br />

aktif di sebuah perguruan tinggi swasta<br />

di Bandung, penyidik mengamankan barang<br />

bukti, antara lain kabel laptop, pakaian korban,<br />

pisau, korek api gas, telepon genggam, satu<br />

unit sepeda motor, dan batu yang dilemparkan<br />

ke arah korban.<br />

Akibat perbuatannya, RBP bakal dijerat Pasal<br />

338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana<br />

tentang pembunuhan dan Pasal 365 KUHP<br />

soal pencurian disertai kekerasan. Ia terancam<br />

hukuman bui 15 tahun.<br />

Sebelumnya juga mencuat beberapa kasus<br />

pembunuhan sadis yang pelakunya memiliki<br />

kelainan seksual. Namun psikolog forensik Reza<br />

Indragiri Amriel berpendapat, perilaku kelainan<br />

seksual pelaku tidak bisa disimpulkan bahwa ia<br />

juga memiliki tingkat emosi tinggi, dan memicu<br />

pembunuhan sadis.<br />

Sebab, pembunuhan sadis bisa juga dilakukan<br />

oleh orang yang berperilaku seks normal, seperti<br />

yang lebih banyak terjadi selama ini. Soal<br />

pembunuhan Rudyanto, menurut Reza, baru<br />

bisa disimpulkan dari hasil autopsi forensik.<br />

Ada dua kemungkinan, apakah korban dibunuh<br />

dengan cara dibakar atau korban dibakar untuk<br />

menghilangkan jejak pelaku.<br />

“Nah, kalau diketahui dibunuh dengan cara<br />

dibakar, artinya memang emosi kemarahan si<br />

pelaku sangat tinggi,” ucap Reza. “Tapi, sekali<br />

lagi, ini bukan hanya dilakukan oleh mereka<br />

yang memiliki kelainan seks.”<br />

Proses autopsi telah dilakukan tim dokter<br />

forensik RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung.<br />

Jasad korban juga telah dikremasi pada Selasa,<br />

5 Agustus lalu, dan abu jasad pria tersebut juga<br />

sudah dibawa pihak keluarga ke daerah asalnya<br />

di Batam, Kepulauan Riau.<br />

Menurut Nugroho Arianto, orang tua korban<br />

yang ditemuinya telah menyerahkan sepenuhnya<br />

perkara ini kepada polisi. “Keluarga<br />

menginginkan agar kasus ini diusut tuntas,”<br />

katanya. ■ M. RIZAL, BABAN gandapurnama, erna mardiana<br />

(bandung) | dimas<br />

Majalah detik 11 20 - 17 - 26 agustus januari 2014


fokus<br />

niat Gigi 5 Mr President<br />

Pernah bingung ketika pertama kali jadi Wali Kota Solo, Jokowi buru-buru membentuk tim transisi<br />

agar siap masuk Istana Presiden. Didukung SBY, tapi terganjal gugatan Prabowo-Hatta ke MK.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Jokowi bersama tim transisi di<br />

kantor Jalan Situbondo Nomor<br />

10, Menteng. Jokowi membentuk<br />

tim ini setelah hasil hitung<br />

cepat menunjukkan ia menang<br />

pemilihan presiden.<br />

Grandyos Zefna/detikcom<br />

Tiga orang mendatangi rumah dinas<br />

Gubernur DKI Jakarta, Jalan Taman<br />

Suropati Nomor 7. Pukul lima sore<br />

pada Lebaran hari pertama itu, Rini<br />

Soemarno, Hasto Kristiyanto, dan Andi Widjajanto<br />

memang disuruh datang oleh sang tuan<br />

rumah, presiden terpilih Joko Widodo.<br />

Ketiganya menyodorkan draf pembentukan<br />

tim transisi pemerintahan, yang memang<br />

diminta Jokowi kelar pada 28 Juli 2014. “Di<br />

situ diserahkan draf kami soal struktur (tim<br />

transisi),” kata deputi kepala staf kantor transisi<br />

Andi Widjajanto kepada majalah detik. Ide<br />

pembentukan tim transisi buat menyiapkan<br />

peralihan pemerintahan dari Presiden Susilo<br />

Bambang Yudhoyono dicetuskan Jokowi jauh<br />

sebelum pemilihan umum legislatif, yakni Februari<br />

2014.<br />

Jokowi menyatakan ingin menciptakan tradisi<br />

transisi baru dalam politik Indonesia, sehingga<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Ketika masuk<br />

ke pekerjaan<br />

baru, kita bisa<br />

langsung kerja,<br />

tidak harus<br />

belajar dulu.<br />

proses peralihan pemerintahan bisa berjalan<br />

lancar. Tradisi transisi ini semestinya juga ada<br />

pada pergantian kepala daerah.<br />

Jokowi berpendapat, tak mulusnya transisi<br />

pemerintahan membuat pejabat baru tidak<br />

siap menghadapi persoalan yang ada. Mestinya,<br />

kata dia, pejabat yang lama menjelaskan<br />

masalah yang sudah diselesaikan, yang sedang<br />

dihadapi, dan hal-hal yang perlu diperbaiki.<br />

“Sehingga, ketika masuk ke pekerjaan yang<br />

baru, kita bisa langsung kerja,” kata Jokowi kepada<br />

majalah detik. “Tidak harus belajar dulu<br />

enam bulan, malah ada yang belajar sampai<br />

setahun, bener itu.”<br />

Jokowi merasakan sendiri repotnya jadi pejabat<br />

baru ketika pertama kali menjabat Wali<br />

Kota Solo. Ia kikuk ketika diminta memimpin<br />

upacara pada hari Senin. “Bingung, lo. La saya<br />

dari swasta disuruh jadi inspektur upacara, kan<br />

jadi kaget, hormat keliru,” ujarnya.<br />

Karena itu, setelah mengetahui hasil hitung<br />

cepat pemilihan presiden pada 9 Juli 2014,<br />

Jokowi buru-buru menyiapkan tim buat membantunya<br />

menyiapkan diri duduk di kursi RI-1.<br />

Andi menceritakan, keinginan itu disampaikan<br />

kepada orang-orang dekat Jokowi seusai konferensi<br />

pers pernyataan menang di rumah Ketua<br />

Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan<br />

Megawati Soekarnoputri.<br />

Saat itu Andi, Hasto, dan Rini diminta segera<br />

mencari kantor untuk tim transisi. “Harus<br />

disiapkan nih secara serius tentang peralihan<br />

pemerintahan SBY ke kita,” kata Jokowi seperti<br />

ditirukan Andi.<br />

Penyusunan tim transisi sempat terpotong<br />

oleh mudiknya Jokowi ke Solo. Sekembali ke<br />

Jakarta, Jokowi pada Sabtu sore, 2 Agustus,<br />

mendatangi rumah Jusuf Kalla memberitahukan<br />

susunan tim transisi sebelum wakil presiden<br />

terpilih itu bertolak ke Amerika Serikat.<br />

Kepala staf kantor transisi Rini Soemarno<br />

mengatakan Kalla sudah dikabari soal tim<br />

transisi lewat pesan singkat dan panggilan telepon.<br />

“Selama ini tidak pernah terlihat karena<br />

memang beliau belum datang dari luar negeri,”<br />

ujarnya.<br />

Struktur kantor transisi difinalisasi dalam<br />

rapat bersama Jokowi pada Minggu, 3 Agustus.<br />

Esoknya, Jokowi mengumumkan kantor transisi.<br />

Tim ini dipimpin Rini sebagai kepala staf<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Jokowi dan Rini Soemarno saat<br />

meresmikan kantor transisi.<br />

Tim ini dipimpin Rini, Menteri<br />

Perindustrian dan Perdagangan<br />

era Presiden Megawati<br />

Soekarnoputri.<br />

Grandyos Zefna/detikcom<br />

didampingi empat deputi, yakni Hasto, Andi,<br />

Akbar Faizal, dan Anies Baswedan.<br />

Namun pengumuman ini rupanya mengundang<br />

protes dari partai pengusung Jokowi-<br />

JK. “Ya, (mereka) telepon saya, kok membentuk<br />

kabinet, mereka tidak diajak bicara,” kata<br />

Jokowi.<br />

Kepada mereka, Jokowi mengatakan tidak<br />

sedang membentuk kabinet. Namun ia meminta<br />

maaf karena tidak berkonsultasi soal<br />

pembentukan tim tersebut. “Saya ingin membentuk<br />

dulu. Setelah nanti kita launching, baru<br />

kita ingin berbicara dengan partai, personelnya<br />

siapa saja yang ingin masuk kantor transisi,”<br />

ujarnya.<br />

Jokowi menuturkan sudah mengontak ketua<br />

umum partai koalisinya. Megawati ia telepon<br />

karena sedang berada di Amerika Serikat, Ketua<br />

Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin<br />

Iskandar juga diberi penjelasan via telepon<br />

karena sedang di luar Jakarta.<br />

Tim transisi juga diutus datang ke partai-partai<br />

koalisi untuk mengklarifikasi kesalahpahaman<br />

soal kantor transisi. Menurut Jokowi, orangorang<br />

partai mungkin akan masuk dalam<br />

struktur lengkap tim transisi yang diumumkan<br />

pada Senin, 11 Agustus, itu.<br />

Andi Widjajanto mengatakan safari ke partai<br />

pendukung itu dilakukan bersama tim dengan<br />

dua kali bertemu Ketua Umum Partai Nasional<br />

Demokrat Surya Paloh. Sedangkan Hasto dan<br />

Akbar Faizal ditugasi menginformasikan kepada<br />

Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)<br />

Wiranto. Ketua Umum Partai Keadilan<br />

dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso juga<br />

sudah diberi penjelasan.<br />

Hasilnya, PDIP dan NasDem berkomitmen<br />

mendukung biaya operasional dan gaji staf<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Pengumuman tim<br />

transisi rupanya<br />

mengundang<br />

protes dari partai<br />

pengusung<br />

Jokowi-JK.<br />

kantor transisi, yang awalnya hanya didanai<br />

dari kantong Jokowi dan Kalla.<br />

PKB, Hanura, dan PKPI sejauh ini belum<br />

mengucurkan dana. “Kalau mereka mau menyumbang,<br />

nanti dibicarakan dengan Pak Jokowi,”<br />

kata Andi.<br />

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura<br />

Saleh Husin membantah kabar partainya memprotes<br />

langkah Jokowi itu. “Kalau ada yang<br />

bilang kami ribut, itu orang luar yang berpandangan,”<br />

kata Saleh. “Masak kami ributin kayak<br />

anak kecil.”<br />

Menurut Saleh, jika tidak diajak berbicara,<br />

tentunya partainya akan teriak. “Kalau ada<br />

parpol lain yang kecewa, ya kami tidak mau<br />

mencampuri (urusan) internal partai lain.”<br />

Sementara itu, Sekretaris Jenderal NasDem<br />

Patrice Rio Capella menyatakan partainya<br />

mendukung inisiatif Jokowi itu. “Niatnya baik<br />

sekali agar tidak terkejut ketika masuk pemerintahan,”<br />

ujarnya.<br />

Andi Widjajanto mengatakan tim transisi<br />

pada 30 September 2014 merampungkan<br />

penyusunan program prioritas, struktur tim<br />

kepresidenan, kementerian, dan lembaga<br />

yang cocok untuk visi Jokowi-Kalla. Pada hari<br />

pelantikan presiden, 20 Oktober 2014, tim itu<br />

otomatis bubar. “Agar 20 Oktober nanti mereka<br />

(Jokowi-Kalla) bisa langsung gigi lima, bukan<br />

lagi gigi satu,” tuturnya.<br />

Andi menjelaskan kantor transisi memang<br />

baru pertama kali ada di Indonesia. Namun, di<br />

Amerika Serikat dan Prancis, tradisi itu sudah<br />

berjalan lama, bahkan dikuatkan oleh undangundang.<br />

Pakar hukum tata negara Universitas Diponegoro,<br />

Semarang, Hasyim Asy’ari, mengatakan,<br />

buat memahami maksud Jokowi ini bisa<br />

berkaca dari Amerika Serikat, yang juga punya<br />

sistem presidensial. Ia mencontohkan, Presiden<br />

Barack Obama ketika pertama kali terpilih juga<br />

punya tim transisi, yang terlibat dalam kampanyenya<br />

sejak awal.<br />

“Mereka yang baru sama sekali, tapi yang ikut<br />

merumuskan visi-misi,” kata Hasyim. Mereka,<br />

kata dia, akan memantau pencapaian pemerintahan<br />

sebelumnya. “Kalau bisa dibicarakan<br />

sejak sekarang, paling tidak sudah bisa dilakukan<br />

penyesuaian dengan yang sudah disusun<br />

pemerintahan SBY.”<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Deputi kepala staf kantor transisi<br />

Andi Widjajanto<br />

dok. detikcom<br />

Namun kubu pasangan<br />

Prabowo Subianto-Hatta<br />

Rajasa<br />

mengkritik langkah<br />

Jokowi itu. Saat ini<br />

gugatan hasil pemilihan<br />

presiden oleh<br />

kubu Prabowo-Hatta<br />

masih disidangkan<br />

di Mahkamah Konstitusi.<br />

“Pembentukan<br />

kantor transisi itu<br />

tidak lain dari upaya<br />

penggiringan opini<br />

seolah persoalan<br />

sudah selesai,” kata<br />

juru bicara Prabowo-Hatta,<br />

Tantowi Yahya. “Padahal belum ada<br />

yang definitif menang dan kalah.”<br />

Tantowi mengakui tidak ada aturan yang dilanggar<br />

oleh Jokowi dengan membentuk kantor<br />

transisi. “Tidak ada aturan yang dilanggar,<br />

ini persoalan etika saja,” kata Wakil Sekretaris<br />

Jenderal Partai Golkar ini.<br />

Meski begitu, Jokowi tetap meneruskan kantor<br />

transisi, apalagi idenya mendapat respons<br />

hangat dari Presiden Yudhoyono. Jokowi memang<br />

harus berkoordinasi dengan SBY karena<br />

APBN 2015, yang akan dipakai Jokowi, masih<br />

disusun oleh pemerintahan Yudhoyono.<br />

Gagasan tim transisi pertama kali disampaikan<br />

Jokowi kepada Yudhoyono saat keduanya<br />

bertemu pada 22 Juli 2014. Jokowi mengatakan,<br />

saat itu SBY menyambut baik idenya dan menyatakan<br />

akan membentuk tim yang sama.<br />

Keduanya lalu mengatur pertemuan setelah<br />

Idul Fitri buat membahas pertemuan kedua<br />

tim. “Saya menyampaikan, mungkin akan sering<br />

mengganggu Bapak berkaitan dengan transisi<br />

ini,” kata Jokowi.<br />

Pertemuan sambil berbuka puasa di kediaman<br />

SBY di Cikeas itu dilanjutkan dengan dua<br />

pertemuan informal lainnya. “Biasanya mereka<br />

bertemu setelah salat Jumat,” kata Andi.<br />

Yang dibahas antara lain rencana rapat tim<br />

transisi Jokowi bersama Menteri Koordinator<br />

Perekonomian Chairul Tanjung, Kementerian<br />

Perencanaan Pembangunan Nasional/<br />

Bappenas, serta Unit Kerja Presiden Bidang<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Presiden Susilo Bambang<br />

Yudhoyono saat bertemu<br />

dengan Jokowi dan Jusuf Kalla<br />

dalam acara open house Idul<br />

Fitri di Istana Negara, Jakarta,<br />

Senin (28/7). SBY mendukung<br />

ide tim transisi Jokowi dan<br />

akan menyiapkan tim sendiri,<br />

tapi masih menunggu sidang<br />

sengketa pilpres di MK selesai.<br />

andika Wahyu /ANTARA<br />

Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan<br />

(UKP4).<br />

Seorang sumber di lingkaran SBY mengatakan<br />

pembicaraan bahkan sudah sampai pada<br />

rencana serah-terima jabatan di Istana Presiden<br />

lengkap dengan karpet merah dan defile militer<br />

beserta alutsistanya. “SBY ingin menciptakan<br />

sejarah peralihan kekuasaan yang elegan,” kata<br />

sumber itu.<br />

Sekitar sebulan lalu, Presiden Yudhoyono<br />

memang menyatakan siap membantu selama<br />

masa transisi jika diminta presiden terpilih.<br />

Demi memudahkan presiden baru, SBY juga<br />

melarang menterinya membuat kebijakan<br />

strategis dan mengganti pejabat penting di<br />

instansinya. “Sebaiknya itu oleh presiden baru<br />

saja,” kata dia.<br />

Ketika Jokowi menyampaikan ide transisi<br />

bersama, Yudhoyono menyambut baik. “Yang<br />

direncanakan oleh Pak Jokowi ini tidak keliru,”<br />

kata SBY lewat rekaman wawancara di akun<br />

YouTube resminya.<br />

Yudhoyono ingin membantu presiden terpilih<br />

karena pernah kesulitan saat meneruskan<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Sidang gugatan pasangan<br />

Prabowo-Hatta terhadap<br />

hasil pemilihan presiden<br />

di Mahkamah Konstitusi di<br />

Jakarta, Jumat (8/8). Kubu<br />

Prabowo menilai pembentukan<br />

tim transisi Jokowi semestinya<br />

menunggu putusan MK.<br />

Widodo S. Jusuf/ANTARA<br />

pemerintahan dari Presiden Megawati Soekarnoputri.<br />

“Saya ingat, pada 2004 saya tidak<br />

memiliki kesempatan, bahkan tidak memiliki<br />

akses, buat persiapan sebelum memangku<br />

jabatan Presiden RI,”<br />

ujarnya.<br />

Staf Khusus Presiden<br />

Yudhoyono<br />

Bidang Informasi<br />

dan Hubungan Masyarakat,<br />

Heru Lelono,<br />

bercerita, pada<br />

2004 dia diutus<br />

SBY menyambangi<br />

Istana Presiden.<br />

Misinya menyiapkan<br />

masuknya Yudhoyono<br />

ke Istana. “Hanya<br />

untuk transisi itu saja, saya ditolak oleh Istana<br />

pada waktu itu,” ujarnya.<br />

Presiden Yudhoyono, kata Heru, sudah memerintahkan<br />

Sekretariat Negara, Sekretariat<br />

Kabinet, UKP4, serta para staf khusus menyusun<br />

laporan kebijakan dan peraturan. “Misalnya<br />

ada inpres, situasinya seperti apa, pertimbangannya<br />

apa harus dijelaskan,” kata Heru.<br />

Laporan itu diminta kelar pada September.<br />

Heru mengatakan laporan itu akan dibukukan<br />

dan diserahkan kepada presiden terpilih. “Kami<br />

sibuknya bukan main,” ujarnya.<br />

Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto membenarkan<br />

lembaganya sudah mulai bekerja<br />

buat masa transisi pemerintahan. Namun ia<br />

menolak memerinci isi laporan yang disusunnya<br />

karena hanya untuk konsumsi presiden.<br />

Kuntoro mengatakan belum bertemu dengan<br />

tim Jokowi karena belum mendapat lampu<br />

hijau dari Presiden Yudhoyono. Setali tiga uang,<br />

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional<br />

Armida Alisjahbana menyatakan penyiapan<br />

transisi pemerintahan baru akan dibahas setelah<br />

ada kepastian mengenai presiden terpilih<br />

oleh Mahkamah Konstitusi.<br />

Agaknya memang sementara ini rencana<br />

Jokowi buat tancap gas itu direm oleh SBY.<br />

Presiden memerintahkan semua pertemuan<br />

ditunda hingga Mahkamah Konstitusi mengetok<br />

palu vonis atas gugatan hasil pemilihan<br />

presiden yang diajukan pasangan Prabowo-<br />

Hatta. Presiden Yudhoyono meminta semua<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Jokowi bersama Anies<br />

Baswedan di Waduk Pluit ketika<br />

menanti hasil rekapitulasi<br />

perolehan suara pemilihan<br />

presiden. Anies direkrut Jokowi<br />

jadi deputi kepala staf tim<br />

transisi.<br />

hasan/detikcom<br />

pihak bersabar menanti putusan Mahkamah<br />

Konstitusi. “Rasanya tidak baik dan tidak etis,<br />

ketika MK tengah bersidang, saya atau menterimenteri<br />

di kabinet saya diminta bersama-sama<br />

merencanakan transisi pemerintahan ini,” kata<br />

SBY.<br />

Penundaan itu dirasakan Jokowi membuat<br />

kerja transisi, yang hanya sekitar 80 hari, terhambat<br />

karena timnya tak bisa berhubungan<br />

dengan pemerintahan Yudhoyono. “Kami harus<br />

menghormati proses yang ada di MK,” kata<br />

Jokowi. ■<br />

Isfari Hikmat, Pasti Liberti M., Bahtiar Rifai, Monique Shintami,<br />

Irwan Nugroho, Aryo Bhawono, Indah Mutiara Kami | Okta Wiguna<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


FOKUS<br />

Estafet Presiden<br />

Gaya Amerika<br />

Deputi Kepala Staf Kantor<br />

Transisi, Andi Widjajanto, menyebut<br />

format tim transisi presiden<br />

terpilih Joko Widodo antara lain<br />

mencontoh dari Amerika Serikat.<br />

Negeri Abang Sam memang pada<br />

1963 menerbitkan undang-undang<br />

transisi antarpresiden.<br />

Proses transisi itu ditanggung<br />

sepenuhnya oleh negara, yang<br />

pada 2012 disiapkan sebesar US$<br />

8,95 juta atau setara dengan Rp<br />

105 miliar. Namun, karena Presiden<br />

Barack Obama menang lagi, duit itu<br />

dikembalikan ke kas negara. Dana<br />

transisi tak diberikan jika pemenang<br />

pemilihan presiden adalah kandidat<br />

yang sebelumnya menjabat presiden<br />

atau wakil presiden.<br />

Berikut ini model transisi presiden<br />

di Amerika Serikat.<br />

± 77 Hari<br />

Waktu antara hari pemilihan dan pelantikan presiden<br />

1963<br />

The Presidential Transition Act<br />

Dana transisi dikucurkan setelah ditetapkan<br />

presiden terpilih<br />

2010<br />

The Pre-Election Presidential Transition Act<br />

Dana transisi diberikan kepada kedua kandidat yang<br />

mengikuti pemilihan presiden<br />

General Services Administration<br />

• GSA adalah lembaga independen yang<br />

mengurusi kebutuhan operasional<br />

badan dan bangunan federal.<br />

• GSA menyediakan dana transisi buat<br />

presiden terpilih.<br />

• GSA melaporkan aktivitas transisi<br />

presiden kepada publik.<br />

Dana transisi:<br />

Sewa kantor transisi dan perlengkapannya.<br />

Biaya perjalanan dan akomodasi.<br />

Layanan komunikasi dan korespondensi.<br />

Gaji staf kantor transisi.<br />

Biaya sewa kendaraan.<br />

Biaya percetakan dan penjilidan.<br />

Biaya konsultan, pakar, dan organisasi.<br />

Penyediaan pesawat pemerintah<br />

atau carter jika diminta dan disetujui<br />

presiden.<br />

Biaya masa orientasi calon menteri<br />

dan calon pejabat negara lainnya.<br />

Masa Orientasi<br />

Orientasi<br />

Presiden<br />

Orientasi Calon<br />

Menteri/Pejabat<br />

• Pelatihan memisahkan arsip kepresidenan dan pribadi.<br />

• Penjelasan informasi rahasia terkait ancaman terhadap<br />

keamanan negara.<br />

• Penjelasan operasi militer terbuka dan rahasia.<br />

• Penundaan keputusan pengerahan kekuatan militer.<br />

• Penjelasan soal problematik di masing-masing instansi.<br />

• Pelatihan manajemen kearsipan.<br />

• Pelatihan pengelolaan sumber daya manusia.<br />

• Pelatihan manajemen berbasis kinerja.<br />

Keamanan<br />

Presiden terpilih harus memberikan daftar nama<br />

kandidat untuk posisi terkait keamanan nasional untuk<br />

diberi akses keamanan khusus.<br />

Latar belakang posisi keamanan nasional setiap<br />

kandidat diperiksa sebelum hari pelantikan presiden.<br />

OKTA WIGUNA | infografik: mindra purnomo | Sumber: fas.org<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Jokowi tiga kali mengontrak rumah di kawasan<br />

Menteng sejak tinggal di Jakarta. Terakhir ia<br />

menyewa rumah bernilai Rp 100 miliar untuk<br />

kantornya di masa transisi.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Joko Widodo tidak butuh waktu lama<br />

untuk merasa cocok dengan rumah di<br />

Jalan Situbondo Nomor 10, Menteng,<br />

Jakarta Pusat. Begitu menginjakkan<br />

kaki di ruang tengah, ia setuju menjadikan rumah<br />

itu sebagai kantor tim transisi, yang bakal<br />

mengawalnya menduduki kursi presiden.<br />

Tim transisi diketuai mantan Menteri Perindustrian<br />

dan Perdagangan Rini Soemarno<br />

dengan empat deputi, yakni Hasto Kristiyanto,<br />

Anies Baswedan, Andi Widjajanto, dan Akbar<br />

Faizal. Mereka bertugas menyiapkan kebutuhan<br />

Jokowi ketika duduk sebagai presiden. Kelak<br />

tim ini bakal merekrut kelompok kerja untuk<br />

membahas kebutuhan Jokowi.<br />

Andi mengaku rumah itu dipilih sejak Juli<br />

lalu. Jokowi memerintahkan Andi, Hasto, dan<br />

Rini mencari rumah kontrakan pada 17 Juli<br />

2014. Jokowi mewanti-wanti, rumah yang bakal<br />

dikontrak tidak boleh terlalu mewah dan besar.<br />

Mereka pun menyewa jasa agen properti dan<br />

menyodorkan empat tempat pilihan. Selain rumah<br />

di Jalan Situbondo, tiga pilihan lainnya terletak<br />

di Jalan Panarukan, Jalan Banyumas, dan<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Rumah baru Jokowi sejak cuti<br />

dari Gubernur DKI Jakarta di<br />

Jalan Sawo, Jakarta.<br />

Agung Pambudhy/Detikcom<br />

Jalan Subang. Semuanya di daerah Menteng.<br />

Senin, 21 Juli 2014, sebelum meninjau kapal<br />

pinisi di Sunda Kelapa yang akan dipakai untuk<br />

pidato kemenangan Jokowi-JK setelah pengumuman<br />

hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan<br />

Umum, Jokowi bertandang ke rumah di Jalan<br />

Situbondo. Ia langsung kepincut tanpa melihat<br />

tempat lain yang disiapkan tim transisi.<br />

Rumah seluas 1.000 meter persegi itu tidak<br />

terlalu mewah walau berdiri di tengah hunian<br />

elite jantung Jakarta. Jokowi menyukai gaya arsitektur<br />

rumah tersebut. Teras rumah ditopang<br />

pilar, yang menunjukkan kemegahan arsitektur<br />

kolonial. Namun tata halaman dan garasinya<br />

menunjukkan gaya modern yang ringkas. “Menurut<br />

saya, ini pas. Gayanya juga ada, ada karismanya,”<br />

ujarnya.<br />

Rumah itu milik Trisni Puspitaningtyas, istri<br />

Michael D. Ruslim (almarhum), mantan Presiden<br />

Direktur PT Astra International. Belakangan,<br />

Trisni menggeluti bisnis properti.<br />

Saat ini ia sedang getol mengembangkan<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Ruang tamu di kantor transisi<br />

Jokowi-JK.<br />

bachtiar rifa’i/detikcom<br />

proyek pembangunan kompleks perumahan<br />

di Jalan Delima Jaya, Rempoa, Tangerang Selatan,<br />

bernama Tris Living. Rumah yang dijadikan<br />

kantor tim transisi sebelumnya hendak dijual.<br />

Petugas keamanan kompleks Jalan Situbondo,<br />

Edi, mengungkapkan, rumah Trisni itu<br />

direnovasi sekitar 2007-2008. Trisni merombak<br />

rumah menjadi benar-benar laik huni dengan<br />

perpaduan arsitektur kolonial, modern, dan<br />

Jawa.<br />

Sebelumnya, desain rumah tersebut kurang<br />

menarik. Padahal rumah itu berada di tengah<br />

kompleks milik pengusaha dan purnawirawan<br />

jenderal TNI. Misalnya saja, rumah bernomor<br />

8 merupakan milik sesepuh Kopassus, Alex<br />

Kawilarang. Alex meninggal pada 6 Juni 2000.<br />

“Sekarang rumah itu ditempati istrinya,” ujarnya.<br />

Rumah untuk kantor transisi tersebut berlantai<br />

dua. Memiliki empat kamar tidur, ruang<br />

tamu, ruang tengah, dapur, dan kolam renang.<br />

Sedangkan di lantai dua menyisakan satu<br />

kamar tidur dan ruang tengah. Ruang tamu<br />

dan ruang depan didesain memiliki atap tinggi<br />

sehingga sejuk.<br />

Pada 20 Februari 2013, seorang agen properti<br />

bernama Esther Juminha memasang iklan<br />

penjualan rumah tersebut melalui situs Internet.<br />

Waktu itu rumah tersebut dipatok dengan<br />

harga Rp 85 miliar. Esther mengaku dulu juga<br />

menawarkan sewa atas rumah itu.<br />

“Harga sewa per bulannya Rp 40 juta, itu dua<br />

tahun lalu,” tuturnya.<br />

Penelusuran majalah detik menemukan<br />

informasi bahwa rumah tersebut pernah digunakan<br />

sebagai tempat kebugaran Rumah Yoga<br />

pada Juni 2013. Bahkan grup musik Dialog Dini<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Jokowi<br />

menyewa rumah<br />

buat kantor<br />

transisi untuk<br />

menghindari<br />

penyalahgunaan<br />

fasilitas negara.<br />

Hari juga memanfaatkan rumah itu sebagai<br />

tempat tur promo album pada 13 Juli 2013.<br />

Namun rumah itu sebenarnya tidak asing<br />

bagi Jokowi. Kelompok pendukung bernama<br />

Perempuan Indonesia mendeklarasikan dukungan<br />

kepada Jokowi-JK pada 4 Juli 2014.<br />

Deklarasi ini dimotori oleh tiga perempuan.<br />

Mereka adalah Nita Hanafiah sebagai penyedia<br />

makanan dari Al’s Catering, Virginia Rusli<br />

yang woro-woro kepada beberapa undangan,<br />

dan Trisni sebagai penyedia tempat.<br />

Namun Andi bungkam ketika dimintai konfirmasi.<br />

Ia berkilah pemilik rumah meminta identitasnya<br />

dirahasiakan. Andi hanya memastikan<br />

status rumah itu disewa secara profesional.<br />

“Kami langsung bekerja dengan mengubah<br />

kamar menjadi ruang-ruang kerja. Dan segera<br />

ditandatangani kontraknya sampai November<br />

2014,” kata Andi.<br />

Ia hanya berpikir mengenai pemanfaatan<br />

ruangan rumah sebagai kantor. Untungnya, ia<br />

tidak mengalami kesulitan melakukan penataan.<br />

Dua kamar tidur di dekat ruang tengah<br />

diubah menjadi ruang kerja untuk Jokowi dan<br />

Jusuf Kalla.<br />

Kamar utama di bagian belakang diubah<br />

menjadi ruang rapat. Tapi Jokowi lebih suka<br />

menggelar rapat di teras belakang dekat kolam<br />

renang. “Tempat favoritnya di pinggir kolam.<br />

Dia sukanya outdoor, jadi lebih santai,” ujarnya.<br />

Jokowi memilih menyewa rumah itu agar<br />

tidak dituding menyalahgunakan fasilitas negara.<br />

Kebutuhan operasional selama transisi<br />

merupakan tanggung jawab pasangan caprescawapres<br />

terpilih, tidak ditanggung negara.<br />

Kebiasaan mengontrak rumah dilakukan<br />

Jokowi sejak mengajukan cuti pilpres pada 2<br />

Juni 2014. Saat itu ia keluar dari rumah dinas<br />

Gubernur DKI, Jalan Taman Suropati Nomor 7,<br />

Menteng, Jakarta Pusat, ke Jalan Sawo Nomor<br />

32 di daerah yang sama. Jokowi baru kembali<br />

ketika masa cutinya selesai.<br />

“Dulu kan enggak boleh katanya, kita keluar,<br />

dong. Sekarang sudah boleh, di situ enggak<br />

apa-apa, dong. Kadang di rumah dinas, kadang<br />

di situ. Kita menghindari suara-suara yang<br />

mempertanyakan,” ujar Jokowi.<br />

Sumber majalah detik menyebutkan hingga<br />

kini Jokowi hanya memanfaatkan rumah<br />

dinasnya untuk menerima masyarakat dan<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Teras belakang kantor<br />

transisi yang dekat dengan<br />

kolam renang menjadi<br />

tempat favorit Jokowi untuk<br />

menggelar rapat.<br />

irwan nugroho/detikcom<br />

menggelar acara terkait urusan Pemerintahan<br />

Provinsi DKI Jakarta. Rumah dinas itu dijaga<br />

oleh petugas Pamdal dari Biro Umum Provinsi<br />

DKI Jakarta dan Satuan Polisi Pamong Praja.<br />

“Pertemuan yang digelar belakangan ya seperti<br />

halalbihalal bersama Kapolda Metro Jaya,”<br />

tutur sumber tersebut.<br />

Tercatat, Jokowi sudah dua kali pindah rumah<br />

di daerah Menteng. Tetapi ia sudah mengontrak<br />

tiga rumah di daerah yang sama, yakni<br />

di Jalan Sawo, Jalan Sukabumi Nomor 23 yang<br />

dipakai sebagai posko pemenangan pada masa<br />

kampanye pilpres, dan kini di Jalan Situbondo.<br />

Ia pun setiap hari berlalu lalang di Menteng<br />

untuk urusan pemerintahan DKI Jakarta, tim<br />

transisi, dan koordinasi dengan Ketua Umum<br />

PDIP Megawati Soekarnoputri, yang tinggal di<br />

Jalan Teuku Umar Nomor 27, Menteng. Jokowi<br />

jadi anak Menteng. ■ Isfari Hikmat, Pasti Liberti Mappapa,<br />

Bahtiar Rifai, Monique Shintami | Aryo Bhawono<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Kita berhadapan dengan<br />

bos besar yang targetnya<br />

practical cepat.<br />

Andi Widjajanto<br />

Di teras belakang rumah kantor transisi<br />

Jokowi-JK, Jalan Situbondo Nomor 10,<br />

Menteng, Jakarta Pusat, yang semilir<br />

itu, Joko Widodo berdiskusi tentang<br />

dua masalah internasional yang panas. Yakni<br />

konflik Palestina-Israel dan pendeklarasian Negara<br />

Islam Irak dan Suriah (ISIS) oleh kelompok<br />

radikal bersenjata di Timur Tengah.<br />

Jokowi lantas bertanya kepada tim transisi<br />

yang mengerumuninya, apa yang harus dia<br />

lakukan setelah dilantik menjadi presiden pada<br />

20 Oktober 2014 terkait kedua<br />

masalah itu. “Apakah langsung<br />

menunjuk dubes untuk Palestina?”<br />

tanya Jokowi.<br />

Sejurus kemudian, Jokowi beralih<br />

ke masalah dalam negeri, yakni<br />

soal macetnya jalur Pantura Jawa pada mudik<br />

Lebaran tahun ini. Jokowi menilai kemacetan<br />

terjadi karena infrastruktur kerap tidak siap<br />

menjelang masa mudik. Perbaikan jembatan,<br />

misalnya, baru rampung sehari sebelum hari-H.<br />

“Padahal seharusnya bisa sebulan sebelumnya,”<br />

ucap Gubernur DKI Jakarta ini.<br />

Jokowi lantas meminta tim transisi, yang dipimpin<br />

mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan<br />

Rini Soemarno, mencari solusi agar<br />

kemacetan luar biasa itu bisa diatasi. Selain itu,<br />

angka korban tewas pemudik, yang jumlahnya<br />

tiga kali korban kecelakaan pesawat terbang,<br />

tahun depan ditekan.<br />

Sehari setelah melansir tim transisi pada 4<br />

Agustus 2014, Jokowi memang langsung memancing<br />

timnya untuk bekerja. Sebab, pada 20<br />

Oktober nanti, bila sidang Mahkamah Konstitusi<br />

juga memperkuat keputusan KPU, ia bersama<br />

Jusuf Kalla bakal dilantik menjadi presiden dan<br />

wakil presiden baru. Tersisa waktu kurang dari<br />

80 hari.<br />

Sedangkan jumlah masalah yang akan menyambut<br />

Jokowi-JK bejibun. Di sisi lain, Jokowi<br />

menginginkan problem-problem itu tuntas<br />

dengan kebijakan yang mudah diterapkan dan<br />

diterima masyarakat. “Kita berhadapan dengan<br />

bos besar yang targetnya practical cepat,” ujar<br />

salah satu deputi kantor transisi, Andi Widjajanto,<br />

saat ditemui majalah detik.<br />

Di samping itu, Jokowi-JK mempunyai program-program<br />

yang dijanjikan semasa kampanye<br />

pilpres. Program-program itu, kata Andi,<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Joko Widodo menunjukkan<br />

Kartu Indonesia Sehat dan<br />

Kartu Indonesia Pintar saat<br />

kampanye di Sumatera Utara,<br />

Selasa (10/6).<br />

ANTARA FOTO/Widodo S<br />

juga ditargetkan bisa dieksekusi begitu Jokowi<br />

pindah kantor ke Istana Presiden. “Berat. Kita<br />

memikirkan seluruh kerja pemerintah dalam<br />

waktu yang singkat,” ujarnya.<br />

Sekadar mengingatkan, Jokowi-JK punya<br />

sembilan agenda prioritas yang dikenal sebagai<br />

“nawacita”. Menjelang berakhirnya kampanye,<br />

pasangan ini menelurkan sembilan program<br />

nyata di Bandung, Jawa Barat.<br />

Sembilan program itu adalah penuntasan<br />

remunerasi pegawai negeri sipil, dana Rp 1,4<br />

miliar per desa, subsidi Rp 1 juta per bulan<br />

untuk keluarga prasejahtera, dan kepemilikan<br />

tanah pertanian untuk 4,5 juta keluarga.<br />

Selain itu, perbaikan pasar tradisional, penciptaan<br />

10 juta lapangan pekerjaan baru, Kartu<br />

Indonesia Sehat, dan Kartu Indonesia pintar.<br />

Jokowi-JK juga punya program pembangunan<br />

jalan tol laut.<br />

Namun, menurut Andi, tim transisi akan<br />

merumuskan skala prioritas yang perlu dikerjakan<br />

terlebih dulu oleh Jokowi. Sebagai contoh<br />

subsidi keluarga prasejahtera, Kartu Indonesia<br />

Pintar, dan Kartu Indonesia Sehat. “Program<br />

mercusuar kita tunda dulu,” katanya.<br />

Jokowi mengaku meminta tim transisi merumuskan<br />

kebutuhan ideal jumlah kementerian.<br />

Masalah ini harus diselesaikan paling cepat.<br />

“Agustus ini mesti rampung,” ujarnya.<br />

Mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, ini menekankan<br />

rekomendasi tim transisi tidak bersifat<br />

tunggal, baik terkait kelembagaan maupun<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Jokowi-JK mendaftar capres ke<br />

KPU. Janji kampanye mendorong<br />

Jokowi membentuk kantor<br />

transisi guna membuat blueprint<br />

dan program kerja kabinet.<br />

ANTARA FOTO<br />

kebijakan strategis.<br />

“Produknya berupa<br />

opsi-opsi,” katanya.<br />

Agar lebih fokus,<br />

Jokowi membagi tim<br />

transisi dalam berbagai<br />

deputi. Selain Andi,<br />

tiga deputi lainnya<br />

adalah Anies Baswedan,<br />

Akbar Faizal,<br />

dan Hasto Kristiyanto.<br />

Mereka membawahi<br />

kelompok-kelompok<br />

kerja (pokja).<br />

Menurut Andi, setiap pokja diisi maksimal<br />

lima orang yang berasal dari kalangan profesional.<br />

Masing-masing pokja akan berkantor<br />

di tempat yang berbeda. Rumah transisi akan<br />

menjadi tempat untuk melapor kepada Jokowi.<br />

Selain itu, ada satuan tugas khusus, yang bertugas<br />

mengatur perjalanan (blusukan) Jokowi<br />

ke daerah-daerah untuk mengetahui lebih jauh<br />

masalah yang dihadapi masyarakat. Satgasus<br />

ini dipimpin dua orang, yakni Wahyu Sakti<br />

Trenggono dan putra Megawati Soekarnoputri,<br />

Prananda Prabowo.<br />

Mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafii<br />

Maarif diangkat sebagai penasihat. Sabtu 9<br />

Agustus 2014, mantan Kepala BIN AM Hendropriyono<br />

juga menyusul menjadi penasihat.<br />

Orang-orang yang terlibat dalam kantor transisi<br />

jelas bukan orang baru. Malah sebagian dari<br />

mereka sejak awal terlibat dalam pencalonan<br />

Jokowi sebagai presiden. Mereka lazim disebut<br />

Tim Sebelas.<br />

Tim Sebelas awalnya terdiri atas Rini, Prananda,<br />

Hasto, dan Cornelis Lay. Lalu, Andi diminta<br />

membantu. Berikutnya bergabung pakar-pakar,<br />

seperti Sukardi Rinakit, Jaleswari Pramodawardhani,<br />

dan Ari Dwipayana. “Semua ada di sini<br />

(tim transisi),” ujar Andi.<br />

Menurut Andi, tim bentukan Megawati itu<br />

bekerja sejak April 2013 untuk merumuskan<br />

opsi PDI Perjuangan dalam menghadapi pilpres.<br />

Finalnya pada Desember 2013 ketika Megawati<br />

memutuskan memberi mandat kepada Jokowi<br />

untuk nyapres, yang kemudian diumumkan<br />

pada 14 Maret 2014. Namun Andi membantah<br />

anggapan dirinya, Rini, dan lain-lain sebagai<br />

“orang” Megawati. “Kami jadi orangnya Jokowi,”<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Ribuan peserta mengikuti<br />

ujian seleksi Calon Pegawai<br />

Negeri Sipil (CPNS) di Banda<br />

Aceh, Minggu (3/11/2013).<br />

Penuntasan remunerasi PNS<br />

merupakan salah satu dari<br />

sembilan program nyata<br />

Jokowi-JK.<br />

ANTARA FOTO/Ampelsa<br />

kata Andi.<br />

Mereka terus terlibat sebagai tim kampanye<br />

Jokowi, ditambah Anies dan Akbar. Pakar yang<br />

menjadi mentor Jokowi dalam acara debat<br />

kandidat presiden juga dimasukkan ke tim<br />

transisi, seperti mentor debat kebijakan luar<br />

negeri Rizal Sukma. Selain itu, Direktur Eksekutif<br />

Cyrus Network Andrinof Chaniago, lembaga<br />

survei yang digandeng Jokowi, kerap terlihat di<br />

Situbondo 10.<br />

Tim transisi juga memasukkan pegiat yang<br />

berada di markas relawan JK di Jenggala Center.<br />

Namun, belakangan, muncul pertanyaan dari<br />

partai pengusung Jokowi-JK tentang tidak diikutkannya<br />

mereka dalam tim transisi. Gejolak<br />

itu menyeruak di Partai Kebangkitan Bangsa.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Staf Jokowi berembuk di kantor<br />

transisi<br />

irwan nugroho/majalahdetik<br />

Kader-kader PKB mempertanyakan latar belakang<br />

duduknya beberapa orang di pengurus<br />

teras tim transisi.<br />

Namun Jokowi berjanji akan mengakomodasi<br />

para kader parpol yang kompeten untuk<br />

menjadi punggawa tim transisi. “Kalau sesuai,<br />

seratus pun kita ambil enggak apa-apa,” ucap<br />

Jokowi.<br />

Jokowi mengatakan bukan berarti figur-figur<br />

yang masuk tim transisi berpeluang besar mendapat<br />

tiket calon menteri. Terlebih, tim transisi<br />

bukan wadah untuk menggodok nama-nama<br />

menteri.<br />

“Yang masuk ke tim transisi ini, misalnya<br />

ketua tim kerja pertanian, bukan langsung jadi<br />

tim Kementerian Pertanian. Nanti rebutan jadi<br />

ketua, he-he-he… karena dipikirnya ketua langsung<br />

jadi menteri,” pungkas Jokowi. n Isfari Hikmat,<br />

Monique Shintami, Bahtiar Rifai, Pasti Liberti | Irwan Nugroho<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Jokowi:<br />

Tim Transisi<br />

Bukan Kabinet<br />

Bayangan<br />

“Sekali lagi, kantor transisi ini bukan<br />

menyiapkan kabinet, apalagi sampai<br />

menyiapkan menteri, tidak.”<br />

ari saputra/detikcom<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Ketika kita<br />

masuk, kita bisa<br />

langsung kerja.<br />

Tidak perlu harus<br />

belajar dulu enam<br />

bulan.<br />

ari saputra/detikcom<br />

Calon presiden terpilih, Joko Widodo,<br />

masih sibuk sebagai Gubernur DKI Jakarta<br />

pada Kamis, 7 Agustus lalu. Sejak<br />

pagi hingga pukul 12.00 WIB, Jokowi<br />

menerima sejumlah tamu, di antaranya Dewan<br />

Olimpiade Asia (OCA) dan Komite Olimpiade<br />

Indonesia terkait kepastian DKI Jakarta sebagai<br />

tuan rumah Asian Games XVIII/2018. Setelah<br />

itu, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo<br />

giliran menemui Gubernur hingga pukul<br />

13.00 WIB.<br />

Selain disibukkan oleh aktivitas sebagai Gubernur<br />

Jakarta, kini Jokowi membagi waktunya<br />

ke rumah transisi. Di sinilah Jokowi menggodok<br />

persiapan transisi pemerintahan dari Presiden<br />

Susilo Bambang Yudhoyono kepada dirinya.<br />

Tujuannya, begitu dilantik sebagai presiden dan<br />

wakil presiden, Jokowi-Jusuf Kalla bisa bergerak<br />

cepat melaksanakan program yang dijanjikan<br />

selama kampanye.<br />

Tim transisi yang dibentuk Jokowi sempat<br />

menimbulkan kontroversi. Terlebih hal ini belum<br />

pernah dilakukan oleh presiden-presiden<br />

sebelumnya. Pembentukan tim itu dikritik<br />

kubu Prabowo-Hatta, dan menimbulkan salah<br />

paham dengan partai politik pendukung.<br />

“Ini sebuah tradisi baru yang mungkin juga<br />

banyak yang kaget. Terus terang, partai pun<br />

kaget,” kata Jokowi seusai salat zuhur saat ditemui<br />

majalah detik di ruang kerja gubernur.<br />

Bagaimana pembentukan tim transisi Jokowi?<br />

Apa saja tugas pokoknya? Bagaimana<br />

koordinasinya dengan Presiden SBY?<br />

Berikut ini wawancara Isfari Hikmat, Pasti Liberti<br />

Mappapa, dan Bahtiar Rifai dari majalah<br />

detik dengan Jokowi.<br />

Baru kali ini ada presiden terpilih belum<br />

dilantik sudah membentuk tim transisi.<br />

Bisa diceritakan mengapa Anda membentuk<br />

tim transisi?<br />

Kita ingin menciptakan sebuah tradisi baru<br />

dalam politik Indonesia untuk melancarkan<br />

proses peralihan dari pemerintahan sekarang<br />

menuju pemerintahan yang baru, dari presiden<br />

yang sekarang ke presiden yang baru.<br />

Kemudian yang juga penting, yang kedua,<br />

menyiapkan kelembagaan karena visi-misi dan<br />

gaya kepemimpinan setiap presiden kan berbeda.<br />

Oleh sebab itu, diperlukan sebuah kelembagaan<br />

yang berbeda. Kemudian juga untuk<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Grandyos Zafna/detikcom<br />

Masak saya<br />

setahun<br />

mengerjakan yang<br />

bukan perencanaan<br />

saya, itu yang<br />

saya sampaikan ke<br />

beliau (SBY).<br />

menghilangkan pola-pola politik transaksional,<br />

sehingga kita fokus pada kebijakan.<br />

Jadi (tugasnya) mempersiapkan terbentuknya<br />

pemerintahan yang baru dengan mempersiapkan<br />

kebijakan-kebijakan yang ingin kita kerjakan.<br />

Apakah juga untuk menyiapkan kabinet?<br />

Sekali lagi, kantor transisi ini bukan menyiapkan<br />

kabinet, ndak. Apalagi sampai menyiapkan<br />

menteri, tidak. Tidak ada urusannya dengan<br />

itu. Itu urusannya di kamar yang lain, dan tidak<br />

harus saya sebutkan kamarnya ada di mana.<br />

Sekali lagi saya sampaikan, kabinet itu hak prerogatif<br />

presiden, harus tegas saya sampaikan.<br />

Bagaimana awalnya muncul konsep<br />

membentuk tim transisi?<br />

Saya kira (tim transisi) ini bisa untuk menyiapkan<br />

kerangka kerja kelembagaan, kerangka<br />

kerja kebijakan-kebijakan strategis, mengidentifikasi<br />

persoalan yang ada di kementerian, ini<br />

penting. Sehingga, sewaktu kita masuk, kita<br />

bisa langsung bekerja.<br />

Kita yang baru kan sering tidak siap menghadapi<br />

persoalan dan masalah yang ada. Saya<br />

dulu sewaktu jadi wali kota mengalami itu.<br />

Mestinya (pejabat) yang lama menyampaikan,<br />

ini ada persoalan lama yang sudah selesai, ini<br />

persoalan yang ada, dan ini yang perlu diperbaiki.<br />

Sehingga, ketika kita masuk ke pekerjaan<br />

atau amanah yang baru, kita bisa langsung kerja.<br />

Tidak perlu harus belajar dulu enam bulan,<br />

bahkan ada yang belajar sampai setahun, bener<br />

itu.<br />

Anda sendiri yang mempersiapkan tim<br />

transisi ini?<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Video<br />

Iya, maaf, saya tidak berkonsultasi dengan<br />

partai-partai. Bukan apa-apa, bukan masalah<br />

apa, tapi saya ingin membentuk dulu. Setelah<br />

nanti kita launching, baru kita ingin berbicara<br />

dengan partai, personelnya siapa saja yang<br />

ingin masuk kantor transisi.<br />

Partai pendukung kaget terhadap ide<br />

baru ini?<br />

Ini sebuah tradisi baru yang mungkin juga<br />

banyak yang kaget. Terus terang, partai pun<br />

kaget. Mereka telepon saya, menanyakan<br />

saya kok membentuk kabinet (tapi) mereka<br />

tidak diajak bicara. Saya sampaikan, saya tidak<br />

membentuk kabinet. Kemudian tim transisi<br />

saya suruh muter ke partai untuk menjelaskan<br />

kantor transisi itu apa.<br />

Presiden SBY juga menyiapkan tim<br />

transisi. Sejauh ini, seperti apa komunikasi<br />

dengan tim pemerintahan SBY?<br />

Saat ini belum.<br />

Komunikasi secara informal dengan tim<br />

transisi Presiden SBY apakah sudah dilakukan?<br />

Kalau informal sedikit-sedikit sudah. Tidak<br />

saya sebutkan, sedikit-sedikit sudah, itu saja.<br />

Mungkin nanti yang akan sering kita temui<br />

adalah UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan<br />

dan Pengendalian Pembangunan),<br />

Bappenas, dan yang berkaitan dengan APBN.<br />

Apakah benar bertemu dengan SBY setiap<br />

Jumatan di Cikeas?<br />

(Tertawa). Kita sampaikan, mungkin saya<br />

akan sering mengganggu Bapak berkaitan<br />

dengan transisi ini, tapi kita menghargai proses<br />

(gugatan Prabowo-Hatta) di MK.<br />

Apakah proses gugatan pasangan Pra-<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Video<br />

bowo-Hatta di MK menghambat kerja<br />

transisi?<br />

Jelas, kita kan tidak bisa berhubungan dengan<br />

pemerintahan yang sekarang. Tapi saya kira,<br />

apa pun, kita harus menghormati proses yang<br />

ada di MK.<br />

Apa yang menjadi titik terpenting dalam<br />

proses transisi ini?<br />

Apa pun, nanti APBN 2015 pelaksananya kan<br />

saya, sementara APBN-nya disiapkan sekarang,<br />

ya saya harus ikut, dong. Supaya ada program<br />

yang akan saya kerjakan itu masuk.<br />

Masak saya setahun mengerjakan yang bukan<br />

perencanaan saya, itu yang saya sampaikan<br />

ke beliau (SBY) dan beliau sangat menyambut<br />

baik. Beliau ingin melibatkan kita dalam pembahasan<br />

itu. Tapi karena ada proses di MK itu,<br />

maka terhambat.<br />

Penting sekali presiden yang baru ikut berbicara<br />

di ruang fiskal itu. Sehingga kita nanti bisa,<br />

paling tidak, menjalankan program-program<br />

prioritas, yang cepat bisa kita kerjakan. Kalau<br />

program panjang yang lima tahun atau tiga tahun,<br />

mungkin bisa nanti. Tapi kan kita ingin ada<br />

program yang cepat yang bisa dilaksanakan.<br />

Kalau kita tidak diberi ruang fiskal, tidak ikut<br />

berbicara di dalam APBN, pakai apa nanti saya<br />

melakukannya? Uang dari mana?<br />

Apakah pembahasan anggaran bersama<br />

ini berkaca pada pengalaman saat jadi Gubernur<br />

DKI Jakarta?<br />

Iya, betul, (waktu itu) anggaran sudah berjalan<br />

saya baru masuk (jadi gubernur). Itu juga<br />

pada bulan pertama, kedua, ketiga, saya tidak<br />

bisa berbuat apa-apa karena anggaran sudah<br />

diketok.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Kemarin ada<br />

yang tanya, ini<br />

dibiayai mafia<br />

minyak? Biaya<br />

kayak gitu kok,<br />

kok mengecilkan<br />

saya.<br />

ari saputra/detikcom<br />

Kondisi itu merepotkan pemerintahan<br />

yang baru?<br />

Iya, dong, kelihatan saya jadi tidak ngapangapain.<br />

Kalau saya mengerjakan pun, “Ah, itu<br />

kan bukan punyamu”, repot lagi (tertawa).<br />

Apakah ide transisi ini diterima oleh Presiden<br />

SBY?<br />

Beliau sangat menyambut baik keberadaan<br />

tim transisi ini. Beliau menyampaikan, di pemerintahan<br />

Pak SBY nanti juga akan ada tim yang<br />

sama, sehingga nanti saya akan bertemu dengan<br />

Pak SBY, lalu ada tindak lanjut tim dengan<br />

tim. Proses seperti inilah yang harus menjadi<br />

sebuah tradisi baru.<br />

Pembentukan tim ini seperti apa?<br />

Kita kan ingin kerja cepat, jadi milih cepat.<br />

Sekali lagi, ini personelnya nanti akan bertambah<br />

lagi. Saya paling tidak suka pekerjaan<br />

tungga-tunggu… tungga-tunggu. Saya biasa<br />

cepat memutuskan, itu saja, ingin cepat memutuskan.<br />

Nama-nama yang masuk tim transisi itu<br />

apakah dipilih karena mampu beradaptasi<br />

dengan kecepatan kerja Anda?<br />

Anggapan saya seperti itu.<br />

Mengapa Rini Soemarno dipilih menjadi<br />

kepala staf kantor transisi?<br />

Ibu Rini itu kombinasi, pernah kerja di swasta,<br />

pernah kerja di pemerintahan. Pernah kerja di<br />

korporasi dan pemerintahan itu kombinasi bagus.<br />

Kalau Pak Andi (Widjajanto) kan akademisi.<br />

Artinya, belum pernah merasakan pemerintahan,<br />

belum pernah merasakan swasta. Pak Anies (Baswedan)<br />

sama, Pak Hasto (Kristiyanto) pernah di<br />

politiknya saja. Jadi kombinasi itu penting.<br />

Bukan karena Rini dekat dengan Mega?<br />

(Tertawa) Dekat dengan saya iya.<br />

Pembiayaan tim transisi dan kantornya<br />

ini dari mana?<br />

Pembiayaan dari partai, dari saya. Saya<br />

ditanya biayanya dari mana, dipikir saya tidak<br />

punya uang? Saya dikit-dikit ya adalah,<br />

sedikit-dikit ya ada, sebagai gubernur ya dikit-dikit<br />

ada, sebagai pengusaha juga adalah.<br />

Pak JK juga punya banyak, partai juga ada<br />

sedikit-sedikit.<br />

Partai yang sudah menyumbang dari<br />

mana saja?<br />

Yang jelas dari PDIP dan NasDem, nanti yang<br />

lain berikutnya. Sedikit-dikitlah sumbangannya.<br />

Kamu jangan berpikir menyumbang itu bermiliar-miliar.<br />

Hanya dua bulan, itu untuk apa.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Video<br />

Paling kalau ada yang datang ikut dengan tim,<br />

katakanlah uang transpor, narasumber kalau<br />

ada narasumber.<br />

Kemarin ada yang tanya, ini dibiayai mafia<br />

minyak? (Tertawa) Biaya kayak gitu kok, kok<br />

mengecilkan saya. Dipikir kita tidak bisa membayar<br />

biaya-biaya yang kecil seperti itu, saya<br />

masih sangguplah.<br />

Hasil tim transisi seperti apa nantinya?<br />

Nanti produknya yang disampaikan kepada<br />

saya itu opsi-opsi, bukan mendikte pada satu<br />

lo, ya. Ini ada opsi satu, opsi dua, opsi tiga,<br />

kelembagaan juga sama (ada opsinya). Bukan<br />

menentukan lo, saya tidak mau. Apalagi hal<br />

yang berkaitan dengan kebijakan strategis, program<br />

prioritas.<br />

Saya yang menentukan opsi-opsinya. Sudah<br />

saya sampaikan kepada tim bahwa produk<br />

itu berupa opsi-opsi. Artinya, opsi itu nanti<br />

diserahkan kepada presiden untuk diputuskan<br />

jadi kebijakan. Kalau tidak opsi, kan nanti jadi<br />

menentukan, saya tidak mau. Tapi saya juga<br />

minta jangan sampai berlembar-lembar, satu<br />

lembar saja, maksimal dua lembar. Setiap tim<br />

kerja itu jadi jangan rumit-rumit, dua lembar<br />

cukup, harus dibiasakan gitu dong.<br />

Pola kerja tim transisi ini akan seperti<br />

apa?<br />

Ya, nanti akan ada tim kerja. Artinya, misalnya<br />

hal yang berkaitan dengan pertanian, dengan<br />

pangan, akan dikerjakan oleh tim kerja pertanian<br />

dan pangan. Hal yang berkaitan dengan minyak,<br />

batu bara, mineral akan dikerjakan oleh<br />

tim kerja energi.<br />

Itu nanti akan melibatkan banyak orang, ada<br />

relawan, akademisi, pelaku, pakar, semua nanti<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


fokus<br />

Kantor tim transisi, Jalan<br />

Situbondo Nomor 10, Menteng,<br />

Jakarta Pusat.<br />

Grandyos Zafna/detikcom<br />

di situ memberikan masukan.<br />

Tim kerja nanti yang saya inginkan banyak,<br />

ada pelaku. Misalnya masalah pertanian dan<br />

pangan, petaninya nanti ada juga di situ. Orang<br />

yang bekerja berkaitan dengan pupuk juga ada<br />

di situ. Kita ingin yang konkret sajalah, kita<br />

tidak ingin naik ke langit-langit yang tinggi, kita<br />

nginjak tanah sajalah.<br />

Akademisi, praktisi, pelaku, (nanti) yang banyak<br />

pelaku.<br />

Saya sampaikan, yang masuk tim transisi<br />

ini, misalnya ketua tim kerja pertanian, bukan<br />

langsung jadi menteri pertanian. Nanti rebutan<br />

jadi ketua (tertawa). Sebab, dipikir ketua<br />

tim kerja pertanian langsung jadi Menteri<br />

Pertanian. Ndak, saya sampaikan, ini tidak<br />

ada hubungannya dengan kabinet. Personelnya<br />

juga tidak ada hubungannya, ini bukan<br />

kabinet bayangan.<br />

Seperti apa posisi dan peranan partai<br />

pendukung dalam tim transisi ini?<br />

Silakan kalau memang mempunyai personel<br />

yang punya kemampuan di bidang-bidang<br />

yang kita siapkan, sebanyak-banyaknya<br />

(disodorkan) tidak jadi masalah. Tapi jangan<br />

memaksa-maksa dong kalau tidak sesuai.<br />

Kalau kamu punya dan sesuai, seratus pun<br />

kita ambil tidak apa-apa. Harus mulai berpikir<br />

seperti itu, bukan penjatahan, saya tidak<br />

mau penjatahan. ■<br />

Isfari Hikmat, Pasti Liberti Mappapa, Bahtiar Rifai<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


Kolom<br />

Tim Transisi &<br />

Kabinet Jokowi<br />

Hasil kerja tim transisi akan memberikan kesan<br />

awal kepada publik, apakah Jokowi serius dengan<br />

janjinya untuk membentuk kabinet kerja.<br />

Oleh: Djayadi Hanan<br />

Biodata<br />

Nama:<br />

Djayadi Hanan<br />

Tempat/Tanggal Lahir:<br />

Palembang, Sumatera Selatan, 29<br />

Januari 1972<br />

Istri: Dr Isabella<br />

Keberadaan tim transisi merupakan hal biasa dalam peralihan<br />

dari satu administrasi pemerintahan ke pemerintahan berikutnya.<br />

Tapi, di Indonesia, hal itu sesuatu yang baru. Adalah presiden terpilih<br />

Joko Widodo (Jokowi) yang mengumumkan tim transisinya.<br />

Dalam konteks Indonesia kini dan Jokowi, tim bermakna khusus karena ada<br />

kebutuhan untuk menyiapkan arsitektur kabinet yang tidak hanya memenuhi<br />

persyaratan konstitusional, tapi juga kapasitas dari sisi substantif, efektif dan<br />

efisien dari sisi manajerial, sekaligus akomodatif dan kuat dari sisi politik.<br />

Hasil kerja tim transisi akan memberikan kesan awal kepada publik, apakah<br />

Jokowi cukup serius dengan janjinya untuk membentuk kabinet yang berorientasi<br />

kerja.<br />

Di sisi lain, Jokowi memerlukan dukungan politik yang memadai melalui<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


Kolom<br />

Anak<br />

1. Hanin<br />

2. Malia<br />

3. Syami<br />

Pendidikan:<br />

n Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu<br />

Politik Universitas Sriwijaya, Palembang,<br />

1990-1995<br />

n Pascasarjana Universitas Gadjah<br />

Mada, Yogyakarta, 1996-1999<br />

n Pascasarjana Jurusan Hubungan<br />

Internasional, Ohio University,<br />

Amerika Serikat, 2001-2003<br />

n Program Doktor Ilmu Politik, Ohio<br />

University, Amerika Serikat, 2007-<br />

2012<br />

Pekerjaan :<br />

n Dosen Universitas Paramadina,<br />

Jakarta, 1996 hingga sekarang<br />

n Peneliti pada Pusat Studi Otonomi<br />

Daerah, Kementerian Dalam<br />

Negeri, 1999-2000<br />

n Graduate research assistant di Ohio<br />

University, Center for International<br />

koalisi di DPR agar agenda pemerintahan mendapat dukungan cukup di<br />

lembaga legislatif. Koalisi tidak dapat dihindari karena sistem kepartaian di<br />

DPR, yang terbangun dari hasil pemilu legislatif April lalu, adalah sistem<br />

multipartai yang terfragmentasi.<br />

Tim transisi dituntut membantu Jokowi membentuk kabinet idaman: cakap<br />

dan cepat bekerja sekaligus didukung kekuatan mayoritas di lembaga<br />

legislatif. Ada sejumlah pendekatan yang dapat dilakukan tim transisi untuk<br />

memenuhi tuntutan ini.<br />

Prioritas dan Struktur<br />

Arsitektur kabinet yang terbangun haruslah berdasarkan kebutuhan untuk<br />

merealisasi program-program dan agenda-agenda yang menjadi prioritas<br />

pemerintahan Jokowi. Jadi ia bukan semata-mata untuk memenuhi tugas<br />

rutin pemerintahan atau mengisi pos-pos kabinet yang selama ini secara<br />

tradisi telah tersedia.<br />

Tugas pertama tim transisi adalah menerjemahkan visi-misi dan program<br />

yang telah dijanjikan Jokowi selama kampanye. Sebagai contoh, prioritas<br />

pada reformasi sistem pendidikan (terkait gagasan revolusi mental), pembangunan<br />

infrastruktur, penyediaan layanan kesehatan untuk semua, dan<br />

sebagainya.<br />

Sejumlah prioritas ini lalu diterjemahkan menjadi pos-pos kementerian<br />

bila memang diperlukan kementerian untuk merealisasinya. Kementerian<br />

yang menjalankan langsung prioritas utama agenda pemerintahan haruslah<br />

berada langsung di bawah kontrol presiden dan/atau wakil presiden. Ini untuk<br />

memastikan kemungkinan adanya dualisme komando kalau menterinya<br />

nanti berasal dari partai politik.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


Kolom<br />

Studies, Amerika Serikat, 2001-<br />

2003<br />

n Peneliti senior The National Democratic<br />

Institute for International<br />

Affairs-Indonesia, 2004-2006<br />

n Direktur Riset Universitas Paramadina,<br />

2006-2007<br />

n Direktur Riset Saiful Mujani<br />

Research & Consulting, 2013 hingga<br />

sekarang<br />

Buku dan<br />

Karya Ilmiah :<br />

n Menakar Presidensialisme Multi<br />

Partai: Upaya Mencari Format<br />

Hubungan Eksekutif-Legislatif yang<br />

Stabil dan Dinamis di Indonesia,<br />

Mizan, Maret 2014<br />

n “Kaum Muda dalam Pemilu 2014”,<br />

Kompas, 2014<br />

n “Indeks Demokrasi dan Jokowi”,<br />

Koran Tempo, November 2013<br />

n “Korupsi dalam Sistem Demokrasi”,<br />

Kompas, Agustus 2013<br />

Setelah prioritas agenda ditetapkan, barulah tim transisi dapat berpikir mengenai<br />

struktur kabinet. Keleluasaan cukup tersedia di sini. Undang-Undang<br />

Kementerian Negara memberi kesempatan kepada presiden terpilih untuk<br />

menyusun kabinet sampai maksimal berjumlah 34 pos.<br />

Hasil kajian dari Lembaga Administrasi Negara (LAN, 2013), misalnya, menyarankan<br />

sebaiknya jumlah maksimal semua kementerian ada di kisaran<br />

21-27 pos. Rekomendasi ini disimpulkan setelah tim kajian dari LAN mempertimbangkan<br />

aspek-aspek teknokratik maupun realitas politik. Masukan<br />

seperti dari LAN ini jelas belum memasukkan prioritas utama agenda pemerintahan<br />

Jokowi secara spesifik. Tugas tim transisilah untuk memadukannya,<br />

juga dengan masukan dari kelompok-kelompok masyarakat lainnya, sehingga<br />

Majalah detik 14 - 20 juli 2014


Kolom<br />

n “Nurcholish Madjid and Democratic<br />

Consolidation in Indonesia”,<br />

Jurnal Titik Temu, Juli 2013<br />

n “Presidensialisasi Partai Politik”,<br />

Kompas, April 2013<br />

n “Mengevaluasi Sistem Presidensial”,<br />

Republika, Mei 2012<br />

n Dan lain-lain<br />

Pengalaman Organisasi :<br />

n Ketua Umum Pengurus Pusat<br />

Pelajar Islam Indonesia, 1998-2000<br />

n Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam,<br />

1989-2000<br />

n Sekretaris Jenderal Alumni Pelajar<br />

Islam Indonesia, 2011-2015<br />

diperoleh rekomendasi untuk presiden terpilih.<br />

Tim transisi juga dapat mengambil sejumlah pos kementerian sebagai<br />

prioritas dari segi struktur. Mengingat posisi strategisnya, sejumlah pos,<br />

seperti Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian<br />

Dalam Negeri, sebaiknya berada langsung di bawah kontrol presiden, tidak<br />

diserahkan kepada menteri dari partai politik.<br />

Menentukan Kriteria<br />

Realitas politik yang ada tidak memungkinkan presiden terpilih untuk sama<br />

sekali mengabaikan akomodasi politik bagi partai-partai pendukung koalisi.<br />

Namun tuntutan publik, yang juga dijadikan janji Jokowi serta diamini oleh<br />

partai-partai politik, adalah bahwa profesionalisme kabinet menjadi syarat<br />

yang tak bisa ditawar. Tantangannya adalah bagaimana mencari orang-orang<br />

profesional dan kompeten, baik dari partai maupun nonpartai politik.<br />

Titik temunya adalah kriteria menteri, seperti mau bekerja, antikorupsi, terbukti<br />

dan mampu hidup sederhana, memiliki kompetensi dan pengalaman<br />

profesional di bidang yang akan ditempati, dan sebagainya. Semua calon<br />

menteri harus diseleksi dengan menggunakan kriteria tersebut. Calon dari<br />

partai politik maupun nonpartai politik, proses dan kriteria seleksinya harus<br />

sama. Kabinet profesional atau kabinet kerja dapat terbangun melalui cara<br />

ini.<br />

Pendekatan lain yang dapat dilakukan adalah dengan membagi kuota<br />

untuk pos-pos menteri dari partai dan dari nonpartai. Prinsipnya, proporsi<br />

untuk menteri nonpartai harus lebih banyak. Misalnya tim transisi merekomendasikan<br />

60 persen kabinet diisi orang nonpartai dan 40 persen dari<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


Kolom<br />

kalangan partai politik. Proporsi yang 40 persen dibicarakan dengan partaipartai<br />

pendukung koalisi, berapa pun jumlah partai tersebut.<br />

Menyiapkan Strategi Implementasi<br />

Tim transisi harus terbuka untuk terus-menerus berkomunikasi dan menerima<br />

masukan dari publik. Di sisi lain, berhubungan dengan partai politik,<br />

tugas presiden dan wakil presiden terpilihlah untuk melakukannya.<br />

Tim transisi harus membantu Jokowi menyiapkan model memelihara dan<br />

membangun dukungan publik secara terus-menerus selama masa pemerintahan<br />

lima tahun mendatang. Mungkin tim transisi dapat mengeksplorasi<br />

dan menyiapkan model “blusukan nasional”, yang dapat mempercepat laju<br />

pelaksanaan agenda-agenda pemerintahan.<br />

Selain itu, tim transisi dapat mempersiapkan tim lembaga kepresidenan<br />

yang lebih solid. Salah satu tugas pokok tim lembaga kepresidenan adalah<br />

memastikan tersedianya dukungan politik secara terus-menerus di lembaga<br />

legislatif. Mungkin wakil presiden atau orang lain (semacam chief of staff )<br />

dapat difungsikan menjadi jembatan penghubung antara presiden dan lembaga<br />

legislatif. Tim lembaga kepresidenan ini bergerak tidak hanya di kalangan<br />

partai pendukung koalisi, tapi juga ke semua anggota legislatif walaupun<br />

berasal dari partai nonkoalisi.<br />

Dengan sejumlah langkah tersebut, tim transisi dapat membantu Jokowi<br />

membangun kabinet yang kuat tidak hanya secara substantif, tapi juga efektif<br />

secara politik. n<br />

Majalah Majalah detik 11 detik - 1711 agustus - 17 agustus 2014 2014


kesehatan<br />

Waswas<br />

Eb<br />

la<br />

Sebanyak 932 orang<br />

meninggal akibat ebola.<br />

Wabah terbesar sejak<br />

ditemukannya virus itu<br />

pada 1976. Mungkinkah<br />

sampai ke Indonesia?<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


kesehatan<br />

Kepala Badan Penelitian dan<br />

Pengembangan Kesehatan<br />

Kementerian Kesehatan Profesor<br />

Tjandra Yoga Aditama<br />

depkes<br />

Kementerian Kesehatan memasang<br />

status “waspada” untuk<br />

virus ebola, meskipun hingga kini kemungkinan<br />

virus paling mematikan<br />

itu sampai ke Indonesia masih dibilang kecil.<br />

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan<br />

Kesehatan Kementerian Kesehatan Profesor<br />

Tjandra Yoga Aditama mengatakan ebola<br />

menular melalui kontak langsung dengan<br />

darah, bukan udara.<br />

“Jadi penularan melalui penerbangan<br />

komersial relatif kecil,” kata Tjandra.<br />

Apalagi, kata Tjandra, Indonesia<br />

tidak memiliki penerbangan langsung<br />

dari negara-negara yang saat<br />

ini terjangkit ebola, yakni Sierra<br />

Leone, Liberia, dan Guinea.<br />

Penerbangan langsung ke negaranegara<br />

itu hanya terdapat di 39 bandara<br />

internasional di 35 negara. Semuanya berada<br />

di Afrika, Eropa, dan Amerika Serikat.<br />

Tidak ada satu pun penerbangan ke<br />

Asia. “Tapi tetap perlu diikuti perkembangan<br />

yang ada dan tetap waspada,”<br />

ujar Tjandra.<br />

Hal senada diungkapkan Ketua Perhimpunan<br />

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia<br />

Cabang Jakarta Raya, dr. Ari Fahrial Syam. Jadi<br />

dia berharap masyarakat tidak perlu takut.<br />

Ari mengatakan virus ebola hanya menular<br />

melalui kontak langsung dengan darah atau<br />

feses penderita. Sedangkan penerbangan dari<br />

Afrika Barat ke Indonesia mesti transit di beberapa<br />

negara.<br />

Infeksi virus ebola biasanya juga berlangsung<br />

cepat, sehingga akan terdeteksi di negara sebelum<br />

masuk Indonesia. “Orang yang terkena<br />

ebola tidak boleh meninggalkan wilayah itu,”<br />

kata Ari.<br />

Meski begitu, Menteri Kesehatan Nafsiah<br />

Mboi tetap menyiapkan berbagai langkah<br />

antisipasi. Salah satunya dengan menyiapkan<br />

laboratorium untuk mengidentifikasi infeksi<br />

virus ebola.<br />

“Bagaimanapun, Indonesia harus waspada.<br />

Laboratorium sudah disiagakan. Artinya, bila<br />

ada gejala, langsung diobservasi,” ujar Nafsiah<br />

baru-baru ini di kantornya, Jalan H.R. Rasuna<br />

Said, Jakarta.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


kesehatan<br />

Virus ebola disebut paling mematikan karena<br />

hampir selalu berujung pada kematian. Hanya<br />

dalam hitungan hari virus ini akan menyebar<br />

dalam darah dan melumpuhkan sistem kekebalan<br />

tubuh.<br />

Data World Health Organization menyebut,<br />

hampir 90 persen kasus penyakit yang disebabkan<br />

oleh virus ini berujung pada kematian.<br />

Hingga kini belum ada obat dan vaksin ampuh<br />

untuk melawannya.<br />

Akhir Juli lalu, CNN melaporkan, beberapa<br />

tahun lalu National Institutes of Health Amerika<br />

Serikat menjalankan suatu uji klinis vaksin<br />

ebola.<br />

September mendatang, tim baru akan melakukan<br />

percobaan vaksinasi pada manusia. Hasilnya<br />

mungkin baru akan dipublikasikan pada<br />

Januari 2015.<br />

Sementara itu, uji klinis vaksin virus ebola<br />

pada hewan telah memperoleh beberapa hasil.<br />

Namun hingga kini suntikan vaksin dalam tahap<br />

percobaan kepada pasien belum disetujui.<br />

Gejala yang timbul saat seseorang terkena<br />

penyakit ini mirip seperti gejala penyakit tropis<br />

lainnya. Demam sangat tinggi mirip demam<br />

berdarah, sehingga diagnosis pada tahap awal<br />

sering keliru.<br />

Tahap berikutnya juga ditandai dengan muntah,<br />

diare, ruam, dan gangguan fungsi ginjal<br />

serta hati. Untuk beberapa kasus juga terjadi<br />

perdarahan internal maupun eksternal, seperti<br />

dari hidung atau urine.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


kesehatan<br />

Pernah Masuk Asia<br />

Meski banyak ahli menyebut kemungkinan<br />

virus ebola masuk Indonesia sangat kecil,<br />

faktanya, salah satu spesies virus genus ebola<br />

pernah masuk kawasan Asia.<br />

Setidaknya ada lima spesies virus<br />

genus ebola, yakni Bundibugyo<br />

ebolavirus (BDBV),<br />

Zaire ebolavirus (EBOV),<br />

Reston ebolavirus<br />

(RESTV), Sudan ebolavirus<br />

(SUDV), dan<br />

Tai Forest ebolavirus<br />

(TAFV).<br />

Spesies virus<br />

yang menewaskan<br />

ratusan orang di<br />

Afrika bagian barat<br />

adalah genus BDBV,<br />

EBOV, dan SUDV. Sedangkan<br />

spesies ebola yang masuk ke Asia<br />

adalah RESTV.<br />

Genus RESTV ditemukan dan mewabah di<br />

Filipina pada 1980-an dan 1990-an. Virus ini<br />

tidak menyerang manusia, melainkan monyet<br />

jenis macaque monkeys.<br />

Sementara itu, di Tiongkok, ebola jenis yang<br />

sama ditemukan pada babi. Data kedua negara<br />

menyebutkan pekerja yang bersentuhan langsung<br />

dengan hewan terinfeksi ternyata juga<br />

kemasukan virus yang sama.<br />

Manusia yang terkena virus ebola RESTV<br />

tidak memperlihatkan gejala apa pun alias<br />

sehat-sehat saja. Namun, menurut Tjandra,<br />

masih diperlukan penelitian lebih lanjut.<br />

“Khususnya terkait daya tahan tubuh rendah,<br />

gangguan imunologis, anak-anak, wanita<br />

hamil, dan lain-lain,” kata Tjandra. n<br />

MELISA MAILOA | KEN yunita | CNN | AFP<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


kesehatan<br />

Penyebaran Virus Ebola<br />

Jarum yang<br />

tidak steril<br />

Penularan di<br />

rumah sakit<br />

Kontak dengan<br />

penderita<br />

Sakit kepala<br />

Demam<br />

Perdarahan dari mata,<br />

hidung, dan mulut<br />

Muntah<br />

Faring dan paru-paru:<br />

Cegukan<br />

Sakit Tenggorokan<br />

Kesulitan bernapas<br />

Kesulitan menelan<br />

Gangguan Hati<br />

dan ginjal<br />

Nyeri otot<br />

Kelelahan<br />

Ruam<br />

Diare<br />

Perdarahan<br />

luar dan dalam<br />

Gejala<br />

Tahap Awal<br />

Stadium Lanjut<br />

Virus ebola<br />

sumber: WHO<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


wisata<br />

Menyelami Dunia<br />

HARRY POTTER<br />

di Osaka<br />

Alohomora!, wahana Harry Potter di Osaka<br />

dibuka sekitar sebulan lalu. Penggemar<br />

fanatik rasanya wajib ke sana.<br />

foto-foto: universal studio japan<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


wisata<br />

Jalan-jalan di Desa Hogsmeade<br />

seperti murid-murid Hogwarts<br />

sambil menikmati segelas butterbeer?<br />

Silakan datang ke Osaka. Belum lama<br />

ini, Universal Studio Jepang membuka wahana<br />

bertema Harry Potter.<br />

Wahana semacam ini sebenarnya lebih dulu<br />

ada di Universal Studio Florida pada 2010. Jadi<br />

ini adalah wahana Harry Potter kedua yang<br />

dimiliki Universal Studio.<br />

Wahana bernama The Wizarding World of<br />

Harry Potter ini sudah lama ditunggu-tunggu<br />

para penggemar fanatik cerita penyihir karya<br />

penulis Inggris J.K. Rowling itu, termasuk penggemar<br />

di Indonesia.<br />

Para penggemar Harry Potter yang tinggal<br />

di kawasan Asia kini tak perlu berlama-lama<br />

terbang lebih dari 25 jam ke Florida, Amerika<br />

Serikat. Cukup pergi ke Osaka, Jepang, yang<br />

hanya butuh delapan jam penerbangan.<br />

Wahana Harry Potter di Osaka punya banyak<br />

kesamaan dengan wahana di Orlando,<br />

Florida. Termasuk bangunan Hogwarts School<br />

of Witchcraft dan Wizardry.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


wisata<br />

Di arena sekolah ini, pengunjung akan menemukan<br />

wahana khusus Harry Potter and<br />

the Forbidden Journey, simulasi terbang penuh<br />

efek spesial.<br />

Kesenangan tentu belum lengkap tanpa tur<br />

ke dalam kastil. Silakan berjalan-jalan di dalam.<br />

Pengunjung akan menemukan berbagai ruangan<br />

Hogwarts yang sering disebut di buku dan<br />

film.<br />

Sebut saja ruangan penuh foto yang dapat<br />

bergerak dan berbicara, kantor Dumbledore<br />

yang misterius, hingga ruang kelas Defence<br />

against the Dark Arts yang seram.<br />

Ada juga ruang santai anak-anak Gryffindor,<br />

yang terlihat lebih santai, serta Room of Requirement<br />

dengan segala tumpukan barang tak<br />

beraturan.<br />

Silakan mampir juga ke The Three Broomsticks.<br />

Dalam buku maupun film, bar milik Madam<br />

Rosmerta ini merupakan tempat favorit<br />

para guru Hogwarts berkumpul.<br />

Ingin sesuatu yang agak menantang? Silakan<br />

mencoba Flight of Hippogriff, sebuah coaster<br />

kecil tak jauh dari pondok Hagrid. Dalam cerita,<br />

Hippogriff adalah kuda bersayap berkepala<br />

elang.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


wisata<br />

Dan yang ini sama sekali tak boleh dilewatkan:<br />

berkunjung ke Hogsmeade, desa yang selalu<br />

dikunjungi anak-anak Hogwarts saat ingin<br />

bersantai.<br />

Jangan lupa mencicip butterbeer yang sangat<br />

disukai murid-murid penyihir. Anak-anak juga<br />

boleh minum, lo, karena minuman ini tidak<br />

mengandung alkohol.<br />

Pengunjung akan menyaksikan beberapa<br />

toko yang diceritakan oleh Rowling, di antaranya<br />

pembuat tongkat Ollivander. Di sini<br />

pengunjung bisa memilih tongkat sihir yang<br />

dikehendaki.<br />

Beberapa suvenir khas Harry Potter juga bisa<br />

didapatkan di desa kecil ini, termasuk seragam<br />

sekolah Hogwarts yang serba hitam itu. Wah,<br />

lucu ya….<br />

Ada juga Honeydukes, tempat menjual permen<br />

sihir yang terkenal, seperti Bertie Bott’s<br />

Every Flavor Beans, permen sihir berbagai<br />

macam rasa, termasuk rasa setan dan rasa<br />

muntah. Berani coba?<br />

Pengunjung juga bisa membeli dan mencicip<br />

cokelat Kodok yang fenomenal. Bisa juga dibawa<br />

pulang untuk oleh-oleh. Rasanya? Hmm,<br />

silakan coba sendiri.<br />

Meski mirip wahana di Orlando, wahana<br />

Harry Potter di Osaka punya beberapa fitur<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


wisata<br />

taman yang berbeda, antara lain Black Lake Hogwarts di luar<br />

kastil Hogwarts.<br />

Dalam cerita Harry Potter, danau hitam ini dihuni oleh para<br />

putri duyung dan menjadi salah satu tempat ujian Turnamen<br />

Triwizard yang sangat menantang.<br />

Pengunjung wahana juga bisa melihat burung hantu berkeliaran<br />

bebas di sekitar wahana. Hal ini juga tidak bisa ditemukan di<br />

wahana Harry Potter di Orlando.<br />

Lokasi wahana Harry Potter ini mudah sekali dijangkau dengan<br />

kereta. Dari Kota Osaka, silakan menuju stasiun terdekat<br />

Universal Studio Jepang, JR Universal City.<br />

Sebaiknya cek waktu beroperasi Universal Studio Jepang di<br />

situs resminya. Arena bermain atau tempat wisata di Jepang<br />

biasanya berkaitan dengan hari-hari besar atau musim.<br />

Tiket yang diberlakukan saat ini adalah 6.980 yen atau sekitar<br />

Rp 800 ribu untuk dewasa dan 4.880 yen atau Rp 560 ribu untuk<br />

anak-anak usia 4-11 tahun. n Universal Studio jAPAn | Ken Yunita<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


kuliner<br />

SLURP! Lezatnya<br />

Sup Sehat<br />

hasan alhabshy<br />

Semua<br />

orang tentu pernah<br />

menyantap<br />

sup. Tapi bagaimana<br />

dengan sup<br />

yang satu ini?<br />

Hmm, hangathangat<br />

sehat.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


kuliner<br />

Cuaca Jakarta sedang tak<br />

menentu. Dari panas tak<br />

terkira mendadak berubah<br />

jadi mendung dan hujan deras.<br />

Kondisi ini sering membuat<br />

tubuh menjadi meriang alias<br />

tak enak badan.<br />

Nah, pada saat-saat seperti itu, biasanya<br />

kepingin makan yang hangat-hangat, kan?<br />

Coba saja mampir ke salah satu restoran di<br />

Senayan City, Jakarta, yang satu ini. Dijamin,<br />

badan yang meriang menjadi baikan.<br />

Restoran itu bernama The Soup Spoon. Seperti<br />

namanya, tempat ini memang menawarkan<br />

menu sup sebagai hidangan andalan. Sup jadi<br />

makanan utama? Hmm, rasanya wajib dicoba.<br />

Saya sendiri mengenal The Soup Spoon dari<br />

cuitan seorang teman di Twitter. Tempatnya<br />

agak nyempil di lantai dasar. Tapi, tenang saja,<br />

resto ini mudah dicari, apalagi kalau bertanya<br />

kepada petugas satpam atau mbak-mbak di<br />

bagian informasi ya, he-he-he….<br />

Dekorasi The Soup Spoon apik dan minimalis.<br />

Dominasi warna cokelat dari ornamen<br />

berbahan dasar kayu juga meninggalkan kesan<br />

homey yang cukup kental. Di dalam resto, ada<br />

satu deret etalase kaca berisi berbagai macam<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


kuliner<br />

roti dan kue.<br />

Di balik etalasenya, kokikoki<br />

sedang meracik sup untuk<br />

dihidangkan. Konsep resto ini open<br />

kitchen, jadi pengunjung bisa dengan<br />

lapang mata melihat bagaimana para koki<br />

bekerja.<br />

Ada sofa memanjang di sudut kanan dan<br />

kiri ruangan. Saya sebelumnya ingin duduk di<br />

sofa yang terlihat nyaman itu. Sayang, ada yang<br />

lebih dulu menempati, dua pasang muda-mudi<br />

yang asyik bercengkerama.<br />

Akhirnya saya duduk di jajaran meja<br />

makan dan kursi kayu yang berada di tengah<br />

ruangan. Seorang pelayan wanita yang ramah<br />

membawakan satu lembar daftar menu sebesar<br />

satu halaman koran.<br />

Karena ukurannya yang tak biasa, saya agak<br />

kerepotan membolak-balik lembarannya.<br />

Akhirnya saya memilih bertanya kepada<br />

si pelayan tentang menu apa yang paling<br />

direkomendasikan di resto ini.<br />

Ada empat cara untuk menikmati beragam<br />

variasi sup di sini. Ternyata ada banyak<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


kuliner<br />

Dominasi cokelat<br />

ornamen berbahan dasar<br />

kayu meninggalkan kesan<br />

homey.<br />

penyajian yang bisa dipilih untuk menyantap<br />

aneka sup yang ditawarkan.<br />

Ada cara konvensional dengan mangkuk,<br />

bread bowl (mangkuk dari roti), crusty pot pie<br />

(sup di dalam pot ditutup dengan crusty pie),<br />

atau sup dengan nasi dan telur. Menggoda, ya?<br />

Akhirnya saya memesan Simon and Garfunkel<br />

Chicken and Mushroom Ragout dengan bread<br />

bowl seharga Rp 57 ribu. Sedangkan teman<br />

saya memilih Velvety Mushroom Stroganoff<br />

seharga Rp 43 ribu.<br />

Untuk minumannya, saya mencoba Zesty<br />

Herbal Peppermint Infusion with Lychee Jello<br />

(Rp 36 ribu), sedangkan teman saya memesan<br />

Refreshing Berries Infused Tea with Lychee,<br />

Black Tea, Raspberries, Strawberries, Cherries<br />

and Redcurrants (Rp 36 ribu).<br />

Dari hasil cakap-cakap dengan pelayan tadi,<br />

saya tahu sup-sup di sini menggunakan bahanbahan<br />

alami yang segar, bernutrisi, serta rendah<br />

kalori. The Spoon Soup juga mengganti MSG<br />

dengan bumbu-bumbu rempah.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


kuliner<br />

Nah, sekarang saatnya saya membuktikan<br />

kelezatan Simon and Garfunkel Chicken and<br />

Mushroom Ragout yang telah dihidangkan di<br />

meja. Penampakannya berupa mangkuk dari<br />

roti.<br />

Setelah saya buka tutup rotinya, barulah<br />

terlihat wujud sup yang berwarna oranye.<br />

Tampak irisan kentang, wortel, dan ayam<br />

menyembul di permukaan sup. Satu sendok<br />

sup langsung saya tandaskan ke dalam mulut.<br />

Supnya masih hangat, rasanya mirip saus<br />

tomat untuk spaghetti, tapi tidak sekuat saus<br />

bolognaise. Tutupan mangkuk yang terbuat<br />

dari roti saya sobek dan saya cocolkan ke<br />

dalam sup.<br />

Kuah sup yang terserap ke dalam roti<br />

menjadi lebih gurih dan terasa nikmat. Di<br />

dalam sup juga ada jamur shitake dan enoki<br />

serta penne, yang sayangnya dimasak terlalu<br />

lembek.<br />

Isinya sangat banyak. Jangankan<br />

menghabiskan mangkuk rotinya, supnya saja<br />

sudah cukup membuat saya kekenyangan.<br />

Pantas saja sup di sini bisa jadi makanan<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


kuliner<br />

utama.<br />

Saya juga mencicipi Velvety Mushroom<br />

Stroganoff pesanan teman. Tampilannya<br />

sederhana, semangkuk sup berwarna cokelat<br />

keabu-abuan. Di samping mangkuknya<br />

juga disediakan sebuah roti bundar sebagai<br />

pendamping.<br />

Sup mushroom yang dibuat dari macammacam<br />

jamur yang diblender, dengan tekstur<br />

creamy yang kental. Saya pikir rasanya akan<br />

seasin dan segurih mushroom soup di restoran<br />

lain.<br />

Ternyata saya salah besar. Rasa asinnya<br />

tidak terlalu pekat karena semua menu yang<br />

dihidangkan di sini rendah lemak dan garam.<br />

Awalnya saya merasa agak hambar, tetapi<br />

lama-kelamaan saya jadi suka.<br />

Isi sup pesanan teman saya ini juga<br />

berlimpah. Jamurnya banyak banget dan yang<br />

penting rasanya enak! Makin nikmat dimakan<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


kuliner<br />

bersama rotinya.<br />

Dua minuman pesanan kami<br />

berdua, Zesty Herbal Peppermint<br />

dan Refreshing Berries, sama-sama<br />

terbuat dari campuran teh, jelly, dan<br />

buah leci. Bedanya, Zesty Herbal<br />

Peppermint terasa lebih menyegarkan<br />

dengan adanya daun mint.<br />

Sedangkan Refreshing Berries lebih<br />

didominasi beragam rasa buah berantioksidan<br />

tinggi. Semakin banyak menyedot tehnya,<br />

rasa dari masing-masing komponen akan<br />

semakin menempel di tenggorokan.<br />

Sebagai penutup dua hidangan sup sehat<br />

dan lezat, saya memesan Salted Caramel<br />

Chocolate Soup seharga Rp 33 ribu. Menu<br />

ini terdiri atas lapisan chocolate mousse,<br />

beberapa potong wafer, dan karamel dalam<br />

toples sedang.<br />

Di atas chocolate soup-nya ditaburi popped<br />

corn yang gurih dan manis. Saya tidak<br />

berhenti memuji rasa dessert yang satu ini.<br />

Coba bayangkan campuran cokelat, karamel,<br />

dengan wafer. Sungguh makanan penutup<br />

yang sempurna. n Melisa Mailoa | Ken Yunita<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


ekonomi<br />

cegah subsidi jebol<br />

mengulur<br />

premium<br />

Sampai Akhir<br />

Tahun<br />

Pemerintah membatasi penjualan<br />

solar dan bensin Premium.<br />

Pengurangan kuota<br />

bersamaan dengan<br />

penambahan<br />

kendaraan menjadi<br />

penyebabnya.<br />

BBM<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


ekonomi<br />

cegah subsidi jebol<br />

Antrean kendaraan pribadi di<br />

Pelabuhan Merak menjelang<br />

Lebaran. Populasi sepeda<br />

motor dan mobil yang<br />

meningkat tajam membuat<br />

bensin bersubsidi cepat<br />

terkuras.<br />

Grandyos Zafna/detikcom<br />

ZICO Daniel Saragih membawa Daihatsu<br />

Feroza lamanya masuk ke tempat<br />

istirahat di kilometer 19 jalan tol Jakarta-Cikampek.<br />

Jarum penunjuk bahan<br />

bakar minyak sudah mendekati “E” dan ia tidak<br />

mau mogok di tengah jalan bebas hambatan<br />

itu.<br />

Jadi ia segera membawa mobilnya mendekati<br />

pompa bensin. Namun, ia kaget saat tahu pompa<br />

bensin di kawasan Tambun, Bekasi, itu tidak<br />

lagi menjual bensin Premium. Petugas pompa<br />

bensin memberi tahu, sejak sehari sebelumnya,<br />

Rabu, 6 Agustus, Premium tidak lagi dijual di<br />

pompa bensin di jalan tol. Ia berusaha memahami<br />

larangan itu. “Kan yang datang di rest area<br />

jalan tol kebanyakan menengah ke atas,’’ kata<br />

wirausahawan konstruksi ini.<br />

Larangan penjualan Premium di pompa bensin<br />

jalan tol ini menjadi salah satu cara pemerintah<br />

mengerem laju konsumsi BBM bersubsidi.<br />

Langkah lain adalah melarang ratusan pompa<br />

bensin menjual solar pada malam hari dan<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


ekonomi<br />

cegah subsidi jebol<br />

Langkah<br />

pembatasan ini<br />

bisa menekan<br />

kelebihan<br />

kuota sebesar 2<br />

juta kiloliter.<br />

Menteri Keuangan M. Chatib Basri.<br />

rachman/detikcom<br />

menghapus penjualan solar di Jakarta Pusat.<br />

Pemerintah mengambil langkah ini agar kuota<br />

BBM bersubsidi—bensin Premium dan solar—sebanyak<br />

46 juta kiloliter tidak terlampaui.<br />

Pemerintah menyebut salah satu penyebab<br />

kuota bisa tertembus adalah bertambahnya<br />

sepeda motor dan mobil. Menteri Energi dan<br />

Sumber Daya Mineral Jero Wacik menyebutkan<br />

tahun ini ada pertambahan 7 juta sepeda<br />

motor dan 1,2 juta mobil baru, yang sebagian<br />

besar menenggak BBM bersubsidi.<br />

Faktor lain adalah langkah pemerintah mengurangi<br />

kuota. Dalam APBN 2014, semula<br />

kuota BBM bersubsidi dijatah 48 juta kiloliter.<br />

Tapi, dalam APBN Perubahan, kuota dikurangi<br />

2 juta kiloliter. Alasannya? “Untuk menekan<br />

laju impor BBM,” kata Jero. Angka impor<br />

BBM harus dipangkas karena defisit transaksi<br />

berjalan—istilah ekonomi yang menunjukkan<br />

uang yang keluar lebih banyak daripada yang<br />

masuk—mencapai 4,4 persen terhadap Produk<br />

Domestik Bruto. Angka setinggi ini membuat<br />

Indonesia rentan tertular jika terjadi krisis<br />

ekonomi. Pemerintah ingin defisit ini hanya<br />

3 persen dari PDB. Itu sebabnya, kuota BBM<br />

bersubsidi dipotong.<br />

Pemotongan kuota juga diambil untuk<br />

mengurangi defisit anggaran, yang semula<br />

ditetapkan 1,69 persen, tidak melebar sampai 3<br />

persen terhadap PDB.<br />

Dengan berbagai alasan itu, pemerintah<br />

membatasi bensin Premium dan solar. Menurut<br />

hitung-hitungan pemerintah, langkah pembatasan<br />

ini bisa menekan kelebihan kuota sebesar<br />

2 juta kiloliter. ‘’(Karena) rapat kerja dengan<br />

Badan Anggaran DPR memutuskan maksimum<br />

volume BBM bersubsidi 46 juta kiloliter, tidak<br />

bisa lebih dari itu,’’ ujar Menteri Keuangan M.<br />

Chatib Basri.<br />

Ketakutan kuota terlewati ini semakin besar<br />

karena konsumsi BBM bersubsidi selama Januari-Juli<br />

2014 mencemaskan. Selama tujuh bulan<br />

pertama, kuota solar sudah terpakai 60 persen<br />

dan Premium sudah 58 persen. Jika tidak ada<br />

langkah pembatasan, dicemaskan kuota solar<br />

bakal habis pada November dan Premium pada<br />

19 Desember. “Kalau tidak berbuat apa-apa,<br />

pada 20 Desember hingga 31 Desember tidak<br />

ada pasokan BBM bersubsidi,’’ kata Jero.<br />

Sebelum langkah pembatasan ini, pemerin-<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


ekonomi<br />

cegah subsidi jebol<br />

Pompa bensin di kawasan<br />

Cikini, Jakarta Pusat. Di<br />

kawasan itu, solar tidak lagi<br />

diperdagangkan.<br />

Lamhot Aritonang/detikcom<br />

Tap/klik untuk berkomentar<br />

tah sudah mencoba mengutak-atik soal subsidi<br />

BBM ini. Pembatasan secara elektronik, misalnya<br />

pemasangan pita RFID pada kendaraan,<br />

tidak dijalankan.<br />

Cara termudah—menaikkan harga, apalagi<br />

melepasnya berdasarkan harga pasar—agaknya<br />

sangat ditakuti pemerintah. Menteri Koordinator<br />

Perekonomian Chairul Tanjung menuturkan,<br />

menaikkan harga BBM bersubsidi merupakan<br />

keputusan yang tidak populer dan menimbulkan<br />

gejolak politik.<br />

Karena itu, menurut pria yang biasa dipanggil<br />

CT itu, cara yang paling tepat adalah mengurangi<br />

konsumsi. ‘’Saya juga akan berdialog dengan presiden<br />

dan wakil presiden definitif setelah putusan<br />

MK pada 22 Agustus nanti tentang bagaimana<br />

pengurangan konsumsi BBM bersubsidi ini bisa<br />

dilakukan,” ujarnya. n HANS HENRICUS B.S. aron<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


ekonomi<br />

cegah subsidi jebol<br />

Puasa Solar<br />

di Malam Hari<br />

Pemerintah mulai membatasi solar dengan menghapus penjualannya di<br />

Jakarta Pusat dan melarang penjualannya pada malam hari<br />

di sejumlah wilayah.<br />

foto: Grandyos Zafna/detikcom<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


ekonomi<br />

cegah subsidi jebol<br />

Polisi menjelaskan pembatasan<br />

solar kepada pengemudi truk<br />

di pompa bensin di Nganjuk,<br />

Jawa Timur, Selasa (5/8). Polisi<br />

ikut mengawasi pompa bensin<br />

setelah solar dilarang dijual<br />

pada malam hari di pompa<br />

bensin itu.<br />

Rudi Mulya/ANTARA<br />

KEHIDUPAN Metro Mini<br />

P05 itu hanya berputar-putar<br />

di sekitar Jalan Suprapto-Mardani-Cempaka<br />

Putih, Jakarta<br />

Pusat. Penumpang didapat di<br />

jalan-jalan kampung di sekitar Cempaka Putih<br />

itu. Begitu pula saat bus tersebut membutuhkan<br />

bahan bakar, cukup membeli solar di pompa<br />

bensin dekat pool di kawasan Pangkalan Asem.<br />

Tapi ritme kehidupan Metro Mini ini sedikit<br />

terganggu sejak bulan ini. Reliyus Pangaribuan,<br />

salah satu sopirnya, terpaksa setiap hari membawa<br />

Metro Mini itu ke kawasan Jalan Pemuda,<br />

Jakarta Timur, dalam kondisi tanpa penumpang.<br />

Butuh setidaknya sejam perjalanan ke pompa<br />

bensin di sana, antre, dan kembali ke habitatnya<br />

di sekitar Suprapto-Mardani.<br />

Nilai rupiah waktu satu jam yang terbuang ini<br />

terbilang lumayan. “Hilang waktu hanya untuk<br />

mengisi solar sama dengan rugi Rp 100-200<br />

ribu,” ujar pria yang sudah lima tahun menjadi<br />

sopir Metro Mini itu.<br />

Reliyus dan Metro Mini 05 yang ia kendarai<br />

memang menjadi salah satu korban pembatasan<br />

bahan bakar minyak bersubsidi yang<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


ekonomi<br />

cegah subsidi jebol<br />

Vice President Corporate<br />

Communication Pertamina<br />

Ali Mundakir<br />

ari saputra/detikcom<br />

dilakukan pemerintah. BPH Migas, badan yang<br />

mengatur penjualan BBM bersubsidi, cemas<br />

kuota BBM bersubsidi sebesar 46 juta kiloliter<br />

bakal tidak cukup sampai Desember.<br />

Karena itu, BPH Migas melakukan pembatasan.<br />

Pembatasan pertama, solar—BBM diesel<br />

yang bersubsidi—tidak lagi dijual di Jakarta Pusat<br />

mulai awal bulan ini. Kalaupun ada, BBM<br />

ini berkategori nonsubsidi, yakni Solar Dex,<br />

yang harganya kira-kira dua kali lipat dari<br />

solar. Larangan ini yang membuat Metro<br />

Mini 05 terpaksa keluar dari habitatnya<br />

di Jakarta Pusat dan terpaksa “bersilaturahmi”<br />

ke pompa bensin di Jalan Pemuda<br />

untuk mengisi solar.<br />

Langkah lain adalah melarang penjualan<br />

solar pada malam hari—mulai pukul 20.00<br />

sampai 08.00—di sebagian wilayah Indonesia.<br />

Vice President Corporate Communication<br />

Pertamina Ali Mundakir menyatakan,<br />

perusahaannya sudah memetakan sekitar<br />

2.000 pompa bensin di Jawa, Sumatera,<br />

Kalimantan, dan Bali yang<br />

hanya bisa menjual solar pada<br />

siang hari.<br />

Tapi kemudian organisasi pengusaha transportasi<br />

Organda melayangkan protes. Mereka<br />

bakal kesulitan beroperasi jika larangan ini<br />

diberlakukan. Memang agak susah membayangkan<br />

nantinya bus malam terpaksa berjalan<br />

siang hari agar tetap bisa mengkonsumsi solar.<br />

Akhirnya Pertamina mengendurkan larangan<br />

ini. Mereka mengurangi jumlah pompa bensin<br />

yang dilarang menjual solar dari sekitar 2.000<br />

BPH Migas cemas kuota<br />

BBM bersubsidi sebesar<br />

46 juta kiloliter bakal<br />

tidak cukup sampai<br />

Desember.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


ekonomi<br />

cegah subsidi jebol<br />

Sejumlah nelayan menata<br />

jeriken saat antre mengisi<br />

solar di Pelabuhan Jongor,<br />

Tegal, Jawa Tengah, Selasa<br />

(5/8). Jatah solar untuk pompa<br />

bensin itu ikut dikurangi.<br />

Oky Lukmansyah/ ANTARA<br />

buah menjadi hanya 529 buah. “(Ini) setelah<br />

mendengarkan keluhan dan masukan dari Organda<br />

dan pengusaha,” kata Ali.<br />

BPH Migas sudah berusaha menenangkan<br />

Organda. “Semua konsumen yang menurut<br />

aturan mendapat solar subsidi tetap dapat, sudah<br />

kita jaga agar angkutan publik tetap dapat<br />

solar bersubsidi,” ujar Ibrahim Hasyim, anggota<br />

komite BPH Migas.<br />

Tapi pengusaha angkutan tetap tidak yakin.<br />

Larangan solar di Jakarta Pusat, misalnya,<br />

membuat Organda mengirim surat kepada<br />

BPH Migas. Mereka minta agar solar dikucurkan<br />

kembali di Jakarta Pusat. “Menurut kami,<br />

tidak tepat sasaran larangan itu diterapkan bagi<br />

solar bersubsidi karena menyangkut angkutan<br />

umum yang melayani masyarakat,” kata Andriansyah<br />

Y.P., Sekretaris Jenderal Organda.<br />

Meski bus dari Jakarta Pusat bisa melipir ke<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


ekonomi<br />

cegah subsidi jebol<br />

Petugas mengisi bahan bakar<br />

minyak diesel nonsubsidi—<br />

dijual Pertamina dengan<br />

merek Solar Dex—di<br />

Makassar, Sulawesi Selatan.<br />

Harga bahan bakar minyak<br />

diesel nonsubsidi ini lebih<br />

dari dua kali lipat dari solar<br />

bersubsidi Pertamina.<br />

Yusran Uccang/ANTARA<br />

wilayah sekitarnya untuk membeli solar, mereka<br />

rugi waktu, seperti Metro Mini O5. Organda<br />

memperkirakan bus akan memakan 3 jam untuk<br />

mencari pompa bensin yang menjual solar<br />

bersubsidi.<br />

Waktu tempuh tersebut sudah memperhitungkan<br />

macet di jalan dan antrean di pompa<br />

bensin. Selama jangka waktu itu, sopir bisa kehilangan<br />

pendapatan Rp 250-300 ribu. “Makanya<br />

kami menolak kebijakan larangan menjual solar<br />

bersubsidi karena mengganggu pelayanan jasa<br />

angkutan umum,” ujar Safruan Sinungan, Ketua<br />

Organda DKI Jakarta. n Hans Henricus B.S. Aron<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


ekonomi<br />

cegah subsidi jebol<br />

Selalu Jebol<br />

Pemerintah dan DPR selalu membuat target kuota subsidi<br />

bahan bakar minyak dalam APBN. Tapi setiap kali<br />

pula subsidi jebol. Pemakaian lebih tinggi ketimbang<br />

kuota. Hal ini sudah berjalan beberapa tahun terakhir.<br />

Pada November 2012, misalnya, Pertamina meminta tambahan<br />

bahan bakar minyak bersubsidi 1,2 juta kiloliter agar<br />

cukup sampai akhir tahun. Padahal, dua bu lan sebelumnya,<br />

kuota sudah dinaikkan 4 juta kiloliter karena kekurangan<br />

itu dan membutuhkan dana Rp 15-16 triliun.<br />

Naskah: Nur Khoiri<br />

Juta<br />

Kiloliter<br />

60<br />

50<br />

40<br />

30<br />

20<br />

10<br />

0<br />

55<br />

45<br />

35<br />

25<br />

15<br />

5<br />

50<br />

42<br />

45<br />

30 30<br />

46<br />

37 37 37 40<br />

2009 2010 2011 2012 2013<br />

Kuota<br />

Realisasi<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


ekonomi<br />

Inflasi<br />

Cara<br />

Inflasi<br />

Selamat<br />

Lewati<br />

Inflasi<br />

Inflasi<br />

Masa<br />

Gawat<br />

Inflasi bulan Juni dan sekitar Lebaran<br />

tahun ini relatif rendah dibanding<br />

tahun-tahun sebelumnya. Bagaimana<br />

pemerintah menekan kenaikan harga?<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


ekonomi<br />

Pedagang cabai di Pasar<br />

Senen sedang melayani<br />

pembeli. Harga cabai<br />

menjelang Hari Raya<br />

tahun ini tidak setinggi<br />

tahun-tahun sebelumnya.<br />

Agung Pambudhy/Detikcom<br />

ZULAEHA menenteng tiga kantong<br />

plastik berisi dua kilogram cabai rawit<br />

yang ia beli di Pasar Rumput. Ia cukup<br />

senang. Keluarga besarnya biasa berkumpul<br />

di rumahnya, di kawasan Manggarai,<br />

setiap Lebaran. Ia mesti menyiapkan segala<br />

macam masakan, dan, jika tanpa cabai, tidak<br />

terbayangkan bagaimana nanti suasananya.<br />

Ibu rumah tangga berusia 46 tahun itu senang<br />

karena harga cabai sekarang jauh lebih<br />

murah daripada tahun lalu yang di atas Rp 60<br />

ribu per kilogram. “Tadi saya beli satu kilonya<br />

Rp 25 ribu,” katanya.<br />

Di Pasar Rumput, seperti di wilayah Indonesia<br />

lain, harga cabai memang tidak banyak<br />

melompat seperti tahun lalu. Harga bergerak<br />

di kisaran Rp 20-25 ribu per kilogram. “Sekarang<br />

rasanya harga cabai tidak akan sampai seperti<br />

tahun lalu,” kata Edo Warsi, Kepala Pasar Rumput,<br />

pada Kamis, 24 Juli.<br />

Rendahnya harga cabai ini menjadi salah satu<br />

penyebab rendahnya kenaikan harga selama<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


ekonomi<br />

Petani memanen cabai<br />

rawit di Pesantren, Kediri,<br />

Jawa Timur. Sentra<br />

penghasil cabai ini sempat<br />

diganggu letusan Gunung<br />

Kelud, tapi produksinya<br />

sekarang sudah pulih.<br />

Rudi Mulya/ANTARA FOTO<br />

bulan Juni-Juli. Pada bulan Juni tahun ini, inflasi<br />

hanya 0,43 persen, angka terendah dalam lima<br />

tahun terakhir. Padahal saat bulan Juni biasanya<br />

harga melonjak dikarenakan tahun ajaran baru,<br />

yang membuat orang tua membelanjakan banyak<br />

uang.<br />

“Stabilitas harga inilah yang mengakibatkan<br />

rendahnya tingkat inflasi di bulan Juni kemarin<br />

dan juga diprediksikan rendah untuk bulan Juli,”<br />

kata Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi,<br />

beberapa hari sebelum Badan Pusat<br />

Statistik melaporkan angka inflasi bulan Juli.<br />

Kenaikan harga pada bulan Juli cukup gawat<br />

karena itu adalah bulan saat Lebaran datang.<br />

Secara tradisional, bulan saat Lebaran tiba<br />

adalah waktu saat inflasi melonjak. Ternyata<br />

BPS melaporkan inflasi bulan Juli juga cukup<br />

rendah, 0,93 persen atau terendah dibanding<br />

bulan-bulan saat Lebaran dalam empat tahun<br />

terakhir.<br />

Pemerintah menyatakan angka inflasi tahun<br />

ini cukup rendah karena sejumlah langkah.<br />

Jurus ini mulai dari pengetatan moneter, pengawasan<br />

distribusi dan pasokan makanan oleh<br />

Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan,<br />

serta sikap pedagang yang tidak ambil<br />

untung berlebihan. “Kombinasi dari ketiga hal<br />

itu relatif bisa menjaga stabilitas harga pangan,”<br />

kata Menteri Koordinator Perekonomian<br />

Chairul Tanjung.<br />

Pengawasan distribusi Kementerian Perdagangan,<br />

misalnya, menggunakan taktik sedikit<br />

berbeda pada tahun ini dibanding tahun-tahun<br />

sebelumnya. “Dulu, kita menghitungnya dua<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


ekonomi<br />

Menteri Perekonomian<br />

Chairul Tanjung melakukan<br />

peninjauan harga sembako<br />

di Pasar Kramat Jati,<br />

Jakarta.<br />

Detikcom/Rachman Heryanto<br />

bulan sebelum hari raya (untuk antisipasi harga).<br />

Tahun ini, kita menghitungnya dua bulan<br />

sebelum tanggal 1 Ramadan,” kata Bayu. “Jadi<br />

kita majukan.”<br />

Hal inilah yang kemudian membuat pemerintah<br />

lebih sigap mengambil kebijakan-kebijakan<br />

yang dapat menjaga harga. Antisipasi lebih dini<br />

ini ditambah sedikit faktor “kebetulan”. “(Tahun<br />

ini) kebetulan pas panen,” kata Bayu.<br />

Harga cabai, misalnya, memang tidak melonjak<br />

karena banyaknya pasokan di pasar karena pas<br />

panen raya. Yusni Emilia Harahap, Direktur Jenderal<br />

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian<br />

Kementerian Pertanian, mengatakan panen raya<br />

kemungkinan muncul karena para petani mengantisipasi<br />

harga cabai yang biasanya melejit saat<br />

Lebaran. Jadi mereka ramai-ramai menanam.<br />

“Barangkali petani berharap,” katanya.<br />

Faktor lain adalah meletusnya Gunung Kelud<br />

pada Februari lalu. Letusan gunung itu merusak<br />

ladang di sentra produksi cabai di Jawa Timur<br />

dan Jawa Tengah. “Ini memberi sinyal bagi petani<br />

untuk menanam di luar sentra produksi,”<br />

ucap Bayu.<br />

Para petani di luar sentra cabai itu ramai-ramai<br />

menanam karena berhitung produksi dari<br />

wilayah sekitar Kelud akan berkurang. Tapi itu<br />

tidak terjadi. Wilayah sekitar Kelud tetap tinggi<br />

produksi cabainya. “Malah (akhirnya) jadi lebih<br />

subur di sentra-sentra produksi,” ucap Bayu<br />

melanjutkan.<br />

Selain cabai, harga beras juga sedang rendah.<br />

“Kita baru saja selesai panen padi di Indonesia,”<br />

kata Bayu. “Beras stabil, gula juga stabil. Kita<br />

sudah masuk musim giling sekarang.”<br />

Kementerian Perdagangan juga sangat intensif<br />

berkoordinasi dengan Kementerian Pertani-<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


ekonomi<br />

an. “Menteri kami hampir setiap minggu bertemu<br />

untuk sarapan dan berbicara bersama.<br />

Sekarang juga sudah ada usaha menggabungkan<br />

sistem online kedua Kementerian,” ucap<br />

Bayu. Kerja sama ini juga dipuji oleh Chairul.<br />

“(Stabilitas ini) berkat kerja sama yang sangat<br />

baik dari Kementan dan Kemendag.”<br />

Setelah masa gawat inflasi karena musim<br />

tahun ajaran baru dan Lebaran lewat, pemerintah<br />

sudah berhitung harga bakal turun—alias<br />

deflasi—dalam dua bulan ke depan. ■<br />

HANS henrICUS B.S. ARON | ARIE RISWANDY<br />

Masa<br />

Gawat<br />

Itu<br />

Setiap bulan Juni, harga<br />

barang melonjak. Setiap<br />

Lebaran, harga di pasar<br />

melejit. Itu sebabnya<br />

menjinakkan inflasi pada<br />

bulan Juni dan sekitar<br />

Lebaran—yang tahun ini<br />

jatuh pada bulan Juli—<br />

menjadi tantangan berat<br />

bagi pemerintah.<br />

Inflasi (%)<br />

4,0<br />

Inflasi Lebaran<br />

3,5<br />

3<br />

3,0<br />

2,5<br />

5<br />

2,0<br />

1,5<br />

1,0<br />

4 2 1<br />

0,5<br />

0,0<br />

-0,5<br />

-1,0<br />

Maret April Mei Juni Juli Agustus<br />

Bulan<br />

2010 2011 2012 2013 2014<br />

1<br />

2<br />

31 Agustus Lebaran 2011<br />

19 Agustus Lebaran 2012<br />

3<br />

4<br />

8 Agustus Lebaran 2013<br />

28 Juli Lebaran 2014<br />

5<br />

21 Juni 2013 Harga bensin<br />

premium naik, inflasi melejit<br />

sampai di atas 3 persen.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


isnis<br />

Gambar Seram<br />

Bukan Basa-basi<br />

Bungkus rokok mulai dipasangi gambar seram untuk<br />

mengendalikan kenaikan produksi. Dampaknya mungkin<br />

baru terasa dalam jangka panjang.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


isnis<br />

Aksi teatrikal advokasi publik<br />

bertajuk "Indonesia Harus<br />

Melek Bahaya Merokok"<br />

digelar di salah satu pusat<br />

perbelanjaan di Jakarta,<br />

Selasa (24/06).<br />

Grandyos Zafna/detikcom<br />

SOFYAN Syair sudah merokok sejak<br />

1965, saat ia baru duduk di bangku<br />

SMA. Sekarang, pensiunan pegawai<br />

Kementerian Keuangan itu setiap<br />

hari mengeluarkan Rp 13.500 untuk sebungkus<br />

rokok kretek yang ia nikmati. Kebiasaan setengah<br />

abad yang sudah ia jalani ini membuatnya<br />

merasa ada yang hilang jika tidak ada rokok di<br />

dekatnya. “Rokok sudah menjadi bagian dari<br />

rutinitas,” ujarnya.<br />

Itu sebabnya, saat sekarang bungkus rokoknya<br />

diberi gambar seram—seperti gambar<br />

orang yang merokok dengan asap mengepul<br />

dan simbol bahaya berupa gambar tengkorak<br />

dengan dua tulang yang bersilang—tidak membuat<br />

kebiasaan merokoknya surut. “Gambar<br />

seram itu tidak ada pengaruhnya,” katanya.<br />

Sejak akhir Juni, pemerintah sudah mewajibkan<br />

pabrik rokok memasang gambar seram<br />

di kemasan. Dengan masa transisi tiga bulan,<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


isnis<br />

Pekerja di pabrik rokok di<br />

Kudus sedang melinting rokok<br />

kretek nonfilter.<br />

Andreas Fitri Atmoko/ANTARA FOTO<br />

pada akhir Agustus ini semua bungkus rokok<br />

di pasar harus sudah dengan kemasan baru<br />

yang seram itu. Peraturan ini sendiri diteken<br />

pada 2012, sehingga industri rokok semestinya<br />

sudah bersiap selama dua tahun.<br />

“Produk rokok yang belum memiliki peringatan<br />

bergambar ditarik dan diganti dengan<br />

produk rokok yang sudah memiliki peringatan<br />

bahaya melalui gambar,” ujar Menteri Koordinator<br />

Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono.<br />

Langkah ini dilakukan pemerintah untuk menyeimbangkan<br />

antara ancaman kesehatan bagi<br />

perokok dan ancaman berkurangnya pajak<br />

dari industri sigaret. Direktur Industri Minuman<br />

dan Tembakau Kementerian Perindustrian,<br />

Faiz Achmad, mengatakan tahun lalu produksi<br />

rokok Indonesia mencapai 342 miliar batang<br />

dan rata-rata naik sekitar 5 persen setiap tahun.<br />

Pemerintah mengambil sejumlah langkah<br />

agar pertumbuhannya berkurang, termasuk<br />

memasang gambar seram ini. “Mungkin nanti<br />

kita buat kenaikannya rata-rata antara 3 persen<br />

sampai 4 persen per tahun,” kata Faiz.<br />

Tapi langkah lain tidak hanya memasang<br />

gambar seram. Mungkin nantinya cukai juga dinaikkan.<br />

Angka cukai ini masih dibahas dengan<br />

Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan.<br />

Dengan menaikkan cukai, harga bakal ikut naik<br />

dan diharapkan konsumsi rokok berkurang.<br />

Bagi industri rokok sendiri, efek bagi bisnis<br />

mereka belum pasti. Salah satu produsen rokok<br />

yang besar, HM Sampoerna, tidak berani berspekulasi<br />

bahwa gambar itu tidak berpengaruh<br />

pada perokok atau sebaliknya, bakal berpengaruh.<br />

Elvira Lianita, Head of Regulatory Affairs,<br />

International Trade, and Communications<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


isnis<br />

Rokok di toko-toko sudah<br />

dipasangi gambar seram<br />

sekarang.<br />

Rachman/detikcom<br />

Sampoerna, mengatakan bahwa ia tidak bisa<br />

berspekulasi apakah akan berpengaruh atau<br />

tidak. “Kami sepenuhnya mematuhi PP (peraturan<br />

pemerintah) yang berlaku,” kata Elvira.<br />

Sedangkan Muhaimin Mufti, Ketua Umum<br />

Gabungan Pengusaha Rokok Putih, memperkirakan<br />

gambar ini tidak akan banyak berpengaruh<br />

dalam jangka pendek. “Dampak dari kebijakan<br />

memasang gambar seram terhadap produksi<br />

rokok sifatnya jangka panjang, misalnya setelah<br />

10 tahun berlaku baru terasa,” katanya.<br />

Asosiasi pengusaha rokok juga belum mendapat<br />

laporan adanya produsen yang gulung<br />

tikar akibat kebijakan tersebut. Sampai saat ini<br />

produsen rokok tetap berproduksi dan memasarkan<br />

produk dengan kemasan yang baru.<br />

Tapi, bagi perokok kawakan, seperti Sofyan,<br />

agaknya gambar seram itu tidak berpengaruh.<br />

Kebiasaan setengah abad memang susah disingkirkan.<br />

■ Hans Henricus B.S. Aron<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


selingan<br />

Boikot Israel<br />

Perilaku rezim Israel<br />

yang di luar batas<br />

terhadap bangsa<br />

Palestina akhirnya<br />

mendapat perlawanan terbuka<br />

dari banyak pihak. Sebagian<br />

selebritas dunia, yang biasanya<br />

menghindari politik internasional,<br />

unjuk suara. Bukan cuma<br />

lewat media sosial, mereka<br />

juga melayangkan surat terbuka.<br />

Beberapa negara Barat,<br />

yang selama ini menjadi sekutu<br />

utama, juga membatalkan kontrak<br />

penjualan senjata hingga<br />

menarik investasi mereka. Satu<br />

kata yang diserukan: boikot!<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


selingan<br />

Boikot Produk<br />

Embargo<br />

&Senjata Israel<br />

Gereja Amerika menarik Investasi di tiga<br />

perusahaan Israel. Desmond Tutu Menyebut<br />

rezim Israel mirip apartheid.<br />

Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014


selingan<br />

Alat-alat berat buatan<br />

Caterpillar dan Volvo tengah<br />

meratakan rumah-rumah warga<br />

Palestina di Gaza.<br />

reuters<br />

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte<br />

bergegas menuju ruang konferensi<br />

pers yang telah dipenuhi wartawan<br />

awal Januari lalu. Ia menjelaskan tentang<br />

keberatan pemerintah Israel atas tindakan<br />

perusahaan pengelola dana pensiun asal<br />

Belanda, Pension Fund for Care and Well-Being<br />

(PGGM), yang menarik dananya di lima bank<br />

Israel. Penarikan dana itu menyusul tindakan<br />

tentara Israel yang menyerbu wilayah Palestina,<br />

Gaza, dan Tepi Barat. “Keputusan PGGM<br />

adalah keinginan dan hak perusahaan itu, dan<br />

tidak terkait dengan pemerintah Belanda,”<br />

ucapnya serius seperti dilansir AFP dan laman<br />

Al-Arabiya.<br />

Bukan hanya itu. Rutte juga menegaskan<br />

sikap pemerintahnya terhadap aksi boikot dunia<br />

internasional dan aksi agresi militer Israel.<br />

“Kami menentang boikot dan sanksi (terhadap<br />

Israel),” ujarnya. “Namun kami juga menentang<br />

permukiman (Israel di wilayah Palestina).”<br />

Perusahaan Belanda memang bebas melakukan<br />

bisnis dengan mitranya di Israel, termasuk<br />

yang beroperasi di wilayah pendudukan di<br />

Palestina. “Tetapi kami tidak akan mendukungnya,”<br />

Rutte menegaskan.<br />

Sebelumnya, perusahaan pengelolaan dan<br />

produksi air asal Negeri Kincir Angin itu menghentikan<br />

kongsinya dengan perusahaan Israel.<br />

Alasannya, perusahaan produsen air Israel itu<br />

telah memasok kebutuhan air ke sejumlah wilayah<br />

pendudukan, yakni wilayah Palestina yang<br />

dikuasai Israel. Padahal proses pendudukan wi-<br />

Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014


selingan<br />

Rachel Corrie<br />

guardian<br />

layah itu dilakukan Israel dengan<br />

cara-cara brutal.<br />

Aksi perusahaan Belanda itu<br />

kontan memicu amarah pemerintah<br />

Israel. Duta Besar Belanda<br />

di Tel Aviv, ibu kota Israel, Caspar<br />

Veldkamp, dipanggil dan dimintai<br />

keterangan. Pemerintah negeri<br />

itu bahkan mengeluarkan pernyataan<br />

pedas dan menyebut<br />

tindakan perusahaan asal Belanda<br />

tersebut tak masuk akal.<br />

Hingga saat ini PGGM tercatat<br />

sebagai perusahaan pengelola<br />

dana pensiun terbesar di Belanda<br />

dengan dana mencapai 153 miliar<br />

euro. Sementara itu, perusahaan pengelola dan<br />

produsen air negeri itu dikenal sebagai perusahaan<br />

terbaik di Eropa.<br />

Israel pantas gusar dan panik. Selain perusahaan<br />

Belanda, konglomerat kondang Bill Gates<br />

dan istrinya, Melinda Gates, dikabarkan telah<br />

menarik investasinya dari perusahaan keamanan<br />

G4S. Sedangkan Uni Eropa menyeru warganya<br />

menghindari berbisnis atau berinvestasi dengan<br />

mitranya asal Israel.<br />

Aksi penarikan investasi (divestasi) itu merupakan<br />

bagian dari kampanye internasional:<br />

Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS), yang<br />

disuarakan sejak 9 Juli 2005. Penyokongnya<br />

171 organisasi nonpemerintah yang dimotori<br />

aktivis Mustafa Barghouti. Dari sekitar 1,5 juta<br />

orang yang bergabung dalam kampanye damai<br />

itu, satu di antaranya adalah Uskup Agung<br />

Emeritus Desmond Tutu, aktivis Afrika Selatan<br />

yang berjuang untuk mengakhiri apartheid.<br />

Menurut Tutu, penarikan bisnis dengan Afrika<br />

Selatan oleh perusahaan multinasional pada<br />

1980-an terbukti membuat rezim apartheid<br />

bertekuk lutut.<br />

“Krisis yang kita saksikan di Gaza saat ini<br />

bukanlah soal Yahudi atau muslim. Ini krisis<br />

manusia. Mereka yang terus melakukan bisnis<br />

dengan Israel mendanai ketidakadilan,” ujar<br />

peraih Hadiah Nobel Perdamaian pada 1984<br />

itu.<br />

Dengan melakukan aksi BDS, mereka<br />

bermaksud menekan Israel, yang selama ini<br />

selalu bersikap jemawa, agar mematuhi hukum<br />

internasional dan mengakhiri pendudukan mi-<br />

Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014


selingan<br />

Desmond Tutu<br />

reuters<br />

liter atas Palestina. Dalam<br />

beberapa tahun terakhir<br />

lembaga ini telah menggalang<br />

dukungan, baik<br />

dari pemerintah maupun<br />

lembaga-lembaga swasta<br />

di Eropa maupun Amerika.<br />

Gerakan itu semakin tak<br />

terbendung setelah Gereja<br />

Presbyterian, Amerika<br />

Serikat, turut menarik dan<br />

menghentikan aliran dana<br />

investasi senilai US$ 21 juta<br />

yang selama ini ditanamkan di tiga perusahaan<br />

(Caterpillar, Motorola Solutions, dan Hewlett-Packard<br />

atau HP) yang diketahui berkaitan dengan<br />

Israel, Juni lalu. Sebagian dari keuntungan ketiga<br />

perusahaan itu disebut-sebut digunakan untuk<br />

kegiatan militer Israel dalam melakukan kekerasan<br />

di wilayah Palestina, termasuk membangun<br />

permukiman bangsa Yahudi di Gaza, Tepi Barat,<br />

dan Yerusalem Timur.<br />

Caterpillar diketahui menyuplai sejumlah<br />

produk untuk menghancurkan rumah warga<br />

Palestina. Sedangkan HP disinyalir membantu<br />

logistik dan teknologi untuk memblokade<br />

Gaza. Adapun Motorola membantu sistem<br />

pengawasan dan pengintaian militer terhadap<br />

permukiman Israel.<br />

Keputusan Gereja Presbyterian itu tak lepas<br />

dari seruan Desmond Tutu, yang menyamakan<br />

rezim Israel dengan rezim apartheid di Afrika<br />

Selatan. “Kelangsungan Israel sebagai tanah air<br />

kaum Yahudi,” tulisnya dalam sebuah artikel di<br />

Huffington Post, “seharusnya juga terkait dengan<br />

kemampuannya menegakkan keadilan bagi<br />

warga Palestina.”<br />

Keputusan Gereja Presbyterian dibuat lewat<br />

debat alot, dan diakhiri dengan voting 310 : 303<br />

dalam sidang umum di Detroit. Mereka yang tak<br />

puas de ngan hasil voting, seperti Rabi Rick Jacobs,<br />

Presiden Uni Reformasi Yudaisme, menuding<br />

voting itu sebagai kebijakan isolasi terhadap Israel.<br />

“Kami akan terus menolak upaya kampanye<br />

BDS untuk mendelegitimasi hak Israel untuk<br />

eksis sebagai negara Yahudi, dan bekerja untuk<br />

sebuah solusi yang adil dan fair, yang memungkinkan<br />

warga Palestina memperoleh sebuah<br />

negara yang mereka inginkan,” kata Jacobs.<br />

Di luar investasi, penjualan senjata ke Israel<br />

Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014


selingan<br />

penjualan senjata Spanyol ke Israel mencapai 5<br />

juta euro.<br />

Di Indonesia, kampanye boikot semacam itu<br />

masih bersifat sporadis. Himpunan Mahasiswa<br />

Islam (HMI) cabang Jakarta Timur, misalnya,<br />

Senin, 4 Agustus lalu, menyerukannya saat berunjuk<br />

rasa di kedai cepat saji Burger King dan<br />

McDonald's di kawasan Duren Sawit, Jakarta<br />

Timur.<br />

●●●<br />

layman<br />

oleh negara-negara Barat pun mulai dihentikan.<br />

Spanyol, misalnya, awal pekan lalu membekukan<br />

penjualan semua senjata dan teknologinya<br />

kepada Israel. Keputusan politik ini seperti diberitakan<br />

koran El Pais yang dikutip middleeastmonitor,<br />

5 Agustus, dibuat setelah pemerintah<br />

Inggris meninjau kembali lisensi ekspor senjata<br />

dan teknologi militer ke Israel. Tahun lalu nilai<br />

Aksi dan sikap menentang agresi Israel ke Palestina<br />

tak lepas dari kisah pahit yang dilihat dan<br />

didengar oleh publik dunia. Adalah kematian tragis<br />

seorang relawan asal Amerika Serikat, Rachel<br />

Corrie, yang dilindas buldoser Israel. Perempuan<br />

kelahiran 10 April 1979 itu merupakan salah satu<br />

anggota Gerakan Solidaritas Internasional yang<br />

terjun ke Jalur Gaza selama aksi Intifadah Al-Aqsa.<br />

Dia mulai masuk wilayah itu pada 2003. Kepada<br />

kedua orang tuanya, Corrie menceritakan<br />

apa yang dilihatnya di Gaza. Pria renta, perempuan,<br />

dan anak-anak mendapatkan perlakuan<br />

kejam tentara Israel. Tanpa ampun rumah<br />

Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014


selingan<br />

Kantor PGGM di Belanda<br />

Aksi BDS itu sudah menunjukkan hasilmondoweiss<br />

mereka diratakan dengan tanah. Hatinya kian<br />

tersayat ketika menyadari pemerintah negaranya<br />

turut menyokong semua aksi tersebut.<br />

Dalam buku hariannya ia menulis, masalah<br />

Palestina bukan hanya persoalan dan beban<br />

bangsa Palestina, tetapi juga tanggung jawab<br />

bangsa-bangsa lain di dunia, “Aku harus menghentikannya,<br />

apa pun yang terjadi,” tulisnya.<br />

Pada 16 Maret 2003, Corrie nekat menghadang<br />

laju buldoser Caterpillar D9 milik Israel,<br />

yang akan meluluhlantakkan rumah Samir<br />

Nasrallah, warga Palestina. Dengan lantang<br />

dia berteriak agar buldoser berhenti. Namun<br />

pengemudi buldoser bergeming. Dia terus<br />

merangsek ke rumah Nasrallah. Corrie tetap<br />

nekat, dia berlutut di depan buldoser sembari<br />

memohon agar aksi penghancuran rumah itu<br />

dihentikan. Namun, sia-sia, sang sopir tak hirau.<br />

Kendaraan berat itu melindas tubuh Corrie.<br />

Remuk.<br />

●●●<br />

Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014


selingan<br />

John Kerry dan Benjamin<br />

Netanyahu bertemu di Tel Aviv,<br />

23 Juli lalu.<br />

pool/reuters<br />

Tap/klik untuk berkomentar<br />

nya. Pada Januari lalu, Israel dilaporkan sudah<br />

merugi US$ 150 juta. Pada 2013, tulis harian Al-<br />

Hayat edisi 23 Februari, Israel mengalami kerugian<br />

sedikitnya US$ 8 miliar akibat boikot oleh<br />

negara-negara Eropa, disusul Amerika. Ekspor<br />

komoditas dari area permukiman Yahudi ke<br />

mancanegara menurun hingga 20 persen sepanjang<br />

2013. Namun semua itu masih belum<br />

sebanding dengan apa yang telah disumbangkan<br />

pemerintah Amerika kepada Israel. Untuk<br />

pembiayaan militer luar negeri dan penjualan<br />

senjata ke Israel disebut melampaui US$ 3,1<br />

miliar per tahun.<br />

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John<br />

Kerry mengingatkan Israel atas terus meningkatnya<br />

kampanye BDS. “Kini saatnya bagi Anda<br />

untuk menunjukkan iktikad perdamaian,” kata<br />

Kerry, Februari lalu. Namun Perdana Menteri<br />

Israel Benjamin Netanyahu menepis seruan itu<br />

dengan balik mengecamnya. “Tekanan dunia<br />

Internasional terhadap Israel hanya akan membuat<br />

posisi warga Palestina lebih sulit,” ujarnya<br />

balik mengancam. ■<br />

ARIF ARIANTO | Sudrajat | AL-JAZEERA | haarETZ<br />

Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014<br />

Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014


selingan<br />

Selebritas<br />

Dunia<br />

Dukung<br />

Palestina<br />

Ironis, mereka yang<br />

menggantungkan hidupnya dari<br />

bisnis hiburan milik kaum Yahudi<br />

justru membenci Israel.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


selingan<br />

Anak-anak di Gaza<br />

butuh dukungan kita!<br />

~ Madonna~<br />

Foto aneka bunga warna-warni dalam<br />

pot-pot gelas yang juga warna-warni<br />

dirilis diva pop Madonna Louise Ciccone,<br />

56 tahun, lewat akun Instagramnya,<br />

24 Juli lalu. Tapi yang paling menggelitik<br />

dan mendapat respons luas adalah kalimat<br />

yang menyertai foto tersebut. Penyanyi yang<br />

melejit lewat tembang Like a Virgin dan Like a<br />

Prayer itu menganalogikan foto bunga-bunga<br />

itu seperti anak-anak yang tak bersalah di Gaza,<br />

Palestina. “Siapa yang berhak<br />

merusak mereka? Tak seorang<br />

pun!!!! Gencatan senjata!”<br />

Lewat akun Twitter-nya di hari<br />

yang sama, Madonna menegaskan<br />

bukan hendak mendukung<br />

Hamas, salah satu kelompok di Palestina<br />

yang diperangi Israel, melainkan mendukung<br />

dan menghormati kemanusiaan, mendukung<br />

perdamaian. Sepekan kemudian, ia kembali<br />

menyerukan perlunya gencatan senjata di Jalur<br />

Gaza antara Hamas dan tentara Israel. “Anakanak<br />

di Gaza butuh dukungan kita!” tulis Madonna,<br />

yang memiliki 417 ribu pengikut.<br />

Madonna adalah satu dari sederet selebritas<br />

dunia yang lantang menyuarakan kepeduliannya<br />

terhadap nasib warga Palestina yang tengah<br />

menghadapi gempuran tentara Israel. Dalam<br />

satu bulan terakhir, setidaknya 430 orang anak<br />

dari total 1.867 warga Palestina tewas akibat<br />

serangan militer Israel, sementara lebih dari<br />

9.500 lainnya terluka. Selain menghancurkan<br />

rumah sakit dan sekolah, agresi Israel membuat<br />

475 ribu warga di Gaza kehilangan rumah.<br />

Sebelumnya, penyanyi Rihanna dan Selena<br />

Gomez, yang masing-masing memiliki 36,7 juta<br />

dan 21,8 juta pengikut di akun Twitter, menyuarakan<br />

keprihatinan senada. Juga aktor John<br />

Cusack; koki selebritas Anthony Bourdain, yang<br />

memiliki 1,85 juta pengikut; pebasket Dwight<br />

Howard; mantan bintang sepak bola Argentina,<br />

Diego Armando Maradona; dan Cristiano Ronaldo.<br />

Bahkan Ronaldo, yang saat ini bermain<br />

untuk Real Madrid, dikabarkan memberikan<br />

sepatu emasnya kepada lembaga amal klubnya<br />

dalam rangka membantu anak-anak Palestina.<br />

Sepatu emas milik Ronaldo itu dilelang seharga<br />

1,4 juta euro.<br />

Beragam reaksi bermunculan atas kicauan<br />

mereka. Dari yang mengancam untuk tidak lagi<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


selingan<br />

Cover album Rihanna<br />

Rihanna twitter<br />

berteman hingga melontarkan<br />

sumpah serapah. “Semoga<br />

Anda terbakar di neraka dengan<br />

kanker,” tulis seorang pengikut<br />

Gomez. Padahal penyanyi<br />

yang pernah memadu kasih<br />

dengan Justin Bieber itu menegaskan<br />

dirinya tak bermaksud<br />

mendukung Hamas maupun<br />

Israel. “Saya berdoa untuk<br />

perdamaian dan kemanusiaan.<br />

Cuma itu,” cuit Gomez, yang<br />

disukai oleh 668 ribu pengikutnya.<br />

l l l<br />

Selain berkicau lewat lini<br />

masa, sebagian musikus dunia<br />

ada yang menunjukkan simpati dan keprihatinan<br />

atas apa yang terjadi di Jalur Gaza dengan<br />

membatalkan rencana konser mereka di Israel.<br />

Grup heavy metal asal Los Angeles, California,<br />

Amerika Serikat, Megadeth, misalnya. Mereka<br />

seharusnya manggung di Tel Aviv Convention<br />

Center pada 6 Agustus lalu. Begitupun dengan<br />

rapper Thomas DeCarlo Callaway alias CeeLo<br />

Green, yang dijadwalkan menggelar konser<br />

pada 19 Agustus nanti.<br />

“Dia sebetulnya sangat ingin hadir, tapi sekarang<br />

sepertinya bukan waktu yang tepat. Pihak<br />

keamanan tak mengizinkan kerumunan sampai<br />

seribu orang,” kata promotor acara, Carmi D.<br />

Wurtman, Selasa, 5 Agustus. “Kami menjadwalkan<br />

ulang konser CeeLo Green pada akhir Oktober<br />

atau awal November,” imbuh Wurtman.<br />

Melalui situs resminya, Minggu lalu Megadeth,<br />

yang dibentuk pada 1983, mengungkapkan<br />

permohonan maaf kepada para penggemar di<br />

Israel karena tak bisa menemui mereka. Mereka<br />

berjanji akan memasukkan negara tersebut<br />

dalam daftar tur internasional berikutnya.<br />

Sebelumnya, Backstreet Boys, Paul Anka,<br />

Neil Young, dan Crazy Horse membatalkan<br />

rencana konser mereka di Israel. Sejumlah acara<br />

festival musik, seperti Hadera River Park’s<br />

BoomBox Festival dan The Funk and Hip-Hop<br />

Festival, yang biasa digelar pada 14 Agustus,<br />

juga dibatalkan.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


selingan<br />

Lain lagi dengan yang ditempuh para selebritas<br />

di Inggris, seperti Peter Gabriel, Bryan<br />

Adams, Bobby Gillespie, dan selebritas lainnya.<br />

Mereka bersama para aktivis hak asasi manusia<br />

dan akademisi membuat surat terbuka kepada<br />

Perdana Menteri Inggris David Cameron agar<br />

melakukan embargo penjualan segala bentuk<br />

senjata kepada Israel. Dalam tempo dua hari, 25<br />

Juli, surat itu ditandatangani oleh sedikitnya 21<br />

ribu orang dan dikirimkan ke kantor Cameron<br />

di Downing Street 10.<br />

Surat terbuka kepada Israel agar menghentikan<br />

aksi militernya terhadap warga Palestina<br />

juga diserukan para aktor, aktris, dan seniman<br />

di Spanyol, seperti pasangan Penelope Cruz-<br />

Javier Bardem, Pedro Almodovar, dan Eduardo<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


selingan<br />

Pengumuman pembatalan<br />

konser Megadeth di Israel.<br />

Noriega. Surat yang diberi judul “Seruan Menentang<br />

Aksi Genosida Warga Palestina” itu<br />

banyak dikutip media setempat.<br />

Untuk menepis anggapan seolah mereka<br />

anti-Yahudi, Javier Bardem akhir Juli lalu<br />

membuat surat tambahan sebagai klarifikasi.<br />

“Saya dan istri kini dilabeli sebagai anti-<br />

Yahudi. Padahal saya dan teman-teman sejatinya<br />

cuma ingin agar perdamaian segera<br />

terwujud, baik di Israel maupun Palestina.<br />

Kami tak ingin ada lagi korban tak berdosa di<br />

kedua pihak,” tulis Bardem.<br />

Namun sejumlah pesohor senior di Hollywood<br />

telanjur kecewa dan menuding mereka<br />

anti-Yahudi. “Saya sungguh sakit hati oleh sikap<br />

anti-Yahudi yang diperlihatkan orang-orang<br />

seperti Cruz dan Bardem. Kalian semua harus<br />

meminta maaf kepada masyarakat Israel,” kata<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


selingan<br />

Pasangan Penelope Cruz dan<br />

Javier Bardem<br />

afp<br />

aktor gaek Jon Voight.<br />

Jackie Mason, yang berkarier sebagai komedian<br />

selama enam dekade di Hollywood,<br />

juga menunjukkan sikap geramnya. Selain<br />

menuding anti-Yahudi dan berasal dari kelas<br />

bawah, ia menuding mereka yang mengecam<br />

Israel tak tahu diri. “Sungguh ironis, mereka<br />

yang dipekerjakan oleh para pemilik studio<br />

besar di Hollywood yang keturunan Yahudi<br />

dan menggantungkan hidupnya dari bisnis<br />

itu justru malah membenci Israel,” kata<br />

Mason dalam wawancara dengan reporter<br />

Aaron Klein dari radio Salem. n<br />

SUDRAJAT | INDEPENDENT | guardIAN | HOLLYWoodreporter<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


selingan<br />

Perusahaan Dunia<br />

Penyokong Israel<br />

“Bagaimana kita bisa menikmati kopi Starbucks bila harta kita<br />

disumbangkan untuk mendukung Israel?”<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


selingan<br />

Presiden Coca-Cola Israel<br />

Moshe Wertheim (kiri).<br />

Inmmind.com<br />

Boikot Starbucks Coffee<br />

Inmmind.com<br />

Jangan minum Coca-Cola dan Fanta,<br />

gak usah makan McDonald’s atau<br />

KFC, gak pake L’Oreal dan Revlon,<br />

ogah ama Levi’s plus Mark & Spencer...<br />

tapi update status di Facebook. *Mark Zuckerberg<br />

senyam-senyum”.<br />

Kalimat sinis itu tertulis di laman Facebook<br />

milik seorang jurnalis media terkemuka di<br />

Tanah Air pada 2 Agustus lalu. Barangkali, di<br />

Indonesia, gerakan boikot terhadap produkproduk<br />

perusahaan milik atau yang terafiliasi<br />

dengan Yahudi masih sebatas kata-kata. Tapi,<br />

di banyak negara, kampanye itu berjalan dalam<br />

10 tahun terakhir.<br />

Dalam situs Inmind.com (Innovative Mind)<br />

disebutkan, pada 1997, delegasi misi ekonomi<br />

Israel memberikan penghargaan Israel Trade<br />

Award kepada Coca-Cola atas kesetiaan perusahaan<br />

tersebut memberikan bantuan terhadap<br />

negara itu selama 30 tahun. Coca-Cola juga<br />

menolak seruan Liga Arab memboikot Israel.<br />

Namun Coca-Cola dalam situs resminya<br />

menjelaskan, perusahaannya sama sekali tidak<br />

terkait dengan Israel. Sebagai perusahaan internasional,<br />

saham perusahaan minuman bersoda<br />

ini dimiliki oleh banyak pihak, baik secara<br />

etnis maupun agama. “Kami tidak mendukung<br />

atau menentang pemerintahan karena alasan<br />

agama dan politik,” tulis Coca-Cola.<br />

Untuk menetralkan kampanye boikot, Starbucks<br />

menempuh cara serupa dengan Coca-<br />

Cola. Sebagai perusahaan global yang berada<br />

di 65 negara, perusahaan kedai kopi ini mengklaim<br />

tak pernah membantu Israel ataupun<br />

memberikan bantuan dana dari sebagian keuntungan<br />

perusahaannya.<br />

Namun situs itu tak menepis soal kedekatan<br />

Howard Schultz, Chairman & Chief Global<br />

Strategist Starbucks, dengan Israel. Pada 1998,<br />

Schultz mendapat penghargaan The Israel<br />

50th Anniversary Friend of Zion Tribute Award<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


selingan<br />

Ada sekitar 60<br />

perusahaan<br />

kelas dunia<br />

yang kerap<br />

menyisihkan<br />

keuntungan<br />

mereka untuk<br />

Israel.<br />

Hoder Investment<br />

Research dan Interfaith<br />

Peace Initiative<br />

oleh yayasan Jerusalem Fund Aish HaTorah<br />

karena peranannya yang cukup besar mempromosikan<br />

hubungan Amerika dengan Israel.<br />

Mungkin karena itulah Dr Abdul Wahhab<br />

bin Said al-Qahtani, asisten dosen<br />

Fakultas Manajemen dan Pemasaran di<br />

Universitas Malik Fahd, pernah menuliskan<br />

keprihatinannya. “Bagaimana kita bisa<br />

menikmati kopi Starbucks bila kita menyadari<br />

bahwa harta kita disumbangkan<br />

untuk mendukung Israel yang semakin<br />

ganas membantai umat Islam?”<br />

Selain produk dari merek-merek ternama<br />

seperti ditulis sang jurnalis, Hoder<br />

Investment Research dan Interfaith Peace<br />

Initiative memperkirakan, ada sekitar 60<br />

perusahaan kelas dunia yang kerap menyisihkan<br />

keuntungan mereka untuk Israel.<br />

Sebut saja Boeing, Dell Computers,<br />

General Electric, Procter and Gamble (P&G),<br />

Unilever, dan Volvo.<br />

Dalam situsnya, Interfaith Peace Initiative<br />

menulis Boeing, yang memproduksi pesawat<br />

tempur F-15, helikopter serbu Apache, dan<br />

berbagai persenjataan lainnya, banyak menjual<br />

produk tersebut ke Israel. Oleh negara Zionis<br />

itu, semua persenjataan digunakan untuk menyerang<br />

kelompok-kelompok di Palestina yang<br />

disebutnya sebagai teroris. Dalam kasus ini,<br />

General Electric, yang biasa membuat mesin<br />

senjata, turut terlibat bersama Boeing.<br />

Sedangkan P&G dikabarkan banyak membeli<br />

bahan baku dari Avgol Nonwoven Industries,<br />

yang bermarkas di kawasan industri Barkan d<br />

Tepi Barat Palestina yang diduduki Israel. Merujuk<br />

data dari Koalisi Perempuan untuk Perdamaian,<br />

P&G menyokong 37 persen penjualan<br />

Avgol.<br />

Seperti Caterpillar, Volvo adalah salah satu<br />

pemasok utama berbagai peralatan berat<br />

untuk pembangunan permukiman Yahudi di<br />

wilayah Palestina. Selain untuk menghancurkan<br />

rumah-rumah warga Palestina, peralatan<br />

berat produksi Volvo banyak digunakan untuk<br />

membangun tembok pemisah di atas tanah<br />

Palestina. n Arif arianto | Sudrajat<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


selingan<br />

Bebas Bicara<br />

Politik<br />

Kecuali<br />

tentang<br />

Gaza<br />

Joan Rivers<br />

Samer Badawi<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


selingan<br />

Selena Gomez<br />

tweeter<br />

Joan Alexandra Molinsky alias Joan<br />

Rivers, 81 tahun, begitu bersemangat<br />

saat berbicara tentang tindakan Israel<br />

di wilayah Gaza, Palestina. Aktris gaek<br />

Hollywood itu adalah pendukung berat kebijakan<br />

Israel di Gaza. Ia mengecam para selebritas generasi<br />

muda, seperti Rihanna dan Selena Gomez,<br />

yang dianggap mendukung Palestina. “Bisakah<br />

dia sekadar mengeja ‘Palestina’?” ujarnya kepada<br />

The Hollywood Reporter akhir Juli lalu.<br />

Begitu juga dengan jajaran eksekutif perusahaan<br />

dan bisnis industri hiburan Hollywood.<br />

Mereka tak terlalu peduli terhadap kicauan<br />

para selebritas muda dan menganggapnya<br />

sebagai orang-orang yang kurang informasi.<br />

Bagi mereka, apa yang dilakukan tentara Israel<br />

di Gaza merupakan tindakan membela diri.<br />

Sementara itu, Ken Solomon, CEO Tennis<br />

Channel dan donatur Partai Demokrat, berpendapat<br />

sebaiknya para pesohor muda cukup<br />

berpendapat mengenai isu lingkungan dan sosial.<br />

Sebab, terlibat dalam perdebatan politik luar<br />

negeri tidaklah bijak. “Dengan segala hormat,<br />

kepada Rihanna, kecuali dia sudah mempelajari<br />

isu. (Jika belum) dia tidak boleh berbicara tentang<br />

hal itu,” kata Solomon.<br />

Lisa Goldman, 47 tahun, pendiri majalah<br />

digital 972, yang berbasis di Tel Aviv, Israel,<br />

menilai perbedaan sikap dua generasi selebritas<br />

Hollywood itu sebagai bukti telah terjadi<br />

kesenjangan pemahaman keturunan Yahudi<br />

di Amerika Serikat. “Generasi keempat Yahudi<br />

di Amerika tidak terhubung dengan (tragedi)<br />

Holocaust. Tidak demikian dengan orang tua<br />

mereka,” ujarnya.<br />

Goldman, yang tinggal di Israel dan berdarah<br />

Yahudi, merasa tak waras jika tidak kritis<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


selingan<br />

Vanessa Redgrave<br />

observer<br />

terhadap kejadian yang ada di depan matanya,<br />

khususnya dalam lima tahun terakhir. Sikapnya<br />

itu juga dimiliki banyak profesional Yahudi berusia<br />

30-an tahun. Mereka enggan menutup<br />

mata atau membenarkan kebijakan keras Israel<br />

terhadap Palestina. “Dan kicauan para selebritas<br />

di Twitter adalah simbol dari itu,” ujar<br />

Goldman.<br />

Betapapun, sikap kritis para pesohor generasi<br />

sekarang terhadap Israel punya risiko<br />

yang relatif kecil dibanding para senior<br />

mereka dulu. Vanessa Redgrave, peraih<br />

Oscar 1978, misalnya. Karier dan jiwanya<br />

nyaris tamat ketika mencela perlakuan Israel<br />

terhadap Palestina.<br />

Menurut pakar hubungan internasional<br />

di John F. Kennedy School of<br />

Government Harvard University,<br />

Stephen Walt, perubahan<br />

risiko itu tak lepas dari<br />

peran media sosial.<br />

Lewat media sosial,<br />

setiap selebritas bebas<br />

berekspresi tanpa takut<br />

disensor oleh editor dan penerbit.<br />

Bagi aktivis pendukung Palestina di Washington,<br />

DC, Samer Badawi, 41 tahun, fakta itu<br />

merupakan kabar baik. Badawi mengaku menyaksikan<br />

perubahan persepsi masyarakat<br />

Amerika terhadap Palestina secara langsung<br />

kala menemani Emad Burnat, petani Palestina<br />

nomine penerima Oscar untuk kategori film<br />

dokumenter di Academy Awards 2013. Burnat<br />

dan keluarganya sempat ditahan di studio Los<br />

Angeles dan hampir dideportasi.<br />

Tak lama, sutradara film dokumenter Michael<br />

Moore mengecam tindakan itu lewat akun<br />

Twitter-nya. Burnat pun akhirnya diizinkan<br />

tinggal untuk mengikuti acara tersebut. “Kami<br />

diperlakukan seperti bintang rock oleh semua<br />

orang di Hollywood,” kata Badawi.<br />

Ia mengaku trenyuh oleh perubahan itu. Sebab,<br />

sebelumnya, banyak orang memandangnya<br />

sebelah mata hanya gara-gara dia berdarah<br />

Palestina. “Aku sebelumnya tak pernah berpikir<br />

dan melihat, suatu hari kata ‘Palestina’ menjadi<br />

sebuah kata yang keren,” ucap Badawi. ■<br />

Arif Arianto<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


sains<br />

Mesin<br />

Impossible<br />

“Mengirimkan manusia ke Mars dengan roket berbahan<br />

bakar kimia ibarat naik truk penuh muatan semen dari<br />

New York ke Los Angeles.”<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


sains<br />

Aku berharap 100<br />

tahun lagi masih<br />

bisa berada di sini<br />

untuk ikut dalam<br />

perjalanan itu.<br />

Bagi seorang perempuan, apalagi<br />

kulit hitam, memiliki cita-cita menjadi<br />

astronaut di Badan Antariksa<br />

Amerika Serikat (NASA) pada 1970-<br />

an ibarat kodok yang bermimpi pergi ke bulan.<br />

Tapi Mae Carol Jemison, kini 56 tahun, berhasil<br />

menaklukkan mimpi yang semula tampak mustahil<br />

itu.<br />

Mae menjadi astronaut perempuan kulit<br />

hitam pertama saat terbang bersama pesawat<br />

ulang-alik Endeavour pada September 1992.<br />

Selama sepekan, Mae bersama beberapa astronaut<br />

lain melakukan penelitian pengaruh<br />

mikrogravitasi di Spacelab-J. “Yang pertama<br />

aku lihat dari antariksa adalah Chicago, kota<br />

asalku,” kata Mae saat itu.<br />

Kini, setelah sekian lama pensiun dari NASA,<br />

Mae mengejar mimpi lain yang benar-benar<br />

muskil: terbang ke bintang lain. Bagi mereka<br />

yang sudah “keracunan” film Star Trek, barangkali<br />

berpikir perjalanan ini bakal segampang<br />

yang dilakukan Kapten Jean-Luc Picard bersama<br />

awak USS Enterprise. Padahal bintang terdekat<br />

dari tata surya, yakni bintang Proxima Centauri,<br />

berada jauh di luar impian sinting siapa pun.<br />

Jarak rata-rata Bumi ke matahari “hanya”<br />

149,6 juta kilometer, sedangkan jarak Bumi<br />

ke bintang Proxima ini kurang-lebih 40 triliun<br />

kilometer atau 266 ribu kali jarak Bumi ke matahari.<br />

Jika kita naik Voyager 1, wahana paling<br />

cepat yang pernah dibuat manusia sampai hari<br />

ini, baru 74.814 tahun lagi kita akan mendarat<br />

di permukaan bintang Proxima. Kurang-lebih<br />

perlu 1.000 generasi manusia untuk mencapai<br />

bintang terdekat dari Bumi setelah matahari<br />

tersebut. Suatu hil yang mustahal, mengutip<br />

pelawak Asmuni (almarhum).<br />

“Aku percaya, penjelajahan antariksa merupakan<br />

bagian penting manusia,” kata Mae,<br />

di sela-sela simposium 100 Year Starship, dua<br />

tahun lalu. “Dan itu tidak diawali dengan peluncuran<br />

Sputnik pada 1957, tapi dimulai jauh lebih<br />

lama.” Mae ditunjuk menjadi pemimpin inisiatif<br />

100 Year Starship, yang disponsori oleh NASA<br />

bersama Defense Advanced Research Projects<br />

Agency (DARPA), lembaga penelitian di bawah<br />

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat.<br />

Lewat proyek ini, Mae bersama para astronom,<br />

fisikawan, dan para pemimpi perjalanan<br />

antarbintang ditugasi mencari solusi<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


sains<br />

mengantarkan manusia ke sana. Semua masih<br />

berupa konsep dan teori. “Kita perlu kapasitas<br />

seluruh manusia di Bumi ini untuk menemukan<br />

jalan bagaimana menuju ke sana,” kata Mae<br />

Jemison. Jika satu abad silam tampak mustahil<br />

pergi ke bulan, demikian pula dengan perjalanan<br />

ke bintang Proxima hari ini.<br />

Tapi Neil Armstrong dan kawan-kawannya<br />

telah membuktikan bahwa bulan masih dalam<br />

jangkauan manusia. Bagaimana dengan bintang<br />

Proxima dan bintang-bintang lain?<br />

roger shawyer<br />

dan teknologi serta mengidentifikasi pelbagai<br />

tantangan yang akan ditemui untuk mengirimkan<br />

misi—berawak maupun tanpa awak—ke<br />

bintang di luar tata surya. Targetnya, 100 tahun<br />

lagi proyek ini bisa dimulai. “Aku berharap 100<br />

tahun lagi masih bisa berada di sini untuk ikut<br />

dalam perjalanan itu,” kata Bill Clinton, mantan<br />

Presiden Amerika Serikat. Clinton menjadi Ketua<br />

Kehormatan Simposium 100 Year Starship.<br />

Sampai saat ini, perjalanan ke bintang Proxima<br />

itu memang masih sebatas angan-angan.<br />

Belum ada teknologi yang benar-benar siap<br />

●●●<br />

Selain Mae di proyek 100 Year Starship, ada<br />

beberapa proyek dan inisiatif lain yang terus<br />

mempertahankan mimpi itu. Misalnya Richard<br />

Obousy, Adam Crowl, Harold White, dan kawan-kawannya<br />

di Icarus Interstellar.<br />

Mereka terus mencari teknologi dan mendesain<br />

pesawat yang memungkinkan manusia<br />

terbang ke bintang Proxima. Bukan cuma<br />

merancang sistem propulsi pesawat, tim<br />

Icarus juga mendesain bagaimana kehidupan<br />

para penjelajah semesta tersebut. Sebab,<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


sains<br />

Teknologi ini satu<br />

lompatan kuantum.<br />

harus diingat, perjalanan ini bakal memakan<br />

waktu bertahun-tahun, bahkan bisa melewati<br />

beberapa generasi manusia. Target Icarus,<br />

penerbangan lintas bintang itu sudah bisa<br />

dimulai pada 2100.<br />

Roket dengan bahan bakar propelan, seperti<br />

yang dipakai misi Apollo ke bulan, tak bisa lagi<br />

dipakai untuk perjalanan lintas bintang karena<br />

terlalu lambat. Kandidat sumber energi roket<br />

antarbintang ini antara lain roket fisi dan fusi<br />

nuklir serta roket antimateri.<br />

“Teknologi roket fusi nuklir dan antimateri<br />

masih perlu beberapa dekade lagi, tapi sudah<br />

ada teknologi yang sudah lebih siap hari ini,<br />

yakni roket fisi nuklir,” ujar Richard Obousy,<br />

pendiri Icarus, beberapa waktu lalu. Yang dimaksud<br />

oleh Obousy ini adalah roket termal<br />

nuklir (NTR) dengan prope lan hidrogen. Roket<br />

dengan teknologi fisi nuklir tersebut bisa menghasilkan<br />

daya dorong dan kecepatan sangat<br />

forbes<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


sains<br />

wikipedia<br />

tinggi. Misi perjalanan ke Planet Mars sebelum<br />

2030 bisa menjadi ajang uji coba roket termal<br />

nuklir.<br />

“Mengirimkan manusia ke Mars dengan roket<br />

berbahan bakar kimia ibarat naik truk penuh<br />

muatan semen dari New York ke Los Angeles.<br />

Tidak efisien dan sangat mahal," kata Brad<br />

Appel, peneliti di General Propulsion Sciences.<br />

“Dengan roket termal nuklir, bak naik Toyota<br />

Prius, jauh lebih nyaman dan bisa pergi lebih<br />

jauh lagi.”<br />

Roger J. Shawyer, insinyur antariksa dari Inggris,<br />

punya “teori” yang agak tak masuk akal.<br />

Beberapa fisikawan menyebut ide Shawyer<br />

agak impossible, mendekati mustahil. Mesin<br />

EmDrive yang dirancang Shawyer, dia mengklaim,<br />

bisa menghasilkan daya dorong tanpa<br />

perlu ba han bakar propelan. Artinya, urusan<br />

bahan bakar tak akan jadi masalah dalam penjelajahan<br />

antargalaksi.<br />

EmDrive menghasilkan daya dorong itu<br />

dengan memantulkan gelombang mikro dalam<br />

kotak tertutup. Menurut Shawyer, dia memanfaatkan<br />

celah dalam teori relativitas umum. Namun<br />

John Baez, fisikawan dari Universitas California-Riverside,<br />

dan beberapa fisikawan lain,<br />

tak percaya dengan teori Shawyer. “Bullsh*t,”<br />

kata Baez. Prinsip kerja EmDrive, menurut<br />

Baez, bertentangan dengan hukum kekekalan<br />

momentum.<br />

Berderet fisikawan menyangsikan metode<br />

EmDrive, tapi ada pula yang percaya mesin<br />

impossible itu bisa jadi possible. Dua tahun lalu,<br />

tim fisikawan dari Universitas Politeknik Xi'an<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


sains<br />

di Tiongkok mengklaim telah<br />

membuktikan teori Shawyer<br />

bisa menghasilkan daya dorong<br />

sebesar 720 mikronewton<br />

tanpa bahan bakar. Tapi<br />

tak ada fisikawan lain yang bisa<br />

menguji kebenaran klaim itu.<br />

Dua pekan lalu, dalam Konferensi Joint Propulsion<br />

ke-50 di Ohio, Amerika Serikat, tim<br />

fisikawan dari Johnson Space Centre, NASA,<br />

mempresentasikan hasil pengujian mereka<br />

terhadap desain mesin Cannae Drive yang<br />

dirancang Guido Fetta.<br />

Selama enam hari, dengan pelbagai konfigurasi,<br />

Harold G. White, David Brady, dan kawankawannya<br />

membuktikan mesin Cannae Drive<br />

bisa menghasilkan daya dorong sebesar 30-50<br />

mikronewton tanpa perlu bahan bakar. Walaupun<br />

prinsip kerjanya tak persis sama dengan<br />

EmDrive, Cannae Drive rancangan Fetta meminjam<br />

konsep dasar EmDrive.<br />

Penelitian ini memang masih jauh di awangawang.<br />

Tenaga yang dihasilkan EmDrive versi<br />

Tiongkok maupun Cannae Drive masih sangat<br />

kecil, bahkan jauh lebih kecil ketimbang pasokan<br />

energi listrik yang diperlukan untuk mengoperasikan<br />

mesin tersebut. Jadi jangan buruburu<br />

berkhayal berangkat ke ruang antargalaksi<br />

dengan mesin Cannae Drive.<br />

Sean Carroll, fisikawan di Institut Teknologi<br />

California (Caltech), mencerca, penelitian ini<br />

omong kosong belaka, tak ubahnya film fiksi<br />

Star Trek. Tapi Roger Shawyer bungah tak kepalang.<br />

“Teknologi ini satu lompatan kuantum,”<br />

kata Shawyer. ■<br />

SAPTO PRADITYO | wired | ibtiMES | SPACE | nasa<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


sains<br />

ROKET PRopelan<br />

Masih terlalu lambat<br />

VASIMR MAGNETO<br />

PLASMA DRIVE<br />

0,17 persen kecepatan<br />

cahaya<br />

ROKET FUSI NUKLIR<br />

10-20 persen kecepatan<br />

cahaya<br />

Bagaimana Caranya Supaya Bisa Melesat<br />

Secepat Cahaya?<br />

Semua roket yang ada hari ini masih kelewat lambat untuk terbang mengarungi semesta<br />

dan menyeberang ke bintang lain. Perlu roket yang jauh… jauh lebih cepat, hingga<br />

paling tidak beberapa persen dari kecepatan cahaya di ruang hampa. Roket dengan<br />

tenaga fusi nuklir atau sumber energi antimateri mungkin saja bisa mendekati kecepatan<br />

cahaya. Tapi itu semua masih dalam angan-angan para peneliti.<br />

PENDORONG ANTI-<br />

MATERI 40 persen<br />

kecepatan cahaya<br />

FTL WARP DRIVE<br />

Secara teori fisika, bisa<br />

“membelokkan waktu”,<br />

sehingga pesawat bisa<br />

melaju hingga beberapa<br />

kali kecepatan cahaya.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


interview<br />

Ansyaad Mbai:<br />

Jadi Relawan ISIS<br />

Termasuk<br />

Makar<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


interview<br />

DSekitar 30 WNI ke Suriah dan Irak untuk mendukung ISIS. Sebagian<br />

pernah tersangkut aksi terorisme.<br />

i Suriah dan Irak, angin revolusi menjelma<br />

menjadi sebuah gerakan yang menginisiasi<br />

terbentuknya “negara Islam” yang<br />

populer disebut ISIS (The Islamic State of<br />

Iraq and Syria). ISIS didirikan pada April<br />

2013 oleh Abu Bakar al-Baghdadi asal<br />

Samarra, Irak utara. Kalangan muda di<br />

kedua negara itu kepincut karena ISIS dianggap<br />

sebagai gerakan yang berorientasi<br />

pada perang dan perlawanan dengan<br />

menjadikan heroisme keagamaan sebagai<br />

pemantiknya.<br />

Mereka yang pernah terkait aksi-aksi terorisme<br />

di Indonesia pun banyak yang terpikat.<br />

Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan<br />

Terorisme Ansyaad Mbai, sekurangnya<br />

30 orang dari mereka menuju Suriah dan Irak<br />

untuk bergabung dengan ISIS. “Beberapa dari<br />

mereka melalui negara ketiga, seperti Mesir<br />

dan Turki,” kata Ansyaad dalam perbincangan<br />

dengan majalah detik, Kamis, 17 Juli.<br />

Meski tindakan mereka tergolong makar, ia<br />

melanjutkan, aparat tak serta-merta bisa menangkapnya.<br />

Butuh komitmen dan dukungan<br />

politik dari banyak pihak agar undang-undang<br />

terkait bisa ditegakkan. Ansyaad juga mensinyalir<br />

sebuah kampus di Jakarta dan tokohtokoh<br />

aksi terorisme yang berada di penjara,<br />

seperti Abu Bakar Ba’asyir, ikut menyerukan<br />

berjihad bersama ISIS. Seperti apa uraiannya?<br />

Simak petikan wawancara berikut ini.<br />

Benarkah banyak WNI bergabung dengan<br />

ISIS?<br />

Dari hasil penyelidikan kami, ada sekitar 30<br />

orang yang sudah berangkat ke Suriah atau<br />

Irak. Beberapa dari mereka melalui negara ketiga,<br />

seperti Mesir dan Turki. Dari mereka ada<br />

yang terang-terangan menyatakan dukungan<br />

dan dibaiat untuk setia dan mendukung pimpinan<br />

ISIS, Syekh Abu Bakar al-Baghdadi.<br />

Mereka sudah pasti akan bergabung<br />

dengan ISIS?<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


interview<br />

Dari penangkapan terhadap orang-orang<br />

yang diduga akan dan sedang melakukan<br />

tindakan terorisme dalam waktu dua bulan<br />

terakhir, setidaknya ada belasan orang. Dari<br />

jumlah itu, dua orang di antaranya sudah mengakui<br />

secara terang-terangan (akan berangkat<br />

ke sana) dengan paspor dan sejumlah uang.<br />

Siapa saja mereka?<br />

Yang mengkhawatirkan, sebagian besar<br />

merupakan orang yang pernah ditangkap dan<br />

ditahan karena aksi terorisme.<br />

Video<br />

Mereka dari kelompok mana?<br />

Begitu ada deklarasi khilafah, kelompokkelompok<br />

radikal itu otomatis menyatu.<br />

Jadi sudah tidak mengenal lagi kelompok<br />

dalam mendukung ISIS ini. Karena isu khilafah<br />

itulah yang mereka tuju, sehingga tidak<br />

mengherankan jika Abu Bakar Ba’asyir<br />

juga langsung menganjurkan semua anak<br />

buahnya ikut ke sana. Santoso, pimpinan<br />

Negara Islam Indonesia Timur, misalnya,<br />

malah sudah berbaiat. Begitu juga dengan<br />

tokoh-tokoh yang berada di dalam penjara<br />

maupun di luar penjara.<br />

Apakah tindakan mereka dianggap melanggar<br />

hukum?<br />

Begini, yang namanya ISIS di Irak maupun<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


interview<br />

Suriah, atau negara Arab lainnya, itu kan organisasi<br />

yang melakukan tindakan makar atau separatis.<br />

Jadi, kalau ada WNI yang berhubungan,<br />

apalagi bergabung dengan mereka, itu sama<br />

halnya mendukung aksi makar di negara lain.<br />

Setidaknya ada tiga ketentuan yang dilanggar,<br />

yakni Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006<br />

tentang Kewarganegaraan. Pasal 23 mengatakan,<br />

WNI kehilangan kewarganegaraannya<br />

jika yang bersangkutan secara sukarela mengangkat<br />

sumpah atau baiat, atau menyatakan<br />

sumpah setia kepada negara asing atau bagian<br />

dari negara asing tersebut. Nah, orang-orang<br />

maupun organisasi ISIS kan ada di negara lain.<br />

Kalau ada WNI yang berhubungan, apalagi<br />

bergabung dengan ISIS, sama halnya<br />

mendukung aksi makar di negara lain.<br />

Rengga Sancaya/Detikcom<br />

Undang-undang lain yang dilanggar?<br />

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana menyebut,<br />

barang siapa mengadakan hubungan<br />

dengan orang atau lembaga di negara lain<br />

untuk menggerakkan orang atau badan itu<br />

supaya membantu, mempersiapkan, untuk<br />

menggulingkan pemerintahan yang sah, yang<br />

bersangkutan diancam hukuman pidana maksimal<br />

enam tahun. Jadi, menyemangati ISIS saja<br />

atau memberi bantuan itu sudah kena pidana.<br />

Kemudian Pasal 39a, disebutkan tindakan itu<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


interview<br />

Demonstran Kashmir<br />

mengangkat bendera Palestina<br />

dan bendera Negara Islam Irak<br />

dan Suriah selama demonstrasi<br />

menentang operasi militer Israel<br />

di Gaza, di pusat Kota Srinagar,<br />

18 Juli lalu.<br />

TAUSEEF MUSTAFA/AFP/Getty Images<br />

bisa dijerat karena tindakan mereka masuk<br />

dalam kategori makar, yaitu melepaskan diri<br />

sebagai bagian dari negara, suatu negara sahabat.<br />

Diancam paling lama lima tahun.<br />

Lantas, mengapa tidak segera ditangkap?<br />

Dari subtansi hukumnya memang begitu.<br />

Tetapi, dalam prakteknya, bisa lain. Konten politiknya<br />

sangat tinggi, sehingga diperlukan komitmen<br />

dari berbagai instansi terkait. Berbeda<br />

dengan di Malaysia, yang menangkap langsung<br />

12 orang yang akan berangkat ke sana. Hukum<br />

kita, terutama undang-undang tentang terorisme,<br />

sangat berbeda dengan Malaysia. Negara<br />

itu memiliki undang-undang yang begitu keras<br />

sehingga, kalau ada penangkapan, tidak akan<br />

menimbulkan masalah.<br />

Di kita, aparat menjadi serbasulit, karena ada<br />

kelompok politik dengan kepentingan tertentu<br />

yang bisa mempersoalkan penangkapan-penangkapan<br />

seperti itu. Ini fakta dan pengalaman<br />

yang ada pada kita. Terlebih, para pelaku itu juga<br />

sering berdalih bahwa apa yang mereka lakukan<br />

merupakan perintah agama. Padahal penegak<br />

hukum kan juga orang beragama.<br />

Jadi, perangkat UU saja tak cukup untuk<br />

menangkap mereka?<br />

Iya. Harus kita akui, dalam konteks kekinian<br />

Indonesia, untuk menegakkan hukum juga<br />

diperlukan dukungan politik. Diperlukan komitmen<br />

seluruh masyarakat. Kita tidak bisa<br />

bicara teori-teori saja. Contohnya kasus represi<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


interview<br />

Abu Bakar Ba’asyir juga menganjurkan semua<br />

anak buahnya ikut ke sana (Suriah dan Irak).<br />

yang dilakukan oleh suatu kelompok terhadap<br />

kelompok minoritas agama, banyak sekali kesulitan<br />

yang dihadapi dalam penyelesaiannya.<br />

Misalnya kasus Ahmadiyah, kan memerlukan<br />

surat keputusan bersama, yang notabene juga<br />

tidak bisa berjalan. Karena itu, menurut saya,<br />

harus ada awareness atau kesadaran dari seluruh<br />

masyarakat bahwa ada persoalan serius<br />

pada bangsa kita, yaitu ada radikalisme, ada<br />

terorisme.<br />

Tapi ada yang menganggap terorisme<br />

muncul sebagai antitesis dari berbagai<br />

ketidakadilan?<br />

Kalau mayoritas orang beranggapan bahwa<br />

kemiskinan itu merupakan akar masalah radikalisme<br />

dan terorisme, aparat akan kesulitan<br />

menegakkan hukum. Noor Din M. Top dan<br />

Doktor Azahari itu kurang apa? Mereka tidak<br />

miskin, tidak kurang makan (bangku) sekolahan.<br />

Usamah bin Ladin juga kurang apa? Kaya,<br />

berpendidikan.<br />

ari saputra/detikcom<br />

Tapi orang yang miskin dan kurang berpendidikan<br />

kan gampang direkrut….<br />

Saya kok lebih cocok menggunakan teori<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


interview<br />

Sebuah kampus di Jakarta ada yang<br />

menganjurkan agar berbaiat kepada Abu<br />

Bakar al-Baghdadi.<br />

yang disodorkan Louise Richardson, yaitu setidaknya<br />

ada tiga layer penyebab tindak radikal<br />

dan terorisme. Pertama, personal disaffection<br />

atau individu. Artinya, dalam setiap kelompok<br />

pasti ada sebagian yang tidak puas. Mereka<br />

umumnya merasa tidak mendapatkan keadilan,<br />

baik ekonomi, pendidikan, perlakuan, dan<br />

lain-lain. Semua itu terakumulasi dan menimcouncil<br />

on foreign relations<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


interview<br />

Abu Bakar al-Baghdadi tengah<br />

berkhotbah dalam salat Jumat<br />

di sebuah masjid di Mosul awal<br />

Juli lalu.<br />

Al-Furqan Media/Anadolu Agency/<br />

Getty Images<br />

bulkan rasa ketidakadilan. Tapi itu bukan berarti<br />

mereka akan langsung serta-merta jadi<br />

teroris.<br />

Apa faktor kedua?<br />

Karena didorong oleh enabling group. Mereka<br />

adalah kelompok-kelompok yang menjadi<br />

anggota masyarakat atau individu yang merasa<br />

tidak mendapatkan keadilan menjadi bagian<br />

dari kelompok yang mampu untuk melawan<br />

kondisi yang disebutnya ketidakadilan. Misalnya<br />

JI (Jamaah Islamiyah), JAT, Al-Qaidah, dan<br />

sebagainya. Organisasi-organisasi itulah yang<br />

kemudian merekrut orang-orang itu, melatih<br />

dan memberi logistik, sekaligus membawa<br />

ideologi yang membenarkan.<br />

Maksudnya ideologi yang membenarkan?<br />

Ya, ini sebuah paham atau ideologi yang<br />

menggunakan dalil-dalil agama untuk membenarkan<br />

tindakannya. Misalnya mengkafirkan<br />

kelompok atau masyarakat lain karena<br />

dianggap tidak sesuai dengan keyakinannya.<br />

Kami minggu lalu mendatangkan empat syekh<br />

mantan pendiri Jamaah Islamiyah dari Mesir<br />

untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan<br />

tentang paham-paham itu. Mereka mengatakan,<br />

ada beberapa paham yang selalu diajarkan<br />

dalam ideologi organisasi itu. Pertama, kafiri,<br />

yaitu mengkafir-kafirkan orang lain, membencinya<br />

dan menganjurkan untuk berjihad.<br />

Padahal sejatinya jihad itu bukan berarti harus<br />

berperang mengangkat senjata.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


interview<br />

Mujahidin Anshorullah, Solo<br />

youtube<br />

Sampai saat ini, bagaimana proses perekrutan<br />

yang mereka lakukan dalam rangka<br />

mendukung ISIS?<br />

Saat ini tengah marak terjadi di berbagai<br />

kota. Bahkan, di sejumlah kota, sudah banyak<br />

bermunculan deklarasi dukungan. Di Jakarta,<br />

sebuah kampus juga ada deklarasi itu. Kemudian<br />

di penjara-penjara, banyak yang menganjurkan<br />

agar berbaiat kepada Abu Bakar al-<br />

Baghdadi.<br />

Sejak kapan gejala ini terdeteksi?<br />

Sejak dua bulan lalu, sudah ada beberapa<br />

unjuk rasa yang mengusung atribut-atribut<br />

ISIS berupa bendera. Aksi itu telah melibatkan<br />

lintas kelompok radikal. Kami tahu dari organisasi-organisasi<br />

yang masuk dalam komunitas<br />

deradikalisasi.<br />

Kalau munculnya kampanye hitam dalam<br />

kampanye pemilihan presiden kemarin?<br />

Dalam konteks penanggulangan terorisme,<br />

isu melawan PKI dan (orang-orang) kafir<br />

itu sangat mengkhawatirkan. Sangat rawan<br />

memancing kelompok-kelompok yang mengobarkan<br />

terorisme untuk bermain di situ.<br />

Saya mengimbau masyarakat selalu waspada.<br />

Jangan mudah terpancing oleh isu-isu semacam<br />

itu. Beredarnya isu-isu itu membuat libido<br />

kelompok-kelompok radikal pun naik. ■<br />

ARIF ARIANTO<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


interview<br />

BIODATA<br />

Nama: Ansyaad Mbai<br />

Tempat/tanggal lahir: Buton, Sulawesi<br />

Tenggara, 2 Juni 1948<br />

Pendidikan:<br />

• Akabri Kepolisian, 1973<br />

• Kursus Singkat Reserse, 1975<br />

• Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, 1981<br />

• Sekolah Staf dan Pimpinan Kepolisian,<br />

1987-1988<br />

• Advance Course For Senior Pol ADM,<br />

Tokyo, 1989<br />

• Sekolah Komando ABRI, 1995<br />

2000<br />

• Wakil Kepala Korps Reserse Polri, 2000-<br />

2001<br />

• Asisten Intel Kapolri, 2001<br />

• Kepala Polda Sumatera Utara, 2002<br />

• Wakil Kepala Pelaksana Harian Badan<br />

Narkotika Nasional, 2001<br />

• Kepala Desk Koordinasi Pemberantasan<br />

Terorisme Kementerian Koordinator<br />

Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan,<br />

2001<br />

• Kepala Badan Nasional Penanggulangan<br />

Terorisme<br />

• Bintang Bhayangkara Nararya<br />

• Bintang Bhayangkara Pratama<br />

Rengga Sancaya/Detikcom<br />

Karier:<br />

• Kepala Polresta Pontianak, 1991-1996<br />

• Kepala Direktorat Reserse Polda Jawa<br />

Tengah, 1996-1999<br />

• Wakil Kepala Polda Jawa Tengah, 1999<br />

• Wakil Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu<br />

Kepolisian<br />

• Direktur Reserse Umum Polri, 1999-<br />

Penghargaan:<br />

• Brevet Penerjun dari Polri<br />

• Brevet Penyidik dari Koserse Polri<br />

• Brevet Brimob dari Dan Kor Brimob<br />

• Satya Lencana Kesetiaan 8 Tahun, 16<br />

Tahun, dan 24 Tahun<br />

• Satya Lencana Dwidya Sistha<br />

• Satya Lencana Kesatria Tamtama<br />

• Satya Lencana Karya Bhakti<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


internasional<br />

Gaza Diserang,<br />

Yahudi Dilawan<br />

“Aku lebih baik menjadi Yahudi yang jahat<br />

ketimbang Yahudi yang mati.”<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


internasional<br />

Sarcelles di pinggiran Kota Paris,<br />

Prancis, sering dijuluki Little Jerusalem.<br />

Sebab, di Sarcelles tinggal komunitas<br />

terbesar Yahudi di Prancis,<br />

bahkan mungkin di Eropa.<br />

Ketika situasi di Gaza semakin panas, kondisi<br />

di Little Jerusalem juga turut memanas. Pada<br />

pertengahan Juli lalu, ratusan orang pro-Palestina<br />

menggeruduk komunitas Yahudi di Sarcelles.<br />

“Mati bagi Yahudi, potong leher Yahudi,”<br />

teriak mereka.<br />

Mereka mengumbar kemarahan dengan memecahkan<br />

kaca-kaca dan membakar sejumlah<br />

toko. Saat hendak menghanguskan sejumlah<br />

Polisi menutup jalan<br />

di Kota Sarcelles,<br />

Prancis, setelah terjadi<br />

kerusuhan anti-Yahudi,<br />

beberapa pekan lalu.<br />

Benoit Tessier/Reuters<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


internasional<br />

Kita saat ini<br />

menyaksikan<br />

ledakan kebencian<br />

dan kekerasan<br />

terhadap Yahudi.”<br />

sinagoge, mereka dihadang barisan pemuda<br />

Ligue de Defense Juive alias Liga Pertahanan<br />

Yahudi. Bersenjata tongkat dan helm, pemudapemuda<br />

Yahudi itu melawan massa pro-Palestina.<br />

“Jika bukan karena anak-anak itu, seluruh<br />

komunitas ini mungkin sudah hangus terbakar<br />

dan menjadi neraka,” kata Fortunee Fitoussi,<br />

kasir di toko roti Boulangerie Nathanya.<br />

Warga Yahudi di Sarcelles ketakutan.<br />

“Kami menyebut kota kami<br />

Little Jerusalem karena kami merasa<br />

berada di rumah,” ujar Laetitia.<br />

Sudah bertahun-tahun dia tinggal<br />

di Sarcelles. “Sekarang kami sangat<br />

kaget... sangat... sangat kaget.”<br />

Liga Pertahanan Yahudi di Prancis didirikan<br />

pada 2003 oleh sejumlah mantan aktivis Betar,<br />

gerakan Zionis yang dipimpin oleh Ze’ev Jabotinsky.<br />

Anggotanya sekitar 400 orang. Rata-rata<br />

mereka terlatih dalam bela diri krav maga, bela<br />

diri khas militer Israel. Kendati tak menginduk<br />

pada organisasi garis keras Liga Pertahanan<br />

Yahudi di Amerika Serikat yang didirikan oleh<br />

Rabi Meir Kahane, liga pemuda Yahudi Prancis<br />

itu nyaris sebangun dengan sikap “saudara tua”-<br />

nya di Amerika tersebut.<br />

Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard<br />

Cazeneuve pernah menyampaikan peringatan<br />

soal efek buruk organisasi pemuda Yahudi<br />

tersebut. Media-media di Prancis menyebut<br />

mereka sebagai kelompok berbahaya. “Mereka<br />

berbahaya, doyan kekerasan dan antirepublik,”<br />

kata Sihem Souid, aktivis hak asasi manusia.<br />

Filosofi mereka, menurut Eliahou, 62 tahun,<br />

seorang mantan penegak hukum, sangat keras:<br />

aku lebih baik menjadi Yahudi yang jahat ketimbang<br />

Yahudi yang mati. Mereka, kata Eliahou,<br />

tak percaya pemerintah bisa melindungi komunitas<br />

Yahudi. Mereka tak ragu melawan setiap<br />

ancaman dengan kekerasan. “Ini komunitas<br />

Yahudi. Tujuan kami adalah mengganggu siapa<br />

pun yang membenci Israel dan anti-Yahudi.”<br />

Tokoh-tokoh Yahudi di French Jewish Union<br />

for Peace dan Representative Council of<br />

French Jewish Institutions sebenarnya merasa<br />

kurang nyaman dengan tingkah gerombolan<br />

pemuda-pemuda Yahudi tersebut. “Kami tak<br />

tahu soal liga itu dan tak ingin tahu. Kami sedih<br />

pemuda-pemuda Yahudi tertarik bergabung<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


internasional<br />

Protes menentang<br />

agresi Israel terhadap<br />

Gaza di London<br />

beberapa pekan lalu.<br />

IBTimes<br />

dengan mereka,” kata Roger Cukierman, Presiden<br />

Representative Council of French Jewish<br />

Institutions.<br />

Tapi, bagi sebagian warga Yahudi di Little Jerusalem,<br />

mereka adalah pahlawan. “Orang-orang<br />

ketakutan. Suka atau tidak suka pada mereka,<br />

aku senang mereka ada di sini,” kata Chantal<br />

Haziot, pemilik toko Judaica di Sarcelles.<br />

Ketika mesin-mesin perang Israel membombardir<br />

Jalur Gaza dan membunuh lebih<br />

dari 1.800 warga Palestina, gelombang<br />

pasang kebencian terhadap Israel dan Yahudi<br />

bukan hanya menyapu negara-negara<br />

berpenduduk mayoritas muslim, tapi juga<br />

negara-negara di Eropa. “Hitler, you were<br />

right!” seorang pemuda menulis di posternya<br />

saat bergabung bersama ribuan orang<br />

dalam demonstrasi menentang agresi Israel<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


internasional<br />

Kami siap memasuki<br />

babak perang baru<br />

dan kami akan<br />

memberikan pilihan<br />

sulit kepada Israel.”<br />

di London beberapa waktu lalu. Seorang<br />

perempuan mengangkat poster lain bertulisan<br />

”Well done, Israel. Hitler would be proud”.<br />

Di sebuah kafe di Liege, Belgia, pemiliknya<br />

memasang tanda anjing dipersilakan masuk,<br />

sementara Yahudi dilarang datang.<br />

“Kita saat ini menyaksikan ledakan kebencian<br />

dan kekerasan terhadap<br />

Yahudi,” kata Dieter Graumann,<br />

Presiden Dewan Pusat Yahudi<br />

Jerman. “Sekali lagi, keberadaan<br />

Yahudi di Jerman terancam.”<br />

l l l<br />

Entah kapan derita anakanak,<br />

ibu, dan warga Gaza<br />

bakal berakhir. Pada Jumat<br />

pagi pekan lalu, hanya beberapa saat setelah<br />

berakhirnya gencatan senjata selama tiga<br />

hari, mesin-mesin perang Israel dan Hamas<br />

kembali menyalak.<br />

Puluhan roket ditembakkan dari Gaza ke<br />

wilayah Israel, entah oleh milisi Hamas, entah<br />

oleh Jihad Islam, dan kontan dibalas oleh hujan<br />

roket dari pesawat-pesawat tempur Israel.<br />

Korban warga sipil Gaza kembali berguguran.<br />

Perwira senior militer Israel mengatakan, walaupun<br />

mampu melanjutkan serangan hingga<br />

beberapa bulan lagi, kemampuan milisi Palestina<br />

itu menurun. “Mereka memulai dengan<br />

sekitar 9.000 roket dan sekarang mereka memiliki<br />

kurang dari 3.000 roket. Sebagian besar<br />

roket jarak pendek, dengan jangkauan kurang<br />

dari 40 kilometer,” katanya.<br />

“Serangan baru roket ke Israel tak bisa diterima<br />

dan ditoleransi. Kami akan terus menyerang<br />

Hamas, infrastruktur dan personelnya,”<br />

kata Letnan Kolonel Peter Lerner, juru bicara<br />

militer Israel. Sejak Selasa pekan lalu, beberapa<br />

saat sebelum dimulainya gencatan senjata, Israel<br />

menarik mundur pasukan infanterinya dari<br />

Gaza.<br />

Selama tiga hari, juru runding Mesir berusaha<br />

menghidupkan kembali perundingan damai<br />

Israel dengan Palestina dan Hamas. Seperti<br />

perundingan sebelumnya, posisi dan syarat<br />

Hamas tak bisa ditawar. Mereka menghendaki<br />

blokade laut dan darat Gaza dibuka dan seluruh<br />

warga Palestina yang ditangkap Israel dalam<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


internasional<br />

Protes menentang<br />

agresi Israel<br />

terhadap Gaza<br />

di depan Gedung<br />

Putih, Washington,<br />

DC, Amerika<br />

Serikat, pekan lalu.<br />

Yuri Gripas/Reuters<br />

operasi memburu penculik tiga pemuda Israel<br />

dilepas.<br />

“Kami mendesak delegasi Palestina tak memperpanjang<br />

waktu gencatan senjata kecuali<br />

seluruh syarat diterima,” kata Abu Ubaida, juru<br />

bicara sayap militer Hamas, Kamis pekan lalu.<br />

“Kami siap memasuki babak perang baru dan<br />

kami akan memberikan pilihan sulit kepada Israel:<br />

membawa mereka dalam perang panjang<br />

atau perang teritorial yang meluas.”<br />

Perpanjangan waktu gencatan senjata memang<br />

tak dapat disepakati, namun negosiasi<br />

masih terus berlanjut. Tawar-menawar syarat di<br />

antara kedua kubu masih sulit mencapai titik<br />

temu. Hamas menolak berkompromi, Israel<br />

juga menolak membuka blokade laut maupun<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


internasional<br />

Warga Valencia,<br />

Spanyol, menyalakan<br />

lilin bagi para korban<br />

agresi Israel di Gaza,<br />

pekan lalu.<br />

Heino Kalis/Reuters<br />

darat. Tel Aviv khawatir pembukaan blokade<br />

bakal membuka kesempatan bagi Hamas untuk<br />

menyelundupkan senjata dan menimbun<br />

amunisi.<br />

“Diskusi di Kairo belum selesai dan kami akan<br />

terus mengejar penghentian agresi dan kesepakatan<br />

yang adil bagi rakyat Palestina,” kata juru<br />

runding Jihad Islam. Presiden Amerika Serikat<br />

Barack Obama berharap negosiasi dengan perantara<br />

pemerintah Mesir bakal menghasilkan<br />

solusi perdamaian jangka panjang bagi Gaza.<br />

Dia berharap ditemukan formula yang pas bagi<br />

Gaza.<br />

“Dalam jangka panjang, Gaza tak mungkin<br />

terus ditutup dari dunia,” kata Presiden Obama.<br />

Blokade Gaza selama bertahun-tahun<br />

membuat perekonomian Gaza sekarat. “Tapi<br />

pertanyaannya juga, bisakah kita menemukan<br />

formula untuk memberikan jaminan kepada<br />

Israel supaya Gaza tak menjadi pangkalan serangan<br />

ke wilayahnya?” n<br />

SAPTO PRADITYO | REUTERS | NYTIMES | telegRAPH | GUARDIAN | BBC<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


internasional<br />

Burger<br />

Pun Jadi<br />

Musuh<br />

Rusia membalas sanksi<br />

dari Amerika Serikat<br />

dan Uni Eropa dengan<br />

sanksi.<br />

Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014


internasional<br />

Pedagang buah-buahan<br />

di pasar Saint Petersburg.<br />

Alexander Demianchuk/<br />

Reuters<br />

Butuh 14 tahun bagi George Cohon<br />

untuk merobohkan tembok komunis<br />

Uni Soviet. Pemilik waralaba restoran<br />

cepat saji McDonald’s di Kanada<br />

itu berniat membuka jaringan McDonald’s<br />

di Negeri Beruang Merah sejak pertengahan<br />

1970-an.<br />

Namun penguasa di Kremlin tak pernah terketuk<br />

untuk membuka pintu bagi McDonald’s,<br />

salah satu ikon kapitalisme. Baru pada 1988,<br />

ketika angin perubahan berembus ke Moskow,<br />

sinyal positif menyala bagi Cohon. “Busur emas<br />

McDonald’s akan muncul di horizon langit<br />

Moskow,” kata Cohon kala itu.<br />

Dua tahun kemudian, pada Rabu, 31 Januari<br />

1990, restoran pertama McDonald’s pertama<br />

di Uni Soviet, juga Rusia, dibuka di kawasan<br />

Alun-alun Pushkin. Hari itu, puluhan ribu orang<br />

antre, mengular hingga beberapa kilometer,<br />

untuk mencicipi burger McDonald’s. “Rasa Big<br />

Mac di sini sama persis dengan McDonald’s<br />

di New York, Tokyo, Toronto, maupun Rio de<br />

Janeiro,” kata Cohon.<br />

Selama lebih dari dua dekade menikmati<br />

Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014


internasional<br />

Aku ingin mereka<br />

menyingkir dari depan<br />

mataku. Setelah itu, kami<br />

akan berurusan dengan<br />

Pepsi Cola.<br />

angin perubahan di Rusia, kini perusahaan<br />

Cohon mengoperasikan sekitar 400 restoran<br />

dengan lebih dari 25 ribu karyawan. “Kami ada<br />

di sini untuk jangka panjang. Kami membangun<br />

jaringan relasi, merekrut karyawan lokal,<br />

bahkan mengembangkan sektor pertanian,”<br />

kata Craig Cohon, putra George, beberapa<br />

waktu lalu. Rata-rata<br />

jumlah pengunjung satu<br />

restoran McDonald’s di<br />

Rusia sekitar 800 ribu<br />

orang per tahun. Tak<br />

beda jauh dengan ratarata<br />

restoran serupa di<br />

Amerika Serikat.Kini,<br />

masa-masa bulan madu McDonald’s di Rusia<br />

sepertinya bakal berlalu. Sejak beberapa bulan<br />

lalu, tanda-tanda “cuaca buruk” bagi jaringan<br />

McDonald’s mulai tampak pascakrisis politik di<br />

Semenanjung Crimea, Ukraina. Setelah milisi<br />

pro-Rusia, yang disokong Tentara Merah Rusia,<br />

menduduki dan menganeksasi Crimea beberapa<br />

bulan lalu, McDonald’s Ukraina memutuskan<br />

menutup tiga restoran di wilayah itu.<br />

Vladimir Zhirinovsky, politikus sayap kanan<br />

Rusia dan pemimpin Partai Liberal Demokrat<br />

Rusia, bertepuk tangan melihat McDonald’s<br />

angkat kaki dari Crimea. “Sangat bagus. Aku<br />

berharap mereka melakukan hal serupa di<br />

Rusia. Aku akan meminta aktivis Partai Liberal<br />

menggelar protes tak jauh dari setiap restoran<br />

McDonald’s,” kata Zhirinovsky kala itu. “Aku<br />

ingin mereka menyingkir dari depan mataku.<br />

Setelah itu, kami akan berurusan dengan Pepsi<br />

Cola.”<br />

Di sejumlah kota di Rusia, seperti Vladimir,<br />

Krasnodar, Tambov, dan Petrozavodsk, juga<br />

mulai muncul sentimen anti-McDonald’s dan<br />

produk-produk Amerika. Segala hal yang berbau<br />

Amerika jadi musuh. Survei yang digelar<br />

oleh SuperJobs' Research Center menunjukkan<br />

62 persen rakyat Rusia sepakat McDonald’s<br />

segera hengkang dari negeri itu.<br />

Di Kota Bryansk, puluhan orang menggelar<br />

poster-poster bertulisan “You Have Left Crimea-Get<br />

Out of Bryansk!”, “Down with American<br />

Fast Food!”, “Go Home!”, dan “Go Home!”.<br />

“Dokter spesialis saluran pencernaan menga-<br />

Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014


internasional<br />

Presiden Rusia Vladimir<br />

Putin<br />

Ria Novosti/Reuters<br />

takan makanan cepat saji akan meracuni tubuh<br />

kita. Sangat penting untuk menutup semua<br />

restoran McDonald’s di negeri ini supaya anakanak<br />

kita tak teracuni,” kata Valery Puzanov,<br />

salah satu demonstran penentang McDonald’s<br />

di Kota Vladimir, sekitar 200 kilometer arah<br />

timur dari Moskow.<br />

Tiga pekan lalu, giliran Badan Perlindungan<br />

Konsumen Rusia, Rospotrebnadzor, yang menembakkan<br />

peluru ke McDonald’s. Rospotrebnadzor<br />

mengklaim menemukan kandungan kalori<br />

pada beberapa menu McDonald’s, seperti<br />

cheeseburger, Filet-o-Fish Sandwich, Royale<br />

Burger, chicken burger, es krim, dan minuman<br />

milkshake, dua kali lipat lebih tinggi daripada<br />

kandungan kalori yang diperkenankan.<br />

Rospotrebnadzor juga mengaku menemukan<br />

kandungan antibiotik natamycin pada keju<br />

Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014


internasional<br />

Jika Rusia terus<br />

menempuh jalan ini,<br />

ongkos yang harus<br />

mereka tanggung bakal<br />

semakin besar.<br />

burger McDonald’s yang diimpor dari Jerman<br />

dan Republik Cek. “Kami telah menemukan<br />

pelanggaran yang membuat keamanan dan<br />

mutu produk seluruh jaringan McDonald’s<br />

diragukan,” kata Anna Popova, Kepala Rospotrebnadzor.<br />

Rospotrebnadzor telah mengajukan gugatan<br />

terhadap semua menu McDonald’s tersebut<br />

ke Pengadilan Kota<br />

Novgorod. Jika Rospotrebnadzor<br />

menang,<br />

semua jenis makanan<br />

favorit pengunjung itu<br />

harus disetip dari daftar<br />

menu McDonald’s.<br />

Natamycin sebenarnya merupakan antibiotik<br />

yang jamak dipakai untuk mencegah pertumbuhan<br />

jamur pada keju. Pemakaian antibiotik<br />

ini diperkenankan oleh Departemen Pertanian<br />

Amerika Serikat.<br />

Walaupun tak menyinggung urusan di Ukraina<br />

sebagai dasar pertimbangan, Rospotrebnadzor<br />

sudah biasa menjadi senjata politik<br />

penguasa di Kremlin.<br />

●●●<br />

Adu otot pemerintah Ukraina, yang disokong<br />

Amerika Serikat dan Uni Eropa, melawan milisi<br />

pro-Rusia, yang didukung Kremlin, memasuki<br />

babak baru. Setelah pesawat Malaysia Airlines<br />

MH-17 ditembak jatuh di wilayah timur Ukraina,<br />

yang dikuasai milisi separatis pro-Rusia<br />

bulan lalu, Amerika Serikat dan negara-negara<br />

Uni Eropa terus menekan Moskow dengan<br />

menambah daftar sanksi.<br />

Pertengahan Juli lalu, Presiden Amerika<br />

Serikat Barack Obama menyetujui tambahan<br />

sanksi terhadap sejumlah bank, perusahaan<br />

militer, dan orang-orang dekat Presiden Rusia<br />

Vladimir Putin. “Jika Rusia terus menempuh<br />

jalan ini, ongkos yang harus mereka tanggung<br />

bakal semakin besar,” Presiden Obama memperingatkan.<br />

Walaupun perekonomian negaranya sudah<br />

kepayahan, Presiden Putin dan para sekutunya<br />

tak gampang digertak dengan ancaman sanksi.<br />

Kremlin malah siap melancarkan serangan<br />

balasan.<br />

Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014


internasional<br />

Pekerja<br />

memilah-milah<br />

apel di perusahaan<br />

Polandia, Rajpol,<br />

pekan lalu.<br />

Reuters<br />

Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev<br />

mengancam akan menutup jalur penerbangan<br />

di atas Siberia bagi semua maskapai penerbangan<br />

Eropa sebagai pembalasan atas sanksi<br />

terhadap Dobrolyot, anak perusahaan maskapai<br />

Rusia, Aeroflot. Gara-gara semua perjanjian<br />

sewa pesawat dengan perusahaan-perusahaan<br />

Eropa dibatalkan, Dobrolyot menghentikan<br />

semua penerbangannya.<br />

“Kita harus mendiskusikan pembalasannya,”<br />

kata Medvedev saat rapat dengan Menteri<br />

Transportasi Rusia dan bos Aeroflot. Maskapai-maskapai<br />

penerbangan Eropa, seperti<br />

Lufthansa, yang hendak terbang ke Asia, biasa<br />

melintasi wilayah udara Siberia untuk mempersingkat<br />

jarak. Setiap tahun, maskapai-maskapai<br />

penerbangan Eropa membayar lebih dari<br />

US$ 300 juta atau sekitar Rp 3,5 triliun kepada<br />

Aeroflot.<br />

Presiden Putin juga telah memerintahkan<br />

anak buahnya mempersiapkan “perang ekonomi”<br />

sebagai pembalasan atas sanksi yang<br />

dijatuhkan negara-negara Barat terhadap Rusia.<br />

“Instrumen politik untuk menekan per-<br />

Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014


internasional<br />

Reuters<br />

ekonomian tidak bisa diterima. Cara-cara<br />

itu bertentangan dengan semua norma<br />

dan peraturan,” kata Presiden Putin setelah<br />

bertemu dengan Alexey Gordeev, Gubernur<br />

Voronezh, wilayah di perbatasan dengan Ukraina,<br />

Selasa pekan lalu. “Setiap pembalasan<br />

harus dilakukan dengan sangat hati-hati<br />

untuk menghindari kerugian konsumen dan<br />

melindungi produsen.”<br />

Dua hari kemudian, Kremlin mengeluarkan<br />

daftar produk-produk pertanian yang dilarang<br />

diimpor dari Amerika Serikat, Uni Eropa, Australia,<br />

Kanada, dan Norwegia selama setahun.<br />

Produk-produk pertanian itu meliputi daging<br />

dan sosis, buah-buahan, sayuran, hasil perikanan<br />

laut, dan produk susu. Ditaksir, total nilai<br />

impor seluruh produk itu US$ 23,5 miliar atau<br />

Rp 277,2 triliun.<br />

Slawomir Kedzierski, petani apel di Polandia,<br />

hanya bisa termangu mendengar kabar larangan<br />

impor buah-buahan yang dilansir Kremlin.<br />

Biasanya, setiap tahun dia mengekspor 7.000<br />

ton apel ke Rusia. “Sekarang aku harus memikirkan<br />

ke mana mesti menjual 7.000 ton apel<br />

yang biasa aku kirim ke Timur.... Aku tak terlibat<br />

politik. Aku ingin politik keluar dari bisnisku,”<br />

kata Kedzierski. ■<br />

SAPTO PRADITYO | CNN | GUARDIAN | WASHington psot |<br />

ITAR-TASS | RIA NOVOSTI<br />

Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014


internasional<br />

“Petugas kami terus mengingatkan mereka bahwa<br />

bayi di perut mereka bukanlah bayi mereka.”<br />

Majalah detik 11 -- 17 AGUSTUS 2014


internasional<br />

Pattaramon Chanbua<br />

duduk di samping<br />

Gammy, bayi yang<br />

dilahirkannya dan<br />

menderita sindrom<br />

Down.<br />

Damir Sagolj/Reuters<br />

Pada umur 21 tahun, Pattaramon<br />

Chanbua sudah memiliki dua anak. Si<br />

sulung berumur 6 tahun, sementara<br />

anak keduanya baru berusia 3 tahun.<br />

Dia bekerja sebagai pelayan warung makan<br />

di salah satu kota kecil di Provinsi Chonburi,<br />

Thailand.<br />

Setiap hari, dia mesti berjuang keras untuk<br />

menghidupi dua anaknya. Setahun lalu, datang<br />

tawaran “pekerjaan” tak biasa lewat perusahaan<br />

perantara, yakni menjadi ibu pengganti alias<br />

surrogate. Imbalannya lumayan menggiurkan,<br />

yakni Aus$ 16 ribu atau sekitar Rp 175 juta. Syaratnya,<br />

Pattaramon mesti menyediakan rahimnya<br />

bagi bayi tabung pasangan David Farnell<br />

dan Wendy Li dari Australia.<br />

“Uang yang ditawarkan nilainya sangat besar<br />

bagiku. Dalam pikiranku, dengan uang itu, aku<br />

bisa memberikan pendidikan bagi anakku. Kedua,<br />

aku bisa membayar utang-utangku,” kata<br />

Pattaramon pekan lalu. Semuanya seolah-olah<br />

bakal berjalan mulus, tanpa persoalan. Proses<br />

pembuahan bayi tabung dan penanaman janin<br />

di rahim Pattaramon tak banyak persoalan.<br />

Pattaramon mengandung bayi kembar.<br />

Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014


internasional<br />

Tak sebotol susu<br />

pun dia berikan<br />

kepada Gammy.<br />

Masalah itu baru terdeteksi pada bulan keempat<br />

kehamilan. Tes oleh dokter pada janin<br />

menunjukkan salah satu dari bayi itu bakal menderita<br />

sindrom Down, yakni kelainan genetis<br />

yang mengakibatkan lambatnya pertumbuhan<br />

fisik dan kecerdasan anak.<br />

Menurut Pattaramon, walaupun sudah tahu<br />

beberapa bu lan sebelumnya, dokter, agen<br />

ibu pengganti, dan pasangan Farnell baru<br />

memberitahukan soal kelainan janin itu pada<br />

bulan ketujuh kehamilannya.<br />

David Farnell<br />

dan Wendy Li meminta<br />

Pattaramon menggugurkan<br />

janin dalam<br />

perutnya.<br />

“Pihak agen mengatakan<br />

pasangan<br />

itu akan membayar<br />

ongkos aborsi.... Tapi<br />

aku tinggal di negara<br />

Buddhis. Mereka tak<br />

paham. Jika aku menggugurkan<br />

kandungan, aku bakal ditangkap dan<br />

dipenjara seperti halnya pembunuh,” kata ibu<br />

muda itu. Dia menolak menggugurkan janin<br />

malang tersebut.<br />

Bayi kembar itu akhirnya lahir prematur. Bayi<br />

perempuan lahir sehat walaupun sempat menginap<br />

sebulan di satu rumah sakit di Chonburi.<br />

Kembarannya, bayi laki-laki, Gammy, menderita<br />

sindrom Down. Sang bayi perempuan dibawa<br />

pulang oleh orang tua biologisnya ke Australia.<br />

Sedangkan Gammy yang malang ditinggal di<br />

Thailand bersama Pattaramon.<br />

Pasangan Farnell, menurut Pattaramon, berdalih<br />

mereka terlalu tua untuk merawat bayi<br />

kembar. Selama dua bayi kembar itu berada di<br />

rumah sakit, David Farnell selalu menjenguk<br />

bayi perempuannya, tapi tak pernah menyentuh<br />

atau menengok Gammy yang ada di<br />

sebelahnya.<br />

“Dia tak pernah membelikan susu untuk<br />

Gammy. Dia hanya membelikan susu untuk<br />

bayi perempuannya.... Tak sebotol susu pun<br />

dia berikan kepada Gammy,” kata Pattaramon.<br />

Kini Gammy masih dalam perawatan di Rumah<br />

Sakit Samitivej Sriracha setelah paru-parunya<br />

terinfeksi. Menurut Wijit Panayingpaisarn, juru<br />

bicara Rumah Sakit Samitivej, kondisi Gammy<br />

Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014


internasional<br />

Gammy, bayi yang<br />

dilahirkan lewat ibu<br />

pengganti dan menderita<br />

sindrom Down, tengah<br />

disusui oleh ibu<br />

kandungnya pekan lalu.<br />

Damir Sagolj/Reuters<br />

semakin membaik.<br />

Agen jasa “penitipan kehamilan”<br />

itu, menurut dia, juga<br />

masih berutang ribuan dolar<br />

kepadanya. Namun Pattaramon<br />

bisa sedikit menghela napas lega setelah<br />

sejumlah organisasi menggalang dana untuk<br />

perawatan Gammy.<br />

Hingga Kamis pekan lalu, pasangan Farnell<br />

masih bungkam soal anak biologis mereka yang<br />

ditinggal di Thailand. Seorang teman pasangan<br />

Farnell mengatakan David dan Wendy tak tahu<br />

Gammy menderita sindrom Down. Mereka hanya<br />

tahu Gammy menderita kelainan jantung.<br />

“Gammy sakit parah saat lahir. Mereka diberi<br />

tahu umurnya tak akan panjang. Umurnya hanya<br />

tinggal sehari,” kata sang teman. Namun,<br />

menurut Wijit Panayingpaisarn dari Rumah<br />

Sakit Samitivej, kondisi jantung Gammy sangat<br />

sehat dan kuat.<br />

Menurut dia, David Farnell dan istrinya berusaha<br />

membawa pulang Gammy, namun<br />

dihadang masalah hukum. “Mereka tak pernah<br />

berniat meninggalkan Gammy. Namun, jika<br />

mereka bertahan, mereka menghadapi risiko<br />

kehilangan bayi perempuannya.”<br />

Urusan tambah pelik setelah tersiar kabar soal<br />

masa lalu David yang kelam. David, kini sekitar<br />

Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014


internasional<br />

Bayinya kami jamin<br />

dengan tes DNA. Jika tak<br />

sesuai, Anda tak usah<br />

bayar.<br />

50 tahun, sudah berulang kali dipenjara setelah<br />

terbukti melakukan pelecehan seksual terhadap<br />

anak-anak di bawah umur. David dan Wendy menikah<br />

pada Juni 2004 setelah berkenalan lewat<br />

biro jodoh Qpid Success. Pasangan Farnell tinggal<br />

di Kota Bunburry, Australia.<br />

“Aku bisa bilang betapa baiknya ayahku. Dia<br />

sangat hebat,” salah satu anaknya membela<br />

David. “Dia memang pernah berbuat salah…<br />

kami bisa menerima itu. Tapi dia sudah memperbaikinya.”<br />

Hukum untuk “jasa”<br />

penitipan kehamilan atau<br />

ibu pengganti memang tak<br />

terang benar di Thailand.<br />

Rancangan peraturan untuk<br />

melarang ibu pengganti komersial<br />

baru disusun. “Walaupun<br />

ini bukan tindakan<br />

melanggar hukum, secara<br />

moral sangat salah,” kata Tanes Krassanairawiwong,<br />

Wakil Direktur Departemen Pelayanan<br />

Kesehatan Thailand.<br />

Setelah kasus “penelantaran” Gammy, pemerintah<br />

Thailand buru-buru menggelar operasi untuk<br />

“menertibkan” puluhan klinik yang menyediakan<br />

jasa ibu pengganti. Di Kondominium Niche ID<br />

Lat Phrao, Distrik Bang Kapi, Bangkok, polisi menemukan<br />

sembilan bayi—enam laki-laki dan tiga<br />

perempuan—dari satu ayah asal Jepang.<br />

Di sejumlah negara, seperti Prancis, Jerman,<br />

Italia, Spanyol, dan Portugal, segala bentuk surrogacy<br />

atau ibu pengganti, baik sukarela apalagi<br />

komersial, merupakan praktek terlarang. Inggris,<br />

Denmark, dan Belgia masih mengizinkan<br />

ibu pengganti sepanjang sang ibu pengganti tak<br />

menerima bayaran atas “jasa"-nya.<br />

Jasa penitipan kehamilan komersial diperbolehkan<br />

di sejumlah negara bagian di Amerika<br />

Serikat, India, Meksiko, dan Rusia. Ongkosnya<br />

bervariasi. Menurut data Families Through<br />

Surrogacy, organisasi nirlaba untuk jasa ibu<br />

pengganti, ongkosnya berkisar US$ 50 ribu<br />

atau Rp 590 juta hingga US$ 100 ribu atau Rp<br />

1,18 miliar.<br />

Di Wuhan, Tiongkok, Baby Plan Medical Technology<br />

Company terang-terangan menawarkan<br />

jasa ibu pengganti dengan ongkos lumayan mahal,<br />

yakni US$ 240 ribu atau Rp 2,8 miliar. Pengguna<br />

jasa Baby Plan dijamin bakal mendapatkan<br />

Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014


internasional<br />

GENETICANDSOCIETY<br />

bayi dengan DNA yang sama dengan orang tua<br />

biologisnya dan jenis kelamin sesuai kemauan<br />

mereka.<br />

Baby Plan, yang memiliki empat cabang di<br />

kota lain di Negeri Tirai Bambu, melahirkan<br />

lebih dari 300 bayi “titipan” setiap tahun.<br />

“Bayinya kami jamin dengan tes DNA. Jika tak<br />

sesuai, Anda tak usah bayar,” Huang Jinli, bos<br />

Baby Plan, mempromosikan perusahaannya.<br />

Menurut Huang, semua ibu pengganti berasal<br />

dari daratan Tiongkok.<br />

Untuk memastikan bayi-bayi yang mereka<br />

lahirkan akan diberikan kembali kepada orang<br />

tua biologisnya, petugas Baby Plan mengunjungi<br />

semua ibu pengganti setiap hari. “Petugas<br />

kami terus mengingatkan mereka bahwa bayi<br />

di perut mereka bukanlah bayi mereka.” ■<br />

SAPTO PRADITYO | SMH | nytimes | guardian | BBC | ABC<br />

Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014


Ignasius<br />

Jonan<br />

Bukan<br />

Pencitraan<br />

Chelsea<br />

Islan<br />

Siap Jelajahi<br />

Raja Ampat<br />

Dimas Ekky<br />

Pratama<br />

Cetak<br />

Sejarah<br />

Tap judul<br />

untuk baca<br />

artikel<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


people<br />

Chelsea Islan<br />

Siap<br />

Jelajahi<br />

Raja Ampat<br />

Pertama kali nyemplung ke laut untuk menyelam, Chelsea<br />

Islan mengaku takut-takut. Namun, setelah beberapa kali melakukan<br />

diving, aktris pendatang baru ini mengaku ketagihan.<br />

Gadis kelahiran Amerika Serikat, 2 Juni 1995, ini bahkan kini<br />

berniat menjelajahi beberapa spot menyelam terkenal, seperti Raja Ampat,<br />

Wakatobi, dan Bunaken.<br />

“Pas pertama nyemplung takut. Kan kita enggak tahu di dalam laut<br />

ada apa. Tapi lama-lama bisa menikmati dan malah jadi pingin diving<br />

terus,” ujar pemeran Bintang dalam komedi situasi Tetangga Masa Gitu?<br />

ini.<br />

Chelsea mengenal diving gara-gara ekstrakurikuler di sekolahnya. “Jadi<br />

itu sebenarnya karena sekolah ada kegiatan ekstra yang wajib diambil,<br />

dan aku milih diving,” katanya.<br />

Chelsea memilih ekstrakurikuler menyelam karena, pada dasarnya, ia<br />

memang menyukai olahraga ekstrem. Menurutnya, melakukan kegiatan<br />

yang tak biasa dilakukan oleh perempuan merupakan kebanggaan.<br />

“Jadi suatu kebanggaan buat aku karena enggak banyak orang yang<br />

berani, apalagi perempuan,” kata Chelsea. Hmm, siapa yang mau menyelam<br />

bareng Chelsea? n Ken Yunita<br />

MUNADY WIDJAJA/detikhot<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


people<br />

Ignasius Jonan<br />

Bukan<br />

Pencitraan<br />

Gara-gara foto meringkuk di bangku kereta ekonomi,<br />

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI)<br />

Ignasius Jonan jadi selebritas. Namanya ramai diperbincangkan<br />

di berbagai media sosial, baik Facebook,<br />

Twitter, maupun Path.<br />

Pencitraan? Entahlah. Yang jelas, pria kelahiran Singapura,<br />

21 Juni 1963, ini memang sudah belasan hari “hidup” di kereta<br />

dalam rangka memantau arus mudik dan balik Lebaran 2014.<br />

“Pak Jonan memantau mudik bawa seragam empat biji, tak<br />

bawa koper yang isinya macam-macam,” ujar juru bicara PT<br />

KAI, Sugeng Priyono.<br />

Menurut Sugeng, foto yang dijepret oleh pengamat kebijakan<br />

publik Agus Pambagio itu sempat diperlihatkan kepada Jonan.<br />

Tapi saat itu dia hanya tersenyum. Dan hingga kini Jonan<br />

belum berkomentar apa pun soal foto itu.<br />

“Kami masih memantau arus balik, jadi Pak Jonan masih<br />

sibuk. Nanti mungkin H+10 (Lebaran) baru lepas piket karena<br />

ini diperpanjang,” kata Sugeng.<br />

Berbagai pujian dialamatkan kepada Jonan, termasuk dari<br />

Menteri BUMN Dahlan Iskan. Bahkan Dahlan menjagokan<br />

Jonan menjadi Menteri Perhubungan dalam kabinet Jokowi-JK<br />

mendatang. Setuju? n Ken Yunita<br />

lamhot aritonang/detikfoto<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


people<br />

Dimas Ekky Pratama<br />

Cetak<br />

Sejarah<br />

ken yunita/majalahdetik<br />

Pembalap binaan PT Astra Honda Motor, Dimas Ekky Pratama,<br />

mengukir sejarah. Bersama Honda Team Asia, Dimas berhasil<br />

menyabet posisi ketujuh dalam ajang balap “Suzuka 8-Hour Endurance<br />

Road Race” di Suzuka, Jepang.
Dengan prestasi ini, Dimas<br />

menjadi pembalap Indonesia pertama yang berhasil lolos 10 besar dalam<br />

ajang balap tingkat dunia ini. “Tentu senang, ya,” katanya saat ditemui usai<br />

balapan di Sirkuit Suzuka beberapa waktu lalu.<br />

Finis di posisi ketujuh tentu bukan perkara mudah untuk Dimas dan<br />

timnya. Lawan mereka adalah pembalap-pembalap jago dari seluruh dunia.<br />

Butuh perjuangan.<br />

Apalagi, di awal-awal balapan, Dimas, yang start di posisi ke-14, sempat<br />

mengalami gangguan pada kaca helm. “Jadi kaca helm saya sempat berembun,<br />

itu ganggu,” katanya.<br />

Mau tak mau Dimas pun harus kembali ke pit stop untuk mengganti<br />

kaca helmnya. Pembalap 22 tahun ini, yang sebelumnya berada di urutan,<br />

langsung terlempar ke posisi 65. Namun, perlahan tapi pasti, Dimas<br />

kembali menyusul hingga ke posisi 45.<br />

Kerja sama yang baik dengan dua pembalap satu tim, Zamri Baba (Malaysia)<br />

dan Josh Hook (Australia), akhirnya berbuah manis. Honda Team<br />

Asia berhasil finis di posisi ketujuh.<br />

“Targetnya posisi 10 dan kami finis di posisi ketujuh,” kata Dimas. Wah,<br />

selamat ya, Dimas! n Ken Yunita<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

Tornado<br />

Dahsyat dari<br />

Empat<br />

Penjuru<br />

Tornado muncul di langit kota kecil<br />

Silverton. Datangnya tiba-tiba dan tak ada<br />

yang mengira kedahsyatannya.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

Tap untuk melihat Video<br />

Judul: Into the Storm<br />

Genre: Action | Thriller<br />

Sutradara: Steven Quale<br />

Skenario: John Swetnam<br />

Produksi: Warner Bros. Pictures<br />

Pemain: Richard Armitage,<br />

Sarah Wayne Callies, Matt<br />

Walsh<br />

Durasi: 1 jam 29 menit<br />

Tornado muncul di timur, tercipta<br />

di selatan, meraung-raung di utara.<br />

Sebelumnya, tornado besar berputarputar<br />

hanya di barat. Seluruh kamera<br />

di Titus, mobil khusus antibadai, yang sebelumnya<br />

diarahkan hanya ke barat, kini dipecah ke<br />

segala arah.<br />

Seluruh tornado itu berjalan mengarah ke<br />

satu titik. Satu tornado saja dapat meratakan<br />

satu kota kecil, apa yang akan terjadi kalau<br />

tornado ada banyak? Tornado ganda adalah<br />

peristiwa sekali seumur hidup, dan berhasil<br />

mengabadikannya akan jadi gambar yang mahal<br />

bagi para pemburu topan. Maka ke sanalah<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

Titus melaju, ke titik pusaran tempat seluruh<br />

tornado bakal bertemu.<br />

Adalah Pete (Matt Walsh) dan timnya yang<br />

bekerja sebagai pemburu topan. Mereka sangat<br />

mengandalkan Titus yang dilengkapi seluruh<br />

keperluan pemburu topan. Di situ ada monitor<br />

cuaca, kamera yang terpasang di segala sudut,<br />

kursi berikut kamera yang bisa diputar 360<br />

derajat, baja dan kaca tebal yang kuat menghadapi<br />

angin terkuat sekalipun, dan paku bumi<br />

yang membuat Titus tetap terpancang di tanah<br />

walau tornado menghalau.<br />

Perburuan kali ini adalah pertaruhan terakhir<br />

bagi Pete dan tim. Sudah berbulan-bulan<br />

mereka berkeliling dari kota ke kota tidak juga<br />

mendapat dokumentasi topan yang dahsyat.<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

Semua topan sudah ada di YouTube.<br />

Pendananya akan menghentikan aliran duit<br />

karena Pete tak juga menghasilkan gambar<br />

yang diinginkan. Pete tak mau disalahkan<br />

sendiri. Menurutnya, berdasarkan pengalaman<br />

bertahun-tahun, insting memegang peran penting<br />

untuk menentukan arah perburuan. Maka,<br />

orang berpengalamanlah yang dibutuhkan, bukan<br />

Allison (Sarah Wayne Callies), yang sarjana<br />

ilmu klimatologi, yang ditempatkan si pendana<br />

sebagai anggota timnya.<br />

Topan juga menarik perhatian dua pemburu<br />

topan amatiran. Mereka hanya bermodal<br />

camcorder mini dan mobil pikap butut yang<br />

berdebum-debum keras tiap kali melewati jalan<br />

tanah bergelombang. Keduanya juga tampak<br />

selalu mabuk dan bergembira berlebihan tiap<br />

kali berhasil mendapat gambar tornado. “Woohooo,<br />

jutaan orang akan melihat gambar ini di<br />

YouTube. Kita bakal kayaaa!” ujar salah satunya.<br />

Sementara itu, di tengah Kota Silverton,<br />

Donnie (Max Deacon) dan Trey (Nathan Kress),<br />

yang sama-sama siswa SMA Silverton, sedang<br />

membuat dokumenter dengan camcorder.<br />

Ayah mereka, Gary (Richard Armitage), adalah<br />

Wakil Kepala SMA Silverton yang sekarang<br />

sedang sibuk mempersiapkan upacara wisuda.<br />

Dia meminta dua putranya hadir, merekam<br />

acara itu. Ayah dan anak itu tidak tahu, acara<br />

wisuda yang digelar di halaman sekolah akan<br />

bersamaan waktunya de ngan kedatangan tornado<br />

paling ganas sepanjang sejarah Silverton,<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

bahkan sejarah Amerika.<br />

Into the Storm bukanlah sekuel Twister (1996),<br />

meski tema besarnya sama, tentang tornado.<br />

Garapan Steven Quale ini tampak berusaha<br />

mengalahkan Twister dalam hal kedahsyatan<br />

tampilan.<br />

Special effect-nya luar biasa, nyaris sempurna,<br />

menegangkan. Dan ide membuat tornado ganda<br />

itulah yang sinting. Sama sintingnya dengan<br />

ambisi Pete merekam keadaan ketika berada di<br />

tengah pusaran puting beliung raksasa. Tornado<br />

adalah bintang dalam film ini.<br />

Quale jeli mengaitkan tornado yang tidak<br />

biasa ini dengan pemanasan global. Ambil<br />

contoh kalimat Allison, “Dulu orang mengalami<br />

tornado hanya sekali seumur hidup. Tapi sekarang<br />

bisa tiap tahun, lihat saja sejak Katrina.”<br />

Selain tornado ganda, tak banyak lagi narasi<br />

yang ditawarkan. Subplot Gary dan Allison<br />

yang sama-sama orang tua tunggal tidak diberi<br />

ruang lebih luas untuk hubungan pribadi mereka<br />

setelah dipertemukan oleh tornado. Hingga<br />

film berakhir, penonton tetap dibuat bertanyatanya<br />

tentang bagaimana keduanya. Tentu ini<br />

“melenceng” dari pakem film-film Hollywood<br />

umumnya.<br />

Bisa jadi Quale berusaha menjaga Into the<br />

Storm tetap efektif dari awal sampai akhir dalam<br />

durasi hanya satu setengah jam. Narasinya<br />

tidak bertele-tele, klimaks nya tepat, dan tidak<br />

berpanjang-panjang.<br />

Film ini semakin diuntungkan karena me-<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

Quale berusaha menjaga<br />

Into the Storm tetap efektif<br />

dari awal sampai akhir<br />

berdurasi satu setengah<br />

jam. Narasinya tidak<br />

bertele-tele, klimaksnya<br />

tepat.<br />

nampilkan aktris-aktor bagus, seperti Richard<br />

Armitage yang bermain juga di The Hobbit, Matthew<br />

Walsh, Sarah Wayne Callies, dan Jeremy<br />

Sumpter. Ja ngan dilupakan dua pemburu topan<br />

amatiran yang layaknya Dumb and Dumber itu.<br />

Selain Quale tahu benar menempatkan pemain<br />

dalam karakter-karakternya, dia secara kreatif<br />

menyisipkan pemain pendukung dalam adegan-adegan<br />

penting yang membuat film ini jadi<br />

berwarna dan menjadikan Into the Storm lebih<br />

dari sekadar film bencana. ■ SILVIA GALIKANO<br />

Majalah<br />

Majalah<br />

detik<br />

detik<br />

11<br />

11 -<br />

17<br />

17<br />

agustus<br />

agustus<br />

2014<br />

2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

Sebuah<br />

Nostalgia<br />

Pahit<br />

Majalah Majalah detik detik 11 - 17 14 agustus - 20 juli 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

Tap untuk melihat Video<br />

Judul: The Normal Heart<br />

Genre: TV Movie<br />

Sutradara: Ryan Murphy<br />

Skenario: Larry Kramer<br />

Pemain: Mark Ruffalo,<br />

Matt Bomer, Julia<br />

Roberts, Jonathan Groff,<br />

Frank De Julio<br />

Durasi: 2 jam 13 menit<br />

Hidup bagi penyandang AIDS tak<br />

pernah mudah. Di tengah masyarakat<br />

sekarang, stigma-stigma negatif<br />

kerap ditempelkan. Apalagi 30 tahun<br />

lalu saat istilah “AIDS” pun belum<br />

dikenal.<br />

Ada keriaan di Fire Island, New York.<br />

Komunitas gay (pria homoseksual)<br />

berkumpul di sana, bermain voli<br />

pantai, berenang di laut, berjemur<br />

di pantai, dan yang pasti berpesta.<br />

Ned Weeks (Mark Ruffalo) juga hadir, bertemu<br />

dengan kawan-kawannya sesama gay dan<br />

menambah teman-teman baru. Ned seorang<br />

Majalah Majalah detik detik 11 - 17 14 agustus - 20 juli 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

penulis dan sudah menerbitkan buku yang<br />

mengkritisi gerakan gay Stonewall.<br />

“Kalian sedang apa?” sambil jalan, Ned menyapa<br />

segerombolan kawannya.<br />

“Saling cukur bulu dada. Kau mau dicukurkan<br />

juga?”<br />

“Tidak. Saya suka bulu dada saya,” kata Ned<br />

sambil menyilangkan dua tangannya di dada.<br />

Akhir pekan yang gembira itu berubah seketika<br />

ketika terdengar suara batuk yang lumayan<br />

keras dari dekat kolam renang. Tak lama kemudian,<br />

seorang tampan berbadan tegap dengan<br />

otot-otot menonjol ambruk di pantai. Krisis pun<br />

dimulai.<br />

AIDS mulai menguasai komunitas gay. Satu<br />

demi satu sekarat dan nyawanya lewat. Saat<br />

itu, 1981, masyarakat belum tahu apa itu AIDS.<br />

Istilah AIDS pun belum populer, hanya dikenal<br />

di kalangan medis. Masyarakat menyebutnya<br />

“virus gay,” itu pun secara bisik-bisik.<br />

Praktis tidak ada yang peduli pada epidemi<br />

ini. Tidak pemerintah kota, tidak pemerintah<br />

negara bagian, apalagi pemerintah pusat<br />

Amerika Serikat. Satu-satunya yang jelas-jelas<br />

mengambil tindakan menyelamatkan pasien<br />

AIDS adalah Dr. Emma Brookner (Julia Roberts),<br />

seorang penyintas polio yang kini hidupnya<br />

bergantung pada kursi roda.<br />

Dr. Emma jadi langganan pasien AIDS. Selain<br />

riwayat penyakit, hal utama yang dia tanyakan<br />

adalah siapa kekasih si pasien. Dr. Emma<br />

Majalah Majalah detik detik 11 - 17 14 agustus - 20 juli 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

Larry Kramer menulis<br />

naskah drama panggung<br />

The Normal Heart yang<br />

pertama dipentaskan<br />

pada 1985.<br />

tahu benar hal fatal apa<br />

yang menambah parah<br />

penyebaran penyakit<br />

tersebut, yakni hubungan<br />

seks. “Sampai obatnya<br />

ditemukan, tolonglah,<br />

jangan berhubungan seks<br />

dahulu.” Tentu saja saran<br />

ini cuma jadi bahan ketawaan<br />

ramai-ramai.<br />

Karena jumlah paling<br />

besar penderita AIDS<br />

saat itu ada di komunitas<br />

gay, Dr. Emma mencari seorang<br />

pemimpin untuk melakukan kampanye<br />

program pendisiplinan diri dan pendidikan bagi<br />

komunitas gay.<br />

Weeks selama beberapa pekan mengirim rilis<br />

ke berbagai media, berbicara di televisi, menulis<br />

surat ke pejabat-pejabat berwenang, merancang<br />

kampanye off-air, termasuk penggalangan dana.<br />

Dia melakukan sebaik yang dia bisa untuk menyadarkan<br />

para pejabat dan lembaga farmasi bahwa<br />

penyakit ini tak menunggu waktu lama akan menyebar<br />

sangat luas. Riset sudah darurat dilakukan<br />

untuk menemukan obatnya, dan pemerintah<br />

wajib membiayai riset ini.<br />

Namun ternyata tentangan terbesar yang<br />

Weeks hadapi justru dari komunitas gay,<br />

kawan-kawannya sendiri. Mereka tidak siap<br />

terbuka, diketahui lingkungan bahwa mereka<br />

gay. Weeks menghadapi sikap ragu-ragu, tutup<br />

mulut, dan kebencian.<br />

The Normal Heart adalah karya autobiografi<br />

penulis/aktivis Larry Kramer tentang<br />

pemerintah Amerika yang tidak juga mengambil<br />

tindakan walau diskriminasi sudah<br />

terjadi secara terbuka dan jumlah manusia<br />

rontok tak terkendali, umumnya pria, muda,<br />

dan gay.<br />

Larry Kramer menulis naskah drama panggung<br />

The Normal Heart yang pertama dipentaskan<br />

pada 1985. Bisa ditebak, Ned Weeks<br />

adalah avatar samarannya. Dia yang sudah me-<br />

Majalah Majalah detik detik 11 - 17 14 agustus - 20 juli 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

nyaksikan kawan-kawannya mati, membantu<br />

Pusat Krisis Kesehatan Pria Gay (Gay Men’s<br />

Health Crisis Center).<br />

Setelah bertahun-tahun digodok ulang, The<br />

Normal Heart menemukan bentuk barunya<br />

sebagai film dan tayang perdana di HBO, 25<br />

Mei lalu. Film ini tetap powerful dalam menggambarkan<br />

awal dimulainya krisis AIDS pada<br />

awal 1980-an. Mungkin penting bagi generasi<br />

sekarang, yang sudah memperlakukan ODHA<br />

(orang dengan HIV/AIDS) secara manusiawi,<br />

bagaimana semuanya bermula.<br />

Seperti versi aslinya, Kramer mengkritik pemerintahan<br />

Reagen, Wali Kota New York City<br />

Edward Koch, lembaga kesehatan, dan New<br />

York Times terkait respons mereka yang lambat.<br />

Penulisan ulang, dan juga waktu, telah melunakkan<br />

beberapa hal yang kasar dalam versi<br />

drama panggung. Lebih penting lagi, percintaan<br />

antara Weeks (Ruffalo) dan reporter New York<br />

Times Felix (Matt Bomer), yang dikenalnya saat<br />

memulai kampanye, diberi porsi lebih banyak.<br />

Saat hubungan mereka mulai serius, Felix terkena<br />

AIDS. Kondisi ini memberi kekuatan cerita<br />

yang makin luas dan intim.<br />

Peran dua pria ini saja sudah memberi nyawa<br />

baru bagi cerita. Ruffalo tampil habis-habisan.<br />

Dan dia diimbangi dengan sangat baik oleh Bomer,<br />

yang sebelumnya diyakini tidak akan dapat<br />

eksis sebagai aktor Hollywood karena mengaku<br />

secara terbuka sebagai gay dan menikah<br />

Majalah Majalah detik detik 11 - 17 14 agustus - 20 juli 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

dengan pasangan gay-nya. Demi peran sebagai<br />

ODHA, Bomer harus mengurangi 20 kilogram<br />

bobotnya.<br />

Julia Roberts bermain efektif sebagai satu<br />

dari sedikit dokter yang peduli pada epidemi<br />

penyakit ini dan bersikap realistis tentang penularannya.<br />

Dengan segala kebintangannya,<br />

Julia Roberts tidak perlu jadi pemain utama<br />

untuk merebut perhatian di layar.<br />

Dengan banyaknya pergeseran dalam legalitas<br />

dan sikap masyarakat saat ini, The Normal<br />

Heart tak ubahnya nostalgia pahit, sebuah monumen<br />

sinematik untuk periode suram dalam<br />

sejarah. ■ SILVIA GALIKANO<br />

Majalah<br />

Majalah<br />

detik<br />

detik<br />

11 - 17<br />

14<br />

agustus<br />

- 20 juli 2014<br />

2014


Film Pekan Ini<br />

THE NUT JOB<br />

Saat rumah musim dingin kelompoknya<br />

hancur, Surly (Will Arnett) berencana<br />

melakukan pencurian kacang terbesar<br />

yang belum pernah dilakukan siapa pun. Tupai<br />

pandai ini berusaha menebus kesalahannya<br />

dengan mengajak teman-temannya memulai<br />

menjalankan rencananya.<br />

Namun, saat situasi tidak seperti yang diinginkan,<br />

Surly harus menyelamatkan diri dan<br />

teman-temannya.<br />

Jenis Film: Animation, Adventure, Comedy | Produser: Woo-kyung Jung, Graham<br />

Moloy | Produksi: GULFSTREAM PICTURES | Sutradara: Peter Lepeniotis | Durasi: 85<br />

menit<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


Film Pekan Ini<br />

Sara (Michelle Monaghan) tidak pernah menduga<br />

bahwa kekasihnya adalah seorang pencuri. Sara, yang<br />

buta, harus menemui kenyataan pahit bahwa sang pacar<br />

belakangan ditemukan tidak bernyawa di apartemennya.<br />

Penderitaan Sara bertambah saat nyawanya terancam karena<br />

diburu dua orang yang mencari berlian yang sudah dicuri<br />

sang kekasih. Saat orang lain berpesta merayakan tahun baru,<br />

Sara bertarung melawan maut di apartemennya.<br />

PENTHOUSE<br />

NORTH<br />

Jenis Film: Drama, Mystery, Thriller | Produser: Michael<br />

Baker, David Loughery | Produksi: DEMAREST FILMS |<br />

Sutradara: Joseph Ruben | Durasi: 90 menit<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


seni Film hiburan Pekan Ini<br />

Film Pekan Ini<br />

Merupakan cerita hijrah Uje<br />

(almarhum) setelah melewati<br />

godaan dunia dan kembali pada<br />

titik penyadarannya. Dia meninggalkan bakat<br />

yang dimilikinya. Aktor yang berbakat,<br />

model ternama, bahkan masa depan yang<br />

bagus ia sia-siakan begitu saja.<br />

Karena ulahnya, ia dijauhi teman dan<br />

sahabat. Bahkan seorang ibu, yang menginginkan<br />

sang anak tidak menyia-nyiakan<br />

hidup, harus pasrah menghadapi kenyataan.<br />

Perkenalan Uje dengan seorang gadis bernama<br />

Pipik mengubah hidupnya. Ia begitu<br />

terkesan setelah pandangan pertama. Pipik<br />

bukan hanya menjadi saksi perubahan hidup,<br />

dialah penyelamat hidup Uje dari jerat narkoba.<br />

Serpihan perjalanan hidup ustad gaul<br />

yang menggetarkan dan mengharukan ini<br />

menjadi kisah film yang juga berbicara tentang<br />

cinta, persahabatan, dan dakwah.<br />

HIJRAH<br />

CINTA<br />

Jenis Film: Drama | Produser:<br />

Raam Punjabi | Produksi: MVP<br />

Pictures | Sutradara: Indra<br />

Gunawan | Durasi: 123 menit<br />

Majalah detik 411 - 10 - 17 november agustus 2013 2014


seni Film hiburan Pekan Ini<br />

Film Pekan Ini<br />

TEENAGE MUTANT<br />

NINJA TURTLES<br />

Masa depan Kota New York menjadi<br />

tidak jelas saat kota tersebut dikuasai<br />

kejahatan. The Shredder (William<br />

Fichtner) dan kelompoknya berhasil menguasai<br />

kota dengan menyogok polisi dan politikus.<br />

Harapan datang lewat empat bersaudara<br />

yang awalnya terbuang dan tidak diakui: Teenage<br />

Mutant Ninja Turtles. Bersama reporter<br />

cantik April O’Neil (Megan Fox) dan juru kamera<br />

Vernon Fenwick (Will Arnett), Teenage Mutant<br />

Ninja Turtles berusaha menyelamatkan kota<br />

dan mengungkap rencana jahat The Shredder.<br />

Jenis Film: Action, Adventure, Comedy | Produser:<br />

Michael Bay, Ian Bryce | Produksi: Paramount Pictures |<br />

Sutradara: Jonathan Liebesman | Durasi: 100 menit<br />

Majalah detik 411 - 10 - 17 november agustus 2013 2014


agenda<br />

Legenda Zaman Kita: 90 Tahun Ali Audah<br />

(The Legend of Our Time: 90 Years of Ali<br />

Audah)<br />

Pembicara: Goenawan Mohamad, Kamis, 14 Agustus 2014,<br />

pukul 14.00 WIB , Serambi Salihara<br />

Ceramics Exhibition“On The Way”<br />

By Italian artists, Elena Lombardi & Stefano Giglio, 10-20<br />

Agustus 2014, Secret Garden Café, Ubud Bali<br />

Anime Festival Asia Indonesia 2014<br />

15-17 Agustus 2014, pukul 10.00 WIB, Plenary Hall Jakarta<br />

Convention Center, Jakarta, Promotor: AFA<br />

Super-VIP Package Early Bird and LISA Rp 2.000.000<br />

Public Lecture: The Indonesian<br />

Political System after Reformation<br />

Pembicara: Marsillam Simanjuntak, Selasa, 12 Agustus<br />

2014, pukul 19.00 WIB, Serambi Salihara<br />

Independence Party 2014<br />

16 Agustus 2014, pukul 18.00 WIB, GOR Pancing Medan<br />

Promotor: Big Bro Entertainment<br />

Konser Musik Djaduk Ferianto dan Kua<br />

Etnika: Gending Djaduk<br />

50 tahun Djaduk Ferianto, Graha Bhakti Budaya, Rabu, 13<br />

Agustus 2014, Pukul: 20.00 WIB, HTM: Rp 500.000 | Rp<br />

300.000 | Rp 200.000 | Rp 100.000<br />

Dreamfields Festival<br />

16 Agustus 2014, pukul 18.00 WITA<br />

Garuda Wisnu Kencana Bali, Promotor: BlackRock Entertainment,<br />

Festival Rp 570.000<br />

Art House Cinema: Der Mann Der Uber<br />

Autos Sprang<br />

Selasa, 12 Agustus 2014, pukul 19.00 WIB, GoetheHaus<br />

Jakarta, Rabu, 20 Agustus 2014, pukul 19.00 WIB, Goethe-<br />

Zentrum/Wisma Jerman, Surabaya<br />

Apresiasi Ruang Terbuka: Reformasi<br />

Transformasi Puisi Gus Mus “Reformasi (D/H) Atawa Boleh Apa<br />

Saja” ke bentuk teater, Karya: Gusjur Mahesa,<br />

Produksi: Teater Tarian Mahesa, Sanggar Baru, Sabtu, 16 Agustus<br />

2014, pukul 20.00 WIB, Gratis dan terbuka untuk umum<br />

Musikal Sekolahan<br />

16-17 Agustus 2014, Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki<br />

Majalah detik 11 - 17 agustus 2014


Alamat Redaksi : Aldevco Octagon Building Lt. 4<br />

Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta 12740 , Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472<br />

Email: redaksi@majalahdetik.com<br />

Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.<br />

@majalah_detik<br />

majalah detik

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!