Kampanye - RarePlanet
Kampanye - RarePlanet
Kampanye - RarePlanet
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
1. Bahwa Pengutaan Masyarakat melalui penyampaian pesan kampanye secara<br />
berulang-ulang. Penguatan masyarakat melalui penyampaian pesan kampanye<br />
bermuatan memberikan informasi pengetahuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap<br />
dan komunikasi interpersonal serta perubahan perilaku perlu dilakukan dengan strategi<br />
berulang-ulang, sehingga pesan yang disampaikan melekat.<br />
2. Dukungan dari Bupati untuk memberikan himbauan dan dukungan di internal<br />
pemerintah daerah. Dukungan ini juga diperlukan penting karena dari hasil survey<br />
pra-kampanye tercatat 66,7% petani di 2 desa target utama percaya jika yang<br />
memberikan atau menghimbau sebuah informasi mengenai pengelolaan lahan adalah<br />
dari Bupati, sedangkan untuk sumber terpercaya bagi para petani secara umum<br />
keseluruhan disekitar kawasan SM Sungai Lamandau adalah himbauan Bapak Bupati<br />
yang memperoleh tingkat kepercayaan petani 79,3%. Catatan penting ini menjadi<br />
peluang dalam mencapai tujuan kampanye. Dari sini Bupati bisa membuat sebuah<br />
kebijakan yang diturunkan ke internal pemerintah daerah terkait untuk mendukung<br />
upaya tujuan keberhasilan kampanye.<br />
3. Bahwa diperlukan kepatuhan 100% oleh petani peladang berpindah untuk<br />
mengadopsi kegiatan demplot pertanian kebun campuran menetap tanpa<br />
bakar. Tentunya untuk mendorong masyarakat petani berubah dan melakukan perilaku<br />
baru (berladang berpindah menjadi berladang menetap) perlu instrumen/kendaraan<br />
yang mendorong masyarakat petani mau mencoba melakukan selain melakukan<br />
pendampingan melalui pertemuan-ertemuan dan pelatihan. Tipe masyarakat yang<br />
dihadapi di sekitar SM Sungai Lamandau selain memerlukan dampingan juga ingin<br />
melihat contoh sebuah keberhasilan yang bisa diperlihatkan ke mereka sehingga mereka<br />
tertarik melihat, bertanya dan mau mencoba.<br />
c. Survei (Penelitian Kuantitatif)<br />
Dalam mendapatkan baseline data pelaksana kampanye melakukan survei pra<br />
kampanye. Survei ini menggunakan kuesioner yang pelaksanaannya membutuhkan<br />
banyak upaya, dantaranya mencari pewawancara yang terbukti memakan waktu dan<br />
kompleks (membuat kesepakatan waktu berkumpul untuk pelatihan pewawancara).<br />
Semua pewawancara sebagian besar adalah relawan dan karena itu, semuanya tidak<br />
cukup memahami isu kawasan dan waktu pelatihan yang hanya sehari tidak cukup untuk<br />
membuat pengantar tentang kondisi dan isu kawasan serta beberapa hal detil mengenai<br />
kampanye, serta pemilihan responden kuesioner sehingga pasti ada jawaban yang tidak<br />
sesuai dan menjadi bias.<br />
Idealnya manajer kampanye mempunyai cukup waktu untuk memberikan bekal tentang<br />
materi kampanye dan kawasan serta melakukan pemahaman isi kuesioner kepada<br />
pewawancara. Walau kami mempunyai tim inti kampanye dan pengawas survei yang<br />
diikutsertakan pada kelompok pewawancara besar untuk mengatisipasi kemungkinan tim<br />
pewawancara relawan ada bertanya. Untuk memenuhi kuota petani seharusnya terlebih<br />
dahulu dipetakan daerah mana di desa tersebut yang mempunyai jumlah<br />
kelompok/individu yang bekerja sebagai petani. Sehingga kemungkinan kecil<br />
mendapatkan masyarakat di luar pekerjaan petani. Ini yang juga menjadi pembelajaran<br />
penting untuk mengenali sebelumnya karakter penempatan wilayah oleh suatu kelompok<br />
atau individu target.<br />
Kuesioner yang dibuat juga kami rasakan terlalu banyak pertanyaan dan hal ini<br />
membuat waktu dan kondisi di lapangan saat terjadi interaksi wawancara dengan<br />
responden. Ada juga beberapa pertanyaan yang mungkin tidak dipahami oleh responden<br />
atau pertanyaan yang jawabannya berubah (tidak konsisten dari responden khalayak),<br />
walaupun kami sudah melakukan uji pre-testing dan penyuluhan sebelumnya. Contoh<br />
pertanyaan untuk pernyataan sikap setuju atau tidak setuju mengenai ”Membuka lahan<br />
tebas dan bakar di kawasan Suaka Margasatwa Sungai Lamandau akan menimbulkan<br />
masalah?”, jawabnya di pra kampanye menjawab tidak setuju (58,3%), tapi kemudian<br />
menurun di pasca kampanye menjadi hanya 6,7% yang menjawab tidak setuju. Walau<br />
82