07.06.2014 Views

Kampanye - RarePlanet

Kampanye - RarePlanet

Kampanye - RarePlanet

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

sehingga bisa menjadi penuntun untuk membuktikan kenyataan dari sebuah hal yang<br />

kita tawarkan untuk diadopsi.<br />

Kegiatan 4: Studi Banding Pertanian Menetap Tanpa Bakar<br />

Alasan untuk kegiatan: Alasan mengapa studi banding masuk dalam kegiatan yang<br />

dapat memacu proses perubahan perilaku adalah karena biasanya masyarakat<br />

memerlukan contoh keberhasilan orang lain atau daerah lain, sehingga keberhasilan itu<br />

dapat menjadi daya tarik yang akhir diadopsi. Selain itu karena mereka bisa melihat<br />

langsung bagaimana konsep yang telah dilakukan di wilayah lain yang telah berhasil<br />

dengan berladang menetap pola kebun campuran tanpa bakar. Kondisi seperti apa<br />

bentuk kelola lahan dan cara menanam di kebun campuran secara tertata dan<br />

mnegsankan akan lebih meningkatkan proses adopsi yang menghasilkan dampak pada<br />

perubahan perilaku.<br />

Deskripsi Kegiatan: Studi Banding Kebun Campuran Menetap dilakukan sebagai tahap<br />

studi petani membandingkan kegiatan pertanian yang dilakukannya dengan pertanian<br />

yang dilakukan pihak lain. Kegiatan studi banding kali ini menjadi salah satu strategi<br />

yang digunakan pada kegiatan adopsi penyingkiran hambatan. Di kegiatan ini<br />

masyarakat melakukan pengamatan kebun campuran di lahan pertanian yang dikelola<br />

tanpa membakar dengan berbagai konsep pengelolaan lahannya. Mereka diperlihatkan<br />

cara memanfaatkan lahan dengan tanaman sayuran dan buah, sayuran dengan karet<br />

dan sayuran dengan daerah kolam ikan dan fungsi beternak untuk menghasilkan stok<br />

pupuk kandang. Kegiatan studi pertama dilakukan di lahan staf Dinas Kehutanan<br />

Kabupaten Sukamara yang berada masuk wilayah administrasi Desa Tempayung,<br />

sekaligus yang menjadi narasumber adalah pihak yang mempunyai lahan sebagai<br />

perwakilan Dinas Kehutanan Kabupaten Sukamara dan perwakilan Balai Penyuluh<br />

Pertanian kecamatan Kotawaringin Lama (BPP Kotawaringin Lama) dan Dinas<br />

Perkebunan Kabupaten Kotawaringin Barat. Harapannya masyarakat termotivasi bahwa<br />

lahan desanya mampu diolah menjadi baik dan bermanfaat hasilnya. Pada kegiatan ini<br />

diikuti 27 orang petani dari dua desa (Tempayung dan Babual Baboti).<br />

Gambar 23. Studi Banding pertama di lahan kebun campuran milik Dinas Kehutanan Sukamara<br />

Sedangkan di kegiatan kedua mereka diperlihatkan bahwa di tempat lain juga<br />

melakukan hal yang sama, yaitu berkebun buah, karet yang diselingi dengan tanaman<br />

hortikultura sebelum tanaman jangka panjang besar. Konsep lain sebagai lahan<br />

perikanan air tawar dan beternak juga diperlihatkan. Masyarakat peserta dari desa<br />

khalayak target primer diminta untuk melakukan pengamatan dan mencatat hal-hal<br />

yang perlu dipertanyakan saat diskusi. Efeknya masyarakat mulai berani bicara, bersikap<br />

47

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!