Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
RAME-RAME BOIKOT ISRAEL<br />
resah<br />
pembatasan<br />
bbm<br />
TRANSISI JOKOWI<br />
EDISI 141 | 11 - 17 agustus 2014
DAFTAR ISI<br />
Edisi 141 11 - 17 agustus 2014<br />
Fokus<br />
niat Gigi 5<br />
Mr President<br />
Pernah bingung ketika<br />
pertama kali jadi Wali Kota<br />
Solo, Jokowi buru-buru<br />
membentuk tim transisi agar<br />
siap masuk Istana Presiden.<br />
Didukung SBY, tapi terganjal<br />
gugatan Prabowo-Hatta ke<br />
MK.<br />
Nasional<br />
kriminal<br />
n adu bukti di gedung 9 pilar<br />
n pilpres dahulu, alkomsus kemudian<br />
internasional<br />
n curhat berujung maut<br />
hukum<br />
n BINDUK MEMBIDIK PEnDATANG BARU<br />
ekonomi<br />
n gaza diserang, yahudi dilawan<br />
n burger pun jadi musuh<br />
n rahimmu bukan milikmu<br />
interview<br />
n ansyaad mbai<br />
kolom<br />
n tim transisi & kabinet jokowi<br />
SELINGAN<br />
n mengulur premium sampai akhir tahun<br />
n PUASA SOLAR DI MALAM HARI<br />
n SELALU JEBOL<br />
n cara selamat lewati masa gawat<br />
bisnis<br />
n gambar seram bukan basa-basi<br />
SAINS<br />
n mesin impossible<br />
lensa<br />
n boikot israel<br />
Seni hiburan<br />
n asa terakhir di Mk<br />
n tornado dahsyat dari empat penjuru<br />
n chelsea islan | ignasius | dimas ekky<br />
gaya hidup<br />
n sebuah nostalgia pahit<br />
n film pekan ini<br />
n agenda<br />
Cover:<br />
Ilustrasi: Kiagus Auliansyah<br />
@majalah_detik<br />
majalah detik<br />
n waswas ebola<br />
n menyelami dunia harry potter<br />
n SLURP! LEZATNYA SUP SEHAT<br />
Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad. Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti. Redaksi: Dimas Adityo, Irwan<br />
Nugroho, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo Bhawono,<br />
Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Kustiah, M Rizal, Budi Alimuddin,<br />
Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai, Jaffry Prabu Prakoso. Bahasa:<br />
Habib Rifa’i, Rahmayoga Wedar. Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo.<br />
Product Management & IT: Sena Achari, Sofyan Hakim, Andri Kurniawan. Creative Designer: Mahmud Yunus,<br />
Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Fuad Hasim,<br />
Luthfy Syahban. Illustrator: Kiagus Aulianshah, Edi Wahyono.<br />
Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769<br />
Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran:<br />
appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya<br />
No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com<br />
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.
lensa<br />
Asa Terakhir di MK<br />
Tap untuk melihat foto UKURAN BESAR<br />
Capres/cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memulai sidang sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (6/8). Upaya<br />
tersebut menjadi harapan terakhir bagi keduanya untuk melawan keputusan KPU yang menetapkan Jokowi sebagai pemenang pilpres.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
lensa<br />
Ribuan pendukung pasangan capres Pabowo-Hatta berdemonstrasi di depan gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta. (Ari Saputra/detikcom)
lensa<br />
Suasana sidang perdana sengketa pilpres yang dihadiri Prabowo-Hatta Rajasa. Sedangkan Jokowi-Kalla diwakili para penasehat hukumnya. (Darren<br />
Whiteside/REUTERS)
Pendukung Prabowo dibubarkan paksa oleh polisi karena hendak menduduki gedung KPU Jawa Timur bersamaan dengan sidang perdana<br />
sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi, Jakarta. (Sigit Pamungkas/ Reuters)
lensa<br />
Pendukung Joko Widodo juga berdemonstrasi di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, sehari sebelum sidang perdana sengketa pilpres, Selasa<br />
(5/8). Relawan Jokowi tersebut memberi dukungan moral supaya hakim konstitusi bertindak jujur dan adil. (Ari Saputra/detikcom)
lensa<br />
Pendukung Prabowo di depan gedung Mahkamah Konstitusi, Rabu (6/8). Prabowo menggugat keputusan KPU yang menetapkan Jokowi-Kalla sebagai<br />
pemenang pilpres. (Darren Whiteside/REUTERS)
lensa<br />
Pengamanan gedung Mahkamah Konstitusi melibatkan sedikitnya 1.500 personel kepolisian. Pengamanan maksimal dilakukan hingga putusan sidang<br />
pada 21 Agustus mendatang. (Agung Pambudhy/detikcom)
nasional<br />
adu bukti<br />
di gedung<br />
Adanya materi baru dalam gugatan yang diajukan<br />
kubu Prabowo-Hatta diprotes Tim Kuasa Hukum<br />
KPU. Diminta menunjukkan bukti-bukti kecurangan,<br />
bukan sekadar pernyataan bombastis.<br />
9 pilar<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
nasional<br />
Dua belas kontainer plastik berisi tumpukan<br />
berkas digotong satu per satu<br />
oleh sejumlah pria masuk ke gedung<br />
Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis<br />
siang, 7 Agustus lalu. Tim kuasa hukum Prabowo<br />
Subianto-Hatta Rajasa tampak mengawasi.<br />
Mereka antara lain Habiburokhman, Elza Syarief,<br />
Syahroni, Alamsyah Hanafiah, dan sejumlah<br />
advokat dari kubu pasangan calon presiden<br />
dan wakil presiden nomor urut satu itu.<br />
Mereka hadir ke gedung MK untuk menyerahkan<br />
dokumen permohonan sengketa<br />
pemilihan presiden 2014 yang sudah diperbaiki.<br />
Proses penyerahan berkas hanya berlangsung<br />
satu jam. Para pengacara tersebut kemudian<br />
bergegas meninggalkan gedung berpilar sembilan<br />
itu.<br />
Perbaikan berkas merupakan perintah hakim<br />
MK saat sidang perdana perselisihan hasil<br />
pemilihan umum presiden dan wakil presiden<br />
2014 digelar pada Rabu, 6 Agustus lalu. Kubu<br />
Prabowo-Hatta sebagai pemohon diminta<br />
Prabowo Subianto<br />
didampingi Hatta Rajasa<br />
dan anggota tim kuasa<br />
hukumnya, Maqdir Ismail,<br />
saat menyampaikan<br />
argumentasi dalam sidang<br />
perdana sengketa pilpres<br />
2014 di gedung Mahkamah<br />
Konstitusi, Jakarta, Rabu<br />
(6/8).<br />
Darren Whiteside/reuters<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
nasional<br />
Ketua KPU Husni Kamil<br />
Manik (kedua dari kiri)<br />
bersama tim kuasa hukum<br />
KPU yang diketuai Adnan<br />
Buyung Nasution (kanan)<br />
di gedung Mahkamah<br />
Konstitusi, Jakarta, Jumat<br />
(8/8).<br />
Hatta.<br />
Belasan kontainer dokumen yang telah diserahkan<br />
itu menurutnya baru sebagian kecil.<br />
Sebab, masih banyak bukti baru yang akan<br />
diserahkan di lain hari. Bukti-bukti tersebut,<br />
dia mengklaim, antara lain formulir C1 (hasil<br />
rekapitulasi suara pilpres) yang lebih lengkap<br />
dibanding formulir C1 milik Komisi Pemilihan<br />
Umum sebagai pihak termohon.<br />
Menurut Habiburokhman, pihaknya melihat<br />
ada perbedaan angka yang signifikan dari<br />
hasil penghitungan suara pilpres 2014 yang<br />
dilakukan pihaknya dengan yang dilakukan<br />
KPU. Tim Prabowo-Hatta juga menemukan<br />
penggelembungan perolehan suara untuk pasangan<br />
nomor urut 2, Joko Widodo dan Jusuf<br />
Kalla (Jokowi-JK), sebanyak 1,5 juta suara, dan<br />
pengurangan suara untuk pasangan nomor<br />
urut 1 sebanyak 1,2 juta suara.<br />
Mereka lalu menyimpulkan kecurangan yang<br />
dilakukan KPU itu terstruktur, sistematis, dan<br />
masif. Dengan demikian, kubu Prabowo-Hatta<br />
menilai keputusan KPU, yang menetapkan hasil<br />
rekapitulasi penghitungan suara pilpres 2014<br />
dengan kemenangan untuk pasangan Jokowiagung<br />
pambudhy/detikcom<br />
memperbaiki berkas, baik berupa kesalahan<br />
pengetikan maupun isi materi gugatan.<br />
“Kami optimistis, setelah perbaikan berkas<br />
diserahkan, majelis hakim MK akan memenangkan<br />
gugatan (kubu Prabowo-Hatta),” kata<br />
Habiburokhman. Ia mengklaim, dengan buktibukti<br />
yang diserahkan itu, bakal ada jutaan<br />
suara tambahan untuk kemenangan Prabowo-<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
nasional<br />
Suasana sidang lanjutan<br />
gugatan sengketa pilpres<br />
2014 di gedung MK, Jumat<br />
(8/8).<br />
agung pambudhy/detikcom<br />
JK pada 22 Juli lalu, cacat hukum.<br />
Berdasarkan hasil penghitungan suara versi<br />
mereka, seharusnya Prabowo-Hatta menang<br />
dalam pilpres 2014 dengan suara lebih banyak,<br />
yakni 67.139.153 suara (50,25 persen). Sedangkan<br />
Jokowi-Jusuf Kalla mendapat 66.435.124 suara<br />
atau 49,75 persen.<br />
Angka itu dihitung dari formulir C1 yang mereka<br />
miliki dari 52 ribu tempat pemungutan suara dari<br />
seluruh Indonesia, yang melibatkan 21 juta suara.<br />
Selain barang bukti, kuasa hukum Prabowo-Hatta<br />
menyerahkan 1.200 nama saksi ke MK.<br />
Saat menjabarkan dalil-dalilnya dalam persidangan<br />
kedua di gedung MK, Jumat, 8 Agustus<br />
lalu, tim kuasa hukum Prabowo-Hatta juga menyebut<br />
alasan lain mengapa pilpres 2014 cacat<br />
hukum. Alasan itu antara lain perbedaan jumlah<br />
Daftar Pemilih Tetap faktual sebagaimana hasil<br />
rekapitulasi KPU pada 22 Juli 2014 dengan SK<br />
KPU No. 477/Kpts/KPU/13 Juni 2014.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
nasional<br />
Bagaimana<br />
mungkin kami<br />
melakukan<br />
kecurangan<br />
dengan tuduhan<br />
seperti itu?<br />
Ida Budhiati<br />
Mereka juga menuding KPU beserta jajarannya<br />
melanggar peraturan perundang-undangan<br />
terkait pilpres, yakni UU Nomor 42/2008 tentang<br />
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, UU<br />
Nomor 15/2011 tentang Penyelenggara Pemilu,<br />
Peraturan KPU Nomor 5, Nomor 18, Nomor 19,<br />
dan Nomor 20, serta Peraturan KPU Nomor<br />
21/2014 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan<br />
Suara dan Penetapan Hasil Serta Penetapan<br />
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden.<br />
Sebaliknya, dalam sidang kedua itu ketua<br />
tim kuasa hukum KPU, Adnan Buyung<br />
Nasution, memprotes kubu Prabowo-<br />
Hatta, yang menambah materi gugatan<br />
perselisihan hasil pemilu presiden<br />
dan wakil presiden 2014 yang dimasukkan<br />
dalam berkas perbaikan. Ia<br />
menganggap revisi tersebut telah<br />
keluar dari substansi materi gugatan<br />
sebelumnya.<br />
“Kami keberatan tambahan perbaikan<br />
pemohon yang ternyata berisi materi-materi<br />
baru, bukan sekadar (memperbaiki) redaksional<br />
dan (revisi) di luar permohonan,” tutur pengacara<br />
senior itu. Menurut Buyung, perubahan<br />
materi itu membuat pihaknya kesulitan menjawab<br />
gugatan. Untuk itu, ia meminta majelis<br />
hakim MK menambah waktu.<br />
Anggota tim kuasa hukum Jokowi-JK sebagai<br />
pihak terkait, Taufik Basari, juga menuding kubu<br />
Prabowo-Hatta sengaja melakukan perubahan<br />
substansi. Ia menganggap cara tersebut tidak<br />
fair dalam menjalani proses hukum di MK.<br />
“Semestinya (permohonan dengan substansi<br />
baru) itu dikesampingkan. Apalagi jika dalil dan<br />
tuntutan muncul tiba-tiba tanpa dasar uraian<br />
yang jelas,” ucapnya secara terpisah.<br />
Komplain Tobas—sapaan Taufik Basari―<br />
bukan hanya terkait munculnya materi baru<br />
dalam gugatan perbaikan, tapi juga adanya<br />
klausul pemohon yang meminta Mahkamah<br />
mendiskualifikasi Jokowi-JK karena suaranya<br />
dianggap diperoleh melalui cara-cara yang<br />
melawan hukum, atau setidak-tidaknya disertai<br />
dengan tindakan penyalahgunaan kewenangan<br />
oleh KPU.<br />
Ia menilai klausul itu tidak berdasar. Begitu<br />
juga ketika kubu Prabowo-Hatta mengklaim<br />
akan membawa 10 truk bukti, 2.000 pengacara,<br />
2 juta lembar bukti, dan mempersiapkan ratusan<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
nasional<br />
Tim pengacara Prabowo-<br />
Hatta menunjukkan berkas<br />
permohonan gugatan yang<br />
telah diperbaiki.<br />
agung pambudhy/detikcom<br />
saksi di TPS yang bisa mempengaruhi sekitar 21<br />
juta suara. “Kita bicara bukti. Jika ada kecurangan,<br />
silakan tunjukkan bukti. Bukan dengan klaim dan<br />
pernyataan bombastis,” kata Tobas.<br />
Adapun Ketua KPU Husni Kamil Manik mempersilakan<br />
tim Prabowo-Hatta membuktikan<br />
semua tuduhannya. Pihaknya siap menghadapinya<br />
dengan bukti yang dimiliki berdasarkan<br />
fakta di lapangan. “Tidak ada buktinya kami<br />
melakukan pelanggaran terstruktur, sistematis,<br />
dan masif,” ujarnya seusai persidangan tersebut.<br />
Senada, anggota KPU, Ida Budhiati, meminta<br />
kubu Prabowo-Hatta membuktikan tuduhannya.<br />
“Terstruktur itu berarti menggunakan<br />
perangkat kekuasaan. Sistematis itu mendesain<br />
dan mengkonstruksi. Masif itu cakupan wilayahnya<br />
ada. Bagaimana mungkin kami melakukan<br />
kecurangan dengan tuduhan seperti itu?” tutur<br />
Ida.<br />
Sidang kedua yang dipimpin Ketua MK Hamdan<br />
Zoelva dan dihadiri delapan hakim MK lainnya<br />
itu mulai mendengarkan keterangan saksi<br />
yang diajukan kubu Prabowo-Hatta. Secara<br />
terpisah, peneliti Perkumpulan untuk Pemilu<br />
dan Demokrasi, Veri Junaidi, mengatakan, untuk<br />
menghadapi gugatan Prabowo-Hatta, KPU<br />
harus menyiapkan bukti-bukti, misalnya yang<br />
terkait kasus administrasi pemungutan suara,<br />
pelaksanaan rekomendasi Bawaslu, serta daftar<br />
pemilih tambahan.<br />
“KPU harus bisa mengklarifikasi setiap argumentasi<br />
yang digunakan kubu Prabowo-Hatta,”<br />
ucap Veri. ■ KUSTIAH | DEDEN G.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
nasional<br />
Pilpres Dahulu,<br />
Alkomsus Kemudian<br />
Pengadaan alat komunikasi polisi untuk pengamanan<br />
pasangan capres dan cawapres dinilai janggal. Presiden<br />
SBY didesak membatalkan proyek tersebut.<br />
Diolah dari foto agung pambudhi &<br />
ari saputra/detikcom<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
nasional<br />
Ketua Presidium<br />
Indonesia Police Watch,<br />
Neta S. Pane<br />
Tedy Kroen/Rakyat Merdeka<br />
Proyek aneh bin ajaib. Sebutan itu<br />
disematkan Ketua Presidium Indonesia<br />
Police Watch Neta S. Pane untuk<br />
proyek pengadaan alat komunikasi<br />
khusus pengamanan calon presiden dan calon<br />
wakil presiden (alkomsus pam capres-cawapres)<br />
yang saat ini tengah bergulir di Kepolisian<br />
RI. Proyek senilai Rp 57,4 miliar itu dipertanyakan<br />
oleh lembaga nirlaba pengamat<br />
polisi tersebut lantaran dianggap janggal.<br />
Sebabnya, pengadaannya diproses<br />
setelah serangkaian pemilihan presiden<br />
berlalu. Keanehan proyek ini terlihat dari<br />
penetapan pemenang lelang yang terjadi<br />
pada 18 Juli 2014. Disusul surat penunjukan<br />
penyedia barang atau jasa pada 24 Juli<br />
dan penandatanganan kontraknya sehari<br />
kemudian atau 25 Juli 2014.<br />
“Padahal pelaksanaan pilpres berlangsung<br />
pada 9 Juli 2014. Ini kan<br />
aneh. Buat apa? Seharusnya<br />
peralatan itu sudah<br />
ada sejak pasangan<br />
capres-cawapres mendaftar ke KPU,”<br />
kata Neta saat ditemui di Bekasi, Jawa Barat,<br />
Rabu, 6 Agustus lalu.<br />
Proyek itu dinilai tak bermanfaat karena<br />
serangkaian pemilihan presiden sejak masa<br />
kampanye dimulai pada 5 Juni 2014 itu berjalan<br />
tertib dan aman meski tanpa alat komunikasi<br />
khusus tersebut. IPW menduga ada kongkalikong<br />
untuk mengegolkan proyek yang “terlambat”<br />
itu.<br />
Pengadaan alkomsus pam capres-cawapres<br />
untuk Polda Metro Jaya, pada program<br />
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara<br />
Tahun Anggaran 2014, tercantum di portal<br />
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)<br />
Polri. Di situs resmi pengadaan barang dan jasa<br />
di lingkungan kepolisian itu juga diumumkan<br />
pemenang lelang proyek tersebut, yakni PT TS.<br />
Perusahaan itu tertulis beralamat di perkantoran<br />
Gandaria, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.<br />
Perusahaan ini memberikan harga penawaran<br />
sebesar Rp 57.207.029.550 (57,2 miliar).<br />
Saat majalah detik menyambangi alamat<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
nasional<br />
Foto kiri: Polisi mengawal<br />
capres Jokowi dalam<br />
kampanye di Senayan,<br />
Jakarta, Juni lalu.<br />
Rengga Sencaya/detikcom<br />
Kanan: Kampanye<br />
Prabowo-Hatta di Gelora Bung<br />
Karno, Jakarta, Juni lalu.<br />
Rengga Sencaya/detikcom<br />
kantor perusahaan itu pada Rabu, 6 Agustus<br />
lalu, sang pemilik perusahaan, TS, tidak berada<br />
di tempat, sehingga belum bisa dimintai konfirmasi.<br />
Seorang pegawai wanita yang mengaku<br />
sebagai sekretaris TS mengaku tidak tahu ke<br />
mana bosnya pergi. Ia juga menolak menjelaskan<br />
bergerak di bidang apa perusahaan tersebut.<br />
“Silakan tanya ke Bapak (TS) saja. Saya<br />
tidak bisa jawab,” ujarnya. Saat didatangi lagi<br />
dua hari kemudian, petugas penerima tamu di<br />
kantor itu mengatakan TS menolak diwawancarai.<br />
Dari penelusuran IPW, menurut Neta,<br />
setidaknya ada lima masalah terkait proyek<br />
alkomsus ini. Pertama, waktu pengadaan yang<br />
tidak tepat. Kedua, prosesnya janggal karena<br />
PT TS, yang penawaran harganya lebih tinggi<br />
dibanding dua perusahaan lain, justru menjadi<br />
pemenang tender. Ketiga, pengusaha PT TS<br />
diduga mengikutsertakan sejumlah perusahaannya<br />
untuk “mengepung” lelang proyek<br />
tersebut.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
nasional<br />
Kepala Polri Jenderal<br />
Sutarman<br />
Grandyos Zafna/detikcom<br />
Keempat, diduga ada tiga orang anggota<br />
Dewan Perwakilan Rakyat yang mengintervensi<br />
proyek ini agar dimenangi pengusaha<br />
tertentu. Kelima, akibat intervensi itu, pejabat<br />
Polri diduga mengintervensi Polda Metro Jaya<br />
sebagai pengguna alkomsus pam capres-cawapres.<br />
“Padahal Polda sudah bilang proyek itu<br />
tidak layak,” tuturnya.<br />
Neta juga menuding teknologi alat komunikasi<br />
yang ditawarkan sudah “jadul” alias<br />
ketinggalan zaman. Handy talky dan peralatan<br />
lain yang ditawarkan itu tidak diproduksi lagi,<br />
sehingga kepolisian akan kesulitan mencari<br />
suku cadangnya apabila alat itu rusak. “Lagi<br />
pula, Polri sudah punya. Dan tidak sebanding<br />
dengan harganya,” ucapnya.<br />
Ihwal dugaan intervensi dari tiga orang anggota<br />
DPR itu, diakui Neta, informasinya berasal<br />
dari “orang dalam” di Polri. Dua dari tiga<br />
orang tersebut adalah anggota Komisi<br />
Hukum DPR. Ia juga beroleh informasi<br />
bahwa proyek alkomsus itu pada Juli<br />
lalu sempat dibatalkan karena adanya<br />
pemotongan anggaran. “Tapi, khusus<br />
(proyek) ini, ada intervensi,” kata Neta. “Saya<br />
dapat info A1 (tepercaya) dari sejumlah jenderal<br />
Polri.”<br />
Majalah detik belum berhasil menemui<br />
pimpinan Komisi Hukum DPR karena Dewan<br />
sedang reses. Ketua Komisi Hukum Pieter Zulkifli<br />
belum berhasil dihubungi. Demikian pula<br />
pimpinan lainnya, yakni Wakil Ketua Tjatur Sapto<br />
Edy dan Aziz Syamsuddin, yang juga tidak<br />
merespons panggilan ke telepon selulernya.<br />
Pesan singkat yang dikirim juga tidak dibalas.<br />
Sementara itu, ditemui seusai acara halalbihalal<br />
di Mabes Polri, Jumat, 8 Agustus lalu, Kepala<br />
Polri Jenderal Sutarman mengatakan tidak ada<br />
masalah dengan proyek alkomsus pam caprescawapres.<br />
Alat itu tak terbatas pemakaiannya<br />
untuk pengamanan pilpres 2014, tetapi juga<br />
untuk kegiatan pengamanan rutin. “Bisa juga<br />
digunakan saat (pengamanan) capres mendatang<br />
(2019),” ujarnya.<br />
Sutarman membantah adanya intervensi dari<br />
DPR untuk mengegolkan anggaran tersebut.<br />
Apalagi proyek itu merupakan inisiatif Polri.<br />
“DPR hanya menyetujui. Tidak ada itu (inter-<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
nasional<br />
Sejumlah anggota<br />
polisi dengan alat radio<br />
komunikasi di dada<br />
kiri, mengikuti simulasi<br />
penyelamatan sandera di<br />
di Jakarta, Mei lalu.<br />
Agung Pambudhy/Detikcom<br />
vensi).”<br />
Sementara itu, ditemui secara terpisah, Kepala<br />
Divisi Teknologi Informasi Polri Brigadir<br />
Jenderal Ahmad Hidayat mengatakan alat yang<br />
akan dibeli melalui proyek alkomsus pam capres-cawapres<br />
memiliki kelebihan dalam jangkauan<br />
dan daya tahan yang lebih baik. Peralatan<br />
yang dipesan antara lain handy talky, repeater,<br />
dan suku cadangnya. “Untuk penambahan, jadi<br />
bukan untuk pilpres saja,” tuturnya.<br />
Ahmad menolak jika peralatan yang akan dibeli<br />
itu disebut “jadul” dan sudah tak lagi diproduksi.<br />
“Kan sudah dispesifikasi oleh divisi saya.”<br />
Seorang perwira menengah di lingkungan<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
nasional<br />
Kepala Bidang Humas<br />
Polda Metro Jaya Komisaris<br />
Besar Rikwanto<br />
ari saputra/detikcom<br />
Mabes Polri mengakui institusinya kekurangan<br />
alat komunikasi, seperti handy talky untuk<br />
petugas di lapangan, sehingga perlu ditambah.<br />
“Alat ini bisa digunakan terus. Tidak cuma di<br />
pilpres ini,” ucap perwira itu. Namun ia mengakui<br />
alat yang akan dibeli tersebut belum ada<br />
barangnya, karena tahapan pengadaan belum<br />
selesai.<br />
Adapun Kepala Bidang Humas Polda Metro<br />
Jaya Komisaris Besar Rikwanto secara terpisah<br />
mengatakan pihaknya hanya sebagai pemakai,<br />
sementara pengadaannya menjadi kewenangan<br />
Mabes Polri. Namun ia tak mau pengadaan<br />
alat komunikasi itu disebut mubazir, karena<br />
sudah lama Polda Metro Jaya membutuhkan<br />
peralatan tersebut.<br />
Kendati begitu, IPW tetap meminta Komisi<br />
Pemberantasan Korupsi mengusut dugaan<br />
kejanggalan pengadaan alkomsus ini. Laporan<br />
resmi soal proyek ini, menurut Neta, akan dilayangkan<br />
ke komisi antikorupsi tersebut pada<br />
pekan ini.<br />
Neta juga mendesak Presiden Susilo Bambang<br />
Yudhoyono meminta Kapolri segera<br />
membatalkan proyek tersebut. Ia menilai<br />
masalah ini mencoreng penyelenggaraan pilpres<br />
2014. “Kami sudah membicarakan soal<br />
ini kepada Menkopolhukam (Djoko Suyanto),”<br />
ucapnya. n JAFFRY PRABU Prakoso | M. RIZAL<br />
Majalah Majalah detik detik 11 - 17 7 - agustus 13 april 2014
hukum<br />
Binduk Membidik<br />
Pendatang Baru<br />
Tahun ini pendatang baru ke Jakarta mencapai<br />
68 ribu orang atau naik 25 persen dari tahun<br />
lalu. Pemprov DKI akan menggelar pendataan<br />
dan penertiban.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
hukum<br />
Berdasarkan data Dinas<br />
Kependudukan dan Catatan Sipil<br />
DKI Jakarta, setelah Lebaran 2014<br />
tercatat hampir 70 ribu pendatang<br />
baru masuk Jakarta bersamaan<br />
dengan arus balik Lebaran.<br />
Beawiharta/reuters<br />
Jumiah celangak-celinguk saat turun<br />
dari bus antarkota di Terminal Kampung<br />
Rambutan, Jakarta Timur, Sabtu,<br />
2 Agustus lalu. Ia sibuk menelepon<br />
seseorang menggunakan telepon selulernya.<br />
“Ini lagi nunggu saudara, katanya mau jemput,<br />
tapi ditelepon enggak diangkat-angkat,” kata<br />
gadis berusia 19 tahun itu dengan wajah cemas.<br />
Warga Tegal, Jawa Tengah, itu baru pertama<br />
kali menginjakkan kaki di Ibu Kota. Dengan<br />
dalih ingin mencari kehidupan yang lebih<br />
layak, Jumiah pun berangkat ke Jakarta. Ia<br />
tak khawatir menjadi penganggur meski hanya<br />
berbekal ijazah sekolah dasar. Jumiah<br />
mengaku sang ibu punya usaha warung nasi<br />
di Jakarta. “Pingin ikut mbokku kerja di kota,”<br />
ujarnya. “Daripada di kampung enggak ada<br />
peluang kerja.”<br />
Jakarta memang selalu menjadi magnet bagi<br />
warga dari berbagai daerah untuk mencari<br />
penghidupan. Dan arus balik Lebaran biasanya<br />
menjadi momentum warga untuk hijrah ke<br />
kota metropolitan ini. Berdasarkan data Dinas<br />
Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah<br />
Provinsi DKI Jakarta, pasca-Lebaran 2014 ini<br />
tercatat ada sekitar 70 ribu pendatang baru<br />
yang masuk Jakarta bersamaan dengan arus<br />
balik Lebaran.<br />
“Dengan dihapuskannya Operasi Yustisi<br />
Kependudukan sejak 2013, kesempatan bagi<br />
warga dari luar daerah untuk datang ke Jakar-<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
hukum<br />
Tumpukan KTP elektronik di<br />
sebuah kelurahan di Jakarta.<br />
rengga sancaya/detikcom<br />
ta semakin terbuka,” tutur Kepala Dinas Kependudukan<br />
DKI Purba Hutapea saat ditemui<br />
majalah detik di kantornya, Rabu, 6 Agustus<br />
lalu.<br />
Purba mengutip data Lembaga Demografi<br />
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, yang<br />
menyebutkan sebanyak 3.616.774 atau 36,21<br />
persen dari total penduduk Jakarta yang berjumlah<br />
9.988.329 orang melakukan mudik Lebaran.<br />
Sedangkan arus baliknya diperkirakan<br />
mencapai 3.685.274. Dengan demikian, ada<br />
“kelebihan” pendatang baru sebanyak 68.500<br />
orang atau 1,89 persen dari jumlah arus mudik.<br />
Angka tersebut, menurut Purba, naik sekitar<br />
25,5 persen atau 17.500 orang jika dibandingkan<br />
pendatang pada tahun lalu, yang berjumlah<br />
51 ribu orang. Masih berpegang pada hasil<br />
penelitian itu, sebagian besar pendatang baru<br />
ini―sekitar 60 persen―menyatakan akan<br />
menetap di Jakarta.<br />
Sedangkan 20-25 persen akan pindah ke<br />
kota di sekitar Jakarta. Hanya sekitar 9 persen<br />
yang merasa ragu dan akan kembali ke kampung<br />
halaman jika gagal mengadu nasib di<br />
Ibu Kota. “Karena mereka kan tinggal dengan<br />
saudara atau kerabat. (Sebanyak) 99 persen<br />
orang yang (merantau) ke Jakarta itu karena<br />
ada kenalan,” ucap Purba.<br />
Nah, yang menjadi masalah adalah para pendatang<br />
yang nekat mengadu nasib ke Jakarta<br />
tapi tidak memiliki pekerjaan dan tempat tinggal<br />
yang jelas. Para pendatang semacam ini,<br />
menurut Purba, bisa menimbulkan masalah<br />
sosial. Mereka ada yang menjadi pengemis,<br />
“Pak Ogah”, pekerja seks, atau juru parkir liar.<br />
“Mereka tinggal di pinggiran kali atau tanah<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
hukum<br />
Mereka tinggal di<br />
pinggiran kali atau tanah<br />
kosong entah milik<br />
siapa. Ini yang menjadi<br />
masalah, ketika diusir<br />
mereka minta uang ganti<br />
rugi, uang kerahiman.<br />
kosong entah milik siapa. Ini yang menjadi<br />
masalah, ketika diusir mereka minta uang<br />
ganti rugi, uang kerahiman,” kata Purba.<br />
Karena harus mencari uang untuk makan,<br />
para pendatang ini juga ada yang mencoba<br />
menjadi pedagang informal. Mereka mendatangi<br />
tempat-tempat keramaian, yang akhirnya<br />
menciptakan masalah lain di Ibu Kota.<br />
“Menutup jalan umum, perempatan,<br />
dan menciptakan kekumuhan, kotor,<br />
dan sebagainya,” ujarnya.<br />
Menurut Purba, sebagai<br />
Ibu Kota, Jakarta merupakan<br />
kota terbuka dan milik<br />
seluruh warga Indonesia.<br />
Warga tak bisa dilarang<br />
mengadu nasib ke Jakarta,<br />
karena hal itu merupakan<br />
hak asasi manusia yang<br />
dilindungi konstitusi Pasal<br />
28. Tapi tidak ada kebebasan<br />
tanpa batas. Purba menuturkan,<br />
ada rambu-rambu, baik dari pemerintah<br />
pusat maupun pemerintah<br />
provinsi, yang harus ditaati.<br />
Karena itu, pemerintah DKI Jakarta ke depan<br />
akan terus melakukan operasi ketertiban<br />
umum. Misalnya terhadap para pedagang kaki<br />
lima yang berdagang bukan pada tempatnya.<br />
Mereka akan dirazia, bahkan bisa dipidana<br />
ringan. Sedangkan pengemis atau gelandangan<br />
akan dititipkan di panti sosial. “Lapak-lapak<br />
hunian liar juga digusur,” tutur Purba.<br />
Pemerintah Jakarta juga akan mendata<br />
pendatang baru melalui Operasi Bina Kependudukan<br />
(Binduk). Operasi ini akan dimulai<br />
pada H+14 Lebaran atau pekan ini dengan<br />
menggandeng pengurus RT dan RW. Purba<br />
mengingatkan, ada aturan kependudukan<br />
yang harus dipenuhi para pendatang baru tersebut.<br />
Bila tak dipenuhi dalam 14 hari, mereka<br />
bisa dikenai denda maksimal Rp 20 juta atau<br />
kurungan paling lama 60 hari, sesuai Peraturan<br />
Daerah DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007<br />
tentang Ketertiban Umum.<br />
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur<br />
Jenderal Dwi Priyatno mendukung<br />
operasi yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta<br />
itu. Alasannya, masalah sosial sering<br />
kali timbul dari pendatang baru yang tidak<br />
memiliki bekal keterampilan yang cukup.<br />
Mereka akan menjadi penganggur, yang<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
hukum<br />
Petugas Suku Dinas Sosial<br />
Jakarta Pusat merazia<br />
penyandang masalah<br />
kesejahteraan sosial di kawasan<br />
Menteng, Jakarta, Rabu (6/8).<br />
Reno Esnir/ ANTARA FOTO<br />
bisa berdampak pada peningkatan angka<br />
kriminalitas di Jakarta.<br />
“Prinsipnya, orang tidak dilarang (ke Jakarta)<br />
selama punya KTP Indonesia. Tapi, kalau dia<br />
misalnya menjadi tukang parkir liar, malak,<br />
menjadi preman atau munculnya prostitusi,<br />
itu jadi sumber masalah,” ucap jenderal polisi<br />
berbintang dua ini.<br />
Adapun pengamat perkotaan Yayat Supriatna<br />
pesimistis Operasi Binduk Pemprov DKI<br />
Jakarta bakal efektif. Alasannya, yang mengganggu<br />
ketertiban bukan hanya pendatang<br />
baru. “Warga DKI yang memiliki KTP juga<br />
banyak yang bersikap tidak tertib, melanggar<br />
aturan,” katanya secara terpisah.<br />
Yayat menilai persoalan ketertiban Jakarta sebaiknya<br />
tidak hanya diserahkan kepada Satuan<br />
Polisi Pamong Praja dan Dinas Kependudukan.<br />
Tapi juga menjadi kepedulian seluruh warga.<br />
Persoalan lain, Pemprov DKI Jakarta dianggap<br />
Yayat masih “hangat-hangat tahi ayam” dalam<br />
menegakkan aturan yang dibuatnya.<br />
Misalnya larangan merokok di tempat umum<br />
serta larangan bagi pengemis yang tidak jalan.<br />
Alhasil, kata Yayat, Jakarta tetap semrawut<br />
dan sulit ditertibkan sekalipun banyak aturan<br />
yang dibuat.<br />
Yayat memberi contoh negeri tetangga Singapura,<br />
yang tegas dalam menerapkan aturan<br />
dan sanksinya. “Semua warganya takut melanggar<br />
aturan, bahkan para wisatawan yang<br />
datang mematuhi aturan di sana,” ujarnya. ■<br />
JAFFRY PRABU prakoso, EDWARD FEBRIYATRI kusuma | deden<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
kriminal<br />
Curhat<br />
Berujung Maut<br />
Kasus pembunuhan sadis di kamar<br />
indekos di Bandung terungkap.<br />
Pelakunya baru dikenal korban melalui<br />
jejaring sosial.<br />
ilustrasi: edi wahyono<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
kriminal<br />
RBP, tersangka pembunuhan<br />
dan pembakaran korban<br />
Rudyanto, dikawal petugas di<br />
Markas Polrestabes Bandung,<br />
Rabu (6/8).<br />
Agus Bebeng/ ANTARA FOTO<br />
RBP hanya diam terpaku sembari<br />
mengamati polisi mengumpulkan<br />
barang bukti dari sebuah kamar<br />
indekos di Jalan Rancabentang 2<br />
Nomor 1, Kelurahan Ciumbuleuit, Kecamatan<br />
Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, 4<br />
Agustus lalu. Pria berusia 23 tahun itu duduk<br />
di kursi plastik warna hijau, mengenakan kaus<br />
lengan pendek merah dan celana pendek<br />
motif kotak-kotak. Ia buru-buru menutupi<br />
wajah dengan topi begitu wartawan mencoba<br />
mengambil gambarnya.<br />
Di kamar indekos itulah RBP diduga membunuh<br />
dan membakar tubuh Rudyanto, 23 tahun,<br />
alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik<br />
Universitas Parahyangan, Bandung. Setelah<br />
melakukan aksi kejinya, RBP kabur. Namun polisi<br />
berhasil menangkapnya setelah menyelidiki<br />
tempat indekos korban tersebut serta meminta<br />
keterangan sejumlah saksi.<br />
RBP dibekuk oleh tim gabungan Unit Reserse<br />
Kriminal Kepolisian Sektor Cidadap dan Satreskrim<br />
Kepolisian Resor Kota Besar Bandung<br />
saat hendak mencari makan malam. “Kami<br />
menangkap pelaku Minggu malam lalu di daerah<br />
Logam, Kota Bandung,” kata Kepala Satuan<br />
Reskrim Polrestabes Bandung Ajun Komisaris<br />
Besar Nugroho Arianto.<br />
Awalnya, pelaku berbelit-belit saat menjalani<br />
pemeriksaan. Ia juga menyangkal telah membunuh.<br />
Namun, setelah dimintai keterangan<br />
secara intensif, termasuk oleh Kepala Polrestabes<br />
Bandung Komisaris Besar Mashudi, RBP<br />
akhirnya mengaku membunuh Rudyanto dan<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
kriminal<br />
Kamar indekos korban<br />
yang gosong setelah<br />
pembunuhan dan<br />
pembakaran.<br />
Baban Gandapurnama/detikcom<br />
membakar tubuh korban. Ia melakukannya seorang<br />
diri.<br />
Berdasarkan penuturan pelaku kepada polisi,<br />
ia dan korban sama-sama memiliki perilaku<br />
menyukai sesama jenis. Dugaan sementara,<br />
pembunuhan dan pembakaran tubuh Rudyanto<br />
terjadi karena pelaku menolak diajak berhubungan<br />
badan oleh korban. Saat ditemukan<br />
di kamar indekosnya, Sabtu, 2 Agustus lalu,<br />
kondisi jasad Rudyanto mengenaskan. Hampir<br />
seluruh tubuhnya hangus, dan wajahnya tak<br />
lagi bisa dikenali.<br />
“Nyawa korban dihabisi pelaku di kamar<br />
indekos. Lalu pelaku membakar korban,” ujar<br />
Mashudi, Rabu, 6 Agustus lalu.<br />
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh<br />
Hari, 40 tahun, setelah tetangga korban itu<br />
mendengar teriakan Iqbal, teman indekos<br />
Rudyanto yang baru pulang dari Garut. “Pas didobrak,<br />
kondisi (jenazah) hangus terbakar. Kasurnya<br />
juga, di atas (korban) ada bantal,” tutur<br />
Hari saat ditemui di tempat kejadian perkara.<br />
Pembunuhan terjadi hanya beberapa jam<br />
setelah keduanya berkenalan melalui jejaring<br />
sosial WhatsApp. Perkenalan singkat itu berujung<br />
“kopi darat” antara Rudyanto dan pelaku.<br />
Menurut Mashudi, mereka janjian bertemu di<br />
kawasan Ciumbuleuit, yang tak jauh dari tempat<br />
indekos korban. “Keduanya bertemu pada<br />
Sabtu jam tiga dini hari,” ucapnya.<br />
Menurut pelaku kepada polisi, ia diajak kor-<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
kriminal<br />
Kombes Mashudi (kiri) dalam<br />
pemaparan barang bukti<br />
pembunuhan Rudyanto di<br />
Markas Polrestabes Bandung,<br />
Rabu (6/8).<br />
Baban Gandapurnama/detikcom<br />
ban ke tempat indekosnya. Dalam obrolan itu<br />
keduanya saling mencurahkan isi hati (curhat)<br />
soal perilaku menyukai sesama jenis. Pembicaraan<br />
lalu berlanjut pada ajakan korban berhubungan<br />
intim. Tapi RBP menolak, sehingga<br />
terjadi cekcok.<br />
RBP mengaku saat itu korban memegang<br />
pisau sambil mengancamnya. Pelaku lalu keluar<br />
dari kamar dan mengambil batu kemudian<br />
melemparkannya ke arah korban. “Setelah itu,<br />
pelaku memukuli wajah korban menggunakan<br />
batu,” kata Mashudi. “Leher korban juga dijerat<br />
pakai kabel laptop.”<br />
Aksi pelaku tak berhenti di situ. Setelah memastikan<br />
korbannya tewas, RBP menyemprotkan<br />
cairan dari botol parfum ke tubuh korban,<br />
lalu membakarnya. Mashudi menambahkan,<br />
hal itu dilakukan pelaku untuk menutupi perbuatannya.<br />
Ia juga berupaya menghilangkan<br />
barang bukti dan identitas korban.<br />
Dompet berisi kartu identitas dan telepon<br />
seluler milik Rudyanto, serta batu dengan bercak<br />
darah, dibuang ke parit di kawasan Babakan<br />
Siliwangi. “Barang bukti sudah kami temukan.<br />
Pelaku menunjukkan tempat barang-barang itu<br />
dibuang,” ujar Mashudi.<br />
Saat dipertemukan dengan wartawan, seusai<br />
ekspose perkara di Markas Polrestabes<br />
Bandung, Rabu, 6 Agustus lalu, RBP mengaku<br />
membunuh karena panik. “Saya dorong dia,<br />
ada batu, saya lempar,” katanya. Lemparan batu<br />
itu mengenai mata korban dan membuatnya<br />
berteriak keras. Karena takut diketahui orang<br />
lain, RBP lalu memukul dan mencekik korban<br />
menggunakan kabel laptop hingga tewas. “Lalu<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
kriminal<br />
KTP korban pembunuhan<br />
dan pembakaran di<br />
Bandung.<br />
Baban Gandapurnama/detikcom<br />
saya bakar,” tuturnya.<br />
Polisi memang tak begitu saja percaya. Keterangan<br />
pelaku terus didalami untuk mengetahui<br />
motif sebenarnya pembunuhan keji itu. Selain<br />
menahan RBP, yang masih berstatus mahasiswa<br />
aktif di sebuah perguruan tinggi swasta<br />
di Bandung, penyidik mengamankan barang<br />
bukti, antara lain kabel laptop, pakaian korban,<br />
pisau, korek api gas, telepon genggam, satu<br />
unit sepeda motor, dan batu yang dilemparkan<br />
ke arah korban.<br />
Akibat perbuatannya, RBP bakal dijerat Pasal<br />
338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana<br />
tentang pembunuhan dan Pasal 365 KUHP<br />
soal pencurian disertai kekerasan. Ia terancam<br />
hukuman bui 15 tahun.<br />
Sebelumnya juga mencuat beberapa kasus<br />
pembunuhan sadis yang pelakunya memiliki<br />
kelainan seksual. Namun psikolog forensik Reza<br />
Indragiri Amriel berpendapat, perilaku kelainan<br />
seksual pelaku tidak bisa disimpulkan bahwa ia<br />
juga memiliki tingkat emosi tinggi, dan memicu<br />
pembunuhan sadis.<br />
Sebab, pembunuhan sadis bisa juga dilakukan<br />
oleh orang yang berperilaku seks normal, seperti<br />
yang lebih banyak terjadi selama ini. Soal<br />
pembunuhan Rudyanto, menurut Reza, baru<br />
bisa disimpulkan dari hasil autopsi forensik.<br />
Ada dua kemungkinan, apakah korban dibunuh<br />
dengan cara dibakar atau korban dibakar untuk<br />
menghilangkan jejak pelaku.<br />
“Nah, kalau diketahui dibunuh dengan cara<br />
dibakar, artinya memang emosi kemarahan si<br />
pelaku sangat tinggi,” ucap Reza. “Tapi, sekali<br />
lagi, ini bukan hanya dilakukan oleh mereka<br />
yang memiliki kelainan seks.”<br />
Proses autopsi telah dilakukan tim dokter<br />
forensik RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung.<br />
Jasad korban juga telah dikremasi pada Selasa,<br />
5 Agustus lalu, dan abu jasad pria tersebut juga<br />
sudah dibawa pihak keluarga ke daerah asalnya<br />
di Batam, Kepulauan Riau.<br />
Menurut Nugroho Arianto, orang tua korban<br />
yang ditemuinya telah menyerahkan sepenuhnya<br />
perkara ini kepada polisi. “Keluarga<br />
menginginkan agar kasus ini diusut tuntas,”<br />
katanya. ■ M. RIZAL, BABAN gandapurnama, erna mardiana<br />
(bandung) | dimas<br />
Majalah detik 11 20 - 17 - 26 agustus januari 2014
fokus<br />
niat Gigi 5 Mr President<br />
Pernah bingung ketika pertama kali jadi Wali Kota Solo, Jokowi buru-buru membentuk tim transisi<br />
agar siap masuk Istana Presiden. Didukung SBY, tapi terganjal gugatan Prabowo-Hatta ke MK.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Jokowi bersama tim transisi di<br />
kantor Jalan Situbondo Nomor<br />
10, Menteng. Jokowi membentuk<br />
tim ini setelah hasil hitung<br />
cepat menunjukkan ia menang<br />
pemilihan presiden.<br />
Grandyos Zefna/detikcom<br />
Tiga orang mendatangi rumah dinas<br />
Gubernur DKI Jakarta, Jalan Taman<br />
Suropati Nomor 7. Pukul lima sore<br />
pada Lebaran hari pertama itu, Rini<br />
Soemarno, Hasto Kristiyanto, dan Andi Widjajanto<br />
memang disuruh datang oleh sang tuan<br />
rumah, presiden terpilih Joko Widodo.<br />
Ketiganya menyodorkan draf pembentukan<br />
tim transisi pemerintahan, yang memang<br />
diminta Jokowi kelar pada 28 Juli 2014. “Di<br />
situ diserahkan draf kami soal struktur (tim<br />
transisi),” kata deputi kepala staf kantor transisi<br />
Andi Widjajanto kepada majalah detik. Ide<br />
pembentukan tim transisi buat menyiapkan<br />
peralihan pemerintahan dari Presiden Susilo<br />
Bambang Yudhoyono dicetuskan Jokowi jauh<br />
sebelum pemilihan umum legislatif, yakni Februari<br />
2014.<br />
Jokowi menyatakan ingin menciptakan tradisi<br />
transisi baru dalam politik Indonesia, sehingga<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Ketika masuk<br />
ke pekerjaan<br />
baru, kita bisa<br />
langsung kerja,<br />
tidak harus<br />
belajar dulu.<br />
proses peralihan pemerintahan bisa berjalan<br />
lancar. Tradisi transisi ini semestinya juga ada<br />
pada pergantian kepala daerah.<br />
Jokowi berpendapat, tak mulusnya transisi<br />
pemerintahan membuat pejabat baru tidak<br />
siap menghadapi persoalan yang ada. Mestinya,<br />
kata dia, pejabat yang lama menjelaskan<br />
masalah yang sudah diselesaikan, yang sedang<br />
dihadapi, dan hal-hal yang perlu diperbaiki.<br />
“Sehingga, ketika masuk ke pekerjaan yang<br />
baru, kita bisa langsung kerja,” kata Jokowi kepada<br />
majalah detik. “Tidak harus belajar dulu<br />
enam bulan, malah ada yang belajar sampai<br />
setahun, bener itu.”<br />
Jokowi merasakan sendiri repotnya jadi pejabat<br />
baru ketika pertama kali menjabat Wali<br />
Kota Solo. Ia kikuk ketika diminta memimpin<br />
upacara pada hari Senin. “Bingung, lo. La saya<br />
dari swasta disuruh jadi inspektur upacara, kan<br />
jadi kaget, hormat keliru,” ujarnya.<br />
Karena itu, setelah mengetahui hasil hitung<br />
cepat pemilihan presiden pada 9 Juli 2014,<br />
Jokowi buru-buru menyiapkan tim buat membantunya<br />
menyiapkan diri duduk di kursi RI-1.<br />
Andi menceritakan, keinginan itu disampaikan<br />
kepada orang-orang dekat Jokowi seusai konferensi<br />
pers pernyataan menang di rumah Ketua<br />
Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan<br />
Megawati Soekarnoputri.<br />
Saat itu Andi, Hasto, dan Rini diminta segera<br />
mencari kantor untuk tim transisi. “Harus<br />
disiapkan nih secara serius tentang peralihan<br />
pemerintahan SBY ke kita,” kata Jokowi seperti<br />
ditirukan Andi.<br />
Penyusunan tim transisi sempat terpotong<br />
oleh mudiknya Jokowi ke Solo. Sekembali ke<br />
Jakarta, Jokowi pada Sabtu sore, 2 Agustus,<br />
mendatangi rumah Jusuf Kalla memberitahukan<br />
susunan tim transisi sebelum wakil presiden<br />
terpilih itu bertolak ke Amerika Serikat.<br />
Kepala staf kantor transisi Rini Soemarno<br />
mengatakan Kalla sudah dikabari soal tim<br />
transisi lewat pesan singkat dan panggilan telepon.<br />
“Selama ini tidak pernah terlihat karena<br />
memang beliau belum datang dari luar negeri,”<br />
ujarnya.<br />
Struktur kantor transisi difinalisasi dalam<br />
rapat bersama Jokowi pada Minggu, 3 Agustus.<br />
Esoknya, Jokowi mengumumkan kantor transisi.<br />
Tim ini dipimpin Rini sebagai kepala staf<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Jokowi dan Rini Soemarno saat<br />
meresmikan kantor transisi.<br />
Tim ini dipimpin Rini, Menteri<br />
Perindustrian dan Perdagangan<br />
era Presiden Megawati<br />
Soekarnoputri.<br />
Grandyos Zefna/detikcom<br />
didampingi empat deputi, yakni Hasto, Andi,<br />
Akbar Faizal, dan Anies Baswedan.<br />
Namun pengumuman ini rupanya mengundang<br />
protes dari partai pengusung Jokowi-<br />
JK. “Ya, (mereka) telepon saya, kok membentuk<br />
kabinet, mereka tidak diajak bicara,” kata<br />
Jokowi.<br />
Kepada mereka, Jokowi mengatakan tidak<br />
sedang membentuk kabinet. Namun ia meminta<br />
maaf karena tidak berkonsultasi soal<br />
pembentukan tim tersebut. “Saya ingin membentuk<br />
dulu. Setelah nanti kita launching, baru<br />
kita ingin berbicara dengan partai, personelnya<br />
siapa saja yang ingin masuk kantor transisi,”<br />
ujarnya.<br />
Jokowi menuturkan sudah mengontak ketua<br />
umum partai koalisinya. Megawati ia telepon<br />
karena sedang berada di Amerika Serikat, Ketua<br />
Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin<br />
Iskandar juga diberi penjelasan via telepon<br />
karena sedang di luar Jakarta.<br />
Tim transisi juga diutus datang ke partai-partai<br />
koalisi untuk mengklarifikasi kesalahpahaman<br />
soal kantor transisi. Menurut Jokowi, orangorang<br />
partai mungkin akan masuk dalam<br />
struktur lengkap tim transisi yang diumumkan<br />
pada Senin, 11 Agustus, itu.<br />
Andi Widjajanto mengatakan safari ke partai<br />
pendukung itu dilakukan bersama tim dengan<br />
dua kali bertemu Ketua Umum Partai Nasional<br />
Demokrat Surya Paloh. Sedangkan Hasto dan<br />
Akbar Faizal ditugasi menginformasikan kepada<br />
Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)<br />
Wiranto. Ketua Umum Partai Keadilan<br />
dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso juga<br />
sudah diberi penjelasan.<br />
Hasilnya, PDIP dan NasDem berkomitmen<br />
mendukung biaya operasional dan gaji staf<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Pengumuman tim<br />
transisi rupanya<br />
mengundang<br />
protes dari partai<br />
pengusung<br />
Jokowi-JK.<br />
kantor transisi, yang awalnya hanya didanai<br />
dari kantong Jokowi dan Kalla.<br />
PKB, Hanura, dan PKPI sejauh ini belum<br />
mengucurkan dana. “Kalau mereka mau menyumbang,<br />
nanti dibicarakan dengan Pak Jokowi,”<br />
kata Andi.<br />
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura<br />
Saleh Husin membantah kabar partainya memprotes<br />
langkah Jokowi itu. “Kalau ada yang<br />
bilang kami ribut, itu orang luar yang berpandangan,”<br />
kata Saleh. “Masak kami ributin kayak<br />
anak kecil.”<br />
Menurut Saleh, jika tidak diajak berbicara,<br />
tentunya partainya akan teriak. “Kalau ada<br />
parpol lain yang kecewa, ya kami tidak mau<br />
mencampuri (urusan) internal partai lain.”<br />
Sementara itu, Sekretaris Jenderal NasDem<br />
Patrice Rio Capella menyatakan partainya<br />
mendukung inisiatif Jokowi itu. “Niatnya baik<br />
sekali agar tidak terkejut ketika masuk pemerintahan,”<br />
ujarnya.<br />
Andi Widjajanto mengatakan tim transisi<br />
pada 30 September 2014 merampungkan<br />
penyusunan program prioritas, struktur tim<br />
kepresidenan, kementerian, dan lembaga<br />
yang cocok untuk visi Jokowi-Kalla. Pada hari<br />
pelantikan presiden, 20 Oktober 2014, tim itu<br />
otomatis bubar. “Agar 20 Oktober nanti mereka<br />
(Jokowi-Kalla) bisa langsung gigi lima, bukan<br />
lagi gigi satu,” tuturnya.<br />
Andi menjelaskan kantor transisi memang<br />
baru pertama kali ada di Indonesia. Namun, di<br />
Amerika Serikat dan Prancis, tradisi itu sudah<br />
berjalan lama, bahkan dikuatkan oleh undangundang.<br />
Pakar hukum tata negara Universitas Diponegoro,<br />
Semarang, Hasyim Asy’ari, mengatakan,<br />
buat memahami maksud Jokowi ini bisa<br />
berkaca dari Amerika Serikat, yang juga punya<br />
sistem presidensial. Ia mencontohkan, Presiden<br />
Barack Obama ketika pertama kali terpilih juga<br />
punya tim transisi, yang terlibat dalam kampanyenya<br />
sejak awal.<br />
“Mereka yang baru sama sekali, tapi yang ikut<br />
merumuskan visi-misi,” kata Hasyim. Mereka,<br />
kata dia, akan memantau pencapaian pemerintahan<br />
sebelumnya. “Kalau bisa dibicarakan<br />
sejak sekarang, paling tidak sudah bisa dilakukan<br />
penyesuaian dengan yang sudah disusun<br />
pemerintahan SBY.”<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Deputi kepala staf kantor transisi<br />
Andi Widjajanto<br />
dok. detikcom<br />
Namun kubu pasangan<br />
Prabowo Subianto-Hatta<br />
Rajasa<br />
mengkritik langkah<br />
Jokowi itu. Saat ini<br />
gugatan hasil pemilihan<br />
presiden oleh<br />
kubu Prabowo-Hatta<br />
masih disidangkan<br />
di Mahkamah Konstitusi.<br />
“Pembentukan<br />
kantor transisi itu<br />
tidak lain dari upaya<br />
penggiringan opini<br />
seolah persoalan<br />
sudah selesai,” kata<br />
juru bicara Prabowo-Hatta,<br />
Tantowi Yahya. “Padahal belum ada<br />
yang definitif menang dan kalah.”<br />
Tantowi mengakui tidak ada aturan yang dilanggar<br />
oleh Jokowi dengan membentuk kantor<br />
transisi. “Tidak ada aturan yang dilanggar,<br />
ini persoalan etika saja,” kata Wakil Sekretaris<br />
Jenderal Partai Golkar ini.<br />
Meski begitu, Jokowi tetap meneruskan kantor<br />
transisi, apalagi idenya mendapat respons<br />
hangat dari Presiden Yudhoyono. Jokowi memang<br />
harus berkoordinasi dengan SBY karena<br />
APBN 2015, yang akan dipakai Jokowi, masih<br />
disusun oleh pemerintahan Yudhoyono.<br />
Gagasan tim transisi pertama kali disampaikan<br />
Jokowi kepada Yudhoyono saat keduanya<br />
bertemu pada 22 Juli 2014. Jokowi mengatakan,<br />
saat itu SBY menyambut baik idenya dan menyatakan<br />
akan membentuk tim yang sama.<br />
Keduanya lalu mengatur pertemuan setelah<br />
Idul Fitri buat membahas pertemuan kedua<br />
tim. “Saya menyampaikan, mungkin akan sering<br />
mengganggu Bapak berkaitan dengan transisi<br />
ini,” kata Jokowi.<br />
Pertemuan sambil berbuka puasa di kediaman<br />
SBY di Cikeas itu dilanjutkan dengan dua<br />
pertemuan informal lainnya. “Biasanya mereka<br />
bertemu setelah salat Jumat,” kata Andi.<br />
Yang dibahas antara lain rencana rapat tim<br />
transisi Jokowi bersama Menteri Koordinator<br />
Perekonomian Chairul Tanjung, Kementerian<br />
Perencanaan Pembangunan Nasional/<br />
Bappenas, serta Unit Kerja Presiden Bidang<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Presiden Susilo Bambang<br />
Yudhoyono saat bertemu<br />
dengan Jokowi dan Jusuf Kalla<br />
dalam acara open house Idul<br />
Fitri di Istana Negara, Jakarta,<br />
Senin (28/7). SBY mendukung<br />
ide tim transisi Jokowi dan<br />
akan menyiapkan tim sendiri,<br />
tapi masih menunggu sidang<br />
sengketa pilpres di MK selesai.<br />
andika Wahyu /ANTARA<br />
Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan<br />
(UKP4).<br />
Seorang sumber di lingkaran SBY mengatakan<br />
pembicaraan bahkan sudah sampai pada<br />
rencana serah-terima jabatan di Istana Presiden<br />
lengkap dengan karpet merah dan defile militer<br />
beserta alutsistanya. “SBY ingin menciptakan<br />
sejarah peralihan kekuasaan yang elegan,” kata<br />
sumber itu.<br />
Sekitar sebulan lalu, Presiden Yudhoyono<br />
memang menyatakan siap membantu selama<br />
masa transisi jika diminta presiden terpilih.<br />
Demi memudahkan presiden baru, SBY juga<br />
melarang menterinya membuat kebijakan<br />
strategis dan mengganti pejabat penting di<br />
instansinya. “Sebaiknya itu oleh presiden baru<br />
saja,” kata dia.<br />
Ketika Jokowi menyampaikan ide transisi<br />
bersama, Yudhoyono menyambut baik. “Yang<br />
direncanakan oleh Pak Jokowi ini tidak keliru,”<br />
kata SBY lewat rekaman wawancara di akun<br />
YouTube resminya.<br />
Yudhoyono ingin membantu presiden terpilih<br />
karena pernah kesulitan saat meneruskan<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Sidang gugatan pasangan<br />
Prabowo-Hatta terhadap<br />
hasil pemilihan presiden<br />
di Mahkamah Konstitusi di<br />
Jakarta, Jumat (8/8). Kubu<br />
Prabowo menilai pembentukan<br />
tim transisi Jokowi semestinya<br />
menunggu putusan MK.<br />
Widodo S. Jusuf/ANTARA<br />
pemerintahan dari Presiden Megawati Soekarnoputri.<br />
“Saya ingat, pada 2004 saya tidak<br />
memiliki kesempatan, bahkan tidak memiliki<br />
akses, buat persiapan sebelum memangku<br />
jabatan Presiden RI,”<br />
ujarnya.<br />
Staf Khusus Presiden<br />
Yudhoyono<br />
Bidang Informasi<br />
dan Hubungan Masyarakat,<br />
Heru Lelono,<br />
bercerita, pada<br />
2004 dia diutus<br />
SBY menyambangi<br />
Istana Presiden.<br />
Misinya menyiapkan<br />
masuknya Yudhoyono<br />
ke Istana. “Hanya<br />
untuk transisi itu saja, saya ditolak oleh Istana<br />
pada waktu itu,” ujarnya.<br />
Presiden Yudhoyono, kata Heru, sudah memerintahkan<br />
Sekretariat Negara, Sekretariat<br />
Kabinet, UKP4, serta para staf khusus menyusun<br />
laporan kebijakan dan peraturan. “Misalnya<br />
ada inpres, situasinya seperti apa, pertimbangannya<br />
apa harus dijelaskan,” kata Heru.<br />
Laporan itu diminta kelar pada September.<br />
Heru mengatakan laporan itu akan dibukukan<br />
dan diserahkan kepada presiden terpilih. “Kami<br />
sibuknya bukan main,” ujarnya.<br />
Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto membenarkan<br />
lembaganya sudah mulai bekerja<br />
buat masa transisi pemerintahan. Namun ia<br />
menolak memerinci isi laporan yang disusunnya<br />
karena hanya untuk konsumsi presiden.<br />
Kuntoro mengatakan belum bertemu dengan<br />
tim Jokowi karena belum mendapat lampu<br />
hijau dari Presiden Yudhoyono. Setali tiga uang,<br />
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional<br />
Armida Alisjahbana menyatakan penyiapan<br />
transisi pemerintahan baru akan dibahas setelah<br />
ada kepastian mengenai presiden terpilih<br />
oleh Mahkamah Konstitusi.<br />
Agaknya memang sementara ini rencana<br />
Jokowi buat tancap gas itu direm oleh SBY.<br />
Presiden memerintahkan semua pertemuan<br />
ditunda hingga Mahkamah Konstitusi mengetok<br />
palu vonis atas gugatan hasil pemilihan<br />
presiden yang diajukan pasangan Prabowo-<br />
Hatta. Presiden Yudhoyono meminta semua<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Jokowi bersama Anies<br />
Baswedan di Waduk Pluit ketika<br />
menanti hasil rekapitulasi<br />
perolehan suara pemilihan<br />
presiden. Anies direkrut Jokowi<br />
jadi deputi kepala staf tim<br />
transisi.<br />
hasan/detikcom<br />
pihak bersabar menanti putusan Mahkamah<br />
Konstitusi. “Rasanya tidak baik dan tidak etis,<br />
ketika MK tengah bersidang, saya atau menterimenteri<br />
di kabinet saya diminta bersama-sama<br />
merencanakan transisi pemerintahan ini,” kata<br />
SBY.<br />
Penundaan itu dirasakan Jokowi membuat<br />
kerja transisi, yang hanya sekitar 80 hari, terhambat<br />
karena timnya tak bisa berhubungan<br />
dengan pemerintahan Yudhoyono. “Kami harus<br />
menghormati proses yang ada di MK,” kata<br />
Jokowi. ■<br />
Isfari Hikmat, Pasti Liberti M., Bahtiar Rifai, Monique Shintami,<br />
Irwan Nugroho, Aryo Bhawono, Indah Mutiara Kami | Okta Wiguna<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
FOKUS<br />
Estafet Presiden<br />
Gaya Amerika<br />
Deputi Kepala Staf Kantor<br />
Transisi, Andi Widjajanto, menyebut<br />
format tim transisi presiden<br />
terpilih Joko Widodo antara lain<br />
mencontoh dari Amerika Serikat.<br />
Negeri Abang Sam memang pada<br />
1963 menerbitkan undang-undang<br />
transisi antarpresiden.<br />
Proses transisi itu ditanggung<br />
sepenuhnya oleh negara, yang<br />
pada 2012 disiapkan sebesar US$<br />
8,95 juta atau setara dengan Rp<br />
105 miliar. Namun, karena Presiden<br />
Barack Obama menang lagi, duit itu<br />
dikembalikan ke kas negara. Dana<br />
transisi tak diberikan jika pemenang<br />
pemilihan presiden adalah kandidat<br />
yang sebelumnya menjabat presiden<br />
atau wakil presiden.<br />
Berikut ini model transisi presiden<br />
di Amerika Serikat.<br />
± 77 Hari<br />
Waktu antara hari pemilihan dan pelantikan presiden<br />
1963<br />
The Presidential Transition Act<br />
Dana transisi dikucurkan setelah ditetapkan<br />
presiden terpilih<br />
2010<br />
The Pre-Election Presidential Transition Act<br />
Dana transisi diberikan kepada kedua kandidat yang<br />
mengikuti pemilihan presiden<br />
General Services Administration<br />
• GSA adalah lembaga independen yang<br />
mengurusi kebutuhan operasional<br />
badan dan bangunan federal.<br />
• GSA menyediakan dana transisi buat<br />
presiden terpilih.<br />
• GSA melaporkan aktivitas transisi<br />
presiden kepada publik.<br />
Dana transisi:<br />
Sewa kantor transisi dan perlengkapannya.<br />
Biaya perjalanan dan akomodasi.<br />
Layanan komunikasi dan korespondensi.<br />
Gaji staf kantor transisi.<br />
Biaya sewa kendaraan.<br />
Biaya percetakan dan penjilidan.<br />
Biaya konsultan, pakar, dan organisasi.<br />
Penyediaan pesawat pemerintah<br />
atau carter jika diminta dan disetujui<br />
presiden.<br />
Biaya masa orientasi calon menteri<br />
dan calon pejabat negara lainnya.<br />
Masa Orientasi<br />
Orientasi<br />
Presiden<br />
Orientasi Calon<br />
Menteri/Pejabat<br />
• Pelatihan memisahkan arsip kepresidenan dan pribadi.<br />
• Penjelasan informasi rahasia terkait ancaman terhadap<br />
keamanan negara.<br />
• Penjelasan operasi militer terbuka dan rahasia.<br />
• Penundaan keputusan pengerahan kekuatan militer.<br />
• Penjelasan soal problematik di masing-masing instansi.<br />
• Pelatihan manajemen kearsipan.<br />
• Pelatihan pengelolaan sumber daya manusia.<br />
• Pelatihan manajemen berbasis kinerja.<br />
Keamanan<br />
Presiden terpilih harus memberikan daftar nama<br />
kandidat untuk posisi terkait keamanan nasional untuk<br />
diberi akses keamanan khusus.<br />
Latar belakang posisi keamanan nasional setiap<br />
kandidat diperiksa sebelum hari pelantikan presiden.<br />
OKTA WIGUNA | infografik: mindra purnomo | Sumber: fas.org<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Jokowi tiga kali mengontrak rumah di kawasan<br />
Menteng sejak tinggal di Jakarta. Terakhir ia<br />
menyewa rumah bernilai Rp 100 miliar untuk<br />
kantornya di masa transisi.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Joko Widodo tidak butuh waktu lama<br />
untuk merasa cocok dengan rumah di<br />
Jalan Situbondo Nomor 10, Menteng,<br />
Jakarta Pusat. Begitu menginjakkan<br />
kaki di ruang tengah, ia setuju menjadikan rumah<br />
itu sebagai kantor tim transisi, yang bakal<br />
mengawalnya menduduki kursi presiden.<br />
Tim transisi diketuai mantan Menteri Perindustrian<br />
dan Perdagangan Rini Soemarno<br />
dengan empat deputi, yakni Hasto Kristiyanto,<br />
Anies Baswedan, Andi Widjajanto, dan Akbar<br />
Faizal. Mereka bertugas menyiapkan kebutuhan<br />
Jokowi ketika duduk sebagai presiden. Kelak<br />
tim ini bakal merekrut kelompok kerja untuk<br />
membahas kebutuhan Jokowi.<br />
Andi mengaku rumah itu dipilih sejak Juli<br />
lalu. Jokowi memerintahkan Andi, Hasto, dan<br />
Rini mencari rumah kontrakan pada 17 Juli<br />
2014. Jokowi mewanti-wanti, rumah yang bakal<br />
dikontrak tidak boleh terlalu mewah dan besar.<br />
Mereka pun menyewa jasa agen properti dan<br />
menyodorkan empat tempat pilihan. Selain rumah<br />
di Jalan Situbondo, tiga pilihan lainnya terletak<br />
di Jalan Panarukan, Jalan Banyumas, dan<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Rumah baru Jokowi sejak cuti<br />
dari Gubernur DKI Jakarta di<br />
Jalan Sawo, Jakarta.<br />
Agung Pambudhy/Detikcom<br />
Jalan Subang. Semuanya di daerah Menteng.<br />
Senin, 21 Juli 2014, sebelum meninjau kapal<br />
pinisi di Sunda Kelapa yang akan dipakai untuk<br />
pidato kemenangan Jokowi-JK setelah pengumuman<br />
hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan<br />
Umum, Jokowi bertandang ke rumah di Jalan<br />
Situbondo. Ia langsung kepincut tanpa melihat<br />
tempat lain yang disiapkan tim transisi.<br />
Rumah seluas 1.000 meter persegi itu tidak<br />
terlalu mewah walau berdiri di tengah hunian<br />
elite jantung Jakarta. Jokowi menyukai gaya arsitektur<br />
rumah tersebut. Teras rumah ditopang<br />
pilar, yang menunjukkan kemegahan arsitektur<br />
kolonial. Namun tata halaman dan garasinya<br />
menunjukkan gaya modern yang ringkas. “Menurut<br />
saya, ini pas. Gayanya juga ada, ada karismanya,”<br />
ujarnya.<br />
Rumah itu milik Trisni Puspitaningtyas, istri<br />
Michael D. Ruslim (almarhum), mantan Presiden<br />
Direktur PT Astra International. Belakangan,<br />
Trisni menggeluti bisnis properti.<br />
Saat ini ia sedang getol mengembangkan<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Ruang tamu di kantor transisi<br />
Jokowi-JK.<br />
bachtiar rifa’i/detikcom<br />
proyek pembangunan kompleks perumahan<br />
di Jalan Delima Jaya, Rempoa, Tangerang Selatan,<br />
bernama Tris Living. Rumah yang dijadikan<br />
kantor tim transisi sebelumnya hendak dijual.<br />
Petugas keamanan kompleks Jalan Situbondo,<br />
Edi, mengungkapkan, rumah Trisni itu<br />
direnovasi sekitar 2007-2008. Trisni merombak<br />
rumah menjadi benar-benar laik huni dengan<br />
perpaduan arsitektur kolonial, modern, dan<br />
Jawa.<br />
Sebelumnya, desain rumah tersebut kurang<br />
menarik. Padahal rumah itu berada di tengah<br />
kompleks milik pengusaha dan purnawirawan<br />
jenderal TNI. Misalnya saja, rumah bernomor<br />
8 merupakan milik sesepuh Kopassus, Alex<br />
Kawilarang. Alex meninggal pada 6 Juni 2000.<br />
“Sekarang rumah itu ditempati istrinya,” ujarnya.<br />
Rumah untuk kantor transisi tersebut berlantai<br />
dua. Memiliki empat kamar tidur, ruang<br />
tamu, ruang tengah, dapur, dan kolam renang.<br />
Sedangkan di lantai dua menyisakan satu<br />
kamar tidur dan ruang tengah. Ruang tamu<br />
dan ruang depan didesain memiliki atap tinggi<br />
sehingga sejuk.<br />
Pada 20 Februari 2013, seorang agen properti<br />
bernama Esther Juminha memasang iklan<br />
penjualan rumah tersebut melalui situs Internet.<br />
Waktu itu rumah tersebut dipatok dengan<br />
harga Rp 85 miliar. Esther mengaku dulu juga<br />
menawarkan sewa atas rumah itu.<br />
“Harga sewa per bulannya Rp 40 juta, itu dua<br />
tahun lalu,” tuturnya.<br />
Penelusuran majalah detik menemukan<br />
informasi bahwa rumah tersebut pernah digunakan<br />
sebagai tempat kebugaran Rumah Yoga<br />
pada Juni 2013. Bahkan grup musik Dialog Dini<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Jokowi<br />
menyewa rumah<br />
buat kantor<br />
transisi untuk<br />
menghindari<br />
penyalahgunaan<br />
fasilitas negara.<br />
Hari juga memanfaatkan rumah itu sebagai<br />
tempat tur promo album pada 13 Juli 2013.<br />
Namun rumah itu sebenarnya tidak asing<br />
bagi Jokowi. Kelompok pendukung bernama<br />
Perempuan Indonesia mendeklarasikan dukungan<br />
kepada Jokowi-JK pada 4 Juli 2014.<br />
Deklarasi ini dimotori oleh tiga perempuan.<br />
Mereka adalah Nita Hanafiah sebagai penyedia<br />
makanan dari Al’s Catering, Virginia Rusli<br />
yang woro-woro kepada beberapa undangan,<br />
dan Trisni sebagai penyedia tempat.<br />
Namun Andi bungkam ketika dimintai konfirmasi.<br />
Ia berkilah pemilik rumah meminta identitasnya<br />
dirahasiakan. Andi hanya memastikan<br />
status rumah itu disewa secara profesional.<br />
“Kami langsung bekerja dengan mengubah<br />
kamar menjadi ruang-ruang kerja. Dan segera<br />
ditandatangani kontraknya sampai November<br />
2014,” kata Andi.<br />
Ia hanya berpikir mengenai pemanfaatan<br />
ruangan rumah sebagai kantor. Untungnya, ia<br />
tidak mengalami kesulitan melakukan penataan.<br />
Dua kamar tidur di dekat ruang tengah<br />
diubah menjadi ruang kerja untuk Jokowi dan<br />
Jusuf Kalla.<br />
Kamar utama di bagian belakang diubah<br />
menjadi ruang rapat. Tapi Jokowi lebih suka<br />
menggelar rapat di teras belakang dekat kolam<br />
renang. “Tempat favoritnya di pinggir kolam.<br />
Dia sukanya outdoor, jadi lebih santai,” ujarnya.<br />
Jokowi memilih menyewa rumah itu agar<br />
tidak dituding menyalahgunakan fasilitas negara.<br />
Kebutuhan operasional selama transisi<br />
merupakan tanggung jawab pasangan caprescawapres<br />
terpilih, tidak ditanggung negara.<br />
Kebiasaan mengontrak rumah dilakukan<br />
Jokowi sejak mengajukan cuti pilpres pada 2<br />
Juni 2014. Saat itu ia keluar dari rumah dinas<br />
Gubernur DKI, Jalan Taman Suropati Nomor 7,<br />
Menteng, Jakarta Pusat, ke Jalan Sawo Nomor<br />
32 di daerah yang sama. Jokowi baru kembali<br />
ketika masa cutinya selesai.<br />
“Dulu kan enggak boleh katanya, kita keluar,<br />
dong. Sekarang sudah boleh, di situ enggak<br />
apa-apa, dong. Kadang di rumah dinas, kadang<br />
di situ. Kita menghindari suara-suara yang<br />
mempertanyakan,” ujar Jokowi.<br />
Sumber majalah detik menyebutkan hingga<br />
kini Jokowi hanya memanfaatkan rumah<br />
dinasnya untuk menerima masyarakat dan<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Teras belakang kantor<br />
transisi yang dekat dengan<br />
kolam renang menjadi<br />
tempat favorit Jokowi untuk<br />
menggelar rapat.<br />
irwan nugroho/detikcom<br />
menggelar acara terkait urusan Pemerintahan<br />
Provinsi DKI Jakarta. Rumah dinas itu dijaga<br />
oleh petugas Pamdal dari Biro Umum Provinsi<br />
DKI Jakarta dan Satuan Polisi Pamong Praja.<br />
“Pertemuan yang digelar belakangan ya seperti<br />
halalbihalal bersama Kapolda Metro Jaya,”<br />
tutur sumber tersebut.<br />
Tercatat, Jokowi sudah dua kali pindah rumah<br />
di daerah Menteng. Tetapi ia sudah mengontrak<br />
tiga rumah di daerah yang sama, yakni<br />
di Jalan Sawo, Jalan Sukabumi Nomor 23 yang<br />
dipakai sebagai posko pemenangan pada masa<br />
kampanye pilpres, dan kini di Jalan Situbondo.<br />
Ia pun setiap hari berlalu lalang di Menteng<br />
untuk urusan pemerintahan DKI Jakarta, tim<br />
transisi, dan koordinasi dengan Ketua Umum<br />
PDIP Megawati Soekarnoputri, yang tinggal di<br />
Jalan Teuku Umar Nomor 27, Menteng. Jokowi<br />
jadi anak Menteng. ■ Isfari Hikmat, Pasti Liberti Mappapa,<br />
Bahtiar Rifai, Monique Shintami | Aryo Bhawono<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Kita berhadapan dengan<br />
bos besar yang targetnya<br />
practical cepat.<br />
Andi Widjajanto<br />
Di teras belakang rumah kantor transisi<br />
Jokowi-JK, Jalan Situbondo Nomor 10,<br />
Menteng, Jakarta Pusat, yang semilir<br />
itu, Joko Widodo berdiskusi tentang<br />
dua masalah internasional yang panas. Yakni<br />
konflik Palestina-Israel dan pendeklarasian Negara<br />
Islam Irak dan Suriah (ISIS) oleh kelompok<br />
radikal bersenjata di Timur Tengah.<br />
Jokowi lantas bertanya kepada tim transisi<br />
yang mengerumuninya, apa yang harus dia<br />
lakukan setelah dilantik menjadi presiden pada<br />
20 Oktober 2014 terkait kedua<br />
masalah itu. “Apakah langsung<br />
menunjuk dubes untuk Palestina?”<br />
tanya Jokowi.<br />
Sejurus kemudian, Jokowi beralih<br />
ke masalah dalam negeri, yakni<br />
soal macetnya jalur Pantura Jawa pada mudik<br />
Lebaran tahun ini. Jokowi menilai kemacetan<br />
terjadi karena infrastruktur kerap tidak siap<br />
menjelang masa mudik. Perbaikan jembatan,<br />
misalnya, baru rampung sehari sebelum hari-H.<br />
“Padahal seharusnya bisa sebulan sebelumnya,”<br />
ucap Gubernur DKI Jakarta ini.<br />
Jokowi lantas meminta tim transisi, yang dipimpin<br />
mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan<br />
Rini Soemarno, mencari solusi agar<br />
kemacetan luar biasa itu bisa diatasi. Selain itu,<br />
angka korban tewas pemudik, yang jumlahnya<br />
tiga kali korban kecelakaan pesawat terbang,<br />
tahun depan ditekan.<br />
Sehari setelah melansir tim transisi pada 4<br />
Agustus 2014, Jokowi memang langsung memancing<br />
timnya untuk bekerja. Sebab, pada 20<br />
Oktober nanti, bila sidang Mahkamah Konstitusi<br />
juga memperkuat keputusan KPU, ia bersama<br />
Jusuf Kalla bakal dilantik menjadi presiden dan<br />
wakil presiden baru. Tersisa waktu kurang dari<br />
80 hari.<br />
Sedangkan jumlah masalah yang akan menyambut<br />
Jokowi-JK bejibun. Di sisi lain, Jokowi<br />
menginginkan problem-problem itu tuntas<br />
dengan kebijakan yang mudah diterapkan dan<br />
diterima masyarakat. “Kita berhadapan dengan<br />
bos besar yang targetnya practical cepat,” ujar<br />
salah satu deputi kantor transisi, Andi Widjajanto,<br />
saat ditemui majalah detik.<br />
Di samping itu, Jokowi-JK mempunyai program-program<br />
yang dijanjikan semasa kampanye<br />
pilpres. Program-program itu, kata Andi,<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Joko Widodo menunjukkan<br />
Kartu Indonesia Sehat dan<br />
Kartu Indonesia Pintar saat<br />
kampanye di Sumatera Utara,<br />
Selasa (10/6).<br />
ANTARA FOTO/Widodo S<br />
juga ditargetkan bisa dieksekusi begitu Jokowi<br />
pindah kantor ke Istana Presiden. “Berat. Kita<br />
memikirkan seluruh kerja pemerintah dalam<br />
waktu yang singkat,” ujarnya.<br />
Sekadar mengingatkan, Jokowi-JK punya<br />
sembilan agenda prioritas yang dikenal sebagai<br />
“nawacita”. Menjelang berakhirnya kampanye,<br />
pasangan ini menelurkan sembilan program<br />
nyata di Bandung, Jawa Barat.<br />
Sembilan program itu adalah penuntasan<br />
remunerasi pegawai negeri sipil, dana Rp 1,4<br />
miliar per desa, subsidi Rp 1 juta per bulan<br />
untuk keluarga prasejahtera, dan kepemilikan<br />
tanah pertanian untuk 4,5 juta keluarga.<br />
Selain itu, perbaikan pasar tradisional, penciptaan<br />
10 juta lapangan pekerjaan baru, Kartu<br />
Indonesia Sehat, dan Kartu Indonesia pintar.<br />
Jokowi-JK juga punya program pembangunan<br />
jalan tol laut.<br />
Namun, menurut Andi, tim transisi akan<br />
merumuskan skala prioritas yang perlu dikerjakan<br />
terlebih dulu oleh Jokowi. Sebagai contoh<br />
subsidi keluarga prasejahtera, Kartu Indonesia<br />
Pintar, dan Kartu Indonesia Sehat. “Program<br />
mercusuar kita tunda dulu,” katanya.<br />
Jokowi mengaku meminta tim transisi merumuskan<br />
kebutuhan ideal jumlah kementerian.<br />
Masalah ini harus diselesaikan paling cepat.<br />
“Agustus ini mesti rampung,” ujarnya.<br />
Mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, ini menekankan<br />
rekomendasi tim transisi tidak bersifat<br />
tunggal, baik terkait kelembagaan maupun<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Jokowi-JK mendaftar capres ke<br />
KPU. Janji kampanye mendorong<br />
Jokowi membentuk kantor<br />
transisi guna membuat blueprint<br />
dan program kerja kabinet.<br />
ANTARA FOTO<br />
kebijakan strategis.<br />
“Produknya berupa<br />
opsi-opsi,” katanya.<br />
Agar lebih fokus,<br />
Jokowi membagi tim<br />
transisi dalam berbagai<br />
deputi. Selain Andi,<br />
tiga deputi lainnya<br />
adalah Anies Baswedan,<br />
Akbar Faizal,<br />
dan Hasto Kristiyanto.<br />
Mereka membawahi<br />
kelompok-kelompok<br />
kerja (pokja).<br />
Menurut Andi, setiap pokja diisi maksimal<br />
lima orang yang berasal dari kalangan profesional.<br />
Masing-masing pokja akan berkantor<br />
di tempat yang berbeda. Rumah transisi akan<br />
menjadi tempat untuk melapor kepada Jokowi.<br />
Selain itu, ada satuan tugas khusus, yang bertugas<br />
mengatur perjalanan (blusukan) Jokowi<br />
ke daerah-daerah untuk mengetahui lebih jauh<br />
masalah yang dihadapi masyarakat. Satgasus<br />
ini dipimpin dua orang, yakni Wahyu Sakti<br />
Trenggono dan putra Megawati Soekarnoputri,<br />
Prananda Prabowo.<br />
Mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafii<br />
Maarif diangkat sebagai penasihat. Sabtu 9<br />
Agustus 2014, mantan Kepala BIN AM Hendropriyono<br />
juga menyusul menjadi penasihat.<br />
Orang-orang yang terlibat dalam kantor transisi<br />
jelas bukan orang baru. Malah sebagian dari<br />
mereka sejak awal terlibat dalam pencalonan<br />
Jokowi sebagai presiden. Mereka lazim disebut<br />
Tim Sebelas.<br />
Tim Sebelas awalnya terdiri atas Rini, Prananda,<br />
Hasto, dan Cornelis Lay. Lalu, Andi diminta<br />
membantu. Berikutnya bergabung pakar-pakar,<br />
seperti Sukardi Rinakit, Jaleswari Pramodawardhani,<br />
dan Ari Dwipayana. “Semua ada di sini<br />
(tim transisi),” ujar Andi.<br />
Menurut Andi, tim bentukan Megawati itu<br />
bekerja sejak April 2013 untuk merumuskan<br />
opsi PDI Perjuangan dalam menghadapi pilpres.<br />
Finalnya pada Desember 2013 ketika Megawati<br />
memutuskan memberi mandat kepada Jokowi<br />
untuk nyapres, yang kemudian diumumkan<br />
pada 14 Maret 2014. Namun Andi membantah<br />
anggapan dirinya, Rini, dan lain-lain sebagai<br />
“orang” Megawati. “Kami jadi orangnya Jokowi,”<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Ribuan peserta mengikuti<br />
ujian seleksi Calon Pegawai<br />
Negeri Sipil (CPNS) di Banda<br />
Aceh, Minggu (3/11/2013).<br />
Penuntasan remunerasi PNS<br />
merupakan salah satu dari<br />
sembilan program nyata<br />
Jokowi-JK.<br />
ANTARA FOTO/Ampelsa<br />
kata Andi.<br />
Mereka terus terlibat sebagai tim kampanye<br />
Jokowi, ditambah Anies dan Akbar. Pakar yang<br />
menjadi mentor Jokowi dalam acara debat<br />
kandidat presiden juga dimasukkan ke tim<br />
transisi, seperti mentor debat kebijakan luar<br />
negeri Rizal Sukma. Selain itu, Direktur Eksekutif<br />
Cyrus Network Andrinof Chaniago, lembaga<br />
survei yang digandeng Jokowi, kerap terlihat di<br />
Situbondo 10.<br />
Tim transisi juga memasukkan pegiat yang<br />
berada di markas relawan JK di Jenggala Center.<br />
Namun, belakangan, muncul pertanyaan dari<br />
partai pengusung Jokowi-JK tentang tidak diikutkannya<br />
mereka dalam tim transisi. Gejolak<br />
itu menyeruak di Partai Kebangkitan Bangsa.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Staf Jokowi berembuk di kantor<br />
transisi<br />
irwan nugroho/majalahdetik<br />
Kader-kader PKB mempertanyakan latar belakang<br />
duduknya beberapa orang di pengurus<br />
teras tim transisi.<br />
Namun Jokowi berjanji akan mengakomodasi<br />
para kader parpol yang kompeten untuk<br />
menjadi punggawa tim transisi. “Kalau sesuai,<br />
seratus pun kita ambil enggak apa-apa,” ucap<br />
Jokowi.<br />
Jokowi mengatakan bukan berarti figur-figur<br />
yang masuk tim transisi berpeluang besar mendapat<br />
tiket calon menteri. Terlebih, tim transisi<br />
bukan wadah untuk menggodok nama-nama<br />
menteri.<br />
“Yang masuk ke tim transisi ini, misalnya<br />
ketua tim kerja pertanian, bukan langsung jadi<br />
tim Kementerian Pertanian. Nanti rebutan jadi<br />
ketua, he-he-he… karena dipikirnya ketua langsung<br />
jadi menteri,” pungkas Jokowi. n Isfari Hikmat,<br />
Monique Shintami, Bahtiar Rifai, Pasti Liberti | Irwan Nugroho<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Jokowi:<br />
Tim Transisi<br />
Bukan Kabinet<br />
Bayangan<br />
“Sekali lagi, kantor transisi ini bukan<br />
menyiapkan kabinet, apalagi sampai<br />
menyiapkan menteri, tidak.”<br />
ari saputra/detikcom<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Ketika kita<br />
masuk, kita bisa<br />
langsung kerja.<br />
Tidak perlu harus<br />
belajar dulu enam<br />
bulan.<br />
ari saputra/detikcom<br />
Calon presiden terpilih, Joko Widodo,<br />
masih sibuk sebagai Gubernur DKI Jakarta<br />
pada Kamis, 7 Agustus lalu. Sejak<br />
pagi hingga pukul 12.00 WIB, Jokowi<br />
menerima sejumlah tamu, di antaranya Dewan<br />
Olimpiade Asia (OCA) dan Komite Olimpiade<br />
Indonesia terkait kepastian DKI Jakarta sebagai<br />
tuan rumah Asian Games XVIII/2018. Setelah<br />
itu, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo<br />
giliran menemui Gubernur hingga pukul<br />
13.00 WIB.<br />
Selain disibukkan oleh aktivitas sebagai Gubernur<br />
Jakarta, kini Jokowi membagi waktunya<br />
ke rumah transisi. Di sinilah Jokowi menggodok<br />
persiapan transisi pemerintahan dari Presiden<br />
Susilo Bambang Yudhoyono kepada dirinya.<br />
Tujuannya, begitu dilantik sebagai presiden dan<br />
wakil presiden, Jokowi-Jusuf Kalla bisa bergerak<br />
cepat melaksanakan program yang dijanjikan<br />
selama kampanye.<br />
Tim transisi yang dibentuk Jokowi sempat<br />
menimbulkan kontroversi. Terlebih hal ini belum<br />
pernah dilakukan oleh presiden-presiden<br />
sebelumnya. Pembentukan tim itu dikritik<br />
kubu Prabowo-Hatta, dan menimbulkan salah<br />
paham dengan partai politik pendukung.<br />
“Ini sebuah tradisi baru yang mungkin juga<br />
banyak yang kaget. Terus terang, partai pun<br />
kaget,” kata Jokowi seusai salat zuhur saat ditemui<br />
majalah detik di ruang kerja gubernur.<br />
Bagaimana pembentukan tim transisi Jokowi?<br />
Apa saja tugas pokoknya? Bagaimana<br />
koordinasinya dengan Presiden SBY?<br />
Berikut ini wawancara Isfari Hikmat, Pasti Liberti<br />
Mappapa, dan Bahtiar Rifai dari majalah<br />
detik dengan Jokowi.<br />
Baru kali ini ada presiden terpilih belum<br />
dilantik sudah membentuk tim transisi.<br />
Bisa diceritakan mengapa Anda membentuk<br />
tim transisi?<br />
Kita ingin menciptakan sebuah tradisi baru<br />
dalam politik Indonesia untuk melancarkan<br />
proses peralihan dari pemerintahan sekarang<br />
menuju pemerintahan yang baru, dari presiden<br />
yang sekarang ke presiden yang baru.<br />
Kemudian yang juga penting, yang kedua,<br />
menyiapkan kelembagaan karena visi-misi dan<br />
gaya kepemimpinan setiap presiden kan berbeda.<br />
Oleh sebab itu, diperlukan sebuah kelembagaan<br />
yang berbeda. Kemudian juga untuk<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Grandyos Zafna/detikcom<br />
Masak saya<br />
setahun<br />
mengerjakan yang<br />
bukan perencanaan<br />
saya, itu yang<br />
saya sampaikan ke<br />
beliau (SBY).<br />
menghilangkan pola-pola politik transaksional,<br />
sehingga kita fokus pada kebijakan.<br />
Jadi (tugasnya) mempersiapkan terbentuknya<br />
pemerintahan yang baru dengan mempersiapkan<br />
kebijakan-kebijakan yang ingin kita kerjakan.<br />
Apakah juga untuk menyiapkan kabinet?<br />
Sekali lagi, kantor transisi ini bukan menyiapkan<br />
kabinet, ndak. Apalagi sampai menyiapkan<br />
menteri, tidak. Tidak ada urusannya dengan<br />
itu. Itu urusannya di kamar yang lain, dan tidak<br />
harus saya sebutkan kamarnya ada di mana.<br />
Sekali lagi saya sampaikan, kabinet itu hak prerogatif<br />
presiden, harus tegas saya sampaikan.<br />
Bagaimana awalnya muncul konsep<br />
membentuk tim transisi?<br />
Saya kira (tim transisi) ini bisa untuk menyiapkan<br />
kerangka kerja kelembagaan, kerangka<br />
kerja kebijakan-kebijakan strategis, mengidentifikasi<br />
persoalan yang ada di kementerian, ini<br />
penting. Sehingga, sewaktu kita masuk, kita<br />
bisa langsung bekerja.<br />
Kita yang baru kan sering tidak siap menghadapi<br />
persoalan dan masalah yang ada. Saya<br />
dulu sewaktu jadi wali kota mengalami itu.<br />
Mestinya (pejabat) yang lama menyampaikan,<br />
ini ada persoalan lama yang sudah selesai, ini<br />
persoalan yang ada, dan ini yang perlu diperbaiki.<br />
Sehingga, ketika kita masuk ke pekerjaan<br />
atau amanah yang baru, kita bisa langsung kerja.<br />
Tidak perlu harus belajar dulu enam bulan,<br />
bahkan ada yang belajar sampai setahun, bener<br />
itu.<br />
Anda sendiri yang mempersiapkan tim<br />
transisi ini?<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Video<br />
Iya, maaf, saya tidak berkonsultasi dengan<br />
partai-partai. Bukan apa-apa, bukan masalah<br />
apa, tapi saya ingin membentuk dulu. Setelah<br />
nanti kita launching, baru kita ingin berbicara<br />
dengan partai, personelnya siapa saja yang<br />
ingin masuk kantor transisi.<br />
Partai pendukung kaget terhadap ide<br />
baru ini?<br />
Ini sebuah tradisi baru yang mungkin juga<br />
banyak yang kaget. Terus terang, partai pun<br />
kaget. Mereka telepon saya, menanyakan<br />
saya kok membentuk kabinet (tapi) mereka<br />
tidak diajak bicara. Saya sampaikan, saya tidak<br />
membentuk kabinet. Kemudian tim transisi<br />
saya suruh muter ke partai untuk menjelaskan<br />
kantor transisi itu apa.<br />
Presiden SBY juga menyiapkan tim<br />
transisi. Sejauh ini, seperti apa komunikasi<br />
dengan tim pemerintahan SBY?<br />
Saat ini belum.<br />
Komunikasi secara informal dengan tim<br />
transisi Presiden SBY apakah sudah dilakukan?<br />
Kalau informal sedikit-sedikit sudah. Tidak<br />
saya sebutkan, sedikit-sedikit sudah, itu saja.<br />
Mungkin nanti yang akan sering kita temui<br />
adalah UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan<br />
dan Pengendalian Pembangunan),<br />
Bappenas, dan yang berkaitan dengan APBN.<br />
Apakah benar bertemu dengan SBY setiap<br />
Jumatan di Cikeas?<br />
(Tertawa). Kita sampaikan, mungkin saya<br />
akan sering mengganggu Bapak berkaitan<br />
dengan transisi ini, tapi kita menghargai proses<br />
(gugatan Prabowo-Hatta) di MK.<br />
Apakah proses gugatan pasangan Pra-<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Video<br />
bowo-Hatta di MK menghambat kerja<br />
transisi?<br />
Jelas, kita kan tidak bisa berhubungan dengan<br />
pemerintahan yang sekarang. Tapi saya kira,<br />
apa pun, kita harus menghormati proses yang<br />
ada di MK.<br />
Apa yang menjadi titik terpenting dalam<br />
proses transisi ini?<br />
Apa pun, nanti APBN 2015 pelaksananya kan<br />
saya, sementara APBN-nya disiapkan sekarang,<br />
ya saya harus ikut, dong. Supaya ada program<br />
yang akan saya kerjakan itu masuk.<br />
Masak saya setahun mengerjakan yang bukan<br />
perencanaan saya, itu yang saya sampaikan<br />
ke beliau (SBY) dan beliau sangat menyambut<br />
baik. Beliau ingin melibatkan kita dalam pembahasan<br />
itu. Tapi karena ada proses di MK itu,<br />
maka terhambat.<br />
Penting sekali presiden yang baru ikut berbicara<br />
di ruang fiskal itu. Sehingga kita nanti bisa,<br />
paling tidak, menjalankan program-program<br />
prioritas, yang cepat bisa kita kerjakan. Kalau<br />
program panjang yang lima tahun atau tiga tahun,<br />
mungkin bisa nanti. Tapi kan kita ingin ada<br />
program yang cepat yang bisa dilaksanakan.<br />
Kalau kita tidak diberi ruang fiskal, tidak ikut<br />
berbicara di dalam APBN, pakai apa nanti saya<br />
melakukannya? Uang dari mana?<br />
Apakah pembahasan anggaran bersama<br />
ini berkaca pada pengalaman saat jadi Gubernur<br />
DKI Jakarta?<br />
Iya, betul, (waktu itu) anggaran sudah berjalan<br />
saya baru masuk (jadi gubernur). Itu juga<br />
pada bulan pertama, kedua, ketiga, saya tidak<br />
bisa berbuat apa-apa karena anggaran sudah<br />
diketok.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Kemarin ada<br />
yang tanya, ini<br />
dibiayai mafia<br />
minyak? Biaya<br />
kayak gitu kok,<br />
kok mengecilkan<br />
saya.<br />
ari saputra/detikcom<br />
Kondisi itu merepotkan pemerintahan<br />
yang baru?<br />
Iya, dong, kelihatan saya jadi tidak ngapangapain.<br />
Kalau saya mengerjakan pun, “Ah, itu<br />
kan bukan punyamu”, repot lagi (tertawa).<br />
Apakah ide transisi ini diterima oleh Presiden<br />
SBY?<br />
Beliau sangat menyambut baik keberadaan<br />
tim transisi ini. Beliau menyampaikan, di pemerintahan<br />
Pak SBY nanti juga akan ada tim yang<br />
sama, sehingga nanti saya akan bertemu dengan<br />
Pak SBY, lalu ada tindak lanjut tim dengan<br />
tim. Proses seperti inilah yang harus menjadi<br />
sebuah tradisi baru.<br />
Pembentukan tim ini seperti apa?<br />
Kita kan ingin kerja cepat, jadi milih cepat.<br />
Sekali lagi, ini personelnya nanti akan bertambah<br />
lagi. Saya paling tidak suka pekerjaan<br />
tungga-tunggu… tungga-tunggu. Saya biasa<br />
cepat memutuskan, itu saja, ingin cepat memutuskan.<br />
Nama-nama yang masuk tim transisi itu<br />
apakah dipilih karena mampu beradaptasi<br />
dengan kecepatan kerja Anda?<br />
Anggapan saya seperti itu.<br />
Mengapa Rini Soemarno dipilih menjadi<br />
kepala staf kantor transisi?<br />
Ibu Rini itu kombinasi, pernah kerja di swasta,<br />
pernah kerja di pemerintahan. Pernah kerja di<br />
korporasi dan pemerintahan itu kombinasi bagus.<br />
Kalau Pak Andi (Widjajanto) kan akademisi.<br />
Artinya, belum pernah merasakan pemerintahan,<br />
belum pernah merasakan swasta. Pak Anies (Baswedan)<br />
sama, Pak Hasto (Kristiyanto) pernah di<br />
politiknya saja. Jadi kombinasi itu penting.<br />
Bukan karena Rini dekat dengan Mega?<br />
(Tertawa) Dekat dengan saya iya.<br />
Pembiayaan tim transisi dan kantornya<br />
ini dari mana?<br />
Pembiayaan dari partai, dari saya. Saya<br />
ditanya biayanya dari mana, dipikir saya tidak<br />
punya uang? Saya dikit-dikit ya adalah,<br />
sedikit-dikit ya ada, sebagai gubernur ya dikit-dikit<br />
ada, sebagai pengusaha juga adalah.<br />
Pak JK juga punya banyak, partai juga ada<br />
sedikit-sedikit.<br />
Partai yang sudah menyumbang dari<br />
mana saja?<br />
Yang jelas dari PDIP dan NasDem, nanti yang<br />
lain berikutnya. Sedikit-dikitlah sumbangannya.<br />
Kamu jangan berpikir menyumbang itu bermiliar-miliar.<br />
Hanya dua bulan, itu untuk apa.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Video<br />
Paling kalau ada yang datang ikut dengan tim,<br />
katakanlah uang transpor, narasumber kalau<br />
ada narasumber.<br />
Kemarin ada yang tanya, ini dibiayai mafia<br />
minyak? (Tertawa) Biaya kayak gitu kok, kok<br />
mengecilkan saya. Dipikir kita tidak bisa membayar<br />
biaya-biaya yang kecil seperti itu, saya<br />
masih sangguplah.<br />
Hasil tim transisi seperti apa nantinya?<br />
Nanti produknya yang disampaikan kepada<br />
saya itu opsi-opsi, bukan mendikte pada satu<br />
lo, ya. Ini ada opsi satu, opsi dua, opsi tiga,<br />
kelembagaan juga sama (ada opsinya). Bukan<br />
menentukan lo, saya tidak mau. Apalagi hal<br />
yang berkaitan dengan kebijakan strategis, program<br />
prioritas.<br />
Saya yang menentukan opsi-opsinya. Sudah<br />
saya sampaikan kepada tim bahwa produk<br />
itu berupa opsi-opsi. Artinya, opsi itu nanti<br />
diserahkan kepada presiden untuk diputuskan<br />
jadi kebijakan. Kalau tidak opsi, kan nanti jadi<br />
menentukan, saya tidak mau. Tapi saya juga<br />
minta jangan sampai berlembar-lembar, satu<br />
lembar saja, maksimal dua lembar. Setiap tim<br />
kerja itu jadi jangan rumit-rumit, dua lembar<br />
cukup, harus dibiasakan gitu dong.<br />
Pola kerja tim transisi ini akan seperti<br />
apa?<br />
Ya, nanti akan ada tim kerja. Artinya, misalnya<br />
hal yang berkaitan dengan pertanian, dengan<br />
pangan, akan dikerjakan oleh tim kerja pertanian<br />
dan pangan. Hal yang berkaitan dengan minyak,<br />
batu bara, mineral akan dikerjakan oleh<br />
tim kerja energi.<br />
Itu nanti akan melibatkan banyak orang, ada<br />
relawan, akademisi, pelaku, pakar, semua nanti<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
fokus<br />
Kantor tim transisi, Jalan<br />
Situbondo Nomor 10, Menteng,<br />
Jakarta Pusat.<br />
Grandyos Zafna/detikcom<br />
di situ memberikan masukan.<br />
Tim kerja nanti yang saya inginkan banyak,<br />
ada pelaku. Misalnya masalah pertanian dan<br />
pangan, petaninya nanti ada juga di situ. Orang<br />
yang bekerja berkaitan dengan pupuk juga ada<br />
di situ. Kita ingin yang konkret sajalah, kita<br />
tidak ingin naik ke langit-langit yang tinggi, kita<br />
nginjak tanah sajalah.<br />
Akademisi, praktisi, pelaku, (nanti) yang banyak<br />
pelaku.<br />
Saya sampaikan, yang masuk tim transisi<br />
ini, misalnya ketua tim kerja pertanian, bukan<br />
langsung jadi menteri pertanian. Nanti rebutan<br />
jadi ketua (tertawa). Sebab, dipikir ketua<br />
tim kerja pertanian langsung jadi Menteri<br />
Pertanian. Ndak, saya sampaikan, ini tidak<br />
ada hubungannya dengan kabinet. Personelnya<br />
juga tidak ada hubungannya, ini bukan<br />
kabinet bayangan.<br />
Seperti apa posisi dan peranan partai<br />
pendukung dalam tim transisi ini?<br />
Silakan kalau memang mempunyai personel<br />
yang punya kemampuan di bidang-bidang<br />
yang kita siapkan, sebanyak-banyaknya<br />
(disodorkan) tidak jadi masalah. Tapi jangan<br />
memaksa-maksa dong kalau tidak sesuai.<br />
Kalau kamu punya dan sesuai, seratus pun<br />
kita ambil tidak apa-apa. Harus mulai berpikir<br />
seperti itu, bukan penjatahan, saya tidak<br />
mau penjatahan. ■<br />
Isfari Hikmat, Pasti Liberti Mappapa, Bahtiar Rifai<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
Kolom<br />
Tim Transisi &<br />
Kabinet Jokowi<br />
Hasil kerja tim transisi akan memberikan kesan<br />
awal kepada publik, apakah Jokowi serius dengan<br />
janjinya untuk membentuk kabinet kerja.<br />
Oleh: Djayadi Hanan<br />
Biodata<br />
Nama:<br />
Djayadi Hanan<br />
Tempat/Tanggal Lahir:<br />
Palembang, Sumatera Selatan, 29<br />
Januari 1972<br />
Istri: Dr Isabella<br />
Keberadaan tim transisi merupakan hal biasa dalam peralihan<br />
dari satu administrasi pemerintahan ke pemerintahan berikutnya.<br />
Tapi, di Indonesia, hal itu sesuatu yang baru. Adalah presiden terpilih<br />
Joko Widodo (Jokowi) yang mengumumkan tim transisinya.<br />
Dalam konteks Indonesia kini dan Jokowi, tim bermakna khusus karena ada<br />
kebutuhan untuk menyiapkan arsitektur kabinet yang tidak hanya memenuhi<br />
persyaratan konstitusional, tapi juga kapasitas dari sisi substantif, efektif dan<br />
efisien dari sisi manajerial, sekaligus akomodatif dan kuat dari sisi politik.<br />
Hasil kerja tim transisi akan memberikan kesan awal kepada publik, apakah<br />
Jokowi cukup serius dengan janjinya untuk membentuk kabinet yang berorientasi<br />
kerja.<br />
Di sisi lain, Jokowi memerlukan dukungan politik yang memadai melalui<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
Kolom<br />
Anak<br />
1. Hanin<br />
2. Malia<br />
3. Syami<br />
Pendidikan:<br />
n Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu<br />
Politik Universitas Sriwijaya, Palembang,<br />
1990-1995<br />
n Pascasarjana Universitas Gadjah<br />
Mada, Yogyakarta, 1996-1999<br />
n Pascasarjana Jurusan Hubungan<br />
Internasional, Ohio University,<br />
Amerika Serikat, 2001-2003<br />
n Program Doktor Ilmu Politik, Ohio<br />
University, Amerika Serikat, 2007-<br />
2012<br />
Pekerjaan :<br />
n Dosen Universitas Paramadina,<br />
Jakarta, 1996 hingga sekarang<br />
n Peneliti pada Pusat Studi Otonomi<br />
Daerah, Kementerian Dalam<br />
Negeri, 1999-2000<br />
n Graduate research assistant di Ohio<br />
University, Center for International<br />
koalisi di DPR agar agenda pemerintahan mendapat dukungan cukup di<br />
lembaga legislatif. Koalisi tidak dapat dihindari karena sistem kepartaian di<br />
DPR, yang terbangun dari hasil pemilu legislatif April lalu, adalah sistem<br />
multipartai yang terfragmentasi.<br />
Tim transisi dituntut membantu Jokowi membentuk kabinet idaman: cakap<br />
dan cepat bekerja sekaligus didukung kekuatan mayoritas di lembaga<br />
legislatif. Ada sejumlah pendekatan yang dapat dilakukan tim transisi untuk<br />
memenuhi tuntutan ini.<br />
Prioritas dan Struktur<br />
Arsitektur kabinet yang terbangun haruslah berdasarkan kebutuhan untuk<br />
merealisasi program-program dan agenda-agenda yang menjadi prioritas<br />
pemerintahan Jokowi. Jadi ia bukan semata-mata untuk memenuhi tugas<br />
rutin pemerintahan atau mengisi pos-pos kabinet yang selama ini secara<br />
tradisi telah tersedia.<br />
Tugas pertama tim transisi adalah menerjemahkan visi-misi dan program<br />
yang telah dijanjikan Jokowi selama kampanye. Sebagai contoh, prioritas<br />
pada reformasi sistem pendidikan (terkait gagasan revolusi mental), pembangunan<br />
infrastruktur, penyediaan layanan kesehatan untuk semua, dan<br />
sebagainya.<br />
Sejumlah prioritas ini lalu diterjemahkan menjadi pos-pos kementerian<br />
bila memang diperlukan kementerian untuk merealisasinya. Kementerian<br />
yang menjalankan langsung prioritas utama agenda pemerintahan haruslah<br />
berada langsung di bawah kontrol presiden dan/atau wakil presiden. Ini untuk<br />
memastikan kemungkinan adanya dualisme komando kalau menterinya<br />
nanti berasal dari partai politik.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
Kolom<br />
Studies, Amerika Serikat, 2001-<br />
2003<br />
n Peneliti senior The National Democratic<br />
Institute for International<br />
Affairs-Indonesia, 2004-2006<br />
n Direktur Riset Universitas Paramadina,<br />
2006-2007<br />
n Direktur Riset Saiful Mujani<br />
Research & Consulting, 2013 hingga<br />
sekarang<br />
Buku dan<br />
Karya Ilmiah :<br />
n Menakar Presidensialisme Multi<br />
Partai: Upaya Mencari Format<br />
Hubungan Eksekutif-Legislatif yang<br />
Stabil dan Dinamis di Indonesia,<br />
Mizan, Maret 2014<br />
n “Kaum Muda dalam Pemilu 2014”,<br />
Kompas, 2014<br />
n “Indeks Demokrasi dan Jokowi”,<br />
Koran Tempo, November 2013<br />
n “Korupsi dalam Sistem Demokrasi”,<br />
Kompas, Agustus 2013<br />
Setelah prioritas agenda ditetapkan, barulah tim transisi dapat berpikir mengenai<br />
struktur kabinet. Keleluasaan cukup tersedia di sini. Undang-Undang<br />
Kementerian Negara memberi kesempatan kepada presiden terpilih untuk<br />
menyusun kabinet sampai maksimal berjumlah 34 pos.<br />
Hasil kajian dari Lembaga Administrasi Negara (LAN, 2013), misalnya, menyarankan<br />
sebaiknya jumlah maksimal semua kementerian ada di kisaran<br />
21-27 pos. Rekomendasi ini disimpulkan setelah tim kajian dari LAN mempertimbangkan<br />
aspek-aspek teknokratik maupun realitas politik. Masukan<br />
seperti dari LAN ini jelas belum memasukkan prioritas utama agenda pemerintahan<br />
Jokowi secara spesifik. Tugas tim transisilah untuk memadukannya,<br />
juga dengan masukan dari kelompok-kelompok masyarakat lainnya, sehingga<br />
Majalah detik 14 - 20 juli 2014
Kolom<br />
n “Nurcholish Madjid and Democratic<br />
Consolidation in Indonesia”,<br />
Jurnal Titik Temu, Juli 2013<br />
n “Presidensialisasi Partai Politik”,<br />
Kompas, April 2013<br />
n “Mengevaluasi Sistem Presidensial”,<br />
Republika, Mei 2012<br />
n Dan lain-lain<br />
Pengalaman Organisasi :<br />
n Ketua Umum Pengurus Pusat<br />
Pelajar Islam Indonesia, 1998-2000<br />
n Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam,<br />
1989-2000<br />
n Sekretaris Jenderal Alumni Pelajar<br />
Islam Indonesia, 2011-2015<br />
diperoleh rekomendasi untuk presiden terpilih.<br />
Tim transisi juga dapat mengambil sejumlah pos kementerian sebagai<br />
prioritas dari segi struktur. Mengingat posisi strategisnya, sejumlah pos,<br />
seperti Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian<br />
Dalam Negeri, sebaiknya berada langsung di bawah kontrol presiden, tidak<br />
diserahkan kepada menteri dari partai politik.<br />
Menentukan Kriteria<br />
Realitas politik yang ada tidak memungkinkan presiden terpilih untuk sama<br />
sekali mengabaikan akomodasi politik bagi partai-partai pendukung koalisi.<br />
Namun tuntutan publik, yang juga dijadikan janji Jokowi serta diamini oleh<br />
partai-partai politik, adalah bahwa profesionalisme kabinet menjadi syarat<br />
yang tak bisa ditawar. Tantangannya adalah bagaimana mencari orang-orang<br />
profesional dan kompeten, baik dari partai maupun nonpartai politik.<br />
Titik temunya adalah kriteria menteri, seperti mau bekerja, antikorupsi, terbukti<br />
dan mampu hidup sederhana, memiliki kompetensi dan pengalaman<br />
profesional di bidang yang akan ditempati, dan sebagainya. Semua calon<br />
menteri harus diseleksi dengan menggunakan kriteria tersebut. Calon dari<br />
partai politik maupun nonpartai politik, proses dan kriteria seleksinya harus<br />
sama. Kabinet profesional atau kabinet kerja dapat terbangun melalui cara<br />
ini.<br />
Pendekatan lain yang dapat dilakukan adalah dengan membagi kuota<br />
untuk pos-pos menteri dari partai dan dari nonpartai. Prinsipnya, proporsi<br />
untuk menteri nonpartai harus lebih banyak. Misalnya tim transisi merekomendasikan<br />
60 persen kabinet diisi orang nonpartai dan 40 persen dari<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
Kolom<br />
kalangan partai politik. Proporsi yang 40 persen dibicarakan dengan partaipartai<br />
pendukung koalisi, berapa pun jumlah partai tersebut.<br />
Menyiapkan Strategi Implementasi<br />
Tim transisi harus terbuka untuk terus-menerus berkomunikasi dan menerima<br />
masukan dari publik. Di sisi lain, berhubungan dengan partai politik,<br />
tugas presiden dan wakil presiden terpilihlah untuk melakukannya.<br />
Tim transisi harus membantu Jokowi menyiapkan model memelihara dan<br />
membangun dukungan publik secara terus-menerus selama masa pemerintahan<br />
lima tahun mendatang. Mungkin tim transisi dapat mengeksplorasi<br />
dan menyiapkan model “blusukan nasional”, yang dapat mempercepat laju<br />
pelaksanaan agenda-agenda pemerintahan.<br />
Selain itu, tim transisi dapat mempersiapkan tim lembaga kepresidenan<br />
yang lebih solid. Salah satu tugas pokok tim lembaga kepresidenan adalah<br />
memastikan tersedianya dukungan politik secara terus-menerus di lembaga<br />
legislatif. Mungkin wakil presiden atau orang lain (semacam chief of staff )<br />
dapat difungsikan menjadi jembatan penghubung antara presiden dan lembaga<br />
legislatif. Tim lembaga kepresidenan ini bergerak tidak hanya di kalangan<br />
partai pendukung koalisi, tapi juga ke semua anggota legislatif walaupun<br />
berasal dari partai nonkoalisi.<br />
Dengan sejumlah langkah tersebut, tim transisi dapat membantu Jokowi<br />
membangun kabinet yang kuat tidak hanya secara substantif, tapi juga efektif<br />
secara politik. n<br />
Majalah Majalah detik 11 detik - 1711 agustus - 17 agustus 2014 2014
kesehatan<br />
Waswas<br />
Eb<br />
la<br />
Sebanyak 932 orang<br />
meninggal akibat ebola.<br />
Wabah terbesar sejak<br />
ditemukannya virus itu<br />
pada 1976. Mungkinkah<br />
sampai ke Indonesia?<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
kesehatan<br />
Kepala Badan Penelitian dan<br />
Pengembangan Kesehatan<br />
Kementerian Kesehatan Profesor<br />
Tjandra Yoga Aditama<br />
depkes<br />
Kementerian Kesehatan memasang<br />
status “waspada” untuk<br />
virus ebola, meskipun hingga kini kemungkinan<br />
virus paling mematikan<br />
itu sampai ke Indonesia masih dibilang kecil.<br />
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan<br />
Kesehatan Kementerian Kesehatan Profesor<br />
Tjandra Yoga Aditama mengatakan ebola<br />
menular melalui kontak langsung dengan<br />
darah, bukan udara.<br />
“Jadi penularan melalui penerbangan<br />
komersial relatif kecil,” kata Tjandra.<br />
Apalagi, kata Tjandra, Indonesia<br />
tidak memiliki penerbangan langsung<br />
dari negara-negara yang saat<br />
ini terjangkit ebola, yakni Sierra<br />
Leone, Liberia, dan Guinea.<br />
Penerbangan langsung ke negaranegara<br />
itu hanya terdapat di 39 bandara<br />
internasional di 35 negara. Semuanya berada<br />
di Afrika, Eropa, dan Amerika Serikat.<br />
Tidak ada satu pun penerbangan ke<br />
Asia. “Tapi tetap perlu diikuti perkembangan<br />
yang ada dan tetap waspada,”<br />
ujar Tjandra.<br />
Hal senada diungkapkan Ketua Perhimpunan<br />
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia<br />
Cabang Jakarta Raya, dr. Ari Fahrial Syam. Jadi<br />
dia berharap masyarakat tidak perlu takut.<br />
Ari mengatakan virus ebola hanya menular<br />
melalui kontak langsung dengan darah atau<br />
feses penderita. Sedangkan penerbangan dari<br />
Afrika Barat ke Indonesia mesti transit di beberapa<br />
negara.<br />
Infeksi virus ebola biasanya juga berlangsung<br />
cepat, sehingga akan terdeteksi di negara sebelum<br />
masuk Indonesia. “Orang yang terkena<br />
ebola tidak boleh meninggalkan wilayah itu,”<br />
kata Ari.<br />
Meski begitu, Menteri Kesehatan Nafsiah<br />
Mboi tetap menyiapkan berbagai langkah<br />
antisipasi. Salah satunya dengan menyiapkan<br />
laboratorium untuk mengidentifikasi infeksi<br />
virus ebola.<br />
“Bagaimanapun, Indonesia harus waspada.<br />
Laboratorium sudah disiagakan. Artinya, bila<br />
ada gejala, langsung diobservasi,” ujar Nafsiah<br />
baru-baru ini di kantornya, Jalan H.R. Rasuna<br />
Said, Jakarta.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
kesehatan<br />
Virus ebola disebut paling mematikan karena<br />
hampir selalu berujung pada kematian. Hanya<br />
dalam hitungan hari virus ini akan menyebar<br />
dalam darah dan melumpuhkan sistem kekebalan<br />
tubuh.<br />
Data World Health Organization menyebut,<br />
hampir 90 persen kasus penyakit yang disebabkan<br />
oleh virus ini berujung pada kematian.<br />
Hingga kini belum ada obat dan vaksin ampuh<br />
untuk melawannya.<br />
Akhir Juli lalu, CNN melaporkan, beberapa<br />
tahun lalu National Institutes of Health Amerika<br />
Serikat menjalankan suatu uji klinis vaksin<br />
ebola.<br />
September mendatang, tim baru akan melakukan<br />
percobaan vaksinasi pada manusia. Hasilnya<br />
mungkin baru akan dipublikasikan pada<br />
Januari 2015.<br />
Sementara itu, uji klinis vaksin virus ebola<br />
pada hewan telah memperoleh beberapa hasil.<br />
Namun hingga kini suntikan vaksin dalam tahap<br />
percobaan kepada pasien belum disetujui.<br />
Gejala yang timbul saat seseorang terkena<br />
penyakit ini mirip seperti gejala penyakit tropis<br />
lainnya. Demam sangat tinggi mirip demam<br />
berdarah, sehingga diagnosis pada tahap awal<br />
sering keliru.<br />
Tahap berikutnya juga ditandai dengan muntah,<br />
diare, ruam, dan gangguan fungsi ginjal<br />
serta hati. Untuk beberapa kasus juga terjadi<br />
perdarahan internal maupun eksternal, seperti<br />
dari hidung atau urine.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
kesehatan<br />
Pernah Masuk Asia<br />
Meski banyak ahli menyebut kemungkinan<br />
virus ebola masuk Indonesia sangat kecil,<br />
faktanya, salah satu spesies virus genus ebola<br />
pernah masuk kawasan Asia.<br />
Setidaknya ada lima spesies virus<br />
genus ebola, yakni Bundibugyo<br />
ebolavirus (BDBV),<br />
Zaire ebolavirus (EBOV),<br />
Reston ebolavirus<br />
(RESTV), Sudan ebolavirus<br />
(SUDV), dan<br />
Tai Forest ebolavirus<br />
(TAFV).<br />
Spesies virus<br />
yang menewaskan<br />
ratusan orang di<br />
Afrika bagian barat<br />
adalah genus BDBV,<br />
EBOV, dan SUDV. Sedangkan<br />
spesies ebola yang masuk ke Asia<br />
adalah RESTV.<br />
Genus RESTV ditemukan dan mewabah di<br />
Filipina pada 1980-an dan 1990-an. Virus ini<br />
tidak menyerang manusia, melainkan monyet<br />
jenis macaque monkeys.<br />
Sementara itu, di Tiongkok, ebola jenis yang<br />
sama ditemukan pada babi. Data kedua negara<br />
menyebutkan pekerja yang bersentuhan langsung<br />
dengan hewan terinfeksi ternyata juga<br />
kemasukan virus yang sama.<br />
Manusia yang terkena virus ebola RESTV<br />
tidak memperlihatkan gejala apa pun alias<br />
sehat-sehat saja. Namun, menurut Tjandra,<br />
masih diperlukan penelitian lebih lanjut.<br />
“Khususnya terkait daya tahan tubuh rendah,<br />
gangguan imunologis, anak-anak, wanita<br />
hamil, dan lain-lain,” kata Tjandra. n<br />
MELISA MAILOA | KEN yunita | CNN | AFP<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
kesehatan<br />
Penyebaran Virus Ebola<br />
Jarum yang<br />
tidak steril<br />
Penularan di<br />
rumah sakit<br />
Kontak dengan<br />
penderita<br />
Sakit kepala<br />
Demam<br />
Perdarahan dari mata,<br />
hidung, dan mulut<br />
Muntah<br />
Faring dan paru-paru:<br />
Cegukan<br />
Sakit Tenggorokan<br />
Kesulitan bernapas<br />
Kesulitan menelan<br />
Gangguan Hati<br />
dan ginjal<br />
Nyeri otot<br />
Kelelahan<br />
Ruam<br />
Diare<br />
Perdarahan<br />
luar dan dalam<br />
Gejala<br />
Tahap Awal<br />
Stadium Lanjut<br />
Virus ebola<br />
sumber: WHO<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
wisata<br />
Menyelami Dunia<br />
HARRY POTTER<br />
di Osaka<br />
Alohomora!, wahana Harry Potter di Osaka<br />
dibuka sekitar sebulan lalu. Penggemar<br />
fanatik rasanya wajib ke sana.<br />
foto-foto: universal studio japan<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
wisata<br />
Jalan-jalan di Desa Hogsmeade<br />
seperti murid-murid Hogwarts<br />
sambil menikmati segelas butterbeer?<br />
Silakan datang ke Osaka. Belum lama<br />
ini, Universal Studio Jepang membuka wahana<br />
bertema Harry Potter.<br />
Wahana semacam ini sebenarnya lebih dulu<br />
ada di Universal Studio Florida pada 2010. Jadi<br />
ini adalah wahana Harry Potter kedua yang<br />
dimiliki Universal Studio.<br />
Wahana bernama The Wizarding World of<br />
Harry Potter ini sudah lama ditunggu-tunggu<br />
para penggemar fanatik cerita penyihir karya<br />
penulis Inggris J.K. Rowling itu, termasuk penggemar<br />
di Indonesia.<br />
Para penggemar Harry Potter yang tinggal<br />
di kawasan Asia kini tak perlu berlama-lama<br />
terbang lebih dari 25 jam ke Florida, Amerika<br />
Serikat. Cukup pergi ke Osaka, Jepang, yang<br />
hanya butuh delapan jam penerbangan.<br />
Wahana Harry Potter di Osaka punya banyak<br />
kesamaan dengan wahana di Orlando,<br />
Florida. Termasuk bangunan Hogwarts School<br />
of Witchcraft dan Wizardry.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
wisata<br />
Di arena sekolah ini, pengunjung akan menemukan<br />
wahana khusus Harry Potter and<br />
the Forbidden Journey, simulasi terbang penuh<br />
efek spesial.<br />
Kesenangan tentu belum lengkap tanpa tur<br />
ke dalam kastil. Silakan berjalan-jalan di dalam.<br />
Pengunjung akan menemukan berbagai ruangan<br />
Hogwarts yang sering disebut di buku dan<br />
film.<br />
Sebut saja ruangan penuh foto yang dapat<br />
bergerak dan berbicara, kantor Dumbledore<br />
yang misterius, hingga ruang kelas Defence<br />
against the Dark Arts yang seram.<br />
Ada juga ruang santai anak-anak Gryffindor,<br />
yang terlihat lebih santai, serta Room of Requirement<br />
dengan segala tumpukan barang tak<br />
beraturan.<br />
Silakan mampir juga ke The Three Broomsticks.<br />
Dalam buku maupun film, bar milik Madam<br />
Rosmerta ini merupakan tempat favorit<br />
para guru Hogwarts berkumpul.<br />
Ingin sesuatu yang agak menantang? Silakan<br />
mencoba Flight of Hippogriff, sebuah coaster<br />
kecil tak jauh dari pondok Hagrid. Dalam cerita,<br />
Hippogriff adalah kuda bersayap berkepala<br />
elang.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
wisata<br />
Dan yang ini sama sekali tak boleh dilewatkan:<br />
berkunjung ke Hogsmeade, desa yang selalu<br />
dikunjungi anak-anak Hogwarts saat ingin<br />
bersantai.<br />
Jangan lupa mencicip butterbeer yang sangat<br />
disukai murid-murid penyihir. Anak-anak juga<br />
boleh minum, lo, karena minuman ini tidak<br />
mengandung alkohol.<br />
Pengunjung akan menyaksikan beberapa<br />
toko yang diceritakan oleh Rowling, di antaranya<br />
pembuat tongkat Ollivander. Di sini<br />
pengunjung bisa memilih tongkat sihir yang<br />
dikehendaki.<br />
Beberapa suvenir khas Harry Potter juga bisa<br />
didapatkan di desa kecil ini, termasuk seragam<br />
sekolah Hogwarts yang serba hitam itu. Wah,<br />
lucu ya….<br />
Ada juga Honeydukes, tempat menjual permen<br />
sihir yang terkenal, seperti Bertie Bott’s<br />
Every Flavor Beans, permen sihir berbagai<br />
macam rasa, termasuk rasa setan dan rasa<br />
muntah. Berani coba?<br />
Pengunjung juga bisa membeli dan mencicip<br />
cokelat Kodok yang fenomenal. Bisa juga dibawa<br />
pulang untuk oleh-oleh. Rasanya? Hmm,<br />
silakan coba sendiri.<br />
Meski mirip wahana di Orlando, wahana<br />
Harry Potter di Osaka punya beberapa fitur<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
wisata<br />
taman yang berbeda, antara lain Black Lake Hogwarts di luar<br />
kastil Hogwarts.<br />
Dalam cerita Harry Potter, danau hitam ini dihuni oleh para<br />
putri duyung dan menjadi salah satu tempat ujian Turnamen<br />
Triwizard yang sangat menantang.<br />
Pengunjung wahana juga bisa melihat burung hantu berkeliaran<br />
bebas di sekitar wahana. Hal ini juga tidak bisa ditemukan di<br />
wahana Harry Potter di Orlando.<br />
Lokasi wahana Harry Potter ini mudah sekali dijangkau dengan<br />
kereta. Dari Kota Osaka, silakan menuju stasiun terdekat<br />
Universal Studio Jepang, JR Universal City.<br />
Sebaiknya cek waktu beroperasi Universal Studio Jepang di<br />
situs resminya. Arena bermain atau tempat wisata di Jepang<br />
biasanya berkaitan dengan hari-hari besar atau musim.<br />
Tiket yang diberlakukan saat ini adalah 6.980 yen atau sekitar<br />
Rp 800 ribu untuk dewasa dan 4.880 yen atau Rp 560 ribu untuk<br />
anak-anak usia 4-11 tahun. n Universal Studio jAPAn | Ken Yunita<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
kuliner<br />
SLURP! Lezatnya<br />
Sup Sehat<br />
hasan alhabshy<br />
Semua<br />
orang tentu pernah<br />
menyantap<br />
sup. Tapi bagaimana<br />
dengan sup<br />
yang satu ini?<br />
Hmm, hangathangat<br />
sehat.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
kuliner<br />
Cuaca Jakarta sedang tak<br />
menentu. Dari panas tak<br />
terkira mendadak berubah<br />
jadi mendung dan hujan deras.<br />
Kondisi ini sering membuat<br />
tubuh menjadi meriang alias<br />
tak enak badan.<br />
Nah, pada saat-saat seperti itu, biasanya<br />
kepingin makan yang hangat-hangat, kan?<br />
Coba saja mampir ke salah satu restoran di<br />
Senayan City, Jakarta, yang satu ini. Dijamin,<br />
badan yang meriang menjadi baikan.<br />
Restoran itu bernama The Soup Spoon. Seperti<br />
namanya, tempat ini memang menawarkan<br />
menu sup sebagai hidangan andalan. Sup jadi<br />
makanan utama? Hmm, rasanya wajib dicoba.<br />
Saya sendiri mengenal The Soup Spoon dari<br />
cuitan seorang teman di Twitter. Tempatnya<br />
agak nyempil di lantai dasar. Tapi, tenang saja,<br />
resto ini mudah dicari, apalagi kalau bertanya<br />
kepada petugas satpam atau mbak-mbak di<br />
bagian informasi ya, he-he-he….<br />
Dekorasi The Soup Spoon apik dan minimalis.<br />
Dominasi warna cokelat dari ornamen<br />
berbahan dasar kayu juga meninggalkan kesan<br />
homey yang cukup kental. Di dalam resto, ada<br />
satu deret etalase kaca berisi berbagai macam<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
kuliner<br />
roti dan kue.<br />
Di balik etalasenya, kokikoki<br />
sedang meracik sup untuk<br />
dihidangkan. Konsep resto ini open<br />
kitchen, jadi pengunjung bisa dengan<br />
lapang mata melihat bagaimana para koki<br />
bekerja.<br />
Ada sofa memanjang di sudut kanan dan<br />
kiri ruangan. Saya sebelumnya ingin duduk di<br />
sofa yang terlihat nyaman itu. Sayang, ada yang<br />
lebih dulu menempati, dua pasang muda-mudi<br />
yang asyik bercengkerama.<br />
Akhirnya saya duduk di jajaran meja<br />
makan dan kursi kayu yang berada di tengah<br />
ruangan. Seorang pelayan wanita yang ramah<br />
membawakan satu lembar daftar menu sebesar<br />
satu halaman koran.<br />
Karena ukurannya yang tak biasa, saya agak<br />
kerepotan membolak-balik lembarannya.<br />
Akhirnya saya memilih bertanya kepada<br />
si pelayan tentang menu apa yang paling<br />
direkomendasikan di resto ini.<br />
Ada empat cara untuk menikmati beragam<br />
variasi sup di sini. Ternyata ada banyak<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
kuliner<br />
Dominasi cokelat<br />
ornamen berbahan dasar<br />
kayu meninggalkan kesan<br />
homey.<br />
penyajian yang bisa dipilih untuk menyantap<br />
aneka sup yang ditawarkan.<br />
Ada cara konvensional dengan mangkuk,<br />
bread bowl (mangkuk dari roti), crusty pot pie<br />
(sup di dalam pot ditutup dengan crusty pie),<br />
atau sup dengan nasi dan telur. Menggoda, ya?<br />
Akhirnya saya memesan Simon and Garfunkel<br />
Chicken and Mushroom Ragout dengan bread<br />
bowl seharga Rp 57 ribu. Sedangkan teman<br />
saya memilih Velvety Mushroom Stroganoff<br />
seharga Rp 43 ribu.<br />
Untuk minumannya, saya mencoba Zesty<br />
Herbal Peppermint Infusion with Lychee Jello<br />
(Rp 36 ribu), sedangkan teman saya memesan<br />
Refreshing Berries Infused Tea with Lychee,<br />
Black Tea, Raspberries, Strawberries, Cherries<br />
and Redcurrants (Rp 36 ribu).<br />
Dari hasil cakap-cakap dengan pelayan tadi,<br />
saya tahu sup-sup di sini menggunakan bahanbahan<br />
alami yang segar, bernutrisi, serta rendah<br />
kalori. The Spoon Soup juga mengganti MSG<br />
dengan bumbu-bumbu rempah.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
kuliner<br />
Nah, sekarang saatnya saya membuktikan<br />
kelezatan Simon and Garfunkel Chicken and<br />
Mushroom Ragout yang telah dihidangkan di<br />
meja. Penampakannya berupa mangkuk dari<br />
roti.<br />
Setelah saya buka tutup rotinya, barulah<br />
terlihat wujud sup yang berwarna oranye.<br />
Tampak irisan kentang, wortel, dan ayam<br />
menyembul di permukaan sup. Satu sendok<br />
sup langsung saya tandaskan ke dalam mulut.<br />
Supnya masih hangat, rasanya mirip saus<br />
tomat untuk spaghetti, tapi tidak sekuat saus<br />
bolognaise. Tutupan mangkuk yang terbuat<br />
dari roti saya sobek dan saya cocolkan ke<br />
dalam sup.<br />
Kuah sup yang terserap ke dalam roti<br />
menjadi lebih gurih dan terasa nikmat. Di<br />
dalam sup juga ada jamur shitake dan enoki<br />
serta penne, yang sayangnya dimasak terlalu<br />
lembek.<br />
Isinya sangat banyak. Jangankan<br />
menghabiskan mangkuk rotinya, supnya saja<br />
sudah cukup membuat saya kekenyangan.<br />
Pantas saja sup di sini bisa jadi makanan<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
kuliner<br />
utama.<br />
Saya juga mencicipi Velvety Mushroom<br />
Stroganoff pesanan teman. Tampilannya<br />
sederhana, semangkuk sup berwarna cokelat<br />
keabu-abuan. Di samping mangkuknya<br />
juga disediakan sebuah roti bundar sebagai<br />
pendamping.<br />
Sup mushroom yang dibuat dari macammacam<br />
jamur yang diblender, dengan tekstur<br />
creamy yang kental. Saya pikir rasanya akan<br />
seasin dan segurih mushroom soup di restoran<br />
lain.<br />
Ternyata saya salah besar. Rasa asinnya<br />
tidak terlalu pekat karena semua menu yang<br />
dihidangkan di sini rendah lemak dan garam.<br />
Awalnya saya merasa agak hambar, tetapi<br />
lama-kelamaan saya jadi suka.<br />
Isi sup pesanan teman saya ini juga<br />
berlimpah. Jamurnya banyak banget dan yang<br />
penting rasanya enak! Makin nikmat dimakan<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
kuliner<br />
bersama rotinya.<br />
Dua minuman pesanan kami<br />
berdua, Zesty Herbal Peppermint<br />
dan Refreshing Berries, sama-sama<br />
terbuat dari campuran teh, jelly, dan<br />
buah leci. Bedanya, Zesty Herbal<br />
Peppermint terasa lebih menyegarkan<br />
dengan adanya daun mint.<br />
Sedangkan Refreshing Berries lebih<br />
didominasi beragam rasa buah berantioksidan<br />
tinggi. Semakin banyak menyedot tehnya,<br />
rasa dari masing-masing komponen akan<br />
semakin menempel di tenggorokan.<br />
Sebagai penutup dua hidangan sup sehat<br />
dan lezat, saya memesan Salted Caramel<br />
Chocolate Soup seharga Rp 33 ribu. Menu<br />
ini terdiri atas lapisan chocolate mousse,<br />
beberapa potong wafer, dan karamel dalam<br />
toples sedang.<br />
Di atas chocolate soup-nya ditaburi popped<br />
corn yang gurih dan manis. Saya tidak<br />
berhenti memuji rasa dessert yang satu ini.<br />
Coba bayangkan campuran cokelat, karamel,<br />
dengan wafer. Sungguh makanan penutup<br />
yang sempurna. n Melisa Mailoa | Ken Yunita<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
ekonomi<br />
cegah subsidi jebol<br />
mengulur<br />
premium<br />
Sampai Akhir<br />
Tahun<br />
Pemerintah membatasi penjualan<br />
solar dan bensin Premium.<br />
Pengurangan kuota<br />
bersamaan dengan<br />
penambahan<br />
kendaraan menjadi<br />
penyebabnya.<br />
BBM<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
ekonomi<br />
cegah subsidi jebol<br />
Antrean kendaraan pribadi di<br />
Pelabuhan Merak menjelang<br />
Lebaran. Populasi sepeda<br />
motor dan mobil yang<br />
meningkat tajam membuat<br />
bensin bersubsidi cepat<br />
terkuras.<br />
Grandyos Zafna/detikcom<br />
ZICO Daniel Saragih membawa Daihatsu<br />
Feroza lamanya masuk ke tempat<br />
istirahat di kilometer 19 jalan tol Jakarta-Cikampek.<br />
Jarum penunjuk bahan<br />
bakar minyak sudah mendekati “E” dan ia tidak<br />
mau mogok di tengah jalan bebas hambatan<br />
itu.<br />
Jadi ia segera membawa mobilnya mendekati<br />
pompa bensin. Namun, ia kaget saat tahu pompa<br />
bensin di kawasan Tambun, Bekasi, itu tidak<br />
lagi menjual bensin Premium. Petugas pompa<br />
bensin memberi tahu, sejak sehari sebelumnya,<br />
Rabu, 6 Agustus, Premium tidak lagi dijual di<br />
pompa bensin di jalan tol. Ia berusaha memahami<br />
larangan itu. “Kan yang datang di rest area<br />
jalan tol kebanyakan menengah ke atas,’’ kata<br />
wirausahawan konstruksi ini.<br />
Larangan penjualan Premium di pompa bensin<br />
jalan tol ini menjadi salah satu cara pemerintah<br />
mengerem laju konsumsi BBM bersubsidi.<br />
Langkah lain adalah melarang ratusan pompa<br />
bensin menjual solar pada malam hari dan<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
ekonomi<br />
cegah subsidi jebol<br />
Langkah<br />
pembatasan ini<br />
bisa menekan<br />
kelebihan<br />
kuota sebesar 2<br />
juta kiloliter.<br />
Menteri Keuangan M. Chatib Basri.<br />
rachman/detikcom<br />
menghapus penjualan solar di Jakarta Pusat.<br />
Pemerintah mengambil langkah ini agar kuota<br />
BBM bersubsidi—bensin Premium dan solar—sebanyak<br />
46 juta kiloliter tidak terlampaui.<br />
Pemerintah menyebut salah satu penyebab<br />
kuota bisa tertembus adalah bertambahnya<br />
sepeda motor dan mobil. Menteri Energi dan<br />
Sumber Daya Mineral Jero Wacik menyebutkan<br />
tahun ini ada pertambahan 7 juta sepeda<br />
motor dan 1,2 juta mobil baru, yang sebagian<br />
besar menenggak BBM bersubsidi.<br />
Faktor lain adalah langkah pemerintah mengurangi<br />
kuota. Dalam APBN 2014, semula<br />
kuota BBM bersubsidi dijatah 48 juta kiloliter.<br />
Tapi, dalam APBN Perubahan, kuota dikurangi<br />
2 juta kiloliter. Alasannya? “Untuk menekan<br />
laju impor BBM,” kata Jero. Angka impor<br />
BBM harus dipangkas karena defisit transaksi<br />
berjalan—istilah ekonomi yang menunjukkan<br />
uang yang keluar lebih banyak daripada yang<br />
masuk—mencapai 4,4 persen terhadap Produk<br />
Domestik Bruto. Angka setinggi ini membuat<br />
Indonesia rentan tertular jika terjadi krisis<br />
ekonomi. Pemerintah ingin defisit ini hanya<br />
3 persen dari PDB. Itu sebabnya, kuota BBM<br />
bersubsidi dipotong.<br />
Pemotongan kuota juga diambil untuk<br />
mengurangi defisit anggaran, yang semula<br />
ditetapkan 1,69 persen, tidak melebar sampai 3<br />
persen terhadap PDB.<br />
Dengan berbagai alasan itu, pemerintah<br />
membatasi bensin Premium dan solar. Menurut<br />
hitung-hitungan pemerintah, langkah pembatasan<br />
ini bisa menekan kelebihan kuota sebesar<br />
2 juta kiloliter. ‘’(Karena) rapat kerja dengan<br />
Badan Anggaran DPR memutuskan maksimum<br />
volume BBM bersubsidi 46 juta kiloliter, tidak<br />
bisa lebih dari itu,’’ ujar Menteri Keuangan M.<br />
Chatib Basri.<br />
Ketakutan kuota terlewati ini semakin besar<br />
karena konsumsi BBM bersubsidi selama Januari-Juli<br />
2014 mencemaskan. Selama tujuh bulan<br />
pertama, kuota solar sudah terpakai 60 persen<br />
dan Premium sudah 58 persen. Jika tidak ada<br />
langkah pembatasan, dicemaskan kuota solar<br />
bakal habis pada November dan Premium pada<br />
19 Desember. “Kalau tidak berbuat apa-apa,<br />
pada 20 Desember hingga 31 Desember tidak<br />
ada pasokan BBM bersubsidi,’’ kata Jero.<br />
Sebelum langkah pembatasan ini, pemerin-<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
ekonomi<br />
cegah subsidi jebol<br />
Pompa bensin di kawasan<br />
Cikini, Jakarta Pusat. Di<br />
kawasan itu, solar tidak lagi<br />
diperdagangkan.<br />
Lamhot Aritonang/detikcom<br />
Tap/klik untuk berkomentar<br />
tah sudah mencoba mengutak-atik soal subsidi<br />
BBM ini. Pembatasan secara elektronik, misalnya<br />
pemasangan pita RFID pada kendaraan,<br />
tidak dijalankan.<br />
Cara termudah—menaikkan harga, apalagi<br />
melepasnya berdasarkan harga pasar—agaknya<br />
sangat ditakuti pemerintah. Menteri Koordinator<br />
Perekonomian Chairul Tanjung menuturkan,<br />
menaikkan harga BBM bersubsidi merupakan<br />
keputusan yang tidak populer dan menimbulkan<br />
gejolak politik.<br />
Karena itu, menurut pria yang biasa dipanggil<br />
CT itu, cara yang paling tepat adalah mengurangi<br />
konsumsi. ‘’Saya juga akan berdialog dengan presiden<br />
dan wakil presiden definitif setelah putusan<br />
MK pada 22 Agustus nanti tentang bagaimana<br />
pengurangan konsumsi BBM bersubsidi ini bisa<br />
dilakukan,” ujarnya. n HANS HENRICUS B.S. aron<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
ekonomi<br />
cegah subsidi jebol<br />
Puasa Solar<br />
di Malam Hari<br />
Pemerintah mulai membatasi solar dengan menghapus penjualannya di<br />
Jakarta Pusat dan melarang penjualannya pada malam hari<br />
di sejumlah wilayah.<br />
foto: Grandyos Zafna/detikcom<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
ekonomi<br />
cegah subsidi jebol<br />
Polisi menjelaskan pembatasan<br />
solar kepada pengemudi truk<br />
di pompa bensin di Nganjuk,<br />
Jawa Timur, Selasa (5/8). Polisi<br />
ikut mengawasi pompa bensin<br />
setelah solar dilarang dijual<br />
pada malam hari di pompa<br />
bensin itu.<br />
Rudi Mulya/ANTARA<br />
KEHIDUPAN Metro Mini<br />
P05 itu hanya berputar-putar<br />
di sekitar Jalan Suprapto-Mardani-Cempaka<br />
Putih, Jakarta<br />
Pusat. Penumpang didapat di<br />
jalan-jalan kampung di sekitar Cempaka Putih<br />
itu. Begitu pula saat bus tersebut membutuhkan<br />
bahan bakar, cukup membeli solar di pompa<br />
bensin dekat pool di kawasan Pangkalan Asem.<br />
Tapi ritme kehidupan Metro Mini ini sedikit<br />
terganggu sejak bulan ini. Reliyus Pangaribuan,<br />
salah satu sopirnya, terpaksa setiap hari membawa<br />
Metro Mini itu ke kawasan Jalan Pemuda,<br />
Jakarta Timur, dalam kondisi tanpa penumpang.<br />
Butuh setidaknya sejam perjalanan ke pompa<br />
bensin di sana, antre, dan kembali ke habitatnya<br />
di sekitar Suprapto-Mardani.<br />
Nilai rupiah waktu satu jam yang terbuang ini<br />
terbilang lumayan. “Hilang waktu hanya untuk<br />
mengisi solar sama dengan rugi Rp 100-200<br />
ribu,” ujar pria yang sudah lima tahun menjadi<br />
sopir Metro Mini itu.<br />
Reliyus dan Metro Mini 05 yang ia kendarai<br />
memang menjadi salah satu korban pembatasan<br />
bahan bakar minyak bersubsidi yang<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
ekonomi<br />
cegah subsidi jebol<br />
Vice President Corporate<br />
Communication Pertamina<br />
Ali Mundakir<br />
ari saputra/detikcom<br />
dilakukan pemerintah. BPH Migas, badan yang<br />
mengatur penjualan BBM bersubsidi, cemas<br />
kuota BBM bersubsidi sebesar 46 juta kiloliter<br />
bakal tidak cukup sampai Desember.<br />
Karena itu, BPH Migas melakukan pembatasan.<br />
Pembatasan pertama, solar—BBM diesel<br />
yang bersubsidi—tidak lagi dijual di Jakarta Pusat<br />
mulai awal bulan ini. Kalaupun ada, BBM<br />
ini berkategori nonsubsidi, yakni Solar Dex,<br />
yang harganya kira-kira dua kali lipat dari<br />
solar. Larangan ini yang membuat Metro<br />
Mini 05 terpaksa keluar dari habitatnya<br />
di Jakarta Pusat dan terpaksa “bersilaturahmi”<br />
ke pompa bensin di Jalan Pemuda<br />
untuk mengisi solar.<br />
Langkah lain adalah melarang penjualan<br />
solar pada malam hari—mulai pukul 20.00<br />
sampai 08.00—di sebagian wilayah Indonesia.<br />
Vice President Corporate Communication<br />
Pertamina Ali Mundakir menyatakan,<br />
perusahaannya sudah memetakan sekitar<br />
2.000 pompa bensin di Jawa, Sumatera,<br />
Kalimantan, dan Bali yang<br />
hanya bisa menjual solar pada<br />
siang hari.<br />
Tapi kemudian organisasi pengusaha transportasi<br />
Organda melayangkan protes. Mereka<br />
bakal kesulitan beroperasi jika larangan ini<br />
diberlakukan. Memang agak susah membayangkan<br />
nantinya bus malam terpaksa berjalan<br />
siang hari agar tetap bisa mengkonsumsi solar.<br />
Akhirnya Pertamina mengendurkan larangan<br />
ini. Mereka mengurangi jumlah pompa bensin<br />
yang dilarang menjual solar dari sekitar 2.000<br />
BPH Migas cemas kuota<br />
BBM bersubsidi sebesar<br />
46 juta kiloliter bakal<br />
tidak cukup sampai<br />
Desember.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
ekonomi<br />
cegah subsidi jebol<br />
Sejumlah nelayan menata<br />
jeriken saat antre mengisi<br />
solar di Pelabuhan Jongor,<br />
Tegal, Jawa Tengah, Selasa<br />
(5/8). Jatah solar untuk pompa<br />
bensin itu ikut dikurangi.<br />
Oky Lukmansyah/ ANTARA<br />
buah menjadi hanya 529 buah. “(Ini) setelah<br />
mendengarkan keluhan dan masukan dari Organda<br />
dan pengusaha,” kata Ali.<br />
BPH Migas sudah berusaha menenangkan<br />
Organda. “Semua konsumen yang menurut<br />
aturan mendapat solar subsidi tetap dapat, sudah<br />
kita jaga agar angkutan publik tetap dapat<br />
solar bersubsidi,” ujar Ibrahim Hasyim, anggota<br />
komite BPH Migas.<br />
Tapi pengusaha angkutan tetap tidak yakin.<br />
Larangan solar di Jakarta Pusat, misalnya,<br />
membuat Organda mengirim surat kepada<br />
BPH Migas. Mereka minta agar solar dikucurkan<br />
kembali di Jakarta Pusat. “Menurut kami,<br />
tidak tepat sasaran larangan itu diterapkan bagi<br />
solar bersubsidi karena menyangkut angkutan<br />
umum yang melayani masyarakat,” kata Andriansyah<br />
Y.P., Sekretaris Jenderal Organda.<br />
Meski bus dari Jakarta Pusat bisa melipir ke<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
ekonomi<br />
cegah subsidi jebol<br />
Petugas mengisi bahan bakar<br />
minyak diesel nonsubsidi—<br />
dijual Pertamina dengan<br />
merek Solar Dex—di<br />
Makassar, Sulawesi Selatan.<br />
Harga bahan bakar minyak<br />
diesel nonsubsidi ini lebih<br />
dari dua kali lipat dari solar<br />
bersubsidi Pertamina.<br />
Yusran Uccang/ANTARA<br />
wilayah sekitarnya untuk membeli solar, mereka<br />
rugi waktu, seperti Metro Mini O5. Organda<br />
memperkirakan bus akan memakan 3 jam untuk<br />
mencari pompa bensin yang menjual solar<br />
bersubsidi.<br />
Waktu tempuh tersebut sudah memperhitungkan<br />
macet di jalan dan antrean di pompa<br />
bensin. Selama jangka waktu itu, sopir bisa kehilangan<br />
pendapatan Rp 250-300 ribu. “Makanya<br />
kami menolak kebijakan larangan menjual solar<br />
bersubsidi karena mengganggu pelayanan jasa<br />
angkutan umum,” ujar Safruan Sinungan, Ketua<br />
Organda DKI Jakarta. n Hans Henricus B.S. Aron<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
ekonomi<br />
cegah subsidi jebol<br />
Selalu Jebol<br />
Pemerintah dan DPR selalu membuat target kuota subsidi<br />
bahan bakar minyak dalam APBN. Tapi setiap kali<br />
pula subsidi jebol. Pemakaian lebih tinggi ketimbang<br />
kuota. Hal ini sudah berjalan beberapa tahun terakhir.<br />
Pada November 2012, misalnya, Pertamina meminta tambahan<br />
bahan bakar minyak bersubsidi 1,2 juta kiloliter agar<br />
cukup sampai akhir tahun. Padahal, dua bu lan sebelumnya,<br />
kuota sudah dinaikkan 4 juta kiloliter karena kekurangan<br />
itu dan membutuhkan dana Rp 15-16 triliun.<br />
Naskah: Nur Khoiri<br />
Juta<br />
Kiloliter<br />
60<br />
50<br />
40<br />
30<br />
20<br />
10<br />
0<br />
55<br />
45<br />
35<br />
25<br />
15<br />
5<br />
50<br />
42<br />
45<br />
30 30<br />
46<br />
37 37 37 40<br />
2009 2010 2011 2012 2013<br />
Kuota<br />
Realisasi<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
ekonomi<br />
Inflasi<br />
Cara<br />
Inflasi<br />
Selamat<br />
Lewati<br />
Inflasi<br />
Inflasi<br />
Masa<br />
Gawat<br />
Inflasi bulan Juni dan sekitar Lebaran<br />
tahun ini relatif rendah dibanding<br />
tahun-tahun sebelumnya. Bagaimana<br />
pemerintah menekan kenaikan harga?<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
ekonomi<br />
Pedagang cabai di Pasar<br />
Senen sedang melayani<br />
pembeli. Harga cabai<br />
menjelang Hari Raya<br />
tahun ini tidak setinggi<br />
tahun-tahun sebelumnya.<br />
Agung Pambudhy/Detikcom<br />
ZULAEHA menenteng tiga kantong<br />
plastik berisi dua kilogram cabai rawit<br />
yang ia beli di Pasar Rumput. Ia cukup<br />
senang. Keluarga besarnya biasa berkumpul<br />
di rumahnya, di kawasan Manggarai,<br />
setiap Lebaran. Ia mesti menyiapkan segala<br />
macam masakan, dan, jika tanpa cabai, tidak<br />
terbayangkan bagaimana nanti suasananya.<br />
Ibu rumah tangga berusia 46 tahun itu senang<br />
karena harga cabai sekarang jauh lebih<br />
murah daripada tahun lalu yang di atas Rp 60<br />
ribu per kilogram. “Tadi saya beli satu kilonya<br />
Rp 25 ribu,” katanya.<br />
Di Pasar Rumput, seperti di wilayah Indonesia<br />
lain, harga cabai memang tidak banyak<br />
melompat seperti tahun lalu. Harga bergerak<br />
di kisaran Rp 20-25 ribu per kilogram. “Sekarang<br />
rasanya harga cabai tidak akan sampai seperti<br />
tahun lalu,” kata Edo Warsi, Kepala Pasar Rumput,<br />
pada Kamis, 24 Juli.<br />
Rendahnya harga cabai ini menjadi salah satu<br />
penyebab rendahnya kenaikan harga selama<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
ekonomi<br />
Petani memanen cabai<br />
rawit di Pesantren, Kediri,<br />
Jawa Timur. Sentra<br />
penghasil cabai ini sempat<br />
diganggu letusan Gunung<br />
Kelud, tapi produksinya<br />
sekarang sudah pulih.<br />
Rudi Mulya/ANTARA FOTO<br />
bulan Juni-Juli. Pada bulan Juni tahun ini, inflasi<br />
hanya 0,43 persen, angka terendah dalam lima<br />
tahun terakhir. Padahal saat bulan Juni biasanya<br />
harga melonjak dikarenakan tahun ajaran baru,<br />
yang membuat orang tua membelanjakan banyak<br />
uang.<br />
“Stabilitas harga inilah yang mengakibatkan<br />
rendahnya tingkat inflasi di bulan Juni kemarin<br />
dan juga diprediksikan rendah untuk bulan Juli,”<br />
kata Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi,<br />
beberapa hari sebelum Badan Pusat<br />
Statistik melaporkan angka inflasi bulan Juli.<br />
Kenaikan harga pada bulan Juli cukup gawat<br />
karena itu adalah bulan saat Lebaran datang.<br />
Secara tradisional, bulan saat Lebaran tiba<br />
adalah waktu saat inflasi melonjak. Ternyata<br />
BPS melaporkan inflasi bulan Juli juga cukup<br />
rendah, 0,93 persen atau terendah dibanding<br />
bulan-bulan saat Lebaran dalam empat tahun<br />
terakhir.<br />
Pemerintah menyatakan angka inflasi tahun<br />
ini cukup rendah karena sejumlah langkah.<br />
Jurus ini mulai dari pengetatan moneter, pengawasan<br />
distribusi dan pasokan makanan oleh<br />
Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan,<br />
serta sikap pedagang yang tidak ambil<br />
untung berlebihan. “Kombinasi dari ketiga hal<br />
itu relatif bisa menjaga stabilitas harga pangan,”<br />
kata Menteri Koordinator Perekonomian<br />
Chairul Tanjung.<br />
Pengawasan distribusi Kementerian Perdagangan,<br />
misalnya, menggunakan taktik sedikit<br />
berbeda pada tahun ini dibanding tahun-tahun<br />
sebelumnya. “Dulu, kita menghitungnya dua<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
ekonomi<br />
Menteri Perekonomian<br />
Chairul Tanjung melakukan<br />
peninjauan harga sembako<br />
di Pasar Kramat Jati,<br />
Jakarta.<br />
Detikcom/Rachman Heryanto<br />
bulan sebelum hari raya (untuk antisipasi harga).<br />
Tahun ini, kita menghitungnya dua bulan<br />
sebelum tanggal 1 Ramadan,” kata Bayu. “Jadi<br />
kita majukan.”<br />
Hal inilah yang kemudian membuat pemerintah<br />
lebih sigap mengambil kebijakan-kebijakan<br />
yang dapat menjaga harga. Antisipasi lebih dini<br />
ini ditambah sedikit faktor “kebetulan”. “(Tahun<br />
ini) kebetulan pas panen,” kata Bayu.<br />
Harga cabai, misalnya, memang tidak melonjak<br />
karena banyaknya pasokan di pasar karena pas<br />
panen raya. Yusni Emilia Harahap, Direktur Jenderal<br />
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian<br />
Kementerian Pertanian, mengatakan panen raya<br />
kemungkinan muncul karena para petani mengantisipasi<br />
harga cabai yang biasanya melejit saat<br />
Lebaran. Jadi mereka ramai-ramai menanam.<br />
“Barangkali petani berharap,” katanya.<br />
Faktor lain adalah meletusnya Gunung Kelud<br />
pada Februari lalu. Letusan gunung itu merusak<br />
ladang di sentra produksi cabai di Jawa Timur<br />
dan Jawa Tengah. “Ini memberi sinyal bagi petani<br />
untuk menanam di luar sentra produksi,”<br />
ucap Bayu.<br />
Para petani di luar sentra cabai itu ramai-ramai<br />
menanam karena berhitung produksi dari<br />
wilayah sekitar Kelud akan berkurang. Tapi itu<br />
tidak terjadi. Wilayah sekitar Kelud tetap tinggi<br />
produksi cabainya. “Malah (akhirnya) jadi lebih<br />
subur di sentra-sentra produksi,” ucap Bayu<br />
melanjutkan.<br />
Selain cabai, harga beras juga sedang rendah.<br />
“Kita baru saja selesai panen padi di Indonesia,”<br />
kata Bayu. “Beras stabil, gula juga stabil. Kita<br />
sudah masuk musim giling sekarang.”<br />
Kementerian Perdagangan juga sangat intensif<br />
berkoordinasi dengan Kementerian Pertani-<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
ekonomi<br />
an. “Menteri kami hampir setiap minggu bertemu<br />
untuk sarapan dan berbicara bersama.<br />
Sekarang juga sudah ada usaha menggabungkan<br />
sistem online kedua Kementerian,” ucap<br />
Bayu. Kerja sama ini juga dipuji oleh Chairul.<br />
“(Stabilitas ini) berkat kerja sama yang sangat<br />
baik dari Kementan dan Kemendag.”<br />
Setelah masa gawat inflasi karena musim<br />
tahun ajaran baru dan Lebaran lewat, pemerintah<br />
sudah berhitung harga bakal turun—alias<br />
deflasi—dalam dua bulan ke depan. ■<br />
HANS henrICUS B.S. ARON | ARIE RISWANDY<br />
Masa<br />
Gawat<br />
Itu<br />
Setiap bulan Juni, harga<br />
barang melonjak. Setiap<br />
Lebaran, harga di pasar<br />
melejit. Itu sebabnya<br />
menjinakkan inflasi pada<br />
bulan Juni dan sekitar<br />
Lebaran—yang tahun ini<br />
jatuh pada bulan Juli—<br />
menjadi tantangan berat<br />
bagi pemerintah.<br />
Inflasi (%)<br />
4,0<br />
Inflasi Lebaran<br />
3,5<br />
3<br />
3,0<br />
2,5<br />
5<br />
2,0<br />
1,5<br />
1,0<br />
4 2 1<br />
0,5<br />
0,0<br />
-0,5<br />
-1,0<br />
Maret April Mei Juni Juli Agustus<br />
Bulan<br />
2010 2011 2012 2013 2014<br />
1<br />
2<br />
31 Agustus Lebaran 2011<br />
19 Agustus Lebaran 2012<br />
3<br />
4<br />
8 Agustus Lebaran 2013<br />
28 Juli Lebaran 2014<br />
5<br />
21 Juni 2013 Harga bensin<br />
premium naik, inflasi melejit<br />
sampai di atas 3 persen.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
isnis<br />
Gambar Seram<br />
Bukan Basa-basi<br />
Bungkus rokok mulai dipasangi gambar seram untuk<br />
mengendalikan kenaikan produksi. Dampaknya mungkin<br />
baru terasa dalam jangka panjang.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
isnis<br />
Aksi teatrikal advokasi publik<br />
bertajuk "Indonesia Harus<br />
Melek Bahaya Merokok"<br />
digelar di salah satu pusat<br />
perbelanjaan di Jakarta,<br />
Selasa (24/06).<br />
Grandyos Zafna/detikcom<br />
SOFYAN Syair sudah merokok sejak<br />
1965, saat ia baru duduk di bangku<br />
SMA. Sekarang, pensiunan pegawai<br />
Kementerian Keuangan itu setiap<br />
hari mengeluarkan Rp 13.500 untuk sebungkus<br />
rokok kretek yang ia nikmati. Kebiasaan setengah<br />
abad yang sudah ia jalani ini membuatnya<br />
merasa ada yang hilang jika tidak ada rokok di<br />
dekatnya. “Rokok sudah menjadi bagian dari<br />
rutinitas,” ujarnya.<br />
Itu sebabnya, saat sekarang bungkus rokoknya<br />
diberi gambar seram—seperti gambar<br />
orang yang merokok dengan asap mengepul<br />
dan simbol bahaya berupa gambar tengkorak<br />
dengan dua tulang yang bersilang—tidak membuat<br />
kebiasaan merokoknya surut. “Gambar<br />
seram itu tidak ada pengaruhnya,” katanya.<br />
Sejak akhir Juni, pemerintah sudah mewajibkan<br />
pabrik rokok memasang gambar seram<br />
di kemasan. Dengan masa transisi tiga bulan,<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
isnis<br />
Pekerja di pabrik rokok di<br />
Kudus sedang melinting rokok<br />
kretek nonfilter.<br />
Andreas Fitri Atmoko/ANTARA FOTO<br />
pada akhir Agustus ini semua bungkus rokok<br />
di pasar harus sudah dengan kemasan baru<br />
yang seram itu. Peraturan ini sendiri diteken<br />
pada 2012, sehingga industri rokok semestinya<br />
sudah bersiap selama dua tahun.<br />
“Produk rokok yang belum memiliki peringatan<br />
bergambar ditarik dan diganti dengan<br />
produk rokok yang sudah memiliki peringatan<br />
bahaya melalui gambar,” ujar Menteri Koordinator<br />
Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono.<br />
Langkah ini dilakukan pemerintah untuk menyeimbangkan<br />
antara ancaman kesehatan bagi<br />
perokok dan ancaman berkurangnya pajak<br />
dari industri sigaret. Direktur Industri Minuman<br />
dan Tembakau Kementerian Perindustrian,<br />
Faiz Achmad, mengatakan tahun lalu produksi<br />
rokok Indonesia mencapai 342 miliar batang<br />
dan rata-rata naik sekitar 5 persen setiap tahun.<br />
Pemerintah mengambil sejumlah langkah<br />
agar pertumbuhannya berkurang, termasuk<br />
memasang gambar seram ini. “Mungkin nanti<br />
kita buat kenaikannya rata-rata antara 3 persen<br />
sampai 4 persen per tahun,” kata Faiz.<br />
Tapi langkah lain tidak hanya memasang<br />
gambar seram. Mungkin nantinya cukai juga dinaikkan.<br />
Angka cukai ini masih dibahas dengan<br />
Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan.<br />
Dengan menaikkan cukai, harga bakal ikut naik<br />
dan diharapkan konsumsi rokok berkurang.<br />
Bagi industri rokok sendiri, efek bagi bisnis<br />
mereka belum pasti. Salah satu produsen rokok<br />
yang besar, HM Sampoerna, tidak berani berspekulasi<br />
bahwa gambar itu tidak berpengaruh<br />
pada perokok atau sebaliknya, bakal berpengaruh.<br />
Elvira Lianita, Head of Regulatory Affairs,<br />
International Trade, and Communications<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
isnis<br />
Rokok di toko-toko sudah<br />
dipasangi gambar seram<br />
sekarang.<br />
Rachman/detikcom<br />
Sampoerna, mengatakan bahwa ia tidak bisa<br />
berspekulasi apakah akan berpengaruh atau<br />
tidak. “Kami sepenuhnya mematuhi PP (peraturan<br />
pemerintah) yang berlaku,” kata Elvira.<br />
Sedangkan Muhaimin Mufti, Ketua Umum<br />
Gabungan Pengusaha Rokok Putih, memperkirakan<br />
gambar ini tidak akan banyak berpengaruh<br />
dalam jangka pendek. “Dampak dari kebijakan<br />
memasang gambar seram terhadap produksi<br />
rokok sifatnya jangka panjang, misalnya setelah<br />
10 tahun berlaku baru terasa,” katanya.<br />
Asosiasi pengusaha rokok juga belum mendapat<br />
laporan adanya produsen yang gulung<br />
tikar akibat kebijakan tersebut. Sampai saat ini<br />
produsen rokok tetap berproduksi dan memasarkan<br />
produk dengan kemasan yang baru.<br />
Tapi, bagi perokok kawakan, seperti Sofyan,<br />
agaknya gambar seram itu tidak berpengaruh.<br />
Kebiasaan setengah abad memang susah disingkirkan.<br />
■ Hans Henricus B.S. Aron<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
selingan<br />
Boikot Israel<br />
Perilaku rezim Israel<br />
yang di luar batas<br />
terhadap bangsa<br />
Palestina akhirnya<br />
mendapat perlawanan terbuka<br />
dari banyak pihak. Sebagian<br />
selebritas dunia, yang biasanya<br />
menghindari politik internasional,<br />
unjuk suara. Bukan cuma<br />
lewat media sosial, mereka<br />
juga melayangkan surat terbuka.<br />
Beberapa negara Barat,<br />
yang selama ini menjadi sekutu<br />
utama, juga membatalkan kontrak<br />
penjualan senjata hingga<br />
menarik investasi mereka. Satu<br />
kata yang diserukan: boikot!<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
selingan<br />
Boikot Produk<br />
Embargo<br />
&Senjata Israel<br />
Gereja Amerika menarik Investasi di tiga<br />
perusahaan Israel. Desmond Tutu Menyebut<br />
rezim Israel mirip apartheid.<br />
Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014
selingan<br />
Alat-alat berat buatan<br />
Caterpillar dan Volvo tengah<br />
meratakan rumah-rumah warga<br />
Palestina di Gaza.<br />
reuters<br />
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte<br />
bergegas menuju ruang konferensi<br />
pers yang telah dipenuhi wartawan<br />
awal Januari lalu. Ia menjelaskan tentang<br />
keberatan pemerintah Israel atas tindakan<br />
perusahaan pengelola dana pensiun asal<br />
Belanda, Pension Fund for Care and Well-Being<br />
(PGGM), yang menarik dananya di lima bank<br />
Israel. Penarikan dana itu menyusul tindakan<br />
tentara Israel yang menyerbu wilayah Palestina,<br />
Gaza, dan Tepi Barat. “Keputusan PGGM<br />
adalah keinginan dan hak perusahaan itu, dan<br />
tidak terkait dengan pemerintah Belanda,”<br />
ucapnya serius seperti dilansir AFP dan laman<br />
Al-Arabiya.<br />
Bukan hanya itu. Rutte juga menegaskan<br />
sikap pemerintahnya terhadap aksi boikot dunia<br />
internasional dan aksi agresi militer Israel.<br />
“Kami menentang boikot dan sanksi (terhadap<br />
Israel),” ujarnya. “Namun kami juga menentang<br />
permukiman (Israel di wilayah Palestina).”<br />
Perusahaan Belanda memang bebas melakukan<br />
bisnis dengan mitranya di Israel, termasuk<br />
yang beroperasi di wilayah pendudukan di<br />
Palestina. “Tetapi kami tidak akan mendukungnya,”<br />
Rutte menegaskan.<br />
Sebelumnya, perusahaan pengelolaan dan<br />
produksi air asal Negeri Kincir Angin itu menghentikan<br />
kongsinya dengan perusahaan Israel.<br />
Alasannya, perusahaan produsen air Israel itu<br />
telah memasok kebutuhan air ke sejumlah wilayah<br />
pendudukan, yakni wilayah Palestina yang<br />
dikuasai Israel. Padahal proses pendudukan wi-<br />
Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014
selingan<br />
Rachel Corrie<br />
guardian<br />
layah itu dilakukan Israel dengan<br />
cara-cara brutal.<br />
Aksi perusahaan Belanda itu<br />
kontan memicu amarah pemerintah<br />
Israel. Duta Besar Belanda<br />
di Tel Aviv, ibu kota Israel, Caspar<br />
Veldkamp, dipanggil dan dimintai<br />
keterangan. Pemerintah negeri<br />
itu bahkan mengeluarkan pernyataan<br />
pedas dan menyebut<br />
tindakan perusahaan asal Belanda<br />
tersebut tak masuk akal.<br />
Hingga saat ini PGGM tercatat<br />
sebagai perusahaan pengelola<br />
dana pensiun terbesar di Belanda<br />
dengan dana mencapai 153 miliar<br />
euro. Sementara itu, perusahaan pengelola dan<br />
produsen air negeri itu dikenal sebagai perusahaan<br />
terbaik di Eropa.<br />
Israel pantas gusar dan panik. Selain perusahaan<br />
Belanda, konglomerat kondang Bill Gates<br />
dan istrinya, Melinda Gates, dikabarkan telah<br />
menarik investasinya dari perusahaan keamanan<br />
G4S. Sedangkan Uni Eropa menyeru warganya<br />
menghindari berbisnis atau berinvestasi dengan<br />
mitranya asal Israel.<br />
Aksi penarikan investasi (divestasi) itu merupakan<br />
bagian dari kampanye internasional:<br />
Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS), yang<br />
disuarakan sejak 9 Juli 2005. Penyokongnya<br />
171 organisasi nonpemerintah yang dimotori<br />
aktivis Mustafa Barghouti. Dari sekitar 1,5 juta<br />
orang yang bergabung dalam kampanye damai<br />
itu, satu di antaranya adalah Uskup Agung<br />
Emeritus Desmond Tutu, aktivis Afrika Selatan<br />
yang berjuang untuk mengakhiri apartheid.<br />
Menurut Tutu, penarikan bisnis dengan Afrika<br />
Selatan oleh perusahaan multinasional pada<br />
1980-an terbukti membuat rezim apartheid<br />
bertekuk lutut.<br />
“Krisis yang kita saksikan di Gaza saat ini<br />
bukanlah soal Yahudi atau muslim. Ini krisis<br />
manusia. Mereka yang terus melakukan bisnis<br />
dengan Israel mendanai ketidakadilan,” ujar<br />
peraih Hadiah Nobel Perdamaian pada 1984<br />
itu.<br />
Dengan melakukan aksi BDS, mereka<br />
bermaksud menekan Israel, yang selama ini<br />
selalu bersikap jemawa, agar mematuhi hukum<br />
internasional dan mengakhiri pendudukan mi-<br />
Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014
selingan<br />
Desmond Tutu<br />
reuters<br />
liter atas Palestina. Dalam<br />
beberapa tahun terakhir<br />
lembaga ini telah menggalang<br />
dukungan, baik<br />
dari pemerintah maupun<br />
lembaga-lembaga swasta<br />
di Eropa maupun Amerika.<br />
Gerakan itu semakin tak<br />
terbendung setelah Gereja<br />
Presbyterian, Amerika<br />
Serikat, turut menarik dan<br />
menghentikan aliran dana<br />
investasi senilai US$ 21 juta<br />
yang selama ini ditanamkan di tiga perusahaan<br />
(Caterpillar, Motorola Solutions, dan Hewlett-Packard<br />
atau HP) yang diketahui berkaitan dengan<br />
Israel, Juni lalu. Sebagian dari keuntungan ketiga<br />
perusahaan itu disebut-sebut digunakan untuk<br />
kegiatan militer Israel dalam melakukan kekerasan<br />
di wilayah Palestina, termasuk membangun<br />
permukiman bangsa Yahudi di Gaza, Tepi Barat,<br />
dan Yerusalem Timur.<br />
Caterpillar diketahui menyuplai sejumlah<br />
produk untuk menghancurkan rumah warga<br />
Palestina. Sedangkan HP disinyalir membantu<br />
logistik dan teknologi untuk memblokade<br />
Gaza. Adapun Motorola membantu sistem<br />
pengawasan dan pengintaian militer terhadap<br />
permukiman Israel.<br />
Keputusan Gereja Presbyterian itu tak lepas<br />
dari seruan Desmond Tutu, yang menyamakan<br />
rezim Israel dengan rezim apartheid di Afrika<br />
Selatan. “Kelangsungan Israel sebagai tanah air<br />
kaum Yahudi,” tulisnya dalam sebuah artikel di<br />
Huffington Post, “seharusnya juga terkait dengan<br />
kemampuannya menegakkan keadilan bagi<br />
warga Palestina.”<br />
Keputusan Gereja Presbyterian dibuat lewat<br />
debat alot, dan diakhiri dengan voting 310 : 303<br />
dalam sidang umum di Detroit. Mereka yang tak<br />
puas de ngan hasil voting, seperti Rabi Rick Jacobs,<br />
Presiden Uni Reformasi Yudaisme, menuding<br />
voting itu sebagai kebijakan isolasi terhadap Israel.<br />
“Kami akan terus menolak upaya kampanye<br />
BDS untuk mendelegitimasi hak Israel untuk<br />
eksis sebagai negara Yahudi, dan bekerja untuk<br />
sebuah solusi yang adil dan fair, yang memungkinkan<br />
warga Palestina memperoleh sebuah<br />
negara yang mereka inginkan,” kata Jacobs.<br />
Di luar investasi, penjualan senjata ke Israel<br />
Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014
selingan<br />
penjualan senjata Spanyol ke Israel mencapai 5<br />
juta euro.<br />
Di Indonesia, kampanye boikot semacam itu<br />
masih bersifat sporadis. Himpunan Mahasiswa<br />
Islam (HMI) cabang Jakarta Timur, misalnya,<br />
Senin, 4 Agustus lalu, menyerukannya saat berunjuk<br />
rasa di kedai cepat saji Burger King dan<br />
McDonald's di kawasan Duren Sawit, Jakarta<br />
Timur.<br />
●●●<br />
layman<br />
oleh negara-negara Barat pun mulai dihentikan.<br />
Spanyol, misalnya, awal pekan lalu membekukan<br />
penjualan semua senjata dan teknologinya<br />
kepada Israel. Keputusan politik ini seperti diberitakan<br />
koran El Pais yang dikutip middleeastmonitor,<br />
5 Agustus, dibuat setelah pemerintah<br />
Inggris meninjau kembali lisensi ekspor senjata<br />
dan teknologi militer ke Israel. Tahun lalu nilai<br />
Aksi dan sikap menentang agresi Israel ke Palestina<br />
tak lepas dari kisah pahit yang dilihat dan<br />
didengar oleh publik dunia. Adalah kematian tragis<br />
seorang relawan asal Amerika Serikat, Rachel<br />
Corrie, yang dilindas buldoser Israel. Perempuan<br />
kelahiran 10 April 1979 itu merupakan salah satu<br />
anggota Gerakan Solidaritas Internasional yang<br />
terjun ke Jalur Gaza selama aksi Intifadah Al-Aqsa.<br />
Dia mulai masuk wilayah itu pada 2003. Kepada<br />
kedua orang tuanya, Corrie menceritakan<br />
apa yang dilihatnya di Gaza. Pria renta, perempuan,<br />
dan anak-anak mendapatkan perlakuan<br />
kejam tentara Israel. Tanpa ampun rumah<br />
Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014
selingan<br />
Kantor PGGM di Belanda<br />
Aksi BDS itu sudah menunjukkan hasilmondoweiss<br />
mereka diratakan dengan tanah. Hatinya kian<br />
tersayat ketika menyadari pemerintah negaranya<br />
turut menyokong semua aksi tersebut.<br />
Dalam buku hariannya ia menulis, masalah<br />
Palestina bukan hanya persoalan dan beban<br />
bangsa Palestina, tetapi juga tanggung jawab<br />
bangsa-bangsa lain di dunia, “Aku harus menghentikannya,<br />
apa pun yang terjadi,” tulisnya.<br />
Pada 16 Maret 2003, Corrie nekat menghadang<br />
laju buldoser Caterpillar D9 milik Israel,<br />
yang akan meluluhlantakkan rumah Samir<br />
Nasrallah, warga Palestina. Dengan lantang<br />
dia berteriak agar buldoser berhenti. Namun<br />
pengemudi buldoser bergeming. Dia terus<br />
merangsek ke rumah Nasrallah. Corrie tetap<br />
nekat, dia berlutut di depan buldoser sembari<br />
memohon agar aksi penghancuran rumah itu<br />
dihentikan. Namun, sia-sia, sang sopir tak hirau.<br />
Kendaraan berat itu melindas tubuh Corrie.<br />
Remuk.<br />
●●●<br />
Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014
selingan<br />
John Kerry dan Benjamin<br />
Netanyahu bertemu di Tel Aviv,<br />
23 Juli lalu.<br />
pool/reuters<br />
Tap/klik untuk berkomentar<br />
nya. Pada Januari lalu, Israel dilaporkan sudah<br />
merugi US$ 150 juta. Pada 2013, tulis harian Al-<br />
Hayat edisi 23 Februari, Israel mengalami kerugian<br />
sedikitnya US$ 8 miliar akibat boikot oleh<br />
negara-negara Eropa, disusul Amerika. Ekspor<br />
komoditas dari area permukiman Yahudi ke<br />
mancanegara menurun hingga 20 persen sepanjang<br />
2013. Namun semua itu masih belum<br />
sebanding dengan apa yang telah disumbangkan<br />
pemerintah Amerika kepada Israel. Untuk<br />
pembiayaan militer luar negeri dan penjualan<br />
senjata ke Israel disebut melampaui US$ 3,1<br />
miliar per tahun.<br />
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John<br />
Kerry mengingatkan Israel atas terus meningkatnya<br />
kampanye BDS. “Kini saatnya bagi Anda<br />
untuk menunjukkan iktikad perdamaian,” kata<br />
Kerry, Februari lalu. Namun Perdana Menteri<br />
Israel Benjamin Netanyahu menepis seruan itu<br />
dengan balik mengecamnya. “Tekanan dunia<br />
Internasional terhadap Israel hanya akan membuat<br />
posisi warga Palestina lebih sulit,” ujarnya<br />
balik mengancam. ■<br />
ARIF ARIANTO | Sudrajat | AL-JAZEERA | haarETZ<br />
Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014<br />
Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014
selingan<br />
Selebritas<br />
Dunia<br />
Dukung<br />
Palestina<br />
Ironis, mereka yang<br />
menggantungkan hidupnya dari<br />
bisnis hiburan milik kaum Yahudi<br />
justru membenci Israel.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
selingan<br />
Anak-anak di Gaza<br />
butuh dukungan kita!<br />
~ Madonna~<br />
Foto aneka bunga warna-warni dalam<br />
pot-pot gelas yang juga warna-warni<br />
dirilis diva pop Madonna Louise Ciccone,<br />
56 tahun, lewat akun Instagramnya,<br />
24 Juli lalu. Tapi yang paling menggelitik<br />
dan mendapat respons luas adalah kalimat<br />
yang menyertai foto tersebut. Penyanyi yang<br />
melejit lewat tembang Like a Virgin dan Like a<br />
Prayer itu menganalogikan foto bunga-bunga<br />
itu seperti anak-anak yang tak bersalah di Gaza,<br />
Palestina. “Siapa yang berhak<br />
merusak mereka? Tak seorang<br />
pun!!!! Gencatan senjata!”<br />
Lewat akun Twitter-nya di hari<br />
yang sama, Madonna menegaskan<br />
bukan hendak mendukung<br />
Hamas, salah satu kelompok di Palestina<br />
yang diperangi Israel, melainkan mendukung<br />
dan menghormati kemanusiaan, mendukung<br />
perdamaian. Sepekan kemudian, ia kembali<br />
menyerukan perlunya gencatan senjata di Jalur<br />
Gaza antara Hamas dan tentara Israel. “Anakanak<br />
di Gaza butuh dukungan kita!” tulis Madonna,<br />
yang memiliki 417 ribu pengikut.<br />
Madonna adalah satu dari sederet selebritas<br />
dunia yang lantang menyuarakan kepeduliannya<br />
terhadap nasib warga Palestina yang tengah<br />
menghadapi gempuran tentara Israel. Dalam<br />
satu bulan terakhir, setidaknya 430 orang anak<br />
dari total 1.867 warga Palestina tewas akibat<br />
serangan militer Israel, sementara lebih dari<br />
9.500 lainnya terluka. Selain menghancurkan<br />
rumah sakit dan sekolah, agresi Israel membuat<br />
475 ribu warga di Gaza kehilangan rumah.<br />
Sebelumnya, penyanyi Rihanna dan Selena<br />
Gomez, yang masing-masing memiliki 36,7 juta<br />
dan 21,8 juta pengikut di akun Twitter, menyuarakan<br />
keprihatinan senada. Juga aktor John<br />
Cusack; koki selebritas Anthony Bourdain, yang<br />
memiliki 1,85 juta pengikut; pebasket Dwight<br />
Howard; mantan bintang sepak bola Argentina,<br />
Diego Armando Maradona; dan Cristiano Ronaldo.<br />
Bahkan Ronaldo, yang saat ini bermain<br />
untuk Real Madrid, dikabarkan memberikan<br />
sepatu emasnya kepada lembaga amal klubnya<br />
dalam rangka membantu anak-anak Palestina.<br />
Sepatu emas milik Ronaldo itu dilelang seharga<br />
1,4 juta euro.<br />
Beragam reaksi bermunculan atas kicauan<br />
mereka. Dari yang mengancam untuk tidak lagi<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
selingan<br />
Cover album Rihanna<br />
Rihanna twitter<br />
berteman hingga melontarkan<br />
sumpah serapah. “Semoga<br />
Anda terbakar di neraka dengan<br />
kanker,” tulis seorang pengikut<br />
Gomez. Padahal penyanyi<br />
yang pernah memadu kasih<br />
dengan Justin Bieber itu menegaskan<br />
dirinya tak bermaksud<br />
mendukung Hamas maupun<br />
Israel. “Saya berdoa untuk<br />
perdamaian dan kemanusiaan.<br />
Cuma itu,” cuit Gomez, yang<br />
disukai oleh 668 ribu pengikutnya.<br />
l l l<br />
Selain berkicau lewat lini<br />
masa, sebagian musikus dunia<br />
ada yang menunjukkan simpati dan keprihatinan<br />
atas apa yang terjadi di Jalur Gaza dengan<br />
membatalkan rencana konser mereka di Israel.<br />
Grup heavy metal asal Los Angeles, California,<br />
Amerika Serikat, Megadeth, misalnya. Mereka<br />
seharusnya manggung di Tel Aviv Convention<br />
Center pada 6 Agustus lalu. Begitupun dengan<br />
rapper Thomas DeCarlo Callaway alias CeeLo<br />
Green, yang dijadwalkan menggelar konser<br />
pada 19 Agustus nanti.<br />
“Dia sebetulnya sangat ingin hadir, tapi sekarang<br />
sepertinya bukan waktu yang tepat. Pihak<br />
keamanan tak mengizinkan kerumunan sampai<br />
seribu orang,” kata promotor acara, Carmi D.<br />
Wurtman, Selasa, 5 Agustus. “Kami menjadwalkan<br />
ulang konser CeeLo Green pada akhir Oktober<br />
atau awal November,” imbuh Wurtman.<br />
Melalui situs resminya, Minggu lalu Megadeth,<br />
yang dibentuk pada 1983, mengungkapkan<br />
permohonan maaf kepada para penggemar di<br />
Israel karena tak bisa menemui mereka. Mereka<br />
berjanji akan memasukkan negara tersebut<br />
dalam daftar tur internasional berikutnya.<br />
Sebelumnya, Backstreet Boys, Paul Anka,<br />
Neil Young, dan Crazy Horse membatalkan<br />
rencana konser mereka di Israel. Sejumlah acara<br />
festival musik, seperti Hadera River Park’s<br />
BoomBox Festival dan The Funk and Hip-Hop<br />
Festival, yang biasa digelar pada 14 Agustus,<br />
juga dibatalkan.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
selingan<br />
Lain lagi dengan yang ditempuh para selebritas<br />
di Inggris, seperti Peter Gabriel, Bryan<br />
Adams, Bobby Gillespie, dan selebritas lainnya.<br />
Mereka bersama para aktivis hak asasi manusia<br />
dan akademisi membuat surat terbuka kepada<br />
Perdana Menteri Inggris David Cameron agar<br />
melakukan embargo penjualan segala bentuk<br />
senjata kepada Israel. Dalam tempo dua hari, 25<br />
Juli, surat itu ditandatangani oleh sedikitnya 21<br />
ribu orang dan dikirimkan ke kantor Cameron<br />
di Downing Street 10.<br />
Surat terbuka kepada Israel agar menghentikan<br />
aksi militernya terhadap warga Palestina<br />
juga diserukan para aktor, aktris, dan seniman<br />
di Spanyol, seperti pasangan Penelope Cruz-<br />
Javier Bardem, Pedro Almodovar, dan Eduardo<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
selingan<br />
Pengumuman pembatalan<br />
konser Megadeth di Israel.<br />
Noriega. Surat yang diberi judul “Seruan Menentang<br />
Aksi Genosida Warga Palestina” itu<br />
banyak dikutip media setempat.<br />
Untuk menepis anggapan seolah mereka<br />
anti-Yahudi, Javier Bardem akhir Juli lalu<br />
membuat surat tambahan sebagai klarifikasi.<br />
“Saya dan istri kini dilabeli sebagai anti-<br />
Yahudi. Padahal saya dan teman-teman sejatinya<br />
cuma ingin agar perdamaian segera<br />
terwujud, baik di Israel maupun Palestina.<br />
Kami tak ingin ada lagi korban tak berdosa di<br />
kedua pihak,” tulis Bardem.<br />
Namun sejumlah pesohor senior di Hollywood<br />
telanjur kecewa dan menuding mereka<br />
anti-Yahudi. “Saya sungguh sakit hati oleh sikap<br />
anti-Yahudi yang diperlihatkan orang-orang<br />
seperti Cruz dan Bardem. Kalian semua harus<br />
meminta maaf kepada masyarakat Israel,” kata<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
selingan<br />
Pasangan Penelope Cruz dan<br />
Javier Bardem<br />
afp<br />
aktor gaek Jon Voight.<br />
Jackie Mason, yang berkarier sebagai komedian<br />
selama enam dekade di Hollywood,<br />
juga menunjukkan sikap geramnya. Selain<br />
menuding anti-Yahudi dan berasal dari kelas<br />
bawah, ia menuding mereka yang mengecam<br />
Israel tak tahu diri. “Sungguh ironis, mereka<br />
yang dipekerjakan oleh para pemilik studio<br />
besar di Hollywood yang keturunan Yahudi<br />
dan menggantungkan hidupnya dari bisnis<br />
itu justru malah membenci Israel,” kata<br />
Mason dalam wawancara dengan reporter<br />
Aaron Klein dari radio Salem. n<br />
SUDRAJAT | INDEPENDENT | guardIAN | HOLLYWoodreporter<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
selingan<br />
Perusahaan Dunia<br />
Penyokong Israel<br />
“Bagaimana kita bisa menikmati kopi Starbucks bila harta kita<br />
disumbangkan untuk mendukung Israel?”<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
selingan<br />
Presiden Coca-Cola Israel<br />
Moshe Wertheim (kiri).<br />
Inmmind.com<br />
Boikot Starbucks Coffee<br />
Inmmind.com<br />
Jangan minum Coca-Cola dan Fanta,<br />
gak usah makan McDonald’s atau<br />
KFC, gak pake L’Oreal dan Revlon,<br />
ogah ama Levi’s plus Mark & Spencer...<br />
tapi update status di Facebook. *Mark Zuckerberg<br />
senyam-senyum”.<br />
Kalimat sinis itu tertulis di laman Facebook<br />
milik seorang jurnalis media terkemuka di<br />
Tanah Air pada 2 Agustus lalu. Barangkali, di<br />
Indonesia, gerakan boikot terhadap produkproduk<br />
perusahaan milik atau yang terafiliasi<br />
dengan Yahudi masih sebatas kata-kata. Tapi,<br />
di banyak negara, kampanye itu berjalan dalam<br />
10 tahun terakhir.<br />
Dalam situs Inmind.com (Innovative Mind)<br />
disebutkan, pada 1997, delegasi misi ekonomi<br />
Israel memberikan penghargaan Israel Trade<br />
Award kepada Coca-Cola atas kesetiaan perusahaan<br />
tersebut memberikan bantuan terhadap<br />
negara itu selama 30 tahun. Coca-Cola juga<br />
menolak seruan Liga Arab memboikot Israel.<br />
Namun Coca-Cola dalam situs resminya<br />
menjelaskan, perusahaannya sama sekali tidak<br />
terkait dengan Israel. Sebagai perusahaan internasional,<br />
saham perusahaan minuman bersoda<br />
ini dimiliki oleh banyak pihak, baik secara<br />
etnis maupun agama. “Kami tidak mendukung<br />
atau menentang pemerintahan karena alasan<br />
agama dan politik,” tulis Coca-Cola.<br />
Untuk menetralkan kampanye boikot, Starbucks<br />
menempuh cara serupa dengan Coca-<br />
Cola. Sebagai perusahaan global yang berada<br />
di 65 negara, perusahaan kedai kopi ini mengklaim<br />
tak pernah membantu Israel ataupun<br />
memberikan bantuan dana dari sebagian keuntungan<br />
perusahaannya.<br />
Namun situs itu tak menepis soal kedekatan<br />
Howard Schultz, Chairman & Chief Global<br />
Strategist Starbucks, dengan Israel. Pada 1998,<br />
Schultz mendapat penghargaan The Israel<br />
50th Anniversary Friend of Zion Tribute Award<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
selingan<br />
Ada sekitar 60<br />
perusahaan<br />
kelas dunia<br />
yang kerap<br />
menyisihkan<br />
keuntungan<br />
mereka untuk<br />
Israel.<br />
Hoder Investment<br />
Research dan Interfaith<br />
Peace Initiative<br />
oleh yayasan Jerusalem Fund Aish HaTorah<br />
karena peranannya yang cukup besar mempromosikan<br />
hubungan Amerika dengan Israel.<br />
Mungkin karena itulah Dr Abdul Wahhab<br />
bin Said al-Qahtani, asisten dosen<br />
Fakultas Manajemen dan Pemasaran di<br />
Universitas Malik Fahd, pernah menuliskan<br />
keprihatinannya. “Bagaimana kita bisa<br />
menikmati kopi Starbucks bila kita menyadari<br />
bahwa harta kita disumbangkan<br />
untuk mendukung Israel yang semakin<br />
ganas membantai umat Islam?”<br />
Selain produk dari merek-merek ternama<br />
seperti ditulis sang jurnalis, Hoder<br />
Investment Research dan Interfaith Peace<br />
Initiative memperkirakan, ada sekitar 60<br />
perusahaan kelas dunia yang kerap menyisihkan<br />
keuntungan mereka untuk Israel.<br />
Sebut saja Boeing, Dell Computers,<br />
General Electric, Procter and Gamble (P&G),<br />
Unilever, dan Volvo.<br />
Dalam situsnya, Interfaith Peace Initiative<br />
menulis Boeing, yang memproduksi pesawat<br />
tempur F-15, helikopter serbu Apache, dan<br />
berbagai persenjataan lainnya, banyak menjual<br />
produk tersebut ke Israel. Oleh negara Zionis<br />
itu, semua persenjataan digunakan untuk menyerang<br />
kelompok-kelompok di Palestina yang<br />
disebutnya sebagai teroris. Dalam kasus ini,<br />
General Electric, yang biasa membuat mesin<br />
senjata, turut terlibat bersama Boeing.<br />
Sedangkan P&G dikabarkan banyak membeli<br />
bahan baku dari Avgol Nonwoven Industries,<br />
yang bermarkas di kawasan industri Barkan d<br />
Tepi Barat Palestina yang diduduki Israel. Merujuk<br />
data dari Koalisi Perempuan untuk Perdamaian,<br />
P&G menyokong 37 persen penjualan<br />
Avgol.<br />
Seperti Caterpillar, Volvo adalah salah satu<br />
pemasok utama berbagai peralatan berat<br />
untuk pembangunan permukiman Yahudi di<br />
wilayah Palestina. Selain untuk menghancurkan<br />
rumah-rumah warga Palestina, peralatan<br />
berat produksi Volvo banyak digunakan untuk<br />
membangun tembok pemisah di atas tanah<br />
Palestina. n Arif arianto | Sudrajat<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
selingan<br />
Bebas Bicara<br />
Politik<br />
Kecuali<br />
tentang<br />
Gaza<br />
Joan Rivers<br />
Samer Badawi<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
selingan<br />
Selena Gomez<br />
tweeter<br />
Joan Alexandra Molinsky alias Joan<br />
Rivers, 81 tahun, begitu bersemangat<br />
saat berbicara tentang tindakan Israel<br />
di wilayah Gaza, Palestina. Aktris gaek<br />
Hollywood itu adalah pendukung berat kebijakan<br />
Israel di Gaza. Ia mengecam para selebritas generasi<br />
muda, seperti Rihanna dan Selena Gomez,<br />
yang dianggap mendukung Palestina. “Bisakah<br />
dia sekadar mengeja ‘Palestina’?” ujarnya kepada<br />
The Hollywood Reporter akhir Juli lalu.<br />
Begitu juga dengan jajaran eksekutif perusahaan<br />
dan bisnis industri hiburan Hollywood.<br />
Mereka tak terlalu peduli terhadap kicauan<br />
para selebritas muda dan menganggapnya<br />
sebagai orang-orang yang kurang informasi.<br />
Bagi mereka, apa yang dilakukan tentara Israel<br />
di Gaza merupakan tindakan membela diri.<br />
Sementara itu, Ken Solomon, CEO Tennis<br />
Channel dan donatur Partai Demokrat, berpendapat<br />
sebaiknya para pesohor muda cukup<br />
berpendapat mengenai isu lingkungan dan sosial.<br />
Sebab, terlibat dalam perdebatan politik luar<br />
negeri tidaklah bijak. “Dengan segala hormat,<br />
kepada Rihanna, kecuali dia sudah mempelajari<br />
isu. (Jika belum) dia tidak boleh berbicara tentang<br />
hal itu,” kata Solomon.<br />
Lisa Goldman, 47 tahun, pendiri majalah<br />
digital 972, yang berbasis di Tel Aviv, Israel,<br />
menilai perbedaan sikap dua generasi selebritas<br />
Hollywood itu sebagai bukti telah terjadi<br />
kesenjangan pemahaman keturunan Yahudi<br />
di Amerika Serikat. “Generasi keempat Yahudi<br />
di Amerika tidak terhubung dengan (tragedi)<br />
Holocaust. Tidak demikian dengan orang tua<br />
mereka,” ujarnya.<br />
Goldman, yang tinggal di Israel dan berdarah<br />
Yahudi, merasa tak waras jika tidak kritis<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
selingan<br />
Vanessa Redgrave<br />
observer<br />
terhadap kejadian yang ada di depan matanya,<br />
khususnya dalam lima tahun terakhir. Sikapnya<br />
itu juga dimiliki banyak profesional Yahudi berusia<br />
30-an tahun. Mereka enggan menutup<br />
mata atau membenarkan kebijakan keras Israel<br />
terhadap Palestina. “Dan kicauan para selebritas<br />
di Twitter adalah simbol dari itu,” ujar<br />
Goldman.<br />
Betapapun, sikap kritis para pesohor generasi<br />
sekarang terhadap Israel punya risiko<br />
yang relatif kecil dibanding para senior<br />
mereka dulu. Vanessa Redgrave, peraih<br />
Oscar 1978, misalnya. Karier dan jiwanya<br />
nyaris tamat ketika mencela perlakuan Israel<br />
terhadap Palestina.<br />
Menurut pakar hubungan internasional<br />
di John F. Kennedy School of<br />
Government Harvard University,<br />
Stephen Walt, perubahan<br />
risiko itu tak lepas dari<br />
peran media sosial.<br />
Lewat media sosial,<br />
setiap selebritas bebas<br />
berekspresi tanpa takut<br />
disensor oleh editor dan penerbit.<br />
Bagi aktivis pendukung Palestina di Washington,<br />
DC, Samer Badawi, 41 tahun, fakta itu<br />
merupakan kabar baik. Badawi mengaku menyaksikan<br />
perubahan persepsi masyarakat<br />
Amerika terhadap Palestina secara langsung<br />
kala menemani Emad Burnat, petani Palestina<br />
nomine penerima Oscar untuk kategori film<br />
dokumenter di Academy Awards 2013. Burnat<br />
dan keluarganya sempat ditahan di studio Los<br />
Angeles dan hampir dideportasi.<br />
Tak lama, sutradara film dokumenter Michael<br />
Moore mengecam tindakan itu lewat akun<br />
Twitter-nya. Burnat pun akhirnya diizinkan<br />
tinggal untuk mengikuti acara tersebut. “Kami<br />
diperlakukan seperti bintang rock oleh semua<br />
orang di Hollywood,” kata Badawi.<br />
Ia mengaku trenyuh oleh perubahan itu. Sebab,<br />
sebelumnya, banyak orang memandangnya<br />
sebelah mata hanya gara-gara dia berdarah<br />
Palestina. “Aku sebelumnya tak pernah berpikir<br />
dan melihat, suatu hari kata ‘Palestina’ menjadi<br />
sebuah kata yang keren,” ucap Badawi. ■<br />
Arif Arianto<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
sains<br />
Mesin<br />
Impossible<br />
“Mengirimkan manusia ke Mars dengan roket berbahan<br />
bakar kimia ibarat naik truk penuh muatan semen dari<br />
New York ke Los Angeles.”<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
sains<br />
Aku berharap 100<br />
tahun lagi masih<br />
bisa berada di sini<br />
untuk ikut dalam<br />
perjalanan itu.<br />
Bagi seorang perempuan, apalagi<br />
kulit hitam, memiliki cita-cita menjadi<br />
astronaut di Badan Antariksa<br />
Amerika Serikat (NASA) pada 1970-<br />
an ibarat kodok yang bermimpi pergi ke bulan.<br />
Tapi Mae Carol Jemison, kini 56 tahun, berhasil<br />
menaklukkan mimpi yang semula tampak mustahil<br />
itu.<br />
Mae menjadi astronaut perempuan kulit<br />
hitam pertama saat terbang bersama pesawat<br />
ulang-alik Endeavour pada September 1992.<br />
Selama sepekan, Mae bersama beberapa astronaut<br />
lain melakukan penelitian pengaruh<br />
mikrogravitasi di Spacelab-J. “Yang pertama<br />
aku lihat dari antariksa adalah Chicago, kota<br />
asalku,” kata Mae saat itu.<br />
Kini, setelah sekian lama pensiun dari NASA,<br />
Mae mengejar mimpi lain yang benar-benar<br />
muskil: terbang ke bintang lain. Bagi mereka<br />
yang sudah “keracunan” film Star Trek, barangkali<br />
berpikir perjalanan ini bakal segampang<br />
yang dilakukan Kapten Jean-Luc Picard bersama<br />
awak USS Enterprise. Padahal bintang terdekat<br />
dari tata surya, yakni bintang Proxima Centauri,<br />
berada jauh di luar impian sinting siapa pun.<br />
Jarak rata-rata Bumi ke matahari “hanya”<br />
149,6 juta kilometer, sedangkan jarak Bumi<br />
ke bintang Proxima ini kurang-lebih 40 triliun<br />
kilometer atau 266 ribu kali jarak Bumi ke matahari.<br />
Jika kita naik Voyager 1, wahana paling<br />
cepat yang pernah dibuat manusia sampai hari<br />
ini, baru 74.814 tahun lagi kita akan mendarat<br />
di permukaan bintang Proxima. Kurang-lebih<br />
perlu 1.000 generasi manusia untuk mencapai<br />
bintang terdekat dari Bumi setelah matahari<br />
tersebut. Suatu hil yang mustahal, mengutip<br />
pelawak Asmuni (almarhum).<br />
“Aku percaya, penjelajahan antariksa merupakan<br />
bagian penting manusia,” kata Mae,<br />
di sela-sela simposium 100 Year Starship, dua<br />
tahun lalu. “Dan itu tidak diawali dengan peluncuran<br />
Sputnik pada 1957, tapi dimulai jauh lebih<br />
lama.” Mae ditunjuk menjadi pemimpin inisiatif<br />
100 Year Starship, yang disponsori oleh NASA<br />
bersama Defense Advanced Research Projects<br />
Agency (DARPA), lembaga penelitian di bawah<br />
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat.<br />
Lewat proyek ini, Mae bersama para astronom,<br />
fisikawan, dan para pemimpi perjalanan<br />
antarbintang ditugasi mencari solusi<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
sains<br />
mengantarkan manusia ke sana. Semua masih<br />
berupa konsep dan teori. “Kita perlu kapasitas<br />
seluruh manusia di Bumi ini untuk menemukan<br />
jalan bagaimana menuju ke sana,” kata Mae<br />
Jemison. Jika satu abad silam tampak mustahil<br />
pergi ke bulan, demikian pula dengan perjalanan<br />
ke bintang Proxima hari ini.<br />
Tapi Neil Armstrong dan kawan-kawannya<br />
telah membuktikan bahwa bulan masih dalam<br />
jangkauan manusia. Bagaimana dengan bintang<br />
Proxima dan bintang-bintang lain?<br />
roger shawyer<br />
dan teknologi serta mengidentifikasi pelbagai<br />
tantangan yang akan ditemui untuk mengirimkan<br />
misi—berawak maupun tanpa awak—ke<br />
bintang di luar tata surya. Targetnya, 100 tahun<br />
lagi proyek ini bisa dimulai. “Aku berharap 100<br />
tahun lagi masih bisa berada di sini untuk ikut<br />
dalam perjalanan itu,” kata Bill Clinton, mantan<br />
Presiden Amerika Serikat. Clinton menjadi Ketua<br />
Kehormatan Simposium 100 Year Starship.<br />
Sampai saat ini, perjalanan ke bintang Proxima<br />
itu memang masih sebatas angan-angan.<br />
Belum ada teknologi yang benar-benar siap<br />
●●●<br />
Selain Mae di proyek 100 Year Starship, ada<br />
beberapa proyek dan inisiatif lain yang terus<br />
mempertahankan mimpi itu. Misalnya Richard<br />
Obousy, Adam Crowl, Harold White, dan kawan-kawannya<br />
di Icarus Interstellar.<br />
Mereka terus mencari teknologi dan mendesain<br />
pesawat yang memungkinkan manusia<br />
terbang ke bintang Proxima. Bukan cuma<br />
merancang sistem propulsi pesawat, tim<br />
Icarus juga mendesain bagaimana kehidupan<br />
para penjelajah semesta tersebut. Sebab,<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
sains<br />
Teknologi ini satu<br />
lompatan kuantum.<br />
harus diingat, perjalanan ini bakal memakan<br />
waktu bertahun-tahun, bahkan bisa melewati<br />
beberapa generasi manusia. Target Icarus,<br />
penerbangan lintas bintang itu sudah bisa<br />
dimulai pada 2100.<br />
Roket dengan bahan bakar propelan, seperti<br />
yang dipakai misi Apollo ke bulan, tak bisa lagi<br />
dipakai untuk perjalanan lintas bintang karena<br />
terlalu lambat. Kandidat sumber energi roket<br />
antarbintang ini antara lain roket fisi dan fusi<br />
nuklir serta roket antimateri.<br />
“Teknologi roket fusi nuklir dan antimateri<br />
masih perlu beberapa dekade lagi, tapi sudah<br />
ada teknologi yang sudah lebih siap hari ini,<br />
yakni roket fisi nuklir,” ujar Richard Obousy,<br />
pendiri Icarus, beberapa waktu lalu. Yang dimaksud<br />
oleh Obousy ini adalah roket termal<br />
nuklir (NTR) dengan prope lan hidrogen. Roket<br />
dengan teknologi fisi nuklir tersebut bisa menghasilkan<br />
daya dorong dan kecepatan sangat<br />
forbes<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
sains<br />
wikipedia<br />
tinggi. Misi perjalanan ke Planet Mars sebelum<br />
2030 bisa menjadi ajang uji coba roket termal<br />
nuklir.<br />
“Mengirimkan manusia ke Mars dengan roket<br />
berbahan bakar kimia ibarat naik truk penuh<br />
muatan semen dari New York ke Los Angeles.<br />
Tidak efisien dan sangat mahal," kata Brad<br />
Appel, peneliti di General Propulsion Sciences.<br />
“Dengan roket termal nuklir, bak naik Toyota<br />
Prius, jauh lebih nyaman dan bisa pergi lebih<br />
jauh lagi.”<br />
Roger J. Shawyer, insinyur antariksa dari Inggris,<br />
punya “teori” yang agak tak masuk akal.<br />
Beberapa fisikawan menyebut ide Shawyer<br />
agak impossible, mendekati mustahil. Mesin<br />
EmDrive yang dirancang Shawyer, dia mengklaim,<br />
bisa menghasilkan daya dorong tanpa<br />
perlu ba han bakar propelan. Artinya, urusan<br />
bahan bakar tak akan jadi masalah dalam penjelajahan<br />
antargalaksi.<br />
EmDrive menghasilkan daya dorong itu<br />
dengan memantulkan gelombang mikro dalam<br />
kotak tertutup. Menurut Shawyer, dia memanfaatkan<br />
celah dalam teori relativitas umum. Namun<br />
John Baez, fisikawan dari Universitas California-Riverside,<br />
dan beberapa fisikawan lain,<br />
tak percaya dengan teori Shawyer. “Bullsh*t,”<br />
kata Baez. Prinsip kerja EmDrive, menurut<br />
Baez, bertentangan dengan hukum kekekalan<br />
momentum.<br />
Berderet fisikawan menyangsikan metode<br />
EmDrive, tapi ada pula yang percaya mesin<br />
impossible itu bisa jadi possible. Dua tahun lalu,<br />
tim fisikawan dari Universitas Politeknik Xi'an<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
sains<br />
di Tiongkok mengklaim telah<br />
membuktikan teori Shawyer<br />
bisa menghasilkan daya dorong<br />
sebesar 720 mikronewton<br />
tanpa bahan bakar. Tapi<br />
tak ada fisikawan lain yang bisa<br />
menguji kebenaran klaim itu.<br />
Dua pekan lalu, dalam Konferensi Joint Propulsion<br />
ke-50 di Ohio, Amerika Serikat, tim<br />
fisikawan dari Johnson Space Centre, NASA,<br />
mempresentasikan hasil pengujian mereka<br />
terhadap desain mesin Cannae Drive yang<br />
dirancang Guido Fetta.<br />
Selama enam hari, dengan pelbagai konfigurasi,<br />
Harold G. White, David Brady, dan kawankawannya<br />
membuktikan mesin Cannae Drive<br />
bisa menghasilkan daya dorong sebesar 30-50<br />
mikronewton tanpa perlu bahan bakar. Walaupun<br />
prinsip kerjanya tak persis sama dengan<br />
EmDrive, Cannae Drive rancangan Fetta meminjam<br />
konsep dasar EmDrive.<br />
Penelitian ini memang masih jauh di awangawang.<br />
Tenaga yang dihasilkan EmDrive versi<br />
Tiongkok maupun Cannae Drive masih sangat<br />
kecil, bahkan jauh lebih kecil ketimbang pasokan<br />
energi listrik yang diperlukan untuk mengoperasikan<br />
mesin tersebut. Jadi jangan buruburu<br />
berkhayal berangkat ke ruang antargalaksi<br />
dengan mesin Cannae Drive.<br />
Sean Carroll, fisikawan di Institut Teknologi<br />
California (Caltech), mencerca, penelitian ini<br />
omong kosong belaka, tak ubahnya film fiksi<br />
Star Trek. Tapi Roger Shawyer bungah tak kepalang.<br />
“Teknologi ini satu lompatan kuantum,”<br />
kata Shawyer. ■<br />
SAPTO PRADITYO | wired | ibtiMES | SPACE | nasa<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
sains<br />
ROKET PRopelan<br />
Masih terlalu lambat<br />
VASIMR MAGNETO<br />
PLASMA DRIVE<br />
0,17 persen kecepatan<br />
cahaya<br />
ROKET FUSI NUKLIR<br />
10-20 persen kecepatan<br />
cahaya<br />
Bagaimana Caranya Supaya Bisa Melesat<br />
Secepat Cahaya?<br />
Semua roket yang ada hari ini masih kelewat lambat untuk terbang mengarungi semesta<br />
dan menyeberang ke bintang lain. Perlu roket yang jauh… jauh lebih cepat, hingga<br />
paling tidak beberapa persen dari kecepatan cahaya di ruang hampa. Roket dengan<br />
tenaga fusi nuklir atau sumber energi antimateri mungkin saja bisa mendekati kecepatan<br />
cahaya. Tapi itu semua masih dalam angan-angan para peneliti.<br />
PENDORONG ANTI-<br />
MATERI 40 persen<br />
kecepatan cahaya<br />
FTL WARP DRIVE<br />
Secara teori fisika, bisa<br />
“membelokkan waktu”,<br />
sehingga pesawat bisa<br />
melaju hingga beberapa<br />
kali kecepatan cahaya.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
interview<br />
Ansyaad Mbai:<br />
Jadi Relawan ISIS<br />
Termasuk<br />
Makar<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
interview<br />
DSekitar 30 WNI ke Suriah dan Irak untuk mendukung ISIS. Sebagian<br />
pernah tersangkut aksi terorisme.<br />
i Suriah dan Irak, angin revolusi menjelma<br />
menjadi sebuah gerakan yang menginisiasi<br />
terbentuknya “negara Islam” yang<br />
populer disebut ISIS (The Islamic State of<br />
Iraq and Syria). ISIS didirikan pada April<br />
2013 oleh Abu Bakar al-Baghdadi asal<br />
Samarra, Irak utara. Kalangan muda di<br />
kedua negara itu kepincut karena ISIS dianggap<br />
sebagai gerakan yang berorientasi<br />
pada perang dan perlawanan dengan<br />
menjadikan heroisme keagamaan sebagai<br />
pemantiknya.<br />
Mereka yang pernah terkait aksi-aksi terorisme<br />
di Indonesia pun banyak yang terpikat.<br />
Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan<br />
Terorisme Ansyaad Mbai, sekurangnya<br />
30 orang dari mereka menuju Suriah dan Irak<br />
untuk bergabung dengan ISIS. “Beberapa dari<br />
mereka melalui negara ketiga, seperti Mesir<br />
dan Turki,” kata Ansyaad dalam perbincangan<br />
dengan majalah detik, Kamis, 17 Juli.<br />
Meski tindakan mereka tergolong makar, ia<br />
melanjutkan, aparat tak serta-merta bisa menangkapnya.<br />
Butuh komitmen dan dukungan<br />
politik dari banyak pihak agar undang-undang<br />
terkait bisa ditegakkan. Ansyaad juga mensinyalir<br />
sebuah kampus di Jakarta dan tokohtokoh<br />
aksi terorisme yang berada di penjara,<br />
seperti Abu Bakar Ba’asyir, ikut menyerukan<br />
berjihad bersama ISIS. Seperti apa uraiannya?<br />
Simak petikan wawancara berikut ini.<br />
Benarkah banyak WNI bergabung dengan<br />
ISIS?<br />
Dari hasil penyelidikan kami, ada sekitar 30<br />
orang yang sudah berangkat ke Suriah atau<br />
Irak. Beberapa dari mereka melalui negara ketiga,<br />
seperti Mesir dan Turki. Dari mereka ada<br />
yang terang-terangan menyatakan dukungan<br />
dan dibaiat untuk setia dan mendukung pimpinan<br />
ISIS, Syekh Abu Bakar al-Baghdadi.<br />
Mereka sudah pasti akan bergabung<br />
dengan ISIS?<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
interview<br />
Dari penangkapan terhadap orang-orang<br />
yang diduga akan dan sedang melakukan<br />
tindakan terorisme dalam waktu dua bulan<br />
terakhir, setidaknya ada belasan orang. Dari<br />
jumlah itu, dua orang di antaranya sudah mengakui<br />
secara terang-terangan (akan berangkat<br />
ke sana) dengan paspor dan sejumlah uang.<br />
Siapa saja mereka?<br />
Yang mengkhawatirkan, sebagian besar<br />
merupakan orang yang pernah ditangkap dan<br />
ditahan karena aksi terorisme.<br />
Video<br />
Mereka dari kelompok mana?<br />
Begitu ada deklarasi khilafah, kelompokkelompok<br />
radikal itu otomatis menyatu.<br />
Jadi sudah tidak mengenal lagi kelompok<br />
dalam mendukung ISIS ini. Karena isu khilafah<br />
itulah yang mereka tuju, sehingga tidak<br />
mengherankan jika Abu Bakar Ba’asyir<br />
juga langsung menganjurkan semua anak<br />
buahnya ikut ke sana. Santoso, pimpinan<br />
Negara Islam Indonesia Timur, misalnya,<br />
malah sudah berbaiat. Begitu juga dengan<br />
tokoh-tokoh yang berada di dalam penjara<br />
maupun di luar penjara.<br />
Apakah tindakan mereka dianggap melanggar<br />
hukum?<br />
Begini, yang namanya ISIS di Irak maupun<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
interview<br />
Suriah, atau negara Arab lainnya, itu kan organisasi<br />
yang melakukan tindakan makar atau separatis.<br />
Jadi, kalau ada WNI yang berhubungan,<br />
apalagi bergabung dengan mereka, itu sama<br />
halnya mendukung aksi makar di negara lain.<br />
Setidaknya ada tiga ketentuan yang dilanggar,<br />
yakni Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006<br />
tentang Kewarganegaraan. Pasal 23 mengatakan,<br />
WNI kehilangan kewarganegaraannya<br />
jika yang bersangkutan secara sukarela mengangkat<br />
sumpah atau baiat, atau menyatakan<br />
sumpah setia kepada negara asing atau bagian<br />
dari negara asing tersebut. Nah, orang-orang<br />
maupun organisasi ISIS kan ada di negara lain.<br />
Kalau ada WNI yang berhubungan, apalagi<br />
bergabung dengan ISIS, sama halnya<br />
mendukung aksi makar di negara lain.<br />
Rengga Sancaya/Detikcom<br />
Undang-undang lain yang dilanggar?<br />
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana menyebut,<br />
barang siapa mengadakan hubungan<br />
dengan orang atau lembaga di negara lain<br />
untuk menggerakkan orang atau badan itu<br />
supaya membantu, mempersiapkan, untuk<br />
menggulingkan pemerintahan yang sah, yang<br />
bersangkutan diancam hukuman pidana maksimal<br />
enam tahun. Jadi, menyemangati ISIS saja<br />
atau memberi bantuan itu sudah kena pidana.<br />
Kemudian Pasal 39a, disebutkan tindakan itu<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
interview<br />
Demonstran Kashmir<br />
mengangkat bendera Palestina<br />
dan bendera Negara Islam Irak<br />
dan Suriah selama demonstrasi<br />
menentang operasi militer Israel<br />
di Gaza, di pusat Kota Srinagar,<br />
18 Juli lalu.<br />
TAUSEEF MUSTAFA/AFP/Getty Images<br />
bisa dijerat karena tindakan mereka masuk<br />
dalam kategori makar, yaitu melepaskan diri<br />
sebagai bagian dari negara, suatu negara sahabat.<br />
Diancam paling lama lima tahun.<br />
Lantas, mengapa tidak segera ditangkap?<br />
Dari subtansi hukumnya memang begitu.<br />
Tetapi, dalam prakteknya, bisa lain. Konten politiknya<br />
sangat tinggi, sehingga diperlukan komitmen<br />
dari berbagai instansi terkait. Berbeda<br />
dengan di Malaysia, yang menangkap langsung<br />
12 orang yang akan berangkat ke sana. Hukum<br />
kita, terutama undang-undang tentang terorisme,<br />
sangat berbeda dengan Malaysia. Negara<br />
itu memiliki undang-undang yang begitu keras<br />
sehingga, kalau ada penangkapan, tidak akan<br />
menimbulkan masalah.<br />
Di kita, aparat menjadi serbasulit, karena ada<br />
kelompok politik dengan kepentingan tertentu<br />
yang bisa mempersoalkan penangkapan-penangkapan<br />
seperti itu. Ini fakta dan pengalaman<br />
yang ada pada kita. Terlebih, para pelaku itu juga<br />
sering berdalih bahwa apa yang mereka lakukan<br />
merupakan perintah agama. Padahal penegak<br />
hukum kan juga orang beragama.<br />
Jadi, perangkat UU saja tak cukup untuk<br />
menangkap mereka?<br />
Iya. Harus kita akui, dalam konteks kekinian<br />
Indonesia, untuk menegakkan hukum juga<br />
diperlukan dukungan politik. Diperlukan komitmen<br />
seluruh masyarakat. Kita tidak bisa<br />
bicara teori-teori saja. Contohnya kasus represi<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
interview<br />
Abu Bakar Ba’asyir juga menganjurkan semua<br />
anak buahnya ikut ke sana (Suriah dan Irak).<br />
yang dilakukan oleh suatu kelompok terhadap<br />
kelompok minoritas agama, banyak sekali kesulitan<br />
yang dihadapi dalam penyelesaiannya.<br />
Misalnya kasus Ahmadiyah, kan memerlukan<br />
surat keputusan bersama, yang notabene juga<br />
tidak bisa berjalan. Karena itu, menurut saya,<br />
harus ada awareness atau kesadaran dari seluruh<br />
masyarakat bahwa ada persoalan serius<br />
pada bangsa kita, yaitu ada radikalisme, ada<br />
terorisme.<br />
Tapi ada yang menganggap terorisme<br />
muncul sebagai antitesis dari berbagai<br />
ketidakadilan?<br />
Kalau mayoritas orang beranggapan bahwa<br />
kemiskinan itu merupakan akar masalah radikalisme<br />
dan terorisme, aparat akan kesulitan<br />
menegakkan hukum. Noor Din M. Top dan<br />
Doktor Azahari itu kurang apa? Mereka tidak<br />
miskin, tidak kurang makan (bangku) sekolahan.<br />
Usamah bin Ladin juga kurang apa? Kaya,<br />
berpendidikan.<br />
ari saputra/detikcom<br />
Tapi orang yang miskin dan kurang berpendidikan<br />
kan gampang direkrut….<br />
Saya kok lebih cocok menggunakan teori<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
interview<br />
Sebuah kampus di Jakarta ada yang<br />
menganjurkan agar berbaiat kepada Abu<br />
Bakar al-Baghdadi.<br />
yang disodorkan Louise Richardson, yaitu setidaknya<br />
ada tiga layer penyebab tindak radikal<br />
dan terorisme. Pertama, personal disaffection<br />
atau individu. Artinya, dalam setiap kelompok<br />
pasti ada sebagian yang tidak puas. Mereka<br />
umumnya merasa tidak mendapatkan keadilan,<br />
baik ekonomi, pendidikan, perlakuan, dan<br />
lain-lain. Semua itu terakumulasi dan menimcouncil<br />
on foreign relations<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
interview<br />
Abu Bakar al-Baghdadi tengah<br />
berkhotbah dalam salat Jumat<br />
di sebuah masjid di Mosul awal<br />
Juli lalu.<br />
Al-Furqan Media/Anadolu Agency/<br />
Getty Images<br />
bulkan rasa ketidakadilan. Tapi itu bukan berarti<br />
mereka akan langsung serta-merta jadi<br />
teroris.<br />
Apa faktor kedua?<br />
Karena didorong oleh enabling group. Mereka<br />
adalah kelompok-kelompok yang menjadi<br />
anggota masyarakat atau individu yang merasa<br />
tidak mendapatkan keadilan menjadi bagian<br />
dari kelompok yang mampu untuk melawan<br />
kondisi yang disebutnya ketidakadilan. Misalnya<br />
JI (Jamaah Islamiyah), JAT, Al-Qaidah, dan<br />
sebagainya. Organisasi-organisasi itulah yang<br />
kemudian merekrut orang-orang itu, melatih<br />
dan memberi logistik, sekaligus membawa<br />
ideologi yang membenarkan.<br />
Maksudnya ideologi yang membenarkan?<br />
Ya, ini sebuah paham atau ideologi yang<br />
menggunakan dalil-dalil agama untuk membenarkan<br />
tindakannya. Misalnya mengkafirkan<br />
kelompok atau masyarakat lain karena<br />
dianggap tidak sesuai dengan keyakinannya.<br />
Kami minggu lalu mendatangkan empat syekh<br />
mantan pendiri Jamaah Islamiyah dari Mesir<br />
untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan<br />
tentang paham-paham itu. Mereka mengatakan,<br />
ada beberapa paham yang selalu diajarkan<br />
dalam ideologi organisasi itu. Pertama, kafiri,<br />
yaitu mengkafir-kafirkan orang lain, membencinya<br />
dan menganjurkan untuk berjihad.<br />
Padahal sejatinya jihad itu bukan berarti harus<br />
berperang mengangkat senjata.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
interview<br />
Mujahidin Anshorullah, Solo<br />
youtube<br />
Sampai saat ini, bagaimana proses perekrutan<br />
yang mereka lakukan dalam rangka<br />
mendukung ISIS?<br />
Saat ini tengah marak terjadi di berbagai<br />
kota. Bahkan, di sejumlah kota, sudah banyak<br />
bermunculan deklarasi dukungan. Di Jakarta,<br />
sebuah kampus juga ada deklarasi itu. Kemudian<br />
di penjara-penjara, banyak yang menganjurkan<br />
agar berbaiat kepada Abu Bakar al-<br />
Baghdadi.<br />
Sejak kapan gejala ini terdeteksi?<br />
Sejak dua bulan lalu, sudah ada beberapa<br />
unjuk rasa yang mengusung atribut-atribut<br />
ISIS berupa bendera. Aksi itu telah melibatkan<br />
lintas kelompok radikal. Kami tahu dari organisasi-organisasi<br />
yang masuk dalam komunitas<br />
deradikalisasi.<br />
Kalau munculnya kampanye hitam dalam<br />
kampanye pemilihan presiden kemarin?<br />
Dalam konteks penanggulangan terorisme,<br />
isu melawan PKI dan (orang-orang) kafir<br />
itu sangat mengkhawatirkan. Sangat rawan<br />
memancing kelompok-kelompok yang mengobarkan<br />
terorisme untuk bermain di situ.<br />
Saya mengimbau masyarakat selalu waspada.<br />
Jangan mudah terpancing oleh isu-isu semacam<br />
itu. Beredarnya isu-isu itu membuat libido<br />
kelompok-kelompok radikal pun naik. ■<br />
ARIF ARIANTO<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
interview<br />
BIODATA<br />
Nama: Ansyaad Mbai<br />
Tempat/tanggal lahir: Buton, Sulawesi<br />
Tenggara, 2 Juni 1948<br />
Pendidikan:<br />
• Akabri Kepolisian, 1973<br />
• Kursus Singkat Reserse, 1975<br />
• Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, 1981<br />
• Sekolah Staf dan Pimpinan Kepolisian,<br />
1987-1988<br />
• Advance Course For Senior Pol ADM,<br />
Tokyo, 1989<br />
• Sekolah Komando ABRI, 1995<br />
2000<br />
• Wakil Kepala Korps Reserse Polri, 2000-<br />
2001<br />
• Asisten Intel Kapolri, 2001<br />
• Kepala Polda Sumatera Utara, 2002<br />
• Wakil Kepala Pelaksana Harian Badan<br />
Narkotika Nasional, 2001<br />
• Kepala Desk Koordinasi Pemberantasan<br />
Terorisme Kementerian Koordinator<br />
Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan,<br />
2001<br />
• Kepala Badan Nasional Penanggulangan<br />
Terorisme<br />
• Bintang Bhayangkara Nararya<br />
• Bintang Bhayangkara Pratama<br />
Rengga Sancaya/Detikcom<br />
Karier:<br />
• Kepala Polresta Pontianak, 1991-1996<br />
• Kepala Direktorat Reserse Polda Jawa<br />
Tengah, 1996-1999<br />
• Wakil Kepala Polda Jawa Tengah, 1999<br />
• Wakil Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu<br />
Kepolisian<br />
• Direktur Reserse Umum Polri, 1999-<br />
Penghargaan:<br />
• Brevet Penerjun dari Polri<br />
• Brevet Penyidik dari Koserse Polri<br />
• Brevet Brimob dari Dan Kor Brimob<br />
• Satya Lencana Kesetiaan 8 Tahun, 16<br />
Tahun, dan 24 Tahun<br />
• Satya Lencana Dwidya Sistha<br />
• Satya Lencana Kesatria Tamtama<br />
• Satya Lencana Karya Bhakti<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
internasional<br />
Gaza Diserang,<br />
Yahudi Dilawan<br />
“Aku lebih baik menjadi Yahudi yang jahat<br />
ketimbang Yahudi yang mati.”<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
internasional<br />
Sarcelles di pinggiran Kota Paris,<br />
Prancis, sering dijuluki Little Jerusalem.<br />
Sebab, di Sarcelles tinggal komunitas<br />
terbesar Yahudi di Prancis,<br />
bahkan mungkin di Eropa.<br />
Ketika situasi di Gaza semakin panas, kondisi<br />
di Little Jerusalem juga turut memanas. Pada<br />
pertengahan Juli lalu, ratusan orang pro-Palestina<br />
menggeruduk komunitas Yahudi di Sarcelles.<br />
“Mati bagi Yahudi, potong leher Yahudi,”<br />
teriak mereka.<br />
Mereka mengumbar kemarahan dengan memecahkan<br />
kaca-kaca dan membakar sejumlah<br />
toko. Saat hendak menghanguskan sejumlah<br />
Polisi menutup jalan<br />
di Kota Sarcelles,<br />
Prancis, setelah terjadi<br />
kerusuhan anti-Yahudi,<br />
beberapa pekan lalu.<br />
Benoit Tessier/Reuters<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
internasional<br />
Kita saat ini<br />
menyaksikan<br />
ledakan kebencian<br />
dan kekerasan<br />
terhadap Yahudi.”<br />
sinagoge, mereka dihadang barisan pemuda<br />
Ligue de Defense Juive alias Liga Pertahanan<br />
Yahudi. Bersenjata tongkat dan helm, pemudapemuda<br />
Yahudi itu melawan massa pro-Palestina.<br />
“Jika bukan karena anak-anak itu, seluruh<br />
komunitas ini mungkin sudah hangus terbakar<br />
dan menjadi neraka,” kata Fortunee Fitoussi,<br />
kasir di toko roti Boulangerie Nathanya.<br />
Warga Yahudi di Sarcelles ketakutan.<br />
“Kami menyebut kota kami<br />
Little Jerusalem karena kami merasa<br />
berada di rumah,” ujar Laetitia.<br />
Sudah bertahun-tahun dia tinggal<br />
di Sarcelles. “Sekarang kami sangat<br />
kaget... sangat... sangat kaget.”<br />
Liga Pertahanan Yahudi di Prancis didirikan<br />
pada 2003 oleh sejumlah mantan aktivis Betar,<br />
gerakan Zionis yang dipimpin oleh Ze’ev Jabotinsky.<br />
Anggotanya sekitar 400 orang. Rata-rata<br />
mereka terlatih dalam bela diri krav maga, bela<br />
diri khas militer Israel. Kendati tak menginduk<br />
pada organisasi garis keras Liga Pertahanan<br />
Yahudi di Amerika Serikat yang didirikan oleh<br />
Rabi Meir Kahane, liga pemuda Yahudi Prancis<br />
itu nyaris sebangun dengan sikap “saudara tua”-<br />
nya di Amerika tersebut.<br />
Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard<br />
Cazeneuve pernah menyampaikan peringatan<br />
soal efek buruk organisasi pemuda Yahudi<br />
tersebut. Media-media di Prancis menyebut<br />
mereka sebagai kelompok berbahaya. “Mereka<br />
berbahaya, doyan kekerasan dan antirepublik,”<br />
kata Sihem Souid, aktivis hak asasi manusia.<br />
Filosofi mereka, menurut Eliahou, 62 tahun,<br />
seorang mantan penegak hukum, sangat keras:<br />
aku lebih baik menjadi Yahudi yang jahat ketimbang<br />
Yahudi yang mati. Mereka, kata Eliahou,<br />
tak percaya pemerintah bisa melindungi komunitas<br />
Yahudi. Mereka tak ragu melawan setiap<br />
ancaman dengan kekerasan. “Ini komunitas<br />
Yahudi. Tujuan kami adalah mengganggu siapa<br />
pun yang membenci Israel dan anti-Yahudi.”<br />
Tokoh-tokoh Yahudi di French Jewish Union<br />
for Peace dan Representative Council of<br />
French Jewish Institutions sebenarnya merasa<br />
kurang nyaman dengan tingkah gerombolan<br />
pemuda-pemuda Yahudi tersebut. “Kami tak<br />
tahu soal liga itu dan tak ingin tahu. Kami sedih<br />
pemuda-pemuda Yahudi tertarik bergabung<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
internasional<br />
Protes menentang<br />
agresi Israel terhadap<br />
Gaza di London<br />
beberapa pekan lalu.<br />
IBTimes<br />
dengan mereka,” kata Roger Cukierman, Presiden<br />
Representative Council of French Jewish<br />
Institutions.<br />
Tapi, bagi sebagian warga Yahudi di Little Jerusalem,<br />
mereka adalah pahlawan. “Orang-orang<br />
ketakutan. Suka atau tidak suka pada mereka,<br />
aku senang mereka ada di sini,” kata Chantal<br />
Haziot, pemilik toko Judaica di Sarcelles.<br />
Ketika mesin-mesin perang Israel membombardir<br />
Jalur Gaza dan membunuh lebih<br />
dari 1.800 warga Palestina, gelombang<br />
pasang kebencian terhadap Israel dan Yahudi<br />
bukan hanya menyapu negara-negara<br />
berpenduduk mayoritas muslim, tapi juga<br />
negara-negara di Eropa. “Hitler, you were<br />
right!” seorang pemuda menulis di posternya<br />
saat bergabung bersama ribuan orang<br />
dalam demonstrasi menentang agresi Israel<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
internasional<br />
Kami siap memasuki<br />
babak perang baru<br />
dan kami akan<br />
memberikan pilihan<br />
sulit kepada Israel.”<br />
di London beberapa waktu lalu. Seorang<br />
perempuan mengangkat poster lain bertulisan<br />
”Well done, Israel. Hitler would be proud”.<br />
Di sebuah kafe di Liege, Belgia, pemiliknya<br />
memasang tanda anjing dipersilakan masuk,<br />
sementara Yahudi dilarang datang.<br />
“Kita saat ini menyaksikan ledakan kebencian<br />
dan kekerasan terhadap<br />
Yahudi,” kata Dieter Graumann,<br />
Presiden Dewan Pusat Yahudi<br />
Jerman. “Sekali lagi, keberadaan<br />
Yahudi di Jerman terancam.”<br />
l l l<br />
Entah kapan derita anakanak,<br />
ibu, dan warga Gaza<br />
bakal berakhir. Pada Jumat<br />
pagi pekan lalu, hanya beberapa saat setelah<br />
berakhirnya gencatan senjata selama tiga<br />
hari, mesin-mesin perang Israel dan Hamas<br />
kembali menyalak.<br />
Puluhan roket ditembakkan dari Gaza ke<br />
wilayah Israel, entah oleh milisi Hamas, entah<br />
oleh Jihad Islam, dan kontan dibalas oleh hujan<br />
roket dari pesawat-pesawat tempur Israel.<br />
Korban warga sipil Gaza kembali berguguran.<br />
Perwira senior militer Israel mengatakan, walaupun<br />
mampu melanjutkan serangan hingga<br />
beberapa bulan lagi, kemampuan milisi Palestina<br />
itu menurun. “Mereka memulai dengan<br />
sekitar 9.000 roket dan sekarang mereka memiliki<br />
kurang dari 3.000 roket. Sebagian besar<br />
roket jarak pendek, dengan jangkauan kurang<br />
dari 40 kilometer,” katanya.<br />
“Serangan baru roket ke Israel tak bisa diterima<br />
dan ditoleransi. Kami akan terus menyerang<br />
Hamas, infrastruktur dan personelnya,”<br />
kata Letnan Kolonel Peter Lerner, juru bicara<br />
militer Israel. Sejak Selasa pekan lalu, beberapa<br />
saat sebelum dimulainya gencatan senjata, Israel<br />
menarik mundur pasukan infanterinya dari<br />
Gaza.<br />
Selama tiga hari, juru runding Mesir berusaha<br />
menghidupkan kembali perundingan damai<br />
Israel dengan Palestina dan Hamas. Seperti<br />
perundingan sebelumnya, posisi dan syarat<br />
Hamas tak bisa ditawar. Mereka menghendaki<br />
blokade laut dan darat Gaza dibuka dan seluruh<br />
warga Palestina yang ditangkap Israel dalam<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
internasional<br />
Protes menentang<br />
agresi Israel<br />
terhadap Gaza<br />
di depan Gedung<br />
Putih, Washington,<br />
DC, Amerika<br />
Serikat, pekan lalu.<br />
Yuri Gripas/Reuters<br />
operasi memburu penculik tiga pemuda Israel<br />
dilepas.<br />
“Kami mendesak delegasi Palestina tak memperpanjang<br />
waktu gencatan senjata kecuali<br />
seluruh syarat diterima,” kata Abu Ubaida, juru<br />
bicara sayap militer Hamas, Kamis pekan lalu.<br />
“Kami siap memasuki babak perang baru dan<br />
kami akan memberikan pilihan sulit kepada Israel:<br />
membawa mereka dalam perang panjang<br />
atau perang teritorial yang meluas.”<br />
Perpanjangan waktu gencatan senjata memang<br />
tak dapat disepakati, namun negosiasi<br />
masih terus berlanjut. Tawar-menawar syarat di<br />
antara kedua kubu masih sulit mencapai titik<br />
temu. Hamas menolak berkompromi, Israel<br />
juga menolak membuka blokade laut maupun<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
internasional<br />
Warga Valencia,<br />
Spanyol, menyalakan<br />
lilin bagi para korban<br />
agresi Israel di Gaza,<br />
pekan lalu.<br />
Heino Kalis/Reuters<br />
darat. Tel Aviv khawatir pembukaan blokade<br />
bakal membuka kesempatan bagi Hamas untuk<br />
menyelundupkan senjata dan menimbun<br />
amunisi.<br />
“Diskusi di Kairo belum selesai dan kami akan<br />
terus mengejar penghentian agresi dan kesepakatan<br />
yang adil bagi rakyat Palestina,” kata juru<br />
runding Jihad Islam. Presiden Amerika Serikat<br />
Barack Obama berharap negosiasi dengan perantara<br />
pemerintah Mesir bakal menghasilkan<br />
solusi perdamaian jangka panjang bagi Gaza.<br />
Dia berharap ditemukan formula yang pas bagi<br />
Gaza.<br />
“Dalam jangka panjang, Gaza tak mungkin<br />
terus ditutup dari dunia,” kata Presiden Obama.<br />
Blokade Gaza selama bertahun-tahun<br />
membuat perekonomian Gaza sekarat. “Tapi<br />
pertanyaannya juga, bisakah kita menemukan<br />
formula untuk memberikan jaminan kepada<br />
Israel supaya Gaza tak menjadi pangkalan serangan<br />
ke wilayahnya?” n<br />
SAPTO PRADITYO | REUTERS | NYTIMES | telegRAPH | GUARDIAN | BBC<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
internasional<br />
Burger<br />
Pun Jadi<br />
Musuh<br />
Rusia membalas sanksi<br />
dari Amerika Serikat<br />
dan Uni Eropa dengan<br />
sanksi.<br />
Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014
internasional<br />
Pedagang buah-buahan<br />
di pasar Saint Petersburg.<br />
Alexander Demianchuk/<br />
Reuters<br />
Butuh 14 tahun bagi George Cohon<br />
untuk merobohkan tembok komunis<br />
Uni Soviet. Pemilik waralaba restoran<br />
cepat saji McDonald’s di Kanada<br />
itu berniat membuka jaringan McDonald’s<br />
di Negeri Beruang Merah sejak pertengahan<br />
1970-an.<br />
Namun penguasa di Kremlin tak pernah terketuk<br />
untuk membuka pintu bagi McDonald’s,<br />
salah satu ikon kapitalisme. Baru pada 1988,<br />
ketika angin perubahan berembus ke Moskow,<br />
sinyal positif menyala bagi Cohon. “Busur emas<br />
McDonald’s akan muncul di horizon langit<br />
Moskow,” kata Cohon kala itu.<br />
Dua tahun kemudian, pada Rabu, 31 Januari<br />
1990, restoran pertama McDonald’s pertama<br />
di Uni Soviet, juga Rusia, dibuka di kawasan<br />
Alun-alun Pushkin. Hari itu, puluhan ribu orang<br />
antre, mengular hingga beberapa kilometer,<br />
untuk mencicipi burger McDonald’s. “Rasa Big<br />
Mac di sini sama persis dengan McDonald’s<br />
di New York, Tokyo, Toronto, maupun Rio de<br />
Janeiro,” kata Cohon.<br />
Selama lebih dari dua dekade menikmati<br />
Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014
internasional<br />
Aku ingin mereka<br />
menyingkir dari depan<br />
mataku. Setelah itu, kami<br />
akan berurusan dengan<br />
Pepsi Cola.<br />
angin perubahan di Rusia, kini perusahaan<br />
Cohon mengoperasikan sekitar 400 restoran<br />
dengan lebih dari 25 ribu karyawan. “Kami ada<br />
di sini untuk jangka panjang. Kami membangun<br />
jaringan relasi, merekrut karyawan lokal,<br />
bahkan mengembangkan sektor pertanian,”<br />
kata Craig Cohon, putra George, beberapa<br />
waktu lalu. Rata-rata<br />
jumlah pengunjung satu<br />
restoran McDonald’s di<br />
Rusia sekitar 800 ribu<br />
orang per tahun. Tak<br />
beda jauh dengan ratarata<br />
restoran serupa di<br />
Amerika Serikat.Kini,<br />
masa-masa bulan madu McDonald’s di Rusia<br />
sepertinya bakal berlalu. Sejak beberapa bulan<br />
lalu, tanda-tanda “cuaca buruk” bagi jaringan<br />
McDonald’s mulai tampak pascakrisis politik di<br />
Semenanjung Crimea, Ukraina. Setelah milisi<br />
pro-Rusia, yang disokong Tentara Merah Rusia,<br />
menduduki dan menganeksasi Crimea beberapa<br />
bulan lalu, McDonald’s Ukraina memutuskan<br />
menutup tiga restoran di wilayah itu.<br />
Vladimir Zhirinovsky, politikus sayap kanan<br />
Rusia dan pemimpin Partai Liberal Demokrat<br />
Rusia, bertepuk tangan melihat McDonald’s<br />
angkat kaki dari Crimea. “Sangat bagus. Aku<br />
berharap mereka melakukan hal serupa di<br />
Rusia. Aku akan meminta aktivis Partai Liberal<br />
menggelar protes tak jauh dari setiap restoran<br />
McDonald’s,” kata Zhirinovsky kala itu. “Aku<br />
ingin mereka menyingkir dari depan mataku.<br />
Setelah itu, kami akan berurusan dengan Pepsi<br />
Cola.”<br />
Di sejumlah kota di Rusia, seperti Vladimir,<br />
Krasnodar, Tambov, dan Petrozavodsk, juga<br />
mulai muncul sentimen anti-McDonald’s dan<br />
produk-produk Amerika. Segala hal yang berbau<br />
Amerika jadi musuh. Survei yang digelar<br />
oleh SuperJobs' Research Center menunjukkan<br />
62 persen rakyat Rusia sepakat McDonald’s<br />
segera hengkang dari negeri itu.<br />
Di Kota Bryansk, puluhan orang menggelar<br />
poster-poster bertulisan “You Have Left Crimea-Get<br />
Out of Bryansk!”, “Down with American<br />
Fast Food!”, “Go Home!”, dan “Go Home!”.<br />
“Dokter spesialis saluran pencernaan menga-<br />
Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014
internasional<br />
Presiden Rusia Vladimir<br />
Putin<br />
Ria Novosti/Reuters<br />
takan makanan cepat saji akan meracuni tubuh<br />
kita. Sangat penting untuk menutup semua<br />
restoran McDonald’s di negeri ini supaya anakanak<br />
kita tak teracuni,” kata Valery Puzanov,<br />
salah satu demonstran penentang McDonald’s<br />
di Kota Vladimir, sekitar 200 kilometer arah<br />
timur dari Moskow.<br />
Tiga pekan lalu, giliran Badan Perlindungan<br />
Konsumen Rusia, Rospotrebnadzor, yang menembakkan<br />
peluru ke McDonald’s. Rospotrebnadzor<br />
mengklaim menemukan kandungan kalori<br />
pada beberapa menu McDonald’s, seperti<br />
cheeseburger, Filet-o-Fish Sandwich, Royale<br />
Burger, chicken burger, es krim, dan minuman<br />
milkshake, dua kali lipat lebih tinggi daripada<br />
kandungan kalori yang diperkenankan.<br />
Rospotrebnadzor juga mengaku menemukan<br />
kandungan antibiotik natamycin pada keju<br />
Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014
internasional<br />
Jika Rusia terus<br />
menempuh jalan ini,<br />
ongkos yang harus<br />
mereka tanggung bakal<br />
semakin besar.<br />
burger McDonald’s yang diimpor dari Jerman<br />
dan Republik Cek. “Kami telah menemukan<br />
pelanggaran yang membuat keamanan dan<br />
mutu produk seluruh jaringan McDonald’s<br />
diragukan,” kata Anna Popova, Kepala Rospotrebnadzor.<br />
Rospotrebnadzor telah mengajukan gugatan<br />
terhadap semua menu McDonald’s tersebut<br />
ke Pengadilan Kota<br />
Novgorod. Jika Rospotrebnadzor<br />
menang,<br />
semua jenis makanan<br />
favorit pengunjung itu<br />
harus disetip dari daftar<br />
menu McDonald’s.<br />
Natamycin sebenarnya merupakan antibiotik<br />
yang jamak dipakai untuk mencegah pertumbuhan<br />
jamur pada keju. Pemakaian antibiotik<br />
ini diperkenankan oleh Departemen Pertanian<br />
Amerika Serikat.<br />
Walaupun tak menyinggung urusan di Ukraina<br />
sebagai dasar pertimbangan, Rospotrebnadzor<br />
sudah biasa menjadi senjata politik<br />
penguasa di Kremlin.<br />
●●●<br />
Adu otot pemerintah Ukraina, yang disokong<br />
Amerika Serikat dan Uni Eropa, melawan milisi<br />
pro-Rusia, yang didukung Kremlin, memasuki<br />
babak baru. Setelah pesawat Malaysia Airlines<br />
MH-17 ditembak jatuh di wilayah timur Ukraina,<br />
yang dikuasai milisi separatis pro-Rusia<br />
bulan lalu, Amerika Serikat dan negara-negara<br />
Uni Eropa terus menekan Moskow dengan<br />
menambah daftar sanksi.<br />
Pertengahan Juli lalu, Presiden Amerika<br />
Serikat Barack Obama menyetujui tambahan<br />
sanksi terhadap sejumlah bank, perusahaan<br />
militer, dan orang-orang dekat Presiden Rusia<br />
Vladimir Putin. “Jika Rusia terus menempuh<br />
jalan ini, ongkos yang harus mereka tanggung<br />
bakal semakin besar,” Presiden Obama memperingatkan.<br />
Walaupun perekonomian negaranya sudah<br />
kepayahan, Presiden Putin dan para sekutunya<br />
tak gampang digertak dengan ancaman sanksi.<br />
Kremlin malah siap melancarkan serangan<br />
balasan.<br />
Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014
internasional<br />
Pekerja<br />
memilah-milah<br />
apel di perusahaan<br />
Polandia, Rajpol,<br />
pekan lalu.<br />
Reuters<br />
Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev<br />
mengancam akan menutup jalur penerbangan<br />
di atas Siberia bagi semua maskapai penerbangan<br />
Eropa sebagai pembalasan atas sanksi<br />
terhadap Dobrolyot, anak perusahaan maskapai<br />
Rusia, Aeroflot. Gara-gara semua perjanjian<br />
sewa pesawat dengan perusahaan-perusahaan<br />
Eropa dibatalkan, Dobrolyot menghentikan<br />
semua penerbangannya.<br />
“Kita harus mendiskusikan pembalasannya,”<br />
kata Medvedev saat rapat dengan Menteri<br />
Transportasi Rusia dan bos Aeroflot. Maskapai-maskapai<br />
penerbangan Eropa, seperti<br />
Lufthansa, yang hendak terbang ke Asia, biasa<br />
melintasi wilayah udara Siberia untuk mempersingkat<br />
jarak. Setiap tahun, maskapai-maskapai<br />
penerbangan Eropa membayar lebih dari<br />
US$ 300 juta atau sekitar Rp 3,5 triliun kepada<br />
Aeroflot.<br />
Presiden Putin juga telah memerintahkan<br />
anak buahnya mempersiapkan “perang ekonomi”<br />
sebagai pembalasan atas sanksi yang<br />
dijatuhkan negara-negara Barat terhadap Rusia.<br />
“Instrumen politik untuk menekan per-<br />
Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014
internasional<br />
Reuters<br />
ekonomian tidak bisa diterima. Cara-cara<br />
itu bertentangan dengan semua norma<br />
dan peraturan,” kata Presiden Putin setelah<br />
bertemu dengan Alexey Gordeev, Gubernur<br />
Voronezh, wilayah di perbatasan dengan Ukraina,<br />
Selasa pekan lalu. “Setiap pembalasan<br />
harus dilakukan dengan sangat hati-hati<br />
untuk menghindari kerugian konsumen dan<br />
melindungi produsen.”<br />
Dua hari kemudian, Kremlin mengeluarkan<br />
daftar produk-produk pertanian yang dilarang<br />
diimpor dari Amerika Serikat, Uni Eropa, Australia,<br />
Kanada, dan Norwegia selama setahun.<br />
Produk-produk pertanian itu meliputi daging<br />
dan sosis, buah-buahan, sayuran, hasil perikanan<br />
laut, dan produk susu. Ditaksir, total nilai<br />
impor seluruh produk itu US$ 23,5 miliar atau<br />
Rp 277,2 triliun.<br />
Slawomir Kedzierski, petani apel di Polandia,<br />
hanya bisa termangu mendengar kabar larangan<br />
impor buah-buahan yang dilansir Kremlin.<br />
Biasanya, setiap tahun dia mengekspor 7.000<br />
ton apel ke Rusia. “Sekarang aku harus memikirkan<br />
ke mana mesti menjual 7.000 ton apel<br />
yang biasa aku kirim ke Timur.... Aku tak terlibat<br />
politik. Aku ingin politik keluar dari bisnisku,”<br />
kata Kedzierski. ■<br />
SAPTO PRADITYO | CNN | GUARDIAN | WASHington psot |<br />
ITAR-TASS | RIA NOVOSTI<br />
Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014
internasional<br />
“Petugas kami terus mengingatkan mereka bahwa<br />
bayi di perut mereka bukanlah bayi mereka.”<br />
Majalah detik 11 -- 17 AGUSTUS 2014
internasional<br />
Pattaramon Chanbua<br />
duduk di samping<br />
Gammy, bayi yang<br />
dilahirkannya dan<br />
menderita sindrom<br />
Down.<br />
Damir Sagolj/Reuters<br />
Pada umur 21 tahun, Pattaramon<br />
Chanbua sudah memiliki dua anak. Si<br />
sulung berumur 6 tahun, sementara<br />
anak keduanya baru berusia 3 tahun.<br />
Dia bekerja sebagai pelayan warung makan<br />
di salah satu kota kecil di Provinsi Chonburi,<br />
Thailand.<br />
Setiap hari, dia mesti berjuang keras untuk<br />
menghidupi dua anaknya. Setahun lalu, datang<br />
tawaran “pekerjaan” tak biasa lewat perusahaan<br />
perantara, yakni menjadi ibu pengganti alias<br />
surrogate. Imbalannya lumayan menggiurkan,<br />
yakni Aus$ 16 ribu atau sekitar Rp 175 juta. Syaratnya,<br />
Pattaramon mesti menyediakan rahimnya<br />
bagi bayi tabung pasangan David Farnell<br />
dan Wendy Li dari Australia.<br />
“Uang yang ditawarkan nilainya sangat besar<br />
bagiku. Dalam pikiranku, dengan uang itu, aku<br />
bisa memberikan pendidikan bagi anakku. Kedua,<br />
aku bisa membayar utang-utangku,” kata<br />
Pattaramon pekan lalu. Semuanya seolah-olah<br />
bakal berjalan mulus, tanpa persoalan. Proses<br />
pembuahan bayi tabung dan penanaman janin<br />
di rahim Pattaramon tak banyak persoalan.<br />
Pattaramon mengandung bayi kembar.<br />
Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014
internasional<br />
Tak sebotol susu<br />
pun dia berikan<br />
kepada Gammy.<br />
Masalah itu baru terdeteksi pada bulan keempat<br />
kehamilan. Tes oleh dokter pada janin<br />
menunjukkan salah satu dari bayi itu bakal menderita<br />
sindrom Down, yakni kelainan genetis<br />
yang mengakibatkan lambatnya pertumbuhan<br />
fisik dan kecerdasan anak.<br />
Menurut Pattaramon, walaupun sudah tahu<br />
beberapa bu lan sebelumnya, dokter, agen<br />
ibu pengganti, dan pasangan Farnell baru<br />
memberitahukan soal kelainan janin itu pada<br />
bulan ketujuh kehamilannya.<br />
David Farnell<br />
dan Wendy Li meminta<br />
Pattaramon menggugurkan<br />
janin dalam<br />
perutnya.<br />
“Pihak agen mengatakan<br />
pasangan<br />
itu akan membayar<br />
ongkos aborsi.... Tapi<br />
aku tinggal di negara<br />
Buddhis. Mereka tak<br />
paham. Jika aku menggugurkan<br />
kandungan, aku bakal ditangkap dan<br />
dipenjara seperti halnya pembunuh,” kata ibu<br />
muda itu. Dia menolak menggugurkan janin<br />
malang tersebut.<br />
Bayi kembar itu akhirnya lahir prematur. Bayi<br />
perempuan lahir sehat walaupun sempat menginap<br />
sebulan di satu rumah sakit di Chonburi.<br />
Kembarannya, bayi laki-laki, Gammy, menderita<br />
sindrom Down. Sang bayi perempuan dibawa<br />
pulang oleh orang tua biologisnya ke Australia.<br />
Sedangkan Gammy yang malang ditinggal di<br />
Thailand bersama Pattaramon.<br />
Pasangan Farnell, menurut Pattaramon, berdalih<br />
mereka terlalu tua untuk merawat bayi<br />
kembar. Selama dua bayi kembar itu berada di<br />
rumah sakit, David Farnell selalu menjenguk<br />
bayi perempuannya, tapi tak pernah menyentuh<br />
atau menengok Gammy yang ada di<br />
sebelahnya.<br />
“Dia tak pernah membelikan susu untuk<br />
Gammy. Dia hanya membelikan susu untuk<br />
bayi perempuannya.... Tak sebotol susu pun<br />
dia berikan kepada Gammy,” kata Pattaramon.<br />
Kini Gammy masih dalam perawatan di Rumah<br />
Sakit Samitivej Sriracha setelah paru-parunya<br />
terinfeksi. Menurut Wijit Panayingpaisarn, juru<br />
bicara Rumah Sakit Samitivej, kondisi Gammy<br />
Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014
internasional<br />
Gammy, bayi yang<br />
dilahirkan lewat ibu<br />
pengganti dan menderita<br />
sindrom Down, tengah<br />
disusui oleh ibu<br />
kandungnya pekan lalu.<br />
Damir Sagolj/Reuters<br />
semakin membaik.<br />
Agen jasa “penitipan kehamilan”<br />
itu, menurut dia, juga<br />
masih berutang ribuan dolar<br />
kepadanya. Namun Pattaramon<br />
bisa sedikit menghela napas lega setelah<br />
sejumlah organisasi menggalang dana untuk<br />
perawatan Gammy.<br />
Hingga Kamis pekan lalu, pasangan Farnell<br />
masih bungkam soal anak biologis mereka yang<br />
ditinggal di Thailand. Seorang teman pasangan<br />
Farnell mengatakan David dan Wendy tak tahu<br />
Gammy menderita sindrom Down. Mereka hanya<br />
tahu Gammy menderita kelainan jantung.<br />
“Gammy sakit parah saat lahir. Mereka diberi<br />
tahu umurnya tak akan panjang. Umurnya hanya<br />
tinggal sehari,” kata sang teman. Namun,<br />
menurut Wijit Panayingpaisarn dari Rumah<br />
Sakit Samitivej, kondisi jantung Gammy sangat<br />
sehat dan kuat.<br />
Menurut dia, David Farnell dan istrinya berusaha<br />
membawa pulang Gammy, namun<br />
dihadang masalah hukum. “Mereka tak pernah<br />
berniat meninggalkan Gammy. Namun, jika<br />
mereka bertahan, mereka menghadapi risiko<br />
kehilangan bayi perempuannya.”<br />
Urusan tambah pelik setelah tersiar kabar soal<br />
masa lalu David yang kelam. David, kini sekitar<br />
Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014
internasional<br />
Bayinya kami jamin<br />
dengan tes DNA. Jika tak<br />
sesuai, Anda tak usah<br />
bayar.<br />
50 tahun, sudah berulang kali dipenjara setelah<br />
terbukti melakukan pelecehan seksual terhadap<br />
anak-anak di bawah umur. David dan Wendy menikah<br />
pada Juni 2004 setelah berkenalan lewat<br />
biro jodoh Qpid Success. Pasangan Farnell tinggal<br />
di Kota Bunburry, Australia.<br />
“Aku bisa bilang betapa baiknya ayahku. Dia<br />
sangat hebat,” salah satu anaknya membela<br />
David. “Dia memang pernah berbuat salah…<br />
kami bisa menerima itu. Tapi dia sudah memperbaikinya.”<br />
Hukum untuk “jasa”<br />
penitipan kehamilan atau<br />
ibu pengganti memang tak<br />
terang benar di Thailand.<br />
Rancangan peraturan untuk<br />
melarang ibu pengganti komersial<br />
baru disusun. “Walaupun<br />
ini bukan tindakan<br />
melanggar hukum, secara<br />
moral sangat salah,” kata Tanes Krassanairawiwong,<br />
Wakil Direktur Departemen Pelayanan<br />
Kesehatan Thailand.<br />
Setelah kasus “penelantaran” Gammy, pemerintah<br />
Thailand buru-buru menggelar operasi untuk<br />
“menertibkan” puluhan klinik yang menyediakan<br />
jasa ibu pengganti. Di Kondominium Niche ID<br />
Lat Phrao, Distrik Bang Kapi, Bangkok, polisi menemukan<br />
sembilan bayi—enam laki-laki dan tiga<br />
perempuan—dari satu ayah asal Jepang.<br />
Di sejumlah negara, seperti Prancis, Jerman,<br />
Italia, Spanyol, dan Portugal, segala bentuk surrogacy<br />
atau ibu pengganti, baik sukarela apalagi<br />
komersial, merupakan praktek terlarang. Inggris,<br />
Denmark, dan Belgia masih mengizinkan<br />
ibu pengganti sepanjang sang ibu pengganti tak<br />
menerima bayaran atas “jasa"-nya.<br />
Jasa penitipan kehamilan komersial diperbolehkan<br />
di sejumlah negara bagian di Amerika<br />
Serikat, India, Meksiko, dan Rusia. Ongkosnya<br />
bervariasi. Menurut data Families Through<br />
Surrogacy, organisasi nirlaba untuk jasa ibu<br />
pengganti, ongkosnya berkisar US$ 50 ribu<br />
atau Rp 590 juta hingga US$ 100 ribu atau Rp<br />
1,18 miliar.<br />
Di Wuhan, Tiongkok, Baby Plan Medical Technology<br />
Company terang-terangan menawarkan<br />
jasa ibu pengganti dengan ongkos lumayan mahal,<br />
yakni US$ 240 ribu atau Rp 2,8 miliar. Pengguna<br />
jasa Baby Plan dijamin bakal mendapatkan<br />
Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014
internasional<br />
GENETICANDSOCIETY<br />
bayi dengan DNA yang sama dengan orang tua<br />
biologisnya dan jenis kelamin sesuai kemauan<br />
mereka.<br />
Baby Plan, yang memiliki empat cabang di<br />
kota lain di Negeri Tirai Bambu, melahirkan<br />
lebih dari 300 bayi “titipan” setiap tahun.<br />
“Bayinya kami jamin dengan tes DNA. Jika tak<br />
sesuai, Anda tak usah bayar,” Huang Jinli, bos<br />
Baby Plan, mempromosikan perusahaannya.<br />
Menurut Huang, semua ibu pengganti berasal<br />
dari daratan Tiongkok.<br />
Untuk memastikan bayi-bayi yang mereka<br />
lahirkan akan diberikan kembali kepada orang<br />
tua biologisnya, petugas Baby Plan mengunjungi<br />
semua ibu pengganti setiap hari. “Petugas<br />
kami terus mengingatkan mereka bahwa bayi<br />
di perut mereka bukanlah bayi mereka.” ■<br />
SAPTO PRADITYO | SMH | nytimes | guardian | BBC | ABC<br />
Majalah detik 11 - 17 AGUSTUS 2014
Ignasius<br />
Jonan<br />
Bukan<br />
Pencitraan<br />
Chelsea<br />
Islan<br />
Siap Jelajahi<br />
Raja Ampat<br />
Dimas Ekky<br />
Pratama<br />
Cetak<br />
Sejarah<br />
Tap judul<br />
untuk baca<br />
artikel<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
people<br />
Chelsea Islan<br />
Siap<br />
Jelajahi<br />
Raja Ampat<br />
Pertama kali nyemplung ke laut untuk menyelam, Chelsea<br />
Islan mengaku takut-takut. Namun, setelah beberapa kali melakukan<br />
diving, aktris pendatang baru ini mengaku ketagihan.<br />
Gadis kelahiran Amerika Serikat, 2 Juni 1995, ini bahkan kini<br />
berniat menjelajahi beberapa spot menyelam terkenal, seperti Raja Ampat,<br />
Wakatobi, dan Bunaken.<br />
“Pas pertama nyemplung takut. Kan kita enggak tahu di dalam laut<br />
ada apa. Tapi lama-lama bisa menikmati dan malah jadi pingin diving<br />
terus,” ujar pemeran Bintang dalam komedi situasi Tetangga Masa Gitu?<br />
ini.<br />
Chelsea mengenal diving gara-gara ekstrakurikuler di sekolahnya. “Jadi<br />
itu sebenarnya karena sekolah ada kegiatan ekstra yang wajib diambil,<br />
dan aku milih diving,” katanya.<br />
Chelsea memilih ekstrakurikuler menyelam karena, pada dasarnya, ia<br />
memang menyukai olahraga ekstrem. Menurutnya, melakukan kegiatan<br />
yang tak biasa dilakukan oleh perempuan merupakan kebanggaan.<br />
“Jadi suatu kebanggaan buat aku karena enggak banyak orang yang<br />
berani, apalagi perempuan,” kata Chelsea. Hmm, siapa yang mau menyelam<br />
bareng Chelsea? n Ken Yunita<br />
MUNADY WIDJAJA/detikhot<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
people<br />
Ignasius Jonan<br />
Bukan<br />
Pencitraan<br />
Gara-gara foto meringkuk di bangku kereta ekonomi,<br />
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI)<br />
Ignasius Jonan jadi selebritas. Namanya ramai diperbincangkan<br />
di berbagai media sosial, baik Facebook,<br />
Twitter, maupun Path.<br />
Pencitraan? Entahlah. Yang jelas, pria kelahiran Singapura,<br />
21 Juni 1963, ini memang sudah belasan hari “hidup” di kereta<br />
dalam rangka memantau arus mudik dan balik Lebaran 2014.<br />
“Pak Jonan memantau mudik bawa seragam empat biji, tak<br />
bawa koper yang isinya macam-macam,” ujar juru bicara PT<br />
KAI, Sugeng Priyono.<br />
Menurut Sugeng, foto yang dijepret oleh pengamat kebijakan<br />
publik Agus Pambagio itu sempat diperlihatkan kepada Jonan.<br />
Tapi saat itu dia hanya tersenyum. Dan hingga kini Jonan<br />
belum berkomentar apa pun soal foto itu.<br />
“Kami masih memantau arus balik, jadi Pak Jonan masih<br />
sibuk. Nanti mungkin H+10 (Lebaran) baru lepas piket karena<br />
ini diperpanjang,” kata Sugeng.<br />
Berbagai pujian dialamatkan kepada Jonan, termasuk dari<br />
Menteri BUMN Dahlan Iskan. Bahkan Dahlan menjagokan<br />
Jonan menjadi Menteri Perhubungan dalam kabinet Jokowi-JK<br />
mendatang. Setuju? n Ken Yunita<br />
lamhot aritonang/detikfoto<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
people<br />
Dimas Ekky Pratama<br />
Cetak<br />
Sejarah<br />
ken yunita/majalahdetik<br />
Pembalap binaan PT Astra Honda Motor, Dimas Ekky Pratama,<br />
mengukir sejarah. Bersama Honda Team Asia, Dimas berhasil<br />
menyabet posisi ketujuh dalam ajang balap “Suzuka 8-Hour Endurance<br />
Road Race” di Suzuka, Jepang. Dengan prestasi ini, Dimas<br />
menjadi pembalap Indonesia pertama yang berhasil lolos 10 besar dalam<br />
ajang balap tingkat dunia ini. “Tentu senang, ya,” katanya saat ditemui usai<br />
balapan di Sirkuit Suzuka beberapa waktu lalu.<br />
Finis di posisi ketujuh tentu bukan perkara mudah untuk Dimas dan<br />
timnya. Lawan mereka adalah pembalap-pembalap jago dari seluruh dunia.<br />
Butuh perjuangan.<br />
Apalagi, di awal-awal balapan, Dimas, yang start di posisi ke-14, sempat<br />
mengalami gangguan pada kaca helm. “Jadi kaca helm saya sempat berembun,<br />
itu ganggu,” katanya.<br />
Mau tak mau Dimas pun harus kembali ke pit stop untuk mengganti<br />
kaca helmnya. Pembalap 22 tahun ini, yang sebelumnya berada di urutan,<br />
langsung terlempar ke posisi 65. Namun, perlahan tapi pasti, Dimas<br />
kembali menyusul hingga ke posisi 45.<br />
Kerja sama yang baik dengan dua pembalap satu tim, Zamri Baba (Malaysia)<br />
dan Josh Hook (Australia), akhirnya berbuah manis. Honda Team<br />
Asia berhasil finis di posisi ketujuh.<br />
“Targetnya posisi 10 dan kami finis di posisi ketujuh,” kata Dimas. Wah,<br />
selamat ya, Dimas! n Ken Yunita<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
seni hiburan<br />
FILM<br />
Tornado<br />
Dahsyat dari<br />
Empat<br />
Penjuru<br />
Tornado muncul di langit kota kecil<br />
Silverton. Datangnya tiba-tiba dan tak ada<br />
yang mengira kedahsyatannya.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
seni hiburan<br />
FILM<br />
Tap untuk melihat Video<br />
Judul: Into the Storm<br />
Genre: Action | Thriller<br />
Sutradara: Steven Quale<br />
Skenario: John Swetnam<br />
Produksi: Warner Bros. Pictures<br />
Pemain: Richard Armitage,<br />
Sarah Wayne Callies, Matt<br />
Walsh<br />
Durasi: 1 jam 29 menit<br />
Tornado muncul di timur, tercipta<br />
di selatan, meraung-raung di utara.<br />
Sebelumnya, tornado besar berputarputar<br />
hanya di barat. Seluruh kamera<br />
di Titus, mobil khusus antibadai, yang sebelumnya<br />
diarahkan hanya ke barat, kini dipecah ke<br />
segala arah.<br />
Seluruh tornado itu berjalan mengarah ke<br />
satu titik. Satu tornado saja dapat meratakan<br />
satu kota kecil, apa yang akan terjadi kalau<br />
tornado ada banyak? Tornado ganda adalah<br />
peristiwa sekali seumur hidup, dan berhasil<br />
mengabadikannya akan jadi gambar yang mahal<br />
bagi para pemburu topan. Maka ke sanalah<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
seni hiburan<br />
FILM<br />
Titus melaju, ke titik pusaran tempat seluruh<br />
tornado bakal bertemu.<br />
Adalah Pete (Matt Walsh) dan timnya yang<br />
bekerja sebagai pemburu topan. Mereka sangat<br />
mengandalkan Titus yang dilengkapi seluruh<br />
keperluan pemburu topan. Di situ ada monitor<br />
cuaca, kamera yang terpasang di segala sudut,<br />
kursi berikut kamera yang bisa diputar 360<br />
derajat, baja dan kaca tebal yang kuat menghadapi<br />
angin terkuat sekalipun, dan paku bumi<br />
yang membuat Titus tetap terpancang di tanah<br />
walau tornado menghalau.<br />
Perburuan kali ini adalah pertaruhan terakhir<br />
bagi Pete dan tim. Sudah berbulan-bulan<br />
mereka berkeliling dari kota ke kota tidak juga<br />
mendapat dokumentasi topan yang dahsyat.<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
seni hiburan<br />
FILM<br />
Semua topan sudah ada di YouTube.<br />
Pendananya akan menghentikan aliran duit<br />
karena Pete tak juga menghasilkan gambar<br />
yang diinginkan. Pete tak mau disalahkan<br />
sendiri. Menurutnya, berdasarkan pengalaman<br />
bertahun-tahun, insting memegang peran penting<br />
untuk menentukan arah perburuan. Maka,<br />
orang berpengalamanlah yang dibutuhkan, bukan<br />
Allison (Sarah Wayne Callies), yang sarjana<br />
ilmu klimatologi, yang ditempatkan si pendana<br />
sebagai anggota timnya.<br />
Topan juga menarik perhatian dua pemburu<br />
topan amatiran. Mereka hanya bermodal<br />
camcorder mini dan mobil pikap butut yang<br />
berdebum-debum keras tiap kali melewati jalan<br />
tanah bergelombang. Keduanya juga tampak<br />
selalu mabuk dan bergembira berlebihan tiap<br />
kali berhasil mendapat gambar tornado. “Woohooo,<br />
jutaan orang akan melihat gambar ini di<br />
YouTube. Kita bakal kayaaa!” ujar salah satunya.<br />
Sementara itu, di tengah Kota Silverton,<br />
Donnie (Max Deacon) dan Trey (Nathan Kress),<br />
yang sama-sama siswa SMA Silverton, sedang<br />
membuat dokumenter dengan camcorder.<br />
Ayah mereka, Gary (Richard Armitage), adalah<br />
Wakil Kepala SMA Silverton yang sekarang<br />
sedang sibuk mempersiapkan upacara wisuda.<br />
Dia meminta dua putranya hadir, merekam<br />
acara itu. Ayah dan anak itu tidak tahu, acara<br />
wisuda yang digelar di halaman sekolah akan<br />
bersamaan waktunya de ngan kedatangan tornado<br />
paling ganas sepanjang sejarah Silverton,<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
seni hiburan<br />
FILM<br />
bahkan sejarah Amerika.<br />
Into the Storm bukanlah sekuel Twister (1996),<br />
meski tema besarnya sama, tentang tornado.<br />
Garapan Steven Quale ini tampak berusaha<br />
mengalahkan Twister dalam hal kedahsyatan<br />
tampilan.<br />
Special effect-nya luar biasa, nyaris sempurna,<br />
menegangkan. Dan ide membuat tornado ganda<br />
itulah yang sinting. Sama sintingnya dengan<br />
ambisi Pete merekam keadaan ketika berada di<br />
tengah pusaran puting beliung raksasa. Tornado<br />
adalah bintang dalam film ini.<br />
Quale jeli mengaitkan tornado yang tidak<br />
biasa ini dengan pemanasan global. Ambil<br />
contoh kalimat Allison, “Dulu orang mengalami<br />
tornado hanya sekali seumur hidup. Tapi sekarang<br />
bisa tiap tahun, lihat saja sejak Katrina.”<br />
Selain tornado ganda, tak banyak lagi narasi<br />
yang ditawarkan. Subplot Gary dan Allison<br />
yang sama-sama orang tua tunggal tidak diberi<br />
ruang lebih luas untuk hubungan pribadi mereka<br />
setelah dipertemukan oleh tornado. Hingga<br />
film berakhir, penonton tetap dibuat bertanyatanya<br />
tentang bagaimana keduanya. Tentu ini<br />
“melenceng” dari pakem film-film Hollywood<br />
umumnya.<br />
Bisa jadi Quale berusaha menjaga Into the<br />
Storm tetap efektif dari awal sampai akhir dalam<br />
durasi hanya satu setengah jam. Narasinya<br />
tidak bertele-tele, klimaks nya tepat, dan tidak<br />
berpanjang-panjang.<br />
Film ini semakin diuntungkan karena me-<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
seni hiburan<br />
FILM<br />
Quale berusaha menjaga<br />
Into the Storm tetap efektif<br />
dari awal sampai akhir<br />
berdurasi satu setengah<br />
jam. Narasinya tidak<br />
bertele-tele, klimaksnya<br />
tepat.<br />
nampilkan aktris-aktor bagus, seperti Richard<br />
Armitage yang bermain juga di The Hobbit, Matthew<br />
Walsh, Sarah Wayne Callies, dan Jeremy<br />
Sumpter. Ja ngan dilupakan dua pemburu topan<br />
amatiran yang layaknya Dumb and Dumber itu.<br />
Selain Quale tahu benar menempatkan pemain<br />
dalam karakter-karakternya, dia secara kreatif<br />
menyisipkan pemain pendukung dalam adegan-adegan<br />
penting yang membuat film ini jadi<br />
berwarna dan menjadikan Into the Storm lebih<br />
dari sekadar film bencana. ■ SILVIA GALIKANO<br />
Majalah<br />
Majalah<br />
detik<br />
detik<br />
11<br />
11 -<br />
17<br />
17<br />
agustus<br />
agustus<br />
2014<br />
2014
seni hiburan<br />
FILM<br />
Sebuah<br />
Nostalgia<br />
Pahit<br />
Majalah Majalah detik detik 11 - 17 14 agustus - 20 juli 2014
seni hiburan<br />
FILM<br />
Tap untuk melihat Video<br />
Judul: The Normal Heart<br />
Genre: TV Movie<br />
Sutradara: Ryan Murphy<br />
Skenario: Larry Kramer<br />
Pemain: Mark Ruffalo,<br />
Matt Bomer, Julia<br />
Roberts, Jonathan Groff,<br />
Frank De Julio<br />
Durasi: 2 jam 13 menit<br />
Hidup bagi penyandang AIDS tak<br />
pernah mudah. Di tengah masyarakat<br />
sekarang, stigma-stigma negatif<br />
kerap ditempelkan. Apalagi 30 tahun<br />
lalu saat istilah “AIDS” pun belum<br />
dikenal.<br />
Ada keriaan di Fire Island, New York.<br />
Komunitas gay (pria homoseksual)<br />
berkumpul di sana, bermain voli<br />
pantai, berenang di laut, berjemur<br />
di pantai, dan yang pasti berpesta.<br />
Ned Weeks (Mark Ruffalo) juga hadir, bertemu<br />
dengan kawan-kawannya sesama gay dan<br />
menambah teman-teman baru. Ned seorang<br />
Majalah Majalah detik detik 11 - 17 14 agustus - 20 juli 2014
seni hiburan<br />
FILM<br />
penulis dan sudah menerbitkan buku yang<br />
mengkritisi gerakan gay Stonewall.<br />
“Kalian sedang apa?” sambil jalan, Ned menyapa<br />
segerombolan kawannya.<br />
“Saling cukur bulu dada. Kau mau dicukurkan<br />
juga?”<br />
“Tidak. Saya suka bulu dada saya,” kata Ned<br />
sambil menyilangkan dua tangannya di dada.<br />
Akhir pekan yang gembira itu berubah seketika<br />
ketika terdengar suara batuk yang lumayan<br />
keras dari dekat kolam renang. Tak lama kemudian,<br />
seorang tampan berbadan tegap dengan<br />
otot-otot menonjol ambruk di pantai. Krisis pun<br />
dimulai.<br />
AIDS mulai menguasai komunitas gay. Satu<br />
demi satu sekarat dan nyawanya lewat. Saat<br />
itu, 1981, masyarakat belum tahu apa itu AIDS.<br />
Istilah AIDS pun belum populer, hanya dikenal<br />
di kalangan medis. Masyarakat menyebutnya<br />
“virus gay,” itu pun secara bisik-bisik.<br />
Praktis tidak ada yang peduli pada epidemi<br />
ini. Tidak pemerintah kota, tidak pemerintah<br />
negara bagian, apalagi pemerintah pusat<br />
Amerika Serikat. Satu-satunya yang jelas-jelas<br />
mengambil tindakan menyelamatkan pasien<br />
AIDS adalah Dr. Emma Brookner (Julia Roberts),<br />
seorang penyintas polio yang kini hidupnya<br />
bergantung pada kursi roda.<br />
Dr. Emma jadi langganan pasien AIDS. Selain<br />
riwayat penyakit, hal utama yang dia tanyakan<br />
adalah siapa kekasih si pasien. Dr. Emma<br />
Majalah Majalah detik detik 11 - 17 14 agustus - 20 juli 2014
seni hiburan<br />
FILM<br />
Larry Kramer menulis<br />
naskah drama panggung<br />
The Normal Heart yang<br />
pertama dipentaskan<br />
pada 1985.<br />
tahu benar hal fatal apa<br />
yang menambah parah<br />
penyebaran penyakit<br />
tersebut, yakni hubungan<br />
seks. “Sampai obatnya<br />
ditemukan, tolonglah,<br />
jangan berhubungan seks<br />
dahulu.” Tentu saja saran<br />
ini cuma jadi bahan ketawaan<br />
ramai-ramai.<br />
Karena jumlah paling<br />
besar penderita AIDS<br />
saat itu ada di komunitas<br />
gay, Dr. Emma mencari seorang<br />
pemimpin untuk melakukan kampanye<br />
program pendisiplinan diri dan pendidikan bagi<br />
komunitas gay.<br />
Weeks selama beberapa pekan mengirim rilis<br />
ke berbagai media, berbicara di televisi, menulis<br />
surat ke pejabat-pejabat berwenang, merancang<br />
kampanye off-air, termasuk penggalangan dana.<br />
Dia melakukan sebaik yang dia bisa untuk menyadarkan<br />
para pejabat dan lembaga farmasi bahwa<br />
penyakit ini tak menunggu waktu lama akan menyebar<br />
sangat luas. Riset sudah darurat dilakukan<br />
untuk menemukan obatnya, dan pemerintah<br />
wajib membiayai riset ini.<br />
Namun ternyata tentangan terbesar yang<br />
Weeks hadapi justru dari komunitas gay,<br />
kawan-kawannya sendiri. Mereka tidak siap<br />
terbuka, diketahui lingkungan bahwa mereka<br />
gay. Weeks menghadapi sikap ragu-ragu, tutup<br />
mulut, dan kebencian.<br />
The Normal Heart adalah karya autobiografi<br />
penulis/aktivis Larry Kramer tentang<br />
pemerintah Amerika yang tidak juga mengambil<br />
tindakan walau diskriminasi sudah<br />
terjadi secara terbuka dan jumlah manusia<br />
rontok tak terkendali, umumnya pria, muda,<br />
dan gay.<br />
Larry Kramer menulis naskah drama panggung<br />
The Normal Heart yang pertama dipentaskan<br />
pada 1985. Bisa ditebak, Ned Weeks<br />
adalah avatar samarannya. Dia yang sudah me-<br />
Majalah Majalah detik detik 11 - 17 14 agustus - 20 juli 2014
seni hiburan<br />
FILM<br />
nyaksikan kawan-kawannya mati, membantu<br />
Pusat Krisis Kesehatan Pria Gay (Gay Men’s<br />
Health Crisis Center).<br />
Setelah bertahun-tahun digodok ulang, The<br />
Normal Heart menemukan bentuk barunya<br />
sebagai film dan tayang perdana di HBO, 25<br />
Mei lalu. Film ini tetap powerful dalam menggambarkan<br />
awal dimulainya krisis AIDS pada<br />
awal 1980-an. Mungkin penting bagi generasi<br />
sekarang, yang sudah memperlakukan ODHA<br />
(orang dengan HIV/AIDS) secara manusiawi,<br />
bagaimana semuanya bermula.<br />
Seperti versi aslinya, Kramer mengkritik pemerintahan<br />
Reagen, Wali Kota New York City<br />
Edward Koch, lembaga kesehatan, dan New<br />
York Times terkait respons mereka yang lambat.<br />
Penulisan ulang, dan juga waktu, telah melunakkan<br />
beberapa hal yang kasar dalam versi<br />
drama panggung. Lebih penting lagi, percintaan<br />
antara Weeks (Ruffalo) dan reporter New York<br />
Times Felix (Matt Bomer), yang dikenalnya saat<br />
memulai kampanye, diberi porsi lebih banyak.<br />
Saat hubungan mereka mulai serius, Felix terkena<br />
AIDS. Kondisi ini memberi kekuatan cerita<br />
yang makin luas dan intim.<br />
Peran dua pria ini saja sudah memberi nyawa<br />
baru bagi cerita. Ruffalo tampil habis-habisan.<br />
Dan dia diimbangi dengan sangat baik oleh Bomer,<br />
yang sebelumnya diyakini tidak akan dapat<br />
eksis sebagai aktor Hollywood karena mengaku<br />
secara terbuka sebagai gay dan menikah<br />
Majalah Majalah detik detik 11 - 17 14 agustus - 20 juli 2014
seni hiburan<br />
FILM<br />
dengan pasangan gay-nya. Demi peran sebagai<br />
ODHA, Bomer harus mengurangi 20 kilogram<br />
bobotnya.<br />
Julia Roberts bermain efektif sebagai satu<br />
dari sedikit dokter yang peduli pada epidemi<br />
penyakit ini dan bersikap realistis tentang penularannya.<br />
Dengan segala kebintangannya,<br />
Julia Roberts tidak perlu jadi pemain utama<br />
untuk merebut perhatian di layar.<br />
Dengan banyaknya pergeseran dalam legalitas<br />
dan sikap masyarakat saat ini, The Normal<br />
Heart tak ubahnya nostalgia pahit, sebuah monumen<br />
sinematik untuk periode suram dalam<br />
sejarah. ■ SILVIA GALIKANO<br />
Majalah<br />
Majalah<br />
detik<br />
detik<br />
11 - 17<br />
14<br />
agustus<br />
- 20 juli 2014<br />
2014
Film Pekan Ini<br />
THE NUT JOB<br />
Saat rumah musim dingin kelompoknya<br />
hancur, Surly (Will Arnett) berencana<br />
melakukan pencurian kacang terbesar<br />
yang belum pernah dilakukan siapa pun. Tupai<br />
pandai ini berusaha menebus kesalahannya<br />
dengan mengajak teman-temannya memulai<br />
menjalankan rencananya.<br />
Namun, saat situasi tidak seperti yang diinginkan,<br />
Surly harus menyelamatkan diri dan<br />
teman-temannya.<br />
Jenis Film: Animation, Adventure, Comedy | Produser: Woo-kyung Jung, Graham<br />
Moloy | Produksi: GULFSTREAM PICTURES | Sutradara: Peter Lepeniotis | Durasi: 85<br />
menit<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
Film Pekan Ini<br />
Sara (Michelle Monaghan) tidak pernah menduga<br />
bahwa kekasihnya adalah seorang pencuri. Sara, yang<br />
buta, harus menemui kenyataan pahit bahwa sang pacar<br />
belakangan ditemukan tidak bernyawa di apartemennya.<br />
Penderitaan Sara bertambah saat nyawanya terancam karena<br />
diburu dua orang yang mencari berlian yang sudah dicuri<br />
sang kekasih. Saat orang lain berpesta merayakan tahun baru,<br />
Sara bertarung melawan maut di apartemennya.<br />
PENTHOUSE<br />
NORTH<br />
Jenis Film: Drama, Mystery, Thriller | Produser: Michael<br />
Baker, David Loughery | Produksi: DEMAREST FILMS |<br />
Sutradara: Joseph Ruben | Durasi: 90 menit<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
seni Film hiburan Pekan Ini<br />
Film Pekan Ini<br />
Merupakan cerita hijrah Uje<br />
(almarhum) setelah melewati<br />
godaan dunia dan kembali pada<br />
titik penyadarannya. Dia meninggalkan bakat<br />
yang dimilikinya. Aktor yang berbakat,<br />
model ternama, bahkan masa depan yang<br />
bagus ia sia-siakan begitu saja.<br />
Karena ulahnya, ia dijauhi teman dan<br />
sahabat. Bahkan seorang ibu, yang menginginkan<br />
sang anak tidak menyia-nyiakan<br />
hidup, harus pasrah menghadapi kenyataan.<br />
Perkenalan Uje dengan seorang gadis bernama<br />
Pipik mengubah hidupnya. Ia begitu<br />
terkesan setelah pandangan pertama. Pipik<br />
bukan hanya menjadi saksi perubahan hidup,<br />
dialah penyelamat hidup Uje dari jerat narkoba.<br />
Serpihan perjalanan hidup ustad gaul<br />
yang menggetarkan dan mengharukan ini<br />
menjadi kisah film yang juga berbicara tentang<br />
cinta, persahabatan, dan dakwah.<br />
HIJRAH<br />
CINTA<br />
Jenis Film: Drama | Produser:<br />
Raam Punjabi | Produksi: MVP<br />
Pictures | Sutradara: Indra<br />
Gunawan | Durasi: 123 menit<br />
Majalah detik 411 - 10 - 17 november agustus 2013 2014
seni Film hiburan Pekan Ini<br />
Film Pekan Ini<br />
TEENAGE MUTANT<br />
NINJA TURTLES<br />
Masa depan Kota New York menjadi<br />
tidak jelas saat kota tersebut dikuasai<br />
kejahatan. The Shredder (William<br />
Fichtner) dan kelompoknya berhasil menguasai<br />
kota dengan menyogok polisi dan politikus.<br />
Harapan datang lewat empat bersaudara<br />
yang awalnya terbuang dan tidak diakui: Teenage<br />
Mutant Ninja Turtles. Bersama reporter<br />
cantik April O’Neil (Megan Fox) dan juru kamera<br />
Vernon Fenwick (Will Arnett), Teenage Mutant<br />
Ninja Turtles berusaha menyelamatkan kota<br />
dan mengungkap rencana jahat The Shredder.<br />
Jenis Film: Action, Adventure, Comedy | Produser:<br />
Michael Bay, Ian Bryce | Produksi: Paramount Pictures |<br />
Sutradara: Jonathan Liebesman | Durasi: 100 menit<br />
Majalah detik 411 - 10 - 17 november agustus 2013 2014
agenda<br />
Legenda Zaman Kita: 90 Tahun Ali Audah<br />
(The Legend of Our Time: 90 Years of Ali<br />
Audah)<br />
Pembicara: Goenawan Mohamad, Kamis, 14 Agustus 2014,<br />
pukul 14.00 WIB , Serambi Salihara<br />
Ceramics Exhibition“On The Way”<br />
By Italian artists, Elena Lombardi & Stefano Giglio, 10-20<br />
Agustus 2014, Secret Garden Café, Ubud Bali<br />
Anime Festival Asia Indonesia 2014<br />
15-17 Agustus 2014, pukul 10.00 WIB, Plenary Hall Jakarta<br />
Convention Center, Jakarta, Promotor: AFA<br />
Super-VIP Package Early Bird and LISA Rp 2.000.000<br />
Public Lecture: The Indonesian<br />
Political System after Reformation<br />
Pembicara: Marsillam Simanjuntak, Selasa, 12 Agustus<br />
2014, pukul 19.00 WIB, Serambi Salihara<br />
Independence Party 2014<br />
16 Agustus 2014, pukul 18.00 WIB, GOR Pancing Medan<br />
Promotor: Big Bro Entertainment<br />
Konser Musik Djaduk Ferianto dan Kua<br />
Etnika: Gending Djaduk<br />
50 tahun Djaduk Ferianto, Graha Bhakti Budaya, Rabu, 13<br />
Agustus 2014, Pukul: 20.00 WIB, HTM: Rp 500.000 | Rp<br />
300.000 | Rp 200.000 | Rp 100.000<br />
Dreamfields Festival<br />
16 Agustus 2014, pukul 18.00 WITA<br />
Garuda Wisnu Kencana Bali, Promotor: BlackRock Entertainment,<br />
Festival Rp 570.000<br />
Art House Cinema: Der Mann Der Uber<br />
Autos Sprang<br />
Selasa, 12 Agustus 2014, pukul 19.00 WIB, GoetheHaus<br />
Jakarta, Rabu, 20 Agustus 2014, pukul 19.00 WIB, Goethe-<br />
Zentrum/Wisma Jerman, Surabaya<br />
Apresiasi Ruang Terbuka: Reformasi<br />
Transformasi Puisi Gus Mus “Reformasi (D/H) Atawa Boleh Apa<br />
Saja” ke bentuk teater, Karya: Gusjur Mahesa,<br />
Produksi: Teater Tarian Mahesa, Sanggar Baru, Sabtu, 16 Agustus<br />
2014, pukul 20.00 WIB, Gratis dan terbuka untuk umum<br />
Musikal Sekolahan<br />
16-17 Agustus 2014, Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki<br />
Majalah detik 11 - 17 agustus 2014
Alamat Redaksi : Aldevco Octagon Building Lt. 4<br />
Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta 12740 , Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472<br />
Email: redaksi@majalahdetik.com<br />
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.<br />
@majalah_detik<br />
majalah detik