Ruas Kanan
Ruas Kanan Ruas Kanan
Kimia X SMA 7 d. Jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti, sedangkan atom bersifat netral. 4. Model Atom Niels Bohr Dilihat dari kandungan energi elektron, ternyata model atom Rutherford mempunyai kelemahan. Ketika elektron-elektron mengelilingi inti atom, mereka mengalami percepatan terus-menerus, sehingga elektron harus membebaskan energi. Lama kelamaan energi yang dimiliki oleh elektron makin berkurang dan elektron akan tertarik makin dekat ke arah inti, sehingga akhirnya jatuh ke dalam inti. Tetapi pada kenyataannya, seluruh elektron dalam atom tidak pernah jatuh ke inti. Jadi, model atom Rutherford harus disempurnakan. Dua tahun berikutnya, yaitu pada tahun 1913, seorang ilmuwan dari Denmark yang bernama Niels Henrik David Bohr (1885- 1962) menyempurnakan model atom Rutherford. Model atom yang diajukan Bohr dikenal sebagai model atom Rutherford-Bohr, yang dapat diterangkan sebagai berikut. a. Elektron-elektron dalam atom hanya dapat melintasi lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit-kulit atau tingkattingkat energi, yaitu lintasan di mana elektron berada pada keadaan stationer, artinya tidak memancarkan energi. b. Kedudukan elektron dalam kulit-kulit, tingkat-tingkat energi dapat disamakan dengan kedudukan seseorang yang berada pada anak-anak tangga. Seseorang hanya dapat berada pada anak tangga pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya, tetapi ia tidak mungkin berada di antara anak tangga-anak tangga tersebut. Model atom Bohr tersebut dapat dianalogkan seperti sebuah tata surya mini. Pada tata surya, planet-planet beredar mengelilingi matahari. Pada atom, elektronelektron beredar mengelilingi atom, hanya bedanya pada sistem tata surya, setiap lintasan (orbit) hanya ditempati 1 planet, sedangkan pada atom setiap lintasan (kulit) dapat ditempati lebih dari 1 elektron. Dalam model atom Bohr ini dikenal istilah konfigurasi elektron, yaitu susunan elektron pada masing-masing kulit. Data yang digunakan untuk menuliskan konfigurasi elektron adalah nomor atom Gambar 1.7 Niels Bohr (1885-1962) Sumber: Buku “Chemistry and Chemical Reactivity”, Kotz and Purcell 1987, CBS College Publishing New York. n = 7 n = 6 n = 5 n = 4 n = 3 n = 2 n = 1 Gambar 1.8. Model atom Niels Bohr
8 C o n t o h 1.1 Kimia X SMA suatu unsur, di mana nomor atom unsur menyatakan jumlah elektron dalam atom unsur tersebut. Sedangkan elektron pada kulit terluar dikenal dengan sebutan elektron valensi. Susunan elektron valensi sangat menentukan sifatsifat kimia suatu atom dan berperan penting dalam membentuk ikatan dengan atom lain. Untuk menentukan konfigurasi elektron suatu unsur, ada beberapa patokan yang harus selalu diingat, yaitu: a. Dimulai dari lintasan yang terdekat dengan inti, masing-masing lintasan disebut kulit ke-1 (kulit K), kulit ke-2 (kulit L), kulit ke-3 (kulit M), kulit ke-4 (kulit N), dan seterusnya. b. Jumlah elektron maksimum (paling banyak) yang dapat menempati masing-masing kulit adalah: 2 n 2 dengan n = nomor kulit Kulit K dapat menampung maksimal 2 elektron. Kulit L dapat menampung maksimal 8 elektron. Kulit M dapat menampung maksimal 18 elektron, dan seterusnya. c. Kulit yang paling luar hanya boleh mengandung maksimal 8 elektron. Tulislah konfigurasi elektron dari unsur-unsur berikut. a. Helium dengan nomor atom 2 b. Nitrogen dengan nomor atom 7 c. Oksigen dengan nomor atom 8 d. Kalsium dengan nomor atom 20 e. Bromin dengan nomor atom 35 Jawab: Unsur Nomor Atom Konfigurasi Elektron pada Kulit K L M N Elektron Valensi Helium 2 2 2 Nitrogen 7 2 5 5 Oksigen 8 2 6 6 Kalsium 20 2 8 8 2 2 Bromin 35 2 8 18 7 7
- Page 2 and 3: Penulis: Budi Utami, Agung Nugroho
- Page 4 and 5: S Kata Sambutan Puji syukur kami pa
- Page 6 and 7: Buku ini terdiri dari 6 bab, setiap
- Page 8: 5.1 Senyawa Karbon 171 A. Menguji K
- Page 11 and 12: Peta Konsep 2 A. Struktur Atom Perk
- Page 13 and 14: 4 1.1 Struktur Atom A. Perkembangan
- Page 15: 6 Hampa Inti atom Kimia X SMA Pada
- Page 19 and 20: 10 B. Partikel Dasar Kimia X SMA 1.
- Page 21 and 22: 12 Latihan 1.2 Kimia X SMA 1. Salin
- Page 23 and 24: 14 Pada masa itu para ilmuwan masih
- Page 25 and 26: 16 3. Lengkapilah tabel berikut. Tu
- Page 27 and 28: 18 Uji Kompetensi 1 Kimia X SMA 123
- Page 29 and 30: 20 Kimia X SMA 16. Diketahui unsur
- Page 31 and 32: 22 Kimia X SMA 12. Siapakah nama to
- Page 33 and 34: 24 Berikut ini tabel yang memuat se
- Page 35 and 36: 26 Periode Golongan Litium Berilium
- Page 37 and 38: 28 Latihan 1.5 Tabel 1.4 Nama-nama
- Page 39 and 40: 30 Energi Ionisasi (kJ mol -1 ) Tug
- Page 41 and 42: 32 Kimia X SMA d. Afinitas Elektron
- Page 43 and 44: 34 Latihan 1.6 1. Diketahui unsur-u
- Page 45 and 46: 36 Rangkuman Kimia X SMA 1. Model a
- Page 47 and 48: 38 Kimia X SMA 6. Unsur-unsur halog
- Page 49 and 50: 40 Kimia X SMA 19. Konfigurasi elek
- Page 51 and 52: 42 Kimia X SMA 9. Ion Br - mempunya
- Page 53 and 54: Peta Konsep 44 Ikatan Kimia Ikatan
- Page 55 and 56: 46 Tabel 2.2 Lambang Lewis Unsur-un
- Page 57 and 58: 48 C a t a t a n Latihan 2.1 c . Ik
- Page 59 and 60: 50 Kimia X SMA Dua atom dapat membe
- Page 61 and 62: 52 Perhatikan kedua contoh berikut
- Page 63 and 64: 54 2.5 Ikatan Logam Latihan 2.2 Kim
- Page 65 and 66: 56 Uji Kompetensi Kimia X SMA 12345
Kimia X SMA 7<br />
d. Jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi<br />
inti, sedangkan atom bersifat netral.<br />
4. Model Atom Niels Bohr<br />
Dilihat dari kandungan energi elektron, ternyata model atom Rutherford<br />
mempunyai kelemahan. Ketika elektron-elektron mengelilingi inti atom,<br />
mereka mengalami percepatan terus-menerus, sehingga elektron harus<br />
membebaskan energi. Lama kelamaan energi yang dimiliki oleh elektron<br />
makin berkurang dan elektron akan tertarik makin dekat ke arah inti, sehingga<br />
akhirnya jatuh ke dalam inti. Tetapi pada kenyataannya, seluruh elektron<br />
dalam atom tidak pernah jatuh ke inti. Jadi, model atom Rutherford harus<br />
disempurnakan.<br />
Dua tahun berikutnya, yaitu pada tahun<br />
1913, seorang ilmuwan dari Denmark yang<br />
bernama Niels Henrik David Bohr (1885-<br />
1962) menyempurnakan model atom<br />
Rutherford. Model atom yang diajukan<br />
Bohr dikenal sebagai model atom Rutherford-Bohr,<br />
yang dapat diterangkan sebagai<br />
berikut.<br />
a. Elektron-elektron dalam atom hanya<br />
dapat melintasi lintasan-lintasan tertentu<br />
yang disebut kulit-kulit atau tingkattingkat<br />
energi, yaitu lintasan di mana<br />
elektron berada pada keadaan stationer,<br />
artinya tidak memancarkan energi.<br />
b. Kedudukan elektron dalam kulit-kulit, tingkat-tingkat energi dapat<br />
disamakan dengan kedudukan seseorang yang berada pada anak-anak<br />
tangga. Seseorang hanya dapat berada pada anak tangga pertama, kedua,<br />
ketiga, dan seterusnya, tetapi ia tidak mungkin berada di antara anak<br />
tangga-anak tangga tersebut.<br />
Model atom Bohr tersebut dapat dianalogkan seperti sebuah tata surya<br />
mini. Pada tata surya, planet-planet beredar<br />
mengelilingi matahari. Pada atom, elektronelektron<br />
beredar mengelilingi atom, hanya<br />
bedanya pada sistem tata surya, setiap<br />
lintasan (orbit) hanya ditempati 1 planet,<br />
sedangkan pada atom setiap lintasan<br />
(kulit) dapat ditempati lebih dari 1<br />
elektron.<br />
Dalam model atom Bohr ini dikenal<br />
istilah konfigurasi elektron, yaitu susunan<br />
elektron pada masing-masing kulit.<br />
Data yang digunakan untuk menuliskan<br />
konfigurasi elektron adalah nomor atom<br />
Gambar 1.7 Niels Bohr (1885-1962)<br />
Sumber: Buku “Chemistry and<br />
Chemical Reactivity”, Kotz and Purcell<br />
1987, CBS College Publishing New<br />
York.<br />
n = 7<br />
n = 6<br />
n = 5<br />
n = 4<br />
n = 3<br />
n = 2<br />
n = 1<br />
Gambar 1.8. Model atom Niels Bohr