01.11.2012 Views

Filsafat Ilmu Prof. Dr. Ahmad Tafsir

Filsafat Ilmu Prof. Dr. Ahmad Tafsir

Filsafat Ilmu Prof. Dr. Ahmad Tafsir

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

struktur sain, baik cabang-cabang sain maupun isi masing-masing cabang sain<br />

tersebut.<br />

2. Cara Memperoleh Pengetahuan Sain<br />

Pengalaman manusia sudah berkembang sejak lama. Yang dapat dicatat<br />

dengan baik ialah sejak tahun 600-an SM. Yang mula-mula timbul agaknya ialah<br />

pengetahuan filsafat dan hampir bersamaan dengan itu berkembang pula<br />

pengetahuan sain dan pengetahuan mistik.<br />

Perkembangan sain didorong oleh paham Muhanisme. Humanisme ialah<br />

paham filsafat yang mengajarkan bahwa manusia mampu mengatur dirinya dan<br />

alam. Humanisme telah muncul pada zaman Yunani Lama (Yunani Kuno).<br />

Sejak zaman dahulu, manusia telah menginginkan adanya aturan untuk<br />

mengatur manusia. Tujuannya ialah agar manusia itu hidup teratur. Hidup teratur<br />

itu sudah menjadi kebutuhan manusia sejak dahulu. Untuk menjamin tegaknya<br />

kehidupan yang teratur itu diperlukan aturan.<br />

Manusia juga perlu aturan untuk mengatur alam. Pengalaman manusia<br />

menunjukkan bila alam tidak diatur maka alam itu akan menyulitkan kehidupan<br />

manusia. Sementara itu manusia tidak mau dipersulit oleh alam. Bahkan<br />

sebaiknya – kalau dapat – manusia ingin alam itu mempermudah kehidupannya.<br />

Karena itu harus ada aturan untuk mengatur alam.<br />

Bagaimana membuat aturan untuk mengatur manusia dalam alam? Siapa<br />

yang dapat membuat aturan itu? Orang Yunani Kuno sudah menemukan: manusia<br />

itulah yang membuat aturan itu. Humanisme mengatakan bahwa manusia mampu<br />

mengatur dirinya (manusia) dan alam. Jadi, manusia itulah yang harus membuat<br />

aturan untuk mengatur manusia dan alam.<br />

Bagaimana membuatnya dan apa alatnya? Bila aturan itu dibuat<br />

berdasarkan agama atau mitos, maka akan sulit sekali menghasilkan aturan yang<br />

disepakati.<br />

Pertama, mitos itu tidak mencukupi untuk dijadikan sumber membuat<br />

aturan untuk mengatur manusia, dan kedua, mitos itu amat tidak mencukupi untuk<br />

dijadikan sumber membuat aturan untuk mengatur alam. Kalau begitu, apa<br />

sumber aturan itu? Kalau dibuat berdasarkan agama? Kesulitannya ialah agama<br />

mana? Masing-masing agama menyatakan dirinya benar, yang lain salah. Jadi,

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!