Kampanye - RarePlanet
Kampanye - RarePlanet
Kampanye - RarePlanet
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Proses analisa Peringkat Ancaman yang dibangun di atas Model Konsep berlangsung<br />
dengan sempurna. Piranti lunak Miradi mudah digunakan dan sempat dipresentasikan<br />
dihadapan Supervisor (Direktur Yayorin), Kepala SKW II BKSDA Kalimantan Tengah,<br />
Manajer Program Proyek EC Lamandau-OFUK. Kebakaran adalah ancaman dengan<br />
peringkat "tertinggi" dalam ringkasan analisa dan satu-satunya yang menempati<br />
peringkat "sangat tinggi" untuk target keanekaragaman hayati adalah orangutan. Piranti<br />
lunak Miradi tak hanya membuat Penjajakan Peringkat Ancaman dapat dibuat dengan<br />
mudah, tetapi juga sangat visual sehingga beberapa tim di lembaga sempat ada yang<br />
bersemangat untuk menggunakannya pada proyek-proyek mereka sendiri. Perangkat<br />
lunak Miradi juga memudahkan untuk mengisolasi rantai-rantai faktor yang<br />
bersangkutan dan untuk mengeditnya kembali dengan penambahan wawasan yang<br />
diperoleh dari percakapan terarah (wawancara mendalam) yang kami laksanakan untuk<br />
memvalidasi langkah-langkah awal proses perencanaan.<br />
Sebelumnya juga dibuat pohon keputusan. Pohon keputusan membantu mengambil<br />
keputusan pemilihan strategi penyingkiran halangan dalam hal ini agroforestri yang akan<br />
diambil, melihat aspek-aspek teknis (seperti status lahan, akses pemasaran, dan<br />
sebagainya) dalam pelaksanaannya. Contoh: ancamannya adalah pembukaan lahan<br />
hutan SM Sungai Lamandau dengan alasan membukan lahan untuk pertanian dan<br />
perkebunan sawit, kemudian yang melakukan adalah masyarakat lokal dan pendatang<br />
dengan tujuan membuka ladang, mengambil kayu dan getah pantung. Status lahan<br />
masyarakat ada di luar kawasan, dalam kawasan (sebagai status klaim lahan) dan untuk<br />
mengambil getah pantung lahan kawasan SM Sungai Lamandau. Akses pemasarannya<br />
ke pasar yang bisa ditempuh 30-45 menit, dan sebagian lokasi tidak ada pasar lokal,<br />
kemudian sebagian dipasarkan ke pasar kota seperti getah pantung. Untuk<br />
mengantisipasi kegiatan yang mengancam ada ketersediaan lapangan pekerjaaan selain<br />
pertanian atau beberapa hal yang menjadi solusi untuk tetap bekerja di bidang<br />
pertanian, seperti pengelolaan lahan berbasis agroforestri (pelatihan teknik budidaya,<br />
perawatan, pemasaran dan peluang lain). Selain itu membuat pertimbangan lain dan<br />
langkah selanjutnya, seperti melihat dampak potensial dan kelayakan sumberdaya<br />
manusianya dalam mencari pengembangan-pengembangan solusi.<br />
Kemudian melakukan penilaian kelayakan dan dampak potensial dari strategi<br />
penyingkiran hambatan yang dipilih dan akan dilakukan dengan alat Barrier Removal<br />
Assessment and Viability Overview/BRAVO. Penilaian secara ekonomi untuk sumber<br />
dana penyingkiran hambatan tidak terkendala karena mitra penyingkiran hambatan<br />
mendukung pendanaan kegiatan untuk nilai biaya-biaya adalah 4, nilai pendapatan ratarata<br />
3,75 sedangkan nilai penggantian pendapatan 4. Artinya dana untuk kegiatan ini<br />
mampu mendukung kegiatan penyingkiran hambatan. Kemudian penilaian teknikal<br />
hampir rata-rata adalah 3,66 dan kapasitas organisasi rata-rata 4, Artinya kegiatan<br />
penyingkiran hambatan secara teknik mampu dilakukan. Lalu dilihat dari sisi penilaian<br />
budaya mencakup nilai kepemimpina di masyarakat, nilai norma-norma dan dampak<br />
konservasi nilai rata-ratanya 3,5. Artinya bahwa kegiatan ini masih relevan<br />
menimbulkan pengaruh perubahan yang dinginkan kampanye ini. Proses penilaian ini<br />
dilakukan bersama Supervisor untuk menemukan nilai keakuratan dari demplot<br />
pertanian ladang menetap sistem agroforestri. Hal ini dipilih karena lembaga telah<br />
membuktikan bahwa sistem ini mampu mengurangi tekanan pembukaan lahan di hutan<br />
untu pertanian ladang berpindah. Dan tidak adan strategi lain yang dipilih dan pilihan ini<br />
juga merupakan strategi lembaga dalam mengurangi dampak pembukaan lahan/hutan<br />
untuk pertanian ladang berpindah ataupun untuk perkebunan sawit. Salah satu hal yang<br />
menarik dari strategi penyingkiran hambatan berupa perladangan menetap sistem<br />
agroforestri dapat mendukung upaya pengurangan dampak kebakaran dan penurunan<br />
pembukaan ladang berpindah dan pembukaan lahan perkebunan sawit dengan tebas<br />
bakar sebagai salah satu pemicu kebakaran. Tentunya keberhasilan keseluruhan strategi<br />
bergantung pada tiga hal:<br />
81