25.10.2014 Views

Buletin - November 2009 - ukibc

Buletin - November 2009 - ukibc

Buletin - November 2009 - ukibc

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

UKIBC.NET


2 UKIBC<br />

AGUSTUS <strong>2009</strong><br />

F E A T U R E S<br />

4 Pojok Renungan<br />

FR. NICHOLAS TUMBELAKA<br />

Tidak terasa kita telah berada di<br />

bulan <strong>November</strong> dan bulan ini<br />

dimulai dengan Pesta Semua<br />

Orang Kudus (Nov 1).<br />

6 Question & Answer<br />

CLARA KRISWANTO<br />

Psikolog & Life Coach Clara<br />

Kriswanto menjawab pertanyaanpertanyaan<br />

anda<br />

D E P A R T M E N T S<br />

14<br />

Laporan Keuangan<br />

15<br />

Upcoming Events<br />

15<br />

Jadwal Liturgi<br />

9 Berbasa-basi Itu Perlu!<br />

[M]<br />

Banyak orang yang bilang saya<br />

sukar didekati. Menakutkan. Galak.<br />

Sombong. Dan sebagainya. Dan<br />

seterusnya.<br />

10<br />

Petani & Keledai<br />

2<br />

WWW.CERITALUCU.COM<br />

Suatu hari keledai tua milik seorang<br />

petani jatuh ke dalam sumur.<br />

Hewan itu menangis memilukan<br />

selama berjam-jam...<br />

1 Dapur Mudika<br />

MUDIKA<br />

Mudika memperkenalkan resep<br />

masakan khas Bandung yaitu urap<br />

sayuran.<br />

15<br />

Daftar Pengurus Inti<br />

6<br />

1 Kalender Nov ‘09<br />

How to Reach US<br />

Alamat Redaksi:<br />

1705-4380 Halifax<br />

Burnaby BC, V5C 6R3<br />

E-mail: buletin@<strong>ukibc</strong>.org<br />

Submissions Policy<br />

Kirimkan artikel, saran, atau pertanyaan<br />

anda melalui e-mail paling lambat<br />

tanggal 15 pada bulan sebelum<br />

bulan edisi tersebut terbit.<br />

Ketua Bid. <strong>Buletin</strong> Alexander Winardi<br />

Graphic Design Adrian Hartanto<br />

Research Associate Intan Purnomo<br />

Website: www.<strong>ukibc</strong>.net


Dari Meja Pengurus<br />

UKIBC <strong>2009</strong>-11<br />

S halom,<br />

Pertama-tama kami atas nama<br />

pengurus mengucapkan beribu terima<br />

kasih kepada Konsulat Jendral Republik<br />

Indonesia Vancouver, para sponsor,<br />

para donatur dan semua pihak tanpa<br />

kecuali atas suksesnya malam dana<br />

Fashion Show : The Beauty of Indonesia,<br />

Batik & Tenun by Stephanus<br />

Hamy, UKIBC bisa menyumbang sebagian<br />

besar dari dana yang diperoleh<br />

kepada sanak saudara di tanah air atas<br />

terjadinya musibah gempa di Tasik,<br />

Jawa Barat dan Padang, Sumatera<br />

Barat.<br />

Pada tanggal 7 <strong>November</strong> <strong>2009</strong> kami<br />

akan mengadakan fundraising dengan<br />

tema : " Earthquake Relief for Padang "<br />

dengan meng-gelar " Indonesian Food<br />

& Art Fair " bertempat di St. Augustines<br />

School Gymnasium, 2028 West 7th<br />

Avenue, Vancouver, BC V6J 1T4<br />

Di bulan <strong>November</strong> ini tepatnya<br />

tanggal 21 & 22 ada Seminar Hidup<br />

Baru (SHB) yang dibawakan oleh Team<br />

Karisma dari LA dengan tema : " Rejoice<br />

in the Truth " ( 1 Cor.13:6 ) bertempat<br />

di St. Marks College, 5935 Iona<br />

Drive, Vancouver BC V6T 1J7<br />

Pada akhir bulan <strong>November</strong> tanggal<br />

29 kami juga kedatangan tamu Bapa<br />

Uskup Papua Mgr. Adi Seputra Msc,<br />

rencananya akan diadakan fundraising<br />

untuk kalangan anggota UKIBC sendiri:<br />

brunch & talk show dengan topic: The<br />

Rise of Islam and The Demise of Christianity<br />

- inter-religion relationship Eastern<br />

Indonesia bertempat di kediaman<br />

Keluarga Kasmara, 1568 West 28th<br />

Avenue, Vancouver BC V6J 2Y5<br />

Waktu berjalan begitu cepat tanpa<br />

terasa sudah hampir diujung pergantian<br />

tahun, tentunya seperti tradisiyang<br />

sudah berjalan selama ini adalah<br />

kita selalu merayakan Pesta Natal <strong>2009</strong><br />

- Pesta Perayaan Hari Kelahiran Tuhan<br />

Yesus yang kita cintai bersama. Mari<br />

kita songsong dan rayakan.<br />

Akhir kata, kami menghimbau<br />

kepada semua anggota UKIBC tanpa<br />

kecuali untuk bisa ikut berpartisipasi<br />

dalam mensukseskan setiap acara<br />

kegiatan yang diadakan, dari kita untuk<br />

kita oleh kita dan buat kita demi memuliakan<br />

nama-Nya dan sesuai dengan<br />

kehendak-Nya.<br />

In God We All Trust,<br />

- PUKIBC - 911 -<br />

UKIBC 3


4 UKIBC<br />

POJOK<br />

RENUNGAN<br />

OLEH FR. NICOLAS TUMBELAKA, Pr<br />

idak terasa kita telah berada di<br />

T bulan <strong>November</strong> dan bulan ini<br />

dimulai dengan Pesta Semua Orang<br />

Kudus (Nov 1) dan kemudian di hari<br />

berikutnya kita merayakan Peringatan<br />

Arwah semua orang beriman (Nov 2).<br />

Kedua perayaan ini penting untuk kita<br />

rayakan karena merupakan salah satu<br />

pengakuan iman kita “Aku percaya<br />

akan persekutuan para kudus’. Suatu<br />

budaya yang baik dari saudara-i kita<br />

dari Filipina dimana setiap tgl 2<br />

<strong>November</strong> setelah misa, pastor pergi<br />

ke makam dan memberkati makammakam<br />

dari sanak keluarga dari umat<br />

paroki setempat, dalam hal ini saya<br />

juga mendapat kesempatan ketika<br />

bertugas sebagai asisten pastor di St.<br />

Patrick. Dengan merayakan perayaan<br />

ini, kita dingatkan kembali akan adanya<br />

kehidupan kekal, seperti dikatakan<br />

oleh St. Paulus, apabila kita mati<br />

bersama Kristus lewat pembaptisan,<br />

kita pun akan bangkit seperti Kristus<br />

(Roma 6:8). Demikian pula dengan<br />

perayakan Pesta Semua Orang Kudus,<br />

kita diingatkan akan kuasa yang<br />

diberikan oleh Kristus kepada Gereja<br />

Katolik untuk menentukan siapa yang<br />

dapat diangkat menjadi orang kudus<br />

(Mat 16:19) dan seperti yang kita<br />

semua alami, orang kudus membantu<br />

kita lewat doanya sehingga<br />

permohonan kita dikabulkan oleh<br />

Kristus. Seperti kata St. Dominikus<br />

kepada bruder-brudernya ketika ia<br />

akan meninggal ‘Jangan menangis,<br />

karena saya akan lebih berguna<br />

sesudah saya wafat dan saya akan<br />

Santo Paulus dari Tarsus berkotbah di<br />

Puncak Mars<br />

“Apabila kita mati bersama<br />

Kristus lewat pembaptisan,<br />

kita pun akan bangkit seperti<br />

Kristus .”<br />

menolong kamu lebih efektif dari<br />

pada saat saya berada di dunia ini’<br />

dan nada serupa juga dilontarkan oleh<br />

St. Theresia dari kanak-kanak Yesus<br />

‘Saya akan menggunakan waktu saya<br />

di Surga untuk melakukan hal-hal<br />

yang baik untuk dunia’. Kemudian<br />

saya ingin membawa anda ke tanggal<br />

15 <strong>November</strong> bertemu dengan St.<br />

Albertus Agung (uskup dan pujangga<br />

Gereja), beliau adalah salah satu<br />

pemikir yang paling universal di abad<br />

pertengahan dan hal ini juga dapat kita<br />

lihat pada muridnya St. Thomas<br />

Aquinas (pakar teologi yang<br />

termasyur). St. Albertus tidak hanya<br />

pakar di bidang Teologi, beliau juga<br />

pakar di bidang logika, psikologi,<br />

metafisika, meteorologi, mineralogi,<br />

dan zoologi.


St. Bernard of Clairvaux (salah satu<br />

pribadi yang paling berpengaruh di<br />

abad ke 12, di seluruh Abad Pertengahan,<br />

dan dalam seluruh sejarah<br />

gereja Katolik) mengatakan "There are<br />

some who desire knowledge merely<br />

for its own sake; and that is shameful<br />

curiosity. And there are others who<br />

desire to know, in order that they may<br />

themselves be known; and that is<br />

vanity, disgraceful too. Others again,<br />

desire knowledge in order to acquire<br />

money or preferment by it; that too is<br />

a discreditable quest. But there are<br />

also some who desire knowledge, that<br />

they may build up the souls of others<br />

with it; and that is charity. Others,<br />

again, desire it that they may<br />

themselves be built up thereby; and<br />

that is prudence. Of all these types,<br />

only the last two put knowledge to<br />

the right use." Pada kesempatan ini<br />

saya ingin mengajak para mudika untuk<br />

melakukan riset tentang karya tulis<br />

beliau di internet sehingga para<br />

mudika terinspirasi untuk tekun dalam<br />

studi dan membuktikan pada dunia<br />

bahwa ilmu pengetahuan (science) dan<br />

iman (faith) dapat berjalan dengan<br />

selaras. Seperti yang kita ketahui<br />

gereja Katolik-lah yang memulai<br />

universitas yang pertama dan gereja<br />

selalu mendorong para ilmuwan untuk<br />

membuka rahasia alam karena Tuhan<br />

telah memberikan kita untuk<br />

menguasai alam ini seperti yang<br />

tertulis dalam Kitab Kejadian dan<br />

dengan membuka rahasia alam ini<br />

bukannya membuat kita menjadi<br />

sombong dan lupa akan Tuhan tetapi<br />

hendaklah kita seperti St. Albertus<br />

semakin mengagumi kebesaran Tuhan<br />

dan sujud menyembahNya serta setia<br />

padaNya. Hal ini sangat disadari oleh<br />

Gereja Katolik, sebagai tubuh mistik<br />

Kristus, yang mengakhiri tahun liturgi<br />

dengan Pesta Kristus Raja Semesta<br />

Alam dimana tahun ini jatuh pada<br />

tanggal 22 <strong>November</strong> dan kita<br />

memasuki tahun liturgi yang baru<br />

dengan masa Advent yang jatuh pada<br />

tanggal 29 <strong>November</strong> dan saya ingin<br />

menghimbau setiap anggota UKIBC<br />

untuk mempersiapkan diri sebaik<br />

mungkin dalam mempersiapkan<br />

perayaan Natal dengan tekun dalam<br />

doa, membaca Kitab Suci dan<br />

menerima sakramen tobat sehingga<br />

setiap dari kita dapat sungguh-sungguh<br />

merayakan hari lahir Kristus yang<br />

datang kedunia untuk memberi hidup<br />

pada kita yang percaya padaNya<br />

dengan penuh suka cita. Akhirnya saya<br />

juga ingin mengingatkan pada anggota<br />

UKIBC bahwa sebelum dan sesudah<br />

misa saya selalu menyediakan waktu<br />

untuk memberi sakramen tobat.<br />

Menurut Father Jose Antonio Forte,<br />

excorsist dari Spanyol, sakramen tobat<br />

sangat berguna dalam melawan kuasa<br />

setan dan menghindari kita dari<br />

kesurupan setan.<br />

“Kita harus membuktikan<br />

pada dunia bahwa ilmu pengetahuan<br />

dan iman dapat<br />

berjalan dengan selaras .”<br />

UKIBC 5


6 UKIBC<br />

QUESTION<br />

ANSWER<br />

AND<br />

Clara Kriswanto<br />

Psikolog & Life Coach<br />

S<br />

aya seorang perempuan berumur<br />

26 thn. Saya ada sedikit masalah<br />

yang bikin saya bingung, beberapa saat<br />

yang lalu saya 'nembak' (menyatakan<br />

cintanya kepada) seorang cowoq yang<br />

adalah temen dekat saya. Dia menolak<br />

saya, dia bilang dia hanya bisa menerima<br />

saya sebagai teman. Meskipun<br />

saya kecewa tapi saya bisa menerima<br />

keputusan dia karena kita tidak bisa<br />

memaksakan perasaan seseorang.<br />

Yang bikin saya bingung kalo saya<br />

tetep deket sama dia saya merasa tersiksa.tapi<br />

kalo jauh saya gak enak sama<br />

dia.masak setelah ditolak saya terus<br />

menjauh.khan gak lucu.so...bagaimana<br />

saya harus bersikap?<br />

CK:<br />

Seperti yang sudah Anda rasakan<br />

dalam pergaulan itu memang ada<br />

tahap-tahapnya. Mulai dari kenalan,<br />

teman biasa, teman dekat, sahabat,<br />

pacar, tunangan sampai dengan menikah.<br />

Nah, Anda menginginkan teman<br />

dekat Anda menjadi pacar tetapi ternyata<br />

dia menolak. Mungkin dia sudah<br />

merasa nyaman dengan status sebagai<br />

teman dekat.<br />

Memang Anda tidak perlu lalu mundur<br />

teratur atau bahkan sama sekali<br />

tidak mau kenal lagi. Tetapi bisa saja<br />

perlahan-lahan intensitas hubungan<br />

sebagai teman dekat dimundurkan<br />

dengan sekedar menjadi teman kalau<br />

memang Anda merasa ’tersiksa’. Hal<br />

ini ada manfaat positifnya juga lo buat<br />

Anda Dengan mengurangi intensitas<br />

pertemanan dengan X tersebut, mungkin<br />

saja wawasanmu menjadi lebih<br />

terbuka dan akan mulai penjajagan<br />

pertemanan yang baru lagi. Siapa tahu<br />

Anda malah akan mendapatkan seseorang<br />

yang tidak mau sekedar menjadi<br />

teman dekat, tetapi lebih memilih sebagai<br />

pacar.<br />

Maka tidak usah disesali dan segeralah<br />

bangkit untuk memperluas kesempatan<br />

bergaul seluas-luasnya....nah,<br />

selamat mencoba.<br />

Psikolog & Life Coach Clara<br />

Kriswanto akan menjawab<br />

pertanyaan-pertanyaan anda.<br />

Kirimkan pertanyaan anda via e-mail<br />

ke: clarakris@gmail.com<br />

Note: kerahasiaan identitas pengirim<br />

terjamin


UKIBC 7


8 UKIBC<br />

Berbasa – Basi<br />

Itu Perlu!<br />

Banyak orang yang bilang saya sukar<br />

didekati. Menakutkan. Galak. Sombong.<br />

Dan sebagainya. Dan seterusnya.<br />

Dan lain-lainnya. Mungkin sebagian<br />

memang benar. Menurut saya,<br />

memang saya kurang ramah, introvert,<br />

tidak bisa berbasa-basi, dan<br />

menganggap basa-basi itu sama sekali<br />

tidak berguna.<br />

Kesimpulan saya yang terakhir<br />

ternyata salah. Baru-baru ini di sebuah<br />

konferensi, para peserta konferensi<br />

(termasuk saya) dipaksa untuk<br />

berkenalan dengan peserta lain yang<br />

hari itu untuk pertama kalinya<br />

bertatap muka. Cara perkenalannya<br />

seperti “speed dating” hanya saja<br />

waktu yang diberikan cuma satu menit<br />

untuk setiap pasangan – target:<br />

berkenalan dengan 5 orang dalam 5<br />

menit. Terjadilah kekacauan dalam<br />

ruangan karena setiap peserta mencari<br />

peserta lain yang belum dikenal. Saya –<br />

agak panik dan menganggap ini tidak<br />

ada gunanya – pelan-pelan berputar di<br />

tempat dan satu wajah muncul tepat di<br />

balik bahu saya. Yah, bolehlah. Nama<br />

disebutkan, asal disebutkan, pekerjaan<br />

disebutkan. Titik. Bahan pembicaraan<br />

habis dalam waktu 15 detik. 45 detik<br />

berikutnya berjalan sangat lambat<br />

karena saya dan peserta lain ini hanya<br />

berdiri di sana berusaha mencari topik<br />

pembicaraan. “Awkward moment”.<br />

Penyiksaan. Konyol. Itu yang ada di<br />

pikiran saya.<br />

Dua jam kemudian, persepsi saya<br />

diputarbalikkan oleh seseorang. Wajah<br />

-nya familiar. Saya tahu dia senior saya<br />

di sekolah. Dulu kami sering naik bus<br />

bersama. Namanya? Jangan tanya<br />

saya, boro-boro tahu! Karena adanya<br />

sedikit hubungan di masa lalu, saya<br />

pun tersenyum padanya. Eh, ternyata<br />

dia membalas dan mendatangi saya.<br />

Syukurlah, jadi tidak memalukan.<br />

Pertukaran nama pun terjadi dalam<br />

waktu singkat. Namanya? Valerie. Yang<br />

terjadi berikutnya: berbasa-basi<br />

sejenak.<br />

Konferensi yang saya hadiri hari itu<br />

memang diselenggarakan di tingkat<br />

provinsi dan dikhususkan untuk orangorang<br />

yang seprofesi dengan saya.<br />

Saya sendiri masih sangat baru di<br />

bidang ini dan sedang mencari-cari<br />

kesempatan untuk mencoba hal baru<br />

yang belum dijamah di bidang ini. Nah,<br />

lewat basa-basi saya dengan Valerie,<br />

akhirnya saya pun terlena dengan<br />

program kerjanya dan mencalonkan<br />

diri untuk menjadi sukarelawan<br />

sebelum saya memulai pekerjaan yang<br />

sesungguhnya.<br />

Perasaan saya? Tertantang.<br />

Pikiran saya? “Untung ngobrol, kalo<br />

nggak ya nggak bakal dapet<br />

kesempatan kayak gini”


Konyol? Tidak.<br />

Berbasa-basi itu perlu. Saya hanya<br />

perlu belajar.<br />

Pertanyaannya : mengapa saya tidak<br />

bisa berbasa-basi ?<br />

Selama ini saya menganggap basabasi<br />

itu hal konyol dan tidak berguna.<br />

Apalagi kalau dilakukan secara<br />

berlebihan. Bisa-bisa orang mengira<br />

saya ini cari muka, sok perhatian, dan<br />

konco-konconya. Padahal bagi saya<br />

perhatian itu harus diberikan secara<br />

tulus, bukan untuk cari muka dan<br />

bukan lewat pertanyaan sambil lalu.<br />

Ironisnya, dalam budaya Amerika<br />

Utara (termasuk Kanada), pernyataan<br />

dan pertanyaan “Hi, how are you” (dan<br />

semacamnya) sudah menjadi ritual<br />

pembuka percakapan. Jawaban<br />

otomatis yang keluar (dan yang<br />

diajarkan dalam pelajaran Bahasa<br />

Inggris waktu SD, SMP,atau SMA dulu )<br />

adalah, “I’m fine, thank you. How are<br />

you ?” Bahkan kadang pertanyaan itu<br />

dibiarkan menggantung di udara tanpa<br />

jawaban. Seorang teman dari Inggris<br />

benar-benar merasa terganggu dengan<br />

kenyataan ini sewaktu tinggal di<br />

“Berbasa-basi bila ditanggapi<br />

secara serius bisa menjadi<br />

saluran untuk menunjukkan<br />

perhatian yang tulus dan<br />

menjembatani percakapan<br />

yang mengikutinya.”<br />

Indiana. Dia bertanya pada saya, apa<br />

intinya bertanya kalau tujuannya<br />

memang hanya untuk menyapa dan<br />

BERBASA-BASI? “If you don’t mean it,<br />

why bother asking it? You just said ‘Hi,<br />

how’s it going’ and then when I was<br />

about to answer it, you just turned<br />

away from me!” Pendapat yang tak<br />

jauh berbeda dari pandangan saya.<br />

Pengalaman saya dalam pergaulan<br />

dan contoh dari teman-teman di sekeliling<br />

saya mengajarkan bahwa pertanyaan<br />

“How are you” alangkah baiknya<br />

bila ditanggapi secara serius dan jujur.<br />

Seberapa pun basa-basinya seseorang<br />

bertanya atau betapa pun tidak pedulinya<br />

sang penanya, kalau kita jawab<br />

secara jujur itu berarti kita menunjukkan<br />

respek dan penghargaan atas perhatian<br />

mereka. Dan biasanya, jawaban<br />

yang jujur mendapat perhatian lebih<br />

dibandingkan jawaban a la robot “I’m<br />

fine, thank you”. Jawaban jujur juga<br />

membawa kesadaran pada diri sendiri<br />

karena terkadang kita pun tidak sadar<br />

akan apa yang sedang terjadi atas diri<br />

kita yang pada akhirnya membuat kita<br />

merasa lebih baik atas diri sendiri; dengan<br />

kata lain: berhenti berbohong<br />

pada diri sendiri!<br />

Berbasa-basi – tidak terbatas pada<br />

“Halo, apa kabar?” – bila ditanggapi<br />

secara serius bisa menjadi saluran untuk<br />

menunjukkan perhatian yang tulus<br />

dan menjembatani percakapan yang<br />

mengikutinya. Bahkan, dari pengalaman<br />

yang saya ceritakan di atas, berbasa-basi<br />

pun bisa mendatangkan hikmah<br />

dan kesempatan yang tak<br />

disangka-sangka.<br />

Jadi, mari berbasa-basi sejenak. Dan<br />

untuk saya, belajarlah berbasa-basi!<br />

[m]<br />

UKIBC 9


Petani<br />

dan<br />

Keledai<br />

Suatu hari keledai tua milik seorang<br />

petani jatuh ke dalam sumur. Hewan<br />

itu menangis memilukan selama berjam-jam,<br />

sementara si petani<br />

memikirkan apa yang harus dilakukannya.<br />

Akhirnya, ia memutuskan<br />

bahwa hewan itu sudah tua dan sumur<br />

itu juga perlu ditimbun (ditutup—<br />

karena berbahaya); jadi tidak berguna<br />

untuk menolong is keledai. Maka ia<br />

mengajak tetangganya untuk datang<br />

membantu. Mereka membawa sekop,<br />

dan mulai menyekop tanah ke dalam<br />

sumur.<br />

Pada mulanya, ketika si keledai menyadari<br />

apa yang sedang terjadi, ia<br />

menangis penuh kengerian. Tetapi<br />

kemudian, semua orang takjub, karena<br />

si keledai menjadi diam… Setelah beberapa<br />

sekop tanah lagi dituangkan ke<br />

dalam sumur, si petani melihat ke<br />

dalam sumur dan tercengang dengan<br />

apa yang dilihatnya.<br />

Walaupun punggungnya ditimpa<br />

oleh berpuluh-puluh sekop tanah dan<br />

kotoran, si keledai melakukan sesuatu<br />

yang menakjubkan. Ia mengguncangguncangkan<br />

badannya agar tanah yang<br />

menimpa punggungnya turun ke<br />

bawah, lalu ia menaiki tanah itu. Sementara<br />

tetangga si petani terus<br />

menuangkan tanah kotor ke atas<br />

punggu hewan itu, si keledai terus juga<br />

mengguncangkan badannya dan<br />

melangkah naik. Segera saja, semua<br />

orang terpesona ketika si keledai<br />

meloncat tepi sumur dan melarikan<br />

diri!<br />

Seperti cerita keledai di atas, kehidupan<br />

terus saja menuangkan tanah<br />

dan kotoran kepada kita. Cara untuk<br />

keluar dari ‘sumur’ (Kesedihan, Masalah,<br />

dsb) adalah dengan mengguncangkan<br />

segala tanah dan kotoran dari<br />

diri kita (pikiran dan hati kita) dan<br />

melangkah naik dari ‘sumur’ dengan<br />

menggunakan hal-hal tersebut sebagai<br />

pijakan.<br />

Setiap masalah-masalah kita merupakan<br />

satu batu pijakan untuk melangkah.<br />

Kita dapat keluar dari ‘sumur’<br />

yang terdalam denganterus berjuang,<br />

jangan pantang menyerah!<br />

Ingatlah aturan sederhana tentang<br />

Kebahagiaan:<br />

1. Bebaskan diri kita dari segala kebencian.<br />

2. Bebaskan pikiran kita dari segala<br />

kecemasan.<br />

3. Hiduplah sederhana.<br />

4. Memberilah lebih banyak.<br />

5. Berharaplah lebih sedikit.<br />

6. Tersenyumlah.<br />

¡<br />

UKIBC


Jika ada kesalahan cetak di label, alamat, perubahan alamat, ataupun tidak menerima<br />

bulletin UKIBC, mohon menghubungi Bidang Humas:<br />

- Inneke Jonas<br />

UKIBC 11


Dapur Mudika<br />

Urap Sayuran<br />

Sebagai orang Bandung, siapa sih yang nggak tau<br />

urap, sayuran yang dicampur dengan kelapa goreng<br />

yang pedas. Rasanya enak dan segar. Paling cocok<br />

dimakan dengan nasi panas, ikan bakar, tahu-tempe<br />

goreng... hhmmmm laper...... Selamat mencoba! =]<br />

>> GET COOKING!<br />

1. Bumbu : ulek cabe<br />

merah, bawang merah,<br />

bawang putih dan<br />

garam hingga halus,<br />

masukkan terasi, gula<br />

merah dan kencur, haluskan<br />

pula.<br />

2. Campur bumbu<br />

halus dengan kela parut,<br />

aduk rata, beri<br />

daun jeruk. Kukus<br />

hingga matang, angkat.<br />

3. Siangi sayur mayur,<br />

rebus dalam air mendidih<br />

masing-masing<br />

secara terpisah. Tiriskan.<br />

4. Taruh sayuran rebus<br />

dalam wadah, taburi<br />

bumbu urap, aduk rata.<br />

¢<br />

UKIBC<br />

INGREDIENTS<br />

1 ikat kangkung<br />

1 ikat bayam<br />

1 ikat kacang panjang<br />

250 gr kol putih<br />

100 gr tauge<br />

BUMBU URAP:<br />

1 btr kelapa, kupas, parut<br />

kasar<br />

3 bh cabe besar<br />

3 bh bawang merah<br />

1 bh bawang putih<br />

1 sdt terasi<br />

1 ruas kencur<br />

2 bh daun jeruk, buang<br />

tulang<br />

1 sdt garam<br />

1 sdm gula merah sisir<br />

penyedap bila suka.


Form Pendaftaran Keanggotaan/Sumbangan UKIBC<br />

(gunting form ini, masukan ke dalam amplop beserta cheque/uang, dan kirimkan<br />

ke PO. BOX 19503, Vancouver, BC, V5T 4E7)<br />

Nama Lengkap:<br />

Jumlah Uang:<br />

Deskripsi (Sumbangan/Iuran):<br />

Tanda Tangan<br />

_____________<br />

UKIBC 13


14 UKIBC<br />

Laporan Keuangan UKIBC 20 September - 18 Oktober <strong>2009</strong><br />

ARUS KAS MASUK JUMLAH ARUS KAS KELUAR JUMLAH<br />

Jajanan Pasar $476.00 Beras Konsumsi Misa $27.00<br />

Iuran Anggota $100.00 Kebersihan $20.00<br />

Pemasangan Iklan Natal $180.00 Stipendium Fr. $100.00<br />

TOTAL $756.00 Perangko <strong>Buletin</strong> $132.67<br />

Hadiah Draw Natal 2008 $1300.00<br />

IURAN ANGGOTA JUMLAH Biaya Cetak <strong>Buletin</strong> $389.00<br />

Joseph Tadjipramono $10.00 TOTAL $1965.67<br />

Anna Tadjipramono $10.00<br />

Sanusi Oetomo $10.00<br />

Jane Irawati $10.00 PROJECT FASHION SHOW (F.S.) JUMLAH<br />

Elizabeth Lisa $10.00 Penjualan Tiket & Sponsor $14,172.41<br />

Surjana Widyatmahar $10.00 Sumbangan Untuk Gempa $505.00<br />

Adetya $10.00 TOTAL HASIL $14,677.41<br />

Kevin Adhika $10.00 Biaya Penyelenggaraan Acara $5,073.11<br />

Dave Alexander $10.00 Hasil Bersih $9,604.30<br />

No Name $10.00 Disumbangkan ke Pusat Gempa $5,500.00<br />

TOTAL $100.00 Dicadangkan $4,103.30<br />

RINGKASAN<br />

JUMLAH<br />

Defisit $1,209.67<br />

Sisa Surplus Bulan Lalu $6,403.64<br />

Sisa Surplus Bulan ini $5,193.97<br />

Dicadangkan dari hasil F.S. $4,104.30<br />

TOTAL $9,298.27<br />

Revisi Laporan Keuangan UKIBC 19 Juli - 16 Agustus <strong>2009</strong><br />

ARUS KAS KELUAR JUMLAH ARUS KAS MASUK JUMLAH<br />

Hadiah Untuk Pastor Tamu $100.00 Tiket Makan KRK $410.00<br />

Foto KRK $44.00 Jajanan Pasar $78.00<br />

Perangko <strong>Buletin</strong> $147.75 Iuran Anggota $80.00<br />

Penggantian Bensin Pastor $100.00 Hasil Indonesia Day $235.50<br />

Biaya KRK $499.17 Hasil Recycle $32.20<br />

Tiket Pesawat Untuk KRK $906.02 TOTAL $835.70<br />

Cetak <strong>Buletin</strong> $123.49<br />

TOTAL $1,920.43 RINGKASAN JUMLAH<br />

Defisit Berjalan $1,084.73<br />

Sisa surplus bulan Juli $6,157.97<br />

TOTAL $5,073.24


Pelindung Fr. Nicholas Tumbelaka nictum@hotmail.com<br />

Ketua Umum Tenny Martini Adianom tenny.martini@gmail.com<br />

Wakil Ketua Clara Kriswanto clarakris@gmail.com<br />

Sekretaris Risyardi Iswanto elyeel@gmail.com<br />

Bendahara Samuel Sarikin sarikin@hotmail.com<br />

Bidang Rohani Bowo aj_pribowo@hotmail.com<br />

Bidang Liturgi Novita Siladjaja novita_anask@yahoo.com<br />

Bidang Humas Inneke Jonas dannat@shaw.ca<br />

Bidang Koor St. Cecilia Rosa Sujoto rosasujoto@yahoo.ca<br />

Koord. Prof. Muda Mario Robert Gaw mario.gaw@gmail.com<br />

Bidang Koor Prof. Muda Lydia Yuliana<br />

Lyuliana@telus.net<br />

Koord. Mudika Christopher Hanno cheetor_cc@hotmail.com<br />

Bidang Koor Mudika Hubertine Hapsari Paramagita rie_rie93@hotmail.com<br />

ANNOUNCEMENTS: UPCOMING EVENTS<br />

Padang Earthquake Relief: Indonesian Food and Art Fair<br />

Saturday, <strong>November</strong> 7, <strong>2009</strong>, 11:00 a.m. to 3:00 p.m.<br />

St. Augustine’s School Gymnasium (2028 West 7th Ave, Vancouver, BC)<br />

Contact: Rohana Ongosari (rohanaong@gmail.com)<br />

Clara Kriswanto (clarakris@gmail,com)<br />

Volleyball Sports Night<br />

Every Wednesday, 7:00 p.m. to 9:00 p.m.<br />

Harry Jerome Sports Centre (7564 Barnet Highway, Burnaby, BC)<br />

Contact: Mario Gaw, Koord. Prof. Muda (mario.gaw@gmail.com)<br />

Jadwal Liturgi<br />

Misa Pertama, 1 <strong>November</strong>, <strong>2009</strong><br />

Lektor : Mario<br />

Bowo<br />

Koor : Mudika<br />

Pengurus Inti UKIBC <strong>2009</strong>-2011<br />

Terima Kasih<br />

Kepada Anggota Yang Sudah Membayar Iuran<br />

Pada Bulan September ~ Oktober ‘09<br />

Misa Kedua, 15 <strong>November</strong>, <strong>2009</strong><br />

Lektor : Mita<br />

Tante Rosa<br />

Koor : Prof. Muda<br />

Apabila ingin berpatisipasi dalam pelayanan liturgi sebagai lektor, misdinar, atau<br />

slide operator, mohon untuk menghubungi bidang liturgi UKIBC: Novita Siladjaja<br />

UKIBC 15


<strong>November</strong> <strong>2009</strong><br />

M i n g g u S e n i n S e l a s a R a b u K a m i s J u m a t S a b t u<br />

1 2 3<br />

8 9<br />

Noble Lesmana<br />

Sandrayani Logawa<br />

15 16<br />

Max Tan<br />

Novita Kusnardi<br />

22 23<br />

Hadi Susanto<br />

Laurens Kasmara<br />

Michelle Wiriahardja<br />

17<br />

Manneke Budiman<br />

Fivi Hambali<br />

4<br />

Gerry Karnadi<br />

Julie Tio<br />

Stanislaus H<br />

5<br />

Grace Rumantir<br />

10 11 12 13<br />

Anastasia Winardi<br />

Ansel<br />

18 19<br />

Elisabeth Hendropranoto<br />

Jennifer Setianto<br />

Angie Tan<br />

6<br />

20<br />

24 25 26 27<br />

Pamela Stefany<br />

Wandiarta Osadi<br />

7<br />

14<br />

21<br />

28<br />

Zoya Purwanto<br />

29 30<br />

Misa UKIBC @St. Francis Church<br />

Pukul 03:30 p.m.<br />

MISA<br />

Shirley Wiriahardja<br />

Wilson Hendrikus<br />

MISA<br />

Adrian Budiman<br />

Henny Halim<br />

Leonardo Handoko<br />

Satriyadi Tanoto<br />

Alvin Lauyanto<br />

Athila Rumantir<br />

Dana Rudy Hambali<br />

Natalia Budi Subroto<br />

FOOD & ART<br />

FAIR<br />

£<br />

UKIBC

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!