01.11.2012 Views

Filsafat Ilmu Prof. Dr. Ahmad Tafsir

Filsafat Ilmu Prof. Dr. Ahmad Tafsir

Filsafat Ilmu Prof. Dr. Ahmad Tafsir

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dilakukan, penyebab mabuk, berkelahi dengan siapa, dan apa penyebabnya, dan<br />

sebagainya. Ia ingin tahu sebanyak-banyaknya atau selengkap-lengkapnya tentang<br />

kenakalan yang diceritakan oleh orang kampung kepadanya, ia seolah-olah tidak<br />

percaya begitu saja pada laporan orang kampung tersebut. Ia mengidentifikasi<br />

masalah itu. Identifikasi biasanya dilakukan dengan cara mengadakan penelitian.<br />

Hasil penelitian itu ia analisis untuk mengetahui secara persis segala sesuatu di<br />

seputar kenakalan itu tadi.<br />

Kedua, ia mencari teori tentang sebab-sebab kenakalan remaja. Biasanya<br />

ia cari dalam literatur. Ia menemukan ada beberapa teori yang menjelaskan sebabsebab<br />

kenakalan remaja. Diantara teori itu ia pilih teori yang diperkirakannya<br />

paling tepat untuk menyelesaikan masalah kenakalan remaja di kampung itu.<br />

Sekarang ia tahu penyebab kenakalan remaja di kampung itu.<br />

Ketiga, ia kembali membaca literatur lagi. Sekarang ia mencari teori yang<br />

menjelaskan cara memperbaiki remaja nakal. Dalam buku ia baca, bahwa<br />

memperbaiki remaja nakal harus disesuaikan dengan penyebabnya. Ia sudah tahu<br />

penyebabnya, maka ia usulkan tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh<br />

pemimpin, guru, organisasi pemuda, ustadz, orang tua remaja dan polisi serta<br />

penegak hukum.<br />

Demikian biasanya cara ilmuwan menyelesaikan masalah yang dihadapi.<br />

Itu adalah cerita tentang cara sain menyelesaikan masalah. Cara filsafat dan mistik<br />

tentu lain lagi. Langkah baku sain dalam menyelesaikan masalah: identifikasi<br />

masalah, mencari teori, menetapkan tindakan penyelesaian.<br />

Janganlah hendaknya terlalu mengandalkan sain tatkala timbul masalah.<br />

Ada dua sebab. Pertama, belum tentu teori sain yang ada mampu menyelesaikan<br />

masalah yang dihadapi. Teori itu mungkin memadai pada zaman tertentu,<br />

digunakan untuk menghadapi masalah yang sama pada zaman yang lain, belum<br />

tentu teori itu efektif. Kedua, belum tentu setiap masalah tersedia teori untuk<br />

menyelesaikannya. Masalah selalu berkembang lebih cepat daripada<br />

perkembangan teori. <strong>Ilmu</strong> kita ternyata tidak pernah mencukupi untuk<br />

menyelesaikan masalah demi masalah yang diharapkan kepada kita.<br />

Apabila sain gagal menyelesaikan suatu masalah yang diajukan<br />

kepadanya, maka sebaiknya masalah itu dihadapkan ke filsafat, mungkin filsafat

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!