Filsafat Ilmu Prof. Dr. Ahmad Tafsir
Filsafat Ilmu Prof. Dr. Ahmad Tafsir
Filsafat Ilmu Prof. Dr. Ahmad Tafsir
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Empirisisme ialah paham filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar<br />
ialah yang logis dan ada bukti empiris.<br />
Nah, dalam hal anak panah tadi, menurut Empirisisme yang benar adalah<br />
bergerak, sebab secara empiris dapat dibuktikan bahwa anak panah itu bergerak.<br />
Coba saja perut Anda menghadang anak panah itu, perut anda akan tembus, benda<br />
yang menembus sesuatu haruslah benda yang bergerak. Ya, memang, sesuatu<br />
yang diam tidak akan mampu menembus. Logis juga.<br />
Nah dengan Empirisisme inilah aturan (untuk mengatur manusia dan alam)<br />
itu dibuat. Tetapi nanti dulu, ternyata Empirisisme masih memiliki kekurangan.<br />
Kekurangan Empirisisme ialah karena ia belum terukur. Empirisisme hanya<br />
sampai pada konsep-konsep yang umum. Kata Empirisisme, air kopi yang baru<br />
diseduh ini panas, nyala api ini lebih panas, besi yang mendidih ini sangat panas.<br />
Kata Empirisisme, kelereng ini kecil, bulan lebih besar, bumi lebih besar lagi,<br />
matahari sangat besar. Demikianlah seterusnya. Empirisisme hanya menemukan<br />
konsep yang sifatnya umum. Konsep itu belum operasional, karena belum terukur.<br />
Jadi, masih diperlukan alat lain. Alat lain itu ialah Positivisme.<br />
Positivisme mengajarkan bahwa kebenaran ialah yang logis, ada bukti<br />
empirisme, yang terukur. “Terukur” inilah sumbangan penting Positivisme. Jadi,<br />
hal panas tadi oleh Positivisme dikatakan air kopi ini 80 derajat celcius, air<br />
mendidih ini 100 derajat celcius, besi mendidih ini 1000 derajat celcius, ini satu<br />
meter panjangnya, ini satu ton beratnya, dan seterusnya. Ukuran-ukuran ini<br />
operasional, kuantitatif, tidak memungkinkan perbedaan pendapat. Sebagaimana<br />
Anda lihat, aturan untuk mengatur manusia dan aturan untuk mengatur alam yang<br />
kita miliki sekarang bersifat pasti dan rinci. Jadi, operasional. Bahkan dada dan<br />
pinggul sekarang ini ada ukurannya, katanya, ini dalam kerangka ukuran<br />
kecantikan. Dengan ukuran ini maka kontes kecantikan dapat dioperasikan.<br />
Kehidupan kita sekarang penuh oleh ukuran.<br />
Positivisme sudah dapat disetujui untuk memulai upaya membuat aturan<br />
untuk mengatur manusia dan mengatur alam. Kata Positivisme, ajukan logikanya,<br />
ajukan bukti empirisnya yang terukur. Tetapi bagaimana caranya? Kita masih<br />
memerlukan alat lain. Alat lain itu ialah Metode Ilmiah. Sayangnya, Metode<br />
Ilmiah sebenarnya tidak mengajukan sesuatu yang baru; Metode Ilmiah hanya