LAPORAN AKHIR - RarePlanet
LAPORAN AKHIR - RarePlanet
LAPORAN AKHIR - RarePlanet
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
masalah bagi alat transportasi laut ketika air surut. Penumpang alat transportasi tersebut<br />
biasanya harus turun untuk berjalan kaki diatas hamparan pasir, padang lamun, kolamkolam<br />
genangan laut, sejauh ± 800 meter ke pelabuhan Kapota. Hal tersebut terpaksa<br />
dijalani karena alat transportasi mereka yang menghubungkan pulau Kapota dengan<br />
ibukota kecamatan, pasar atau pulau Wangi-Wangi telah kandas.<br />
Petemuan dengan nama Workshop Moratorium Penambangan Karang kedua<br />
dilanjutkan pukul 13.00 dengan agenda tunggal mendengarkan laporan hasil sosialisasi<br />
masing-masing kepala desa kepada warganya masing-masing. Secara umum hasil sosialisasi<br />
kepala desa dapat dirangkum dalam resume pendapat para ‘juru runding’ kepala desa<br />
berikut ini :<br />
1. Dari desa pelaku :<br />
- Kepala desa Mola Selatan : Perlu peningkatan pengetahuan tentang<br />
pengelolaan sumber daya berkelanjutan dan keterampilan sesuai dengan<br />
akar kultur mereka sebelumnya yakni nelayan.<br />
- Kepala desa Mola Samaturu : Penambang karang bersedia berhenti dari<br />
aktivitas menambang karang dan memerlukan mata pencaharian alternatif.<br />
- Kepala desa Mola Bahari : Kegiatan perikanan laut dalam merupakan<br />
alternatif yang baik dan harus mendapat respon pemerintah.<br />
2. Dari desa lokasi penambangan :<br />
- Kades Kapota Utara : Masyarakat Kapota menawarkan penggalian jalur<br />
pelayaran dengan catatan tidak melampauhi alur yang ditentukan dan<br />
setelah galian jalur selesai tidak dibenarkan melakukan penggalian di<br />
tempat lain.<br />
- Kepala desa Kapota : Para pelaku penambangan karang adalah orangorang<br />
yang tidak cinta tanah air. Kalau memiliki rasa cinta pada Wakatobi<br />
maka biar disuruh merusak pasti tidak mau. Perlu menanamkan sikap cinta<br />
tanah air pada para pelaku. Mereka menambang karang dengan bodi besar<br />
dan mesin mahal, nelayan Kapota memancing ikan ke bagang hanya<br />
menggunakan dayung dan sampan kecil-kecil tetapi bisa menghidupi<br />
keluarga juga. Tidak menunggu-nunggu bantuan pemerintah.