Ruas Kanan
Ruas Kanan Ruas Kanan
Kimia X SMA 179 Sedangkan gugus butil ada empat jenis, yaitu: • CH3 CH2 CH2 CH2 butil • CH isobutil • • CH 3 CH 3 CH 3 CH 3 CH 2 CH 3 C CH 3 c. Tata Nama Alkana Dalam pemberian nama alkana ini akan sangat sulit jika hanya menggunakan tata nama alkana biasa (metana s.d. dekana, untuk C – 1 C ). Hal ini disebabkan adanya isomer-isomer dalam alkana, sehingga 10 perlu adanya nama-nama khusus. Misalnya, awalan normal digunakan untuk rantai lurus, sedangkan awalan iso untuk isomer yang mempunyai satu cabang CH yang terikat pada atom karbon nomor dua. Padahal 3 sangat sulit bagi kita untuk memberikan nama pada rantai karbon yang mempunyai banyak sekali isomer. Oleh karena itu, perhimpunan kimiawan internasional pada pertemuan di Jenewa pada tahun 1892 telah merumuskan aturan penamaan senyawa kimia. Tata nama yang mereka rumuskan itu terkenal dengan tata nama IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Nama yang diturunkan dengan aturan ini disebut nama sistematik atau nama IUPAC, sedangkan nama yang sudah biasa digunakan sebelum tata nama IUPAC tetap digunakan dan disebut dengan nama biasa atau nama trivial. Aturan IUPAC untuk penamaan alkana bercabang sebagai berikut. 1) Nama alkana bercabang terdiri dari dua bagian, yaitu: a) Bagian pertama, di bagian depan, yaitu nama cabang (cabangcabang). b) Bagian kedua, di bagian belakang, yaitu nama rantai induk. (John Mc. Murry Fay, 4th ed.) Contoh: 214243123 – metilbutana Cabang Induk CH 2 CH CH 3 tersierbutil sekunderbutil (sek-butil) CH 3 CH 2 CH CH 3 CH 3 Cabang Induk
180 5 CH3 4 CH2 Kimia X SMA 2) Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam molekul. Bila ter-dapat dua atau lebih rantai terpanjang, maka harus dipilih yang mempunyai cabang terbanyak. Induk diberi nama alkana, tergantung pada panjang rantai. Contoh: ada 2 cabang hanya 1 cabang 3) Cabang diberi nama alkil, yaitu nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran ana menjadi il. Gugus alkil mempunyai rumus umum C H dan dinyatakan dengan lambang R (lihat tentang n 2n + 1 alkil). 4) Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Untuk itu rantai induk perlu dinomori. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sedemikian hingga posisi cabang mendapat nomor terkecil. Contoh: 3 CH2 CH 3 CH 2 CH CH 2 2 CH 1 CH3 CH CH 3 CH 3 benar CH 3 CH 2 CH CH 2 CH CH 3 CH 3 salah 1 CH3 CH 2 CH 2 2 CH2 CH 3 CH 3 3 CH2 4 CH CH CH 3 3 penomoran benar penomoran salah 5 CH3 5) Jika terdapat dua atau lebih cabang yang sama, hal ini dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra, penta, dan seterusnya pada nama cabang. CH CH CH CH 2 3 CH 3 CH 3 CH3 CH3 2,3–dimetilpentana CH 3 C CH CH 2 CH 3 CH 3 2,2,3–trimetilheksana CH 2 CH 3
- Page 137 and 138: 128 Kimia X SMA 23. Pada suhu dan t
- Page 139 and 140: 130 Kimia X SMA 35. Dua liter gas N
- Page 141 and 142: 132 Kimia X SMA 50. Pada senyawa K
- Page 143 and 144: 134 Kimia X SMA 65. Sebanyak 10,4 g
- Page 145 and 146: 136 Kimia X SMA 11. Sebanyak 43 gra
- Page 147 and 148: 138 Kimia X SMA 8. Diketahui unsur-
- Page 149 and 150: 140 22. Rumus kimia garam yang bena
- Page 151 and 152: 142 36. Diketahui reaksi: Mg(s) + C
- Page 153 and 154: 144 Ikat Oksigen Peta Konsep A. Lar
- Page 155 and 156: 146 Kimia X SMA Berdasarkan keteran
- Page 157 and 158: 148 Kimia di Sekitar Kita Tips Memb
- Page 159 and 160: 150 Latihan 4.3 (a) (b) (c) Kimia X
- Page 161 and 162: 152 Tugas Individu Kimia X SMA Dari
- Page 163 and 164: 154 4.2 Konsep Reaksi Oksidasi-Redu
- Page 165 and 166: 156 Latihan 4.6 Kimia X SMA 1. Jela
- Page 167 and 168: 158 C o n t o h 4.2 Periksalah reak
- Page 169 and 170: 160 D. Tata Nama Senyawa Berdasarka
- Page 171 and 172: 162 Kimia X SMA aman dibandingkan p
- Page 173 and 174: 164 Uji Kompetensi Kimia X SMA I. B
- Page 175 and 176: 166 10. Harga keelektronegatifan be
- Page 177 and 178: 168 Kimia X SMA Untuk soal no. 8, 9
- Page 179 and 180: 170 Peta Konsep Isomerisasi C yang
- Page 181 and 182: 172 Tugas Kelompok Kimia X SMA Cari
- Page 183 and 184: 174 C. Isomer Kimia X SMA Pada seny
- Page 185 and 186: 176 A Penggolongan Hidrokarbon Kimi
- Page 187: 178 Rumus Nama Alkil CH - 3 Metil C
- Page 191 and 192: 182 CH 3 CH3 C CH3 CH 3 neopentana
- Page 193 and 194: 184 2. Alkena H H H C C H H H etana
- Page 195 and 196: 186 Tugas Kelompok Tuliskan semua i
- Page 197 and 198: 188 Tugas Kelompok Kimia X SMA c) R
- Page 199 and 200: 190 C o n t o h 5.2 1. Tulislah nam
- Page 201 and 202: 192 Tugas Kelompok CH 3 CH 3 C CH 3
- Page 203 and 204: 194 Reaksi pembakaran gula dalam tu
- Page 205 and 206: 196 Kimia di Sekitar Kita Minyak Pe
- Page 207 and 208: 198 Latihan 5.5 Kimia X SMA 1. Jela
- Page 209 and 210: 200 Kimia X SMA 4. Nama senyawa yan
- Page 211 and 212: 202 CH 3 C C CH CH 3 CH 3 CH CH 3 K
- Page 213 and 214: 204 Kimia X SMA 7. Tuliskan reaksi
- Page 215 and 216: 206 Peta Konsep Proses ribuan/jutaa
- Page 217 and 218: 208 B. Golongan Sikloalkana Kimia X
- Page 219 and 220: 210 Tabel 6.1 Fraksi Hidrokarbon ya
- Page 221 and 222: 212 Latihan 6.1 1. Jelaskan proses
- Page 223 and 224: 214 Latihan 6.2 Kimia X SMA 4) Form
- Page 225 and 226: 216 Untuk mengurangi jumlah CO 2 di
- Page 227 and 228: 218 Kimia di Sekitar Kita Biodiesel
- Page 229 and 230: 220 Kimia X SMA Jika dibandingkan,
- Page 231 and 232: 222 Uji Kompetensi Kimia X SMA 1234
- Page 233 and 234: 224 20. Yang menyebabkan terjadinya
- Page 235 and 236: 226 6. Berikut ini merupakan laruta
- Page 237 and 238: 228 Kimia X SMA 21. Dua liter hidro
180<br />
5 CH3<br />
4 CH2<br />
Kimia X SMA<br />
2) Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam molekul. Bila ter-dapat<br />
dua atau lebih rantai terpanjang, maka harus dipilih yang<br />
mempunyai cabang terbanyak. Induk diberi nama alkana,<br />
tergantung pada panjang rantai.<br />
Contoh:<br />
ada 2 cabang<br />
hanya 1 cabang<br />
3) Cabang diberi nama alkil, yaitu nama alkana yang sesuai dengan<br />
mengganti akhiran ana menjadi il. Gugus alkil mempunyai rumus<br />
umum C H dan dinyatakan dengan lambang R (lihat tentang<br />
n 2n + 1<br />
alkil).<br />
4) Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Untuk itu rantai<br />
induk perlu dinomori. Penomoran dimulai dari salah satu ujung<br />
rantai induk sedemikian hingga posisi cabang mendapat nomor<br />
terkecil. Contoh:<br />
3 CH2<br />
CH 3 CH 2 CH CH 2<br />
2 CH<br />
1 CH3<br />
CH<br />
CH 3<br />
CH 3<br />
benar<br />
CH 3 CH 2 CH CH 2<br />
CH<br />
CH 3<br />
CH 3<br />
salah<br />
1 CH3<br />
CH 2<br />
CH 2<br />
2 CH2<br />
CH 3<br />
CH 3<br />
3 CH2<br />
4 CH<br />
CH CH<br />
3<br />
3<br />
penomoran benar penomoran salah<br />
5 CH3<br />
5) Jika terdapat dua atau lebih cabang yang sama, hal ini dinyatakan<br />
dengan awalan di, tri, tetra, penta, dan seterusnya pada nama<br />
cabang.<br />
CH CH CH CH 2 3<br />
CH 3<br />
CH 3<br />
CH3 CH3 2,3–dimetilpentana<br />
CH 3<br />
C CH CH 2<br />
CH 3<br />
CH 3<br />
2,2,3–trimetilheksana<br />
CH 2<br />
CH 3