01.11.2012 Views

Filsafat Ilmu Prof. Dr. Ahmad Tafsir

Filsafat Ilmu Prof. Dr. Ahmad Tafsir

Filsafat Ilmu Prof. Dr. Ahmad Tafsir

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

seandainya aturan itu dibuat berdasarkan agama maka akan banyak orang yang<br />

menolaknya. Padahal aturan itu seharusnya disepakati oleh semua orang.<br />

Begitulah kira-kira mereka berpikir.<br />

Menurut mereka aturan itu harus dibuat berdasarkan dan bersumber pada<br />

sesuatu yang ada pada manusia. Alat itu ialah akal. Mengapa akal? Pertama,<br />

karena akal dianggap mampu, kedua, karena akal pada setiap roang bekerja<br />

berdasarkan aturan yang sama. Aturan itu ialah logika alami yang ada pada akal<br />

setiap manusia. Akal itulah alat dan sumber yang paling dapat disepakati. Maka,<br />

Humanisme melahirkan Rasionalisme.<br />

Rasionalisme ialah paham yang mengatakan bahwa akal itulah alat pencari<br />

dan pengukur pengetahuan. Pengetahuan dicari dengan akal, temuannya diukur<br />

dengan akal pula.<br />

Dicari dengan akal ialah dicari dengan berpikir logis. Diukur dengan akal<br />

artinya diuji apakah temuan itu logis atau tidak. Bila logis, benar; bila tidak, salah.<br />

Nah, dengan aal itulah aturan untuk mengatur manusia dan alam itu dibuat. Ini<br />

juga berarti bahwa kebenaran itu bersumber pada akal.<br />

Dalam proses pembuatan aturan itu, ternyata temuan akal itu seringkali<br />

bertentangan. Kata seseorang ini logis, tetapi kata orang lain itu logis juga.<br />

Padahal ini dan itu itu tidak sama, bahkan kadang-kadang bertentangan. Orangorang<br />

sophis pada zaman Yunani Kuno dapat membuktikan bahwa bergerak sama<br />

dengan diam, kedua-duanya sama logisnya. Apakah anak panah yang melesat dari<br />

busurnya bergerak atau diam? Dua-duanya benar. Apa itu bergerak? Bergerak<br />

ialah bila sesuatu pindah tempat. Anak panah itu pindah dari busur ke sasaran.<br />

Jadi, anak panah itu bergerak. Anak panah itu dapat juga dibuktikan diam. Diam<br />

ialah bila sesuatu pada sesuatu waktu berada pada suatu tempat. Anak panah itu<br />

setiap saat berada di suatu tempat. Jadi, anak panah itu diam. Ini pun benar,<br />

karena argumennya juga logis. Jadi, bergerak sama dengan diam, sama-sama<br />

logis.<br />

Apa yang diperoleh dari kenyataan itu? Yang diperoleh ialah berpikir logis<br />

tidak menjamin diperolehnya kebenaran yang disepakati. Padahal, aturan itu<br />

seharusnya disepakati. Kalau begitu diperlukan alat lain. Alat itu ialah Empirisme.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!