07.06.2014 Views

LAPORAN AKHIR - RarePlanet

LAPORAN AKHIR - RarePlanet

LAPORAN AKHIR - RarePlanet

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

alam. Pertemuan kampung berlangsung di SDN Kabita tanggal 10 Agustus 2009 dengan<br />

pokok-pokok kesepakatan sebagai berikut :<br />

1. Hutan adat baik Bongkapi, Kaindea, Kolowowa, Ue, Keme dan Motikan adalah<br />

satu kesatuan hutan adat Kapota dibawah naungan masyarakat adat Kapota.<br />

2. Hutan adat tersebut tidak terbagi menjadi milik salah satu desa meskipun<br />

berada diwilayah salah satu desa tetapi milik masyarakat Kapota<br />

keseluruhan secara adat.<br />

3. Menanam pohon dalam batas hutan adat dan kebun-kebun pribadi yang<br />

memasuki kawasan hutan dan sedang tidak dalam sengketa hukum di<br />

pengadilan sebagaimana yang sedang berlangsung antara 2 kelompok<br />

keluarga dengan Lembaga adat Kapota. Pohon-pohon tersebut sebagai<br />

tanda agar orang tidak membuka lagi hutan adat menjadi kebun pribadi.<br />

Objektif : Sasaran Perilaku 1<br />

Pada akhir kampanye dibentuk masing-masing 1 kesepakatan atau peraturan<br />

desa tentang penggunaan alat tangkap ramah lingkungan di 5 desa target<br />

Sebagaimana hutan, masayarakat Kapota memposisikan laut juga sebagai milik<br />

adat. Hutan dan laut yang menjadi milik adat tidak dapat dituangkan menjadi peraturan<br />

desa oleh salah satu desa. Dalam program lain yakni COREMAP II Wakatobi di desa<br />

Kabita terdapat satu buah peraturan desa mengenai Daerah Perlindungan Laut (DPL)<br />

tetapi wilayah yang dijadikan sebagai lokasi penerapan perdes tersebut tetap tidak<br />

tertentu sebagai wilayah salah satu desa di Kapota. Dengan demikian perdes tersebut<br />

hanya formalitas projek. Dalam diskusi yang berlangsung pada Lokalatih Pride tentang<br />

Pembuatan Peraturan Desa Partsisipatif, masalah perdes yang dibuat COREMAP II<br />

Wakatobi tersebut kemudian diketahui tidak melalui proses-proses partsisipatif mulai<br />

penentuan materi, draf dan rapat-rapat stakeholders desa. Perdes yang digagas<br />

COREMAP II berupa draf perdes yang terlebih dahulu dibuat pihak proyek kemudian<br />

dibawa kedalam pertemuan desa untuk mendapat persetujuan. Dengan demikian<br />

lokalatih pride tentang keterampilan proses pembuatan perdes partsisipatif berfungsi<br />

mengisi ruang kosong proses pembuatan perdes yang tidak dilakukan COREMAP

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!