Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Kimia X SMA 63<br />
Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata stoicheion yang berarti<br />
unsur dan metron yang berarti mengukur. Stoikiometri membahas tentang hubungan<br />
massa antarunsur dalam suatu senyawa (stoikiometri senyawa) dan antarzat dalam<br />
suatu reaksi (stoikiometri reaksi).<br />
Pengukuran massa dalam reaksi kimia dimulai oleh Antoine Laurent<br />
Lavoisier (1743 – 1794) yang menemukan bahwa pada reaksi kimia tidak terjadi<br />
perubahan massa (hukum kekekalan massa). Selanjutnya Joseph Louis Proust<br />
(1754 – 1826) menemukan bahwa unsur-unsur membentuk senyawa dalam perbandingan<br />
tertentu (hukum perbandingan tetap).<br />
Selanjutnya dalam rangka menyusun teori atomnya, John Dalton menemukan<br />
hukum dasar kimia yang ketiga, yang disebut hukum kelipatan perbandingan. Ketiga<br />
hukum tersebut merupakan dasar dari teori kimia yang pertama, yaitu teori atom<br />
yang dikemukakan oleh John Dalton sekitar tahun 1803.<br />
Menurut Dalton, setiap materi terdiri atas atom, unsur terdiri atas atom sejenis,<br />
sedangkan senyawa terdiri dari atom-atom yang berbeda dalam perbandingan<br />
tertentu. Namun demikian, Dalton belum dapat menentukan perbandingan atomatom<br />
dalam senyawa (rumus kimia zat). Penetapan rumus kimia zat dapat dilakukan<br />
berkat penemuan Gay Lussac dan Avogadro. Setelah rumus kimia senyawa dapat<br />
ditentukan, maka perbandingan massa antaratom (A ) maupun antarmolekul (M )<br />
r r<br />
dapat ditentukan. Pengetahuan tentang massa atom relatif dan rumus kimia senyawa<br />
merupakan dasar dari perhitungan kimia.<br />
3.1 Tata Nama Senyawa Sederhana<br />
Setiap senyawa perlu mempunyai nama spesifik. Seperti halnya penamaan<br />
unsur, pada mulanya penamaan senyawa didasarkan pada berbagai hal, seperti<br />
nama tempat, nama orang, atau sifat tertentu dari senyawa yang bersangkutan.<br />
Sebagai contoh:<br />
a. Garam glauber, yaitu natrium sulfat (Na 2 SO 4 ) yang ditemukan oleh J. R. Glauber.<br />
b. Salmiak atau amonium klorida (NH 4 Cl),<br />
yaitu suatu garam yang awal mulanya<br />
diperoleh dari kotoran sapi di dekat kuil<br />
untuk dewa Jupiter Amon di Mesir.<br />
c. Soda pencuci, yaitu natrium karbonat<br />
(Na 2 CO 3 ) yang digunakan untuk<br />
melunakkan air (membersihkan air dari<br />
ion Ca 2+ dan ion Mg 2+ ).<br />
d. Garam NaHCO 3 (natrium bikarbonat)<br />
digunakan untuk pengembang dalam<br />
pembuatan kue.<br />
Gambar 3.1 Senyawa garam NaHCO 3<br />
(natrium bikarbonat) untuk pengembang<br />
dalam pembuatan kue. Sumber: NOVA 930/<br />
XVIII 25 Desember 2005.