Filsafat Ilmu Prof. Dr. Ahmad Tafsir
Filsafat Ilmu Prof. Dr. Ahmad Tafsir
Filsafat Ilmu Prof. Dr. Ahmad Tafsir
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Tentang kemahakuasaan Tuhan itu Al-Ghazali menyatakan lebih tandas<br />
lagi sehubungan dengan hukum X → Y. Kata Al-Ghazali, kekuatan X<br />
menghasilkan Y bukan pada atau milik X itu, melainkan pada atau milik Tuhan.<br />
Bila kapas diletakkan di atas api, kekuatan untuk terjadinya terbakar atau tidak<br />
terbakar kapas itu bukan pada api melainkan pada Tuhan. Terbakarnya kapas oleh<br />
api merupakan suatu regularitas atau kebiasaan atau adat, adat itu dari Tuhan,<br />
namun pada kejadian khusus seperti pada Nabi Ibrahim, api tidak membakar.<br />
Karena Tuhan pada waktu itu tidak memberikan kekuatan membakar pada api. Ini<br />
merupakan hukum kausalitas yang sangat fundamental, bahwa kekuatan pada<br />
penyebab (X) adalah kekuatan Tuhan. Sekarang, istilah yang mendunia untuk<br />
menyatakan kekuatan Tuhan itu ialah faktor Z.<br />
Kekuatan dari atau pada Tuhan itu, baiklah kita sebut faktor Z,<br />
menghasilkan suatu pengertian bahwa kausalitas itu sifatnya berubah dari cukup<br />
(sufficient) menjadi tergantung (contingent) pada faktor lain (dalam hal ini<br />
Tuhan).<br />
Dari kesimpulan itu akan muncul kesimpulan lain, yaitu kausalitas atau<br />
linkage menjadi bergeser dari tidak memperhitungkan kehendak Tuhan ke<br />
memperhitungkan kehendak Tuhan. Dari sini muncul beberapa pergeseran, yaitu:<br />
• Dari deterministik (pasti) bergeser ke stokastik (mungkin);<br />
• Dari sebab akibat terjadi pada waktu yang sama ke sebab akibat terjadi pada<br />
waktu yang berlainan;<br />
• Dari cukup (sufficient) bergeser ke tergantung (contingent) pada faktor Z;<br />
• Dari niscaya (necessary) bergeser ke berganti (sustitutable).<br />
Sain Formal dikatakan netral karena hukum-hukumnya bukan dibuat oleh<br />
manusia. Hukum-hukumnya dibuat oleh Tuhan. Hukum-hukumnya itu ada di<br />
dalam kepala kita.<br />
Adapun Sain Emperikal, ia tidak netral. Tidak netral karena ia dibangun<br />
berdasarkan pijakan seseorang pakar yang mungkin berada dengan pakar lain.<br />
Tentang ini Thomas Kuhn memberikan eksplanasi sebagai berikut.