The Erasmus Darwin Barlow Expedition Scholarship
The Erasmus Darwin Barlow Expedition Scholarship
The Erasmus Darwin Barlow Expedition Scholarship
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Zoological Society of London<br />
Conservation<br />
Intiitusi yang independen, non afiliasi politik dan berbasis<br />
keilmuan konservasi
KEMAJUAN,TANTANGAN DAN PEMBELAJARAN<br />
DEMONSTRATION ACTIVITIES REDD+ HUTAN<br />
GAMBUT BERBAK [PROGRAM INISIATIF<br />
KARBON BERBAK]<br />
Erwin A Perbatakusuma, Barita O Manullang dan Dolly Priatna<br />
WORKSHOP STAKEHOLDER COORDINATION<br />
SHARING DAN LEARNING METODE, TEKNIK DAN KELEMBAGAAN KEGIATAN DEMONSTRATION<br />
ACTIVITIES UNTUK MENDUKUNG TARGET PENURUNAN EMISI GRK KEHUTANAN<br />
BADAN LITBANG KEHUTANAN - KEMENTERIAN KEHUTANAN<br />
JAKARTA, 29 MARET 2012<br />
ZSL Indonesia : Jalan, Gunung Gede I No, 11 A Bogor 16151, T 0251 - 8339222<br />
Email : Erwin.Perbatakusuma@zsl.org , www.zsl.org/indonesia
ALUR PRESENTASI
MENGAPA INISIATIF KARBON<br />
BERBAK?<br />
KEMAJUAN IMPLEMENTASI<br />
TANTANGAN<br />
PEMBELAJARAN DAN<br />
REKOMENDASI
MENGAPA INISIATIF KARBON<br />
BERBAK
1. Melaksanakan misi global ZSL : mempromosikan dan mencapai<br />
konservasi satwa dan habitatnya di dunia<br />
2. Mencapai salah satu tujuan ZSL global : Menentukan dampak<br />
dari ancaman yang muncul seperti perubahan iklim terhadap<br />
keanekaragaman hayati dan mengembangkan dan menerapkan respon<br />
yang efektif, dengan cara :<br />
Mengembangkan kapasitas di negara berkembang untuk<br />
mengimplementasikan inisiatif REDD + dengan fokus<br />
pada monitoring keanekaragaman hayati dan memastikan<br />
manfaat bagi sumber penghidpan masyarakat<br />
Menguji pendekatan REDD + melalui eksperimentasi tingkat tapak<br />
di berbagai habitat dengan melakukan prakarsa<br />
premiun keanekaragaman hayati dan peningkatan penghidupan<br />
masyarakat untuk membantu pengurangan deforestasi
Fokus : Regional Afrika dan Asia
Fokus : Hutan Tropis
Fokus : Ekosistem Kurang Diperhatikan<br />
Padang Pasir<br />
Hutan Rawa Gambut<br />
Laut Dalam<br />
Kawasan Kutub
3. Faktor keterbatasan konservasi biodiversitas adalah nilai ekonomi biodiversitas<br />
tidak nyata dan sulit diukur, khususnya untuk memberikan insentif ekonomi<br />
kepada pihak lokal, agar pihak lokal merasakan kemanfaatan ekonomi dari<br />
konservasi biodiversitas dan kawasan konservasi. Solusinya adalah<br />
untuk mengarustamakan keanekaragaman hayati sebagai bagian integral dari<br />
rangkaian nilai-nilai ekosistem alam yang lebih memberikan insentif ekonomi<br />
nyata dan terukur, yaitu nilai ekonomi karbon hutan. Saat ini insentif ini sangat<br />
kuat terkait pilihan mitigasi perubahan iklim yang efisien untuk mencegah<br />
deforestasi, terutama di hutan gambut.<br />
4. Balai Taman Nasional Berbak, Pemerintah Provinsi Jambi dan Sektor Swasta di<br />
Ekosistem Hutan Berbak masih mengalami keterbatasan sumberdaya finansial<br />
untuk mengelola hutan rawa gambut secara secara efektif dalam jangka panjang,<br />
khususnya menghentikan ancaman kerusakan hutan gambut, khususnya yang<br />
disebabkan oleh pengeringan dan oksidasi hutan rawa, perambahan hutan,<br />
penebangan liar dan kebakaran hutan
5. Potensi Tinggi DA Penerapan REDD<br />
PLUS<br />
LOKASI DA DI HUTAN GAMBUT<br />
• Lokasi di bagian timur Provinsi Jambi<br />
dan berbatasan dengan Taman<br />
Nasional Sembilang<br />
• Bagian dari blok hutan rawa gambut<br />
utama yang masih tersisa di Sumatera<br />
bagian Selatan<br />
• Didominasi oleh tanah rawa gambut<br />
• Status Kawasan Hutan Lokasi DA :<br />
Taman Nasional Berbak: 162,700 ha<br />
Taman Hutan Raya: 17,600 ha<br />
Hutan Lindung Gambut: 18,700 ha<br />
Hutan Produksi: 62,200 ha<br />
10/05/2012
TINGGINYA NILAI SIMPANAN<br />
KARBON HJUTAN GAMBUT
TINGGINYA NILAI KONSERVASI<br />
GLOBAL<br />
Berbak sebagai lokasi ekosistem<br />
lahan basah tertua di Indonesia yang<br />
terdaftar sejak tahun 1992 pada<br />
Konvensi Ramsar<br />
Mengandung lebih 300 jenis burung<br />
migran dan residen, termasuk jenis<br />
burung langka, seperti Mentok<br />
Rimba dan Trinil Nordman,<br />
Mengandung jenis mamalia langka<br />
seperti harimau Sumatera dengan<br />
kepadatan harimau lebih dari 2<br />
ekor/100 km 2 , jenis tapir , beruang<br />
madu, buaya sinyolong
TINGGINYA TINGKAT<br />
KEMISKINAN MASYARAKAT<br />
Terdapat 32 desa di<br />
sepanjang perimeter<br />
ekosistem hutan gambut<br />
yang penghidupannya<br />
tergantung pada sumber<br />
daya alam hutan dan<br />
pesisir
Slide<br />
17<br />
10/05/20<br />
12<br />
ANCAMAN DEFORESTASI TINGGI<br />
2038 1990 2018 2000 2009<br />
• Diprediksi dari tahun<br />
2008 – 2038, luasan<br />
kawasan hutan yang<br />
hilang 40,863 hektar<br />
dengan rata-rata laju<br />
deforestasi -0,90%<br />
• > 164 juta emisi<br />
karbon dalam jangka<br />
waktu 30 tahun<br />
• Pendorong utama<br />
deforestasi :<br />
penebangan liar,<br />
kebakaran hutan,<br />
pengeringan<br />
rawa/pembuatan<br />
kanal
PENDORONG DEFORESTASI
KEMAJUAN IMPLEMENTASI:<br />
Dari 36 kegiatan dalam Rencana Kerja<br />
Lima Tahun : 11 kegiatan sedang<br />
dikerjakan dan 18 kegiatan belum<br />
dikerjakan dan 7 kegiatan telah selesai<br />
dikerjakan diantaranya:<br />
1. Desktop study (estimasi dan proyeksi<br />
karbon dari data remote sensing dan<br />
pengukuran karbon lapangan – Tier 3)<br />
2. Survey biodiversitas kunci (harimau,<br />
burung, gibon)<br />
3. Survey base line sosial ekonomi<br />
masyarakat 32 desa dan Survey<br />
persepsi masyarakat pada 7 desa<br />
4. 3 kesepakatan kerjasama terkait<br />
kegiatan REDD telah disepakati<br />
(TN.Berbak, Dit.PJLK2HL) dan 1<br />
kesepakatan dengan Pemprov Jambi<br />
5. Membangun infrastruktur proyek
STATUS CAPAIAN PELAKSANAAN<br />
RENCANA KERJA INSIATIF KARBON BERBAK
TERIMA KASIH