01.11.2012 Views

Filsafat Ilmu Prof. Dr. Ahmad Tafsir

Filsafat Ilmu Prof. Dr. Ahmad Tafsir

Filsafat Ilmu Prof. Dr. Ahmad Tafsir

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

3. Ukuran Kebenaran Pengetahuan Sain<br />

<strong>Ilmu</strong> berisi teori-teori. Jika Anda mengambil buku <strong>Ilmu</strong> (sain) Pendidikan,<br />

maka Anda akan menemukan teori-teori tentang pendidikan. <strong>Ilmu</strong> Bumi<br />

membicarakan teori-teori tentang bumi, <strong>Ilmu</strong> Hayat membahas teori-teori tentang<br />

makhluk hidup. Demikian seterusnya. Jadi, isi ilmu ialah teori. Jika kita bertanya<br />

apa ukuran kebenaran sain, maka yang kita tanya ialah apa ukuran kebenaran<br />

teori-teori sain.<br />

Ada teori Sain Ekonomi: bila penawaran sedikit, permintaan banyak, maka<br />

harga akan naik. Teori ini sangat kuat, karena kuatnya maka ia ditingkatkan<br />

menjadi hukum, disebut hukum penawaran dan permintaan. Berdasarkan hukum<br />

ini, maka barangkali benar dihipotesiskan: Jika hari hujan terus, mesin pemanas<br />

gabah tidak diaktifkan, maka harga beras akan naik. Untuk membuktikan apakah<br />

hipotesis itu benar atau salah, kita cukup melakukan dua langkah. Pertama, kita uji<br />

apakah teori itu logis? Apakah logis jika hari hujan terus harga gabah akan naik?<br />

Jika hari hujan terus, maka orang tidak dapat menjemur padi, penawaran<br />

beras akan menurun, jumlah orang yang memerlukan tetap, orang berebutan<br />

membeli beras, kesempatan itu dimanfaatkan pedagang beras untuk memperoleh<br />

untung sebesar mungkin, maka harga beras akan naik. Jadi, logislah bila hujan<br />

terus harga beras akan naik. Hipotesis itu lolos ujian pertama, uji logika. Kedua,<br />

uji empiris. Adakan eksperimen. Buatlah hujan buatan selama mungkin, mesin<br />

pemanas gabah tidak diaktifkan, beras dari daerah lain tidak masuk. Periksa pasar.<br />

Apakah harga beras naik? Secara logika seharusnya naik. Dalam kenyataan<br />

mungkin saja tidak naik, misalnya karena orang mengganti makannya dengan<br />

selain beras. Jika eksperimen itu dikontrol dengan ketat, hipotesis tadi pasti<br />

didukung oleh kenyataan. Jika didukung oleh kenyataan (beras naik) maka<br />

hipotesis itu menjadi teori, dan teori itu benar, karena ia logis dan empiris.<br />

Jika hipotesis terbukti, maka pada saatnya ia menjadi teori. Jika sesuatu<br />

teori selalu benar, yaitu jika teori itu selalu didukung bukti empiris, maka teori itu<br />

naik tingkat keberadaannya menjadi hukum atau aksioma.<br />

Agaknya banyak mahasiswa menyangka bahwa hipotesis bersifat mungkin<br />

benar mungkin salah, dengan kata lain, hipotesis itu kemungkinan benar atau<br />

salahnya sama besar, fifty-fifty. Prasangkaan itu salah.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!